Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Pemuteran - Kecamatan Gerogak - Kabupaten Bemuteran.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA / KELURAHAN : PEMUTERAN KECAMATAN : GEROKGAK KABUPATEN : BULELENG

NAMA MAHASISWA : BERTAULI DELIMA BR SILALAHI NIM : 1321105030

FAK/PS : FISIP/HUBUNGAN INTERNASIONAL

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ( LPPM )

UNIVERSITAS UDAYANA 2016


(2)

(3)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan KKN PPM di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng tepat pada waktunya.

Dalam penyelesaian program KK dampingan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yaitu:

1. Bapak selaku dosen pembimbing lapangan Drh. I Made Merdana,Mp.yang

telah memberi dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik.

2. BapakI Gede Muditaselaku Kepala Desa Pemuteran yang membantu

penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi penulis dalam pelaksanaan program di KK Dampingan.

3. Ibu Ni Wayan Sukardi , sebagai Kepala Keluarga Dampingan yang telah

memberi informasi mengenai keluarganya.

4. Bapak Putu Sudarasa selaku Kepala Dusun Loka Segara yang telah

memberi informasi mengenai KK Dampingan.

5. Teman-teman satu kelompok yang sudah bekerjasama selama KKN PPM

ini serta pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari yang diharapkan oleh pembaca karena keterbatasan kemampuan serta referensi yang penulis miliki. Penulis mengharapkan kritik dan saran pada pembaca yang membangun. Penulis mengharapkan dapat memahami dan menyelesaikan program non tema KKN dampingan. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan terima kasih.

Pemuteran, 27Agustus 2016


(4)

ii

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1Profil Keluarga Dampingan ... 1

1.2Ekonomi Keluarga Dampingan ... 1

1.2.1Pendapatan Keluarga ... 4

1.2.2Pengeluaran Keluarga ... 5

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1Permasalahan Keluarga ... 7

2.2Masalah Prioritas ... 7

2.2.1 Masalah Ekonomi ... 7

2.2.2 Masalah Kebersihan Lingkungan ... 8

2.2.3 Masalah Pendidikan ... 8

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program ... 9

3.2 Jadwal Kegiatan ... 11

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelaksanaan ... 16

4.2 Hasil ... 17

4.3 Kendala ... 18

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 19


(5)

1 BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Program Keluarga Dampingan merupakan salah satu kegiatan dari KKN PPM Universitas Udayana Tahun 2016. Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. KKN PPM merupakan wujud nyata dari pembelajaran terhadap mahasiswa untuk menerapkan segala ilmu yang sudah di dapatkan selama belajar di perguruan tinggi. KKN PPM merupakan bentuk pendidikan yang penting untuk melatih mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat, menerapkan pengalaman dan ilmunya untuk mengatasi segala masalah pembangunan di masyarakat dan masalah-masalah inilah yang akan di identifikasi yang kemudian disusun untuk dijadikan progam dari kerja KKN PPM.

Salah satu dari progam yang diprioritaskan pada KKN PPM Universitas Udayana adalah program KK Dampingan. Dalam program KK Dampingan, mahasiswa diwajibkan untuk mendampingi satu keluarga dimana mahasiswa berperan sebagai pendamping keluarga yang akan mengidentifikasi masalah dan memecahkan atau mencari jalan keluar dari masalah yang telah dihadapi oleh keluarga dampingan. Keluarga yang di damping oleh mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria keluarga prasejahtera atau keluarga kurang sejahtera.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Salah satu kegiatan KKN PPM adalah program KK dampingan. Program ini merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN PPM untuk mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam keluarga Pra Keluarga Sejahtera yang tersebar di beberapa dusun. Pada periode KKN PPM angkatan XIII ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang ada di dusun Loka Segara, Desa Pemuteran.

Desa Pemuteran yang saat ini masih menjadi desa rintisan atau dengan kata lain adalah desa yang menjadi KKN pertama dari Universitas Udayana pada


(6)

2

periode tahun 2016. KKN-PPM telah menetapkan beberapa kepala keluarga dari berbagai dusun atau banjar yang keadaannya paling memenuhi syarat untuk program pendampingan keluarga. Dengan jumlah mahasiswa peserta KKN yang mencapai 16 orang, maka setiap keluarga RTM (Rumah Tangga Miskin) yang terpilih akan didampingi oleh satu orang mahasiswa yang berasal dari jurusan yang berbeda sehingga mampu mengobservasi masalah dari keluarga itu sendiri dengan sudut pandang yang berbeda.

Profil keluarga dampingan yang termasuk dalam golongan RTM (Rumah Tangga Miskin) yaitu Ibu Wayan Sukardi.Ibu Ni Wayan Sukardi merupakan salah satu keluarga yang termasuk ke dalam golongan rumah tangga miskin. Luas bidang tanah tempat tinggal keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi kira - kira 2 are. Keluarga ibu Ni Wayan Sukardi tinggal diatas tanah milik orang lain beserta bangunannya. Luas bangunan 6 x 4 meter yang beratapkan genteng, dinding gedeg, memiliki 1 jendela dan 1 pintu. Rumah Ibu Ni Wayan Sukardi memiliki 2

kamar tidur sekaligus menyimpan barang – barang rumah, satu ruang keluarga

yang tidak luas .

Di luar rumah, terdapat balai bengong yang biasanya digunakan sebagai

tempat untuk beristirahat maupun tempat untuk berbincang – bincang untuk

tamu. Selain itu penerangan di setiap ruang tidak cukup, suasana rumah sangat remang-remang. Begitu juga dengan kondisi dapur yang berada di depan rumah sangat kecil dengan barang-barang yang bertumpukan dan masih beralaskan tanah. Sedangkan untuk mandi dan keperluan MCK( Mandi, Cudi, Kakus) , keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi tidak memiliki kamar mandi . Untuk melakukan kegiatan mandi serta keperluan MCK lainya dilakukan di tempat kecil yang ditutupi dengan plastik karung beras, sehingga dapat dikatakan tidak layak untuk digunakan . Selain itu, mereka juga tidak memiliki jamban. Hal ini, disebabkankarena keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi tinggal di tanah milik orang lain yang tidak mengizinkan untuk didirikannya kamar mandi dan tempat jamban, serta ketidakmampuan dana untuk membuatnya.

Keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi terdiri atas 4 orang yang terdiri dari Ibu Ni Wayan Sukardi beserta kedua anaknya yang bernama Ni Wayan Darmi dan


(7)

3

Gede Adi Wijaya Putra, serta satu cucu laki – laki yang bernama I Putu Darmita.

Berikut ini daftar identitas anggota keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi. No Nama Status Umur

(th) Pendidikan Pekerjaan

1 Ni Wayan

Sukardi

Dicerai

Mati 68 - Petani/ Pekebun

2 Ni Wayan

Darmi Janda 42 SD Petani/Pekebun

3 Gede Adi

Wijaya Putra

Belum

Menikah 34 SD Petani/Pekebun

4 I Putu Darmita Belum

Menikah 23 SD Belum Bekerja

Ibu Ni Wayan Sukardi memiliki 5 orang anak, tetapi salah satu anak beliau

telah meninggal. Beliau tinggal dengan kedua anaknya beserta 1 cucu laki –

lakinya. Sedangkan, anak pertama dan ketiga telah menikah dan tinggal di Kabupaten Karangasem dan Desa Musi. Anak kedua ibu Ni Wayan Sukardiyaitu

Ni Wayan Darmi memiliki anak laki – laki bernama I Putu Darmita. Ni Wayan

Darmi adalah seorang ibu tunggal bagi anak laki – lakinya, karena telah pisah dari

suaminya semenjak anaknya masih berumur 3 bulan. I Putu Darmita hanya memiliki pendidikan teraakhir SD. Hal itu dikarenakan Ibu Ni Wayan Darmi tidak memiliki dana untuk dapat menyekolahkan anaknya serta tidak adanya minat dari Putu Darmita untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

I Putu Darmita lebih memilih untuk bekerja agar bisa membantu untuk

memenuhi kebutuhan sehari – hari. Sehingga, pada saat ini I Putu Darmita bekerja

sebagai buruh serabutanpembuat kerajinan dari kulit kerang.Gede Adi Wijaya Putra juga memiliki pekerjaan yang sama dengan I Putu Darmita yaitu sebagai buruh pengrajin kesenian serabutan. Sedangkan , Ibu Ni Wayan Sukardi dan Ni Wayan Darmi tidak memiliki pekerjaan.

Pada awalnya, Ibu Ni Wayan Sukardi dan Ni Wayan Darmi melakukan


(8)

4

tersebut. Tetapi, dengan berjalannya waktu, pemilik tanah tersebut tidak mengizinkan mereka untuk mengelola tanaman yang terdapat di tanah tersebut sepenuhnya. Mereka hanya diizinkan untuk merawat serta mengumpulkan hasil tanah tersebut, lalu diberikan hasilnya dan penjualannya akan dibagi 2. Untuk saat ini, Ibu Ni Wayan Sukardi hanya bisa melakukan pekerjaan yang ringan seperti memasak dan melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya dikarenakan ketidakmampuan tubuhnya untuk melakukan pekerjaan yang berat. Sedangkan, ibu Ni Wayan Darmi untuk kesehariannya hanya beternak sapidan ayam , dan mengumpulkan hasil tanaman yang dimiliki oleh pemilik tanah untuk diserahakan kepada pemiliknya.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Berikut ini adalah pemaparan kondisi ekonomi dari keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi, baik dari segi pendapatan dan pengeluaran untuk biaya kehidupan sehari-hari

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Pendapatan Ibu Ni Wayan Sukardi tergolong keluarga yang memiliki pendapatan rendah dan tidak menentu. Pendapatan keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi hanya diperoleh dari hasil pemberian gaji yang diberikan oleh anaknya dari hasil bekerja sebagai buruh serabutan pengrajin kerajinan. Beliau akan memberikan setengah dari gajinya untuk diberikan kepada ibunya. Apabila I Putu Darmita bekerja selama 1 bulan akan mendapatkan gaji sebesar Rp 800.000. Dia akan memberikan setengah dari gajinya kepada ibunya yaitu sebesar Rp 400.000

agar dapat memenuhi kebutuhan sehari – hari mereka. Sisa dari uang tersebut

akan digunakan untuk kebutuhan diri sendiri oleh Putu Darmita. Sedangkan, Gede Adi Wijaya Putra hanya menggunakannya untuk kebutuhannya sendiri, dan akan memberikannya apabila Ibu Ni Wayan Sukardi membutuhkan uang untuk membayar biaya perobatan.

Selain uang yang diberikan oleh anaknya, pendapatan lainnya diperoleh melalui mengumpulkan hasil tanaman dari pemilik tanah seperti kacang mente dan pisang dan hasilnya akan dibagi 2. Beliau hanya memperolehnya uang dari hasil tersebut sekali dalam 2 minggu dengan jumlah sekitar Rp 40.000.Pekerjaan


(9)

5

utama yang dilakukan oleh Ibu Ni Wayan Darmi adalah memelihara ayam serta mencari pakan ternak untuk sapi. Beliau memiliki 3 sapi diantaranya 2 sapi yang didapat dari sapi yang dititipkan oleh orang lain dengan sistem “ bagi hasil”, dan 1 sapi yang dititipkan oleh orang lain yang menggunakan sistem yang sama.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi tergolong dalam keluarga yang sangat

sederhana yang dalam pemenuhan kebutuhannya sehari – hari sangat sulit untuk

dipenuhi karena sedikitnya penghasilan yang diperoleh. a. Konsumsi

Untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi, menghabiskan uang untuk membeli kebutuhan, seperti beras, minyak, dan lauk

pauk. Untuk kebutuhan sehari – hari, biasanya keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi

menghabiskan biaya sekitar Rp 40.000 hingga Rp 50.000/hari. Apabila, hampir semua kebutuhan sembako lainnya telah habis, makan keluaraga Ibu Ni Wayan Sukardi bisa menghabiskan biaya sebesar Rp 100.000Selain itu, keluarga ini juga mendapat bantuan beras dari pemerintah yang membantu mengurangi beban keluarga meskipun tidak bantuannya tidak diberikan setiap bulannya. Apabila uang yang telah diberikan telah habis karena adanya pengeluaran yang tak terduga, maka keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi terpaksa menunggak uang untuk membeli sembako, dan biasanya akan membayarnya kembali di bulan berikutnya.

b. Kesehatan

Dalam bidang kesehatan, keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi memiliki kesehatan

yang kurang baik. Ibu Ni Wayan Sukardi yang memiliki penyakit gatal – gatal,

Ibu Ni Wayan Darmita yang memiliki masalah kesehatan pada tangan dan perut, sedangkan anaknya I Putu Darmita memiliki masalah pada ginjalnya. Walaupun mereka sudah memiliki Jaminan Kesehatan Bali Mandara ( JKBM ), mereka tidak menggunakannya dengan baik. Alasannya adalah kartu jaminan tersebut tidak efektif dalam pengaplikasiannya dan sistemnya yang rumit. Keluarga Ibu Ni Wayan Sukardihanya akan menggunakannya apabila mereka tidak memiliki pilihan lain untuk melakukan pengobatan disebabkan oleh kendala uang dan penyakit yang dialami sangat sakit. Untuk anggaran mengenai kesehatan, tidak


(10)

6

dapat ditentukan secara signifkan setiap bulannya, tetapi bisa menghabiskan danamereka sebesar Rp 100.000 hingga Rp 200.000 dalam sekali pengobatan. c. Pendidikan

Keluarga ibu Ni Wayan Sukardi tidak mengeluarkan biaya dalam hal pendidikan, karena anggota keluarga tidak ada yang bersekolah dan hanya sampai pada jenjang sekolah dasar.

d. Sosial

Pengeluaran tambahan lain yang sifatnya konditional yaitu seperti biaya iuran desa dan denda ngayah. Untuk biaya iuran odalan desa dikenakan sebesar


(11)

7 BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi tergolong keluarga prasejahtera atau keluarga miskin, sehingga seringkali timbul permasalahan. Masalah tersebut dipengaruhi oleh faktor kesehatan sehingga tidak bisa melakukan pekerjaan yang berat bagi Ibu Ni Wayan Sukardi dan Ni Wayan Darmi, serta rendahnya pendidikan dalam keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi sehingga hanya bisa bekerja sebagi buruh serabutan. Hal tersebut telah mengakibatkan permasalahan ekonomi pada keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi yang berdampak pada segi pendidikan, kebersihan lingkungan dan kesehatan.

2.2 Masalah Prioritas

Berdasarkan hasil wawancara terkait dengan

permasalahan-permasalahankeluarga yang terjadi dengan Ibu Ni Wayan Sukardi, ditemukan masalah prioritas yang terjadi dalam keluarga tersebut.Masalah prioritas yang dimaksud adalah masalah utama yang difokuskan pemecahannya dan dicarikan solusi. Dari sekian banyak permasalahan yang diteliti, masalah prioritas yang dapat digali dari keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi adalah masalah ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.

2.2.1 Masalah Ekonomi

Sesuai yang sudah diutarakan diatas oleh penulis, bahwa masalah perekonomian keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi adalahpendapatan yang tidak menentu dikarenakan dua anggota keluarga tidak memiliki pekerjaan dan dua anggota keluarga lainnya hanya bekerja secara serabutan. Ibu Ni Wayan Sukardi

yang sakit – sakitan serta mengalami gatal – gatal sudah hampir 2 bulan tidak

mampu mengerjakan pekerjaan dnegan baik, meskipun itu hanya pekerjaan rumah tangga. Sedangkan, Ibu Ni Wayan Darmi memiliki musibah pada tangannya yang menyebabkan beliau sulit untuk melakukan pekerjaan, seperti untuk mencari pakan sapi. Selain itu, rendahnya pendidikan dan tidak mampu berbahasa dalam bahasa Indonesia, serta penyakit yang diderita oleh Ibu Ni Wayan Darmi


(12)

8

menyebabkan beliau kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan. Sehingga, pendapatan yang diperoleh oleh Ibu Ni Wayan Sukardi untuk memenuhi

kebutuhan sehari – hari diperoleh dari pemberian setengah gaji yang diperoleh

oleh cucunya.

Sulitnya penghasilan yang didapat membuat keluarga ini sangat sulit

untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari, seperti untuk biaya makan, karena

pengeluaran yang dikeluarkan setiap harinya tidak sebanding dengan pendapatan yang dihasilkan. Sehingga, apabila kedua anggota keluarga tidak menerima pekerjaan, maka keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi akan meminjam uang kepada orang lain atau membeli makanan pokok di warung dengan membayarnya dilain waktu. Adanya permasalahan tersebut juga telah menimbulkan permasalahan terhadap kebersihan dan kesehatan.

2.2.2 Masalah Kebersihan Lingkungan

Kebersihan lingkungan yang terdapat pada rumah Ibu Ni Wayan Sukardi masih dikatakan tidak baik dan belum tertata rapi karena letak ruangan yang tidak beraturan. Posisi dapur yang tidak layak digunakan karena masih beralaskan tanah dan masih sangat berdebu. Selain itu, terdapat banyak kucing yang tinggal di dapur yang sempit berdekatan dengan rak piring. Letak dapur yang berada di dibelakang kandang sapi yang akan mempengaruhi kesehatan dari keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi. Tidak hanya itu, keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi masih belum memiliki kamar mandi yang permanen serta jamban yang masih belum ada. 2.1.3 Masalah Pendidikan

Sulitnya perekonomian yang terjadi pada keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi juga dipengaruhi oleh masalah pendidikan. Rendahnya pendidikan keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi telah menyulitkan mereka dalam mencari pekerjaan disebabkan oleh ketidakmampuan dalam menghitung, membaca dengan baik dan berbicara dalam bahasa indonesia. Hal ini telah menghambat mereka untuk maju

dalam bidnag ekonomi. Selain itu, mindset yang selalu berpikir bahwa mereka

bodoh dan tidak bisa melakukan pekerjaan yang lebih bagus, selain hanya menjadi petani atau peternak.


(13)

9 BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program

Pelaksanaan/action saat pendampingan keluarga ini dapat dibagi menjadi beberapa kegiatan. Adapun kegiatan ini dibagi atas dasar pemecahan masalah-masalah yang dihadapi oleh Ibu Ni Wayan Sukardi. Dari dua permasalah-masalahan yang ditemukan, diprioritaskanlah ketiga masalah tersebut untuk dipecahkan dan dicarikan solusinya. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan saat pendampingan pra-KS adalah:

a. Solusi Masalah Ekonomi

Masalah perekonomian keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi adalah tidak adanya pekerjaan yang menentu serta pendapatan yang menentu mengakibatkan jumlah pemasukan lebih kecil daripada jumlah pengeluaran. Maka penulis memberikan

masukan mengenai cara mengatur pengeluaran uang sehari – hari serta motivasi

kepada keluarga agar tetap semangat dan lebih giat lagi untuk bekerja terkhusus kepada I Putu Darmita.

Selain itu, memberikan sosialisasi terhadap pentingnya vaksinasi terhadap hewan ternak sapi kepada Ibu Wayan Darmi yang sebelumnya Ibu Ni Wayan Darmi tidak mengetahui terhadap pentingnya vaksinasi. Adanya sosialisasi ini bertujuan untuk menjelaskan manfaat dari vaksinasi, yaitu agar sapi yang dipelihara terhindar dari virus yang datang. Dengan adanya sapi yang sehat, maka akan memudahkan sapi tersebut berkembang dan berproduksi dengan baik yang pada akhirnya akan mendukung perekonomian dari Ibu Ni Wayan Darni. Pemberian ini vaksinasi ini didukung oleh program yang telah dibuat siswa KKN sendiri yang berasal dari divisi peningkatan produksi.

Adanya sosialiasi mengenai pentingnya vaksinasi serta pemberian secara langsung telah menambah wawasan dari Ibu Ni Wayan Darmi mengenai pentingnya vaksin serta mengurangi beban dari keluarga tersebut karna dilakukan secara gratis.


(14)

10

Terkait permasalahan lingkungan yang dihadapi oleh keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi, maka penulis melakukan program membersihkan lingkungan pekarangan rumah, serta memindahkan tempat kandang kucing yang berdekatan dengan rak piring Ibu Ni Wayan Sukardi. Penulis memberikan sedikit informasi mengenai bahaya bulu kucing terhadap tubuh khususnya bagi pernapasan.

Selain itu , penulis juga memberikan sedikit informasi dan sosialisasi mengenai pentingnya membangun jamban dan membangun kamar mandi meskipun hanya terbuat dari kayu maupun bambu. Hal ini bertujuan agar sewaktu

– waktu, banguna lebih mudah untuk dibongkar. Sehingga mengajak keluarga Ibu

Ni Wayan Sukardi untuk melakukan pendekatan dengan pemilik tanah dengan menjelasakan alasan tersebut. Dan penyebaran bakteri dan penyakit lainnya tidak mudah menyebar pada keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi. Karena dampak buruk teresbut telah dirasakan oleh hampir semua keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi, dan

untuk saat ini masih diderita oleh Ibu Ni Wayan Sukardi.

Selain itu, penulis juga memperkenalkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang berguna untuk memperbaiki tingkat kebersihan keluarga Ibu Ni wayan Sukardi. PHBS ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kebersihan dengan memberikan pengetahuan atau info tentang mencuci tangan yang baik dan benar dengan sabun.

b.Solusi Masalah Pendidikan

Solusi terhadap masalah pendidikan yang diberikan terhadap keluarga Ni Wayan Sukardi terkhususnya kepada I Putu Darmita adalah memberikan motivasi dan penyuluhan terhadap pentingnya pendidikan dan menjelaskan mengenai MEA. Walaupun, I Putu Darmita hanya berakhir pada jenjang sekolah dasar, tetapi kesempatan untuk belajar kembali tidak pernah putus. Pemberian motivasi sangat penting dilakukan agar mendorong semangat I Putu Darmita agar mau belajar kembali. Dan juga memberikan penyuluhan terhadap pembukaan masyarakat ekonomi ASEAN bahwa semakin besarnya tantangan dalam mencari

pekerjaan yang diakibatkan semakin mudahnya negara – negara dari negara Asia

Tenggara lainnya untuk datang tanpa hambatan yang bertujuan untuk berdagang, bekerja atau pada dasarnya untuk menciptakan ekonomi yang lebih baik.


(15)

11

Oleh sebab itu, adanya MEA tersebut diharapkan agar mulai belajar mengenai bahasa inggris karena hal ini snagat penting digunakan untuk melakukan komunikasi, karena bahasa inggris merupakan bahasa internasional yang dipakai oleh seluruh negara untuk berkomunikasi. Selain itu, Desa Pemuteran yang merupakan daerah wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asing dapat digunakan sebagai ladang pekerjaan bagi I Putu Darmita apabila ia memulai untuk mahir dalam bahasa inggris dan hal ini juga akan berdampak terhadap perbaikan ekonomi yang lebih baik.

3.2Jadwal Kegiatan

No Tanggal Waktu Pelaksanaan JKEM

1. 27 Juli 2016

10.00 –

12.00

Konsultasi mengenai

pembagian KK Dampingan di kantor desa

1x2 jam = 2 jam

2. 28 Juli 2016 12.00 –

15.00

Observasi awal KK Dampingan.

Pencarian rumah KK

Dampingan

1 x 3 = 2 jam

3. 29 Juli 2016

11.00 –

14. 00 dan

17.00 –

19.00

Berkenalan dengan keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi

1 x 3 jam = 3 jam 1 x 2 = 2 jam

4 30 Juli 2016 07.00 –

09.00

Penjelasan program KK

Dampingan KKN

1x2jam = 2 jam

5. 1 Agustus 2016

16.00-19.00

Berbincang tentang silsilah

keluarga dan profil keluarga

1x3 jam = 3 jam


(16)

12

6. 2 Agustus 2016

09.00-13.00

Observasi keliling pekarangan

rumah dan menjelaskan

kepemilikan tanah dan alasan tidak memanfaatkan tanah

1x2 jam = 2 jam

7. 4 Agustus 2016

08.00-11.00

Berbincang-bincang mengenai

permasalahan ekonomi

keluarga, termasuk pemasukan dan pengeluaran keluarga

1x4 jam = 4 jam

8. 5 Agustus 2016 07.00 –

10.00

Berbincang-bincang mengenai

situasi dan kondisi rumah

keluarga dampingan dan

mencari pakan sapi.

1x3 jam = 3 jam

9. 8 Agustus 2016 12.00 –

14.00

Membantu mencari rumput

unuk pakan ternak sapi,

memandikan sapi dan

mengumpulkan hasil tanaman

1 x 3 jam = 3 jam

10. 9Agustus 2016

12.00-14.00

Membicarakan tentang ternak babi dan sapi yang dimiliki oleh Ibu Ni Wayan Sukardi

1x2 jam = 3 jam

11. 10 Agustus 2016

10.00-15.00

Membersihkan lingkungan

sekitar rumah dan juga dapur, serta memindahkan kandang kucing dari dapur

1x3 jam = 3 jam

12. 11 Agustus 2015

16.00-20.00

Membicarakan tentang

kehidupan bersosialisasi di

1 x 4 jam = 4 jam


(17)

13

Desa Pemuteran khususnya dusun Loka Segara, serta memberikan motivasi dan

informasi mengenai

pemanfaatan uang dengan baik dan benar

13. 12 Agustus 2016

14.00-18.00

Menanyakan adat-isitiadat,

biaya untuk rohani dan upacara, dan serta biaya untuk kesehatan

1x2 jam = 2 jam

14. 13 Agustus 2016

16.00-18.00

Berbincang tentang masalah

kesehatan dan memberikan

alasan mengenai penyakit gatal

– gatal yang diderita oleh Ibu Ni

Wayan Sukardi dan mencari pakan sapi

1x4 jam = 4 jam

15. 15 Agustus 2016

15.00-19.00

Memberikan informasi

mengenai dampak akibat kamar mandi yang tidak permanen serta jamban yang tidak ada,

serta mendorong keluarga

dampingan melakukan

pendekatan terhadap pemiliki tanah

1x3 jam = 3 jam

16.

16 Agustus 2016

13.00-16.00

Memberikan alternatif

mengenai bangunan yang

sebaiknya digunakan untuk

kamar mandi yang tidak

mengeluarkan biaya banyak dan mencari pakan ternak sapi

1x3 jam = 3 jam


(18)

14

17. 17 Agustus 2016 16.00 –

18.00

Memberikan informasi

mengenai Masyarakat Ekonomi

ASEAN mengenai dampak,

manfaat dan hambatan yang harus diterima

1 x 2 jam = 2 jam

18. 18 Agustus 2016 16.00 –

19.00

Memberikan motivasi pada

keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi Suardana mengenai pentingnya pendidikan khususnya bahasa inggris kepada anakanya I Putu Darmita

1 x 3 jam = 3 jam

17. 19 Agustus 2016

08.00-11.00

Memberikan informasi

mengenai peluang yang

diberikan apabila mengerti

bahasa inggris di desa

Pemuteran selaku tempat

wisatawan asing

1x3 jam = 3 jam

18. 20 Agustus 2016

08.00-11.00

Berdiskusi dan memberikan

informasi mengenai manfaat

belajar bahasa inggris

khususnya digunakan di desa Pemuteran

1x4 jam= 4 jam

19. 21 Agustus 2016 13.00 –

16.00

Memperkenalkan bahasa

inggris, belajar bersama dengan I Putu Darmita, serta mencari pakan ternak

1x3 jam= 3 jam

20. 22 Agustus 2016

14.00-17.00

Mencari pakan ternak sapi dan babi, mencari kayu bakar, dan

memberikan pengetahuan

1x3 jam= 3 jam


(19)

15

mengenai pola hidup yang bersih dan sehat melalui cuci tangan dengan sabun

21. 24 Agustus 2016

14.00-16.00

Pemberian suntik vitamin dan obat cacing pada ternak Ni Wayan Sukardi

1x2 jam= 2 jam

22. 25Agustus 2016

08.00-12.00

Membantu menyabit,

mengumpulkan hasil tanaman serta belajar mengenai bahasa inggris dan manfaatnya

1x4 jam= 4 jam

23. 26 Agustus 2016

17.00-20.00

Mencari rumput, makan

bersama sekalian mengucapkan salam perpisahan

1 x 4

jam= 4

jam


(20)

16 BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

3.1PELAKSANAAN

Kegiatan pendampingan KK tersebut dilaksanakan beberapa kali pertemuan di rumah Ibu Ni Wayan Sukardi selama waktu KKN PPM UNUD Periode XIII dilaksanakan. Adapun rincian pelaksanaan kegiatan tersebut dapat dilihat di bawah ini.

a. Waktu

Kegiatan pendampingan KK Miskin tersebut dilakukan selama beberapa waktu. Adapun rincian waktu tersebut dapat dilihat pada jadwal kegiatan mahasiswa di rumah keluarga tersebut.

b. Lokasi

Lokasi kegiatan pendampingan dilakukan di rumah Ibu Ni Wayan Sukardi yaitu di banjar Loka Segara, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak,Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.

c. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pendampingan dilakukan berupa kegiatan survey KK dampingan, bincang-bincang/penyuluhan sederhana, membantu ibunya untuk mencari pakan ternak dan mengumpulkan hasil tanaman untuk diberikan kepada pemilik tanah, serta memperhatikan situasi dan kondisi keluarga ibu Ni Wayan Sukardi agar bisa melakukan pemecahan masalah terhadap situasi yang dihadapi. Secara lebih terperinci pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat pada jadwal kegiatan mahasiswa di rumah keluarga tersebut.

d. Permasalahan

Selama kegiatan pendampingan berlangsung, tidak ada masalah khusus dan berat yang menghalangi terlaksananya kegiatan pendampingan serta kunjungan. Masalah yang mahasiswa alami umumnya kesulitan dalam mencari waktu untuk datang berkunjung ke rumah KK dampingan sebab harus menyesuaikan dengan jalannya program pokok serta program bantu.


(21)

17 e. Solusi

Solusi untuk permasalahan di atas adalah mengatur waktu sebaik mungkin dan melakukan kunjungan di saat yang tepat agar tidak mengganggu kegiatan KK Dampingan dan tidak mengganggu jalannya Program Pokok dari Kelompok KKN PPM di Banjar Loka Segara, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng.

d. Dampak

Dampak dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini adalah diharapkan

keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi mengubah mindset dalam bidang social dan

ekonomi. Tidak berpendidikan bukan berarti tidak bisa menciptakan perekonomian yang lebih baik. Selain itu, dengan adanya penyuluhan dan motivasi yang telah diberikan dapat lebih membuka diri untuk mau belajar demi kemajuan diri yang akan berdampak terhadap kemajuan ekonomi. Selain itu , siswa dapat berinteraksi dengan baik dan mampu menciptakan cara yang lebih baik untum menciptakan kondisi masyarakat yang lebih baik.

4.2 HASIL

Adapun hasil yang bisa didapatkan setelah pendampingan keluarga ini adalah memahami bahwa pentingnya vaksinasasi pada hewan yang akan meningkatkan produksi pada hewan. Selain itu, memahami mengenai kehadiran MEA di Indonesia, sehingga mendorong keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi, khususnya I Putu Darmita untuk lebih belajar lebih giat khususnya memplejari mengenai bahasa asing, contohnya adalah bahasa inggris.

4.3 KENDALA

Dalam melakukan kegiatan pendampingan keluarga, ada kendala yang dihadapi. Kendala tersebut adalah sulitnya bertemu dengan Ibu Ni Wayan Darmi karena harus mencari pakan di bukit yang menghabiskan waktu yang lama. Selain itu, sulitnya anak dari Ibu Ni Wayan Darmita karena pekerjaan yang tidak menentu, beserta adik dari Ibu Ni Wayan Darmita. Selain itu, nenek yang selalu tinggal di rumah yang biasanya ditemui tidak bisa berbahasa Indonesia hanya bisa berbahasa bali, sedangkan penulis tidak bisa berbahasa bali.


(22)

18 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Dari kunjungan yang dilakukan penulis terhadap keluarga dampingan selama satu bulan, penulis menyimpulkan bahwa terdapat banyak masalah dalam keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi. Terdapat 3 prioritas masalah yang ditemukan selama melakukan kunjungan ke rumah Ibu Ni Wayan Sukardi :

1. Masalah Ekonomi

Pendapatan yang tidak menentu beserta pengeluaran lebih besar daripad a penghasilan telah menimbulkan permasalahan bagi keluarga untuk memenuhi

kebutuhan sehari – hari. Penulis memberikan beberapa solusi seperti memberikan

beberapa informasi mengenai pentingnya mengatur pengeluaran uang, motivasi, serta sosialisasi tentang manfaat pemberian vaksinasi untuk membantu perkembangan sapid an manfaat vaksinasi.

2. Masalah kebersihan lingkungan

Letak bangunan yang masih kurang tertata rapi, dapur yang tidak layak pakai serta pentingnya penggunaan kamar mandi permanen serta jamban yang sehat. Solusi yang ditawarkan adalah melakukan pembersihan lingkungan, memberikan informasi terhadap pentingnya menjaga dapur yang bersih dan bahaya bulu kucing terhadap kesehatan. Selain itu, menyarankan untuk membangun kamar mandi serta jamban yang sehat untuk menghindari penyebaran penyakit maupun bakteri dengan mudah .

3.Masalah pendidikan

Keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi memiliki mindset yang masih tradisional

yang menganggap bahwa tidak punya sekolah tidak mampu mendapat ekonomi yang baik. Solusi yang dapat diberikan dengan memberikan informasi mengenai kehadiran MEA ke Indonesia dan mendorong keluarga Ibu Ni Wayan Darmi untuk mau belajar bahasa inggris yang merupakan pelajaran penting untuk bisa menghadapi kehadiran MEA yang dimulai dengan komunikasi yang baik , khsusunya I Putu Darmita yang masih muda.


(23)

19 5.2 Rekomendasi

Sehubungan dengan permasalahan keluarga dampingan diatas, penulis mengharapkan dengan pemberian motivasi dan sosialisasidapat merubah pola pikir sehingga tetap bersemangat dalam menjalani kehidupan dan mencari nafkah . Selain itu, tidak lupa untuk memperhatikan lingkungan sekitar rumah dengan baik, karena hal ini akan berpengaruh dengan kesehatan keluarga dampingan. Serta, dengan sosialisasi dan dorongan terhadap keluarga agar lebih peduli terhadap pendidikan yang akan berguna untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN ( MEA).

Untuk pemerintah, penulis mengahrapkan agar pemerintah setempat agar lebih aktif dan lebih signifikan dalam memperbaharui data tentang keluarga miskin dan membuat lebih banyak program pemberdayaan masyarakat menengah ke bawah yang bertempat tinggal di daerah pedesaan agar mampu hidup lebih baik.

Program pendampingan keluarga ini diharapkan dapat terus dilanjutkan pada KKN PPM periode berikutnya dengan mekanisme pendampingan keluarga yang lebih jelas.Mahasiswa diberikan pegangan pelaksanaan program yang jelas untuk kesuksesan pelaksanaan program. Begitupula dengan pemenuhan jam pendampingan keluarga yang sebaiknya dikurangi ataupun disesuaikan dengan waktu dan program, sehingga tidak berbenturan dengan pelaksanaan program pokok dan program bantu.


(24)

LAMPIRAN

Rumah Tampak Depan Keluarga Dapur Ibu Ni Wayan Sukardi

Ibu Ni Wayan Sukardi

Mengumpulkan hasil tanaman kacang Foto bersama keluarga


(1)

15

mengenai pola hidup yang bersih dan sehat melalui cuci tangan dengan sabun

21. 24 Agustus 2016 14.00-16.00

Pemberian suntik vitamin dan obat cacing pada ternak Ni Wayan Sukardi

1x2 jam= 2 jam

22. 25Agustus 2016 08.00-12.00

Membantu menyabit,

mengumpulkan hasil tanaman serta belajar mengenai bahasa inggris dan manfaatnya

1x4 jam= 4 jam

23. 26 Agustus 2016 17.00-20.00

Mencari rumput, makan bersama sekalian mengucapkan salam perpisahan

1 x 4 jam= 4 jam


(2)

16 BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

3.1PELAKSANAAN

Kegiatan pendampingan KK tersebut dilaksanakan beberapa kali pertemuan di rumah Ibu Ni Wayan Sukardi selama waktu KKN PPM UNUD Periode XIII dilaksanakan. Adapun rincian pelaksanaan kegiatan tersebut dapat dilihat di bawah ini.

a. Waktu

Kegiatan pendampingan KK Miskin tersebut dilakukan selama beberapa waktu. Adapun rincian waktu tersebut dapat dilihat pada jadwal kegiatan mahasiswa di rumah keluarga tersebut.

b. Lokasi

Lokasi kegiatan pendampingan dilakukan di rumah Ibu Ni Wayan Sukardi yaitu di banjar Loka Segara, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak,Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.

c. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pendampingan dilakukan berupa kegiatan survey KK dampingan, bincang-bincang/penyuluhan sederhana, membantu ibunya untuk mencari pakan ternak dan mengumpulkan hasil tanaman untuk diberikan kepada pemilik tanah, serta memperhatikan situasi dan kondisi keluarga ibu Ni Wayan Sukardi agar bisa melakukan pemecahan masalah terhadap situasi yang dihadapi. Secara lebih terperinci pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat pada jadwal kegiatan mahasiswa di rumah keluarga tersebut.

d. Permasalahan

Selama kegiatan pendampingan berlangsung, tidak ada masalah khusus dan berat yang menghalangi terlaksananya kegiatan pendampingan serta kunjungan. Masalah yang mahasiswa alami umumnya kesulitan dalam mencari waktu untuk datang berkunjung ke rumah KK dampingan sebab harus menyesuaikan dengan jalannya program pokok serta program bantu.


(3)

17 e. Solusi

Solusi untuk permasalahan di atas adalah mengatur waktu sebaik mungkin dan melakukan kunjungan di saat yang tepat agar tidak mengganggu kegiatan KK Dampingan dan tidak mengganggu jalannya Program Pokok dari Kelompok KKN PPM di Banjar Loka Segara, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng.

d. Dampak

Dampak dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini adalah diharapkan keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi mengubah mindset dalam bidang social dan ekonomi. Tidak berpendidikan bukan berarti tidak bisa menciptakan perekonomian yang lebih baik. Selain itu, dengan adanya penyuluhan dan motivasi yang telah diberikan dapat lebih membuka diri untuk mau belajar demi kemajuan diri yang akan berdampak terhadap kemajuan ekonomi. Selain itu , siswa dapat berinteraksi dengan baik dan mampu menciptakan cara yang lebih baik untum menciptakan kondisi masyarakat yang lebih baik.

4.2 HASIL

Adapun hasil yang bisa didapatkan setelah pendampingan keluarga ini adalah memahami bahwa pentingnya vaksinasasi pada hewan yang akan meningkatkan produksi pada hewan. Selain itu, memahami mengenai kehadiran MEA di Indonesia, sehingga mendorong keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi, khususnya I Putu Darmita untuk lebih belajar lebih giat khususnya memplejari mengenai bahasa asing, contohnya adalah bahasa inggris.

4.3 KENDALA

Dalam melakukan kegiatan pendampingan keluarga, ada kendala yang dihadapi. Kendala tersebut adalah sulitnya bertemu dengan Ibu Ni Wayan Darmi karena harus mencari pakan di bukit yang menghabiskan waktu yang lama. Selain itu, sulitnya anak dari Ibu Ni Wayan Darmita karena pekerjaan yang tidak menentu, beserta adik dari Ibu Ni Wayan Darmita. Selain itu, nenek yang selalu tinggal di rumah yang biasanya ditemui tidak bisa berbahasa Indonesia hanya bisa berbahasa bali, sedangkan penulis tidak bisa berbahasa bali.


(4)

18 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Dari kunjungan yang dilakukan penulis terhadap keluarga dampingan selama satu bulan, penulis menyimpulkan bahwa terdapat banyak masalah dalam keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi. Terdapat 3 prioritas masalah yang ditemukan selama melakukan kunjungan ke rumah Ibu Ni Wayan Sukardi :

1. Masalah Ekonomi

Pendapatan yang tidak menentu beserta pengeluaran lebih besar daripad a penghasilan telah menimbulkan permasalahan bagi keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Penulis memberikan beberapa solusi seperti memberikan beberapa informasi mengenai pentingnya mengatur pengeluaran uang, motivasi, serta sosialisasi tentang manfaat pemberian vaksinasi untuk membantu perkembangan sapid an manfaat vaksinasi.

2. Masalah kebersihan lingkungan

Letak bangunan yang masih kurang tertata rapi, dapur yang tidak layak pakai serta pentingnya penggunaan kamar mandi permanen serta jamban yang sehat. Solusi yang ditawarkan adalah melakukan pembersihan lingkungan, memberikan informasi terhadap pentingnya menjaga dapur yang bersih dan bahaya bulu kucing terhadap kesehatan. Selain itu, menyarankan untuk membangun kamar mandi serta jamban yang sehat untuk menghindari penyebaran penyakit maupun bakteri dengan mudah .

3.Masalah pendidikan

Keluarga Ibu Ni Wayan Sukardi memiliki mindset yang masih tradisional yang menganggap bahwa tidak punya sekolah tidak mampu mendapat ekonomi yang baik. Solusi yang dapat diberikan dengan memberikan informasi mengenai kehadiran MEA ke Indonesia dan mendorong keluarga Ibu Ni Wayan Darmi untuk mau belajar bahasa inggris yang merupakan pelajaran penting untuk bisa menghadapi kehadiran MEA yang dimulai dengan komunikasi yang baik , khsusunya I Putu Darmita yang masih muda.


(5)

19 5.2 Rekomendasi

Sehubungan dengan permasalahan keluarga dampingan diatas, penulis mengharapkan dengan pemberian motivasi dan sosialisasidapat merubah pola pikir sehingga tetap bersemangat dalam menjalani kehidupan dan mencari nafkah . Selain itu, tidak lupa untuk memperhatikan lingkungan sekitar rumah dengan baik, karena hal ini akan berpengaruh dengan kesehatan keluarga dampingan. Serta, dengan sosialisasi dan dorongan terhadap keluarga agar lebih peduli terhadap pendidikan yang akan berguna untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN ( MEA).

Untuk pemerintah, penulis mengahrapkan agar pemerintah setempat agar lebih aktif dan lebih signifikan dalam memperbaharui data tentang keluarga miskin dan membuat lebih banyak program pemberdayaan masyarakat menengah ke bawah yang bertempat tinggal di daerah pedesaan agar mampu hidup lebih baik.

Program pendampingan keluarga ini diharapkan dapat terus dilanjutkan pada KKN PPM periode berikutnya dengan mekanisme pendampingan keluarga yang lebih jelas.Mahasiswa diberikan pegangan pelaksanaan program yang jelas untuk kesuksesan pelaksanaan program. Begitupula dengan pemenuhan jam pendampingan keluarga yang sebaiknya dikurangi ataupun disesuaikan dengan waktu dan program, sehingga tidak berbenturan dengan pelaksanaan program pokok dan program bantu.


(6)

LAMPIRAN

Rumah Tampak Depan Keluarga Dapur Ibu Ni Wayan Sukardi Ibu Ni Wayan Sukardi

Mengumpulkan hasil tanaman kacang Foto bersama keluarga Mente