Perbandingan Efek Suplementasi Omega-3 dan Exercise Aerobik Terhadap Kadar Kolesterol-HDL Tikus Jantan Galur Wistar Model Dislipidemia.

(1)

ABSTRAK

Perbandingan Pengaruh Exercise dan Suplementasi Omega-3 Terhadap Kadar Kolesterol-HDL Tikus Jantan Galur

Wistar Model Dislipidemia

Lya Lusyana, 2012 ; Pembimbing I : Penny Setyawati M., dr., Sp.PK., M.Kes. Pembimbing II : Decky Gunawan, dr., M.Kes.

Dislipidemia adalah salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskuler, ditandai oleh gambaran kadar lemak darah abnormal, yaitu hiperkolesterolemia atau/dan hipertrigliseridemia dengan/tanpa penurunan kadar Kolestrol-HDL (K-HDL). Suplementasi Omega-3 dan exercise aerobik rutin telah dilaporkan dapat memperbaiki gambaran lemak darah. Penelitian ini bertujuan membandingkan efek suplementasi omega-3 dan exercise aerobik rutin terhadap kadar K-HDL tikus Wistar jantan model dislipidemia.

Penelitian Eksperimental Laboratorium Sungguhan dengan rancangan Acak Lengkap (RAL) bersifat komparatif, menggunakan 24 ekor tikus jantan galur

Wistar dibagi menjadi 4 kelompok. Setiap subjek penelitian diinduksi pakan

tinggi kolesterol selama 42 hari, pada hari ke-14 masing-masing kelompok diberi perlakuan, kelompok I diberi akuades (kontrol negatif), II diberi simvastatin (kontrol positif), III diberi Omega-3, dan IV exercise aerobik selama 28 hari. Data prosentase penurunan kadar K-HDL dianalisis dengan uji ANAVA satu arah, dilanjutkan dengan Uji Tuckey HSD dengan  = 0,05.

Peningkatan prosentase kadar kolesterol-HDL secara sangat bermakna hanya didapatkan pada kelompok kontrol positif (116,81 ± 77,42)% (p < 0.001) ; didapatkan peningkatan relatif kadar K-HDL pada kelompok kontrol negatif dan omega-3, tetapi secara statistik tidak bermakna (p > 0,05). Kadar K-HDL kelompok exercise aerobik turun sebesar (15,40 ± 22,58)%.

Omega-3 dan exercise aerobik secara rutin selama 28 hari belum meningkatkan kadar K-HDL serum tikus jantan galur Wistar model dislipidemia.


(2)

v

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

THE COMPARATIVE EFFECT OF EXERCISE AND OMEGA-3 SUPPLEMENTATION TO HDL-CHOLESTEROL LEVELS

OF MALE WISTAR RATS DYSLIPIDEMIA MODEL

Lya Lusyana, 2012. Supervisor I : Penny Setyawati M., dr., Sp.PK., M.Kes.

Supervisor II : Decky Gunawan, dr., M.Kes.

Dyslipidemia is a risk factor of cardiovasculer diseases, characterized by

abnormal blood lipid’s profil, hypercholesterolemia or/and hypertrigliceridemia with or without low HDL-Cholesterol (HDL-C) levels. Routin of Omega-3 supplementation and aerobic exercise have been reported could improved blood lipid profile. The aim of this study are to compare the effects of routin omega-3 supplementation and aerobic exercise to HDL-C serum’s levels of male Wistar rats dyslipidemia model.

The true laboratory experimental research with Comparative Complete Randomized Design method used 24 male Wistar rats those devided into 4 groups. All the subjects have been induced high cholesterol food for 42 days, at 14th day, respectively treated with aquadest for group I as negative control, Simvastatin to group II as positive control, Omega-3 to group III, and routin aerobic exercise to group IV for 28 days. The data of mean percentage HDL-C serum’ levels were analyzed with one-way ANOVA, followed by Tuckey’s HSD Test, = 0,05.

There was very significant increased of HDL-Cholesterol levels only in the positive control group (116.81 ± 77.42)% (p < 0.001) ; There were relative increased of HDL-C serum’s levels of Negative control group (23.16 ± 26.40)% and Omega-3 group (8,60 ± 46.26)%, but statistically not significant (p > 0.05). There was HDL-C’s levels decreased in aerobic exercise group (15.40 ± 22.58)%. Routin of Omega-3 supplementation and aerobic exercise for 28 days have not increase HDL-C serum’s levels of male Wistar rats dyslipidemia model.


(3)

DAFTAR ISI

JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.3.1 Maksud Penelitian ... 3

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran ... 3


(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lipid ... 6

2.2 Kolesterol ... 7

2.3 Lipoprotein ... 7

2.3.1 Metabolisme Lipoprotein ... 9

2.4 Kolesterol-HDL ... 12

2.4.1 Kelainan Metabolisme Kolesterol-HDL ... 13

2.5 Dislipidemia ... 13

2.5.1 Klasifikasi Dislipidemia ... 14

2.5.2 Faktor-faktor Penyebab Dislipidemia ... 16

2.5.3 Hubungan Dislipidemia dengan Aterosklerosis ... 17

2.5.4 Penyakit Jantung Koroner ... 17

2.5.5 Aterosklerosis ... 18

2.6 Simvastatin ... 19

2.6.1 Mekanisme Kerja Simvastatin ... 19

2.6.2 Indikasi dan Kontra Indikasi Simvastatin ... 20

2.6.3 Efek Samping Simvastatin ... 20

2.7 Propiltiourasil (PTU) ... 20

2.8 Asam Lemak Esensial ... 21

2.8.1 Omega-3 ... 21

2.8.2 Omega-6 ... 23

2.9 Exercise ... 24

2.9.1 Intensitas, Durasi, Frekuensi Exercise ... 25

2.9.2 Manfaat Exercise ... 26


(5)

2.9.4 Metabolisme Energi Secara Aerobik ... 27

2.9.5 Pengaruh Exercise Terhadap Kadar Kolesterol-HDL ... 29

BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat, Bahan dan Subjek Penelitian ... 30

3.1.1 Alat Penelitian ... 30

3.1.2 Bahan Penelitian ... 30

3.1.3 Subjek Penelitian ... 31

3.2 Alur Perencanaan ... 31

3.3 Metode Penelitian ... 32

3.3.1 Desain Penelitian ... 32

3.3.2 Definisi Operasional Variabel ... 32

3.3.3 Besar Sampel Penelitian ... 33

3.4 Prosedur Kerja ... 34

3.4.1 Prosedur Adaptasi Subjek Penelitian ... 34

3.4.2 Prosedur Pembuatan Makanan dan Minuman Subjek Penelitian .. 34

3.4.3 Prosedur Pembuatan Pakan Tinggi Kolesterol ... 34

3.4.4 Pengumpulan Bahan ... 35

3.4.5 Sterilisasi Alat ... 35

3.5 Prosedur Sampel Darah ... 35

3.5.1 Prosedur Pengolahan Serum ... 36

3.6 Analisis Data ... 36

3.6.1 Metode Analisis Data ... 36

3.6.2 Kriteria Uji ... 36

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37


(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 38

4.2 Hasil Uji ANOVA dan Tukey HSD Data Penelitian ... 39

4.3 Pembahasan ... 42

4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 45

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 47

5.2 Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

LAMPIRAN ... 51


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Karakteristik Beberapa Apoprotein ... 8 Tabel 2.2 Kadar Lipid Serum Normal... 14 Tabel 2.3 Klasifikasi dislipidemia berdasarkan EAS ... 14 Tabel 2.4 Klasifikasi Kolesterol Total dan Kolesterol-LDL Menurut NCEP ATP III 2001 ... 15 Tabel 2.5 Klasifikasi dislipidemia berdasarkan kriteria WHO ... 15 Tabel 2.6 Penyebab Umum Dislipidemia Sekunder ... 16 Tabel 4.1 Rerata Prosentase Kadar Kolesterol-HDL Pre dan Post Perlakuan Setiap Kelompok ... 38 Tabel 4.2 Hasil ANOVA Prosentase Peningkatan Kolesterol-HDL Serum ... 40 Tabel 4.3 Hasil Post Hoc Tests Metode Tukey HSD Kadar Kolesterol-HDL ... 40


(8)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jenis-jenis dan Ukuran Lipoprotein ... 7

Gambar 2.2 Jalur Reverse Cholesterol Transport ... 11

Gambar 2.3 Metabolisme Kolesterol-HDL ... 13

Gambar 2.4 Proses Pembentukan Aterosklerosis... 19

Gambar 2.5 Proses Elongasi dan Desaturasi Omega-3 dan Omega-6 ... 21

Gambar 2.6 Struktur Rantai Panjang Asam Lemak Omega-3 ... 23

Gambar 2.7 Metabolisme Energi Secara Aerobik ... 27


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Perhitungan Dosis Bahan Uji yang Dipakai ... 51 Lampiran 2. Alat dan Bahan Penelitian ... 52 Lampiran 3. Hasil Kadar Kolesterol-HDL Serum ... 53 Lampiran 4. Hasil Analisis Rerata Peningkatan Kadar Kolesterol-HDL Serum

Menggunakan Analisis Varian (ANAVA) Satu Arah ... 54 Lampiran 5. Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 55


(10)

51

Lampiran 1. Perhitungan Dosis Bahan Uji yang Dipakai

Berikut ini adalah perhitungan dosis bahan uji yang dipakai. Perhitungan ini didapatkan dari konversi dosis manusia kepada tikus Wistar jantan dengan asumsi berat badan rata-rata tikus adalah 200 gram:

1. Kontrol negatif (akuades) : tidak dibatasi 2. Kontrol positif (simvastatin)

Dosis manusia (70 kg) : 10 mg/hari

Dosis 1 tikus/ hari : 0,018 x 10 mg/hari = 0,18 mg/ hari dalam 0,4 mL akuades

3. Omega-3

Dosis manusia (70 kg) : 3gram/hari

Dosis 1 tikus/ hari : 0,018 x 3000 mg/ hari = 54 mg/ hari dalam 0,4 mL akuades

4. Exercise aerobik : 5x/seminggu selama


(11)

52

Lampiran 2. Alat dan Bahan Penelitian

Mikrosentrifuge Treadmill

Tikus Wistar jantan dan kandang tikus Bahan pakan tinggi lemak


(12)

53

Lampiran 3. Hasil Kadar Kolesterol-HDL Serum

HDL Pretest Posttest %kenaikan

1 1 27 33 22,22

2 31 45 46,16

3 30 25 -16,66

4 28 33 17,85

5 26 29 11,53

6 19 30 57,89

Rata2 26,83 32,5 21,13

2 1 26 63 142,30

2 26 65 150,00

3 18 62 244,44

4 25 41 64,00

5 28 39 39,28

5 23 37 60.86

Rata2 24,33 50,83 108,92

3 1 26 19 -26,92

2 25 48 92,00

3 42 29 -30,95

4 25 29 16,00

5 27 22 -18,51

6 15 18 20,00

Rata2 26,66 27,5 3,15

4 1 22 25 13,63

2 24 25 4,16

3 27 22 -18,51

4 36 25 -30,55

5 29 15 -48,27

6 31 27 -12,90

Rata2 28,16 23,16 -17,75

Keterangan : 1 = Kontrol negatif 2 = Kontrol positif

3 = Minyak ikan omega-3 4 = exercise


(13)

54

Lampiran 4. Hasil Analisis Rerata Peningkatan Kadar Kolesterol-HDL Serum Menggunakan Analisis Varian (ANOVA) Satu Arah

Descriptives

Persentase Kenaikan

N Mean Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximu m Lower Bound Upper

Bound

aquadest 6 23.1650 26.40129 10.77828 -4.5415 50.8715 -16.66 57.89 simvastatin 6 116.8133 77.42213 31.60745 35.5638 198.0629 39.28 244.44 omega-3 6 8.6033 46.26252 18.88660 -39.9462 57.1529 -30.95 92.00 exercise 6 -15.4067 22.58856 9.22174 -39.1119 8.2986 -48.27 13.63 Total 24 33.2937 68.22761 13.92690 4.4838 62.1037 -48.27 244.44


(14)

55


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat di era modern ini terutama di daerah perkotaan di Indonesia umumnya mempunyai gaya hidup kurang baik, terutama pada pola makan. Masyarakat perkotaan umumnya mempunyai kesibukan kerja yang tinggi, sehingga untuk konsumsi makanan sehari-hari lebih memilih makanan cepat saji. Makanan cepat saji umumnya mengandung tinggi karbohidrat, lemak, dan protein, tetapi rendah akan kandungan serat dan mikronutrien. Masyarakat modern saat ini umumnya enggan dan kurang beraktivitas karena serba tersedianya fasilitas dan kemudahan yang diberikan dengan makin canggihnya tekhnologi. Pola hidup demikian tidak membutuhkan banyak energi, sehingga sumber energi utama yaitu karbohidrat menjadi berlebih. Kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan diubah menjadi trigliserida dan lemak lainnya dan disimpan di jaringan adipose yang mengakibatkan dislipidemia. Selain faktor di atas, terdapat faktor-faktor lain yang meningkatkan risiko dislipidemia antara lain, sering stress, merokok, konsumsi alkohol dan pola tidur yang kurang baik. Dislipdemia adalah kelainan metabolisme lipid (lemak) yang ditandai oleh peningkatan fraksi lipid yaitu kolesterol total, trigliserida, Low Density Lipoprotein Cholesterol (kolesterol-LDL) dan atau penurunan High Density Lipoprotein Cholesterol (kolesterol-HDL) dalam plasma (Bender & Mayes, 2006; Hobbs & Rader, 2006).

Dislipidemia adalah salah satu faktor penyakit-penyakit kardiovaskuler seperti penyakit jantung koroner. Penyakit kardiovaskuler menjadi penyebab kematian tertinggi didunia, mencapai 29,2% dari seluruh kematian di dunia atau 16,7 juta jiwa setiap tahun. Di Indonesia diperoleh gambaran proporsi penyebab kematian akibat penyakit kardiovaskuler yaitu; 16% pada tahun 1992, 18,9% pada tahun 1995 dan 26,4 % pada tahun 2001. Semuanya menempati urutan pertama (Harriadi & Arsad Rahin Ali, 2008; Anonim, 2009).


(16)

2

Universitas Kristen Maranatha dislipidemia. Exercise aerobik secara teratur minimal 5 kali dalam seminggu dengan durasi 20 sampai 60 menit, efektif untuk megontrol keseimbangan lemak dalam tubuh.

Suplemen minyak ikan, dewasa ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat dalam mengontrol profil lemak darah. Minyak ikan adalah asam lemak esensial karena tidak dapat dibuat oleh tubuh tapi didapat dari makanan, seperti ikan salmon dan tuna. Konsumsi suplemen minyak ikan juga dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner dan mencegah terjadinya sudden cardiac death. (Castilo et al, 1998; Lee & Lip, 2003)

Bedasarkan latar belakang ini penulis tertarik untuk membuat penelitian tentang perbandingan antara efek dari pemberian omega 3 dan exercise aerobik secara teratur pada kadar kolesterol-HDL

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut:

 Bagaimana efek omega-3 rutin terhadap kadar kolesterol-HDL tikus jantan galur Wistar model dislipidemia.

Bagaimana efek exercise aerobik secara teratur terhadap kadar kolesterol-HDL tikus jantan galur Wistar model dislipidemia.

 Bagaimana efek suplementasi rutin omega-3 dibandingkan dengan

exercise aerobik secara teratur terhadap kadar kolesterol-HDL tikus jantan

galur Wistar model dislipidemia.

1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui efek suplementasi Omega-3 dan


(17)

3

1.3.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan melakukan pengukuran kadar kolesterol-HDL sebelum dan sesudah suplementasi minyak ikan omega-3 dan exercise aerobik secara teratur pada kelompok yang berbeda dan dibandingkan terhadap kelompok kontrol negatif yang diberi akuades dan kontrol positif yang diberi Simvastatin.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis

Memberikan informasi ilmiah bahwa asam lemak tak jenuh (Omega-3) yang terkandung dalam suplementasi minyak ikan dan exercise aerobik secara teratur dapat membantu meningkatkan kadar koleserol-HDL.

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai manfaat konsumsi Omega-3 dan perlakuan exercise aerobik secara teratur sebagai solusi alternatif untuk meningkatkan kadar kolesterol-HDL.

1.5 Kerangka Pemikiran

Dislipidemia biasa ditandai dengan meningkatnya kadar kolesterol, triliserida, dan kolesterol-LDL disertai penurunan kolesterol-HDL. Dislipidemia biasa disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik seseorang dimana tidak memerlukan energi yang banyak, sehingga sumber energi yaitu karbohidrat nantinya akan diubah menjadi lemak darah.

Terdapat 4 kelompok lipoprotein yang umum diketahui yaitu kilomikron, Very

Low Density Lipoprotein (VLDL), kolesterol-LDL dan kolesterol-HDL.

Kolesterol-HDL memiliki kandungan trigliserida 5-10%, Kolesterol 15-25% dan fosfolipid 20-30%. Kolesterol-HDL adalah partikel kecil miskin kolesterol yang mengandung apolipoprotein A (lipoprotein utama), C, dan E. HDL nascent berasal dari usus halus dan hati, mempunyai bentuk gepeng. HDL nascent mengambil kolesterol yang tersimpan di makrofag akan menjadi HDL dewasa yang berbentuk bulat. Nantinya HDL ini berfungsi membawa kolesterol berlebih


(18)

4

Universitas Kristen Maranatha dan dikembalikan ke hepar untuk diekresikan, sering disebut transpor kolesterol terbalik (Bender & Mayes, 2006; Adam, 2006).

Exercise aerobik secara teratur merupakan salah satu cara mengontrol kadar lemak darah. Melakukan exercise aerobik secara teratur dapat membakar cadangan lemak dalam tubuh dan memakai energi secara optimal sehingga kelebihan energi tidak diubah menjadi kolesterol dan trigliserida. Sehingga membuat kadar kolesterol dan trigliserida menjadi normal. Kadar kolesterol dan trigliserida yang normal mengakibatkan penurunan kadar VLDL dan LDL, dan juga meningkatkan kadar HDL. Exercise juga dapat memperlancar aliran darah, dan meningkatkan reseptor insulin. Insulin dapat meningkatkan penyerapan dan oksidasi glukosa, pembentukan dan pemakaian cadangan trigliserida dan glikogen. Sehingga exercise baik dalam mengontrol kadar lemak dalam tubuh yang dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler dan diabetes militus (Bender & Mayes, 2006).

Minyak ikan, kaya akan asam lemak omega-3 yaitu asam eicosapentaenoic (EPA) dan asam docasahexaenoic (DHA) yang dapat menurunkan sintesis VLDL. VLDL sendiri berfungsi membawa kolesterol dan trigliserida dari hati ke dalam sirkulasi. Sehingga secara tidak langsung minyak ikan dapat menurunkan kadar kolesterol. Minyak ikan juga dapat menurunkan kadar trigliserida serum dengan cara menstimulasi lipid oksidatif, dan menginhibisi lipogenesis pada hati (Adam, 2006; Hosomi et al, 2011).

1.6 Hipotesis Penelitian

 Omega-3 meningkatkan kadar kolesterol-HDL

Exercise aerobik secara teratur meningkatkan kadar kolesterol-HDL

 Omega-3 lebih efektif meningkatkan kadar kolesterol-HDL dibandingkan dengan exercise aerobik secara teratur

1.7 Metodologi Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental sungguhan dengan menggunakan rancangan percobaan acak lengkap (RAL) yang bersifat komparatif. Parameter


(19)

5

yang diukur adalah kadar kolesterol-HDL darah (mg/dl) tikus jantan galur Wistar sebelum dan sesudah pemberian Omega-3 atau exercise aerobik secara teratur (pre dan post test). Besar sample ditentukan dengan menggunakan criteria Kemas Ali Hanafiah untuk penelitian hewan coba, yaitu 6 ekor tiap kelompok perlakuan. Data dianalisis dengan metode one-way Anova (Kemas Ali Hanafiah, 2000).

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi : Laboratorium Farmakologi dan Laboratorium Kimia Klinik

Falkutas Kedokteran Padjajaran/Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung.


(20)

47

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Simpulan

Simpulan dari Penelitian tentang Efek Suplementasi Omega-3 dan Exercise Aerobik secara teratur selama 4 minggu pada tikus jantan galur Wistar model dislipidemia yang secara simultan tetap diberi pakan tinggi kolesterol, yaitu:

 Suplementasi omega-3 belum menunjukkan efek peningkatan kadar kolesterol-HDL.

Exercise aerobik secara teratur belum menunjukkan efek peningkatan kadar

kolesterol-HDL.

Suplementasi omega-3 memiliki efek setara dengan exercise aerobik secara teratur terhadap kadar kolesterol-HDL.

5.2 Saran

Saran-saran yang ingin penulis kemukakan kepada para peneliti yang berminat untuk melanjutkan penelitian ini, yaitu :

 Penelitian perlu jangka waktu pemantauan lebih lama karena berdasarkan referensi fungsi kolesterol HDL adalah untuk mobilisasi lipoprotein lain, maka efek peningkatan kadar Kolesterol baru akan tampak bila kadar jenis lipid darah lain telah berada dalam rentang normal.

Penelitian perlu dilanjutkan dengan pemberian dosis omega-3 dan exercise aerobik dengan dosis yang bervariasi agar didapatkan dosis paling sesuai untuk upaya meningkatkan kadar kolesterol-HDL serum.

 Penelitian sebaiknya menggunakan hewan coba dengan pola metabolisme mirip dengan manusia misalnya kelinci dan bila hasilnya baik maka penelitian dilanjutkan dengan subjek penelitian manusia.

 Penelitian selanjutnya perlu memperhatikan keseragam porsi pemberian diet pakan tinggi kolesterol dan dosis propil tiourasil.


(21)

Daftar Pustaka

Abdul, Majid. 2007. Penyakit Jantung Koroner: Patofisiologi, Pencegahan Dan Pengobatan Terkini. Universitas Sumatra Utara

Adam JMF. 2006. Dislipidemia. Dalam: Aru W. Sudoyo et al,(eds) : Buku Ajar

Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta : Pusat Penerbitan FK UI. Hal

1926-1931.

Andy Wijaya. 1990. Gangguan Metabolisme Lemak, Diagnosis, Pencegahan &

Penanggulangan. Edisi I. Jakarta: Program Pustaka Prodia. Halaman 1-32.

Anonim, 2009. http://www.who.int/en/. 20 Desember 2011.

Anonim. 2011. Fish oil and omega-3 fatty acid.

http://www.sunshinehealthclinic.com. 24 Januari 2012

Anwar Irawan. 2007. Metabolisme energi tubuh & olahraga. www.pssplab.com. Sport Science Brief

Ashen, MD, Blumenthal R.S. 2006. Low LDL Cholesterol Level. The New

England Journal of Medicine. 352(12): 1252-1262.

Bender DA, Mayes PA. 2006. Tinjauan Umum Metabolisme dan Penyediaan Bahan Bakar Metabolik in: Murray RK, Granner DK, Rodwell VW, (eds).

Biokimia Harper. Edisi 27. Jakarta : EGC. Hal 225-37.

Castilo M, Fatima A, Linares A, Peregrin E.G. 1998. Dietary Fish Oil Reduce Cholesterol and Arachidonic Acid Levels in Chick Plasma and Very Low Density Lipoprotein. Spain: University of Granada

Couillard C, Despres JP, Bargeron J, Gagnon J. 2001. Ateriosclerosis, Trombosis,

and Vascular Biology. Journal of the America heart association.

Drygas W. 2000. Long term effects of different physical activity levels on coronary heart disease risk factors in middle-aged men. International Journal of Sports Medicine. 21(4):235-41.

Durstine J.L., W.L. Haskell. 1994. Effects of exercise training on plasma lipids

and lipoproteins. Exercise and Sports Science Reviews. 22:477-522.

Ehrlich SD. 2011. Omega-3 Fatty Acids. http://www.umm.edu . University of Maryland Medical Center. Baltimor. 25 September 2012


(22)

49

Universitas Kristen Maranatha F.D. Suyatna, Tony Handoko. 2003. Hipolipidemik dalam: Ganiswarna dkk.,

editor : Farmakologi dan Terapi. Jakarta : Gaya Baru. Hal 366-368, 374-376. Gillum RF. 2003. Serum total cholesterol and coronary heart diseases in African

American women. The Internet Journal of Epidemiology.

Guyton, AC. and J.E. Hall. 2006. Pencernaan Lemak. Dalam: Buku Ajar Ilmu

Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. Hal 1040-1091.

Harriadi, Arsad Rahim Ali. 2008. Hubungan Obesitas dengan Beberapa Faktor

Risiko Penyakit Jantung Koroner di Laboratorium Klinik Prodia Makassat Tahun 2005. http://arali2008.files.wordpress.com. 22 Desember 2011.

Hernawati. 2011. Produksi asam laktat pada exercise aerobik dan anaerobik. Universitas Pendidikan Indonesia

I Made Wirawan. 2007. Seluk Beluk Kolesterol.

http://www.blogdokter.net/2007/12/12/seluk-beluk-kolesterol-1/. 16 September 2012

Irvan Arief. 2007. Kolesterol. http://www.halalguide.info. 6 Agustus 2012

Iskandar Junaidi. 2004. Menuju Hidup Sehat dan Awet Muda. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

Kemas Ali Hanafiah. 2000. Rancangan Percobaan: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. H.6-7

Kraemer W.J., Ratamess N.A. 2004. Fundamentals of resistance training:

progression and exercise prescription. Medicine & Science in Sports &

Exercise 36(4): 674.

Mike L. 2006. Memahami Kolesterol Seri Family Doctor. Jakarta : PT.Gaya Favorite Press & The British Medical Association

Lacy CF., Amstrong LL., Goldman MP., Lance LL.2006. Drug Information

Handbook. Ed: 14 , AphA. Lexi-Comp’s.

Niedziocha L. 2011. Omega-3 Fish Oil Rise Your LDL.

http://www.livestrong.com. 12 November 2012

Lee KW, Lip GYH. 2003. The role of omega-3 fatty acids in the secondary prevention of cardiovascular disease. Association of Physicians. University Department of Medicine, City Hospital. UK.


(23)

50

Castle F.L. 2010. Omega-3 and omega-6 fatty acids. University of Nebreska Shomon M. 2010. Methimazole, Carbimazole and Propylthiouracil / PTU.

http://thyroid.about.com. 14 Desember 2012

Mayes P. 2006. Sintesis, Pengangkutan, dan Ekskresi Kolesterol. Dalam: Murray R.K., Granner D.K., Mayes P.A., Rodwell V.W., ed: Biokimia Harper. Edisi 27. Jakarta: EGC. Hal 270-281

MedicineNet. 2012. Definition of essential Fatty Acid. http://www.medterms.com. 2 September 2012

Myers J. 2012. Exercise and Cardiovaskuler Health. American Heart Association National Library of Medicine. 2012. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus. 2

Oktober 2012

Nico Gandha. 2009. Hubungan Prilaku. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. http://www.lontar.ui.ac.id. 30 Agustus 2012

Rader DJ, Hobbs HH. 2006. Disorder of Lipoprotein Metabolism In: Jameson JL: Harrison’s Endrocrinology. McGraw-Hill, New York.

Hosomi R, Kenji F, Hirofumi A, Seiji K, Toshimasa N, Munehiro Y. 2011. Effect of combination of dietary fish protein and fish oil on lipid metabolism in rats. Association of Food Scientists & Technologists. India.

Slamet Suyono. 1996. Hiperlipidemia. Dalam:Sjaifoellah Noer, dkk.ed: Buku Ajar

Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3 Jakarta : FK UI

Slentz,C.A., B.D.Duscha, J.L.Johnson, K.Ketchum, L.B.Aiken, G.P.Samsa, J.A. Houmard, C.W.BalesdanW.E.Kraus (2004). Effects of the amount of exercise

on body weight, body composition, and measures of central obesity: STRRIDE—a randomized controlled study. Archives of Internal Medicine

164(1): 31.

Douglass T.,R.E. Keyser. Exercise intensity: its effect on the high-density lipoprotein profil. Arch Phys Med Rehabil. 80(6):691-5.

T. Anwar Bahri Djohan. 2004. Dislipidemia sebagai faktor resiko penyakit jantung koroner. e-USU Repository : 1-10.

William W.C. 2012. Plasma lipoprotein composition, structure and biochemistry. www.lipidlibrary.com. 7 oktober 2012


(1)

4

dan dikembalikan ke hepar untuk diekresikan, sering disebut transpor kolesterol terbalik (Bender & Mayes, 2006; Adam, 2006).

Exercise aerobik secara teratur merupakan salah satu cara mengontrol kadar lemak darah. Melakukan exercise aerobik secara teratur dapat membakar cadangan lemak dalam tubuh dan memakai energi secara optimal sehingga kelebihan energi tidak diubah menjadi kolesterol dan trigliserida. Sehingga membuat kadar kolesterol dan trigliserida menjadi normal. Kadar kolesterol dan trigliserida yang normal mengakibatkan penurunan kadar VLDL dan LDL, dan juga meningkatkan kadar HDL. Exercise juga dapat memperlancar aliran darah, dan meningkatkan reseptor insulin. Insulin dapat meningkatkan penyerapan dan oksidasi glukosa, pembentukan dan pemakaian cadangan trigliserida dan glikogen. Sehingga exercise baik dalam mengontrol kadar lemak dalam tubuh yang dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler dan diabetes militus (Bender & Mayes, 2006).

Minyak ikan, kaya akan asam lemak omega-3 yaitu asam eicosapentaenoic (EPA) dan asam docasahexaenoic (DHA) yang dapat menurunkan sintesis VLDL. VLDL sendiri berfungsi membawa kolesterol dan trigliserida dari hati ke dalam sirkulasi. Sehingga secara tidak langsung minyak ikan dapat menurunkan kadar kolesterol. Minyak ikan juga dapat menurunkan kadar trigliserida serum dengan cara menstimulasi lipid oksidatif, dan menginhibisi lipogenesis pada hati (Adam, 2006; Hosomi et al, 2011).

1.6 Hipotesis Penelitian

 Omega-3 meningkatkan kadar kolesterol-HDL

Exercise aerobik secara teratur meningkatkan kadar kolesterol-HDL

 Omega-3 lebih efektif meningkatkan kadar kolesterol-HDL dibandingkan dengan exercise aerobik secara teratur

1.7 Metodologi Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental sungguhan dengan menggunakan rancangan percobaan acak lengkap (RAL) yang bersifat komparatif. Parameter


(2)

5

Universitas Kristen Maranatha

yang diukur adalah kadar kolesterol-HDL darah (mg/dl) tikus jantan galur Wistar sebelum dan sesudah pemberian Omega-3 atau exercise aerobik secara teratur (pre dan post test). Besar sample ditentukan dengan menggunakan criteria Kemas Ali Hanafiah untuk penelitian hewan coba, yaitu 6 ekor tiap kelompok perlakuan. Data dianalisis dengan metode one-way Anova (Kemas Ali Hanafiah, 2000).

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi : Laboratorium Farmakologi dan Laboratorium Kimia Klinik

Falkutas Kedokteran Padjajaran/Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung.


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Simpulan

Simpulan dari Penelitian tentang Efek Suplementasi Omega-3 dan Exercise Aerobik secara teratur selama 4 minggu pada tikus jantan galur Wistar model dislipidemia yang secara simultan tetap diberi pakan tinggi kolesterol, yaitu:

 Suplementasi omega-3 belum menunjukkan efek peningkatan kadar kolesterol-HDL.

Exercise aerobik secara teratur belum menunjukkan efek peningkatan kadar kolesterol-HDL.

Suplementasi omega-3 memiliki efek setara dengan exercise aerobik secara teratur terhadap kadar kolesterol-HDL.

5.2 Saran

Saran-saran yang ingin penulis kemukakan kepada para peneliti yang berminat untuk melanjutkan penelitian ini, yaitu :

 Penelitian perlu jangka waktu pemantauan lebih lama karena berdasarkan referensi fungsi kolesterol HDL adalah untuk mobilisasi lipoprotein lain, maka efek peningkatan kadar Kolesterol baru akan tampak bila kadar jenis lipid darah lain telah berada dalam rentang normal.

Penelitian perlu dilanjutkan dengan pemberian dosis omega-3 dan exercise aerobik dengan dosis yang bervariasi agar didapatkan dosis paling sesuai untuk upaya meningkatkan kadar kolesterol-HDL serum.

 Penelitian sebaiknya menggunakan hewan coba dengan pola metabolisme mirip dengan manusia misalnya kelinci dan bila hasilnya baik maka penelitian dilanjutkan dengan subjek penelitian manusia.

 Penelitian selanjutnya perlu memperhatikan keseragam porsi pemberian diet pakan tinggi kolesterol dan dosis propil tiourasil.


(4)

48

Universitas Kristen Maranatha

Daftar Pustaka

Abdul, Majid. 2007. Penyakit Jantung Koroner: Patofisiologi, Pencegahan Dan Pengobatan Terkini. Universitas Sumatra Utara

Adam JMF. 2006. Dislipidemia. Dalam: Aru W. Sudoyo et al,(eds) : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta : Pusat Penerbitan FK UI. Hal 1926-1931.

Andy Wijaya. 1990. Gangguan Metabolisme Lemak, Diagnosis, Pencegahan & Penanggulangan. Edisi I. Jakarta: Program Pustaka Prodia. Halaman 1-32.

Anonim, 2009. http://www.who.int/en/. 20 Desember 2011.

Anonim. 2011. Fish oil and omega-3 fatty acid. http://www.sunshinehealthclinic.com. 24 Januari 2012

Anwar Irawan. 2007. Metabolisme energi tubuh & olahraga. www.pssplab.com. Sport Science Brief

Ashen, MD, Blumenthal R.S. 2006. Low LDL Cholesterol Level. The New England Journal of Medicine. 352(12): 1252-1262.

Bender DA, Mayes PA. 2006. Tinjauan Umum Metabolisme dan Penyediaan Bahan Bakar Metabolik in: Murray RK, Granner DK, Rodwell VW, (eds). Biokimia Harper. Edisi 27. Jakarta : EGC. Hal 225-37.

Castilo M, Fatima A, Linares A, Peregrin E.G. 1998. Dietary Fish Oil Reduce Cholesterol and Arachidonic Acid Levels in Chick Plasma and Very Low Density Lipoprotein. Spain: University of Granada

Couillard C, Despres JP, Bargeron J, Gagnon J. 2001. Ateriosclerosis, Trombosis, and Vascular Biology. Journal of the America heart association.

Drygas W. 2000. Long term effects of different physical activity levels on coronary heart disease risk factors in middle-aged men. International Journal of Sports Medicine. 21(4):235-41.

Durstine J.L., W.L. Haskell. 1994. Effects of exercise training on plasma lipids and lipoproteins. Exercise and Sports Science Reviews. 22:477-522.

Ehrlich SD. 2011. Omega-3 Fatty Acids. http://www.umm.edu . University of Maryland Medical Center. Baltimor. 25 September 2012


(5)

49

F.D. Suyatna, Tony Handoko. 2003. Hipolipidemik dalam: Ganiswarna dkk., editor : Farmakologi dan Terapi. Jakarta : Gaya Baru. Hal 366-368, 374-376. Gillum RF. 2003. Serum total cholesterol and coronary heart diseases in African

American women. The Internet Journal of Epidemiology.

Guyton, AC. and J.E. Hall. 2006. Pencernaan Lemak. Dalam: Buku Ajar Ilmu Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. Hal 1040-1091.

Harriadi, Arsad Rahim Ali. 2008. Hubungan Obesitas dengan Beberapa Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner di Laboratorium Klinik Prodia Makassat Tahun 2005. http://arali2008.files.wordpress.com. 22 Desember 2011.

Hernawati. 2011. Produksi asam laktat pada exercise aerobik dan anaerobik. Universitas Pendidikan Indonesia

I Made Wirawan. 2007. Seluk Beluk Kolesterol.

http://www.blogdokter.net/2007/12/12/seluk-beluk-kolesterol-1/. 16 September 2012

Irvan Arief. 2007. Kolesterol. http://www.halalguide.info. 6 Agustus 2012

Iskandar Junaidi. 2004. Menuju Hidup Sehat dan Awet Muda. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

Kemas Ali Hanafiah. 2000. Rancangan Percobaan: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. H.6-7

Kraemer W.J., Ratamess N.A. 2004. Fundamentals of resistance training:

progression and exercise prescription. Medicine & Science in Sports & Exercise

36(4): 674.

Mike L. 2006. Memahami Kolesterol Seri Family Doctor. Jakarta : PT.Gaya Favorite Press & The British Medical Association

Lacy CF., Amstrong LL., Goldman MP., Lance LL.2006. Drug Information

Handbook. Ed: 14 , AphA. Lexi-Comp’s.

Niedziocha L. 2011. Omega-3 Fish Oil Rise Your LDL. http://www.livestrong.com. 12 November 2012

Lee KW, Lip GYH. 2003. The role of omega-3 fatty acids in the secondary prevention of cardiovascular disease. Association of Physicians. University Department of Medicine, City Hospital. UK.


(6)

50

Universitas Kristen Maranatha

Castle F.L. 2010. Omega-3 and omega-6 fatty acids. University of Nebreska Shomon M. 2010. Methimazole, Carbimazole and Propylthiouracil / PTU.

http://thyroid.about.com. 14 Desember 2012

Mayes P. 2006. Sintesis, Pengangkutan, dan Ekskresi Kolesterol. Dalam: Murray R.K., Granner D.K., Mayes P.A., Rodwell V.W., ed: Biokimia Harper. Edisi 27. Jakarta: EGC. Hal 270-281

MedicineNet. 2012. Definition of essential Fatty Acid. http://www.medterms.com. 2 September 2012

Myers J. 2012. Exercise and Cardiovaskuler Health. American Heart Association National Library of Medicine. 2012. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus. 2

Oktober 2012

Nico Gandha. 2009. Hubungan Prilaku. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. http://www.lontar.ui.ac.id. 30 Agustus 2012

Rader DJ, Hobbs HH. 2006. Disorder of Lipoprotein Metabolism In: Jameson JL: Harrison’s Endrocrinology. McGraw-Hill, New York.

Hosomi R, Kenji F, Hirofumi A, Seiji K, Toshimasa N, Munehiro Y. 2011. Effect of combination of dietary fish protein and fish oil on lipid metabolism in rats. Association of Food Scientists & Technologists. India.

Slamet Suyono. 1996. Hiperlipidemia. Dalam:Sjaifoellah Noer, dkk.ed: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3 Jakarta : FK UI

Slentz,C.A., B.D.Duscha, J.L.Johnson, K.Ketchum, L.B.Aiken, G.P.Samsa, J.A. Houmard, C.W.BalesdanW.E.Kraus (2004). Effects of the amount of exercise on body weight, body composition, and measures of central obesity: STRRIDE—a randomized controlled study. Archives of Internal Medicine 164(1): 31.

Douglass T.,R.E. Keyser. Exercise intensity: its effect on the high-density lipoprotein profil. Arch Phys Med Rehabil. 80(6):691-5.

T. Anwar Bahri Djohan. 2004. Dislipidemia sebagai faktor resiko penyakit jantung koroner. e-USU Repository : 1-10.

William W.C. 2012. Plasma lipoprotein composition, structure and biochemistry. www.lipidlibrary.com. 7 oktober 2012