EKSPERIMEN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL TERHADAP PEMAHAMAN BELAJAR SISWA SMK PADA MATA DIKLAT ILMU BAHAN BANGUNAN.
EKSPERIMEN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL TERHADAP PEMAHAMAN BELAJAR SISWA SMK PADA MATA DIKLAT ILMU
BAHAN BANGUNAN
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI
Oleh
GENTA ARIA PURABAYA 0905744
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013
(2)
EKSPERIMEN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL TERHADAP PEMAHAMAN BELAJAR SISWA SMK PADA MATA DIKLAT ILMU
BAHAN BANGUNAN
Oleh
Genta Aria Purabaya
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Genta Aria Purabaya 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
GENTA ARIA PURABAYA
EKSPERIMEN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL TERHADAP PEMAHAMAN BELAJAR SISWA SMK PADA MATA DIKLAT
ILMU BAHAN BANGUNAN
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Dr. Sri Handayani, M.Pd NIP. 19660930 199703 2 001
Pembimbing II
Suhandy Siswoyo, ST, M.T NIP. 19731101 200801 1 008
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur
Dra. RR. Tjahyani Busono, M.T NIP. 19621231 198803 2 005
(4)
(5)
EKSPERIMEN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL TERHADAP PEMAHAMAN BELAJAR SISWA SMK PADA MATA DIKLAT
ILMU BAHAN BANGUNAN
GENTA ARIA PURABAYA (0905744)
ABSTRAK
Mata diklat berupa teori cenderung sulit dipahami oleh siswa SMKN 1 Cilaku Cianjur. Terlihat dari hasil UTS yang diperoleh siswa, khususnya pada mata diklat ilmu bahan bangunan, cukup banyak siswa yang nilainya masih dibawah standar KKM. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari berbagai macam permasalahan, salah satunya dalam hal media pembelajaran yang masih sangat terabaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemahaman belajar siswa pada mata diklat ilmu bahan bangunan antara siswa yang menggunakan media audio visual dan media papan tulis.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen yang menggunakan metode ‘Randomized
control group Pretest-posttest design’. Penelitian dilakukan pada dua kelompok yaitu kelas kontrol (menggunakan papan tulis) dan kelas eksperimen (menggunakan audio visual). Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah kelas X TGB I dan X TGB II dengan jumlah sampel 58 siswa, X TGB 1 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah sampel 30 siswa dan TGB II sebagai kelas control dengan jumlah sampel 28 siswa.
Pada hasil penelitian, diperoleh nilai rata-rata Pretest kelas kontrol 4,50 dan kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata 4,49. Hasil tersebut menandakan bahwa kemampuan awal siswa relatif seimbang dan nilai tersebut masuk pada kategori sangat kurang. Nilai rata-rata Post-test kelas kontrol diperoleh nilai 6,76, masuk pada kategori kurang. Untuk kelas eksperimen diperoleh peningkatan yang lebih baik dengan diperoleh rata-rata 7,51 yang masuk pada kategori cukup baik. N-Gain yang diperoleh kelas kontrol yaitu 0,41 dan kelas eksperimen 0,57. Hasil N-Gain yang diperoleh kedua kelas masuk pada kriteria sedang. Hal itu menandakan bahwa perbedaan pemahaman belajar kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol tetapi perbedaan tersebut tidak terlalu signifikan. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji-t diperoleh nilai thitung adalah 3,27 dan nilai ttabel dengan taraf signifikansi 95% (α=0,05) adalah
1,67. Karena thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka, kesimpulan pada
penelitian ini yaitu terdapat perbedaan yang positif antara pemahaman belajar siswa yang menggunakan media audio visual dengan pemahaman belajar siswa yang menggunakan media papan tulis. Siswa dikelas eksperimen lebih baik pemahaman belajarnya daripada siswa dikelas kontrol. Perbedaan tersebut tidak terlalu signifikan, mengingat n-gain yang diperoleh dikedua kelas masuk pada kriteria sedang.
Kata Kunci : Media Pembelajaran Audio Visual, Pemahaman Belajar Ilmu Bahan Bangunan
(6)
EXPERIMENT MEDIA AUDIO VISUAL LEARNING ON COMPREHENSION LEARNING OF STUDENTS SMK IN SUBJECTS
SCIENCE MATERIALS BUILDING
GENTA ARIA PURABAYA (0905744)
ABSTRACT
Theoretical subjects tend to be difficult to understand by students SMK 1 Cilaku Cianjur . Seen from the results obtained UTS students, especially in science subjects materials building, a lot of students whose value is still below the standard KKM. It can not be separated from a wide range of issues , one of them in terms of media learning is still very neglected . This research aims to determine the students' comprehension of the differences in materials science subjects among students using media audio-visual and media blackboard.
This type of research is experimental method ' randomized control group pretest - posttest design ' . The study was conducted on two groups: the control class ( using a blackboard ) and the experimental class ( using audio- visual ) . Populations and samples in this research were class X TGB I and X TGB II with a sample of 58 students , in X TGB 1 as a class experiment with a sample of 30 students and TGB II as a class control with a sample of 28 students .
On the results of the study , the average values obtained pretest control class and the experimental class gained 4.50 average rating 4.49 . The results indicate that students' initial ability relatively balanced and the value entered in the category of very less . The average value of Post -test value of 6.76 obtained control class , entered the category less . Obtained for the experimental class better improvement with 7.51 earned average entering the category quite well . N - Gain derived control class and the experimental class is 0.41 and 0.57 . N - Gain results obtained second class being entered on the criteria medium. This indicates that differences in comprehension learning class experiment better than classroom control but the difference was not significant . Results of hypothesis testing using t-test t value obtained is 3.27 and the value ttabel with significance level 95% ( α = 0.05 ) is 1.67 . Because t > t table then Ho is rejected and Ha accepted . Thus , the conclusions of this research are positive and difference between comprehension student learning using media audio- visual with the comprehension learning students using media blackboard. Comprehension of students' learning in class experiment better than the control class . The difference is not very significant , considering the n - gains in both classes entered on the criteria medium
Keywords: Media Audio Visual Learning, Comprehension Learning Science Materials Building
(7)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Eksperimen Media Pembelajaran Audio Visual Terhadap Pemahaman Belajar Siswa SMK Pada Mata Diklat Ilmu Bahan Bangunan”. Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan demi mendapat gelar S1 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan. Namun atas bimbingan dan motivasi yang diberikan maka penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Maka dari itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan terima kasih serta apresiasi yang setinggi-tingginya atas bantuan dan dorongan kepada pihak-pihak yang terkait dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini praktikan sampaikan pada :
1. Ibu Dra. RR. Tjahyani Busono, MT selaku ketua jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur
2. Ibu Lilis Widaningsih, S.Pd, MT selaku ketua Program Studi S-1 di Jurusan Teknik Arsitektur
3. Dr. Sri Handayani, M.Pd dan Suhandy Siswoyo ST, MT selaku dosen Pembimbing I dan II terimakasih atas bimbingan, saran dan pengarahan yang diberikan.
4. Kepala sekolah, guru, dan staf SMKN 1 Cilaku Cianjur, khusunya untuk Bapak Tatang Sudrajat S.Pd dan Bapak Drs. Syaiful Indra selaku guru mata diklat Ilmu Bahan Bangunan.
5. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang memotivasi, mendo’akan, dan memberikan kasih sayang yang sangat luar biasa.
6. Kakak tercinta Gilang dan Galih yang selalu memberikan motivasi serta sumber inspirasi bagi penulis.
(8)
7. Teman-teman Raka, Nur, Kharis, Trias, Dara, Nizar, Eki, Deri, Wildan, dan Sandi yang selalu menemani dan membantu penulis saat menyusun skripsi.
8. Semua rekan-rekan seperjuangan di Pendidikan Teknik Arsitektur.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari setiap pembaca guna meningkatkan mutu dari karya ilmiah penulis untuk kedepanya. Dan besar harapan karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.
Amin.
Bandung, Juli 2013
(9)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI... iii
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR TABEL ... vii
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Identifikasi Masalah... 3
C. Batasan Masalah... 3
D. Rumusan Masalah... 3
E. Tujuan... 4
F. Manfa’at...... 4
G. Penjelasan Istilah... 5
H. Sistematika Penulisan ... 6
BAB II LANDASAN TEORI... 8
A. Teori... 8
1. Media Pembelajaran... 8
2. Fungsi Media Pembelajaran... 9
3. Krieria Pemilihan Media ... 12
4. Jenis – Jenis Media ... 14
5. Media Audio Visual... 19
a. Televisi (TV) ... 20
b. Film dan Video ... 23
6. Pemahaman... 26
a. Tingkat Pemahaman ... 27
b. Tes Pemahaman ... 28
(10)
B. AnggapanDasar... 30
C. Hipotesis... 31
BAB III METODE PENELITIAN... 32
A. Metode... 32
B. Variabel dan Paradigma... 33
C. Data dan Sumber Data... 34
D. Populasi dan Sampel ... 34
E. Teknik Pengumpulan Data ... 35
a. Tes ... 35
b. Observasi ... 36
F. Instrumen Penelitian ... 37
G. Validitas Instrumen ... 38
H. Teknik Analisis Data ... 38
1. Pengolahan skor dan Nilai ... 38
2. Uji N-Gain ... 39
3. Uji Prasyarat ... 39
a. Uji Normalitas Data ... 39
b. Uji Homogenitas ... 41
4. Uji Hipotesis ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
A. Deskripsi Data ... 43
B. Hasil Penelitian ... 43
1. Hasil Pretest dan Post-test ... 44
2. Tngkat Kelulusan ... 48
3. N-Gain ... 50
4. Uji Prasyarat ... 53
(11)
6. Kegiatan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 55
7. Kegiatan Pembelajaran kelas Eksperimen ... 58
C. Pembahasan ... 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 63
A. Kesimpulan ... 63
B. Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(12)
DAFTAR GAMBAR
2.1Gambar Kerucut Pengalaman ... 9
3.1Paradigma Penelitian... 33
4.1 Diagram Rekapitulasi Nilai Pretest ... 47
4.2 Diagram Rekapitulasi Nilai Post-test ... 47
4.3 Diagram Persentase Kelulusan KKM kelas Kontrol ... 48
4.4 Diagram Persentase Kelulusan KKM kelas Eksperimen ... 49
4.5 Rekapitulasi Nilai Kelulusan... 50
4.6 Diagram Persentase N-Gain ... 51
4.7 Diagram Rekapitulasi Nilai N-Gain ... 52
4.8 Foto Pengerjaan Pretest Siswa (Kelas Kontrol) ... 56
4.9 Guru memberikan materi (kelas kontrol) ... 56
4.10 Siswa menyimak materi (kelas kontrol) ... 57
4.11 Siswa mengerjakan Post-test (kelas kontrol) ... 57
4.12 Kegiatan Belajar Mengajar (kelas eksperimen) ... 58
(13)
DAFTAR TABEL
2.1 Taksonomi Media Menurut Rudy Bretz ... 15
3.1 Desain Penelitian ... 32
3.2 Data dan Sumber Data ... 34
3.3 Tabel Distribusi Normal ... 40
4.1 Nilai Pretest Post-test Kelas Kontrol ... 44
4.2 Nilai Pretest dan Post-test Kelas Eksperimen ... 45
4.3 Tabel Klasifikasi Nilai ... 46
4.4 Klasifikasi N-Gain Kelas Eksperimen ... 51
4.5 Klasifikasi N-Gain Kelas Kontrol ... 52
4.6 Uji Normalitas ... 53
4.7 Uji Homogenitas ... 53
(14)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru sebagai
fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, setiap pendidik
perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, diantaranya: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar bagi guru sebagai pendidik, kesulitan untuk mencari media dan jenis media yang tepat, ketiadaan biaya yang sebagian guru keluhkan, dan lain-lain.
Ada banyak jenis media pembelajaran yang bisa dipakai seperti: media visual, media audio, media audio visual, media cetak, dan lain-lain. Setiap orang memiliki tipe dan cara yang disuka untuk membantu mereka belajar dengan optimal, sebagian lebih cepat memahami pelajaran melalui media visual, sebagian lebih cepat memahami pelajaran melalui audio, sebagian lebih cepat memahami dengan media cetak, dan yang lain lagi lebih cepat dengan menggunakan media audio visual. Maka dari itu guru harus mampu menentukan dan memilih media yang tepat agar materi pelajaran dapat dipahami dengan mudah oleh siswa.
Media audio visual merupakan jenis media yang bisa diterima oleh indra penglihatan dan pendengaran. Media audio visual menampilkan film atau gambar bersuara. Menurut Arsyad (2010:17), “banyak temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung
(15)
2
memang lebih cenderung mengingat gambar/film daripada tulisan. Ketika orang melihat gambar/film yang menarik, mereka akan menyimpanya dalam ingatan jauh lebih lama daripada tulisan. Pengetahuan seseorang paling banyak diperoleh secara visual, sayangnya masih banyak guru yang melakukan pembelajaran secara verbal yaitu dengan mengandalkan indra pendengaran saja ataupun media cetak.
Ilmu bahan bangunan merupakan salah satu mata diklat di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cilaku - Cianjur pada jurusan Teknik Gambar Bangunan (TGB) yang kebanyakan materinya berupa teori, seperti memahami sifat, macam-macam, bahan dasar, penggunaan dan cara memproduksi suatu bahan bangunan. Mata diklat berupa teori cenderung lebih sulit dipahami oleh siswa. Terlihat, dari hasil nilai UTS salah satu kelas pada tahun pelajaran 2011/2012 nilai pada mata diklat Ilmu Bahan bangunan (mata diklat teori) cukup banyak siswa yang nilainya tidak memenuhi standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum).
Hal ini tidak dapat dipisahkan dari berbagai macam permasalahan yang ada pada komponen pembelajaran, salah satunya dalam hal media pembelajaran. Pada penelitian ini peneliti mencoba menyajikan mata diklat yang berisi teori kedalam bentuk gambar-gambar dan video. Karena menurut Levie dan Lentz dalam Arsyad (2010:17) media visual dapat memberikan konteks kepada siswa yang kemampuannya lemah dalam mengorganisasikan dan mengingat kembali informasi dalam teks. Dari permasalahan-permasalahan diatas peneliti mencoba untuk meneliti dengan cara mencoba menyajikan mata diklat ilmu bahan bangunan kedalam bentuk video atau film. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang : “Eksperimen Media
Pembelajaran Audio Visual Terhadap Pemahaman Belajar Siswa SMK Pada Mata Diklat Ilmu Bahan Bangunan”
(16)
3
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang sudah diuraikan diatas, maka masalah dapat teridentifikasi. Masalah yang muncul yaitu sebagai berikut :
1. Banyak guru yang kurang mengoptimalkan media pembelajaran.
2. Kurangnya pemahaman siswa terhadap mata diklat yang berhubungan dengan teori
3. Beberapa nilai ilmu bahan bangunan siswa SMK masih dibawah KKM
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dibuat agar penelitian bisa terarah, dan pembahasan tidak terlalu luas. Pada penelitian ini permasalahan dibatasi pada :
1. Media pembelajaran.
Batasan pada media, dibatasi pada media pembelajaran audio visual dengan menggunakan film/video bersuara yang di dukung dengan peralatan proyektor. Media dirancang sendiri oleh peneliti dari video-video yang dicari dari internet (youtube) yang sesuai dengan standar kompetensi yang ada pada silabus mengenai materi material baja
2. Pemahaman
Pemahaman siswa dibatasi pada hasil tes, yaitu pretest dan post-test siswa pada mata diklat ilmu bahan bangunan pada materi material baja.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemahaman siswa pada mata diklat Ilmu Bahan Bangunan dengan menggunakan media papan tulis?
2. Bagaimana pemahaman siswa pada mata diklat ilmu bahan bangunan dengan menggunakan media pembelajaran audio visual?
3. Apakah ada perbedaan yang positif antara pemahaman siswa yang menggunakan media pembelajaran audio visual dengan siswa yang menggunakan media papan tulis dalam mata diklat ilmu bahan bangunan?
(17)
4
E. Tujuan
1. Mengetahui pemahaman belajar siswa pada mata diklat ilmu bahan bangunan dengan menggunakan media papan tulis.
2. Mengetahui pemahaman belajar siswa pada mata diklat ilmu bahan bangunan dengan menggunakan media audio visual
3. Mengetahui perbedaan pemahaman belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran audio visual dengan siswa yang menggunakan media papan tulis (verbal).
F. Manfa’at
Manfa’at penelitian ini diharapkan dapat :
1. Memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam hal pembelajaran ilmu bahan bangunan utamanya pada media pembelajaran audio visual.
2. Menguji kelemahan dan kelebihan kegiatan pembelajaran menggunakan media pembelajaran audio visual.
3. Membantu guru ilmu bahan bangunan mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan.
4. Memberikan satu alternatif pemecahan masalah kesulitan siswa dalam pembelajaran ilmu bahan bangunan.
5. Memberikan informasi kepada guru atau calon guru tentang penggunaan media pembelajaran audio visual.
6. Diharapkan agar siswa bisa lebih menguasai materi ilmu bahan bangunan dengan menggunakan media audio visual.
(18)
5
G. Penjelasan Istilah
Untuk menghindari perbedaan persepsi mengenai istilah yang ada pada penelitian. Maka penulis akan memberikan penjelasan mengenai istilah - istilah yang ada pada penelitian yang berjudul “EKSPERIMEN MEDIA
PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL TERHADAP PEMAHAMAN
BELAJAR SISWA SMK PADA MATA DIKLAT ILMU BAHAN BANGUNAN”
Penjelasan istilah dalam judul penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Eksperimen
Eksperimen yaitu percobaan, penelitian. Pada penelitian ini eksperimen dilakukan pada media pembelajaran visual terhadap pemahaman siswa pada mata diklat ilmu bahan bangunan dengan cara membagi dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas treatment/ eksperimen.
2. Media Audio Visual
Media audio visual adalah media yang melibatkan indra penglihatan dan juga
pendengaran. Media audio visual ini yang akan dijadikan media pembelajaran terhadap siswa pada mata diklat ilmu bahan bangunan dikelas eksperimen. Media audio visual yang digunakan yaitu Film dan Video
3. Pemahaman
Menurut Winkel (2007:274) “Pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari”. Jadi pada penelitian ini pemahaman siswa diambil dari hasil tes yang dilakukan sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan setelah siswa diberi perlakuan sesuai dengan media yang diteliti yaitu media audio visual dan media papantulis (post-test).
4. Ilmu Bahan Bangunan
Ilmu bahan bangunan adalah salah satu mata diklat yang ada di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur jurusan Teknik Gambar Bangunan. Mata diklat ini yang akan dipakai dalam penelitian.
(19)
6
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan disusun untuk memudahkan penulis dalam menyusun penelitian, dan sebagai pedoman untuk penulis agar lebih terarah dalam melaksanakan proses penulisannya. Selain itu, sistematika dibuat untuk memudahkan pembaca memahami keseluruhan isi penelitian secara konseptual. Laporan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi hal-hal yang paling mendasar dalam penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah yang dikaji, rumusan masalah yang akan menjadi batasan ruang lingkup dalam pembahasan penelitian, tujuan penelitian yang ingin dicapai, manfaat penelitian yang dapat diperoleh, dan juga penjelasan istilah untuk menyamakan presepsi mengenai arah penulisan, dan sistematika penulisan yang akan menjadi struktur penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada tinjauan pustaka mencakup teori-teori ilmiah yang berhubungan dengan anggapan dasar untuk memperkuat teori tentang permasalahan penelitian yaitu dalam hal media pembelajaran audio visual, pemahaman belajar siswa, mata diklat yang diteliti.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas metode penelitian yang digunakan, variabel penelitian, populasi dan sampel, data dan sumber data, teknik pengumulan data, instrumen penelitian yang digunakan, teknik analisis data, serta langkah-langkah dalam penelitian.
(20)
7
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini mencakup deskripsi data, hasil penelitian yang didapat saat penelitian, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab terakhir berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian sesuai dengan tujuan dan Rumusan masalah yang dibuat. Dan dilanjutkan pada saran dan rekomendasi yang ditujukan untuk beberapa pihak.
(21)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian eksperimen. Metode eksperimen merupakan bagian dari metode kuantitatif, dan memiliki ciri khas tersendiri terutama dengan adanya kelompok kontrol.
Penelitian dilakukan pada dua kelompok. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah dengan memberikan tes awal terhadap masing-masing kelompok. Tes awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan. Setelah diberi perlakuan maka langkah selanjutnya adalah melakukan tes akhir. Dari tes akhir ini bisa diketahui apakah ada perbedaan pemahaman belajar siswa kelas yang menggunakan media audio visual dan yang menggunakan media papan tulis. Berdasarkan uraian diatas, maka desain penelitian menggunakan metode yang dinamakan ‘Randomized control group pretestt-posttest design’. Adapun desain penelitiannya adalah sebagai berikut :
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen T1 X1 T2
Kontrol T1 X2 T2
Keterangan :
T1= Tes awal (pretest)
X1= pemberian materi pelajaran dengan menggunakan media pembelajaran audio visual
X2= pemberian materi pelajaran dengan menggunakan media papan tulis
(22)
33
B. Variabel dan Paradigma 1. Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2011:60).Variabel dalam penelitian menggunakan variabel tunggal yaitu
eksperimen media pembelajaran audio visual terhadap pemahaman siswa pada mata diklat ilmu bahan bangunan.Variabel terbagi menjadi dua bagian,
yaitu hasil belajar dengan menggunakan pembelajaran media visual (X1), dan
hasil belajar dengan menggunakan media papan tulis (X2)
2. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian menurut sugiyono (2011:66) pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis data yang akan digunakan. Paradigma pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Keterangan :
: Lingkup Penelitian : Alur Penelitian
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
Post-Kelas X TGB 1
Kelas X TGB 2 Pretest
t
Proses Kegiatan Belajar Mengajar dengan media audio
visual
Post-test
Hasil Penelitian media papan tulis dan media
audio visual Kesimpulan dan Saran Pretest t Proses Kegiatan Belajar Mengajar dengan media papan
tulis
Post-test
(23)
34
C. Data dan Sumber Data
Data merupakan sesuatu yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Data dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu :
No Sumber Data Data yang Dibutuhkan
1 Staf Pengajar Mata Diklat Ilmu Bahan Bangunan
Silabus dan Gambaran umum Proses Belajar Mengajar
2 Siswa Kelas X-Teknik Gambar Bangunan (TGB)
Hasil Pretest dan
Post-test
3 Staf Tata Usaha (TU) SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur
Daftar Absensi siswa kelas X TGB 1 dan X TGB 2
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2011:117). Populasi yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan sebanyak 58 orang yaitu 30 orang di X TGB 1 dan 28 orang di TGB 2
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011:124). Teknik sampel yang digunakan peneliti adalah sampling jenuh, yaitu teknik sampel yang dimana semua populasi dijadikan sampel. Seperti yang dinyatakan oleh Sugiyono (2011:124-125) Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
(24)
35
Hal ini dilakukan karena jumlah populasinya kecil. Jadi, sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan sebanyak 58 orang yaitu 30 orang di X TGB 1 sebagai kelas eksperimen dan 28 orang di TGB 2 sebagai kelas control. Penggunaan kelas TGB I dijadikan kelas eksperimen dikarenakan jumlah siswa kelas TGB 1 lebih banyak, menurut slameto (2010:69) jumlah siswa merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi situasi belajar. Semakin banyak jumlah siswa didalam kelas maka semakin susah menjalankan proses belajar mengajar dengan baik dan kondusif. Selain itu, sejalan dengan teori duncan dalam sadiman (2008:20) semakin sederhana perangkat media yang digunakan maka sasaranya lebih terbatas (tidak terlalu luas), dan juga sebaliknya.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu sesuatu yang berkenaan dengan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Menurut Sugiyono (2011:193) pengambilan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Pada penelitian ini data diambil di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur, dengan sumber data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2011:193) dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan :
1. Tes
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2012:67). Pada penelitian ini tes dilakukan bertujuan untuk mengetahui dan mengukur pemahaman siswa, tes dilakukan dalam bentuk dua macam yaitu pre-test dan post-test. Pretest Ini dilakukan untuk mengukur pemahaman awal siswa. Post-test digunakan untuk mengukur seberapa besar kemajuan siswa dalam memahami materi pelajaran setelah diadakan proses kegiatan belajar mengajar menggunakan media yang dipakai.
(25)
36
2. Observasi
Observasi dimaksudkan agar peneliti bisa mengamati dan ikut terlibat secara langsung bagaimana proses pembelajaran media audio visual pada mata diklat ilmu bahan bangunan itu dilakukan. Data yang diobservasi yaitu keterlaksanaan aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru terkait dengan tujuan-tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Aktivitas yang di observasi disesuaikan dengan tahap pembelajaran serta media yang dipakai pada kelas masing-masing. Cara pengisianya dengan cara menchecklist pada salah satu kolom keterlaksanaan pembelajaran dengan pilihan ya atau tidak.
Kemudian mengenai aktivitas siswa yang terkait dengan proses kegiatan belajar pembelajaran yang disesuaikan dengan tahap pembelajaran baik itu
elaborasi, eksplorasi, konfirmasi, dan evaluasi yang disesuaikan dengan aktivitas
guru. Aktivitas siswa yang di observasi diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Apakah siswa merespon pertanyaan yang diajukan oleh guru
2. Apakah siswa berpartisipasi dalam kegian belajar pembelajaran 3. Apakah siswa mengisi pretest yang diberikan oleh guru
4. Apakah siswa tidak mencontek saat mengerjakan pretest
5. Apakah siswa serius memperhatikan materi yang diberikan guru 6. Apakah siswa mencatat pokok materi yang dijelaskan guru 7. Apakah siswa tidak membuat gaduh didalam kelas
8. Apakah siswa aktif bertanya
9. Apakah siswa melakukan diskusi setelah diberikan materi
10.Apakah siswa menjelaskan hasil pemikiran mengenai baja setelah diberikan materi
11.Apakah siswa mengerjakan post-test yang diberikan oleh guru 12.Apakah siswa tidak mencontek saat mengerjakan post-test
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan untuk mengetahui bagaimana respon siswa ketika diberikan materi pelajaran dengan menggunakan media yang berbeda antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Cara mengisi lembar observasi
(26)
37
yaitu dengan cara menchecklist pada salah satu kolom keterlaksanaan dengan pilihan 1, 2, 3, 4. Dengan keterangan sebagai berikut :
1 = Tidak terlaksana
2 = Terlaksana dengan kurang baik 3 = Terlaksana dengan cukup baik 4 = Terlaksana dengan baik
F. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono 2011:148). Dalam penelitian ini digunakan satu jenis instrumen yaitu menggunakan instrumen tes. Jenis tes berbentuk pretest dan
post-test yang terdiri dari 15 soal dengan bentuk pilihan ganda. Menurut Sudjana (2009:25) “dalam tes objektif, tipe pilihan ganda dan tipe benar-salah banyak
mengungkapkan aspek pemahaman”. Soal untuk pretest dan post-test disamakan.
Soal-soal tersebut disusun berdasarkan indikator yang ingin dicapai pada mata diklat ilmu bahan bangunan. Semua indikator didapat dari silabus yang didapat dari Guru Ilmu Bahan bangunan SMKN 1 Cilaku Cianjur. Indikator tersebut adalah sebagai berikut :
1) Macam-macam baja untuk bangunan dipahami
Pada indikator tersebut terdapat empat soal yaitu soal no 1, 2, 3, 4. 2) Syarat-syarat bahan baja dipahami
Pada indikator ini terdapat dua soal yaitu no 5 dan 13 3) Macam-macam alat sambung baja dipahami
Pada indikator ini terdapat lima soal yaitu 6, 7, 10, 11, 14 4) Pemilihan Jenis baja dipahami
Pada indikator ini terdapat dua soal yaitu no 9, 15 5) Cara penggunaan bahan baja untuk bangunan dipahami
(27)
38
G. Proses validitas instrumen
Pengujian validitas soal diuji dengan menggunakan judgment experts. Peneliti membuat 15 soal untuk diuji kevaliditasanya. Soal diserahkan kepada penjudgment yaitu orang yang ahli dalam bidang ilmu bahan bangunan untuk diteliti kevaliditasanya. Penjudgment yang dimaksud adalah guru Ilmu Bahan Bangunan yang ada di SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur. Setelah diujikan hasilnya terdapat dua soal yang harus diganti dan terdapat dua soal yang perlu direvisi. Setelah soal direvisi kemudian dicek kembali oleh guru Ilmu Bahan Bangunan. Setelah soal dinilai valid kemudian soal diberikan kepada siswa untuk dikerjakan.
H. Teknis Analisis Data
Langkah pertama setelah mendapatkan data yaitu mengolah skor dan nilai hasil pretest dan post-test siswa. Setelah selesai pengolahan data dengan pemberian nilai terhadap skor hasil pretest dan post-test, kemudian menentukan kelulusan siswa dengan standar kelulusan KKM yang ada di SMKN 1 Cilaku Cianjur, setelah itu dilanjutkan dengan analisis data yang menggunakan pendekatan statistik untuk menentukan pemahaman belajar ilmu bahan bangunan. Berikut adalah langkah-langkahnya dalam menganalisis data :
1. Pengolahan skor dan Nilai
Setelah data terkumpul, maka dilakukan analisis data dengan cara memberi penilaian terlebih dahulu pada hasil pretest dan post-test siswa. Skala penilaian pada soal tes pilihan ganda ini menggunakan skala 1-10. Cara pemeriksaanya yaitu setiap soal yang benar diberikan nilai satu poin, dan tanpa ada hukuman. Jumlah skor siswa yang benar kemudian dibagi dengan jumlah soal lalu dikali 10. Untuk batas kelulusan digunakan batas lulus purposif yaitu mengacu kepada acuan patokan sehingga tidak perlu menghitung nilai rata-rata dan simpangan baku. Standar kelulusan diambil dari standar KKM (kriteria ketuntasan minimum) yang ada di SMKN 1 Cilaku Cianjur pada mata diklat ilmu Bahan bangunan yaitu 7,5.
(28)
39
2. Uji N-gain
Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah diberi pretest dan
post-test maka dapat dihitung dengan rumus Gain Ternormalisasi (normalized gain). Semakin tinggi gain yang didapat maka pemahaman siswa terhadap
materi semakin baik. Rumus Gain Ternormalisasi adalah sebagai berikut:
Gain Ternormalisasi (g) = skor post test – skor pre test skor ideal – skor pre tes Kriteria gain ternormalisasi (g)
g < 0,3 : rendah
7 , 0 3
,
0 g : sedang
g
7 ,
0 : tinggi
3. Uji Prasyarat a. Uji normalitas data
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data dilakukan dengan chi kuadrat (χ2). Adapun langkah-langkahnya dalam Sugiyono (2002:78) adalah sebagai berikut :
1) Menentukan jumlah kelas interval. 2) Menentukan panjang interval
Panjang kelas = Data Terbesar – Data Terkecil Jumlah kelas Interval
3) Menyusun kedalam tabel distribusi frekuensi, sekaligus tabel penolong untuk menghitung harga chi kuadrat hitung
(29)
40
Interval Fo Fh F0-fh (fo-fh)2 (fo-fh)2
Fh
Jumlah
4) Menghitung fh
5) Memasukan hasil fh kedalam tabel (fo-fh)2 = (χ2)
Fh
6) Membandingkan harga chi kuadrat hitung ke chi kuadrat tabel dengan derajat kebebasan (dk) = jumlah kelas interval – 1 dan kesalahan yang ditetapkan adalah 5%.
7) Jika harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari harga chi kuadrat tabel maka dapat dinyatakan data berdistribusi normal.
Pada penelitian ini didapatkan nilai chi kuadrat kelas eksperimen (χ2) = 4,185767. Nilai chi kuadrat kelas kontrol (χ2) = 5,347978 dan Chi kuadrat tabel 9,49. Karena nilai kedua chi hitung lebih kecil dari nilai chi tabel (χ2hitung≤χ2tabel)
maka kedua data tersebut berdistribusi normal.
(30)
41
b. Uji Homogenitas
Kedua data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji homogenitas
variansinya. Pengujian homogenitas yang digunakan adalah uji F. Perhitungannya
sebagai berikut:
1) Mencari nilai F hitung F =
Vk Vb
, V = S2
Keterangan : Vb = varians besar Vk = varians kecil 2) Menentukan derajat kebebasan
db1 = n1– 1
db2 = n2– 1
keterangan :
db1= derajat kebebasna pembilang
db2 = derajat kebebasna penyebut
n1 = ukuran sampel varians besar
n1 = ukuran sampel varians kecil
3) Menentukan Ftabel F
n11/n21
4) Ftabel yang digunakan yaitu dengan taraf kesalahan ditetapkan = 5%
5) Penentuan homogenitas
Jika Fhitung≤ Ftabel maka varians tersebut homogen
Jika Fhitung> Ftabel maka varians tersebut tidak homogen
Pada penelitian ini didapatkan nilai Fhitung =1,267589, dan nilai Ftabel = 1,88. Karena nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel (Fhitung ≤ Ftabel) maka varians
(31)
42
4. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis maka digunakan uji-t, menurut sugiyono (2007:135) terdapat beberapa macam cara uji t yaitu sebagai berikut :
1) Bila jumlah anggota sampel n1 = n2 dan varians homogen, maka dapat digunakan rumus t-tes, baik untuk separated maupun polled varians. Unruk mengetahui ttabel digunakan dk yang besarnya dk=n1+n2-2 2) Bila n1≠ n2, varians homogen dapat digunakan t-tes dengan polled
varians, besarnya derajat kebebasan = n1 – n2 – 2
3) Bila n1 = n2 dan varians tidak homogen dapat digunakan rumus separated varians ataupun polled varians dengan dk= n1-1 atau n2 – 2. Jadi dk bukan n1 – n2 – 2
4) Bila n1 ≠ n2 dan varians tidak homogen. Untuk ini digunakan rumus
separated varians. Harga t sebagai pengganti harga ttabel dihitung dari selisih harga ttabel dengan dk = (n1 – 1) dan dk = n2 – 1, dibagi dua dan kemudian ditambah dengan harga t yang terkecil.
(32)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1. Pemahaman belajar siswa yang menggunakan media papan tulis, diperoleh nilai rata-rata pretest 4,50. Nilai tersebut masuk pada kriteria sangat kurang. Sedangkan pada nilai rata-rata post-test terjadi sedikit peningkatan yaitu diperoleh nilai 6,76 yang masuk pada kategori kurang. Rata-rata
N-gain yang diperoleh yaitu 0,41 dan nilai tersebut masuk dalam kriteria
sedang.
2. Pemahaman belajar siswa yang menggunakan media audio visual, diperoleh nilai rata-rata pretest 4,49 nilai tersebut masuk dalam kriteria sangat kurang sama halnya dengan kelas kontrol. Pada nilai rata-rata
post-test terjadi peningkatan yang lebih baik daripada kelas kontrol dengan
diperoleh nilai 7,51 yang masuk pada kategori cukup baik. Rata-rata
N-gain yang diperoleh 0,57 yang masuk pada kriteria sedang.
3. Terdapat perbedaan yang positif dan signifikan serta lebih baik pemahaman belajar siswa yang menggunakan media audiovisual daripada pemahaman belajar siswa yang menggunakan media papan tulis. Tetapi perbedaan tersebut tidak terlalu berbeda jauh mengingat N-Gain yang diperoleh pada kedua kelas tersebut masuk pada kriteria sedang.
(33)
64
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan selama penelitian, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai perbaikan dimasa mendatang. Saran tersebut diajukan untuk :
1. Bagi Guru Mata Diklat
Dalam melaksanakan pembelajaran media audio visual, guru diharapkan memiliki waktu dan persiapan yang lebih terutama dalam hal menyiapkan atau membuat media agar kegiatan pembelajaran berjalan lancar dan sesuai dengan yang direncanakan.
2. Bagi sekolah
Sebaiknya pihak sekolah meningkatkan sarana bagi guru sebagai penunjang untuk meningkatkan kualitas siswa, khususnya dalam bidang mata diklat ilmu bahan bangunan dengan cara lebih banyak menggunakan media audio visual sebagai alat untuk menyampaikan bahan ajar.
3. Bagi Para Peneliti
Dengan keterbatasan-keterbatasan dalam penulisan penelitian ini, semoga kedepanya bisa dijadikan landasan untuk penelitian lebih lanjut dengan menambahkan variabel lainnya dalam penelitian.
(34)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 2). Jakarta: Bumi Aksara
Arsyad, A. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali
Djamaluddin dan Saefudin. 1999. Teknologi Bahan. Angkasa : Bandung
Frick, Heinz.1999. Ilmu Bahan Bangunan. Kanisius : Yogyakarta
Maulana, Erick (2007). Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Aspek Kognitif Pada Mata Pelajaran Ilmu Bangunan Gedung DI SMKN 5 Bandung. Bandung : UPI Bandung.
Sadiman, Arief. Dkk. (2008). Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Saputra, S. A. (2007). Statistika. Bandung : UPI
Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : PT Rineka Cipta
Sudjana.(2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sugiyono (2002). Statistika Untuk Penelitian, Bandung : CV. Alfabeta
(35)
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI Bandung
Usman, M; Asnawir. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Delia Citra Utama
Wijoyo dan Prabowo, (1977). Ilmu Bahan Bangunan. Jakarta : Depdikbud
Wibawa dan Mukti, (1993). Media Pengajaran. Jakarta : Depdikbud
(1)
Genta Aria Purabaya, 2013
EKSPERIMEN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL TERHADAP PEMAHAMAN BELAJAR SISWA SMK PADA MATA DIKLAT
ILMU BAHAN BANGUNAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Uji Homogenitas
Kedua data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji homogenitas
variansinya. Pengujian homogenitas yang digunakan adalah uji F. Perhitungannya
sebagai berikut:
1) Mencari nilai F hitung F =
Vk Vb
, V = S2
Keterangan : Vb = varians besar Vk = varians kecil 2) Menentukan derajat kebebasan
db1 = n1– 1
db2 = n2– 1
keterangan :
db1= derajat kebebasna pembilang
db2 = derajat kebebasna penyebut
n1 = ukuran sampel varians besar
n1 = ukuran sampel varians kecil
3) Menentukan Ftabel F
n11/n21
4) Ftabel yang digunakan yaitu dengan taraf kesalahan ditetapkan = 5%
5) Penentuan homogenitas
Jika Fhitung≤ Ftabel maka varians tersebut homogen
Jika Fhitung> Ftabel maka varians tersebut tidak homogen
Pada penelitian ini didapatkan nilai Fhitung =1,267589, dan nilai Ftabel = 1,88. Karena nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel (Fhitung ≤ Ftabel) maka varians
(2)
42
Genta Aria Purabaya, 2013
EKSPERIMEN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL TERHADAP PEMAHAMAN BELAJAR SISWA SMK PADA MATA DIKLAT
ILMU BAHAN BANGUNAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis maka digunakan uji-t, menurut sugiyono (2007:135) terdapat beberapa macam cara uji t yaitu sebagai berikut :
1) Bila jumlah anggota sampel n1 = n2 dan varians homogen, maka dapat digunakan rumus t-tes, baik untuk separated maupun polled varians. Unruk mengetahui ttabel digunakan dk yang besarnya dk=n1+n2-2 2) Bila n1≠ n2, varians homogen dapat digunakan t-tes dengan polled
varians, besarnya derajat kebebasan = n1 – n2 – 2
3) Bila n1 = n2 dan varians tidak homogen dapat digunakan rumus separated varians ataupun polled varians dengan dk= n1-1 atau n2 – 2. Jadi dk bukan n1 – n2 – 2
4) Bila n1 ≠ n2 dan varians tidak homogen. Untuk ini digunakan rumus
separated varians. Harga t sebagai pengganti harga ttabel dihitung dari selisih harga ttabel dengan dk = (n1 – 1) dan dk = n2 – 1, dibagi dua dan kemudian ditambah dengan harga t yang terkecil.
(3)
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1. Pemahaman belajar siswa yang menggunakan media papan tulis, diperoleh nilai rata-rata pretest 4,50. Nilai tersebut masuk pada kriteria sangat kurang. Sedangkan pada nilai rata-rata post-test terjadi sedikit peningkatan yaitu diperoleh nilai 6,76 yang masuk pada kategori kurang. Rata-rata
N-gain yang diperoleh yaitu 0,41 dan nilai tersebut masuk dalam kriteria
sedang.
2. Pemahaman belajar siswa yang menggunakan media audio visual, diperoleh nilai rata-rata pretest 4,49 nilai tersebut masuk dalam kriteria sangat kurang sama halnya dengan kelas kontrol. Pada nilai rata-rata
post-test terjadi peningkatan yang lebih baik daripada kelas kontrol dengan
diperoleh nilai 7,51 yang masuk pada kategori cukup baik. Rata-rata
N-gain yang diperoleh 0,57 yang masuk pada kriteria sedang.
3. Terdapat perbedaan yang positif dan signifikan serta lebih baik pemahaman belajar siswa yang menggunakan media audiovisual daripada pemahaman belajar siswa yang menggunakan media papan tulis. Tetapi perbedaan tersebut tidak terlalu berbeda jauh mengingat N-Gain yang diperoleh pada kedua kelas tersebut masuk pada kriteria sedang.
(4)
64
Genta Aria Purabaya, 2013
EKSPERIMEN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL TERHADAP PEMAHAMAN BELAJAR SISWA SMK PADA MATA DIKLAT
ILMU BAHAN BANGUNAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan selama penelitian, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai perbaikan dimasa mendatang. Saran tersebut diajukan untuk :
1. Bagi Guru Mata Diklat
Dalam melaksanakan pembelajaran media audio visual, guru diharapkan memiliki waktu dan persiapan yang lebih terutama dalam hal menyiapkan atau membuat media agar kegiatan pembelajaran berjalan lancar dan sesuai dengan yang direncanakan.
2. Bagi sekolah
Sebaiknya pihak sekolah meningkatkan sarana bagi guru sebagai penunjang untuk meningkatkan kualitas siswa, khususnya dalam bidang mata diklat ilmu bahan bangunan dengan cara lebih banyak menggunakan media audio visual sebagai alat untuk menyampaikan bahan ajar.
3. Bagi Para Peneliti
Dengan keterbatasan-keterbatasan dalam penulisan penelitian ini, semoga kedepanya bisa dijadikan landasan untuk penelitian lebih lanjut dengan menambahkan variabel lainnya dalam penelitian.
(5)
Genta Aria Purabaya, 2013
EKSPERIMEN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL TERHADAP PEMAHAMAN BELAJAR SISWA SMK PADA MATA DIKLAT
ILMU BAHAN BANGUNAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 2). Jakarta: Bumi Aksara
Arsyad, A. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali
Djamaluddin dan Saefudin. 1999. Teknologi Bahan. Angkasa : Bandung
Frick, Heinz.1999. Ilmu Bahan Bangunan. Kanisius : Yogyakarta
Maulana, Erick (2007). Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Aspek Kognitif Pada Mata Pelajaran Ilmu Bangunan Gedung DI SMKN 5 Bandung. Bandung : UPI Bandung.
Sadiman, Arief. Dkk. (2008). Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Saputra, S. A. (2007). Statistika. Bandung : UPI
Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : PT Rineka Cipta
Sudjana.(2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sugiyono (2002). Statistika Untuk Penelitian, Bandung : CV. Alfabeta
(6)
Genta Aria Purabaya, 2013
EKSPERIMEN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL TERHADAP PEMAHAMAN BELAJAR SISWA SMK PADA MATA DIKLAT
ILMU BAHAN BANGUNAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI Bandung
Usman, M; Asnawir. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Delia Citra Utama
Wijoyo dan Prabowo, (1977). Ilmu Bahan Bangunan. Jakarta : Depdikbud
Wibawa dan Mukti, (1993). Media Pengajaran. Jakarta : Depdikbud