Pengaruh Word of Mouth Communication terhadap Minat Kunjungan Konsumen ke Sari Ater.

(1)

Universitas Kristen Maranatha ix

ABSTRAK

Perilaku konsumen merupakan serangkaian tindakan yang diambil oleh individu, kelompok atau organisasi. Serangkaian tindakan tersebut terdiri dari input, proses dan output. Input merupakan stimulus bagi konsumen dalam memunculkan sebuah minat beli, yaitu yang terdiri dari pengenalan akan kebutuhan, pencaraian informasi, evaluasi alternatif dan pengambilan keputusan. Di antara proses alternatif dan pengambilan keputusan terdapat minat beli konsumen atau yang biasa disebut dengan purchase intention. Sebelum memutuskan untuk menggunakan suatu produk/jasa, kebanyakan dari calon konsumen akan mencari informasi/input mengenai produk/jasa tersebut terlebih dahulu, termasuk dalam penggunaan jasa perhotelan. Tidak sedikit melalui word of mouth atau lebih dikenal dengan istilah WOM mereka mendapatkan informasi tersebut. Melalui penelitian ini, penelisi mencoba meneliti tentang “Pengaruh Word of Mouth Communication terhadap Minat Kunjungan Konsumen ke Sari Ater” sebagai objek penelitian yang berjumlah 100 responden. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung Sari Ater. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh Word of Mouth Communication terhadap minat kunjungan konsumen Sari Ater sebesar 32,0%, sedangkan sisanya sebesar 68,0% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar Word of Mouth Communication. Pengujian menggunakan analisis regresi sederhana yang dilakukan dengan SPSS versi 17.0. Disarankan kepada bagian pemasaran perlu merancang program promosi yang lebih difokuskan untuk mendorong terciptanya word of mouth yang positif dari konsumen kepada pihak lain, karena word of mouth tersebut akan menjadi informasi dan bahan pertimbangan untuk orang lain (calon pengunjung)


(2)

Universitas Kristen Maranatha x

ABSTRACT

The consumer behavior is a series of actions taken by individuals , a group or organization .A series of actions are consist from the input , the process and output .A stimulus input is the consumers from bring up a purchasing interest , namely consisting of the introduction of 't need , pencaraian information , alternative evaluation and decision-making .Among the process of alternative and decision making there are consumer purchasing interest or commonly known as with purchase intention . `Before deciding to use a product / service, most of the potential customers will get input on the information, the first products / services, the services, particularly in the hotel.Not a word of mouth or by the known as saying they get the information, wom. Through this research, try researching on “The Effect of Word of

Mouth Communication against the Interest of consumers to Visit Sari Ater” as

objects of research are numbered 100 respondents. The population in this research is the visitor Sari Ater. The sampling techniques used in this research is a non-probability sampling and purposive sampling. The results showed the influence of Word of Mouth Communication against the interest of consumers visit Sari Ater of 32.0%, while the rest of 68,0% influenced by factors other than Word of Mouth Communication. Testing using simple regression analysis performed with SPSS version 17.0. It is recommended to the marketing need to devise a more focused promotional programs to encourage the creation of positive word of mouth from the consumer to the other party, because word of mouth is going to be information and consideration for other people (potential visitors)


(3)

Universitas Kristen Maranatha xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYTAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN TIDAK MENGGUNKAN PERUSAHAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Penelitian... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka ... 12


(4)

Universitas Kristen Maranatha xii

2.1.1 Pengertian Pemasaran ... 12

2.1.2 Bauran Pemasaran dan Alat-alat Bauran Pemasaran ... 13

2.1.2.1 Product (Produk) ... 14

2.1.2.2 Price (Harga) ... 17

2.1.2.3 Place (Tempat) ... 18

2.1.2.4 Promotion (Promosi) ... 19

2.1.3 Bauran Promosi ... 21

2.1.3.1 Advertising (Periklanan)... 22

2.1.3.2 Direct Marketing (Pemasaran Langsung) ... 24

2.1.3.3 Sales Promotion (Promosi Penjualan) ... 25

2.1.3.4 Personal Selling (Penjualan Pribadi) ... 25

2.1.3.5 Public Relationship (Hubungan Masyarakat) ... 26

2.1.3.5.1 Word Of Mouth Communication (WOMC) .... 29

2.1.4 Komunikasi ... 33

2.1.4.1 Proses Komunikasi ... 34

2.1.4.2 Faktor-faktor yang Menghambat Komunikasi ... 35

2.1.5 Perilaku Konsumen ... 36

2.1.5.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen 37 2.1.5.2 Tahapan Proses Pembelian ... 38


(5)

Universitas Kristen Maranatha xiii

2.1.6.1 Pengertian Minat Beli ... 39

2.1.6.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Beli ... 40

2.2 Kerangka Teoritis ... 41

2.3 Kerangka Pemikiran ... 45

2.4 Penelitian Terdahulu ... 46

2.5 Pengembangan Hipotesis ... 48

2.6 Model Penelitian ... 49

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 50

3.1 Jenis Penelitian ... 50

3.3 Populasi ... 51

3.4 Teknik Pengambilan Sampel dan Ukuran Sampel ... 52

3.5 Operasionalisasi Variabel... 52

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.7 Uji Pendahuluan ... 54

3.7.1 Uji Validitas ... 54

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 55

3.8 Teknik Analisis Data ... 56

3.8.1 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 56

3.8.2 Koefisien Korelasi ... 57

3.8.3 Koefisien Determinasi ... 58

3.9 Kriteria Pengujian Hipotesis ... 58


(6)

Universitas Kristen Maranatha xiv

4.1 Karakteritik Responden ... 60

4.1.1 Jenis Kelamin ... 60

4.1.2 Usia ... 61

4.2 Word of Mouth Communication dan Minat Kunjungan ... 62

4.2.1 Word of Mouth Communication ... 62

4.2.1.1 Saya sering mendengar Sari Ater di dalam percakapan sehari-hari ... 62

4.2.1.2 Saya sering melakukan diskusi mengenai Sari Ater dengan orang lain ... 62

4.2.1.3 Saya sering mendapat rekomendasi Sari Ater dari orang lain ... 63

4.2.1.4 Saya sering mendengar Sari Ater dari orang lain... 63

4.2.1.5 Saya mendengar Sari Ater dari keluarga ... 64

4.2.1.6 Saya mendengar Sari Ater dari teman kampus/kantor ... 64

4.2.1.7 Saya mendengar Sari Ater dari tetangga ... 65

4.2.1.8 Saya mendengar Sari Ater dari orang yang pernah berkunjung... 65

4.2.1.9 Saya mendengar Sari Ater dari orang yang belum pernah berkunjung ... 66

4.2.1.10 Saya mendengar Sari Ater dari orang yang profesinya berbeda dengan saya... 66

4.2.1.11 Saya mendengar Sari Ater dari orang yang status sosialnya berbeda dengan saya... 67


(7)

Universitas Kristen Maranatha xv

4.2.2.1 Saya tertarik untuk mencari informasi mengenai Sari

Ater ... 67

4.2.2.2 Saya ingin mengetahui fasilitas yang diberikan oleh Sari Ater ... 68

4.2.2.3 Saya tertarik untuk berkunjung ke Sari Ater ... 68

4.2.2.4 Saya mempertimbangkan untuk berkunjung ke Sari Ater ... 69

4.2.2.5 Saya ingin berkunjung ke Sari Ater ... 69

4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 70

4.3.1 Uji Validitas ... 70

4.3.2 Uji Reliabilitas ... 71

4.4 Uji Hipotesis dan Pembahasan ... 71

4.4.1 Uji Hipotesis... 71

4.4.2 Uji Regresi ... 72

4.4.3 Analisis ... 72

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 74

5.2 Saran ... 74

5.3 Keterbatasan Penelitian ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77


(8)

Universitas Kristen Maranatha xvi


(9)

Universitas Kristen Maranatha xvii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara Di Indonesia

Tahun 2009-2013 ... 2

Tabel II. Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan Ke Jawa Barat Tahun 2007-2013 ... 3

Tabel III. Operasional Variabel ... 53

Tabel IV. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 57

Tabel V. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 60

Tabel VI. Data Responden Berdasarkan Usia ... 61

Tabel VII. Pernyataan Responden tentang Saya sering mendengar Sari Ater di dalam percakapan sehari-hari... 62

Tabel VIII. Pernyataan Responden tentang Saya sering melakukan diskusi mengenai Sari Ater dengan orang lain ... 62

Tabel IX. Pernyataan Responden tentang Saya sering mendapat rekomendasi Sari Ater dari orang lain ... 63

Tabel X. Pernyataan Responden tentang Saya sering mendengar Sari Ater dari orang lain ... 63

Tabel XI. Pernyataan Responden tentang Saya mendengar Sari Ater dari keluarga ... 64

Tabel XII. Pernyataan Responden tentang Saya mendengar Sari Ater dari teman kampus/kantor ... 64

Tabel XIII. Pernyataan Responden tentang Saya mendengar Sari Ater dari tetangga ... 65


(10)

Universitas Kristen Maranatha xviii

Tabel XIV. Pernyataan Responden tentang Saya mendengar Sari Ater dari

orang yang pernah berkunjung ... 65

Tabel XV. Pernyataan Responden tentang Saya mendengar Sari Ater dari orang yang belum pernah berkunjung ... 66

Tabel XVI. Pernyataan Responden tentang Saya mendengar Sari Ater dari orang yang profesinya berbeda dengan saya ... 66

Tabel XVII. Pernyataan Responden tentang Saya mendengar Sari Ater dari orang yang status sosialnya berbeda dengan saya... 67

Tabel XVIII. Pernyataan Responden tentang Saya tertarik untuk mencari informasi mengenai Sari Ater ... 67

Tabel XIX. Pernyataan Responden tentang Saya ingin mengetahui fasilitas yang diberikan oleh Sari Ater ... 68

Tabel XX. Pernyataan Responden tentang Saya tertarik untuk berkunjung ke Sari Ater ... 68

Tabel XXI. Pernyataan Responden tentang Saya mempertimbangkan untuk berkunjung ke Sari Ater ... 69

Tabel XXII. Pernyataan Responden tentang Saya ingin berkunjung ke Sari Ater ... 69

Tabel XXIII. Hasil Penghitungan Validitas ... 70

Tabel XXIV. Hasil Penghitungan Reliabilitas ... 71

Tabel XXV. Word of Mouth Communication ... 72


(11)

Universitas Kristen Maranatha xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Perkembangan Jumlah Wisatawan Tahun 2013... 6

Gambar 2. Proses Komunikasi ... 34

Gambar 3. Kerangka Teoritis ... 44

Gambar 4. Kerangka Pemikiran ... 45


(12)

Universitas Kristen Maranatha xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner

Lampiran B Pengisian Kuesioner Lampiran C Output SPSS


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pariwisata merupakan salah satu industri yang memiliki pertumbuhan pembangunan yang cepat. Saat ini sektor pariwisata banyak memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah wisatawan serta jumlah pembelanjaan yang dikeluarkan selama melakukan kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan. Organisasi Kepariwisataan Dunia (UNWTO, United Nations World Tourism Organization) menyatakanbahwa pertumbuhan wisatawan yang melakukan kunjungan wisata pada tahun 2013 mampu menembus angka satu miliar kunjungan dengan pertumbuhan sekitar 4 persen.

Pengembangan pariwisata mampu memberikan dampak positif bagi suatu negara, tidak terkecuali bagi Indonesia yang banyak menyimpan potensi pariwisata. Menurut World Trade Organization (WTO) distribusi pasar wisatawan internasional, terutama di wilayah Asia Pasifik, termasuk Indonesia menjadi daerah tujuan wisata yang akan memiliki tingkat pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan negara lainnya di Asia Pasifik.

Aktivitas sektor pariwisata telah didukung dan ditanggapi secara positif oleh pemerintah Indonesia dengan harapan dapat menggantikan sektor migas yang selama ini menjadi peringkat pertama dalam penerimaan devisa negara sedangkan sektor pariwisata menempat posisi lima besar penyumbang devisa terbanyak dalam beberapa tahun terakhir (Badan Statistik Pariwisata, 2013). Situasi nasional yang kini sudah mulai membaik mampu menunjukan kepada para wisatawan bahwa kestabilan


(14)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 2 dalam bidang politik dan keamanan dapat memberikan jaminan kepercayaan kepada wisatawan asing untuk datang ke Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari data kunjungan, lama tinggal serta pengeluaran wisatawan mancanegara sebagai berikut:

Tabel I. Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara Di Indonesia Tahun 2009-2013

Tahun Jumlah

Wisatawan Mancanegara Rata-Rata Pengeluaran (Usd) Rata-Rata Lama Tinggal (Hari) Penerimaan Devisa (Juta Usd)

2009 6.429.027 1.178,54 8,58 7.377,39 2010 6.452.259 995,93 7,69 6.302,50 2011 7.002.944 1.085,75 8,04 7.063,45 2012 7.649.700 1.118,26 7,84 8.060,00 2013 8.044.462 1.133,35 7,7 9.010,00 Sumber: PES (Passenger Exit Survey) - P2DSJ Kemenparekraf, 2014

Berdasarkan Tabel I menunjukkan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Sepanjang tahun 2013, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia mencapai 8.044.462 orang. Jumlah tersebut meningkat 5,16 persen dibanding tahun 2012 sebanyak 7.649.700. Selain itu, penerimaan devisa dari sektor pariwisata meningkat sebesar 5,81 persen pada tahun 2013. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan 9 juta wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia dan 250 juta perjalanan wisatawan nusantara untuk tahun 2014. Target kunjungan wisatawan ke Indonesia yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan adanya integrasi yang baik dalam industri pariwisata.

Dibanding provinsi lain, Jawa Barat memiliki letak geografis yang berbatasan langsung dengan ibu kota negara Indonesia, DKI Jakarta yang menjadikan Jawa Barat memiliki posisi yang strategis bagi pengembangan pariwisata dengan kekayaan bentang alamnya. Jawa Barat ditetapkan sebagai salah satu tujuan wisata. Oleh


(15)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 3 karena kegiatan pariwisata di daerah Jawa Barat ini cukup potensial untuk menunjang pembangunan daerah. Paling tidak dapat diandalkan sumber pendapatan negara. Jawa Barat muncul sebagai destinasi wisata yang memiliki kekayaan tempat wisata yang juga memiliki ciri khas yang unik. Wisata budaya, wisata alam, wisata belanja, wisata bahari dan wisata kuliner merupakan beberapa jenis wisata yang bisa dinikmati di Jawa Barat, wisata alam adalah salah satu primadonanya. Pada tabel 1.2 dijelaskan bahwa tingkat wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara ke kota Bandung mangalami peningkatan.

Tabel II. Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan Ke Jawa Barat Tahun 2007-2013

No. Tahun Wisatawan Nusantara

Wisatawan

Mancanegara Total

1. 2007 25.090.712 298.474 25.389.186 2. 2008 26.611.680 339.113 26.950.793 3. 2009 26.890.316 307.935 27.198.251 4. 2010 27.115.501 345.512 27.461.013 5. 2011 27.326.073 329.113 27.655.186 6. 2012 30.000.000 850.000 38.500.000 7. 2013 42.000.000 900.000 42.900.000 Sumber: West-Java Indonesia.com

Adanya penerapan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, dimana setiap daerah dituntut untuk mengembangkan daerahnya masing-masing akan menimbulkan rangsangan bagi setiap daerah untuk menggali dan meningkatkan potensi sumber-sumber pendapatan asli daerah itu sendiri. Subang merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Subang sudah menjadi salah satu tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi baik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara. Sebagian besar wilayah bagian selatan


(16)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 4 Kabupaten Subang berupa perkebunan, baik perkebunan negara maupun perkebunan rakyat, hutan, dan lokasi wisata lainnya. Dengan adanya UU tersebut, Kabupaten Subang terus berupaya untuk mengembangkan potensi kepariwisataan yang ada, khususnya di wilayah bagian selatan.

Salah satu keunggulan daerah wisata yang dimiliki Subang yaitu wisata pemandian air panas Ciater, wisata air panas ini sudah berada sejak lama dan cukup familiar di telinga para wisatawan. Objek wisata air panas Ciater menjadi sumber pendapatan asli daerah yang diandalkan baik bagi kabupaten Subang khususnya maupun Jawa Barat. Berkembangnya salah satu daerah wisata dapat dilihat dengan dibangunnya fasilitas-fasilitas disekitar daerah tersebut, baik oleh pemerintah setempat atau swasta. Kesempatan ini pun menjadi lirikan para pengusaha dan investor, berlomba membangun sarana pendukung berupa hotel, villa, restoran. Sebagai salah satu faktor vital dalam setiap objek wisata harus memiliki fasilitas yang mendukung pelayanan kepada para wisatawan yang berkunjung.

Pada awalnya tempat wisata air panas alam Ciater yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Sari Ater Hot Spring Resort Hotel dan Rekreasi adalah tempat pemandian yang biasa dipergunakan oleh masyarakat sekitar Desa Ciater, Palasari dan Nagrak. Namun setelah seorang ahli berkebangsaan Belanda menemukan khasiat yang terdapat dalam air panas alam tersebut untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit khususnya penyakit kulit, maka mulailah berdatangan orang dari berbagai daerah untuk datang mandi sambil berobat ke Ciater.

Barulah pada tahun 1968 Permerintah Daerah Kabupaten Subang melalui Pekerjaan Umum Kabupaten bekerjasama dengan Dinas Pendapatan Daerah


(17)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 5 perlahan-lahan mulai menggarap sumber air panas alam Ciater sebagai objek wisata. Pada saat itu baru dibangun satu buah kolam renang yang sekarang dikenal dengan nama kolam renang Mayangsari.

PT. Sari didirikan pada hari Jum'at tanggal 8 Maret 1974, bersamaan dengan itu pada tanggal 20 Maret 1974 telah diadakanya kerjasama Sewa Menyewa Objek Wisata Air Panas Ciater antara PT. Sari Ater yang dipimpin oleh Bapak H.A. Soewarma dengan Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Subang pada masa Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Subang dijabat oleh Bapak Letkol Atju Syamsuddin dan Gubernur Jawa Barat dijabat oleh Bapak H. Mashudi.

Sari Ater menyadari persaingan diantara tempat wisata semakin tinggi, maka secara terus-menerus diwajibkan memberikan pelayanan yang lebih baik daripada para pesaingnya. Salah satu cara didalam memasarkan produknya, yaitu melakukan komunikasi word of mouth communication yang bertujuan untuk membentuk citra perusahaan. Dalam memasarkan produk maupun jasa “Word of Mouh Communication” (WOMC) sangat efektif sebagai media komunikasi, karena dasar seorang konsumen untuk mengkonsumsi suatu barang atau jasa biasanya didasarkan pada pengalaman konsumen sebelumnya yang telah menggunakan produk atau jasa tersebut, baik pengalaman dari diri konsumen sendiri maupun dari orang-orang yang saling kenal dengan konsumen tersebut.

Berikut adalah gambaran perkembangan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sari Ater selama tahun 2013.


(18)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 6

Gambar 1. Perkembangan Jumlah Wisatawan Tahun 2013 162, 726 77, 911 109, 587 99, 856 210, 945 258, 450 62, 998 338, 870 121, 809 112, 187 120, 950 233, 764 -50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000 400,000 J

AN FEB

M AR ET APR IL M EI J

UNI JULI

AG T SEPT O KT NO V D ES

Sumber: Sari Ater, 2014

Berdasarkan perkembangan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sari Ater tahun 2013, terlihat secara keseluruhan perkembangannya berfluktuatif naik turun. Menurut informasi yang diperoleh, salah satu penyebab dari menurunnya pengunjung tersebut, akibat terjadinya force majeur atau bencana alam yang tidak terduga seperti peningkatan aktivitas Gunung Tangkubanparahu. Peningkatan aktivitas vulkanik gunung berapi Tangkubanparahu selama sebulan lebih pada 2013 lalu itu jelas berdampak terhadap para pengunjung yang hendak masuk ke Sari Ater.

Banyak kegiatan yang telah diikuti oleh Sari Ater untuk mempromosikan Kabupaten Subang dan Resortnya sendiri, hal itu menunjukan bahwa Sari Ater Resort ikut berperan aktif dalam promosi pariwisata daerah Kabupaten Subang. Kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan antara lain:

1. Advertising misalnya penyebaran brosur, flyer, bilboard, spanduk, poster, Guide Book, media elektronik, majalah dan koran

2. Direct Marketing yang dilakukan oleh Sales & Marketing yaitu Sales Call dan Telemarketing


(19)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 7 3. Pameran atau event-event yang berhubungan dengan pariwisata

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa Sari Ater selalu mempromosikan objek wisata serta produk-produk unggulan pada target pasar, salah satunya dengan mengikutsertakan pameran atau event-event tertentu yang berhubungan dengan pariwisata yang bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi wisatawan lokal maupun asing, selain itu Sari Ater sendiri gencar dalam berpromosi baik melalui media cetak maupun elektronik, sehingga promosi dan pemasaran yang dilakukan berdampak baik kepada jumlah wisatawan yang berkunjung.

Perkembangan dunia bisnis dewasa ini semakin pesat, persaingan yang semakin ketat menjadi tantangan maupun ancaman bagi pelaku usaha tersebut agar dapat memenangkan persaingan, mempertahankan pasar yang dimiliki dan merebut pasar yang sudah ada. Setiap pelaku bisnis dituntut untuk mempunyai kepekaan terhadap setiap perubahan yang terjadi, serta mampu memenuhi dan menanggapi setiap tuntutan pelanggan yang terus berubah. Banyak perusahaan harus menempatkan orientasi kepada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama.

Hal ini juga dialami oleh perusahaan-perusahaan di bidang jasa tempat pariwisata, dimana mereka selalu memberikan keunggulan-keunggulan dengan berbagai cara guna meningkatkan suatu image yang baik dalam diri konsumen, sehingga konsumen dapat memilih tempat pariwasata tersebut dibandingkan dengan tempat wisata sejenis lainnya.

Perusahaan harus mengkomunikasikan produknya sehingga mampu mempengaruhi dan mendorong konsuen dalam menciptakan suatu keputusan pembelian. Selain itu tujuan dari perusahaan untuk mengkomunikasikan produknya


(20)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 8 adalah agar konsumen dapat dengan mudah membedakan antara perusahaan satu dengan yang lainnya.

Dalam dunia pemasaran, komunikasi memegang peranan penting dalam peningkatan penjualan. Dari sisi konsumen, komunikasi turut membantu mereka dalam membuat keputusan pembelian, karena tanpa memperoleh informasi yang memadai, seorang konsumen tentu sangat sulit untuk mengambil keputusan untuk melakukan pembelian akan suatu produk atau jasa.

Komunikasi yang dimaksud adalah jenis komunikasi dimasyarakat yang dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan kegiatan konsumsinya. Kegiatan konsumsi yang dimaksud tidak hanya berupa tindakan pembelian sebenarnya (actual buying) melainkan mencakup keseluruhan tahapan keputusan pembelian. Konsumen biasanya melakukan komunikasi jenis ini setelah mereka mengkonsumsi suatu produk atau jasa. Konsumen menceritakan bagaimana pengalaman serta segala hal lainnya yang mereka rasakan setelah mengkonsumsi produk atau jasa tersebut.

Proses pencarian informasi dari lingkungan terdekat dinilai lebih baik karena sumber rujukan ini dinilai lebih dipercaya dan menghemat waktu, proses mendapatkan rekomendasi dari pihak-pihak terdekat mengenai suatu produk dapat diperoleh dari sumber rujukan seperti teman, keluarga, kenalan dan professional yang di dalam dunia pemasaran dikenal dengan istilah ”Word of Mouth Communication” (WOMC).

Dalam memasarkan produk maupun jasa “Word of Mouh Communication” (WOMC) sangat efektif sebagai media komunikasi, karena dasar seorang konsumen untuk mengkonsumsi suatu barang atau jasa biasanya didasarkan pada pengalaman konsumen sebelumnya yang telah menggunakan produk atau jasa tersebut, baik


(21)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 9 pengalaman dari diri konsumen sendiri maupun dari orang-orang yang saling kenal dengan konsumen tersebut. “Word of Mouth Communication” (WOMC) juga dinilai sebagai salasatu media promosi yang lebih meyakinkan karena dasar dari seorang sumber rujukan menginformasikan suatu produk karena dia merasa puas terhadap produk tersebut, selain itu “Word of Mouth Communication” (WOMC) biayanya relatif jauh lebih murah dibanding jenis promosi lain bahkan bisa dikatakan tidak ada.

Word of mouth yang bersifat positif dan negatif dapat membuat seseorang untuk merangsang minat beli mereka terhadap suatu produk, semakin positif dan sering informasi yang diterima seseorang dari pemberi informasi maka semakin kuat rasa ingin mencoba dan memiliki produk yang diceritakan tersebut. Oleh karena itu, melihat fenomena di atas akhirnya penulis mengambil penelitian tentang bagaimana word of mouth dan minat kunjungan konsumen di Sare Ater, dan akhirnya penulis mengambil judul: “Pengaruh Word of Mouth Communication terhadap Minat Kunjungan Konsumen ke Sari Ater”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mencoba mengidentifikasi permasalahan sebagai bahan untuk penelitian dan analisis sebagai berikut:

1. Bagaimana Word of Mouth Communication konsumen Sari Ater? 2. Bagaimana minat kunjungan konsumen ke Sari Ater?

3. Bagaimana pengaruh Word of Mouth Communication terhadap minat kunjungan konsumen ke Sari Ater?


(22)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data-data, mencari dan mendapatkan informasi mengenai Word of Mouth Communication dan minat kunjungan konsumen ke Sari Ater.

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis Word of Mouth Communication konsumen Sari Ater.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis minat kunjungan konsumen ke Sari Ater. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Word of Mouth Communication

terhadap minat kunjungan konsumen ke Sari Ater.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan akan diperoleh informasi yang akurat dan relevan yang dapat digunakan oleh:

1. Penulis

Hasil penelitian ini menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Word of Mouth Communication dan minat kunjungan konsumen.

2. Perusahaan

Diharapkan pihak perusahaan dapat menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan Word of Mouth Communication dan minat kunjungan konsumen untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dan meningkatkan laba perusahaan.


(23)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 11 3. Akademis

Bagi para Akademisi diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam pembahasan pengaruh pengaruh Word of Mouth Communication terhadap minat kunjungan konsumen ke Sari Ater atau bahkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam penelitian berikutnya.


(24)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

74

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis regresi sederhana mengenai pengaruh Word of Mouth Communication terhadap minat kunjungan konsumen Sari Ater, peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hail data kuesioner yang telah diteliti menyatakan bahwa Word of Mouth Communication sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari jawaban 100 responden mengenai Word of Mouth Communication, mayoritas responden menjawab setuju.

2. Berdasarkan hail data kuesioner yang telah diteliti menyatakan bahwa minat kunjungan konsumen masih kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari jawaban 100 responden mengenai minat kunjungan konsumen, terdapat beberapa responden yang menjawab tidak setuju dan netral.

3. Besar pengaruh Word of Mouth Communication terhadap minat kunjungan konsumen Sari Ater sebesar 32,0%, sedangkan sisanya sebesar 68,0% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar Word of Mouth Communication.

5.2 Saran

1. Pihak manajemen harus berusaha memperbaiki citra perusahaan melalui pelayanan yang berkualitas dan kepuasan pelanggan. Dua faktor tersebut menjadi kunci penting dalam mendorong pelanggan/tamu untuk turut merekomendasikan kepada pihak lain yang nantinya akan menjadi sumber informasi bagi pihak lain


(25)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 75 tersebut. Intinya pihak perusahaan harus mampu memberikan pengalaman-pengalaman menyenangkan ketika pelanggan berkunjung dan menikmati fasilitas karena terbukti bahwa menyebaran informasi melalui word of mouth tidak mengenal perbedaaan profesi, status sosial, keluarga, tetangga dan lain-lain. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi karyawan di semua lini harus terus ditingkatkan agar dapat memberikan pelayanan prima kepada pelanggan.

2. Bagian pemasaran perlu merancang program promosi yang lebih difokuskan untuk mendorong terciptanya word of mouth yang positif dari konsumen kepada pihak lain, karena word of mouth tersebut akan menjadi informasi dan bahan pertimbangan untuk orang lain (calon pengunjung). Program promosi yang dijalankan harus lebih personal, seperti dengan metode personal selling dalam rangka menjalin kedekatan emosional dengan pelanggan. Pihak perusahaan dapat menanyakan kabar atau sekedar berbagi informasi melalui e-mail kepada para pengunjung yang pernah datang serta meminta tanggapan untuk menyampaikan kesan-kesannya selama berkunjung. Sehingga pihak perusahaan mendapatkan umpan balik (feedback) yang dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk melakukan perbaikan.

3. Penelitian lanjutan dapat mengkaji faktor lain selain word of mouth yang mempengaruhi minat kunjungan agar diperoleh informasi yang lebih lengkap tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat kunjungan konsumen pada industri pariwisata


(26)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 76

5.3 Keterbatasan Penelitian

1. Indikator pada dimensi dispersion lebih dipertajam lagi karena masih kurang mengukur untuk dimensi ini

2. Karena keterbatasan waktu, oleh karena itu diperlukan penelitian lanjutan dengan menggunakan sampel yang lebih besar dan melibatkan pelanggan dari wisatawan asing agar dapat menggambarkan pengaruh word of mouth lebih besar lagi


(27)

77

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Bilson Simamora, 2007, Panduan Riset Dan Perilaku Konsumen, PT Gramedia. Pustaka Utama, Jakarta

Buchari Alma, 2006. Pemasaran dan Pemasaran Jasa , Alfabeta, Bandung

Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006. Statistika Dalam Penelitian. Bandung : Pustaka Setia

Dharmesta, Basu Swastha, 2008, Manajemen Pemasaran Modern, cetakan ketigabelas, Yogyakarta: Penerbit Liberty

Fandy Tjiptono,2008, Strategi Bisnis Pemasaran. Andi. Yogyakarta

Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. (Edisi Kedua), Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang

Jefkins, Frank. 2004. Public Relations. Jakarta: PT. Erlangga

Kotler. P dan Amstrong. G, 2012, Principles of Marketing, 14 th ed., New Jersey : Prentice Hall

Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller . 2012. Manajemen Pemasaran Jilid I ed.14, PT. Indeks, Jakarta

Kottler, Philip. 2012. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prehallindo Mursid, 2008, Manajemen Pemasaran, PT.Bumi Aksara, Bandung

Pratminingsih, Sri Astuti. 2006. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu Schiffman & Kanuk. 2001. Perilaku Konsumen (edisi 7). Jakarta : Prentice Hall Singarimbun dan Effendi, 2006, Metode Penelitian Survai, Cetakan. Kedelapanbelas,

Penerbit Pustaka LP3ES, Jakarta

Solihin, 2008, Corporate Social Responsibility from Charity to Sustainibility, Salemba Empat, Jakarta

Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta


(28)

Universitas Kristen Maranatha 78 Suliyanto, 2005, Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran, Bogor : Ghalia Indonesia Sutisna, 2006, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT Remaja


(1)

BAB I PENDAHULUAN 11 3. Akademis

Bagi para Akademisi diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam pembahasan pengaruh pengaruh Word of Mouth Communication terhadap minat kunjungan konsumen ke Sari Ater atau bahkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam penelitian berikutnya.


(2)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis regresi sederhana mengenai pengaruh Word of Mouth Communication terhadap minat kunjungan konsumen Sari Ater, peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hail data kuesioner yang telah diteliti menyatakan bahwa Word of Mouth Communication sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari jawaban 100 responden mengenai Word of Mouth Communication, mayoritas responden menjawab setuju.

2. Berdasarkan hail data kuesioner yang telah diteliti menyatakan bahwa minat kunjungan konsumen masih kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari jawaban 100 responden mengenai minat kunjungan konsumen, terdapat beberapa responden yang menjawab tidak setuju dan netral.

3. Besar pengaruh Word of Mouth Communication terhadap minat kunjungan konsumen Sari Ater sebesar 32,0%, sedangkan sisanya sebesar 68,0% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar Word of Mouth Communication.

5.2 Saran

1. Pihak manajemen harus berusaha memperbaiki citra perusahaan melalui pelayanan yang berkualitas dan kepuasan pelanggan. Dua faktor tersebut menjadi kunci penting dalam mendorong pelanggan/tamu untuk turut merekomendasikan kepada pihak lain yang nantinya akan menjadi sumber informasi bagi pihak lain


(3)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 75 tersebut. Intinya pihak perusahaan harus mampu memberikan pengalaman-pengalaman menyenangkan ketika pelanggan berkunjung dan menikmati fasilitas karena terbukti bahwa menyebaran informasi melalui word of mouth tidak mengenal perbedaaan profesi, status sosial, keluarga, tetangga dan lain-lain. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi karyawan di semua lini harus terus ditingkatkan agar dapat memberikan pelayanan prima kepada pelanggan.

2. Bagian pemasaran perlu merancang program promosi yang lebih difokuskan untuk mendorong terciptanya word of mouth yang positif dari konsumen kepada pihak lain, karena word of mouth tersebut akan menjadi informasi dan bahan pertimbangan untuk orang lain (calon pengunjung). Program promosi yang dijalankan harus lebih personal, seperti dengan metode personal selling dalam rangka menjalin kedekatan emosional dengan pelanggan. Pihak perusahaan dapat menanyakan kabar atau sekedar berbagi informasi melalui e-mail kepada para pengunjung yang pernah datang serta meminta tanggapan untuk menyampaikan kesan-kesannya selama berkunjung. Sehingga pihak perusahaan mendapatkan umpan balik (feedback) yang dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk melakukan perbaikan.

3. Penelitian lanjutan dapat mengkaji faktor lain selain word of mouth yang mempengaruhi minat kunjungan agar diperoleh informasi yang lebih lengkap tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat kunjungan konsumen pada industri pariwisata


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 76

5.3 Keterbatasan Penelitian

1. Indikator pada dimensi dispersion lebih dipertajam lagi karena masih kurang mengukur untuk dimensi ini

2. Karena keterbatasan waktu, oleh karena itu diperlukan penelitian lanjutan dengan menggunakan sampel yang lebih besar dan melibatkan pelanggan dari wisatawan asing agar dapat menggambarkan pengaruh word of mouth lebih besar lagi


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Bilson Simamora, 2007, Panduan Riset Dan Perilaku Konsumen, PT Gramedia. Pustaka Utama, Jakarta

Buchari Alma, 2006. Pemasaran dan Pemasaran Jasa , Alfabeta, Bandung

Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006. Statistika Dalam Penelitian. Bandung : Pustaka Setia

Dharmesta, Basu Swastha, 2008, Manajemen Pemasaran Modern, cetakan ketigabelas, Yogyakarta: Penerbit Liberty

Fandy Tjiptono,2008, Strategi Bisnis Pemasaran. Andi. Yogyakarta

Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. (Edisi Kedua), Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang

Jefkins, Frank. 2004. Public Relations. Jakarta: PT. Erlangga

Kotler. P dan Amstrong. G, 2012, Principles of Marketing, 14 th ed., New Jersey : Prentice Hall

Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller . 2012. Manajemen Pemasaran Jilid I ed.14, PT. Indeks, Jakarta

Kottler, Philip. 2012. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prehallindo Mursid, 2008, Manajemen Pemasaran, PT.Bumi Aksara, Bandung

Pratminingsih, Sri Astuti. 2006. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu Schiffman & Kanuk. 2001. Perilaku Konsumen (edisi 7). Jakarta : Prentice Hall Singarimbun dan Effendi, 2006, Metode Penelitian Survai, Cetakan. Kedelapanbelas,

Penerbit Pustaka LP3ES, Jakarta

Solihin, 2008, Corporate Social Responsibility from Charity to Sustainibility, Salemba Empat, Jakarta

Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta


(6)

78 Suliyanto, 2005, Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran, Bogor : Ghalia Indonesia Sutisna, 2006, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT Remaja