Pengaruh Word Of Mouth Communication Terhadap Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Kursus Bahasa Inggris

(1)

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MENGGUNAKAN JASA KURSUS BAHASA

INGGRIS

(Studi Pada Lembaga Kursus Bahasa Inggris, Language and Cultural Exchange (LCE) Medan, Jl Sei Mencirim No. 79 /Jl. Sei Batang Serangan 76

Medan Baru) SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Gelar Sarjana (S1) Program Studi Imu Administrasi Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Disusun Oleh:

TETI BETHESDA SAGALA 100907003

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur terbesarku hanyalah kepada Bapa Tuhan Yesus Kristus yang sangat hebat dan luar biasa sebagai pembimbing dan penguji yang paling hebat dalam setiap langkah dan perjalananku hingga saat ini. Without You I’m Nothing Papa. 

Penulisan Skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Word Of Mouth Communication Terhadapa Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Lembaga Kursus Bahasa Inggris Language and Cultural Exchange Medan (LCE) “

Terimakasih banyak buat My Everything yakni kedua orang tua yang sangat saya cintai Marihot Sagala (+) dan My Mom Lukeria Sihombing, Khusus nya buat Mama yang selalu memberikan semangat kepada penulis dalam senang maupun sedih.  Mama adalah penyemangat dan moivator terbesar dalam hidupku. I love U full Mom. Dan keluarga besar Op. Dohara Sagala yakni Bang Do, Eda Do, Bang Idrus, Kak Yeni, Ka Ria, Bang Ronal, Kak Lis, Bang Berpin, Bang Man, Bang Gum, Kak Betty beserta seluruh keponakan-keponakan yang ganteng dan cantik kalian lah segalanya bagiku.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu dan memberikan motivasi kepada penulis sebelum, selama dan sesudah penyelesaian skripsi ini, secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada :


(3)

1. Bapak Prof.Dr. Badaruddin, Msi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosisal dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Prof. Dr Marlon Sihombing MA Selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara dan sekaligus menjadi Pembimbing saya dalam penulisan skripsi ini. Terimakasih banyak Pak buat bimbingan dan arahannya.

3. Bapak Muhammad Arifin Nasution S.Sos.MSP Selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

4. Kak Siswati Saragi S.Sos MSP selaku administrator Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis selama kuliah dan menyelesaikan segala urusan surat menyurat serta banyak memberikan motivasi yang luar biasa selama masa perkuliahan hingga saat ini.

5. Bapak Faizal Eriza S.Sos MSP selaku dosen Penguji saya. Big Thanks Bapak, masukan-masukan nya sangat luar biasa.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara tanpa terkecuali yang telah banyak memberikan ilmu, motivasi, masukan dan bimbingan untuk hidup yang lebih baik kedepannya.


(4)

7. Bang Farid selaku Administrator Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang telah membantu penulis selama kuliah dalam segala urusan KRS, KHS dan surat-menurat lainnya.

8. Kepada lembaga Kursus Bahasa Inggris Language and Cultural Exchange (LCE) Medan, khususnya buat Bang Philip, Kak Ike, Kak Helty dan seluruh member bergabung disana yang sangat-sangat membantu Penulis dalam menyelesaikan penulisan Skripsi ini dan juga menjadi rumah kedua bagi saya untuk belajar Bahasa Inggris.

9. Sahabat-sahabat terhebat dalam hidup saya Hello semua  : Afrina Margaretha Gurning (Gurnong), Ricky Malber Sihaloho (Kingkong), Wyldar Ariyanti Mendrofa (Neng Kondar), Meriau Wita Pakpahan (Mak Erot), Nirmaya Sari Manjorang (Nirmoyong), Lamtiurma Sitanggang, Heri Cristian Depari, Frandi Naibaho (Aii Siapa nya ini???) , Friska Siregar dan semua anak A Ilmu Administrasi Bisnis angkatan 2010 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih buat semuanya selama 4 tahun kita mengenyam pendidikan di bangku kuliah ini. You are so awesome all.

10. Hei Elisabet Turnip (Eda sepanjang masa) Erlinda Sinaga (Bere sepanjang masa) Rieni Kalesta Sitanggang (eda yang selalu dirindukan). Aku banyak belajar dari kalian. Terimakasih sudah hadir dalam kehidupan saya ya. Semangat yang terus membara akan menjadi alat bagi kita untuk mencapai semua cita-cita dalam hidup.


(5)

11. Hei someone really far away,,, how are you there? I hope you are fine ya . Thanks for know you and thanks for inspiring me to be a success people with all I have.

12. Kepada sahabat langgus “ Rasa sesal didasar hati, yang tlah jauh Pergi” Jefry Sianturi, Frandi Naibaho, Meriau Wita Pakpahan, Berto Purba, Willy Chia Girsang dan Wyldar Aryanti Mendrofa you are so coll man hahhaha…. Semangat buat kita semua ya. 

13. Buat NHKBP Simalingkar B, buat Eva, Monic, Kak Vero, Gabriella, David, Rudi Marbun dan semua yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih sudah menjadi bagian dari hidup saya juga dalam bernyanyi dan pelayanan kepada Tuhan Yesus Kristus.

14. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini saya mengucapkan banyak terimakasih dan Tuhan memberkati.

Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan, skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk perbaikan yang lebih baik ke depannya.

Medan, Mei 2014 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

ABSTRAK ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Word Of Mouth ... . 7

2.1.1 Pengertian Word Of Mouth ... 7

2.1.2 Word Of Mouth Efektif ... 9

2.1.3 Kekuatan Word Of Mouth ... 10

2.1.4 Elemen-elemen Word Of Mouth ... 10

2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Word Of Mouth ... 12

2.1.5 Proses Word Of Mouth Communication ... 15

2.2 Keputusan Pembelian ... 16

2.2.1 Pengertian Keputusan Pembelian ... 16

2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan Pembelian 17

2.2.3 Proses Keputusan Pembelian ... 18

2.3 Hubungan Word Of Mouth Communication dengan keputusan Pembelian ... 20

2.4 Penelitian Terdahulu ... 21

2.5 Kerangka Konseptual ... 22

2.6 Operasional Variabel ... 23

2.7 Defenisi Operasional ... 25

2.8 Defenisi Konsep ... 26


(7)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian ... 28

3.2 Lokasi Penelitian ... 28

3.3 Waktu Penelitian ... 29

3.4 Populasi dan Sampel ... 29

3.3.1 Populasi ... 29

3.3.2 Sampel ... 29

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.6 Teknik Skor ... 31

3.7 Teknik Analisis Data ... 33

3.7.1 Metode Uji Instrumen ... 33

3.7.2 Metode Analisis Data ... 34

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... ….. 37

4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan ... ….. 37

4.1.2 Profil Language and Cultural Exchange ... ….. 37

4.1.3 Visi dan Misi Language and Cultural Exchange (LCE) . 37 4.1.4 Jasa Yang Ditawarkan ... 37

4.1.5 Filosofi Nama ... 38

4.1.6 Struktur Organisasi ... 38

4.2 Penyajian Data ... 41

4.2.1 Identitas Responden ... 41

4.2.2 Penyajian data tentang Word Of Mouth Communication 45 4.2.3 Penyajian data tentang Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa ... 4.3 Analisa Data ... 63

4.4 Pengujian Hipotesis ... 72

4.4 Pembahasan ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 80

5.2 Saran ... 81


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Komunikasi WOM ... 16 Gambar 2.2 Proses Keputusan Pembelian ... 19 Gambar 2.3 Kerangka Konsep ... 23 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Language and Cultural Exchange .. 40


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 30

Tabel 2.3 Operasional Variabel ... 32

Tabel 3.1 Waktu Penelitian ... 38

Tabel 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 42

Tabel 4.2 Identitas Responden berdasarkan usia ... 42

Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan program yang diikuti 43

Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 44

Tabel 4.5 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 44

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Mendengar rekan-rekan membicarakan ... 45

Tabel 4.7 Distribusi jawaban mendengarkan rekan rekan membicarakan keunggulan ... 46

Tabel 4.8 Distribusi jawaban Mendengar rekan-rekan membicarakan biaya kursus yang terjangkau ... 47

Tabel 4.9 Distribusi jawaban tentang Informasi yang di dengar sesuai dengan yang diharapkan ... 48

Tabel 4.10 Distribusi jawaban tentang seing direkomendasikan Oleh orang lain ... 48

Tabel 4.11 Distribusi Jawaban tentang direkomendasikan oleh orang lain yang terlebih dahulu bergabung di ... 49

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban tentang didorong karena penjelasan menarik ... 50

Table 2.13 distribusi jawan terdorong oleh teman ... 51

Tabel 4.14 Analisis kekuatan pertanyaan variable Bebas ... 52

Tabel 4.15 Distribusi Jawaban program yang ditawarkan sesuai dengan Kebutuhan ... 53

Tabel 4.16 Distribusi jawaban tentang sistem belajar di sesuai keinginan ... 54

Tabel 4.17 Distribusi jawaban tentang mencari kebenaran informasi Tentang setelah mendengarkan dari rekan-rekan ... 55 Tabel 4.18 Distribusi jawaban tentang puas dengan informasi yang di


(10)

dapat dari rekan -rekan ... 55

Tabel 4.19 Distribusi jawaban tentang sebagai alternative utama mengembangkan Bahasa Inggris... 56

Tabel 4.20 Distribusi jawaban tentang lebih memprioritaskan dibandingkan dengan lembaga kursus Yang lain ... 56

Tabel 4.21 Distribusi jawaban tentang memutuskan bergabung karena tertarik dengan keunggulan ... 58

Tabel 4.22 Distribusi jawaban tentang memutuskan bergabung karena system belajar yang berbeda ... 58

Tabel 4.23 Distribusi Jawaban mengenai Menceritakan kepada orang lain ... 59

Tabel 4.24 Distribusi Jawaban tentang masih puas belajar ... 60

Tabel 4.25 Analisis kekuatan pertanyaan Keputusan Konsumen ... 61

Tabel 4. 26 Hasil uji Validitas Word Of Mouth Communication ... 63

Tabel 4.27 Hasil uji Validitas Keputusan Konsumen ... 64

Tabel 4.28 Hasil Uji Reliabilitas Word Of Mouth Communication .. 65

Tabel 4.29 Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Konsumen ... 65

Tabel 4.30 Hasil Uji Regresi Sederhana ... 66

Tabel 4.31 Uji Normalitas Pendekatan Histogram ... 68

Tabel 4.32 Uji Normalitas Pendekatan Grafik ... 68

Tabel 4.33 Uji Normalitas Pendekatan Kolmogorov-Smirnof... 69

Tabel 4.34 Uji Heterokedasitas pendekatan Scatterplot... 70

Tabel 4.35 Uji Heterokedasitas pendekatan Glejser ... 70

Tabel 4.36 Hasil uji Multikolinearitas ... 72

Tabel 4.37 t hasil Uji Signifikansi ... 74


(11)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Daftar Kuesioner

Lampiran 2 : Hasil Uji Validitas Word Of Mouth Communication Lampiran 3 : Hasil Uji Validitas Keputusan Konsumen


(12)

ABSTRAK

Pengaruh Word Of Mouth Communication Terhadap Keputusan Konsumen dalam menggunakan Jasa Lembaga Kursus Bahasa Inggris, Language and Cultural Exchange (LCE) Medan.

Nama : Teti Bethesda Sagala NIM : 100907003

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Pembimbing : Prof. Dr. Marlon Sihombing MA

Komunikasi pemasaran, word of mouth communication menjadi salah satu strategi yang sangat berpengaruh didalam keputusan konsumen dalam menggunakan produk atau jasa. Keberhasilan perusahaan mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian sangat didukung melalui upaya membangun komunikasi dan pemberitaan tentang jasa yang ditawarkan tersebut ditengah-tengah masyarakat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Word Of Mouth Communication terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa lembaga kursus Bahasa Inggris Language and Cultural Exchange (LCE) Medan. Aspek yang diteliti meliputi dua hal yakni Word Of Mouth Communication dan Keputusan Konsumen.

Penelitian ini menggunakan metode asosiatif kuantitatif dengan populasi yang berjumlah 259 orang responden dan sampel berjumlah 72 orang responden dan teknik analisis yang digunakan adalah teknik korelasi dan regresi sederhana.

Hasil Penelitian Menunjukkan Word Of Mouth Communication dan Keputusan Konsumen dalam menggunakan Jasa Lembaga Kursus Bahasa Inggris Language and Cultural Exchange (LCE) Medan adalah bahwa variabel bebas, yaitu word of mouth communication berpengaruh positif dan significant terhadap keputusan Konsumen dalam menggunakan Jasa Lembaga Kursus Bahasa Inggris Language and Cultural Exchange. Hasil Perhitungan Statistik nilai R Square sebesar 0.23 berarti sebesar 23% tingkat keputusan konsumen menggunakan jasa dapat dijelaskan oleh word of mouth communication dan sisanya 77% dijelaskan oleh variable lain yang tidak diteliti. Saran yang diberikan adalah supaya agar lebih dapat membaca kebutuhan pasar yang dinamis serta berusaha berkembang sesuai dengan kondisi pasar, agar Language and Cultural Exchange dapat bertahan dalam persaingan.,sehingga word of mouth communication memiliki hubungan yang semakin kuat dan positif terhadap tindakan pengguna jasa.


(13)

ABSTRACK

The Influence Word Of Mouth Communication on Costumer Decision use of the Institute's English Language Services, Language and Cultural Exchange (LCE) Medan.

Name : Teti Bethesda Sagala NIM : 100907003

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dept : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Advisor : Prof. Dr. Marlon Sihombing MA

Marketing communication, word of mouth communication to be one of the most influential strategy in the consumer's decision to use a product or service. The company's success in influencing consumer purchasing decisions is strongly supported by efforts to build communication and news about the services offered in the midst of society.

This study aims to determine the effect of Word Of Mouth Communication on consumer decisions to use services agencies in English Language and Cultural Exchange (LCE) field. Aspects examined included two things that Word Of Mouth Communication and Consumer Decision.

This study uses quantitative associative with a population of 259 respondents and the sample amounted to 72 respondents and analysis techniques used are simple correlation and regression techniques.

Research Shows Word Of Mouth Communication and Consumer Decision use Service Institute Courses in English Language and Cultural Exchange (LCE) field is that the independent variable, word of mouth communication positive and significant effect on the decision to use the services consumer English Language Institute Courses and Cultural Exchange. Calculation Results Statistics R Square value at 0.23 significant at 23% level of the consumer decision to use the service can be described by the word of mouth communication and the remaining 77% is explained by other variables not examined. Advice given is that in order to be able to read the needs of a dynamic market as well as trying to develop in accordance with market conditions, Language and Cultural Exchange in order to survive in the competition, So word of mouth communication has a stronger relationship and positive impact on the service user actions.


(14)

ABSTRAK

Pengaruh Word Of Mouth Communication Terhadap Keputusan Konsumen dalam menggunakan Jasa Lembaga Kursus Bahasa Inggris, Language and Cultural Exchange (LCE) Medan.

Nama : Teti Bethesda Sagala NIM : 100907003

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Pembimbing : Prof. Dr. Marlon Sihombing MA

Komunikasi pemasaran, word of mouth communication menjadi salah satu strategi yang sangat berpengaruh didalam keputusan konsumen dalam menggunakan produk atau jasa. Keberhasilan perusahaan mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian sangat didukung melalui upaya membangun komunikasi dan pemberitaan tentang jasa yang ditawarkan tersebut ditengah-tengah masyarakat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Word Of Mouth Communication terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa lembaga kursus Bahasa Inggris Language and Cultural Exchange (LCE) Medan. Aspek yang diteliti meliputi dua hal yakni Word Of Mouth Communication dan Keputusan Konsumen.

Penelitian ini menggunakan metode asosiatif kuantitatif dengan populasi yang berjumlah 259 orang responden dan sampel berjumlah 72 orang responden dan teknik analisis yang digunakan adalah teknik korelasi dan regresi sederhana.

Hasil Penelitian Menunjukkan Word Of Mouth Communication dan Keputusan Konsumen dalam menggunakan Jasa Lembaga Kursus Bahasa Inggris Language and Cultural Exchange (LCE) Medan adalah bahwa variabel bebas, yaitu word of mouth communication berpengaruh positif dan significant terhadap keputusan Konsumen dalam menggunakan Jasa Lembaga Kursus Bahasa Inggris Language and Cultural Exchange. Hasil Perhitungan Statistik nilai R Square sebesar 0.23 berarti sebesar 23% tingkat keputusan konsumen menggunakan jasa dapat dijelaskan oleh word of mouth communication dan sisanya 77% dijelaskan oleh variable lain yang tidak diteliti. Saran yang diberikan adalah supaya agar lebih dapat membaca kebutuhan pasar yang dinamis serta berusaha berkembang sesuai dengan kondisi pasar, agar Language and Cultural Exchange dapat bertahan dalam persaingan.,sehingga word of mouth communication memiliki hubungan yang semakin kuat dan positif terhadap tindakan pengguna jasa.


(15)

ABSTRACK

The Influence Word Of Mouth Communication on Costumer Decision use of the Institute's English Language Services, Language and Cultural Exchange (LCE) Medan.

Name : Teti Bethesda Sagala NIM : 100907003

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dept : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Advisor : Prof. Dr. Marlon Sihombing MA

Marketing communication, word of mouth communication to be one of the most influential strategy in the consumer's decision to use a product or service. The company's success in influencing consumer purchasing decisions is strongly supported by efforts to build communication and news about the services offered in the midst of society.

This study aims to determine the effect of Word Of Mouth Communication on consumer decisions to use services agencies in English Language and Cultural Exchange (LCE) field. Aspects examined included two things that Word Of Mouth Communication and Consumer Decision.

This study uses quantitative associative with a population of 259 respondents and the sample amounted to 72 respondents and analysis techniques used are simple correlation and regression techniques.

Research Shows Word Of Mouth Communication and Consumer Decision use Service Institute Courses in English Language and Cultural Exchange (LCE) field is that the independent variable, word of mouth communication positive and significant effect on the decision to use the services consumer English Language Institute Courses and Cultural Exchange. Calculation Results Statistics R Square value at 0.23 significant at 23% level of the consumer decision to use the service can be described by the word of mouth communication and the remaining 77% is explained by other variables not examined. Advice given is that in order to be able to read the needs of a dynamic market as well as trying to develop in accordance with market conditions, Language and Cultural Exchange in order to survive in the competition, So word of mouth communication has a stronger relationship and positive impact on the service user actions.


(16)

BAB I

PENDAHAHULUAN

1.1Latar Belakang

Lembaga kursus merupakan lembaga pendidikan non-formal, baik yang dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah. Khususnya pada lembaga kursus Bahasa Inggris bertujuan untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan kompetensi atau kemampuan Bahasa Inggris. Sebagai sarana komunikasi internasional Bahasa Inggris memang harus dikuasai secara aktif maupun pasif, lisan maupun tulisan.Untuk menghadapi tantangan tersebut masyarakat harus mempersiapkan diri untuk menjadi sumber daya manusia yang berpotensi terutama di dalam bidang komunikasi Bahasa Inggris. Kebutuhan masyarakat akan pentingnya Bahasa Inggris tersebut mendorong masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya dalam mempertajamskill/kemampuan Bahasa Inggrisnya. Demikian juga bagi lembaga kursus Bahasa Inggris saling berlomba untuk membantu masyarakat dalam menawarkan jasa mengajar Bahasa Inggris.Dengan banyaknya tawaran tersebut mengharuskan masyarakat untuk lebih teliti dalam memutuskan untuk menggunakan lembaga kursus Bahasa Inggris yang ada.

Keputusan dalam memilih lembaga kursus yang ada menjadi hal yang menarik untuk dipelajari oleh pihak penyedia jasa kursus Bahasa Inggris. Karena semakin banyak jumlah yang mendaftar maka akan meningkatkan keuntungan dan eksistensi lembaga kursus Bahasa Inggris tersebut ditengah-tengah persaingan yang ada. Oleh karena itu lembaga kursus diharapkan mampu memberikan suatu pengaruh kepada masyarakat untuk dapat memutuskan bergabung dalam lembaga


(17)

kursus Bahasa Inggris yang mereka sediakan.Keputusan dalam menggunakan lembaga kursus merupakan kegiatan masyarakat secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk menggunakan jasa yang ditawarkan oleh lembaga kursus.

Pengertian keputusan konsumen dalam melakukan pembelian, menurut Kotler dan Amstrong (2001:226), adalah tahap dalam pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli. Keputusan pembelian oleh konsumen terhadap produk barang atau jasa menggunakan berbagai pertimbangan, misalnya barang dan jasa yang dibeli dalam jangka waktu penggunaan barang dan jasa tersebut. Sehingga konsumen sangat berharap keputusan pembelian tersebut memberikan nilai tambah dan memenuhi kebutuhannya.

Proses pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen (dalam hal ini keputusan masyarakat dalam menggunakan lembaga kursus Bahasa Inggris) dapat dipengaruhi oleh persepsi dan strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan. Menurut Kotler& Amastrong (2005:60), persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Oleh karena itu keputusan pembelian merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan (dalam hal ini lembaga kursus Bahasa Inggris)

Keberhasilan perusahaan mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian sangat didukung melalui upaya membangun komunikasi dan pemberitaan tentang jasa yang ditawarkan tersebut ditengah-tengah masyarakat. Pelanggan


(18)

sering sekali memperhatikan dengan teliti bagaimana pelayanan dan pemasaran jasa yang ditawarkan dan kemudian menceritakan pengalaman tersebut kepada pelanggan potensial lainnya. Menurut Ratih (2005:61), pentingnya penyerahan (greather importance of referral) dan komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth) merupakan salah satu ciri khusus dari promosi bisnis dan jasa. Namun, metode pemasaran tradisional yaitu promosi words of mouth (dari mulut ke mulut) masih merupakan jenis aktivitas pemasaran yang paling efektif di Indonesia dan bahkan di Luar Negeri (Vibiznews, Oktober 2007). Words of Mouth (WOM) terjadi ketika pelanggan berbicara kepada orang lain mengenai pendapatnya tentang suatu merek, produk, layanan atau perusahaan tertentu pada orang lain.

Word of mouth menjadi salah satu sumber yang penting, dimana orang yang menyampaikan rekomendasi secara perorangan sering kali disukai sebagai sumber informasi. Konsumen memiliki harapan nyata. Pertama kali mereka memutuskan untuk membeli, pelanggan memulai interaksi dengan penyedia jasa dan menemukan kualitas teknik dan fungsional dari jasa yang ditawarkan.Sebagai hasil dari pengalaman dari interaksi dan menilai kualitas jasa tadi, pelanggan dapat menjadi tertarik atau dapat pula tidak tertarik. Ketika konsumen tertarik maka kembali konsumen akan menceritakan pengalaman tersebut kepada pelanggan lainnya.

Dalam aktifitas Word of Mouth Communication, produsen dapat memanfaatkan para pelanggan potensialnya untuk memberikan kontribusi merubah konsumen lainnya menjadi bersikap positif terhadap produk yang dipasarkan. Para pelanggan ini merupakan profitable talkers yang memiliki pengaruh serta jaringan yang cukup besar untuk mempengaruhi konsumen yang


(19)

lainnya untuk menjadi positif, mencoba dan membeli produk. Artinya pemasaran kini telah menjadi milik konsumen.

Konsumen menjadi benar- benar bagian yang memiliki potensi luar biasa dalam pemberitaan sebuah jasa. Pemberitaan itu dapat berupa hal negatif maupun hal positif mengenai suatu produk dan dalam kondisi inilah terjadi word of mouth communication atau pemasaran dari mulut ke mulut, yang juga lebih populer dengan sebutan buzzmarketing.

Language and Cultural Exchange (LCE) adalah sebuah kursus Bahasa Inggris yang terletak di Jl. Sei Mencirim No.79 Medan. Lembaga ini merupakan lembaga kursus yang menyediakan native speaker untuk mengajar para siswa-siswi yang bergabung di lembaga kursus ini.Language and Cultural Exchange (LCE) ini berdiri sejak bulan Juni 2009. Lembaga kursus ini didirikan oleh Ikke Trisiani yang merupakan seorang alumni jurusan Sastra Inggris dari Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Jawa Tengah.

Language and Cultural Exchange merupakan lembaga kursus Bahasa Inggris yang menerapkan beberapa metode belajar untuk meningkatkan kepuasan siswa-siswi yang bergabung disini. Lembaga ini hanya menyediakan jasa kursus Bahasa Inggris saja.Siswa-siswi di lembaga kursus ini berasal dari semua kalangan baik pelajar, mahasiswa, pekerja dan orangtua, karena lembaga kursus ini tidak membatasi usia, pendidikan dan pekerjaan untuk dapat bergabung dengan lembaga kursus ini. Lembaga kursus ini menawarkan beberapa metode yang berbeda dengan lembaga kursus Bahasa Inggris lainnya.Native speaker merupakan asset besar milik lembaga kursus ini yang menjadi daya tarik utama siswa-siswi untuk bergabung didalamnya.Selain itu metode diskusi yang lebih


(20)

dominan, membuat siswa-siswi di tempat ini merasa lebih betah untuk tetap belajar. Tidak hanya sekedar belajar Bahasa Inggris, sesuai dengan namanya Language and Cultural Exchange terjadi aktivitas pertukaran budaya melalui native speaker yang hadir, adanya diskusi saling belajar budaya antara budaya lokal dengan budaya Barat. Hal ini merupakan suatu manfaat besar untuk lebih lagi menambah wawasan siswa-siswi yang bergabung.Kemudian lembaga ini sering menghadirkan para alumni-alumni yang mengikuti pertukaran pemuda dan pelajar antar Negara serta alumni-alumni yang menerima beasiswa ke luar negeri untuk berbagi pengalaman guna menambah motivasi para peserta di tempat kursus ini.Hal yang paling menarik adalah biaya kursus yang sangat terjangkau dengan banyak fasilitas dan manfaat yang didadapatkan. Sekalipun tempat kursus ini berada dari keramaian,bukanlah suatu masalah bagi pengelola/pemilik lembaga kursus Bahasa Inggris ini untuk menjadi dikenal oleh masyarakat atau calon konsumen.Adanya perbedaan metode belajar yang diterapkan membuat para siswa-siswi ditempat ini kerap kali membicarakan tempat kursus ini kepada orang lain. Bagi lembaga kursus Bahasa Inggris ini komunikasi dari mulut ke mulut atau sering disebut dengan istilah Word Of Mouth Communicationdinilai lebih meyakinkan karena dasar dari seseorang menyarankan produk atau jasa karena merasa puas dengan kinerja jasa tersebut. Selain Word Of Mouth biayanya relatif murah, dinilai lebih jujur daripada promosi lainnya. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Word Of Mouth CommunicationTerhadap Keputusan Konsumen Dalam Menggunakan Jasa Lembaga Kursus Bahasa Inggris


(21)

Yakni Language and Cultural Exchange (LCE ) Jl. Sei Mencirim No.79 Medan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh Word Of mouth Communication terhadap keputusan Konsumen dalam menggunakan jasa lembaga Kursus Bahasa Inggris Language and Cultural Exchange (LCE) Jl. Sei Mencirim No. 79 Medan.

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian adalah: untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Word Of Mouth Communication terhadap keputusan Konsumen dalam menggunakan Jasa Kursus Bahasa Inggris Language and Cultural Exchange (LCE) Jl. Sei Mencirim No. 79 Medan.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan konstribusi berupa referensi peneliti- peneliti lain dimasa mendatang dalam mengkaji masalah keputusan pembelian dan strategi komunikasi pemasaran yakni Word Of Mouth Communication.

2. Secara Praktis, Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi lembaga Kursus Bahasa Inggris Language and Cultural Exchange (LCE) Jl. Sei Mencirim No. 79 Medan


(22)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Word Of Mouth communication

2.1.1 Pengertian Word Of Mouth communication

Sebagai bagian dari bauran komunikasi pemasaran, word of mouth communication menjadi salah satu strategi yang sangat berpengaruh didalam keputusan konsumen dalam menggunakan produk atau jasa. Menurut Lupiyoadi (2006:238), word of mouth adalah suatu bentuk promosi yang berupa rekomendasi dari mulut ke mulut tentang kebaikan dalam suatu produk. Sehingga dapat disimpulkan bahwa word of mouth merupakan komunikasi yang dilakukan oleh konsumen yang telah melakukan pembelian dan menceritakan pengalamanya tentang produk atau jasa tersebut kepada orang lain sehingga secara tidak langsung konsumen tersebut telah melakukan promosi yang dapat menarik minat konsumen lain yang medengarkan pembicaraan tersebut.

Menurut Rosen (2004:16) ada tiga alasan yang membuat word of mouth menjadi begitu penting:

1. Kebisingan (noise)

Para calon konsumen hampir tidak dapat mendengar banyaknya kebisingan yang dilihatnya di berbagai media setiap hari. Mereka bingung sehingga untuk melindungi diri, mereka menyaring sebagiah pesan yang berjejalan dari media massa. Sebenarnya mereka cenderung lebih mendengarkan apa yang dikatakan orang atau kelompok yang menjadi rujukan seperti teman-teman atau keluarga.


(23)

2. Keraguan (skepticism)

Para calon konsumen umumnya bersikap skeptis ataupun meragukan kebenaran informasi yang diterimanya.Hal ini disebabkan oleh banyaknya kekecawaan yang dialami konsumen saat harapannya ternyata tidak sesuai dengan kenyataan di saat mengkonsumsi produk. Dalam kondisi ini konsumen akan berpaling ke teman ataupun orang yang bisa dipercaya untuk mendapatkan produk yang mampu memuaskan kebutuhannya. 3. Keterhubungan (connectivity)

Kenyataan bahwa para konsumen selalu berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang lain, mereka saling berkomentar mengenai produk yang dibeli ataupun bahkan bergosip mengenai persoalan lain. Dalam interaksi inisering terjadi dialog tentang produk seperti pengalaman mereka menggunakan produk.

Word of mouth berasal dari suatu bentuk yang timbul secara alamiah dan tidak didesain oleh perusahaan juga pemasar.Jadi Word of mouth tersebut timbul karena keunggulan produk atau jasa. Menurut Silverman (2001:26) word of mouth begitu kuat karena hal-hal sebagai berikut:

1. Kepercayaan yang bersifat mandiri

Pengambilan keputusan akan mendapatkan keseluruhan, kebenaran yang tidak diubah dari pihak ketiga yang mandiri

2. Penyampaian pengalaman

Penyampaian pengalaman adalah alasan kedua mengapa word of mouth begitu kuat. Ketika seseorang ingin membeli produk, maka orang tersebut akan mencapai suatu titik dimana ia ingin mencoba produk tersebut.


(24)

Secara idealnya, dia ingin mendapat resiko yang rendah, pengalaman nyata dalam menggunakan produk.

2.1.2 Word Of Mouth Efektif

Word of mouth (komunikasi dari mulut ke mulut) sekarang ini menjadi sangat efektif karena perkembangan teknologi yang begitu pesat membuat, para konsumen dengan mudah membicarakan suatu produk, selain ketika bertatap muka, word of mouth juga dapat terjadi melaui media internet melalui jejaring sosial dan juga media handphone yang memungkinkan terjadinya word of mouth. Yang akhirnya teknologi makin mempercepat sampainya bahasa lisan.

Oleh karena itu, (Mark Hughes, 2007: 31) bahasa lisan tidak hanya sepuluh kali lebih efektif dibanding iklan cetak atau TV, bahasa lisan juga lebih penting pada saat ini dibanding kapanpun di masa lalu karena empat alasan, yaitu: 1. Persaingan iklan meningkat ke level tak terbendung.

2. Biaya (operasional) media tradisional semakin meningkat, bercampur dengan masalah persaingan yang ada.

3. Kita sudah dibohongi berkali- kali oleh iklan, sepertinya satu- satunya pesan yang kita percaya saat ini berasal dari orang biasa seperti saya dan anda.

4. Teknologi makin mempercepat (sampainya bahasa lisan).

2.1.3 Kekuatan Word Of Mouth

Konsumen sebagai sasaran bidik sebuah produk memiliki potensi yang besar untuk memasarkan produk yang dipasarkan. Bagaikan virus yang dapat melakukan penyebaran sangat cepat yang semula hanya diawali oleh satu orang


(25)

yang memiliki jaringan luas, dapat memberikan pengaruh terhadap pemasaran sebuah produk. Rekomendasi dan pemasaran “dari mulut ke mulut”. Sehingga saat produk memiliki nilai positif akan memiliki peluang yan sangat besar untuk direkomendasikan konsumen kepada konsumen yang lainnya. Melihat kekuatan pengaruh pemasaran dari mulut ke mulut produsen sebuah produk perlu untuk lebih fokus dalam menjalankan Word of Mouth. Membuat para pelanggan kita membicarakan (do the talking), mempromosikan (do the promotion) dan menjual (do the selling).

2.1.4 Elemen-elemen Word of Mouth

Menurut Andy (2009:31), menyebutkan bahwa ada 5 elemen-elemen (Five Ts) yang dibutuhkan untuk word of mouth agar dapat menyebar yaitu:

1. Talkers yaitu yang pertama dalam elemen ini adalah kita harus tahu siapa pembicara dalam hal ini pembicara adalah konsumen kita yang telah mengkonsumsi produk atau jasa yang telah kita berikan, terkadang orang lain cenderung dalam memilih atau memutuskan suatu produk tergantung kepada konsumen yang telah berpengalaman menggunakan produk atau jasa tersebut atau biasa disebut dengan referral pihak yang merekomendasikan suatu produk atau jasa.

2. Topics yaitu adanya suatu word of mouth karena tercipta suatu pesan atau perihal yang membuat mereka berbicara mengenai produk atau jasa, seperti halnya pelayanan yang diberikan, karena produk kita mempunyai keunggulan tersendiri, tentang perusahaan kita,lokasi yang strategis. 3. Tools yaitu setelah kita mengetahui pesan atau perihal yang membuat


(26)

untuk membantu agar pesan tersebut dapat berjalan, seperti website game yang diciptakan untuk orang-orang bermain, contoh produk gratis, postcards, brosur, spanduk, melalui iklan diradio apa saja alat yang bisa membuat orang mudah membicarakan atau menularkan produk anda kepada temannya.

4. Taking Part atau partisipasi perusahaan yaitu suatu partisipasi perusahaan seperti halnya dalam menanggapi respon pertanyaan-pertanyaan mengenai produk atau jasa tersebut dari para calon konsumen dengan menjelaskan secara lebih jelas dan terperinci mengenai produk atau jasa tersebut, melakukan follow up ke calon konsumen sehingga mereka melakukan suatu proses pengambilan keputusan.

5. Tracking atau pengawasan akan hasil WOM marketing perusahaan setelah suatu alat tersebut berguna dalam proses word of mouth dan perusahaan pun cepat tanggap dalam merespon calon konsumen, perlu pula pengawasan akan word of mouth yang telah ada tersebut yaitu dengan melihat hasil seperti dalam kotak saran sehingga terdapat informasi banyaknya word of mouth positif atau word of mouth negatif dari para konsumen.

Dalam melakukan word of mouth terdapat lima elemen dasar dari word of mouth menurut Brown, et all. (2009 : 9) yaitu:

1. Identified the influences (identifikasi pemberi pengaruh). Mengidentifikasi seberapa besar pengaruh positif atau negative yang diberikan oleh opinion leader kepada konsumen terhadap produk yang sedang dibicarakan baik itu.


(27)

2. Creates simple ideas that are easy to communicate (menciptakan gagasan yang mudah dan sederhana untuk berkomunikasi). Menciptakan gagasan mudah dan sederhana untuk berkomunikasi maka proses terjadinya komunikasi word of mouth maka akan mengurangi timbulnya kendala-kendala yang tidak diinginkan dalam penyampaian informasi

3. Give people the tools they need to spread the word (memberikan alat yang dibutuhkan untuk menyebarkan informasi). Dengan didorong alat pembantu dalam penyebaran informasi seperti menggunakan brosur dan fakta yang ada, maka akan memudahkan seorang opinion leader dalam penyampaian informasi.

4. Host a conversation (membawa percakapan). Sebagai opinion leader harus memperhatikan metode penyampaian komunikasi dengan membawa percakapan yang menarik untuk disampaikan yang mendorong keingintahuan penerima pesan terhadap topik yang sedang dibicarakan. 5. Evaluate and measure (mengevaluasi dan mengukur). Setelah

membicarakan informasi yang disampaikan maka seorang opinion leader harus mengevaluasi dan mengukur sejauh mana penerima pesan menerima informasi yang diberikan dan seberapa besar ketertarikannya terhadap produk yang ditawarkan.

2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Word Of Mouth Communication

Menurut Sutisna (2002:185), ada beberapa faktor yang dapat dijadikan dasar motivasi bagi konsumen untuk membicarakan sebuah produk yaitu sebagai berikut:


(28)

1. Seseorang mungkin begitu terlibat dengan suatu produk tertentu atau aktivitas tertentu dan bermaksud membicarakan mengenai hal itu dengan orang lain sehingga terjadi proses word of mouth

2. Seseorang mungkin banyak mengetahui mengenai produk dan menggunakan percakapan sebagai cara untuk menginformasikan kepada yang lain. Dalam hal ini word of mouth dapat menjadi alat untuk menanamkan kesan kepada orang lain, bahwa kita mempunyai pengetahuan dan keahlian tertentu

3. Seseorang mungkin mengawali suatu diskusi dengan membicarakan sesuatu yang keluar dari perhatian utama diskusi. Dalam hal itu mungkin saja karena ada dorongan atau keinginan bahwa orang lain tidak boleh salah dalam memilih barang dan jangan menghabiskan waktu untuk mencari informasi mengenai suatu merek produk

4. Word of mouth merupakan suatu cara untuk mengurangi ketidakpastian, karena dengan bertanya kepada teman, tetangga, atau keluarga, informasinya lebih dapat dipercaya, sehingga akan mengurangi penelusuran dan evaluasi merek.

Word of mouth communicationsangat berkaitan erat dengan pengalaman penggunaan suatu merek produk. Komunikasi dari mulut ke mulut akan sangat berbahaya bagi perusahaan yang mempunyai citra negatif, sebaliknya akan sangat menguntungkan jika dalam komunikasi dari mulut ke mulut itu adalah mengenai citra yang baik dan kualitas yang baik.

Didalam word of mouth communication terdapat beberapa hal yang digunakan untuk mengukur Word Of Mouth Communication tersebut berhasil tau tidak Menurut Babin, Barry “ Modeling Consumer Satisfication And Word Of


(29)

Mouth Communication: Restorant Petronage Korea” Journal of Servive Marketing Vol.19 pp 133-139 indikator Word Of Mouth Communication adalah sebagai Berkut :

1. Membicarakan

Kemauan seseorang untuk membicarakan hal-hal positif tentang kualitas produk kepada orang lain. Konsumen berharap mendaptkan kepuasan yang maksimal dan memiliki bahan menarik untuk dibicarakan dengan orang 2. Merekomendasikan

Konsumen menginginkan produk yang bias memuaskan dan memiliki keunggulan dibandingkan dengan yang lain, sehingga bias di rekomendasikan kepada orang lain.

3. Mendorong

Dorongan terhadap teman atau relasi untuk melakukan transaksi atas produk dan jasa. Konsumen menginginkan timbale balikyang menarik pada saat mempengaruhi orang lain untuk memakai produk atau jasa yang telah diberitahukan.

Sudah seharusnya diakui bahwa komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth communication) memang memiliki nilai pemasaran yang lebih tinggi. sebagai bagian dari model mikro komunikasi pemasaran, word of mouth communication memliki model hirarki respon yaitu AIDDA oleh Wilbur Schramm Effendy (2003: 305), merupakan akronim dari kata-kata sebagai berikut:

1. Attention: dalam tahap ini konsumen mempunyai perhatian atau minat terhadap suatu produk.


(30)

2. Interest: kemudian konsumen merasakan tertarik dan berusaha untuk memahami apakah produk tersebut berguna atau tidak baginya.

3. Desire: tahap selanjutnya konsumen tersebut menunjukkan perasaan suka atau tidak suka.

4. Decision: langkah yang diambil seseorang dalam menetapkan suatu hal yang diinginkannya.

5. Action: merupakan tahapan terakhir yang mencerminkan tindakan yang diambil konsumen, membeli atau tidak.

2.1.6 Proses Word Of Mouth Communication

Komunikasi word of mouth tak bisa terjadi tanpa proses, dimulai dari sumber sampai tujuan. Setiap saluran memiliki kepentingan yang tidak boleh diabaikan.Seperti pendapat Sutisna (2002), dalam pandangan tradisional, proses komunikasi word of mouth dimulai dari informasi yang disampaikan melalui media masa, kemudian diinformasikan atau ditangkap oleh pemimpin opini yang mempunyai pengikut dan berpengaruh. Informasi yang ditangkap oleh pemimpin opini kepada pengikutnya melalui komunikasi dari mulut ke mulut. Bahkan secara lebih luas model itu juga memasukan penjaga informasi (gatekeeper) sebagai pihak yang terlibat dalam proses komunikasi tersebut. Model komunikasi word of mouth yang lebih luas digambarkan oleh Sutisna (2002;191) sebagai berikut:


(31)

Gambar 2.1

Model Komunikasi WOM

Gambar 2.1 : Sutisna (2002 : 192), perilaku konsumen & komunikasi Pemasaran. 2.2. Keputusan Pembelian

2.2.1 Pengertian keputusan pembelian

Pengambilan keputusan yang rumit sering melibatkan beberapa keputusan.Suatu keputusan (decision) melibatkan pilihan diantara dua atau lebih alternatif tindakan (atau perilaku).Keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa perilaku yang berbeda.

Menurut Nugroho (2003:415), pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan (choice), dan disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku.

gatekeeper

Media massa

Pemimpin opini


(32)

2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Menurut Kotler & Amstrong (1999:231), adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah :

1. Faktor Kebudayaan

Faktor kebudayaan merupakan hal yang kompleks, yang meliputi ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, adat, kebiasaan, dan norma-norma yang paling berlaku pada masyarakat.Faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling meluas dan mendalam dalam perilaku konsumen. Kita akan melihat peranan yang dimainkan oleh kebudayaan, sub kebudayaan dan kelas sosial pembeli.

2. Faktor Sosial

Faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status social terdiri dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap pendirian atau perilaku seseorang di tempat orang tersebut berinteraksi.Posisi orang dalam setiap kelompok dapat di defenisiskan dalam istilah peran atau status dalam banyak kelompok seperti keluarga, klub, dan organisasi.

3. Faktor Pribadi

Keputusan seseorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu usia pembeli dan tahap siklus pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep pribadi pembeli.

4. Faktor Psikologis

Pilihan membeli seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, kepercayaan dan pendirian.


(33)

2.2.3 Proses Keputusan Pembelian

Keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara perilaku yang berbeda. Adapun inti dari pengambilan keputusan konsumen (comsumer decision making) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Menurut Kotler dan Amstrong (2001:224) proses pengambilan keputusan konsumen ada beberapa tahapan yakni :

1. Pengenalan Kebutuhan

Proses pembelian bermula dari pengenalan kebutuhan (need recognition). Pembeli mengenali permasalahan atau kebutuhan.Pembeli merasakan adanya perbedaan keadaan yang aktual dengan keadaan yang diinginkan.Kebutuhan itu dapat dipicu oleh stimultan internalketika salah satu kebutuhan normal naik ke tempat yang lebih tinggi sehingga menjadi pendorong.Kebutuhan juga dipicu oleh rangsangan eksternal.

2. Pencarian Informasi

Konsumen yang tergerak mungkin akan mencari atau mungkin pula tidak mencari informasi tambahan. Jika dorongan konsumen kuat dan produk yang memenuhi kebutuhan berada dalam jangkauannya, ia akan cenderung membelinya. Konsumen dapat memperoleh informasi dalam beberapa sumber. Sumber itu meliputi sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan kerja) sumber komersial (iklan, penjual, pengecer, bungkus, situs, web, dll), sumber publik (media massa, organisasi pemberi perangkat), dan sumber berdasarkan pengalaman (memegang, meneliti dan


(34)

3. Pengevaluasian alternatif

Sikap konsumen terhadap sejumlah merk tertentu terbentuk melalui beberapa prosedur evaluasi.Cara konsumen terbentuk dari memulai usaha mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada konsumen individual dan situasi pembelian tertentu.

4. Keputusan Pembelian

Di tahap pengevaluasian, konsumen menyusun peringkat merk membentuk kecenderungan (niat) pembelian. Secara umum keputusan pembelian konsumen akan membeli merk yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul antara kecendrungan dan keputusan pembelian. 5. Perilaku Setelah Pembelian

Pekerjaan pemasar tidak berhenti saat produk dibeli. Saat membeli produk konsumen akan merasa puas atau tidak puas dan akan masuk kepada perilaku setelah pembelian yang pentng diperhatikan oleh pemasar. Semakin besar beda harapan dan kinerja semakin besar pula tingkat ketidakpuasan konsumen. Oleh sebab itu penjual harus memberikan janji yang benar-benar sesuai dengan kinerja produk agar pembeli merasa puas.Beberapa penjual bahkan menyatakan janji tingkatan kinerja yang lebih rendah dibandingkan kinerja yang sebenarnya agar kepuasan konsumen menjadi semakin tinggi.

Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

Sumber : Kotler & Amstrong (2001- 224).

Mengenali Kebutuhan

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan Membeli

Perilaku Pasca Pembelian


(35)

2.3 Hubungan Word Of Mouth Communication dengan Keputusan Konsumen Word Of Mouth communication yang dilakukan setiap kegiatan promosi suatu perusahaan menjadi bagian pertimbangan konsumen dalam usahanya untuk memilih suatu produk atau jasa. Dalam melakukan evaluasi alternatif-alternatif keputusan pembelian ini konsumen akan memilih dengan Word Of Mouth Communication yang paling menarik.

Konsumen memilih Word Of Mouth Communication sebagai bagian dari komunikasi dan alat-lat promosi yang bercermin dari proses komunikasi antara produsen dengan konsumen. Perusahaan menggunakan word of mouth communication untuk dapat meningkatkan promosi dari barang dan jasa yang ditawarkan. Apabila Word Of Mouth Communication dapat mempengaruhi Konsumen maka konsumen akan tertarik untuk melakukan keputusan pembelian.

Suatu hal yang perlu diketahui jika para konsumen melepas diri Karen mereka tidak puas dengan word of mouth communication mereka akan menyebar image buruk tentang suatu perusahaan barang atau jasa yang dapat mempengaruhi

Adapun gambar dari hubungan antara Word Of Mouth Communication adalah sebagai berikut:

H : Word Of Mouth Communication terhadap keputusan Konsumen

Sumber : Penulis 2014 Word Of Mouth

Communication

Keputusan Konsumen


(36)

2.4 Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu mengenai analisis word of mouth communication sebagai berikut:

Tabel: 2.1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Hasil

1 Ebita Analisis Word Of mouth communication terhadap jasa Mari Photo Studio Kabanjahe

Word of mouth communication mempunyai hubungan yang kuat dan signifikan terhadap tindakan pengguna jasa di Mari Photo Studio Kabanjahe. Selain itu, diperoleh juga bahwa semakin positif word of mouth communication yang tercipta, maka semakin besar peningkatan tindakan pengguna jasa di Mari Photo Studio Kabanjahe

2 Ika Lestari Pujiana

Pengaruh word of mouth communications terhadap

proses pengambilan keputusan pembelian (Survei

pada pelanggan klinik kecantikan Auraku Skin Solution Ruko Perumahan Taman Mutiara M - 8 Cimahi)”

Hasil penelitian menunjukkan bahwa word of mouth communications memiliki berpengaruh positif dan signifikan terhadap proses pengambilan keputusan pembelian pelanggan. Persamaan adalah Y=15.411+0,988X. Variabel X mengacu pada word of mouth communications dan variabel Y mengacu pada proses pengambilan keputusan pembelian.

3 Nursukmawat i

Pengaruh Word Of Mouth Commnunication Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen RH-Clinic Cimanuk Bandung Pengguna media social foursquare

Diketahui bahwa word of mouth communication memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen RH-Clinic Cimanuk Bandung. Hal ini berarti keputusan pembelian dipengaruhi word of mouth communication. Koefisien korelasi yang diperoleh menunjukkan hubungan yang agak rendah antara Word of Mouth Communication terhadap keputusan pembelian.

4 Rahman, Dea Yulia

Pengaruh Marketing Public Relation dan Word of Mouth Marketing Terhadap keputusan menggunakan jasa Bimbingan belajar SSC (Survei pada siswa SSC Unit Badak Singa Bandung)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa word of mouth marketing berpengaruh secara significant terhadap penggunaan jasa bimbingan belajar SSC hal ini terlihat dari hasilkoefisien korelasi yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara word of mouth marketing dan keputusan menggunakan jasa.

5 Ratry Erdiningsih

Pengaruh Word of Mouth Communication Terhadap Keputusan Pembelian pada Produk House Of Dity.

Istitut Telkom Manajemen.

Penilaian konsumen terhadap proses word of mouth mengenai produk House of Adity

dinilai baik karena berada pada kategori baik yaitu dengan persentase 77,30 %. Dimana opinion leader mempunyai presentase sebesar 77,7% dan pesan mempunyai persentase 76,9%


(37)

2.5 Kerangka Konsep

Menurut (Nawawi 2001:40), kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil yang akan dicapai yang akan menuntun dalam merumuskan hipotesa dalam penelitian.

Agar konsep-konsep tersebut dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel variabel lain. Yang termasuk variabel bebas dalam penelitian ini adalah word of mouth communication dengan indikator Membicarakan, Mempromosikan, Merekomendasikan, Menjual 2. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang diduga atau dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya.Yang termasuk variabel terikat dalam penelitian ini adalah Keputusan Konsumen dengan indicator Pengenalan kebutuhan, Pencarian informasi, Informasi alternative, Keputusan pembelian, Perilaku pasca pembelian.


(38)

Gambar 2.3 : Kerangka Konsep Penulis

2.6 Operasional Variabel

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep sebelumnya, maka operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian, yakni sebagai berikut:

Word Of Mouth (Variabel Independent, X)

a. Membicarakan b. Mendorong

c. Merekomendasikan

Proses Keputusan Konsumen (Variabel Dependen, Y) 1. Pengenalan kebutuhan 2. Pencarian informasi 3. Informasi alternatif 4. Keputusan pembelian 5. Perilaku pasca pembelian


(39)

Tabel 2.3: Operasional Variabel

Variabel Teoritis Indikator Skala pengukuran Variabel bebas (X)

Word of mouth communication

1. Membicarakan 2. Merekomendasikan 3. Mendorong

Skala Likert

Variabel terikat (Y)

Keputusan Konsumen

1. Pengenalan Kebutuhan 2. Pencarian Informasi 3. Informasi Alternatif 4. Keputusan Pembelian 5. Perilaku pasca pembelian

Skala likert

Karakteristik responden

1. Jenis kelamin 2. Usia

3. Pendidikan

4. Program yang diikuti 5. Pekerjaan

Cluster

Variabel operasional pada word of mouth communication (variabel bebas) digunakan berdasarkan teori terjadinya word of mouth oleh Andy Sernovits, yaitu membicarakan, mempromosikan, mendorong, serta menjual dan variabel operasional pada tindakan pengguna jasa (variabel terikat) digunakan menurut Kotler dan Amstrong: proses pengambilan keputusan konsumen yakni


(40)

pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, informasi alternatif, keputusan pembelian, perilaku pasca pembelian.

2.7Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara untuk mengukur suatu variabel. Definisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur variabel – variabel. Defenisi variabel operasional dalam penelitian ini adalah:

A. Variabel bebas (X), yang terdiri dari :

1. Membicarakan: Kemauan konsumen dalam membicarakan hal-hal positif tentang kualitas perusahaan kepada orang lain.

2. Merekomendasikan: Kemauan konsumen untuk memberikan rekomendasi tentang kualitas jasa perusahaan kepada orang lain.

3. Mendorong: Kemauan konsumen untuk melakukan dorongan kepada orang lain untuk melakukan tindakan penggunaan jasa suatu perusahaan.

B. Variabel terikat (Y), yang terdiri dari :

1. Pengenalan kebutuhan : proses pembelian yang bermula dari pengenalan kebutuhan

2. Pencarian Informasi : Pencarian informasi tentang barang atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen.

3. Pengevaluasian alternatif : sikap konsumen terhadap sejumlah merek melalui beberapa prosedur evaluasi.


(41)

4. Keputusan pembelian : Tahap dimana konsumen membuat keputusan untuk membeli suatu produk.

5. Perilaku setelah pembelian: merasa puas atau tidak puas setelah adanya pembelian.

C. Karakteristik responden, terdiri dari:

1. Jenis kelamin : Jenis kelamin dari responden (laki-laki atau perempuan)

2. Usia : Umur responden saat mengisi kuisioner 3. Program : Program yang diikuti di Lembaga Kursus 4. Tingkat pendidikan : Pendidikan yang sedang dijalani

5. Pekerjaan : mata pencarian yang digeluti oleh responden yang akan dijadikan sampel.

2.8 Defenisi Konsep

Menurut Singarimbun (1995:37), konsep adalah istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok, atau indvidu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Tujuannya adalah untuk memudahkan pemahaman dan menghindari terjadinya interpretasi ganda dari variabel yang diteliti. Oleh karena itu, untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang akan diteliti, maka penulis mengemukakan defenisi konsep dari penelitian, adalah sebagai berikut:


(42)

Konsep Word of Mouth Communication

Menurut Lupiyoadi (2006: 238), word of mouth adalah suatu bentuk promosi yang berupa rekomendasi dari mulut ke mulut tentang kebaikan dalam suatu produk.

Keputusan Pembelian

Menurut Nugroho (2003: 415), Pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih satu diantaranya.

2.9 Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan yang bersifat dugaan sementara mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara word of mouth communication Terhadap konsumen dalam menggunakan Jasa Lembaga Kursus Bahasa Inggris Language and Cultural Exchange (LCE) Jl. Sei Mencirim No. 79 Medan.

Ha : Terdapat pengaruh antara word of mouth communicationterhadap konsumen dalam menggunakan jasa lembaga kursus lembaga

kursus Bahasa Inggris Language and Cultural exchange (LCE) Jl. Sei Mencirim No. 79 Medan.


(43)

terhadap Keputusan Konsumen menggunakan Jasa hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,00) dibawah (lebih kecil dari ) 0,05 dan nilai t

hitung (4.682)

› t

tabel (0.232) artinya jika variabel Word Of Mouth Communication diperbaiki dan ditingkatkan maka keputusan Konsumen (Y) akan meningkat. Yang berarti bahwa variabel Word Of Mouth Communication(X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Lembaga Kursus Bahasa Inggris Language and Cultural Exchange Medan (Y).

5.2 Saran

Saran-saran yang diberikan peneliti semoga dapat dipertimbangkan dan dapat ditindaklanjuti.

1. Efektifitas penyampain informasi melalui word of mouth communication terrbukti mempengaruhi konsumen dalam memilih lembaga kursus Bahasa Inggris, jadi perlu tetap diperhatikan untuk menjaga kepuasan konsumen karena jika tercipta kepuasan akan terdorong untuk memberitahukan nya kepada orang lain.

2. Language and Cultural Exchange disarankan yakni agar lebih dapat membaca kebutuhan pasar yang dinamis serta berusaha berkembang sesuai dengan kondisi pasar, agar Language and Cultural Exchange dapat bertahan dalam persaingan.,sehingga word of mouth communication memiliki hubungan yang semakin kuat dan positif terhadap tindakan pengguna jasa, dan terjadi peningkatan terhadap tindakan penggunaan Jasa Lembaga Kursus Bahasa Inggris, Language and Cultural Exchage Medan.


(44)

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku :

Brown, Blair.2009. Electronic Word Of Mouth. Canada : UTM Press

Effendy, onongUchjana. 2003. IlmuKomunikasi: TeoriFilsafatKomunikasi. Bandung: PT CitraAdityaBakti

Hurriaty, Ratih. 2005. BauranPemasarandanLoyalitasKonsumen.Bandung:Alfabeta.

Jenu, Teguh&Adi. 2013. Stop Promotion Start Communication.Jakarta:Gramedia. Juliandi, Azwar. 2013.

MetodologiPenelitianKuantitatifUntukilmu-ilmuBisnisMedan :Universitas Sumatera Utara.

Kotler, Philip &Amstrong. 1999. Prinsip-prinsipPemasaran.Jakarta :Erlangga. ______________________. 2001.Prinsip-prinsipPemasaran.Jakarta :Erlangga. ______________________. 2005. Prinsip-prinsipPemasaran. Jakarta :Erlangga. Lupiyoadi, Rambat. 2006. ManajemenPemasaranJasa :ToeridanPraktik.Jakarta :

SalembaEmpat

Prisgunanto,Ilham. 2006. KomunikasiPemasaran :StrategidanTaktik

(dilengkapiDengananalisis SOSTAC dan STOP.SIT). Jakarta: GhaliaIndonesia. Rosen. Emmanuel. 2004. KiatPemasarandariMulutKeMulut.Jakarta

:ElexMediaKomputindo

Sernovizt, Andy. 2009. Word Of Mouth Marketing : How Smarts CompaniesPeople Talking.Chicago :Kaplan Publishing.

Setiadi, Nugroho. 2003. PerilakuKonsumen

:KonsepdanImplikasiUntukStrategiPenelitian. Bandung :Predana Media.

Silverman, L.G &Kanuk.The Sourch Of Mouth Marketing : How To TriggerExpotential Sales Through Runway Word Of Mouth U.S : Amacom. Sugiyono.2006. PenelitianBisnis.Jakarta : CV Alfabeta.

Sutisna.2002. PerilakuKonsumendanKomunikasiPemasaran.Bandung : RemajaRosdakarya.

Tatik, Suryani. 2003. PerilakuKonsumen.Yogyakarta :GrahaIlmu.

___________. 2013. PerilakuKonsumen di Era Internet.Yogyakarta :GrahaIlmu. Sumber lain:

EbitaMargaretha. 2012. Analisis pengaruh word of mouth communication Terhadap penggunaan jasa Mari Photo Studio Kabanjahe.


(45)

Ika Lestari Pujiana. 2012. Pengaruhword of mouth communications terhadap Proses pengambilan Keputusan (SurveipadaKlinik Kecantikan Auraku Skin Solution, RukoPerumahan Taman Mutiara M-8 Cimahi.

Nursukmawaty.2012Pengaruh Word Of Mouth Commnunication Terhadap

Pembelian Konsumen Erha- Clinic Cimanuk Bandung Pengguna media social foursquare

Rahman&Dea 2010.Pengaruh Marketing Public Relation dan Word of Mouth Marketing Terhadap keputusan menggunakan jasa Bimbingan belajarSSC (Surveipadasiswa SSC Unit BadakSinga Bandung)

Ratry Widyaningsih. 2008. Pengaruh word of mouth communication terhadap KeputusanPembelianproduk house of Dity. Vibynews, oktober.2007


(46)

(47)

KOESIONER PENELITIAN

Analisis Pengaruh Word Of Mouth Communication terhadap Keputusan Konsumen dalam Memilih Jasa Lembaga Kursus Bahasa Inggris. (Studi Pada Lembaga Kursus Bahasa Inggris LCE (Language and Cultural

Exchange) Jl. Sei Mencirim No. 79 Medan 1. Identitas Responden

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

a. Laki-laki b. perempuan

3. Umur :

a. 16-25 b. 21-25 c. 26-30

4. Program yang diikuti : a. GEP 1

b. GEP2

c. Conversation 5. Pendidikan

a. SMA/SMK b. DIPLOMA c. S1

6. Pekerjaan


(48)

b. Pegawai Swasta 2. Petunjuk Pengisian

Dibawah ini terdapat pernyatan-pernyataan terkait dengan pengaruh Word Of Mouth Communication Terhadap Keputusan Konsumen dalam Memilih Jasa Lembaga Kursus Bahasa Inggris LCE Medan. Responden diharapkan membubuhi tanda (X) pada kolom yang telah disediakan.

Jawaban sangat tidak setuju (STS) : diberi skor 1 Jawaban tidak sejutu (TS) : diberi skor 2 Jawaban kurang setuju (KS) : diberi skor 3 Jawaban setuju (S) : diberi skor 4 Jawaban sangat setuju (ST) : diberi skor 5 1. Word Of Mouth Communication

NO Pernyataaan SS S KS TS STS

1 Anda sering mendengarkan rekan-rekan anda berbicara tentang lembaga kursus Bahasa Inggris Language and Cultural Exchange sehingga anda memutuskan untuk bergabung di lembaga kursus ini.

2 Anda mendengarkan kunggulan lembaga Kursus Language and Cultural Exchange ini setiap kali dibicarakan oleh rekan-rekan anda.

3 Rekan anda memberikan informasi mengenai biaya kursus yang terjangkau di Language and Cultural Exchange

4 Informasi yang anda dapatkan dari rekan anda mengenai Lembaga Kursus LCE sesuai dengan harapan anda.


(49)

5 Orang-orang sering merekomendasikan lembaga kursus Language and Cultural Exchange ini kepada anda.

6 Anda tertarik bergabung di lembaga Kursus Bahasa Inggris Language and Cultural Exchange, karena orang yang merekomendasikan tempat kursus ini kepada anda adalah orang yang terlebih dahulu bergabung didalamnya.

7 Anda terdorong untuk mengambil les di Language and Cultural Exchange karena teman-teman sering membicarakannya

8 Anda di dorong oleh teman- teman anda untuk ikut bergabung dengan lembaga kursus Language and Cultural Exchange

2. Keputusan Konsumen

NO Pernyataaan SS ST KS TS STS

1 Anda merasa bahwa Language and Cultural Exchange menawarkan beragam program sesuai dengan kebutuhan anda. 2 Anda merasa bahwa kursus di Language and Cultural

Exchange ini sesuai dengan keinginan anda.

3 Anda mencari informasi tentang keberadaan lembaga kursus Language and cultural Exchange (LCE) setelah mendengarkan ada orang membicarakannya.

4 Anda merasa informasi yang di sampaikan oleh rekan-rekan yang bergabung di lembaga kursus Language and Cultural Exchange itu sudah cukup membuat anda untuk langsung


(50)

bergabung di tempat kursus ini.

5 Anda merasa bahwa Lembaga kursus Language and Cultural Exchange merupakan alternatif utama untuk mengembangkan kemampuan Bahasa Inggris anda

6 Anda lebih memprioritaskan Les di Language and Cultural Exchange daripada di lembaga kursus lain

7 Anda memutuskan untuk bergabung dengan lembaga Kursus Language and Cultural Exchange karena anda tertarik dengan segala keunggulan yang dibicarakan oleh rekan-rekan saya 8 Anda tertarik bergabung lembaga kursus Language and

Cultural Exchange karena sistem di lembaga kursus ini sangat unik.

9 Anda menceritakan lembaga kursus ini Languange and Cultural Exchange kepada orang lain setelah anda mendengarnya dari orang lain.

10 Sampai saat ini anda masih tetap merasa puas belajar di lembaga kursus Language and Cultural Exchange ini.


(51)

1. Daftar hasil Uji Validitas Word Of Mouth Communication

2. i1 i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 total

i1 Pearson

Correlation 1 .571

**

-.109 -.109 .265 .062 .169 .091 .534**

Sig. (2-tailed) .001 .566 .566 .157 .746 .373 .633 .002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i2 Pearson

Correlation .571

** 1 .110 .110 .021 -.139 .122 -.029 .435*

Sig. (2-tailed) .001 .563 .563 .913 .464 .520 .881 .016

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i3 Pearson

Correlation -.109 .110 1 .215 -.113 .322 .109 .337 .394

*

Sig. (2-tailed) .566 .563 .254 .551 .082 .568 .069 .031

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i4 Pearson

Correlation -.109 .110 .215 1 .063 .169 .537

** .227 .462*

Sig. (2-tailed) .566 .563 .254 .743 .372 .002 .228 .010

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i5 Pearson

Correlation .265 .021 -.113 .063 1 .083 .200 .045 .433

*

Sig. (2-tailed) .157 .913 .551 .743 .664 .290 .811 .017

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i6 Pearson

Correlation .062 -.139 .322 .169 .083 1 .257 .589

** .558**

Sig. (2-tailed) .746 .464 .082 .372 .664 .171 .001 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i7 Pearson

Correlation .169 .122 .109 .537

** .200 .257 1 .374* .631**

Sig. (2-tailed) .373 .520 .568 .002 .290 .171 .042 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i8 Pearson

Correlation .091 -.029 .337 .227 .045 .589

**

.374* 1 .655**

Sig. (2-tailed) .633 .881 .069 .228 .811 .001 .042 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

total Pearson

Correlation .534

**

.435* .394* .462* .433* .558** .631** .655** 1

Sig. (2-tailed) .002 .016 .031 .010 .017 .001 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


(52)

3. Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian Correlations

i1 i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 i9 i10 total

i1 Pea

rso n Corr elati on

1 .631** .449* .379* .498** .405* .602** .505** .580** .446* .838**

Sig. (2-taile d)

.000 .013 .039 .005 .026 .000 .004 .001 .013 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i2 Pea

rso n Corr elati on

.631** 1 .252 .356 .445* .378* .478** .716** .302 .508** .750**

Sig. (2-taile d)

.000 .179 .053 .014 .040 .007 .000 .105 .004 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i3 Pea

rso n Corr elati on

.449* .252 1 .248 .257 .265 .361 .188 .496** .008 .559**

Sig. (2-taile d)

.013 .179 .185 .171 .158 .050 .319 .005 .964 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i4 Pea

rso n Corr elati on

.379* .356 .248 1 .165 .208 .088 .477** .163 .366* .494**

Sig. (2-taile d)

.039 .053 .185 .385 .269 .645 .008 .389 .047 .006

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i5 Pea

rso n Corr elati on


(53)

Sig. (2-taile d)

.005 .014 .171 .385 .032 .073 .026 .002 .057 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i6 Pea

rso n Corr elati on

.405* .378* .265 .208 .392* 1 .649** .230 .423* .446* .675**

Sig. (2-taile d)

.026 .040 .158 .269 .032 .000 .221 .020 .013 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i7 Pea

rso n Corr elati on

.602** .478** .361 .088 .332 .649** 1 .440* .429* .299 .723**

Sig. (2-taile d)

.000 .007 .050 .645 .073 .000 .015 .018 .109 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i8 Pea

rso n Corr elati on

.505** .716** .188 .477** .407* .230 .440* 1 .208 .258 .649**

Sig. (2-taile d)

.004 .000 .319 .008 .026 .221 .015 .270 .169 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i9 Pea

rso n Corr elati on

.580** .302 .496** .163 .538** .423* .429* .208 1 .170 .689**

Sig. (2-taile d)

.001 .105 .005 .389 .002 .020 .018 .270 .368 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i10 Pea

rso n Corr elati on


(54)

Sig. (2-taile d)

.013 .004 .964 .047 .057 .013 .109 .169 .368 .002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

total Pea

rso n Corr elati on

.838** .750** .559** .494** .663** .675** .723** .649** .689** .550** 1

Sig. (2-taile d)

.000 .000 .001 .006 .000 .000 .000 .000 .000 .002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


(55)

(56)

(1)

1.

Daftar hasil Uji Validitas

Word Of Mouth Communication

2.

i1 i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 total

i1 Pearson

Correlation 1 .571

**

-.109 -.109 .265 .062 .169 .091 .534** Sig. (2-tailed) .001 .566 .566 .157 .746 .373 .633 .002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i2 Pearson

Correlation .571

** 1 .110 .110 .021 -.139 .122 -.029 .435*

Sig. (2-tailed) .001 .563 .563 .913 .464 .520 .881 .016

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i3 Pearson

Correlation -.109 .110 1 .215 -.113 .322 .109 .337 .394

*

Sig. (2-tailed) .566 .563 .254 .551 .082 .568 .069 .031

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i4 Pearson

Correlation -.109 .110 .215 1 .063 .169 .537

** .227 .462*

Sig. (2-tailed) .566 .563 .254 .743 .372 .002 .228 .010

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i5 Pearson

Correlation .265 .021 -.113 .063 1 .083 .200 .045 .433

*

Sig. (2-tailed) .157 .913 .551 .743 .664 .290 .811 .017

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i6 Pearson

Correlation .062 -.139 .322 .169 .083 1 .257 .589

** .558**

Sig. (2-tailed) .746 .464 .082 .372 .664 .171 .001 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i7 Pearson

Correlation .169 .122 .109 .537

** .200 .257 1 .374* .631**

Sig. (2-tailed) .373 .520 .568 .002 .290 .171 .042 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i8 Pearson

Correlation .091 -.029 .337 .227 .045 .589

**

.374* 1 .655** Sig. (2-tailed) .633 .881 .069 .228 .811 .001 .042 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

total Pearson

Correlation .534

**

.435* .394* .462* .433* .558** .631** .655** 1 Sig. (2-tailed) .002 .016 .031 .010 .017 .001 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


(2)

3.

Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian

Correlations

i1 i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 i9 i10 total

i1 Pea

rso n Corr elati on

1 .631** .449* .379* .498** .405* .602** .505** .580** .446* .838**

Sig. (2-taile d)

.000 .013 .039 .005 .026 .000 .004 .001 .013 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i2 Pea

rso n Corr elati on

.631** 1 .252 .356 .445* .378* .478** .716** .302 .508** .750**

Sig. (2-taile d)

.000 .179 .053 .014 .040 .007 .000 .105 .004 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i3 Pea

rso n Corr elati on

.449* .252 1 .248 .257 .265 .361 .188 .496** .008 .559**

Sig. (2-taile d)

.013 .179 .185 .171 .158 .050 .319 .005 .964 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i4 Pea

rso n Corr elati on

.379* .356 .248 1 .165 .208 .088 .477** .163 .366* .494**

Sig. (2-taile d)

.039 .053 .185 .385 .269 .645 .008 .389 .047 .006

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i5 Pea

rso n Corr elati


(3)

Sig. (2-taile d)

.005 .014 .171 .385 .032 .073 .026 .002 .057 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i6 Pea

rso n Corr elati on

.405* .378* .265 .208 .392* 1 .649** .230 .423* .446* .675**

Sig. (2-taile d)

.026 .040 .158 .269 .032 .000 .221 .020 .013 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i7 Pea

rso n Corr elati on

.602** .478** .361 .088 .332 .649** 1 .440* .429* .299 .723**

Sig. (2-taile d)

.000 .007 .050 .645 .073 .000 .015 .018 .109 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i8 Pea

rso n Corr elati on

.505** .716** .188 .477** .407* .230 .440* 1 .208 .258 .649**

Sig. (2-taile d)

.004 .000 .319 .008 .026 .221 .015 .270 .169 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i9 Pea

rso n Corr elati on

.580** .302 .496** .163 .538** .423* .429* .208 1 .170 .689**

Sig. (2-taile d)

.001 .105 .005 .389 .002 .020 .018 .270 .368 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

i10 Pea

rso n Corr elati on


(4)

Sig. (2-taile d)

.013 .004 .964 .047 .057 .013 .109 .169 .368 .002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

total Pea

rso n Corr elati on

.838** .750** .559** .494** .663** .675** .723** .649** .689** .550** 1

Sig. (2-taile d)

.000 .000 .001 .006 .000 .000 .000 .000 .000 .002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


(5)

(6)