PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN Pengelolaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas Xi Di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional SMA Batik 1 Surakarta.

(1)

123 BAB V

PEM BAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN

A. Pembahasan Data

Bahasa menjadi beragam dan bervariasi bukan hanya disebabkan oleh para penut urnya yang t idak homogen, t et api juga karena kegiat an int eraksi sosial yang mereka lakukan sangat beragam. Keragaman ini akan semakin bert ambah kalau bahasa t ersebut digunakan oleh penut ur yang sangat banyak, sert a dalam w ilayah yang sangat luas. Dalam masyarakat yang dw ibahasa, biasanya t erjadi proses pembagian fungsi kebahasaan ant ara bahasa yang sat u dengan yang lain. Sat u bahasa t ert ent u dapat digunakan dalam ragam formal, sedangkan bahasa t ert ent u yang lain digunakan dalam ragam nonformal at au sebagai sarana komunikasi int radaerah.

Sat u dimensi pent ing lain dalam bahasa adalah bisa menggunakan bahasa unt uk berbagai t ujuan yang berbeda. Salah sat u fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Salah sat u alat unt uk komunikasi adalah media massa. M edia massa adalah salah sat u cara yang paling banyak digunakan unt uk mengakses informasi t ent ang dunia sekit ar dan sekaligus merupakan sumber dari sebagian besar hiburan.


(2)

1. Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SM A Batik 1 Surakarta

Pada penelit ian ini akt ivit as mengajar pelajaran bahasa Indonesia diperoleh dat a bahw a dalam perencanaan pembelajaran, guru menent ukan w akt u pembelajaran. Berdasarkan dat a diket ahui bahw a w akt u pembelajaran bahasa Indonesia adalah 2 x 45 menit . Jadi set iap sat u jam pelajaran adalah 45 menit . Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, guru mengorganisasikan w akt u t ersebut agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana pembelajaran yang disusun sebelumnya. Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, guru mengorganisasikan w akt u ant ara w akt u membuka pelajaran, w akt u kegiat an int i pembelajaran dan kegiat an menut up pembelajaran.

Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, guru menguraikan t ent ang langkah-langkah dalam kegiat an pembelajaran. Dapat digambarkan bahw a dalam perencanaan pembelajaran, guru membagi kegiat an pembelajaran menjadi t iga yait u membuka/ aw al pembelajaran, kegiat an int i pembelajaran, dan kegiat an akhir/ penut up pembelajaran Dalam kegiat an aw al pembelajaran, guru membuka pelajaran dengan salam/ doa kemudian mengulas kembali t ent ang mat eri yang disampaikan sebelumnya unt uk mengant arkan sisw a masuk pada mat eri berikut nya. Dalam kegiat an aw al, guru juga memberikan pre t es berupa pert anyaan


(3)

kepada sisw a secara acak. Pre t es dilakukan unt uk mengert i t ingkat pemahaman dan kesiapan sisw a dalam mengikut i pembelajaran. Sement ara it u, kegiat an apersepsi juga dilakukan, demikian pula dengan kegiat an membacakan kompet ensi dasar yang dilakukan oleh guru pada aw al ke Tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada kompet ensi dasar disampaikan sehingga sisw a t ahu mau dibaw a ke arah mana. Guru menjelaskan garis besar isi yang akan dipelajari dan menjelaskan st rat egi pembelajaran yang akan digunakan.

Tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada kompet ensi dasar disampaikan sehingga sisw a t ahu mau dibaw a ke arah mana. Guru menjelaskan garis besar isi yang akan dipelajari dan menjelaskan st rat egi pembelajaran yang akan digunakan.

Pada kegiat an int i ini t erbagi menjadi t iga yait u: eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Eksplorasi yait u guru menyampaikan mat eri yang t elah dirancang sebelumnya dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan observasi, kegiat an belajar selanjut nya adalah guru, menjelaskan mat eri pembelajaran. Unt uk lebih memperjelas mat eri guru menampilkan uraian t ent ang berit a dan gambar kejadian yang diambil dari int ernet sebagai bahan pelengkap. M at eri t ersebut disajikan melalui LCD. Guru melibat kan sisw a mencari informasi yang luas dan dalam t ent ang t opik berit a yang akan dipelajari dengan menerapkan


(4)

prinsip mengamat i, menemukan, mencat at , mereduksi, dan menyimpulkan sert a melibat kan sisw a secara akt if dalam set iap kegiat an.

M edia pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dikelas XI adalah media gambar dan LCD. Penggunaan media disesuaikan dengan mat eri pembelajaran. Penggunaan media yang bervariasi dilakukan selain agar mat eri dapat t ersampaikan dengan baik juga agar sisw a menjadi lebih bersemangat dan ant usias mengikut i pelajaran. Dengan media yang t epat dapat membant u sisw a dalam memahami mat eri yang disampaikan.

Secara jelas guru menerangkan apa yang ada dalam berit a yang t ert era di dalam koran, dan sisw a menyimaknya dengan seksama. M at eri yang disampaikan melalui LCD sisw a menjadi lebih mudah dalam memahami mat eri yang disampaikan oleh guru. Berdasarkan mat eri yang disampaikan sebelumnya dan t ugas yang diberikan, sisw a dit ugaskan unt uk membaw a koran. Sisw a dapat memilih berit a sesuai dengan keinginannya. Kegiat an selanjut nya yang dapat digambarkan ialah bahw a guru menguraikan t ent ang isi berit a t ersebut . Ciri-ciri yang ada dalam berit a, mengident ifikasi gambar yang berisi perist iw a menarik. Sebelum pembelajaran dilanjut kan, guru memberikan kesempat an kepada sisw a unt uk bert anya apabila ada yang belum mereka mengert i at au pahami.

Kegiat an selanjut nya adalah elaborasi. Guru memfasilit asi sisw a unt uk bekerja dengan kolaborasi sert a menyajikan hasil kerja secara


(5)

individu at au kelompok, dan memfasilit asi sisw a melakukan unjuk kerja yang dihasilkan. Dalam pembelajaran dengan menggunakan met ode diskusi, guru mengkondisikan sisw a, baru memberikan kesempat an kepada sisw a unt uk melakukan diskusi kelompok t erlebih dahulu. M asing-masing kelompok beranggot akan empat sampai lima orang. Agar pembelajaran berjalan efekt if, sisw a dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan nomor urut . Dalam pelaksanaan diskusi, guru berperan sebagai fasilit at or dan mengaw asi jalannya diskusi. Apabila ada sisw a yang mengalami kesulit an dapat bert anya langsung kepada guru.

Berikut nya kegiat an konfirmasi, guru memberikan umpan balik posit if dan penguat an dalam bent uk lisan, t ulisan, isyarat , maupun hadiah t erhadap keberhasilan sisw a pada saat menyimak, sert a memberikan konfirmasi t erhadap hasil eksplorasi dan elaborasi sisw a melalui berbagai sumber.

Kegiat an penut up, guru bersama sisw a membuat rangkuman/ simpulan pelajaran, melakukan penilaian dan refleksi t erhadap kegiat an yang sudah dilaksanakan secara t erprogram, memberikan umpan balik t erhadap hasil proses pembelajaran, merencanakan kegiat an t indak lanjut dalam bent uk pembelajaran remidi, pengayaan, memberikan t ugas secara individu at au kelompok sesuai dengan hasil belajar sisw a sert a menyampaikan rencana pembelajaran pada pert emuan berikut nya.


(6)

Hal ini sesuai dengan t eori Hunt (dalam Suw ardi, 2007: 130-132), pelaksanaan at au akt ivit as guru di kelas meliput i lima t ahapan berikut ini:

a. Review

Review merupakan bagian aw al dari pelaksanaan pembelajaran. Pada t ahap ini guru dapat menggunakan w akt u sekit ar 5 menit unt uk menjajaki kembali mat eri sebelumnya. Tahap ini bert ujuan agar guru dapat menget ahui t ingkat penget ahuan, kemampuan, dan pengalaaman sisw a. Dengan menget ahui kemampuan aw al dan karakt erist ik sisw a akan mempermudah guru dalam pencapaian mat eri pembelajaran.

b. Overview

Overview merupakan langkah kedua dalam pembelajaran. Pada t ahap ini guru menyampaikan program pembelajaran yang akan dipelajari hari it u.

c. Present at ion

Present at ion adalah t ahap menyampaikan mat eri pembelajaran. Pada t ahap ini guru menjelaskan mat eri-mat eri pent ing yang t erkait dengan t ujuan pembelajaran. Dalam penyampaian mat eri, guru perlu menggunakan berbagai st rat egi. Dalam penyampaian mat eri guru perlu berpegangan pada t iga akt ivit as yang meliput i t elling (bercerit a),


(7)

d. Exercise

Exercise merupakan t ahap unt uk memberi kesempat an kepada

pesert a didik melakukan lat ihan-lat ihan.Yang dimaksud lat ihan di sini adalah lat ihan menerapkan mat eri dengan melakukan sesuat u.

e. Summary

Summary merupakan t ahap akhir dari pelaksanaan pembelajaran.

Dalam t ahap ini guru menyimpulkan dari mat eri-mat eri yang t elah dipelajari pada hari it u. Dalam hal ini menyimpulkan hasil dari diskusi yang t elah dilaksanakan sisw a.

Selain kelima t ahap t ersebut , Rosyada (dalam Suw ardi, 2007: 132), diperlukan sat u t ahap lagi, yait u t ahap evaluasi. Evaluasi perlu dilakukan pada akhir pembelajaran unt uk menget ahui st rat egi pembelajaran, t ingkat penguasaan sisw a, dan menjadi dasar dalam menyususun perencanaan berikut nya. Evaluasi bisa berupa post t es, ulangan harian, ulangan mid semest er, maupun ulangan semest eran.

Berdasarkan uraian di at as, dapat dianalisis bahw a ant ara penelit ian t ent ang pengelolaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan t eori Hunt (dalam Suw ardi, 2007: 130) mempunyai persamaan. Pada dasarnya penelit ian ini kegiat an guru dalam mengajar t erbagi menjadi t iga bagian yait u kegiat an aw al pembelajaran, kegiat an int i pembelajaran, dan kegiat an penut up pembelajaran. Namun, dalam t eorinya Hunt kegiat an guru dalam mengajar ada lima t ahap yait u: review , overview ,


(8)

present at ion, exercise, summary dan evaluasi (dalam Rosyada). Walaupun memiliki sedikit perbedaan dalam t ahap evaluasi t idak ada, kalau ada yang disampaikan Rosyada, namun mem iliki isi yang sama.

Sement ara persamaan ant ara penelit ian t erdahulu dengan penelit ian ini adalah sama-sama menelit i t ent ang pembelajaran. Sedangkan perbedaannya adalah dalam penelit ian t erdahulu dit egaskan t ent ang pent ingnya persiapan-persiapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kew arganegaraan sedangkan dalam penelit ian ini adalah perencanaan pembelajaran yang dilakukan guru bahasa Indonesia. Dalam penelit ian ini menguraikan secara jelas t ent ang kegiat an perencanaan pembelajaran t ersebut sesuai dengan kompet ensi dasar yang akan dicapai.

Berkait an dengan penelit ian t erdahulu yang berkait an dengan jurnal int ernasional, yait u, penelit ian yang dilakukan oleh salah sat u kampus yait u cent er for facult y excellence (2009) dalam penelit iannya yang berjudul “Classroom Act ivit ies for Act ive Learning

Hasil dari penelit ian ini dengan penelit ian t erdahulu ada persamaan dan perbedaan. Perbedaan penelit ian t erdahulu menyat akan bahw a selama lebih dari sat u dekade, fokus pola pembelajaran kelas t elah bergeser dari pendekat an belajar yang t erpusat pada guru ke pendekat an belajar yang t erpusat pada pembejaran sisw a (Barr & Tagg, 1995). Pergeseran ini menyebabkan pemikiran kembali t erhadap


(9)

pembelajaran dalam kelas secara t radisional, menggant i pengajaran st andar dengan sebuah pendekat an t erpadu yang lebih melibat kan sisw a dalam proses belajar mengajar. Di baw ah pendekat an belajar yang berpusat pada pembelajaran sisw a, inst rukt ur mengendorkan kendali di dalam kelas, namun t et ap memperhat ikan: (a) seberapa baik sisw a mempelajari mat eri yang diberikan, dan (b) jenis variasi met ode yang digunakan unt uk membant u sisw a memahami informasi int i dengan lebih baik.

Sekarang ini sudah ada bukt i-bukt i empiris yang mendukung bahw a ket erlibat an akt if dalam proses pembelajaran sangat lah pent ing dalam dua bidang: (a) unt uk kemampuan penguasaan, sepert i pemikiran krit is dan penyelesaian masalah dan (b) memberi kont ribusi agar sisw a t et ap t ert arik unt uk melakukan penyelesaian program sekolah (Braxt on, Jones, Hirschy, & Hart key, 2008; Prince, 2004).

Pelaksanaan ant ara penelit ian t erdahulu dengan penelit ian ini bahw a keduanya sama-sama mengkaji masalah yang ada dalam salah sat u fokus penelit ian yait u persiapan at au perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran.

Sedangkan, perbedaanya t erkait dengan guru, kesulit an yang dit emui adalah: 1) Bagaimana mempersiapkan rencana pembelajaran yang baik, lengkap dan menarik 2) bagaimana membangkit kan


(10)

ket ert arikan dan mot ivasi sisw a pada mat a pelajaran bahasa indonesia, 3) bagaimana menangani sit uasi yang “ kaku” di dalam kelas

Kebosanan di dalam kelas t erut ama pada kemampuan belajar-mengajar unt uk menggunakan bahasa dapat dikurangi dengan sinkronisasi proses belajar-mengajar bahasa dan sast ra Indonesia yang t epat . M elalui met ode ini, mat eri lit eral harus digunakan bersamaan dengan pelat ihan kemampuan bahasa yait u list ening, speaking, reading,

dan w rit ing.

Dalam penelit ian t erdahulu lainnya, penelit ian yang dilakukan oleh Budhi Set iaw an, Herman J.Waluyo, Nugraheni Eko Wardani (2010) dalam penelit iannya yang berjudul “The Development M odel of Synchronizat ion of Teaching-Learning Indonesian Language and Lit erat ure Using Quant um Learning Approach”

Hasil dari penelit ian ini menyat akan bahw a Kesulit an-kesulit an pembelajaran bahasa Indonesia t erkait dengan buku t eks adalah: 1) kurang berkont ekst ual, 2) mat eri pembelajaran kurang menarik, dan 3) cara mempresent asikan mat erinya juga membosankan, bahasa dan t eknik present asi sangat dat ar.

Dibandingkan dengan penelit ian t erdahulu, dalam penelit ian ini diket ahui bahw a dalam pembelajaran dengan menggunakan met ode yang biasa sangat membosankan bagi para murid, guru mengkondisikan sisw a memberikan kesempat an kepada sisw a unt uk melakukan kerjasa


(11)

sama dalam kelompok t erlebih dahulu. Agar pembelajaran ini berjalan efekt if, maka dalam pembelajaran ini mat eri mat eri lit eral harus digunakan bersamaan dengan pelat ihan kemampuan bahasa yait u

list ening, speaking, reading, dan w rit ing. Apabila ada sisw a yang mengalami kesulit an dapat bert anya langsung kepada guru.

M et ode yang digunakan adalah met ode sinkronisasi at au dengan ket erangan lain dalam pembelajaran Bahasa Indonesia met ode yang digunakan cukup kreat if. Dalam pembelajaran t erjadi int eraksi ant ara guru dengan sisw a dan sisw a dengan sisw a yang lainnya. Sisw a cukup akt if dalam pembelajaran dengan bert anya pada guru apabila ada yang belum jelas at aupun belum mereka pahami.

Berdasarkan uraian diat as dapat diket ahui bahw a ant ara penelit ian t erdahulu dengan penelit ian ini memiliki persamaan. Keduanya sama-sama mengkaji t ent ang masalah pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Perbedaan ant ara penelit ian t erdahulu dengan penelit ian ini adalah bahw a dalam penelit ian t erdahulu dit egaskan t ent ang pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan met ode sinkronisasi dimana didalam kelas t ersebut dikondisikan sedemikian rupa agar pembelajaran dapat berjalan dengan kondusif dan mat eri yang disampaikan dapat dit erima oleh sisw a. Sekolah t ersebut berada yang bert ujuan unt uk mempermudah dalam pelaksanaan program pengajaran.


(12)

Sedangkan dalam penelit ian ini lebih t erfokus pada akt ivit as mengajar guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Penilaian/ evaluasi dilakukan set elah pembelajaran selesai. Penilaian t erdiri dari penilaian t ugas, penilaian ulangan harian, penilaian t es t engah semest er, penilaian t es akhir semest er, penilaian perbaikan/ remidi dan penilaian afekt if. Unt uk ulangan harian dilaksanakan minimal t iga kali set elah beberapa KD selesai diberikan. Dalam penelit ian, KKM unt uk masing-masing komponen mat a pelajaran sama. KKM unt uk kelas XI IPA 75, IPS adalah 75, dan unt uk kelas XII IPA dan IPS adalah 75. Dalam penelit ian t eknik yang digunakan bervariasi. Sement ara it u bent uk t es dari hasil w aw ancara yang t elah dilakukan dengan beberapa informasi diket ahui bahw a bent uk t es yang digunakan adalah bent uk uraian, pilihan dan prakt ik at au unjuk kerja.

Pada kegiat an akhir ini, guru juga memberikan peningkat an pada sisw a dengan menyampaikan bahw a kerja kelompok sisw a dilaksanakan pada hari ini bagus, bagi sisw a yang memiliki hobi t ulis menulis dapat meningkat kan kemampuannya dan juga dapat menyalurkan hobi mereka dengan mulai menulis cerit a pendek di mading sekolah. Dalam pembelajaran ini, guru menggunakan sumber belajar berupa t eks drama. Dalam pembelajaran, guru menyusun rubrik penilaian.


(13)

2. Aktivitas Sisw a Kelas XI dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SM A Batik 1 Surakarta

Pada penelelit ian ini menggunakan met ode eksperiment al sepert i yang pernah diungkapkan dalam w aw ancara. Dalam penelit ian ini eksperiment al t ingkat kualit as t inggi dalam memint a at au menanggapi pert anyaan mengungguli rekan-rekan mereka dalam kemampuan penyelidikan merancang prosedur eksperiment al. Jika dibandingkan dengan penelit ian t erdahulu, dalam penelit ian t ent ang pengelolaan pembelajaran bahasa Indonesia diperoleh dat a bahw a mat eri yang dibahas dalam pembelajaran adalah mat eri dengan st andar kompet ensi mendengarkan. M at eri dalam pembelajaran t ersebut adalah menanggapi siaran at au informasi dari media elekt ronik (berit a dan non berit a). Sisw a dipersilakan unt uk membuka buku masing-masing t erkait dengan mat eri t ersebut . Kegiat an pembelajaran yang dilaksanakan ant ara lain adalah sisw a diajarkan unt uk melihat dan memperhat ikan koran yang dibaw a oleh guru.

Kegiat an belajar dilanjut kan dengan membagi sisw a menjadi beberapa kelompok masing-masing kelompok beranggot akan 4 – 5 orang secara het erogen. Agar pembelajaran berjalan efekt if, sisw a dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan nomor urut . Hal ini dilakukan selain agar efekt if, sisw a juga dilat ih unt uk dapat bekerja sama dengan siapa saja.


(14)

Dalam pelaksanaannya, sisw a diberi w akt u selama 20 menit unt uk menganalisis berit a yang mereka pilih. Dari pengamat an penelit i, sisw a t ampak bersemangat mengerjakan t ugas t ersebut . Sisw a t ampak akt if dalam kelompok mereka masing-masing dengan memberikan masukan dan saran t ent ang berit a yang akan mereka sajikan. Sement ara it u, sesekali ada beberapa sisw a yang bert anya kepada guru t ent ang mat eri yang akan mereka bahas. Dalam diskusi kelompok, set iap anggot a kelompok memiliki t ugas masing-masing, baik it u ket ua kelompok maupun anggot a kelompok. Dalam kegiat an diskusi, set iap anggot a harus akt if yang nant inya dapat menjadi kelompok yang paling hebat .

Dalam pembelajaran dengan met ode diskusi, pembagian t ugas anggot a sangat jelas, set iap anggot a memiliki t ugas masing-masing diant aranya sisw a menulis dan membaca soal, sisw a menjelaskan, menggali maksud soal, menjaw ab soal, menulis soal, dan sisw a yang akan melakukan present asi. Dengan adanya pembagian t ugas t ersebut sisw a dilat ih unt uk bert anggung jaw ab. Dari ket erangan kepala SM A Bat ik 1 Surakart a di at as t ujuan dari kegiat an diskusi adalah : a) Hasil akademik, pembelajaran dapat memberi keunt ungan baik pada sisw a, kelompok baw ah maupun, kelompok at as yang bekerja bersama menyelesaikan t ugas-t ugas akademik, b) Penerimaan t erhadap perbedaan individu, sangat pent ing yang kedua dari model pembelajaran t ut or sebaya adalah penerimaan yang luas t erhadap orang berbeda ras, budaya, kelas sosial,


(15)

kemampuan maupun ket idakmampuan, dan c) Pengembangan ket erampilan sosial, t ujuan pent ing ket iga dari pembelajaran ialah mengajarkan kepada sisw a ket erampilan kerja sama dengan kolaborasi sert a t anggung jaw ab.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, met ode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi. Dalam pembelajaran t erjadi int eraksi ant ara guru dengan sisw a dan sisw a yang lainnya. Sisw a cukup akt if dalam pembelajaran dengan bert anya kepada guru apabila ada yang belum jelas at aupun belum mereka pahami. Keakt ifan sisw a juga dapat dilihat dari int eraksi mereka saat mengerjakan t ugas secara berkelompok. Demikian pula pada saat diskusi dilaksanakan, sisw a secara akt if mengajukan pert anyaan dari t anggapan mereka t erhadap mat eri yang disampaikan t eman-t eman mereka yang berpresent asi di depan kelas.

Int eraksi ant ara guru dengan sisw a t idak hanya t erjalin ket ika kegiat an belajar mengajar berlangsung. Int eraksi yang baik ant ara guru dengan sisw a juga t erjalin ket ika berada di luar kelas. Demikian pula dengan int eraksi ant ara sisw a dengan sisw a, dapat dilihat bahw a sisw a berint eraksi dengan baik dengan sisw a lain dari berbagai t ingkat an at aupun berbeda kelas.

Pada jurnal int ernasional, penelit ian yang dilakukan oleh Huann-shyang Lina, Zuw ay-R Hongb and Ying-Yao Chengb (2009) dengan penelit ian yang berjudul “The Int erplay of t he Classroom Learning


(16)

Environment and Inquiry-based Act ivit ies.” Hasil dari penelit ian ini adalah penelit ian quasi-eksperiment al mempelajari bagaimana lingkungan kelas belajar berubah set elah Inquiry-based diperkenalkan dan pert anyaan kepada sisw a. 3 guru mat a pelajaran sains dan sisw a dakam 5 kelas berpart isipasi dalam penelit ian ini. Analisis kovarians mengungkapkan bahw a meskipun sisw a kelompok eksperimen merasakan bahw a dukungan guru mereka secara signifikan lebih rendah dari kelompok pembanding (p <0,05), mereka secara signifikan lebih t erlibat dalam belajar (p <0,05) daripada rekan-rekan mereka. Kelas pengamat an dan kegiat an penyelidikan mengungkapkan bahw a para sisw a dengan t ingkat kualit as t inggi dalam memint a at au menanggapi pert anyaan mengungguli rekan-rekan mereka dalam kemampuan penyelidikan merancang prosedur eksperiment al.

Berdasarkan hasil penelit ian dengan penelit ian t erdahulu menyat akan bahw a met ode pembelajaran yang dipakai sama yait u menggunakan met ode eksperiment al yait u t ingkat kualit as t inggi dalam memint a at au menanggapi pert anyaan mengungguli rekan-rekan mereka dalam kemampuan penyelidikan. Perbedaannya bahw a para sisw a dengan t ingkat kualit as t inggi dalam memint a at au menanggapi pert anyaan mengungguli rekan-rekan mereka dalam kemampuan penyelidikan merancang prosedur eksperiment al.


(17)

Pada jurnal int ernasional lain, penelit ian yang berjudul “Reflect ions on Act ivit y Based Learning in Tamil Nadu, India” yang dilakukan oleh Janmajoy Dey, M ohammed Noor-E-Alam Siddiqee (2010). Hasil dari penelit ian ini menyat akan bahw a Kegiat an Pembelajaran Berbasis (ABL) diperkenalkan di sekolah dasar di Tamil Nadu, India t elah menarik minat yang luas di kalangan pendidik. Pada bulan November 2010, t im dari Inst it ut Pengembangan Pendidikan, Universit as BRAC memiliki kesempat an unt uk pergi ke Tamil Nadu dan mengamat i ABL dalam prakt ek. Tim mengamat i program dan berbicara dengan orang-orang pada t ingkat yang berbeda yang memiliki peran dalam perubahan. Tim ini mencari-elemen yang relevan unt uk dan direproduksi di Bangladesh. Art ikel ini menyajikan refleksi dari t im t ent ang ABL di Tamil Nadu dan saran yang dibuat dengan melakukan percobaan melalui pendekat an di Bangladesh.

Dibandingkan dengan jurnal int ernasional, penelit ian t ent ang pengelolaan pembelajaran bahasa Indonesia diperoleh informasi bahw a dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia, sisw a cukup akt if dapat dikat akan kurang lebih 50% sisw a akt if dalam pembelajaran. Hal t ersebut dapat dilihat ket ika mat eri disampaikan, apabila ada yang belum jelas, kadang t anpa harus disuruhpun mereka berani bert anya. Demikian pula ket ika pembelajaran menggunakan met ode diskusi, mereka secara akt if memberikan masukan dan pendapat mereka dalam kelompok.


(18)

Dengan adanya met ode yang bervariasi dapat mendorong dan meningkat kan peran akt if sisw a dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran, keakt ifan sisw a baik. Art inya bahw a pada saat belajar mengajar sisw a bisa berint eraksi dengan baik. Tidak hanya dengan guru t et api juga dengan sisw a yang lainnya.

Dari uraian di at as dapat diket ahui bahw a ant ara penelit ian t erdahulu dengan penelit ian ini memiliki persamaan. Keduanya sama-sama membahas t ent ang int eraksi yang t erjadi dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam penelit ian jurnal di at as menekankan bahw a int eraksi dengan orang-orang yang lebih t inggi at au yang lebih menget ahui dalam proses perubahan. Perbedaan ant ara penelit ian ini dengan penelit ian t erdahulu adalah bahw a dalam penelit ian t erdahulu dit egaskan t ent ang minat belajar sisw a dapat dipengaruhi oleh beberapa fakt or sepert i int eraksi dengan guru misalnya guru dapat menerapkan suat u model pembelajaran dalam kegiat an belajar mengajar. Kegiat an Pembelajaran Berbasis (ABL) diperkenalkan di sekolah dasar di Tamil Nadu, India t elah menarik minat yang luas di kalangan pendidik.Sedangkan dalam penelit ian ini int eraksi diuraikan secara jelas t ent ang pelaksanaan pembelajaran, dimana dalam pembelajaran t ersebut guru sering menggunakan met ode ceramah dan diskusi. Akibat met ode yang kurang variat if menjadikan proses pembelajaran membosankan, berdampak pada kurangnya minat belajar sisw a.


(19)

3. Evaluasi Hasil Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Sisw a Kelas XI di RSBI SM A Batik 1 Surakarta

Tujuan evaluasi at au penilaian adalah unt uk mengukur seberapa jauh t ingkat keberhasilan proses belajar mengajar yang t elah dilaksanakan dan dit erapkan dalam kehidupan sehari-hari seorang sisw a. Evaluasi juga bert ujuan unt uk menget ahui seberapa jauh guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang digunakan sebagai umpan balik bagi guru dalam merencanakan proses pembelajaran selanjut nya.

Guru melakukan penilaian dalam bent uk t es t ert ulis at au bent uk soal-soal, bisa dengan post t es at au dengan penugasan berupa pekerjaan rumah sesuai dengan mat eri dan t ujuan yang akan dicapai. M elakukan hasil evaluasi pembelajaran, guru menent ukan t indak lanjut pembelajaran berupa pengayaan at au kegiat an remidi.

Dalam jurnal int ernasional, penelit ian yang dilakukan oleh Reza Zabihi and M aryam Tabat aba’ian (2011) dengan penelit ian yang berjudul “Teachers’ Evaluat ion And Use Of Teacher’s Guides in Foreign Language Classes.” Hasil dari penelit ian ini adalah Panduan guru belum cukup dievaluasi oleh para profesional di ELT sampai saat ini. Tujuan dari penelit ian ini adalah unt uk menyelidiki penggunaan panduan guru banyak digunakan dan unt uk mengevaluasi kegunaannya. Penelit ian ini merupakan penelit ian kualit at if dan dat a dikumpulkan melalui pengamat an dari 15 kelas bahasa Inggris dan mew aw ancarai 17 guru


(20)

bahasa Inggris di Sekolah Tinggi Firdausi Universit y di M asyhad, sebuah kot a di t imur laut Iran. Guru menggunakan ide-ide mereka t ent ang panduan guru kemudian dieksplorasi. Buku-buku yang diajarkan oleh guru Int erchange (Edisi Ket iga), Rising St ar, dan unt uk FCE. Jelas bahw a penggunaan panduan guru berbeda dengan para guru umumnya. M eskipun guru menggunakan panduan yang berbeda, mereka semua ingin lebih baik, yang lebih logis.

Akt ivit as guru dalam mengajar t erdiri dari lima akt ivit as, yait u

review , overview , present asi, exercise, dan summary, dan dit ambah

evaluat ion. Review diimplement asikan dalam bent uk kegiat an membahas pelajaran yang dilakukan oleh guru dengan melakukan apsersepsi mengulas kembali mat eri sebelumnya, menjelaskan Kompet ensi Dasar pembelajaran at aupun dengan melakukan pre t es.

Berdasarkan hasil dari penelit ian ini dengan penelit ian t erdahulu memiliki persaman dan perbedaan. Persamaan dari kedua penelit ian t ersebut adalah sama-sama merupakan penelit ian kualit at if melalui pengamat an dan w aw ancara. Sedangkan perbedaan dari kedua penelit ian ini adalah dalam penelit ian t erdahulu dijelaskan bahw a sampai saat ini panduan guru belum cukup dievaluasi oleh para profesional di ELT. Tujuan dari penelit ian ini adalah unt uk menyelidiki penggunaan panduan guru. Penggunaan panduan guru berbeda dengan para guru umumnya. M eskipun guru menggunakan panduan yang berbeda, mereka semua


(21)

ingin lebih baik, yang lebih logis. Sement ara dalam penelit ian ini dijelaskan bahw a guru dalam evaluasi pembelajaran it u dengan melakukan apsersepsi mengulas kembali mat eri sebelumnya, menjelaskan kompet ensi dasar pembelajaran at aupun dengan melakukan pret es.

B. Teori Hasil Penelitian

Berdasarkan t emuan dan pembahasan dat a, berikut t eori hasil penelit ian t ent ang pembelajaran bahasa Indonesia di RSBI SM A Bat ik 1 Surakart a.

1. Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Sisw a Kelas XI di RSBI SM A Batik 1 Surakarta

Berdasarkan t emuan penelit ian dan pembahasan, jika guru akan melakukan akt ivit as dalam pembelajaran bahasa Indonesia maka sebelum mengajar guru harus membuat silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Dalam kegiat an pembelajaran t erbagi menjadi t iga yait u: kegiat an aw al; kegiat an int i yang meliput i: eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi; dan kegiat an penut up. Hal t ersebut sebenarnya t idak jauh berbeda dengan review , overview , present at ion, exercise, summery, dan evaluasi.


(22)

2. Aktivitas Sisw a Kelas XI dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di RSBI SM A Batik 1 Surakarta

Berdasarkan t emuan penelit ian dan pembahasan, jika sisw a melakukan akt ivit as pembelajaran bahasa Indonesia, maka sisw a perlu melakukan persiapan pembelajaran bahasa Indonesia t erlebih dahulu. Persiapan pembelajaran t ersebut adalah mempersiapkan mat eri pembelajaran dari rumah. Selain it u, pada saat pembelajaran berlangsung sisw a ikut akt if dalam kegiat an pembelajaran yang meliput i kegiat an aw al, kegiat an int i, dan kegiat an penut up. Kegiat an belajar sisw a dalam pembelajaran bahasa Indonesia bisa berupa menjaw ab pre t es, diskusi, mengerjakan t ugas dari guru, maupun menjaw ab post t es, dan lain-lain. 3. Evaluasi Hasil Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Sisw a Kelas XI di

RSBI SM A Batik 1 Surakarta.

Berdasarkan t emuan penelit ian dan pembahasan, jika guru melakukan kegiat an pembelajaran Bahasa Indonesia, maka guru perlu melakukan evaluasi pembelajaran Bahasa Indonesia. Teknik penilaian yang digunakan adalah lisan dan t ert ulis. Bent uk penilaiannya isian, pilihan ganda, dan uraian. Teknik penilaian yang digunakan ant ara lain: 1) penilaian t ugas, berupa t ugas rumah, t ugas set elah selesai pembelajaran; 2) penilaian ulangan harian; 3) penilaian t es t engah semest er; 4) penilaian t es akhir semest er; 5) penilaian perbaikan/ remidi yang dilakukan jika ulangan harian, t es t engah semest er, t es akhir semest er sisw a belum


(23)

m encapai nilai KKM ; dan 6) penilaian afekt if (sikap) yang diambil melalui sikap anak pada saat pembejaran berlangsung.

Tujuan dalam penilaian adalah unt uk mengukur t ingkat keberhasilan proses belajar mengajar yang t elah dilaksanakan oleh guru dan sisw a unt uk dapat dit erapkan dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip dalam memberikan penilaian harus valid, mendidik, adil, t erbuka, bermakna, menyeluruh, berorient asi, dan berkesinambungan.


(1)

Dengan adanya met ode yang bervariasi dapat mendorong dan meningkat kan peran akt if sisw a dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran, keakt ifan sisw a baik. Art inya bahw a pada saat belajar mengajar sisw a bisa berint eraksi dengan baik. Tidak hanya dengan guru t et api juga dengan sisw a yang lainnya.

Dari uraian di at as dapat diket ahui bahw a ant ara penelit ian t erdahulu dengan penelit ian ini memiliki persamaan. Keduanya sama-sama membahas t ent ang int eraksi yang t erjadi dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam penelit ian jurnal di at as menekankan bahw a int eraksi dengan orang-orang yang lebih t inggi at au yang lebih menget ahui dalam proses perubahan. Perbedaan ant ara penelit ian ini dengan penelit ian t erdahulu adalah bahw a dalam penelit ian t erdahulu dit egaskan t ent ang minat belajar sisw a dapat dipengaruhi oleh beberapa fakt or sepert i int eraksi dengan guru misalnya guru dapat menerapkan suat u model pembelajaran dalam kegiat an belajar mengajar. Kegiat an Pembelajaran Berbasis (ABL) diperkenalkan di sekolah dasar di Tamil Nadu, India t elah menarik minat yang luas di kalangan pendidik.Sedangkan dalam penelit ian ini int eraksi diuraikan secara jelas t ent ang pelaksanaan pembelajaran, dimana dalam pembelajaran t ersebut guru sering menggunakan met ode ceramah dan diskusi. Akibat met ode yang kurang variat if menjadikan proses pembelajaran membosankan, berdampak pada kurangnya minat belajar sisw a.


(2)

3. Evaluasi Hasil Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Sisw a Kelas XI di RSBI SM A Batik 1 Surakarta

Tujuan evaluasi at au penilaian adalah unt uk mengukur seberapa jauh t ingkat keberhasilan proses belajar mengajar yang t elah dilaksanakan dan dit erapkan dalam kehidupan sehari-hari seorang sisw a. Evaluasi juga bert ujuan unt uk menget ahui seberapa jauh guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang digunakan sebagai umpan balik bagi guru dalam merencanakan proses pembelajaran selanjut nya.

Guru melakukan penilaian dalam bent uk t es t ert ulis at au bent uk soal-soal, bisa dengan post t es at au dengan penugasan berupa pekerjaan rumah sesuai dengan mat eri dan t ujuan yang akan dicapai. M elakukan hasil evaluasi pembelajaran, guru menent ukan t indak lanjut pembelajaran berupa pengayaan at au kegiat an remidi.

Dalam jurnal int ernasional, penelit ian yang dilakukan oleh Reza Zabihi and M aryam Tabat aba’ian (2011) dengan penelit ian yang berjudul “Teachers’ Evaluat ion And Use Of Teacher’s Guides in Foreign Language Classes.” Hasil dari penelit ian ini adalah Panduan guru belum cukup dievaluasi oleh para profesional di ELT sampai saat ini. Tujuan dari penelit ian ini adalah unt uk menyelidiki penggunaan panduan guru banyak digunakan dan unt uk mengevaluasi kegunaannya. Penelit ian ini merupakan penelit ian kualit at if dan dat a dikumpulkan melalui pengamat an dari 15 kelas bahasa Inggris dan mew aw ancarai 17 guru


(3)

bahasa Inggris di Sekolah Tinggi Firdausi Universit y di M asyhad, sebuah kot a di t imur laut Iran. Guru menggunakan ide-ide mereka t ent ang panduan guru kemudian dieksplorasi. Buku-buku yang diajarkan oleh guru Int erchange (Edisi Ket iga), Rising St ar, dan unt uk FCE. Jelas bahw a penggunaan panduan guru berbeda dengan para guru umumnya. M eskipun guru menggunakan panduan yang berbeda, mereka semua ingin lebih baik, yang lebih logis.

Akt ivit as guru dalam mengajar t erdiri dari lima akt ivit as, yait u

review , overview , present asi, exercise, dan summary, dan dit ambah

evaluat ion. Review diimplement asikan dalam bent uk kegiat an membahas pelajaran yang dilakukan oleh guru dengan melakukan apsersepsi mengulas kembali mat eri sebelumnya, menjelaskan Kompet ensi Dasar pembelajaran at aupun dengan melakukan pre t es.

Berdasarkan hasil dari penelit ian ini dengan penelit ian t erdahulu memiliki persaman dan perbedaan. Persamaan dari kedua penelit ian t ersebut adalah sama-sama merupakan penelit ian kualit at if melalui pengamat an dan w aw ancara. Sedangkan perbedaan dari kedua penelit ian ini adalah dalam penelit ian t erdahulu dijelaskan bahw a sampai saat ini panduan guru belum cukup dievaluasi oleh para profesional di ELT. Tujuan dari penelit ian ini adalah unt uk menyelidiki penggunaan panduan guru. Penggunaan panduan guru berbeda dengan para guru umumnya. M eskipun guru menggunakan panduan yang berbeda, mereka semua


(4)

ingin lebih baik, yang lebih logis. Sement ara dalam penelit ian ini dijelaskan bahw a guru dalam evaluasi pembelajaran it u dengan melakukan apsersepsi mengulas kembali mat eri sebelumnya, menjelaskan kompet ensi dasar pembelajaran at aupun dengan melakukan pret es.

B. Teori Hasil Penelitian

Berdasarkan t emuan dan pembahasan dat a, berikut t eori hasil penelit ian t ent ang pembelajaran bahasa Indonesia di RSBI SM A Bat ik 1 Surakart a.

1. Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Sisw a Kelas XI di RSBI SM A Batik 1 Surakarta

Berdasarkan t emuan penelit ian dan pembahasan, jika guru akan melakukan akt ivit as dalam pembelajaran bahasa Indonesia maka sebelum mengajar guru harus membuat silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Dalam kegiat an pembelajaran t erbagi menjadi t iga yait u: kegiat an aw al; kegiat an int i yang meliput i: eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi; dan kegiat an penut up. Hal t ersebut sebenarnya t idak jauh berbeda dengan review , overview , present at ion, exercise, summery, dan evaluasi.


(5)

2. Aktivitas Sisw a Kelas XI dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di RSBI SM A Batik 1 Surakarta

Berdasarkan t emuan penelit ian dan pembahasan, jika sisw a melakukan akt ivit as pembelajaran bahasa Indonesia, maka sisw a perlu melakukan persiapan pembelajaran bahasa Indonesia t erlebih dahulu. Persiapan pembelajaran t ersebut adalah mempersiapkan mat eri pembelajaran dari rumah. Selain it u, pada saat pembelajaran berlangsung sisw a ikut akt if dalam kegiat an pembelajaran yang meliput i kegiat an aw al, kegiat an int i, dan kegiat an penut up. Kegiat an belajar sisw a dalam pembelajaran bahasa Indonesia bisa berupa menjaw ab pre t es, diskusi, mengerjakan t ugas dari guru, maupun menjaw ab post t es, dan lain-lain. 3. Evaluasi Hasil Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Sisw a Kelas XI di

RSBI SM A Batik 1 Surakarta.

Berdasarkan t emuan penelit ian dan pembahasan, jika guru melakukan kegiat an pembelajaran Bahasa Indonesia, maka guru perlu melakukan evaluasi pembelajaran Bahasa Indonesia. Teknik penilaian yang digunakan adalah lisan dan t ert ulis. Bent uk penilaiannya isian, pilihan ganda, dan uraian. Teknik penilaian yang digunakan ant ara lain: 1) penilaian t ugas, berupa t ugas rumah, t ugas set elah selesai pembelajaran; 2) penilaian ulangan harian; 3) penilaian t es t engah semest er; 4) penilaian t es akhir semest er; 5) penilaian perbaikan/ remidi yang dilakukan jika ulangan harian, t es t engah semest er, t es akhir semest er sisw a belum


(6)

m encapai nilai KKM ; dan 6) penilaian afekt if (sikap) yang diambil melalui sikap anak pada saat pembejaran berlangsung.

Tujuan dalam penilaian adalah unt uk mengukur t ingkat keberhasilan proses belajar mengajar yang t elah dilaksanakan oleh guru dan sisw a unt uk dapat dit erapkan dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip dalam memberikan penilaian harus valid, mendidik, adil, t erbuka, bermakna, menyeluruh, berorient asi, dan berkesinambungan.


Dokumen yang terkait

PERBEDAAN KREATIVITAS SISWA SMP PADA SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (SBI) DAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SURAKARTA.

0 1 12

PENGELOLAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF PENGELOLAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL ( Studi Pelaksanaan Rintisan SBI SMA Negeri 1 Boyolali).

0 1 11

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 0 16

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) Pengelolaan Pembelajaran IPS Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) (Studi Situs di SMP Negeri 4 Surakarta).

0 0 18

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) Pengelolaan Pembelajaran IPS Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) (Studi Situs di SMP Negeri 4 Surakarta).

0 0 22

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS XI DI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF Pengelolaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas Xi Di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional SMA Batik 1 Surakarta.

0 0 17

PENDAHULUAN Pengelolaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas Xi Di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional SMA Batik 1 Surakarta.

0 1 11

PENUTUP Pengelolaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas Xi Di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional SMA Batik 1 Surakarta.

0 1 5

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS XI DI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF Pengelolaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas Xi Di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional SMA Batik 1 Surakarta.

0 2 21

Analisis pelaksanaan pembelajaran rintisan sekolah bertaraf internasional (rsbi) di SMA Negeri 1 Surakarta

0 0 141