PENGARUH IKLAN PRODUK MIE SEDAAP DI TELEVISI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN.

(1)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

Pengaruh Iklan Produk Mie Sedaap di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Survei Terhadap Konsumen Pembeli Mie Sedaap di Giant Ekstra Cabang Pasteur)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Oleh

Mabda Safarotus Sururi 0900930


(2)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

Pengaruh Iklan Produk Mie Sedaap di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2014

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH IKLAN MIE SEDAAP DI TELEVISI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Survei pada Konsumen Pembeli Mie Sedaap di Giant Ekstra Cabang Pasteur)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing

Ridwan Purnama, S.H., M.Si NIP.196009151988031003

Mengetahui, Dekan Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Edi Suryadi, M.S. NIP. 19600412 198603 1 002

Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Dr. Lili Adi Wibowo,S.Sos.,S.Pd.,M.M. NIP. 19690404 199903 1 001

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis


(3)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

Pengaruh Iklan Produk Mie Sedaap di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mabda Safarotus Sururi NIM. 0900930

PENGARUH IKLAN PRODUK MIE SEDAAP DI TELEVISI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Survei Pada Konsumen Pembeli Mie Sedaap di Giant Ekstra Cabang Pasteur)

Oleh

Mabda Safarotus Sururi 0900930

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

©Mabda Safarotus Sururi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia


(4)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

Pengaruh Iklan Produk Mie Sedaap di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(5)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

ABSTRAK

Mabda Safarotus Sururi (0900930), “Pengaruh Iklan Produk Mie Sedaap di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian (Survei pada Konsumen Pembeli Mie Sedaap di Giant Ekstra Cabang Pasteur)”.Di bawah bimbingan Ridwan Purnama, S.H., M.Si

Persaingan pada industri mie instan cukup tinggi, hal ini berkaitan dengan kemampuan masing-masing produsen mie instan dalam mengelola manajemen pemasaran, agar produk yang dihasilkan memiliki eksistensi di pasaran dan hal ini berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Upaya yang dilakukan oleh PT Wings Indonesia dalam meningkatkan dan mempertahankan keputusan pembelian Mie Sedaap yaitu dengan melakukan strategi pemasaran yang memusatkan pada pola komunikasi yang menarik konsumen dan mempengaruhinya untuk memilih dan membeli produk Mie Sedaap yaitu melalui iklan di televisi. Iklan Mie Sedaap di televisi diindikasikan akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Penelitian ini bertujuan untuk 1) memperoleh gambaran mengenai iklan Mie Sedaap di televisi, 2) memperoleh gambaran mengenai keputusan pembelian Mie Sedaap dan 3) memperoleh gambaran mengenai pengaruh iklan Mie Sedaap di televisi terhadap keputusan pembelian. Objek penelitian ini adalah konsumen pembeli Mie Sedaap di Giant Ekstra Cabang Pasteur. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah iklan di televisi dan keputusan pembelian sebagai variabel tidak bebas. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif, serta metode yang digunakan adalah explanatory survey

dengan teknik simple random sampling, dengan jumlah sampel 91 responden. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana dengan alat bantu

software komputer SPSS 21.0. Hasil yang diperoleh dalam penelitian menyatakan bahwa iklan Mie Sedaap di televisi terhadap keputusan pembelian sebesar 46,7%. Dari hasil penelitian terhadap pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa iklan di televisi memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian. Artinya secara keseluruhan dan individu terdapat pengaruh yang signifikan dari iklan di televisi terhadap keputusan pembelian. Dalam penelitian ini terdapat gambaran bahwa 1) kinerja iklan Mie Sedaap di televisi diantaranya misi, pesan dan media dilaksanakan dengan baik, 2) keputusan pembelian dilakukan baik oleh konsumen pembeli Mie Sedaap di Giant Ekstra Cabang Pasteur, sedangkan 3) iklan di televisi berpengaruh kuat terhadap keputusan pembelian Penulis merekomendasikan agar perusahaan lebih mengingatkan kembali strategi melalui media iklan di televisi dengan menayangkan iklan yang menarik, inovatif, dan kreatif yang merupakan kunci utama bagaimana menarik konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.


(6)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

ABSTRACT

Mabda Safarotus Sururi (0900930), "The Effect of Advertising Sedaap Noodle Product on Television Against Purchase Decision ( Survey on Consumer Buyer Sedaap Noodle at Giant Extra Pasteur Branch)". Under the guidance of Ridwan Purnama, S.H., M.Si

Competition in the instant noodle industry is quite high, it is due to the ability of each manufacturer of instant noodles in managing marketing management, so that the resulting product has an existence in the market and it 's influence on purchase decisions. Efforts made by PT Wings Indonesia in improving and maintaining purchasing decisions by performing Sedaap Noodle marketing strategies that focus on communication patterns attract consumers and influence to choose and buy Sedaap Noodle products is through advertising on television. Sedaap Noodle on television ads indicated would affect the purchase decision.

This study aims to 1) get a picture of Sedaap Noodle on television advertising, 2) get a picture of Sedaap Noodle purchase decisions and 3 ) to obtain an overview of the influence of television advertising Sedaap Noodle in the purchasing decision. Object of this study is the consumer buyer Sedaap Noodle at Giant Extras Pasteur Branch. The independent variable in this study is on television ads and purchase decisions as dependent variable. This type of research is descriptive and verification, as well as the method used is explanatory survey with random sampling techniques, with a sample of 91 respondents . Data analysis technique used is simple linear regression analysis with SPSS computer software tools 21.0. The results obtained in the study stated that the Sedaap Noodle on television advertising on purchase decisions of 46.7 %. From the results of the study to test the hypothesis can be seen that ad on television has a positive influence on purchasing decisions. It means that as a whole and the individual there is significant influence of television advertising in the purchasing decision. In this study are the findings that 1) the performance of ads on television including Sedaap Noodle mission, message and media implemented, 2) purchase decisions are made either by the consumer purchaser Sedaap Noodle at Giant Extras Branch Pasteur, while 3) television advertising strongly affected purchasing decisions.

The author recommends that more companies recall strategies through media advertisements on television to deliver ads that are interesting, innovative, and creative is key to how to attract consumers to make purchasing decisions.


(7)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 17

1.3. Rumusan Masalah ... 18

1.4. Tujuan Penelitian ... 18

1.5. Kegunaan Penelitian ... 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN HIPOTESIS... 20

2.1. Kajian Pustaka ... 20

2.1.1. Konsep Iklan di Media Televisi ... 20

2.1.1.1 Konsep Iklan dalam Marketing Communcation Mix ... 20

2.1.1.2 Definisi Iklan ... 23

2.1.1.3 Tujuan Iklan... 24

2.1.1.4 Media Iklan di Televisi ... 26

2.1.1.5 Dimensi Iklan ... 30

2.1.1.6 Cara Kerja Iklan ... 34

2.1.2. Keputusan Pembelian... 36

2.1.2.1 Definisi Keputusan Pembelian ... 36

2.1.2.2 Dimensi Keputusan Pembelian... 37

2.1.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ... 39

2.1.2.4 Proses Pengambilan Keputusan ... 41

2.1.3. Pengaruh Kinerja Iklan Kreatif Terhadap Keputusan Pembelian ... 42

2.1.4. Orisinalitas Penelitian ... 45

2.1.5 Kerangka Pemikiran ... 47

2.1.6 Hipotesis ... 52

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 53

3.1. Objek Penelitian ... 53


(8)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

3.2.1. Jenis dan Metode Penelitian yang digunakan ... 53

3.2.2. Operasionalisasi Variabel ... 55

3.2.3. Jenis dan Sumber Data ... 58

3.2.4. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 60

3.2.4.1.Populasi ... 60

3.2.4.2 Sampel... 61

3.2.4.3 Teknik Sampling ... 62

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 63

3.2.6. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 64

3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas ... 65

3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 69

3.2.7. Teknik Analisis Data Dan Pengujian Hipotesis ... 71

3.2.7.1 Teknik Analisis Data ... 71

3.2.7.2 Analisis Deskriptif Dengan Menggunakan Distribusi Frekuensi... 72

3.2.7.3 Analisis Verifikatif Dengan Menggunakan Regresi Linier Sederhana ... 73

3.2.7.4 Pengujian Hipotesis ... 77

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 79

4.1 Profil Perusahaan dan Konsumen Mie Sedaap ... 79

4.1.1 Profil Perusahaan ... 79

4.1.1.1 Identitas Perusahaan ... 79

4.1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan... 80

4.1.1.3 Bidan Usaha PT Wings Indonesia ... 80

4.1.1.4 Produk Yang Ditawarkan PT Wings Indonesia ... 82

4.1.1.5 Produk Mie Sedaap ... 85

4.1.2 Karakteristik Responden ... 86

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 86

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .... 87

4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan... 88

4.1.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 89

4.1.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Belanja ... 90

4.1.3 Pengalaman Responden ... 92

4.1.3.1 Pengalaman Responden Berdasarkan Produk Mie Sedaap yang Sering Dikonsumsi ... 92 4.1.3.2 Pengalaman Responden Berdasarkan Dimana Memperoleh Informasi Tentang Mie Sedaap . 93 4.1.3.3 Pengalaman Responden Berdasarkan Apakah


(9)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

Pernah Menonton Iklan Mie Sedaap ... 94

4.1.3.4 Pengalaman Responden Berdasarkan Tanggapan Tentang Iklan Mie Sedaap ... 95

4.1.3.5 Pengalaman Responden Berdasarkan Banyaknya Mengkonsumsi Mie Sedaap ... 96

4.1.3.6 Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan Mengkonsumsi Mie Sedaap ... 97

4.1.3.7 Pengalaman Responden Berdasarkan Tempat Pembelian Produk Mie Sedaap ... 98

4.2 Tanggapan Responden Terhadap Iklan di Televisi ... 99

4.2.1 Gambaran Iklan di Televisi ... 104

4.3 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian ... 107

4.3.1 Gambaran Keputusan Pembelian ... 114

4.4 Pengaruh Iklan di Televisi Terhadap Keputusan pembelian ... 116

4.4.1 Analisis Korelasi ... 117

4.4.2 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 118

4.4.3 Koefisien Determinasi ... 121

4.5 Pembahasan... 123

4.5.1 Pembahasan Iklan di Televisi ... 123

4.5.2 Pembahasan Keputusan Pembelian ... 126

4.5.3 Pembahasan Iklan di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian ... 128

4.6 Implikasi Hasil Penelitian ... 131

4.6.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritis ... 131

4.6.2 Temuan Penelitian Bersifat Empirik ... 133

4.7 Implikasi Hasil Penelitian ... 137

4.7.1 Pengaruh Iklan di Televisi di Bidang Pendidikan ... 137

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 141

5.1 Kesimpulan ... 141

5.2 Rekomendasi ... 142


(10)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

DAFTAR TABEL

No Tabel

Judul Tabel Hal

1.1

1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 1.10

1.11

1.12 2.1 2.2

TOP 10 Negara Mengkonsumsi Mie Instan Dunia Tahun 2008-2012……… Top 10 Instan Noodle of All Time……….. Produsen Mie Instan Di Indonesia……….. Pangsa Pasar Produsen Mie Instan Tahun 2011-2013…..…...

Brand Share Kategori Mie Instan Tahun 2010-2013………

Kinerja Merek Kategori Mie Instan Tahun 2010-2012…..….

TOP BRAND INDEX Kategori Mie Instan Tahun 2010-2013.

Persentase Pemilihan Produk Mie Sedaap…….……..……… Strategi-Strategi Market Mie Sedaap………...……… Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Produk Mie Instan……… Media Periklanan yang Digunakan Konsumen untuk Mengetahui dan Mengenal Produk Mie Instan……… Strategi Promosi Mie Sedaap………... Definisi Iklan………... Tujuan Iklan………..

2 3 5 6 7 9 9 10 12

13

14 15 23 25


(11)

Mabda Safarotus Sururi, 2014 2.3 2.4 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 3.10 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9

Media Iklan ………. Orisinilitas Penelitian………... Operasionalisasi Variabel……… Jenis dan Sumber Data……… Data Populasi Pengkonsumsi Mie Instan………... Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi………... Hasil Pengujian Validitas Variabel X (Iklan di Televisi)…… Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Keputusan Pembelian)……… Hasil Pengujian Reliabilitas………. Skor Alternatif Jawaban………..…………... Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Determinasi…... Produk-Produk PT Wings Indonesia………... Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia……… Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan…………. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan……… Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Belanja... Pengalaman Responden Berdasarkan Produk Mie Sedaap yang Sering Dikonsumsi……….. Pengalaman Responden Berdasarkan Dimana Memperoleh Informasi Tentang Mie Sedaap……… Pengalaman Responden Berdasarkan Apakah Pernah Menontonn Iklan Mie Sedaap………..

27 45 56 59 61 66 67 68 71 72 76 77 82 86 87 88 89 90 92 93


(12)

Mabda Safarotus Sururi, 2014 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 4.16 4.17 4.18 4.19 4.20 4.21 4.22 4.23 4.24

Pengalaman Responden Berdasarkan Tanggapan Tentang Iklan Mie Sedaap………. Pengalaman Responden Berdasarkan Banyaknya Mengkonsumsi Mie Sedaap………. Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan Mengkonsumsi Mie Sedaap……….. Pengalaman Responden Berdasarkan Tempat Pembelian Produk Mie Sedaap……….. Tanggapan Responden Terhadap Misi dalam Iklan Mie Sedaap di Televisi……… Tanggapan Responden Terhadap Message dalam Iklan Mie Sedaap di Televisi……… Tanggapan Responden Terhadap Media dalam Iklan Mie Sedaap di Televisi……… Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Iklan di Televisi………. Tanggapan Responden Terhadap Pemilihan Produk dalam Keputusan Pembelian……….. Tanggapan Responden Terhadap Pemilihan Merek dalam Keputusan Pembelian……….. Tanggapan Responden Terhadap Pemilihan Penyalur/ Pemasok dalam Keputusan Pembelian……… Tanggapan Responden Terhadap Waktu Pembelian dalam Keputusan Pembelian ………. Tanggapan Responden Terhadap Jumlah Pembelian dalam Keputusan Pembelian……….. Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian……… Output Koefisien Korelasi ………..

94 95 96 97 98 100 101 103 105 108 109 110 112 113 114


(13)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

4.25 4.26 4.27 4.28

4.29

Output Koefisien Regresi………. Output ANOVA………... Model Summary……….. Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Iklan di Televisi………. Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian……….

117 118 120 121

124

126 DAFTAR GAMBAR

No

Gambar Judul Gambar Hal

2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 4.1

Model Hierarki Efek Cara Kerja Periklana………. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian……. Model Lima Tahap Proses Pembelian Konsumen………….. Kerangka Pemikiran……… Paradigma Penelitian………... Diagram Garis Linier Iklan Mie Sedaap di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Giant Ekstra Cabang Pasteur Yang Membeli Mie Sedaap……….

35 38 41 51 52


(14)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lampiran 2 : Lampiran 3 : Lampiran 4 : Lampiran 5 : Lampiran 6 : Lampiran 7 : Lampiran 8 : Lampiran 9 : Lampiran 10 : Lampiran 11 : Lampiran 12 : Lampiran 13 :

Angket

Koding Variabel X Koding Variabel Y Produk Moment Uji Manual Validitas

Uji Validitas dan Reliabilitas X Uji Validitas dan Reliabilitas Y Uji Regresi Linier Sederhana Uji Asumsi Klasik

Distribusi F Distribusi T

Perhitungan F tabel dan T tabel melalui SPSS 21.0 Rekapitulasi Bimbingan


(15)

Mabda Safarotus Sururi, 2014


(16)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Secara global perubahan ekonomi berubah begitu cepat, perubahan tersebut menjadikan perekonomian dunia menjadi tidak stabil. Lembaga Pemeringkat Ekonomi (LPE) Global Fitch mengemukakan laju perkembangan ekonomi di Asia pada tahun 2012 menurun menjadi 6.4% dari tahun sebelumnya 7.4%, penurunan tersebut dikarenakan melemahnya laju perekonomian dunia. Salah satu faktor dari perubahan tersebut antara lain krisis keuangan. Krisis keuangan yang terjadi di Eropa yaitu akibat dari utang yang berkembang menjadi krisis pangan dan komoditi dunia (sumber: http://us.finance.detik.com akses: 6/5/2012, 20:03). Berkembangnya krisis pangan dan komoditi menjadikan industri makanan dan minuman (food and beverage) dunia ikut berkembang dengan meningkatnya permintaan pangan dunia.

Industri makanan dan minuman (food and beverage) yang sedang berkembang di dunia yakni industri mie instan. Global Industry Analysts (GIA) mengumumkan laporan global pasar mie instan sangat komprehensif. Pasar global untuk mie instan diperkirakan akan mencapai 139,2 miliar bungkus pada tahun 2015. Faktor utama yang mendorong pertumbuhan pasar mie instan yaitu biaya rendah, berbagai macam rasa, dan waktu memasak yang minimal. Selanjutnya, gaya hidup konsumen pembeli mie instan mempunyai waktu kerja yang padat, semakin banyak perempuan yang bekerja, dan konsumen memiliki sedikit waktu


(17)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

untuk memasak makanan di rumah serta banyak faktor lain yang mendorong pertumbuhan pasar. Permintaan mie yang semakin meningkat di dunia yang termasuk juga negara berkembang. Peningkatan yang sebenarnya telah terbukti menjadi keuntungan di pasar regional tertentu, mengkonsumsi mie instan dianggap menghemat biaya sehingga menjadi alternatif untuk mengurangi biaya hidup.

Mie instan merupakan makanan yang berbahan baku tepung terigu yang diolah menjadi mie dan dimasak dengan instan atau cepat. Para anggota World

Instan Noodles Asosiation (WINA) mengemukakan bahwa mie instan mudah di

masak, murah dan tahan lama dan mengkonsusmsi mie instan sudah menjadi tren di negara-negara berkembang. Banyaknya masyarakat dunia yang mengkonsumsi mie instan membuat permintaan mie instan di negara-negara dunia meningkat. Berikut Tabel 1.1 Top 10 negara dengan konsumsi mie instan terbanyak di dunia.

TABEL 1.1

TOP 10 NEGARA MENGKONSUMSI MIE INSTAN DI DUNIA TAHUN 2008-2012 (JUTA/BUNGKUS)

No Nama Negara 2008 2009 2010 2011 2012 1 China/ Hongkong 42,5 40,8 42,3 42,4 44,0 2 Indonesia 13,7 13,9 14,4 14,5 14,1 3 Jepang 5,1 5,3 5,3 5,5 5,4 4 Vietnam 4,0 4,3 4,8 4,9 5,0 5 India 1,4 2,2 2,9 3,5 4,3 6 USA 4,1 4,2 4,1 4,2 4,3 7 Republic of Korea 3,3 3,4 3,4 3,5 3,5 8 Thailand 2,1 2,3 2,7 2,8 2,9 9 Filipina 2,5 2,5 2,7 2,8 2,7 10 Brazil 1,6 1,8 2,0 2,1 2,3 Sumber: World Instan Noodles Association (WINA) dalam


(18)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

Tabel 1.1 di atas menunjukan tingkat konsumsi mie instan di dunia menurut negara. Peringkat konsumsi mie instan tertinggi yaitu pada negara China dengan jumlah mie instan yang dikonsumsi pertahunnya stabil. Indonesia menduduki peringkat kedua dalam 10 negara konsumsi mie instan bertahan disetiap tahunnya mengalahkan Jepang, Vietnam, USA, Republic of Korea, India, Thailand, Filiphina dan Brazil.

Masyarakat dunia mengkonsumsi mie instan karena mudah dan cepat dalam memasak, selain itu banyaknya variasi rasa sehingga membuat pengkonsumsi mie instan ketagihan ingin terus menerus mengkonsumsinya. Perusahaan konsultan Ramen di dunia The Ramen Rater melakukan penilaian mie instan terbaik dari tahun ke tahunnya. Berikut 10 mie instan yang telah dipilih menjadi yang terbaik didunia pada tahun 2012 dan 2013.

TABEL 1.2

TOP 10 INSTANT NOODLE OF ALL TIME

Peringkat Merek Mie Instan

2012 2013

1 Indomie Special Fried Curly

Noodles-Indofood

Prima Taste Singapore Laksa La

Mian – Singapura

2 Indomie Mie Goreng Rasa Ayam Panggang Jumbo-Indofood

Prima Taste Singapore Curry La

Mian – Singapura

3

Nissin Yakisoba with Mayonnaise/Mustard Packet

Jepang

Indomie Mi Instan Mi Goreng Rendang-Indonesia

4 Sapporo Ichiban, Japanese Style

Noodles Chow Mein Jepang

Nongshim Jinjja Jinjja Flamin Hot and Nutty Noodle Soup - Amerika

5

Mie Sedap Instan Kari Special Bumbu Kari Special

Indomie Curly Noodle with Grilled Chicken Flavour Special Quality

Instant Noodles-Indonesia

6 Myojo Hyoubanya no Chukasoba

JapaneseStyle Noodles

Myojo Ippei-chan Yakisoba

Japanese Style Noodles – Jepang

7 Nong Shim Shin Ramyun Black

Korea

Sapporo Ichiban Chow Mein –


(19)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

8 Sapporo Ichiban Shio Ramen,

Japanese Style Noodles Jepang

Nongshim Shin Ramyun Black Premium Noodle Soup - Amerika

9 Doll Instant Noodle, Artificial

Chicken Flavour Hong Kong

Paldo Kokomen Spicy Chicken Flavor - Korea Selatan

10

Koka Instant Non-Fried Noodles, Spicy Black Pepper Flavour

Singapore

Mama Shrimp Creamy Tom Yum Flavour Oriental Style Instant

Noodles – Thailand

Sumber: http://www.theramenrater.com akses: 2/6/2013, 8:21

Table 1.2 di atas menjelaskan bahwa banyaknya produsen negara-negara di dunia yang memproduksi mie instan dengan berbagai variasi rasa dan jenis mie. Dari tahun ke tahun, The Ramen Rater mencari mie instan terbaik di seluruh dunia. Beberapa merek tetap bertahan dan beberapa merek baru masuk ke dalam daftar mie instant terbaik. Sebagian besar mie instan diproduksi oleh negara-negara yang berada di Asia.

Peringkat kedua konsumsi mie instan di Asia setelah China adalah Indonesia. Selain mengkonsumsi mie instan Indonesia juga merupakan salah satu Negara yang memproduksi mie instan. Susana, S.T.P, M.Sc., PD.Eng. selaku

Head of Nutrifood Research Center Division mengatakan bahwa konsumsi mie

oleh masyarakat Indonesia rata-rata dalam setahun mencapai lebih dari 55 bungkus per orang. Menurut Susana, grafik konsumsi kini terus mengalami peningkatan. Apalagi kini variasi mie instan semakin banyak dengan pilihan rasa yang menggiurkan, yang juga turut mengeksplorasi rasa dari kuliner Nusantara (sumber: http://www.okefood.com, akses: 2/6/2013, 7:41). Tidak heran jika dua merek mie instan asal Indonesia terpilih menjadi mie instan favorit di dunia.

Tercatat saat ini ada berbagai merek mie instan yang ada di Indonesia. Merek-merek mie instan tersebut antara lain Indomie, Mie Sedaap, Supermi,


(20)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

Sarimi, ABC, dan Gagamie. Merek mie instan tersebut di produksi oleh perusahaan yang berbeda-beda. Berikut Tabel 1.3 menunjukan produsen mie instan di Indonesia.

TABEL 1.3

PRODUSEN MIE INSTAN DI INDONESIA

No Perusahaan Merek

1 PT Indofood Sukses Makmur Indomie, Supermie, Sarimi 2 PT. Wingsfood Mie Sedaap

3 PT Jakarana Tama Food Industry (JTFI) Gaga Mie 4 PT. ABC President Mie ABC

Sumber: http://www.datacon.co.id dan http://id.wikipedia.org

Akses 22/02/2013, 08:22

Tabel 1.3 menjelaskan banyaknya produsen yang memproduksi mie instan di Indonesia antara lain PT Indofood Sukses Makmur produk mie instan yang dihasilkan diantaranya Indomie, Supermie dan Sarimi. Berbeda dengan Mie Sedaap yang diproduksi oleh PT. Wingsfood. PT Jakarana Tama Food Industry (JTFI) memproduksi mie instan merek Gaga Mie, dan PT. ABC President yang memproduksi mie instan merek ABC.

Berbagai merek mie instan dan perusahaan yang memproduksikannya akan menjadikan persaingan satu sama lainnya. Hal ini menunjukan bahwa para produsen mie instan harus tetap berinovasi dalam memproduksi atau menciptakan produk barunya dengan berbagai macam variasi rasa. Produsen mie instan juga harus kreatif dalam mempromosikan produk mie instan agar bisa tetap eksis dimata konsumen dan menjadi produk pilihan konsumen dalam keputusan


(21)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

pembelian mie instan. Kegiatan promosi produsen mie instan dalam berebut hati konsumen tidak terlepas dari persaingan satu sama lainnya. Banyaknya persaingan yang ada pada produsen mie instan di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.4 pangsa pasar produsen mie instan berikut.

TABEL 1.4

PANGSA PASAR PRODUSEN MIE INSTAN DI INDONESIA TAHUN 2011-2013

No Produsen Mie Pangsa Pasar Perusahaan

2011 2012 2013

1 PT Indofood Sukses Makmur

(Indomie, Supermi, Sarimi) 77% 73% 70% 2 PT Wingsfood

(Mie Sedaap) 12% 22% 20% 3

PT ABC, PT JTFI, dan lainnya (Gaga Mie, Mi Kare,

ABC)

11% 10% 10% Sumber: Hasil modifikasi data dari http://www.indonesiafinancetoday.com, akses: 22/9/2013, 06:51

Tabel 1.4 menjelaskan pangsa pasar produsen mie instan di Indonesia pada tahun 2011-2013. Pangsa pasar mie instan dikuasai oleh PT Indofood Sukses Makmur disetiap tahunnya, di tahun 2013 pangsa pasar PT Indofood mencapai sebesar 70% dengan produk utama Indomie serta produk lainnya seperti Supermie dan Sarimi. Sedangkan PT Wingsfood pada tahun 2013 yang memproduksi Mie Sedaap berada pada posisi kedua sebesar 20% jauh dibawah pangsa pasar PT Indofood. Pangsa pasar ketiga sebesar 10% diperebutkan oleh beberapa produsen


(22)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

Mie instan seperti PT ABC, PT JTFI dan produsen mie instan lainnya pada tahun 2013.

Berebutnya persaingan industri mie intsan tidak hanya dalam pangsa pasar, industri mie instan di Indonesia bersaing kuat dalam pangsa merek (brand share). Banyaknya merek mie instan menjadikan pangsa merek (brand share) kategori mie instan bersaing satu sama lainnya. Berikut Tabel 1.5 pangsa merek (brand

share) kategori mie instan.

TABEL 1.5

BRAND SHARE MIE INSTAN DI INDONESIA TAHUN 2009-2012

No Merek Brand Share (%)

2009 2010 2011 2012 1 Indomie 75,5 81,0 75,9 75,8 2 Mie Sedaap 16,5 13,5 17,6 16,6 3 Supermi 4,4 3,6 3,2 3,7 4 Sarimie 1,7 0,6 1,6 2,8

Sumber: Majalah SWA No 16/XXV/7 Juli- 5 Agustus 2009, Majalah SWA No 15/XXVI/ 15-28 Juli 2010, Majalah SWA No 18/XXVII/ 18-27 Juli 2011, Majalah SWA edisi XXVIII 20 September-3 Oktober 2012

Tabel 1.5 menunjukan pangsa merek (brand share) mie instan di Indonesia. Pangsa merek kategori mie instan di Indonesia di kuasai oleh Indomie dengan persentase dari tahun ke tahunnya selalu tinggi dan pada tahun 2012 mencapai 75,8%. Peringkat kedua pangsa merek di kuasai oleh Mie Sedaap dengan persentase yang menurun dari tahun sebelumnya pada tahun 2012 mencapai 16,6%. Peringkat ketiga di kuasai oleh Supermi yang memiliki pangsa merek meningkat dari tahun sebelumnya dan pada tahun 2012 mencapai 3,7%. Peringkat terakhir dikuasai oleh Sarimie, meskipun mendapatkan peringkat terakhir Sarimie


(23)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

memiliki persentase pangsa merek meningkat dari tahun ke tahunnya dan pada tahun 2012 mencapai 2,8%.

Berebutnya pangsa merek dan pangsa pasar mie instan menjadikan persaingan di mata konsumen dalam menentukan pilihannya untuk memutuskan pembelian produk mie instan, karena pada kenyataannya banyak sekali merek mie instan yang unggul dan mempunyai kekhasan satu sama lain. Tinggi rendahnya pangsa pasar dan pangsa merek mie instna menentukan merek mie instan yang mana yang lebih menjadi pilihan konsumen dalam membeli atau mengkonsumsi mie instan.

Salah satu produk mie instan yang berkembang di Indonesia yaitu Mie Sedaap yang di produksi oleh PT. Wingsfood. PT. Wingsfood memproduksi Mie Sedaap dengan berbagai jenis dan variasi rasa yang beragam. Mie Sedaap memiliki dua jenis yakni, Mie Sedaap goreng dan Mie Sedaap kuah. Mie Sedaap jenis goreng ada dua rasa yakni Mie Sedaap Goreng dan Mie Sedaap Sambal Goreng. Sedangkan varian rasa Mie Sedaap Kuah diantaranya Mie Sedaap Rasa Soto, Mie Sedaap Rasa Ayam Bawang, Mie Sedaap Rasa Ayam Spesial, Mie Sedaap Rasa Kari Ayam, dan Mie Sedaap Rasa Kari Kental Spesial (sumber:

http://www.wingscorp.com akses: 2/6/2012, 7:49).

Mie Sedaap merupakan salah satu merek mie instan yang berpotensi terbukti bahwa pada kenyataannya Mie Sedaap pernah masuk kedalam salah satu mie instan tervaforit di dunia. Hal ini membuktikan bahwa Mie Sedaap dapat bersaing dengan merek-merek mie instan yang lainnya. PT Wingsfood dalam memproduksi Mie Sedaap harus menjaga kualitas produk dari Mie Sedaap itu sendiri dengan cara terus mempertahankan merek Mie Sedap. Mie Sedaap mempertahankan


(24)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

mereknya dengan cara selalu berinovasi dalam menciptakan produk Mie Sedaap dengan variasi rasa yang baru dan juga harus kreatif dalam mempromosikan produk Mie Sedaap agar bisa tetap eksis dan produk Mie Sedaap tetap diingat oleh konsumen dan menjadikan merek yang kuat yang diingat oleh konsumen.

Diterimanya suatu produk mie instan baik di pasar maupun di mata konsumen dapat dilihat dari kemampuan kinerja merek (brand value) kategori mie instan sendiri khususnya Mie Sedaap. Berikut Tabel 1.6 Kinerja Merek Kategori Mie Instan Tahun 2010-201

TABEL 1.6

KINERJA MEREK KATEGORI MIE INSTAN TAHUN 2010-2012

No Merek Brand Value (%)

2010 2011 2012

1 Indomie 85,6 81,3 78,9 2 Mie Sedaap 47,1 50,9 38,0 3 Supermi 41,5 41,0 28,0 4 Sarimi 40,8 40,9 27,8 Sumber: Majalah SWA edisi XXVIII 20 September-3 Oktober 2012

Berdasarkan Tabel 1.6 kinerja merek kategori mie instan menunjukan bahwa Mie Sedaap mengalami penurunan dari kinerja merek pada tahun sebelumnya. kinerja merek Mie Sedaap di tahun 2010 mencapai 47,1%, ditahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 50,9%. Akan tetapi di tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 38,0%. Penurunan tersebut akibat dari kurangnya minat beli konsumen untuk memutuskan pembelian memilih Mie Sedaap. Penurunan tersebut menuntut perusahaan Mie Sedaap untuk terus berinovasi guna memuaskan hati konsumen untuk tidak berpindah dan tetap menjadikan Mie Sedaap sebagai pilihan keputusan pembelian Mie Instan konsumen.


(25)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

Kurangnya minat beli yang berakibat pada rendahnya tingkat keputusan pembelian Mie Sedaap tidak hanya pada brand value saja. Penurunan lain pada Mie Sedaap, terjadi pula pada Top Brand Index kategori mie instan dapat dilihat di Tabel 1.7 berikut.

TABEL 1.7

TOP BRAND INDEX KATEGORI MIE INSTAN TAHUN 2010-2013

Tabel 1.7 di atas menunjukan Top Brand Index kategori mie instan dari tahun 2010-2013. TBI Mie Sedaap berada pada posisi kedua setelah Indomie, Mie Sedaap tergolong produk baru di pasar mie instan karena Mie Sedaap masuk ke pasar industri pada tahun 2003. Kemunculan Mie Sedaap menjadikan pesaing baru untuk Indomie, sehingga TBI Indomie sempat menurun meskipun TBI Indomie selalu menjadi peringkat teratas. Penurun TBI tersebut membuat Mie Sedaap semakin menurun dari tahun ke tahunnya. Pada tahun 2013 TBI Mie Sedaap hanya mencapai 13,5%. Indikasi penurunan minat beli konsumen pada produk Mie Sedaap diperkuat juga dari hasil pra penelitian penulis pada Konsumen produk Mie Sedaap di Giant Ekstra Cabang Pasteur. Berikut Tabel 1.8

TABEL 1.8

PERSENTASE PEMILIHAN PRODUK MIE INSTAN

(survei pada Konsumen produk Mie Sedaap di Giant Ekstra Cabang Pasteur)

No Merek Persentase

1 Indomie 53,3%

MEREK TBI

2010 2011 2012 2013 Indomie 75.5% 75,2% 77,5% 80,6% Mie Sedaap 14.2% 16.4% 15,7% 13,5% Supermie 4,2% 4,4% 2,5% 2,1% Sarimi 1,2% 1,1% 0,7% 1,2%


(26)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

2 Mie Sedaap 26,6% 3 Supermie 3,3% 4 Sarimi 10%

5 ABC 6,6%

Sumber: Hasil Pra Penelitian September 2013

Berdasarkan Tabel 1.8 melalui pra penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari 30 Konsumen produk Mie Sedaap di Giant Ekstra Cabang Pasteur, pemilihan produk mie instan menunjukan bahwa pengkonsumsi Mie Sedaap berada diurutan kedua dengan 26,6% berbeda dengan pesaingnya Indomie selalu menjadi peringkat pertama dengan 53%. Hal ini menujukan bahwa keputusan pembelian dari produk Mie Sedaap masih rendah. Rendahnya keputusan konsumen dalam membeli Mie Sedaap karena banyaknya persaingan di pasar mie instan.

Rendahnya konsumen dalam memilih Mie Sedaap di Giant Ekstra Cabang Pasteur menunjukan bahwa rendahnya keputusan pembelian produk Mie Sedaap. Tidak hanya dalam pra penelitian data yang diperoleh peneliti seperti pangsa pasar

(market share), pangsa merek (brand share), kinerja merek kategori mie instan

dan top brand index pada produk Mie Sedaap dari tahun ke tahun tidak

menunjukan adanya peningkatan dengan kata lain mengalami penurunan.

Keadaan tersebut bisa ditafsirkan bahwa kondisi pasar semakin menuntut adanya perubahan dan inovasi yang memberikan nilai lebih dari suatu produk khususnya Mie Sedaap. Selain itu jiga dituntut untuk bisa memenuhi harapan dan kebutuhan konsumen sehingga dapat tercipta asosiasi positif pada merek Mie


(27)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

Sedaap dan Mie Sedaap menjadi produk pilihan konsumen dalam memutuskan pembeliannya.

Keputusan pembelian merupakan hal yang sangat penting bagi setiap perusahaan, karena melalui konsumen dalam memutuskan pembeliannya merupakan awal dari kesuksesan produk yang perusahaan tawarkan. Melalui keputusan pembelian memberikan peluang bagi konsumen dalam bersikap memilih produk mana yang dianggap sesuai dengan kebutuhannya, apakah selanjutnya konsumen akan melanjutkan dengan melakuakan pembelian berulang dan menjadi loyal, atau konsumen tidak berminat dan memilih produk yang lain karena merasa tidak puas.

Keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk merupakan hal yang sangat penting yang harus diperhatikan, karena sikap konsumen dalam memutuskan pembelian dapat berubah-ubah dengan cepat sesuai dengan banyaknya informasi yang muncul atau faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar dalam dirinya. Menurut Fandi Tjiptono (2008:156), Keputusan pembelian didasari pada informasi tentang keunggulan suatu produk yang disusun sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan merubah seseorang untuk melakukan keputusan pembelian. Oleh karena itu, untuk mempengaruhi keputusan pembelian dibutuhkan strategi khusus perusahaan dalam mengembangkan dan mempertahankan eksistensinya di pasar mie instan. Strategi yang dilakukan perusahaan Mie Sedaap umumnya sama seperti marketing mix yaitu melalui 4P (product, price, promotion, dan place). Berikut Tabel 1.9 Strategi-Staregi Market Mie Sedaap.


(28)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

TABEL 1.9

STRATEGI-STAREGI MARKET MIE SEDAAP

NO MARKETING

MIX

STRATEGI MIE SEDAAP 1 Produk Inovasi produk:

menciptakan mie instan dengan berbagai pilihan rasa yang disukai konsumen, diantaranya:

 Mie Goreng terdiri dari Mie Sedaap Goreng dan Mie Sedaap Sambal Goreng

 Mie Kuah terdiri dari Mie Sedaap Kuah memilki banyak varian rasa diantaranya Mie Sedaap Rasa Soto, Mie Sedaap Rasa Ayam Bawang, Mie Sedaap Rasa Ayam Spesial, Mie Sedaap Rasa Kari Ayam, Mie Sedaap Rasa Kari Spesial dan Mie Sedaap Rasa Kaldu Ayam.

 Menciptakan Mie Sedaap kemasan yang diberi nama Mie Sedaap Cup

2 Harga Menberikan harga yang ekonomis dengan memberikan kualitas mie di kelas premium. Harga satu bungkus Mie Sedaap lebih murah dibandingkan pesaing utamanya yakni berkisar sekitar Rp. 1.500-1.600

NO MARKETING

MIX

STRATEGI MIE SEDAAP

3 Promosi Promosi melalui below the line dan above the line.

Below the line sepereti: event koki cilik bersama Mie

Sedaap dengan tema “kreasi Mie Bersama 300 Koki Cilik”, dan juga lomba memasak “menu sahur ala Mie Sedaap”.

Above the line antara lain iklan televisi, billboard,

dan media cetak. Mie Sedaap lebih sering menggunakan iklan televisi dalam mempromosikan produknya, banyak sekali iklan televisi yang mempromosikan Mie Sedaap dengan ide iklan yang selalu kreatif dengan menggunakan celebrity.

4 Distribusi Produk Mie Sedaap di distribusikan dengan menggunakan channel modern dan channel traditional. Channel modern seperti mendistribusikan ke pasar modern seperti supermarket, minimarket. Dan channel


(29)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

tradisional seperti pasar-pasar tradisional, warung, toko. Sumber: Modifikasi dari http://marsnewsletter.wordpress.com,

http://scylics.multiply.com, dan http://techno.okezone.com akses 7/5/2012, 14:24 Tabel 1.9 di atas menunjukan strategi yang dilakukan Mie Sedaap dilihat dari produk, harga, promosi dan distribusi. Strategi tersebut dapat dikatakan mampu mempengaruhi konsumen dalam memutuskan pembelian produk Mie Sedaap. Strategi Mie Sedaap yang paling berpengaruh yakni melalui strategi promosi, tujuan dari promosi sendiri yaitu untuk membujuk dan mempengaruhi konsumen agar melakukan pembelian.

Kegiatan promosi yang efektif akan mempengaruhi konsumen dalam memutuskan untuk melakukan pembelian. Melalui promosi inilah perusahan mengkomunikasikan informasi atau pesan yang akan disampaikan produk, sehingga konsumen tertarik dan melakukan pembelian. Berikut Tabel 1.10 hasil pra penelitian penulis mengenai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memutuskan untuk melakukan pembelian mie instan.

TABEL 1.10

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MIE INSTAN

(survei pada Konsumen produk Mie Sedaap di Giant Ekstra Cabang Pasteur)

No Faktor Persentase

1 Variasi rasa 40% 2 Iklan 36,6% 3 Harga 13,3% 4 Lainnya 10% Sumber: Hasil Pra Penelitian September 2013

Berdasarkan Tabel 1.10 faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian produk mie instan adalah variasi rasa sebesar 40%, iklan sebesar 36,6%, harga sebesar 13,3%, dan lainya 10%. Tabel 1.10 menunjukan bahwa dalam segi produk


(30)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

makanan soal rasa merupakan faktor yang mempengaruhi pembelian paling utama, namun faktor promosi melalui iklan tidak kalah membawa pengaruh yang cukup besar terhadap pembelian produk mie instan khususnya Mie Sedaap.

Strategi promosi yang dilakukan perusahaan Mie Sedaap yang paling efektif untuk mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian yaitu melalui periklanan (advertising). Iklan merupakan salah satu bagian dari promosi yang bertujuan untuk mengkomunikasikan pesan penjualan.

Menurut Fandy Tjiptono (2008:226), “Periklanan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang disadari pada informasi tentang keunggulan, atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian”.

Iklan dapat menyampaikan pesan tentang produk sesuai dengan tujuan dan sasaran produk yang ditawarkan. Melalui iklan pesan dan informasi yang akan disampaikan oleh suatu produk akan sampai dan masuk menjadi perhatian konsumen dengan waktu yang cepat dan singkat. Berikut Tabel 1.11 terdapat hasil pra penelitian mengenai bentuk atau media iklan yang digunakan konsumen untuk mengetahui dan mengenal mie instan.

TABEL 1.11

MEDIA PERIKLANAN YANG DIGUNAKAN KONSUMEN UNTUK MENGETAHUI DAN MENGENAL PRODUK MIE INSTAN (survei pada Konsumen produk Mie Sedaap di Giant Ekstra Cabang Pasteur)

No Media Presentase

1 Televisi 73,3% 2 Majalah 13,3% 3 Sosial media 3,3%


(31)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

4 Lainnya 10%

Sumber: Hasil Pra Penelitian September 2013

Berdasarkan Tabel 1.11 hasil pra penelitian penulis media periklanan yang digunakan konsumen untuk mengetahui dan mengenal produk mie instan paling tinggi dipilih yaitu melalui media televisi sebesar 73,3%, kedua melalui majalah sebesar 13,3%, ketiga melalui sosial media sebesar 3,3%. Hal ini menunjukan bahwa televisi merupakan media periklanan yang paling efektif bagi konsumen untuk mengetahui sebuah produk setelah majalah, sosial media, dan lainnya, karena media televisi memiliki kekuatan dalam menampilkan suara dan gambar secara bersamaan sehingga konsumen lebih cepat menangkap isi dari pesan melalui iklan televisi sehingga konsumen tertarik dan melakukan pembelian.

Strategi Mie Sedaap yang paling efektif melalui iklan televisi, terbukti bahwa dalam pembelanjaan iklan televisi Mie Sedaap pada tahun 2011 mengeluarkan sebesar Rp 291 Miliar naik 34% dari tahun sebelumnya (http://techno.okezone.com akses 7/5/2012, 14:41). Sedangkan di tahun 2012 pembelajaan iklan di televisi produk Mie Sedaap sebesar Rp 504,12 Miliar semakin meningkat dari tahun sebelumnya. ( http://mix.co.id/marketing-update/2012-belanja-iklan-challenger-brand-kalahkan-market-leader/, akses 22/9/2013, 6:13)

Biaya iklan yang begitu besar menunjukan bahwa produk Mie Sedaap benar-benar serius dalam menjalankan promosi melalui iklan televisi, karena perusahaan yakin bahwa melalui iklan televisi merupakan kegiatan promosi yang paling efektif untuk mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembeliannya.


(32)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

Dalam setiap tahunnya Mie Sedaap selalu memberikan ide baru yang kreatif dan inovatif melalui iklan televisi agar produk Mie Sedaap lebih dikenal dan diinginkan oleh konsumen. Berikut Tabel 1.12 strategi promosi Mie Sedaap melalui iklan televisi.

TABEL 1.12

STRATEGI PROMOSI MIE SEDAAP MELALUI IKLAN TELEVISI

Iklan Tema Tahun

Semua produk Mie Sedaap Mie Sedaap satukan rasa

(Nidji) 2013

Semua produk Mie Sedaap Inovator in taste (Nidji) 2013 Mie Sedaap Cup Mie Sedaap kemasan Cup

(Nidji) 2013

Mie Sedaap Cup Mie Sedaap kemasan Cup

(Raditya Dika) 2013 Mie Sedaap kari spesial Main sepak bola 2012 Mie Sedaap goreng “Nggak Enak” Soal rasa lidah

ga bisa bohong 2012 Mie Sedaap rasa ayam

spesial Ayamku 2012

Mie Sedaap goreng Puas sedapnya (Samuel

Zylgwyn) 2012

Mie Sedaap kari spesial Nendang karinya (Edwin Lau) 2011 Semua produk Mie Sedaap Panti Asuhan (Puasa dan

lebaran) 2011

Mie Sedaap rasa soto Art of taste Umay 2011 Mie Sedaap goreng dan Mie

Sedap rasa soto This is my choice (Edwin Lau) 2011 Mie Sedaap rasa soto Soal rasa lidah ga bisa bohong

Versi I 2011

Iklan Tema Tahun

Mie Sedaap goreng Soal rasa lidah ga bisa bohong

Versi II 2011

Mie Sedaap ayam spesial Puas sedapnya (Chelsea

Olivia) 2011

Mie Sedaap rasa soto Lie detector 2010 Mie Sedaap goreng Aku ga punya papa 2010 Mie Sedaap rasa soto Anak kost 2010 Mie Sedaap goreng Puas sedapnya (Cut Tary) 2010 Mie Sedaap goreng Sepatu baru 2010


(33)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

Semua produk Mie Sedaap Lebaran 2010 Mie Sedaap goreng dan Mie

Sedaap rasa soto

Kualitas mie terbaik (Marcel

dan Silva) 2009 Mie Sedaap goreng Dimana ada Titi Kamal disitu

ada Mie Sedaap (Titi Kamal) 2008 Sumber: Modifikasi dari

http://www.youtube.com/results?search_query=iklan+mie+sedaap&sm=3

akses: 22/02/2013. 07:50

Tabel 1.12 menunjukan bahwa Mie Sedaap selalu aktif dalam melakukan strategi melalui media iklan televisi. Terbukti bahwa hampir dari 10 tahun Mie Sedaap masuk kedalam pasar mie instan, Mie Sedaap melakukan promosi melalui iklan televisi begitu banyak dengan tema yang kreatif dan inovatif agar pesan yang akan disampaikan lebih cepat dipahami dan diingat oleh konsumen dengan memunculkan karakteristik humor dalam iklan dan dengan menggunakan beberapa bintang iklan.

Berdasarkan uraian permasalahan, untuk mengetahui seberapa efektif iklan Mie Sedaap di televisi pengaruhnya terhadap keputusan pembelian maka dirasakan perlu untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Iklan Produk Mie Sedaap di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan pada latar belakang penelitian, produk Mie Sedaap belum dapat menguasai pangsa pasar, brand value dan top

brand index. Posisi Mie Sedaap terkalahkan oleh produk pesaingnya. Mie Sedaap

merasa perlu melakukan beberapa strategi untuk lebih memperkuat merek produk Mie Sedaap di mata konsumen dan membuat konsumen memilih produk Mie


(34)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

Sedaap dalam keputusan pembelian mie instan. Maka yang menjadi tema utama dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

Perubahan-perubahan yang terjadi pada konsumen dalam keputusan pembelian karena persaingan yang tinggi dalam industri mie instan khususnya Mie Sedaap, situasi ini menyebabkan rendahnya market

share, brand share dan menurunnya brand value serta top brand index

produk Mie Sedaap sehingga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan minat beli produk Mie Sedaap dengan melakukan promosi melalui iklan di media televisi. Dengan melakukan promosi melalui iklan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan dapat lebih menarik minat konsumen untuk membeli produk Mie Sedaap dibandingkan merek lainnya.

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana gambaran Iklan produk Mie Sedaap di Televisi 2. Bagaimana gambaran Keputusan Pembelian Mie Sedaap

3. Seberapa besar pengaruh Iklan Produk Mie Sedaap Terhadap Keputusan Pembelian

1.4Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh temuan mengenai :

1. Gambaran Iklan produk Mie Sedaap di Televisi 2. Gambaran Keputusan Pembelian Mie Sedaap

3. Memperoleh temuan mengenai seberapa besar pengaruh Iklan Produk Mie Sedaap di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian


(35)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

1.5Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan baik secara teoritik maupun praktik sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi penulis, umumnya berbagai pihak yang ingin lebih jauh memperluas dan memperdalam ilmu pengetahuan dibidang ekonomi manajemen khusunya Pengaruh Iklan Produk Mie Sedaap di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian.

2. Kegunaan Praktis a. Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan terutama mengenai khusunya Pengaruh Iklan Produk Mie Sedaap di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian.

Selain itu, dapat memberikan pengetahuan baru dalam bidang manajemen pemasaran, sehingga dapat dibandingkan antara teori yang didapat dengan kondisi yang terjadi di lapangan.

b. Bagi Perusahaan

Dapat memberikan masukan, saran dan informasi yang bermanfaat bagi peningkatan perusahaan selanjutnya.


(36)

(37)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitan

Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh iklan Mie Sedaap di televisi terhadap keputusan pembelian. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas (X) (independent variable) yaitu iklan di televisi yang memiliki dimensi dasar yaitu misi, pesan, dan media. Masalah penelitian yang merupakan variabel terikat (Y) (dependent variable) yaitu keputusan pembelian yang terdiri dari pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur/pemasok, jumlah pembelian dan waktu pembelian.

Objek yang menjadi responden penelitian ini adalah konsumen produk Mie Sedaap di Giant Ekstra Cabang Pasteur, oleh karena itu akan diteliti pengaruh iklan produk Mie Sedaap di televisi terhadap keputusan pembelian (survei pada konsumen Pembeli Mie Sedaap di Giant Ekstra Cabang Pasteur).

Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, maka metode penelitian yang digunakan menurut Husein Umar (2008:45) adalah cross

sectional method, yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam

satu kurun waktu tertentu/tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang. 3.2. Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu menurut Sugiyono


(38)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

(2013:2). Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis menurut Sugiyono (2013:2).

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode verifikatif. Menurut Sugiyono (2012:86) menjelaskan bahwa, “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara satu dengan variabel yang lain”.

Penelitian deskriptif dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui deskripsi atau gambaran mengenai iklan Produk Mie Sedaap di televisi terhadap keputusan pembelian. Menurut Arikunto (2010:14),”Penelitian verifikatif adalah penelitian yang dasarnya ingin menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan”. Penelitian verifikatif yang dilakukan penelitian ini untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Jadi, penelitian verifikatif ini untuk menguji pengaruh iklan di televisi yang meliputi misi, pesan dan media terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka


(39)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei atau

explanatory survey. Menurut Sugiyono (2011:11) yang dimaksud dengan metode

survei adalah:

Metode survei yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antara variable sosiologis dan psikologis.

Survei informasi dari sebagian populasi (sampel responden) dikumpulkan langsung ditempat kejadian secara empirik, dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang diteliti.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2013:38), “Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel ke dalam konsep teori dari variabel yang diteliti, indikator, ukuran dan skala yang bertujuan untuk mendefinisikan dan mengukur variabel.

Berdasarkan objek penelitian yang telah dikemukakan di atas diketahui bahwa variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah iklan di televisi sebagai variabel independent/variabel bebas (X) dengan indikator misi, pesan dan media. Variabel tersebut dicari bagaimana pengaruhnya terhadap keputusan pembeliankonsumen sebagai variabel dependent/variabel terikat (Y) dengan indikator pilihan merek, pilihan produk, pilihan penyalur, waktu pembelian,


(40)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

jumlah pembelian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL

Variabel Sub Variabel Konsep Variabel/ sub Variabel

Indikator Ukuran Skala No.

Item

Iklan di Televisi (X)

Iklan bentuk

presentasi yang

dibayar nonpersonal

dan promosi ide,

barang, atau jasa oleh

sponsor yang

teridentifikasi. Kotler dan Armstrong (2012:408)

Missi (X1)

Tujuan iklan dapat digolongkan menjadi iklan informatif, iklan persuasif, iklan pengingat. Kotler dan Keller (2012: 504)

 Menginformasi

kan produk

 Membujuk

untuk membeli produk

 Mengingatkan

konsumen terhadap iklan produk

 Tingkat ketepatan

tujuan iklan dalam memberikan

informasi kepada

konsumen

 Tingkat ketepatan

tujuan iklan Mie

Sedaap untuk

membujuk

konsumen membeli Mie Sedaap

 Tingkat ketepatan

tujuan iklan Mie

Sedaap untuk

mengingatkan produk Mie Sedaap

Interval Interval Interval 1 2 3 Message (X2)

Pesan iklan idealnya harus mampu menarik perhatian (attention), mempertahankan ketertarikan (interest), membangkitkan

keinginan (desire),

dan menggerakkan

tindakan (action).

Kotler dan Keller (2009:541)

 Menarik perhatian (attention)

 Mempertahan kanketertarikan (interest)

 Membangkitkan

keinginan (desire)

 Tingkat kemenarikan

pesan iklan Mie Sedaap

 Tingkat daya tarik

iklan Mie Sedaap mendorong konsumen membeli Mie Sedaap

 Tingkat pesan iklan

Mie Sedaap dalam membangkitkan Interval Interval Interval 4 5 6


(41)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

 Menggerakkan tindakan (action).

keinginan untuk membeli Mie Sedaap

 Tingkat keinginan

untuk melihat iklan Mie Sedaap

Interval 7

Variabel Sub Variabel Konsep Variabel/ sub Variabel

Indikator Ukuran Skala No.

Item Media

(X3) .

 Televisi  Tingkat daya tarik

gambar dan suara iklan Mie Sedaap di Televisi

 Tingkat Daya tarik

bintang iklan Mie Sedaap di televise

 Tingkat frekuensi

iklan Mie Sedaap di televisi Interval Interval Interval 8 9 10 Keputusan Pembelian Konsumen (Y)

Kotler & Armstrong

(2009: 226)

“Keputusan Pembelian

adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Pemilihan produk Perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada konsumen yang berminat membeli sebuah produk serta alternatif yang mereka pertimbangkan (Kotler dan Keller, 2012:170)  Pembelian berdasarkan keunggulan produk  Pembelian berdasarkan varian produk

 Tingkat pembelian

berdasarkan

keunggulan produk Mie Sedaap

 Tingkat pembelian

berdasarkan varian produk Mie Sedaap

Interval

Interval 11


(42)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

Pemilihan merek

Setiap merek memiliki perbedaan- perbedaan tersendiri, sehingga konsumen harus memutuskan merek mana yang akan dibeli. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui

bagaimana konsumen memilih sebuah merek (Kotler dan Keller, 2012:170)

 Kepercayaan

terhadap merek

 Popularitas

merek

 Tingkat pembelian

berdasarkan kepercayaan terhadap merek Mie Sedaap

 Tingkat pembelian

berdasarkan popularitas merek Mie Sedaap Interval Interval 13 14 Variabel

Sub Variabel Konsep Variabel/

sub Variabel Indikator Ukuran Skala

No. Item Pemilihan saluran pemasok Konsumen harus mengambil keputusan tentang penyalur yang akan dikunjungi. Setiap konsumen berbeda dalam hal menentukan penyalur karena faktor lokasi yang dekat, harga yang murah, persediaan barang yang lengkap, kenyamanan berbelanja, keleluasaan tempat dan lain sebagainya. (Kotler dan Keller, 2012:170)  Pembelian berdasarkan kemudahan lokasi pembelian  Pembelian berdasarkan kemudahan untuk mendapatkannya

 Tingkat pembelian

berdasarkan kemudahan lokasi pembelian Mie Sedaap

 Tingkat pembelian

berdasarkan kemudahan untuk mendapatkannya Mie Sedaap Interval Interval 15 16 Waktu pembelian Keputusan pembelian konsumen bisa dilakukan dalam pemilihan waktu yang berbeda-beda, sesuai dengan kapan produk tersebut dibutuhkan (Kotler dan Keller, 2012:170)

 Kesesuaian

dengan kebutuhan konsumen

 Waktu yang

dinginkan  Tingkat pertimbangan pembelian dalam waktu pembelian disesuaikan dengan kebutuhan  Tingkat pertimbangan

pembelian dalam

waktu pembelian

disesuaikan dengan keinginan Interval Interval 17 18 Jumlah Pembelian Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat.

(Kotler dan Keller,

 Banyaknya

produk yang dibutuhkan

 Tingkat pembelian

berdasarkan banyaknya produk yang dibutuhkan

 Tingkat pembelian

berdasarkan

Interval

Interval 19


(43)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

2012:170) banyaknya produk

yang diinginkan

3.2.3. Jenis dan Sumber Data

Sumber data penelitian merupakan sumber data yang diperlukan dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2012:137), “Sumber data penelitian dibedakan menjadi dua yaitu, sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data”.

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Untuk mengetahui lebih jelasnya jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut:

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No. Jenis Data Sumber Data Kategori

data 1. Top 10 Negara

Mengkonsumsi Mie Instan Di Dunia Tahun 2008-2012

World Instan Noodles Association

(WINA) dalam

http://instantnoodles.org

Sekunder

2. Top 10 Mie Instan Noodle All The Time

http://www.theramenrater.com Sekunder

3. Produsen Mie Instan Di Indonesia

Modifikasi dari

http://www.datacon.co.id dan

http://id.wikipedia.org

Sekunder

4. Pangsa Pasar Produsen Mie Instan di Indonesia

Tahun 2009-2011

Modifikasi dari

http://old.indonesiafinancetoday.com


(44)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

5. Brand Share Mie Instan Di Indonesia Tahun 2009-2012

Majalah SWA No 16/XXV/7 Juli- 5 Agustus 2009, Majalah SWA No 15/XXVI/ 15-28 Juli 2010, Majalah SWA No 18/XXVII/ 18-27 Juli 2011, Majalah SWA edisi XXVIII 20 September-3 Oktober 2012

Sekunder

6. Kinerja Merek Kategori Mie Instan Tahun 2010-2012

Majalah SWA edisi XXVIII 20 September-3 Oktober 2012

Sekunder

7. Top Brand Index Mie

Instan Tahun 2010-2013

www.topbrand-award.com Sekunder 8. Strategi-strategi Market

Mie Sedaap

Modifikasi dari

http://marsnewsletter.wordpress.com,

http://scylics.multiply.com, dan

http://techno.okezone.com

Sekunder

No. Jenis Data Sumber Data Kategori

data 9. Strategi Promosi Mie

Sedaap melalui Iklan Televisi

youtube.com Sekunder

10. Tanggapan responden mengenai Iklan di televisi

Konsumen Mie Sedaap Giant Ekstra Cabang Pasteur

Primer

11. Tanggapan responden mengenai Keputusan pembelian

Konsumen Mie Sedaap Giant Ekstra Cabang Pasteur

Primer

Sumber: Hasil pengolahan data 2013

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampel 3.2.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2013:80), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.


(45)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

Menurut Husein Umar (2008:137), “Populasi adalah kumpulan elemen yang mempunyai karakteristik tertentu yang sama dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel”.

Berdasarkan pengertian populasi, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli Mie Sedaap di Giant Ekstra Cabang Pasteur.

TABEL 3.3

DATA POPULASI PEMBELI MIE SEDAAP DI GIANT EKSTRA CABANG PASTEUR

Hari Banyak Pengunjung Senin

260 Selasa

Rabu Kamis

Jumat

Sabtu 184 Minggu

Total 444

Sumber: Pra Penelitian September 2013

Berdasarkan hasil penelitian data populasi di atas, dalam satu minggu jumlah pembeli Mie Sedaap mencapai 444 orang. Jika dalam sebulan rata-rata pembeli Mie Sedaap mencapai 1776 orang.


(46)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

Menurut Sugiyono (2013:81), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh pupulasi”. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:131), “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.

Menurut Sugiyono (2013:81), menyatakan bahwa :

Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi, untuk itu sampel dari populasi harus betul-berul representative(mewakili)”.

Rumus yang digunakan dalam menarik sampel dapat menggunakan rumus Harun Al Rasyid sebagai berikut:

Berikut adalah Rumus n0

Keterangan:

N = Populasi

N = Banyaknya sampel yang diambil dari seluruh unit

S = Simpangan baku untuk variabel yang diteliti dalam populasi dengan menggunakan Deming’s Emperical Rule.

Δ

= Bound of Error yang bisa ditelorir atau dikehendaki

sebesar 5%


(47)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

1. Menentukan S

Data terbesar 7 x 20 =140 Data terkecil 1 x 20 = 20 R = data terbesar-data terkecil R = 140 – 20 = 120

Sehingga,

S = 0,21 x 120 = 25,2

Diperoleh S= 0,21R berdasarkan pengamatan dari jawaban responden yang menjawab kuesioner yang berskala 1-7, responden lebih banyak menjawab dengan skor antara 5-7 sehingga kurva cenderung condong kesebelah kanan.

2. Dengan derajat kepercayaan = 95% dimana α = 5%

96 , 1 975 , 0 2

1  

       Z Z

3. Mencari nilai n0

no 2 5 2 , 25 96 , 1        x

no  

      2 5 392 , 49

97,58 = 98 4. Mencari niai n

n

1776 98 1

98 

n

055 , 1


(48)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

Berdasarkan perhitungan sampel maka didapatkan sampel minimal dalam penilitian ini berjumlah 93 responden.

3.2.4.3 Teknik Sampling

Sugiyono (2013:81) mengemukakan bahwa, “Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel”. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:111), “Teknik pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya”.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random

sampling atau pengambilan sample acak dimana peneliti memberikan hak yang

sama kepada responden. Menurut Sugiyono (2013:82) teknik simple random

sampling, digunakan apabila pengambilan anggota sample dari populasi dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. 3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013:224), “Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data”. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi:

1. Studi Literatur

Studi literatur merupakan pengumpulan data dan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian seperti teori-teori yang sesuai dengan variabel iklan di televisi dan Keputusan Pembelian. Studi literatur penelitian ini didapatkan dari berbagai sumber yaitu:


(49)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

1) Skripsi

2) Jurnal Ekonomi dan Bisnis 3) Media Cetak (Majalah) 4) Media Elektronik (Internet) 2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang akan digunakan menjadi landasan teori masalah yang diteliti. Dalam kepustakaan ini penulis membaca dan mempelajari buku-buku, literatur, jurnal, skripsi dan materi lainnya yang berhubungan dengan variabel yang diteliti yaitu iklan di televisi dan Keputusan Pembelian. Studi kepustakaan penelitian ini didapatkan dari beberapa sumber yaitu, perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Widyatama dan Universitas Parahyangan (UNPAR).

3. Angket

Angket dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar pernyatraan tertulis kepada konsumen Mie Sedaap Giant Ekstra Cabang Pasteur. Dalam angket ini penulis mengemukakan beberapa pernyataan yang mencerminkan pengukuran indikator dari variabel X (Iklan di Televisi) dan Variabel Y (keputusan pembelian). Kemudian memilih alternatif jawaban yang telah disediakan pada masing-masing alternatif jawaban yang telah disediakan. Adapun langkah-langkah dalam penyusunan angket adalah sebagai berikut:

1) Menyusun daftar pernyataan

2) Merumuskan item-item pernyataan serta alternatif jawaban. Sehingga responden dapat langsung memilih jawaban yang ada.

3) Menetapkan skor yang diberikan untuk setiap item pernyataan.

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Data mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam suatu penelitian karena menggambarkan variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai pembentuk hipotesis. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian data untuk mendapatkan


(50)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

mutu yang baik. Untuk menguji benar tidaknya data tergantung dari instrumen pengumpulan data (angket). Sedangkan instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu Validitas dan Reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu software komputer program SPSS (Statistical Product for Service Solutions) 21.0 for windows.

3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas

Menurut Sugiyono (2013:121), “Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Suharsimi Arikunto (2010:168) mengemukakan bahwa:

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berati memiliki validitas yang rendah.

Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product

moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

(Sugiyono, 2013:183) Keterangan:

r : Koefisien validitas item yang dicari

X : Skor yang diperoleh subjek seluruh item

Y : Skor total

X : Jumlah skor dalam distribusi X

Y : Jumlah skor dalam distribusi Y


(51)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

2

X : Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

2

Y : Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n : Banyaknya responden

Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi sebagai berikut:

1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung lebih besar dari rtabel atau rhitung > rtabel.

2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika rhitung lebih kecil atau sama dengan rtabel atau rhitung  rtabel.

Besarnya koefisien korelasi diinterprestasikan dengan menggunakan Tabel 3.3 dibawah ini:

TABEL 3.4

INTERPRESTASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Antara 0,700 sampai dengan 1,000 Sangat Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,500 Tinggi Antara 0,500 sampai dengan 0,400 Agak Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,300 Sedang Antara 0,300 sampai dengan 0,200 Agak Tidak Tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,100 Tidak Tinggi Antara 0,100 sampai dengan 0,000 Sangat Tidak Tinggi Sumber: Suharsimi Arikunto (2010:245)

Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini adalah teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama.

Pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan untuk mencari data primer dalam sebuah penelitian, dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya terukur. Pada penelitian ini yang akan diuji adalah validitas dari instrumen iklan di televisi sebagai variabel X dan keputusan


(1)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

Pengaruh Iklan Produk Mie Sedaap di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini menunjukan bahwa semakin tinggi iklan Mie Sedaap di televisi akan semakin tinggi pula keputusan pembelian produk Mie Sedaap.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis merekomendasikan beberapa hal mengenai iklan di televisi yang dapat meningkatkan keputusan pembelian, yaitu:

1. Penerapan strategi iklan di televisi yang dilakukan Mie Sedaap secara menyeluruh memiliki pengaruh yang signifikan dan dikategorikan baik pengaruhnya terhadap keputusan pembelian tetapi ada beberapa yang perlu dilakukan perbaikan yaitu produk Mie Sedaap sebaiknya lebih memperkuat kembali konsep dan menambah intensitas activation

sehingga hubungan antara konsumen dengan produk Mie Sedaap lebih erat lagi. Selain melakukan strategi iklan di televisi, sebaiknya produk Mie Sedaap juga memaksimalkan sosial media yang saat ini sedang diminati masyarakat seperti twitter, facebook dan lain-lain. Pemilihan bintang iklan produk Mie Sedaap sebaiknya lebih terfokus pada pembawa pesan dalam iklan yang memang sesuai dengan karakter produk.

2. Gambaran mengenai keputusan pembelian terbukti mampu mempengaruhi konsumen untuk memutuskan membeli dan mengkonsumsi Mie Sedaap, namun ada beberapa hal di dalamnya yang harus diperbaiki seperti meningkatkan jumlah pembelian. Jumlah


(2)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

Pengaruh Iklan Produk Mie Sedaap di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelian dari produk Mie Sedaap sebaiknya ditingkatkan dengan cara perusahaan mempersiapkan variasi rasa Mie Sedaap sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari setiap konsumen sehingga menciptakan kepuasan pada pelanggan dan hal tersebut dapat meningkatkan keputusan pembelian dan melakukan pembelian ulang. 3. Gambaran mengenai iklan Mie Sedaap di Televisi berpengaruh secara

positif dalam meningkatkan keputusan pembelian, maka penulis merekomendasikan agar perusahaan tetap menjaga, mempertahankan dan meningkatkan kembali strategi promosi menggunakan iklan di televisi dengan iklan-iklan yang lebih kratif dan inovatif. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi dasar untuk dilakukannya penelitian lain mengenai iklan di media televisi tetapi dengan indikator serta objek yang berbeda.

4. Gambaran mengenai Iklan di televisi yang dilakukan Perusahaan, sebaiknya mempunyai cara baru dalam mempresentasikan pesan produk agar calon konsumen sebelumnya yang tidak tertarik menjadi tertarik, dengan menggunakan gaya pendekatan yang baru seperti menggabungkan gaya testimonial dengan gaya humor sehngga dengan mudah diingat dan mampu membuat memikat konsumen baru tanpa mengabaikan pelanggan saat ini. biaya iklan yang besar tidak menunjang suksesnya produk dipasaran, iklan yang kreatif dan menarik merupakan kunci utama bagaimana memikat konsumen untuk melakukan pembelian.


(3)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

Pengaruh Iklan Produk Mie Sedaap di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Albert Kurniawan. 2010. Belajar Mudah SPSS Untuk Pemula. Yogyakarta Mediakom

Angga Sulistiono. 2012. Analisis Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Keputusan Pembelian Motor Yamaha Jupiter MX (Effect of Television Advertisement to Purchasing Decision). Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 14, April 2012.

Bambang Sukma Wijaya. 2012. The Development of Hierarchy of Effects Model in Advertising. International Research Journal of Business Studies vol. V no. 01. Universitas Bakrie, Jakarta

Bernard T. Wijaya, 2009. Lifestyle Marketing Servlist: Paradigma baru pemasaran Bisnis Jasa dan lifesyle. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Buchari Alma, 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta

___________. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa Edsisi Revisi. Bandung: Alfabeta

Elina Jaakkola. 2012. Purchase decision-making within professional consumer services: Organizational or consumer buying behaviour. Turku School of Economics. Finland

Fandy Tjiptono, 2008. Pemasaran Strategik. PT. ANDI Offset. Yogyakarta

Ghulam Shabbir Khan Niazi and Javaria Siddiqui and Burhan Ali Shah and Ahmed Imran Hunjra. 2012. Efective advertising and its inuence on consumer buying behavior. Quiad-e-Azam University Islamabad, Pakistan., Federal Urdu University of Arts, Science, & Technology Islamabad, Pakistan, Iqra University Islamabad Campus, Pakistan. Information Management and Business ReviewVol. 4, No. 3, Mar 2012

Husein Umar. 2008. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2012. Principles of Marketing. New Jersey:

Pearson Prentice Hall


(4)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

Pengaruh Iklan Produk Mie Sedaap di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2012. Marketing of Management 14th Edition, New Jerse: Prentice Hall

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga

Nidhi Kotwal, Neelima Gupta and Arjee Devi. 2008. Impact of T.V Advertisements on Buying Pattern of Adolescent Girls. Government College for Women, Parade, Jammu, Jammu and Kashmir, India.

Riduwan dan Sunarto. 2010. Statistika untuk Pendidikan, Sosial, Ekonomi Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta

Schiffman, Leon G dan Lesli Lazer Kanuk. (2008). Perilaku Konsumen Edisi ke-7, Jakarta. Erlangga

Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Erlangga

Sudjana. 2000. Statistika untuk Ekonomi dan Niaga. I Edisi Baru. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

_______. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

_______. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

_______. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Yogyakarta: Bina Aksara

Suharsimi Arikunto, 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Sujata Khandai, Bhawna Agrawal. 2012. Impact of Television Commercials upon the purchase behavior of Urban Indian Children. International Journal of Marketing and Technology. Volume 2, Issue 4. India

Swati Bisht. 2012. Impact of TV Advertisment on Youth Purchase Decision.

International Mounthly Refereed Journal of Research in Management & Technology. Volume II. India


(5)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

Pengaruh Iklan Produk Mie Sedaap di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uma Sekaran. Roger Bougee. 2009. Reaserch Methods for Bussiness. A skill buildings approach, John Wiley & Sons, Limited Academic Internet Publishers Incorporated.

U. Sumarwan, Megawati Simanjuntak, Yurita. 2012. Persepsi dan Preferensi Iklan Mempengaruhi Niat Beli Anak Produk Makanan Ringan. Vol. 5, No. 2.

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Bogor 16680, Indonesia

Yogendra Pandey. 2011. Impact of Creative Advertising on Consumers‟ Consumer Buying Behavior„ "A Study of Decision Making". Assitant Professor KIPM-College of Management, GIDA, GORAKHPUR, Volume 1, Number 1, (December, 2011)

Website:

http://finance.detik.com/read/2012/01/17/131717/1817657/6/emiten-bakal-sulit-dapat-modal-dari-eropa-karena-krisis (Ramdhania EL Hida, Emiten Bakal Sulit Dapat Modal dari Eropa karena Krisis akses: 6/5/2012, 20:03)

www.topbrand-award.com, (Top Brand Indeks Kategori Mie Instan tahun 2010-2013, akses: 13/02/2010-2013, 20:32)

http://indonesianculinary.tumblr.com/post/48111877766/3-dari-10-mie-instan-terenak-di-dunia berasal-dari (Mie instan terfavorite di dunia akses: 2/6/2013 7:14) http://food.detik.com/read/2013/05/08/160121/2241258/297/ini-dia-10-mie-instan-terbaik-di-dunia-tahun-2013--1- (Mie instan terfavorite di dunia Andi Anisa Dwi Rahmawati Nurdin, akses: 2/6/2013 7:14)

http://www.okefood.com/read/2012/02/08/299/571650/large (Konsumsi Mie Instan di Indonesia Terbesar Ke Dua di Dunia, Johan Sompotan akses: 2/6/2013 7:44) http://instantnoodles.org/noodles/expanding-market.html (Global Demand for Instat Noodles akses: 2/6/2013, 8:11)

http://id.wikipedia.org/wiki/Mi_instan (Produsen Mie Instan di Indonesia, Akses 22/02/2013, 08:22)

http://www.wingscorp.com/content/product/product_detail.php?c=22&l=1&m=63 (Variasi Rasa Produk Mie Sedaap akses: 2/6/2012, 7:49)


(6)

Mabda Safarotus Sururi, 2014

Pengaruh Iklan Produk Mie Sedaap di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://marsnewsletter.wordpress.com/2009/08/10/sengit-persaingan-rebut-ceruk-pasar-mie-instant/ , http://scylics.multiply.com , http://techno.okezone.com (Strategi Pasar Mie Sedaap akses 7/5/2012, 14:24)

http://techno.okezone.com/read/2011/02/01/54/420204/2010-belanja-iklan-telekomunikasi-naik-43 (Ahmad Taufiqurrohman, Belanja Iklan Telekomunikasi Naik akses: 7/5/2012, 14:41)

http://mix.co.id/marketing-update/2012-belanja-iklan-challenger-brand-kalahkan-market-leader/ (Dwi Wulandari, 2012 Belanja Iklan Challenger Brand Kalahkan

Market Leader)

http://www.indonesiafinancetoday.com/read/36599/Persaingan-Ketat-Jadi-Risiko-Ekspansi-Kapasitas-Indofood-CBP, (Andryanto Suwismo, Hadi Saksono & Monalisa, Persaingan Ketat Jadi Risiko Ekspansi Kapasitas Indofood CBP)

http://www.indonesiafinancetoday.com/read/35480/Indofood-CBP-Akan-Diuntungkan-dari-Pertumbuhan-Pasar-Mi-Instan (Dany Wijaya & Hadi Saksono, Indofood CBP Akan Diuntungkan dari Pertumbuhan Pasar Mi Instan)

http://www.indonesiafinancetoday.com/read/4799/Produksi-Mi-Instan-Tumbuh-12 (Monalisa, Hadi Saksono & Sanusi, Produksi Mi Instan Tumbuh Rata-Rata 12%)

http://www.indonesiafinancetoday.com/read/38718/Utilisasi-Produsen-Mi-Instan-Capai-80 (Hadi Saksono, Utilisasi Produsen Mi Instan Capai 80%

http://www.theramenrater.com akses: 2/6/2013, 8:21

http://www.youtube.com/results?search_query=iklan+mie+sedaap&sm=3

Majalah:

SWA No 16/XXV/7 Juli- 5 Agustus 2009 SWA No 15/XXVI/ 15-28 Juli 2010 SWA No 18/XXVII/ 18-27 Juli 2011


Dokumen yang terkait

Pengaruh Diferensiasi Produk Dan Kepercayaan Merekterhadap Keputusan Pembelian Mobil Avanza Di Pt.Astrainternasionaltbk-Toyota Auto 2000 Medan

6 92 89

Iklan Produk Susu di Televisi dan Minat Beli (Studi Korelasional Tentang Iklan Produk Susu Dancow di Televisi terhadap Minat Beli pada Masyarakat di Lingkungan Perumnas Simalingkar Gang.Pinang Raya I,II,III,IV)

1 68 73

Pengaruh Celebrity Endoser (Agnes Monica) Terhadap Keputusan Pembelian Helm GM (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

4 45 148

Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Sikap dan Keputusan Pembelian Produk Levi’s pada Levi’s Store Medan Fair Plaza

5 74 181

Implikatur Percakapan Iklan Produk Kosmetik di Televisi: Tinjauan Pragmatik

43 285 101

Gambaran Tayangan Iklan Fast Food (Makanan Siap Saji) Di Televisi Dan Kebiasaan Makan Fast Food (Makanan Siap Saji) Dan Kejadian Obesitas Pada Pelajar Di Sma Swasta Cahaya Medan Tahun 2013

6 75 135

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MIE SEDAAP PADA PASAR MODERN DI SURAKARTA Analisis Keputusan Pembelian Konsumen Terhadap Produk Mie Sedaap Pada Pasar Modern Di Surakarta.

0 1 12

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MIE SEDAAP PADA PASAR MODERN DI SURAKARTA Analisis Keputusan Pembelian Konsumen Terhadap Produk Mie Sedaap Pada Pasar Modern Di Surakarta.

0 2 19

PENGARUH LABEL HALAL DAN LABEL KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MIE SEDAAP Pengaruh Label Halal Dan Label Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mie Sedaap Di 4 Kabupaten Kota Kabupaten Sukoharjo.

0 1 13

PENGARUH LABEL HALAL DAN LABEL KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MIE SEDAAP Pengaruh Label Halal Dan Label Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mie Sedaap Di 4 Kabupaten Kota Kabupaten Sukoharjo.

1 1 16