PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KOMUNIKATIF ANTAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY (TSTS)DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-8 SMPN 43 Bandung.

No. Daftar FPIPS : 1924/UN.40.2.7/PL/2013

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KOMUNIKATIF ANTAR
SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY (TSTS)
DALAM PEMBELAJARAN IPS
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-8 SMPN 43 Bandung)

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana dalam
Bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Disusun oleh

DADAN KUSNANDAR
0901739

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014


PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KOMUNIKATIF ANTAR
SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY (TSTS)
DALAM PEMBELAJARAN IPS
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-8 SMPN 43 Bandung)

Oleh :
Dadan Kusnandar
0901739

Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial

 Dadan Kusnandar 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

Skripsi ini Telah Diujikan Pada :
Hari, Tanggal

:

Jum’at, 17 Januari 2014

Tempat

:

Gedung FPIPS lantai 2 UPI Bandung

Panitia ujian terdiri dari

:

1. Ketua


:

Prof. Dr. Karim Suryadi, M.Si.
NIP : 19700814 199402 1001

2. Sekretaris

:

Dr. Nana Supriatna, M.Ed.
NIP : 19611014 198601 1001

3. Penguji 1

:

Dr. Ridwan Effendi, M.Ed.
NIP : 19620926 1989041


Penguji 2

:

Dr. Nana Supriatna, M.Ed.
NIP : 19611014 198601 1001

Penguji 3

:

Muhamad Iqbal, S.pd, M.Si.
NIP : 198011122009121

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengembangan
Keterampilan Komunikatif Antar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray (TSTS) dalam Pembelajaran IPS
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-8 SMP Negeri 43 Bandung)”, ini

sepenuhnya merupakan karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang
merupakan Plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan
dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam
masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko dan
sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari
pihak lain atas keaslian dari karya saya ini.

Bandung, 11 Desember 2013
Yang membuat pernyataan

Dadan Kusnandar
NIM. 0901739

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap permasalahan interaksi
sosial khususnya mengenai kelemahan keterampilan komunikatif siswa. Padahal
keterampilan komunikatif merupakan keterampilan yang sangat penting
diterapkan dalam berinteraksi dengan siswa lain, karena hal ini dapat menciptakan

hubungan yang harmonis dan menghindari terjadinya konflik antar siswa.
Berdasarkan observasi awal di kelas VIII-8 SMP Negeri 43 Bandung, terdapat
adanya permasalahan mengenai kelemahan keterampilan komunikatif siswa dalam
berinteraksi dengan siswa lain. Untuk menanggapi hal tersebut, diperlukan adanya
penyusunan strategi pembelajaran dalam pelajaran IPS. Penelitian ini dilakukan di
SMP Negeri 43 Bandung sedangkan yang menjadi subjek penelitian adalah siswa
kelas VIII-8. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif
teknik two stay two stray dalam pelajaran IPS. Instrumen yang digunakan adalah
lembar observasi penilaian keterampilan komunikatif dan kooperatif siswa, dan
dicatat dalam catatan lapangan. Untuk teknik pengumpulan data digunakan
pedoman observasi, catatan lapangan, dan pedoman wawancara. Selanjutnya data
tersebut diolah dan dianalisis untuk mengetahui perkembangan keterampilan
komunikatif siswa. Pembelajaran selama penelitian, pertama dimulai dengan
menentukan SK/KD dan penyusunan RPP, kedua menerangkan penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray beserta indikator-indikator
keterampilan komunikatif yang akan dikembangkan, ketiga menunjukkan adanya
perkembangan keterampilan komunikatif siswa pada siklus 1 sampai siklus 3,
keempat merefleksikan hasil pembelajaran IPS dengan menggunakan teknik two
stay two stray. Kesimpulan, keterampilan komunikatif siswa mengalami

perkembangan yang signifikan pada siklus 3. Saran bagi peneliti selanjutnya,
peneliti berharap peneliti selanjutnya dapat meneruskan kembali penelitian ini dan
dapat mengembangkan metode yang lebih baik, agar mencapai hasil yang lebih
maksimal.

Dadan Kusnandar, 2014
Pengembangan keterampilan komunikatif antar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik Two StayTwo Stray ( TSTS ) dalam pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

This research was motivated by a concern for social interaction issues, especially
regarding the weakness of the communicative skills of students. Whereas
communicative skills was a very important skill implemented in interaction with
other students, as this can create a harmonious relationship and avoid conflicts
between students. Based on preliminary observations in class VIII - 8 SMP Negeri
43 Bandung, there was a problem concerning the existence of weaknesses in the
students' communicative skills to interact with other students. To respond to this,
it is necessary to develop a strategy of learning in social studies. This research

was conducted in SMP 43 Bandung while the subject of the study were students
of class VIII - 8. The method used in this study is action research to implement
cooperative learning model two stay two stray technique in social studies. The
instrument used is the observation sheet communicative and cooperative skills
assessment of students, and recorded in field notes. Data collection techniques
used for observation, field notes, and interview guides. Furthermore, the data is
processed and analyzed to determine the development of students' communicative
skills. Learning during the study, the first begins with determining SK/KD and
preparation of lesson plans, the second describes the application of cooperative
learning techniques and their two stay two stray indicators communicative skills
to be developed, the third shows the development of communicative skills of
students in cycle 1 to cycle 3, fourth IPS reflect learning outcomes by using two
stay two stray. In conclusion, the communicative skills of students experiencing
significant growth in cycle 3. Suggestions for further research, researchers hope to
continue further research and re- research can develop better methods, in order to
achieve maximum results.

Dadan Kusnandar, 2014
Pengembangan keterampilan komunikatif antar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik Two StayTwo Stray ( TSTS ) dalam pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan atas ke hadirat Allah SWT, berkat
karunia dan anugerah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KOMUNIKATIF ANTAR SISWA
MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TEKNIK TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DALAM PEMBELAJARAN IPS
(PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KELAS VIII-8 SMPN 43
BANDUNG)” dengan tepat waktu sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar
sarjana dalam bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,
mengingat terbatasnya pengetahuan serta pengalaman peneliti, maka dari itu
peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada Dra. Erlina
Wiyanarti, M.Pd dan Drs. Asep Mulyadi, M.Pd yang telah meluangkan waktunya
untuk membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
Peneliti sangat mengharapkan skripsi yang telah disusun ini dapat menjadi
sebuah ilmu yang bermanfaat, khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi para

pembaca, dan peneliti mengharapkan pula kritikan serta masukan yang bisa
membuat peneliti menjadi lebih baik kedepannya.

Bandung, Desember 2013

Dadan Kusnandar, 2014
Pengembangan keterampilan komunikatif antar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik Two StayTwo Stray ( TSTS ) dalam pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penyusun
UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari bahwa tanpa adanya
bantuan, bimbingan, doa serta dorongan dari berbagai pihak penulisan skripsi ini
tidak akan terwujud. Oleh karena itu dengan ketulusan hati peneliti mengucapkan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Dr. Nana Supriatna, M.Ed. selaku ketua program studi Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah banyak memberikan pengarahan,
motivasi dan bimbingan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Dra. Erlina Wiyanarti, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik
sekaligus sebagai dosen pembimbing I yang selalu memberikan arahan,
motivasi, dan bimbingannya kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi
dan studi di program studi Pendidikan IPS.
3. Bapak Drs. Asep Mulyadi, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan pengarahan, bimbingan serta motivasi dalam proses
menyelesaikan skripsi ini.
4. Ayahku Ita Ahdiyat (alm.) dan Ibuku Roidah, terima kasih atas semua
yang telah kalian berikan, perhatian, do’a dan kasih sayang yang begitu
berarti bagi peneliti selama menyelesaikan studi ini, tak mampu rasanya
penulis membalas semua kebaikan yang telah kalian berikan, hanya
seuntai doa yang selalu peneliti panjatkan untuk kebaikan kalian baik di
dunia maupun di akherat.
5. Ayahku Khanafi serta adik-adikku M. Syamsul Ma’arif, Nurul Mughni
dan Nur Fathmi Humairah, terima kasih telah memberikan perhatian, doa
Dadan Kusnandar, 2014
Pengembangan keterampilan komunikatif antar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik Two StayTwo Stray ( TSTS ) dalam pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan kasih sayangnya sekaligus sebagai motivator bagi peneliti dalam
menyelesaikan studi ini.
6. Seluruh dosen program studi Pendidikan IPS yang telah sabar mendidik
dan memperluas wawasan dan memberikan pengetahuan yang sangat
bermanfaat bagi peneliti.
7. Bu Arni dan bu Mina selaku Tata Usaha Program Studi Pendidikan IPS
yang telah sabar melayani dan memberi informasi kepada peneliti.
8. Bapak Drs. H. Endang Rochman selaku kepala SMP Negeri 43 Bandung
yang telah memberikan dukungan serta fasilitas kepada peneliti dalam
melaksanakan penelitian ini.
9. Ibu Dra. Nining Yunginsih selaku guru mitra di SMP Negeri 43 Bandung
yang telah bekerjasama dengan sangat baik, mejadi panutan, pembimbing
yang begitu sabar, dan telah memberikan pengalaman yang berharga bagi
peneliti.
10. Siswa-Siswi Kelas VIII-8 SMP Negeri 43 Bandung yang sudah
memberikan pengalaman yang sangat berharga kepada peneliti atas
kesediaannya, kerjasamanya, kerjakerasnya, dan seluruh kebaikan yang
telah kalian berikan kepada peneliti selama menjalankan penelitian ini.
Sukses selalu untuk kalian semua.
11. Teman-teman Pendidikan IPS angkatan 2009 khususnya Agi Priatna,
Agung Wiradimadja, Dena Yemin Meisendi, Riefki Fiestawa, Yudha
Irfani, Abdul Azis Muslim, Andri Purnama J, Hamka Mujahid Ma’rif, dan
Ilham Irdiansyah, untuk segalanya yang telah kalian berikan kepada
peneliti, berupa motivasi, pengalaman hidup, serta arti persahabatan yang
sebenarnya. Suka dan duka kita jalani bersama dengan tetap tertawa yang
tidak ada habisnya. Sukses selalu untuk kita semua, baik di dunia maupun
di akhirat kelak.

Dadan Kusnandar, 2014
Pengembangan keterampilan komunikatif antar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik Two StayTwo Stray ( TSTS ) dalam pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

12. Teman-teman PLP SMP Negeri 43 Bandung yang selalu menjadi tempat
berkeluh kesah dalam penulisan yang dilakukan oleh penulis dan
mengajarkan banyak hal yang harus dilakukan dalam menjadi guru yang
profesional.
13. Teman-teman KKN Desa Ciririp, Kabupaten Purwakarta, yang telah
mengajarkan arti kebersamaan serta kekeluargaan bagi peneliti.
14. Adik-adik angkatan jurusan Pendidikan IPS , semangat terus buat kalian,
semoga kalian bisa menciptakan hal yang lebih baik dari penulis.
15. Keluarga Bapak Wihatma (alm.) dan Ibu Yani Ratnaningsih yang bersedia
menyediakan tempat tinggal serta memberikan bantuan, perhatian, kasih
sayang dan do’a kepada peneliti selama menjalani perkuliahan di
Bandung. Terima kasih atas semuanya.
16. Keluarga Mang Yadi dan Bi Uhay, serta Aki Ace yang sudah memberikan
banyak bantuan dan kasih sayang kepada peneliti. Semoga apa yang telah
diberikan, dapat menjadi amal ibadah yang diterima oleh Allah SWT.
17. Terima kasih untuk semua sepupu, seperti Teteh Santy dan A usep, Pian,
Euni, Ahmad dan Zaenal yang sudah memberikan perhatian, bimbingan,
serta do’a kepada peneliti.
18. Terima kasih kepada BUMN atas program beasiswa BUMN peduli 2010
yang telah memberikan bantuan berupa materi.
19. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah
membantu baik secara moril maupun materi, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Dadan Kusnandar, 2014
Pengembangan keterampilan komunikatif antar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik Two StayTwo Stray ( TSTS ) dalam pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 9
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 10
E. Sistematika Penulisan ............................................................................ 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 12
Dadan Kusnandar, 2014
Pengembangan keterampilan komunikatif antar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik Two StayTwo Stray ( TSTS ) dalam pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Konsep Dasar Keterampilan Komunikatif .......................................... 12
1. Pengertian Ketereampilan Komunikatif ............................................. 13
2. Hubungan Komunikatif dengan Nilai Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa ................................................................................. 15
B. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) ................... 16
1. Hakekat Pembelajaran Kooperatif ..................................................... 16
2. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif .................................. 18
3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ....................................................... 24
4. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif ............. 26
5. Pengelolaan Kelas Pembelajaran Kooperatif ..................................... 27
C. Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray
(TSTS) ..................................................................................................... 31
1. Pengertian dan Karakter Teknik Two Stay Two Stray (TSTS) ........... 32
2. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two
Stray (TSTS) ...................................................................................... 32
D. Pembelajaran IPS ...................................................................................33
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial .................................................. 33
2. Tujuan Pendidikan IPS ....................................................................... 35
3. Dimensi dan Struktur Ilmu Pengetahuan Sosial ................................. 36
E. Keterkaitan Pembelajaran IPS dalam Mengembangkan Karakter
Komunikatif Siswa melalui Model pembelajaran Kooperatif
Teknik Two Stay Two Stray ................................................................... 38
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 40
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ................................................................ 40
B. Desain Penelitian .................................................................................... 40
C. Metode Penelitian ................................................................................... 44
D. Definisi Operasional ............................................................................... 46
E. Instrumen Penelitian .............................................................................. 48
Dadan Kusnandar, 2014
Pengembangan keterampilan komunikatif antar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik Two StayTwo Stray ( TSTS ) dalam pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 56
G. Validitas Data ......................................................................................... 57
H. Analisis Data ........................................................................................... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN ......................................................................... 60
A. Kegiatan Pra Tindakan ......................................................................... 60
B. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Siklus Pertama ............................ 63
1. Perencanaan Tindakan Siklus Pertama .............................................. 63
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus Pertama ............................................... 64
3. Observasi Tindakan Siklus Pertama ................................................... 68
4. Refleksi Tindakan Siklus Pertama ..................................................... 78
C. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Siklus Kedua ............................... 80
1. Perencanaan Tindakan Siklus Kedua ................................................. 80
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus Kedua .................................................. 81
3. Observasi Tindakan Siklus Kedua ..................................................... 85
4. Refleksi Tindakan Siklus Kedua ........................................................96
D. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Siklus Ketiga .............................98
1. Perencanaan Tindakan Siklus Ketiga ...............................................98
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus Ketiga ...............................................99
3. Observasi Tindakan Siklus Ketiga ...................................................104
4. Refleksi Tindakan Siklus Ketiga .....................................................116
E. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Siklus Keempat .........................118
1. Perencanaan Tindakan Siklus Keempat ...........................................118
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus Keempat ............................................119
3. Observasi Tindakan Siklus Keempat ...............................................123
4. Refleksi Tindakan Siklus Keempat .................................................134
F. Deskripsi Hasil Pengolahan Data Penelitian .....................................135
1. Data Hasil Catatan Lapangan ...........................................................135
2. Data Hasil Wawancara .....................................................................137
Dadan Kusnandar, 2014
Pengembangan keterampilan komunikatif antar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik Two StayTwo Stray ( TSTS ) dalam pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Data Hasil Pedoman Observasi Keterampilan Komunikatif Siswa .139
4. Data Hasil Pedoman Observasi Kooperatif Siswa ...........................142
G. Analisis Hasil Penelitian ......................................................................147
1. Bagaimana merencanakan pembelajaran IPS dengan
menggunakan teknik pembelajaran two stay two stray untuk
mengembangkan keterampilan komunikatif di kelas VIII-8
SMPN 43 Bandung? .........................................................................147
2. Bagaimana mengimplementasikan pembelajaran IPS dengan
menggunakan teknik pembelajaran two stay two stray untuk
mengembangkan keterampilan komunikatif di kelas VIII-8
SMPN 43 Bandung? .........................................................................149
3. Bagaimana merefleksikan hasil pembelajaran IPS dengan
menggunakan teknik pembelajaran two stay two stray untuk
mengembangkan keterampilan komunikatif di kelas VIII-8
SMPN 43 Bandung? .........................................................................151
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................153
A. Kesimpulan ...........................................................................................153
B. Saran .....................................................................................................155
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................158
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Dadan Kusnandar, 2014
Pengembangan keterampilan komunikatif antar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik Two StayTwo Stray ( TSTS ) dalam pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Pembelajaran Kooperatif dengan Pembelajaran
Tradisional ........................................................................................... 22
Tabel 3.1 Pedoman Observasi Keterampilan Komunikatif Siswa ...................... 50
Tabel 3.2 Rubrik Pedoman Observasi Berdasarkan Keterampilan
Komunikatif ........................................................................................ 51
Dadan Kusnandar, 2014
Pengembangan keterampilan komunikatif antar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik Two StayTwo Stray ( TSTS ) dalam pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3 Pedoman Observasi Kooperatif Siswa ............................................... 53
Tabel 3.4 Rubrik Pedoman Observasi Berdasarkan Unsur Kooperatif .............. 54
Tabel 3.5 Format Catatan Lapangan .................................................................. 55
Tabel 3.6 Sumber Data, Jenis Data, dan Instrumen ........................................... 57
Tabel 4.1 Format Penilaian Keterampilan Komunikatif Siswa Siklus 1 ........... 69
Tabel 4.2 Format Penilaian Kooperatif Siswa Siklus 1 ..................................... 74
Tabel 4.3 Format Penilaian Keterampilan Komunikatif Siswa Siklus 2 ........... 87
Tabel 4.4 Format Penilaian Kooperatif Siswa Siklus 2 ..................................... 92
Tabel 4.5 Format Penilaian Keterampilan Komunikatif Siswa Siklus 3 ..........106
Tabel 4.6 Format Penilaian Kooperatif Siswa Siklus 3 ...................................112
Tabel 4.7 Format Penilaian Keterampilan Komunikatif Siswa Siklus 4 .........124
Tabel 4.8 Format Penilaian Kooperatif Siswa Siklus 4 ...................................130
Tabel 4.9 Presentase Perkembangan Keterampilan Komunikatif Siswa .........140
Tabel 4.10 Presentase Perkembangan Kooperatif Siswa 1 .................................143

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model siklus menurut Kemmis dan Mc. Taggart ............................. 41
Gambar 4.1 Penerapan teknik pembelajaran two stay two stray siklus pertama . 68
Dadan Kusnandar, 2014
Pengembangan keterampilan komunikatif antar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik Two StayTwo Stray ( TSTS ) dalam pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.2 Penerapan teknik pembelajaran two stay two stray siklus kedua ..... 85
Gambar 4.3 Penerapan teknik pembelajaran two stay two stray siklus ketiga .... 103
Gambar 4.4 Penerapan teknik pembelajaran two stay two stray siklus keempat . 122
Gambar 4.5 Diagram Skor Perkembangan Keterampilan Komunikatif Siswa .... 141
Gambar 4.6 Diagram Presentase Peningkatan Keterampilan Komunikatif
Siswa ................................................................................................ 142
Gambar 4.7 Diagram Skor Perkembangan Kooperatif Siswa .............................. 144
Gambar 4.8 Diagram Presentase Peningkatan Kooperatif Siswa ........................ 145

Dadan Kusnandar, 2014
Pengembangan keterampilan komunikatif antar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik Two StayTwo Stray ( TSTS ) dalam pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan sebagai wahana yang digunakan
untuk mencerdaskan dan memberikan perubahan kehidupan bagi siswa yang
bersifat progresif, yaitu berupa penanaman karakter dan nilai-nilai luhur kepada
siswa. Sekolah juga merupakan tempat yang akan memberikan pengalaman baru
bagi kehidupan siswa, karena sebagian perkembangan kepribadian siswa akan
dilalui dalam lingkungan sekolah selain dari lingkungan keluarga dan masyarakat.
Selain itu, dalam konteks pembelajaran di sekolah, siswa juga dituntut untuk
belajar berbicara, berpikir dan bertindak melalui bimbingan pengajaran untuk
mencapai sebuah tujuan pendidikan. Sedangkan tujuan Pendidikan Nasional
menurut UUSPN No. 20 tahun 2003 (Kesuma, et al. 2011: 6) :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Pada dasarnya, sekolah merupakan lingkungan majemuk yang didalamnya
terdiri dari berbagai macam karakter siswa. Artinya, bahwa setiap siswa
mempunyai sifat-sifat kejiwaan, akhlak dan budi pekerti yang berbeda-beda. Hal
ini dapat dikarenakan bahwa setiap siswa memiliki latar belakang yang berbeda
satu sama lain, dan perbedaan tersebut dapat ditinjau dari beberapa aspek latar
belakang yang dimiliki oleh siswa. Menurut Sanjaya (2011: 17) bahwa perbedaan
dari aspek latar belakang siswa itu meliputi jenis kelamin siswa, tempat kelahiran
Dadan Kusnandar, 2014
Pengembangan keterampilan komunikatif antar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik Two StayTwo Stray ( TSTS ) dalam pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

dan tempat tinggal siswa, tingkat sosial ekonomi siswa, dari keluarga yang
bagaimana siswa berasal dan lain sebagainya. Perbedaan-perbedaan semacam itu
sangat berpengaruh terhadap pola perilaku siswa di sekolah dan menuntut
perlakuan yang berbeda pula terhadap penempatan atau pengelompokan siswa,
karena tidak dapat disangkal bahwa dalam lingkungan sekolah maupun didalam
kelas terdapat beragam karakter siswa, pada akhirnya dapat berpengaruh kedalam
kehidupan atau pergaulan yang ditandai dengan rasa keharmonisan ataupun
sebaliknya yaitu terjadinya sebuah konflik antar siswa.
Berbicara mengenai perbedaan karakter, tentu tidak dapat dipisahkan dari
keterampilan komunikatif yang dimiliki oleh masing-masing siswa, karena
keterampilan tersebut merupakan suatu keterampilan yang biasa digunakan dalam
menjalin hubungan sosial dan berpengaruh pula terhadap keharmonisan suatu
hubungan. Jika dilihat dari pentingnya keterampilan komunikatif ini, maka perlu
diseimbangkan dengan adanya pelatihan keterampilan komunikatif dalam
pembelajaran di kelas. Hal ini dapat diterapkan kedalam suatu pembelajaran
termasuk dalam mata pelajaran IPS yang pada dasanya bertujuan untuk
mengarahkan siswa kepada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara
utuh yang didasari oleh nilai-nilai sosial.
Pembelajaran IPS atau social studies pada umumnya merupakan suatu
mata pelajaran yang mengacu pada disiplin-disiplin ilmu sosial yang
disederhanakan untuk tujuan pendidikan. Sementara menurut James A. Banks
dalam (Sapriya et al, 2008: 3) memberikan definisi bahwa Social Studies adalah
bagian dari kurikulum sekolah dasar dan menengah yang mempunyai tanggung
jawab pokok membantu para siswa untuk mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai yang diperlukan dalam hidup bernegara dalam
lingkungan masyarakatnya. Dengan melihat definisi tersebut, dapat ditegaskan
bahwa tujuan dari pembelajaran IPS itu sendiri adalah untuk memberikan
kesempatan

kepada

para

siswa

dalam

mengembangkan

pengetahuan,

Dadan Kusnandar, 2014
Pengembangan keterampilan komunikatif antar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik Two StayTwo Stray ( TSTS ) dalam pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

keterampilan, dan nilai yang memungkinkan mereka dapat menjadi warga negara
yang berpartisipasi aktif dalam masyarakat yang demokratis. Jika melihat dari
tujuan pembelajaran IPS tersebut, maka dapat dikatakan bahwa antara tujuan
pembelajaran IPS dan keterampilan komunikatif ini mempunyai hubungan yang
kuat, dimana sebuah perilaku siswa dalam berinteraksi sosial akan dipengaruhi
oleh karakter-karakter yang dimiliki oleh siswa itu sendiri. Kemudian, dengan
diajarkannya mata pelajaran IPS di sekolah, siswa diharapkan mempunyai
keterampilan komunikatif yang baik dan pandai menghadapi perbedaan karakter
dengan siswa lain sehingga tercipta hubungan yang harmonis antar siswa.
Namun dalam realitanya, kondisi yang diharapkan dalam mencapai tujuan
tersebut tidaklah mudah dan tidak sepenuhnya berjalan normal, karena dalam
lingkungan sekolah yang majemuk terdapat berbagai macam karakter siswa yang
sulit untuk disatukan, dan terkadang menimbulkan berbagai masalah terutama
yang diakibatkan kurangnya keterampilan komunikatif/bersahabat antar siswa.
Dalam memahami hubungan yang komunikatif antar siswa, sebelumnya
diperlukan identifikasi terhadap perbedaan karakter dalam mengatasi problema
kehidupan sosial didalam sekolah/kelas. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan
adalah bagaimana siswa berkomunikasi atau menjalin hubungan sosial dengan
siswa lain yang umumnya mempunyai karakter yang berbeda-beda. Seperti yang
telah diungkapkan oleh Broome dalam (Wiryanto, 2008: 38) yang mengemukakan
bahwa “orang-orang sering berkomunikasi dengan orang lain dengan yang
memiliki karakteristik serupa”. Dalam istilah sosiologi yang sering dipakai untuk
menunjukkan keserupaan diantara orang-orang itu disebut homofili. Konsep
homofili

sendiri

menerangkan

tingkat

pasangan

individu-individu

yang

berkomunikasi dengan memiliki kesamaan latar belakang tertentu, diantaranya
kesamaan keyakinan, nilai-nilai sosial, pendidikan dan status sosial. Kemudian,
individu-individu yang mempunyai kesamaan latar belakang tadi kemungkinan

Dadan Kusnandar, 2014
Pengembangan keterampilan komunikatif antar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik Two StayTwo Stray ( TSTS ) dalam pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

besar merupakanan anggota kelompok tertentu yang hidup saling berdekatan dan
terikat pada kepentingan yang sama.
Dari pernyataan tersebut, terdapat sebuah gambaran bahwa apabila
didalam sebuah kelas terdapat siswa-siswa yang mempunyai persamaan karakter
atau latar belakang kehidupannya, maka siswa-siswa tersebut besar kemungkinan
akan menjadi sebuah kelompok yang antar anggotanya akan saling membantu dan
saling menghormati. Lain halnya dengan siswa yang mempunyai perbedaan
karakter yang cenderung kesulitan untuk berinteraksi dan menjalin hubungan
pertemanan dengan siswa lain sehingga sering menimbulkan sebuah masalah.
Permasalahan akibat kurangnya keterampilan komunikatif antar siswa ini
bisa saja terjadi, karena hal ini merupakan ciri dari adanya perbedaan karakter
antar siswa sebagai manusia. Menurut Sapriya et al (2007: 71) pada dasarnya
manusia ini memiliki perbedaan (kekhasan) bila dibandingkan dengan manusia
lainnya sebagai makhluk individu (manusia perseorangan), namun disisi lain,
manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya bantuan dari manusia lain, karena
manusia memilki kebutuhan yang sangat kompleks tetapi ia tidak dapat memenuhi
semua kebutuhannya itu. Jadi dalam hal ini dapat dikatakan bahwa setiap manusia
itu pada dasarnya memiliki perbedaan karakter, namun didalam dirinya tetap
mempunyai sebuah dorongan untuk melakukan interaksi sosial dengan manusia
lainnya.
Sesuai dengan pendapat dari Soekanto dalam (Supardan, 2009: 27) bahwa
berbicara mengenai istilah sosial itu berkenaan dengan perilaku interpersonal atau
yang berkaitan dengan proses-proses sosial, sedangkan yang merupakan bentuk
umum dalam proses-proses sosial adalah interaksi sosial. Jadi dapat dihubungkan
antara keterampilan komunikatif/bersahabat dengan interaksi sosial ini merupakan
suatu kebutuhan yang harus dipahami dan diterapkan oleh siswa tanpa adanya
diskriminasi terhadap siswa lain dalam melakukan interaksi sosial, karena apabila

Dadan Kusnandar, 2014
Pengembangan keterampilan komunikatif antar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik Two StayTwo Stray ( TSTS ) dalam pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

dalam kegiatan berinteraksi siswa tidak dilengkapi dengan keterampilan
komunikatif/bersahabat dikhawatirkan akan menimbulkan sebuah permasalahan,
seperti kurangnya keharmonisan dalam bergaul dan bekerja sama dengan orang
lain. Bahkan, hal ini bisa menimbulkan dampak negatif yang lebih buruk, seperti
terjadinya permusuhan, saling menghina dan kesenjangan sosial antar siswa yang
berujung pada sebuah konflik atau perkelahian.
Berdasarkan observasi awal peneliti di lapangan, pada tanggal 28 Februari
2013 tepatnya di SMPN 43 Bandung kelas VIII-8, peneliti menemukan beberapa
permasalahan yang terkait dengan kurangnya keterampilan komunikatif terutama
yang diakibatkan oleh perbedaan karakter antar siswa. Dalam observasi awal yang
bersamaan dengan kegiatan PPL tahun ajaran 2012/21013, peneliti bertindak
sebagai guru model pada mata pelajaran IPS yang dibantu oleh guru mitra. Hal ini
bertujuan agar peneliti dapat memanfaatkan waktu secara efisien dan lebih leluasa
dalam mengamati permasalahan tersebut. Pada pengamatan yang telah dilakukan,
terdapat permasalahan

yang terjadi baik didalam maupun diluar jam

pembelajaran. Diluar jam pembelajaran, masalah yang sering timbul adalah
kurangnya keterampilan komunikatif yang ditandai dengan adanya hubungan
antar siswa yang kurang harmonis. Disini dapat dijelaskan bahwa dalam satu kelas
terdapat beberapa kelompok siswa (gang), dan siswa yang tergabung dalam satu
kelompok tersebut adalah siswa-siswa yang hanya memiliki persamaan karakter,
sedangkan siswa/kelompok yang mempunyai perbedaan karakter akan dianggap
sebagai teman yang sulit untuk diajak bekerjasama atau bergaul, dan
permasalahan ini dapat dirasakan secara jelas ketika peneliti melihat diantara
mereka ada yang saling menghina/melecehkan terhadap siswa/kelompok lain.
Dari permasalahan kurangnya keterampilan komunikatif/bersahabat
tersebut ternyata berdampak pula terhadap kegiatan pembelajaran didalam kelas,
dimana ketika pembelajaran berlangsung, siswa-siswa yang mempunyai
perbedaan karakter ini sulit untuk disatukan dan menjalin kerjasama dengan siswa
Dadan Kusnandar, 2014
Pengembangan keterampilan komunikatif antar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik Two StayTwo Stray ( TSTS ) dalam pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

lain. Contohnya ketika guru akan menerapkan metode pembelajaran kelompok
(cooperative learning), disini guru model merasa kesulitan untuk mengatur
pembagian kelompoknya, karena terdapat beberapa siswa yang merasa keberatan
dan menolak untuk dikelompokkan dengan siswa-siswa tertentu yang karakternya
berbeda, dan mereka hanya ingin digabungkan dalam satu kelompok dengan
teman-teman yang biasa bermain dengannya. Hal ini terjadi karena adanya rasa
ketidaknyamanan antar siswa untuk menjalin hubungan sosial dalam konteks
pembelajaran meskipun mereka masih berada dalam satu kelas.
Selain itu, dalam hal lain tepatnya ketika proses pembelajaran sehari-hari,
peneliti juga merasakan adanya berbagai macam karakter siswa yang dapat
menimbulkan permasalahan. Misalnya terdapat beberapa siswa yang pasif, aktif,
maupun siswa yang sering melakukan kegiatan diluar konteks pembelajaran,
seperti mengobrol, bersenda-gurau bahkan adapula siswa yang sering membuat
ulah atau kenakalan terhadap teman sekelasnya, sehingga perbuatan tersebut
membuat keadaan kelas menjadi tidak kondusif dan mengganggu siswa lainnya
yang sedang fokus belajar. Hal ini tentu dapat dikatakan sebagai permasalahan
yang diakibatkan oleh kurangnya keterampilan komunikatif yang terjadi didalam
kelas, karena pada dasarnya, lingkungan kelas merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi keberhasilan dalam belajar. Seperti yang diungkapkan oleh
Sanjaya (2011: 19-20) bahwa dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang
mempengaruhi proses pembelajaran yaitu faktor organisasi kelas dan faktor iklim
sosial-psikologis. Faktor organisasi kelas didalamnya meliputi jumlah siswa
dalam satu kelas merupakan aspek penting yang dapat mempengaruhi proses
pembelajaran, sedangkan faktor iklim sosial-psikologis adalah keharmonisan
hubungan antara orang yang terlibat dalam proses pembelajaran.
Jadi dalam hal ini peneliti mendapat sebuah gambaran, bahwa baik guru
maupun siswa yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran hendaknya mampu
bersama-sama menciptakan keadaan kelas yang kondusif dan menjalin hubungan
Dadan Kusnandar, 2014
Pengembangan keterampilan komunikatif antar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik Two StayTwo Stray ( TSTS ) dalam pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

yang komunikatif antar siswa maupun dengan guru demi mencapai tujuan
pembelajaran secara optimal. Apabila lingkungan kelasnya baik, maka akan
tercipta keadaan kelas yang baik pula, sedangkan apabila keadaan kelasnya tidak
kondusif, maka akan berdampak negatif terhadap kenyamanan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran di kelas.
Selain dari faktor perbedaan karakter antar siswa, faktor lain yang dapat
dikaitkan dalam permasalahan ini adalah metode pembelajaran yang sering
digunakan oleh guru IPS. Seperti informasi yang telah peneliti dapatkan ketika
mewawancarai beberapa siswa di kelas VIII-8, bahwa di kelas ini sebelumnya
terbiasa dengan metode ceramah yang membuat siswa menjadi kurang aktif dan
kurang komunikatif, sehingga siswa merasa jenuh dalam belajar. Selain metode
ceramah, metode lain yang sering digunakan adalah model pembelajaran
kelompok yang sifatnya tradisional. Dalam pembelajaran kelompok disini, siswa
hanya ditugaskan untuk berdiskusi dengan teman sekelompoknya, kemudian hasil
dari pekerjaan kelompok tersebut dipresentasikan didepan kelas yang diwakili
oleh beberapa siswa. Dengan kata lain, terdapat siswa yang mendominasi
pekerjaannya dan yang lain hanya menggantungkan diri pada kelompok. Selain
itu, pembelajaran kelompok ini sifatnya homogen, dimana sebuah keterampilan
sosial tidak diajarkan secara langsung dan penekanannya hanya pada penyelesaian
tugas. Menurut pendapat beberapa siswa mengenai metode pembelajaran yang
biasa digunakan ini, hanya sedikit berpengaruh terhadap keaktifan dan kerjasama
kelompok, karena yang dominan dalam mengerjakan tugas kelompok hanya siswa
yang pintar. Ini menandakanan bahwa model pembelajaran kelompok tersebut
kurang efektif untuk mengajarkan semua siswa menjadi lebih komunikatif selama
proses pembelajaran.
Berhubungan dengan metode pembelajaran dan penanaman keterampilan
komunikatif/bersahabat yang perlu diterapkan, peneliti berpendapat bahwa
metode pembelajaran yang seharusnya digunakan adalah metode yang mampu
Dadan Kusnandar, 2014
Pengembangan keterampilan komunikatif antar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik Two StayTwo Stray ( TSTS ) dalam pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

menekankan sebuah hubungan interpersonal dan menciptakan kelompok belajar
yang bersifat heterogen, sehingga dapat menunjang siswa-siswa menjadi lebih
aktif, serta memberi peluang kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan
komunikatif yang ditandai dengan sikap saling menghargai, peduli, suka
mendengarkan, dan bekerjasama dengan siswa lain dalam aktifitas pembelajaran
yang tidak diskriminatif.
Dari hasil pengamatan tersebut, peneliti menemukan bahwa dalam
kehidupan di lingkungan sekolah akan terasa lebih majemuk, yaitu dengan
ditandainya perbedaan karakter yang mendasar pada setiap kepribadian siswa.
Kemudian dari perbedaan karakter yang berhubungan dengan lemahnya
keterampilan komunikatif antar siswa dapat dikatakan sebagai salah satu faktor
timbulnya masalah. Jadi untuk memecahkan masalah ini, diperlukan adanya solusi
yang mampu membuat keadaan kelas menjadi kondusif dan terjalin hubungan
yang lebih komunikatif/bersahabat antar siswa. Solusi yang dapat diterapkan
untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti memberi saran untuk menerapkan sebuah
metode pembelajaran dalam kelas melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif (cooperative learning) teknik two stay two stray. Teknik pembelajaran
tersebut dapat dijadikan sebagai kunci dalam memecahkan masalah, terutama
permasalahan yang berkaitan dengan kurangnya keterampilan komunikatif siswa.
Teknik two stay two stray (TSTS) itu sendiri merupakan salah satu struktur
dari model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Spencer Kagan.
Struktur dua tinggal dua tamu memberi kesempatan kepada kelompok untuk
membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain (Lie, 2008: 61). Proses
pembelajaran dengan menggunakan teknik two stay two stray, selain dapat
memahami materi yang pelajari, setiap siswa juga berperan aktif dalam menjalin
hubungan yang komunikatif/bersahabat untuk berbagi informasi dengan siswa
lain, dan diharapkan akan tercipta sebuah pembelajaran yang lebih bermakna dan
mampu meningkatkan keterampilan komunikatif pada diri siswa.
Dadan Kusnandar, 2014
Pengembangan keterampilan komunikatif antar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik Two StayTwo Stray ( TSTS ) dalam pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9

Setelah melihat esensi tujuan dari teknik two stay two stray tersebut,
peneliti merasa bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran ini diharapkan
mampu mengatasi masalah yang ada di kelas VIII-8 SMPN 43 Bandung, yaitu
kurangnya keterampilan komunikatif/bersahabat antar siswa. Berangkat dari
permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian berupa
penelitian tindakan kelas (PTK) dalam rangka “pengembangan keterampilan
komunikatif antar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik
two stay two stray (TSTS) dalam pembelajaran IPS”. Dengan harapan melalui
penerapan metode pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray ini, selain
siswa dapat memahami setiap materi yang telah dipelajari, siswa juga diharapkan
mampu memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, saling menghormati dan
bekerja sama dengan orang lain, sehingga terjalin interaksi sosial yang
menguntungkan antar siswa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu
berkembangnya keterampilan komunikatif antar siswa.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka rumusan masalah
pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana merencanakan pembelajaran IPS dengan menggunakan teknik
pembelajaran two stay two stray untuk mengembangkan keterampilan
komunikatif di kelas VIII-8 SMPN 43 Bandung?
2. Bagaimana
menggunakan

mengimplementasikan
teknik

pembelajaran

pembelajaran
two

stay

two

IPS

dengan

stray

untuk

mengembangkan keterampilan komunikatif di kelas VIII-8 SMPN 43
Bandung?

Dadan Kusnandar, 2014
Pengembangan keterampilan komunikatif antar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik Two StayTwo Stray ( TSTS ) dalam pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10

3. Bagaimana merefleksikan hasil pembelajaran IPS dengan menggunakan
teknik pembelajaran two stay two stray untuk mengembangkan
keterampilan komunikatif di kelas VIII-8 SMPN 43 Bandung?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini terdiri atas dua tujuan, yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus.
1. Tujuan Umum
Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
mendapatkan gambaran empiris mengenai efektifitas metode pembelajaran
two stay two stray terhadap pengembangan keterampilan komunikatif
antar siswa dalam pembelajaran IPS.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui bagaimana merencanakan pembelajaran IPS dengan
menggunakan teknik pembelajaran two stay two stray untuk
mengembangkan keterampilan komunikatif di kelas VIII-8 SMPN 43
Bandung.
b. Untuk mengetahui bagaimana mengimplementasikan pembelajaran
IPS dengan menggunakan teknik pembelajaran two stay two stray
untuk mengembangkan keterampilan komunikatif di kelas VIII-8
SMPN 43 Bandung.
c. Untuk mengetahui cara merefleksikan hasil pembelajaran IPS setelah
menggunakan teknik pembelajaran two stay two stray untuk
mengembangkan keterampilan komunikatif di kelas VIII-8 SMPN 43
Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Dadan Kusnandar, 2014
Pengembangan keterampilan komunikatif antar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik Two StayTwo Stray ( TSTS ) dalam pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru dan
pihak sekolah yang bersangkutan. Secara operasional, manfaat yang ingin dicapai
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, serta
pemahaman bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan komunikatif
antar siswa.
2. Bagi Guru
Guru dapat merencanakan program pembelajaran khususnya yang
dapat meningkatkan karakter komunikatif dan pemahaman siswa dalam
pembelajaran IPS yaitu memberikan variasi dalam kegiatan belajar
didalam kelas.
3. Bagi Pihak Sekolah
Manfaat yang dapat diberikan untuk pihak sekolah yaitu
memberikan gambaran empiris tentang perkembangan keterampilan
komunikatif antar siswa melalui pembelajaran IPS.

E. Sistematika Penelitian
Bab I Pendahuluan. Pada bab ini berisi tentang, latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sitematika penelitian.
Bab II Kajian Teori. Pada bab ini memaparkan mengenai rujukan-rujukan
teori dari para ahli yang dijadikan sebagai landasan dalam mengembangkan
konseptual permasalahan dan hal-hal yang dikaji didalam penelitian ini.
Bab III Metode Penelitian. Bab ini terbagi kedalam beberapa sub bab
yakni: metode dan desai penelitian, lokasi dan subjek penelitian, prosedur
penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data, dan
verivikasi data.
Dadan Kusnandar, 2014
Pengembangan keterampilan komunikatif antar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik Two StayTwo Stray ( TSTS ) dalam pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

12

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Di dalam bab ini memaparkan
mengenai hasil data yang diperoleh selama dilakukannya penelitian
Bab V Kesimpulan dan Saran. Bab ini berisi mengenai keputusan dan hasil
yang di dapatkan berdasarkan rumusan yang di ajukan dalam penelitian ini.

Dadan Kusnandar, 2014
Pengembangan keterampilan komunikatif antar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik Two StayTwo Stray ( TSTS ) dalam pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi tempat melaksanakan penelitian adalah SMP Negeri 43
Bandung. SMP Negeri 43 Bandung ini terletak di jalan Kautamaan Isteri
No. 31 Bandung. Kolaborator dalam penelitian ini adalah guru mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VIII dan kelas IX, yaitu Dra.
Nining Yuningsih (NY) dan rekan PPL yaitu Dilla Rahmi Rahayu (DRR).
Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-8 yang
berjumlah 39 siswa, yaitu terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 23 siswa
perempuan. Alasan peneliti memilih kelas VIII-8 sebagai subjek
penelitian, karena dikelas ini ditemukan permasalahan yang sesuai dengan
judul skripsi

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

6 25 59

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TSTS) MENGGUNAKAN CD PEMBELAJARAN

0 10 193

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) Dan Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) Dalam Menyelesaikan Soal

0 1 14