Perlindungan Hukum Terhadap Penyedia Barang Dan Jasa Di Sektor Migas Yang Dirugikan Akibat Pemutusan Perjanjian Kerja Sama Ditinjau Dari Sistem Hukum Perjanjian Di Indonesia.

Perlindungan Hukum Terhadap Penyedia Barang Dan Jasa Di Sektor Migas
Yang Dirugikan Akibat Pemutusan Perjanjian Kerja Sama Ditinjau Dari
Sistem Hukum Perjanjian Di Indonesia
ABSTRAK
Di dalam suatu perusahaan di bidang apapun, salah satunya
perusahaan yang bergerak di bidang migas terdapat berbagai macam
kegiatan diantaranya adalah proses pengeboran di wilayah offshore. Di
dalam proses tersebut KKKS membutuhkan barang dan jasa untuk
membantu jalannya proses produksi dari pihak supplier atau vendor
sebagai penyedia barang dan jasa. Setelah ditunjuknya penyedia barang
dan jasa melalui proses penujukan (prekontraktual), maka tahapan
selanjutnya adalah negoisasi, kesepakatan dan tanda tangan para pihak,
setelah itu pelaksanaan perjanjian. Dalam pelaksanaan perjanjian barang
dan jasa, pihak kontraktor dinyatakan wanprestasi karena pihak penyedia
barang dan jasa dianggap tidak melaksanakan prestasinya sesuai dengan
yang diperjanjikan. Pihak perusahaan migas kemudian melakukan
pemutusan perjanjian kerja sama secara sepihak kepada pihak penyedia
barang dan jasa. Beberapa kerugian dirasakan oleh pihak penyedia barang
dan jasa akibat pemutusan perjanjian tersebut. Menurut pasal 1266 KUH
Perdata pemutusan perjanjian secara sepihak memang dapat
dilaksanakan, namun harus terbukti apakah pihak penyedia barang dan

jasa terbukti melakukan wanprestasi. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah pemutusan perjanjian kerja sama pengadaan barang
dan jasa terhadap penyedia barang dan jasa di sektor migas dapat
dilakukan menurut sistem hukum perjanjian di Indonesia dan perlindungan
hukum yang diberikan jika penyedia barang dan jasa merasa dirugikan
karena pemutusan perjanjian kerja sama.
Metode pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan yuridis-normatif dengan menggunakan teknik pengumpulan
data melalui studi kepustakaan untuk memperoleh data sekunder dan studi
lapangan untuk memperoleh data primer. Spesifikasi dalam penelitian ini
adalah deskriptif analitis. Metode analisis data yang digunakan adalah
metode yuridis kualitatif, dalam hal ini Penulis melakukan penelitian yang
berlokasi di PT. Sapta dan PT. Subur Mandiri.
Hasil penelitian bahwa dalam pelaksanaan perjanjian pihak
penyedia barang dan jasa telah melanggar asas itikad baik dalam
melakukan pemutusan perjanjian secara sepihak. Perlindungan hukum
bagi pihak penyedia barang dan jasa adalah dengan pemberian ganti rugi
dan mengajukan gugatan ke pengadilan.
iv


Legal Protection Against The Providers Of Goods And Services At The Oil
And Gas Sector That Harmed By Termination Of The Cooperation Contract
Reviewed From Contract Law System in Indonesia
ABSTRACT
Within an enterprise in any field, one company engaged in oil and
gas fields are a range of activities of which are in the process of drilling
offshore region. In the process KKKS require goods and services to help
explain the production process from the supplier or vendor as a provider of
goods and services. After the appointment of providers of goods and
services through the appointment of (pre-contractual), then the next stage
is the negotiation, agreement and signatures of the parties, after the
execution of the agreement. In the implementation of the goods and
services agreement, the contractor stated in default because the providers
of goods and services considered appropriate to implement a performance
agreement entered into in goods and services. Behalf of oil and gas
companies then do the same job severance agreement unilaterally to the
providers of goods and services. Some loss felt by the providers of goods
and services due to severance agreements. According to Article 1266 of
subsection of Indonesia civil law, severance agreement can be
implemented unilaterally, but should prove whether the providers of goods

and services defaulting proven guilty. The research was conducted to find
out whether the severance agreement cooperation procurement of goods
and services for providers of goods and services in the oil and gas sector
can be done according to the contract law system in Indonesia, and given
legal protection if goods and service providers felt disadvantaged because
severance agreement unilaterally teamwork.
Method approach used in this study is juridical-normative approach
to the use of data collection techniques through literature study to obtain
secondary data and field studies to obtain primary data. Specifications in
this study is descriptive analytics. Data analysis method used is qualitative
juridical methods , in this writer doing research, which is located in the PT.
Sapta and PT. Subur Mandiri.
Based on the research results, the implementation of the agreement
that the providers of goods and services has violated the principle of good
faith in conducting the termination of the agreement unilaterally. Legal
protection for providers of goods and services is the provision of
compensation and filed a lawsuit to court.

v