KONTRIBUSI PENERAPAN SISTEM PEMBELAJARAN MOVING CLASS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA.
KONTRIBUSI PENERAPAN SISTEM PEMBELAJARAN MOVING CLASS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGKONVERSI KASET KE CD DI SMK
NEGERI 6 BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Oleh:
R. AJENG HERTY PRANITASURI NIM. 0902046
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
(2)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Kontribusi Penerapan Sistem Pembelajaran Moving Class Terhadap Hail Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Mengkonversi Kaset Ke CD di SMK Negeri 6 Bandung ” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung risiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.
Bandung, Januari 2014 Yang membuat pernyataan,
R. Ajeng Herty Pranitasuri NIM. 0902046
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
R. Ajeng Herty Pranitasuri NIM. E045.0902046
KONTRIBUSI PENERAPAN SISTEM PEMBELAJARAN MOVING CLASS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGKONVERSI KASET KE CD DI SMK NEGERI 6
BANDUNG
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Dra. Tuti Suartini, M.Pd NIP. 19631121 198603 2 002
Pembimbing II
Erik Haritman, S.Pd, MT NIP. 19760527 200112 1 002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
(4)
ABSTRAK
Kontribusi Penerapan Sistem Pembelajaran Moving Class Terhadap Hasil Belajar Siswa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem pembelajaran moving class berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dan seberapa besar kontribusi penerapan sistem pembelajaran moving class terhadap hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 6 Bandung pada kelas X Program Keahlian Teknik Audio Video yang berjumlah 31 orang. SMK Negeri 6 Bandung merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang menerapkan model pembelajaran dengan sistem moving class (kelas bergerak). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Adanya pengaruh yang signifikan diantara penerapan pembelajaran moving class terhadap hasil belajar siswa dengan nilai korelasi sebesar 0,783 dan koefisien determinasinya sebesar 61,3%. Oleh karena itu penggunaan sistem pembelajaran moving class sebagai model pembelajaran dapat dikatakan efektif. Selain itu, hasil belajar pada ranah afektif, psikomotor, dan kognitif memiliki kategori baik.
(5)
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Rumusan Masalah ... 3
1.4 Batasan Masalah... 4
1.5 Tujuan Penelitian ... 4
1.6 Manfaat Penelitian ... 5
1.7 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Sistem Pembelajaran ... 6
2.1.1 Definisi Belajar dan Pembelajaran ... 6
2.1.2 Sistem Pembelajaran ... 7
2.2 Moving Class ... 7
2.2.1 Pengertian Moving Class... 7
(6)
2.2.4 Indikator-indikator Dalam Penerapan sistem
Pembelajaran Moving Class
... ... 10
2.3 Hasil Belajar ... 12
2.3.1 Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 13
2.3.2 Hasil Belajar Ranah Afektif ... 14
2.3.3 Hasil Belajar Ranah Psikomotor ... 15
2.3.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 15
2.4 Pengaruh Pelaksanaan Moving Class Terhadap Hasil Belajar Siswa ... 17
2.5 Hipotesis Penelitian ... 18
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 20
3.2 Variabel Penelitian ... 22
3.3 Paradigma Penelitian ... 22
3.4 Populasi dan Sampel Data Penelitian ... 23
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 23
3.6 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 24
3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... 26
3.7.1 Uji Validitas ... 26
3.7.2 Uji Reliabilitas ... 27
3.7.3 Tingkat Kesukaran ... 28
3.7.4 Daya Pembeda ... 29
3.8 Teknik Analisis Data ... . 30
3.8.1 Uji Normalitas ... . 31
3.8.2 Uji Homogenitas ... 32
3.8.3 Uji Linieritas ... 33
3.8.4 Uji Hipotesis ... 34
3.8.5 Koeefisien Korelasi ... .... 36
(7)
3.8.7 Uji Signifikansi Koefisien orelasi untuk Pengujian
Hipotesis ... 37
3.8.8 Analisis Regresi Sederhana ... 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Umum ... 39
4.1.1 Tanggapan Siswa Tentang Moving Class ... 39
4.1.2 Penilaian Hasil Belajar ... 41
4.2 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 42
4.2.1 Hasil Uji Validitas ... 42
4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 46
4.2.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 46
4.2.4 Hasil Uji Daya Pembeda ... 47
4.3 Analisis dan Pembahasan Penelitian ... 47
4.3.1 Hasil Uji Normalitas ... 47
4.3.2 Hasil Uji Homogenitas ... 48
4.3.3 Hasil Uji linieritas ... 48
4.3.4 Hasil Uji Hipotesis ... 49
4.3.5 Hasil Uji Regresi Sederhana ... 49
4.3.6 Hasil Uji Korelasi ... 50
4.3.7 Hasil Uji Signifikansi ... 51
4.3.8 Hasil Uji Determinasi ... 51
4.3.9 Hasil Temuan Lapangan ... 52
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 58
(8)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Paradigma Penelitian ... 9
Gambar 3.2 (a) Kurva normal baku (b) Kurva distribusi data yang akan diuji normalitasnya ... 38
Gambar 3.3 Kurva uji pihak kiri ... 40
Gambar 4.2 Kurva hasil uji pihak kiri ... 62
(9)
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2 Skala Jawaban Angket Variabel X ... 24
Tabel 3.3 Kriteria Validitas Soal ... 25
Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Soal ... 27
Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks kesukaran ... 27
Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda ... 28
Tabel 3.7 Distribusi Frekuensi ... 31
Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi... 35
Tabel 4.1 Penilaian Angket Siswa ... 38
Tabel 4.2 Penilaian Hasil Belajar ... 40
Tabel 4.3 Hasil Perhitingan Uji Validitas Instrumen Soal ... 42
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Butir Intrumen Penelitian Soal ... 43
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Validitas Intrumen Angket ……… 43
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Butir Intrumen Penelitian Angket ………… 44
Tabel 4.7 Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 45
Tabel 4.8 Daya Pembeda Butir Soal ... 46
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data ... 47
Tabel 4.10 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 51
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
A-1 INSTRUMEN SOAL ... 61
A-2 INSTRUMEN ANGKET ... 64
LAMPIRAN B B-1 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN ... 67
B-2 RPP (PRINSIP KERJA CD) ... 69
B-3 RPP (SINYAL ANALOG DAN SINYAL DIGITAL) ... 75
B-4 RPP (PEMROSESAN SINYAL ANALOG KE SINYAL DIGITAL).. 80
B-5 RPP (PRINSIP ADC) ... 85
B-6 RPP (BAGIAN-BAGIAN DARI KASET) ... 90
B-7 RPP (BAGIAN-BAGIAN ALAT PENGKONVERSI) ... 95
B-8 RPP (JENIS-JENIS KABEL) ... 100
B-9 RPP (PROSES PEREKAMAN) ... 105
B-10 KRITERIA PENGUKURAN RANAH AFEKTIF ...………109
B-11 KRITERIA PENGUKURAN RANAH PSIKOMOTOR ... 111
LAMPIRAN C C-1 HASIL PENILAIAN ANGKET ... 112
C-2 HASIL BELAJAR kESELURUHAN ... 113
C-3 HASIL UJI NORMALITAS ... 114
C-4 HASIL UJI HIPOTESIS (UJI PIHAK KIRI) ... 115
C-5 HASIL PENGUKURAN RANAH AFEKTIF ... 116
C-6 HASIL PENGUKURAN RANAH PSIKOMOTOR ... 117
LAMPIRAN D D-1 SILABUS ... 118
D-2 PERHITUNGAN MANUAL UJI VALIDITAS ... 120
D-3 PERHITUNGAN MANUAL UJI RELIABILITAS ... 122
D-4 PERHITUNGAN MANUAL TINGAT KESUKARAN ... 124
D-4 PERHITUNGAN MANUAL TINGAT KESUKARAN ...125
(11)
D-7 PERHITUNGAN MANUAL HOMOGENITAS ... 129
D-8 PERHITUNGAN MANUAL LINEARITAS... 130
D-9 PERHITUNGAN MANUAL UJI PIHAK KIRI ...133
D-10 PERHITUNGAN MANUAL UJI REGRESI SEDERHANA ... 135
D-11 PERHITUNGAN MANUAL UJI KORELASI ... 136
D-12 PERHITUNGAN MANUAL UJI SIGNIFIKANSI ... 137
D-13 PERHITUNGAN MANUAL KOEFISIEN DETERMINASI ... 138
LAMPIRAN E E-1 TABEL KONSULTASI ... 139
(12)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kemampuan belajar setiap anak dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Anak-anak akan tumbuh dengan baik jika mereka dilibatkan secara alamiah dalam proses belajar yang didukung lingkungan yang dirancang secara cermat dengan menggunakan konsep yang jelas. Di era modern seperti ini, setiap sekolah selalu melakukan inovasi pembelajaran untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Pembelajaran yang dilakukan guru hendaknya dapat memberikan situasi dimana siswa dapat secara optimal mengembangkan potensi masing-masing siswa. Untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam bereksplorasi, berpikir kreatif dan mengembangkan kemampuan lain yang dimiliki siswa, guru perlu menerapkan berbagai model pembelajaran dengan sistem Moving Class.
Moving Class (Sagala, 2009:182) merupakan suatu model pembelajaran yang diciptakan untuk belajar aktif dan kreatif, dengan sistem belajar mengajar bercirikan peserta didik mendatangi guru ke kelas, bukan sebaliknya. Dalam sistem ini guru mempunyai kelas pribadi untuk mengikuti setiap pelajaran peserta didik harus berpindah dari satu kelas lain yang sudah ditentukan. Sehingga terdapat kelas berdasarkan bidang studi. Lewat sistem ini, para peserta didik dapat menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar di setiap kelas ada. Kegiatan pembelajaran sistem moving class peserta didik berpindah sesuai pelajaran yang diikutinya.
Pada hasil observasi yang di lakukan oleh penulis SMK Negeri 6 Bandung merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang menerapkan model pembelajaran dengan sistem moving class (kelas bergerak). Sistem moving class merupakan hal yang sudah tidak asing lagi di dunia pendidikan, tetapi penerapannya di lapangan masih bisa dibilang belum cukup lama terutama di kalangan sekolah menengah atas maupun sekolah menengah kejuruan. Dengan sistem pembelajaran moving class,
(13)
2
pada saat mata pelajaran berganti maka siswa akan meninggalkan kelas menuju ruang kelas lain sesuai mata pelajaran yang dijadwalkan. Dalam sistem pembelajaran moving class, ruangan kelas di desain untuk mata pelajaran tertentu. Dengan demikian ruang kelas akan difungsikan seperti laboratorium.
Awalnya moving class disambut hangat peserta didik karena perpindahan mereka dari SMP ke SMK. Namun dalam perjalanannya banyak peserta didik yang mengeluh karena moving class ternyata melelahkan. Banyak peserta didik merasa lelah, khususnya pada sekolah yang mempunyai lahan yang luas. Terlebih ketika hari sudah siang peserta didik merasa malas pindah-pindah kelas.Movingclass pun mengakibatkan Waktu belajar berkurang karena perpindahan ruang kelas, di lain sisi, siswa yang sudah berlari-lari karena jarak yang lumayan jauh untuk tiba lebih awal, kemudian melihat keadaan kekosongan pengajar di kelas. Alasan guru macam-macam, ada yang ingin minum atau istirahat, ada juga yang mengatakan sudah terlalu lama menunggu di kelas tetapi murid tak kunjung datang.
Moving class pun mengakibatkan keadaan sekolah menjadi ramai ketika adanya perpindahan kelas, selain itu dengan tidak adanya kelas tetap bagi siswa mengakibatkan kurangnya tanggung jawab peserta didik terhadap kebersihan dan inventaris kelas. Tak hanya itu moving class pun mengakibatkan siswa berkesempatan untuk kabur karena mereka berada di luar kelas. Sedangkan tujuanmoving class(Sagala, 2009:182) adalah untuk membiasakan peserta didik merasa nyaman dalam belajar dan agar tidak bosan belajar dengan selalu menempati kelas yang sama setiap harinya. Keunggulan dari moving class pun peserta didik lebih punya waktu bergerak, sehingga selalu segar untuk menerima pelajaran.
(14)
3
perbedaan sistem pembelajaran moving class dan kelas menetap bahwa moving class dapat memberikan pengaruh pada hasil belajar terutama pada penilaian jangka panjang (Legianti,2012:97).
Jika kenyataan seperti diatas terus diabaikan, maka sistem belajar mengajar tidak akan sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh sebab itu, penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian agar mendapat gambaran
mengenai “Kontribusi Sistem Pembelajaran Moving Class Terhadap Hasil
Belajar Siswa Jurusan Teknik Audio Video SMK 6 Bandung”.
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Dari latar belakang di atas penulis mengidentifikasi beberapa masalah diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya kesadaran siswa dilihat masih ada yang lebih memilih untuk pergi ke kantin terlebih dahulu dari pada langsung ke kelas pada saat pergantian mata pelajaran.
2. Siswa menganggap guru tidak hadir jika tidak ada dalam ruangan, sehingga banyak siswa yang memilih untuk pulang.
3. Banyak siswa yang merasa kelelahan dan malas saat pergantian kelas, dilihat masih ada yang tidak bersemangat dan berjalan lambat saat perpindahan kelas.
4. Banyak siswa yang membolos atau pulang sebelum waktu jam sekolah berakhir dengan alasan guru yang bersangkutan tidak hadir.
1.3 PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut 1. Seberapa besar kontribusi sistem pembelajaran moving class
terhadap hasil belajar siswa jurusan teknik audio video di SMK Negeri 6 Bandung?
2. Apakah penerapan sistem pembelajaran moving class di SMK Negeri 6 Bandung berkontribusi terhadap hasil belajar siswa jurusan teknik audio video di SMK Negeri 6 Bandung?
(15)
4
1.4 PEMBATASAN MASALAH
Permasalahan dan penelitian ini dibatasi menjadi sebagai berikut
1. Penelitian mengenai penerapan sistem pembelajaran moving class di SMK Negeri 6 Bandung ini dibatasi padaperan guru dalam KBM, kondisi ruang belajar dan jarak antar kelas.
2. Penilaian Hasil belajar afektif, kognitif dan psikomotor yang diungkap di dalam penelitian ini yaitu pada mata pelajaran mengkonversi kaset ke CD (Compact Disk).
3. Objek dalam penelitian ini dibatasi hanya pada siswa kelas XI jurusan teknik audio video di SMK Negeri 6 Bandung.
1.5 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ingin mengetahui seberapa besar kontribusi penerapan sistem
pembelajaran moving class terhadap hasil belajar siswa.
2. Ingin mengetahui apakah sistem pembelajaran moving class berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
1.6 MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai penimbangan dalam menerapkan sistem pembelajaran moving class dengan hasil belajar siswa SMK Negeri 6 Bandung.
2. Bagi peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran sehingga mampu meningkatkan hasil belajar.
(16)
5
1.7 SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk dapat memberikan gambaran mengenai penelitian ini dapat disusun sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah, Penjelasan Istilah Dalam Judul, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN Bab ini menguraikan deskripsi teori, dan hipotesis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang
tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, metode penelitian, teknik pengumpulan data, instrument penelitian, uji normalitas dan analisis regresi.
BAB IV ANALISIS DATA, PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang deskripsi teori, pengujian persyaratan statistik, pengujian hipotesis dan interpretasi hasil penelitian
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari seluruh uraian dari bab terdahulu dan saran yang bisa menunjang peningkatan dari permasalahan yang dilakukan penelitian.
(17)
30
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 METODE PENELITIAN
Metode penelitian pendidikan yaitu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan (Sugiyono, 2011:6).
Metode penelitiayang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Nazir, 2003: 54).
Dalam penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini merumuskan hipotesis. Hal ini sesuai pendapat Sugiyono (2008: 8), yaitu:
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Melalui metode penelitian ini penulis mengharapkan dapat mengetahui bagaimana Kontribusi Penerapan Sistem Pembelajaran Moving Class Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung. Perhitungan tersebut selanjutnya dianalisis dan diambil kesimpulan setelah dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah ditetapkan.
(18)
31
esar kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap tahapan adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan yang dilakukan sebelum penelitian dilakukan meliputi beberapa hal, diantaranya:
a. Observasi awal dilakukan untuk melaksanakan studi pendahuluan melaliu pengamatan terhadap sistem pembelajaran moving class
b. Studi literatur, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang menjadi landasan mengenai permasalahan yang akan diteliti
c. Menentukan sampel penelitian
d. Membuat dan menyusun kisi-kisi instrumen tes dan instrumen angket
e. Melakukan uji coba instrumen tes dan instrumen angket
f. Menganalisis hasil uji coba intrumen tes kemudian mentukan soal yang layak digunakan untuk memperoleh hasil belajar ranah kognitif siswa
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan meliputi beberapa hal diantaranya:
a. Pengajaran dalam satu semester untuk mendapatkan hasil belajar siswa
b. Melaksanakan kegiatan pengisian soal oleh siswa untuk mendapatkan nilai ranah kognitif
c. Melaksanakan kegiatan praktikum untuk mendapatkan nilai ranah afektif dan psikomotor
d. Melaksanakan kegiatan pengisian angket tentang moving class oleh siswa
3. Tahap Pengolahan Data
(19)
32
a. Data yang sudah diperoleh ditulus dalam bentuk laporan atau data yang terperinci
b. Analisis data menggunakan perhitungan-perhitungan yang telah ditentukan
c. Mengambil kesimpulan dan rekomendasi
3.2VARIABEL PENELITIAN
Arikunto menyatakan bahwa “Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian” (Arikunto,2010:161). Dalam variable terdapat dua variable utama, sebagai berikut:
1. Variabel bebas adalah variabel penyebab atau yang diduga memberikan suatu pengaruh atau efek terhadap peristiwa
2. Variabel terikat adalah variabel yang ditimbulkan atau efek dari variabel bebas
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat di simpulkan variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas (X) : Penerapan sistem pembelajaran moving
class di SMK Negeri 6 Bandung. 2. Variabel terikat (Y) : Hasil belajar siswa SMK Negeri 6
Bandung pada mata pelajaran mengkonversi kaset ke CD.
3.3PARADIGMA PENELITIAN
Paradigma penelitian dapat diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti dengan rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teoti yang digunakan untuk
(20)
33
Untuk memperjelas gambaran tentang variabel-variabel dalampenelitian ini, maka dibuat paradigma sebagai kerangka pemikiran dan penelitian sebagai berikut:
Keterangan:
= Alur Hubungan/ korelasi = Alur Penelitian
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
3.4 POPULASI DAN SAMPEL DATA PENELITIAN
1. Populasi Penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung
2.Sampel Penelitian ini ditentukan sebanyak 36 siswa kelas XI jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung (dalam satu kelas).
Siswa kelas XI Jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung Temuan penelitian Kesimpulan dan saran Penerapan sistem
pembelajaran moving class di SMK Negeri 6
Bandung: (Variabel X) Aspek yang di ungkap: 1. Pelaksanaan
perpindahan kelas 2. Peran guru dalam
KBM
3. Pengelolaan ruang belajar mengajar 4. Daya tampung kelas 5. Pencapaian antar
ruang kelas Hasil belajar (Variabel Y) Aspek yang diungkap: 1. Penilaian
hasil belajar kognitif 2. Penilaian
hasil belajar afektif 3. Penilaian
hasil belajar psikomotor
(21)
34
3.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data merupakan langkah-langkah yang ditempuh untuk memperoleh data dalam usaha pemecahan permasalahan-permasalahan penelitian. Dalam pengumpulan data tersebut diperlukan teknik-teknik tertentu sehingga data yang diharapkan dapat terkumpul dan benar-benar relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah a. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu teknik yang digunakan untuk mengetahui jumlah populasi penelitian, dalam hal ini jumlah siswa kelas XI jurusan teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung dan kurikulum yang di terapkan di SMK Negeri 6 Bandung
b. Angket (kuesioner)
Angket adalah suatu daftar yang diberikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Menurut jenis pengisiannya, angket dibagi menjadi 2 yaitu angket terbuka dan angket tertutup.Dalam penelitian ini, angket yang akan digunakan adalah angket tertutup. Angket ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai. Pelaksanaan sistem pembelajaran moving class menurut persepsi siswa berupa jawaban responden dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.
c. Tes
Tes, merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2010: 53). Penelitian ini menggunakan tes hasil belajar berupa tes objektif
(22)
35
3.6 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Untuk mengkaji hipotesis di perlukan data yang benar, cermat serta akurat karena keabsahan hasil pengujian hipotesis bergantung kepada kebenaran dan ketepatan data. Sedangkan kebenaran dan ketepatan data yang diperoleh bergantung kepada alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan serta sumber data.
Instrumen penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah angket untuk variabel X dan Y, sehingga dari angket inilah diharapkan data utama yang berhubungan dengan masalah penelitian dapat terpecahkan. Adapun angket yang dipergunakan disusun berdasarkan kisi-kisi instrumen yang telah ditetapkan. Kisi-kisi instrumen penelitian memuat: variabel X adalah penerapan moving class, aspek yang diungkap adalah pelaksanaan perpindahan kelas, peran guru dalam KBM, pengelolaan ruang belajar mengajar, daya tampung kelas, pencapaian antar ruang kelas sedangkan variabel Y adalah hasil belajar siswa kelas XI Jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung, aspek yang diungkap adalah aspek afektif, aspek kognitif, dan aspek psikomotor pada siswa.
Angket yang disusun dalam bentuk pilihan dengan 4 Option alternatif jawaban yaitu :
Tabel 3.2 Skala Jawaban Angket Variabel X Bobot Jawaban Variabel X
4 3 2 1
Sangat Baik (SB) Baik (B) Kurang Baik (KB)
Tidak Baik (TB)
(Arikunto,2010:75) Setelah menentukan jenis instrumen, langkah selanjutnya adalah menyusun pertanyaan-pertanyaan. Penyusunan pertanyaan diawali dengan membuat kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi memuat aspek yang diungkap
(23)
36
melalui pertanyaan. Aspek yang akan diungkap bersumber dari masalah penelitian.
3.7 PENGUJIAN INSTRUMEN PENELITIAN
Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.
3.7.1 Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2009).Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud dalam penelitian ini,untuk menghitung validitas instrumen akan digunakan rumus Product Moment untuk menganalisis butir soal.
√
(Arikunto,2010:72) Keterangan :
∑X = Jumlah skor item X ∑Y = Jumlah skor item Y
∑XY = Jumlah skor perkalian item X dan Y n = Jumlah responden
r = Koefisien korelasi
(24)
37
Tabel 3.3 Kriteria Validitas Soal
Koefisien Korelasi Kriteria Validitas 0,81 – 1,00
0,61 – 0,80 0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah (Arikunto, 2010: 75) Setelah diketahui koefisien korelasi, selanjutnya dilakukan uji signifikansi untuk mengetahui validitas setiap item soal. Uji signifikansi korelasi dihitung dengan menggunakan uji t, yaitu sebagai berikut :
t = √ √
(Sugiyono,2012:230) Keterangan:
t = Uji Signifikan r = Koefisiensi Korelasi n = Jumlah Responden
Dalam penelitian ini, pengujian penelitian kuantitatif dihitung dengan menggunakan program paket statistik SPSS. Hitung perhitungan korelasi Product Moment (r) yang dilakukan, selanjutnya dibandingkan dengan angka Instrumen dikatakan valid atau signifikan apabila harga > (Singgih Santoso:2000) dengan tingkat kepercayaan 95% dan dengan derajat kebebasan (n-2).
3.7.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah teknik untuk mengetahui konsistensi alat ukur (kuisioner). Besarnya reliabilitas alat ukur yang telah diujikan menunjukan sejauh mana tingkat kepercayaan atau keandalan alat ukur dalam mengukur subjek penelitian.Reliabilitas tes dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:
(25)
38
[ ] [ ]
(Arikunto, 2010: 239) Keterangan :
r11 : reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal : jumlah varians butir
: varians total
Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Soal
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,81 – 1,00
0,61 – 0,80 0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20
Sangat Tinggi Tinggi
Cikup Rendah Sangat Rendah
(Arikunto, 2010: 75)
3.7.3 Tingkat Kesukaran
Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan persamaan:
(Arikunto, 2010: 208) Keterangan :
P : indeks kesukaran
B : banyaknya siswa yang menjawab benar JS : jumlah seluruh siswa peserta tes
(26)
39
0,00 – 0,30 0,31 – 0,70 0,71 – 1,00
Soal Sukar Soal Sedang Soal Mudah
(Arikunto, 2010: 210)
3.7.4 Daya Pembeda
Untuk mengetahui daya pembeda soal perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengurutkan skor total masing-masing siswa dari yang tertinggi sampai yang terendah.
b. Membagi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah.
c. Menghitung soal yang dijawab benar dari masing-masing kelompok pada tiap butir soal.
d. Mencari daya pembeda (D) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
D : Daya pembeda
BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab
benar
BB :Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab
benar
JA : Banyaknya peserta tes kelompok atas
JB : Banyaknya peserta tes kelompok bawah
Adapun kriteria indeks daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini:
(27)
40
Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda Klasifikasi
0,00 – 0,20 0,21 – 0,40 0,41 – 0,70 0,71 – 1,00 Negatif
Jelek Cukup
Baik Baik Sekali
Tidak Baik, Harus Dibuang (Arikunto, 2010: 218)
3.8 TEKNIK ANALISIS DATA
Suatu penelitian yang tujuannya mengkaji pengaruh satu atau beberapa variabel independen terhadap variabel dependen, maka model statistik yang digunakan menguji hipotesisnya adalah regresi linier sederhana atau ganda. Analisis regresi berbeda dengan analisis korelasi. Dalam analisis regresi, variabel bebas dan variabel terikatnya . Sedangkan pada analisis korelasi, variabel-variabel yang akan dikorelasikan cukup disebut dengan istilah variabel penelitian.
Sudarmanto (2005: 101), mengatakan bahwa:
Persyaratan awal untuk menggunakan regresi sebagai salah satu alat analisis yaitu, variabel penelitian harus diukur paling rendah dalam bentuk skala interval”. Apabila variabel-variabel penelitian tersebut diukur dalam bentuk skala interval, maka telah memenuhi salah satu persyaratan awal untuk untuk menggunakan statistik parametrik.
Selanjutnya adalah melakukan pengujian persyaratan analisis. Menurut Riduwan (2006: 119):
Apabila peneliti menggunakan analisis parametrik, maka harus dilakukan pengujian persyaratan analisis terhadap asumsi-asumsi seperti homogenitas untuk uji perbedaan (komparatif), normalitas dan lineritas
(28)
41
1. Persyaratan dalam penggunaan statistik parametrik.
Persyaratan dalam penggunaan statistik parametrik yaitu berupa uji normalitas dan uji homogenitas data populasi.
2. Persyaratan untuk penggunaan analisis regresi linier ganda. Berdasarkan pendapat-pendapat mengenai uji persyaratan regresi sederhana, maka akan dilakukan pengujian persyaratan yaitu berupa uji normalitas, homogenitas dan linieritas.
3.8.1 Uji Normalitas
Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya data yang diperoleh dari hasil penelitian. Pengujian normalitas data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (χ2). Uji normalitas data dengan chi-kuadrat dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul pada gambar 3.2 (b) dengan kurva normal baku/standar pada gambar 3.2 (a).
Gambar 3.2 (a) Kurva normal baku (b) Kurva distribusi data yang akan diuji normalitasnya
Langkah-langkah untuk menghitung besarnya nilai chi-kuadrat yaitu sebagai berikut:
34,13% 34,13% 13,53% 13,53%
2,7% 2,7%
? ?
? ?
? ? (b)
(29)
42
1. Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian normalitas dengan chi-kuadrat, jumlah kelas interval = 6 (sesuai dengan Kurva Normal Baku).
2. Menentukan panjang kelas interval (PK), yaitu:
3. Menyusun kedalam tabel distribusi frekuensi
Tabel 3.7 Tabel distribusi frekuensi
Interval fo fh fo– fh (fo– fh)2
Keterangan :
fo : frekuensi/jumlah data hasil observasi
fh : frekuensi/jumlah yang diharapkan (persentase luas tiap
bidang dikalikan dengan n) 4. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh)
5. Memasukkan harga-harga fh kedalam tabel kolom fh, sekaligus
menghitung harga-harga (fo– fh) dan
dan menjumlahkannya. Harga
merupakan harga chi-kuadrat ( χ 2
).
6. Membandingkan harga chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat tabel dengan ketentuan :
Jika :
hitung ≤ tabel maka data terdistribusi normal hitung > tabel maka data terdistribusi tidak normal
(30)
43
untuk tiap variabel. Kemudian dilakukan pencarian nilai Fhitung dengan rumus: terkecil ian terbesar ian Fhitung var var
(Riduwan, 2006: 120) Ujihomogenitasdilakukanuntukmengetahuiapakahdata dalamvariabelX danY bersifathomogenatautidak.
Langkah-langkahmenghitungujihomogenitas:
1. Mencari Varians/Standar deviasi Variabel X dan Y, dengan rumus:
√ ∑ ∑
√
∑ ∑
2. Mencari Fhitungdengan dari varians X dan Y, dengan rumus:
terkecil ian terbesar ian Fhitung var var
3. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada tabel distribusi F, dengan
dk pembilang n-1(untuk varians terbesar) dan dk penyebut n-1 (untuk varians terkecil)
Adapun taraf signifikan (α) yang digunakan adalah 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
Jika Fhitung ≥ Ftabel berarti tidak homogen.
Jika Fhitung ≤ Ftabel berarti homogen.
3.8.3 Uji Linieritas
Uji linieritas regresi dilakukan untuk mengukur derajat keeratan hubungan, memprediksi besarnya arah hubungan, serta meramalkan besarnya variabel terikat jika nilai variabel bebas diketahui. Uji linieritas dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel. Adapun nilai
Fhitung didapatkan dengan rumus:
E TC hitung RJK RJK F (Riduwan, 2006:128)
(31)
44
Menentukan keputusan pengujian:
Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka data berpola tidak linier.
Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka data berpola linier.
(Riduwan, 2006:129) Mencari Ftebel dengan rumus:
dk k dk n k tabel dkE dkTC tabel F F F F , 2 05 , 0 1 , 1
Cara mencari: Ftabel dk = k - 2 = sebagai angka pembilang
Ftabel dk = n - k = sebagai angka penyebut.
(Riduwan, 2006:129)
3.8.4 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
Ho : Tidak adanya kontribusi pelaksanaan moving class terhadap hasil
belajar jikaperolehan rata-rata hasil belajar siswa di bawah 7,5 Ha : Adanya kontribusi pelaksanaan moving class terhadap hasil
belajarjikaperolehan rata-rata hasil belajar siswa lebih besar atau sama dengan 7,5.
Ho : π < 7,5
Ha : π ≥ 7,5
π : Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui sampel.
Jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis deskriptif. Karena H0 berbunyi lebih besar atau sama dengan (≥) dan Ha
(32)
45
2. Menghitung simpangan baku (s)
Keterangan :
xi : nilai pada tiap siswa ̅ : nilai rata-rata n : jumlah siswa s : simpangan baku 3. Menghitung harga t
Keterangan :
t : nilai t yang dihitung (thitung) ̅ : nilai rata-rata
μ0 : nilai yang dihipotesiskan
s : simpangan baku sampel n : jumlah anggota sampel 4. Melihat harga ttabel
5. Menggambar kurva
Gambar 3.3 Kurva uji pihak kiri
Daerah penolakan H0 Daerah
penerimaan H0
α
(33)
46
6. Meletakkan kedudukan thitung dan ttabel dalam kurva yang telah dibuat
(ttabel harus dibuat menjadi negatif, karena berada pada daerah kiri).
7. Membuat keputusan pengujian hipotesis
Dalam uji pihak kiri berlaku ketentuan : apabila harga t hitung jatuh pada daerah penerimaan H0 (lebih besar atau sama dengan t tabel),
maka H0 diterima dan Ha ditolak.
thitung≥ ttabel, berarti H0 diterima
thitung< ttabel, berarti H0 ditolak
3.8.5 Menghitung Koefisien Korelasi
Korelasi dalam pengertian statistik digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, dan nilai korelasi ditunjukan dengan koefisien korelasi. Menurut Sudjana (2005:369), “untuk keperluan perhitungan koefisien korelasi berdasarkan sekumpulan data (X,Y) berukuran n dapat menggunakan rumus Product Moment Correlation sebagaian berikut:
√ Keterangan :
∑X = Jumlah skor item X ∑Y = Jumlah skor item Y
∑XY = Jumlah skor perkalian item X dan Y n = Jumlah responden
r = Koefisien korelasi
Jika koefisien korelasi bernilai positif, artinya dua variabel tersebut searah sebalikya, bila nilainya negatif berarti hubungannya berlawanan arah.
(34)
47
Untuk memberi interpretasi terrhadap korelasi maka dapat menggunakan tabel berikut:
Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien korelasi Interval Tingkat Hubungan 0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,00 Sangat Kuat
3.8.5 Perhitungan Koefisien Determinasi
Menghitung besarnya prosentasi derajat kontribusi veriabel X (pelaksanaan sistem pembelajaran moving class) terhadap variabel Y (hasil belajar) yaitu dengan mengkuadratkan angka R.
KP = r2 x 100%
(Riduwan, 2006: 139)
Dimana : KP = Nilai kontribusi korelasi r² = koefisien determinasi.
3.8.7 Uji SignifikansiKoefisien Korelasi untuk Pengujian Hipotesis Uji signifikansi berfungsi untuk apabila peneliti ingin mencari makna hubungan variabel X terhadap Y. Untuk menguji kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan, dapat digunakan rumus uji t, yaitu:
2
1 2
r n r thitung
(35)
48
dimana : t hitung = nilai t
r = nilai koefiien korelasi n = jumlah sampel
Dengan membandigkan nilai thitung dengan t tabel untuk α = 0,05 dan
derajat kebebasan (dk = n-2) dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika t hitung ≥ t tabel maka tolak Ho artinya signifikan dan
t hitung ≤ t tabel terima Ho artinya tidak signifikan.
3.8.8 Analisis Regresi Sederhana
Manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk membuat keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel independen atau tidak. Persamaan regresi linier yang digunakan adalah persamaan regresi linier sederhana, hal ini dilakuka karena regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu varianel dependen. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah.
(Sugiyono, 2013:261) Keterangan:
subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = harga Y ketika X = o (harga konstan).
b = angka arah atau koefisien yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun.
x = subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu Dimana koefisien a dan b dapat dihitung dengan menggunakan
(36)
49
(37)
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang diperoleh pada penelitian dapat disimpulkan bahwapenerapan sistem pembelajaran moving class terhadap hasil belajar siswa berdistribusi normal. Adanya pengaruh yang signifikan diantara penerapan pembelajaran moving class terhadap hasil belajar siswa dengan nilai korelasi sebesar 0,783 dengan koefisien determinasinya sebesar 61,3%. maka disimpulkan bahwa moving class memiliki kontribusi terhadap hasil belajar sebesar 61,3%.
5.2 SARAN
Sesuai dengan hasil penelitian yang telah diuraikan, beberapa saran yang dapat dikemukakan penulis untuk pembelajaran maupun penelitian selanjutnya, diantaranya:
1. Sekolah diharapkan dapat merancang serta mengkondisikan ruang kelas sesuai dengan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar sesuai dengan kebutuhan.
2. Siswa diharapkan lebih aktif dan mandiri dalam mengembangkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar bagi pengguna moving class. Siswa diharapkan dapat mempertahankan dan terus meningkatkan hasil belajar.
3. Untuk penelitian selanjutnya mengenai moving class, dianalisis lebih detail mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pembelajaran moving class.
(38)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur penelitian, Jakarta: Rineka Cipta Colin, Rose. (2003). Kuasai Lebih Cepat, Bandung:Kaifa
D.K Ching, Francis. 2010. Arsitek Bentuk, Ruang dan Tanaman, Jakarta: Erlangga.
D.M Dalyono. (1997). Psikologi Pendidikan, Jakarta:Rienka Cipta
Direktorat Pembinaan SMA (2010). Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Moving Class di SMA, Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA
Ekasari, L. (2010). Kontribusi Sistem Pembelajaran Moving Class Terhadap Motivasi Belajar Siswa: Studi Kasus Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Sumedang. Skripsi Sarjana Pada FPTK UPI Bandung: Tidak Diterbitkan
Hamalik, O. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: BumiAksara Hazmy, A. (2012). PerbandinganPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe TAI dan TPS Terhadap Hasil Belajar Pengukuran Listrik Di SMKN 1 Cimahi. Skripsi Sarjana Pada FPTK UPI Bandung: Tidak Diterbitkan
Hery, Jhon. (2010). Moving Class. [Online]. Tersedia: http://www.indonesianschool.org [17 April 2012]
John M. Echols. (2005). Kamus Inggris-Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Munirah, Legianti. (2012). Studi Komparatif Prestasi Belajar Siswa Antara Moving Class dengan Kelas Menetap. Skripsi Sarjana Pada UPI Bandung: Tidak Diterbitkan
Nailul, I. (2011). Pengaruh Pelaksanaan moving Class terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa. Skripsi Sarjana Pada Institut agama Islam Negeri Walisongo Semarang: Tidak Diterbitkan
Nugroho, R. B. (2009). Strategi Belajar dengan Moving Class. [Online]. Tersedian: http://www.wikimu.com [17 April 2012]
Riduwan. (2006). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan. Bandung: Alfabeta
(39)
Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Press
Sudarmanto, R. Gunawan (2005), Analisis Regresi dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudjana. (1989). Metode Statistika, Bandung: Tarsito
Sudjana. (2012). Penilaian Hassil Proses Belajar Mengajar, Bandung:Remaja Rosdakarya
Sugiyono. Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta
Syaiful ,Sagala. (2011). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta
Wina, Sanjaya. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses pendidikan. Jakarta: Kencana
(1)
47
Untuk memberi interpretasi terrhadap korelasi maka dapat menggunakan tabel berikut:
Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien korelasi
Interval Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,00 Sangat Kuat
3.8.5 Perhitungan Koefisien Determinasi
Menghitung besarnya prosentasi derajat kontribusi veriabel X (pelaksanaan sistem pembelajaran moving class) terhadap variabel Y (hasil belajar) yaitu dengan mengkuadratkan angka R.
KP = r2 x 100%
(Riduwan, 2006: 139)
Dimana : KP = Nilai kontribusi korelasi r² = koefisien determinasi.
3.8.7 Uji SignifikansiKoefisien Korelasi untuk Pengujian Hipotesis
Uji signifikansi berfungsi untuk apabila peneliti ingin mencari makna hubungan variabel X terhadap Y. Untuk menguji kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan, dapat digunakan rumus uji t, yaitu:
2
1 2 r n r thitung
(2)
48
R. Ajeng Herty P, 2014
Kontribusi Penerapan Sistem Pembelajaran Moving Class Terhadap Hasil Belajar Siswa
dimana : t hitung = nilai t
r = nilai koefiien korelasi n = jumlah sampel
Dengan membandigkan nilai thitung dengan t tabel untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2) dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika t hitung ≥ t tabel maka tolak Ho artinya signifikan dan
t hitung ≤ t tabel terima Ho artinya tidak signifikan.
3.8.8 Analisis Regresi Sederhana
Manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk membuat keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel independen atau tidak. Persamaan regresi linier yang digunakan adalah persamaan regresi linier sederhana, hal ini dilakuka karena regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu varianel dependen. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah.
(Sugiyono, 2013:261) Keterangan:
subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = harga Y ketika X = o (harga konstan).
b = angka arah atau koefisien yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun.
x = subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu Dimana koefisien a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut
( )
(3)
49
(4)
58
R. Ajeng Herty P, 2014
Kontribusi Penerapan Sistem Pembelajaran Moving Class Terhadap Hasil Belajar Siswa BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang diperoleh pada penelitian dapat disimpulkan bahwapenerapan sistem pembelajaran moving class terhadap hasil belajar siswa berdistribusi normal. Adanya pengaruh yang signifikan diantara penerapan pembelajaran moving class terhadap hasil belajar siswa dengan nilai korelasi sebesar 0,783 dengan koefisien determinasinya sebesar 61,3%. maka disimpulkan bahwa moving class memiliki kontribusi terhadap hasil belajar sebesar 61,3%.
5.2 SARAN
Sesuai dengan hasil penelitian yang telah diuraikan, beberapa saran yang dapat dikemukakan penulis untuk pembelajaran maupun penelitian selanjutnya, diantaranya:
1. Sekolah diharapkan dapat merancang serta mengkondisikan ruang kelas sesuai dengan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar sesuai dengan kebutuhan.
2. Siswa diharapkan lebih aktif dan mandiri dalam mengembangkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar bagi pengguna moving class. Siswa diharapkan dapat mempertahankan dan terus meningkatkan hasil belajar.
3. Untuk penelitian selanjutnya mengenai moving class, dianalisis lebih detail mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pembelajaran moving class.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur penelitian, Jakarta: Rineka Cipta Colin, Rose. (2003). Kuasai Lebih Cepat, Bandung:Kaifa
D.K Ching, Francis. 2010. Arsitek Bentuk, Ruang dan Tanaman, Jakarta: Erlangga.
D.M Dalyono. (1997). Psikologi Pendidikan, Jakarta:Rienka Cipta
Direktorat Pembinaan SMA (2010). Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Moving Class di SMA, Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA
Ekasari, L. (2010). Kontribusi Sistem Pembelajaran Moving Class Terhadap Motivasi Belajar Siswa: Studi Kasus Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Sumedang. Skripsi Sarjana Pada FPTK UPI Bandung: Tidak Diterbitkan
Hamalik, O. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: BumiAksara Hazmy, A. (2012). PerbandinganPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe TAI dan TPS Terhadap Hasil Belajar Pengukuran Listrik Di SMKN 1 Cimahi. Skripsi Sarjana Pada FPTK UPI Bandung: Tidak Diterbitkan Hery, Jhon. (2010). Moving Class. [Online]. Tersedia:
http://www.indonesianschool.org [17 April 2012]
John M. Echols. (2005). Kamus Inggris-Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Munirah, Legianti. (2012). Studi Komparatif Prestasi Belajar Siswa Antara Moving Class dengan Kelas Menetap. Skripsi Sarjana Pada UPI Bandung: Tidak Diterbitkan
Nailul, I. (2011). Pengaruh Pelaksanaan moving Class terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa. Skripsi Sarjana Pada Institut agama Islam Negeri Walisongo Semarang: Tidak Diterbitkan
Nugroho, R. B. (2009). Strategi Belajar dengan Moving Class. [Online]. Tersedian: http://www.wikimu.com [17 April 2012]
Riduwan. (2006). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan. Bandung: Alfabeta
(6)
R. Ajeng Herty P, 2014
Kontribusi Penerapan Sistem Pembelajaran Moving Class Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Press
Sudarmanto, R. Gunawan (2005), Analisis Regresi dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudjana. (1989). Metode Statistika, Bandung: Tarsito
Sudjana. (2012). Penilaian Hassil Proses Belajar Mengajar, Bandung:Remaja Rosdakarya
Sugiyono. Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta
Syaiful ,Sagala. (2011). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta
Wina, Sanjaya. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses pendidikan. Jakarta: Kencana