PENERAPAN METODE SURVEY-QUESTION-READ-RECITE-REVIEW (SQ3R) DENGAN MEDIA CETAK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF PADA SISWA KELAS IV SDN TANJUNGMERU TAHUN AJARAN 2015/2016.

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sektor yang sangat menentukan kualitas suatu
bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa dan
keberhasilan pendidikan juga secara otomatis membawa keberhasilan suatu
bangsa. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus diperhatikan tentang mutu
pendidikan, antara lain: kurikulum, mutu peserta didik, pendidik, manajemen,
sarana, dan prasarana.
Kurikulum yang saat ini digunakan di sekolah dasar adalah Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP merupakan kurikulum operasional
yang disusun dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan dengan
memperhatikan struktur kurikulum yang akan dikembangkan Badan Standar
Nasional Pendidikan ( BSNP ). Struktur kurikulum KTSP mengacu pada UndangUndang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Secara garis
besar struktur kurikulum KTSP berisi: sepuluh mata pelajaran, kegiatan belajar
dan alokasi waktu yang berbeda untuk setiap mata pelajaran.
Susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran pada kurikulum KTSP, antara lain: Pendidikan Agama,
Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan
Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani dan

Olahraga, Keterampilan, dan muatan lokal.
Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, standar kompetensi lebih
menekankan

kepada

program

yang

bertujuan

untuk

mengembangkan

pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap Bahasa
Indonesia, serta menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan.
Bahasa merupakan komponen terpenting dalam kehidupan peserta didik.
Melalui bahasa, peserta didik dapat menunjukkan sudut pandang dan

pemahamannya atas suatu hal. Peserta didik tidak bisa berinteraksi dengan mudah
dan baik jika tidak menguasai bahasa satu sama lain. Peserta didik diharapkan
1

2
dapat mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain melalui pembelajaran
bahasa. Melalui bahasa, peserta didik mampu mengembangkan, mengekspresikan,
dan meraih prestasi diberbagai bidang kehidupannya. Peran bahasa juga sangatlah
penting dalam mempersatukan suatu bangsa, khususnya bangsa Indonesia yang
terdiri dari bermacam-macam suku dengan menggunakan bahasa persatuan, yaitu
Bahasa Indonesia. Jadi, tidak berlebihan jika kita menyebut bahwa Bahasa
Indonesia sangat penting dipelajari di sekolah
Terdapat empat keterampilan berbahasa dalam kurikulum mata pelajaran
Bahasa Indonesia yang saling berkaitan dan melengkapi. Empat keterampilan
berbahasa tersebut adalah keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan
berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), dan
keterampilan menulis (writing skills). Setiap keterampilan itu erat sekali
hubungannya dengan keterampilan lainnya. Dalam memperoleh keterampilan
berbahasa, siswa biasanya melalui suatu urutan yang teratur. Pertama siswa akan
belajar menyimak bahasa kemudian berbicara. Setelah itu, siswa akan belajar

membaca dan menulis.
Menurut Tarigan (2008:7), “Membaca adalah suatu proses yang dilakukan
serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak
disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis”.
Keterampilan membaca merupakan kemampuan yang mutlak dikuasai
oleh masyarakat yang ingin maju (melek huruf). Oleh karena itu, anak yang
kurang mampu membaca akan mengalami kesulitan dalam belajar. Sebaliknya
anak yang memiliki keterampilan membaca yang lebih baik akan lebih mampu
menyesuaikan perkembangan diberbagai bidang dalam kehidupan mereka.
Keterampilan membaca diperlukan untuk memahami pesan yang disampaikan
oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Jadi, keterampilan
membaca yang baik bisa dikatakan sebagai ciri dari manusia yang terpelajar atau
bangsa yang terpelajar.
Namun, pada kenyataannya tujuan utama menjadikan bahasa menjadi
sebuah keterampilan khususnya keterampilan membaca belum tercapai karena

3
selama ini kecenderungan pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan pada segisegi teoretis saja yaitu siswa hanya membaca tanpa memahami isi bacaan tersebut.
Terdapat dua penyebab utama yang menjadi faktor penghambat kegiatan
membaca yakni faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor internal yakni

kurangnya minat dan keinginan siswa untuk membaca. Sedangkan faktor
eksternalnya yaitu kurangnya pengetahuan pendidik tentang teknik membaca yang
tepat dan metode kreatif dalam meningkatkan keterampilan membaca siswa serta
media baca yang menarik agar pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa.
Berdasarkan pengamatan peneliti, keterampilan membaca siswa kelas IV
SDN Tanjungmeru masih rendah yang dibuktikan dengan kurangnya kemampuan
siswa dalam memahami isi teks bacaan. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai
ulangan tengah semester (UTS) mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV dengan
jumlah 22 siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal ≥65 hanya 9
siswa dengan persentase 40,9%. Rata-rata nilai siswa kelas IV SDN Tanjungmeru
adalah 64,64. Data UTS semester 1 mata Pelajaran Bahasa Indonesia
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 163-164. Dari data tersebut
dapat digali permasalahan yang menjadi penyebab lemahnya keterampilan
membaca yang berujung pada kurangnya pemahaman siswa dalam memahami
suatu teks bacaan. Hal ini disebabkan kurangnya minat siswa dalam membaca
yang dipengaruhi oleh gaya mengajar guru, metode pembelajaran yang monoton
dan tidak adanya penggunaan media belajar yang menarik serta penggunaan
teknik membaca yang kurang disesuaikan dengan keterampilan membaca yang
akan diajarkan khususnya di kelas IV.
Salah satu keterampilan membaca yang diajarkan di kelas IV adalah

keterampilan membaca intensif. Menurut Tarigan (2008: 12), “Keterampilan
membaca intensif yaitu membaca dengan penuh pemahaman untuk menemukan
ide-ide pokok pada tiap-tiap paragraf, pemahaman ide-ide naskah dari ide pokok
sampai pada ide-ide penjelas, dari hal-hal yang rinci sampai ke relung-relungnya.”
Berdasarkan uraian mengenai hasil observasi awal di atas, maka guru
kelas IV harus bisa mengajarkan keterampilan membaca intensif dengan efisien,
efektif, dan menarik. Banyak teknik dan cara yang dapat digunakan guru untuk

4
meningkatkan pemahaman siswa mengenai isi bacaan melalui membaca intensif,
baik penggunaan metode maupun media pembelajarannya. Agar pembelajaran
lebih menarik dan menjadikan siswa mudah menerima informasi maka perlu
adanya suatu metode yang membuat kegiatan pembelajaran lebih bermakna.
Penerapan metode pembelajaran yang bervariasi dengan langkah tepat, maka akan
meningkatkan pemahaman siswa mengenai isi bacaan melalui membaca intensif
dan membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan
membaca intensif siswa yang berujung pada tingkat pemahaman siswa dalam
memahami isi teks bacaan pada pembelajaran Bahasa Indonesia adalah metode
SQ3R. Huda (2013: 244) berpendapat, “Metode SQ3R adalah metode


pembelajaran pemahaman yang membantu siswa berpikir tentang teks yang
sedang mereka baca”. Metode SQ3R membantu siswa mendapatkan sesuatu ketika
pertama kali mereka membaca teks. Bagi guru, metode SQ3R membantu mereka
dalam membimbing siswa tentang cara membaca dan berpikir layaknya para
pembaca efektif.
Metode SQ3R mencakup lima langkah. Survey bermakna siswa membaca
secara sekilas teks untuk memperoleh makna awal dari judul dan isi teks bacaan.
Question bermakna siswa mulai membuat pertanyaan-pertanyaan tentang bacaan

mereka dari hasil membaca sekilas dengan berpatokan pada 5W dan 1 H (what,
who, when, where, why, dan how). Read bermakna siswa membaca intensif teks

bacaan sekaligus mencari dan menuliskan jawaban-jawaban atas pertanyaanpertanyaan yang telah mereka formulasikan sebelumnya. Recite yang bermakna
siswa menceritakan kembali teks bacaan dengan bahasanya sendiri. Review yang
bermakna siswa mengulang pokok-pokok penting isi bacaan yang perlu untuk
diingat kembali.
Metode SQ3R yang berkaitan dengan pembelajaran membaca intensif
sangat relevan karena akan memberi kemungkinan pada pembaca untuk
menentukan kesesuaian bacaan tersebut dengan keperluannya. Jika bacaan itu

diperlukan, maka pembaca akan meneruskan kegiatan membacanya. Jika bacaan
tersebut tidak sesuai dengan kebutuhannya, maka pembaca akan mencari bahan

5
lain yang sesuai dengan kebutuhannya. Metode SQ3R juga membekali pembaca
untuk belajar secara sistematis sehingga akan menghasilkan pemahaman yang
komprehensif terhadap isi teks bacaan. Pemahaman yang komprehensif akan
bertahan lebih lama tersimpan di dalam otak daripada sekadar mengingat fakta.
Selaras dengan uraian tentang metode SQ3R di atas, menurut penelitian
yang dilakukan oleh Siskalia (2014) dengan judul “Peningkatan Kemampuan
Membaca Pemahaman Menggunakan Metode Survey Question Read Recite
Review di Sekolah Dasar” dengan hasil yang menunjukkan adanya peningkatan

keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas V SDN 10 Ngabang yang
ditandai dengan nilai rata-rata Bahasa Indonesia pada materi membaca
pemahaman yang meningkat tiap siklusnya melalui penggunaan metode SQ3R
yang dilaksanakan dengan langkah-langkah yang tepat.
Selain metode pembelajaran, penggunaan suatu media pembelajaran juga
sangat diperlukan untuk mendukung peningkatan pemahaman siswa mengenai isi
bacaan, salah satunya adalah media cetak. Asyhar (2011: 48) berpendapat, “Media

cetak adalah media yang menampilkan informasi berupa simbol-simbol tertentu
dan berupa alphanumeric, seperti buku-buku, koran, majalah, modul, dll.”
Pemanfaatan media pembelajaran berupa media cetak akan mendorong
terciptanya

suasana

belajar

yang

aktif,

inovatif,

kreatif,

efektif,

dan


menyenangkan serta meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Penggunaan
media cetak sebagai media pembelajaran tidak hanya membuat siswa memperoleh
pengetahuan, tetapi juga dapat memperoleh kemampuan untuk menggali sendiri
pengetahuan baru dari hasil membaca teks bacaan pada media cetak. Hal ini akan
membuat siswa memperoleh hasil belajar yang memuaskan.
Penggunaan media cetak dapat membantu meningkatkan pemahaman
siswa mengenai isi bacaan karena pembaca dapat menguasai isi teks secara
mantap dan mengingat isi teks lebih lama sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai. Media cetak juga dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih
konkret dan langsung kepada siswa.
Penerapan metode SQ3R dengan media cetak akan saling membantu
dalam peningkatan pemahaman isi bacaan siswa. Media cetak dapat membantu

6
metode SQ3R untuk membuat siswa menjadi pembaca efektif yang dapat
memahami isi bacaan dengan baik sehingga memberikan peluang pada siswa
untuk mengungkap pengetahuan yang telah mereka temukan pada teks bacaan
yang berasal dari media cetak, mengembangkan pengetahuan baru, dan
menjelaskan fenomena yang mereka alami setelah membaca secara intensif. Hal

ini akan berpengaruh dalam peningkatan pemahaman siswa mengenai isi bacaan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi
masalah-masalah yang ditemukan sebagai berikut: (1) belum tercapainya tujuan
utama bahasa yakni menjadi sebuah keterampilan khususnya keterampilan
membaca, (2) pembelajaran membaca terutama membaca intensif di sekolah dasar
yang kurang maksimal, dan (3) kurangnya penggunaan metode dan media
pembelajaran yang inovatif dalam kegiatan pembelajaran membaca intensif.
Permasalahan yang telah diidentifikasi sangatlah bervariasi. Oleh karena itu,
untuk memfokuskan dan memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian,
maka peneliti membatasi subjek yang akan diteliti yakni hanya meneliti
“Penerapan Metode Survey-Question-Read-Recite-Review (SQ3R) dengan Media
Cetak untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif pada Siswa Kelas IV
SDN Tanjungmeru Tahun Ajaran 2015/2016”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana telah diuraikan di atas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana penerapan metode SQ3R dengan media cetak untuk meningkatkan
pemahaman isi bacaan melalui keterampilan membaca intensif pada siswa
kelas IV SDN Tanjungmeru tahun ajaran 2015/2016?
2. Apakah penerapan metode SQ3R dengan media cetak dapat meningkatkan

pemahaman isi bacaan melalui keterampilan membaca intensif pada siswa
kelas IV SDN Tanjungmeru tahun ajaran 2015/2016?
3. Apa kendala dan solusi penerapan metode SQ3R dengan media cetak untuk
meningkatkan pemahaman isi bacaan melalui keterampilan membaca intensif
pada siswa kelas IV SDN Tanjungmeru tahun ajaran 2015/2016?

7
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka secara umum
penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman isi bacaan melalui
keterampilan membaca intensif pada siswa kelas IV SDN Tanjungmeru tahun
ajaran 2015/2016. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan penerapan metode SQ3R dengan media cetak untuk
meningkatkan pemahaman isi bacaan melalui keterampilan membaca intensif
pada siswa kelas IV SDN Tanjungmeru tahun ajaran 2015/2016.
2. Meningkatkan pemahaman isi bacaan melalui keterampilan membaca intensif
pada siswa kelas IV SDN Tanjungmeru tahun ajaran 2015/2016 melalui
metode SQ3R dengan media cetak.
3. Mendeskripsikan kendala dan solusi penerapan metode SQ3R dengan media
cetak untuk meningkatkan pemahaman isi bacaan melalui keterampilan
membaca intensif pada siswa kelas IV SDN Tanjungmeru tahun ajaran
2015/2016.

D. Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat:
a. Memberikan informasi dan mengembangkan ilmu pengetahuan mengenai
penerapan metode SQ3R dengan media cetak untuk meningkatkan
pemahaman isi bacaan melalui keterampilan membaca intensif pada
pembelajaran Bahasa Indonesia.
b. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan wawasan serta dapat memberikan
sumbangan yang positif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,
khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
c. Sebagai kontribusi terhadap pengembangan teori-teori yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti.
d. Sebagai bahan rujukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

8
2. Manfaat Praktis
Jika dilihat dari manfaat praktisnya, diharapkan penelitian ini dapat
bermanfaat sebagai berikut:
a. Bagi peneliti, dapat bermanfaat sebagai berikut:
Memberikan pemahaman dan pengalaman secara langsung
mengenai pelaksanaan penelitian tentang penerapan metode SQ3R dengan
media cetak untuk meningkatkan pemahaman isi bacaan melalui
keterampilan membaca intensif serta dapat mengetahui masalah dan
memberikan solusinya dengan baik sehingga peneliti lebih memahami
dengan baik prosedur pelaksanaan penelitian yang benar.
b. Bagi guru, dapat bermanfaat sebagai berikut:
1) Sebagai bahan informasi bagi guru terutama dalam penerapan metode
SQ3R dengan media cetak untuk meningkatkan pemahaman isi bacaan

melalui keterampilan membaca intensif dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia.
2) Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk menerapkan metode SQ3R
pada mata pelajaran yang lain.
c. Bagi siswa, dapat bermanfaat sebagai berikut:
Membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman isi bacaan
melalui keterampilan membaca intensif dan memberikan pengalaman
langsung kepada siswa dalam penerapan metode SQ3R dengan media cetak.
d. Bagi sekolah, dapat bermanfaat sebagai berikut:
Diharapkan

dapat

memberikan

sumbangan

pemikiran

dan

tambahan pengetahuan bagi SDN Tanjungmeru tentang penerapan metode
SQ3R dengan media cetak untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui

proses pembelajaran yang baik.
e. Bagi peneliti lain, dapat bermanfaat sebagai berikut:
1) Sebagai perbandingan dan referensi untuk penelitian yang relevan.
2) Sebagai dasar untuk mengembangkan metode SQ3R dengan media cetak
pada mata pelajaran yang lain.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25