UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI MEMBACA PETA LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS IV SEMETER 1 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DI SD NEGERI JAMBO LABU KECAMATAN BIREM BAYEUN KABUPATEN ACEH TIMUR.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI MEMBACA PETA LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY
LEARNING PADA SISWA KELAS IV SEMETER 1 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DI SD NEGERI JAMBO LABU
KECAMATAN BIREM BAYEUN KABUPATEN ACEH TIMUR
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi
Pendidikan Dasar
Oleh;
ZULFIKAR AMANY SIRDA NIM. 8136182057
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
ABSTRAK
ZULFIKAR AMANY SIRDA, NIM. 8136182057. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Membaca Peta Lingkungan Setempat Melalui Model Discovery Learning Pada Siswa Kelas IV Semeter 1 Tahun Pelajaran 2015/2016 di SD Negeri Jambo Labu Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Jambo Labu Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur dengan menerapkan model Discovery Learning. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) model Kemmis S. and Mc. Taggart . Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dengan teman sejawat untuk menciptakan hasil belajar yang lebih baik. Penelitian dilaksanakan selama 2 (dua) siklus dan setiap siklusnya dilakukan 2 (dua) kali pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 23 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah, lembar observasi dan tes tertulis sebanyak 20 soal pilihan berganda. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan model Discovery Learning pada siklus I pertemuan ke-1 nilai rata-rata pada tes hasil belajar yang semula hanya sebesar 59,35 dengan ketuntasan belajar secara klasikal hanya 6 siswa (26,08 %) meningkat pada pertemuan ke-2 nilai rata-ratanya menjadi 69,13 dengan ketuntasan belajar secara klasikal sebanyak 13 siswa (56,52 %). Pada siklus II kembali mengalami peningkatan hasil belajar yaitu pada pertemuan ke-3 nilai rata-rata siswa sebesar 78,70 dengan ketuntasan belajar secara klasikal sebanyak 20 siswa (86,95 %). Pada pertemuan ke-4 kembali mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu nilai rata-rata siswa mencapai 85,65 dengan ketuntasan belajar klasikal mencapi 100 % atau seluruh siswa yang berjumlah 23 orang sudah mencapai KKM yang ditetapkan yaitu sebesar 70. Dengan demikian disimpulkan bahwa bahwa penerapan model Discovery Learning melalui tahap stimulasi, perumusan masalah, pengumpulan data, analisis data, verifikasi, dan generalisasi dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Peta Lingkungan Setempat pada siswa kelas IV semester 1 tahun Pelajaran 2015/2016 di SD Negeri Jambo Labu Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur
(6)
ABSTRACT
ZULFIKAR AMANY SIRDA, NIM. 8136182057. Efforts to Increase Social Studies Learning Outcomes Learning Reading the Local Map Domain Substance Through Discovery Learning Model Four Grade Student First Semester School Year 2015/2016 at SD Negeri Jambo Labu Sub-District Birem Bayeun County of Aceh Timur.
This research aims to know the results of the learning improvement of Social Studies Four Grade Student First Semester School Year 2015/2016 at SD Negeri Jambo Labu District of Birem Bayeun County of Aceh Timur after learning applied Discovery Learning Model. This type of research in this thesis using a Research Action class (Classroom Action Research) Kemmis S. and Mc. Taggart model. This study was conducted collaboratively with colleagues to create a better learning outcomes. Research carried out during 2 (two) cycles and each cycles are done in two meetings. The subject of research is the grade IV numbered 23 students. The instruments used to collect data covering sheets of observation by the observer and essay test of 20 multiple choise. The data analysis technique used in this research is descriptive qualitative.
Based on the results of data analysis it can be concluded that the implementation of the Discovery Learning Model in the first cycle to the 1st meeting of the average value on achievement test which was originally only for 59.35 with a classical mastery learning just 6 students (26.08 %) increased at a meeting of the 2nd average value becomes 69.13 with a classical mastery learning as much as 13 students (56.52 %). In the second cycle back to increase learning outcomes, namely the 3rd meeting students' average score of 78.70 with a classical mastery learning as much as 20 students (86.95 %). At the 4th meeting again experienced a significant increase in the average value of students reaching 85.65 with classical learning completeness reached 100 % or all students totaling 23 people have reached KKM are set at 70 . Based on the results of data analysis it can be concluded that the implementation of the application of the model of Discovery Learning through stage stimulation, problem formulation, data collection, data analysis, verification, and generalizations can improve learning outcomes Social Studies Reading Map Local Domain Substance in grade IV first semester school year 2015/2016 at SD Negeri Jambo Labu Sub-District Birem Bayeun County of Aceh Timur.
(7)
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah menganuegrahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Membaca Peta Lingkungan Setempat Melalui Model Discovery Learning Pada Siswa Kelas IV Semeter 1 Tahun
Pelajaran 2015/2016 di SD Negeri Jambo Labu Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur” dengan baik dan tepat waktu. Tesis ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Dasar pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa selesainya tesis ini berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu secara khusus penulis dengan penuh kerendahan hati menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Dr. Deny Setiawan, M. Si, selaku pembimbing I, dan Bapak Dr. Adi Sutopo, M.T. M. Pd selaku pembimbing II yang dengan ikhlas dan penuh kesabaran memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis sejak awal penulisan hingga selesainya tesis ini. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Hidayat, M. Si, Bapak Dr. R. Mursid, M. Pd, Bapak Dr. Edy Surya, M. Si sebagai nara sumber dan tim penguji yang telah banyak memberikan kritik dan saran yang konstruktif sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan bagi penulis demi kesempurnaan dalam penulisan tesis ini.
(8)
Dalam kesempatan ini penulis tak lupa pula mengucapkan terima kasih dan pengormatan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi pada Program Studi Pendidikan Dasar pada Programa Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M. Pd, selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta semua staf yang telah memberikan fasilitas dan kemudahan dalam pelayanan administrasi. .
3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M. Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah banyak memotivasi serta membantu penulis sehingga penulis kembali bersemangat untuk menyelesaikan tesis ini.
4. Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M. Pd, selaku sekretaris Prodi Pendidikan Dasar yang telah membantu penulis dalam penulisan tesis ini.
5. Bapak Putra, S. Pd, selaku staf Prodi Pendidikan Dasar yang tanpa mengenal lelah membantu penulis dalam segala urusan administrasi.
6. Bapak Samdin, S. Pd, selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Jambo Labu Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
7. Seluruh dewan guru beserta staf SD Negeri Jambo Labu Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur yang telah bekerja sama sehingga penelitian dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
(9)
8. Siswa-siswi kelas IV yang turut berpartisipasi menjadi subjek dalam penelitian.
9. Khusus kepada kedua orang tuaku tercinta dan yang paling kuhormati, Bapak Syamsir, AS dan Ibu Dahliana yang tidak pernah bosan dan jenuh untuk selalu mendo’akan, memotivasi, dan memberikan dukungan baik moril maupun materil .
10. Kakakku Syakbaniah Sirda, adik-adikku Zulfadli Sirda, Syaflina Sirda dan Dewi fitria Sirda, yang senantiasa memberikan semangat dan mendoakan. 11. Teristimewa kepada istriku tercinta Suriyanti dan ketiga putriku Aina
Mawaddah, Khansa Luthfiyyah dan sibungsu Faiha Nada Zalfa, yang rela berkorban dengan penuh kesabaran dan berkat do’a yang tulus dari merekalah sehingga apa yang dicita-citakan penulis terkabul hendakya.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan tesis ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik saran yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan kelak. Terlepas dari kekurang dan kelemahan yang ada, penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi pengembangan pendidikan.
Medan, Agustus 2015 Penulis
ZULFIKAR AMANY SIRDA NIM. 8136182057
(10)
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ... i
SURAT PERYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT ... ii
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
KATA PENGATAR ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Landasan Teoritis ... 9
1. Hakekat Hasil Belajar ... 9
2. Hakekat Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... 27
3. Pembelajaran Membaca Peta Lingkungan Setempat... 35
4. Hakekat Model Discovery Learning... 41
B. Penelitian Yang Relevan ... 58
C. Kerangka Konseptual ... 59
D. Hipotesis Penelitian ... 61
BAB III METODE PENELITIAN ... 62
A.Setting Penelitian ... 62
1. Lokasi Penelitian ... 62
(11)
B. Subjek Penelitian ... 63
C. Metode dan Disain Penelitian ... 64
1. Metode Penelitian ... 64
2. Desain Penelitian ... 65
D. Prosedur Penelitian Tindakan ... 68
1. Tahapan Perencanaan Tindakan ... 68
2. Tahapan Pelaksanaan Tindakan ... 69
3. Tahap Observasi ... 70
4. Tahap Analisis dan Refleksi ... 70
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 71
F. Teknik Analisis Data ... 74
G. Defenisi Operasional ... 76
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 78
A. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus I ... 78
1. Perencanaan ... 78
2. Pelaksanaan Tindakan ... 80
3. Observasi ... 83
4. Refleksi ... 86
B. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus II ... 86
1. Perencaan ... 86
2. Pelaksanaan Tindakan ... 89
3. Observasi ... 91
4. Refleksi ... 95
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 95
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 106
A. Kesimpulan ... 106
B. Implikasi ... 107
C. Saran ... 108
(12)
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1.Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran ...
IPS Kelas IV SD/ MI Tahun Ajaran 2015/ 2016 ... 34 Tabel 3.1.Kisi-Kisi Peta Lingkungan Setempat ... 72 Tabel 3.2.Lembar Observasi Aktivitas Siswa Dengan Model Discovery Lerning 73 Tabel 3.3.Lembar Observasi Aktivitas Guru Dengan Model Discovery Lerning 73 Tabel 3.4.Kategori Aktifitas Belajar Siswa dan Guru ... 74 Tabel 3.5.Kategori Hasil Belajar ... 75 Tabel 4.1.Perbandingan Ketuntasan Belajar Siklus I Antara
Pertemuan ke-1 dan Pertemuan ke-2 ... 84 Tabel 4.2.Perbandingan Nilai Hasil Tes Siklus I Antara
Pertemuan ke-1 dan Pertemuan ke-2 ... 84 Tabel 4.3.Perbandingan Ketuntasan Belajar Siklus II Antara
Pertemuan ke-3 dan Pertemuan ke-4 ... 93 Tabel 4.4.Perbandingan Nilai Hasil Tes Siklus II Antara
Pertemuan ke-3 dan Pertemuan ke-4 ... 93 Tabel 4.5.Perbandingan Ketuntasan Belajar Siklus I dan Siklus II ... 104 Tabel 4.6.Perbandingan Nilai Tes Siswa Siklus I dan Siklus II ... 105
(13)
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Simbol Pada Peta ... 39 Gambar 2.2. Skema Kerangka Konseptual ... 61 Gambar 3.1. Alur Penelitian ... 65 Gambar 4.1. Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Siklus I Antara
Pertemuan ke-1 dan Pertemuan ke-2 ... 85 Gambar 4.2. Grafik Perbandingan Nilai Tes Siklus I Antara
Pertemuan ke-1 dan Pertemuan ke-2 ... 85 Gambar 4.3. Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Siklus II Antara
Pertemuan ke-3 dan Pertemuan ke-4 ... 94 Gambar 4.4. Grafik Perbandingan Nilai Tes Siklus II Antara
Pertemuan ke-3 dan Pertemuan ke-4 ... 94 Gambar 4.5. Perbandingan Ketuntasan Belajar Antara Siklus I dan Siklus II . 105 Gambar 4.6. Perbandingan Nilai Tes Antara Siklus I dan Siklus II ... 105
(14)
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus ... 113
Lampiran 2. RPP Siklus I ... 115
Lampiran 3. Soal Tes Akhir Belajar Siklus I (Pertemuan ke-1) ... 118
Lampiran 4. Kunci Jawaban Tes Akhir Belajar Siklus I (Pertemuan ke-1) ... 120
Lampiran 5. Daftar Hadir Siswa Kelas IV Siklus I (Pertemuan ke-1) ... 121
Lampiran 6. Lembar Jawaban Siswa (Nilai Tertingi) Siklus I (Pert. ke-1) ... 122
Lampiran 7. Lembar Jawaban Siswa (Nilai Menengah) Siklus I (Pert. ke-1) . 124 Lampiran 8. Lembar Jawaban Siswa (Nilai Terendah) Siklus I (Pert. ke-1) ... 126
Lampiran 9. Daftar Nilai Siswa Kelas IV Siklus I (Pertemuan ke-1) ... 128
Lampiran 10. Lembar Observasi Aktifitas Siswa Selama Pembelajaran Dengan Model Discovery Learning Siklus I (Pert. Ke-1) ... 129
Lampiran 11. Lembar Observasi Aktifitas Guru Selama Pembelajaran Dengan Model Discovery Learning Siklus I (Pert. Ke-1) ... 130
Lampiran 12. Soal Tes Akhir Belajar Siklus I (Pertemuan ke-2) ... 131
Lampiran 13. Kunci Jawaban Tes Akhir Belajar Siklus I (Pertemuan ke-2) ... 133
Lampiran 14. Daftar Hadir Siswa Kelas IV Siklus I (Pertemuan ke-2) ... 134
Lampiran 15. Lembar Jawaban Siswa (Nilai Tertingi) Siklus I (Pert. ke-2) ... 135
Lampiran 16. Lembar Jawaban Siswa (Nilai Menengah) Siklus I (Pert. ke-2) 137 Lampiran 17. Lembar Jawaban Siswa (Nilai Terendah) Siklus I (Pert. ke-2) . 139 Lampiran 18. Daftar Nilai Siswa Kelas IV Siklus I (Pertemuan ke-2) ... 141
Lampiran 19. Lembar Observasi Aktifitas Siswa Selama Pembelajaran Dengan Model Discovery Learning Siklus I (Pert. Ke-1) ... 142
Lampiran 20. Lembar Observasi Aktifitas Guru Selama Pembelajaran Dengan Model Discovery Learning Siklus I (Pert. Ke-1) ... 143
Lampiran 21. Panduan Wawancara Siklus I Responden Siswa ... 144
Lampiran 22. Dokumentasi Pembelajaran Siklus I Pertemuan ke-1... 145
Lampiran 23. Dokumentasi Pembelajaran Siklus I Pertemuan ke-2... 147
(15)
iv
Lampiran 25. Soal Tes Akhir Belajar Siklus II (Pertemuan ke-3) ... 152
Lampiran 26. Kunci Jawaban Tes Akhir Belajar Siklus II (Pertemuan ke-3) . 155 Lampiran 27. Daftar Hadir Siswa Kelas IV Siklus II (Pertemuan ke-3) ... 156
Lampiran 28. Lembar Jawaban Siswa (Nilai Tertingi) Siklus II (Pert. ke-3) .. 157
Lampiran 29. Lembar Jawaban Siswa (Nilai Menengah) Siklus II (Pert. ke-3) 160 Lampiran 30. Lembar Jawaban Siswa (Nilai Terendah) Siklus II (Pert. ke-3) 163 Lampiran 31. Daftar Nilai Siswa Kelas IV Siklus II (Pertemuan ke-3) ... 166
Lampiran 32. Lembar Observasi Aktifitas Siswa Selama Pembelajaran Dengan Model Discovery Learning Siklus II (Pert. Ke-3) ... 167
Lampiran 33. Lembar Observasi Aktifitas Guru Selama Pembelajaran Dengan Model Discovery Learning Siklus II (Pert. Ke-3) ... 168
Lampiran 34. Soal Tes Akhir Belajar Siklus II (Pertemuan ke-4) ... 169
Lampiran 35. Kunci Jawaban Tes Akhir Belajar Siklus II (Pertemuan ke-4) . 172 Lampiran 36. Daftar Hadir Siswa Kelas IV Siklus II (Pertemuan ke-4) ... 175
Lampiran 37. Lembar Jawaban Siswa (Nilai Tertingi) Siklus II (Pert. ke-4) .. 174
Lampiran 38. Lembar Jawaban Siswa (Nilai Menengah) Siklus II (Pert. ke-4) 177 Lampiran 39. Lembar Jawaban Siswa (Nilai Terendah) Siklus II (Pert. ke-4) 180 Lampiran 40. Daftar Nilai Siswa Kelas IV Siklus II (Pertemuan ke-4) ... 183
Lampiran 41. Lembar Observasi Aktifitas Siswa Selama Pembelajaran Dengan Model Discovery Learning Siklus II (Pert. Ke-4) ... 184
Lampiran 42. Lembar Observasi Aktifitas Guru Selama Pembelajaran Dengan Model Discovery Learning Siklus II (Pert. Ke-4) ... 185
Lampiran 43 Kurva Normal ... 186
Lampiran 44. Panduan Wawancara Siklus II Responden Siswa... 187
Lampiran 45. Dokumentasi Pembelajaran Siklus II Pertemuan ke-3 ... 188
Lampiran 46. Dokumentasi Pembelajaran Siklus II Pertemuan ke-4 ... 190
Lampiran 47. Jadwal Penelitian ... 192
Lampiran 48 Riwayat Hidup Penulis ... 193
(16)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) yang mengkaji seperangkat perubahan-perubahan dari berbagai peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial yang ada dalam kehidupan masyarakat. Pada jenjang Sekolah Dasar mata pelajaran Pendidikan IPS memuat materi Geografi, Sejarah, dan Sosiologi. Melalui mata pelajaran Pendidikan IPS, siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokrasi dan bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai (Sapriya, 2009:2)
Pembelajaran IPS di SD dapat menjadi wahana untuk siswa mempelajari masyarakat dan lingkungan. Melalui pembelajaran IPS, siswa SD diharapkan memiliki pengetahuan dan kemampuan yang berkaitan dengan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. Hal tersebut dirumuskan dalam salah satu tujuan mata pelajaran IPS di SD yaitu agar siswa memiliki kemampuan mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006: 159).
Keberhasilan pencapaian tujuan mata pelajaran IPS dapat diukur dari perolehan prestasi belajar siswa di kelas. Aqib Zaenal (2011:12) menyebutkan bahwa prestasi belajar adalah indikator pengetahuan yang telah dikuasai siswa setelah mengikuti pembelajaran. Semakin tinggi pengetahuan yang dikuasai siswa
(17)
2
terhadap materi IPS, semakin tinggi pula prestasi belajarnya, sehingga dapat dikatakan bahwa siswa berhasil dalam mencapai tujuan mata pelajaran IPS.
Guru berperan penting dalam pencapaian tujuan mata pelajaran IPS. Guru merupakan pendidik yang merancang pembelajaran. Sugihartono (2007:81) mengemukakan bahwa:
“Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil optimal”
Berdasarkan pendapat tersebut, guru hendaknya menciptakan sistem lingkungan yang mendukung siswa belajar secara efektif dan efisien agar mendapatkan hasil optimal. Hamzah B. Uno (2013:23) menyebutkan bahwa lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar menarik yang diciptakan guru merupakan salah satu faktor pendorong yang berasal dari luar diri siswa sehingga siswa akan lebih giat dan semangat untuk melakukan aktivitas belajar. Penciptaan lingkungan belajar tersebut dapat dilakukan guru dalam pembelajaran di kelas dengan menerapkan berbagai metode.
Terkait dengan materi yang ada dalam IPS di kelas IV SD adalah membaca peta lingkungan setempat. Menurut Fajar Arnie (2009:4) Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau yang terbentang luas dari Sabang sampai Merauke, maka untuk dapat mengetahuinya diperlukan paparan gambar kepulauan pada sebuah bidang datar yang dapat mempelihatkan tata letak suatu wilayah yang biasa disebut peta. Menurut Sadiman (2008:5), peta merupakan gambar seluruh atau sebagian permukaan bumi dalam bidang datar dengan
(18)
3
perbandingan tertentu, peta memberikan informasi tentang suatu wilayah dengan perbandingan tertentu.
Di sisi lain, memahami kondisi lingkungan negeri sendiri melalui pembelajaran peta adalah lebih penting sebelum mengenal keadaan negeri orang lain. Itulah salah satu pentingnya diajarkan IPS materi membaca peta lingkungan setempat di kelas IV sekolah dasar. Adapun manfaat dan tujuan mempelajarai peta menurut Mahyuzar (2010:4) yaitu untuk mengetahui letak wilayah, mengetahui bentang alam wilayah, mengerti tentang pembacaan denah, dapat mencari wilayah menggunakan peta serta mengerti tentang skala dalam peta
Keadaan negeri Indonesia, baik alam maupun sosio budayanya, haruslah dipahami oleh para siswa kelas IV sekolah dasar. Proses pembelajaran IPS terhadap materi membaca peta lingkungan setempat, siswa diharapkan dapat membaca peta dengan menggunakan skala sederhana. Di sinilah timbul permasalahan, dimana banyak siswa kelas IV SD Negeri Jambo Labu semester 1 pada tahun pelajaran 2014/2015 yang lalu mengalami kesulitan dalam membaca peta lingkungan setempat.
Suasana pembelajaran di atas mengakibatkan prestasi belajar siswa rendah. Hal ini dibuktikan dari banyaknya siswa yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Berdasarkan data ulangan harian siswa kelas IV SD Negeri Jambo Labu tahun pelajaran 2014/2015 pada KD Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota dan provinsi) dengan menggunakan skala sederhana, ternyata hanya ada 8 dari 21 siswa atau 38,10 % yang telah mencapai KKM, sedangkan 13 siswa atau (61,90 %) belum mencapai KKM dengan nilai rata-rata
(19)
4
kelas hanya 58,09. Rendahnya kualitas prestasi akademik/hasil belajar siswa, maupun layanan/manajerial kelas dalam pembelajaran yang belum dapat
mengapresiasi dan mengakomodasi perbedaan individual (aptitude) siswa,
merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi oleh guru.
Berdasarkan pengamatan banyak pihak masih dirasakan bahwa model atau pendekatan pembelajaran yang dikembangkan oleh guru-guru di Sekolah Dasar lebih didasarkan pada kebutuhan formal daripada kebutuhan riil siswa (Nurdin Ibrahim, 2005:5). Akibatnya proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru-guru tersebut terkesan lebih merupakan pekerjaan administratif, dan belum berperan dalam mengembangkan potensi siswa secara optimal.
Berangkat dari kondisi tersebut, maka harus dicari solusi yang tepat sehingga mampu mengajarkan materi agar dimengerti oleh siswa dengan baik. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan guru pada KD Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota dan provinsi) dengan menggunakan
skala sederhana adalah model Discovery Learning. Model ini dipilih karena
memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk aktif berpartisipasi menemukan konsep melalui contoh-contoh konkret, gambar, dan informasi dari
buku. Pernyataan tersebut sesuai dengan teori Discovery yang dikemukakan
Bruner (Asri Budiningsih, 2005:41) bahwa proses pembelajaran akan berjalan baik dan kreatif apabila guru memberikan kesempatan untuk menemukan suatu konsep, teori, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang dijumpai siswa
dikehidupannya. Model Discovery sesuai dengan karakteristik siswa pada usia
(20)
5
Izzaty (2008:106) mengungkapkan bahwa anak-anak dalam tahap operasional konkret berfikir induktif, yaitu dimulai dengan observasi hal yang khusus dari suatu objek, atau kejadian kemudian menarik kesimpulan.
Berdasarkan uraian yang dipaparkan di atas, penulis menempuh sebuah solusi dengan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Membaca Peta Lingkungan Setempat
Melalui Model Discovery Learning Pada Siswa Kelas IV Semeter 1 Tahun
Pelajaran 2015/2016 di SD Negeri Jambo Labu Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka teridentifikasi permasalahan di SD Negeri Jambo Labu Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur sebagai berikut:
1. Kurang bervariasinya model yang digunakan guru dalam pembelajaran IPS.
2. Siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran IPS.
3. Minimnya alat peraga, model dan media pembelajaran.
4. Rendahnya hasil belajar IPS.
5. Belum diterapkannya model Discovery dalam pembelajaran IPS.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, dikarenakan pembelajaran IPS cakupannya sangat luas, maka penulis membatasi masalah pada;
(21)
6
2. Penggunaan model pembelajaran Discovery Learning terhadap materi Peta
Lingkungan Setempat
D. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka penulis menjabarkan rumusan masalanya sebagai berikut :
1. Apakah model Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPS
materi Peta lingkungan setempat pada siswa kelas IV SD Negeri Jambo Labu Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model
Discovery Learning dalam pembelajaran IPS mengenai membaca peta pada
siswa kelas IV SD Negeri Jambo Labu Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur ?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, secara khusus bertujuan untuk :
1. Mengetahui apakah terdapat peningkatan hasil belajar IPS materi membaca
peta lingkungan setempat (Provinsi Aceh) dengan menggunakan model
Discovery Learning pada siswa kelas IV SD Negeri Jambo Labu Kecamatan
Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur .
2. Mengetahui bagaimana pelaksanaan model Discovery Learning dalam
(22)
7
Aceh) pada siswa kelas IV SD Negeri Jambo Labu Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mengetahui gambaran proses mengawali inventarisasi kemampuan seluruh
siswa dalam meningkatkan hasil belajar membaca peta pada.
b. Mengetahui gambaran pelaksanaan penilaian prestasi akademik/hasil
belajar setelah diberikan perlakuan (treatment) yang menggunakan model
Discovery Learning.
c. Mengetahui gambaran aktivitas siswa dan kegiatan guru pada proses
pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut
1. Bagi Guru
Memberikan informasi bagi guru tentang keunggulan model Discovery
Learning, antara lain :
a. Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas antara guru
dengan siswa;
b. Melatih guru untuk bertindak yang membuahkan perubahan signifikan
tingkah laku siswa;
c. Melatih guru untuk menunjukkan hubungan antara mata pelajaran dengan
perkembangan informasi dan kebutuhan serta minat siswa dengan meningkatnya motivasi belajar siswa;
(23)
8
d. Melatih guru untuk menciptakan kesegaran dan variasi bagi pengalaman
belajar siswa;
e. Mendorong pemantapan kemampuan masing-masing yang berdampak
pada peningkatan hasil belajar;
f. Memberikan umpan balik yang diperlukan;
g. Melengkapi pengalaman yang kaya dengan konsep-konsep yang
bermakna;
h. Memperluas wawasan yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik
dan membuat generalisasi yang tepat.
2. Bagi Siswa
Adapun manfaat yang diperoleh siswa dari penerapan model Discovery
Learning adalah :
a. Membuat hasil belajar menjadi lebih meningkat karena setiap kelompok
siswa merasa diperhatikan dan diakomodasikan kebutuhan balajarnya;
b. Pemahaman terhadap materi akan lebih jelas;
c. Metode pembelajaran akan lebih bervariatif sehingga tidak membosankan;
d. Terjadi persaingan sehat untuk memperoleh hasil belajar terbaik.
3. Bagi Sekolah
a. Membantu tercapainya peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
(24)
106 BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, terkait dengan pengaruh penerapan model Discovery Learning terhadap hasil belajar siswa, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembelajaran IPS pada materi peta lingkungan setempat dengan penerapan model Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif atau penguasaan konsep. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pembayun Sekarwati, S. Pd di kelas V SDN Pagak 04 Kabupaten Malang dimana model pembelajaran Discovery dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.
2. Pelaksanaan pembelajaran dengan model Discovery Learning berlangsung dengan baik, terlebih peneliti mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif sehingga siswa merasa nyaman dan senang. Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti mampu meningkatkan motivasi belajar IPS pada siswa dengan cara menstimulasi siswa melalui penggunaan media benda konkret atau gambar dan bertanya jawab. Disamping itu peneliti memfasilitasi siswa dengan gambar-gambar serta LKS dalam tahap pengumpulan data. Selain daripada itu, siswa juga dilibatkan untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran.
(25)
107
B. Implikasi
Penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan di kelas IV semester I pada SD Negeri Jambo Labu Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur Tahun Pelajaran 2015/2016 membuktikan bahwa penggunaan model Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada materi membaca peta lingkungan setempat khususnya Peta Provinsi Aceh. Oleh sebab itu, penggunaan model Discovery Learning dapat dijadikan solusi cerdas yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam belajar sebagai upaya meningkatkan hasil belajar secara optimal. Selama pemberian tindakan berlangsung baik pada siklus I maupun siklus II sebaiknya guru menghadapkan siswa pada pemecahan masalah atau penemuan suatu hal baru karena hal ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar bagi siswa
Dampak dari penerapan model Discovery Learning dalam proses pembelajaran sangat dirasakan manfaatnya bagi siswa maupun guru itu dsendiri . Bagi siswa, manfaat yang dirasakan diantaranya adalah siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu siswa juga mampu merumuskan setiap permasalahan yang ditemui terkait materi pelajaran yang diajarkan. Siswa juga terlatih dalam mengidentifikasi objek-objek yang dibutuhkan dalam pengumpulan data untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis untuk kemudian diverifikasi oleh siswa, selanjutnya siswa juga mampu melakukan generalisasi terhadap hasil temuan yang diperolehnya sebagai akhir dari proses pembelajaran yang dialaminya. Bagi guru, manfaat yang paling dirasakan adalah guru menjadi lebih kreatif dan mampu menciptakan
(26)
108
suasana belajar yang memberikan kebebasan siswa untuk mengajukan pendapat dan berdiskusi dengan teman sekelas akan memberikan peluang kepada siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, maka penulis mengajukan beberapa saran agar menjadi masukan yang berguna, diantaranya:
1. Diharapkan para guru dalam kegiatan belajar mengajar dapat memilih model pembelajaran yang tepat agar memicu semangat dan aktifitas belajar siswa, seperti penerapan model Discovery Learning yang dapat menciptakan gairah suasana belajar.
2. Melalui penerapan model Discovery Learning, guru harus bersikap sebagai fasilitator bukan sebagai informator, sehingga siswa dapat merasakan bahwa pengetahuan yang diperoleh merupakan hasil dari suatu proses.
3. Guru sebaiknya memberikan kesempatan yang banyak kepada siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran.
4. Pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning dapat dilaksanakan semua guru yang mempunyai permasalahan yang sama, dengan didasari dedikasi, kreativitas, serta sarana yang memadai.
(27)
106
DAFTAR PUSTAKA
Affan, Gaffar 1990. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar.Bandung: Bumi Aksara.
Afrida, Fatharani. 2003. Pengembangan Pembelajaran Konsep Letak, Arah dan Jarak dalam Bidang Studi IPS di SD. Tesis. IKIP Bandung Tidak diterbitkan.
Arends, Richard, I. 2008 . I, Learning to Teach, Pustaka Pelajar, Edisi Ketujuh, Yogyakarta,
Asma, Nur. 2000. Pendekatan Discovery Dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Paradigma
Aqib, Zaenal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Isi. Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional.
Bell, Beverly, F. 1991. Belajar dan Membelajarkan, seri pustaka teknologi pendidikan PT. Rajawali : Jakarta.
Bloom, Benjamin, S. 2001. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (Terjemahan Sugiyarto). Surakarta : FKIP UNS.
Bower, Gardner, Howard. 1987. Helping students think value strategies for teaching social studies.
Bruner, Jerome, S. 2007. Discovery Learning at Learning Theories. Retrieved June 10th, 2007.
Bruner, Jerome, S. 1996. Toward a Theory of Instruction. New York: Norton. Budiman. 2014. Pengertian belajar dan macam-macam belajar.
http://visiuniversal.blogspot.com/2014/03/pengertian-belajar-dan-macam-macam. html#sthash.HiSCZogS.dpuf. online. di unduh pada tanggal 9 Juni 2015.
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Cahyani, Isah. 2011. Pembelajaran IPS Kreatif, Jakarta : PT Balai Pustaka. Depdikbud, 1995. Kurikulum Pendidikan Dasar Garis-garis Besar Program
(28)
107
Depdiknas. 2001. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran IPS Sekolah Dasar. Jakarta : Balitbang Depdiknas.
Depdiknas, 2003.Perencanaan Pembelajaran, Jakarta : Depdiknas
Depdiknas. 2006. Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di Sekolah Dasar. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Djaali, 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara. Halalaman Djamarah, Saeful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta, CV Rineka Cipta. Djamarah, Saeful Bahri. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Gunawan, Ary, H. 2011. Pendidikan IPS Filosofi, Konsep, dan Aplikasi.
Bandung: ALFABETA.
Gerow, Jean. 1989. Teaching for The Two Sided. Englewood Cliffs New Jersey: Prentice Hall.
Fajar, Arnie. 2009. Portofolio dalam Pelajaran IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hakim, Lukmanul. 2010. Perencanaan Pembelajaran, Bandung, CV Wacana Prima.
Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hamzah, B, Uno. 2013. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hasan, Hamid 1998. Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, Bandung: P2LPTK Depdikbud
RI.
Ibrahim, Nurdin, 2005. Model Pembelajaran Yang Memeperhatikan Keragaman Siswa, Tanggerang : Quantum Teaching.
Izzaty, Rita Eka. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press. Kasbolah, Kasiani. 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Malang : UM PRESS. Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Press
Mahyuzar, 2010.Atlas Lengkap Provinsi Indonesia,Bogor : Yudhistira.
Moleong, Lexy, J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
(29)
108
Mulyasa, Enco 2006. Menjadi Guru profesional, Bandung : Remaja Rosdakarya Nashar, 2004. Peranan Motivasi dan Kemampua Awal dalam Kegiatan
Pembelajaran. Jakarta. Delia press.
Nasution, S. 1986. Psikologi Pengajaran Nasional. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Norman dan Richard Sprinthall, 1990: Teaching Strategis for the Social Studies. New York: Longham et.al.
Purwanto, Ngalim 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ratumanan . 2002. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara Roestiyah, N. K. 1998. Strategi Belajar Mengajar, Bina Aksara, Jakarta
Sadiman. 2008. Ilmu Pegetahuan Sosial 4: SD/MI kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Samatowa, Usman, 2001. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sardiman, A.M. 2005. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sapriya. 2007.Konsep Dasar IPS, Bandung : Laboratorium PKn UPI Sapriya. 2009 Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Semi, Atar. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Slameto, 2003. Belajar dan faktor - faktor yang mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta
Slavin, Robert, E. 1997.Educational Psychology, Theory into Practice. 5th edition. Massachussetts: Allyn and Bacon Publisher.
Sudjana, Nana. 2001. Teori-Teori Belajar Untuk Pengajaran, Jakarta : Fakultas Ekonomi Indonesia
Sudjana. Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV). Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya.
(30)
109
Suharsimi, Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : Rineka Cipta.
Suryosubroto, B. 2002 Proses Belajar-Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Suryosubroto, B. 2009. Hakekat Inovasi Pembelajaran. Bandung: Rineka Cipta Syah, Muhibin. 2003. Psikologi belajar. Jakarta. PT. Raja Grafinda Persada. Syahrilfuddin, 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Pekanbaru: Cendekia Insani Syaodih, Nana, Sukmadinata. 2007. Konsep Dasar IPS, Jakarta : Universitas
Terbuka.
Syaodih, Nana, Sukmadinata. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung. Remaja Rosdakarya.
Wahid, Sulaiman. 2010. Evaluasi Pembelajaran:Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Letera.
Wilis, Ratna, Dahar. 2007. Teori-Teori Belajar. Jakarta:Erlangga
(1)
B. Implikasi
Penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan di kelas IV semester I pada SD Negeri Jambo Labu Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur Tahun Pelajaran 2015/2016 membuktikan bahwa penggunaan model Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada materi membaca peta lingkungan setempat khususnya Peta Provinsi Aceh. Oleh sebab itu, penggunaan model Discovery Learning dapat dijadikan solusi cerdas yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam belajar sebagai upaya meningkatkan hasil belajar secara optimal. Selama pemberian tindakan berlangsung baik pada siklus I maupun siklus II sebaiknya guru menghadapkan siswa pada pemecahan masalah atau penemuan suatu hal baru karena hal ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar bagi siswa
Dampak dari penerapan model Discovery Learning dalam proses pembelajaran sangat dirasakan manfaatnya bagi siswa maupun guru itu dsendiri . Bagi siswa, manfaat yang dirasakan diantaranya adalah siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu siswa juga mampu merumuskan setiap permasalahan yang ditemui terkait materi pelajaran yang diajarkan. Siswa juga terlatih dalam mengidentifikasi objek-objek yang dibutuhkan dalam pengumpulan data untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis untuk kemudian diverifikasi oleh siswa, selanjutnya siswa juga mampu melakukan generalisasi terhadap hasil temuan yang diperolehnya sebagai akhir dari proses pembelajaran yang dialaminya. Bagi guru, manfaat yang paling dirasakan adalah guru menjadi lebih kreatif dan mampu menciptakan
(2)
108
suasana belajar yang memberikan kebebasan siswa untuk mengajukan pendapat dan berdiskusi dengan teman sekelas akan memberikan peluang kepada siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, maka penulis mengajukan beberapa saran agar menjadi masukan yang berguna, diantaranya:
1. Diharapkan para guru dalam kegiatan belajar mengajar dapat memilih model pembelajaran yang tepat agar memicu semangat dan aktifitas belajar siswa, seperti penerapan model Discovery Learning yang dapat menciptakan gairah suasana belajar.
2. Melalui penerapan model Discovery Learning, guru harus bersikap sebagai fasilitator bukan sebagai informator, sehingga siswa dapat merasakan bahwa pengetahuan yang diperoleh merupakan hasil dari suatu proses.
3. Guru sebaiknya memberikan kesempatan yang banyak kepada siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran.
4. Pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning dapat dilaksanakan semua guru yang mempunyai permasalahan yang sama, dengan didasari dedikasi, kreativitas, serta sarana yang memadai.
(3)
106 Mengajar.Bandung: Bumi Aksara.
Afrida, Fatharani. 2003. Pengembangan Pembelajaran Konsep Letak, Arah dan Jarak dalam Bidang Studi IPS di SD. Tesis. IKIP Bandung Tidak diterbitkan.
Arends, Richard, I. 2008 . I, Learning to Teach, Pustaka Pelajar, Edisi Ketujuh, Yogyakarta,
Asma, Nur. 2000. Pendekatan Discovery Dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Paradigma
Aqib, Zaenal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Isi. Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional.
Bell, Beverly, F. 1991. Belajar dan Membelajarkan, seri pustaka teknologi pendidikan PT. Rajawali : Jakarta.
Bloom, Benjamin, S. 2001. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (Terjemahan Sugiyarto). Surakarta : FKIP UNS.
Bower, Gardner, Howard. 1987. Helping students think value strategies for teaching social studies.
Bruner, Jerome, S. 2007. Discovery Learning at Learning Theories. Retrieved June 10th, 2007.
Bruner, Jerome, S. 1996. Toward a Theory of Instruction. New York: Norton. Budiman. 2014. Pengertian belajar dan macam-macam belajar.
http://visiuniversal.blogspot.com/2014/03/pengertian-belajar-dan-macam-macam. html#sthash.HiSCZogS.dpuf. online. di unduh pada tanggal 9 Juni 2015.
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Cahyani, Isah. 2011. Pembelajaran IPS Kreatif, Jakarta : PT Balai Pustaka. Depdikbud, 1995. Kurikulum Pendidikan Dasar Garis-garis Besar Program
(4)
107
Depdiknas. 2001. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran IPS Sekolah Dasar. Jakarta : Balitbang Depdiknas.
Depdiknas, 2003.Perencanaan Pembelajaran, Jakarta : Depdiknas
Depdiknas. 2006. Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di Sekolah Dasar. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Djaali, 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara. Halalaman Djamarah, Saeful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta, CV Rineka Cipta. Djamarah, Saeful Bahri. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Gunawan, Ary, H. 2011. Pendidikan IPS Filosofi, Konsep, dan Aplikasi.
Bandung: ALFABETA.
Gerow, Jean. 1989. Teaching for The Two Sided. Englewood Cliffs New Jersey: Prentice Hall.
Fajar, Arnie. 2009. Portofolio dalam Pelajaran IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hakim, Lukmanul. 2010. Perencanaan Pembelajaran, Bandung, CV Wacana Prima.
Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hamzah, B, Uno. 2013. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hasan, Hamid 1998. Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, Bandung: P2LPTK Depdikbud
RI.
Ibrahim, Nurdin, 2005. Model Pembelajaran Yang Memeperhatikan Keragaman Siswa, Tanggerang : Quantum Teaching.
Izzaty, Rita Eka. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press. Kasbolah, Kasiani. 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Malang : UM PRESS. Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Press
Mahyuzar, 2010.Atlas Lengkap Provinsi Indonesia,Bogor : Yudhistira.
Moleong, Lexy, J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
(5)
Mulyasa, Enco 2006. Menjadi Guru profesional, Bandung : Remaja Rosdakarya Nashar, 2004. Peranan Motivasi dan Kemampua Awal dalam Kegiatan
Pembelajaran. Jakarta. Delia press.
Nasution, S. 1986. Psikologi Pengajaran Nasional. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Norman dan Richard Sprinthall, 1990: Teaching Strategis for the Social Studies. New York: Longham et.al.
Purwanto, Ngalim 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ratumanan . 2002. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara Roestiyah, N. K. 1998. Strategi Belajar Mengajar, Bina Aksara, Jakarta
Sadiman. 2008. Ilmu Pegetahuan Sosial 4: SD/MI kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Samatowa, Usman, 2001. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sardiman, A.M. 2005. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sapriya. 2007.Konsep Dasar IPS, Bandung : Laboratorium PKn UPI Sapriya. 2009 Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Semi, Atar. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Slameto, 2003. Belajar dan faktor - faktor yang mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta
Slavin, Robert, E. 1997.Educational Psychology, Theory into Practice. 5th edition. Massachussetts: Allyn and Bacon Publisher.
Sudjana, Nana. 2001. Teori-Teori Belajar Untuk Pengajaran, Jakarta : Fakultas Ekonomi Indonesia
Sudjana. Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV). Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya.
(6)
109
Suharsimi, Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : Rineka Cipta.
Suryosubroto, B. 2002 Proses Belajar-Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Suryosubroto, B. 2009. Hakekat Inovasi Pembelajaran. Bandung: Rineka Cipta Syah, Muhibin. 2003. Psikologi belajar. Jakarta. PT. Raja Grafinda Persada. Syahrilfuddin, 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Pekanbaru: Cendekia Insani Syaodih, Nana, Sukmadinata. 2007. Konsep Dasar IPS, Jakarta : Universitas
Terbuka.
Syaodih, Nana, Sukmadinata. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung. Remaja Rosdakarya.
Wahid, Sulaiman. 2010. Evaluasi Pembelajaran:Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Letera.
Wilis, Ratna, Dahar. 2007. Teori-Teori Belajar. Jakarta:Erlangga