PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM NEWTON KELAS X SMA RK DELI MURNI SIBOLANGIT.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINKPAIR-SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI POKOK HUKUM NEWTON KELAS X
SMA RK DELI MURNI SIBOLANGIT

Oleh :
Saudurma Sihotang
4101121027
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan nikmat yang dikaruniakan-Nya kepada penulis hingga
penelitian ini dapat selesai dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think-pair-Share Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum
Newton Kelas X SMA RK Deli Murni Sibolangit” Diajukan untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada
Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penulisan proposal hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.Si. MM Bapak Drs. Abdul
Hakim, M.Si dan Ibu Dr. Derlina, M.Si sebagai dosen penguji I, II, dan III yang
telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian
sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang
telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Ucapan terima

kasih juga disampaikan kepada Bapak Alkhafi Maas Siregas, M.Si selaku Ketua
Jurusan Fisika, Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si selaku ketua Program Studi
Pendidikan Fisika serta Bapak Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA
Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai
Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu
penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Heri Sinaga, S. Pd selaku kepala sekolah sekaligus guru bidang studi
fisika SMA RK Deli Murni Sibolangit yang telah banyak membantu dan
membimbing penulis selama penelitian.

Ucapan terima kasih teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda
Henneri Sihotang serta kakak dan adikku (Apriani Sihotang, Masrawati
Sihotang, Pintaomas Sihotang, Rotua Sihotang, Holong Marito sihotang, Bona
Sihotang, dan Mardungo Sihotang) yang terus memberikan do’a serta motivasi
dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada kakanda
Lamborensius Pasaribu yang selalu mendukung dan memotivasi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini, Raden Silaban yang selalu mendukung penulis
selama melaksanakan studi di UNIMED, seluruh teman – teman PPLT SMP

Negeri 1 Lumban Julu 2013 yang selalu mendukung dan memotivasi penulis,
ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman

jurusan

fisika stambuk 2010 khususnya kelas Fisika Dik C’10, Sahabatku ( Elderia
Liliace, Yuni Sister Sihite, Prapti Dwi Lestari, Frans Andika Pardosi,) serta,
dan teman-teman yang tidak penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Januari 2015
Penulis,

Saudurma Sihotang
NIM. 4101 121 027

iii


PE NGARUH MO DEL PE MBELAJARAN KOO PERATI F TIPE
THINK-PAIR -SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI POKOK HUKUM NEWT ON DI KELAS X
SM A RK DELI MURNI SIBOLANGIT
SAUDURMA SIHOTANG (NIM: 41011210)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui bagaimana hasil
belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Think-Pair-Share di kelas eksperimen, 2) Untuk mengetahui bagaimana
hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
langsung di kelas kontrol, 3) Untuk mengetahui bagaimana sikap siswa yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran koopertaif tipe Think-PairShare di kelas eksperimen, 4) Untuk mengetahui bagaimana sikap siswa yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran koopertaif langsung di kelas
kontrol, 4) Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa akibat
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dan model
pembelajaran langsung terhadap hasil belajar siswa.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas X Semester ganjil SMA RK Deli Murni, terdiri
dari delapan kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas X-MIA A

(sebagai kelas eksperimen) berjumlah 37 siswa dan kelas X-MIA B (sebagai
kelas kontrol) berjumlah 36 siswa ditentukan dengan teknik Cluster Random
Sampling. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini
digunakan tes pilihan berganda dengan jumlah 15 item yang telah divalidkan
oleh validator.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen
adalah 36,403 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 36,300. Dari hasil
penelitian menunjukkan bahwa kemampuan awal kedua kelas adalah sama.
Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dan kelas kontrol dengan
pembelajaran langsung. Setelah pembelajaran selesai diberikan postes dengan
hasil rata-rata kelas eksperimen73,695 dan kelas kontrol 66,108.Dari hasil uji t
diperoleh thitung = 2,165 sedangkan ttabel = 1,99. Karena thitung> t tabel (2,165>1,99)
maka Ho ditolak, dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan
hasil belajar siswa pada materi pokok hukum newton dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dengan model
pembelajaran langsung di kelas X semester ganjil SMA RK Deli Murni
Sibolangit.

vi


DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
vi
ix
x

xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Identifikasi Masalah
1.3.Batasan Masalah
1.4.Rumusan Masalah
1.5.Tujuan Penelitian
1.6.Manfaat Penelitian
1.7.Definisi Operasional

1
4
4
5
5
5
6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1
Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Ciri-Ciri dan Tujuan Belajar
2.1.3 Hasil Belajar
2.1.4 Hakikat Hasil Belajar
2.1.5 Perangkat Pembelajaran
2.1.5.1 Silabus
2.1.5.2 Buku Siswa
2.1.5.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2.1.5.4 Lembar Kerja Siswa
2.1.6 Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.7 Kooperatif Tipe Think Pair Share
2.1.8 Manfaat Pembelajaran Tipe Think Pair Share
2.1.9 Sintaks Pembelajaran Tipe Think Pair Share

8
8
9
10

12
12
13
13
13
14
14
16
16
17

vii

2.1.10
2.1.11
2.1.12
2.1.13
2.1.14
2.1.15
2.2

2.2.1
2.2.2
2.2.3

Model Pembelajaran Langsung
Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Langsung
Manfaat Pembelajaran Langsung
Sintaks Pembelajaran Langsung
Hukum Newton
Penelitian Terdahulu
Kerangka Konseptual
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share
Model Pembelajaran langsung
Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
3.2.
Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.
Jenis dan Desain Penelitian
3.3.1. Jenis Penelitian
3.3.2. Desain Penelitian
3.4.
Prosedur Penelitian
3.4.1 Teknik pengumpulan Data
3.4.2 Validitas Tes
3.4.3 Pretes
3.4.4 Postes
3.5.
Lembar Observasi
3.6.
Teknik Analisis Data
3.6.1. Menghitung Mean dari Pretes dan Postes
3.6.2. Uji Normalitas
3.6.3. Uji Homogenitas
3.6.4 Uji Hipotesis
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.1 Analisis Data Hasil Belajar (Kognitif)
4.1.2 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
4.1.3 Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol
4.1.4 Analisis Perbedaan Tes Hasil Belajar Kelas Kontrol dan
Eksperimen
4.1.5 Analisis Data Sikap (Afektif) Siswa
4.1.6 Analisis Data Observasi Keterampilan (Psikomotorik) Siswa

20
20
22
22
23
26
28
28
28
29

30
30
30
30
31
32
34
35
35
35
36
36
33
38
38
40

42
48
48
49
49
50

viii

4.2

Pembahasan

63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran

69
70

DAFTAR PUSTAKA

71

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 : Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif tipe TPS
Tabel 2.1.1 : Perhitungan Skor Perkembangan Siswa
Tabel 2.1.2 : Tingkat Penghargan Kelompok
Tabel 2.2 : Sintak Pembelajaran Langsung
Tabel 2.3 : Penelitaian Terdahulu
Tabel 3.1 : Two-Group Pretest-Postest Design
Tabel 3.2 : Spesifikasi Tes Hasil Belajar
Tabel 3.3 : Kategori Keberhasilan Keterampilan Siswa
Tabel 4.1 : Jadwal Pengumpulan Data
Tabel 4.2 : Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4.3 : Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen Dan
Kelas Kontrol
Tabel 4.4 : Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas
Tabel 4.5 : Hasil Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Tabel 4.6 : Ringkasan Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata
Standar Deviasi Dan Varians
Tabel 4.7 : Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Postes Siswa
Tabel 4.8 : Ringkasan Hasil Perhitungan Skala Sikap Siswa
Tabel 4.9 : Ringkasan Hasil Perhitungan Observasi Psikomotorik Siswa

17
19
19
22
26
31
34
38
43
44
45
46
46
48
49
50
50

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 : Percobaan Hukum Newton I
Gambar 2.2 : Percobaan Hukum Newton II
Gambar 2.3 : Percobaan Hukum Newton III

24
25
26

Gambar 3.1 : Skema Rancangan Penelitian
Gambar 4.1 : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen
Gambar 4.2 : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Kontrol
Gambar 4.3 : Diagram Batang Nilai Postes Kelas Eksperimen
Gambar 4.4 : Diagram Batang Nilai Postest Kelas Kontrol
Gambar 4.5 : Diagram Batang Nilai Psikomotorik Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol

32
44
45
47
47
50

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1
Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2
Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3
Lampiran 4: Lembar Kegiatan Siswa 1
Lampiran 5: Lembar Kegiatan Siswa 2
Lampiran 6: Lembar Kegiatan Siswa 3
Lampiran 7: Tabel Spesifikasi Tes Uji Kemampuan Hasil Belajar
Lampiran 8: Tes Hasil Belajar
Lampiran 9: Instrumen Keterampilan
Lampiran 10: Instrumen Sikap Kelas Eksperimen
Lampiran 11: Instrumen Sikap Kelas Kontrol
Lampiran 12: Data Pretest dan Postest Kelas Eksperimen
Lampiran 13: Data Pretest dan Postest Kelas Kontrol
Lampiran 14: Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen
Lampiran 15: Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Kontrol
Lampiran 16: Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen
Lampiran 17: Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen
Lampiran 18: Perhitungan Rata-Rata, Varians dan Standar Deviasi
Lampiran 19: Uji Normalitas
Lampiran 20: Uji Homogenitas
Lampiran 21: Uji Hipotesis
Lampiran 22: Distribusi Hasil Skala Sikap Kelas Eksperimen
Lampiran 23: Distribusi Hasil Skala Sikap Kelas Kontrol
Lampiran 24: Distribusi Hasil Observasi Keterampilan Kelas
Eksperimen
Lampiran 25: Distribusi Hasil Observasi Keterampilan Kelas Kontrol
Lampiran 26: Daftar Nilai Kritis Liliefors
Lampiran 27: Tabel Wilayah Luas dibawah Kurva Normal 0 ke z
Lampiran 28: Daftar Nilai Persentil Untuk distribusi F

73
82
92
100
103
108
115
117
122
123
125
127
129
131
134
137
139
143
146
149
151
155
157
159
159
161
170
171

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Indonesia mengalami masalah pendidikan yang komplek. Selain angka
putus sekolah, pendidikan di Indonesia juga menghadapi berbagai masalah lain,
mulai dari buruknya infrastruktur hingga kurangnya mutu guru. Masalah utama
pendidikan di Indonesia adalah kualitas guru yang masih rendah, kualitas
kurikulum yang belum standar, dan kualitas infrastruktur yang belum memadai
menurut Staf Ahli Kemendikbud, Kacung Marijan.
Guru selaku tenaga pendidik dan siswa selaku peserta didik yang berjalan
dengan norma tertentu dalam bentuk kurikulum adalah unsur sekolah sebagai
sistem pendidikan formal. Salah satu implementasi kurikulum yang digunakan
yaitu dalam proses belajar-mengajar yang berlangsung di dalam kelas. Agar
proses belajar-mengajar bermakna, maka perlu adanya interaksi yang sinergis
antara guru dan siswa.
Sebagai seorang manajer dalam proses belajar-mengajar di kelas, guru
harus mampu mendesain kelas agar terbentuk masyarakat belajar (learning
community). Desain kelas yang didukung oleh pemilihan model, metode dan
media pembelajaran yang tepat dapat menciptakan kondisi kelas sehingga siswa
akan lebih termotivasi untuk belajar. Untuk mendesain kelas dengan baik, seorang
guru harus mampu memahami karakteristik kelas, terutama karakteristik siswa.
Keberagaman yang terdapat pada siswa dapat dijadikan sebagai landasan untuk
memilih model, metode dan media pembelajaran yang tepat (Sanjaya, 2008).
Pemilihan model yang sesuai akan manumbuhkan kemampuan bertanya yang baik
dan menunjang siswa untuk berpikir kritis serta kreatif dalam melihat fenomena di
lingkungannya. Sikap rasa ingin tahu, sebagai bagian dari sikap ilmiah, sangat
diperlukan dalam mempelajari IPA (Ibrahim, 2004).

1

2

Fisika merupakan bagian dari IPA yang membutuhkan pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi untuk memahami alam. Oleh karena
itu, pelajaran fisika diarahkan pada proses penemuan dan berbuat sendiri sehingga
dapat membantu siswa untuk pemahaman yang lebih mendalam. Dalam proses
penemuan dan berbuat sendiri ini, maka keterlibatan aspek psikomotorik sangat
diperlukan.
Masalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika adalah
salah satu hal yang perlu dicermati. Menurut siswa, fisika adalah salah satu
pelajaran yang sangat sulit untuk dipahami. Pernyataan ini didukung oleh hasil
wawancara peneliti terhadap Bapak Heri Sinaga (guru bidang studi Fisika di
SMA RK. Deli Murni), yakni nilai hasil belajar siswa yang masih dalam kategori
rendah dengan nilai rata-rata 60-75, dan mengatakan bahwa siswa diajarkan
secara teori, maka minat siswa terhadap fisika sangat kurang. Sedangkan bila
siswa diajak praktikum atau membawa alat peraga akan muncul minat siswa
terhadap fisika. Tetapi guru tersebut jarang membawa siswa praktikum dan alat
peraga, karena alatnya kurang memadai dan waktu yang tidak cukup. Model
pembelajaran yang digunakan bapak Heri Sinaga masih menggunakan model
konvensional , dengan metode ceramah, mencatat, mengerjakan soal saja.
Penggunaan media yang digunakan guru masih jarang hanya spidol dan
papan tulis, padahal media pembelajaran dapat memperjelas gambaran siswa
tentang materi yang akan dipelajari. Hal ini perlu mendapat perhatian dari seorang
guru dengan melakukan pembenahan pada proses belajar mengajar.
Pembenahan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran yang dapat
dilakukan salah satunya adalah seorang guru harus mampu berhubungan dan
berinteraksi secara baik dengan siswa. Seorang guru harus mampu memilih model
pembelajaran yang digunakan dengan tepat dalam menyampaikan setiap materi
yang diajarkan. Dengan model pembelajaran yang tepat dapat membuat pelajaran
fisika menjadi lebih menyenangkan dan mampu memancing siswa untuk lebih
aktif

selama

kegiatan

pembelajaran

berlangsung.

Manfaat

dari

model

pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan kemampuan, minat, mempermudah

3

siswa dalam memahami materi fisika dan akhirnya dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar fisika siswa. Salah satu model pembelajaran yang diangkat oleh
penulis adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share.
Pemilihan model ini diharapkan pembelajaran yang terjadi dapat lebih
bermakna dan memberi kesan yang kuat kepada siswa. Kelebihan model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share antara lain: meningkatkan
semangat kerjasama dalam menelaah materi, siswa yang pandai dapat mengajari
siswa yang kurang pandai, setiap siswa menjadi siap semua, dapat melakukan
diskusi dengan sungguh-sungguh.
Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share ini
akan melibatkan siswa untuk melakukan eksperimen di dalam kegiatan praktikum
sehingga dapat mengembangkan ide melalui kerjasama serta menumbuhkan
ketertarikan dan minat siswa dalam belajar sehingga diharapkan dapat
mningkatkan keterampilan psikomotorik siswa.
Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share ini sudah pernah
diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya diantaranya, Enis Nurnawani, dkk
(2012) diperoleh hasil pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share cukup baik,
setelah dilakukan analisis uji t diperoleh ada perbedaan pengaruh yang signifikan
antara siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share .
Peneliti selanjutnya Ety Rimadani, dkk (2014) diperoleh siswa mengalami
penurunan miskonsepsi sebesar 2,8. Dari perolehan rata-rata soal pretest sebesar
6,17 menjadi 3,37 dari perolehan soal postest. Dan secara signifikan dibuktikan
dengan penghitungan uji t gain yang menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel. Denga
perolehan thitung = 8.16 dan ttabel = 1.70. Peneliti terakhir, Wasis Ismin Ridayatun
W, dkk (2013) diperoleh hasil pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share
mengalami peningkatan sebesar 23,07% dari siklus 1 sampai siklus 2 mengalami
peningkatan sebesar 15,39%. Maka, kesimpulannya terdapat pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share terhadap hasil belajar fisika siswa.

4

Dalam penelitian ini, untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol peneliti
menggunakan model pembelajaran yang sama yaitu model Think-Pair-Share;
namun yang membedakannya adalah pada kelas eksperimen akan menggunakan
powerpoint,

sedangkan

kelas

kontrol

tidak

menggunakan

Powerpoint.

Penggunaan media berupa Powerpoint di salah satu kelas pada penelitian ini
adalah untuk melihat apakah siswa di kelas tersebut dapat semakin mudah
memahami

pelajaran

fisika sehingga hasil

belajarnya

akan

meningkat

dibandingkan dengan kelas yang tidak menggunakan powerpoint.
Adapun yang menjadi perbedaan dalam penelitian ini dibandingkan
dengan penelitian terdahulu adalah tempat penelitian, sampel dalam penelitian,
materi yang akan dibawakan dalam penelitian, dan waktu pelaksanaan penelitian.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
TPS, dengan judul penelitian “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think-Pair-Share Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum
Newton Di Kelas X SMA RK Deli Murni Sibolangit”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengidentifikasi masalah
sebagai berikut :
1. Kegiatan belajar mengajar belum menggunakan model yang bervariasi.
2. Pemanfaatan laboratorium belum maksimal.
3. Kurangnya minat dan motivasi belajar dalam diri siswa dalam mempelajari
fisika.
4. Siswa cenderung pasif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah serta keterbatasan kemampuan
dan waktu peneliti, maka peneliti perlu membuat batasan masalah dalam
penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan di SMA RK Deli Murni dan subyek yang diteliti

5

adalah siswa kelas X semester I T.P. 2014/2015.
2. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah hukum newton
3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif
tipe Think-Pair-Share.
4. Hasil belajar yang diteliti pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

1.4. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Think-Pair-Share di kelas eksperimen.
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Langsung di kelas kontrol.
3. Bagaimana sikap siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
koopertaif tipe Think-Pair-Share di kelas eksperimen.
4. Bagaimana

sikap

siswa

yang

diajar

dengan

menggunakan

model

pembelajaran langsung di kelas kontrol.
5. Apakah

ada perbedaan hasil belajar siswa

akibat menggunakan model

pembelajaran Think-Pair-Share di kelas eksperimen dan model pembelajaran
langsung di kelas kontrol.

1.5. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share di kelas
eksperimen.
2. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran langsung di kelas kontrol.
3. Untuk mengetahui bagaimana sikap siswa yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran koopertaif tipe Think-Pair-Share di kelas eksperimen.
4. Untuk mengetahui bagaimana sikap siswa yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran koopertaif langsung di kelas kontrol.

6

5. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa akibat
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dan
model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar siswa.
1.6 . Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Siswa
a. Meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
b. Meningkatkan kemampuan bekerjasama siswa dalam menyelesaikan
suatu permasalahan.
c. Diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam
pelajaran fisika.
2. Guru
a. Memberikan bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran
yang tepat dalam proses pembelajaran.
b. Memberikan motivasi kepada guru untuk dapat memvariasikan model
pembelajaran.
3. Mahasiswa
Sebagai referensi untuk peneliti selanjutnya.

1.7. Definisi Operasional
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar
mengajar (Trianto, 2009).
Model kooperatif tipe Think-pair-Share merupakan jenis pembelajaran
kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa, memberi
siswa kesempatan untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan orang lain.
(Kunandar dkk., 2010).

7

Hasil belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan atau
diciptakan baik secara individual atau kelompok (Djamarah, 2006).
Ranah kognitif berhubungan dengan pengembangan pengetahuan yang
berpangkal pada kecerdasan otak atau intelektualitas siswa.
Ranah Afektif atau sikap adalah mengenai sikap, dan nilai seperti
perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan
teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial.
Kemampuan psikomotor berkenaan pada kemampuan peserta didik yang
berkaitan dengan gerakan tubuh atau bagian-bagiannya, mulai dari gerakan yang
sederhana sampai dengan gerakan yang kompleks.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka
disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran
langsung pada materi pokok Hukum Newton di kelas X semester I SMA
RK Deli Murni secara kelas dikatakan tidak tuntas karena nilai rata-rata
secara keseluruhan masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal Belajar
(KKM) yaitu  70 dengan nilai rata-rata X = 66,108, dan secara individu
dinyatakan tuntas dengan persentase kelas yaitu 50%.
2. Hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Think-Pair-Share pada materi pokok Hukum Newton di
kelas X semester I SMA RK Deli Murni, secara kelas tuntas dengan KKM
 70 dengan nilai rata-rata X = 73,695 dan secara individu ketuntasan

kelas mencapai 64,86%.
3. Sikap siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share pada materi pokok Hukum
Newton di kelas X semester I SMA RK Deli Murni diperoleh rata-rata
sikap siswa 77,866 dengan kategori baik.
4. Sikap siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran langsung pada materi pokok Hukum Newton di kelas X
semester I SMA RK Deli Murni diperoleh rata-rata sikap siswa 75,585
dengan kategori cukup baik.
5. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh

menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dengan model
pembelajaran langsung pada materi pokok Hukum Newton di kelas X
semester I SMA RK Deli Murni, dengan thitung > t tabel (2,14 > 1,667)

69

70

5.2.Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Bagi peneliti selanjutnya lebih berusaha untuk memotivasi siswa untuk
dapat mengeluarkan masalah apa yang mereka temukan dalam kehidupan
sehari-hari yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang telah ada.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran
kooperatif tipe Think-Pair-Share, disarankan untuk memperhatikan efisien
waktu pada saat tahap pembagian kelompok dan pada saat membimbing
masing-masing kelompok siswa.
3. Dalam melakukan penelitian, peneliti mengalami kesulitan mengatur siswa
untuk membentuk kelompok karena harus mengatur dan mengangkat
tempat duduk, sehingga disarankan pengaturan meja dan tempat duduk
yang lebih efesien agar kegiatan pembelajran dalam berlangsung dengan
baik dan lancar.
4. Pada saat praktikum berlangsung peneliti masih kesulitan dalam
membimbing penuh pada masing-masing kelompok. Oleh sebab itu, bagi
peneliti selanjutnya disarankan agar lebih membimbing siswa dengan cara
aktif bertanya kepada siswa tentang kendala yang dihadapi, memotivasi,
dan mengarahkan agar setiap siswa aktif berdiskusi.
5. Keterampilan siswa yang akan diobservasi banyak, oleh karena itu supaya
penilaian lebih objektif dan efektif sebaiknya peneliti selanjutnya perlu
menambah jumlah observer yaitu dua observer.

71

DAFTAR PUSTAKA

Ainurrahman, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Bandung, Alfabeta.
Arifin, Z., (2009), Evaluasi Pembelajaran, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta,
Rineka Cipta.
Astuty, (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Think-Pair
Share (TPS)Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik
Dinamis di Kelas X SMAN 2 Tebing Tinggi T.P 2010-2011, Skripsi,
Medan, FMIPA Unimed.
Dahar, Ratna Willis., (1996), Teori – Teori Belajar, Bandung, Gelora Aksara
Pratama.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2010), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Pendidikan, Medan, FMIPA Unimed.
Giancoli, (2001), Fisika edisi kelima jilid2, Jakarta, Erlangga.
Gunarso, (1993), Belajar Siswa Aktif, Bandung, Pustaka Setia.
Mondolong, H, Aswin., (2013), Effect of Cooperative Learning Model and
Assesment Technique towards the Physical Learning Result by
Controlling Student’s Basic knowledge (eksperiments in Junior High
School 1 and 2 Tondano), Jurnal.
Nuraini, (2011), Kombinasi Pendekatan Problem Possing Dan Cooperative
Learning Tipe TPS Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan
Kesetimbangan Kimia di SMA, Skipsi FMIPA, Unimed, Medan, FMIPA
Unimed.
Nurnawati Enis, D & H., (2012), Peningkatan Kerjasama Siswa SMP Melalui
Penerapan Pembelajaran Koooperatif Pendekatan Think Pair Share, Jurnal.
Purwanto, N., (2007), Psikologi Pendidikan, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.
Ridayatun, I,W, S & N., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think-Pair Share Dengan Metode Praktikum Dalam Pembelajaran IPA
Fisika Kelas VIII B SMPN 7 Jember Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal.
Rimadani Eti, Wasis., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif TPSHPIL (Hints and Peer Interaction Learning) Untuk Mengurangi
Miskonsepsi Pada Materi Perpindahan Kalor Kelas VII SMP Negeri 2
Krian, Jurnal.
Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada.

72

Sardiman, S., (2011), Media Pendidikan, Jakarta, Rajawali Pers.
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta,
Rineka Cipta.
Slavin, Robert, E., ( 2010), Cooperative Learning, Bandung, Nusa Media.
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Bandung, Tarsito
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta,
Kencana Prenada Media Group.
Winkel, W, S., (2007), Psikologi Pengajaran, Yogyakarta, Media Abadi.
http://kakali.wordpress.com/fisika/ diakses pada jumat 06-06-2014
http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint diakses pada Selasa 10-062014
http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JINGSAW BERBASIS MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM-HUKUM NEWTON.

0 2 13

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KINEMATIKA GERAK LURUS DI KELAS X SMA NEGERI 6 MEDAN T.P. 2013/2014.

0 3 16

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SMA RK DELI MURNI DELI TUA T.A 2013/2014.

0 2 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM-HUKUM NEWTON DI KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 1 HINAI T.P 2013/2014.

0 2 20

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK-PAIR-SHARE) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK HUKUM NEWTON SMA SWASTA JOSUA MEDAN TAHUN PELAJARAN 2011-2012.

0 2 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK- PAIR-SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 1 SIBORONGBORONG TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 1 16

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF FISIKA SISWA SMA

0 0 17