PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI DI KELAS XI SEMESTER 1 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P. 2013/2014.
HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASILBELAJAR SISWA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI DI KELAS XI SEMESTER I
SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P 2013/2014
Oleh:
Fitri Melia Harahap Nim 409321021
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2014
(2)
(3)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI DI KELAS XI SEMESTER I SMA
NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P. 2013/2014
Fitri Melia Harahap (409321021) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi usaha dan energi di kelas XI semester I SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen sebagai populasinya adalah seluruh siswa kelas XI yang terdiri dari 4 kelas yang berjumlah 163 siswa. Sampel penelitian ini diambil dengan cara cluster random sampling, yaitu Kelas XI-3 berjumlah 40 siswa dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan kelas XI-4 berjumlah 40 siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 option sebanyak 15 soal yang telah divalidasi.
Dari analisa data diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 44,84 dan kelas kontrol sebesar 43,67. Kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Dari hasil uji kemampuan awal siswa diperoleh
t
hitung= 0,38. Pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh ttabel =
1,99(thitung<ttabel), sehingga dapat disimpulkan kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen
sama dengan kemampuan awal siswa pada kelas kontrol. Setelah selesai pembelajaran, dilakukan postest dengan hasil nilai rata-rata postest kelas eksperimen 73,67 dan kelas kontrol sebesar 66,67. Kedua kelas menunjukkan berdistribusi normal dan homogen. Dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung= 2,625. Pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh ttabel= 1,667 (
hitung
t >ttabel) yang berarti Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi Usaha dan Energi di Kelas XI Semester I SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014.
(4)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Usaha dan Energi Di Kelas XI Semester I SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014 “, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak Drs. Henok Siagian M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal persiapan sampai selesai skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Dr. Ridwan A. Sani M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D. Bapak Drs. Rahmatsyah, M.Si, dan Bapak Drs.Sehat Simatupang, M.Si, sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak dan Ibu Guru Fisika yang telah banyak membantu selama penelitian ini.
Terima kasih juga disampaikan kepada orang tua penulis Ayahanda Mompang Harahap dan Ibunda tercinta Ena Hati Hasibuan, yang telah banyak memberikan dukungan, do’a , semangat, motivasi, perhatian dan pengertian yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan di Unimed, terkhusus juga kepada adik – adik (Fatimah Harahap, Anna Sari Harahap, Mira Ito Harahap, Uccok Longung Harahap, Paisal Panusunan Harahap, Umar Fuji Romadhan Harahap, Sifa Anggini Harahap) dan keluarga besar yang senantiasa membantu serta memberikan dukungan dan semangat.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada sahabat dikala suka dan duka “gerobak pasir” (Haflah Nasution, Laina Yusrifa Hasibuan, Moriza Maya Sari Sinaga, Fifa Nasution, Riska Damanik), dan sahabat – sahabat selama perkuliahan terkhusus dan tersayang kelas Fisika Eks’09 yang seperjuangan, dan kepada keluarga kecil (teman kost) yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi kepada penulis.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa,
(5)
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasnah ilmu pendidikan. Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan Rahmat-Nya
Medan, Februari 2014 Penulis,
Fitri Melia Harahap NIM. 409321021
(6)
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 5
1.7. Defenisi Operasional 5
BAB II KAJIAN TEORITIS 7
2.1. Kerangka Teoritis 7
2.1.1 Pengertian Belajar 7
2.1.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa 7
2.1.3. Pengertian Hasil Belajar 9
2.1.4. Model Pembelajaran 11
2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif 12
2.1.5.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif 12 2.1.5.2. Langkah – Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 15 2.1.5.3. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif 16 2.1.5.4. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT) 17
(7)
Numbered Head Together (NHT) 17 2.1.5.6. Manfaat Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered
Head Together (NHT) 18
2.1.6. Model Pembelajaran Konvensional 18
2.1.7. Materi Pelajaran 19
2.1.7.1. Usaha 19
2.1.7.2. Energi 19
2.1.7.2.1. Bentuk – Bentuk Energi 20
2.1.7.2.2. Energi Potensial Gravitasi 20
2.1.7.2.3. Energi Kinetik 20
2.1.7.3. Hukum Kekekalan Energi 21
2.2. Kerangka Konseptual 21
2.3. Hipotesis 22
BAB III METODE PENELITIAN 23
3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian 23
3.2. Populasi Dan Sampel Penelitian 23
3.3. Variabel Penelitian 23
3.4. Jenis Dan Desain Penelitian 23
3.4.1. Jenis Penelitian 23
3.4.2. Desain Penelitian 23
3.5. Prosedur Penelitian 24
3.6. Teknik Pengumpulan Data 27
3.6.1. Pretest 27
3.6.2. Postest 27
3.7. Instrument Penelitian 27
3.7.1. Validitas Isi 28
3.7.2. Validitas Ramalan 28
3.7.2.1. Validitas Tes 28
3.7.2.2. Reliabilitas Tes 29
3.7.2.3. Tingkat Kesukaran Tes 30
3.7.2.4. Daya Pembeda Tes 30
3.8. Lembar Observasi 31
(8)
3.9.1. Menentukan Nilai Rata – Rata Simpangan Baku 31
3.9.2. Uji Normalitas 32
3.9.3. Uji Homogenitas 33
3.9.4. Uji Hipotesis (Uji t) 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PAMBAHASAN 36
4.1. Hasil Penelitian 36
4.1.1. Deskripsi Data Penelitian 36
4.1.2. Data Nilai Pretest Siswa Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 36 4.1.3. Data Nilai Postest Siswa Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 37
4.1.4. Uji Persyaratan Analisis Data 38
4.1.4.1. Uji Normalitas 38
4.1.4.2. Uji Homogenitas 39
4.1.5. Uji Hipotesis Penelitian 39
4.1.5.1. Pengujian Hipotesis Untuk Kemampuan Pretest 40 4.1.5.2. Pengujian Hipotesis Untuk Kemampuan Postest 40
4.1.5.3 Observasi Aktivitas Siswa 41
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 43
5.1. Kesimpulan 43
5.2. Saran 43
DAFTAR PUSTAKA 44
(9)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Sintak Model Pembelajaran Kooperatif Learning 16 Tabel 3.1. Kontrol Group Pretes- Postes Design 24 Tabel 3.2. Spesifikasi Tes Hasil Belajar Siswa pada Materi Usaha dan Energi 27 Tabel 4.1. Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 36 Tabel 4.2. Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 37 Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel 39 Tabel 4.4. Ringkasan Uji Homogenitas Varians Data Kedua Kelompok
Sampel 39
Tabel 4.5. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis kemampuan Pretest 40 Tabel 4.6. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis kemampuan Postest 40
(10)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Usaha yang dilakukan gaya F menyebabkan
perpindahan sejauh s 19
Gambar 3.1. Skema rancangan penelitian 26
Gambar 4.1. Diagram batang data pretest kelas eksperimen
dan kelas kontrol 37
Gambar 4.2. Diagram batang data postest kelas eksperimen
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 46
Lampiran 2 Spesifikasi Hasil Belajar 113
Lampiran 3 Instrumen Penelitian 127
Lampiran 4 Penilaian Afektif 133
Lampiran 5 Tabel Validitas Instrumen Penelitian 134
Lampiran 6 Tabel Reliabilitas Instrumen 136
Lampiran 7 Tabel Taraf Kesukaran Instrumen 138
Lampiran 8 Tabel daya Pembeda Instrumen 140
Lampiran 9 Perhitungan Validitas Dan Raelibilitas Tes 142 Lampiran 10 Perhitungan Tingkat Kesukaran Dan
Daya Pembeda Tes 144
Lampiran 11 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa 145 Lampiran 12 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar
Siswa Kelas Eksperimen 146
Lampiran 13 Distribusi Hasil Belajar Pretest Kelas Kontrol 147 Lampiran 14 Distribusi Hasil Belajar Postest Kelas Kontrol 149 Lampiran 15 Distribusi Hasil Belajar Pretest Kelas Eksperimen 151 Lampiran 16 Distribusi Hasil Belajar Postest Kelas Eksperimen 153 Lampiran 17 Data Pretes Dan Postest Kelas Kontrol 155 Lampiran 18 Data Pretes Dan Postes Kelas Eksperimen 157 Lampiran 19 Perhitungan Rata –Rata, Varians, dan Standar Deviasi 159
Lampiran 20 Uji Normalitas 162
Lampiran 21 Uji Homogenitas 166
Lampiran 22 Uji Hipotesis 169
(12)
Kelompok 174
Lampiran 24 Dokumentasi Peneltian 180
(13)
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat, namun memerlukan suatu proses pembelajaran sehingga menimbulkan hasil atau efek yang sesuai dengan proses yang dilalui, oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelolah baik secara kualitas maupun kuantitas.
Pendidikan merupakan peran yang sangat strategis dalam rangka menghasilkan SDM Indonesia seutuhnya baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. “Berdasarkan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 Bab I, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Sudrajat, 2008)”.
Pemerintah dalam ini berupaya meningkatkan mutu pendidikan dengan pengembangan atau penyempurnaan kurikulum, melengkapi sarana dan prasarana pendidikan, pengembangan sistem penilaian hasil belajar dan sebagainya. Sekolah merupakan lembaga formal yang menyelenggarakan dan melaksanakan serangkaian kegiatan belajar terencana, terarah dan terpadu. Sekolah merupakan tempat berlangsungnya kegiatan belajar – mengajar. Proses pembelajaran disekolah adalah interaksi guru dengan siswa, untuk mempelajari materi yang telah tersusun dalam suatu kurikulum. Salah satu materi pelajaran yang dipelajari disekolah adalah fisika.
Fisika merupakan salah satu cabang IPA, yang menekankan peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan konsep yang dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajarinya secara menyeluruh (holistik), bermakna, autentik, dan aktif, karena dalam belajar fisika seseorang
(14)
dituntut untuk berpikir berdasarkan pengalaman dan menerapkan konsep – konsep dalam kehidupan sehari – hari.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan melalui wawancara dengan guru bidang studi fisika diperoleh bahwa; Hasil belajar fisika siswa masih rendah, juga guru cenderung masih menggunakan model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Hal ini disebabkan siswa tidak menyukai fisika karena sulit dipahami dan kurang menarik.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Fisika tersebut, peneliti juga memberikan angket persepsi siswa terhadap pelajaran Fisika kepada 40 siswa kelas XI. Dari hasil angket tersebut diperoleh kesimpulan bahwa mereka kurang berminat terhadap pelajaran fisika dan kurang aktif bertanya dan mengemukakan pendapatnya dalam proses pembelajaran, juga tidak berusaha mempelajari fisika diluar sekolah seperti bimbingan atau private sehingga mengalami kesulitan dalam belajar fisika.
Berdasarkan uraian di atas, maka menurut peneliti perlu diterapkan suatu sistem pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar, guna meningkatkan hasil belajar fisika. Salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif. Melalui model pembelajaran ini siswa dapat mengemukakan pemikirannya, saling bertukar pendapat, saling bekerja sama, saling membantu jika ada yang mengalami kesulitan, serta berusaha mengkaji dan menguasai mata pelajaran fisika sehingga dapat meningkatkan hasil belajar fisika.
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran berdasarkan paham konstruktivis dan merupakan strategi belajar dengan jumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam penyelesaian tugas kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran (Isjoni, 2009:14).
Model pembelajaran kooperatif yang dipilih dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT). Model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) ini menuntut siswa untuk lebih bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan karena setiap siswa dalam suatu kelompok tersebut akan diberi nomor yang berbeda.
Teknik ini memberi kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide – ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat dan meningkatkan semangat kerja sama
(15)
mereka ( Lie, 2008:59). Sehingga akan memudahkan siswa untuk memahami materi yang dipelajari dan memudahkan untuk berinteraksi serta berkomunikasi dengan satu sama lain.
Model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) sebelumnya telah diteliti oleh Juniarti (2011) menunjukkkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar dari kategori kurang baik menjadi baik setelah diberi pengajaran dengan menggunakan Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT). Hal ini ditunjukkan pada nilai rata – rata siswa dikelas eksperimen 76,2 dan kelas kontrol 65,8.
Susanti (2011), menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini memperlihatkan bahwa model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran kovensional. Kelemahan dari beberapa peneliti ini adalah penggunaan alokasi waktu kurang efesien dan siswa kurang dalam menyampaikan pendapat atau idenya.
Berdasarkan faktor – faktor tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian yang berjudul: ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Usaha dan Energi di Kelas XI Semester I SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014”.
I.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka dapat diindentifikasi masalah yang berhubungan dengan penelitian antara lain :
1. Hasil belajar fisika yang diperoleh siswa masih rendah 2. Rendahnya minat siswa pada pelajaran fisika
3. Kurangnya peran aktif siswa dalam kegiatan belajar di kelas. 4. Metode belajar yang digunakan kurang bervariasi.
I.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda – beda dalam penelitian ini dan mengingat keterbatasan kemampuan, materi, dan waktu yang tersedia maka peneliti membatasi dalam penelitian ini yakni:
(16)
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)
2. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri I Percut Sei Tuan T.P. 2013/2014.
3. Materi pelajaran yang di ajarkan adalah Usaha dan Energi
I.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang di ajar dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi Usaha dan Energi di kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014.
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan model Pembelajaran Konvensional pada materi Usaha dan Energi di kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014.
3. Bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi Usaha dan Energi di kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014
I.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi Usaha dan Energi di kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan model Pembelajaran Konvensional pada materi Usaha dan Energi di kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014.
3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi Usaha dan Energi di kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014.
(17)
I.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa yang dipengaruhi oleh model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT).
2. Sebagai bahan alternatif pemilihan model bagi peneliti sebagai calon guru.
3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian lebih lanjut.
1.7. Defenisi Operasional
Untuk menghindari persepsi yang berbeda digunakan dalam penelitian ini, dipandang perlu memberikan defenisi secara operasional terhadap istilah-istilah yang perlu. Defenisi operasional digunakan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti terjadinya perubahan pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, keterampilan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek yang ada pada individu yang sedang belajar.
2. Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Perubahan kearah yang lebih baik, yang diorientasikan pada prestasi belajar dimana prestasi belajar merupakan gambaran hasil belajar siswa mengikuti proses belajar mengajar siswa pada suatu jenjang yang diikuti.
3. Model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Dalam model pembelajaran Kooperatif tipe NHT menggunakan kelompok – kelompok kecil dengan jumlah anggota 4- 5 orang secara heterogen, dimana masing – masing anggota di beri nomor. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, penomoran, kegiatan kelompok, tanya jawab, menyimpulkan, dan memberi penghargaan kelompok.
(18)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Nilai rata – rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi Usaha dan Energi di kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013 / 2014 sebesar 73,67.
2. Nilai rata – rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional pada materi Usaha dan Energi di kelas XI SMA Negeri 1 Medan T.P 2013 / 2014 sebesar 66,67.
3. Ada pengaruh yang signitifikan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi Usaha dan Energi di kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013 / 2014.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang Model Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) untuk materi fisika yang lain, ada baikmya memberikan motivasi terlebih dahulu kepada siswa yang akan mempresentasekan hasil diskusi untuk meningkatkan rasa percaya diri pada siswa tersebut karena dengan kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) tidak semuanya siswa siap untuk mempresentasekan hasil dikusi ketika nomor anggotanya dipanggil oleh guru.
2. Perlu memperhatikan penggunaan waktu di dalam pembelajaran untuk setiap fase karena pada kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) memerlukan waktu yang banyak khususnya ketika mempresentasekan hasil diskusi.
(19)
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R.I., ( 2008)., Learning To Teach Belajar Untuk Mengajar. Cetakan Pertama. Pustaka Pelajar., Yogyakarta.
Arikunto, S., (2009), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan,, Penerbit Bumi Aksara., Jakarta.
Gultom, S., (2010), Kompetensi Guru, Universitas Negeri Medan, Medan Ibrahim, M., dkk, (2000), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit University
Press, Surabaya.
Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Alfabeta, Bandung.
Juniarti., (2011)., Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Num- bered Head Together Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Kelas VII Semester I SMP Negeri 2 Tanjung Pura T. P. 2010 / 2011., Mipa., Unimed.
Lie,A.,(2010).,Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang – Ruang Kelas., Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia., Jakarta.
Rosyid, F. Dkk.,(2008).,Kajian konsep Fisika 2,PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri., Permendiknas
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta, Bandung. Sardiman, A. M., (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana., (2005), Metoda Statistika, PT Tarsito, Bandung
Sudrajat,A.,(2008).,http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/11/08/hakikat pendidikan (diakses 5 maret 2013)
Supiyanto., (2002)., Fisika SMA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta Suprijono,A.,(2010).,Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM,
Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Susanti, E., (2011).,Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pokok Kalor Di Kelas VII semester II SMP Negeri 7 Medan T.P 2010/2012., Mipa.,Medan.
(20)
Trianto., (2010),Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progesif:Konsep, Landasan, Dan Implementasiny Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Widodo, A., (2006), Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal. Buletin Puspendik 3:18-29.
(1)
mereka ( Lie, 2008:59). Sehingga akan memudahkan siswa untuk memahami materi yang dipelajari dan memudahkan untuk berinteraksi serta berkomunikasi dengan satu sama lain.
Model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) sebelumnya telah diteliti oleh Juniarti (2011) menunjukkkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar dari kategori kurang baik menjadi baik setelah diberi pengajaran dengan menggunakan Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT). Hal ini ditunjukkan pada nilai rata – rata siswa dikelas eksperimen 76,2 dan kelas kontrol 65,8.
Susanti (2011), menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini memperlihatkan bahwa model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran kovensional. Kelemahan dari beberapa peneliti ini adalah penggunaan alokasi waktu kurang efesien dan siswa kurang dalam menyampaikan pendapat atau idenya.
Berdasarkan faktor – faktor tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian yang berjudul: ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Usaha dan Energi di Kelas XI Semester I SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014”.
I.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka dapat diindentifikasi masalah yang berhubungan dengan penelitian antara lain :
1. Hasil belajar fisika yang diperoleh siswa masih rendah 2. Rendahnya minat siswa pada pelajaran fisika
3. Kurangnya peran aktif siswa dalam kegiatan belajar di kelas. 4. Metode belajar yang digunakan kurang bervariasi.
I.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda – beda dalam penelitian ini dan mengingat keterbatasan kemampuan, materi, dan waktu yang tersedia maka peneliti membatasi dalam penelitian ini yakni:
(2)
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)
2. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri I Percut Sei Tuan T.P. 2013/2014.
3. Materi pelajaran yang di ajarkan adalah Usaha dan Energi
I.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang di ajar dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi Usaha dan Energi di kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014.
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan model Pembelajaran Konvensional pada materi Usaha dan Energi di kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014.
3. Bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi Usaha dan Energi di kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014
I.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi Usaha dan Energi di kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan model Pembelajaran Konvensional pada materi Usaha dan Energi di kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014.
3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi Usaha dan Energi di kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014.
(3)
I.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa yang dipengaruhi oleh model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT).
2. Sebagai bahan alternatif pemilihan model bagi peneliti sebagai calon guru.
3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian lebih lanjut.
1.7. Defenisi Operasional
Untuk menghindari persepsi yang berbeda digunakan dalam penelitian ini, dipandang perlu memberikan defenisi secara operasional terhadap istilah-istilah yang perlu. Defenisi operasional digunakan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti terjadinya perubahan pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, keterampilan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek yang ada pada individu yang sedang belajar.
2. Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Perubahan kearah yang lebih baik, yang diorientasikan pada prestasi belajar dimana prestasi belajar merupakan gambaran hasil belajar siswa mengikuti proses belajar mengajar siswa pada suatu jenjang yang diikuti.
3. Model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Dalam model pembelajaran Kooperatif tipe NHT menggunakan kelompok – kelompok kecil dengan jumlah anggota 4- 5 orang secara heterogen, dimana masing – masing anggota di beri nomor. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, penomoran, kegiatan kelompok, tanya jawab, menyimpulkan, dan memberi penghargaan kelompok.
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Nilai rata – rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi Usaha dan Energi di kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013 / 2014 sebesar 73,67.
2. Nilai rata – rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional pada materi Usaha dan Energi di kelas XI SMA Negeri 1 Medan T.P 2013 / 2014 sebesar 66,67.
3. Ada pengaruh yang signitifikan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi Usaha dan Energi di kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013 / 2014.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang Model Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) untuk materi fisika yang lain, ada baikmya memberikan motivasi terlebih dahulu kepada siswa yang akan mempresentasekan hasil diskusi untuk meningkatkan rasa percaya diri pada siswa tersebut karena dengan kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) tidak semuanya siswa siap untuk mempresentasekan hasil dikusi ketika nomor anggotanya dipanggil oleh guru.
2. Perlu memperhatikan penggunaan waktu di dalam pembelajaran untuk setiap fase karena pada kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) memerlukan waktu yang banyak khususnya ketika mempresentasekan hasil diskusi.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R.I., ( 2008)., Learning To Teach Belajar Untuk Mengajar. Cetakan Pertama. Pustaka Pelajar., Yogyakarta.
Arikunto, S., (2009), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan,, Penerbit Bumi Aksara., Jakarta.
Gultom, S., (2010), Kompetensi Guru, Universitas Negeri Medan, Medan Ibrahim, M., dkk, (2000), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit University
Press, Surabaya.
Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Alfabeta, Bandung.
Juniarti., (2011)., Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Num- bered Head Together Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Kelas VII Semester I SMP Negeri 2 Tanjung Pura T. P. 2010 / 2011., Mipa., Unimed.
Lie,A.,(2010).,Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang – Ruang Kelas., Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia., Jakarta.
Rosyid, F. Dkk.,(2008).,Kajian konsep Fisika 2,PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri., Permendiknas
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta, Bandung. Sardiman, A. M., (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana., (2005), Metoda Statistika, PT Tarsito, Bandung
Sudrajat,A.,(2008).,http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/11/08/hakikat pendidikan (diakses 5 maret 2013)
Supiyanto., (2002)., Fisika SMA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta Suprijono,A.,(2010).,Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM,
Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Susanti, E., (2011).,Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pokok Kalor Di Kelas VII semester II SMP Negeri 7 Medan T.P 2010/2012., Mipa.,Medan.
(6)
Trianto., (2010),Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progesif:Konsep, Landasan, Dan Implementasiny Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Widodo, A., (2006), Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal. Buletin Puspendik 3:18-29.