PENGARUH FASILITAS KREDIT DAN SARANA PENYULUHAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA DOLOK MERAWAN KECAMATAN DOLOK MERAWAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Fasilitas Kredit Dan Sarana Penyuluhan
Terhadap Pendapatan Petani Karet di Desa Dolok Merawan Kecamatan
Dolok Merawan Kabupaten Serdang Bedagai”.
Penulisan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen, Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung
penulis dalam penyelesaian skripsi ini, khususnya :
1. Bapak Prof. Drs. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan
3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan
4. Bapak Drs. Ahmad Hidayat, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
5. Ibu T. Teviana, SE, M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

iii

6. Bapak Dr. Saidun Hutasuhut, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan
arahan dengan sabar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
8. Buat Kak Yohana selaku pegawai jurusan manajemen.
9. Bapak Fujiono S.Pd, selaku Kepala Desa Dolok Merawan yang telah
memberikan izin penulis melakukan penelitian di Desa Dolok
Merawan.
10. Seluruh pegawai Di kantor Kepala Desa Dolok Merawan yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian di Desa Dolok
Merawan.
11. Dan buat semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu oleh
penulis namun sudah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan

skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata, penulis mengucapkan
terima kasih.
Medan, Oktober 2014
Penulis,

Satriawan
7103210056

iv

ABSTRAK
Satriawan, NIM. 7103210056. Pengaruh fasilitas Kredit dan Sarana Penyuluhan
Terhadap Pendapatan Petani Karet di Desa Dolok Merawan Kecamatan Dolok
Merawan Kabupaten Serdang Bedagai. Skripsi. Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Medan. Oktober 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fasilitas kredit dan
sarana penyuluhan terhadap pendapatan petani di Desa Dolok Merawan Kecamatan Dolok
Merawan Kabupaten Serdang Bedagai. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 117 orang,
sedangkan teknik pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan metode Random

Sampling dengan jumlah 54 orang. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah
observasi.
Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear ganda dengan rumus Ỳ = a
+ b1X1 + b2X2 + e. Analisis data pada masing-masing variabel diperoleh hasil persamaan
regresi ganda Ỳ = -1,888 + 0,965 X1+ 0,073 X2 + e. Selanjutnya diperoleh koefisien (R2)
sebesar 93,6% dan sisanya 6,4% dijelaskan oleh faktor lain diluar dari analisis variabel dalam
penelitian ini. Nilai 0,936 menunjukan adanya arah yang sama dari kedua variabel tersebut,
artinya semakin tinggi tingkat variabel X yang terjadi maka semakin tinggi pendapatan karet
di Desa Dolok Merawan.
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan uji t dengan nilai t hitung
dibandingkan dengan t tabel pada taraf signifikan 95% dan df = 54 - 2 adalah sebesar 1,675
dengan hasil X1 (27,262), dan X2 (2,053) > thitung > ttabel, maka hipotesis diterima yang
artinya bahwa fasilitas kredit dan sarana penyuluhan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap pendapatan petani karet di Desa Dolok Merawan Kecamatan Dolok Merawan. Dari
uji F, Ftabel yang diperoleh Fhitung (373,491) > Ftabel (3,18). dengan demikian, dapat
ditarik kesimpulan koefisien arah regresi berganda sangat berarti pada taraf signifikan 5%
yang artinya bahwa fasilitas kredit dan sarana penyuluhan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pendapatan petani karet di Desa Dolok Merawan Kecamatan Dolok Merawan,

ABSTRACK

Satriawan, NIM. 7103210056. The effect of credit facilities and Means of
Counseling to the Income Rubber Farmers in Dolok Merawan, Distrik Dolok
Merawan, Serdang Bedagai regency. Thesis. Management, Faculty of Economics,
University of Medan. October 2014.
This study aims to determine how much influence the credit facility and means of
counseling to the income of farmers in Dolok Merawan, distrik Dolok Merawan Bedagai
Serdang regency. The population in this study amounted to 117 people, while the sampling
technique in the study using random sampling method by the number of 54 people. Data
collection techniques used were observation.
The data analysis technique used is multiple linear regression formula Ỳ = a + b1x1 +
b2X2 + e. Analysis of data on each variable results obtained multiple regression equation Ỳ =
-1.888 + 0.965 X1 + 0.073 X2 + e. Furthermore coefficient (R2) of 93.6% and the remaining
6.4% is explained by other factors outside of the analysis variables in the study. Value of
0.936 indicates the presence of the same direction of the two variables, meaning that the
higher the level of variable X that occurs, the higher revenues in Dolok Merawan rubber.
The test this hypothesis in test was used to compare the t value to t table at significant
level 95% and df = 54 - 2 is for 1,675 the result X1 (27,262), and X2 (2,053) > t count> t
table, then the hypothesis is accepted, which means that the credit facilities and means of
education have a significant effect on the income of rubber farmers in Dolok Merawan
Distrik Dolok Dolok Merawan. Of the F test, F table obtained Fhitung (373,491)> F (3,18).

Than, it can be deduced direction of regression coefficients are very meaningful to the
significant level of 5%, which means that the extension of credit facilities and means
counselingof positive and significant on the incomes of rubber farmers in Dolok Merawan
Distric Dolok Merawan.

DAFTAR ISI
Abstrak ...................................................................................................................... i
Abstract ..................................................................................................................... ii
Kata Pengantar .......................................................................................................... iii
Daftar Isi ................................................................................................................... vi
Daftar Tabel .............................................................................................................. x
Daftar Gambar .......................................................................................................... xi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................ 6
1.3 Pembatasan Masalah ........................................................................................... 6
1.4 Perumusan Masalah ............................................................................................ 7
1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 7
1.6 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 8
Bab II Kajian Pustaka

2.1 Kerangka Teori ................................................................................................. 9
2.1.1 Kredit

………………....................................................................... 9

2.1.1.1 Unsur-Unsur Kredit .................................................................................. 12
2.1.1.2 Fungsi kredit

.................................................................................... 10

2.1.1.3 Jenis-jenis kredit

................................................................................... 12

2.1.2 Penyuluhan

................................................................................... 12

2.1.2.1 Tujuan Penyuluhan.................................................................................... 20
2.1.2.2 Pelaku/Fasiliator penyuluhan .................................................................... 20

2.1.2.3 Penerima manfaat kegiatan penuluhan ...................................................... 22
2.1.3 Pendapatan……………… .................................................................................... 25

2.1.4 Faktor yang mempengaruhi pendapatan petani ............................................... 27
2.2 Penelitian Relevan ........................................................................................................ 29
2.3 Kerangka Berfikir ........................................................................................................ 30
2.4 Hipotesis Penelitian ....................................................................................................... 31
Bab III Metode Penelitian
3.1 Lokasi Penelitian .......................................................................................................... 32
3.2 Populasi dan Sampel .................................................................................................... 32

3.2.1 Populasi ....... ................................................................................................ 32
3.2.2 Sampel ......................................................................................................... 33
3.2.2 Sumber Data ................................................................................................ 33
3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ............................................................ 34

3.3.1 Variabel Penelitian ....................................................................................... 34
3.3.2 Defenisi Operasional Variabel ..................................................................... 34
3.4 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................................... 35


3.5 Teknik Analisis Data............................................................................................ 35
3.5.1 Transformasi skala data ordinal menjadi data interval ................................ 35
3.5.2 Uji Validitas Dan Reabilitas......................................................................... 36
3.5.2.1 Uji Validitas ............................................................................................. 36
3.5.2.2 Uji Reliabilitas .......................................................................................... 37
3.5.3 Uji Normalitas .................................................................................................. 38
3.5.4 Uji Asumsi Klasik ............................................................................................. 38
3.5.4.1 Uji Multikolinearitas ............................................................................. 38
3.5.4.2 Uji Heterokedastisitas .......................................................................... 39
3.5.4.3 Uji Autokorelasi ................................................................................... 39

3.5.5 Analisis Regresi Berganda ............................................................................... 42
3.5.5.1 Uji Signifikan Simultan (UJi F) ..................................................................... 43
3.5.5.2 Uji T (Parsial) ................................................................................................ 43
3.5.6 Identifikasi Koefisien Determinasi .................................................................. 44
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................................... 43
4.1.1 Wilayah Desa Dolok Merawan ................................................................... 43
4.1.2 Penduduk Desa Dolok Merawan ................................................................ 43
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................................... 44

4.2.1 Karakteristik Respoden .......................................................................... 44
4.2.2 Uji Validitas Dan Reabilitas ................................................................... 46
4.2.3 Uji Normalitas Data ................................................................................ 47
4.2.4 Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 48
4.2.4.1 Uji Multikolinearias ............................................................................. 48
4.2.4.2 Uji Heterokedastisitas .......................................................................... 49
4.2.4.3 Uji Autokorelasi .................................................................................. 50
4.3 Hasil Analisis Regresi ................................................................................... 51
4.4 Pengujian Hipotesis ...................................................................................... 52
4.4.1 Pengujian Hipotesis Dengan Uji F ........................................................ 53
4.4.2 Pengujian Hipotesis Dengan Uji T ........................................................ 53
4.4.3 Uji Koefisien Determinan ....................................................................... 54
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................................... 55
BAB V Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 57
5.2 Saran ................................................................................................................... 58
Daftar Pustaka ............................................................................................................ 59
Lampiran


DAFTAR TABEL

Tabel
1.1 Perkembangan Posisi Kredit Menurut Sektor Pertanian Di Indonesia ................3
3.1 Lay Out Angket....................................................................................................34
3.2 Uji Autokorelasi Dengan DW Test ......................................................................40
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Klamin ...........................................44
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ........................................................45
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................................45
4.4 Nilai rhitung Untuk Variabel Sarana Penyuluhan ...............................................46
4.5 Reability Statistics ...............................................................................................46
4.6 One Simple Kolmogorov-Smirnov Test .............................................................47
4.7 Hasil Uji Multikolinearitas ..................................................................................48
4.9 Model Summary...................................................................................................51
5.0 Hasil Perhitungan Regresi Linear berganda ........................................................51
5.1 Anova ...................................................................................................................53
5.2 Nilai T hitung .......................................................................................................54

DAFTAR GAMBAR


Gambar
2.1 Kerangka Berpikir .............................................................................................. 30
4.1 Grafik Scatterplot ............................................................................................... 50

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kosioner Penelitian
Lampiran 2 Hasil Angket Uji 54 Responden
Lampiran 3 Tabulasi Angket 54 Responden Variabel X2 (Sarana Penyuluhan)
Lampiran 4 Pengelolahan Data dengan Program SPSS 18.0

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pembangunan merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar dan
berkelanjutan mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat. Salah satu bentuk
pembangunan nasional adalah pembangunan dalam bidang ekonomi. Pembangunan
ekonomi merupakan hal mutlak dan harus dilaksanakan untuk meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraan rakyat.
Menurut Wibowo (2004:106), struktur ekonomi Indonesia masih sangat
bersandar pada sektor pertanian, minyak dan gas alam. Untuk mencapai struktur
ekonomi yang seimbang beberapa perubahan pokok perlu dilakukan, salah satunya
adalah sektor pertanian. Perkembangan pertumbuhan sektor pertanian perlu
diperhatikan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sebagai negara agraris,
sebagian besar dari angkatan kerja dan kegiatan ekonomi nasional Indonesia berputar
di sekitar kegiatan sektor pertanian. Pembangunan sektor pertanian mempunyai
peranan strategis dalam menjamin keamanan pangan penduduk. Pembangunan sektor
pertanian meliputi sub-sektor perkebunan, perikanan, dan perikanan.
Sektor pertanian berperan dalam mendorong perekonomian masyarakat baik
di negara maju maupun negara – negara berkembang. Besar kecilnya sumbangan
sektor pertanian dalam pembangunan perekonomian masyarakat antara negara satu
dengan negara lain berbeda – beda sesuai dengan derajat/kualitas industri yang
1

dimiliki oleh masyarakat yang bersangkutan. Selain itu sektor pertanian berperan
sebagai pemicu pemulihan ekonomi.
Menurut Ashari (2009), walaupun perannya sangat strategis, sektor pertanian
masih menghadapi banyak permasalahan, diantaranya keterbatasan permodalan
petani dan pelaku usaha pertanian lain. Kebutuhan modal diperkirakan akan semakin
meningkat di masa mendatang seiring dengan semakin melonjaknya harga input
pertanian, baik pupuk, obat-obatan, maupun upah tenaga kerja. Untuk mengatasi
permasalahan tesebut, pemerintah telah membuat program – program yang
diharapkan mampu meningkatkan keuntungan petani. Salah satunya adalah program
kredit.
Menurut Mosher (1987), kredit merupakan salah satu faktor pelancar
pembangunan di sektor pembangunan. Untuk meningkatkatkan hasil produksi, petani
membutuhkan modal yang besar supaya dapat menggunakan teknologi usaha tani
secara optimal. Namun, adopsi teknologi pada umumnya relatif mahal dan petani
kecil tidak mampu untuk membiayai teknologi tersebut, akibatnya pemanfaatan
teknologi pertanian sangat rendah. Pemberian kredit pedesaan diharapkan akan
mempercepat produksi pertanian dan produktivitas dan pada akhirnya akan
meningkatkan kesejahteraan petani. Berikut adalah data mengenai perkembangan
posisi kredit berdasarkan sektor pertanian tahun 2008-2012 berdasarkan data statistik
perbankan Indonesia tahun 2012.

2

Tabel 1.1. Perkembangan Posisi Kredit Menurut Sektor Pertanian di Indonesia, 2008-2012
No

Sektor Ekonomi/

Rata-Rata

Tahun
2008

2009

2010

R)

2011

R)

2012

Pertumbuh
an
20082012(%)

1

66,159,676

76,616,369

89,525,769

113,078,083

146,963,043

22,17

3,473,389

4,144,803

2,731,858

3,918,855

8,176,707

34,34

-

-

-

2,399,683

4,584,917

-

45,211,721

52,152,885

73,211,564

87,844,637

111,334,441

25,61

Perkebunan

2,763,996

3,337,172

4,250,064

4,746,574

5,295,888

17,84

-Perikanan

4,920,654

4,903.133

5,681,966

8,598,518

10,813,089

23,15

-Peternakan

1,009,394

1,207,282

1,817,735

2,708,933

3,546,609

37,53

378

846

2,987

15,135

45,880

246,68

-

941,789

11,877

126,651

184,459

-

7,864,368

9,928,459

1,817,718

85,467,014

121,237,643

-1,54

Pertanian
-Tanaman Pangan
-Tanaman Hortikultura*)
-Tanaman

-Kehutanan

dan

Pemotongan kayu

-Perburuan
-Sarana Pertanian
-Lainnya

Sumber : Bank Indonesia
Keterangan :R) Revisi data sebelumnya

*)Sebelumnya termasuk dalam kredit lainnya

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa perkembangan posisi kredit terhadap sektor
pertanian pada tahun 2008-2012 mengalami peningkatan yang signifikan yaitu
dengan rata-rata pertumbuhan 22,17%. Dengan demikian pemerintah telah ikut
berperan aktif dalam memajukan pembangunan pertanian.

3

Walaupun kredit sangat penting untuk pembangunan pertanian dan sudah
banyak skim kredit yang diintroduksikan oleh pemerintah, namun aksesibilitas petani
terhadap kredit masih terbatas. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
aksesibilitas sebagian besar rumahtangga terhadap sumber kredit di pedesaan masih
sangat terbatas (Burhan Arief dan Mia Rosmiati 2012). Terbatasnya akses terhadap
kredit bagi rumah tangga berpendapatan rendah akan memperkuat lingkaran setan
kemiskinan, sehingga sulit bagi rumahtangga untuk meminjam kembali pada waktu
selanjutnya. Akibatnya mereka tidak mampu untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi
produktif, berinvestasi dalam kesahatan dan pendidikan anggota rumahtanganya.
Disamping itu, petani di Indonesia memiliki kualitas SDM yang masih
rendah. Rendahnya kualitas SDM ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang
rendah. Rata-rata petani Indonesia adalah petani yang tidak pernah sekolah, tidak
lulus SD, atau lulusan SD. Hanya sedikit yang lulus sekolah menengah atau
perguruan tinggi. Berdasarkan data statistik yang dimuat dalam Kompas.Com, 75
persen tingkat pendidikan petani Indonesia tidak tamat dan tamat SD, 24 persen lulus
SMP dan SMA, serta hanya 1 persen lulus perguruan tinggi.
Kondisi ini semakin diperparah dengan rendahnya minat generasi muda yang
memiliki pendidikan yang relatif lebih tinggi untuk berprofesi sebagai petani. Mereka
lebih memilih untuk bekerja di sektor lain sebagai buruh. Badan Pusat Statistik (BPS)
menyatakan bahwa pada tahun 2002 produktivitas sektor pertanian Rp 1,69 juta
rupiah per orang per bulan, tahun 2003 turun menjadi Rp 1,68 juta per orang per
bulan. Sedangkan sektor lainnya (pertambangan, listrik, gas, dan air) mencapai angka
4

Rp 54,94 juta per orang per bulan. Di sektor perdagangan besar, perdagangan eceran,
rumah makan dan hotel mencapai Rp 4,21 juta per orang per bulan, dan merupakan
urutan kedua terendah setelah pertanian. Angka produktivitas tersebut mengandung
arti bahwa kondisi pekerja di sektor pertanian sangat memprihatinkan.
Rendahnya produktivitas tenaga kerja pertanian tersebut dapat dipahami,
apabila dikaitkan dengan kondisi umur, tingkat pendidikan, curahan jam kerja, dan
luas garapan petani. Sebaran tenaga kerja pertanian (di luar perikanan dan kehutanan)
berdasarkan kelompok umur memperlihatkan bahwa sebagian besar berada pada
kisaran umur 25-44 tahun (46%), kelompok umur diatas 45 tahun (38%), dan
kelompok umur kurang dari 25 tahun (16%).
Mengamati komposisi umur tenaga kerja tersebut dikhawatirkan di masa
depan akan terjadi kekurangan tenaga kerja pertanian. Sektor pertanian menunjukan
trend aging agriculture, yaitu suatu kondisi di mana tenaga kerja yang berada di
pertanian adalah tenaga kerja berusia lanjut, sampai saat ini didominasi oleh tenaga
kerja dengan tingkat pendidikan SD ke bawah yang jumlahnya mencapai 81% dari
tenaga kerja pertanian.
Masalah selanjutnya adalah akses petani terhadap informasi dan teknologi
baru masih sangat terbatas. Hal ini diakibatkan karena mayoritas petani tersebar di
daerah perdesaan yang relatif terbatas sarana dan prasarana transportasi dan
komunikasinya. Akibatnya tingkat serapan petani terhadap inovasi dan teknologi baru
masih rendah.

5

Dalam

membangun

pertanian

diperlukan

membangun

sumber

daya

manusianya, agar kemampuan dan kompetensi kerja petani dapat meningkat, karena
merekalah yang langsung melaksanakan segala kegiatan usaha pertanian di lahan
usahanya. Hal ini hanya dapat dibangun melalui proses belajar dan mengajar dengan
mengembangkan sistem pendidikan non formal di luar sekolah secara efektif dan
efisien di antaranya adalah melalui Penyuluhan.
Baik Fasilitas kredit, ataupun sarana penyuluhan tersebut sama-sama
mempunyai fungsi yang berbeda namun memiliki keterkaitan satu sama lain. Bila
hanya tersedia fasilitas kredit tanpa adanya sarana penyuluhan maka hasil dari
produksi atau pendapatan tidak akan maksimal. Dan apabila hanya tersedia sarana
penyuluhan tanpa adanya fasilitas kredit maka kegiatan produksi sulit untuk berjalan
dengan baik.
Mendapatkan produksi yang tinggi, petani harus cermat dalam memanfaatkan
fasilitas kredit. Semakin besar modal yang dipinjam oleh petani, maka kegiatan
produksi yang dilakukan makin besar. Begitu juga dalam memanfaatkan sarana
penyuluhan. Semakin banyak petani mengikuti penyuluhan, maka semakin banyak
pula ilmu pengetahuan dan informasi yang didapatkan oleh petani.
Salah satu desa di Kabupaten Serdang Bedagai yang menjadi daerah penghasil
karet adalah Desa Dolok Merawan. Masyarakat di desa ini pada umumnya bermata
pencaharian sebagai petani karet.

6

Desa ini tergolong miskin dan minim sarana dan prasarana, kurangnya modal,
dan taraf hidup rendah. Pada lingkungan masyarakat di Desa Dolok Merawan,
Kecamatan Dolok Merawan, terdapat rentenir yang memberikan bantuan permodalan
kepada para petani dengan menggunakan jaminan berupa harta benda yang dimiliki oleh
para petani. Hal ini dapat membantu petani, tetapi hanya dapat menyelesaikan secara
sementara dan setelah itu petani akan mendapat masalah baru yaitu pengembalian
pinjaman yang disertai dengan tingkat bunga tinggi yaitu sekitar 5% sampai dengan 15%
perbulan. Bagi petani yang terlambat membayar akan dikenakan denda dengan tingkat
suku bunga yang tinggi dan petani akan mengalami kesulitan dalam pengembangan
usahanya serta pengembalian pinjaman kepada pihak pemberi pinjaman.
Masalah selanjutnya adalah penyediaan kredit ke petani petani. Banyak lembaga
permodalan dengan berbagai skim kreditnya ditawarkan ke petani, tetapi pada
kenytaannya hanya dapat diakses oleh kelompok masyarakat tertentu sedangkan petani
kecil masih tetap kesulitan. Di desa ini juga banyak terdapat orang tua yang sebagian

besar hanya tamatan SD. Hal ini akan berdampak pada pola pikir dan kemampuan
mereka mereka dalam menerima informasi dan teknologi. Akibatnya, kondisi ini akan
berdampak pada kemampuan mereka dalam mengelola usaha tani karet.
Berdasarkan gambaran diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Fasilitas Kredit Dan Sarana
Penyuluhan Terhadap Pendapatan Petani Karet Di Desa Dolok Merawan,
Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai”.

7

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan, maka penulis
mengidentifikasikan masalah penelitian adalah :
1. Pendapatan petani karet tergolong rendah.
2. Aksesibilitas petani karet terhadap kredit masih terbatas
3. Kemampuaan petani karet dalam mengelola usaha tani masih rendah
4. Akses petani karet terhadap informasi dan teknologi baru masih sangat
terbatas.

1.3 Pembatasan Masalah
Kompleknya permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini, maka penulis
membatasi ruang lingkup permasalahan penelitian pada Fasilitas kredit dan sarana
penyuluhan yang dapat berpengaruh pada pendapatan petani.

1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh fasilitas kredit terhadap pendapatan petani karet di
Desa Dolok Merawan, Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Serdang
Bedagai.

8

2. Apakah ada pengaruh sarana penyuluhan terhadap pendapatan petani karet
di Desa Dolok Merawan, Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Serdang
Bedagai.
3. Apakah ada pengaruh fasilitas kredit dan sarana penyuluhan terhadap
pendapatan petani karet di Desa Dolok Merawan, Kecamatan Dolok
Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai

1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui seberapa besar fasilitas kredit dan sarana penyuluhan dapat
mempengaruhi pendapatan petani karet di Desa Dolok Merawan, Kecamatan
Dolok Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai.
2. Faktor mana yang paling dominasi berpengaruh terhadap pendapatan petani
karet di Desa Dolok Merawan, Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten
Serdang Bedagai.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapum yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi peneliti
Sebagai tambahan pengetahuan dalam memperluas wawasan tentang fasilitas
kredit dan sarana penyuluhan dan pengaruhnya terhadap pendapatan serta
mengetahui sejauh mana hubungan antara teori yang diperoleh di perkuliahan
dengan kondisi nyata di lapangan.

9

2. Bagi petani karet
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan petani karet dalam usaha
meningkatkan pendapatan.
3. Bagi Universitas Negeri Medan
Sebagai tambahan literatur keperpustakaan Universitas di bidang penelitian
tentang pengaruh fasilitas kredit dan sarana penyuuhan terhadap pendapatan
petani karet.
4. Bagi pihak lain
Sebagai bahan referensi bagi pihak yang ingin mengembangkan penelitian
sejenis pada masa yang akan datang.

10

BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka penulis membuat beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Fasilitas kredit dan sarana penyuluhan secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap pendapatan petani karet di Desa Dolok Merawan Kecamatan Dolok
Merawan, dimana nilai Thitung > Ttabel atau 27,262 > 1,675 dengan level of
signifikan (α) 0,000 < 0,05 untuk fasilitas kredit dan Thitung > Tabel atau 2,053 >
1,675 dengan level of signifikan (α) 0,045 < 0,05 untuk sarana penyuluhan.
2. Fasilitas kredit dan sarana penyuluhan bersama-sama secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap pendapatan petani karet di Desa Dolok Merawan Kecamatan
Dolok Merawan, dimana nilai Fhitung > Ftabel atau 373,491 > 3,18 dengan level
of signifikan (α) 0,000 < 0,005.
3. Hasil analisis regresi ganda Y = -1,888 + 0,965X1 + 0,073X2 + e. Menunjukan
bahwa secara parsial faktor fasilitas kredit memiliki kontribusi yang besar dalam
mempengaruhi pendapatan petani padi di Desa Dolok Merawan Kecamatan Dolok
Merawan dengan koefisien regresi 0,965 yang selanjutnya didukung dengan
sarana penyuluhan.
4. Koefisien determinasi 0,936 menunjukan bahwa besarnya pengaruh fasilitas kredit
dan sarana penyuluhan terhadap pendapatan petani karet di Desa Dolok Merawan
Kecamatan Dolok Merawan sebesar 93,6% dan sisanya 6,4% dipengaruhi oleh
variabel lain diluar penelitian.

5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka penulis mengemukakan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Para petani karet Desa Dolok Merawan, Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten
Serdang Bedagai sebaiknya lebih memperhatikan penggunaan fasilitas kredit.
Dengan menimbang bahwa dalam penelitian ini Variabel Fasilitas Kredit
berpengaruh signifikan terhadap pendapatan.
2. Kepada petani, diharapkan ikut berpartisipasi dalam penyuluhan pertanian untuk
meningkatkan pengetahuan petani dalam mengembangkan usahataninya sehingga
dengan bertambahnya pengetahuan petani maka usahataninya semakin baik.
Usaha tani yang semakin baik akan mempengaruhi peningkatan produksi usaha
tani sehingga produksinya meningkat dan pendapatan mereka juga ikut
meningkat.

DAFTAR PUSTAKA
Rimsky, K, Judisseno. 2005. Sistem Moneter Dan Perbankan Di Indonesia. Penerbit PT

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Totok Budisantoso dan Sigit Triandaru. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Edisi 2.

Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Asngari, P.S. 2003. Pentingnya Memahami Falsafah Penyuluhan Pembangunan Dalam

Rangka Pemberdayaan Masyarakat. IPB Press
Departemen Pertanian, 2006. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006

Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Jakarta. Diakses pada
tanggal 4 Mei 2014
Mardikanto, Totok. 2010. Sistem Penyuluhan Pertanian. Program Studi Pemberdayaan

Masyarakat-Program Studi Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Diakses
pada tanggal 4 Mei 2014
Prasetyo, Bambang, dan Lina MJ. 2005. Metode Penelitian Kumulatif. Teori dan Aplikasi.

Penerbit raja Grafindo Persada. Jakarta.
Pambudy, R. 2003. Penyuluhan Dalam Sistem dan Usaha Agribisnis: Strategi Pengembangan

Modal Manusia. IPB (http://one.indoskripsi.com). Diakses pada tanggal 4 Mei 2014
Marliati, Sumardjo, Pang S. Asngari, Prabowo Tjitropranoto, dan Asep Saefuddin. 2008.

Faktor-Faktor Penentu Peningkatan Kinerja Penyuluh Pertanian Dalam
Memberdayakan Petani (Kasus di Kabupaten Kampar Provinsi Riau). Jurnal Penyuluhan
Vol 4 No. 2 Diakses pada tanggal 4 Mei 2014
Kurnia Suci Indraningsih. 2011. Pengaruh Penyuluhan Terhadap Keputusan Petani Dalam

Adopsi Inovasi Teknologi Usahatani Terpadu. Jurnal Agro Ekonomi, Volume 29 No.1
Diakses pada tanggal 5 Mei 2014
Mariyah. 2009. Pengaruh Bantuan Pinjaman Langsung Masyarakat Terhadap Pendapatan

Dan Efisiensi Usaha Tani Padi Sawah Di Kabupaten Penajam Paser. EPP. Vol.6 No.1.
Hal: 9-16. Diakses pada tanggal 5 Mei 2014
Sri Widodo. 2005. Pengaruh Pemberian Kredit Modal Kerja Terhadap Penghasilan Petani

Ikan. Studi kasus : Kecamatan Turi Kabupaten Sleman. Jurnal Agro Ekonomi, Vol 5
No.1 Diakses pada tanggal 4 Mei 2014
Noer Ayu Fajrina Okhta Nugraheni, Minar Ferichani, Widiyanto. 2012. Analsis Pengaruh

Kredit Ketahanan Pangan Dan Energi (KKP-E) BRI Terhadap Pendapatan Petani Padi
di Kabupaten Karanganyar. EPP. Vol 3. No 1.. Diakses pada tanggal 4 Mei 2014

Burhan Arief dan Mia Rosmiati. 2012. Dampak Akses Kredit Terhadap Kesejahteraan

Rumah Tangga Petani Padi. Hal: 129:138 Diakses pada tanggal 24 Mei 2014
http://pusdatin.setjen.deptan.go.id. Statistik Makro Sektor Pertanian 2013. Diakses pada

tanggal 2 Juni 2014
Sukirno. 2003. Prospek Berkebun Buah. Penebar Swadaya: Jakarta
Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Teori dan Aplikasi. Edisi Revisi. Raja

Grafindo Persada. Jakarta
Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Kompas. Com. Sudahkah Petani Merdeka? Diakses pada tanggal 15 Juli 2014
pjjpgsd.dikti.go.id/file.php/1/.../Penelitian_Pendidikan_SD_9_0.pdf
DR. Werner R. Murhadi. Validitas Dan Reabilitas.http://wernermurhadi.files.wordpress.com.

Diakses pada tanggal 8 Oktober 2014