SEJARAH MARGA TAMPUBOLON DAN PENYEBARANNYA MENURUT MASYARAKAT DESA SIPAHUTAR KECAMATAN SIPAHUTAR KABUPATEN TAPANULI UTARA.

SEJARAH MARGA TAMPUBOLON DAN PENYEBARANNYA
MENURUT MASYARAKAT DESA SIPAHUTAR KECAMATAN
SIPAHUTAR KABUPATEN TAPANULI UTARA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :
MARIHOT SIANTURI
3103321032

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

ABSTRAK
MARIHOT SIANTURI. NIM. 3103321032. Sejarah Marga Tampubolon Dan
Penyebarannya Menurut Masyarakat Desa Sipahutar Kecamatan Sipahutar
Kabupaten Tapanuli Utara. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.

Medan 2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah dan asal usul marga
Tampubolon di kecamatan Sipahutar. Mengetahui tempat atau posisi marga
Tampubolon diantara marga – marga lain ditanah Batak. Dan untuk mengetahui
perpecahan dan penyebaran marga Tampubolon yang ada di Balige hingga
terdapat di beberapa daerah diluar Balige. Penelitian ini merupakan penelitian
Historis dengan data Kualitatif. Untuk memperoleh data – data yang diperlukan,
maka peneliti menggunakan metode peelitian lapangan (field research) dan
Library Research (Studi Kepustakaan) dengan mengumpulkan data-data buku dan
dokumen.
Mamfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini untuk memperluas
wawasan peneliti tentang asal usul marga Tampubolon. Sebagai sumbangan
pemikiran kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui bagaimana penyebaran
marga Tampubolon ke desa Sipahutar. Membangun rasa kecintaan terhadap suatu
identitas kususnya terhadap marga Tampubolon yang ada di desa Sipahutar.
Menambah wawasan bagi peneliti serta pembaca tentang kearifan lokal yang
dimiliki masyarakat Batak. Dapat menjadi referensi tambahan bagi mahasiswa
jusrusan sejarah dan pihak lain yang memerlukan.
Dalam menganalisis data penulis melakukan langkah-langkah dengan cara
mengelompokkan data, menganalisis data, menginterpretasi data dan

membandingkan dengan buku-buku lain yang diperoleh dari observasi lapangan
dan wawancara. Setelah data yang dianalisis dan diinterpretasi, peneliti
merangkum keseluruhan hasil penelitian sehingga diperoleh suatu kesimpulan dan
hasil penelitian.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dan informasi yang diberikan
informan diketahui bahwa marga Tampubolon yang ada di Sipahutar adalah
keturunan Tuan Sihubil yaitu Raja Mataniari Tampubolon, Raja Niapul
Tampubolon, Raja Siboro Tampubolon. Posisi marga Tampubolon diantara marga
lain adalah Tuan Sihubil adalah generasi ke-6 dan Tampubolon adalah generasi
ke-7. Dan penebaran marga Tampubolon diluar Balige ada di Sigumpar,
Humbang dan juga Barus.

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa,Tuhan Yang Maha Esa,yang
telah

mencurahkan

rahmat


dan

karunia-Nya

sehingga

penulis

dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sejarah Marga Tampubolon Dan
Penyebarannya Menurut Masyarakat Desa Sipahutar Kecamatan Sipahutar
Kabupaten Tapanuli Utara”
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan yang harus
diselesaikan untuk mendapat gelar Sarjana di Universitas Negeri Medan. Dalam
penulisan skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan kekurangan
baik dari segi bahasa, penulisan, dan bentuk penyajian mengingat keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan dari penulis sendiri. Oleh karena itu, untuk
kesempurnaan skripsi ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari berbagai pihak.
Dalam penulisan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak baik secara moral, spritual maupun material sehingga skripsi ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Secara khusus, penulis menyampaikan
ucapan terimakasih kepada keluarga yang sangat penulis cintai dan sayangi.
Ayahanda B. Sianturi, Ibunda tercinta R. Tampubolon. Yang selalu memberikan
doa dan dukungan kepada penulis. Semoga Allah Bapa selalu memancarkan
Cahaya CintakasihNYA kepada ayah dan ibu. Juga tidak lupa, untuk abangda
tersayang Veri. O. Sianturi semoga kelak kita menjadi orang sukses yang bisa

membanggakan orang tua kita. Juga tidak lupa seluruh keluarga yang tidak
mungkin penulis sebut satu per satu.
Dalam kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :


Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik M.Si selaku rektor Unimed dan
seluruh stafnya.




Bapak Dr. Restu, Ms selaku Dekan Fakultas, serta Pembantu Dekan I ibu
Dra Nurmala Berutu, M.Pd serta semua staf di Fakultas Ilmu Sosial.
Terima kasih untuk kemudahan yang telah diberikan selama proses
penyusunan berkas



Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku ketua jurusan Pendidikan Sejarah
serta Dosen Pengujiskripsi penulis. Terimakasih atas kemudahan,
bimbingan serta ilmu yang ibu berikan kepada saya mulai dari awal hingga
penyelesaian skripsi ini.



Ibu Dra. Hafnita SD Lubis, MSi selaku Dosen Penguji dan sekretaris
Jurusan Pendidikan Sejarah. Terima kasih atas berbagai kemudahan yang
ibu berikan kepada saya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.




Dr. Phil.Ichwan Azhari, Ms

selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

Terimakasih atas kesabaran ibu yang telah membimbing saya dalam
penyelesaian skripsi ini. Trimakasih juga untuk segala bantuan yang ibu
berikan, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan umur panjang,
kesehatan dan kebahagiaan untuk Bapak.


Pristi Suhendro, S. Hum, M.Si selaku Dosen Penguji dan Dosen
Pembimbing Akademik. Terimakasih untuk segala bantuan yang bapak

berikan dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Kiranya Tuhanlah yang
membalas jasa-jasa bapak yang telah membimbing saya dari awal kuliah
hingga saat ini


Seluruh Bapak/Ibu dosen dilingkungan program studi Pendidikan Sejarah.
Terima kasih atas ilmu, bimbingan serta arahan yang diberikan selama

penulis mengenyam pendidikan



Kepada teman-teman kelas EKSTENSI SEJARAH 2010, yang kita beri
label “ESJA” Devi Siahaan, Rita Haryani, Hartini, Hasnaini Rosanda,
Azlisa Helmi Nasution, Evi Berutu, Fahrunnisya, Maria Debora, Nelita
Nababan, Valentina Sembiring, Nurul Amalia, Adam Zaki, Mawardi,
Sherli Vani, Yosi Mardiana Siahaan, Nila Sartika Tanjung, Aryani Lubis,
Asima Tambunan, Deva Manurung, Saulina Naibaho, Putri Hasanah,
Novia Maslina, Deli Novia Manurung, Novi Wulansari, Rizki Niara,
Emmy Alvionita, Astuty Mendriani, Ester Aritonang, dan Januari Purba.
Terimakasih untuk kepercayaan mempimpin kalian sebagai Komisaris
Kelas, terimakasih untuk persahabatan yang indah, kelas yang luar biasa
kompak, dan untuk semua pengalaman menyenangkan maupun sedih.
Maaf kalau di kelas sering marah-marah. Kalian luarbiasa…..



Kepada “ESJA BOYS”, kawan-kawan laki-laki di kelas tercinta; Rades

Lasta Simbolon, Sahatma Arefa Wardi Sinaga, Treboy Nababan, Candra
Hutabarat, Ahrasani Purba, Berkat Gea, Jonatan Parhusip, Reinhard
Situmeang, Jenri Limbong, M. Rozi, Risky Efendi. Terimakasih buat
persahabatan yang kita, untuk setiap pengalaman dan petualangan yang

telah kita lakukan. Semoga kelak menjadi orang yang sukses, dan berguna
bagi keluarga, teman, dan negara, dan tidak lupa juga semoga kelak jadi
ayah yang baik buat anak-anaknya.


Kepada kawan –kawan Panser. FC,terimakasih untuk perkawanan kita
untuk setiap pertandingan yang kita jalani sehingga kita bisa menjadi juara
turnamen Fis.Cup, semoga prestasi yang kita ukir menjadi kenangan bagi
kita dan tim kita tidak akan hilang dari jiwa kita. Hidup Panser.FC



Kepada abangda satu kost Bang. Veri Sianturi, Bang Nando Siregar, Bang
Jimmy Manalu, Bang Beno Tarigan, Bang Raja Barasa, Lae Sufriadi
Tampubolon, Adek Bona Sitinjak, serta tidak lupa Mapala UNPRI dan

Mapala UDA, terimakasih atas segala dukungan yang diberikan kepada
penulis



Bapak Marasudin Silitong selaku Camat Sipahutar beserta stafnya
terimakasih atas seluruh kemudahan yang telah diberikan kepada penulis



Semua narasumber yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini. Bpk. St.Frandus Tampubolon, Bpk.St.Marojahan Tampubolon,
dan Bpk. St.Pariang Tampubolon terimakasih atas semua informasi yang
telah diberikan

Terimakasih saya ucapkan karena tanpa adanya keterbukaan serta kerjasama
dengan berbagai pihak, skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan.
Penulis, Juni 2014.

Marihot Sianturi


DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………….....i
DAFTAR TABEL……………………………………………………….............ii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………..……..iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………...……………………….. 1
B. Identifikasi Masalah..……………………………………….... …….4
C. Pembatasan Masalah……..…………………………………... …….4
D. Rumusan Masalah……………..…………………………….. ……..4
E. Tujuan Penelitian……………………..………………………...........5
F. Mamfaat Penelitian…..………………………………………............5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka……..……...…………………………………............7
1. Batak…………………...………….….………………………….7
2. Dalihan Na Tolu……...……...………..………………………….8
3. Marga……………………………...……..………………............9
4. Tarombo……………………………………...…………………..11
B. Kerangka Berpikir……………………………………………............12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian………………………………………………..………14
B. Lokasi Penelitian………………………………………………...........14
C. Sumber Data…………………………………………………………..15

D. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………15
E. Teknik Analisa Data…………………………………………………..17
BAB IV HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian…………………………………...18
1. Kecamatan Sipahutar………………………………………………...18
1.1. Sejarah Singkat…………………………………………….........18
1.2.Letak Geografis………………………………………...…….…19
1.3.Sistem Pemerintahan……………………………………………22
1.4.Penduduk ………………………………………………………..23
1.5.Ekonomi ………………………………………………................25
2. Desa ……………………………………………………….................27
B. Pembahasan ……………………………………………………………29
1. Berbagai Versi Tarombo Batak……………...…………………........29
1.1.Tarombo Batak Menurut Johan Angeler Versi I………...............29
1.2.Tarombo Batak Menurut Johan Angeler Versi II………………..30
1.3.Tarombo Batak Menurut Johan Angeler Versi III……………….31
1.4.Tarombo Batak Menurut Johan Angeler Versi IV……………….31
1.5.Tarombo Batak Menurut Johan Angeler Versi V………..............32
2. Tarombo Awal Si Raja Batak Menurut Batara Sangti………….........33
3. Tarombo Sibagot Ni Pohan Sampai Tuan Sihubil…………………...38
4. Sejarah Dan Tarombo Tuan Sihubil Sampai Keturunannya…………41
4.1.Raja Mataniari Tampubolon……………………………………..44
4.2.Raja Niapul Tampubolon………………………………………...49

4.3.Raja Siboro Tampubolon……………………………...................53
5. Posisi Marga Tampubolon Diantara Marga – Marga lain…………...55
6. Penyebaran Marga Tampubolon…………………………………….56
C. Tokoh – Tokoh Marga Tampubolon…………………………………….60
1. Nurdin Tampubolon…………………………………………………60
2. Dr. Ir. Jongkers Tampubolon, M.Sc…………………………………63
3. Ralph Tampubolon…………………………………………………..64
4. Nelseon Tampubolon………………………………………………...65
5. Juan Felix Tampubolon………………………………………………65
BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………………………………………………………………66
B. Saran …………………………………………………………………….68
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR WAWANCARA
LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Dananjaya James. 1997. Foklor Indonesia. Jakarta : Grafiti.
Gultom Rajamapondang , D.J. 1995. Dalihan Na Tolu dan Prinsip Dasar Nilai
Budaya Batak. Medan: CV. Armada
Marbun, M.A & I.M.T. Hutapea. 1987. Kamus Budaya Batak Toba. Jakarta :
BALAI PUSTAKA
Perret Daniel. 2010. Kolonialisme dan Etnisitas : Batak dan Melayu di Sumatra
Timur Laut, Jakarta : KPG.
Sangti Batara. 1977. Sejarah Batak, Balige.
Situmorang Sitor. 2004. Toba Na Sae. Jakarta : Komunitas Bambu.
Sinaga Richard. 2013. Silsilah Marga – Marga Batak. Jakarta : Dian Utama.
Silalahi, T.P. 2010. Sejarah Raja Silalahi Sabungan. Medan : Mitra.
Sipahutar Dalam Angka. 2012
Sjamsuddin Helius. 2007. Metodologi Sejarah, Yogyakarta : Ombak.
Tambunan, E.H. 1982. Sekelumit Mengenai Masyarakat Batak Toba Dan
Kebudayaannya. Bandung : Tarsito.
Tampubolon Raja Patik. 1964. Pustaha Tumbaga Holing : Adat Batak- Patik
Uhum, Jakarta : Dian Utama.
Vergouen, J.C. 1986. Masyarakat dan Hukum Adat Batak Toba, Yogyakarta :
LKiS.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suku Batak sebagai salah satu golongan ethnis di Sumatera sejak dahulu
sampai kini menempuh kebudayaannya menurut kepribadian sendiri. Tampaknya
moderenisasi yang terjadi dalam segala segi hidup zaman ini tidak mengubah
kepribadian itu, karena orang-orang Batak kota pun tetap berpedoman pada
filsafat leluhur yang tertuang diatas landasan “ Dalihan Na Tolu “ (Tungku Nan
Tiga) semacam demokrasi Batak yang tertua. Begitu teguhnya prinsip yang
mengikat batin individu dari setiap orang Batak dengan landasan Dalihan Na Tolu
sehingga suku Batak baik secara golongan tetap mendasarkan hidupnya pada
falsafah itu sejak dulu sampai sekarang.

Sistem kekerabatan orang Batak adalah Patrineal (menurut garis keturunan
ayah) masyarakat batak menyebut anggota marganya degan sebutan dongan
sabutuha (berasal dari rahim yang sama) tetapi sekarang ini dari sejarah yang
dikenal atau dari legenda, kita tidak mengenal keturunan matrilineal (menurut
garis keturunan ibu). Garis keturunan anak laki-laki dan menjadi punah jika tidak
ada lagi anak laki-laki yang dilahirkan. System kekerabatan patrilineal itulah yang
menjadi tulang punggung masyarakat batak, yang terdiri dari turunan-turunan,
marga, dan kelompok-kelompok suku, semua saling dihubungkan menurut garis
laki-laki.

Pengetahuan silsilah antara marga yang satu dengan marga yang lain tidak
sama dimasing-masing tempat, begitu juga dalam hal pelestariannya. Jika orangorang hidup memusat disuatu daerah, dan selalu hidup bersama disana sehingga
masih terus saling berhubungan, mereka selalu bisa saling berkomunikasi maka
biasanya kita akan menemukan suatu pengetahuan dan terpercaya mengenai
silsilah marga dan garis keturunannya, cabang dan ranting silsilah sampai kepada
nenek moyang yang memiliki wilayah itu. Hubungan yang terjalin antara marga
dan garis keturunan diketahui oleh semua orang. Meskipun terdapat perbedaan
pengetahuan tentang hal itu diantara masing-masing orang namun perbedaan yang
ada hanya menyangkut hal-hal yang kecil.
Seperti halnya marga Tampubolon yang kalau kita lihat dari silsilahnya
adalah dari Tuan Sorbadibanua (Si Suanon) yang mempunyai delapan keturunan
yang salah satunya merupakan keturunan pertama dari Tuan Sorbadibanua yaitu
Sibagot Nipohan yang mempunyai keturunan empat orang anak yaitu Tuan
Sihubil, Tuan Somanimbil, Tuan Dibangarna dan Sonak Malela.
Tuan Sihubil adalah anak sulung dari Sibagot Nipohan yang mempunyai
anak tunggal yaitu Sapalatua, sedangkan adiknya Tuan Somanimbil, Tuan
Dibangarna dan Sonak Malela mempunyai keturunan lebih dari satu, maka
keluarga Sibagot Nipohan sepakat membuat Sigiro (Raja Parmahan) sebagai anak
kedua Tuan Sihubil yaitu cucu dari Silalahisabungan. Anatara Sapalatua
(Tampubolon) dan Si Giro (Si Raja Parmahan) terjalin hubungan persaudaraan
melebihi hubungan darah. Pada tahun 1932 tugu Tuan Sihubil dipestakan di

Balige Raja. Marga Silalahi datang membawa seekor kerbau sebagai sulangsulang kepada hahadoli yang sedang berpesta.
Tuan Sihubil adalah generasi ke-6 dari Si Raja Batak, dan Tuan Sihubil
menerima pauseang dari mertuanya, berarti Ompu Tuan Raja Doli yang sudah
memiliki tanah di Balige Raja. Sapalatua Tampubolon mempunyai tiga keturunan
yaitu Raja Mataniari, Raja Niapul dan Raja Siboro. Raja Mataniari kawin dengan
Boru Siahaan Hinalang sebagai istri pertama, dn dari perkawinan itu lahir empat
anak laki-laki dan empat anak perempuan. Anak pertama yaitu Ompu Rundang
Nabolon, anak kedua Ompu Sidomdom, anak ketiga Simangan Didalan dan anak
keempat

bernama

Ginjang

Niporhas

dan

putri

sulungnya

bernama

SiboruHataoloan, putrid kedua bernama Hutumurlan, putrid ketiga bernama
Siboru Tapongan dan putrid keempat bernama Si Ari.
Raja niapul mempunyai dua keturunan yaitu anak pertama yang bernama
Tuan Sumundur (Sibolahotang), dan anak kedua bernama Raja Sitanduk
(Sitampulak). Dan anak ketiga dari Sapalatua Tampubolon adalah Tuan Siboro
yang juga mempunyai dua keturunan yaitu anak pertama bernama Sariburaja
(Lumban Atas) dan anak kedua bernama Raja Martahuluk (Sibulele).
Berdasarkan uraian dan pernyataan diatas, maka sebagai mahasiswa
sejarah yang memiliki hubungan emosional dengan masalah diatas, penulis
berkeinginan untuk melakukan sebuah penelitian yang berjudul “Sejarah Marga
Tampubolon

dan Penyebarabnya

Menurut

Masyarakat

Desa Sipahutar

Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara”. Penulis berharap agar hasil
penelitian yang dilakukan dapat dituangkan dalam bentuk tulisan.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi
identifikasi masalah adalah sebagai berikut:
1. Sejarah dan asal usul marga Tampubolon di desa Sipahutar kecamatan
Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara
2. Tempat atau posisi marga Tampubolon diantara marga –marga lain di
tanah Batak
3. Perpecahan dan penyebaran marga Tampubolon yang ada di Balige
tersebut hingga terdapat di beberapa daerah diluar Balige

C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan dengan baik dan tidak mengambang
maka diperlukan pembatasan masalah. Untuk itu penulis membatasi masalah yaitu
tentang “ Sejarah marga Tampubolon

dan Penyebarannya di desa Sipahutar

kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara”
D. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah dan asal usul marga Tampubolon di desa Sipahutar
kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara.
2. Bagaimana tempat atau posisi marga Tampubolon diantara marga –
marga lain di tanah Batak

3. Bagaimana perpecahan dan penyebaran marga Tampubolon yang ada di
Balige tersebut hingga terdapat di beberapa daerah diluar Balige

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan proposal ini adalah:
1. Untuk mengetahui sejarah dan asal usul marga Tampubolon di desa
Sipahutar kecamatan Sipahutar kabupaten Tapanuli Utara
2. Untuk mengetahui tempat atau posisi marga Tampubolon diantara
marga- marga lain ditanah Batak
3. Untuk mengetahui perpecahan dan penyebaran marga Tampubolon
yang ada di Balige tersebut hingga terdapat beberapa daerah diluar
Balige
F. Mamfaat Penelitian
Adapun mamfaat penelitian ini adalah:
1. Memperluas wawasan pengetahuan peneliti tentang asal usul marga
Tampubolon
2. Sebagai sumbangan pemikiran kepada masyarakat agar masyarakat
mengetahui bagaimana penyebaran marga Tampubolon ke desa
sipahutar
3. Membangun rasa kecintaan terhadap suatu identitas kususnya terhadap
marga Tampubolon yang ada di desa Sipahutar kecamatan Sipahutar
kabupaten Tapanuli Utara

4. Menambah wawasan bagi peneliti serata pembaca tentang kearifan local
yang dimiliki masyarakat Batak
5. Dapat menjadi referensi tambahan bagi mahasiswa jurusan sejarah dan
pihak lain yang memerlukannya

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Asal usul marga Tampubolon yang ada di desa Sipahutar kecamatan Sipahutar
kabupaten Tapanuli Utara yang berasal dari Bona Pasogit di Balige Raja yang
menyebar sampai ke Sipahutar adalah keturunan Tuan Sihubil yaitu Raja
Mataniari Tampubolon, Raja Niapul Tampubolon dan Raja Siboro
Tampubolon.
Anak pertama dari Tuan Sihubil adalah Raja Mataniari Tampubolon yaitu
Ompu Sidomdom yang menggunakan marga Barimbingan, Simangan Dalan
dan Ginjang Niporhas. Kalau tempat permukiman marga Tampubolon
Mataniari tersebut yaitu di Onanrunggu, Simarhompa dan Labutolong, dan
kira-kira tiga desa tersebutlah yang merupakan permukiman marga
Tampubolon Mataniari yang ada di Sipahutar dan kalau pun ada marga
Tampubolon yang lain adalah adik dari Raja Mataniari yaitu Raja Niapul dan
Raja Siboro itulah tentang bagaimana keturunan Raja Mataniari yang ada di
Sipahutar
Anak kedua Tuan Sihubil yaitu Raja Niapul Tampubolon, anak dari Ompu
Lobuhole yang bernama Ompu Niogit Tampubolon bersama adiknya Ompu
Lantang Tampubolon ke Humbang di Siborongborong. Dan berpisah lah Ompu
Niogit dan Ompu Lantang dan mereka membuat tanda perpisahan yaitu dengan

membagi dua batu ni loting sebagai tanda perpisahan mereka. Pergi lah Ompu
Niogit ke Sipahutar, dan akhirnya bermukim di Lumbanjulu desa Siabalabal II
Sipahutar, dan adiknya Ompu Lantang pergi ke Banjar Bagot Parsoburan dan
bermukim disana.
Anak ketiga Tuan Sihubil yaitu Raja Siboro Tampubolon yang ada di desa
Lumban Gukguk yaitu Tampubolon Sibulele (Salim Babiat) keturunan yang
dari desa Napa baru bergerak ke desa Lumban Lobu dan dari sana juga
bergerak ke Gadong Hariara dan setelah di Gadong Hariara baru bergeser ke
desa Lumban Gukguk setelah di desa Lumban Gukgu sebagian ada yang
menetap dan ada juga yang pergi ke Onanrunggu dan dari Onanrunggu pergi ke
Pearaja Pahae. Dan kalau keturunan dari Raja Siboro yang ada di desa Lumban
Gukguk yaitu Sibulele yang mempunyai keturunan Sakkaratoba, Gaja Borta,
Piso Somalin, Salim Babiat
2. Marga Tampubolon yang asal mulanya keturunan Tuan Sihubil adalah
generasi ke-6 dari Si Raja Batak. Anak Sariburaja II adalah keluarga Borbor
yang membuka perkampungan di Hauntas, Sariburaja II adalah generasi ke-7
dan anaknya Datu Pompang Balasaribu sempat tinggal di Balige dan
meneruskan perjalanan ke Humbang. Karena itulah besar dugaan bahwa
mertua Tuan Sihubil adalah Sariburaja II atau Dt. Rimbang Soaloon yang
waktu itu masih bermarga Borbor. Sibagot Nipohan mempunyai empat
keturunan yaitu : 1. Tuan Sihubil (Sapalatu Tampubolon dan Siraja
Parmahan), 2. Tuan Somanimbil (Siahaan, Simanjuntak, Hutagaol), 3. Tuan

Dibangarna

(Panjaitan,

Silitonga,

Siagian,

Sianipar),

Sonak

Malela

(Simangunsong, Marpaung, Napitupulu, Pardede).
3. Persebaran marga Tampubolon dari Balige hingga menyebar ke beberapa
daerah di luar Balige yaitu di daerah Sigumpar, Sipahutar, dan Humbang
yaitu Ompu Sidomdom. Keturunan dari Ginjang Niporhas bersebar di Aek
Bolon, Meat, Tampahan, Littong Nihuta, Huta Bagot Silindung dan lumban
Graga Pahae. Keturunan Raja Mataniari sampai ke Barus.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan, maka penulis mencoba untuk memberikan saran
sebagai berikut:
Kepada para kaula muda agar lebih mengetahui identitas marganya sendiri,
karena kalau kita lihat pada jaman sekarang ini banyak kaula muda bahkan
para orang tua pun banyak yang tidak mengetahui silsilah marganya sendiri.
Banyak yang menghiraukan marganya, atau banyak juga dari sebagian orang
batak yang tidak memakai marga dibelakang namanya. Padahal marga adalah
identitas bagi orang batak, dengan adanya marga bahwa kita mengetahui
dimana posisi kita sesama orang batak. Jadi kepada kaula muda atau pun
orang tua penting untuk mengetahui silsilah marganya sendiri.