PENYEBARAN MARGA PANJAITAN DI DESA SIABAL KECAMATAN SIPAHUTAR KABUPATEN TAPANULI UTARA.

PENYEBARAN MARGA PANJAITAN DI DESA
SIABAL – ABAL KECAMATAN SIPAHUTAR
KABUPATEN TAPANULI UTARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi
Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH
Vera S Panjaitan
NIM. 3101121216

PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

ABSTRAK
Vera S Panjaitan NIM 3101121216 Penyebaran Marga Panjaitan Di Desa Siabal

– Siabal Kecamatan Sipahutar Skripsi : Program Studi Pendidikan Sejarah,
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui secara mendalam mengaenai
penyebaran Marga Panjaitan Di desa Siabal – Abal serta melihat bagaimana keadaan
kehidupan Desa Siabal – abal Kecamatan Sipahutar pada saat ini dimana telah terjadi
banyak kehidupan dalam kebudayaan bahkan suku Batak Toba menjadi etnis di
daerahnya sendiri.
Hasil penelitian marga Panjaitan mempunyai tarombo atau silsilah. Tarombo
atau slsilah dalam bahasa Indonesia dapat diartikan adalah skema atau susunan
struktur organisasi bagi sebuah organisasi. Tetapi bagi marga tarombo adalah
merupakan susunan marga yang dimulai dari generasi yang pertama ke generasi
berikutnya. Susunan marga dapat ditarik dari ayahnya, generasi pertama ke generasi
selanjutnya. Karena yang berhak meneruskan marga adalah hanya pihak laki – laki.
Asal mula marga Panjaitan bermula dari daerah Onan Raja Balige tempat berdirinya
tugu Raja Panjaitan lalu menyebar ke daerah asal Panjaitan yaitu Matio Di Balige, di
Sotarang Silaen Porsea. Pintu Batu Silaen Porsea, Sibide di daerah Habisaran, Miranti
di daerah Habisaran, adapun daerah migrasi di daerah: di Huta Ginjang Toba, di
Siabal – Abal Sipahutar, Aek Anuli Di Sipahutar.
Dalam penelitian ini penulis mengadakan penelitian sejarah dengan
mengunakan teknik analisis deduktif dimana penulis menjelaskan secara sistematis

dan objektif dengan cara observasi dan wawancara untuk menegakkan fakta dan
menarik kesimpulan yang kuat. Data yang diperoleh penulis data primer dan
sekunder. Dalam menganalisa data penulis melakukan langkah – langkah dengan cara
mengumpulkan data, menganalisa data, intenprentasi data, dan membuat kesimpulan
serta membandingkan dengan buku – buku yang lain yang mengelompokkan data
secara analisa dari berbagai data yang di buat hipotesis yang dirumuskan. Dari hasil
penelitian tersebut maka dapat kita simpulkan Penyebaran Marga Panjaitan Di Desa
Siabal – abal Kecamatan Sipahutar banyak mengalami perubahan yang menjadi etnis
minoritas di derahnya sendiri. Oleh karena itu diharapkan kepada segenap masyarakat
Desa Siabal – abal dan Pemerintah setempat untuk memberikan perhatian kepada
etnis Batak toba melestarikan budaya batak Toba yang tinggi dan Budaya Batak Toba
agar tidak punah dan tetap dikenal oleh generasi berikutnya.

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang
senantiasa menyertai dan memberikan berkat yang begitu luar biasa sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Penyebaran Marga Panjaitan Di
Desa Siabal Abal Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara.
Penulis menyadari bahwa sripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
segala masukan baik berupa kritik maupun saran yang sifatnya membangun sangat penilis

harapkan untuk kesempurnaan di masa yang akan datang.

Selama penelitian dan penyusunan skripsi ini penulis mengalami kesulitan
mengingat keterbatasan pemahaman dan pengetahuan penulis. Penulis sangat
bersyukur karena mendapat dukungan dan dorongan yang tidak henti-hentinya
diberikan oleh berbagai pihak selama ini. Motivasi-motivasi yang diberikan kepada
penulis sangat membantu moral sehingga memberikan semangat dan kekuatan bagi
penulis untuk segera menyelesaikannya, walaupun melalui proses yang tersendatsendat, mulai dari proses pengumpulan data sampai pada akhir penulisan.
Penulis telah banyak menerima bimbingan, bantuan, dan motivasi dari
berbagai pihak dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.

2.

Bapak Dr. H.Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial


3.

Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah.

4.

Dr.Phil Icwan Azhari,MS, selaku dosen pembimbing skripsi yang
memberikan bimbingan dan arahan secara khusus kepada penulis dalam
mengerjakan skripsi ini.

5.

Ibu Dra.Lukitaningsih, M.Hum, selaku dosen pembimbing akademik dan
penguji I yang memberi masukan dan kritik yang membangun kepada penulis
selama perkuliahan.

6.

Bapak Pristi Suhendro, S. Hum, M.Si selaku dosen penguji II yang telah
memberi masukan kepada penulis dalam perbaikan skripsi dan membantu

penulis dalam beberapa kesulitan dalam pengerjaan skripsi.

7.

Ibu Dra. Dra.Hafnita SD Lubis, M.Si, selaku dosen penguji III yang telah
member nasehat dan masukan kepada penulis dalam pengerjaan skripsi.

8.

Kepada Dosen – dosen Jurusan Pendidikan Sejarah, terimakasih atas ilmu
yang boleh penulis dapatkan selama perkuliahan.

9.

Ayahanda H Panjaitan, terimakasih untuk pengorbanan yang luar biasa yang
diberikan kepada keluarga sebagai Ayah yang senantiasa memberi nasehat,
doa yang tiada henti-hentinya, dan perhatian kepada penulis. Dan juga
kepada Ibunda E. br. Nababan tercinta yang luar biasa menjadi ibu yang
tangguh dan senantiasa mencurahkan kasih sayang dan doa yang tulus kepada
penulis.


10. Kepada kakak Juni dan Suryani, dan juga Riris , terima kasih atas semangat
dan nasehat yang diberikan kepada penulis. Dan Abang saya Goklas, Roy, ,
terima kasih atas semangat dan nasehat yang abang berikan kepada penulis.
Serta tidak lupa adik Adelina dan Indah Diva Juga Buat Jhonatan Dan Stiven
yang telah memberikan semangat kepada penulis.
11. Kepada keluarga besar yang walaupun terpisahkan jarak tetap memberi
dukungan, semangat, dan motivasi kepada penulis salama perkuliahan,
penelitian, sampai pengerjaan skripsi selesai.
12. Bapak Op Billiher Panjaitan, dan juga Op Origenes Panajaitan yang telah
bersedia diwawancarai untuk memberikan informasi terkait masalah-masalah
yang menjadi penelitian penulis..

13. Pimpinan dan seluruh jajaran beserta staf dan pegawai Kantor Camat
Sipahutar yang telah banyak membantu memberikan bahan-bahan bagi
peneliti.
14. Teman seperjuangan, Kartika Sinaga, , Lestari Sinaga, Aisyah, Johanda,
Cosmos, yang telah bersama-sama menimba ilmu selama perkuliahan.
Semoga sukses karier dan segala cita-cita kalian di masa yang akan datang.
15. Teman-teman seangkatan stambuk 2010, khususnya B Reguler 2010 yang

tidak dapat disebutkan satu per satu, terimakasih untuk kebersamaan dan
kekompakan yang terbina baik selama kurun waktu 4 tahun ini, semoga kita
semua sukses.
16. Teman satu kos Trisandi Purba,Gatot Tampubolon, Cempaka Tampubolon,
Cendana Tampaubolon, Elfvina Simangunsong, oliver, Redi. Terimakasih
atas dukungan dan juga semangat yang kalian berikan kepada penulis.
17. Teman PPL Sigumpar Juli, Eva, Kartika, Nelly, Regina, Silvia, Anwar, Davit
Guido, Jermawanto, Bottor, Retno, Wesly, Benhard, terimakasih atas
semangat dan dukungan dari semua teman teman PPL. Semoga kita semua
bisa sama – sama sukses amin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat menjadi sumber informasi dan pengetahuan bagi yang
membacanya.
Medan, Agustus 2014

Vera S Panjaitan

DAFTAR ISI
Abstrak ..............................................................................................................i

Kata Pengantar.................................................................................................ii
BAB I PENDAHALUAN
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1
B. Indentifikkasi Masalah............................................................................3
C. Pembatasan Masalah...............................................................................3
D. Rumusan Masalah ..................................................................................3
E. Tujuan Peneliti.........................................................................................4
F. Manfaat Penelitian...................................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka
Konseptual..............................................................................................6
1. Sejarah.........................................................................................6
2. Asal Usul marga..........................................................................8
3. Tarombo (Silsilah Marga).........................................................12
4. Pentingnya Marga Dalam Adat Batak.......................................14
5. Sejarah Lisan.............................................................................15
B. Kerangka
Berfikir..................................................................................................17
BAB III METOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian penelitian.............................................................................19

B. Lokasi penelitian...........................................................................................20
C. Informasi penelitian.......................................................................................20
D. Teknik pengumpulan data.............................................................................21
E. Teknik analisa data........................................................................................21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..........................................................23
4.1 Kecamatan Sipahutar ..................................................................................23
4.1.1 Sejarah Singkat .................................................................................23

4.1.2Pendudukan.........................................................................................26
4.1.3Pendidikan ..........................................................................................27
4.1.4 Kesehatan ..........................................................................................29
4.1.5 Agama................................................................................................31
4.1.6 Pertanian .........................................................................................32
4.2 Desa Siabal – abal ........................................................................................33
B. Pembahasaan ..........................................................................................................35
4.3. Posisi Marga Panjaitan Diantara Marga – marga Batak Lain..........................35
4.4.

Sejarah Dan Asal Usul Marga Panjaitan.......................................................39


4.4.1. Silsilah dan Tarombo Batak Siraja Batak...............................................39
4.4.2. Tarombo Marga Panjaitan Sitorang........................................................49
4.4.3. Asal Mula Marga Panjaitan Di Desa Siabal – Abal................................57
4.4.4. Sejarah Marga Panjaitan..........................................................................60
4.4.5. Raja Sijorat Paraliman Panjaitan..............................................................63
4.4.6. Cerita Kelahiran Raja Lontung Dan Raja Borbor....................................65
4.4.7. Penyebaran Marga Panjaitan....................................................................69
C. Tokoh- tokoh Marga Panjaitan...................................................................75
4.5.1. Luhut Binsar Panjaitan......................................................................75
4.5.2. Sintong Panjaitan..............................................................................78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................82
5.1 Kesimpulan...............................................................................................82
5.2. Saran.........................................................................................................84
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................86
DAFTAR WAWANCARA
DAFTAR FOTO

DAFTAR PUSTAKA
SimanjuntakAntonius Bunggaran. 2006. Struktur sosial dan sisten

politik.Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Danadjaj James. 1997. Foklor Indonesia. Jakarta: Pramuka jaya
Setiadi Darun, M. Si. 2012. Filsafat Sejarah. Bandung: Pustaka Setia
Moh. Nazir,Ph.D. 1983. Metode penelitian. Jakatra: Jl. Pramuka Jaya.
James P. Lim.Huen.. Tanpa tahun. Sejarah lisan asia Tengara.
Katalog Bps Sipahutar dalam angka 2013
Sinaga Richard.2013. Silsilah marga – marga Batak. Jakarta: Dian Utama.
Nainggolan Togar. 2012. Sejarah transformasi dan religi. Jakarta: Bina
media perintis.
Situmorang Sitor. 2004. Toba Na Sae. Jakarta: Yayasan Komunitas Bambu.
Siahaan, Amanihut N & Pardede H. 1957. Sedjarah Perkembangan MargaMarga Batak. Balige: INDRA
Sianturi, M. Tanpa Tahun. Tarombo Ni Si Radja Batak
Simanjuntak,Batara. 1977. Sejarah Batak.Balige.Karlsianipar co

Vergouwen.J.C.1986.Masyarakat dan Hukum Adat Batak Toba. Jakarta:
Pustaka Azet.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumatra Utara terdiri dari beberapa suku diantaranya adalah suku/etnis
Angkola, Karo, Mandailing, Batak Simalungun, Pakpak, Jawa, Nias, dan
Melayu. Setiap suku/etnis tersebut mempunyai ciri khas tersendiri bagi etnis
masing – masing. Suku Batak merupakan salah satu dari etnis yang memliki
marga yang beranekaragam. Ada banyak marga dalam ruang lingkup Batak
Toba.
Batak Toba pada umumnya yang memiliki marga sebagai identitas dari
orang Batak Toba itu sendiri yang bersifat patriliniel yaitu marga yang di
turunkan dari pihak laki – laki/ ayah yang selanjutnya akan diteruskan kepada
keturunannya.Marga – marga dalam suku Batak Toba tidak hanya satu atau dua
jenis marga melainkan beraneka ragam. Setiap marga memiliki sejarahnya, dan
tarombonya masing – masing.
Suku

Batak

Melayu/Indonesia-tua,

sebagai

salah

mungkin

satu

termasuk

bangsa

dari

pada

rumpuh

yang

tertua

di

Sumatra.

Menyebabkan sejarah kebudayaan suku bangsa sesuai dengan data – data yang
ada, mempunyai arti penting juga dalam kebudayaan asli Indonesia.Dalam
kebudayaan Batak Toba, pengunaan marga sesuai dengan sistem kekerabatan,
masyarakat yang berdasarkan atas penarikan garis keturunan dari pihak laki laki.

Karena laki – lakilah sebagai penerus marga, dan akan di turunkan juga
marganya kepada keturunannya. Setiap anak yang lahir dalam suatu keluarga
anak laki – laki dan perempuan berhak menyandang nama marga dari ayahnya,
yang berhak meneruskan marga adalah anak laki – laki. Dengan demikian anak
yang lahir dari keturunun perempuan akan mengikuti marga dari suami
perempuan itu.
Salah satu dari marga yang ada dalam suku Batak Toba itu adalah
marga Panjaitan. RajaPanjaitanadalah generasi ke 7 dari silsilah Raja Batak.
Raja Panjaitan adalah anak buha baju (anak paling besar). Sering masyarakat
mangatakan bahwa Panjaitan itu memang berasal dari Sipahutar.Padahal
Panjaitan itu bermula dari daerah Onan Raja Balige, tempat berdirinya Tugu
Panjaitan.
Dan sampai saat ini buku – buku atau tulisan – tulisan yang berkaitan
dengan marga Panjaitan itu sangat minim. Dan sampai saat ini belum ada
tulisan yang menceritakan asal – usul dan penyebaran marga Panjaitan. Kerena
belum ada tulisan yang mengenai marga Panjaitan dan kebutulan peneliti juga
memang berasal dari marga Panjaitan maka tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “PenyebaranMarga Panjaitan di Desa Siabal – Abal Kec Sipahutar
Kabupaten Tapanuli Utara.

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Sehubungan dengan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka
penulis mengidentifikasi beberapa masalah yaitu :
1. Sejarah marga Panjaitan.
2. Bagaimana proses marga Panjaitan.
3. Penyebaran penyebaran marga Panjaitan mulai dari Onan Raja Balige
sampai ke Desa Siabal – Abal Kec Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara.

C. PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka peneliti membatasi
masalah agar penelitian lapangan tidak mengambang tentang Penyebarannya
Marga Panjaitan di Desa Siabal – Abal Kec Sipahutar Kabupaten Tapanuli
Utara. Dimana peneliti membahas tetang Sejarah dan

penyebaran Marga

Panjaitan.

D. RUMUSAN MASALAH
Dengan adanya pembatasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana sejarah marga Panjaitan.
2. Bagaimana proses marga Panjaitan.
3. Bagaimana keberadaan marga Panjaitan di Desa Siabal - abal.

E. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang di capai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui Bagaimana sejarah marga Panjaitan di Onan Raja
Balige Kabupaten Toba Samosir.
2. Untuk mengetahui tempat atau posisi marga Panjaitan di antara marga –
marga lain di tanah Batak.
3. Untuk mengetahui Bagaimana penyebaran marga Panjaitan mulai dari
Onan Raja Balige samapai ke berbagai tempat – tempat.

F. MANFAAT PENELITIAN
Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, maka diharapkan penelitian ini
memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Memperoleh wawasan pengetahuan penelitian tentang sejarah marga
panjaitan di desa Siabal – abal Kec Sipahutar.
2. Sebagai sumbangan pemikir terhadap masyarkat agar masyrakat
mengetahui bagaimana nama Panjaitan dijadikan marga Panjaitan.
3. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti yang
melakukan penelitian pada permasalahan yang sama.
4. Untuk lebih mengetahiu bagaimana penyebaran marga Panjaitan.
5. Dapat menjadi refrensi tambahan bagi mahasiswa jurusan sejarah dan
pihak yang memerlukan.

6. Membangun rasa kecintaan terhadap suatu identitas khususnya terhadap
marga Panjaitan itu sendiri yang berada dalam di desa Siabal – abal Kec
Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai
penyebaran marga Panjaitan yang telah peneliti kemukakan, maka
peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut:

A. Marga Panjaitan adalah salah satu bagian marga dar keturan raja
Sibongot Nipohan dan melahirkan seorang anak laki – laki Tuan
dibangarna dan menurunkan generasi yaitu Panjaitan, siliongga,
Siagian, Sianiar. Dan di nama dari anak Tuan Dibangarna dijadikan
menjadi sebuah marga.
B. Posisi marga Panjaitan dengan marga – marga lain. Posisi marga
panjaitan jika di kaitkan dengan kekuasaan. Dalam suku adat Batak
Toba itu yang sering terjadi adlaha perkara tanah. Ketika marga
Panjaitan meninggalkan Bona Pasogitnya otomatis hak kekuasaan
tidak lagi di pegang oleh marga Panjaitan. Maelainkan marga yang
masih menetap tinggal di bona pasogit tersebut. Karna merekalah
yang akan menjaga dan melindunggi kampung mereka.
C. Marga panjaitan adlah generasi ke ke 7 dari silsilah Si Raja Batak.
Marga Panjaitan mempunyai tiga bersaudara, yaitu marga
Silitongga, marga Siagiaan, dan juga Marga Sianipar.

D. Sejarah marga Panjaitan di mulai dari desa Matio Balige, disanalah
berdirinya tugu marga Panjaitan.
E. Ada beberapa faktor penyebaran marga Panjaitan hingga ke
berbagai tempat.
1. Faktor ekonomi.
2. Migrasi penduduk dari penduduk yang satu dengan
penduduk yang lain.
3. Karena adanya perkawinan dengan marga – marga yang
lain.
F.

Hubungan marga Panjaitan dengan sesama Panjaitan sangat

terjaga. Walaupun Panjaitan sudah menurunkan beberapa regenerasi.
Dan Marga panjaitan sangat dihormati oleh adik – adiknya yaitu
marga Silitongga, Siagian, dan juga Sianipar.

5.2 SARAN

Adapun saran peneliti yang harus dilakukan etnis Batak Toba adalah

1. Marga Panjaitan Sudah sangat luas bentuk penyebaranya, walaupun
demikian peneliti mengharap kepada seluruh masyarakat desa Siabal –
abal terkhusu marga Panjaitan yang ada di desa Siabal – abal dapat
tetap menjaga solidaritas antar sesama marga panjatan.
2. Peneliti mengaharap terkhusus kepada marga Panjaitan baik yang ada di
Bona Pasogit juga yang berada di perantauan peneliti tetap
mengingatkan agar tetap menjaga tarombo si raja Batak, agar tidak
terjadi perkawinan dengan sesama marga Panjaitan.
3. Kepada suluruh masyarakat desa Siabal – abal agar mau mengenalkan
dan mengajarkan kepada anak – anak tentang kebuadayaan dan bahasa
Batak Toba, karena sekarang ini sulit untuk anak – anak suku Batak
Toba mengerti bahasa Batak Toba.
4. Para tokoh – tokoh adat diharapkan dapat bekerjasama dengan
masyarakat untuk dapat melestarikan kebuadayaan Batak Toba.
5. Dan kepada pemerintah setempat agar memperhatikan kebuadayaan
Batak Toba terutama membuat mata pelajaran bahasa daerah yaitu
Bahasa Batak Toba.
6.

Bagi akademis putra – putri kecamatan Sipahutar kiranya mendirikan
suatu lembaga yang mengkaji tentang kebudayaan batak Toba.

7. Kepada orang tua yang ada di desa Siabal abal, peneliti berharap akan
selalu menjaga bona ni pinasa marga Panjaitan dan tetap akan tetap
menjaga solidaritas marga Panjaitan serta menjaga silsilah marga
Panjaitan.

Akhir penulis berdoa agar penelitian ini bermanfaat bagi semua lapisan
masyarakat banyak kritikan dan saran di harapkan penulis agar dapat
menyempurnakan panelitian ini.