S PKR 1101730 Chapter3

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian diperlukan metode penelitian. Menurut Sontani dan Muhidin (2011, hlm. 4) metode penelitian adalah “prosedur atau cara – cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan penelitian”. Tujuan penelitian ini untuk mencari gambaran menguji kebenaran tentang pengaruh penggunaan media pembelajaran (Variabel X) terhadap hasil belajar keterampilan mengetik mahasiswa (Variabel Y), maka jenis penelitian ini menggunakan metode penelitan deskriptif dan penelitian pengujian (verifikatif).

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 29) adalah sebagai berikut: “Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”. Sedangkan pengertian penelitian pengujian (verifikatif) adalah “penelitian yang diarahkan untuk menguji kebenaran sesuatu bidang yang telah ada” (Sontani dan Muhidin, 2011, hlm. 5). Berdasarkan jenis penelitiannya, yaitu deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode survey penjelasan. Menurut Sontani dan Muhidin (2011, hlm. 6):

Metode Survey adalah penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan fakta atau keterangan secara faktual mengenai gejala suatu kelompok atau perilaku individu, dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pembuatan rencana atau pengambilan keputusan. Metode ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul datanya.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpukan metode survey untuk memperoleh gambaran antara dua variabel, yaitu variabel efektivitas penggunaan media pembelajaran (Variabel X) dan variabel hasil belajar keterampilan mengetik mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia (Variabel Y)


(2)

3.2 Partisipan

Populasi pada penelitian adalah mahasiswa angkatan 2012, 2013 dan 2014 Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia yang berjumlah 240 orang yang telah selesai mengontrak mata kuliah mengetik. Berikut akan diuraikan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan angkatan, yaitu:

Tabel 3.1

Partisipan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase

1. Laki-laki 47 orang 19,58 %

2. Perempuan 193 orang 80,42 %

Jumlah 240 orang 100 %

Sumber: Data Mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Tabel 3.2

Partisipan Berdasarkan Angkatan

No Angkatan Total Presentase

1. 2014 86 orang 35,58 %

2. 2013 84 orang 35 %

3. 2012 70 orang 29,2 %

Jumlah 240 orang 100 %

Sumber: Data Mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 61) populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek yang akan diteliti.

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 116) teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik sampling yang digunakan oleh pada penelitian ini adalah adalah non probability sampling. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 120) Non


(3)

Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Sugiyono (2010, hlm. 118) mengemukakan bahwa teknik sampel ini meliputi, sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, snowball. Teknik purposive sampling. yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini. Pengertian purposive sampling menurut Sugiyono (2010, hlm. 124) adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sehingga data yang diperoleh lebih representatif dengan melakukan proses penelitian yang kompeten dibidangnya.

Dalam penelitian ini yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan sampel adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran angkatan 2014 yang baru menyelesaikan mata kuliah mengetik agar penelitian ini lebih akurat.

Tabel 3.3

Sampel Responden Mahasiswa Angkatan 2014 Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Presentase

1. Laki-laki 17 orang 19.70 %

2. Perempuan 69 orang 80.30 %

Total 86 orang 100 %

Sumber: Data Mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran Berdasarkan hasil pengolahan data dari 86 responden mahasiswa angkatan 2014 kelas A dan B Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran dengan jumlah responden laki-laki 19.70 % dan jumlah responden perempuan 80.30 %.

3.4 Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner/angket, dimana kuesioner/angket merupakan teknik pengumpulan data secara tertulis yang selanjutnya objek akan mengisi secara langsung pertanyaan/pernyataan tertulis


(4)

yang sudah disediakan dan disusun sedemikian rupa. Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut:

1. Menyusun kisi-kisi daftar pertanyaan/pernyataan.

Yaitu merumuskan item-item pertanyaan/pernyataan dengan alternative jawabannya. Adapun dalam penelitian ini menggunakan alternative jawaban dengan skala Rating Scale. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 141) mengatakan bahwa:

“Rating Scale data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif”

Tabel 3.4

Skor Kategori Skala Rating Scale

Option Skor

Sangat sesuai/relevan/terampil/sistematis/mudah/praktis/ efektif/baik/lengkap/setuju/berguna

5 Sesuai/relevan/terampil/sistematis/mudah/praktis/

efektif/baik/lengkap/setuju/berguna

4 Cukup sesuai/relevan/terampil/sistematis/mudah/praktis/

efektif/baik/lengkap/setuju/berguna

3 Tidak sesuai/relevan/terampil/sistematis/mudah/praktis/

efektif/baik/lengkap/setuju/berguna

2 Sangat sesuai/relevan/terampil/sistematis/mudah/praktis/

efektif/baik/lengkap/setuju/berguna

1

Sumber: diadaptasi Sugiyono (2010, hlm. 141)

2. Menetapkan skala penilaian kuesioner/angket

Alat ukur yang digunakan adalah skala Rating Scale, dimana mempunyai lima alternative jawaban dengan ukuran interval.

3. Melakukan uji coba kuesioner/angket

Sebelum mengumpulkan data yang sebenarnya, dilakukan uji coba kuesioner/angket terlebih dahulu untuk mengetahui keakuratan item kuesioner/angket.

Guna lebih jelas lagi mengenai instrumen penelitian ini, berikut akan dijabarkan penjelasannya sebagai berikut:


(5)

a. Kuesioner (Angket)

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 199) mengatakan bahwa “kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.” Kuesioner (angket) disebar kepada responden untuk menjaring data variabel efektivitas penggunaan media pembelajaran (Variabel X). Adapun responden yang akan diberikan kuesioner (angket) adalah Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia.

b. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data secara lisan baik terstruktur maupun tidak terstruktur dengan mengadakan tanya jawab dengan pihak instansi untuk mendapatkan data dan gambaran efektivitas pengelolaan arsip dan gambaran efektivitas penggunan media pembelajaran dan hasil belajar keterampilan mengetik. Sugiyono (2010, hlm. 194) mengatakan bahwa:

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.

c. Tes

Tes merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan cara pemberian praktek. Menurut Rusli Lutan (2000, hlm. 21) “tes adalah sebuah instrumen yang dipakai untuk memperoleh informasi tentang seseorang atau obyek.”

3.4.1 Pengujian Instrumen Penelitian

Guna mendapatkan hasil penelitian yang tepat dan akurat maka alat ukur untuk menguji tersebut harus valid dan reliabel. Oleh karena itu, kuesioner/angket yang diberikan kepada responden dilakukan 2 macam tes yaitu tes validitas dan tes reliabilitas. Untuk tes yang diberikan dilakukan 4 macam tes yaitu validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Penjelasan lebih lanjut adalah sebagai berikut:


(6)

3.4.1.1Tes Validitas Variabel Efektivitas Penggunaaan Media Pembelajaran (X)

Menurut Arikunto (2010, hlm. 211) mengatakan bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument.” Arikunto (2010, hlm. 213) menuturkan pula untuk menguji validitas instrumen, digunakan teknik korelasi product moment dari Pearson dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

= Koefisien validitas yang dicari

= Skor yang diperoleh dari subjek tiap item Y = Skor total item instrumen

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑ = Jumlah kuadrat pada masing-masing skor X ∑ = Jumlah kuadrat pada masing-masing skor Y N = Jumlah responden

Dalam hal ini, kriteria validitasnya adalah sebagai berikut: = Sangat rendah

0,20 – 0,39 = Rendah 0,40 – 0,59 = Sedang/cukup 0,60 – 0,89 = Tinggi

0,90 – 1,00 = Sangat tinggi

Dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan tabel korelasi tabel nilai r dengan derajat kebebasan (n-2) dimana N menyatakan jumlah baris atau banyak responden. Jika > maka valid dan jika < maka tidak valid.


(7)

Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah instrumen dapat benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Perhitungan uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2013.

Setelah dilakukan perhitungan diperoleh rhitung dengan taraf kepercayaan 95%

atau α = 0,05 dengan db = n-2), dan didapat rhitung sebagaimana terlampir pada

tabel dibawah ini, jumlah rtabel dengan 20 responden 0,423 jika rhitung > rtabel, maka

item tersebut dinyatakan valid, dan jika rhitung < rtabel, maka item tersebut

dinyatakan tidak valid.

Rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas variabel efektivitas penggunaan media pembelajaran (X) dengan bantuan program Microsoft Excel 2013 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.5

Validitas Variabel Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran (Variabel X)

Sumber: Hasil Uji Coba Instrumen (Terlampir)

Berdasarkan hasil uji validitas terhadap 13 item pertanyaan pada variabel Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran menunjukan bahwa semua item pertanyaan valid.

No.

Item Nilai r hitung Nilai r tabel Ket

1 0.501 0.423 Valid

2 0.612 0.423 Valid

3 0.463 0.423 Valid

4 0.500 0.423 Valid

5 0.640 0.423 Valid

6 0.667 0.423 Valid

7 0.738 0.423 Valid

8 0.689 0.423 Valid

9 0.658 0.423 Valid

10 0.576 0.423 Valid

11 0.600 0.423 Valid

12 0.586 0.423 Valid


(8)

3.4.1.2Uji Reliabilitas Variabel Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran (X)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian selain harus valid, instrumen tersebut harus reliabel (dapat dipercaya). Uji realibilitas instrumen dilakukan untuk mengetahui konsistensi instrumen sebagai alat ukur. Rumus yang digunakan untuk menguji realibilitas instrumen menggunakan rumus Koefisien Alfa ( ) dari Cronbach (dalam Muhidin, 2010, hlm. 31), yaitu:

=

Dimana sebelum menentukan nilai reliabilitas, maka terlebih dahulu mencari nilai varians dengan rumus sebagai berikut:

= Keterangan:

= Reliabilitas instrumen/koefisien korelasi/korelasi alpha K = Banyaknya bulir soal

= Jumlah varians bulir = Varians total

N = Jumlah responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian seperti yang dijabarkan oleh Muhidin (2010, hlm. 31-35), adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.


(9)

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total. 7. Menghitung nilai koefisien alfa.

8. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n – 2. 9. Selanjutnya nilai di atas dibandingkan dengan pada tingkatn

kepercayaan 95% dengan derajat bebas (db = n - 2)

10. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya:

a. Jika nilai > nilai , maka instrumen dinyatakan reliabel. b. Jika nilai < nilai , maka instrumen dinyatakan tidak

reliabel.

Selanjutnya dengan taraf signifikasi α = 0,05 nilai reliabilitas yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (n-2) dimana N menyatakan jumlah baris atau banyak responden. Jika maka reliabel dan jika maka tidak reliabel.

Tabel 3. 6

Interprestasi Derajat Reliabilitas

Rentang Nilai Klasifikasi

0,000-0,200 Derajat reliabilitas sangat rendah

0,201-0,400 Derajat reliabilitas rendah

0,401-0,600 Derajat reliabilitas cukup

0,601-0,800 Derajat reliabilitas tinggi

0,801-1,000 Derajat reliabilitas sangat tinggi Arikunto (2006, hlm. 223)

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas angket sebagaimana terlampir, rekapitulasi perhitungan sebagai berikut:


(10)

Uji Reliabilitas Variabel Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran (X)

Sumber: Hasil Uji Coba Instrumen (Terlampir)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa rhitung sebesar 0,831 dan nilai

rtabel 0,423. Hal ini menunjukan bahwa rhitung lebih besar dari rtabel (0,831>0,423),

dengan demikian angket untuk variabel efektivitas penggunaan media pembelajaran (X) dinyatakan reliabel.

3.4.1.3 Uji Validitas Variabel Hasil Belajar Keterampilan Mengetik (Y) Soal dalam bentuk naskah mengetik menjadi instrumen yang dilakukan pada 20 mahasiswa angkatan 2013 Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia. Uji validitas ini untuk mengetahui kualitas dari instrumen soal yang dilakukan apakah sudah mengukur apa yang seharusnya di ukur. Tabel dibawah ini adalah hasil uji validitas dengan menggunakan bantuan Software Anates Versi 4.

Tabel 3.8

Uji Validitas Hasil Belejar Keterampilan Mengetik

No Validitas Korelasi No soal

1. Signifikan 1.000 1

Sumber: Hasil Uji Coba Instrumen (Terlampir)

Tabel di atas menunjukkan bahwa soal instrumen yang digunakan menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan signifikan atau valid.

3. 4.1.4 Uji Reliabilitas Variabel Hasil Belajar Keterampilan Mengetik (Y) Pengujian selanjutnya setelah uji validitas adalah uji reliabilitas. Uji reliabilitas ini untuk mengetahui bahwa instrumen ketika diujikan dengan subjek yang sama dengan waktu yang berbeda akan menghasilkan hasil uji yang relatif sama. Tingkat reliabilitas instrumen soal yang dihitung dengan menggunakan

Variabel r hitung r tabel Keterangan

Efektivitas Penggunaan


(11)

aplikasi Software Anates Versi 4, diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,95. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa instrument bersifat reliabel dan instrument layak untuk digunakan untuk penelitian. Koefisien reliabilitas yang didapatkan, dilihat pada penejelasan di atas bahwa tingkat reliabilitas yang didapatkan termasuk kedalam klasifikasi sangat tinggi.

3.4.1.5 Uji Tingkat Kesukaran Variabel Hasil Belajar Keterampilan Mengetik (Y)

Tingkat kesukaran soal naskah mengetik dapat dilihat pada saat mahasiswa mengerjakan. Dari hasil mengetik yang mahasiswa berikan dapat disimpulkan bahwa naskah tersebut termasuk kedalam soal yang mudah, sedang, ataupun sulit. Menurut Arikunto (2008, hlm 207), “Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Semakin besar indeks kesukaran berarti naskah soal yang diberikan semakin mudah dan sebaliknya ketika indeks yang dihasilkan kecil maka naskah soal yang diberikan dikatakan sulit”. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus dibawah ini:

Arikunto (2006, hlm 100) Keterangan :

P : Indeks Kesukaran

B : Banyak mahasiswa yang menjawab soal itu dengan benar Js : jumlah seluruh mahasiswa peserta tes.

Untuk menentukan apakah naskah soal tersebut dikatakan baik atau tidak sehingga perlu direvisi, digunakan kriteria seperti tabel dibawah ini:

Tabel 3.9

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

No

Rentang Nilai Tingkat


(12)

1. 0,70-1,00 Mudah

2. 0,30-0,70 Sedang

3. 0,00-0,30 Sukar

Arikunto (2006, hlm 100) Uji tingkat kesukaran adalah untuk mengetahui apakah instrumen soal termasuk kepada soal mudah, sedang, atau sukar. Hasil uji tingkat kesukaran dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.10

Uji Tingkat Kesukaran Soal

Variabel Hasil Keterampilan Mengetik (Y)

No Kategori Tingkat

Kesukaran

Nilai Indeks

Kesukaran Nomor Soal

1. Sedang 0,629 1

Sumber : Hasil Uji Coba Instrumen (Terlampir)

Analisis di atas menunjukkan bahwa terdapat instrumen soal yang digunakan termasuk dalam kategori tingkat kesukaran sedang dengan indeks kesukaran 0,629. Kategori tingkat kesukaran yang didapatkan, dilihat dari bab sebelumnya.

3.4.1.6 Uji Daya Pembeda Soal Variabel Hasil Belajar Keterampilan Mengetik (Y)

Menurut Arikunto (2008, hlm 211), mengemukakan bahwa “Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membuktikan antara mahasiswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dan mahasiswa yang berkemampuan rendah”. Dengan kata lain, soal yang diberikan dapat mengukur kemampuan mahasiswa, mana mahasiswa yang dikatakan berkemampuan tinggi dan mana saja siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D), indeks diskriminasi berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Untuk mengetahui indeks diskriminasi dapat menggunakan rumus dibawah ini:


(13)

Arikunto (2006, hlm 100) Keterangan :

D : Indeks diskriminasi (daya pembeda)

: Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar : Banyaknya peserta kelompok alas

: Banyaknya peserta kelompok bawah

: Proporsi kelompok atas yang meniawab benar : Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar

Tabel 3. 11

Klasifikasi Daya Pembeda

Arikunto (2001, hlm 218)

Daya pembeda soal adalah pengujian instrumen soal yang dapat membedakan mahasiswa termasuk kepada kelompok atas maupun kelompok bawah. Tabel dibawah ini adalah hasil dari pengujian uji daya pembeda soal:

Tabel 3.12 Uji Daya Pembeda Soal

Variabel Hasil Belajar Keterampilan Mengetik (Y) No Kategori Daya Pembeda Indeks Daya

Pembeda

Nomor Soal

1. Baik 0,45 1

Sumber : Hasil Uji Coba Instrumen (Terlampir)

No Rentang Nilai D Klasifikasi

1 Negatif Tidak dapat digunakan

2 0,00-0,19 Jelek

3 0,20-0,39 Cukup

4 0,40-0,69 Baik


(14)

Tabel diatas memunjukkan bahwa instrumen soal termasuk kedalam kategori baik Hal demikian menyatakan bahwa soal dikatakatan baik dalam mengukur tingkat kemampuan mengetik mahasiswa, sehingga secara instrumen soal tersebut layak sebagai instrumen dalam penelitian.

3.5 Prosedur Penelitian

Suatu penelitian akan terdapat operasionalisasi varibel penelitian, dimana dalam hal ini suatu variabel penelitian akan dijabarkan tentang bagaimana indikator, ukuran dan skalanya. Menurut Nazir (2005, hlm. 126) mengatakan bahwa “operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut.”

Sementara itu, Sugiyono (2010, hlm. 60) menyatakan bahwa “variabel penelitian adalah segala sesuatu yang terbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya.” Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (variabel independen) dan variabel terikat (variabel dependen).

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 61) mengatakan bahwa “variabel bebas (variabel independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (variabel

dependen)”, sedangkan variabel terikat (variabel dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (variabel independen).”

Adapun dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (variabel

independen) yaitu efektivitas penggunaan media pembelajaran (X) dan variabel terikat (variabel dependen) yaitu hasil belajar keterampilan mengetik (Y). Berikut ini adalah penjabaran operasional variabel penelitian:


(15)

3.5.1 Operasional Variabel Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran (X) Menurut Schramm (Rusman 2012, hlm.159) mengatakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Menurut Sudjana (2009:132) bahwa indikator media pembelajaran yaitu:

1. Relevansi, artinya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan;

2. Kemampuan Dosen, artinya media pembelajaran dapat digunakan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dosen. Keterampilan dosen dalam menggunakannya, apapun jenis media yang diperlukan, syarat utama adalah dosen dapat menggunakannya dalam proses pengajaran;

3. Kemudahan Penggunaan, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh dosen pada waktu mengajar dan mudah untuk digunakan;

4. Ketersediaan, artinya media pembelajaran yang tersedia jumlahnya cukup dan berkualitas untuk digunakan dalam pembelajaran; dan

5. Kebermanfaatan, artinya media tersebut dapat bermanfaat bagi mahasiswa selama kegiatan pembelajaran.

Tabel 3.13

Operasionalisasi Variabel

Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran (X) VARIABEL

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN

MEDIA PEMBELAJARAN

INDIKATOR UKURAN SKALA NO

ITEM

Efektivitas

Penggunaan Media Pembelajaran adalah media dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan

1. Relevansi 1. Tingkat kesesuaian media pembelajaran dengan tujuan belajar.

2. Tingkat kesesuaian media pembelajaran


(16)

tertentu dan penggunaannya dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas.

dengan materi belajar.

2. Kemampuan Dosen

1. Tingkat

keterampilan dosen dalam menggunakan media pembelajaran. 2. Tingkat kemampuan

dosen dalam proses menyampaikan materi dengan menggunakan media pembelajaran.

Interval 3,4

3. Kemudahan Penggunaan

1. Tingkat kemudahan penggunaan

mahasiswa dalam menggunakan media pembelajaran

2. Tingkat kepraktisan media pembelajaran 3. Tingkat kemudahan

memperoleh media pembelajaran

Interval 5, 6,7

4. Ketersediaan 1. Tingkat rasio ketersediaan jumlah media pembelajaran dengan jumlah mahasiswa dalam kelas

2. Tingkat kualitas media pembelajaran 3. Tingkat kelengkapan

media pembelajaran


(17)

5. Kebermanfaatan 1. Tingkat Pemahaman mahasiswa terhadap materi yang

diajarkan.

2. Tingkat kemudahan mahasiswa dalam

belajar

3. Tingkat kegunaan media pembelajaran

Interval 11,12,13

Sumber : Diadaptasi dari:Schramm 1977, (dalam Rudi S. Dan Cepi R, 2008:6 dan Daryanto 2010, hlm. 82)

3.5.2Operasional Variabel Hasil Belajar Keterampilan Mengetik (Y)

Arikunto (1990, hlm. 133), mengatakan bahwa “Hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam perbuatan yang dapat di amati dan dapat diukur”.Adapun indikator hasil belajar yang dikemukakan oleh Gagne. Penampilan-penampilan yang dapat diamati sebagai hasil belajar disebut kemampuan (Gagne, 1988, hlm. 20).

Menurut Gagne (1988, hlm. 21), ada lima kemampuan ditinjau dari segi-segi yang diharapkan dari suatu pengajaran atau instruksi kemampuan itu perlu dibedakan karena kemampuan itu memungkinkan berbagai macam penampilan manusia dan juga karena kondisi-kondisi untuk memperoleh berbagai kemampuan itu berbeda, sebagai berikut: 1. Keterampilan Interlektual

Keterampilan intelektual memungkinkan seseorang berinteraksi dengan lingkungannya dengan penggunaan simbol-simbol atau gagasan.

2. Strategi Kognitif

Suatu macam keterampilan intelektual khusus yang memounyai kepentingan tertentu bagi belajar dan berpikir disebut strategi kognitif. Dalam teori belajar modern suatu strategi kognitif merupakan proses kontrol, yaitu suatu proses internal


(18)

yang digunakan mahasiswa (orang yang belajar) untuk memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian belajar, mengingat dan berpikir.

3. Informasi Verbal

Informasi verbal juga disebut pengetahuan verbal; menurut, teori, pengetahuan verbal ini disimpan sebagai jaringan proposisi-proposisi.

4. Sikap

Sikap merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi perilaku seseorang terhadap benda, kejadian-kejadian, atau makhluk hiduo lainnya. Sekelompok sikap yang penting ialah sikap terhadap orang lain.

5. Keterampilan Motorik

Keterampilan motorik tidak hanya mencakup kegiatan fisik, melainkan juga kegiatan motorik yang digabung dengan keterampilan intelektual.

Tabel 3.14

Operasionalisasi Variabel Hasil Belajar Keterampilan Mengetik (Y) VARIABEL

HASIL BELAJAR KETERAMPILAN

MENGETIK

INDIKATOR UKURAN SKALA

Hasil Belajar Keterampilan Mengetik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

1. Keterampilan intelektual

Nilai akurasi mengetik

Interval

2. Strategi Kognitif Nilai posisi tangan saat mengetik

Interval

3. Informasi Verbal Nilai pandangan mata saat mengetik

Interval

4. Sikap Nilai sikap duduk saat mengetik

Interval

5. Keterampilan Motorik

Nilai kecepatan mengetik kotor

(Gross Speed) dan


(19)

kecepatan mengetik bersih (Net Speed) Sumber : Diadaptasi dari:Gagne (1998, hlm. 21)

3.6 Uji Asumsi

3.6.1 Uji Normalitas

Dalam penelitian harus dibuktikan terlebih dahulu, apakah data yang akan dianalisis itu didistribusi normal atau tidak. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan lilliefors. Proses pengujian liliefors test dapat mengikuti langkah-langkah berikut seperti yang diungkapkan oleh Muhidin (2010, hlm.93)

1. Susunlah data dari yang terkecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada beberapa data.

2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsisi empirik (observasi). 5. Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada tabel z. 6. Menghitung theoritical proportion

7.Bandingkan emperical proportion dengan theoritical proportion, kemudian carilah selisih terbesar titik observasinya.

8.Buatlah kesimpulan, dengan kriteria uji, tolak H0 jika D>D(n,α)

3.6.2 Uji Homogenitas

Menurut Muhidin (2010, hlm. 96), menjelaskan mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengujian homogenitas, yaitu sebagai berikut:

1. Menentukan kelompok-kelompok data,dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan dengan model tabel sebagai berikut :


(20)

Tabel 3.15

Model Tabel Uji Barlett

Sampel Dn=n-1 S db.

1 2 3

3. Menghitung varians gabungan.

4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai Barlett.

6. Menghitung nilai χ2.

7. Menentukan nilai dan titik kritis. 8. Membuat Kesimpulan.

Kriteria uji yang dilakukan adalah apabila nilai χ 2

hitung < χ 2tabel, maka H0

diterima atau variasi data dinyatakan homogen. 3.6.3 Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linearitas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Langkah-langkah uji linearitas regresi adalah :

1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y 2. Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(a)) dengan rumus:

6. Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(b/a)) dengan rumus:


(21)

6. Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKreg(a))

7. Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKreg(b/a))

8. Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Residu (RJKres)

9.Mengurutkan data mulai dari data terkecil sampai data terbesar disertai pasangannya.

10.Mencari Jumlah Kuadrat Error (JKE)

11.Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JKTC)

12. Mencari rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJKTC)

13.Mencari rata-rata Jumlah Kuadrat Error (RJKE)

14.Mencari nilai Fhitung

15. Menentukan kriteria pengukuran: jika nilai uji F < nilai tabel F , maka distribusi berpola linier.

Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α = 5% menggunakan

rumus: Ftabel = F(1-α)(db TC, db E) dimana db TC = k – 2 dan db E = n – k.

16. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan, yakni Fhitung < Ftabel berarti linier.


(22)

Analisis regresi sederhana adalah digunakan untuk menelaah (memprediksi) variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) diketahui. Regresi sederhana dapat dianalisis didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Persamaan regresi sederhana dirumuskan (Muhidin, 2010, hlm, 105): Ŷ = a + bX

Keterangan:

Ŷ = variabel tak bebas (terikat) yaitu Hasil Belajar Keterampilan Mengetik X = variabel bebas yaitu Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu nilai predikasi yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

Dimana:

bX Y n

X b Y

a 

 

3.7 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah mahasiswa sedangkan sumber data sekunder adalah dosen. Data primer adalah angket dan data sekunder adalah hasil wawancara. Instrumen primer adalah angket dan instrumen sekunder adalah lembar wawancara.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala rating scale. Skala Pengukuran rating scale menurut Sugiyono (2006, hlm.113), merupakan “Skala pengukuran yang mengolah data mentah berupa angka, yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif”.

Teknik analisis data deskriptif merupakan bagian dari teknik analisis data, kemudian menurut Muhidin dan Abdurrahman (2007, hlm. 53), bahwa:

Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistika yang digunakan untuk menganalisis


(23)

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan dara yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.

Analisis ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah no 1 dan rumusan masalah no 2, maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis desktiptif yaitu untuk mengetahui gambaran kesesuaian penggunaan media pembelajaran dan gambaran tingkat hasil belajar keterampilan mengetik mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran di Universitas Pendidikan Indonesia.

Berkaitan dengan analisis data deskriptif langkah kerja analisis data deskriptif menurut Sambas Ali (2010, hlm. 41) yang berguna untuk menggambarkan frekuensi skor jawaban responden dengan menggunakan bantuan

Software Excel 2013, yaitu:

a) Membuat tabel distribusi frekuensi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan nilai tengah pada option instrumen yang sudah ditentukan, dan membagi dua sama banyak option instrumen berdasarkan nilai tengah.

2. Memasangkan ukuran variabel dengan kelompok option instrumen yang sudah ditentukan.

3. Menghitung banyaknya frekuensi masing-masing option yang dipilih oleh responden, yaitu dengan melakukan tally terhadap data yang diperoleh untuk dikelompokan pada kategori atau ukuran yang sudah ditentukan.

4. Menghitung persentase perolehan data untuk masing-masing kategori, yaitu hasil bagi frekuensi pada masing-masing kategori dengan jumlah responden, dikali seratus persen. Untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden dan fenomena di lapangan digunakan analisis persentase dengan menggunakan formula. Menurut Riduwan dan Sunarto (2013, hlm. 48) Formula persentasenya sebagai berikut:


(24)

Keterangan :

p = persentase

f = data yang didapatkan n = jumlah seluruh data 100% = bilangan konstan

Tabel 3.16 Skala Rating Scale

Alternatif Jawaban Skala Nilai

5 5

4 4

3 3

2 2

1 1

Sumber: Sugiyono (2010, hlm.140)

b) Tentukan ukuran variabel yang akan digambarkan.

Kemudian hasil dari skor rata-rata dijabarkan sesuai dengan tabel berikut, adapun kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Tabel 3.17

Kriteria Penafsiran Variabel Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran (X)

Rentang Penafsiran

Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran (X) 1,00-1,79 Sangat Tidak Efektif

1,80-2,59 Tidak Efektif

2,60-3,39 Cukup Efektif

3,40-4,19 Efektif

4,20-5,00 Sangat Efektif


(25)

Tabel 3.18 Kriteria Penafsiran

Variabel Hasil Belajar Keterampilan Mengetik (Y) Rentang Nilai

Hasil Belajar Keterampilan Mengetik

Penafsiran Hasil Belajar Keterampilan Mengetik Gross Speed (Kecepatan Kotor)/kpm Net Speed (Kecepatan Bersih)/kpm Akurasi (%) Posisi Tangan Sikap Duduk Pandangan

1-40 1-40

1-20

1-3 1-3 1-3 Sangat

Rendah

41-80 41-80

21-40 4-6 4-6 4-6 Rendah

81-120 81-120

41-60 7-9 7-9 7-9 Sedang

121-160 121-160

61-80 10-12 10-12 10-12 Tinggi

161-200 161-200

81-100 13-15 13-15 13-15 Sangat Tinggi

Sumber: Pengolahan Data Penelitian, 2015

c) Membuat grafik dengan penyajian data melalui tabel, kemudian dipresentasekan

dan dibuat grafiknya, sehingga terlihat gambaran tata ruang kantor dan motivasi kerja pegawai dalam bentuk grafik, seperti contoh berikut:

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

5 4 3 2 1

SKOR ALTERNATIF JAWABAN

P R E S E N T A S E F R E K U E N S I Gambar 3.1


(26)

d) Memberikan penafsiran sesuai dengan hasil pada tabel distribusi frekuensi pada point b).

Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah no.3, teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis data regresi sederhana. Analisis data ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah no.3 yaitu “adakah pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar keterampilan mengetik mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran”.

Analisis regresi sederhana adalah menganalisis data dengan cara mendeskripsikan dan menggambarkan data-data dari variabel yang diteliti, apakah sesuatu variabel disebabkan atau dipengaruhi ataukah tidak oleh variabel lainnya.

Menurut Sugiyono (2003, hlm. 243) “Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen”. Adapun perhitungan untuk mencari persamaan regresi dalam Muhidin dan Somantri (2006, hlm. 243) menggunakan rumus sebagai berikut :

Y= a + bX Keterangan :

X = Efektivitas penggunaan media pembelajaran (nilai duga) Y = Hasil belajar keterampilan mengetik

a = Penduga bagi intersap (α)

b = Penduga bagi koefisien regresi (β)

α dan β parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan statistika sampel

Dimana α = b =

Selain menggunakan rumus korelasi dan regresi linier sederhana di atas, teknik analisis data penelitian ini juga dapat menggunakan program


(27)

3.7.1 Menghitung Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui hubungan Variabel X dengan Variabel Y dapat dicari dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi Pearson Product Moment

(Sambas A. Muhidin, 2010, hlm. 97), yaitu:

   

 

 

2

2 2

2

Y Y

N X X

N

Y X XY

N

rxy

Koefisien korelasi (r) menunjukkan derajat korelasi antara Variabel X dan Variabel Y. Nilai koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas: -1 < r < +1. Tanda positif menunjukkan adanya korelasi positif atau korelasi antara kedua variabel yang berarti.

a. Jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan positif

b. Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan negatif.

c. Jika nilai r = 0, maka korelasi variabel yang diteliti tidak ada sama sekali atau sangat lemah.

Sedangkan untuk mengetahui kadar pengaruh variabel X terhadap variabel Y dibuat klasifikasi sebagai berikut:

Tabel 3.19

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Cukup Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat kuat


(28)

3.7.2 Menghitung Nilai Determinasi

Koefisien determinasi dalam penelitian ini digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh dari efektivitas penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar keterampilan mengetik, maka digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut :

Sumber : Muhidin (2010, hlm.110)

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi

Selanjutnya untuk menafsirkan seberapa besar pengaruh efektivitas penggunaan media pembelajaran terhadap digunakan pedoman interpretasi koefisein penentu sebagai berikut:

Tabel 3.20

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Determinasi

Sumber : Sugiyono (2010, hlm. 187)

3.8 Pengujian Hipotesis

Sebelum membuat kesimpulan, terlebih dahulu melakukan pengujian atas tingkat keberhasilan korelasi hasil perhitungan tersebut. Adapun prosedur pengujian hipotesis ini ialah (Somantri dan Muhidin, 2006, hlm. 161)

Interval Koefisien Hubungan

0 – 19,99% Sangat Lemah

20% – 39,99% Lemah

40% – 59,99% Sedang

60% – 79,99% Kuat

80% – 100% Sangat kuat KD = r2 x 100%


(29)

1. Merumuskan hipotesis kedalam model statistik, yaitu:

a. Hipotesis yang diajukan atau hipotesis alternative (H1)

adalah:“Terdapat pengaruh yang positif efektivitas penggunan media pembelajaran (X) terhadap hasil belajar keterampilan mengetik (Y)”.

a. Dengan demikian hipotesis nolnya (H0) adalah:

“Tidak terdapat pengaruh yang positif efektivitas penggunaan media pembelajaran (X) terhadap hasil belajar keterampilan mengetik (Y)”.

2. Menentukan statistik uji F, dengan rumus: a. Mencari Fhitung dengan rumus:

Fhitung =

b. Mencari Ftabel dengan rumus :

Ftabel = F

Membandingkan Fhitung dengan Ftabel

Membuat kesimpulan penghitungan regresi akan berarti dengan terbuktinya nilai Fhitung > nilai Ftabel


(1)

p = persentase

f = data yang didapatkan n = jumlah seluruh data 100% = bilangan konstan

Tabel 3.16 Skala Rating Scale

Alternatif Jawaban Skala Nilai

5 5

4 4

3 3

2 2

1 1

Sumber: Sugiyono (2010, hlm.140)

b) Tentukan ukuran variabel yang akan digambarkan.

Kemudian hasil dari skor rata-rata dijabarkan sesuai dengan tabel berikut, adapun kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Tabel 3.17

Kriteria Penafsiran Variabel Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran (X)

Rentang Penafsiran

Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran (X)

1,00-1,79 Sangat Tidak Efektif

1,80-2,59 Tidak Efektif

2,60-3,39 Cukup Efektif

3,40-4,19 Efektif

4,20-5,00 Sangat Efektif


(2)

Tabel 3.18 Kriteria Penafsiran

Variabel Hasil Belajar Keterampilan Mengetik (Y) Rentang Nilai

Hasil Belajar Keterampilan Mengetik

Penafsiran Hasil Belajar Keterampilan Mengetik Gross Speed (Kecepatan Kotor)/kpm Net Speed (Kecepatan Bersih)/kpm Akurasi (%) Posisi Tangan Sikap Duduk Pandangan

1-40 1-40

1-20

1-3 1-3 1-3 Sangat

Rendah

41-80 41-80

21-40 4-6 4-6 4-6 Rendah

81-120 81-120

41-60 7-9 7-9 7-9 Sedang

121-160 121-160

61-80 10-12 10-12 10-12 Tinggi

161-200 161-200

81-100 13-15 13-15 13-15 Sangat Tinggi

Sumber: Pengolahan Data Penelitian, 2015

c) Membuat grafik dengan penyajian data melalui tabel, kemudian dipresentasekan

dan dibuat grafiknya, sehingga terlihat gambaran tata ruang kantor dan motivasi kerja pegawai dalam bentuk grafik, seperti contoh berikut:

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

5 4 3 2 1

SKOR ALTERNATIF JAWABAN

P R E S E N T A S E F R E K U E N S I Gambar 3.1


(3)

pada point b).

Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah no.3, teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis data regresi sederhana. Analisis data ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah

no.3 yaitu “adakah pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar keterampilan mengetik mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran”.

Analisis regresi sederhana adalah menganalisis data dengan cara mendeskripsikan dan menggambarkan data-data dari variabel yang diteliti, apakah sesuatu variabel disebabkan atau dipengaruhi ataukah tidak oleh variabel lainnya.

Menurut Sugiyono (2003, hlm. 243) “Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan

satu variabel dependen”. Adapun perhitungan untuk mencari persamaan

regresi dalam Muhidin dan Somantri (2006, hlm. 243) menggunakan rumus sebagai berikut :

Y= a + bX

Keterangan :

X = Efektivitas penggunaan media pembelajaran (nilai duga) Y = Hasil belajar keterampilan mengetik

a = Penduga bagi intersap (α)

b = Penduga bagi koefisien regresi (β)

α dan β parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan statistika sampel

Dimana α = b =

Selain menggunakan rumus korelasi dan regresi linier sederhana di atas, teknik analisis data penelitian ini juga dapat menggunakan program Microsoft Excel 2013.


(4)

3.7.1 Menghitung Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui hubungan Variabel X dengan Variabel Y dapat dicari dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi Pearson Product Moment (Sambas A. Muhidin, 2010, hlm. 97), yaitu:

   

 

 

2

2 2

2

Y Y

N X X

N

Y X XY

N

rxy

Koefisien korelasi (r) menunjukkan derajat korelasi antara Variabel X dan Variabel Y. Nilai koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas: -1 < r < +1. Tanda positif menunjukkan adanya korelasi positif atau korelasi antara kedua variabel yang berarti.

a. Jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan positif

b. Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan negatif.

c. Jika nilai r = 0, maka korelasi variabel yang diteliti tidak ada sama sekali atau sangat lemah.

Sedangkan untuk mengetahui kadar pengaruh variabel X terhadap variabel Y dibuat klasifikasi sebagai berikut:

Tabel 3.19

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Cukup Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat kuat


(5)

Koefisien determinasi dalam penelitian ini digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh dari efektivitas penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar keterampilan mengetik, maka digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut :

Sumber : Muhidin (2010, hlm.110) Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi

Selanjutnya untuk menafsirkan seberapa besar pengaruh efektivitas penggunaan media pembelajaran terhadap digunakan pedoman interpretasi koefisein penentu sebagai berikut:

Tabel 3.20

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Determinasi

Sumber : Sugiyono (2010, hlm. 187)

3.8 Pengujian Hipotesis

Sebelum membuat kesimpulan, terlebih dahulu melakukan pengujian atas tingkat keberhasilan korelasi hasil perhitungan tersebut. Adapun prosedur pengujian hipotesis ini ialah (Somantri dan Muhidin, 2006, hlm. 161)

Interval Koefisien Hubungan

0 – 19,99% Sangat Lemah

20% – 39,99% Lemah

40% – 59,99% Sedang

60% – 79,99% Kuat

80% – 100% Sangat kuat KD = r2 x 100%


(6)

1. Merumuskan hipotesis kedalam model statistik, yaitu:

a. Hipotesis yang diajukan atau hipotesis alternative (H1)

adalah:“Terdapat pengaruh yang positif efektivitas penggunan media pembelajaran (X) terhadap hasil belajar keterampilan mengetik

(Y)”.

a. Dengan demikian hipotesis nolnya (H0) adalah:

“Tidak terdapat pengaruh yang positif efektivitas penggunaan media pembelajaran (X) terhadap hasil belajar keterampilan mengetik

(Y)”.

2. Menentukan statistik uji F, dengan rumus: a. Mencari Fhitung dengan rumus:

Fhitung =

b. Mencari Ftabel dengan rumus : Ftabel = F

Membandingkan Fhitung dengan Ftabel

Membuat kesimpulan penghitungan regresi akan berarti dengan terbuktinya nilai Fhitung > nilai Ftabel