d pk 0601462 chapter3

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif dan desigen penelitian adalah survey karena penelitian ini diarahkan untuk menguji hipotesis. Sebagai konsekuensinya maka variabel-variabel penelitian perlu dioperasionalkan ke dalam indikator-indikator yang dapat diukur, sehingga menggambarkan jenis data dan informasi yang diperlukan untuk menguji hipotesis. Berdasarkan karakteristik data tersebut, selanjutnya dirancang model uji statistik untuk menguji hipotesis penelitian yang dirumuskan.

Data penelitian diungkapkan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan teknik statistik.

Penelitian survai ini difokuskan pada pengungkapan hubungan atau mencari korelasi antara beberapa variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Secara operasional metode survey dan korelasional digunakan untuk mengungkapkan secara kuantitatif signifikansi hubungan variabel-variabel perilaku keberagamaan siswa MTs Negeri dan SMP Negeri (siswa muslim) dan keterkaitannya dengan Pendidikan Agama Islam (PAI). Sub variabel dari variabel utama tersebut adalah: (1) Kedisiplinan siswa dalam menjalankan ibadah, (2) hubungan siswa dengan orang tua, (3) hubungan siswa dengan guru, (4) hubungan siswa dengan saudara, (5) hubungan siswa dengan teman, (6) hubungan siswa dengan orang lain yang lebih tua usianya tidak dikenal, (7) hubungan siswa dengan yang lebih muda usianya dikenal, (8) hubungan siswa dengan orang yang


(2)

lebih muda usianya tak dikenal, (9) hubungan siswa dengan yang berbeda agama, (10) hubungan siswa dengan yang berbeda suku, (11) hubungan siswa dengan yang berbeda ras, dan (12) hubungan siswa dengan lingkungan fisik. Pendekatan ini dipilih dengan alasan bahwa penelitian ini akan melibatkan sejumlah banyak orang, sehingga untuk mencapai generalisasi dan kesimpulan perlu dipilih sampel yang dapat mewakili. Pendekatan ini dapat menggunakan berbagai teknik pengumpulan data seperti angket, dan wawancara.

B. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi

Penelitian dilakukan pada Kabupaten dan Kota di Jawa Barat didasarkan atas beberapa pertimbangan, yakni: pertama wilayah Prov. Jabar sangat luas dan setiap Kabupaten dan Kota memiliki karakteristik atau ciri yang bervariasi dalam mengelola, dan memberikan layanan dalam meningkatan pembinaan perilaku keberagamaan pada siswa MTs Negeri dan SMP Negeri, dengan demikian hasil penelitian akan menggambarkan hasl penelltian yang akurat. Kedua MTs Negeri dan SMP Negeri yang ada di Prov. Jabar memiliki jumlah yang sangat besar, sehingga akan mempermudah menentukan sekolah atau madrasah mana yang memenuhi atau layak dijadikan subyek penelitian.

2. Populasi

Jumlah Kabupaten dan Kota di Jawa Barat ada 26; mencakup 17 Kabupaten, dan 9 Kota (Kantor Wilayah Depag Privinsi Jawa barat, 2010). Mengingat Wilayah Prov. Jawa Barat terdiri dari Kabupaten dan Kota yang begitu banyak dan lokasi sekolah MTs Negeri dan SMP Negeri di berbagai pelosok untuk mempermudah penjaringan data maka dilakukan teknik sampling.


(3)

3. Sampel

Untuk menjaring data dari MTs Negeri dan SMP Negeri yang ada di Kabupaten dan Kota Wilayah Prov. Jawa Barat dilakukan teknik sampling ”Purposive” atau sampel bertujuan. Arikunto (1998: 127-128), dan Sugiono (2006:95) mengungkapkan bahwa sampel bertujuan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata dan daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan. Pertimbangan pengambilan sampel dengan cara ini dikarnakan wilayah penelitian sangat luas, jumlah sekolah sangat banyak dengan berbagai karateristinya yang berbeda, biaya, waktu dan tenaga diperlukan sangat banyak sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh, penggunaan sampel yang demikian menurut mereka tidak keberatan atau diperbolehkan.

Kabupaten dan kota sebagai sampel penelitian adalah (1) Kabupaten Kuningan, (2) Kabupaten Ciamis, (3) Kota Cirebon, (4) Kota Bandung, dan (5) Kabupaten Indramayu. Respondennya adalah siswa MTs Negeri dan SMP Negeri Kelas VIII, dan Kelas IX yang duduk pada semester genap tahun ajaran 2010/2011, untuk siswa SMP Negeri dibatasi hanya siswa Muslim.

Dari masing-masing kabupaten/kota di atas diambil satu sekolah yang katagorinya sekolah baik, cukup, dan kurang didasarkan atas informasi yang diperoleh dari Dinas Pendidikan, dan Depag Kabupaten/Kota masing-masing berdasarkan hasil uji mutu Diknas dan Depag 2009. Berdasarkan sampel daerah maka bingkai penelitian dapat digambarkan sebagai berikut.


(4)

Bingkai Penelitian

Kab. Indramayu

Kab. Ciamis

Kota Bdg Kota.

cirebon

MTs Darma

SMP

Kd Gede

MTs

Widasari

SMP Kertasmaya

MTs

Cinyasag

SMP 1 Gardu

MTs Cicaheum

SMP

Antapani

MTs Pilang

SMP

Kejaksan

DIAGRAM 3.1 BINGKAI PENELITIAN

Kab. Kuningan

Berikut ini disajikan nama-nama beserta alamat sekolah yang menjadi sampel dalam penelitian yang dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini.

TABEL 3.2

SAMPEL SEKOLAH DAN LOKASI PENELITIAN

No Kabupaten/Kota Nama dan alamat sekolah

1 Kab. Kuningan MTsN Darma Kec. Darma

SMPN Kadugede Kec. Kadugede

2 Kab. Indramayu MTsN Widasari Jl. By Pass Indramayu

SMPN Kertasmaya Indramyu

3 Kab. Ciamis MTsN Cinyasag Jl. Sukarasi

SMPN Gardu. Jl. Gardu

4 Kota Bandung MTsN 2 Jl. Antapani Kec. Cicaheum

SMPN 49 Jl. Antapani Kec. Cicaheum

5 Kota Cirebon MTsN I JL. Pilang. Kec. Harjamukti

SMPN I Jl. Siliwagi Kec. Kejaksan

Berikut dikemukakan nama-nama sekolah/ madrasah, dan siswa sebagai sampel penelitian, yaitu tercantum dalam tabel 3.3 di bawah ini.


(5)

TABEL 3.3

NAMA SEKOLAH DAN SISWA SEBAGAI SAMPEL

No Nama Sekolah

Sampel

No Nama Sekolah

Sampel Kls

VIII

Kls IX

Kls VIII

Kls IX

1 MTsN Darma 4 3 10 SMPN Cinyasag 3 4

2 MTsN Widasari 3 4 11 SMPN Kadugede 4 4

3 MTsN Cinyasag 4 4 12 SMPN Arjawinangun 3 4

4 MTsN 2 Jl. Antapani 3 4 13 SMPN Kertasmaya 4 4

5 MTsN 1 4 3 14 SMPN Gardu 4 4

6 MTsN T I JL. Pilang 3 4 15 SMPN Paseh 3 4

7 MTsN 2 Cicahem 3 4 16 SMPN 49 Cicaheum 3 4

8 MTsN I Harjamukti 3 4 17 SMPN I Cirebon 3 4

9 MTsN Cimahi 4 3 18 SMPN 6 Cimahi 4 3

Jumlah 31 33 Jumlah 31 35

Jumlah Sampel Total 130 siswa

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dimaksudkan agar penelitian dapat memberikan hasil maksimal dengan langkah-langkah yang benar serta menepis kekeliruan seminimal mungkin. Di samping itu untuk menetapkan data yang memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Prosedur penelitian secara bertahap meliputi persiapan yaitu merumuskan latar belakang masalah, perumusan masalah sampai hipotesis penelitian. Dilanjutkan dengan tinjauan kepustakaan, menyusun kisi-kisi dan instrumen, mengumpulkan data, mengolah, menganalisis dan mensintesiskan dan mengambil kesimpulan dan temuan-temuan serta implikasi dan rekomendasi. Secara grafis prosedur penelitian sebagaimana 3.1.

1. Persiapan

Tahapan ini merupakan pengumpulan data pendahuluan yang maksudnya adalah untuk mengetahui garis besar keadaan lapangan, menyaring masalah penelitian dan menemukan kesulitan yang akan dihadapi pada saat penelitian. Informasi. Informasi yang terkunpul berupa catatan penting yang


(6)

memperlihatkan implikasi perilaku keberagamaan terhadap pendidikan agama Islam.

2. Penyusunan Kisi-Kisi Instrumen Pengungkap Data

Kisi-kisi instrumen dikembangkan berdasarkan konsep yang relevan terhadap setiap variabel penelitian. Kisi-kisi ini meliputi kisi-kisi hubungan manusia dengan Allah yang terdiri dari variabel kedisiplinan siswa dalam menjalankan ibadah sesuai ajaran Islam, hubungan dengan sesama manusia yang terdiri dari variabel hubungan siswa dengan orang tua, hubungan siswa dengan guru, hubungan siswa dengan saudara, hubungan siswa dengan teman, hubungan siswa dengan orang lain yang lebih tua usianya tidak dikenal, hubungan siswa dengan yang lebih muda usianya dikenal, hubungan siswa dengan orang yang lebih muda usianya tak dikenal, hubungan siswa dengan yang berbeda agama, hubungan siswa dengan yang berbeda suku, hubungan siswa dengan yang berbeda ras, dan hubungan manusia dengan lingkungan yang terdiri dari variabel hubungan siswa dengan lingkungan fisik.

a. Hubungan manusia dengan Allah

Kisi-kisi instrumen penelitian pengungkap data hubungan manusia dengan Allah sebagaimana tabel 3.4 di bawah ini.

TABELl 3.4

KISI-KISI INSTRUMEN PENGUNGKAP DATA HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALLAH

Variabel Aspek Indikator Pernyataan nomor Skala

Kedisiplinan menjalankan ibadah sesuai ajaran Islam

1.Hubungan dengan Allah (ibadah makhdah

1.Ketaatan dalam menjalankan : menjalankan shalat wajib(jamak qashar, puasa ramadhan, zakat, membaca Al Qur’an, berdoa dan ucapan dengan menyebut asma Allah

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,1 2,13,14,15,16,17,18,19, 20,21,22,23,24,25,26,27 ,28,29,30,31,32,33

1 s/d 5

2.Partisipasi keagamaan

2. ketaatan dalam partisipasi kegiatan keagamaan


(7)

b. Hubungan dengan sesama manusia

Kisi-kisi instrumen untuk mengungkap data hubungan dengan sesama manusia dijabarkan dari aspek hubungan siswa dengan orang tua, hubungan siswa dengan guru, hubungan siswa dengan saudara, hubungan siswa dengan teman, hubungan siswa dengan orang lain yang lebih tua usianya tidak dikenal, hubungan siswa dengan yang lebih muda usianya dikenal, hubungan siswa dengan orang yang lebih muda usianya tak dikenal, hubungan siswa dengan yang berbeda agama, hubungan siswa dengan yang berbeda suku, dan hubungan siswa dengan yang berbeda ras. Secara rinci kisi-kisi tersebut sebagaimana tabel 3.5 di bawah ini

TABEL 3.5

KISI-KISI INSTRUMEN PENGUNGKAP DATA HUBUNGAN DENGAN SESAMA MANUSIA

Variabel Aspek Indikator Pernyataan nomor skala

Hubungan baik dengan sesama manusia 1. Hubungan siswa dengan orang tua

1. Ketaatan dalam menghormati orang tua denngan cara memberi salam lebih dulu, memulyakan, mendoakan, mentaati, terbuka/jujur, sopan-santun, dan menghindari murka orang tua

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10, 11 12,13,14,15,16, 17

1 s.d 5

2. Hubungan siswa dengan guru

2. Ketaatan dalam menghormati guru melalui memberi salam, taat/patuh, memulyakan, menolong ,sopan santun, menerima nasihat.

1,2,3,4,5,6,7,8,9, 10,11,12,13,14

1 s.d 5

3. Hubungan siswa dengan saudara

3 Berlaku ramah terhadap saudara dengan cara mengucapkan salam, tolong menolong, saling menasehati, pemaaf, mencintai

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12 ,13,14,15,16, 17

1 s.d 5

4. Hubungan dengan teman

4.Bersahabat dengan teman memberi ucapan selamat, saling menghormati, bersabar, tolong menolong, saling berbagi

1,2,3,4,5,6,7,8,9,

10,11,12,13,14 1 s/d 5

5. Hubungan siswa dg orang lain yg lebih tua usianya dan tdk dikenal

5.Pnghormatan terhadap orang yang lebih tua usianya menyapa dengan spaan yang baik, memulyakan, pemaafkan, menolong, menghormati

1,2,,4,5,6,7,8,9,10 1 s.d 5

6. Hubungan siswa dg yg lebih muda dikenal

6.Perasaan simpati terhadap orang yg lebih muda dikenal memberi salam bila bertemu, bersabar, menerima dan memberi nasihat, melindungi

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11, 12

1 s.d 5

7. Hubungan siswa dg orang yg lebih muda tdk dikenal

7.Perasaan simpati thdap orang yang lebih muda tdk dikenal, memberi bantuan, menghormati, rukun, bersahabat

1,2,,4,5,6,7,8,9,10,11 1 s.d 5

8. Hubungan siswa dg yg berbeda agama

8.Bersahabat meskibun berbeda agama, kasih sayang, toleransi, saling menghormati

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 1 s.d 5

9. Hubungan siswa dg yg berbeda suku

9.Pershabatan dilakukan dengan damai, hormat menghormati, merasa bangga, penolong, tidak merasa lebih tinggi

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11, 12,13

1 s.d 5

10. Hubungan siswa dengan yang berbeda ras (berbeda keturunan)

10.Berteman, damai, bersahabat, tolong menolong

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11, 12,13


(8)

c. Hubungan manusia dengan lingkungan

Kisi-kisi instrumen penelitian untuk mengungkap data hubungan manusia dengan lingkungan sebagaimana tabel 3.3 berikut

TABEL 3.6

KISI-KISI INSTRUME PENGUMPUL DATA HUBUNGAN MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN

Variabel Aspek Indikator Pernyataan nomor skala

Hubungan siswa dengan lingkungan fisik

1.Kecenderunga n siswa merawat lingkungan

1. Pemeliharaan lingkungan dilakukan menjaga kebersihan dan keindahan, membuang sampah pada tempatnya, merawat tanaman, kesucian mushala

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10, 11,12,13,14,15,16

3. Penyusunan Instrumen Penelitian

Untuk mengumpulkan berbagai informasi dan data yang lengkap tentang implikasi perilaku keberagamaan siswa terhadap pendidikan agama Islam menggunakan metode survey. Sedangkan data yang diperlukan adalah data primer dan data sekunder. Untuk mengungkap data digunakan kuesioner dan dilengkapi dengan wawancara, dan observasi. Sementara itu, teknik wawancara digunakan untuk validasi dan cross check yang diperoleh melalui kuesioner.

Instrumen penelitian ini adalah berupa angket (questionnaires), yaitu daftar pernyataan yang berisikan pernyataan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Menurut Sekaran (2003:82) angket/kuesioner merupakan suatu mekanisme pengumpulan data yang efisien jika peneliti mengetahui dengan tepat apa yang diperlukan dan bagaimana mengukur variabel penelitian. Penyusunan instrumen penelitian pada penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang merupakan spesifikasi dari setiap variabel atau indikator variabel yang secara lengkap dapat dilihat pada kisis-kisi Instrumen penelitian


(9)

atau indikator variabel yang secara lengkap dapat dilihat pada kisis-kisi Instrumen penelitian pada Tabel 3.

Sehubungan dengan hal itu maka dalam penelitian ini dikembangkan seperangkat kuesioner yang terdiri atas tiga komponen. Masing-masing kuesioner tersebut mengungkap hubungan manusia dengan Allah yang meliputi kedisiplinan siswa dalam menjalankan ibadah sesuai ajaran Islam, hubungan dengan sesama manusia yang meliputi hubungan siswa dengan orang tua, hubungan siswa dengan guru, hubungan siswa dengan saudara, hubungan siswa dengan teman, hubungan siswa dengan orang lain yang lebih tua usianya tidak dikenal, hubungan siswa dengan yang lebih muda usianya dikenal, hubungan siswa dengan orang yang lebih muda usianya tak dikenal, hubungan siswa dengan yang berbeda agama, hubungan siswa dengan yang berbeda suku, dan hubungan siswa dengan yang berbeda ras, hubungan manusia dengan lingkungan meliputi hubungan siswa dengan lingkungan fisik. Kuesioner yang adalah kuesioner model Likert dengan lima alternatif jawaban.

Dalam penelitian ini, kelima alternatif jawaban responden pada setiap butir pernyataan merentang mulai dari perbuatan yang “selalu dilakukan “ sampai tidak pernah dilakukan”. rentang jawaban itu menunjukkan intensitas kesesuaian isi yang terkandung dalam setiap butir pernyataan kuesioner dengan kondisi objektif yang dialami, dirasakan, diamati, atau dipersepsi oleh respoden.

Sesuai dengan model kuesioner yang telah diungkapkan dalam uraian sebelumnya, untuk mengungkap data hubungan manusia dengan Allah, dikembangkan sebuah instrumen yang terdiri atas 38 butir pernyataan. Untuk mengungkap atau mengumpulkan data hubungan dengan sesama manusia,


(10)

dikembangkan sebuah instrumen yang terdiri atas 182 butir pernyataan dengan rincian 17 butir pernyataan untuk mengungkap data hubungan siswa dengan orang tua, 14 butir pernyataan untuk mengungkap data hubungan siswa dengan guru, 17 butir pernyataan untuk mengungkap data hubungan siswa dengan saudara, 14 butir pernyataan untuk mengungkap data hubungan siswa dengan orang lain yang lebih tua usianya dan tidak dikenal, 12 butir pernyataan untuk mengungkap data hubungan siswa dengan yang lebih muda dikenal, 11 butir pernyataan untuk mengungkap data hubungan siswa dengan orang yang lebih muda tidak dikenal, 11 butir pernyataan untuk mengungkap data hubungan siswa dengan yang berbeda agama, dan 13 butir pernyataan untuk mengungkap data hubungan siswa dengan yang berbeda suku. Untuk mengungkap atau mengumpulkan data hubungan manusia dengan lingkungan dikembangkan sebuah instrumen yang terdiri atas 16 butir pernyataan. Pernyataan-pernyataan tersebut, dijabarkan dari variabel, dimensi, serta indikator-indikator definisi operasional variabel-variabel hubungan manusia dengan Allah, hubungan dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan lingkungan, secara lengkap instrumen tersebut disajikan pada lampiran 1.

Sementara itu, untuk wawancara dikembangkan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang sesuai dengan kebutuhan. Wawancara ini dilakukan untuk memvalidasi data yang diperoleh melalui kuesioner. Dalam proses analisis data yang diperoleh melalui ketiga model instrumen tersebut digabungkan sehingga saling melengkapi.

4. Deskripsi Instrumen Pengungkap Data

Deskripsi instrumen penelitian atau alat pengumpul data yang digunakan untuk penelitian ini sebagai berikut:


(11)

a. Kuesioner dalam bentuk pernyataan tertututp yang disusun untuk mengungkap variabel hubungan manusia dengan Allah, hubungan dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan lingkungan. Skala pengukuran yang digunakan adalah 1 sampai dengan 5, dengan menggunakan format Likert, yaitu format penulisan item yang paling sering digunakan untuk skala sikap dan kepribadian dimana dengan format penulisan seperti ini responden diminta untuk menunjukkan derajat selalu melakukan atau tidak pernah melakukan terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu.

b. Wawancara, paduan wawancara diarahkan kepada responden sebagai subyek penelitian yang meliputi Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) di MTs Negeri dan SMP Negeri. Paduan ini berisi pokok-pokok persoalan yang menjadi fokus pertanyaan yang akan diajukan dalam wawancara, dengan maksud melengkapi dan memperdalam pengkajian masalah. Pokok-pokok wawancara sebagai inti permasalah tersebut dikembangkan sesuai kisi-kisi seperti ditampilkan pada tabel berikut ini.

TABEL 3.7

KISI-KISI PADUAN WAWANCARA

Peubah Fokus Nomor Fokus

Wawancara

1. Kedisiplinan siswa

menjalankan ibadah makhdah (ritual)

2. Hubungan baik

dengan orang tua

3. Hubungan baik

dengan guru

4. Hubungan baik

dengan saudara, dan

1.1 Ketaatan menjalankan shalat

lima waktu

1.2 Ketatan menjalankan puasa

wajib

1.3 Ketaatan belajar Al-Quran

1.4 Partisipasi terhadap kegiatan

keagamaan

1.5 Kebiasaan mengucapkan nama

Allah

1.6 Mentaati perintah orang tua

1.7 Berlaku sopan santun kepada

guru

1,2,3,4,5,6 7, 10,11 12,13,14

8,9 18

17,18 19,21


(12)

teman

5. Hubungan baik

dengan orang lain yg lebih tua usianya dan tdk dikenal, dengan orang yg lebih muda

dikenal, dengan

orang yg lebih muda tdk dikenal,

6. Hubungan baik

dengan yg berbeda agama

7. Hubungan baik

dengan yang berbeda suku, dan berbeda ras

8. Hubungan baik

dengan lingkungan

fisik

1.8 Menghormati saudara dan teman

1.9 Menghormati dan memulyakan

orang-orang yang lebih orang tua dan muda muda

1.10 Toleransi beragama

1.11 Saling menghargai dengan

yang berbeda suku, dan ras

1.12 Merawat lingkungan sekolah,

dan tempat ibadah/mushala

20,21

22, 23, 24 25,26,27,28,29,30,3

1

Melalui wawancara peneliti dapat mengungkap pelaksanaan kurikulum dan pembinaan terhadap perilaku keberagamaan siswa. Wawancara dengan responden menggunakan daftar pertanyaan yang telah disediakan. Subjek wawancara adalah guru-guru Pendidikan Agama Islam. Wawancara juga dilakukan untuk memvalidasi data yang diperoleh melalui kuesioner.

D. Pengujian Instrumen Penelitian

Untuk menentukan kualitas instrumen penelitian yang akan digunakan dilakukan pengujian terhadap instrumen terlebih dahulu. Uji–coba tahap pertama dimaksudkan untuk menganalisis keterpahaman pernyataan. Dari hasil uji coba ini selanjutnya diseleksi item-item pernyataan yang memenuhi kriteria dapat dipahami. Uji coba instrumnen dilaksanakan pada siswa SMP dan MTs yang ada di Sumedang, dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang yang terdiri dari 20 orang siswa SMP dan 20 orang siswa MTs yang klasifikasi tingkat sekolah sedang. Instrumen yang diuji-cobakan terdiri atas


(13)

182 pernyataan skala sikap yang terdiri dari 38 pernyataan untuk sikap kedisiplinan dalam menjalankan ibadah, 17 pernyataan untuk sikap hubungan siswa dengan orang tua, 14 pernyataan untuk sikap hubungan siswa dengan guru, 17 pernyataan untuk sikap hubungan siswa dengan saudara, 14 pernyataan untuk sikap hubungan siswa dengan teman, 10 pernyataan untuk sikap hubungan siswa dengan orang lain yang lebih tua usianya dan tidak dikenal, 12 pernyataan untuk sikap hubungan siswa dengan orang yang lebih muda dikenal, 11 pernyataan untuk sikap hubungan siswa dengan orang yang lebih muda tidak dikenal, 11 pernyataan sikap hubungan siswa dengan yang berbeda agama, 9 pernyataan sikap hubungan siswa dengan yang berbeda suku, 13 pernyataan untuk sikap hubungan siswa dengan yang berbeda ras dan 16 pernyataan untuk sikap hubungan siswa dengan lingkungan. Selanjutnya dilakukan pengolahan dan analisis, untuk menguji validitas dan reliabilitas.

Pengujian validitas dilakukan untuk memastikan bahwa instrumen yang akan digunakan layak dijadikan alat pengumpul data yang dipahami dan dipersepsikan oleh responden sesuai dengan tujuan penelitian. Pengujian validitas yang dilakukan adalah pengujian validitas isi, karena secara teknis pengujian validitas isi dibantu dengan menggunakan ksis-kisi intrumen. Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang akan diteliti, indikator sebagai tolok ukurdan nomor butir (item) pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator. Dengan kisi-kisi instrumen itu maka pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis. Untuk menguji validitas butir-butir instrumen lebih lanjut, maka selanjutnya diujicobakan, dan dianalisis dengan analisis item (Sugiyono, 2008:353). Uji validitas yang dilakukan adalah uji validitas


(14)

terhadap setiap item pernyataan. Pengujian dilakukan dengan mengkorelasikan setiap item pernyataan dengan jumlah seluruh item (skor total). Dalam penelitian ini, koefisien validitas suatu item pernyataan dinyatakan signifikan jika nilai probabilitas (p-value) untuk koefisien validitas suatu butir item lebih kecil dari 0,05.

Sedangkan pengujian reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Singarimbun dan Sofian Effendi, 1995). Pengujian reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi internal diantara item-item pernyataan dalam suatu instrumen penelitian. Mengingat alat pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel-varibel dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari beberapa pernyataan, maka perlu diuji reliabilitas dari setiap variabel dengan menggunakan metode perhitungan koefisien reliabilitas Alpha yang dikembangkan oleh Cronbach dengan alasan karena jenis data yang akan di analisis yaitu jenis data interval. Hasil perhitungan terdapat pada lampiran 3.

Hasil analisis uji empiris terhadap instrumen penelitian tentang kedisiplinan siswa dalam beribadah, hubungan siswa dengan orang tua, hubungan siswa dengan guru, hubungan siswa dengan saudara, hubungan siswa dengan teman, hubungan siswa dengan orang lain yang lebih tua usianya dan tidak dikenal, hubungan siswa dengan orang yang lebih muda dikenal, hubungan siswa dengan orang yang lebih muda tidak dikenal,


(15)

hubungan siswa dengan yang berbeda agama, hubungan siswa dengan yang berbeda suku, hubungan siswa dengan yang berbeda ras, hubungan siswa dengan lingkungan fisik adalah sebagai berikut:

1. Kedisiplinan siswa dalam beribadah. Dari 38 pernyataan, ternyata 29

pernyataan diantaranya, memiliki koefisien validitas yang signifikan pada α = 0,05 adapun 7 butir pernyataan lainnya yaitu nomer 2, 3, 4, 10, 21, 22, 25, 35 dan 36 koefisien validitasnya tidak signifikan. Proses dan hasil uji validitas ini disajikan pada lampiran 3. Sementara itu koefisien reliabilitas perangkat instrumen untuk mengungkap data kedisiplinan siswa dalam beribadah adalah sebesar r = 0,950 signifikan pada α = 0,01 (proses perhitungannya secara lengkap disajikan pada lampiran 3). Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa instrumen pengungkap data kedisiplinan siswa dalam beribadah, yang terdiri dari 29 butir pernyataan dipandang layak untuk digunakan dalam penelitian.

2. Hubungan siswa dengan orang tua. Setelah diujicobakan, dari 17 pernyataan

ternyata 15 pernyataan diantaranya, memiliki koefisien validitas yang signifikan pada α = 0,05 adapun 2 butir pernyataan lainnya yaitu nomer 11 dan 17 koefisien validitasnya tidak signifikan. Proses dan hasil uji validitas ini disajikan pada 1ampiran 3. Sementara itu koefisien reliabilitas perangkat instrumen untuk mengungkap data hubungan siswa dengan orang tua adalah sebesar r = 0,950 signifikan pada α = 0,01(secara lengkap disajikan pada 1ampiran 3). Dengan demikian, dinyatakan bahwa instrumen pengungkap data hubungan siswa dengan orang tua, yang terdiri dari 15 butir pernyataan dipandang layak untuk digunakan dalam penelitian.


(16)

3. Hubungan siswa dengan guru, setelah diuji cobakan, dari 14 pernyataan

ternyata 12 pernyataan diantaranya, memiliki koefisien validitas yang signifikan pada α = 0,05 adapun 2 butir pernyataan lainnya yaitu nomer 2 dan 6 koefisien validitasnya tidak signifikan. Proses dan hasil uji validitas ini disajikan pada lampiran 3. Sementara itu koefisien reliabilitas perangkat instrumen untuk mengungkap data hubungan siswa dengan guru adalah sebesar r = 0,950 signifikan pada α = 0,01 (proses perhitungannya secara lengkap disajikan pada lampiran 3). Dengan demikian, dinyatakan bahwa instrumen pengungkap data hubungan siswa dengan guru, yang terdiri dari 12 butir pernyataan dipandang layak untuk digunakan dalam penelitian.

4. Hubungan siswa dengan saudara. Setelah diuji cobakan, dari 17 pernyataan

ternyata 9 pernyataan diantaranya memiliki koefisien validitas yang signifikan pada α = 0,05. Adapun 8 butir pernyataan lainnya yaitu nomor 1, 7, 8, 11, 12, 14, 16 dan 17 validitasnya tidak signifikan. Proses dan hasil uji validitas ini disajikan pada lampiran 3. Sementara itu koefisien reliabilitas perangkat instrumen untuk mengungkap data hubungan siswa dengan saudara adalah sebesar r =0,950 signifikan pada α = 0,01 (proses perhitungannya secara lengkap dapat disajikan pada lampiran 3). Dengan demikian, bahwa instrumen pengungkap data hubungan siswa dengan saudara , yang terdiri dari 9 butir pernyataan dipandang layak untuk digunakan dalam penelitian.

5. Hubungan siswa dengan teman. Setelah diuji cobakan, dari 14 pernyataan

ternyata 13 pernyataan memiliki koefisien validitas yang signifikan pada α = 0,05. Adapun 1 butir pernyataan lainnya yaitu nomor 8 koefisien validitasnya tidak signifikan. Proses dan hasil uji validitas ini disajikan pada lampiran 3.


(17)

Sementara itu koefisien reliabilitas perangkat instrumen untuk mengungkap data hubungan siswa dengan teman adalah sebesar r = 0,952 signifikan pada

α = 0,01 (proses perhitungannys secara lengkap disajikan pada lampiran 3). Denagn demikian dapat dinyatakan bahwa instrumen pengungkap data hubungan siswa dengan teman , yang terdiri dari 13 butir pernyataan dipandang layak untuk digunakan dalam penelitian.

6. Hubungan siswa dengan orang lain yang lebih tua usianya dan tidak dikenal .

Setelah diuji cobakan, dari 10 pernyataan ternyata 8 pernyataan diantaranya, memiliki koefisien validitas yang signifikan pada α = 0,05 adapun 2 butir pernyataan lainnya yaitu nomer 3 dan 4 koefisien validitasnya tidak signifikan. Proses dan hasil uji validitas ini disajikan pada lampiran 3. Sementara itu koefisien reliabilitas perangkat instrumen untuk mengungkap data hubungan siswa dengan orang lain yang lebih tua usianya dan tidak dikenal adalah sebesar r = 0,950 signifikan pada α = 0,01 (secra lengkap disajikan pada lampiran 3). Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa instrumen pengungkap data hubungan siswa dengan orang lain yang lebih tua usianya dan tidak dikenal , yang terdiri dari 8 butir pernyataan dipandang layak untuk digunakan dalam penelitian.

7. Hubungan siswa dengan orang lain yang lebih muda usianya dan dikenal.

Setelah diuji cobakan, dari 12 pernyataan ternyata 9 pernyataan diantaranya memiliki koefisien validitas yang signifikan pada α =0,05 adapun 3 butir pernyataan lainnya yaitu nomer 3, 7 dan 10 koefisien validitasnya tidak signifikan. Proses dan hasil uji validitas ini disajikan pada lampiran 3. Sementara itu koefisien reliabilitas perangkat instrumen untuk mengungkap


(18)

data hubungan siswa dengan orang lain yang lebih muda usianya dan dikenal adalah sebesar r = 0.950 signifikan pada α = 0,01 (secara lengkap disajikan pada lampiran 3). Dengan demikian, (proses perhitungannya secara dapat dinyatakan bahwa instrumen pengungkap data hubungan siswa dengan orang lain yang lebih muda usianya dikenal, yang terdiri dari 9 butir pernyataan dipandang layak untuk digunakan dalam penelitian.

8. Hubungan siswa dengan orang lain yang lebih muda usianya dan tidak dikenal. Setelah diuji cobakan, dari 11 pernyataan ternyata ternyata 9

pernyataan diantaranya memiliki koefisien validitas yang signifikan pada α = 0,05. adapun 2 butir pernyataan lainnya yaitu nomer 1 dan 5 koefisien validitasnya tidak signifikan. Proses dan hasil uji validitas ini disajikan pada lampiran 3. Sementara itu koefisien reliabilitas perangkat instrumen untuk mengungkap data hubungan siswa dengan orang lain yang lebih muda usianya dan dikenal adalah sebesar r = 0,952 signifikan pada α = 0,01(secara lengkap disajikan pada lampiran 3). Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa instrumen pengungkap data hubungan siswa dengan orang lain yang lebih muda usianya dan dikenal, yang terdiri dari 9 butir pernyataan dipandang layak untuk digunakan dalam penelitian.

9. Hubungan siswa dengan yang berbeda agama. Setelah diuji cobakan, dari 11

pernyataan ternyata semuanya memiliki koefisien validitas yang signifikan pada α = 0,05. Proses dan hasil uji validitas ini disajikan pada lampiran 3. Sementara itu koefisien reliabilitas perangkat instrumen untuk mengungkap data hubungan siswa dengan yang berbeda agama adalah sebesar r = 0,952 signifikan pada α = 0,01(secara lengkap disajikan pada lampiran 3). Dengan


(19)

demikian, dapat dinyatakan bahwa instrumen pengungkap data hubungan siswa dengan yang berbeda agama, yang terdiri dari 11 butir pernyataan dipandang layak untuk digunakan dalam penelitian.

10.Hubungan siswa dengan yang berbeda suku. Setelah diuji cobakan, dari 9

pernyataan ternyata 7 pernyataan diantaranya, memiliki koefisien validitas yang signifikan pada α = 0,05 adapun 2 butir pernyataan lainnya yaitu nomer 3 dan 5 koefisien validitasnya tidak signifikan. Proses dan hasil uji validitas ini disajikan pada lampiran 3. Sementara itu koefisien reliabilitas perangkat instrumen untuk mengungkap data hubungan siswa dengan yang berbeda suku adalah sebesar r = 0,950 signifikan pada α = 0,01 (secara lengkap disajikan pada 1ampiran 3). Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa instrumen pengungkap data hubungan siswa dengan yang berbeda suku, yang terdiri dari 7 butir pernyataan dipandang layak untuk digunakan dalam penelitian.

11.Hubungan siswa dengan yang berbeda ras. Setelah diuji cobakan, dari 13

pernyataan ternyata 9 pernyataan memiliki koefisien validitas yang signifikan pada α = 0,05, adapun 4 pernyataan lainnya yaitu nomer 1, 8, 10 dan 11 koefisien validitasnya tidak signifikan. Proses dan hasil uji validitas ini disajikan pada lampiran 3. Sementara itu koefisien reliabilitas perangkat instrumen untuk mengungkap data hubungan siswa dengan yang berbeda ras adalah sebesar r = 0,950 signifikan pada α = 0,01 (secara lengkap disajikan pada lampiran 3). Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa instrumen pengungkap data hubungan siswa dengan yang berbeda ras, yang terdiri dari 9 butir pernyataan dipandang layak untuk digunakan dalam penelitian.


(20)

12.Hubungan siswa dengan lingkungan fisik. Setelah diuji cobakan, dari 16

pernyataan ternyata 11 pernyataan memiliki koefisien validitas yang signifikan pada α = 0,05. Adapun 3 pernyataan lainnya yaitu nomer 8, 9, 10, 11 dan 12 koefisien validitasnya tidak signifikan. Proses dan hasil uji validitas ini disajikan pada lampiran 3. Sementara itu koefisien reliabilitas perangkat instrumen untuk mengungkap data hubungan siswa dengan lingkungan fisik berbeda ras adalah sebesar r = 0,950 signifikan pada α = 0,01 (secara lengkap proses perhitungannya disajikan pada lampiran 3). Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa instrumen pengungkap data hubungan siswa dengan lingkungan fisik , yang terdiri dari 11 butir pernyataan dipandang layak untuk digunakan dalam penelitian.

E. Daya Pembeda Item

Pengujian daya beda dilakukan untuk memastikan bahwa instrumen yang akan digunakan layak dijadikan alat pengumpul data yang dipahami dan dipersepsikan oleh responden sesuai dengan tujuan penelitian. Item-item yang mempunyai daya pembeda kecil ada kemungkinan dibuang atau direvisi secara redaksional. Sebagai kriteria pemilihan item berdasar korelasi item-total, biasanya digunakan batasan rix ≥ 0,30. Semua item yang mencapai

korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Item yang memiliki harga rix kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai item yang

memiliki daya deskriminasi rendah. Namun batasan ini merupakan suatu konvensi. Artinya walaupun item itu mempunyai daya beda kurang dari 0,30 masih dapat dipakai dengan pertimbangan tidak akan berakibat menurunkan validitas isi dan validitas yang didasarkan pada kriteria (criterion-related


(21)

validity) (Lemke & Wiersma, 1976; Azwar, 1977). Oleh karena itu, parameter

daya beda item, dalam uji-coba instrumen ini tidak dijadikan patokan tunggal dalam menentukan item mana yang akhirnya diikutkan sebagai bagian item dalam bentuk final, karena disamping korelasi item-total masih ada pertimbangan lain dalam menentukan kualitas skala yaitu tujuan penggunaan hasil ukur skala dan komposisi aspek-aspek atau komponen-komponen yang dicakup oleh kawasan ukur yang harus diungkap oleh skala. Hasil uji-coba instrumen diperoleh melalui hasil perhitungan komputasi indeks daya diskriminasi item dapat dilihat pada lampiran 3. Dari tabel tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Dari 38 item pernyataan yang dipakai untuk mengukur kedisiplinan siswa dalam beribadah, ternyata 14 item diantaranya, memiliki daya beda > 0,30 2. Dari 17 item pernyataan yang dipakai untuk mengukur hubungan siswa

dengan orang tua, ternyata 9 item diantaranya, memiliki daya beda > 0,30 3. Dari 14 item pernyataan yang dipakai untuk mengukur hubungan siswa

dengan guru, ternyata 10 item diantaranya memiliki daya beda > 0,30 4. Dari 17 item pernyataan yang dipakai untuk mengukur hubungan siswa

dengan saudara, ternyata 7 item diantaranya memiliki daya beda > 0,30 5. Dari 14 item pernyataan yang dipakai untuk mengukur hubungan siswa

dengan teman, ternyata 10 item mempunyai daya beda > 0,30

6. Dari 10 item pernyataan yang dipakai untuk mengukur hubungan siswa dengan orang lain yang lebih tua usianya dan tidak dikenal , ternyata 5 item mempunyai daya beda > 0,30.


(22)

7. Dari 12 item pernyataan yang dipakai untuk mengukur Hubungan siswa dengan orang lain yang lebih muda usianya dan dikenal, ternyata ada 7 item yang mempunyai daya beda > 0,30.

8. Dari 11 item pernyataan yang dipakai untuk mengukur hubungan siswa dengan orang lain yang lebih muda usianya dan tidak dikenal, ternyata ada 9 item yang mempunyai daya beda > 0,30.

9. Dari 11 item pernyataan yang dipakai untuk mengukur hubungan siswa dengan yang berbeda agama, ternyata 10 item diantaranya mempunyai daya beda > 0,30.

10. Dari 9 item pernyataan yang dipakai untuk mengukur hubungan siswa dengan yang berbeda suku, ternyata 6 item mempunyai daya beda > 0,30. 11. Dari 13 item pernyataan yang dipakai untuk mengukur hubungan siswa

dengan yang berbeda ras, ternyata 6 item mempunyai daya beda > 0,30. 12. Dari 16 item pernyataan yang dipakai untuk mengukur hubungan siswa

dengan lingkungan fisik, ternyata ada 8 item yang mempunyai daya beda > 0,30 (Azwar, 199:67). Hasil perhitungan terdapat pada tabel lampiran 3.

Berdasarkan uji konseptual dan uji empiris maka jumlah item yang digunakan untuk mengungkap data hubungan manusia dengan Allah (mencakup ibadah makhdah/kedisiplinan siswa dalam menjalankan ibadah sesuai ajaran Islam), hubungan manusia dengan sesama (ibadah ghairi makhdah), termasuk hubungan manusia/siswa dengan lingkungan fisik di sekolah (kebersihan dan keindahan sekolah), dapat diuraikan sebagaimana tabel 3. di bawah ini.


(23)

TABEL 3.8

PERUBAHAN ALAT PENGUMPUL DATA BERDASARKAN HASIL ANALISIS EMPIRIK

Alat Pengumpul Data Uji Coba Variabel/Sub. Variabel Jumlah Pernyataan Pada Waktu Uji Empirik

Pengurangan Item Jumlah Pernyataan yang Digunakan Hubungan manusia dengan Allah

Kedisiplinan Siswa dalam

Beribadah 38 (1-38) 9 29

Hubungan baik dengan sesama manusia

1. Hubungan siswa dengan orang tua 17(1-17) 2 15

2.Hubungan siswa dengan guru 14(1-14) 2 12

3.Hubungan siswa dengan saudara 17(1-17) 8 9

4. Hubungan dengan teman 14(1-14) 1 13

5. Hubungan siswa dg orang lain yg lebih tua usianya dan tdk dikenal

10(1-10) 2 8

6. Hubungan siswa dg yg lebih muda dikenal

12(1-12) 3 9

7. Hubungan siswa dg orang yg lebih muda tdk dikenal

11(1-11) 2 9

8. Hubungan siswa dg yg berbeda agama

11(1-11) 0 11

9. Hubungan siswa dg yg berbeda suku

9(1-9) 2 7

10. Hubungan siswa dengan yang berbeda ras (berbeda keturunan)

13(1-13) 4 9

Hubungan siswa dengan lingkungan fisik

Hubungan siswa dengan lingkungan fisik

16(1-16) 5 11

F. Tehnik Pengumpulan Data

Data terdiri dari data primer dan data sekunder. Tehnik pengumpulan data primer pada penelitian ini adalah dengan cara membagikan daftar pernyataan (kuisioner) untuk diisi oleh responden. Responden diminta untuk memberikan jawaban atas pernyataan dalam bentuk skala Likert yang terdiri atas pilihan : (skor 5) selalu dilakukan, (skor 4) sering dilakukan, (skor 3) kadang-kadang dilakukan, (skor 2) jarang sekali dilakukan dan (skor 1) tidak pernah dilakukan. Menurut Cooper & Emory (1995 : 195) skala Likert dipakai untuk penelitian yang berfokus kepada responden, dimana skala ini diperlukan sebagai suatu skala interval.

Untuk data sekunder sebagai sumber informasi penunjang, pelengkap dan penyempurna dari data primer dapat diperoleh dari melalui berbagai sumber antara lain dengan mempelajari jurnal yang terkait dengan bidang yang diteliti, karya tulis yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya dan laporan lain yang masih ada hubungannya dengan pembahasan penelitian.

Tehnik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto, 1998:134). Ada beberapa macam metode


(24)

pengumpulan data dalam penelitian: “Angket (Quetionnaire), Wawancara atau interviu (interview).

Berdasarkan hal tersebut, maka tehnik pengumpulan data dalam kegiatan penelitian ini dilakukan melalui beberapa langkah berikut :

1. Kuesioner, dalam penelitian ini kuesioner digunakan sebagai teknik yang paling utama. Melalui daftar pernyataan secara tertulis yang disebarkan kepada responden, diharapkan dapat menjawab atau memberikan informasi dari permasalahan yang sedang diteliti. Jenis kuesioner yang digunakan adalah jenis angket tertutup dengan jawaban yang telah disediakan terlebih dahulu. Adapun kelompok respondennya adalah siswa SMP dan MTs yang terdir dari siswa kelas 2 (kls VIII) dan kelas 3 (kls IX).

2. Wawancara, yaitu wawancara langsung dengan responden, digunakan sebagai tehnik yang diharapkan dapat melengkapi dan memperkuat data dengan jalan mengadakan interviu kepada kepala sekolah, guru agama Islam di sekolah yang dijadikan objek penelitian. Dalam kegiatan ini diharapkan dapat memperoleh gambaran tentang faktor-faktor yang berimplikasi terhadap pendidikan agama Islam.

3. Studi literatur dilaksanakan untuk memperoleh data empirik yang relevan dengan masalah yang penyusun teliti, data empirik ini bisa berupa konsep atau teori bahkan hasil-hasil penelitian terdahulu yang sudah diakui keberadaannya.

4. Studi dokumentasi meliputi dokumen KTSP, Silabus, RPP dan administari lainnya yang terkait dengan pengembangan dan implementasi kurikulum Pendidikan Agama Islam yang dilakukan oleh guru agama di sekolah.


(25)

G. Prosedur dan Teknik Analisis Data

1. Prosedur Analisis Data

Kegiatan yang cukup penting dalam keseluruhan proses penelitian adalah pengolahan data. Dengan pengolahan data dapat diketahui tentang makna dari data yang berhasil dikumpulkan. Kegiatan Proses analisis data dalam penelitian ini menempuh prosedur sebagai berikut: Pertama, menentukan skor setiap responden dengan ketentuan seperti telah diungkapkan dalam uraian model instrumen pengungkap data. Kedua, verifikasi data penelitian bertujuan memilahkan data antara data yang memadai dengan data yang yang tidak memadai untuk diolah. Verifikasi ini didasarkan atas kelengkapan jawaban. Jawaban yang tidak lengkap tidak diiukutsertakan dalam pengolahan data lebih lanjut. Dengan cara ini, dari 130 responden ada satu yang tidak memadai untuk diolah, sehingga yang memadai untuk diolah adalah 129 responden. Skor yang diperoleh pada tahap ini tingkat pengukurannya ordinal. Selanjutnya data ordinal ini disajikan dalam tabel induk data sesuai pasangannya masing-masing. Ketiga, membuat pedoman konversi data ordinal ke dalam data interval untuk setiap variabel penelitian dengan menggunakan Method of Sucessive Interval. Keempat, mengubah data ordinal ke data interval sesuai dengan pedoman pada langkah ketiga. Kelima, melakukan analisis data untuk menguji hipotesis. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif berupa rata-rata hitung, median, modus, simpangan baku dan varian untuk analisis univariat. Sementara itu statistik inferensial digunakan untuk uji korelasi, regresi dan analisis jalur. Keseluruhan proses perhitungannya dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Window. Proses dan hasil pengujian


(26)

hipotesis penelitian ini beserta print out program SPSS secara rinci disajikan pada lampiran 3.

2. Teknik Analisis Data

Selanjutnya, dalam menganalisis data penelitian ini ditempuh beberapa teknis analisis berikut ini :

a. Teknik analisis statistik deskriptif, data analisis statistik induktif digunakan untuk menganalisis besar-kecilnya implikasi perilaku keberagamaan siswa terhadap pendidikan agama Islam sebagai variabel independen .

b. Teknik analisis statistik inferensial, digunakan untuk mengungkap tingkat implikasi perilaku keberagamaan siswa terhadap pendidikan agama Islam. c. Teknis analisis sebagaimana disebutkan di atas adalah sebagai berikut:

1) Teknik Analisis Statistik Deskriptif

2) Teknik analisis ini digunakan untuk menjelaskan karakteristik data penelitian dengan menggunakan tabel-tabel antara lain distribusi frekwensi, grafik, diagram, dan beberapa ukuran statistik seperti persentase, rata-rata simpangan baku yang diperlukan.

3) Analisis Statistik Inferensial

Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis tentang implikasi variabel-variabel perilaku keberagamaan siswa terhadap pendidikan agama Islam. Teknik analisis yang digunakan yaitu dengan t-test satu sampel karena untuk menguji hipotesis yang berupa deskriptif dengan jenis data interval (Sugiono, 2008:95).


(1)

validity) (Lemke & Wiersma, 1976; Azwar, 1977). Oleh karena itu, parameter

daya beda item, dalam uji-coba instrumen ini tidak dijadikan patokan tunggal dalam menentukan item mana yang akhirnya diikutkan sebagai bagian item dalam bentuk final, karena disamping korelasi item-total masih ada pertimbangan lain dalam menentukan kualitas skala yaitu tujuan penggunaan hasil ukur skala dan komposisi aspek-aspek atau komponen-komponen yang dicakup oleh kawasan ukur yang harus diungkap oleh skala. Hasil uji-coba instrumen diperoleh melalui hasil perhitungan komputasi indeks daya diskriminasi item dapat dilihat pada lampiran 3. Dari tabel tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Dari 38 item pernyataan yang dipakai untuk mengukur kedisiplinan siswa dalam beribadah, ternyata 14 item diantaranya, memiliki daya beda > 0,30 2. Dari 17 item pernyataan yang dipakai untuk mengukur hubungan siswa

dengan orang tua, ternyata 9 item diantaranya, memiliki daya beda > 0,30 3. Dari 14 item pernyataan yang dipakai untuk mengukur hubungan siswa

dengan guru, ternyata 10 item diantaranya memiliki daya beda > 0,30 4. Dari 17 item pernyataan yang dipakai untuk mengukur hubungan siswa

dengan saudara, ternyata 7 item diantaranya memiliki daya beda > 0,30 5. Dari 14 item pernyataan yang dipakai untuk mengukur hubungan siswa

dengan teman, ternyata 10 item mempunyai daya beda > 0,30

6. Dari 10 item pernyataan yang dipakai untuk mengukur hubungan siswa dengan orang lain yang lebih tua usianya dan tidak dikenal , ternyata 5 item mempunyai daya beda > 0,30.


(2)

7. Dari 12 item pernyataan yang dipakai untuk mengukur Hubungan siswa dengan orang lain yang lebih muda usianya dan dikenal, ternyata ada 7 item yang mempunyai daya beda > 0,30.

8. Dari 11 item pernyataan yang dipakai untuk mengukur hubungan siswa dengan orang lain yang lebih muda usianya dan tidak dikenal, ternyata ada 9 item yang mempunyai daya beda > 0,30.

9. Dari 11 item pernyataan yang dipakai untuk mengukur hubungan siswa dengan yang berbeda agama, ternyata 10 item diantaranya mempunyai daya beda > 0,30.

10. Dari 9 item pernyataan yang dipakai untuk mengukur hubungan siswa dengan yang berbeda suku, ternyata 6 item mempunyai daya beda > 0,30. 11. Dari 13 item pernyataan yang dipakai untuk mengukur hubungan siswa

dengan yang berbeda ras, ternyata 6 item mempunyai daya beda > 0,30. 12. Dari 16 item pernyataan yang dipakai untuk mengukur hubungan siswa

dengan lingkungan fisik, ternyata ada 8 item yang mempunyai daya beda > 0,30 (Azwar, 199:67). Hasil perhitungan terdapat pada tabel lampiran 3.

Berdasarkan uji konseptual dan uji empiris maka jumlah item yang digunakan untuk mengungkap data hubungan manusia dengan Allah (mencakup ibadah makhdah/kedisiplinan siswa dalam menjalankan ibadah sesuai ajaran Islam), hubungan manusia dengan sesama (ibadah ghairi makhdah), termasuk hubungan manusia/siswa dengan lingkungan fisik di sekolah (kebersihan dan keindahan sekolah), dapat diuraikan sebagaimana tabel 3. di bawah ini.


(3)

TABEL 3.8

PERUBAHAN ALAT PENGUMPUL DATA BERDASARKAN HASIL ANALISIS EMPIRIK Alat Pengumpul Data Uji Coba Variabel/Sub. Variabel Jumlah Pernyataan Pada

Waktu Uji Empirik

Pengurangan Item Jumlah Pernyataan yang Digunakan Hubungan manusia dengan Allah

Kedisiplinan Siswa dalam

Beribadah 38 (1-38) 9 29

Hubungan baik dengan sesama manusia

1. Hubungan siswa dengan orang tua 17(1-17) 2 15 2.Hubungan siswa dengan guru 14(1-14) 2 12 3.Hubungan siswa dengan saudara 17(1-17) 8 9

4. Hubungan dengan teman 14(1-14) 1 13

5. Hubungan siswa dg orang lain yg lebih tua usianya dan tdk dikenal

10(1-10) 2 8

6. Hubungan siswa dg yg lebih muda dikenal

12(1-12) 3 9

7. Hubungan siswa dg orang yg lebih muda tdk dikenal

11(1-11) 2 9

8. Hubungan siswa dg yg berbeda agama

11(1-11) 0 11

9. Hubungan siswa dg yg berbeda suku

9(1-9) 2 7

10. Hubungan siswa dengan yang berbeda ras (berbeda keturunan)

13(1-13) 4 9

Hubungan siswa dengan lingkungan fisik

Hubungan siswa dengan lingkungan fisik

16(1-16) 5 11

F. Tehnik Pengumpulan Data

Data terdiri dari data primer dan data sekunder. Tehnik pengumpulan data primer pada penelitian ini adalah dengan cara membagikan daftar pernyataan (kuisioner) untuk diisi oleh responden. Responden diminta untuk memberikan jawaban atas pernyataan dalam bentuk skala Likert yang terdiri atas pilihan : (skor 5) selalu dilakukan, (skor 4) sering dilakukan, (skor 3) kadang-kadang dilakukan, (skor 2) jarang sekali dilakukan dan (skor 1) tidak pernah dilakukan. Menurut Cooper & Emory (1995 : 195) skala Likert dipakai untuk penelitian yang berfokus kepada responden, dimana skala ini diperlukan sebagai suatu skala interval.

Untuk data sekunder sebagai sumber informasi penunjang, pelengkap dan penyempurna dari data primer dapat diperoleh dari melalui berbagai sumber antara lain dengan mempelajari jurnal yang terkait dengan bidang yang diteliti, karya tulis yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya dan laporan lain yang masih ada hubungannya dengan pembahasan penelitian.

Tehnik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto, 1998:134). Ada beberapa macam metode


(4)

pengumpulan data dalam penelitian: “Angket (Quetionnaire), Wawancara atau interviu (interview).

Berdasarkan hal tersebut, maka tehnik pengumpulan data dalam kegiatan penelitian ini dilakukan melalui beberapa langkah berikut :

1. Kuesioner, dalam penelitian ini kuesioner digunakan sebagai teknik yang paling utama. Melalui daftar pernyataan secara tertulis yang disebarkan kepada responden, diharapkan dapat menjawab atau memberikan informasi dari permasalahan yang sedang diteliti. Jenis kuesioner yang digunakan adalah jenis angket tertutup dengan jawaban yang telah disediakan terlebih dahulu. Adapun kelompok respondennya adalah siswa SMP dan MTs yang terdir dari siswa kelas 2 (kls VIII) dan kelas 3 (kls IX).

2. Wawancara, yaitu wawancara langsung dengan responden, digunakan sebagai tehnik yang diharapkan dapat melengkapi dan memperkuat data dengan jalan mengadakan interviu kepada kepala sekolah, guru agama Islam di sekolah yang dijadikan objek penelitian. Dalam kegiatan ini diharapkan dapat memperoleh gambaran tentang faktor-faktor yang berimplikasi terhadap pendidikan agama Islam.

3. Studi literatur dilaksanakan untuk memperoleh data empirik yang relevan dengan masalah yang penyusun teliti, data empirik ini bisa berupa konsep atau teori bahkan hasil-hasil penelitian terdahulu yang sudah diakui keberadaannya.

4. Studi dokumentasi meliputi dokumen KTSP, Silabus, RPP dan administari lainnya yang terkait dengan pengembangan dan implementasi kurikulum Pendidikan Agama Islam yang dilakukan oleh guru agama di sekolah.


(5)

G. Prosedur dan Teknik Analisis Data

1. Prosedur Analisis Data

Kegiatan yang cukup penting dalam keseluruhan proses penelitian adalah pengolahan data. Dengan pengolahan data dapat diketahui tentang makna dari data yang berhasil dikumpulkan. Kegiatan Proses analisis data dalam penelitian ini menempuh prosedur sebagai berikut: Pertama, menentukan skor setiap responden dengan ketentuan seperti telah diungkapkan dalam uraian model instrumen pengungkap data. Kedua, verifikasi data penelitian bertujuan memilahkan data antara data yang memadai dengan data yang yang tidak memadai untuk diolah. Verifikasi ini didasarkan atas kelengkapan jawaban. Jawaban yang tidak lengkap tidak diiukutsertakan dalam pengolahan data lebih lanjut. Dengan cara ini, dari 130 responden ada satu yang tidak memadai untuk diolah, sehingga yang memadai untuk diolah adalah 129 responden. Skor yang diperoleh pada tahap ini tingkat pengukurannya ordinal. Selanjutnya data ordinal ini disajikan dalam tabel induk data sesuai pasangannya masing-masing. Ketiga, membuat pedoman konversi data ordinal ke dalam data interval untuk setiap variabel penelitian dengan menggunakan Method of Sucessive Interval. Keempat, mengubah data ordinal ke data interval sesuai dengan pedoman pada langkah ketiga. Kelima, melakukan analisis data untuk menguji hipotesis. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif berupa rata-rata hitung, median, modus, simpangan baku dan varian untuk analisis univariat. Sementara itu statistik inferensial digunakan untuk uji korelasi, regresi dan analisis jalur. Keseluruhan proses perhitungannya dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Window. Proses dan hasil pengujian


(6)

hipotesis penelitian ini beserta print out program SPSS secara rinci disajikan pada lampiran 3.

2. Teknik Analisis Data

Selanjutnya, dalam menganalisis data penelitian ini ditempuh beberapa teknis analisis berikut ini :

a. Teknik analisis statistik deskriptif, data analisis statistik induktif digunakan untuk menganalisis besar-kecilnya implikasi perilaku keberagamaan siswa terhadap pendidikan agama Islam sebagai variabel independen .

b. Teknik analisis statistik inferensial, digunakan untuk mengungkap tingkat implikasi perilaku keberagamaan siswa terhadap pendidikan agama Islam. c. Teknis analisis sebagaimana disebutkan di atas adalah sebagai berikut:

1) Teknik Analisis Statistik Deskriptif

2) Teknik analisis ini digunakan untuk menjelaskan karakteristik data penelitian dengan menggunakan tabel-tabel antara lain distribusi frekwensi, grafik, diagram, dan beberapa ukuran statistik seperti persentase, rata-rata simpangan baku yang diperlukan.

3) Analisis Statistik Inferensial

Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis tentang implikasi variabel-variabel perilaku keberagamaan siswa terhadap pendidikan agama Islam. Teknik analisis yang digunakan yaitu dengan t-test satu sampel karena untuk menguji hipotesis yang berupa deskriptif dengan jenis data interval (Sugiono, 2008:95).