PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA ANAK SISWA KELAS II SD KANISIUS BANTUL SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 20092010 MELALUI PENDEKATAN BERBASIS MASALAH

  

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA ANAK

SISWA KELAS II SD KANISIUS BANTUL

SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2009/2010

MELALUI PENDEKATAN BERBASIS MASALAH

  

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Oleh:

Ratna Kuntari Ningrum

081134207

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

  

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA ANAK

SISWA KELAS II SD KANISIUS BANTUL

SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2009/2010

MELALUI PENDEKATAN BERBASIS MASALAH

  

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Oleh:

Ratna Kuntari Ningrum

081134207

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

  

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk : Suamiku tercinta :

  Drs. Vincentius Suryandardiyanta, M.Si.

  Anak-anakku tersayang: 1.

   Maria Sophia Saptaningtyas 2. Justine Kania Kusumawardhani 3. Gregorius Ganjar Wiranegara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  MOTTO

  When we have a big problem… don’t say, “God, I have a big problem”…. But we must say, “Problem, I have a BIG GOD”.

  Hidup paling berharga bila digunakan untuk sesuatu yang bermakna abadi (William James)

  Tanpa perjuangan tak mungkin ada kemajuan (Fredrick Douglass) Tuhanlah yang menyelesaikan apa yang tidak mampu kita selesaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 06 September 2010 Penulis Ratna Kuntari Ningrum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : RATNA KUNTARI NINGRUM Nomor Mahasiswa : 081134207 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA ANAK SISWA KELAS II SD KANISIUS BANTUL SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2009/2010 MELALUI PENDEKATAN BERBASIS MASALAH. beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 06 September 2010 Yang menyatakan Ratna Kuntari Ningrum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

  Ningrum, Ratna Kuntari. 2010. Peningkatan Kemampuan Menyimak Cerita Anak Siswa Kelas II SD Kanisius Bantul Semester 2 Tahun Ajaran 2009/2010 melalui Pendekatan Berbasis Masalah. Skripsi S1. Yogyakarta: PGSD, FKIP, USD.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pendekatan berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita anak siswa kelas II SD Kanisius Bantul semester 2 tahun ajaran 2009/2010. Hal ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada kompetensi dasar Menceritakan Kembali Isi Dongeng yang Didengarnya. Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Bantul pada tanggal 21-30 April 2010. Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dengan 2 (dua) siklus. Tiap siklus dilaksanakan dalam 2 (dua) kali pertemuan. Pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan alat ukur tes dan non tes untuk mengetahui jumlah siswa yang mencapai nilai KKM.

  Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pendekatan berbasis masalah yang menggunakan media gambar dan media audio visual dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyimak cerita anak. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya peningkatan jumlah siswa yang mencapai nilai KKM. Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sebelum tindakan adalah 45,2%. Pada siklus 1 jumlah siswa yang mencapai nilai KKM meningkat menjadi 61,3%, lalu pada siklus 2 menjadi 87%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Pendekatan Berbasis Masalah dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita anak siswa kelas II SD Kanisius Bantul semester 2 tahun ajaran 2009/2010.

    Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, terdapat saran yang

  dapat menjadi bahan pertimbangan guru untuk kemajuan belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hendaknya guru dapat lebih kreatif dalam menggunakan model-model pembelajaran inovatif khususnya model Pembelajaran Berbasis Masalah karena model pembelajaran ini dapat melatih keterampilan berpikir siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

  Kata Kunci: Pendekatan Berbasis Masalah, Kemampuan Menyimak Cerita Anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

Ningrum, Kuntari Ratna. 2010. The Increase of the Ability to Listen to Tale of

nd nd

  2 Grade Students of SD Kanisius Bantul in 2 Semester, Year 2009/2010 through Case-Based Approach . S1 Thesis. Yogyakarta: Elementary School

  Teacher Education Study Program, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University. Keyword: Case-Based Approach, the Ability to Listen to Tale.

  This research aims to figure out whether the use of case-based approach

  nd

  could increase 2 grade students’ ability to listen to a tale. The background of this research is the low grade that students get in retelling the tale as the basic

  st

  competence. This research is conducted in SD Kanisius Bantul on April 21 till

  th

  30 , 2010. The type of this research is Class Action Research which is divided into two cycles. Each cycle is conducted in two meetings. The data is gathered by using measurement test and non-test to figure out the number of students who achieve the KKM.

  The result of this research shows that case-based approach that uses pictures and audio-visual as the medium could increase students’ ability to listen to a tale. It could be seen from the increase number of students who achieve the KKM. The percentage of students who achieve the KKM before the research is conducted is 45.2%. In the first cycle, this percentage increases to 61.3%, and then 87% in the second cycle. From the data that has been gathered, it can be

  nd

  concluded that case-based approach could increase 2 grade students’ ability to listen to a tale in SD Kanisius Bantul, year 2009/2010.

  Based on the data that has been gathered in this research, there is a suggestion that could be a consideration for teacher to get students’ improvement in learning Indonesia. Teacher is expected to be more creative in using innovative learning models especially models that are associated to case-based approach. This models could train a better students’ way of thinking, so it could increase students’ grade.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan petunjuk dan rahmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menyimak Cerita Anak Siswa Kelas II SD Kanisius Bantul Semester 2 Tahun Ajaran 2009/2010 Melalui Pendekatan Berbasis Masalah” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan sesuai dengan program studi yang ditempuh.

  Penulis menyadari bahwa dalam persiapan dan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, maka dari itu pada penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Drs. T. Sarkim, M.Ed, Ph.D. selaku Dekan FKIP.

  2. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Ketua Program Studi PGSD USD.

  3. Dr. Yuliana Setiyaningsih selaku pembimbing I, terimakasih atas bimbingan, waktu, dan perhatian yang telah diberikan.

  4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd. selaku pembimbing II, terimakasih atas bimbingan, waktu, dan perhatian yang telah diberikan.

  5. Keluarga besar SD Kanisius Bantul yang telah membantu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  6. Teman-teman IX B yang selalu memberikan dukungan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang bermanfaat membangun untuk kemajuan skripsi ini. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca skripsi ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.

  Yogyakarta,

  12 Agustus 2010 Penulis Ratna Kuntari Ningrum

  DAFTAR ISI Halaman

  HALAMAN JUDUL ………………………………………….……….. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………….....………. ii HALAMAN PENGESAHAN ……………………………….....…….... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………….....……. iv HALAMAN MOTTO ……………………………………………..……. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………...…..…. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

  KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ……… vii ABSTRAK ……………………………………………………………... viii

  

ABSTRACT …………………………………………………………..... ix

  KATA PENGANTAR ………………………………………………..... x DAFTAR ISI ………………………………………………………….... xii DAFTAR BAGAN …………………………………………………....... xv DAFTAR DIAGRAM ………………………………………………….. xvi DAFTAR TABEL ……………………………………………………..... xvii DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xviii

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian …………………………………... 1 B. Rumusan Masalah …………………………………………..

  2 C. Tujuan Penelitian …………………………………………....

  3 D. Kontribusi Penelitian ………………………………………..

  3 E. Variabel Penelitian ………………………………………….. 3

  BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu ……….………………...……………... 5 B. Pembelajaran Terpadu.............................................................

  7 1. Pengertian Pembelajaran Terpadu.......................................

  7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Model-model Pembelajaran Terpadu..................................

  35 5. Kekurangan Pendekatan Berbasis Masalah......................

  E. Jadwal Penelitian....................................................................... 55

  D. Teknik Pengumpulan Data, Analisis Data, dan Instrumen Penelitian …........................................................................…. 50

  2. Siklus 2 ………………………………………………….. 45

  1. Siklus 1 …………………………………………………... 42

  41 C. Rencana Tindakan ………………………………………..…. 42

  40 B. Desain Penelitian ………………………………………..…..

  BAB III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian……………………………...………..…....

  37 G. Hipotesis................................................................................ 39

  36 F. Kerangka Berpikir..................................................................

  32 4. Kelebihan Pendekatan Berbasis Masalah.........................

  10 C. Kemampuan Menyimak Cerita Anak……………..…………

  2. Karakteristik Pendekatan Berbasis Masalah...….………………………………..…............... 31 3. Langkah-langkah Pendekatan Berbasis Masalah..............

  30

  27 E. Pendekatan Berbasis Masalah….…………….……………… 30 1. Pengertian Pendekatan Berbasis Masalah ..……………..

  3. Media Pembelajaran yang Mendukung Kegiatan Menyimak …...…....………………..................

  2. Peranan Media Pembelajaran ...…………………………. 27

  1. Pengertian Media…...…………………………………..... 26

  24 D. Media Pembelajaran………...……………………………….. 26

  2. Menyimak............……………..……………………........ 14 3. Cerita Anak........ ………….…………………………......

  1. Pengertian Kemampuan……………….…..……….…….. 14

  14

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian …………………………… 56

  1. Siklus 1 …………………………………………………... 57

  2. Siklus 2 ………………………………………….………. 61

  B. Hasil Penelitian dan Pembahasan …...…………………….… 64

  1. Hasil Kemampuan Menyimak Pada siklus 1 .....………..... 64

  2. Hasil Kemampuan Menyimak Pada siklus 2....………….. 66

  C. Refleksi ……………………………………………………… 68

  1. Siklus 1 …………………………………………………... 68

  2. Siklus 2 ………………………………………………….. 69

  BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ………………………………………………….. 71 B. Saran ………………………………………………………… 72 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN............................................................................................... 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR BAGAN

  Halaman Bagan 1. Langkah-langkah PBL.................................... ......…………..... 34 Bagan 2. Langkah-langkah Penelitian.......................................... .……… 41 Bagan 3. Proses Pembelajaran Menyimak Melalui PBL Tiap Siklus .….. 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Halaman Diagram 1. Perbandingan jumlah siswa yang mencapai KKM antara kondisi awal dan siklus 1 ...............................

  66 Diagram 2. Perbandingan jumlah siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2 ..................

  67

  DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1. Target Keberhasilan tiap siklus ...........................................

  42 Tabel 2. Pedoman penskoran soal evaluasi .......................................

  51 Tabel 3. Rubrik Penilaian Menceritakan Kembali Isi Dongeng .......

  52 Tabel 4. Rubrik Penilaian Papan Curhat dan Pesan Indah .................

  54 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1 Jaring-jaring Tema…...…………………………………...

  74 Lampiran 2 Silabus……………………………………………………

  75 Lampiran 3 RPP Siklus 1 Pertemuan 1 ……………………………….

  79 Lampiran 4 LKS Siklus 1 Pertemuan 1 ....…………………………….

  83 Lampiran 5 Soal Evaluasi ..........................................…………………

  85 Lampiran 6 RPP Siklus 1 Pertemuan 2 …......………………………....

  87 Lampiran 7 LKS Siklus 1 Pertemuan 2 ……………………………….

  89 Lampiran 8 RPP Siklus 2 Pertemuan 1 ……………………………….

  91 Lampiran 9 RPP Siklus 2 Pertemuan 2 ……………………………….

  94 Lampiran 10 LKS Siklus 2 Pertemuan 2 ……………………………..

  96 Lampiran 11 Nilai Siswa Pada Kondisi Awal ………………………...

  98 Lampiran 12 Skor Evaluasi Siklus 1 Pertemuan 1...………………….

  99 Lampiran 13 Skor Ringkasan Cerita Siklus 1 Pertemuan 1 …………. 100 Lampiran 14 Skor Papan Curhat........... ....…………………………... 101 Lampiran 15 Skor Evaluasi Siklus 2 Pertemuan 1 ..…………..……... 102 Lampiran 16 Skor Ringkasan Cerita Siklus 2 Pertemuan 1 ..………... 103 Lampiran 17 Skor Pesan Indah ..............…………………………….. 104 Lampiran 18 Nilai Siswa Pada Siklus 1 ……....……………………... 105 Lampiran 19 Nilai Siswa Pada Siklus 2 ……………………………... 106 Lampiran 20 Perbandingan Nilai Siswa Pada Kondisi Awal,

  Siklus 1, dan Siklus 2 ........……………………………... 107 Lampiran 21 Kisi-kisi Soal ………..…………………………………. 108 Lampiran 22 Jadwal Penelitian ..........................……………………... 110 Lampiran 23 Media Gambar Pada Siklus 1 ………………………….. 111 Lampiran 24 Dokumentasi ..................……………………………….. 115 Lampiran 25 Produk Siswa Pada Siklus 1 .…………………………… 119 Lampiran 26 Produk Siswa Pada Siklus 2..………………………….... 120 Lampiran 27 Surat Ijin Penelitian ..............………………………….... 123

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan suatu hal yang paling penting dalam

  kehidupan manusia. Manusia selalu berkomunikasi karena pada hakekatnya manusia adalah sebagai makhluk sosial yang selalu berhubungan dengan orang lain. Manusia memerlukan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam berbahasa terdapat empat aspek keterampilan yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan menulis dan keterampilan membaca. Keempat keterampilan tersebut merupakan satu kesatuan (catur tunggal). Menyimak dan berbicara telah dipelajari sebelum memasuki usia sekolah (pra sekolah), sedangkan membaca dan menulis dipelajari saat memasuki usia sekolah. Paul T. Rankin (dalam Tarigan 1980:58) mengemukakan bahwa menyimak merupakan aspek yang mempunyai peranan paling besar dari empat keterampilan berbahasa yang lain yaitu dengan presentase 45%, sedangkan berbicara 30%, membaca 16%, dan menulis 9%.

  Pada pembelajaran menyimak, khususnya pada kompetensi dasar “Menceritakan kembali isi dongeng yang didengarnya”, siswa kelas II SD Kanisius Bantul sering mengalami kesulitan terutama dalam menanggapi isi dongeng. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa kelas II SD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  tersebut, jumlah siswa yang dapat mencapai KKM hanya 14 orang (45,2%). Faktor penyebab rendahnya kemampuan menyimak cerita anak siswa kelas II SD Kanisius Bantul adalah siswa kurang memahami cerita yang didengar, siswa kurang tertarik dengan cerita yang disampaikan oleh guru, dan karena kurangnya penggunaaan media dalam pembelajaran.

  Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan menggunakan media gambar dan audio visual melalui pendekatan berbasis masalah yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pembelajaran menyimak melalui pendekatan berbasis masalah menggunakan masalah nyata (real) yang dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari. Dalam hal ini siswa dituntut untuk mencari solusi dari beberapa bidang ilmu, menantang siswa untuk belajar hal baru, mandiri, bekerjasama secara kolaboratif, komunikatif dan kooperatif. Melalui pembelajaran menyimak dengan menggunakan pendekatan berbasis masalah ini siswa akan belajar untuk dapat berpikir secara kritis dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran menyimak melalui pendekatan berbasis masalah ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

B. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah melalui pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita anak siswa kelas II SD Kanisius Bantul semester 2 tahun ajaran 2009/2010.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita anak siswa kelas II SD Kanisius Bantul semester 2 tahun ajaran 2009/2010.

  D. Kontribusi Penelitian

  1. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan tentang materi cerita anak (dongeng) dengan menggunakan media gambar dan audio visual serta suatu pembelajaran melalui pendekatan berbasis masalah.

  2. Bagi guru, dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita anak.

  3. Bagi siswa, dapat menjadi suatu pembelajaran yang baru yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar.

  E. Variabel Penelitian

  Pada penelitian tindakan kelas terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang diperkirakan mempengaruhi variabel lain, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel dalam penelitian tindakan kelas ini adalah kemampuan menyimak cerita anak siswa kelas II SD Kanisius Bantul Semester 2 Tahun Ajaran 2009/2010 melalui Pendekatan Berbasis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sedangkan variabel terikatnya adalah peningkatan kemampuan menyimak cerita anak siswa kelas II SD Kanisius Bantul Semester 2 Tahun Ajaran 2009/2010.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Widodo, Fajar Wahyu (2009) melakukan penelitian tentang Peningkatan Kemampuan Menyimak Dongeng Melalui Penerapan Pembelajaran Model Terapi Earobics pada Siswa Kelas V SD Negeri Kebonagung II Pakisaji Tujuan Penelitian tersebut adalah untuk mengetahui Kabupaten Malang.

  peningkatan kemampuan menyimak dongeng melalui penerapan pembelajaran model terapi earobics pada siswa kelas V SD Negeri Kebonagung II Pakisaji Kabupaten Malang. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti tentang keterampilan menyimak dongeng pada pratindakan, siklus I, dan siklus II menunjukkan peningkatan nilai rata-rata kelas. Dari segi hasil belajar siswa pratindakan, nilai rata-rata menyimak dongeng sebesar 64,96. Pada siklus I terjadi peningkatan sebesar 6,2% dengan nilai rata-rata 71,16 dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 10,73% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 81,89. Peningkatan dari pratindakan ke siklus II adalah 16,93%.

  Budianto, Edy (2009) melakukan penelitian tentang Meningkatkan

  Keterampilan Menyimak Isi Teks Cerita Rakyat Melalui Model Pembelajaran Snowball Throwing Kelas V SDN Kesatrian 1 Kota Malang. Tujuan penelitian

  ini untuk mengetahui apakah model pembelajaran Snowball Throwing dapat meningkatkan Keterampilan menyimak isi teks cerita rakyat siswa kelas V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  rata-rata hasil belajar pratindakan adalah 60,7. Pada siklus 1 meningkat menjadi 71,29, sedangkan pada siklus 2 meningkat menjadi 88,06. Penelitian ini juga mengukur keaktifan siswa. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan pada segi keaktifan siswa. Pada siklus 1 keaktifan siswa sebesar 67%, lalu pada siklus 2 meningkat menjadi 100%.

  Kedua penelitian di atas memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan. Persamaannya yaitu sama-sama bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menyimak suatu cerita dan hasilnya ketiga penelitian sama-sama mengalami kepeningkatan. Beberapa perbedaannya adalah terletak pada (1) model pembelajaran yang digunakan, (2) segi peningkatan yang dilihat, dan (3) media yang digunakan. Pada penelitian di atas menggunakan model pembelajaran Terapi Earobics dan Snowball

  Throwing sedangkan penelitian yang dilakukan menggunakan model

  Pembelajaran Berbasis Masalah. Kedua penelitian di atas sama –sama melihat adanya peningkatan dari nilai rata-rata siswa sedangkan penelitian yang dilakukan melihat adanya peningkatan dari jumlah siswa yang mencapai KKM. Kedua penelitian di atas tidak memakai media sama sekali sedangkan penelitian yang dilakukan menggunakan media gambar dan media audio visual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Pembelajaran Terpadu 1. Pengertian Pembelajaran Terpadu

  Menurut Jono T.R (dalam Trianto, 2009:56) pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individu maupun kelompok, aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik. Senada dengan pendapat di atas menurut Hadisubroto (dalam Trianto, 2009:56), pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang diawali dengan suatu pokok bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasan yang lain, konsep tertentu dikaitkan dengan konsep lain yang dilakukan secara spontan atau direncanakan baik dalam satu bidang studi atau lebih dan dengan beragam pengalaman belajar anak maka pembelajaran akan menjadi lebih bermakna. Pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang menunjuk pada kegiatan belajar yang terorganisasikan secara lebih terstruktur yang bertolak pada tema-tema tertentu atau pelajaran tertentu sebagai suatu titik pusatnya (Ika, Melani, 2008:3). Sementara itu, Sugiyanto (2009:127) mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu adalah suatu pendekatan belajar mengajar yang mengajarkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman bermakna kepada anak didik.

  Dari beberapa uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran terpadu adalah suatu proses pembelajaran yang terorganisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  yang bertujuan untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran terpadu anak akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengamatan langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang mereka pelajari. Pembelajaran terpadu lebih mengutamakan pada tindakan nyata bukan hanya pada konsep dan teori.

2. Karakteristik Pembelajaran Terpadu

  Menurut Sugiyanto (2009:132), pembelajaran terpadu memiliki beberapa karakteristik, yaitu: a. Holistik

  Suatu tema atau pokok bahasan dalam pembelajaran terpadu dapat dipelajari secara keseluruhan, utuh tidak terpecah menjadi bagian per bagian. Hal tersebut sesuai dengan kerangka berpikir siswa Sekolah Dasar. Siswa Sekolah Dasar memiliki kerangka berpikir secara holistik atau menyeluruh. Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi. Dalam kehidupan sehari- hari mereka tidak melihat mata pelajaran bediri sendiri-sendiri. Mereka melihat suatu obyek atau peristiwa yang didalamnya memuat sejumlah konsep atau materi beberapa materi pelajaran. Misalnya, saat siswa ikut berbelanja di pasar. Mereka akan dihadapkan pada suatu konsep operasi hitung (Matematika), aneka sayuran, dan buah-buahan (IPA),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  percakapan antara pembeli dan penjual (Bahasa Indonesia), berbagai jenis pekerjaan (IPS) dan beberapa materi lainnya.

  b. Bermakna Pembelajaran terpadu mengutamakan pembentukan kebermaknaan dengan membentuk skema dalam pikiran anak yang mengkaitkan konsep satu dengan konsep lainnya. Kebermaknaan tersebut dapat merangsang siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang muncul dalam kehidupannya.

  c. Otentik Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa untuk memahami secara langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajari melalui kegiatan belajar secara langsung. Dalam pembelajaran, guru bertindak sebagai fasilitator sehingga siswa akan memahami suatu konsep dari hasil belajarnya sendiri. Guru memberi bimbingan selama proses pembelajaran.

  d. Aktif Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran baik keaktifan fisik, mental, intelektual maupun emosional guna untuk tercapainya hasil belajar yang optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Model-model Pembelajaran Terpadu

  a. Pembelajaran Terpadu Model Connected 1) Pengertian

  Fogarty (dalam Trianto, 2009:39) mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu model connected (terhubung) ini merupakan model integrasi interbidang studi. Model ini mengintegrasikan satu konsep dan keterampilan dalam suatu pokok bahasan yang kemudian dikaitkan dengan pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang lain namun keduanya masih dalam satu bidang studi.

  2) Keunggulan dan kelemahan Hadisubroto (dalam Trianto, 2009;40) mengemukakan keunggulan dan kelemahan dari pembelajaran terpadu model terhubung. Keunggulannya adalah: (a) siswa mempunyai gambaran yang lebih komprehensif atau menyeluruh tentang materi atau bahan ajar yang mereka pelajari; (b) siswa mempunyai waktu yang cukup untuk mempelajari konsep yang ada; (c) siswa dapat mengkonseptualisasi kembali dan mengasimilasi gagasan secara bertahap; (d) pembelajaran terpadu model terhubung tidak menganggu kurikulum yang ada. Sedangkan kelemahan dari pembelajaran model terhubung adalah berbagai bidang studi masih tetap terpisah dan nampak tidak ada hubungan meskipun hubungan-hubungan itu telah disusun secara jelas di dalam satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b. Pembelajaran Terpadu Model Webbed 1) Pengertian

  Pembelajaran terpadu model webbed adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik (Trianto, 2009:41). Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Tema dapat ditetapkan dengan negoisasi antara guru dan siswa atau dengan cara diskusi dengan sesama guru. Setelah tema ditentukan, guru lalu mengembangkan sub-sub tema dengan memperhatikan kaitannya dengan bidang studi. Setelah itu, guru mengembangkan aktivitas belajar yang harus dilakukan siswa. 2) Keunggulan dan kelemahan

  Trianto (2009:42) menyebutkan terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan dari pembelajaran terpadu model webbed ini.

  Keunggulannya adalah: (1) penyeleksian tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak untuk belajar, (2) lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman, (3) memudahkan perencanaan, (4) memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat kegiatan-kegiatan dan ide-ide berbeda yang terkait.

  c. Pembelajaran Terpadu Model Integrated 1) Pengertian

  Pembelajaran terpadu model integrated (keterpaduan) adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  studi, menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan belajar, konsep dan sikap yang saling tumpang tindih dalam beberapa bidang studi (Fogarty dalam Trianto, 2009:43). Keterampilan-keterampilan belajar itu meliputi keterampilan berpikir (thinking skill), keterampilan sosial (social skill) dan keterampilan mengorganisir (organizing skill).

  2) Keunggulan dan kelemahan Trianto (2009:44) menyebutkan terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan dari pembelajaran terpadu model integrated ini.

  Keunggulannya adalah: (1) Pembelajaran ini memungkinkan adanya pemahaman antar bidang studi karena lebih memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berpikir dan penemuan ide-ide sehinga pembelajaran akan semakin kaya dan berkembang, (2) pembelajaran ini dapat memotivasi siswa dalam belajar, (3) pembelajaran model ini tidak memerlukan penambahan waktu untuk bekerja dengan guru lain. Guru juga tidak perlu mengulang materi yang tumpang tindih sehingga efisiensi dan efektivitas pembelajaran akan tercapai.

  Kekurangan dari model integrated ini adalah: (1) guru harus lebih menguasai konsep, sikap, dan keterampilan yang diprioritaskan, (2) guru akan mengalami kesulitan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  akan memerlukan tim antar bidang studi baik dalam perencanaannya maupun pelaksanaannya, (4) pengintegrasian kurikulum dengan konsep-konsep dari masing-masing bidang studi menuntut adanya sumber belajar yang beraneka ragam.

  d. Pembelajaran Terpadu Model Nested 1) Pengertian

  Pembelajaran terpadu model nested (tersarang) adalah pembelajaran yang secara khusus meletakkan fokus pengintegrasian pada sejumlah keterampilan belajara yang ingin dilatihkan dalam suatu unit pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran (Trianto, 2009:45). Karakteristik mata pelajaran menjadi pijakan dalam pembelajaran model nested ini. Fogarty (dalam Trianto, 2009:45) memberi contoh untuk setiap jenis mata pelajaran sosial dan bahasa dapat dipadukan keterampilan berpikir (thinking skill) dan keterampilan sosial (social skill). Sedangkan untuk mata pelajaran matematika dan IPA dapat memadukan keterampilan berpikir (thinking skill) dan keterampilan mengorganisir (organizing skill).

  2) Keunggulan dan kelemahan Trianto (2009:46) menyebutkan terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan dari pembelajaran terpadu model nested ini.

  Keunggulannya adalah guru dapat memadukan beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sehingga pembelajaran akan semakin kaya dan berkembang selain itu siswa juga terlatih untuk mengintegrasikan beberapa keterampilan. Kekurangan dari model nested ini adalah guru harus benar-benar mempunyai perencanaan yang baik dan matang dalam memadukan beberapa keterampilan yang menjadi target dalam suatu pembelajaran. Hal ini akan berdampak pada siswa dimana prioritas pelajaran akan menjadi kabur karena siswa diarahkan untuk melakukan beberapa tugas belajar sekaligus.

  Pada penelitian ini, peneliti akan melaksanakan proses pembelajaran terpadu model webbed (terjaring).

C. Kemampuan Menyimak Cerita Anak 1. Pengertian Kemampuan

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:552) kemampuan adalah sanggup; bisa; kesanggupan; kebisaan.

2. Menyimak a. Pengertian Menyimak

  Dalam keterampilan berbahasa (language arts, language skills), terdapat empat aspek kebahasaan yang meliputi keterampilan mendengarkan atau menyimak (listening skills), keterampilan menulis (writing skills), keterampilan membaca (reading skills), dan keterampilan berbicara (speaking skills). Keempat aspek kebahasaan tersebut saling terintegrasi satu sama lain. Dalam penelitian ini akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang- lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 1980:19).

  Kemampuan menyimak merupakan faktor penting bagi kesuksesan seseorang dalam kegiatan belajar. Menyimak dapat membantu siswa untuk menangkap ide pokok atau ide utama yang diajukan oleh si pembicara.

b. Tujuan Menyimak

  Menurut Tarigan (1980:5), ada beberapa tujuan dalam kegiatan menyimak, yaitu: 1) Untuk membedakan dan menemukan unsur-unsur fonetik dan struktural kata lisan.

  2) Untuk menemukan dan memperkenalkan bunyi-bunyi, kata-kata atau ide-ide baru kepada pendengar.

  3) Untuk mendengarkan secara terperinci agar dapat menginterpretasikan ide pokok dan menanggapi secara tepat.

  4) Untuk menyimak ide utama yang dinyatakan dalam kalimat topik atau kalimat penunjuk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c. Tahap Menyimak

  Yuliana ( 1992:63) mengemukakan bahwa menyimak melibatkan tiga tahapan penting. Tahap pertama adalah interpretasi, yaitu kemampuan menafsirkan hal-hal yang didengar. Tahap ini menandai apakah seseorang memahami atau tidak apa yang didengar. Tahap kedua adalah evaluasi, yaitu kemampuan untuk membuat suatu keputusan berdasarkan informasi yang didengar. Tahap ini menandai kemampuan seseorang tentang bagaimana menggunakan informasi tersebut. Tahap ketiga atau terakhir adalah reaksi. Pada tahap terakhir ini, penyimak akan menindaklanjuti tentang apa yang telah didengar. Penyimak akan menindaklanjuti dengan melakukan suatu reaksi.

  d. Jenis-jenis Menyimak

  Menurut Tarigan (1980:8), terdapat beberapa jenis kegiatan menyimak, yaitu: 1) Menyimak ekstensif

  Menyimak ekstensif adalah kegiatan menyimak yang berhubungan dengan atau mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu bahasa, tidak perlu di bawah bimbingan seorang guru. Tujuan utama dari penggunaaan kegiatan menyimak ekstensif adalah untuk menyajikan atau memperkenalkan kembali bahan yang telah diketahui dalam suatu lingkungan baru cara yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  bahan-bahan yang merupakan suatu penyajian kembali apa-apa yang telah diketahuinya.

  2) Menyimak intensif Menyimak intensif adalah suatu kegiatan menyimak yang diarahkan pada butir-butir bahasa terutama pada pemahaman serta pengertian umum. Salah satu cara sederhana untuk melatih tipe menyimak seperti ini adalah dengan menyuruh para siswa untuk menyimak, tanpa teks tertulis sekali atau dua kali, suatu bagian yang mengandung beberapa penghubung kalimat, kemudian memberikan kepada mereka teks-teks tertulis dengan mengosongkan tempat penghubung-penghubung kalimat itu berada. Pada kegiatan di atas siswa berlatih untuk menghubungkan atau memadukan kelimat-kalimat menjadi suatu wacana yang logis. 3) Menyimak sosial

  Menyimak sosial adalah suatu kegiatan menyimak yang biasanya berlangsung dalam situasi-situasi sosial. Terdapat dua hal penting dalam kegiatan menyimak sosial yaitu:

  a). Menyimak secara sopan santun dan dengan penuh perhatian percakapan atau conversation dalam situasi-situasi sosial dengan suatu maksud.

  b). Mengerti serta memahami peranan-peranan pembicara dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4) Menyimak sekunder Menyimak sekunder adalah suatu kegiatan menyimak yang dilakukan secara kebetulan dan secara ekstensif misalnya menyimak musik atau instrumen yang mengiringi suatu kegiatan. 5) Menyimak kritis

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN MASALAH UTAMA BERITA MELALUI METODE CIRC SISWA KELAS VIIIA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN MASALAH UTAMA BERITA MELALUI METODE CIRC SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 2 SIDOHARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 22

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN MASALAH UTAMA BERITA MELALUI METODE CIRC SISWA KELAS VIIIA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN MASALAH UTAMA BERITA MELALUI METODE CIRC SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 2 SIDOHARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 3 9

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA ANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA FILM ANIMASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DELEGAN 2, PRAMBANAN, SLEMAN.

0 4 231

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 20092010

0 0 155

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM MEMERANKAN TOKOH DRAMA SISWA KELAS V-B SD KANISIUS DEMANGAN BARU SEMESTER II TAHUN AJARAN 20092010 MELALUI PENDEKATAN BERBASIS MASALAH

0 1 207

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA SISWA KELAS V SD TARAKANITA NGEMBESAN SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 20092010 MELALUI PENDEKATAN BERBASIS MASALAH

0 0 165

PENINGKATAN KETERLIBATAN SISWA DENGAN MEDIA LKS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20092010

0 0 138

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS IV SD KANISIUS WIROBRAJAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20092010 MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

0 0 114

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK KANCING GEMERINCING DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS III SD KANISIUS KINTELAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 20092010 SKRIPSI

0 1 156

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SEKILAS SISWA KELAS V SDN TIDAR 4 MAGELANG SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 20092010 MELALUI PENDEKATAN BERBASIS MASALAH SKRIPSI

0 0 151