PROGRAM PENGEMBANGAN MULTIPLE INTELLIGENCE PADA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH (PLUS) KOTA SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

  

PROGRAM PENGEMBANGAN MULTIPLE INTELLIGENCE

PADA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH (PLUS)

KOTA SALATIGA TAHUN 2015

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Disusun oleh:

  

ENDANG TRI WAHYUNI

NIM 115 11 042

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2015

KEMENTERIAN AGAMA

  Jl. Tentara Pelajar No. 2 Telp. (0298) 323706.323433 Fax 323433Salatiga 50721

  Website:

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama : Endang Tri Wahyuni NIM : 115 11 042 Fakultas : Tarbiyah Jurusan : S1-Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Judul : PROGRAM PENGEMBANGAN MULTIPLE

  INTELLIGENCE SISWA KELAS IV DI SD MUHAMMADIYAH (PLUS) KOTA SALATIGA TAHUN 2015 telah kami setujui untuk dimunaqosyahkan.

  Salatiga, 10 Agustus2015 Pembimbing, Fatchurrohman, M. Pd.

  NIP. 19710309 200003 1005

  

SKRIPSI

PROGRAM PENGEMBANGAN MULTIPLE INTELLIGENCESISWA

KELAS IV DI SD MUHAMMADIYAH (PLUS) KOTA SALATIGA

TAHUN 2015

  

DISUSUN OLEH

ENDANG TRI WAHYUNI

NIM:115 11 042

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga pada tanggal 29 Agustus 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana S1 Kependidikan Islam.

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Suwardi, M. Pd. Sekretaris Penguji : Fatchurrohman, M. Pd. Penguji I : Dr. Budiyono Saputro, M. Pd. Penguji II : Mufiq, M. Phil.

  Salatiga, 29 Agustus 2015 Dekan FTIK IAIN Salatiga

  Suwardi, M.Pd

  NIP. 19670121 199903 1 002

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Endang Tri Wahyuni NIM : 115 11 042 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : S1-Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat-pendapat atau temuan dari orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 11Agustus 2015 Yang menyatakan,

  Endang Tri Wahyuni NIM. 115 11 042

MOTTO HIDUP

  “Tak ada pribadi biasa-biasa saja di dunia ini, tak ada pula anak yang bodoh, semua anak adalah bintang dengan segala jenis kecerdasan yang dimiliki”.

  PERSEMBAHAN

  UntukMamak dan Bapak tercinta (Mamak Ngatirah dan Bapak Lanjar) dan kakak- kakakku (Mbak Nanik dan Mas Ali, Mbak Etik dan Mas Nogil) tak lupa ponakan tercinta (dek Fina, dek Rindy, dan dek Tamam)yang menjadi inspirasi dan semangatku, dan semoga selalu diberi Rahmad-Nya.

  Untuk simbah dan keluarga besar tercinta yang menjadi inspirasi dan semangatku pula.

KATA PENGANTAR

  Segenap rasa puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang dengan rahmat, taufiq, dan hidayahnya, skripsi dengan judul

  

Pengembangan Multiple Intelligence Siswa Kelas IV di SD Muhammadiyah

(Plus) Kota Salatiga Tahun 2015 ini bisa terselesaikan.

  Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW, manusia inspiratif penuh keteladanan yang senantiasa dinantikan syafa’atnya di hari kiamat. Tidak lupa shalawat dan salam juga disampaikan kepada keluarga, sahabat, dan orang-orang yang senantiasa istiqomah di jalan kebaikan.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga yang senantiasa memberikan wejangan inspirasinya.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu KeguruanIAIN Salatiga.

  3. Ibu Peni Susapti, M. Si., selaku Ketua JurusanPendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)IAIN Salatiga.

  4. Bapak Fatchurrohman, M. Pd. selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk mengarahkan dan membimbing penulis dalamproses penulisan skripsi ini.

  5. Bapak Rasimin, M. Pd., selaku dosen pembimbing akademik penulis yang dengan kesabarannya, membimbing penulis dari waktu ke waktu.

  6. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, semangat, dan inspirasinya kepada penulis.

  7. Bapak dan Ibu penulis serta kakak-kakak dan ponakan yang selalu memberikan doa dan dukungannya kepada penulis.

  8. Keluarga besar TPQ Darul Amal Salatiga yang menjadi inspirasi penulis.

  9. Sahabat dan adik-adik perjuangan di wisma Safira, Najwa, dan Najma yang telah membersamai dalam setiap waktu.

  10. Sahabat perjuangan di Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Salatiga. Tetaplah dalam semangat nafas perjuangan.

  11. Sahabat perjuangan di Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal IAIN Salatiga. Tetaplah dalam semangat nafas perjuangan.

  12. Sahabat perjuangan teman-teman PGMI angkatan 2011, terkhusus kelas B.

  Terima kasih kawan dan tetaplah dalam semangat nafas perjuangan.

  13. Sahabat inspiratif di masa senang dan sedih yang senantiasa memberikan semangat kepada penulis yang tidak disebut satu per satu oleh penulis.

  14. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu oleh penulis. Terima kasih atas dorongan, semangat, motivasi, dan inspirasinya.

  Terima kasih atas kebersamaan selama ini, penulis hanya bisa t urut do’a semoga Allah Swt meridhoi setiap langkah dan mencatatnya sebagai amal sholeh.

  Jazakumullahu bi ahsanil jaza’.

  Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan, baik secara substantif ataupun teknis. Oleh karenanya, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak agar bisa menjadi evaluasi dan perbaikan untuk ke depannya. Semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat kepada pembaca semua khususnya kepada pribadi penulis.

  Salatiga, 11 Agustus 2015 Penulis

  Endang Tri Wahyuni

  

ABSTRAK

  Wahyuni, Endang Tri. 2015. Pengembangan Multiple Intelligence Siswa Kelas IV di SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga Tahun 2015. Skripsi.

  Jurusan Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Fatchurrohman, M. Pd. Kata Kunci: Multiple Intelligence.

  Multiple intelligence merupakan kecerdasan majemuk yang dimiliki oleh

  setiap individu. Siswa dipandang sebagai individu yang utuh dan unik yang memiliki berbagai macam potensi dan kecerdasan yang bisa digali, ditumbuhkan, dilejitkan dan dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1)

  

Multiple intelligence pada siswa di SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga tahun

  2015, 2) Pengembangan multiple intelligencepada siswa di SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga tahun 2015, 3) Prestasi yang telah dicapai pada siswa dari

  

multiple intelligence di SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga tahun 2015, 4)

  Faktor yang mendukung dan menghambat dalam pengembangan multiple intelligence pada siswa di SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga tahun 2015.

  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Peneliti mendapatkan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Tahap-tahap penelitian pra lapangan, pekerjaan lapangan, dan analisis data.

  Hasil penelitian ini adalah: 1)a. Multiple intelligencepada siswa di SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga adalah segala jenis kecerdasan yang dimiliki oleh individu (siswa) yang terus digali, ditumbuhkan, dilejitkan, dan dikembangkan. banyak jenis kecerdasan yang dikembangkan, meliputi kecerdasan matematik, linguistik, visual-spasial, dll.b. Tujuan pengembangannya adalah untuk melenjitkan dan maksimalkan setiap kecerdasan yang dimiliki siswanya hingga menjadi siswa yang berprestasi dibidangnya. 2) Pengembangan multiple

  

intelligence pada siswa di SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga, meliputi a.

  Model pembelajaran bersifat

  “fun learning” belajar yang menyenangkan dan

  siswa berperan aktif., b. Media, alat, dan sumber ajar yang digunakan adalah media cetak dan elektronik, buku, dan lingkungan., c. Banyak kegiatan tambahan yang diberikan guna menunjang pengembangan multiple intelligencemaupun proses pembelajaranseperti outing class, field trip, ekstrakulikuler, ekstra bakat dan minat dll.,d. Selama belajar di SD Muhammadiyah siswa merasa senang., e. Kegiatan yang diikuti siswa sudah sesuai dengan potensi yang dimiliki. 3) Prestasi yang telah diraih oleh siswa cukup banyak, baik di bidang akademik maupun non akademik. 4) a. Faktor yang mendukung dalam mengembangkan multiple

  

intelligence pada siswa di SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga adalah SDM

  dan fasilitas yang telah memenuhi., b. Faktor yang menghambat adalah adanya

  Ujian Nasional dan kurang terfasilitasinya kecerdasan siswa setelah ke jenjang berikutnya., c. Upaya untuk mengatasi faktor penghambat adalah memberi jam tambahan pada setiap level kelas, meningkatkan mutu dan kompetensi guru, dan memberi piagam penghargaan kepada siswa.

  DAFTAR ISI

  SAMPUL ................................................................................................ i PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................ iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................ v KATA PENGANTAR........................................................................... vi ABSTRAK ............................................................................................ ix DAFTAR ISI ......................................................................................... x DAFTAR TABEL ................................................................................. xiii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah .................................................

  B.

  3 Fokus Penelitian..............................................................

  C.

  4 Tujuan Penelitian ............................................................

  D.

  5 Kegunaan Penelitian .......................................................

  E.

  5 Penegasan Istilah ............................................................

  F.

  7 Metode Penelitian ...........................................................

  G.

  16 Sistematika Penulisan......................................................

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A.

  18 Multiple Intelligence ......................................................

  1.

  18 Pengertian Multiple Intelligence ..............................

  2.

  20 Jenis-Jenis Multiple Intelligence ..............................

  3.

  34 Cara Mengembangkan Multiple Intelligence ...........

  B.

  44 Anak Usia SD .................................................................

  1.

  44 Karakteristik Perkembangan Anak Usia SD ............

  2.

  45 Cara Anak Belajar .....................................................

  BAB III PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Kondisi Umum SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga. 49 B. Multiple Intelligence di SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga ....................................................................

  78 1. MI dan Tujuan Pengembangan Multiple Intelligence di SD Muhammadiyah (Plus)Kota Salatiga....................

  80 2. Pengembangan Multiple Intelligence di SD Muhammadiyah (Plus)Kota Salatiga.........................

  80 3. Prestasi yang Telah Diraih Siswa SD Muhammadiyah (Plus)Kota Salatiga ....................................................

  86 4. Faktor-Faktor yang Mendukung dan Menghambat dalam

  Mengembangkan Multiple Intelligence di SD Muhammadiyah (Plus)Kota Salatiga........................

  87 BAB IV PEMBAHASAN A.

  Multiple Intelligence di SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga ...................................................................

  91 B. Pengembangan Multiple Intelligence di SD Muhammadiyah (Plus)Kota Salatiga .........................................................

  94 C. Prestasi yang Telah Diraih Siswa SD Muhammadiyah (Plus)

  Kota Salatiga............................................................. 100 D. Faktor-Faktor yang Mendukung dan Menghambat dalam

  Mengembangkan Multiple Intelligence di SD Muhammadiyah (Plus)Kota Salatiga........................ 103

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................... 108 B. Saran .......................................................................... 111 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 113 LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Tahap Pra Lapangan .....................................................

  15 Tabel 1.2 Tahap Pekerjaan lapangan ............................................

  16 Tabel 1.3 Tahap Analisis Data .....................................................

  16

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Kode Penelitian 2. Pedoman Penelitian 3. Transkip Wawancara 4. Reduksi Data 5. Foto 6. Surat Keterangan Penelitian 7. Surat Tugas Pembimbing Sekripsi 8. Satuan Kredit Kegiatan (SKK) 9. Lembar Bimbingan Sekripsi 10.

  Riwayat Hidup Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidkan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

  supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi dalam kehidupan masyarakat. (Hamalik, 2010:3)

  Dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan juga merupakan kerja budaya yang menuntut peserta didik untuk selalu mengembangkan potensi dan daya kreativitas yang dimilikinya agar tetap bertahan dalam kehidupannya.

  Setiap anak memiliki potensi dan kecerdasan masing-masing untuk dikembangkan. Kecerdasan seseorang itu selalu berkembang (dinamis), tidak statis.

  Di dalam dunia pendidikan pemahaman makna kecerdasan sering dikatakan bahwa orang cerdas adalah dia yang pandai di bidang akademik. Seiring berjalannya waktu kecerdasan tidak lagi dibatasi pada satu paradigma saja tetapi makna kecerdasan sangatlah luas. Seorang anak dianggap cerdas tidak hanya dia yang pandai di bidang akademik saja melainkan ada bidang lain yang ia ungguli. Tuhan telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk dan berbeda dengan makhluk lainnya. Hal ini ditandai dengan diberinya manusia akal dan nafsu, sehingga manusia memiliki banyak potensi yang perlu kita hargai dan syukuri dengan mengembangkan apa yang telah diberikan Tuhan kepadanya.

  Allah SWT berfirman dalam surat At-Tiin ayat 4 yang artinya: "Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya

  .”

  Selain itu Allah juga berfirman dalam surat Al- Isra’ ayat 70:

  ىَلَع ْمُهاَنْلَّضَفَو ِتاَبِّيَّطلا َنِّم مُهاَنْقَزَرَو ِرْحَبْلاَو ِّرَبْلا يِف ْمُهاَنْلَمَحَو َمَدآ يِنَب اَنْمَّرَك ْدَقَلَو ًلايِضْفَت اَنْق َلَخ ْنَّمِّم ٍريِثَك

  • "Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut

    mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik

    dan Kami lebihkan mereka atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan

    kelebihan yang semp urna.”

  Dalam pendidikan yang humanis, peserta didik dipandang sebagai makhluk unik yang memiliki berbagai macam potensi dan kecerdasan yang dengan kecerdasan berbeda-beda. Kecerdasan yang berbeda-beda sering disebut dengan

  

multiple intelligence. Multiple intelligence sering disebut dengan kecerdasan

  majemuk, yang mana teori ini dikemukakan oleh Howard Gardner. Gardner mengubah tiga paradigma mendasar tentang kecerdasan, yaitu kecerdasan tidak dibatasi tes formal; kecerdasan itu multidimensi; dan kecerdasan proses discovering ability (Chatib, 2010:70-76).

  Dalam multiple intelligence disarankan untuk mempromosikan kemampuan atau kelebihan seorang anak dan mengubur ketidakmampuan atau kelemahan anak.

  Saat ini, belum semua sekolah tingkat dasar bisa memahami dan memberikan fasilitas yang mendukung guna mengembangkan kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didiknya. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengembangan multiple intelligence di SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga karena sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah unggulan yang mampu mengembangkan kecerdasan siswanya sehingga banyak prestasi yang diraih baik di bidang akademik maupun non akademik. Misalnya di bidang akademik juara II OSN Matematika 2015 tingkat Kecamatan Sidomukti, juara II OSN IPA 2015 tingkat Kecamatan Sidomukti dan di bidang non akademik (bidang olah raga) juara I Tae Kwondo U.28 tahun 2015 tingkat Nasional, juara II adzan tingkat kecamatan Sidomukti, dan lain sebagainya.

  Berlandaskan dari latar belakang itu penulis mengangkat judul “PROGRAM PENGEMBANGAN MULTIPLE INTELLIGENCE SISWA KELAS IV DI SD MUHAMMADIYAH (PLUS) KOTA SALATIGA TAHUN 2015”.

B. Fokus Penelitian

  Kaitannya dengan judul penelitian di atas, maka ada beberapa hal yang akan diungkap oleh penulis, yaitu:

1. Apa saja multiple intelligence yang dikembangkan di SD Muhammadiyah

  (Plus) Kota Salatiga tahun 2015? 2. Bagaimana cara pengembangan multiple intelligence siswa kelas IV di SD

  Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga tahun 2015? 3. Apa saja prestasi yang telah diraih oleh siswa dari multiple intelligence di SD

  Muhammadiyah Kota Salatiga tahun 2015? 4. Apa saja faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dalam pengembangan

  multiple intelligence siswa kelas IV di SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga

  tahun 2015?

C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan fokus penelitian yang ada, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui multiple intelligence yang dikembangkan di SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga tahun 2015.

  2. Mengetahui cara pengembangan multiple intelligence siswa kelas IV di SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga tahun 2015.

  3. Mengetahui prestasi yang telah diraih oleh siswa dari multiple intelligence di SD Muhammadiyah Kota Salatiga tahun 2015.

  4. Mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dalam pengembangan multiple intelligence siswa kelas IV di SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga tahun 2015.

D. Kegunaan Penelitian 1.

  Manfaat teoritik Manfaat yang dicapai dari hasil penelitian adalah sebagai bahan pengembangan khazanah kajian keilmuan teoritis terkait pengembangan kecerdasan dan potensi anak terutama di dalam dunia pendidikan.

2. Manfaat Praktis a.

  Bagi lembaga pendidikan dapat dijadikan sebagai masukan dalam upaya meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di lembaga terkait.

  b.

  Bagi para pengembang mutu pendidikan dapat menjadi bahan masukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan selanjutnya untuk meningkatkan prestasi anak bangsa.

  c.

  Bagi para pendidik bisa dijadikan sebagai bahan acuan untuk terus berkarya dalam meningkatkan dan melejitkan kecerdasan peserta didik. d.

  Bagi siswa sebagai pengalaman yang baru dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.

  e.

  Bagi penulis dapat mengembangkan kemampuan meneliti suatu permasalahan dan menemukan solusinya.

E. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari timbulnya berbagai interpretasi dan membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa pengertian yang terkandung dalam judul skripsi di atas, yaitu:

  Pengembangan 1.

  Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia pengembangan adalah membuat jadi luas, menjadikan besar, menjadikan merata, menjadikan maju menjadikan sempurna (Fajri dan Senja, 2005:447).

  Sedang menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru. Pengembangan secara umum berarti pola pertumbuhan, perubahan secara perlahan (evolution) dan perubahan secara bertahap. Pengertian pengembangan dalam penelitian di sini adalah proses atau cara yang memberikan hasil..

  2. Multiple Intelligence

  Multiple intelligence berasal dari bahasa Inggris, dari kata multiple

  berarti perkalian dan intelligence berarti kecerdasan (Echols dan Shadily 2010:388 dan 326). Jadi, multiple intelligence adalah kecerdasan yang bermacam-macam. Dalam penelitian ini multiple intelligence adalah kecerdasan majemuk atau kecerdasan ganda yang diiliki oleh setiap anak (Diantaranya adalah kecerdasan linguistik, matematik, visual-spasial, musikal, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, naturalis dan emosional spiritual).

  3. Siswa kelas IV Siswa kelas IV adalah istilah bagi peserta didik untuk kategori Sekolah

  Dasar (SD) yang duduk di kelas IV. Kelas IV termasuk kelas tinggi pada SD, selain kelas V dan VI.

  4. Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga merupakan sebuah lembaga pendidikan formal yang berbasis Islam tingkat dasar yang berada di Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga.

  Jadi, pengembangan multiple intelligence di SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga adalah proses pengembangan kecerdasan majemuk siswa yang berada di SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga kelas IV.

F. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Penelitian ini merupakan penelitian lapangan karena meneliti fenomena yang ada di lapangan atau masyarakat dan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan terperinci mengenai latar belakang keadaan sekarang yang dipermasalahkan (Asmani, 2011:66).

  Selanjutnya, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian kualitatif mengunakan pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu layar yang berkonteks khusus (Moleong, 2008:5).

  2. Kehadiran Peneliti

  Hubungan peneliti dengan subjek dalam penelitian kualitatif peneliti secara aktif berinteraksi secara pribadi. Proses pengumpulan data dapat diubah dan hal itu tergantung pada situasi (Moleong, 2004:30).

  Jadi pada penelitian kualitatif ini, kehadiran peneliti mutlak diperlukan. Hal ini dikarenakan instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Moleong (2008:168) mengemukakan kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit, ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis penafsiran data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya.

  3. Lokasi dan Waktu Penelitian

  Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga. Penelitian dilakukan dalam rentang waktu Mei-Agustus 2015.

  4. Sumber Data

  Sumber data dalam penelitian ini meliputi: a. Data utama atau data primer yakni data yang diperoleh langsung dari tempat penelitian. Menurut Lofland dan Lofland (dalam Moleong, 2011:157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan. Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai. Data utama dalam penelitian ini penulis dapatkan dari Kepala Sekolah, guru (guru kesiswaan, guru kurikulum dan guru kelas IV) dan sebagian siswa kelas IV SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga.

  b.

  Data ke dua atau data sekunder yakni data tambahan yang berasal dari sumber tertulis dan berbagai sumber lainnya yang berkaitan dengan SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga. Data ke dua ini digunakan peneliti untuk memperkuat dan melengkapi informasi yang didapat dari data utama.

  Misalnya data prestasi siswa.

5. Metode Pengumpulan Data

  Salah satu tahapan yang penting dalam penelitian adalah alat pengumpulan data (instrumen penelitian). Karenanya diperlukan istrumen pengumpulan data yang sesuai dengan jenis penelitian yang akan dilakukan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a.

  Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewer) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2004:186)

  Wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara terstruktur yakni peneliti melakukan wawancara dengan membawa sederetan pertanyaan yang lengkap dan terperinci sesuai dengan informasi yang ingin didapatkan.

  Wawancara dilakukan kepada informan yakni Bapak Sutomo (Kepala Sekolah), Bapak Marijo (kaur kurikulum), Ibu Wiwik Widyastuti (kaur kesiswaaan), Ibu Syafi’ah Isnaini (guru kelas IV), Aura Sangkurnia (siswa kelas IV) dan pihak-pihak yang terkait dengan masalah yang akan diteliti dan untuk menggali data tentang pengembangan multiple intelligence di SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga.

  b.

  Observasi Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan secara sistemik terhadap gejala sosial maupun psikologik melalui penglihatan dan pencatatan secara langsung (Sabari, 2010:380).

  Untuk mengetahui pengembangan multiple inteligence siswa kelas IV di SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga, peneliti menggunakan observasi nonpartisipan karena peneliti tidak ikut dalam kegiatan masyarakat atau kelompok komunitas sasaran penelitian c.

  Dokumentasi Dokumentasi berasal dari katadokumen yang artinya barang-barang tertulis (Arikunto, 1993:149). Dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan melalui penelusuran dokumen yang dapat berupa buku, majalah, notulen rapat, kitab, undang-undang, dan lain-lainnya. Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan (Moleong, 2011:217).

  Dokumen yang digunakan meliputi denah lokasi sekolah, profil sekolah, sejarah sekolah, brosur sekolah, visi misi sekolah, program kegiatan ekstra dan prestasi yang berkaitan dengan multiple intelligence. Dokumen digunakan peneliti untuk memperkuat dan melengkapi berbagai macam informasi yang ditemukan selama proses penelitian dilaksanakan.

6. Analisis data

  Menurut Bogdan dan Briklen (dalam Moleong, 2011:248) mendefinisikan analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

  Adapun tujuan utama analisis data dalam penelitian kualitatif ialah mencari makna di balik data melalui pengakuan subyek pelakunya (Kasiram, 2010:355).

  Secara rinci dalam proses analisis data digambarkan sebagai berikut:

  Masa pengumpulan data REDUKSI DATA

Selama Pasca

Antisipasi

  PENYAJIAN DATA = A N A L I S I S

Selama Pasca

PENARIKAN KESIMPULAN/VERIFIKASI

Selama Pasca

  Gambar Komponen analisis data: model alir

  Ada tiga macam kegiatan dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman (dalam Emzir, 2011: 129), yaitu: a.

  Reduksi Data Reduksi data merupakan pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Dalam penelitian ini reduksi data dapat dilakukan dengan cara menyusun ringkasan, membuang yang tidak perlu, memberi kode bagian yang penting dan sebagainya hingga laporan penelitian ini selesai.

  Ada beberapa hal yang menjadi kaitan dengan reduksi data yaitu klasifikasi data yang telah dikumpulkan, dipisah-pisahkan kemudian dikelompokkan menurut permasalahannya. Dilanjutkan dengan interpretasi data yang berfungsi untuk menganalisis data lebih lanjut, data dikelompokkan kemudian diasumsikan oleh peneliti dengan landasan tujuan penelitian.

  b.

  Penyajian Data Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

  c.

  Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari satu kegiatan konfigurasi yang utuh. Upaya penarikan kesimpulan dilakukan peneliti secara terus menerus selama proses penelitian..

7. Pengecekan Keabsahan data

  Pengecekan keabsahan data (Moleong, 2011:324-332) merupakan upaya agar hasil penelitian yang disajikan valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan yang didasarkan atas sejumlah kriteria yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian

  

(comfirmability). Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik ketekunan

pengamatan peneliti dan triangulasi.

  a.

  Ketekunan Pengamatan Peneliti Ketekunan pengamatan bertujuan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Teknik ini menuntut agar peneliti mampu menguraikan secara rinci bagaimana proses penemuan secara tentatif dan penelaahan secara rinci tersebut dapat dilakukan. Melalui teknik ini, peneliti berusaha setekun mungkin untuk mengamati setiap unsur yang relevan dengan penelitian untuk dapat ditelaah secara rinci dan berkesinambungan. Misalnya peneliti sering ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan.

  b.

  Triangulasi Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data-data itu untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data-data yang ada. Dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi dengan sumber data, yakni membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal itu dicapai dengan:

  1) Membandingkan data hasil wawancara dengan hasil wawancara informan lain. Misalnya membandingkan hasil wawancara kepala sekolah dengan kaur kesiswaan.

  2) Membandingkan data hasil wawancara dengan hasil pengamatan. Misal membandingkan hasil wawancara guru kesiswaan dengan pengamatan yang dilakukan peneliti.

  3) Membandingkan data wawancara dengan dokumen. Peneliti membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang didapat.

  Melalui teknik triangulasi setiap data yang didapatkan akan dibandingkan dengan data-data lainnya sehingga menjadi suatu data yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

8. Tahap-Tahap Penelitian

  Tahap penelitian secara umum terdiri atas tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data (Moleong, 2011:127).

  a.

  Tahap Pra-lapangan Tahap pra lapangan adalah tahap di mana ditetapkannya apa saja yang harus dilakukan sebelum seorang peneliti masuk ke lapangan obyek studi

  (Kasiram, 2010:281). Ada tujuh hal yang harus dilakukan dan dimiliki peneliti dalam tahap pra lapangan yakni:

  1. Menyusun rancangan penelitian.

  2. Memilih lapangan penelitian.

  3. Mengurus perijinan.

  4. Menjajaki dan menilai keadaan lapangan.

  5. Memilih dan memanfaatkan informan.

  6. Menyiapkan perlengkapan penelitian.

7. Persoalan etika penelitian.

Tabel 1.1 Tahap Pra Lapangan

  Waktu Kegiatan

  April Menyusun proposal penelitian Mei Mengurus perijinan Mei Observasi Mei Memilih dan memanfaatkan informan b.

  Tahap Pekerjaan Lapangan Pada tahap pekerjaan lapangan, peneliti mempersiapkan dirinya untuk menghadapi lapangan penelitian dengan mamahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan, berperan sambil mengumpulkan data.

Tabel 1.2 Tahap Pekerjaan Lapangan

  Waktu Kegiatan

  Mei Memasuki lapangan Mei-Juni Mengumpulkan data c.

  Tahap Analisis Data Tahap analisis data bermaksud mengorganisasikan data dalam hal ini mengatur urutan data, memberikan kode, dan mengkategorikannya. Analisis ini bertujuan untuk menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi konsep, proposisi, kategori atau variabel yang berguna untuk membangun teori subtantif.

Tabel 1.3 Tahap Analisis Data

  Waktu Kegiatan

  Mei Menemukan dan menyajikan data Agustus Menarik kesimpulan

G. Sistematika Penulisan

  Untuk memudahkan penjelasan, pemahaman dan penelaahan terhadap pokok-pokok permasalahan yang akan dikaji maka perlu adanya sistematika penulisan sehingga pembahasan akan lebih sistematis dan runtut.

  Bab I : Pendahuluan Berisi tentang latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian,

  kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

  Bab II : Kajian Pustaka Berisi tentang pembahasan mengenai pengembangan multiple intelligence. Bab III : Paparan Data dan Temuan Penelitian Bab ini berisi tentang kondisi umum SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga dan penyajian data. Bab IV: Pembahasan Bab ini berisi pembahasan tentang konsep multiple intelligence, pengembangan multiple intelligence , capaian prestasi siswa, faktor-faktor yang mendukung dan

  menghambat dalam pengembangan multiple intelligence di SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga.

  Bab V : Penutup Penulisan skripsi ini diakhiri kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Multiple Intelligence 1. Pengertian Multiple Intelligence Definisi cerdas tidaklah sesempit yang kita pikirkan selama ini. Setiap manusia sesungguhnya memiliki keunikan tersendiri yang berbeda

  satu sama lain. Kita tidak bisa mendefinisikan manusia cerdas dari asumsi yang sama. Setiap orang memiliki keunggulan masing-masing di bidangnya.

  Howard Gardner adalah seorang Guru Besar yang menggagas tentang teori multiple intelligence (kecerdasan majemuk). Teori tersebut mencoba memperbaiki pandangan umum di dunia psikologi dan dunia pendidikan yang mengatakan bahwa semua anak adalah sama, sehingga semua anak harus dididik dengan cara yang sama, mata pelajaran yuang sama dan harus meiliki cita-cita yang sama.

  Howard Gardner mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk yang bermacam- macam dan dalam situasi yang nyata. (Suparno, 2004:17)

  Menurut Gardner (1993:14) arti dari multiple intelligence di sini adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah, untuk mendapatkan jawaban yang spesifik dan untuk belajar materi baru dengan cepat dan efisien. Intelligence has the ability to solve problems, to find the

  answers to specific questions, and to learn new material quickly and efficiently.

  Manusia sangatlah sempurna dibanding dengan makhluk ciptaan Allah lainnya, karena kesempurnaan yang dimiliki manusia itulah, dengan berbagai potensi yang melekat padanya, Allah menjadikan manusia sebagai khalifah (penguasa) di muka bumi. Kekuatan fisik, kematangan hati, serta kecerdasan dalam berfikir, adalah bekal yang Allah berikan agar manusia bisa menjalankan amanahnya sebagai khalifah di muka bumi ini (Afra, 2007:92). Hal ini sebagaimana yang telah disampaikan Allah Al- Qur’an surat Al-Baqarah ayat 30:

  ُكِفْس َيَو اَهيِف ُدِسْفُي نَم اَهيِف ُلَعْجَتَأ ْاوُلاَق ًةَفيِلَخ ِضْرَلأا يِف ٌلِعاَج يِّنِإ ِةَكِئَلاَمْلِل َكُّبَر َلاَق ْذِإَو

  • “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedang kami bertasbih memuji- Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku me ngetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
  • ٠٣ َنوُمَلْعَت َلا اَم ُمَلْعَأ يِّنِإ َلاَق َكَل ُسِّدَقُنَو َكِدْمَحِب ُحِّبَسُن ُنْحَنَو ءاَمِّدلا

  Melalui kecerdasan yang dimiliki masing-masing individu diharapkan dalam pendidikan ini bisa memandang manusia sebagai subyek yang bebas merdeka untuk menentukan arah hidupnya dengan penuh rasa tanggungjawab. Manusia bertanggungjawab penuh atas hidupnya sendiri dan atas hidup orang lain. Oleh karena itu, di dalam pendidikan tidak boleh memaksakan kehendak kepada anak. Para pendidik membantu siswa untuk mengembangkan dirinya yaitu membantu masing-masing individu mengenali dirinya sendiri sebagai manusia yang unik dan mewujudkan segala potensi yang ada pada diri mereka.

  Selain pengertian di atas Gardner (dalam Lutfitati, 2008:26-27) juga menyebutkan bahwa kecerdasan majemuk mempunyai karakteristik konsep sebagai berikut: a.

  Semua intelligensi itu berbeda-beda.

  b.

  Semua kecerdasan dalam manusia dalam kadar yang berbeda.

  c.

  Adanya indikator kecerdasan dalam tiap-tiap kecerdasan.

  d.

  Dengan latihan, seseorang dapat membangun kekuatan kecerdasan yang dimiliki.

  e.

  Semua kecerdasan dapat dieksplorasi, ditumbuhkan, dan dikembangkan secara optimal.

  f.

  Semua kecerdasan-kecerdasan tersebut bekerjasama mewujudkan aktivitas yang dilakukan individu.

  g.

  Semua jenis kecerdasan ditemukan di semua lintas kebudayaan di dunia dan kelompok usia.

  h.

  Kecerdasan dapat diekspresikan melalui profesi dan hobi.

2. Jenis-Jenis Multiple Intelligence

  Berikut adalah delapan jenis kecerdasan yang dimaksudkan oleh Howard Gardner (Maksum, 2014:27-37) dan (Semiawan, 2010:78-79):

a. Kecerdasan matematika dan logika

  Kecerdasan matematika dan logika, yaitu kemampuan untuk berfikir logis, sistematis, menghitungan, melakukan penalaran yang benar, dan menggunakan angka dengan baik. Kecerdasan ini juga meliputi kepekaan pada pola dan hubungan logis, pernyataan dan dalil, fungsi logika dan kemampuan abstraksi-abstraksi lainnya. Inilah kecerdasan yang memuat kemampuan seseorang anak berfikir secara induktif dan deduktif. Anak-anak dengan kecerdasan matematika dan logika yang tinggi cenderung menyenangi kegiatan analisis dan mempelajari sebab akibat terjadinya sesuatu.

  Kecerdasan seperti ini biasanya menggeluti profesi, seperti insinyur, ahli ekonomi, ilmuwan, akuntan, detektif, ahli teknik, ahli statistika, dan pekerjaan-pekerjaan yang banyak melibatkan angka. Contoh orang yang memiliki kemampuan ini adalah Albert Einstein, John Dewey, Sediatmo, dan Wishnu Prasetya (anak berbakat yang meraih gelar Doktor dengan predikat Cum Laude pada tahun 1995 di negeri Belanda dalam bidang matematika dan informatika).

  Adapun ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan matematika dan logis sebagai berikut:

1) Menghitung problem aritmatika dengan cepat di luar kepala.

  2) Menikmati penggunaan bahasa komputer atau program software logika.

  3) Suka mengajukan pertanyaan yang bersifat analisis, misalnya mengapa hujan turun? Di mana ujung langit? Dan sebagainya.

  4) Ahli dalam permainan-permainan strategi, seperti catur, halma, dan sebagainya.

  5) Mampu menjelaskan masalah secara logis. 6) Suka merancang eksperimen untuk pembuktian sesuatu. 7) Menghabiskan waktu dengan permainan logika, seperti teka-teki. 8) Suka menyusun dalam kategori atau hierarki. 9)

  Mudah memahami hukum sebab dan akibat 10)

  Berprestasi dalam pelajaran berhitung, seperti pelajaran matematika dan IPA.

b. Kecerdasan bahasa atau linguistik

  Kecerdasan linguistik, yaitu kemampuan untuk membaca, menulis, berkomuniksi, berkemampuan untuk menggunakan bahasa dan kata- kata baik secara lisan maupun tulisan dalam berbagai bentuk yang berbeda untuk mengekspresikan gagasannya. Selain itu kecerdasan ini juga meliputi kemampuan memanipulasi struktur bahasa, semantik atau makna bahasa, fonologi atau bunyi bahasa, dimensi pragmatik atau penggunaan praktis bahasa, menemonik atau hafalan, eksplansi dan metabahasa.

  Menurut Thomas Amstrong (Afra, 2007:145), dalam kehidupan sekolah, kecerdasan linguistik menempati proporsi hingga 2/3 bagian.

  Tokoh-tokoh yang memiliki kemampuan seperti ini adalah Charles

  Dicken, Abraham Lincoln, Winston Churchill, dan Sutan Takdir Alisyahbana.

Dokumen yang terkait

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 26

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 14

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 16

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA KONSEP ENERGI DENGAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA SISWA KELAS IV MI MAARIF ARROSYIDIN KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 143

IMPLEMENTASI CLASSROOM MANAGEMENT UNTUK MEWUJUDKAN SUASANA KELAS AKTIF PADA PROSES PEMBELAJARAN PAI BAGI SISWA SMP ISLAM AL-AZHAR 18 SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)s

0 1 169

Realitas Sosial dan Nilai-Nilai Pendidikan Islam (Studi Analisis Deskriptif Pada Film Peekay) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

1 23 119

HUBUNGAN INTENSITAS PELAKSANAAN PENDIDIKAN ISLAM DENGAN PENGHAYATAN KEAGAMAAN SISWA KELAS XII SMK NU UNGARAN TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 101

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 7 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 1 84

FUNGSI MANAJEMEN PADA KOMPETENSI PEDAGOGI BAGI GURU MTs NU SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 132

PEMBINAAN KEAGAMAAN DALAM KONSEP SAPTA MARGA DI LINGKUNGAN TNI YONIF 411 KOSTRAD SALATIGA TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 127