PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA KONSEP ENERGI DENGAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA SISWA KELAS IV MI MAARIF ARROSYIDIN KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA

KONSEP ENERGI DENGAN PENDEKATAN CTL

(CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

  

PADA SISWA KELAS IV MI MAARIF ARROSYIDIN

KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh

YAZIDA ASRI DUK ANINGSIH

NIM 11509029

JURUSAN TARBIYAH

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2014

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA

KONSEP ENERGI DENGAN PENDEKATAN CTL

(CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

  

PADA SISWA KELAS IV MI MAARIF ARROSYIDIN

KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh

YAZIDA ASRI DUK ANINGSIH

NIM 11509029

JURUSAN TARBIYAH

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2014

  DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website :E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id

  Eni Titikusumawati, S.Pd, M.Pd DOSEN STAIN SALATIGA

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah skripsi

  Saudari YAZIDA ASRI DUK ANINGSIH Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga

  Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari : Nama : YAZIDA ASRI DUK ANINGSIH NIM : 11509029 Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidika n Guru Madrasah Ibtida’iyah Judul : Peningkatan Prestasi Belajar IPA Konsep Energi dengan

  Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas IV MI Maarif Arrosyidin Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang

  Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu'alaikum. wr. wb

  Salatiga, 15 Februari 2014 Pembimbing

  Eni Titikusumawati, S.Pd, M.Pd NIP. 19750829 200912 2 003

  

SKRIPSI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA KONSEP ENERGI

DENGAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND

  

LEARNING)

PADA SISWA KELAS IV MI MAARIF ARROSYIDIN

KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG

DISUSUN OLEH

YAZIDA ASRI DUK ANINGSIH

  

NIM : 11509029

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 3 Maret 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana SI Kependidikan Islam (S.Pd.I).

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Suwardi, M. Pd.

  Sekretaris Penguji : Dra. Maryatin, M. Si. Penguji I : Dr. Budiono Saputro, M. Pd. Penguji II : Peni Susapti, M. Si. Penguji III : Eni Titikusumawati, M. Pd.

  Salatiga, 3 Maret 2014 Ketua STAIN Salatiga Dr.Imam Sutomo, M.Ag.

  NIP. 195808271983031002

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : YAZIDA ASRI DUK ANINGSIH NIM : 11509006 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari hasil karya orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 15 Februari 2014 Yang menyatakan,

  YAZIDA ASRI DUK ANINGSIH

  MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO

  “Tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan, selain menimbulkan senyum diwajah orang lain, terutama wajah yang kita cintai. “ (RA Kartini)

  PERSEMBAHAN Karya kecil ini ku persembahkan kepada :

  

1. Bapak ibu yang selalu memberikan kasih sayang, doa dan

dukungannya selama ini, semoga Allah selalu memberi

ridlo-Nya kepada beliau berdua.

  

2. Untuk keluarga besarku dan kepada kakakku Robaniyah

Puji Rahayu , Herri Supriyadi , Arif Adhi Purwoko serta Abangku (Muhamad.Nur.Rifa’i) yang selalu memberikan semangat di setiap hariku.

  

3. Untuk para dosenku yang telah memberikan bekal ilmu

untuk masa depanku.

  4. Dan spesial untuk dosen pembimbingku Ibu Eni

Titikusumawati S.Pd, M.Pd yang telah memberikan

bimbingan skripsiku hingga selesai dengan baik.

  5. Sahabatku (sweety) Saliz, Laila, Dania, Diah dan Septi terima kasih kalian selalu setia setiap saat.

  

6. Teman-teman seperjuanganku (Unik widyastuti dan umi

musodiqoh)

  

7. Temen-teman semua yang tidak bisa disebutkan satu-satu

terima kasih atas dukungan , bantuan dan suport kalian.

  8. Teman-teman PGMI A 2009 yang selalu kompak dan berbahagia .

KATA PENGANTAR

  Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

  Merupakan kebahagiaan bagi penulis yang telah dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar IPA Konsep Energi dengan

  Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas IV MI Ma’arif Arrosyidin Candimulyo Tahun pelajaran 2013/2014”. Selanjutnya dengan penuh kerendahan hati penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini.

  Adapun ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, penulis sampaikan kepada :

  1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah STAIN Salatiga.

  3. Ibu Eni Titikusumawati, S.Pd, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  4. Para dosen dan seluruh jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

  5. Bapak dan Ibu serta keluarga yang telah memberikan do’a restu serta dukungan kepada penulis.

  Semoga segala amal kebaikan tersebut mendapat balasan dari Allah SWT, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

  Salatiga, 15 Februari 2014 Penulis

  

ABSTRAK

  Aningsih, Yazida Asri Duk. 2014. Peningkatan Prestasi Belajar IPA dengan

  Pendekatan CTL (contextual teaching and learning pada siswa kelas IV MI Arrosyidin Candimulyo Tahun Pelajaran 2013/2014.

  Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.Pembimbing :Eni Titikusumawati, S.Pd, M. Pd.

  

Kata Kunci : Peningkatan, Prestasi Belajar, CTL (Contextual Teaching and

Learning)

  Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kenyataan bahwa hasil belajar siswa kelas

  IV MI Ma’arif Candimulyo Magelang Pada mata pelajaran IPA masih tergolong rendah. Oleh karena itu guru diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode pembelajaran yang memungkinkan dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa untuk kelas rendah adalah dengan menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) .

  Penelitian merupakan upaya untuk peningkatan hasil belajar siswa kelas

  IV MI Maarif Arrosyidin Karen Magelang. Pertanyaan yang ingin di jawab apakah pendekatan CTL dapat meningkatkan prestasi belajar IPA konsep energi pada siswa kelas IV di MI Ma’arif Arrosyidin Karen Candimulyo pada tahun ajaran 2013/2014?

  Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK terdiri dari 3 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dalam penelitian ini diambil dengan lembar pengamatan, soal tes/ evaluasi soal, pedoman dokumentasi dan angket umpan balik siswa pada pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching

  and Learning ).

  Berdasarkan analisis data maka kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini bahwa penggunaan pendekatan CTL dapat meningkatkan penguasaan materi yang diajarkan yaitu mata pelajaran

  IPA konsep Energi di MI Ma’arif Arrosyidin Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang tahun ajaran 2013/2014. Terbukti pada siklus I dari 19 siswa baru 5 (26,31%) siswa yang mencapai kriteri ketuntasan minimal (KKM), pada siklus II 11 (57,78%) siswa yang telah mencapai nilai KKM dan pada siklus III tercatat 17 (89,47%) siswa telah mencapai nilai KKM yang ditetapkan. Hal tersebut menunjukan bahwa penguasaan belajar siswa sudah mencapai ketuntasan ideal kelas yaitu 90%.

  

DAFTAR ISI

  SAMPUL JUDUL ........................................................................................... i LEMBAR BERLOGO...................................................................................... ii JUDUL ............................................................................................................ iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................ vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................... viii ABSTRAK ...................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv DAFTAR TABEL........................................................................................ .... xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Rumusan Masalah....................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ........................ 6 E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7 F. Definisi Operasional ................................................................... 7 G. Metode Penelitian ...................................................................... 8 1. Rancangan Penelitian ......................................................... 8

  2. Subjek Penelitian ................................................................ 9 3.

  Langkah-langkah Penelitian ............................................... 10 4. Instrument Penelitian .......................................................... 12 5. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 13 6. Analisis Data ....................................................................... 14 H. Sistematika Penulisan ................................................................ 14

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar .......................................................................... 18 1. Pengertian Prestasi ............................................................... 18 2. Pengertian Belajar ................................................................. 18 3. Pengertian Prestasi Belajar .................................................... 18 B. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar .................... 19 C. Konsep Energi pada Mata Pelajaran IPA ................................... 20 1. Pengertian Energi ................................................................. 20 2. Energi Panas dan Sifatnya................................................... 21 3. Energi Bunyi dan Sifatnya................................................. 21 4. Energi Alternative dan kegunaanya ..................................... 21 D. Pendekatan Contextual Teaching and Learning ........................ 22 1. Konsep Contextual Teaching and Learning ...................... 22 2. Prinsip komponen Contextual Teaching and Learning.... 23 3. Langkah pembelajaran Contextual Teaching and Learning. 25 4. Kelebihan dan kekurangan Contextual Teaching and Learning. . 25 E. Konsep Energi menggunakan Contextual Teaching and Learning. 27 F. Kerangka Berpikir............................................................... 29 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Arrosyidin ............................................... 30

  1. Lokasi Penelitian................................................................. 30

  2. Karakteristik Siswa Kelas IV.............................................. 30

  B. Pelaksanaan Peneliti an………………………………………….. 30

  1. Deskripsi Siklus I................................................................

  31 2. Deskripsi Siklus II ..............................................................

  36 3. Deskripsi Siklus III .............................................................

  39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.

  Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ......................................... 43 1. Siklus I................................................................................

  43 2. Siklus II...............................................................................

  54 3. Siklus III.............................................................................

  63 B. Pembahasan Hasil Penelitian........................................................ 73

  BAB V PENUTUP A.

  77 Kesimpulan ................................................................................

  B.

  77 Saran ........................................................................................... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS

  

Daftar Gambar

Hal Gambar 1. 1 Siklus PTK model spiral menurut Kamis dan McTaggart

  11 Gambar 2.1 Diagram Ketuntasan Nilai IPA Siswa Kelas IV tiap siklus

  68 Gambar 2.2 Diagram Persentase Ketuntasan Nilai IPA pada siswa kelas

  69 IV

  

Daftar Tabel

Hal

Tabel 1.1 Indikator Keberhasilan

  6 Tabel 2.1 Daftar Nama Siswa Kelas IV MI Arrosyidin

  9 Tabel 3.1 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran

  IPA

  49 menggunakan Siklus I Contextual teacing and learning

Tabel 3.2 Pengamatan Siswa pada Pembelajaran IPA menggunalan

  50 Contextual teacing and learning Siklus I

Tabel 3.3 Data Hasil Angket Siswa pada Pembelajaran IPA

  51 menggunakan Contextual teacing and learning Siklus I

Tabel 3.4 Data Nilai IPA Siklus I

  52 Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran

  IPA

  59 menggunakan Contextual teacing and learning Siklus

  II Tabel 4.2 Pengamatan Siswa pada Pembelajaran IPA menggunakan

  60 Contextual teacing and learning Siklus II

Tabel 4.3 Data Hasil Angket Siswa pda Pembelajaran IPA

  61 menggunakan Siklus II Contextual teacing and learning

Tabel 4.4 Data Nilai Matematika Siklus II

  62 Tabel 5.1 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran

  IPA

  69 menggunakan Siklus Contextual teacing and learning

  III

Tabel 5.2 Pengamatan Siswa pada Pembelajaran IPA menggunakan

  70 Siklus III Contextual teacing and learning

Tabel 5.3 Data Hasil Angket Siswa pda Pembelajaran IPA

  71 menggunakan Contextual teacing and learning Siklus

  III Tabel 5. 4 Data Nilai Matematika Siklus III

  72

DAFTAR LAMPIRAN

  13. Lembar Angket Siklus I

  24. Riwayat hidup penulis

  23. Nilai SKK mahasiswa

  19. Surat keterangan penelitian

  18. Surat permohonan ijin penelitian

  17. Lembar Konsultasi Skripsi

  16. Dokumentasi

  15. Lembar Angket Siklus III

  14. Lembar Angket Siklus II

  1. Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I

  2. Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II

  11. Lembar Pengamatan Guru Siklus II

  10. Lembar Pengamatan Guru Siklus I

  9. Lembar Pengamatan Siswa Siklus III

  8. Lembar Pengamatan Siswa Siklus II

  7. Lembar Pengamatan Siswa Siklus I

  6. Lembar Evaluasi siklus III

  5. Lembar Evaluasi siklus II

  4. Lembar Evaluasi siklus I

  3. Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus III

  12. Lembar Pengamatan Guru Siklus III

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara mengenai pendidikan yang ada seringkali membuat

  kecewa, apalagi bila dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Walaupun seringkali mengetahui bahwa banyak siswa yang mungkin mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik terhadap materi yang diterimanya, tetapi pada kenyatannya mereka seringkali tidak memahami atau tidak mengerti secara mendalam pengetahuan yang bersifat hafalan tersebut. Sebagian besar dari siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan itu dapat dipergunakan / dimanfaatkan.

  Pembelajaran yang saat ini dikembangkan dan banyak dikenalkan ke seluruh tanah air adalah pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan atau disingkat dengan PAKEM. Disebut demikian karena pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan dan mengembangkan kreativitas anak, sehingga pembelajaran menjadi, namun tetap menyenangkan. Menurut Sunhaji, M. Ag (2007), kegiatan pembelajaran adalah suatu aktivitas untuk mentransformasikan bahan pelajaran kepada subjek belajar. Sedangkan dengan pendekatan CTL siswa dapat mengamati sendiri, merasakan, memegang suatu obyek, bekerja menggunakan alat dan bahan, yang pada akhirnya akan memudahkan siswa untuk mengingat materi pelajaran yang telah dipelajarinya sehimngga antara pembelajaran PAKEM dan CTL saling berkesinambungan.

  Pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar saat ini bertujuan mengembangkan kemampuan dasar siswa berupa kemampuan akademik, keterampilan hidup, pengembangan moral, pembentukan karakter yang kuat, kemampuan untuk bekerja sama, dan pengembangan estetika terhadap dunia sekitar. Secara lebih khusus kemampuan yang dikembangkan pada siswa jenjang pendidikan tingkat dasar adalah logika, estetika, etika, dan kinestika (Kurikulum Pendidikan Dasar, 2001).

  Pembelajaran IPA pada umumnya masih didominasi oleh aktifitas guru. Siswa berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan dan kegiatan belajar mengajar (KBM) berpegang pada buku paket saja. Sehingga kegiatan pembelajaran kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan benda-benda konkrit dalam situasi yang nyata.

  Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu semakin pesat, arus globalisasi semakin hebat. Untuk menghadapi tantangan berat ini dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan adanya peningkatan mutu pendidikan.

  Pada kenyataannya menunjukkan bahwa sekarang masih banyak sekolah yang proses KBM masih berjalan secara teoritis dan tidak terkait dengan lingkungan nyata tempat siswa berada. Padahal belajar IPA sangat untuk diadakannya kegiatan praktikum, yang dalam pelaksanaannya tidak harus di dalam laboratorium. Sehingga siswa tidak hanya dapat membayangkan obyek yang sedang dipelajarinya secara abstrak.

  Keabstrakan tersebut sering membuat hasil belajar siswa menjadi tidak maksimal.

  Masalah yang dihadapi dalam pembelajaran pun bervariasi karena dalam satu kelas ini pun antara satu anak dengan anak yang lain kemampuan menerima pelajaran juga berbeda. Tingkat perhatian siswa berbeda satu sama lain maka guru pun harus pandai dalam mengelola kelas.

  Suatu cara untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan adanya sebuah strategi pembelajaran yang lebih memberdayakan siswa, yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Pendekatan pembelajaran ini salah satunya menekankan kepada bagaimana belajar di sekolah yang dikontekskan ke dalam situasi dunia nyata, sehingga hasil belajar dapat diterima dan berguna bagi siswa selama di sekolah atau setelah mereka lulus dari sekolah tersebut. Pendekatan pembelajaran tersebut adalah pendekatan pembelajaran yang didasarkan kepada pembelajaran kontekstual.

  Penerapan pembelajaran kontekstual ini diharapkan dapat mendorong keaktifan siswa dalam proses KBM, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal. Hakekat pembelajaran kontekstual ini adalah pembelajaran yang menekankan aspek-aspek REACT, yaitu aspek mengaitkan (relating), aspek mengalami

  

(experiencing) , aspek menerapkan teori pada situasi tertentu (applying),

  aspek kerja sama (cooperating), dan aspek perolehan pengetahuan baru

  

(tranferring) . Kegiatan belajar harus menciptakan suasana nyaman bagi

  pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu guru Sekolah Dasar harus memperhatikan kematangan atau tahap perkembangan anak didik, kesesuaian alat bermain serta metode yang digunakan. Dengan hal ini harus menggunakan metode yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Untuk itu diperlukan suatu metode yang dapat mengkaitkan kedua hal tersebut (pelajaran dan kehidupan nyata siswa).

  Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah sebuah sistem yang

  menyeluruh, CTL terdiri dari bagian-bagian yang saling terhubung. Jika bagian-bagian ini terjalin satu sama lain, maka akan dihasilkan pengaruh yang melebihi hasil yang diberikan bagian-bagian yang terpisah. Bagian- bagian CTL yang terpisah melibatkan proses-proses yang berbeda, yang ketika digunakan secara bersama-sama, memampukan siswa membuat hubungan yang mampu menghasilkan makna.

  Setiap bagian CTL yang berbeda-beda ini memberikan sumbangan dalam menolong siswa memahami tugas sekolah. Secara bersama-sama, mereka membentuk suatu sistem yang memungkinkan para siswa melihat makna didalamnya, dan mengingat materi akademik.

  Contextual Teaching and Learning (CTL) suatu proses pendidikan

  yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari sehingga siswa memiliki pengetahuan atau keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan dari satu permasalahan atau konteks ke permasalahan dan juga pada konteks lainnya.

  Ada tiga hal yang harus dipahami dalam menggunakan CTL. Yang Pertama harus menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi. Kedua, CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Ketiga, CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Materi pelajaran dalam konteks CTL bukan untuk ditumpuk di otak dan kemudian dilupakan, akan tetapi sebagai bekal siswa dalam mengarungi kehidupan nyata.

  Pada pembelajaran IPA di kelas IV pada konsep energi setelah diadakan tes pada akhir pembahasan, ternyata hanya 8 siswa atau 42 %yang tuntas sedangkan 11 siswa lainya atau 58 % belum tuntas. Maka pembelajaran CTL dapat mempengaruhi terhadap prestasi belajar siswa. Seorang guru juga harus pandai dalam melaksanakan pembelajaran CTL sehingga siswapun tak akan bosan dalam menerima pelajaran yang diterima. Pembelajaran CTL ini digunakan untuk mempermudah siswa dalam proses belajar mengajar dan siswapun akan menemukan hal baru dalam pembelajaran tersebut.

  B.

  Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut: Apakah pendekatan CTL dapat meningkatkan prestasi belajar IPA konsep energi pada siswa kelas IV di MI Ma’arif Arrosyidin Karen

  Candimulyo? C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa MI ketika menggunakan pendekatan Contextual Teaching

  and Learning (CTL) pada mata pelajaran IPA konsep Energi. D.

  Hipotesis Hipotesis (Arikunto 1982) adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan yang dirumuskan. Pengertian hipotesis tindakan hendaknya dipahami sebagai suatu dugaan tentangsuatu hal yang akan terjadi jika suatu tindakan dilakukan (Soedarsono, 1996).

  Adapun hipotesis yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah bahwa pembelajaran menggunakan pendekatan Contextual

  Teaching and Learning (CTL) prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA kelas IV MI Ma’arif Candimulyo menjadi meningkat.

  Berdasarkan hipotesis di atas, maka indikator keberhasilannya dapat peneliti tunjukkan sebagai berikut:

Tabel 1.1 Indikator keberhasilan

  

Indikator Keberhasilan Sub Indikator Keberhasilan

Peningkatan prestasi belajar Ipa

   Siswa dapat mengerti dan memahami konsep energi dengan pendekatan pembelajaran Energi dengan Contextual Teaching and menggunakan Contextual Teaching and

  Learning (CTL) Learning (CTL)  Siswa mampu mengkaitkan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata. E.

  Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : 1. Manfaat Teoritis

  Untuk memperkaya pengetahuan lapangan tentang proses pembelajaran yang menarik bagi siswa.

  2. Manfaat praktis a.

  Bagi mahasiswa, untuk lebih mengetahui tentang cara menyampaikan materi secara baik dan benar kepada anak didiknya.

  b.

  Bagi program studi, sebagai bahan untuk pengetahuan tenaga pendidik khususnya program studi PGMI c.

  Bagi peneliti, sebagai dorongan untuk lebih meningkatkan penguasaan cara mendidik, mengajar, dan menghadapi anak dengan karakteristik yang berbeda sehingga dapat memperbaiki kemampuan dalam mengajar.

  F.

  Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan pengertian oleh pembaca mengenai judul penelitian ini, maka penulis memberikan definisi operasional sebagai berikut: 1.

  Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar sebagaimana tercantum dalam Kamus Besar

  Bahasa Indonesia (2001:895) “Prestasi balajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai yang diberikan oleh guru”.

  2. Pengertian Energi dalam Ilmu Pengetahuan Alam

  Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Energi sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan manusia. Energi tidak dapat kita lihat secara

  langsung sehingga untuk mengukur energi yang digunakan tidak dapat dilakukan secara langsung. Mengukur energi secara tidak langsung adalah dengan cara mengamati pengaruh yang ditimbulkan oleh energi itu pada suatu benda. Misa lnya, energi panas dapat menyebabkan suhu benda meningkat (makin panas).

3. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

  Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching Learning) adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari- hari, sementara siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang terbatas, sedikit-demi sedikit, dan dari proses mengkontruksi sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat. (Nurhadi dkk, 2004:13).

  G.

  Metode Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Rancangan penelitian (Kammis & McTaggart, 1998) digunakan sebagai dasar atau patokan dalam melakukan penelitian agar pelaksanaannya dapat berjalan secara benar, baik, dan lancar.

  Dalam penelitian tindakan kelas dilakukan beberapa siklus tindakan dimana setiap siklus terdiri dari tahapan: a.

  Perencanaan b. Pelaksanaan tindakan c. Observasi d. Refleksi

  Siklus tersebut dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

2. Subjek Penelitian

  Subjek penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV MI Ma’arif “ARROSYIDIN”Candimulyo Magelang tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 19 orang.

Tabel 2.1 Daftar Nama Siswa Kelas IV MI Arrosyidin

  No Nama Siswa Keterangan

  1 Fauzi Al Karim Laki-laki

  2 Agus Budi Hartono Laki-laki

  3 Indra Estiyawan Perempuan

  4 Waliyah Perempuan

  5 Amelia Nurul Siva Perempuan

  6 Lisa Noviana Perempuan

  7 Muna Elviatur Rohmah Perempuan

  8 Misbachul Kholilurohmah Laki-laki

  9 Muhammad Faqih Laki-laki

  10 Naela Syaqirotur Rizkiyah Perempuan

  11 Nurul Nadhiroh Perempuan

  12 Puji Setyo Rini Perempuan

  13 Umi Hanifa Perempuan

  14 Yuyun Perempuan

  15 Yesika Anifaul Arifah Perempuan

  16 Idham Ridho Laki-laki

  17 Anang Widianto Laki-laki

  18 Berliana Nadzila Winahyu Perempuan

  19 Aldo hermansyah Laki-laki 3. Siklus penelitian a.

  Perencanaan Peneliti menetapkan penggunakan CTL dalam penelitian untuk memecahkan masalah, menyiapkan sekenario pembelajaran yang menarik untuk meningkatkan peningkatan prestasi belajar, membuat observasi.

  b.

  Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan ini dilakukan sesuai dengan sekenario yang telah dirancang oleh peneliti.

  c.

  Observasi Observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan, penelitian ini berlangsung dalam waktu yang bersamaan.

  Kegiatan ini bertujuan untuk dapat mendapatkan data yang valid dan akurat.

  d.

  Refleksi Data diperoleh dari tahap observasi yang dianalisis. Peneliti merefleksi diri terhadap kegiatan yang telah dilakukan supaya dalam tahap siklus berikutnya proses pembelajaran yang dilakukan dapat berjalan lebih baik.

  Langkah ini merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian yang telah dilaksanakan saat melakukan observasi.

  Gb. 1.1 Penelitian tindakan model spiral (Kemmis & McTaggart)

4. Instrumen penelitian

  Untuk melakukan instrument dalam penelitian menggunakan sebagai berikut: a.

  Lembar Observasi Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis (arikunto, 2002:30) Observasi digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan siswa dalam kegiatan siswa dan guru selama proses pembelajaran dengan model pembelajaran kontekstual.

  b.

  Pedoman Dokumentasi Teknik ini digunakan untuk menghimpun data tentang hasil pengamatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan

  Alam dengan menggunakan CTL. Dokumentasi juga diperoleh dari lembar observasi yang digunakan, dari proses pembelajaran menggunakan CTL.

  c.

  Lembar Evaluasi Lembar evaluasi dilakukan setelah kegiatan pembelajaran selasai diajarkan ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui seberapa besar siswa memahami materi IPA yang diajarkan dengan menggunakan CTL.

  Lembar evaluasi yang digunakan adalah berupa soal/pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang telah diajarkan.

5. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan dalam memperoleh data yang diinginkan. Dan untuk mendapatkan data tersebut dapat menggunakan cara-cara sebagai berikut: a.

  Tes untuk mengetahui prestasi belajar siswa Tes dilakukan dua kali dalam satu pertemuan yaitu pre tes dan pos tes. Tes tersebut berisikan soal-soal yang sesuai dengan materi ajar yang diberikan.

  b.

  Observasi Keterbatasan proses pembelajaran menggunakan

  CTL yaitu fasilitas sekolah yang berupa alat peraga yang ada di sekolah tersebut kurang memadai. Observasi ini dilakukan langsung oleh peneliti dipandu dengan lembar pengamatan pada aktifitas dan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk memperoleh data yang tepat dan akurat.

  c.

  Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang langsung ditujukan pada subyek penelitian melalui dokumentasi-dokumentasi (Hasan, 2002:87). Dokumentasi ini dilakukan supaya ada bukti yang valid dapat dijadikan sebagai bukti dalam pelaksanaan penelitian yang dilakukan.

6. Analisis Data

  Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2011:85). Data yang terkumpul dianalisa dengan menggunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Data tersebut dengan teknik deskriptif analitik dengan penjelasan sebagai berikut: a)

  Data kuantitatif diolah dengan menggunakan deskriptif persentase nilai yang diperlukan siswa kemudian dirata- rata untuk mengetahui keberhasilan individu dan keberhasilan klasikal sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

  ,

  b) berupa data informasi berbentuk kalimat Data kualitatif yang memberi gambaran ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman, penguasaan materi siswa kelas IV MI Ma’arif “ARROSYDIN” Candimulyo terhadap pelajaran IPA.

  H.

  Sistematika Penulisan Sistematika skripsi penelitian tindakan kelas bersifat deskriptif sehingga harus disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam. Sistematika penulisannya (Saerozi, 2009: 36) adalah sebagai berikut:

1. Bagian Awal a.

  Sampul b.

  Lembar Berlogo c. Judul d. Persetujuan Pembimbing e. Pengesahan Kelulusan f. Pernyataan Keaslian Tulisan g.

  Moto dan Persembahan h. Kata Pengantar i. Abstrak j. Daftar Isi k.

  Daftar Tabel l. Daftar Gambar m.

  Daftar Lampiran 2.

Bagian Inti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Penelitian C. Tujuan Penelitian D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan E. Kegunaan Penelitian F. Definisi operasional G. Metode penelitian

  1. Rancangan Penelitian

  2. Subjek penelitian

  3. Langkah-langkah

  4. Instrumen Data

  5. Pengumpulan Data

  6. Analisis Data H. Sistematika Penulisan

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi belajar 1. Penertian prestasi 2. Pengertian belajar 3. Pengertian prestasi belajar B. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar C. Konsep Energi pada Mata Pelajaran IPA 1. Pengertia energi 2. Energi panas dan sifatnya 3. Energi bunyi dan sifatnya 4. Energi alternative dan kegunaanya 5. Penggunaan energi alternative dalam kehidupan sehari- hari D.

  Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) 1.

  Pengertian CTL 2. Prinsip komponen CTL 3. Langkah-langkah pembelajaran CTL 4. Kelebihan dan kekurangan CTL E. Konsep Energi menggunakan CTL F. Kerangka Berpikir BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran umum sekolah 1. Lokasi Penelitian 2. Karakteristik Siswa Kelas IV B. Pelaksanaan Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi per siklus 1. Siklus I 2. Siklus II 3. Siklus III B. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V PENUTUP A. kesimpulan B. saran 3. Bagian Akhir

  Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran Riwayat Hidup Penulis

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Definisi prestasi Prestasi adalah standart test untuk mengukur kecakapan

  atau pengetahuan bagi seseorang didalam satu atau lebih dari garis- garis pekerjaan ata Dalam kamus populer prestasi ialah hasil sesuatu yang telah dicapai (Purwodarminto, 1979 : 251).

  2. Definisi belajar a.

  Menurut kamus bahasa Indonesia Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

  b.

  Menurut M. Ngalim Purwanto dalam buku “Psikologi Pendidikan” Belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian.

  3. Definisi prestasi belajar Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai setelah melakukan kegiatan belajar mengajar.

  Definisi Prestasi Belajar menurut Ahli 1.

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

  2. Menurut Djalal (1986: 4) “prestasi belajar siswa adalah gambaran kemampuan siswa yang diperoleh dari hasil penilaian proses belajar siswa dalam mencapai tujuan pengajaran”.

  3. Hamalik (1994: 45) berpendapat bahwa prestasi belajar adalah perubahan sikap dan tingkah laku setelah menerima pelajaran atau setelah mempelajari sesuatu.

  4. Benyamin S. Bloom (dalam Nurman, 2006 : 36), prestasi belajar merupakan hasil perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif terdiri atas : pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pestasi belajar merupakan suatupencapaian hasil belajar yang telah dilaksanakan.

  B.

  Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi belajar Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain adalah faktor internal dan faktor eksternal. (Slameto) a.

  Faktor Internal 1)

  Pemenuhan kebutuhan psikologi Sekolah sebaik mungkin mempersipkan anak didik dengan bekal yang mencukupi untuk menghadapi tantangan masa depan. Setiap orang tua bertugas dalam proses pendidikan itu dengan mengembangkan potensi anak didiknya 2)

  Kemauan belajar anak yang tinggi b. Faktor eksternal

  1) Lingkungan

  Lingkungan sekitar yang mendukung anak belajar giat maka anak tersebut akan merasakan belajar merupakan kegiatan yang harus dilakukan dan anak tersebut juga akan senang saat belajar.

  Pada lingkungan yang tidak mendukung untuk belajar maka anak tersebut akan malas untuk belajar dan akhirnya akan mendapatkan prestasi belajar yang kurang baik. 2) motivasi dari orang-orang sekitar motivasi dari orang sekitar juga sangat mempengaruhi prestasi belajar anak tersebut.banyak orang yang mendukung dirinya untuk belajar maka dia juga akan semangat dan senang dalam melaksanakan kegiatan belajarnya dan akhirnya prestasinya juga akan baik.

  C.

  Konsep Energi Pada Mata Pelajaran IPA 1.

  Pengertian Energi

  Energi tidak dapat kita lihat secara langsung sehingga untuk mengukur energi yang digunakan tidak dapat dilakukan secara langsung. Mengukur energi secara tidak langsung adalah dengan cara mengamati pengaruh yang

  

ditimbulkan oleh energi itu pada suatu benda. Misa lnya,

energi panas dapat menyebabkan suhu benda meningkat (makin panas).

  Energi dibedakan menjadi beberapa macam diantaranya yaitu

  a. Energi panas

  Energi panas berasal dari benda bersuhu tinggi, misalnya api dan matahari. Sumber energy panas dapat berasal dari gesekan suatu benda, kompor yang menyala, panas matahari dan uap panas.

  b. Energi bunyi Energi bunyi adalah segala kemampuan yang terjadi akibat adanya pengaruh bunyi. Bunyi adalah getaran di udara.

  Benda yang bergetar akan menghasilkan bunyi. Saat berbicara kita mengeluarkan bunyi. Suara musik atau lagu-lagu dari

  

  radio, tape, dan juga merupakan bunyi. Semua bunyi itu dihasilkan oleh suatu sumber bunyi.

  c. Energi alternative dan kegunaanya Energi alternative merupakan energi cadangan yang banyak tersedia di alam sekitar. Seperti fosil yang telah digali dan belum diteliti dan diolah sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan dan dapat membantu kelangsungan hidup penduduk di dunia.

  Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Pembelajaran IPA kelas IV adalah sebagai berikut:

  Standar Kompetensinya adalah memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari.

  Kompetensi Dasar IPA kelas IV adalah Mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang ada disekitarnya.

   Menjelaskan berbagai energy alternative dan penggunaanya.

   Membuat suatu karya model untuk menunjukan perubahan

   energi gerak akibat energi gerak.

   gerak.

  Menjelaskan perubahan energi bunyi akibat perubahan energi

  D.

  Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL ) 1.

  Konsep Contextual Teaching and Learning (CTL)

  Contextual Teaching and learning (CTL) adalah konsep

  mengajar dan belajar, yang membantu guru untuk menghubungkan kegiatan dan bahan ajar dengan situasi nyata, yang dapat memotivasi siswa untuk dapat menghubungkan pengetahuan dan terapanya dengan kehidupan sehari-hari siswa sebagai anggota keluarga, bahkan sebagai anggota masyarakat di sekitarnya, (US Department of Education, 2001) .

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING and LEARNING) DENGAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SIDOREJO LOR 07 KOTA SALATIGASEMESTER I TAHUN 20162017

0 0 13

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING and LEARNING) PADA SISWA KELAS 5 SD NEGERI MANDING KABUPATEN TEMANGGUNG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 14

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS IV SDN 2 PURWOREJO KECAMATAN BLORA KABUPATEN BLORA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 13

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT IDAIN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HIDAYAH TRENTEN KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendi

0 0 102

SIKAP ORANG TUA TERHADAP PROGRAM WAJIB JAM BELAJAR PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI DESA CANDIMULYO KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2008 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.l)

0 0 80

SIKAP ORANG TUA TERHADAP PROGRAM W AJIB JAM BELAJAR PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI DESA C ANDIMUL Y O KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2008 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 81

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQHMELALUI METODE DISKUSI DI MI SRUWEN IV KELAS 4 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2008 2009 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 105

PENGARUH KREATIFITAS GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V MI TAMRINUL ULUM GENTAN, KECAMATAN SUSUKAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20122013 SKRIPSI Di ajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 83

PENGARUH KONDISI EKONOMI DAN MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN BANYUBIRU 04 KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 1 106

1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI UANG MELALUI METODE JIGSAW LEARNING BAGI SISWA KELAS 3 MI ISLAMIYAH KARANGDAWA KECAMATAN MARGASARI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJA RAN 20132014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 74