ARAHAN KEBIJAKAN DAN STRATEGIS BIDANG CIPTA KARYA

  Kabupaten Nagek eo Provinsi N usa Tenggara Timur RPIJM Bab

  3 ARAHAN KEBIJAKAN DAN STRATEGIS BIDAN G CIPTA KARYA

  nfrastruktur permukiman memiliki fungsi strategis dalam pembangunan nasional karena turut berperan serta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi angka

  I

  kemiskinan, maupun menjaga kelestarian lingkungan. O leh sebab itu, Ditjen Cipta Karya berperan penting dalam implementasi amanat kebijakan pembangunan nasional. Arah kebijakan tersebut diantaranya adalah :

3.1. ARAH AN PEM BAN GU N AN BIDAN G CIPTA KARYA dan ARAH AN PEN ATAAN RUAN G

3.1.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya

A. RPJM N 2015-2019 (Perpres N o.2 Tahun 2015)

  Rencana Pembangunan Jangka M enengah Nasional (RPJM N ) 2015-2019 adalah tahapan ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang N asional (RPJPN ) 2005-2025 yang telah ditetapkan melalui Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007. Dengan berpayung kepada UUD 1945 dan UU No. 17 Tahun 2007 tentang RPJP tadi, RPJM N 2015-2019, disusun sebagai penjabaran dari Visi, M isi, dan Agenda (N aw aCita) Presiden/W akil Presiden, Joko Widodo dan M uhammad Jusuf Kalla, dengan menggunakan Rancangan Teknokratik yang telah disusun Bappenas dan berpedoman pada RPJPN 2005-2025. RPJM N 2015-2019 adalah pedoman untuk menjamin pencapaian visi dan misi Presiden, RPJM N sekaligus untuk menjaga konsistensi arah pembangunan nasional dengan tujuan di dalam Konstitusi Undang Undang Dasar 1945 dan RPJPN 2005–2025 Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat

  Arahan St rat egis Nasional 3 - 1 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur

  Kabupaten Nagek eo Provinsi N usa Tenggara Timur RPIJM

  secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan sembilan agenda prioritas. Kesembilan agenda prioritas itu disebut N AW A CITA, yaitu:

  1. M enghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh w arga negara.

  M embuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang 2. bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

  3. M embangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

  4. M emperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

  5. M eningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.

  M eningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga 6. bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

  7. M ew ujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor- sektor strategis ekonomi domestik.

  8. M elakukan revolusi karakter bangsa.

  9. M emperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi social Indonesia. Agenda pembangunan nasional disusun sebagai penjabaran operasional dari N aw a Cita. Dalam lima tahun mendatang (2015-2019), arah kebijakan utama pembangunan w ilayah nasional difokuskan pada upaya mempercepat pengurangan kesenjangan pembangunan antarw ilayah dengan mendorong transformasi dan akselerasi pembangunan w ilayah KTI, yaitu Sulaw esi, Kalimantan, M aluku, Nusa Tenggara dan Papua, dengan tetap menjaga momentum pertumbuhan di W ilayah Jawa-Bali dan Sumatera. Untuk menghindari timbulnya kesenjangan baru antara w ilayah koridor ekonomi dengan w ilayah sekitarnya di setiap pulau, maka pembangunan daerah tertinggal, termasuk desa tertinggal, perlu ditingkatkan dengan melakukan pemberdayaan ekonomi lokal, penciptaan akses transportasi lokal ke w ilayah pertumbuhan, dan percepatan pemenuhan infrastruktur dasar. Infrastruktur merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dengan mendorong partisipasi

  Arahan St rat egis Nasional 3 - 2 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur

  Kabupaten Nagek eo Provinsi N usa Tenggara Timur RPIJM

  masyarakat Dalam rangka pemenuhan hak dasar untuk tempat tinggal dan lingkungan yang layak sesuai dengan UUD 1945 Pasal 28H, pemerintah memfasilitasi penyediaan perumahan bagi masyarakat berpendapatan rendah serta memberikan dukungan penyediaan prasarana dan sarana dasar permukiman, seperti air minum, air limbah, persampahan dan drainase.

  Dokumen RPJM N juga menetapkan sasaran pembangunan infrastruktur permukiman pada periode 2015-2019, yaitu :

  1. Tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0 persen melalui penanganan kaw asan permukiman kumuh seluas 38.431 hektar dan peningkatan kesw adayaan masyarakat di 7.683 kelurahan.

  2. Tercapainya 100 persen pelayanan air minum bagi seluruh penduduk Indonesia yang dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu optimalisasi dan pembangunan baru (supply

  side), peningkatan efisiensi layanan air minum (demand side), dan penciptaan lingkungan yang kondusif (enabling environment).

  3. Optimalisasi penyediaan layanan air minum dilakukan melalui : i. fasilitasi SPAM PDAM yaitu bantuan program PDAM menuju 100% PDAM

  Sehat dan pengembangan jaringan SPAM M BR di 5.700 kaw asan dan (ii) fasilitasi SPAM non-PDAM yaitu bantuan program non-PDAM menuju 100% pengelola non-PDAM sehat dan pengembangan jaringan SPAM M BR di 1.400 kaw asan.

  Sedangkan pembangunan baru dilakukan melalui : ii. pembangunan SPAM kaw asan khusus yaitu SPAM kaw asan kumuh perkotaan untuk 661.600 sambungan rumah (SR), SPAM kawasan nelayan untuk 66.200 SR, dan SPAM raw an air untuk 1.705.920 SR; pembangunan SPAM berbasis masyarakat ntuk 9.665.920 SR; iii. iv. pembangunan SPAM perkotaan yaitu SPAM IKK untuk 9.991.200 SR dan SPAM

  Ibukota Pemekaran dan Perluasan Perkotaan untuk 4.268.800 SR; pembangunan SPAM Regional untuk 1.320.000 SR di 31 kaw asan. v.

  4. Peningkatan efisiensi layanan air minum dilakukan melalui penerapan prinsip jaga air, hemat air dan simpan air secara nasional. Penerapan prinsip tersebut dilakukan melalui i. pelaksanaan Rencana Pengamanan Air M inum (RPAM ) pada komponen sumber, operator dan konsumen di seluruh kabupaten/ kota; ii. optimalisasi bauran air domestik di seluruh kabupaten/ kota; iii. penerapan efisiensi konsumsi air minum pada tingkat rumah tangga sekitar 10

  Arahan St rat egis Nasional 3 - 3 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur

  Kabupaten Nagek eo Provinsi N usa Tenggara Timur RPIJM

  liter/orang/hari setiap tahunnya dan pada tingkat komersial dan fasilitas umum sekitar 10 persen setiap tahunnya. Penciptaan lingkungan yang mendukung dilakukan melalui 5. i. penyusunan dokumen perencanaan air minum sebagai rujukan pembangunan air minum di seluruh kabupaten/ kota yang mencakup Rencana Induk Sistem Penyediaan

  Air M inum (RISPAM ), rencana strategis penyediaan air minum daerah (Jakstrada) dan rencana tahunan penyediaan air minum; ii. peningkatan pendataan air minum sebagai rujukan perencanaan dan penganggaran air minum di seluruh kabupaten/ kota; iii. fasilitasi pengembangan peraturan di daerah yang menjamin penyediaan layanan air minum di seluruh kabupaten/ kota.

  6. M eningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air limbah domestik, sampah dan drainase lingkungan) menjadi 100 persen pada tingkat kebutuhan dasar yaitu i. untuk sarana prasarana pengelolaan air limbah domestik dengan pembangunan dan peningkatan infrastruktur air limbah sistem terpusat skala kota, kaw asan, dan komunal di 438 kota/ kab (melayani 34 juta jiw a), serta peningkatan kualitas pengelolaan air limbah sistem setempat melalui peningkatan kualitas pengelolaan lumpur tinja perkotaan dan pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di 409 kota/ kab; ii. untuk sarana prasarana pengelolaan persampahan dengan pembangunan TPA sanitary

  landfill di 341 kota/ kab, penyediaan fasilitas 3R komunal di 334 kota/ kab, fasilitas 3R

  terpusat di 112 kota/ kab; iii. untuk sarana prasarana drainase permukiman dalam pengurangan genangan seluas 22.500 Ha di kaw asan permukiman termasuk 4.500 Ha di kaw asan kumuh; iv. kegiatan pembinaan, fasilitasi, pengaw asan dan kampanye serta advokasi di 507 kota/ kab seluruh Indonesia.

  7. M eningkatnya keamanan dan keselamatan bangunan gedung termasuk keserasiannya terhadap lingkungan melalui i. pembinaan dan pengaw asan khususnya bangunan milik Pemerintah di seluruh kabupaten/ kota; ii. penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria (NSPK) untuk seluruh bangunan gedung dan penerapan penyelenggaraan bangunan hijau di seluruh kabupaten/ kota; dan

  Arahan St rat egis Nasional 3 - 4 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur

  Kabupaten Nagek eo Provinsi N usa Tenggara Timur RPIJM

  iii. menciptakan building codes yang dapat menjadi rujukan bagi penyelenggaraan dan penataan bangunan di seluruh kabupaten/ kota.

  

Dokumen RPJM N 2015-2019 juga memuat sasaran pembangunan perkotaan sebagai

berikut:

  1. Pembangunan 5 kaw asan metropolitan baru di luar Pulau Jaw a-Bali sebagai Pusat

  Kegiatan Nasional (PKN ) yang diarahkan menjadi pusat investasi dan penggerak pertumbuhan ekonomi bagi w ilayah sekitarnya guna mempercepat pemerataan pembangunan di luar Pulau Jaw a;

  2. Peningkatan peran dan fungsi sekaligus perbaikan manajemen pembangunan di 7

  kaw asan perkotaan metropolitan yang sudah ada untuk diarahkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN ) berskala global guna meningkatkan daya saing dan kontribusi ekonomi;

  3. Pengembangan sedikitnya 20 kota otonom di luar Pulau Jaw a – Bali khususnya

  di KTI yang diarahkan sebagai pengendali (buffer) arus urbanisasi ke Pulau Jaw a yang diarahkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi bagi w ilayah sekitarnya serta menjadi percotohan (best practices) perw ujudan kota berkelanjutan;

  4. Pembangunan 10 kota baru publik yang mandiri dan terpadu di sekitar kota atau

  kaw asan perkotaan metropolitan yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke baw ah serta diarahkan sebagai pengendali (buffer) urbanisasi di kota atau kaw asan perkotaan metropolitan;

  5. Perw ujudan 39 pusat pertumbuhan baru perkotaan sebagai Pusat Kegiatan Lokal 2 (PKL) atau Pusat Kegiatan W ilayah (PKW ).

B. Renstra Ditjen Cipta Karya 2015-2019 (SE N o.50/ SE/ Dc/ 2016)

  Visi Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam mew ujudkan permukiman layak huni dan berkelanjutan. Ditjen Cipta Karya bertekad bekerja tidak sekedar business as usual, tidak bisa hanya bekerja berbasis output tanpa penyempurnaan perangkat dan melakukan terobosan. Perlu dilakukan perbaikan baik dari segi fungsi, teknis, kualitas/ mutu, administrasi, dan kelembagaan dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman. Dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya dikenal dengan “ gerakan 100-0-100” ,

  Arahan St rat egis Nasional 3 - 5 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur

  Arahan St rat egis Nasional 3 - 6 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur Kabupaten Nagek eo

  Provinsi N usa Tenggara Timur RPIJM

yang penekanannya pada cakupan layanan air minum layak 100% , penanganan

permukiman kumuh 0% dan cakupan layanan sanitasi layak 100% .

Kondisi eksisting gerakan 100-0-100 Indonesia dan sasarannya tersaji dalam gambar

berikut :

  Gambar 3 1 Sasaran Gerakan Nasioan 100-0-100

Untuk mew ujudkan sasaran strategis tersebut, maka sasaran program Ditjen Cipta

Karya adalah sebagai berikut:

  a. M eningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi

  masyarakat, dengan indikator persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum; b. M eningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak, dengan indikator persentase penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan;

c. M eningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat, dengan indikator persentase peningkatan cakupan pelayanan akses sanitasi.

  

Tabel 3 1 Indikator Kinerja Renstra DJCK Tahun 2015-2019

  IN DIKATO R KIN ERJA SATU AN TARGET 20 15 20 16 2017 2018 20 19 TOTAL

1 M eningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat

  Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum % 73,7 78,8 84,8 92,1 100 100

2 M eningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak

  Persentase penurunan

  Kabupaten Nagek eo Provinsi N usa Tenggara Timur RPIJM luasan permukiman kumuh %

  8

  6

  4

  2 perkotaan

3 M eningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat

  Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses %

  64

  72

  85 92 100 100 sanitasi

  Sumber : Renstra DJCK PUPR 2015-2019

  

Dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur keciptakaryaan, Ditjen Cipta Karya

menggunakan tiga strategi pendekatan yaitu membangun sistem, memfasilitasi Pemerintah

Dareah Provinsi, Kota dan Kabupaten, serta memberdayakan masyarakat melalui program-

program pemberdayaan masyarakat. Dalam membangun sistem, Ditjen Cipta Karya

memberikan dukungan pembangunan infrastruktur dengan memprioritaskan sistem

infastruktur Provinsi/ Kabupaten/ Kota. Dalam hal fasilitasi Pemerintah Daerah, bentuk

dukungan yang diberikan adalah fasilitasi kepada Pemerintah Daerah dalam penguatan

kelembagaan, keuangan, termasuk pembinaan teknis terhadap tugas dekonsentrasi dan

pembantuan. Untuk pemberdayaan masyarakat, bentuk dukungan yang diberikan adalah

pembangunan infrastruktur keciptakaryaan melalui program-program pemberdayaan

masyarakat

  

Tabel 3 2 Pendekatan Pembangunan Bidang Cipta Karya

Pendekatan Strategi

  1. Pembangunan Infrastruktur Permukiman Skala Regional (TPA Regional atau SPAM Regional)

  2. Pembangunan Infrastruktur Permukiman pada kawasan M embangun Sistem strategis (kaw asan perbatasan, KSN , PKN , WPS) atau kaw asan khusus (kaw asan kumuh perkotaan, kaw asan nelayan, kaw asan raw an air/ perbatasan/pulau terluar)

  3. M endorong penyusunan Rencana Tata Bangunan dan

  1. Pendampingan penyusunan N SPK daerah antara lain Perda

Bangunan Gedung, SK Kumuh, dsb.

  2. Penyusunan Rencana Penanganan Kaw asan/ Induk Sektoral seperti Strategi Sanitasi Kota (SSK), Rencana Induk Sistem Fasilitasi Pemda Pengembangan Air M inum (RISPAM ), dan Rencana Penataan

  Bangunan dan Lingkungan (RTBL).

  3. Pembangunan Indrastruktur Permukiman Skala kaw san seperti fasilitasi PDAM , fasilitasi kota hijau dan kota pusaka,

  1. Pembangunan Infrastruktur Permukiman Berbasis M asyarakt Pemberdayaan melalui kegiatan Pamsimas, Snaimas, dan P2KP. M asyarakat

  2. Bantuan Penyusunan Rencana Kerja M asyarakat Arahan St rat egis Nasional 3 - 7 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur

  Kabupaten Nagek eo Provinsi N usa Tenggara Timur RPIJM

3.1.2. ARAH AN PEN ATAAN RUAN G

  Arahan penataan ruang yang ditindaklanjuti ke dalam RPIJM kabupaten/ kota adalah sebagai berikut:

3.1.2.1. Arahan RTRW N

  Arahan RTRW N sesuai amanant PP N o.26 tahun 2008 tentang PKN , PKW , PKSN dan KSN diuraikan sebagai berikut :

  • Pusat Kegiatan N asional (PKN ) dan Pusat Kegiatan W ilayah (PKW )

  Sesuai dengan arahan pada PP N omor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang W ilayah Nasional, Pusat Kegiatan N asional atau PKN adalah kaw asan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa provinsi.

  Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan eksport-import atau pintu gerbang menuju kaw asan internasional; kegiatan industri dan jasa serta simpul transportasi.

  Pusat Kegiatan W ilayah (PKW ) adalah Kaw asan Perkotaan yang berfungsi atau

  berpotensi sebagai simpul kedua yang mendukung PKN untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten, seperti kegiatan ekspor-impor, pusat kegiatan industri dan jasa, simpul transportasi. Adapun Penetapan Lokasi Pusat Kegiatan N asional (PKN) dan Pusat Kegiatan W ilayah (PKW ) di wilayah Provinsi NTT berdasarkan PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRW N disajikan pada tabel dibaw ah ini.

  

Tabel 3 3 Penetapan Lokasi Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah

(PKW)

PRO VIN SI PKN PKW

  Soe, Kefamenanu, N usa Tenggara Timur Kupang Ende, M aumere, Waingapu,

  Ruteng, Labuan Bajo

  • Pusat Kegiatan Strategis N asional (PKSN )

  Arahan St rat egis Nasional 3 - 8 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur

  Kabupaten Nagek eo Provinsi N usa Tenggara Timur RPIJM

  Sesuai dengan arahan pada PP N omor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

  Pusat Kegiatan Strategis N asional atau PKSN

  W ilayah N asional, adalah kaw asan perkotaan yang ditetapkan untuk mendorong pengembangan kaw asan perbatasan negara. W ilayah Propinsi N TT berbatasan darat dan laut dengan negara Timor Leste dan negara Australia. Karena itu maka provinsi N TT masuk dalam PKSN .

  Adapun Pusat Kegiatan Strategis N asional (PKSN) di w ilayah Provinsi NTT, tersaji pada tabel berikut ini :

  

Tabel 3 4 Lokasi Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) di Provinsi NTT

PUSAT KEGIATAN STRATEGIS N O STATU S PRO VIN SI N ASIO N AL

  Pengembangan Atambua (Ibukota 1 / Peningkatan Fungsi N usa Tenggara Timur

  Kab. Belu) (Tahap I)

  Kalabahi (Ibukota Pengembangan

  2 N usa Tenggara Timur Kab. Alor) Baru (Tahap I)

  Kefamenanu Pengembangan 3 (Ibukota Kab. Timor Tengah N usa Tenggara Timur

  Baru (Tahap I) Utara)

  • Kaw asan Strategis N asional (KSN )

  Sesuai dengan arahan pada Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang

  Kaw asan Strategis N asional (KSN )

  Rencana Tata Ruang W ilayah Nasional, adalah w ilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/ atau lingkungan, termasuk w ilayah yang telah ditetapkan sebagai w arisan dunia. Penetapan Kaw asan Strategis N asional dilakukan berdasarkan beberapa kepentingan, yaitu: a. pertahanan dan keamanan

  b. pertumbuhan ekonomi

  c. sosial dan budaya

  d. pendayagunaan sumber daya alam dan/ atau teknologi tinggi

  e. fungsi dan daya dukung lingkungan hidup

  Arahan St rat egis Nasional 3 - 9 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur

  Kabupaten Nagek eo Provinsi N usa Tenggara Timur RPIJM

  Adapun Kaw asan Strategis N asional (KSN) di w ilayah Provinsi NTT, tersaji pada tabel berikut ini :

  

Tabel 3 5 Penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN) di Provinsi NTT

SU DU T KOTA / STATU S N O KAW ASAN STRATEGIS N ASIO N AL KEPEN TIN GA KABUPATEN H UKU M N

  Lingkungan Kab. M anggarai

  1 Kaw asan Taman N asional Komodo Hidup Barat

  Kaw asanPengembangan Ekonomi

  2 Ekonomi Kab. Ngada Terpadu M bay Kab. Kupang, Kab.

  Kaw asanPerbatasan Darat RI dengan Pertahanan

  3 Timor Tengah negara Timor Leste danKeamanan Utara, Kab. Belu

  Kaw asan Perbatasan Laut RI termasuk 5 pulau kecil terluar (Pulau Alor, Batek, Kab. Kupang, Kab.

  Pertahanan

  4 Dana, N dana, dan Timor Tengah dan Keamanan M angudu) dengan negara Timor Utara, Kab. Belu Leste/ Australia 3 .1.2.2. REN CAN A TATA RUAN G PERBATASAN N EGARA DI PROVIN SI N TT

  Rencana Tata Ruang Kaw asan Perbatasan N egara Di Provinsi N usa Tenggar a Timur diatur dal am Peraturan Presiden N o 179 Tahun 2014. Rencana Tata Ruang Kaw asan Perbatasan N egara berperan sebagai alat operasionalisasi Rencana Tata Ruang W ilayah Nasional dan sebagai alat ko ordinasi pelaksanaan pembangunan di Kaw asan Perbatasan N egara. Kaw asan Perbatasan N egara mencakup kaw asan perbatasan di darat dan kaw asan perbat asan di laut. Kaw asan perbatasan di darat berada di kecamatan pada sisi dalam sepanjang batas w ilayah N egara Indonesia d engan N egara Timor Lest e. Kaw asan perbatasan di laut meliputi kaw asan sisi dalam garis batas yurisdiksi, garis batas Laut Teritorial Indonesia dalam hal tidak ada batas yurisdiksi, dan atau Garis Batas Klaim M aksimum dalam hal garis batas negara belum disepakati dengan N egara Timor Leste dan N egara Australia, hingga garis pantai termasuk gugus kepulauan, atau hingga perairan dengan jarak 24 mil laut dari garis pangkal kepulauan. Kaw asan perbatasan di darat dan kaw asan perbatasan di laut sebagaimana dimaksud terdiri atas:

  Arahan St rat egis Nasional 3 - 10 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur

  Kabupaten Nagek eo Provinsi N usa Tenggara Timur RPIJM

  a. 17(tujuh belas) kecamatan yang meliputi:Kecamatan Alor Timur, Kecamatan Alor Timur Laut, Kecamatan Pureman, Kecamatan Lembur, Alor Tengah Utara, Kecamatan Alor Selatan, Kecamatan M ataru, Kecamatan Kabola, Kecamatan Alor Barat Laut, Kecamatan Alor Barat Daya, Kecamatan Teluk M utiara, Kecamatan Pulau Pura, Kecamatan Pantar Kecamatan Pantar Timur, Kecamatan Pantar Tengah, Kecamatan Pantar Barat, dan Kecamatan Pantar Barat Laut di Kabupaten Alor;

  b. 11 (sebelas) kecamatan yang meliputi Kecamatan Kakuluk M esak, Kecamatan Tasifeto Timur, Kecamatan Kota Atambua, Kecamatan Atambua Barat, Kecamatan Atambua Selatan, Kecamatan Lasiolat,Kecamatan Raihat, Kecamatan Lamaknen, Kecamatan Lamaknen Selatan, Kecamatan Tasifeto Barat, dan Kecamatan N anaet Duabesi di Kabupaten Belu; 5 (lima) kecamatan yang meliputi Kecamatan Kobalima Timur, Kecamatan c.

  Kobalima, Kecamatan M alaka Tengah, Kecamatan M alaka Barat, dan Kecamatan W ew iku di Kabupaten M alaka;

  d. 10 (sepuluh) kecamatan yang meliputi Kecamatan Biboki Anleu, Kecamatan Biboki M o enleu, Kecamatan Insana Utara, Kecamatan Naibenu, Kecamatan Bikomi Utara, Kecamatan Bikomi Tengah, Kecamatan Bikomi N ilulat , Kecamatan Kota Kefamenanu, Kecamatan M iomaffo Barat , dan Kecamatan M utis di Kabupat en Timor Tengah Utara;

  e. 6 (enam) kecamatan yang meliput i Kecamatan Boking, Kecamatan N unkolo, Kecamatan Kot'olin, Kecamatan Kolbano , Kecamatan Kualin, dan Kecamatan Amanuban Selatan di Kabupat en Timor Tengah Selatan;

  f. 8 (delapan) kecamatan yang meliputi Kecamatan Amfoang Timur, Kecamatan Semau, Kecamatan Semau Selatan, Kecamatan Kupang Barat , Kecamatan N ekamese, Kecamatan Amarasi Barat , Kecamatan Amarasi Selatan, dan Kecamatan Amarasi Timur di Kabupat en Kupang;

  g. 10 (sepuluh) kecamatan yang meliputi Kecamatan LanduLeko , Kecamatan Rote Timur, Kecamatan Pantai Baru, Kecamatan Rot e Tengah, Kecamatan Rote Selatan, Kecamatan Lobalain, Kecamatan Rote Barat Laut, Kecamatan Rote Barat Daya, Kecamatan Rote Barat , dan Kecamatan N dao N use di Kabupat en Rote N dao ;

  h. 6 (enam) kecamatan yang meliputi kecamatan Sabu Timur, Kecamatan Sabu

  

Arahan St rat egis Nasional 3 - 11 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur

  

Arahan St rat egis Nasional 3 - 12 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur

Kabupaten Nagek eo

  Provinsi N usa Tenggara Timur RPIJM

  Tengah, Kecamatan Sabu Barat , Kecamat an Liae, Kecamatan H aw u M ehara, dan Kecamatan Raijua di Kabupat en Sabu Raijua; i. 8 (delapan) kecamatan yang meliputi Kecamatan Pahunga Lodu,

  Kecamatan W ula W eijelu, Kecamatan N gadu N gala, Kecamatan Karera, Kecamatan Pinu Pahar, Kecamatan Tabundung, Kecamatan Katala H amulingu dan Kecamatan Lew a Tidahu di Kabupat en Sumba Timur; j. 1 (satu) kecamatan yang meliputi Kecamatan Katikutana Selatan di Kabupaten

  Sumba Tengah; k. 3 (tiga) kecamatan yang meliputi Kecamatan Wanukaka, Kecamatan

  Lamboya, dan Kecamatan Laboya Barat di Kabupat en Sumba Barat; l. 3 (tiga) kecamatan yang meliputi Kecamatan Kodi Bangedo, Kecamatan Kodi

  Balagar, dan Kecamatan Kodi di Kabupat en Sumba Barat Daya; m. Laut TeritorialIndonesia di Selat Ombai, Laut Timor, dan Samudera H india; n. Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia di Selat O mbai, Laut Timo r, dan

  Samudera H india; dan o. Landas Kontinen Indonesia di Laut Timor dan Samudera Hindia.

  Penataan Ruang Kaw asan Perbatasan N egara bertujuan untuk mew ujudkan:

  a. kaw asan berfungsi pertahanan dan keamanan negara yang menjamin keutuhan, kedaulautan, dan ket ertiban W ilayah N egara yang berbatasan dengan N egara Timor Leste dan egara Australia; b. kaw asan berfungsi lindung di Kaw asan Perbatasan N egara yang lestari; c. Kaw asan Budi Daya ekonomi perbatasan yang mandiri dan berdaya saing.

  Rencana Struktur Ruang Kawasan Perbatasan N egara

  Rencana st ruktur ruang Kaw asan Perbatasan N egara dit etapkan dengan tujuan meningkatkan pelayanan pusat kegiatan, kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana, serta fungsi Kaw asan Perbatasan N egara sebagai beranda depan N egara Kesatuan Republik Indonesia (N KRI). Rencana st ruktur ruang Kaw asan Perbatasan N egara berfungsi sebagai penunjang dan penggerak kegiatan pertahanan dan keamanan negara untuk menjamin keutuhan kedaulatan dan ket ertiban serta sosial ekono mi M asyarakat yang secara hierarki memiliki hubungan fungsional.

  Kabupaten Nagek eo Provinsi N usa Tenggara Timur RPIJM

  Rencana st rukt ur ruang Kaw asan Perbatasan N egara t erdiri atas:

  a. rencana sist em pusat permukiman perbatasan negara; dan b. rencana sist em jaringan prasarana. Rencana sistim pusat perrmukiman perbatasan negara berfungsi sebagai pusat pelayanan terdiri atas: a. pusat pelayanan utama;

  b. pusat pelayanan penyangga;dan c. pusat pelayanan pintu gerbang. Pusat pelayanan utama PKSN d itetapkan di

  a. PKSN Kalabahi di Kabupaten Alor;

  b. PKSN Atambua di Kabupaten Belu; dan c. PKSN Kefamenanu di Kabupaten Timor Tengah Utara. Pusat pelayanan penyangga merupakan pusat kegiatan penyangga pintu gerbang dalam peningkatan pelayanan pertahanan dan keamanan negara, keterkaitan antara pusat pelayanan utama dan pusat pelayanan pintu gerbang, serta kemandirian pangan M asyarakat di Kaw asan Perbatasan N egara. Pusat pelayanan penyangga ditetapkan di:

   Haekesak di Kabupaten Belu; dan  Wemasa di Kabupaten M alaka. Pusat pelayanan pintu gerbang sebagaimana dimaksud merupakan pusat kegiatan terdepan dalam peningkatan pelayanan pertahanan dan keamanan negara serta kegiatan lintas batas di Kaw asan Perbatasan N egara. Pusat pelayanan pintu gerbang dit etapkan di:

  a. M aritaing di Kecamatan Alor Timur pada Kabupaten Alor; M otaain di Kecamatan Tasifeto Timur pada Kabupaten Belu; b.

  c. Turiskain di Kecamatan Raihat pada Kabupaten Belu;

  d. M otamasin di Kecamatan Kobalima Timur pada Kabupaten M alaka;

  e. W ini diKecamatan Insana Utara pada Kabupaten Timor Tengah Utara;

  f. Napan di Kecamatan Bikomi Utara pada Kabupaten Timor Tengah Utara; Haumeni Ana di Kecamatan Biko mi N ulilat pada Kabupaten Timor Tengah g.

  Utara; dan Oepoli di Kecamatan Amfoang Timur pada Kabupaten Kupang.

  h. Pusat pelayanan pintu gerbang sebagaimana dimaksud memiliki fungsi sebagai:

  

Arahan St rat egis Nasional 3 - 13 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur

  Kabupaten Nagek eo Provinsi N usa Tenggara Timur RPIJM Sistem J aringan Prasarana Permukiman

  Sistem jaringan prasarana permukiman dalam rangka meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan perkotaan dikembangkan secara terintegrasi dan disesuaikan dengan kebutuhan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Kaw asan Perbatasan N egara. Sistem jaringan prasarana permukiman terdiri atas:

   Sistem Penyediaan Air M inum (SPAM );  sistem jaringan drainase;  sistem jaringan air imbah; dan  sistem pengelolaan sampah.

  SPAM terdiri atas:  SPAM jaringan perpipaan; dan  SPAM bukan jaringan perpipaan.

  SPAM jaringan perpipaan t erdiri atas unit air baku, unit produksi, dan unit dengan kapasitas pro duksi sesuai dengan kebut uhan dan perkembangan Kaw asan Perbatasan N egara. SPAM jaringan perpipaan t errdiri atas:

  a. unit air baku yang bersumber dari bangunan pengolahan air minum (BPAM ) di mata air, sungai, danau, dan embung; b. unit produksi air minum meliputi Instalasi Pengolahan Air minum (IPA) dit etapkan unt uk melayani PKSN Kalabahi, PKSN Kefamenanu, PKSN At ambua,

  W emasa, Haekesak, M aritaing, M otaain, Turiskain, M ot amasin, W ini, N apan, Haumeni Ana, dan Oepoli; dan

  c. Unit distribusi air minum ditetapkan untuk melayani PKSN Kalabahi, PKSN Kefamenanu, PKSN Atambua, W emasa, H aekesak, M aritaing, M otaain, Turiskain, M otamasin, W ini, N apan, Haumeni Ana, dan O epoli.

  SPAM bukan jaringan perpipaan meliputi sumur dangkal, sumur pom pa tangan bak penampungan air hujan, t erminal air, mobil tangki air, instalasi air kemasan, atau bangunan perlindungan mata air pada kaw asan yang tidak at au belum t erjangkau SPAM yang dit etapkan sesuai dengan ket entuan perat uran perundang-undangan. SPAM ukan jaringangan perpipaan yang melayani kaw asan yang tidak/ belum t erjangkau SPAM t erm asuk PPKT berpenghuni dan pos

  

Arahan St rat egis Nasional 3 - 14 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur

  Kabupaten Nagek eo Provinsi N usa Tenggara Timur RPIJM

  pengamanan perbatasan di:

  a. Kecamatan Alor Timur, Kecamatan Alor Timur Laut, Kecamatan Pureman,Kecamatan Lembur, Kecamatan A l o r Tengah Utara, Kecamatan Alor Selatan, Kecamatan M ataru, Kecamatan Kabola, Kecamatan Alor Barat Laut, Kecamatan Alar Barat Daya, Kecamatan Pulau Pura, Kecamatan Pantar, Kecamatan Pantar Timur, Kecamatan Pantar Tengah, Kecamatan Pantar Barat , dan Kecamatan Pantar Barat Laut pada Kabupat en Alor;

  b. Kecamatan Kakuluk M esak, Kecamatan Tasifeto Timur, Kecamatan Atambua Barat, Kecamatan Atambua Selatan, Kecamatan Lasiolat, Kecamatan Raihat, Kecamatan Lamaknen, Kecamatan Lamaknen Selatan, Kecamatan Tasifeto Barat, dan Kecamatan N anaet Duabesi pada Kabupaten Belu;

  c. Kecamatan Kobalima Timur, Kecamatan Kobalima, Kecamatan M alaka Tengah, Kecamatan M alaka Barat, dan Kecamatan W ew iku pada Kabupaten M alaka;

  d. Kecamatan Biboki Anleu, Kecamatan Biboki M oenleu, Kecamatan Insana Utara, Kecamatan N aibenu, Kecamatan Bikomi Utara, Kecamatan Bikomi Tengah, Kecamatan Biko mi N ilulat, Kecamatan M io maffo Barat, dan Kecamatan M utis pada Kabupaten Timor Tengah Utara;

  e. Kecamatan Boking, Kecamatan N unkolo, Kecamatan Kot'olin, Kecamatan Kolbano, Kecamatan Kualin, dan Kecamatan Amanuban Selatan pada Kabupaten Timor Tengah Selatan;

  Kecamatan Amfoang Timur, Kecamatan Semau, Kecamatan Semau Selatan, f.

  Kecamatan Kupang Barat, Kecamatan N ekamese, Kecamatan Amarasi Barat, Kecamatan Amarasi Selatan, dan Kecamatan Amarasi Timur pada Kabupaten Kupang;

  g. Kecamatan Landu Leko, Kecamatan Rote Timur, Kecamatan Pantai Baru, Kecamatan Rote Tengah, Kecamatan Rote Selatan, Kecamatan Lobalain, Kecamatan Rote Barat Laut, Kecamatan Rote Barat Daya termasuk Pulau Ndana, Kecamatan Rote Barat, dan Kecamatan Ndao N use pada Kabupaten Rote N dao ;

  h. Kecamatan Sabu Timur, Kecamatan Sabu Tengah, Kecamatan Sabu Barat, Kecamatan Liae, Kecamatan Haw u M ehara, dan Kecamatan Raijua pada Kabupaten Sabu Raijua;

  

Arahan St rat egis Nasional 3 - 15 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur

  Kabupaten Nagek eo Provinsi N usa Tenggara Timur RPIJM

  i. Kecamatan Pahunga Lodu, Kecamatan Wula W eijelu, Kecamatan N gadu N gala, Kecamatan Karera, Kecamatan Pinu Pahar, Kecamatan Tabundung, Kecamatan Katala H amulingu, dan Kecamatan Lew a Tidahu pada Kabupaten Sumba Timur; j. Kecamatan Katikutana Selatan pada Kabupaten Sumba Tengah;

  Kecamatan W anukaka, Kecamatan Lamboya, dan Kecamatan Laboya Barat k. pada Kabupaten Sumba Barat; dan l. Kecamatan Kodi Bangedo, Kecamatan Kodi Balagar, dan kecamatan Kodi pada Kabupaten Sumba Barat Daya.

  Penyediaan air minum untuk kaw asan tertinggal dan terisolasi, termasuk PPKT berpenghuni yang tidak terdapat sumber air baku atau merupakan lokasi dengan sumber air baku sulit dapat diupayakan melalui rekayasa pengolahan air baku. Pengelolaan SPAM dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Sistem jaringan drainase ditetapkan dalam rangka mengurangi genangan air dan mendukung pengendalian banjir,terutama di kaw asan peruntukan permukiman. Sistem jaringan drainase sebagaimana dimaksud berada di PKSN Kalabahi, PKSN Kefamenanu, PKSN Atambua, W emasa, H aekesak, M aritaing, M otaain, Turiskain, M otamasin, W ini, N apan, H aumeni Ana, dan O epoli. Sistem jaringan drainase dilaksanakan secara terpadu dengan sistem pengendalian banjir. Sist em jaringan air limbah terdiri atas: a. sistem pembuangan air limbah setempat; b. sistem pembuangan air limbah terpusat. Sistem pembuangan air limbah setempat dilakukan secara individual melalui pengolahan dan pernbuangan air limbah setempat serta dikembangkan pada kaw asan yang belum m e m i l i k i sistem pebuangan air limbah terpusat. Sistem pembuangan limbah terpusat dilakukan secara kolektif rnelalui jaringan pengumpulan air limbah, pengolahan, serta pernbuangan air limbah secara terpusat. Sistem pembuangan air limbah terpusat sebagaimana dimaksud mencakup Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) beserta jaringan air limbah. Sist em pembuangan air limbah terpusat dilaksanakan dengan memperhatikan aspek teknis, lingkungan, dan sosial-budaya M asyarakat seternpat, serta dilengkapi dengan zona penyangga. Sistem pernbuangan air limbah terpusat

  

Arahan St rat egis Nasional 3 - 16 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur

  Kabupaten Nagek eo Provinsi N usa Tenggara Timur RPIJM

  ditetapkan di PKSN Kalabahi, PKSN Kefamenanu, PKSN Atarnbua, Wemasa, H aekesak, M aritaing, M otaain, Turiskain, M otarnasin, W ini, N apan, H aurneni Ana, dan Oepoli. Sistem pernbuangan air limbah terpusat diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.Sistem pengelolaan sampah terdiri atas:

  a. Tempat Penampungan Sementara (TPS);

  b. Tempat Pengolahan Sampah dengan prinsip reduce, reuse, recycle (TPS 3R);

  c. Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST); dan d. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Lokasi TPS, TPS 3R, dan TPST ditetapkan dengan peraturan daerah t entang rencana tata ruang w ilayah. Lokasi TPA d i Kaw asanPerbatasan N egara dit etapkan di: a. Kecamatan Tasifeto Barat dan Kecamatan Kakuluk M esak diKabupaten Belu;

  b. Kecamatan M alaka Tengah pada Kabupaten M alaka; Kecamatan Lobalain pada Kabupaten Rote N dao; dan c.

  d. Kecamatan Sabu Tengah pada Kabupaten Sabu Raijua. Pengelolaan sampah di Kaw asan Perbatasan N egara diatur sesuai dengan ket entuan peraturan perundang-undang

3.1.2.3. REN CAN A TATA RU AN G W ILAYAH (RTRW ) PRO VIN SI

  Rencana Tata Ruang W ilayah (RTRW ) Provinsi N TT ditetapkan melalui Peraturan Daerah N o. 1 Tahun 2011. Adapun arahan RTRW Propinsi meliputi pengembangan pola ruang, struktur ruang dan Strategi operasionalisasi pola ruang dan struktur ruang yang diuraikan sebagai berikut :

3.1.2.3.1. Arahan pengembangan pola ruang mencakup: pengembangan kaw asan lindung dan budidaya, yang didalamnya termuat pola ruang terkait bidang CK.

A. Kaw asan Lindung

  Kaw asan Lindung ditetapkan berdasarkan kebijakan dan strategi pola ruang w ilayah Provinsi NTT. Rencana kaw asan Lindung Provinsi NTT adalah minimal 29,03% dari total luas w ilayah Provinsi N TT adalah sekitar 1,348,760.25 Ha dimana luas lahan total adalah 3,297,598.85 Ha. Luas perairan Provinsi N TT adalah sekitar 19.148.400 Ha. Luasan ini mencakup pemanfaatan Lindung di w ilayah Laut Provinsi NTT.

  

Arahan St rat egis Nasional 3 - 17 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur

  Kabupaten Nagek eo Provinsi N usa Tenggara Timur RPIJM

  Kaw asan lindung terdiri atas : a. kaw asan hutan lindung;

  b. kaw asan yang memberikan perlindungan kaw asan baw ahannya; c. kaw asan perlindungan setempat;

  d. kaw asan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya; e. kaw asan raw an bencana;

  f. kaw asan lindung geologi; dan g. kaw asan lindung lainnya.

i) Kaw asan Hutan Lindung

  Kaw asan Hutan Lindung berfungsi melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna pembangunan berkelanjutan. Kaw asan Hutan Lindung Provinsi NTT memiliki luasan kurang lebih 652,915.78 Ha dari luas lahan total. Luasan Hutan Lindung di 21 Kabupaten/ Kota adalah sebagai berikut:

  

Tabel 3 6 Kawasan Hutan Lindung Provinsi NTT

LUASAN KABUPATEN / KOTA %

  (HA) Sumba Barat 0.48 3,130.00 Sumba Timur

  12.24 79,904.45 Kupang 17.11 111,685.73 Timor Tengah Selatan 5.27 34,392.17 Timor Tengah Utara 6.70 43,759.77 Belu 5.66 36,961.09 Alor 7.23 47,228.16 Lembata 6.24 40,714.43 Flores Timur 5.95 38,877.28 N agekeo

  6.61 43,136.55 Ende 2.52 16,460.02 N gada 4.73 30,855.08 M anggarai 3.66 23,904.37 Rote N dao 2.29 14,967.78 M anggarai Barat 3.67 23,960.65 Sumba Barat Daya

  2.12 13,824.86 Sumba Tengah 0.98 6,381.11 N agekeo

  1.31 8,570.03 M anggarai Timur 3.89 25,368.41 Kabupaten N agekeo

  0.21 1,352.25 Sabu Raijua 1.15 7,481.59

Total 100.00 652,915.78

  Sumber: RTRWP 2010

Arahan St rat egis Nasional 3 - 18 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur

  Kabupaten Nagek eo Provinsi N usa Tenggara Timur RPIJM

  Arahan pengelolaan kaw asan Hutan Lindung di Provinsi NTT adalah sebagai berikut: pemanfaatan hutan lindung tanpa merubah bentang alam; a.

  b. pemanfaatan hutan lindung tanpa mengurangi luas kaw asan hutan dan tutupan vegetasi; c. pengaw asan ketat terhadap rencana perubahan fungsi hutan lindung;

  d. rehabilitasi dan pelestarian hutan lindung terutama pada kaw asan yang mengalami degradasi; e. pemanfaatan hutan lindung sebagai kaw asan w isata alam yang bersifat ekow isata; f. rehabilitasi hutan dan lahan secara sistematis dan periodik untuk menghindari terjadinya penggundulan hutan; dan pengaw asan dan pembinaan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan secara g. terpadu dan berkesinambungan.

  

Kaw asan Yang M emberikan Perlindungan Terhadap Kaw asan Baw ahannya

ii)

  Kaw asan yang memberikan perlindungan terhadap kaw asan baw ahannya terdiri dari kaw asan resapan air dan kaw asan bergambut. Kaw asan perlindungan baw ahannya yang terdapat di NTT adalah kaw asan resapan air yang meliputi :

  a. Kaw asan Resapan Air Fatukoa N aioni di Kabupaten N agekeo;

  b. Kaw asan Resapan Air Baumata di Kabupaten Kupang;

  c. Kaw asan Resapan M utis di Kabupaten Timor Tengah Selatan; dan d. Kaw asan Resapan Air Wolomera di Kabupaten M anggarai Timur.

  Arahan pemanfaatan ruang di Kaw asan tersebut di Provinsi NTT adalah :

  a. ketersediaan vegetasi hijau sebagai perlindungan kaw asan ((Green Belt) dan mempertahankan ekosistem kaw asan sehingga ekosistem tersebut tetap lestari dan berkelanjutan.

  b. rehabilitasi kaw asan berupa sarana dan prasarana perlindungan kaw asan dari ancaman bencana longsor, gempa bumi dan bencana alam lainnya, seperti penyediaan sumur resapan dan/ atau w aduk pada lahan terbangun sebagai sarana prasarana penunjang fungsi kegiatan.

  

Arahan St rat egis Nasional 3 - 19 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur

  Kabupaten Nagek eo Provinsi N usa Tenggara Timur RPIJM

  c. penerapan prinsip ” zero delta Q policy” terhadap setiap kegiatan budidaya terbangun yang diajukan izinnya. pengaw asan dan pengendalian pada kaw asan resapan air dilakukan dengan d. cara pemerintah memberikan w ew enang dan tanggungjaw ab terhadap pengaw asan dan pengendalian kaw asan konservasi dan resapan air pada pemerintahan daerah kabupaten, pada w ilayah terkait.

   Kaw asan Perlindungan Setempat iii)

  Kaw asan Perlindungan setempat meliputi: sempadan pantai, sempadan sungai, kaw asan sekitar danau atau w aduk, kaw asan sekitar mata air, serta kaw asan lindung spiritual dan kearifan lokal. Adapun Kaw asan Perlindungan setempat yang terdapat di Propinsi NTT, meliputi kaw asan sempadan pantai, kaw asan sempadan sungai, kaw asan sekitar atau w aduk dan kaw asan sempadan jurang.

  a. Kaw asan sempadan pantai; Kaw asan sempadan pantai yang terdapat di N TT memiliki luas total kurang lebih 56.274 Ha, meliputi :

  1. Kaw asan sempadan pantai yang berjarak 100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat yaitu di sepanjang pantai Provinsi Nusa Tenggara Timur;

  2. Kaw asan sempadan pantai raw an gelombang pasang dan tsunami yang berjarak lebih dari 100 meter disesuaikan dengan karakter pantai, terdapat di M aumere di Kabupaten Nagekeo, Daerah Atapupu/pantai utara Belu, pantai selatan Pulau Sumba, pantai utara Ende, pantai utara Flores Timur, pantai selatan Lembata, dan pantai selatan Pulau Timor.

  b. Kaw asan sempadan sungai; Kaw asan sempadan sungai yang terdapat di NTT memiliki luas total kurang lebih 181.837 Ha, meliputi :

  1. Kaw asan sempadan sungai di kaw asan non permukiman berjarak sekurang-kurangnya 100 m dari kiri dan kanan untuk aliran sungai utama dan sekurang-kurangnya 50 meter dari kiri dan kanan untuk anak sungai.

  2. Kaw asan sempadan sungai di kaw asan permukiman berjarak sekurang- kurangnya 10 meter.

  c. Kaw asan sekitar danau atau w aduk

  

Arahan St rat egis Nasional 3 - 20 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur

  Kabupaten Nagek eo Provinsi N usa Tenggara Timur RPIJM

  Kaw asan sekitar danau atau w aduk memiliki luas total kurang lebih 28.944 Ha, berjarak 50-100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat. Adapun arahan Kaw asan Perlindungan Setempat Provinsi N TT disajikan pada tabel berikut ini :

  

Tabel 3 7 Arahan Kawasan Perlindungan Setempat Provinsi NTT

N O JEN IS ARAH AN o