Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Sorong Selatan

   Sebagai payung atau acuan baku bagi seluruh pelaku dan penyelenggara perumahan adan permukiman (pemerintah, swasta dan masyarakat)

  4 .1 .2 Profil Pe m ba nguna n Pe rm uk im a n 4 .1 .2 .1 K ondisi U m um

  Rencana program pemukiman di Kabupaten Sorong Selatan meliputi kawasan

  B A B

  I V A B B

  I V

  perkotaan dalam hal ini Kota Teminabuan dan pedesaan di distrik-distrik yang ada di Kabupaten Sorong Selatan.

  R E N C A N A P R O G R A M E N C A N A R O G R A M R P 4 .1 .2 .1 .1 Ga m ba ra n U m um

  A. Kaw asan Perkotaan

  Rencana Pengembangan Kawasan Perumahan Baru di Kota Teminabuan

  I N

  V E S T A S

  V E S T A S

  I N F R A S T R U K T U R

  I I

  I I N F R A S T R U K T U R diarahkan disekitar jalan yang ada mengingat pada lahan-lahan tersebut masih N

  merupakan lahan yang relatif kosong. Pengembangan kawasan perumahan ini diperioritaskan di BWK C, BWK D dan BWK E dengan masing-masing kawasan mempunyai skala insentisitas dan kapasitas yang berbeda. Kawasan Pusat kota (BWK A) yang mempunyai kepadatan relatif tinggi jika dibandingkan dengan kawasan lain, kawasan perumahan di BWK A ini diarahkan bagi perumahan dengan tipe kecil dengan kepadatan bangunan relative tinggi. Daerah transisi

  4 .1 Re nc a na Pe nge m ba nga n Pe rm uk im a n

  diperioritaskan pengembangan perumahan tipe sedang dan besar dengan tingkat

  4 .1 .1 Pe t unjuk U m um

  kepadatan sedang dan rendah, sedangkan daerah pinggiran diarahkan bagi engembangan permukiman adalah rangkaian kegiatan yang bersifat pengembangan perumahan dengan tipe kecil dan sedang dengan kepadatan multisektor meliputi kegiatan pengembangan permukiman baru dan rendah. peningkatan kualitas permukiman lama baik di perkotaan (kecil, sedang, besar

  Pada kawasan-kawasan yang sebagian sudah terbangun atau dengan kepadatan dan metropolitan), di pedesaan (termasuk daerah-daerah tertinggal dan

  P

  bangunan yang relatip rendah (BWK B bagian barat, BWK C bagian tengah dan terpencil) maupun kawasan-kawasan tertentu di Kabupaten Sorong Selatan. selatan serta BWK D dan BWK E) kawasan tersebut masih dapat menampung

  Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah pengembangan perumahan baru dengan peningkatan kepadatan bangunan. (RP4D) :

  Pada saat ini di kampung I nggramui di Kawasan BWK D telah masuk I nvestor Sebagai skenario pelaksanaan koordinasi dan keterpaduan rencana sektor terkait

   untuk membangun perumahan dengan luas lahan lebih kuang 300 Ha. Selain di bidang perumahan dan permukiman (antara lain, pertanahan, perumahan, Kampung I nggramui, juga dikampung Manggoapi telah dibangun perumahan pembiayaan, prasarana/ sarana). oleh beberapa pengembang.

B. Kaw asan Pedesaan

  a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) berfungsi sebagai :

   Rencana pengembangan permukiman di kawasan pedesaan diarahkan pada Memberikan arahan, kebijakan dan strategi dalam pengusulan pembangunan daerah yang mempunyai potensi untuk menjadi pusat pertumbuhan dari daerah- permukiman daerah hinterlandnya yang sangat urgen membutuhkan perbaikan lingkungan Merumuskan program pembangunan permukiman

   pemukiman. Wilayah pedesaan di Kabupaten Sorong Selatan didominasi oleh

  b. Dinas Pekerjaan Umum (DPU) berfungsi sebagai : bangunan semi permanen dan sederhana yang tersebar di wilayah kabupaten. I nstansi teknis pengelola permukiman

   

  Penyiapan prasarana dan sarana permukiman

  4 .1 .2 .1 .2 Pra sa ra na da n Sa ra na Da sa r Pe rm uk im a n

   Memberikan pembinaan dan pengaturan dalam hal pengelolaan permukiman Prasarana dan sarana merupakan kelengkapan dasar fisik yang harus dimiliki oleh

  c. Pihak Swasta berfungsi sebagai : setiap perumahan dan permukiman baik itu yang terletak di perkotaan maupun

   Melaksanakan pembangunan perumahan dan permukiman perdesaan.

  4 .1 .2 .2 Sa sa ra n

  Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1. Tersedianya permukiman yang layak huni.

  2. Tersedianya prasarana dan sarana dasar permukiman yang memadai 3. Tersedianya lingkungan permukiman yang sehat.

  4 .1 .2 .1 .3 Pa ra m e t e r T e k nis Wila ya h

  Beberapa parameter yang digunakan dalam perencanaan pembangunan prasarana dan sarana permukiman dapat dilihat pada Tabel 4.1.

  4 .1 .2 .1 .4 Aspe k Pe nda na a n

  Aspek pendanaan merupakan salah satu aspek yang penting dalam penyediaan prasarana dan sarana dasar permukiman. Dilihat dari kemampuan masyarakat yang ada di Kabupaten Sorong Selatan dalam hal pendanaan PSD permukiman sangat kecil. Sejauh ini pendanaan atau pembiayaan PSD masih sepenuhnya dilakukan oleh Pemerintah daerah dan pihak Swasta.

  4 .1 .2 .1 .5 Aspe k K e le m ba ga a n

  Aspek kelembagaan merupakan salah satu aspek yang penting dalam pengelolaan permukiman. Di Kabupaten Sorong Selatan lembaga yang mengelola permukiman adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Kabupaten Sorong Selatan Tahun 2008

  Tingkat Pelayanan

No. Pengelola/ PSD Satuan Jumlah Kondisi Keterangan

% KK

  1

  2

  3

  

4

  5

  6

  7

  1 Masyarakat

  1 Jalan lingkungan M 20,000 Sedang

  60

  2 Saluran air hujan M3 30,000 Buruk

  40

  3 Prasarana Air Minum l/ det

  10 Sedang

  40

  4 Prasarana Air Limbah a.    On-site Unit 8,000 Baik

  40

  • b.    Off-site Unit

  10 Buruk

  • 5 Prasarana dan Sarana Persampahan Unit

  2 Sw asta

  1 Jalan lingkungan M

  2 Saluran air hujan

  • M3 - -

  3 Prasarana Air Minum l/ det - - -

  4 Prasarana Air Limbah

  • a.    On-site Unit b.    Off-site
  • Unit - -

  5 Prasarana dan Sarana Persampahan Unit

  Tingkat Pelayanan %

No Pengelola/ PSD Satuan Jumlah Kondisi Keterangan

KK

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  3 Perumahan

  1 Jalan lingkungan M 1,000 Sedang

  40

  2 Saluran air hujan M3 1,000 Baik

  40

  3 Prasarana Air Minum l/ det

  10 Sedang

  30

  4 Prasarana Air Limbah a.    On-site Unit 600 60 - Sedang b.    Off-site Unit

  5 Baik

  30 Pemerintah

  • 5 Prasarana dan Sarana Persampahan Unit

  4

  1 Jalan lingkungan M

  2 Saluran air hujan

  • M3 -

  3 Prasarana Air Minum l/ det - - -

  4 Prasarana Air Limbah

  • a.    On-site Unit b.    Off-site
  • Unit - -

  5 Prasarana dan Sarana Persampahan Unit

Tabel 4.2 Parameter Teknis Wilayah di Kabupaten Sorong Selatan

  

Tahun 2008

No Uraian Besaran Keterangan

  1

  2

  3

  4 KARAKTERI STI K FI SI K KOTA

  1 Jumlah penduduk : 51.514 jiwa 29 distrik Tingkat kepadatan :

  •         Ha - - Tinggi (≥ 200 jiwa/ ha)
  • Sedang (100-200 jiwa/ ha)

  500 Ha - 3.000 Ha

  • Rendah (50-200 jiwa/ ha)

  2 Tipe bangunan :

  • Permanen
  • 4.636 >Semi permanen
  • 18.545
  • Tidak permanen
  • 28.333 unit

  3 Jenis tanah Alluvial hasil uji tanah 4 permeabilitas tanah

  5 Tinggi muka air tanah M

  6 Ketinggian dan kemiringan lahan (topografi) 0-45% Bervariasi

  7 Badan air :

  •   Sumber Air
  • >Peruntukan
  • Suplay air be
  • Debit

  Liter/ dtk

  • Kualitas

  BOD mg/ ltr COD mg/ ltr

B. TI NGKAT PENYEDI AAN AI R BERSI H

  20%

- 1 perpipaan

  • 8.316 KK

2 Non perpipaan

  • 80%
  • 24.948 KK
Tabel 4.3 Permasalahan yang dihadapi Komponen Pembangunan PSD Permukiman Kabupaten Sorong Selatan

  No. Kondisi Sistem Target Renc. Strategi Besaran Keterangan yang Ada Nasional Pembangunan Permasalahan Kota

  A. TEKNIS Mahalnya

  • Bahan - - -

  Bangunan -

  • B. KELEMBAGAAN Status - Tanah - - -

  C. KEUANGAN Dana

  • Besaran -

  D. PROMOSI

  • = Data Tidak Tersedia

  4 .1 .3 Pe rm a sa la ha n pe m ba nguna n Pe rm uk im a n 4 .1 .4 .2 U sula n da n Priorit a s Progra m Pe m ba nguna n PS Pe rm uk im a n 4 .1 .3 .1 Ana lisis Pe rm a sa la ha n, Alt e rna t if Pe m e c a ha n

  Usulan dan prioritas program pembangunan PSD RSH disusun berdasarkan paket -

  da n Re k om e nda si

  paket fungsional dan sesuai dengan prioritas program, meliputi kegiatan : Permasalahan pembangunan permukiman yang ada di Kabupaten Sorong Selatan

  Pembangunan jalan lingkungan/ setapak yang menghubungkan antar rumah-rumah

  

  adalah sebagai berikut : (RSH)

   Lahan untuk pembangunan perumahan Pembangunan saluran air hujan lingkungan (saluran yang menampung air hujan

  

   Struktur tanah dari rumah-rumah)

   Topografi Pembangunan jaringan air minum perpipaan (jaringan distribusi ke rumah-rumah)

  

   Pembiayaan/ pendanaan Pembangunan sistem pengolahan air limbah

  

  Geografis wilayah

   

  Kelembagaan

  Usulan Dan Prioritas Proyek Pembangunan PSD RSH

  Sumberdaya Manusia

   Merinci masing-masing proyek yang diprogramkan dalam kegiatan-kegiatan yang secara spesifik memperlihatkan: Kelayakan teknis

   4 .1 .4 U sula n Pe m ba nguna n Pe rm uk im a n

  Kelayakan ekonomi/ keuangan

  

  Kelayakan sosial

  

  Untuk meningkatkan kualitas hidup dan menunjang kegiatan masyarakat di Kabupaten Kelayakan lingkungan

  

  Sorong Selatan, maka perlu diusulkan pembangunan permukiman. Adapun usulan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

  1) Gambaran umum

  Jelaskan cakupan perbaikan kawasan permukiman yang ditangani masyarakat,

  4 .1 .4 .1 Sist e m I nfra st ruk t ur Pe rm uk im a n Y a ng swasta, pemerintah, serta pembangunan peremajaan kawasan yang ada. Diusulk a n 2) Prasarana dan sarana dasar kaw asan permukiman

  Sistem infrastruktur permukiman yang diusulkan antara lain : Uraikan secara sistematis jumlah, macam dan kondisi PSD kawasan

   Pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan lingkungan permukiman yang ada.

   Pembangunan dan pemeliharaan jaringan drainase

   Pembangunan jaringan air bersih

   Pembangunan sistem air limbah

   Pembangunan sistem pengolahan persampahan

   Penataan bangunan dan lingkungan

  

Tahun 2008

Tabel 4.4 Perbandingan Alternatif Pemecahan Masalah PSD

  Parameter yang Dibandingkan

  • No. Satuan Alternatif 1 Alternatif 2 Alternat
  • = Data Tidak Tersedia

Tabel 4.5 Sistem PSD Permukiman Kumuh dan Nelayan Serta Tradisional Yang Diusulkan No. Uraian Kondisi Saat ini TA 2009 Kondisi Akhir PJM TA 2010 Keterangan

  1

  2

  3

  4

  5

  1 Kurang Memadai Kurang Memadai Diperlukan pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan Jalan Lingkungan

  • Pembangunan - Peningkatan - Pemeliharaan

  2 Kurang Memadai Kurang Memadai Diperlukan pembangunan dan pemeliharaan Drainase

  • Pembangunan - Pemeliharaan

  3 Air Bersih Kurang Memadai Kurang Memadai Diperlukan pembangunan dan pemeliharaan

  • Pembangunan Prasarana Air Bersih - Pembangunan Hidran Umum

  4 Persampahan Kurang Memadai Kurang Memadai Diperlukan sarana dan prasarana persampahan

  • Pengadaan Alat Angkut (Truk Sampah)
  • Pengadaan Container - Pengadaan Tanah untuk Lokasi TPA dan TPS

  5 Air Limbah Kurang Memadai Kurang Memadai Diperlukan pembangunan dan pemeliharaan

  • Pembangunan Prasarana Pengelolaan Air Limbah - Pembuatan Septik Tank Komunal

  6 Penataan Bangunan dan Lingkungan

  • - Penyusunan RTBL - RTBL Kota Teminabuan (2007) Belum di PERDA kan Perlu adanya revisi sebelum di PERDA kan

  • RANPERDA Bangunan Gedung - Proses di DPRD Kabupaten SK Bupati Perlu adanya sosialisasi Sorong Selatan

  3

  11

  2

  No. Kegiatan Pokok Vol. Harga Satuan Biaya Lokasi Tahun 2010 Ket

  JUMLAH 6,000,000,000 6,000,000,000

  2 DRAINASE

  JUMLAH - -

  1 JALAN LINGKUNGAN

  12

  10

Tabel 4.6 Permukiman, Komponen Pembangunan PSD Permukiman Kumuh, Nelayan dan Tradisional Kabupaten Sorong Selatan

  9

  8

  7

  6

  5

  4

  1

  Pusat Provinsi Kabupaten Masy Swasta

  • Pemb. Jalan Lingkungan
  • >Peningkatan Jalan Lingkungan >Pemeliharaan Jalan Lingkungan >Pembuatan Gorong-gorong Beton
  • Pembuatan Gorong-Gorong Kayu
  • - - -
  • Pembangunan Jaringan Drainase 1.00 lok 4,000,000,000 4,000,000,000 - Teminabuan 4,000,000,000 - - - - Primer - Pembangunan Jaringan Drainase 1.00 lok 2,000,000,000 2,000,000,000 - Teminabuan 2,000,000,000 - - - Sekunder - Pemeliharaan jaringan Drainase

  3 Biaya Lokasi Ket No. Kegiatan Pokok Vol. Harga Satuan

  11

  2

  JUMLAH 10,994,600,000 9,139,200,000 1,855,400,000 - - -

  2.00 unit 400,000,000 800,000,000 800,000,000 Penyediaan PS Air Bersih

  150,000,000 - - -

  1,375,000,000 - - -

  3 AIR BERSIH

  12

  10

  Pusat Provinsi Kabupaten Masy Swasta

  9

  8

  7

  6

  5

  4

  1

  • Penyediaan PS Air Bersih
  • Kota Teminabuan - P/P Pipa Gip dia 100 mm 5,000.00 m 551,200 2,756,000,000 2,756,000
  • P/P acc Pipa 1.00 pkt 80,000,000 80,000,000 80,000,000
  • P/P Pipa Gip dia 50 mm 5,500.00 m 250,000 1,375,000,000
  • Pemb. Sambungan Rumah (SR) 150.00 unit 1,000,000 150,000,000
  • Pembangunan Broncaptering 1.00 unit 150,000,000 150,000,000 150,000,000
  • Pengadaan Hidrant Umum (HU) 1.00 unit 30,000,000 30,000,000 21,000,000 9,000,000 - - - Penyediaan Air Bersih - P/P Pompa Solar Cell
  • >P/P Pipa Gip dia 100 mm 3,000.00 m 551,200 1,653,600,000 1,653,600,000
  • P/P acc Pipa 1.00 pkt 75,000,000 75,000,000 75,000,000
  • P/P Pipa Gip dia 50 mm 3,500.00 m 250,000 875,000,000 875,000,000
  • Pemb. Sambungan Rumah (SR) 100.00 unit 1,000,000 100,000,000 100,000
  • Pembangunan Broncaptering 1.00 unit 150,000,000 150,000,000 150,000,000
  • Pembuatan reservoir 1.00 bh 270,000,000 270,000,000 270,000,000
  • Pengadaan Hidrant Umum (HU) 1.00 bh 30,000,000 30,000,000 30,000,000
  • Pembangunan SPAM Kampung Wensolo 1.00 unit 2,500,000,000 2,500,000,000 2,178,600,000 321,400,000 Distrik Sawiat

  3

  9

  2

  5 AIR LIMBAH

  JUMLAH

  4 PERSAMPAHAN

  12

  11

  10

  8

  7

  6

  5

  4

  1

  Pusat Provinsi Kabupaten Masy Swasta

  • Penyusunan Masterplan Sampah
  • >Peningkatan Institusi dan SDM >Pengembangan Perencanaan dan
  • pro>Pengadaan Tanah:
  • >Lokasi TPA >Lokasi TPS >Perencanaan Teknis TPA Sampah - Pengadaan Alat Angkut - Dump Truk >Arm Roll Truck >Kontainer >Alat Berat (Buldozer) >Alat Berat (Excavator) >Pengadaan Alat/Perwadahan
  • Tong Sa>
  • Gerobak Sa>
  • Pembangunan Tempat Pengolahan - Pengomposan - - - - - - -
  • Daur Ulang - - - - - - - - -

  • - - -

  • Peningkatan Institusi dan SDM
  • >Pengembangan Pengolahan Sistem On-Site
  • Penyusunan Masterplan, FS,>
  • Penyediaan Sarana Sani>sistem On-Site
  • >Pembangunan PS Sanitasi Sistem
  • On-Site Berbasis Masyarakat - Penyediaan Prasarana Pengum- - - - - - - - - - pul tinja (Truk Ti
  • Pembangunan Instalasi Pengola- - - - - - - - - - han Lumpur Tinja (IPLT) No. Kegiatan Pokok Vol. Harga Satuan Biaya Lokasi Tahun 2010 Ket

  Pusat Provinsi Kabupaten Masy Swasta

  1

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  10

  11

  12

  • Peningkatan Operasi dan Peme-
  • liha>IPLT
  • Truk Tinja - Pengembangan Pengolahan Sanitasi Sistem Off->Penyediaan Sambungan Rumah 200.00 unit 25,000,000 5,000,000,000 - Teminabuan 3,500,000,000 1,500,000,000 - - -
  • Pembangun>Sistem jaringan Pengumpul
  • Perpipaan - >Pengembangan PS Sanitasi Sistem 1.00 pkt 2,000,000,000 2,000,000,000 1,400,000,000 600,000,000 - - - Off-Site berbasis masyarakat
  • Pembangunan PS air limbah 1.00 pkt 1,000,000,000 1,000,000,000 700,000,000 300,000,000 - - - mendukung kawasan RSH
  • Rehabilitasi Peningkatan Kapasitas - Jaringan Perpi>
  • Kapasitas >
  • Peningkatan Operasi dan Peme- liha>Sistem Jaringan Perpipaan
  • IPAL

  JUMLAH - - 8,000,000,000 5,600,000,000 2,400,000,000 - - - Ket

  2

  Tahun 2010

3 No. Kegiatan Pokok Vol. Harga Satuan Biaya Lokasi

  12

  No. Kegiatan Pokok Vol. Harga Satuan Ket

  1

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  10

  11

  Pusat Provinsi Kabupaten Masy Swasta

  Tahun 2010

  2

3 Biaya Lokasi

  BUPATI SORONG SELATAN KETUA DPRD KABUPATEN SORONG SELATAN

  Drs. OTTO IHALAUW

  JUMLAH 400,000,000 280,000,000 80,000,000 40,000,000 - -

  LINGKUNGAN

  6 PENATAAN BANGUNAN DAN

  • Peningkatan Kualita SDM
  • Bintek Bangunan Gedung 1.00 pkt 400,000,000 400,000,000 -Kab.Sor-Sel 280,000,000 80,000,000 40,000,000
  • Penyusunan RTBL - - - - - - - - -
  • Penyusunan RISPK/RIK - - - - - - - - -
  • Revitalisasi Kawasan - - - - - - - - -
  • Penyusunan RTH - - - - - - - - -

SAUL SAIWEGO

  2 SLA Hibah JUMLAH No Kegiatan Total Pusat Provinsi Kabupaten Swasta

  11

  9 Pengawasan PSD Lingk. Kumuh 300,000,000 300,000,000 17,900,000,000 12,620,000,000 5,070,000,000 210,000,000 - - - - - Masyarakat

  8 Dukungan PSD Lingk. Kumuh 15,500,000,000 10,850,000,000 4,650,000,000

  

7 Penyusunan RANPERDA 400,000,000 280,000,000 80,000,000 40,000,000 - - - - -

  6 Penyusunan KIP

  5 Penyusunan RTH

  4 Revitalisasi Kawasan

  

3 Penyusunan RISPK/RIK 600,000,000 420,000,000 120,000,000 60,000,000 - - - - -

  

2 Penyusunan RTBL 700,000,000 490,000,000 140,000,000 70,000,000 - - - - -

  1 Peningkatan Kualitas SDM

  10

Tabel 4.7 Permukiman Komponen PSD Permukiman Kabupaten Sorong Selatan

  9

  8

  7

  6

  

5

  4

  3

  1

  Perusahaan Daerah

  • Bintek Bangunan Gedung 400,000,000 280,000,000 80,000,000 40,000,000

Tabel 4.8 PSD Kaw asan Permukiman ( sangat kumuh) yang ada

  Tingkat Pelayanan No. Pengelola PSD Satuan Jumlah Kondisi Keterangan

  % KK

  1. MASYARAKAT

  1. Jalan Lingkungan m3

  1 Paket

  2. Saluran Air Hujan - l/ det -

  3. Prasarana Air Minum -

  • 4. Prasarana Air Limbah

  a. On-Site

  • unit

  b. Off-Site

  • unit

  5. Prasarana dan Sarana unit

  • Persampahan

  2. SWASTA

  1. Jalan Lingkungan - m -

  2. Saluran Air Hujan

  • m3 - - -
  • 3. Prasarana Air Minum l/ det
  • 4. Prasarana Air Limbah

  a. On-Site

  • unit - -
  • b. Off-Site unit

  5. Prasarana dan Sarana unit

  • Persampahan
PERUMNAS

1. Jalan Lingkungan m

  2. Saluran Air Hujan m3 - -

  3. Prasarana Air Minum l/ det - - - -

  4. Prasarana Air Limbah - - - -

  a. On-Site unit

  b. Off-Site unit

  • 5. Prasarana dan Sarana - unit
  • Persampahan PEMERI NTAH
  • 1. Jalan Poros
  • - m

  2. Saluran Air Hujan m3

  3. Prasarana Air Minum l/ det -

  4. Prasarana Air Limbah

  • a. On-Site unit - - -

b. Off-Site unit

5. Prasarana dan Sarana unit

  • Persampahan

  3) Parameter Teknis Wilayah Analisis Permasalahan, Alternatif Pemecahan dan Rekomendasi

  Memberikan dasar rasionalitas sistem yang secara teknis berdasarkan karakteristik wilayah dan standar yang berlaku terutama kondisi permukiman di 1) Analisis Permasalahan wilayah kawasan yang perlu adanya perbaikan terutama lingkungan Kawasan kumuh di Kota Teminabuan Kabupaten Sorong Selatan sebagian permukiman. besar merupakan wilayah yang berada di pinggir pantai terutama di sekitar kota.

  4) Aspek Pendanaan

  2) Alternatif pemecahan persoalan dan rekomendasi Menguraikan kemampuan masyarakat, swasta, pemerintah dalam peremajaan Perlu adanya penataan di kawasan tersebut.

  PSD Kawasan permukiman sangat kumuh serta pembiayaan operasi dan pemeliharaannya.

  Sistem PSD Peremajaan Kaw asan Permukiman 5) Aspek Kelembagaan

  Sistem PSD peremajaan kawasan permukiman : Perbaikan lingkungan Menguraikan kemampuan institusi peremajaan PSD kawasan permukiman permukiman; Penyediaan air bersih; Pengelolaan air limbah; dan Pengelolaan sangat kumuh (masyarakat, swasta, pemerintah) dikaitkan dengan kondisi persampahan. yang ada.

  Usulan dan Prioritas Program Peremajaan Kaw asan

  Usulan program ini disusun berdasarkan paket-paket fungsional dan sesuai dengan

  Permasalahan Yang Dihadapi

  kebijaksanaan prioritas program, meliputi kegiatan: 1) Sasaran Peremajaan PSD Kawasan kumuh

  I dentifikasi program penanganan

  

  Menjelaskan target yang harus dicapai dalam peremajaan PSD kawasan Pemantapan program dan DED

  

  permukiman sangat kumuh yang terdiri dari: Peremajaan/ pembangunan jalan lingkungan

  

  a. Target Nasional Peremajaan/ pembangunan saluran air hujan/ drainase

  

  • Target RPJM

  Peremajaan/ pembangunan prasarana dan sarana persampahan

  

  Kebijaksanaan dan Strategi peremajaan PSD Kawasan permukiman

  • Peremajaan/ pembangunan prasarana air minum

   sangat kumuh dari segi teknis, pendanaan dan pelaksanaan.

  Usulan dan Prioritas Proyek Peremajaan Psd Kaw asan Sangat Kumuh

  b. Terwujudnya Pembangunan Kota Merinci masing-masing proyek yang diprogramkan dalam kegiatankegiatan yang

  • Menunjang terwujudnya Rencana Pembangunan Kota secara spesifik memperlihatkan:
  • Menunjang terlaksananya Strategi Pembangunan Kota

  Kelayakan teknis

  

  2) Rumusan masalah Kelayakan ekonomi/ keuangan

  

  Menguraikan besaran masalah yang dihadapi atau tantangan yang harus Kelayakan sosial

  

  diselesaikan melalui peremajaan PSD Kawasan permukiman sangat kumuh, Kelayakan lingkungan

  

  dengan membandingkan antara kondisi yang ada dan sasaran peremajaan PSD Masing-masing paket proyek disusun dengan memperhatikan fungsionalisasi

  

  kawasan permukiman sangat kumuh, baik dari segi teknis, kelembagaan dan proyek yang akan dilaksanakan, disusun berdasarkan urutan prioritas keuangan. penanganan, sehingga diperoleh paket-paket proyek fungsional.

Tabel 4.9 Parameter Teknis Wilayah Kabupaten Sorong Selatan Tahun 2008

  No. Uraian Besaran Keterangan

1 Perlu perbaikan lingkungan

  60 Ha - Kampung A

permukiman kumuh di Kota - Kampung B

Teminabuan yang merupakan Ibukota Kabupaten

Tabel 4.10 Permasalahan yang Dihadapi Kabupaten Sorong Selatan Tahun 2008

  Rencana Strategi Pembangunan Kota

  

A TEKNI S - - - -

B KELEMBAGAAN - - - -

C KEUANGAN - - - -

D PROMOSI - - - -

  Kondisi sistem yang ada Target Nasional

  Besaran Permasalahan Keterangan No.

  • = Data Tidak Tersedia

Tabel 4.11 Perbandingan Alternatif Pemecahan Masalah PSD Kaw asan Permukiman Sangat Kumuh di Kabupaten Sorong Selatan Tahun 2008

  Parameter yang diperbandingkan

  Alternatif 3 Alternatif 4 No. Satuan Alternatif 1 Alternatif 2

  • = Data Tidak Tersedia

Tabel 4.12 Sistem Prasarana dan Sarana Komponen Peremajaan Kaw asan Permukiman Kabupaten Sorong Selatan

  Keterangan Kondisi Akhir PJM TA ......

  • No. Uraian Kondisi Saat I ni TA ....
  • = Data Tidak Tersedia

Tabel 4.13 Usulan dan Prioritas Program Peremajaan Kaw asan Permukiman, Komponen Permukiman sangat kumuh Kabupaten Sorong Selatan

  2 % 2 %

  1 ,0

  T e m in a b u a n

  S e p a n ja n g P in g g ir P a n ta i

  P e rm u k im a n K u m u h

  6 ,0 ,0 P e rb a ik a n L in g k u n g a n

  2 % L o k a si B ia y a ( R p .)

  K e g ia ta n

  (R p .) S a tu a n

  2 % V o lu m e H a rg a S a tu a n

  N o .

  

V

o

l

B ia y a

  6 ,0 ,0 ,0

  B A P P E D A , D P U

  T e m in a b u a n

  S e p a n ja n g p in g g ir p a n ta i

  2 % K la si fi k a si T a n g g u n g Ja w a b K e te ra n g a n

  V o l B ia y a

  V o l B ia y a

  V o l B ia y a

  V o l B ia y a

  6 H a

  Pembiayaan Proyek Komponen PSD Peremajaan Kaw asan Permukiman

  Keadaan kampung nelayan yang kumuh ini, jika dibiarkan terus berkem bang tanpa Pembiayaan proyek berdasarkan klasifikasi tanggung jawab masing-masing adanya arahan yang baik dapat mengancam kesehatan masyarakat dan kesehatan pemerintah kabupaten, pusat, swasta dan masyarakat. lingkungannya sendiri. Dilihat dari potensi yang dimiliki (posisi yang startedgis dan karakter fisik) Sub kawasan ini sangat potensial untuk dikembangkan sebagai

a) Peningkatan Kualitas Permukiman

  obyek wisata. Oleh karena itu dalam rencana pengembangan kawasan Teluk

  Kondisi Yang Ada

  1) Gambaran umum Sawaibu, kawasan ini tetap dipertahankan dan dikembangkan guna mengangkat

  Sub Kawasan kampung nelayan Borobudur disepanjang utara Teluk Sawaibu yang lokalitas dan unsure budaya tradisional sebagai penguat karekater kawasan dan berbatasan langsung dengan Teluk Sawaibu (merupakan kawasan waterfront). obyek daya tarik wisata. Kondisi eksistingnya saat ini cendrung berkesan kumuh menyerupai slum, karena

  Revitalisasi permukiman lama sub kawasan kampung nelayan Borobudur tetap kepadatan bangunan yang tinggi dan tidak tertata deengan baik serta fasilits yang dipertahankan karakter fisik dan aktivitasnya karena diharapkan akan dapat kurang lengkap. Bangunan-bangunan dikampung nelayan Borobudur ini tidak memberikan keunikan pada kawasan.. Untuk itu arah pengembangannya semuanya berada di daratan, beberapa berada di atas air terkait dengan budaya diupayakan untuk tidak banyak melakukan perubahan pada f isik sehingga karekter hidup penduduknya yang bermatapencaharian sebagai nelayan. sub kawasan tetap terjaga sehinga lebih difokuskan pada peningkatan kualitas fisik

  Tabel 4.14

  dan non fisik yang meliputi kopmponen-komponen :

  Usulan Pembiayaan

  Perbaikan lingkungan fisik melalui perbaikan kualitas lingkungan kampung

   Proyek : Pengembangan Permukiman secara menyeluruh. Komponen : PSD Peremajaan Kaw asan Permukiman

  Pembangunan masyarakat melalui penumbuhan motivasi dan kemandirian

   Kabupaten Sorong Selatan : Sorong Selatan untuk dapat mengimplementasikan pembangunan yang berkelanjutan.

   Pengembangan bisnis skala kecil dan menengah dengan membangun peluang

  Pemerintah Pemerintah Swasta/ No. Kegiatan Total Pusat Ket.

  Provinsi Kabupaten/Kota Masyarakat kerja bagi masyarakat sekitar guna meningkatkan kondisi ekonomi lokal.

  1 Perbaikan 3.400.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.400.000.000 Perbaikan permukiman dengan peningkatan kondisi fisik dan legalitas rumah.

   lingkungan permukiman kumuh dan

  Kebutuhan perumahan di Kota Sorong Selatan tahun 2006 - 2010 dapat dilihat

  nelayan

  pada tabel berikut :

  2 Perbaikan 3.500.000.000 1.500.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 lingkungan permukiman tradisional

  2) Rumusan masalah Tabel 4.15

  Menguraikan besaran masalah yang dihadapi atau tantangan yang harus diselesaikan Kebutuhan Perumahan Di Kota Sorong Selatan Tahun 2006 - 2010 B 2 0 0 6 2 0 10 permukiman yang ada dan sasaran peningkatan kualitas permukiman, baik dari segi teknis,

  W Kapling Kapling Kapling Kapling Kapling Kapling kelembagaan dan keuangan. K Besar Sedang Kecil Besar Sedang Kecil A 747 2.242 4.484 673 2.619 5.237

  Analisis Permasalahan, Alternatif Pemecahan dan Rekomendasi B 198 595 1.189 232 695 1.390

  1) Analisis Permasalahan

  C 288 865 1.729 337 1.010 2.020

  Perkembangan Kabupaten Sorong Selatan terutama di Kota Sorong Selatan, yang

  D 168 504 1.008 196 588 1.175 E 124 370 741 144 433 866

  berkembang dari I bukota Kabupaten menjadi I bukota Provinsi menyebabkan tingkat perkembangan kota menjadi tinggi di kawasan ini, salah satunya adalah

  1.525 4.375 9.151 1.781 5.344 10.688

  arus urbanisasi yang bekerja sebagai pegawai baik pegawai negeri maupun

  JUMLAH 15.251 17.814 pegawai swasta.

  Sumber : Rencana Umum Tata Ruang Kota Sorong Selatan

  2) Alternatif pemecahan persoalan dan rekomendasi Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu dibangun kawasan yang dapat

  2) Peningkatan kualitas permukiman yang ditunjukkan dengan Tabel kegiatan dikembangkan sebagai kawasan permukiman. peningkatan kualitas permukiman yang ada Kabupaten Sorong Selatan Tahun 2007

  3) Parameter Teknis Wilayah

  Usulan Dan Prioritas Peningkatan Kualitas Permukiman

  Memberikan dasar rasionalitas sistem yang secara teknis berdasarkan karakteristik Usulan dan prioritas peningkatan kualitas permukiman disusun berdasarkan paket -paket wilayah dan standar yang berlaku. fungsional dan sesuai dengan prioritas program.

  4) Aspek Pendanaan

  Selanjutnya merinci masing-masing proyek yang diprogramkan dalam kegiatan-kegiatan

  Menguraikan kemampuan masyarakat, swasta, perumnas, pemerintah dalam peningkatan

  yang secara spesifik memperlihatkan: kualitas permukiman, serta pembiayaan operasi dan pemeliharaannya.

  • Kelayakan teknis

  5) Aspek Kelembagaan

  • Kelayakan ekonomi/ keuangan

  Menguraikan kemampuan institusi dalam peningkatan kualitas permukiman dikaitkan

  Kelayakan sosial Kelayakan lingkungan

  • dengan kondisi yang ada.
  • Permasalahan Yang Dihadapi

  1) Sasaran peningkatan kualitas permukiman Menjelaskan target yang harus dicapai dalam pembangunan rumah susun sederhana sewa yang terdiri dari:

  • Target RPJM

  a) Pengembangan Kaw asan Terpilih Pusat Pengembangan Desa 4 .1 .4 .3 U sula n da n priorit a s Proye k Pe m ba nguna n

  1) Kondisi Umum

  I nfra st ruk t ur Pe rm uk im a n

  Gambaran umum program pengembangan permukiman dapat dilihat pada gambar di sektor dengan cara yang diupayakan terpadu. Perumahan permukiman di bawah ini. perdesaan menjadi sangat penting sebagai “ entry point” pembangunan perdesan secara keseluruhan.

  Gambar 4.1

  Pemerintah sampai saat ini menggunakan azas Tridaya yang intinya adalah

  Program Pengembangan Permukiman

  pemberdayaan masyarakat, ekonomi dan pendayagunaan prasarana dan

  ( Kaw asan Permukiman Perdesaan) sarana permukiman didalam menangani Perumahan Permukiman Perdesaan.

  Dalam upaya merumuskan kebijaksanaan pembangunan perdesaan, maka desa dikelompokan ke dalam 3 (tiga) kelompok yaitu :

  • Desa Cepat Berkembang
  • Desa yang berpotensi untuk berkembang dan atau desa yang sedang berkembang
  • Desa Belum Berkembang Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) yang terdiri atas Desa Pusat dan Desa Hinterland, sebenarnya secara keseluruhan dapat mengait keseluruhan kelompok tersebut yaitu bahwasannya Desa Pusatnya merupakan Desa Cepat Berkembang sedangkan hinterlandnya dari kelompok Desa Sedang Berkembang dan Desa Belum Berkembang.

  2) Pengertian Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D), adalah satu satuan kawasan perdesaan sebagaimana tercantum dalam UU No. 24/ 1992, yang terdiri dari desa pusat dan desa-desa lain sebagai desa pendukungnya, yang memiliki keunggulan strategis berupa :

  Peran kawasan ini bagi pertumbuhan dan pengembangan potensi kawasan

  

  perdesaan lain di sekitamya, Keuntungan ekonomis ( economic scale) guna mengembangkan potensi

  

  andalannya,

  

  Memiliki fasilitas pelayanan sosial ekonomi serta tingkat aksesibilitas yang relatif lebih baik di bandingkan dengan kawasan perdesaan disekitarnya.

  3) Kriteria KTP2D

  KTP2D merupakan satu kesatuan kaw asan perdesaan

  Lokasi KTP2D adalah satu kesatuan kawasan perdesaan, yang terdiri dari desa pusat pertumbuhan dan desa-desa hinterlandnya. Pada umumnya desa-desa tersebut memiliki ikatan, baik secara ekonomi, sosial dan budaya. Sehingga batasan wilayah bagi lokasi KTP2D dapat merupakan suatu batasan fisik dan fungsional. Unutk menjaga effisiensi dan efektifitas penanganannya, maka jumlah desa dalam KTP2D minimal 3 dan maksimal 5 termasuk Desa Pusat Pertumbuhannya.

  KTP2D tidak memiliki ciri perkotaan

  Kawasan perdesaan adalah sasaran dari program KTP2D ini, dengan demikian wilayah-wilayah yang mencirikan kawasan perkotaan bukan merupakan alternatif lokasi KTP2D. Berdasarkan Undang-undang Penataan Ruang No. 4 Tahun 1992, ciri kawasan perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

  • Kawasan Perdesaan Pusat Jasa dan Pelayanan Lokal
  • Kawasan Perdesaan Wisata
  • Kawasan Perdesaan Pusat Perdagangan
  • Kawasan Perdesaan Pertanian/
  • Agrobisnis 1) Aspek-Aspek Yang Akan Dinilai Dalam Penetapan Skore Desa
  • Potensi sektor Unggulan
  • Potensi/ ketersediaan Prasarana dan Sarana Dasar pendukung
  • Kondisi kependudukan untuk melihat skala ekonomi
  • Kondisi kelembagaan desa
  • Akses desa ke desa sekitarnya
  • Akses desa ke kota
  • Tingkat keamanan desa dari bencana baik berupa epidemi penyakit maupun bencana alam

  KTP2D bukan merupakan pusat pemerintahan

  Terkait dengan batasan dan ruang lingkup KTP2D, khususnya pada tahapan identifikasi, maka penetapan lokasi KTP2D perlu memperhatikan pusat -pusat pemerintahan dan daerah hinterland-nya, seperti ibukota kabupaten dan ibukota kecamatan. Hal tersebut mengingat biasanya pada pusat-pusat pemerintahan telah memiliki program-program pembangunan, sehingga dapat menimbulkan tumpang tindihnya program yang pada akhirnya tujuan dan sasaran dari program KTP2D ini tidak tercapai secara maksimal.

  Pada umumnya di daerah-daerah sekitar pusat-pusat pemerintahan perkembangannya cenderung mengikuti bahkan tergantung pada pusat pemerintahan, sehingga daerah-daerah yang terpengaruh oleh perkembangan pusat pemerintahan disebut daerah hinterland pusat pemerintahan yang biasanya memiliki jarak yang relatif dekat dengan aksesibilitas yang tinggi dengan pusatnya.

  Desa Tertinggal tidak dapat mejadi bagian dari KTP2D

  Sesuai dengan konsep dasar pembentukan KTP2D, maka desa yang dikategorikan tertinggal tidak dianjurkan menj adi salah satu hinterland, karena hampir dipastikan bahwa pemenuhan kebutuhan pada desa tersebut akan menyedot sumber dana dan perhatian yang diperuntukkan bagi kawasan garapan, sehingga dapat diperkirakan akan menarik turun klasifikasi kawasan. Selain itu telah banyak alternatif program yang tertuju pada desa/ kawasan tertinggal baik nasional, regional maupun Kawasan Terpilih

  TI POLOGI KTP2D

  • Perkembangan desa yang diakui oleh pemerintah, lembaga dll 2) Pengembangan kawasan agropolitan yang ditunjukkan dengan Tabel I V-26
  • Keterkaitan Desa dengan sistem kota dan penyebarannya dalam Kawasan Agropolitan yang ada Kabupaten Sorong Selatan Tahun 2007 Provinsi dan Kabupaten.

  2) Rencana Program Jangka Menengah (RPJM) KTP2D Memberikan dasar rasionalitas sistem yang secara teknis berdasarkan karakteristik

  • Berisi Matriks Program lintas sektor untuk 5 tahun wilayah dan standar yang berlaku.

  Mendukung pengembangan ekonomi lokal

  • 4) Aspek Pendanaan Sumber pembiayaan beragam (APBD, APBN, Masyarakat, dsb)
  • Menguraikan kemampuan masyarakat, swasta, dan pemerintah dalam
  • PROSES CBD (rembug desa, survey desa sendiri, dan penyusunan pengembangan kawasan agropolitan serta pembiayaan operasi dan matriks program) pemeliharaannya.
  • Menjadi produk legal dari Pemerintah Daerah
  • Sebagai acuan daerah dalam kegiatan pengembangan kawasan

  5) Aspek Kelembagaan permukiman perdesaan Menguraikan kemampuan institusi pengembangan kawasan agropolitan dikaitkan dengan kondisi yang ada.

  Kaw asan Terpilih Pusat Pengembangan Desa ( KTP2D) Permasalahan Yang Dihadapi

  Lokasi/ Nama Kawasan : 1) Sasaran pengembangan kawasan agropolitan

  Distrik : Menjelaskan target yang harus dicapai dalam pengembangan kawasan agropolitan

  Desa Pusat : yang terdiri dari: Desa Hinterland : 1.............................

  Target RPJM

  • 2............................
  • Target pemerintah daerah 3............................

  2) Rumusan masalah 4............................

  Menguraikan besaran masalah yang dihadapi atau tantangan yang harus Potensi Unggulan : ........................................................ diselesaikan melalui pengembangan kawasan agropolitan, dengan membandingkan antara kondisi permukiman yang ada dan sasaran pengembangan kawasan agropolitan, baik dari segi teknis, kelembagaan dan keuangan.

  b) Pengembangan Kaw asan Agropolitan Kondisi Yang Ada

  1) Gambaran umum Menjelaskan cakupan pengembangan kawasan agropolitan yang ditangani oleh masyarakat, swasta dan pemerintah yang ada.

  Pengembangan Kaw asan Agropolitan yang Ada Kabupaten Sorong Selatan Tahun 2008 Tingkat No. Pengelola/PSD Satuan Jumlah Kondisi Pelayanan Keterangan % KK

  1 MASYARAKAT

  1. Jalan Lingkungan m

  3 m

  2. Saluran Air Hujan

  

3. Prasarana Air Minum l/det - -

- -

  4. Prasarana Air Limbah

a. On-site

  • unit -

  b. Off-site

unit - -

  5. Prasarana dan Sarana Persampahan - unit

  SWASTA

  2

  1. Jalan Lingkungan m -

  3 m

  • 2. Saluran Air Hujan

  3. Prasarana Air Minum l/det - - - -

  4. Prasarana Air Limbah

  a. On-site

  • unit

  b. Off-site

  • unit - -

5. Prasarana dan Sarana Persampahan unit - - - -

  2. Saluran Air Hujan m

Tabel 4.17 Parameter Teknis Wilayah Agropolitan Tahun 2008

  4

  3

  5. Prasarana dan Sarana Persampahan unit - - - -

  a. On-site unit - - - - b. Off-site unit - - - -

  4. Prasarana Air Limbah

  3. Prasarana Air Minum l/det - - - -

  3

  1. Jalan Poros m - - - -

  5. Prasarana dan Sarana Persampahan unit - - - - PEMERINTAH

  a. On-site unit - - - - b. Off-site unit - - - -

  4. Prasarana Air Limbah

  3. Prasarana Air Minum l/det - - - -

  3

  2. Saluran Air Hujan m

  1. Jalan Lingkungan m - - - -

  PERUMNAS

  • = Data Tidak Tersedia

  

No. URAIAN BESARAN KETERANGAN

  • = Data Tidak Tersedia

  Analisis Permasalahan, Alternatif Pemecahan dan Rekomendasi 3) Parameter Teknis Wilayah