PERAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DALAM PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS: PERAN PENGAWAS GPAI DI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2017) - Test Repository

  PERAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DALAM PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS: PERAN PENGAWAS GPAI DI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2017 ) Oleh: MUGIYO NIM.12010150060 Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan PROGRAM PASCASARJANA

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

  “Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis ini merupakan hasil karya sendiri dan sepanjang pengetahuan dan keyakinan saya tidak mencantumkan tanpa pengakuan bahan-bahan yang telah dipublikasikan sebelumnya atau ditulis oleh orang lain, atau sebagaian bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijazah pada Institut Agama Islam Negeri atau Perguruan Tinggi lainnya.”

  Salatiga, September 2017 Yang membuat pernyataan

  Mugiyo, S.Pd.I

  NIM. 12010150060

  

MOTTO

سانلل مهعفنأ سانلا ريخ

  

Khoirunnas anfa'uhum linnas

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.

  ( HR.

  

Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Disahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah)

  

PERSEMBAHAN

  Dengan ungkapan Syukur Alhamdulillah dan Ketulusan Hati Penulis persembahkan karya tulis ini kepada : 1.

   Kedua Orang tua penulisyang telah mendidik dan membesarkan penulis dari kecil hingga dewasa dengan penuh kasih sayang dan penuh perhatian. Tiada yang dapat kulakukan untuk membalas jasa beliau selain dengan membuat mereka bangga dengan apa yang saya lakukan dan dengan untaian do’a yang selalu terucap “Ya...Allah ampunilah dosa-dosa mereka, berikanlah mereka kesehatan, lindungilah mereka dari mara bahaya dan mudahkanlah segala urusannya dan jadikanlah mereka sebagai hambamu yang taat. Amin..

  2. Spesial untuk Istri dan Anak-anak tercinta “Nunung Sri Fadilah, A.Md, Najwa Rubiyatun Najah dan Muhammad Tsaqif Mushodiq” mereka adalah bagian dari hidupku yang selalu memberikan kekuatan disaat aku sedang lemah, memberikan kesejukkan disaat saya sedang marah, memberikan ketenangan disaat aku sedang resah. Terima kasih Ya..Allah engkau telah menciptakan mereka untuk menemaniku dalam mengarungi kehidupan ini agar kami bisa selamat fiddunnya wal akhiroh. Amin..

  3. Semua dosen IAIN Salatiga yang telah dengan ikhlas membimbing saya dalam menyelesaikan tesis ini dan kuliah Pascasarjana.

  4. Adik-adik saya, teruslah berjuang dalam menuntut ilmu dan meraih masa depanmu semoga kalian kelak jadi orang yang sukses dunia dan akhirat.

  

ABSTRAK

PERAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN PELAKSANAAN

SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS TERHADAP KINERJA GURU

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2017

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktik kepemimpinan transformasional dan supervisi akademik pengawas di kabupaten Wonogiri, mengetahui peran kepemimpinan transformasional seorang pengawas dan pelaksanaan Supervisi Akademik pengawas dalam rangka peningkatan kinerja Guru PAI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik Pengambilan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

  Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa; Pertama, praktik kepemimpinan transformasional dan pelaksanaan supervisi akademik pengawas berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Kedua, tipe kepemimpinan transformasional seorang pengawas dalam melakukan kegiatan supervisi memiliki dampak yang positif dalam meningkatkan kinerja guru PAI di Kabupaten Wonogiri. Ketiga, pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan pengawas terhadap guru PAI di kabupaten wonogiri memiliki dampak yang positif juga, karena bagi guru yang disupervisi dan pengawas yang mensupervisi akan mengetahui kelemahan atau hambatan-hambatan yang dialami seorang guru dalam proses pembelajaran dan akan mudah dalam memberikan solusi dari permasalahan atau hambatan yang dialaminya.

  Kata Kunci : kepemimpinan transformasional, supervisi akademik, kinerja guru.

  

ABSTRACT

THE ROLE OF TRANSFORMATONAL LEADERSHIP AND THE

  

IMPLEMENTATION OF ACADEMIC SUPERVISION ON THE

PERFORMANCE OF ISLAMIC TEACHERS IN THE DISTRICT OF

WONOGIRI YEAR 2017

  This research aimed to determinates the practice of transformational leadership and academic supervision in district of Wonogiri. Knowing the role of transformational leadership of supervision and the implementation of academic supervision in order to improve the performance of Islamic teachers. This research descriptive qualitative approach. In addition, the data collection techniques through obsevation, interview and documentation.

  The result of this research concluded; first, the practice of transformational leadership and the implementation of academic supervision went according to the plan. Second, the transformational leadership type of supervision in supervising activites has a positive impact in improving the performance of Islamic teachers in District of Wonogiri. Third, the implementation of academic supervision of Islamic teachers in District of Wonogiri had positive impact as well, because for supervised teachers and supervisor will know the lack or obstacles experienced by a teacher in learning and will be easy in providing solution of problems or obstacles which the reasercher went through.

  Keyword: transformational leadership, academic supervision, performance teachers.

  

PRAKATA

  Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul

  “Peran Kepemimpinan Transformasional dan Supervisi

Akademik Pengawas dalam Meningkatkan Kinerja Guru PAI di Kabupaten

Wonogiri Tahun 2017”

  Penulis menyadari tanpa bantuan dan motivasi dari semua pihak, penulis tidak dapat menyelesaikan tesis ini.Maka, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat : 1.

  Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  2. Bapak Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag selaku direktur Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, sekaligus pembimbing tesis yang telah membimbing dengan ikhlas sampai tesis ini selesai.

  3. Bapak Dr. Winarno, M.Pd selaku dosen yang pertama kali memotivasi saya untuk ikut seleksi program beasiswa S2 Supervisi.

  4. Semua Dosen program beasiswa pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga yang telah membimbing dan memberi kemudahan selama penulis mengikuti kuliah.

  5. Teman-teman program Beasiswa Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  6. Kepada Pengawas GPAI SD dan rekan-rekan GPAI di Kab. Wonogiri.

  7. Kepada keluarga tercinta yang telah memotivasi dan memberikan segala fasilitas selama ini.

  Semoga karya ilmiah ini bisa bermanfaat untuk penulis dan juga semua pihak. Akhirnya penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis megharap saran dan masukan yang membangun.

  Penulis Mugiyo, S.Pd.I

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ ii HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................ iii MOTO ........ .... ....................................................................................................... iv PERSEMBAHAN .................................................................................................. v ABSTRAK ........................................................................................................... vi ABSTRACT ........................................................................................................... vii PRAKATA ........................................................................................................... viii DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xi

  BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7 D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 8 E. Kajian Pustaka .......................................................................................... 9 F. Metode Penelitian..................................................................................... 13 G. Sistematika Pembahasan .......................................................................... 19 BAB II : LANDASAN TEORI A. KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL 1. Pengertian Kepemimpinan Transformasional ...................................... 20 2. Ciri-ciriKepemimpinan Transformasional ............................................ 23 3. Indikator Kepemimpinan Transformasional ......................................... 25 B. SUPERVISI AKADEMIK 1. Pengertian Supervisi Akademik ........................................................... 26 2. Tujuan Supervisi Akademik ................................................................. 27 3. Prinsip Supervisi Akademik ................................................................. 29 4. Teknik Supervisi Akademik ................................................................. 30 C. KINERJA GURU 1. Pengertian Kinerja Guru ...................................................................... 31 2. Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru ........................................... 33 3. Indikator Kinerja Guru .......................................................................... 34

  BAB III: PRAKTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS A. Pelaksanaan Kepemimpinan Transformasional Pengawas dalam proses

  kegiatan Supervisi (Kepengawasan) terhadap Guru PAI SD ................... 37 B. Pelaksanaan Supervisi Akademik dalam proses kegiatan Supervisi

  (Kepengawasan) terhadap Guru PAI SD ................................................ 45

  BAB IV : PERAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU A. Kepemimpinan Transformasional Pengawas dalam Peran Meningkatkan Kinerja Guru PAI SD ................................................ 53 B. Peran Supervisi Akademik Pengawas dalam meningkatan Kinerja Guru PAI SD ...................................................................................... 55 BAB V : PENUTUP A. Simpulan ............................................................................................ 62 B. Saran ................................................................................................... 63 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 64 LAMPIRAN .............................................................................................................. 67

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Surat Keterangan Ijin Penelitian Lampiran 2 Panduan Wawancara untuk Pengawas PAI Lampiran 3 Panduan wawancara untuk GPAI Lampiran 4 Hasil Interview (wawancara) Lampiran 5 Hasil Observasi Lampiran 6 Foto Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sangat penting dan menduduki posisi sentral dalam

  pembangunan karena berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan sumber daya manusia perlu diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan melalui sistem pendidikan yang berkualitas baik pada jalur pendidikan formal, informal, maupun non formal, mulai dari pendidikan dasar

  1 sampai pendidikan tinggi.

  Menurut Djamarah guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak didik, baik secara

  2

  individual maupun klasikal di sekolah maupun di luar sekolah. Oleh karena itu, guru harus berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang.

  Guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang melakukan transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga pendidik yang melakukan transfer nilai-nilai dan

  1 2 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004, 4.

  Djamarah, S.B., Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya: Usahan Nasional, 1994, 32.

  

1 pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. Hal ini diamanatkan dalam UU No 14 tahun 2005, tentang Guru dan Dosen:

  “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan

  3

  pendidikan menenga h”.

  Kinerja guru merupakan proses pembelajaran sebagai upaya mengembangkan kegiatan yang ada menjadi kegiatan yang lebih baik, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dicapai dengan baik melalui suatu kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sesuai dengan target dan tujuan.

  Menurut A. Tabrani Rusyan dkk, Kinerja guru adalah melaksanakan proses pembelajaran baik dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas di samping mengerjakan kegiatan-kegiatan lainnya, seperti mengerjakan administrasi sekolah dan administrasi pembelajaran, melaksanakan bimbingan

  4 dan layanan pada para siswa, serta melaksanakan penilaian.

  Komponen-komponen dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan di antaranya adalah guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah. Guru dan kepala sekolah bersentuhan langsung dengan kegiatan pembelajaran dan bertanggungjawab menjamin layanan belajar bagi peserta didik sesuai standar 3 4 Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

  Tabrani Rusyan dkk, Upaya Meningkatkan Budaya Kinerja Guru, Cianjur: CV. Dinamika Karya Cipta, 2000, 17. yang ditetapkan oleh pemerintah. Pengawas adalah orang yang diberi tugas dan tanggungjawab memberi bantuan kepada guru untuk mengatasi kesulitan mengajar dan membantu kepala sekolah mengatasi kesulitan manajerial sekolah untuk menjamin kegiatan akademik sesuai standar yang dipersyaratkan. Salah satu jabatan resmi bidang pendidikan yang ada di Indonesia untuk melakukan pemantauan atas pelaksanaan manajemen sekolah dan pelaksanaan belajar mengajar di kelas dikenal dengan pengawas sekolah atau penilik sekolah. Jabatan pengawas sekolah adalah jabatan fungsional sebagai perpanjangan tangan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Keterampilan yang dimiliki oleh pengawas sekolah meliputi; (1) keterampilan manajerial, karena bagian dari fungsi manajemen; dan (2) keterampilan akademik, penerapannya adalah pengawasan dan pembinaan

  5 dalam pelaksanaan pembelajaran.

  Pentingnya supervisi akademik adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dan kualitas pembelajaran melalui proses pembelajaran yang baik serta membantu guru menciptakan lulusan yang baik dari segi kualitas maupun

  6 kuantitas.

  Banyak hal yang turut mempengaruhi kinerja guru, di luar dari kompentensi guru itu sendiri. Hal-hal tersebut antara lain: kepemimpinan kepala sekolah dan pelaksanaan fungsi pengawasan pendidikan/supervisi, baik yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai pengawasan interen maupun yang 5 Syaiful Sagala, Supervisi Pengajaran (dalam profesi pendidikan), Bandung: Alvabeta, 2010, 138. 6 Made Pidarta, Supervisi Pendidikan Konstektual, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, 3.

  dilakukan oleh pengawas sekolah sebagai supervisor. Untuk mengatasi masalah belum optimalnya kinerja guru, maka penerapan kepemimpinan transformasional dan pelaksanaan supervisi merupakan solusi untuk meningkatkan kinerja guru.

  Kepemimpinan transformasional merupakan faktor yang paling penting

  7 dalammenunjang tercapainya tujuan organisasi termasuk sekolah.

  Kepemimpinan transformasional adalah kemampuan seorang pemimpin dalam bekerja bersama atau melalui orang lain (pengikut) untuk mentransformasikan (mengubah) sumber daya organisasi secara optimal dalam rangka pencapaian tujuan yang telah dirumuskan bersama. Tipe kepemimpinan transformasional merupakan tipe kepemimpinan yang memadu atau memotivasi pengikut mereka ke arah tujuan yang ditegakkan dengan memperjelas peran dan tuntutan tugas.

  Pemimpin ini mencurahkan perhatian pada keprihatinan dan kebutuhan pengembangan dari pengikut individual, dengan mengubah kesadaran para pengikut akan persoalan-persoalan dengan cara-cara baru dan mampu

  8 membangkitkan semangat untuk mencapai tujuan.

  Pelaksanaan pengawasan pendidikan merupakan realisasi dari fungsi manajemen pendidikan. Pengawasan dapat diarahkan pada kegiatan akademik dan administratife (manajerial). Pelaksanaan pengawasan kegiatan akademik terhadap kegiatan pembelajaran meliputi pengawasan kegiatan guru Pendidikan Agama 7 Nur Efendi, Islamic Educat 8 ional Leadership.,…..194.

  Abdul Cholid, Pemahaman Nilai Dasar Kepemimpinan dalam Meningkatkan Keberhasilan

  Pendidikan Islam ”Attarbiyah, Volume 24, Number 2 (Juli 2014), 78-79.

  Islam dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran agama Islam.

  Berdasarkan pengamatan penulis dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa sebagian guru yang telah lama melaksanakan tugas sebagai pengajar, menganggap pekerjaan mengajar sebagai rutinitas. Metode pembelajaran yang digunakan miskin variasi yang dapat mendorong peserta didiknya belajar lebih bergairah. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan situasi belajar di kelas gersang dan membosankan, layanan belajar yang diterima peserta didik menjadi tidak bermutu. Proses pembelajaran seperti ini akan menghasilkan lulusan dan sumberdaya manusia yang tidak bermutu, maka dampaknya adalah daya saing bangsa menjadi rendah dan kualitas kesejahteraan bangsa ini menjadi rendah

  9

  pula. Disamping itu, kurang efisienya pengawas Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar di Kabupaten Wonogiri dalam melaksanakan tugasnya sebagai supervisor akademis pada guru Pendidikan Agam Islam Sekolah Dasar (GPAI- SD). Hal itu dikarenakan keadaan geografis di Kabupaten Wonogiri yang cukup luas, kabupaten Wonogiri sebagai kabupaten dengan wilayah daratan terluas kedua setelah Kabupaten Cilacap tentunya bisa menjadi barometer pendidikan di Jawa Tengah. Dalam Peraturan Menteri Agama PMA No. 2 tahun 2012 tentang Pengawas Madrasah dan Pengawas Agama Pada Sekolah, Pasal 3 Ayat 2 menyebutkan bahwa : 9 Muhammad Fazis, “Konstribusi Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Pengawas Pendidikan Agama Islam ”, Stutdia Akademika, Vol. VII, No. 1(Juni / 2009), 18.

  Pengawas PAI pada Sekolah mempunyai tugas melaksanakan pengawasan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah. Pada pasal 4 ayat 2 disebutkan bahwa Pengawas PAI pada Sekolah mempunyai fungsi melakukan (a) penyusunan program pengawasan PAI, (b) pembinaan, pembimbingan, dan pengembangan profesi guru PAI, (c) pemantauan penerapan standar nasional PAI, (d) penilaian hasil pelaksaan program pengawasan, dan (e) pelaporan pelaksanaan tugas pengawasan.

  Dengan demikian, diperlukan seorang pemimpin yang dapat mengatasi hal tersebut, yaitu pengawas atau supervisor. Pengawas memiliki peran yang sangat signifikan dan strategis dalam membantu guru untuk menjadi profesional. Pengawas atau supervisor perlu mengetahui makna kepemimpinan pengawas dalam pendidikan sehingga seorang supervisor bisa menjadi pemimpin yang ideal dan tauladan bagi guru-guru yang dibinanya.

B. Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

  Dari latar belakang masalah tersebut di atas, pengawas pendidikan (supervisor) dihadapkan pada masalah yang berkenaan kesadaran guru atas tugas pokok dan fungsinya yang dirasa semakin menurun atau di bawah standar profesional, baik yang berkenaan dengan administrasi pembelajaran, metode dalam mengajar, media yang digunakan maupun kompetensi guru itu sendiri.

  Berbagai pertanyaan dapat diajukan antara lain: Apakah kepemimpinan seorang

  supervisor terhadap guru binaannya berpengaruh besar dalam penurunan kinerja

  guru Pendidikan Agama Islam? Apakah Supervisor itu sendiri yang kurang memahami tupoksinya sebagai seorang pengawas, sehingga berdampak pada penurunan kinerja guru Pendidikan Agama Islam? Apakah intensitas pengawas dalam melaksanakan supervisi akademik terhadap guru pendidikan agama Islam dapat meningkatkan kinerja guru? Apakah pelaksanaan supervisi akademik pengawas terhadap guru Pendidikan Agama Islam dapat meningkatkan kinerja? Apakah ada pengaruh kepemimpinan transformasional dan pelaksanaan supervisi akademik pengawas terhadap kinerja guru pendidikan agama Islam?

2. Rumusan Masalah

  a) Bagaimana praktik kepemimpinan transformasional dan supervisi akdemik pengawas PAI di Kabupaten Wonogiri ? b)

  Bagaimana peran kepemimpinan transformasional pengawas terhadap kinerja guru PAI di Kabupaten Wonogiri ? c)

  Bagaimana peran supervisi akademik pengawas terhadap kinerja guru PAI di Kabupaten Wonogiri ?

C. Signifikansi Penelitian 1. Tujuan Penelitian

  Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh kepemimpinan transformasional pengawas dalam pelaksanaan supervisi akademik guru Pendidikan Agama Islam SD di Kabupaten Wonogiri. Secara khusus penelitian ini untuk mengetahui gambaran : a)

  Praktik Kepemimpinan Transformasional dan Supervisi Akdemik Pengawas PAI di Kabupaten Wonogiri. b) Peran Kepemimpinan Transformasional Pengawas dalam Meningkatkan Kinerja Guru PAI di Kabupaten Wonogiri.

  c) Peran Supervisi Akademik Pengawas terhadap Kinerja Guru PAI di Kabupaten Wonogiri.

2. Manfaat Penelitian

  Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : a.

  Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan ilmu kepemimpinan dan supervisi pendidikan, terutama mengenai efektivitas kepemimpinan tranformasional dan pelaksanaan supervisi akademik pengawas terhadap kinerja guru pendidikan agama Islam. Hal lain yang dapat digali dari penelitian ini adalah kemungkinan munculnya pengembangan konsep-konsep kontekstual yang berkenaan dengan interdependensi antara transformasional pengawas dengan pelaksanaan supervisi akademik terhadap kinerja guru pendidikan agama Islam, akhirnya mengarah kepada tercapainya kualitas pendidikan.

  b.

  Manfaat Praktis Secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat :

  a) Sebagai bahan evaluasi bagi kepemimpinan transformasional pengawas dan pelaksanaan supervisi akademik dalam meningkatkan kinerja guru pendidikan agama Islam. b) Sebagai bahan rujukan dalam merumuskan materi kepemimpinan dan supervisi pendidikan dalam mengembangkan kepemimpinan transformasioal dan supervisi akademik serta pengaruhnya terhadap kinerja guru pendidikan agam Islam.

  c) Sebagai masukan bagi instansi yang berwenang dalam pengembangan kepemimpinan transformasional dan supervisi akademik pengawas dalam peningkatan kinerja guru pendidikan agama Islam.

D. Kajian Pustaka

  Dalam menyusun tesis ini dibutuhkan adanya berbagai dukungan teori dari berbagai sumber atau rujukan yang mempunyai relevansi dengan rencana penelitian ini. Maka dalam hal ini, ada beberapa sumber literasi yang merupakan hasil penelitian terdahulu menurut penulis ada relavansi dengan penelitian ini.

  Karya ilmiyah yang berupa buku oleh Surya Dharma, Direktur Tenaga Kependidikan Ditjen PMPTK, mengatakan bahwa dari hasil uji kompetensi di beberapa daerah menunjukkan kompetensi pengawas sekolah masih perlu ditingkatkan terutama dimensi kompetensi supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan dan kompetensi penelitian dan pengembangan.

  Untuk itu diperlukan adanya diklat peningkatan kompetensi pengawas sekolah baik bagi pengawas sekolah dalam jabatan terlebih lagi bagi para calon pengawas

  10 sekolah.

11 Sri Wulandari

  dalam karya “Pengaruh tentang Kepemimpinan Kepala

  Madrasah dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru di Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan Gebog tahun 2012”, menyimpulkan bahwa ada hubungan positif

  antara persepsi tentang kepemimpinan kepala madrasah dengan kinerja guru. Apabila persepsi tentang kepela madrasah baik, maka kinerja guru akan baik pula dan juga semakin tinggi motivasi kerja guru maka semakin tinggi pula kinerja guru.

12 Sri Amperawati dalam karya

  “Efektifitas Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Kinerja Guru terhadap Peningkatan Mutu Madrasah pada MI Muhammadaiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak I Kec. Srumbung Kabupaten Magelang tahun 2015”, menyimpulkan bahwa efektifitas

  kepemimpinan kepala madrasah terhadap kinerja guru pada ketiga madrasah terjalin sangat baik. Dan adanya peningkatan kinerja guru dan mutu madrasah baik di MI Muhammadiyah Kradenan maupun di MI Ma’arif Ngablak 1.

  10 Surya Dharma, Problem Kompetensi Penelitian, Jakarta. Direktur Tenaga Kependidikan Ditjen PMPTK, 2008. 11 Wulandari, Pengaruh tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Motivasi Kerja terhadap

  “

  Kinerja Guru di Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan Gebog tahun 2012 eprints.walisongo.ac.id, diakses

   6 Maret 2017. 12 Sri Amperawati, Efektifitas Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Kinerja Guru Terhadap

  Peningkatan Mutu Madrasah pada MI Muhammadi yah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak 1 Kec. Srumbung Kab. Magelang Tahun 2015

Tesis, IAIN Salatiga, 2015.

13 Imafaza

  dalam karya “Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam

  Meningkatkan Profesionalisme, Disiplin, dan Kinerja Guru PAI di SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga Tahun 2012- 2015”, menyimpulkan bahwa

  Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap kinerja guru di SD Muhammadiyah (plus) bisa berhasil.

14 Budi Arif Muzayyin

  dalam karya “Peranan Supervisi Akademik

  Pengawas dan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Kompetensi Pedagogik Guru PAI SD (Kajian terhadap GPAI SD Se Kec. Bumijawa Kab. Tegal”,

  menyimpulkan bahwa implementasi supervisi akademik yang dilakukan pengawas belum maksimal karena pengawas yang hanya satu harus menghadapi realita lapangan yang demikian luas baik wilayah bimbingan maupun jumlah guru yang harus di bimbing.

15 Retoliah

  dalam karya “Kinerja Pengawas dalam Meningkatkan Kinerja

  Guru PAI di Kota Palu Tahun 2014”, menyimpulkan bahwa kinerja pengawas

  PAI dalam pelaksanaan program kepengawasan hasilnya bervariasi, ada beberapa pengawas PAI yang berhasil dengan baik, mereka bekerja keras sesuai dengan fungsi dan wewenangnya. Selain itu beberapa pengawas bekerja tidak maksimal karena adanya hambatan di lapangan yaitu dualisme pengawasan. 13 Imafaza, “Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Profesionalisme,

  Disiplin, dan Kinerja Guru PAI di SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga Tahun 2012- 2015” Tesis,

  IAIN Salatiga, 2016. 14 Budi Arif Muzayyin, “Peranan Supervisi Akademik Pengawas dan Kepala Sekolah dalam

Mengembangkan Kompetensi Pedagogik Guru PAI SD (Kajian terhadap GPAI SD Se Kec. Bumijawa

Kab. Tegal”, Tesis, IAIN Salatiga, 2016. 15 Retoliah, “Kinerja Pengawas dalam Meningkatkan Kinerja Guru PAI di Kota Palu Tahun 2014

  ”, Tesis, IAIN Salatiga, 2016.

  Karya M. Syafii, dengan judul “Kontribusi Supervisi Pengawas PAI

  

dalam meningkatkan Kompetensi Profesional Guru PAI SMK Kota Salatiga

  ”, hasil penelitian bahwa kontribusi supervisi pengawas PAI dalam meningkatkan kompetensi profesionalisme guru PAI pada SMK di Salatiga kurang maksimal. Terbukti bahwa tingkat kehadiran pengawas dalam melakukan supervisi rata-rata hanya sekali dalam satu semester. Dan agenda pembinaanya hanya pada pemeriksaan administrasi pembelajaran. Sehingga tidak berdampak pada

  16

  peningkatan kompetensi guru. Hal ini disebabkan antara lain: (1) Beban kerja pengawas PAI cukup besar, yaitu satu pengawas harus membina guru kurang lebih 50 guru, mulai dari guru PAI SMP, SMA, dan SMK, dan (2) masih banyak ditemukan Guru PAI yang belum, dan tidak membuat perangkat pembelajaran.

17 Ali Supangat

  dalam karya “Implementasi Supervisi Akademik sebagai upaya Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru PAI Sekolah Dasar di Kec.

  Simpang Raya dan Kec. Bunta Kabupaten Bangai Tahun 2015/2016”,

  menyimpulkan bahwa implementasi supervisi akademik dapat meningkatkan kompetensi pedagogik guru PAI.

  Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sutermeister, menyimpulkan bahwa ada beberapa faktor determinan terhadap produktivitas kerja antara lain iklim kepemimpinan (leadership climate), tipe kepemimpinan (type of leadership), dan 16 M. Syafii,

  Kontribusi Supervisi Pengawas PAI dalam meningkatkan Kompetensi Profesional Guru PAI SMK Kota Salatiga 17 , Tesis,IAIN Salatiga, 2015.

  Ali Supangat, “Implementasi Supervisi Akademik sebagai upaya Peningkatan Kompetensi

Pedagogik Guru PAI Sekolah Dasar di Kec. Simpang Raya dan Kec. Bunta Kabupaten Bangai Tahun 2015/2016, Tesis, IAIN Salatiga, 2016. pemimpin (leaders). menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai untuk meningkatkan produktivitas kerja demi mencapai tujuan.

  Kaitan penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak pada aspek kepemimpinan, supervisi akademik pengawas pendidikan agama Islam serta pengaruhnya terhadap kinerja guru. Penulis yakin bahwa masih banyak karya tulis lainnya yang ada kaitanya dengan penelitian ini, dan sumber-sumber lainya yang tidak sempat disebutkan satu persatu, mengingat keterbatasan yang ada, dan semua menjadi bahan masukan dan informasi bagi penulis dalam melaksanakan penelitian selanjutnya.

  Adapun posisi penelitian yang dilakukan penulis dibandingkan dengan penelitian

  • – penelitian di atas adalah penelitian ini lebih difokuskan pada “seberapa efektif peran kepemimpinan transformasional seorang pengawas dalam melaksanakan proses supervisi akademik terhadap kinerja guru PAI SD di Kabupaten Wonogiri tahun 2017.

E. Metode Penelitian

  Menurut pendapat Winarno Surakmad, bahwa

  ”metode” merupakan cara

  18

  utama yang digunakan untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Bokor Sukarto, mengemukakan bahwa metode adalah cara kerja untuk memahami suatu

18 Winarno Surakmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung: Tarsito, 1989, 131.

  19

  objek. Dari definisi metode tersebut, maka pengertian metode penelitian ini mengarah kepada cara kerja yang ilmiah untuk memahami suatu objek penelitian.

1. Jenis Penelitian

  Dilihat dari jenis penelitiannya, maka penelitian ini termasuk katagori penelitian studi kasus (case study), yang berarti penelitian yang dilakukan dengan maksud untuk yang pertama kali dan terakhir kali meneliti tentang

  20

  suatu kasus yang khusus. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan penemuan- penemuan yang tidak bisa dipakai dengan menggunakan prosedur statistik

  21

  atau dengan cara kuantifikasi. Secara umum penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui pengamatan (observasi), wawancara, atau

  

22

penelaahan dokumen atau pustaka.

  Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi tetapi situasi sosial yang terdiri dari tempat, pelaku dan aktivitas yang berinteraksi secara sinergi. Pada situasi sosial atau objek penelitian ini, peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-orang (actors) yang

19 Bokor Sukarto, Menyiapkan Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah, Bandung: Tarsito, 1989, 146.

  20 21 Azwar Saifudin, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001, 21.

  Muhammad Shodiq dan Imam Muttaqin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, 4. 22 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010,9.

  23

  ada pada tempat tertentu (place). Peneliti menggunakan sampel sebagai

  24 objek yang dipelajari atau sebagai sumber data.

  2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kec. Slogohimo Kabupaten Wonogiri dengan objek penelitian terdiri dari 38 Sekolah dengan 37 Guru PAI dan 1

  Pengawas GPAI SD. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei sampai dengan Agustus 2017. Tidak semua dari 38 sekolah 37 guru PAI dan 1 pengawas dijadikan subjek penelitian. Untuk sekolah peneliti menggunakan model sample yang mewakili kriteria sekolah dengan muti tinggi, sedang dan rendah, sedangkan untuk guru dengan kriteria PNS non PNS.

  3. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Peneliti mengumpulkan data-data yang diperlukan baik data primer maupun data sekunder. Data primer berasal dari kegiatan di lapangan yaitu proses supervisi akademik pengawas terhadap guru PAI SD di Kab. Wonogiri, sedangkan data sekunder berupa hasil wawancara dengan pengawasdan guru PAI SD serta data angket.

  4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis 23 dalam penulisan, karena tujuan utama dari penulisan adalah mendapatkan 24 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2012, 215.

  Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, …,216.

  25

  data. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :

  a.

   Interview

  Interview dilakukan oleh penulis dengan para guru pendidikan agama islam (GPAI) SD di Kec. Slogohimo Kabupaten Wonogiri. Interview dalam penelitian ini digunakan sebagai metode untuk mencari data yang argumentasi tentang respon para guru terhadap kepemimpinan transformasional pengawas dalam meningkatkan kinerja guru PAI SD di Kabupaten Wonogiri tahun 2017.

  b.

  Observasi Observasi yang dilakukan adalah pengamatan secara terlibat

  (participant observation). Teknik observasi yang dilakukan untuk mendapatkan catatan lapangan tentang fenomena-fenomena yang terjadi secara nyata di lapangan. Peneliti menerima pernyataan seobyektif mungkin namun sekaligus melibatkan diri dalam konsepsi-konsepsi dan pandangan hidup yang diselidiki melalui pengalaman dan pencatatan dengan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.

25 Sugiyono,

  Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D”, Bandung: Alfabeta, 2006, 224. c.

  Dokumentasi Metode dokumentasi merupakan alat pengumpulan data dengan sumber data berupa adminisrasi pembelajaran guru PAI SD di Kabupaten

  Wonogiri tahun 2017.

  d.

  Triangulasi Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

  26

  pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi data berarti menggunakan bermacam-macam data, menggunakan lebih dari sat

  27 teori, berbagai teknik analisa dan melibatkan beberapa peneliti.

  Triangulasi data ini diterapkan oleh peneliti saat mendapatan data yang berbeda, yaitu dengan cara mengkroscek dokumentasi yang ada sehingga dari dokumen tersebut peneliti bisa mengetahui manakah data yang lebih falid.

  Dengan demikian triangulasi data bisa dipahami sebagai pengecekan data di lapangan yang diperoleh dari wawancara kemudian di cross-check dengan observasi dan dibuktikan lagi dengan data dokumen. Oleh karena itu peneliti menggunakan teknik yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber data yang sama atau bisa mendapatkan data dari sumber 26 yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.

  Sugiyono, 27 Metode Penelitian, …, 241.

  Conny R. Semiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif Jenis Karakteristik dan Keunggulannya, Jakarta: Grasindo, 2014, 134.

5. Metode Analisis Data

  Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif, yaitu pengumpulan dan penyusunan data, kemudian berusaha menganalisis dan

  28

  menafsirkan data-data terebut. Adapun langkah-langkah dari penelitian deskriptif antara lain: a.

  Deskriptif, yaitu dengan cara memaparkan konsep dan pemikiran

  29 kemudian dilakukan penafsiran dan penentuan data yang telah ada.

  b.

  Interpretasi, yaitu mendalami buku-buku, untuk secepat mungkin mampu mengungkapkan arti dan makna uraian yang disajikan. Langkah ini digunakan untuk menelaah dan menafsirkan, kemudian menganalisis keseluruhan isi buku sehingga dapat dikelompokkan menjadi bab dan sub babnya.

  c.

  Content Analysis, yaitu cara yang dipakai untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah dengan melakukan berbagai analisis terhadap buku- buku yang kemudian ditarik kesimpulan sehingga dapat digeneralisasikan

  30 menjadi sebuah teori, ide atau gagasan baru.

  Setelah data terkumpul, penulis selanjutnya menelaah dan menganlisanya kemudian mengambil kesimpulan dengan metode deduktif.

  28 29 Saeful Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999, 6.

  Ibnu Hajar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996, 154. 30 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, jilid. I, Yogyakarta: tp, 1989, 47. metode deduktif, yaitu proses berfikir yang diawali dengan pengamatan yang

  31 umum untuk kemudian diambil kesimpulan yang bersifat khusus.

F. Sistematika Penulisan

  Untuk memudahkan dalam menarik suatu kesimpulan, maka penulis menyusun Tesis ini kedalam 5 bab, diantaranya; Bab I merupakan bab pendahuluan yang menjadi dasar akan penulisan ini. Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, signifikansi penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian kajian pustaka, metode penelitian, sistematika penulisan.

  Bab II mengulas tentang kajian teori; transformasional leadership, supervisi akademik, dan kinerja guru. Bab III berisi deskripsi data penelitian, menyajikan praktik pelaksanaan kepemimpinan transformasional dan supervisi akademik pengawas Guru PAI SD di Kabupaten Wonogiri.

  Bab IV berisi tentang analisis data dan hasil penelitian, pada bab ini peneliti menganalisis peran kepemimpinan transformasional pengawas dan supervisi akademik pengawas terhadap kinerja guru PAI SD di Kab. Wonogiri.

  Bab V merupakan bab penutup. Bab ini berisi tentang; kesimpulan dan saran. 31 Amsal Bahtiar, Filsafat Agama, Jakarta: Logis Wacana Ilmu, 1997, 3.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kepemimpinan Transformasional Konsepsi kepemimpinan transformasional pertama kali dikemukakan oleh James McGregor Burns. Dalam kaitannya dengan kepemimpinan

  transformasional, Bernard Bass,

  32

  mengatakan sebagai berikut: “Transformational leaders transform the personal values of followers to

  support the vision and goals of the organization by fostering an environment where relationships can be formed and by establishing a climate of trust in which visions can be shared ”.

  Kepemimpinan transformasional adalah sebuah proses di mana pimpinan dan para bawahannya untuk mencapai tingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi. Para pemimpin transformasional mencoba menimbulkan kesadaran dari para pengikut dengan menentukan cita-cita yang lebih tinggi dan nilai-nlai moral seperti kemerdekaan, keadilan, dan bukan didasarkan atas emosi kemanusiaan, keserakahan,kecemburuan, atau kebencian.

a. Pengertian Kepemimpinan Transformasional

  Kepemimpinan transformasional (transformational leadership) istilah transformasional berinduk dari kata to transform, yang bermakna mentransformasilkan atau mengubah sesuatu menjadi bentuk lain yang berbeda. Seorang pemimpin transformasional harus mampu

32 Stone. G.A, et al.,“Transformasional Versus Servant Leadership: A Difference in Leader

  mentransformasikan secara optimal sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang bermakna sesuai dengan target yang telah ditentukan.

  Definisi kepemimpinan, menurut Terry dalam bukunya Kartono, Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang agar mereka

  33

  suka berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok. Menurut Ordway Teod dalam bukunya ”The Art Of Leadership”, Kepemimpinan merupakan kegiatan mempengaruhi orang-orang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan. Kepemimpinan dapat terjadi dimana saja, asalkan seseorang menunjukkan kemampuannya mempengaruhi perilaku orang lain ke arah tercapainya suatu tujuan tertentu.

  34 Selanjutnya, secara operasional Bernard Bass, memaknai

  k epemimpinan transformasional sebagai berikut: “Leadership and

  performance beyond expectations

  ”. Sedangkan Tracy and Hinkin dkk, memaknai kepemimpinan transformasional sebagai berikut: “The process of influencing major changes in the attitudes and

  assumptions of organizationmembers and building commitment for the organization’s mission or objectives”.

  Kepemimpinan transformatif memiliki pengertian kepemimpinan

  35

  yang bertujuan untuk perubahan. Kepemimpinan transformatif itu merupakan proses dimana orang terlibat dengan orang lain, dan

  33 34 Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Perkasa, 2010, 38.

  Gill, A, et al., “The Relationship Between Transformasional Leadership and Employee

Desire for Empowerment,International Journal of Contemporary Hospitality Management, Vol. 22

35 No. 2 (2003),263-273.

  

Abd MuhithdanBaharAgusSetiawan, Transformational Leadership : Ilustrasi di meningkatkan hubungan motivasi, dan moralitas dalam diri pemimpin dan

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK OLEH PENGAWAS DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU IPS PADA SMP NEGERI KABUPATEN GAYO LUES

1 6 1

PELAKSANAAN FUNGSI PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KOTA BANDAR LAMPUNG

0 0 13

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERIBADAH SISWA TAHUN PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERILAKU SISWADI SD NEGERI KALIBENING SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PERILAKU KALIBENING SALATIGA - Test Repository

0 2 118

MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP SE-KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 0 166

PERANAN SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI SE-SALATIGA - Test Repository

0 1 124

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK PRIBADI MUSLIM SISWA SMP AL-MAS’UDIYYAH BANDUNGAN, KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 1 110

PERAN PELAKSANAAN PERENCANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KINERJA GURU PAI SD DI KECAMATAN BANCAK DAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 200152016

0 0 163

ANALISIS TARGET DAN REALISASI SUPERVISI KELAS DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROSES PEMBELAJARAN (STUDI KASUS PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KABUPATEN BANGGAI TAHUN PELAJARAN 2015-2016)

0 0 175

PENGARUH PERSEPSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI SMP DI KOTA SALA TIGA TAHUN 2017 - Test Repository

0 2 142

MODEL KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN SUPERVISI AKADEMIK SUPERVISOR TERHADAP KINERJA GURU PAI SD - Test Repository

1 1 103