PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI SD SARASWATI 2 DENPASAR

(1)

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR STUDIO (ISI 128)

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

SEBAGAI SARANA PROMOSI SD SARASWATI 2

DENPASAR

Karya tulis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Seni (S1) pada Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar

Oleh :

NAMA : GD LINGGA ANANTA KUSUMA PUTRA

NIM : 2006.06.015

JURUSAN : DESAIN

PROGRAM STUDI : DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR


(2)

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Pengantar Karya Tugas Akhir Studio Dengan Judul : PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI SD SARASWATI 2 DENPASAR

Telah diperiksa dan disetujui sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Seni (S1) pada Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. I Wayan Swandi, M.Si I Wayan Adnyana, S.Sn,M.Sn


(3)

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN DAN LEMBAGA

Pengantar karya Tugas Akhir ini disusun oleh : Nama : Gede Lingga Ananta Kusuma Putra Nim : 2006.06.015

Jurusan : Desain

Program Studi : Desain Komunikasi Visual

Judul :

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI SD SARASWATI 2 DENPASAR Telah dipertahankan didepan Dewan

Penguji Ujian Sarjana Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar pada tanggal...dan dinyatakan sah.

Dewan Penguji

Nama Lengkap NIP TTD Ketua Sidang : Drs. I Wayan Swandi, M.Si 195912311992031112... Sekretaris : I Wayan Adnyana, S.Sn, M.Sn 197604042003121002... Penguji Utama : Drs. I Made Subrata, M.Si 195202111980031002... Anggota : Made Ida Mulyati, S.Sn, M.Erg 196909131997022001... Anggota : I Nyoman Larry Julianto, S.Sn, M.Ds 198307142006041003...

Mengesahkan

Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar

Dra. Ni Made Rinu, M.Si NIP. 195702241986012002

Mengetahui

Ketua Jurusan Desain

Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar

Prof. Dr. Drs. I Nyoman Artayasa, M.Kes NIP. 196403241990031002


(4)

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, yang bertanda tangan dibawah ini saya :

Nama : Gede Lingga Ananta Kusuma Putra, mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar

Nim : 2006.06.015

Demi pengembangan ilmu pengetahuan menyetujui untuk memberikan kepada Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non Exclusive Royalti) atas karya ilmiah saya yang berjudul ”Pe rancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Promosi SD Saras wati 2 Denpasar”. Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non Ekslusif ini.

Institut Seni Indonesia(ISI) Denpasar berhak menyimpan, mengalihkan media/format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkan/mempublikasikannya di Internet/media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya.

Saya bersedia menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, segala bentuk tuntutan hukum yang diambil atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah saya ini.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Denpasar

Pada Tanggal...2011 Yang Menyatakan,


(5)

MOTTO

LAKUKAN YANG TERBAIK SEKARANG


(6)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis panjatkan doa puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan bimbingan yang dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir, yang

berjudul “PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI SD SARASWATI 2 DENPASAR”. Tugas akhir ini dibuat untuk memenuhi persyaratan akademis meraih gelar sarjana (S1) untuk program studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar.

Di dalam usaha menyelesaikan tugas akhir ini sudah barang tentu cukup banyak mendapatkan bantuan maupun dorongan dari para Dosen serta pihak lain dan teman-teman seperjuangan. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat: 1. Prof. Dr. I Wayan Rai S.;MA, Selaku Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar,

yang telah memberikan kesempatan untuk menjalani perkuliahan di ISI Denpasar.

2. Ibu Dra. Ni Made Rinu, M.Si selaku Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar, yang telah memberikan fasilitas selama perkuliahan berlangsung.

3. Bapak Prof. Dr.Drs. I Nyoman Artayasa, M.Kes selaku Ketua Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar, yang telah memberikan arahan dan wawasan dibidang kurikulum.

4. Bapak Drs. Nyoman Mantra Fandy, M.Si selaku Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual Institut Seni Indonesia Denpasar, yang telah memberikan arahan dan wawasan dibidang kurikulum.

5. Bapak Drs. I Wayan Swandi, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan di dalam menyusun tugas ini.

6. Bapak I Wayan Adnyana, S.Sn, M.Sn selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan di dalam menyusun tugas ini.


(7)

7. Semua pihak dari SD Saraswati 2 Denpasar yang memberikan informasi dan masukan dalam penyusunan tugas ini.

8. Semua keluarga, kerabat dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesediaannya membantu menyelesaikan tugas ini.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini, masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mohon k ritik, saran dan masukan konstruktif demi kesempurnaan tugas ini.

Denpasar, 9 Juni 2011


(8)

ABSTRAK

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI SD SARASWATI 2 DENPASAR

Kebutuhan akan pendidikan di zaman sekarang ini sangat diperluakan, hal tersebut memaksa masyarakat untuk mencari sekolah-sekolah yang berkualitas dan dapat menghasilkan lulusan yang dapat bersaing di era globalisasi ini. Oleh karena itu perlu didapatkannya sekolah yang dapat menghasilkan lulusan berkualitas sejak dini.

SD Saraswati 2 Denpasar merupakan bagian dari Yayasan Saraswati pusat yang berlokasi di jalan Gadung no 28A Denpasar. SD Saraswati 2 Denpasar ini termasuk salah satu sekolah yang berkualitas yang dapat menghasilkan murid-murid yang tidak hanya pintar dalam bidang akademis saja melainkan juga kreatif dalam bidang non akademis. Hal ini disebabkan karena d i SD Saraswati 2 Denpasar tersebut terdapat banyak macam kegiatan ekstra kurikuler dari kegiatan olah raga sampai dengan kegiatan kesenian, inilah yang menyebabkan murid-murid leluasa memilih kegiatan ekstra yang disukainya sehingga bakat yang dimiliki dapat terasah dengan baik.

Dengan menambah media promosi yang lebih informatif dan menarik agar dapat meyakinkan masyarakat untuk bersekolah ataupun menyekolahkan anak mereka disana. Mengingat SD Saraswati 2 ini sendiri tidak punya cukup banyak media komunikasi visual (hanya sebatas papan nama saja), oleh sebab itu perlu ditambahkan lagi beberapa media komunikasi visual yang mampu mendukung proses promosi SD Saraswati 2 Denpasar.

Kata Kunci : Desain, Media Komunikasi Visual, Promosi, SD Saraswati 2 Denpasar.


(9)

ABSTRACT

THE DESIGN OF COMMUNICATION VISUAL MEDIA AS A P ROMOTION TOOLS F OR SD SARASWATI 2 DENP ASAR

The need for education in this day and age is very large is, it is forcing people to look for quality schools and to produce graduates who can compete in this globalization era. Therefore it is necessary to the obtainment schools that can produce high quality graduates early.

SD Saraswati 2 Denpasar is part of the Saraswati F oundation center located at No.28A Denpasar Gadung road. SD Sar aswati 2 Denpasar is one of quality schools thatcan produce students who not only smart academically but also creative in anon-a cademic fields. This is because the SD Sa raswati 2 Denpasar, there are manykinds of extra -curricula r activities from sports to a rts activities, this is what causes the students freely choose which she liked the extra activities that can be honed talents well.

By adding a media campaign that is more informative and interesting F acebook toconvince people to go to school or send their children there. Given this 2 SD Sara swatihimself did not have enough visual communication media (just limited signs only), therefore it is necessa ry to add a few more visual communications media that cansupport the promotion of SD Saraswati 2 Denpasar.

Keywords: Design, Visua l Communication Media, P romotion, SD Saraswati 2Denpasar.


(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN ... i

HALAMAN JUDUL... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN DAN LEMBAGA... iv

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... v

MOTTO ... vi

KATA PENGANTAR... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.1.1 Faktor Objektif ... 1

1.1.2 Faktor Subjektif... 2

1.2 Pengertian Judul ... 3

1.3 Rumusan Masalah ... 5

1.4 Batasan Masalah... 5

1.5 Tujuan Perancangan ... 6

1.6 Manfaat Perancangan ... 6

1.7 Metode Perancangan ... 7

1.7.1 Lokasi dan Obyek... 7

1.7.2Metode Pengumpulan Data ... 7

1.7.3 Metode Analisis Data ... 8


(11)

1.7.5Sistematika Perancangan ... 12

BAB II LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1 Data Teoritis/Aktual ... 14

2.1.1 Pengertian Obyek/Kasus ... 14

2.1.2 Aspek-aspek Desan Komunikasi Visual ... 15

2.1.3 Prinsip Desain Komunikasi Visual ... 33

2.1.4 Aspek Teknis Perwujudan... 36

2.1.5 Teori Sosial Yang Mendukung Kasus... 38

2.2 Data Lapangan/Faktual ... 38

2.2.1 Nama Obyek... 39

2.2.2 Data Lembaga ... 39

2.2.3 Lokasi Perancangan ... 40

2.2.4 Sarana Komunikasi Visual ... 40

2.3 Analisis dan Sintesa ... 41

2.3.1 Analisis Aktual ... 41

2.3.2 Analisis Faktual... 42

2.3.2 Sintesia ... 43

BAB III KONSEP DESAIN 3.1 Konsep Dasar Perancangan ... 46

3.2 Pola Pikir ... 48

3.3 Skema Proses Perancangan ... 50

3.4 Strategi Media ... 52

3.4.1 Khalayak Sasaran ... 52

3.4.2 Panduan Media ... 53

3.5 Program Tayangan Media ... 56

3.6 Strategi Kreatif ... 58

3.6.1 Isi Pesan... 58

3.6.2 Bentuk Pesan ... 58


(12)

3.6.4 Gaya Visual ... 59

3.6.5 Material ... 60

BAB IV VISUALISASI DESAIN 4.1 Animasi ... 61

4.1.1 Unsur Visual Desain... 61

4.1.2 Kreatif Desain ... 62

4.1.3 Tampilan Desain ... 62

4.1.4 Biaya Kreatif ... 63

4.2 CD Ineraktif... 63

4.2.1 Unsur Visual Desain... 63

4.2.2 Kreatif Desain ... 64

4.2.3 Tampilan Desain ... 64

4.2.4 Biaya Kreatif ... 65

4.3 Brosur ... 66

4.3.1 Unsur Visual Desain... 66

4.3.2 Kreatif Desain ... 67

4.3.3 Tampilan Desain ... 68

4.3.4 Biaya Kreatif ... 69

4.4 Papan Nama... 69

4.4.1 Unsur Visual Desain... 69

4.4.2 Kreatif Desain ... 70

4.4.3 Tampilan Desain ... 70

4.4.4 Biaya Kreatif ... 71

4.5 Stiker ... 71

4.5.1 Unsur-unsur Visual Desain ... 71

4.5.2 Kreatif Desain ... 72

4.5.3 Tampilan Desain ... 72

4.5.4 Biaya Kreatif ... 73

4.6 Pin... 74


(13)

4.6.2 Kreatif Desain ... 75

4.6.3 Tampilan Desain ... 75

4.6.4 Biaya Kreatif ... 76

4.7 X-Banner ... 76

4.7.1 Unsur Visual Desain... 76

4.7.2 Kreatif Desain ... 77

4.7.3 Tampilan Desain ... 77

4.7.4 Biaya Kreatif ... 78

4.8 Pembatas Buku ... 79

4.8.1 Unsur Visual Desain... 79

4.8.2 Kreatif Desain ... 80

4.8.3 Tampilan Desain ... 80

4.8.4 Biaya Kreatif ... 81

4.9 Poster ... 81

4.9.1 Unsur Visual Desain... 82

4.9.2 Kreatif Desain ... 82

4.9.3 Tampilan Desain ... 83

4.9.4 Biaya Kreatif ... 84

4.10 Katalog ... 85

4.10.1 Unsur Visual Desain... 85

4.10.2 Kreatif Desain ... 86

4.10.3 Tampilan Desain ... 87

4.10.4 Biaya Kreatif ... 88

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan... 89

5.2 Saran ... 90


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1Contoh media lini atas berupa poster... 15

Gambar 2.2Contoh media lini bawah berupa kalender ... 16

Gambar 2.3Dibuat dengan teknik arsiran ... 18

Gambar 2.4Dibuat dengan telnik garis ... 18

Gambar 2.5Dibuat dengan teknik blok ... 19

Gambar 2.6Dibuat dengan teknik halftone ... 19

Gambar 2.7Dibuat dengan teknik goresan kering ... 20

Gambar 2.8Dibuat dengan teknik wood engraving ... 20

Gambar 2.9Dibuat dengan teknik fotografi ... 21

Gambar 2.10Dibuat dengan tektik titik-titik... 21

Gambar 2.11Dibuat dengan teknik gabungan ... 22

Gambar 2.12Dibuat dengan teknik kolase... 23

Gambar 2.13Dibuat dengan teknik Digital Painting... 23

Gambar 2.14Lingkaran warna ... 24

Gambar 2.15Penerapan warna akromatik pada logo ... 25

Gambar 2.16Penerapan warna monokromatik pada logo ... 25

Gambar 2.17 Penerapan warna analog ... 26

Gambar 2.18Penerapan warna clash ... 26

Gambar 2.19Penerpan warna split komplementer... 27

Gambar 2.20Penerapan warna triad... 27

Gambar 2.21Penggunaan teks berdasarkan letak dan posisinya ... 33

Gambar 2.22Keseimbangan pada desain ... 34

Gambar 2.23Prinsip titik fokus... 35

Gambar 2.24Prinsip hirarki visual ... 35

Gambar 2.25 Prinsip ritme... 36

Gambar 2.26 Prinsip kesatuan ... 36

Gambar 2.27 Denah lokasi SD Saraswati 2 Denpasar... 39


(15)

Gambar 2.29 Papan nama ... 40

Gambar 3.1 Ilustrasi dengan konsep ceria ... 47

Gambar 3.2 Skema pola pikir ... 49

Gambar 3.3 Bagan skema proses perancangan... 51

Gambar 3.4 Contoh isi pesan... 58

Gambar 3.5 Contoh bentuk pesan... 59

Gambar 3.6 Contoh strategi visual ... 59

Gambar 3.7 Contoh gaya visual dan tipografi ... 60

Gambar 4.1Contoh desain animasi ... 62

Gambar 4.2Contoh desain CD Interaktif ... 65

Gambar 4.3Contoh desain brosur ... 68

Gambar 4.4 Contoh desain papan nama ... 70

Gambar 4.5Contoh desain stiker... 73

Gambar 4.6Contoh desain pin ... 75

Gambar 4.7Contoh desain X-banner ... 78

Gambar 4.8Contoh desain pembatas buku ... 80

Gambar 4.9Contoh desain poster... 84


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lembar Kerja I : Animasi

1. Jenis Media...93

Alternatif Unsur Visual...93

Bentuk Fisik...93

2. Alternatif Desain... 94

Evaluasi...94

Terpilih...94

3. Desain terpilih...95

Lembar Kerja II : CD Interaktif 1. Jenis Media...96

Alternatif Unsur Visual...96

Bentuk Fisik...96

2. Alternatif Desain...97

Evaluasi...97

Terpilih...97

3. Desain terpilih...98

Lembar Kerja III : Brosur 1. Jenis Media...99

Alternatif Unsur Visual...99

Bentuk Fisik...99

2. Alternatif Desain...100

Evaluasi...100

Terpilih...100

3. Desain terpilih...101

Lembar Kerja IV : Papan Nama 1. Jenis Media...102


(17)

Alternatif Unsur Visual...102

Bentuk Fisik...102

2. Alternatif Desain...103

Evaluasi...103

Terpilih...103

3. Desain terpilih...104

Lembar Kerja V : Stiker 1. Jenis Media...105

Alternatif Unsur Visual...105

Bentuk Fisik...105

2. Alternatif Desain...106

Evaluasi...106

Terpilih...106

3. Desain terpilih...107

Lembar Kerja VI : Pin 1. Jenis Media...108

Alternatif Unsur Visual...108

Bentuk Fisik...108

2. Alternatif Desain...109

Evaluasi...109

Terpilih...109

3. Desain terpilih...110

Lembar Kerja VII : Pe mbatas buku 1. Jenis Media...111

Alternatif Unsur Visual...111

Bentuk Fisik...111

2. Alternatif Desain...112


(18)

Terpilih...112

3. Desain terpilih...113

Lembar Kerja VIII : X-banne r 1. Jenis Media...114

Alternatif Unsur Visual...114

Bentuk Fisik...114

2. Alternatif Desain...115

Evaluasi...115

Terpilih...115

3. Desain terpilih...116

Lembar Kerja IX : Poster 1. Jenis Media...117

Alternatif Unsur Visual...117

Bentuk Fisik...117

2. Alternatif Desain...118

Evaluasi...118

Terpilih...118

3. Desain terpilih...119

Lembar Kerja X : Katalog 1. Jenis Media...120

Alternatif Unsur Visual...120

Bentuk Fisik...120

2. Alternatif Desain...121

Evaluasi...121

Terpilih...121


(19)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1.1.1. Faktor Obyektif

Media komunikasi visual merupakan sebuah sarana promosi ataupun sosialisasi yang efektif dalam penyampaian informasi ke masyarakat luas. Oleh karena itu penggunaan media komunikasi visual sangat dibutuhkan dalam pengenalan diri sebuah perusahaan ataupun lembaga. Penggunaan media komunikasi visual dalam dunia pendidikan tidak kalah penting, karena masyarakat membutuhkan sebuah informasi sekolah yang baik untuk menyekolahkan putra-putri mereka nantinya. Sekolah dasar merupakan tempat menuntut ilmu bagi seorang anak dimana ia akan mendapatkan pelajaran akademis untuk pertama kalinya, serta pembelajarannya yang berdasarkan kurikulum pemerintah.

Di Bali ada beberapa sekolah dasar yang berkualitas dan salah satunya adalah SD Saraswati 2 Denpasar. SD Saraswati 2 Denpasar merupakan bagian dari Yayasan Saraswati pusat yang berlokasi di jalan Gadung no 28A Denpasar. SD Saraswati 2 Denpasar ini termasuk salah satu sekolah yang berkualitas yang dapat menghasilkan murid- murid yang tidak hanya pintar dalam bidang akademis saja melainkan juga kreatif dalam bidang non akademis. Hal ini dibuktikan dengan kelulusan 100% yang didapat dari tahun ke tahun, serta para alumninya banyak mendapat SMP yang sesuai dengan pilihannya. Banyak juga prestasi yang telah diraih, baik akademis maupun non akademis, seperti mendapatkan juara 2 lomba menggambar dalam rangka PSR, juara olimpyade Sains tingkat propinsi, dan banyak lagi kejuaraan yang didapat lainnya.

Sudah pasti keberhasilan SD Saraswati 2 Denpasar ini dalam menghasilkan lulusannya tersebut tidak lepas dari peran para pengajarnya yang dapat memberikan ataupun menyalurkan materi pelajaran dengan baik sehingga dapat diterima para murid dengan baik pula. Di SD Saraswati 2 Denpasar terdapat 4 pegawai dan 28 tenaga pengajar yang kompeten dibidangnya masing- masing. Kegiatan ekstra kurikuler yang ditawarkan SD Saraswati 2 ini beraneka ragam


(20)

dari kegiatan olahraga, kesenian sampai dengan kebudayaan, yang diantarannya adalah ekstra seni lukis, seni tari, komputer, drumband, band, basket, silat, yoga, gender, bleganjur, karate dan masih banyak lagi ekstra lainnya.

Untuk masalah sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah ini sudah sangat lengkap karena didalamnya sudah terdapat ruang guru, ruang kepala sekolah, UKS, pos satpam, kantin, ruang komputer, ruang musik dan masih banyak lainnya, serta untuk kelas 1 sampai dengan kelas 6 memiliki ruang kelas masing-masing. Di lingkungan sekitarnya sekolah ini memiliki citra yang baik tetapi masih ada beberapa masyarakat yang masih belum mengetahui eksistensinya.

SD Saraswati 2 merupakan sekolah yang sangat potensial, akan tetapi masih kurang dalam memanfaatkan media komunikasi visual, hal ini dapat dibuktikan dengan nyaris hanya memiliki papan nama dan beberapa papan strutur organisasi saja dalam media visualnya. Dalam tampilan visual papan nama masih terlihat sangat sederhana, yaitu hanya menampilkan logo dan teks tanpa disertai variasi sedikitpun. Hal tersebut menimbulkan kesan ketinggalan zaman, sehingga dirasa perlu dilakukan perubahan dalam media yang sudah ada dan dengan penambahan beberapa media yang lain guna mendukung proses pro mosi SD Saraswati 2 ini kepada masyarakat luas.

1.1.2. Faktor Subyektif

Dilihat keberadaan media komunikasi visual di SD Saraswati 2 Denpasar yang masih minim, sehingga dirasa sangat perlu untuk melakukan renovasi ataupun sedikit perubahan pada media yang ada dan juga menambah media visual baru yang lebih efektif untuk mempromosikan SD Saraswati 2 Denpasar. Terlebih akan adanya penerimaan calon siswa baru tahun ajaran 2011-2012 membuat peranan media komunikasi visual ini menjadi semakin penting. Dengan adanya penambahan media komunikasi visual ini diharapkan proses promosi SD Saraswati 2 Denpasar ini menjadi lebih efektif, sehingga dapat memperluas informasi keberadaan SD ini di masyarakat, memberikan informasi- informasi yang berguna mengenai SD Saraswati 2 ini kepada masyarakat dan dapat meningkatkan jumlah calon murid baru yang akan bersekolah di SD ini. Hal inilah yang menjadi alasan penulis untuk mengangkat kasus mengenai perancangan


(21)

media promosi visual SD Saraswati 2 Denpasar yang efektif dan mampu menginformasikan hal- hal mengenai SD tersebut.

1.2 Pengertian Judul

Judul yang diangkat sebagai kasus karya perancangan tugas akhir ini, yaitu: “Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Promosi SD Saras wati 2 Denpasar” yang dapat diuraikan dari masing- masing kata adalah sebagai berikut:

a. Perancangan

Berarti proses, cara atau juga bisa di katakan perbuatan merancang, (Alwi, 2002:927). Dapat juga berarti proses (cara) perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak atau merancang (http://grafisindo.blogspot.com/) Sehingga perancangan berarti sebuah proses merancang, sebelum menerapkan desain pada media.

b. Media

Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada publik dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar (Pujiriyanto, 2005: 5).

Saluran atau wahana, dimana pesan itu dibawa untuk d isampaikan pada target audience (Sanyoto, 2006: 62).

Sehingga media berarti sebuah sarana unsur komunikasi visual, seperti teks dan gambar yang digunakan untuk penyampaian pesan kepada target sasaran. c. Komunikasi

Ilmu yang bertujuan menyampaikan maupun sarana untuk menyampaikan pesan (Kusrianto, 2007: 12).

Mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan antamanusia dan yang memperkembangkan semua lambang pikiran, yang disampaikan lewat perantara media untuk menyiarkan (Sanyoto, 2006: 7).

Sehingga informasi berarti interaksi antara 2 orang atau lebih yang saling bertukar informasi dan dapat menggunakan suatu media sebagai perantaranya.


(22)

d. Visual

Dapat dilihat dengan indra penglihatan (mata) (Hasan, 1999: 120).

Penerangan yang diberikan menggunakan gambar - gambar melalui berbagai media informasi seperti; televisi, koran, majalah, dll (W.J.S.Poerwadarminta, 1998 : 1142).

Sebuah media yang dapat dilihat dengan mata dan dapat diterapkan pada media informasi seperti TV, radio dll.

e. Sebagai

Kata depan untuk menyatakan status; berlaku seperti; selaku (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, 1996: 886).

Seperti atau semacam (Poerwadarminta, 1999: 880)

Merupakan sebuah kata penghubung yang dapat juga berpengertian: seperti, selaku ataupun semacam.

f. Sarana

Segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan; alat; media (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, 1996: 880). Segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan, alat, media (Poerwadaminta, 1998 :789 ).

g. Promosi

Perkenalan dalam rangka memajukan usaha, dagang dan lain sebagainya (Alwi, 2002 : 898).

Upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. (http://id.wikipedia.org/wiki/Promosi)

Sebuah usaha, dagang, dan lain sebagainya yang bertujuan menawarkan produk ataupun jasa kepada calon konsumen.

h. SD Saraswati 2

Salah satu nama sekolah dasar yang ada di Denpasar, yang berlokasi di jalan Gadung no. 28A


(23)

i. Denpasar

Denpasar adalah ibu kota provinsi Bali, Indonesia. Kota Denpasar terletak diantara 08° 35" 31'-08° 44" 49' lintang selatan dan 115° 10" 23'-115° 16" 27' Bujur timur, yang berbatasan dengan: d i sebelah Utara Kabupaten Badung, di sebelah Timur Kabupaten Gianyar, di sebelah Selatan Selat Badung dan di sebelah Barat Kabupaten Badung, serta memiliki Luas wilayah 127,98 km2 atau 127,98 Ha. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Denpasar).

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian judul proposal ini adalah proses perancangan sarana penyampaian pesan atau informasi yang bisa disampaikan kepada dua orang atau lebih baik berupa gambar maupun tulisan yang dapat dinikmati dengan indera penglihatan secara langsung yang berfungsi untuk mempromosikan sebuah sekolah dasar yang berlokasi di jalan Gadung no. 28A yaitu SD Saraswati 2 Denpasar.

1.3 Rumusan Masalah

Permasalahan yang timbul dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Media apa yang tepat untuk mempromosikan SD Saraswati 2 Denpasar kepada khalayak umum?

b. Bagaimana merancang media komunikasi visual yang efektif dan komunikatif untuk mempromosikan SD Saraswati 2 Denpasar?

1.4 Batasan Masalah

Desain akan dibuat adalah media- media untuk mempromosikan SD Saraswati 2 Denpasar. Sebelumnya dititik beratkan hanya pada merancang dan mewujudkan media promosi untuk memberi informasi mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan SD Saraswati 2 Denpasar, agar masyarakat luas tertarik untuk bersekolah dan menyekolahkan anaknya di SD tersebut, dan sampai terwujudnya media- media desain tersebut, yaitu berupa: animasi, CD Interaktif, poster, brosur, pin, stiker, X-banner, papan nama, pembatas buku dan katalog.


(24)

1.5 Tujuan Perancangan 1.5.1. Tujuan Khusus:

a. Agar dapat mengetahui media apa saja yang efektif dalam upaya promosi ini, mengingat sasaran promosi ini adalah seluruh lapisan masyarakat khususnya anak-anak dan orang tua.

b. Agar dapat mengetahui konsep yang tepat dan efektif tentang media promosi, yang nantinya dapat memberikan informasi kepada masyarakat luas mengenai program-program SD Saraswati 2 Denpasar.

1.5.2. Tujuan Umum:

a. Terciptanya media informasi yang sesuai untuk digunakan sebagai media promosi SD Saraswati 2 Denpasar.

b. Membantu pemerintah dalam meningkatkan taraf pendidikan masyarakat, serta memberikan informasi yang berguna kepada para orang tua yang ingin menyekolahkan anak-anaknya.

c. Mahasiswa diharapkan dapat berinteraksi serta mengembangkan wawasan berpikir sehingga mampu mengajak masyarakat khususnya anak-anak dan orang tua tertarik untuk lebih mengenal SD Saraswati 2 Denpasar.

1.6 Manfaat Pe rancangan 1.6.1. Bagi Mahasiswa:

Mahasiswa mampu menambah wawasan pengetahuan tentang media promosi yang efektif dalam mempromosikan sebuah sekolah dasar.

1.6.2. Bagi Lembaga:

Menambah referensi khususnya di desain komunikasi visual mengenai promosi SD Saraswati 2 Denpasar, serta bebagai bahan masukan untuk penulis selanjutnya.

1.6.3. Bagi SD Saraswati 2 Denpasar:

Menambah media promosi untuk mempromosikan sekolah ini kepada masyarakat luas.


(25)

1.6.4. Bagi Masyarakat:

Membantu masyarakat untuk mengetahui sekolah mana yang baik untuk menyekolahkan putra-putri mereka sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan generasi muda nantinya.

1.7 Metode Perancangan 1.7.1. Lokasi dan Obyek

Lokasi perancangan beralamatkan di Jalan Gadung no. 28A Denpasar, Bali. Obyek perancangan media promosi bernama SD Saraswati 2, merupakan sekolah yang mendidik anak dari kelas 1 sampai 6. Kasus perancangan yang diangkat adalah riil, sehingga pijakan perancangan jelas dan dapat dipercaya. 1.7.2. Metode Pengumpulan Data

Proses desain media promosi SD Saraswati 2Denpasar ini menggunakan metode pengumpulan data yang dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu: metode pengumpulan data primer dan metode pengumpulan data sekunder.

a. Metode Pengumpulan Data Primer - Metode Observasi

Pengumpulan data dengan melihat, meninjau dan mengamati langsung ke lapangan untuk mendapatkan data untuk diteliti. Teknik observasi adalah teknik pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap fenomena-fenomena (Hadi,1984:31). Observasi ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung ke SD Saraswati 2, mengamati situasi dan lingkungan dari sekolah tersebut dengan bantuan instrument alat tulis dan kamera digital, yang hasilnya berupa foto- foto beberapa tempat yang ada di SD Saraswati 2 Denpasar.

- Metode Wawancara

Metode pengumpulan data adalah metode yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab sepihak, dan dilakukan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Metode pengumpulan data dengan cara mengadakan percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara dengan yang diwawancarai (Moelong, 2001:62). Penulis menggunakan metode wawancara terbuka yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada Kepala Sekolah SD Saraswati 2 Denpasar Bapak Drs. I


(26)

Nyoman Suwastha mengenai masalah media visual yang ada di SD tersebut, dengan instrument alat tulis.

b. Metode Pengumpulan Data Sekunder - Metode Kepustakaan

Metode ini menggunakan literatur untuk data komparative dalam menunjang semua data yang diperoleh dari berbagai sumber kepustakaan untuk memperoleh teori-teori dan mempelajari peraturan-peraturan yang berhubungan dengan penulisan ini dan menunjang keabsahan data yang diperoleh di lapangan (Moleong, 2001: 113). Metode kepustakaan adalah mencari data literatur yang berhubungan dengan desain komunikasi visual, meliputi buku, koran, majalah, kamus (Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan Kamus Bahasa Inggris-Indonesia), internet, dan media komunikasi lainnya yang erat kaitannya dengan objek permasalahan (lampiran- lampiran informasi yang ada).

- Metode Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan mencatat data-data dari hasil survey baik berupa artikel, selebaran, foto dokumentasi dan sebagainya sebagai data berupa fakta dan sebagai bukti untuk dipertanggung jawabkan (Nazir, 1988: 109). Metode ini di bantu dengan instrument kamera digital.

1.7.3. Metode Analisa Data

Analisis data merupakan cara atau langkah pemikiran penelitian untuk mengolah data yang berhasil dikumpulkan dan merupakan tindak lanjut dari usaha untuk menguji kebenaran. Analisa data yang digunakan dalam laporan ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu penggambaran sifat suatu keadaan yang berjalan pada saat penelitian. Prinsip pokok metode ini adalah mengolah dan menganalisis data-data yang terkumpul menjadi data sistematis, teratur dan terstruktur, dan mempunyai makna (Sarwono dan Lubis, 2007: 110). Deskriptif Kualitatif menekankan pada makna dan pemahaman dari dalam, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal- hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut, mementingkan pada proses dibandingkan dengan hasil akhir; oleh karena itu urut-urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan banyaknya


(27)

gejala- gejala yang ditemukan. Tujuan penelitian biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat praktis.

Berdasarkan hasil pengumpulan data baik literatur maupun pengambilan data secara langsung dilapangan, selanjutnya data-data pemilihan jenis media, unsur-unsur visual desain, teknik cetak dianalisa berdasarkan metode deskiptif kualitatif dan diperoleh kesimpulan (sintesa). Berdasarkan kesimpulan (sintesa) tersebut dibuatlah alternatif-alternatif desain. Desain dianalisa secara deskriptif kuantitatif berdasarkan unsur-unsur desain dan kriteria-kriteria yang ada, maka akan didapat desain terpilih sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas. Selanjutnya desain terpilih akan diproduksi dan disesuaikan dengan bahan, alat, dan teknik cetak masing- masing. Dari hasil produksi tersebut didapat wujud atau bentuk media komunikasi visual yang akan disebarluaskan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. (Sarwono, 2003). Dengan metode ini dapat diketahui sifat-sifat, karakter, dan data-data lain yang diperlukan untuk perancangan media promosi SD Saraswati 2 Denpasar ini.

1.7.4. Indikator Serta Model Penilaian Desain

Untuk menentukan desain mana yang akan dipilih, maka dilakukan penelitian terhadap alternatif-alternatif desain dengan menggunakan suatu sistem penghitungan skala ordinal (skala yang menunjukkan tingkatan atau rangking). Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item- item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: Sangat Penting (SP), Penting (P), Ragu-ragu (R), Tidak Penting (TP), Sangat Tidak Penting (STP). (http://bidanshop.blogspot.com/2010/01/pengertian-skala- likert.html).

Rangking didapatkan setelah dilakukan penilaian berdasarkan prinsip-prinsip desain. Penilaian dilakukan dengan memberi tanda plus (+) bila ada kesesuaian antara desain yang dibuat dengan prinsip desain, atau minus (-) bila


(28)

tidak ada kesesuain hubungan. Tingkat kualitas akan disusun berdasarkan lima jenjang, dengan nilai tertinggi lima (5) dan nilai terendah adalah satu (1), untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut :

- Nilai 1 : Kurang sekali - Nilai 2 : Kurang - Nilai 3 : Cukup - Nilai 4 : Baik - Nilai 5 : Baik Sekali

Selain pilihan dengan lima skala seperti contoh di atas, kadang digunakan juga skala dengan tujuh atau sembilan tingkat. Suatu studi empiris menemukan bahwa beberapa karakteristik statistik hasil kuesioner dengan berbagai jumlah pilihan tersebut ternyata sangat mirip. Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan. Empat skala pilihan juga kadang digunakan untuk kuesioner skala Likert yang memaksa orang memilih salah satu kutub karena pilihan "netral" tak tersedia. (http://id.wikipedia.org/wiki/Skala_Likert).

Tingkat kualitas dianalisis berdasarkan atas kriteria di bawah ini: a. Fungsional

Desain harus benar-benar sesuai dengan fungsinya atau tepat guna (Sachari, 1986:47). Desain yang dibuat dapat berfungsi semaksimal mungkin dan berfungsi sebagai mana mestinya.

b. Komunikatif

Desain harus menggambarkan sesuatu yang tepat dan mudah dimengerti sehingga mampu mengarahkan konsumen pada misi dan tujuan (Sachari, 1986:78). Mudah dimengerti dan mampu memberikan keterangan sesuai dengan informasi yang ada.

c. Informatif

Pesan yang disampaikan berisi informasi yang dibutuhkan sangat jelas (Poerwadarminta, 2000:432). Desain yang dibuat mudah dimengerti dan mampu memberikan keterangan yang memadai sesuai dengan tujuan, informasi ini biasa diwakili dengan foto atau gambar.


(29)

d. Ergonomis

Pemakaian atau penempatan unsur- unsur seni seperti huruf, warna ataupun ilustrasi sesuai pada tempat dan proporsi sehingga tidak mengganggu penglihatan (Poerwadarminta, 2000:432).

e. Estetis

Estetis artinya indah atau memiliki nilai keindahan (Alwi,2005:237) Desain haruss mampu memberikan nilai-nilai keindahan, sehingga dapat mengensankan orang yang melihatnya.

f. Unity

Suatu desain harus ada hubungannya satu sama lain dan hubungannya dengan seluruh rancangan sehingga memberi kesan menjadi satu (Daryanto, 1986:15).

g. Simplicity

Visualisasi desain sederhana tetapi menarik perhatian sehingga dengan visualisasi sedemikian rupa tidak menghamburkan dan membingungkan komunikasi untuk menagkap misi dan tujuan yang disampaikan (Sachari, 1986:73).

h. Kreatif

Desain tersebut murni ekspresi pribadi dan hendaknya menampilka n bentuk-bentuk dan unsur- unsur visual yang baru sehingga memiliki nilai tersendiri dibandingkan dengan desain-desain yang telah ada (Sachari, 1986:82).

i.Suprise

Desain yang dibuat harus bisa memberikan kejutan bagi komunikasi dengan menampilkan unsur-unsur yang lain sehingga mampu menarik perhatian (Sachari, 1986:89).

j.Etis

Etis artinya berhubungan dengan etika (Alwi,2005:237). Desain yang dibuat tidak menyimpang dan norma-norma yang berlaku dimasyarakat.


(30)

Untuk menentukan pilihan masing- masing karya yang akan dipilih menjadi karya terbaik dapat diambil melalui pemberian nilai masingmasing indikator dan unsur- unsur desain dengan perhitungan nilai pembagi (N) = nilai skor tertinggi dikali jumlah indikator. Sedangkan untuk penilaian desain melalui rumus (R) = jumlah rata-rata sekor nilai tertinggi dibagi 3 unsur desain dikali 100%. (Panduan Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual FSRD ISI Denpasar, 2007:14). Dari uraian di atas, sebagai bentuk nilai berupa angka-angka dapat diuraikan berdasarkan skala Likert dengan rumusan sebagai berikut:

N= Nilai sekor tertinggi x Ju mlah Indikator

Setelah masing- masing alternatif desain dinilai berdasarkan prinsip dan kriteria desain, maka akan terlihat satu desain yang menduduki nilai teratas, dan desain inilah yang akan menjadi desain terpilih. (Nazir, 2003: 338).

Contoh format penilaian desain

1.7.5. Sistematika Perancangan

Untuk mengetahui gambaran umum tentang pengantar karya ini, maka dirasakan perlu sistematika yang akan dipaparkan sebagai berikut :


(31)

menyangkut hal- hal atau dasar-dasar yang diterapkan pada ide atau gagasan yang nantinya menjadi acuan dalam pembuatan desain, pengertian judul, masalah yang ada, serta rumusan masalah, batasan masalah yang merupakan gambaran umum dari sisi secara keseluhan materi pengantar karya atau metode penelitian yang digunakan untuk mengolah data untuk menghasilkan analisis dan sintesis

Bab II Identifikasi dan Analisis Data; menjelaskan tentang tinjauan akan berbagai data yang akan diperoleh sebagai bahan masukan bagi perancangan, baik itu secara aktual maupun faktual yang ada di lapangan, analisis dan sintesis dari olahan data yang diperoleh.

Bab III Konsep Perancangan; menjelaskan tentang konsep dasar perancangan seabgai hasil dari proses pengolahan data, sehingga nantinya diharapkan lahir konsep dan gagasan sebagai patokan akan adanya desain-desain yang baru. Strategi pemasaran dan konsep kreatif desain yang akan dibuat.

Bab IV Lay Out atau Visualisasi Karya; menjelaskan tentang berbagai alternatif media yang akan dibuat oleh perusa haan, dari mulai berbagai elemen dasar visual baik itu ilustrasi, teks, warna, dan typografi. Desain yang terpilih sebagai alternatif desain terbaik yang akan dipergunakan perusahaan untuk mempromosikan nama perusahaan tersebut.

Bab V Penutup; menjelaskan tentang kesimpulan dari unsur-unsur yang berpengaruh dalam proses perancangan sehingga diketahui hal- hal yang menjadi alasan dalam menjadikan media promosi tersebut perlu untuk ditampilkan. Sedangkan saran-saran merupakan rekomendasi kepada pihak-pihak yang terkait.


(32)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA

2.1. Data Teoritis / Aktual

Data teoritis atau data aktual adalah data yang mengacu pada sumber - sumber data ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan dan literature mengenai teori-teori tentang media desain komunikasi visual yang berhubungan dengan kasus dan konsep pengerjaan tugas akhir ini.

2.1.1. Pengertian Obyek / Kasus

SD Saraswati 2 Denpasar merupakan bagian dari Yayasan Saraswa ti pusat yang berlokasi di jalan gadung no 28A Denpasar. Selain di program pembelajarannya yang berkualitas, di kegiatan ekstra kurikuler SD Saraswati 2 ini menyediakan berbagai macam jenis kegiatan ekstra, yaitu diantaranya: seni tari, melukis, basket, band, marching band, gender, komputer, dan masih banyak lagi kegiatan lainnya. SD Saraswati 2 Denpasar ini termasuk salah satu sekolah yang berkualitas yang dapat menghasilkan murid- murid yang tidak hanya ahli/pintar dalam bidang akademis saja melainkan juga kreatif serta ahli dalam bidang non akademis.

Tetapi bila dilihat dari pemanfaatan media komunikasi visualnya SD ini dirasa masih sangat kurang menerapkan media promosi, hal ini dapat dibuktikan dengan hanya memiliki papan nama dan beberapa strutur organisasi saja dalam media visualnya. Dalam tampilan visual papan namanya masih terlihat sangat sederhana, yaitu hanya menampilkan logo dan teks tanpa disertai variasi sedikitpun. Hal tersebut menimbulkan kesan yang ketinggalan zaman, sehingga dirasa perlu dilakukan sedikit perubahan dalam tampilannya. Selain perubahan yang perlu dilakukan, setelah mengetahui kurangnya penerapan media komunikasi visual di SD ini, membuat penulis merasa perlu untuk menambah beberapa media pendukung promosi SD Saraswati 2 Denpasa r ini, baik berupa media lini atas (seperti: poster dan animasi) maupun media lini bawah (seperti: CD Interaktif, brosur, stiker, dan lainnya). Sehingga dengan tambahan media


(33)

visual yang akan dibuat nantinya dapat membantu sekolah ini agar lebih dikenal masyarakat luas.

2.1.2. Aspek-Aspek Desain Komunikasi Visual a. Media

Media adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster dan spanduk yang terletak di antara dua pihak.(Hasan Alwi, 2002 : 726.)

Landasan pemikiran dalam pemilihan media adalah kemampuan untuk menjangkau massa, kapasitas informasi yang dapat diemban media, target audience (Ananda, 1978:10).

Secara umum praktisi periklanan membagi media iklan ke dalam 2 bagian yaitu: - Media lini atas (above-the-line-media)

Adalah kelompok media promosi yang memerlukan media luar ruang adalah melalui sarana media komunikasi massa, misalnya media cetak (iklan surat kabar, iklan majalah, poster dan sebagainya), media elektronik baik media audio maupun audio visual (radio, televisi, film, video, dan sebagainya), serta media luar ruang atau outdoor media (billboard, spanduk, neon sign, painted bulletin dan sebagainya). Pada umumnya biro iklan bersangkutan mendapat komisi karena pemasangan iklan tersebut. (Rijanto, 1997: 131)

Gambar 2.1 Contoh media lin i atas berupa poster


(34)

- Media lini bawah (below-the-line media)

Adalah kelompok media promosi yang tidak memerlukan media luar ruang, artinya dalam hal ini tidak melibatkan pemasangan iklan di media massa dan tidak memberikan komisi kepada perusahaan iklan. Media lini bawah merupakan media yang terdiri dari media seperti direct mail, exebition (pameran), kalender, agenda, serta media yang berupa souveneer (Kusmiati, 1999:23).

Gambar 2.2 Contoh media lin i bawah berupa brosur

(Su mber: www.adhiwira wan.files.wordpress.com, 27/3/ 2011,01:37PM)

Dalam perancangan media komunikasi visual sebagai sarana promosi SD Saraswati 2 Denpasar nanti akan dibuat 2 media lini atas yaitu, animasi dan poster, serta beberapa media lini bawah yaitu, CD Interaktif, brosur, pin, stiker, pembatas buku, papan nama, X-banner dan katalog.

b. Ilustrasi

Ilustrasi secara harafiah berarti gambar yang dipergunakan untuk menerangkan atau mengisi sesuatu (Kusrianto. 2007: 110). Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik sketsa, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan


(35)

dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna. (http://id.wikipedia.org/wiki/Ilustrasi). Adapun fungsi dari Ilustrasi yaitu:

• Menarik perhatian.

• Merangsang minat pembaca terhadap keseluruhan pesan.

• Memberikan eksplanasi atas pernyataan.

• Menonjolkan keistimewaan daripada produk

• Memenangkan persaingan

• Menciptakan suasana khas

• Dramatisasi pesan.

• Menonjolkan suatu merk atau semboyan dan mendukung judul iklan.

Dalam perkembangannya, ilustrasi sangat diperlukan baik dalam dunia penerbitan buku-buku, majalah, surat kabar, reklame, dan sebagainya. (Leksikon Grafika, 1980: 76)

Ilusrtrasi dapat berupa gambar, foto, maupun grafis lainnya. Gambar merupakan penjelasan yang dapat menerjemahkan isi iklan secara menyeluruh, mampu menarik perhatian sekaligus menangkap pandangan secara sepintas. Sebab karya yang bermutu akan muncul dari hubungan baik antara ide, gaya penyajian, teknik, dan bahan. Ilustrasi dapat dihasilkan melalui beberapa teknik yaitu:

- Gambar Tangan (Hand Drawing)

Yang dimaksud dengan teknik goresan tangan ini adalah teknik yang mengandalkan ketrampilan tangan dalam menggunakan pena, kuas, pastel, dan alat gambar lainnya dengan memberikan ekspresi dan karakter tertentu. Ilustrasi gambar tangan dibuat secara keseluruhan menggunakan tangan, dengan memberikan ekspresi dan karakter tertentu untuk mendukung media komunikasi grafis yang dibuat, seperti iklan, poster, dll. Keunggulan dari teknik ini adalah menghasilakn karya yang ekspresif dan memiliki nilai sugestif serta biaya yang relatif murah. Kekurangannya adalah dalam hal pengerjaan memakan waktu yang relatif lama. Secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi :


(36)

• Teknik Arsir

Teknik menggambar dengan garis – garis yang digoreskan secara berulang-ulang untuk memeroleh gelap terang dan nampak bervolume. Kesan gelap diperoleh dari menggores dengan rapat sedangkan kesan terang diperoleh dari goresan yang lebih jarang.

Gambar 2.3 Dibuat dengan teknik arsiran

(Su mber: arsip penulis)

• Teknik Garis

Berbeda dengan teknik arsir, pada teknik ini tidaklah memberikan kesan benda bervolume melainkan hanya menggambarkan obyek secara global dengan membuat garis luar atau outline dari obyek secara tepat.

Gambar 2.4 Dibuat dengan teknik garis

(Su mber: arsip penulis)

• Teknik Blok

Teknik ini menggambarkan obyek denagn nada yang amat kontras, nada antara gelap langsung diblok dengan hitam sedangkan bagian yang terang dibiarkan tetap putih.


(37)

Gambar 2.5 Dibuat dengan teknik blok

(Su mber : www.dwikobiubatu.deviantart.com, 27/3/ 2011, 02:19PM)

• Teknik Half Tone

Teknik ini menggunakan efek gradasi antara gelap terang atau dari hitam berangsur-angsur ke putih.

Gambar 2.6 Dibuat dengan teknik halftone

(Su mber: arsip penulis)

• Teknik Goresan Kering

Menggunakan kuas dengan bahan tanpa dicampur dengan pelarut misalnya, cat air tanpa dicampur air, cat minyak tanpa dicampur minyak. (www.isi-dps.ac.id/download/3- Local-Content-Dalam-Karakter-DKV-Untuk-Membangun-Keunggulan-Budaya-Lokal.pdf).


(38)

Gambar 2.7 Dibuat dengan teknik goresan kering

(Su mber: www.2.bp.blogspot.com, 27/ 3/2011, 02:36PM)

• Teknik Wood Engraving

Menggunakan papan kayu, semula papan diblok hitam kemudian dengan objek gambar di kikis dengan pisau untuk memberi kesan dimensi, bagian objek yang terang dan bagian gelap volume kikisannya dibedakan.

Gambar 2.8 Dibuat dengan teknik wood engraving

(Su mber: www.mage2.etsy.com, 27/3/2011, 02:37PM)

- Teknik Fotografi

Ilustrasi berupa foto dihasilkan dengan teknik fotografi menggunakan kamera, baik manual maupun digital. Objek fotografi menjadi lebih realistis, eksklusif dan persuasif. Keunggulan teknik ini adalah dapat menghasilakan gambar secara cepat nampak persis seperti obyek sebenarnya, sedangkan kekurangannya adalah gambar kurang ekspresif dan biayanya lebih mahal. (Sulaiman, 1988 : 94 )


(39)

Gambar 2.9 Dibuat dengan teknik fotografi

(Su mber:www. iskola.files.wordpress.com, 27/3/2011, 02:12PM)

- Teknik Tikik-Tikik (dots)

Adalah mewujudkan gambar dengan titik – titik. Pada bagian terang titik – titik dibuat jarang dan pada bagian gelap titik – titik dibuat rapat sehingga dari teknik ini dapat dihasilkan kesan benda yang bervolume.

Gambar 2.10 Dibuat dengan teknik t ikik-t ikik

(Su mber: www.b logspot.com, 27/ 3/2011,02:39PM )

- Teknik Gabungan

Perpaduan struktur rupa antara teknik hand drawing dengan teknik fotografi yang digabungkan dengan menggunakan komputer, yang bertujuan untuk menyempurnakan kedua teknik tersebut. (Pujiryanto, 2005:42)

Membuat gambar dengan menggabungkan beberapa teknik seperti: teknik fotografi dengan goresan tangan, teknik fotografi dengan kolase atau penggabungan teknik lainnya. (www.isi-dps.ac.id/download/3-Local-Content-Dalam-Karakter-DKV-Untuk-Membangun-Keunggulan-Budaya- Lokal.pdf)


(40)

Gambar 2.11 Dibuat dengan teknik te knik gabungan

(Su mber: www.3.bp.blogspot.com, 27/ 3/2011,02:44PM)

- Ilustrasi teknik kolase

Adalah ilustrasi yang menggunakan teknik tempel. Misalnya menempel kertas-kertas berwarna pada sebuah gambar sketsa. Selain kertas, media untuk kolase bisa bebas bermacam- macam sesuai kreatifitas masing- masing orang, misalnya kertas koran, biji-bijian, daun/bunga kering dsb. (Fandy, 2004)

Ilustrasi merupakan suatu cara yang untuk menciptakan efek atau memperlihatkan suatu subyek dengan tujuan :

1. untuk menggambarkan suatu produk atau suatu ilusi yang belum pernah ada.

2. menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian yang agak mustahil. 3. mencoba menggambarkan ide abstark misalnya depresi.

4. menjelaskan komentar, biasanya komentar editorial, dapat berbentuk kartun atau karikatur

5. memperjelas suatu artikel untuk bidang medis atau teknik, dengan gambar yang memperlihatkan bagaimana susunan otot atau cara kerja sebuah mesin.

6. menggambarkan sesuatu secara rinci, misalnya ilustrasi untuk ilmu tumbuh-tumbuhan yang mengurai bagian tampak tumbuhan.

7. membuat corak tertentu yang pada suatu tulisan yang menggambarkan masa atau zaman pada saat tulisan tersebut dibuat, misalnya masa

”Victorian” digambarkan dalam bentuk yang lembut dan garis


(41)

Gambar 2.12 Dibuat dengan teknik kolase

(Su mber: http://www.google.co.id, 27/03/2011,02:45PM)

- Teknik Digital Painting

Digital Painting atau lukisan digital adalah bentuk seni yang muncul di mana teknik melukis tradisional seperti cat air, minyak, impasto dan lainnya akan diterapkan dengan menggunakan perangkat digital melalui komputer, seperti, tablet digitalisasi dan stylus, serta software (perangkat lunak).

Gambar 2.13 Dibuat dengan teknik Digita l Pa inting

(Su mber: http://www.google.co.id, 27/03/2011,03:47PM)

Pada pembuatan media promosi SD Saraswati 2 Denpasar ini, penulis akan menggunakan beberapa teknik pembuatan ilustrasi, diantaranya teknik gambar tangan, teknik gabungan dan teknik digital pa inting. Teknik-teknik tersebut adalah yang paling tepat digunakan mengingat bentuk ilustrasi yang akan digunakan adalah kartun 2D. Diharapkan dengan menggunakan teknik-teknik tersebut dapat memberikan kesan kreatif dan menarik.

c. Warna

Warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, 1996:1125). Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya


(42)

sempurna (berwarna putih). (http://id.wikipedia.org/wiki/Warna). Menurut ilmu fisika, warna adalah sifat cahaya yang bergantung dari panjang gelombang yang dipantulkan oleh suatu benda, warna utama yang ditimbulkan adalah merah, kuning, biru. Menurut ilmu bahan, warna adalah sembarang zat/pigmen tertentu yang memberikan warna pada benda-benda di sekitar kita. Pigmen warna dapat dihasilkan secara alami dan dibuat dari bahan kimia yang disebut dengan warna sintesis.

Warna-warna dalam lingkaran warna terdiri dari tiga bagian, yaitu: - Warna Primer (Primary Colour)

Adalah warna pokok, dimana warna ini tidak dapat dibentuk oleh warna lain. Warna yang termasuk warna primer adalah biru (cyan), merah (magenta), dan kuning (yellow).

- Warna Sekunder (Secondary Colour)

Adalah warna kedua dimana warna ini terjadi karena pencampuran dua warna primer. Warna tersebut diantaranya adalah: jingga/orange (merah dan kuning), ungu/violet (merah dan biru), hijau (kuning dan biru).

- Warna Tersier (Tertiary Colour)

Merupakan percampuran antara warna primer dan sekunder di sebelahnya dengan perbandingan yang sama. Warna tersier telihat cantik dan unik, seperti hijau limau (hijau dan kuning), hijau toska (hijau dan biru), indigo (biru dan ungu).

(Dameri, 2007: 15)

Gambar 2.14Lingkaran Warna


(43)

Terdapat pula beberapa kelompok warna-warna harmoni yang dapat digunakan sebagai panduan untuk mengkombinasikan warna-warna pada sebuah karya desain komunikasi visual, antara lain :

- Warna Akromatik

Merupakan warna kombinasi gelap dan terang saja. Berdasarkan etimologinya yakni, A yang berarti tidak dan Chromatic yang berarti warna. Golongan warna ini juga sering disebut dengan Grayscale.

Gambar 2.15 Warna akro matik

(Su mber: www.blackandwh itedigital.co m, 27:3/2011,02:48PM)

- Warna Monokromatik

Merupakan satu warna Hue yang dikombinasikan dengan gelap terang. Kombinasi ini juga dapat diciptakan dengan menggunakan kurang atau pun lebihnya Saturation. Kombinasi warna ini sangat sederhana dan mudah diterima mata. Namun kombinasi ini kadang mudah membuat suatu desain terlihat membosankan.


(44)

Gambar 2.16 Warna monokro matik

(Su mber: www.ke lo mpokvintage.blogspot.com, 27/ 3/2011,02:49PM)

- Warna Analog

Merupakan warna-warna beda hue yang bersebelahan, sehingga kombinasinya akan lebih mudah diterima mata dan lebih berani dibandingkan warna monokromatik.

Gambar 2.17 Warna analog


(45)

- Warna Clash

Merupakan 2 warna yang berlawanan (komplementer), tapi menyimpang bergeser 1 hue. Sesuai namanya ‘clash’ adalah warna yang tidak harmonis/bertentangan/tabrakan sehingga kombinasi warna tersebut tidak enak dipandang. Tetapi dengan teknik tertentu, akan didapat paduan warna yang inovatif dan khas.

Gambar 2.18 Warna clash

(Su mber: www.ke lo mpokvintage.blogspot.com, 27/ 3/2011,02:51PM)

- Warna Split Komplementer

Lebih rumit dari warna clash karena terdiri dari 3 warna yang tidak harmonis/clash. Bila dapat menyatukan 3 warna tersebut dalam sebuah desain, akan dihasilkan karya inovatif dan spektakuler. Jika gagal menyatukannya akan menyakitkan mata dan memusingkan kepala.


(46)

Gambar 2.19 Warna split ko mple menter

(Su mber: www.ke lo mpokvintage.blogspot.com, 27/ 3/2011,02:51PM)

- Warna Triad

Merupakan perpaduan dari 3 warna yang termasuk dalam satu golongan atau klasifikasi warna. ( primer, sekunder, maupun tersier). Meskipun 3 warna, kombinasi tersebut cenderung tidak clash.

Gambar 2.20 Warna triad

(Su mber: www.ke lo mpokvintage.blogspot.com, 27/ 3/2011,02:52PM)


(47)

Perancangan media komunikasi visual sebagai sarana promosi SD Saraswati 2 Denpasar ini akan berpedoman pada warna yang mempengaruhi psikologi anak. Karena dalam perancangan media komunikasi visual ini nantinya, anak-anak merupakan salah satu sasaran yang akan dituju, jadi perlu diketahui mengenai warna-warna yang dapat mempengaruhi psikologi anak.

Departemen Pengembangan Anak di California State University Fullerton juga pernah melakukan studi tentang warna dan asosiasi terhadap emosional anak-anak.

Dalam studi tersebut, anak-anak usia antara 5 hingga 6 tahun diminta untuk memilih warna favorit dari 9 warna yang diberikan secara acak sesuai dengan perasaan mereka saat itu.

69 persen dari anak-anak memilih warna-warna cerah yang mengungkapkan kebahagiaan dan kegembiraan seperti pink, biru dan merah. Beberapa memilih hitam, abu-abu dan coklat yang menunjukkan emosi negatif seperti kesedihan.

Berikut beberapa jenis warna dan maknanya, seperti diberitakan Lifemojo: 1. Putih

Melambangkan kegembiraan, kedamaian, kemurnian dan kebersihan. 2. Kuning

Warna ini menenangkan saraf dengan memberikan efek menenangkan dan juga dikenal dapat merangsang aktivitas otot.

3. Biru

Warna biru menandakan keyakinan, perdamaian dan kebijaksanaan dan dapat membantu menenangkan saraf anak, serta memberikan tidur yang baik di malam hari.

4. Hijau

Hijau adalah warna yang menandakan penyegaran dan membantu memperkuat harga diri.


(48)

5. Merah

Merah adalah warna yang bersifat menarik perhatian dan member keceriaan. Warna tersebut dapat juga mendorong semangat bagi anak-anak. 6. Ungu

Warna ini menandakan keagungan, kemewahan dan royalti bila muncul dalam nuansa lebih gelap. Nuansa ringan seperti lavender memberikan suasana damai dan membantu menenangkan saraf. Warna ungu yang sangat gelap tidak direkomendasikan karena dapat membangkitkan rasa frustrasi dan kesedihan pada anak-anak. Anak-anak tidak menangkap warna ini begitu mudah.

7. Coklat dan abu-abu

Coklat dan abu-abu adalah beberapa nada bumi. Warna ini adalah warna yang hiperaktif dan penuh dengan energi.

Beberapa ahli psikologi seperti Hemphill di tahun 1996, Lang di tahun 1993, dan Mahnke di tahun 1996, telah melakukan penelitian mengenai warna dan hubungannya dengan emosi anak. Hasilnya, mereka mengakui memang ada hubungan antara warna dengan emosi anak, walaupun ada beberapa hal yang masih meragukan. Keraguan mereka didasarkan pada kultur manusia yang berbeda tentang suatu warna. Di Amerika contohnya, warna merah dinilai membangkitkan semangat atau agresivitas. Sementara di China, merah itu menyimbolkan perayaan dan keberuntungan, serta menimbulkan efek menenangkan. Namun demikian, terdapat efek universal yang terjadi di seluruh dunia akibat penggunaan warna.

( www.suaramedia.com, 20/6/2011, 07:53PM )

Pada pembuatan media promosi SD Saraswati 2 Denpasar ini, selain menggunakan gaya kartun, disini juga akan memeakai berbagai warna. Sekolah dasar sangat identik dengan anak, oleh karena itu akan digunakan berbagai macam warna sesuai dengan keperluan guna menghasilkan sebuah tampilan desain yang memiliki suasana ceria. Karena dalam pengguaan warna anak-anak senang dengan semua warna (Baptista, 2007:68).


(49)

d. Tipografi

Kata tipografi berasal dari bahasa latin yaitu terdiri dari kata typos dan

graphia. Typos artinya cetakan bentuk dan sejenisnya, sedangkan graphia artinya hal tentang seni tulisan (Schender, 1997:4).

Secara umum tipografi diartikan seni mencetak dengan menggunakan huruf, seni menyusun huruf dan cetakan dari huruf atau penyusunan bentuk dengan gaya-gaya huruf. Tipografi sama dengan menata huruf yang merupakan unsur penting dalam sebuah karya desain komunikasi visual untuk mendukung terciptanya kesesuaian antara konsep dan komposisi karya (Santosa, 2002:108).Tipografi lebih dari sepuluh ribu berlaku secara internasional dan sudah dibakukan.

Huruf dapat dikelompokkan menjadi lima yaitu: - Huruf Tak Berkait (Sans Serif)

Bentuk huruf yang tidak memiliki kait, bertangkai tebal, sederhana dan lebih mudah dibaca dan sifat huruf ini kurang formal. Contoh bentuk huruf ini yang paling populer yaitu tipe Arial dan Helvetica.

Aa Bb Cc

(Sumber:Tipografi Komputer Untuk desainer Grafis,Adi Kusrianto,2004:39)

- Huruf Berkait (Serif)

Bentuk huruf yang memiliki kait, dengan ketebalan yang kontras. Jenis ini merupakan huruf formal, sangat anggun dan konservatif. Contoh yang paling umum yaitu huruf tipe Times New Roman.

Aa Bb Cc

(Sumber:Tipografi Komputer Untuk desainer Grafis,Adi Kusrianto,2004:32)


(50)

- Huruf Tulis atau Latin (Srcipt)

Jenis ini merupakan dasar dari bentuk huruf yang ditulis dengan tangan, kontras tebal dan tipisnya sedikit saling berhubungan dan mengalir. Dapat memberikan kesan keanggunan dan sentuhan pribadi.

Aa Bb Cc

(Sumber:Tipografi Komputer Untuk desa iner Grafis,Adi Kusrianto,2004:42)

- Decoratif(Graphic)

Bentuk huruf yang sangat rumit desainnya. Bentuk ini hanya cocok dipakai untuk headline tidak cocok digunakan sebagai body copy jadi sifatnya sangat terbatas dalam penggunaannya.

Aa Bb Cc

(Sumber:Tipografi Komputer Untuk desa iner Grafis,Adi Kusrianto,2004:43)

- Monospace

Setiap huruf yang berjenis monospace mempunyai jarak atau lebar yang sama setiap hurufnya. Contoh huruf monospace yaitu huruf tipe courier

dan huruf yang ada pada mesin ketik.

Aa Bb Cc

(Sumber:Tipografi Komputer Untuk desa iner Grafis,Adi Kusrianto,2004:25)

e. teks

Adalah sederetan kata atau kalimat yang menjelaskan suatu barang atau jasa untuk tujuan tertentu. Bahasa yang digunakan untuk penyusunan teks pada iklan hendaknya sederhana jelas, singkat, dan tepat serta memiliki daya tarik pada kalimatnya (Ananda, 1978:63).

Teks dibagi menjadi beberapa sistem penamaan dan masing- masing memiliki fungsi berbeda, yaitu:


(51)

1. Judul (Headline/ Heading)

Terletak di bagian paling atas pada sebuah iklan, dengan ukuran huruf paling besar antara huruf yang lainnya dan biasanya berfungsi untuk menyampaikan pesan yang paling penting (Santosa, 2002:54).

2. Sub Judul (Sub Headline)

Berfungsi untuk melengkapi serta memperjelas pengertian headline dan untuk membagi dan sebagai penyela teks berikutnya. Biasanya ukurannya lebih kecil daripada judul dengan warna yang berbeda.

3. Teks Isi (Body Copy)

Teks ini digunakan untuk menerangkan produk atau maksud secara detail, lebih detail dari judul atau sub judul dan menjelaskan kandungan dalam produk.

4. Slogan (Semboyan)

Slogan (semboyan) adalah kalimat pendek yang unik dan khas yang dimiliki oleh sebuah produk untuk memancing ingatan konsumen.

5. Kata Penutup (Closing Word)

Kata penutup difungsikan sebagai penutup teks yang berisikan harapan dan janji dengan kalimat yang singkat dan jelas.

Gambar 2.21 Contoh penggunaan teks berdasarkan letak atau posisinya

(Su mber: www.bpkpenabur.or.id, 27/3/2011,03:37PM)

2.1.3. Prinsip Desain Komunikasi Visual

Untuk menghasilkan desain yang berkualitas diperlukan berbagai pertimbangan dalam mengorganisasikan elemen-elemen grafis sesuai dengan prinsip-prinsip desain. Dimana lebih lanjut prinsip-prinsip desain itu adalah:


(52)

a. Prinsip keseimbangan

Keseimbangan adalah kesamaan distribusi dalam bobot. Mendesain dengan keseimbangan cenderung dirasakan keterkaitan bersama, kelihatan bersatu, dan perasaan harmonis.. Prinsip kesemimbangan dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Asimetris: yaitu terkesan resmi atau formal (sama dalam ukuran, bentuk, bangun dan letak dari bagian-bagian atau obyek-obyek yang akan disusun di sebelah kiri dan kanan garis suatu sumbu khayal. 2. Simetris: yaitu terkesan tidak resmi atau informal tetapi tampak

dinamis apabila garis, bentuk, tangan, atau massa yang tidak sama dengan ukuran, isi atau volume diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak mengikuti aturan (Kusmiati, 1999:11).

3. Keseimbangan horizontal: keseimbangan yang dipe roleh dengan menjaga keseimbangan antara bagian bawah dan bagian atas.

Gambar 2.22Keseimbangan pada desain

(Su mber: Buku Desain Grafis Ko mputer, Teori Gra fis Ko mputer, 2005: 93)

b. Prinsip titik fokus

Prinsip titik fokus menonjolkan salah satu unsur untuk menarik perhatian. Misalnya antara merek dan ilustrasi. Keduanya merupakan dua unsur yang saling berebut perhatian. Agar tidak membingungkan konsumen maka diperlukan suatu penonjolan baik dari segi warna maupun dari segi ukuran.


(53)

Gambar 2.23 Prinsip Tit ik Fokus

(Su mber: www.be laja rfotografi.com, 27/ 3/2011,03:51PM)

c. Prinsip hirarki visual

Merupakan prinsip yang mengatur elemen-elemen mengikuti perhatian yang berhubungan secara langsung dengan titik fokus. Tiga pernyataan penting mengenai hirarki visual yaitu:

4. Mana yang anda lihat pertama? 5. Mana yang anda lihat kedua? 6. Mana yang anda lihat ketiga?

Gambar 2.24 Prinsip hira rki v isual

(Su mber: www.2.bp.blogspot.com, 27/ 3/2011,03:54PM)

d. Prinsip ritme

Prinsi Ritme merupakan pola yang diciptakan dengan mengulang atau membuat variasi elemen dengan pertimbangan yang diberikan terhadap ruang yang ada diantaranya dan dengan membangun perasaan berpindah dari satu elemen ke elemen lainnya.


(54)

Gambar 2.25 Prinsip rit me

(Su mber: www.guru muda.co m, 27/3/2011,03:55PM)

e. Prinsip kesatuan

Adalah prinsip bagaimana mengorganisasi seluruh elemen dalam suatu tampilan grafis. Untuk mencapai kesatuan desainer harus mengerti tentang garis, bentuk, warna, tekstur, kontras nilai, format, keseimbangan, titik fokus dan ritme. (Materi Kuliah DKV I, Prinsip-Prinsip Estetika)

Gambar 2.26 Prinsip kesatuan

(Su mber: www.3.bp.blogspot.com, 27/ 3/2011,03:56PM)

2.1.4. Aspek Teknis Perwujudan - Offset (Lithografi)

Teknik cetak offset menggunakan metode planographic. Bagian yang tercetak dan tidak tercetak pada satu plat dan dibedakan bedasarkan proses kimiawi. Mesin cetak offset disebut juga lithografi, digunakan untuk mencetak buku, Koran, dan majalah.

- Screen Printing (Sablon)

Dikenal juga sebagai silk screen karena adanya lubang- lubang halus seperti sutra (silk), dan orang awam menyebutnya sablon. Pada awalnya, proses dibuat secara manual dan sangat sederhana. Stainless steel atau dacron dijadikan


(55)

frame. Screen lalu dipasang membentang dengan bantuan frame. Selanjutnya adalah Rackel yang permukaannya dari karet berfungsi menyaput tinta ke permukaan screen.

- Gravure

Metode cetak ini menggunakan system cetak doctor blade untuk menyapu kelebihan tinta. Teknik cetak ini sangat sesuai untuk mencetak dalam jumlah sangat banyak. Kualitas produksinya juga sangat tinggi dan konsisten.

- Letterpress

Cetakan dengan letterpress menggunakan ukiran yang menonjol. Area yang menonjol akan menyentuh roll tinta dan ditransfer ke kertas yang dicetak. Seperti cara kerja stempel, pada umumnya digunakan tinta yang berbasis minyak. - Flexography

Cetak flexo pada umunya dilakukan secara rotary (web) menggunakan karet (untuk pekerjaan solid yang sederhana seperti huruf- huruf yang besar) atau photo-polymer yang dapat menghasilkan kualitas cetak prima.

(Kusrianto, 2007: 131-135)

- Teknik cetak digital (digital printing)

Cetak digital merujuk pada image/citra yang diciptakan dengan komputer menggunakan gambar, teknik cetak lain, foto, light pen serta tablet, dan sebagainya. Citra tersebut bisa dicetak pada bahan yang bervariasi termasuk pada kertas, kain atau kanvas plastik. Reproduksi warna yang akurat merupakan kunci yang membedakan antara digital print berkualitas tinggi dengan yang berkualitas rendah. Warna metalik (emas, perak) sulit untuk direproduksi secara akurat karena akan memantul-balikkan sinar pada scanner digital. Cetak digital berkualitas tinggi biasanya direproduksi dengan menggunakan file data ber-resolusi sangat tinggi dengan printer ber-presisi tinggi. Perbandingan kwalitas antara cetak offset dan digital printing bukan lagi menjadi aspek utama karena ada kelebihan dari digital printing yang tidak dapat dilakukan oleh cetak offset, yaitu kecepatan dan flexibilitas. (www.id.wikipedia.org/wiki/Seni_grafis#Cetak_Digital).


(56)

2.1.5. Teori Sosial Pendukung Interpretasi Kasus

Teori sosial yang akan digunakan dalam mendukung kasus ini adalah teori semiotika, kata semiotika berasal dari kata Yunani yaitu “semeion”yang berarti tanda, jadi semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda (sign), berfungsinya tanda, dan produksi makna. Tanda adalah sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang lain,oleh karena itu tanda tidak terbatas pada benda (Rendra Widyatama,2007;11-12).

Roland Barthes mengembangkan dua tingkatan pertandaan yaitu denotasi dan konotasi. Tanda mempunyai arti langsung dari suatu tanda yang telah diketahui bersama atau yang menjadi pengertian bersama yang disebut denotasi. Sedangkan pengertian tak langsung atau arti ke dua dari denotasi tadi disebut konotasi. Tanda yang diberi arti sepihak oleh penerima disebut symptom, dengan demikian artinya konotatif. Pengertian symptom sendiri adalah jika suatu tanda tidak dimaksudkan tanda oleh pengirim tanda.

Denotasi adalah tingkatan pertandaan yang menjelaskan hubungan antara penanda dan petanda, atau antara tanda dan referensinya dengan realitas, menghasilkan makna yang eksplisit, langsung dan pasti (makna pada apa yang tampak). Dalam tingkat denotasi, antara tanda dan penandanya mempunya i tingkat konvensi yang tinggi.

Konotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan antara penanda dan petanda memiliki makna implisit, tidak langsung atau tidak pasti, sehingga terbuka peluang terhadap berbagai kemungkinan makna. Kemungkinan-kemungkinan makna ini biasanya terbentuk ketika penanda dikaitkan dengan aspek-aspek psikologis seperti emosi, atau keyakinan.

(www. rajudinsenimurni.blogspot.com, 27/ 03/ 2011,04:23PM)

2.2. Data Lapangan / Faktual

Fakta artinya peristiwa, kejadian, bukti berita, kenyataan (Kurniawan, 2000: 125). Data faktual juga disebut dengan data lapangan yang artinya kumpulan data yang diperoleh dengan cara melakukan pengukuran langsung (tidak menggunakan satelit), di lapangan (Poerwadarminta, 2001: 239). Data


(57)

faktual ini terdiri dari beberapa pembahasan mengenai SD Saraswati 2, diantaranya:

2.2.1 Nama Objek

Dalam pembuatan laporan Tugas Akhir ini, penulis mencari data tentang SD Saraswati 2 Denpasar, penelitian dilakukan dengan pengamatan langsung ditambah dengan literatur-literatur, hingga ditentukan judul Perancangan Media Promosi SD Saraswati 2 Denpasar.

2.2.2. Data Lembaga

a. Nama : SD Saraswati 2 Denpasar

b. Alamat : Jalan Gadung No.28a Denpasar, Bali c. No. telp : (0361) 245466

d. Email : www.sdsaraswati2_dps@yahoo.co.id e. Kepala Sekolah : Drs. I Nyoman Suwastha

f. Peta Lokasi :

Gambar 2.27 Denah lokasi SD Sa raswati 2 Denpasar

g. Profil Lembaga : SD Saraswati 2 Denpasar merupakan salah satu bagian dari yayasan pusat PR Saraswati. Dimana sekolah ini menerima siswa dari kelas 1 SD sampai dengan kelas 6 SD. Sekolah yang sekarang di kepala


(58)

sekolahi oleh bapak Drs. I Nyoman Suwastha ini telah berdiri sejak tahun 1946, tentunya memiliki pengalaman yang amat banyak didunia pendidikan oleh karena itulah sekolah ini memiliki prospek kedepan yang baik bagi murid- muridnya, hal ini telah dibuktikan dengan banyaknya prestasi yang diraih oleh murid- muridnya baik dari bidang akademis maupun non akademis. h. Logo Lembaga :

Gambar 2.28 Logo PR Saraswati

Logo yang digunakan oleh SD Saraswati 2 adalah sama dengan yayasan PR Saraswati pusat, yaitu gambar dewa Ganesha. Menurut kepala sekolah SD Saraswati 2 Denpasar Bapak I Nyoman Suwastha, gambar Dewa Ganesha dipilih karena Dewa Ganesha adalah Dewa yang memiliki gelar sebagai Dewa pengetahuan dan kecerdasan, Dewa pelindung, Dewa penolak bala/bencana dan Dewa kebijaksanaan. Sehingga diharapkan para murinya nanti memiliki sifat seperti Dewa Ganesha.

2.2.3. Lokasi Perancangan

Lokasi perancangan media promosi ini, dari pengolahan data hingga hasil desain medianya, berada di rumah pribadi atau di Studio DKV ISI Denpasar. 2.2.4. Sarana Komunikasi Visual

a. Aplikasi Unsur-Unsur Desain Komunikasi Visual

Untuk mempromosikan SD Saraswati 2 Denpasar, adapun menggunakan sarana media komuikasi visual seperti:


(59)

Bila dilihat berdasarkan teori Roland Barthes, dari tampilan media papan nama tersebut, untuk logo Ganeshanya mengandung makna konotasi yang berarti SD Saraswati ini mengharapkan semua muridnya nanti memiliki sfat yang bijaksana seperti Ganesha.

b. Material dan teknik Papan Nama

- Material : Seng

- Teknik : Gambar Tangan 2.3 Analisis dan Sintesa

2.3.1 Analisis Aktual

Analisis adalah penelitian terhadap suatu peristiwa untuk diketahui sebab musababnya, unsur- unsurnya dan prosesnya (Zain, 2001:46). Analisis dalam hal ini meliputi beberapa bahasan, diantaranya:

a. Media

Berdasarkan data yang di peroleh, media yang ada seperti poster, papan nama, oleh masyarakat dirasa kurang efektif, sehingga diperlukan media tambahan sebagai penunjang sarana informasi mengenai SD Saraswati 2 Denpasar. Karena media merupakan salah satu sarana alternatif yang penting dalam mempromosikan informasi tentang SD Saraswati 2 secara keseluruhan kepada masyarakat luas. Sehingga untuk mendukung hal tersebut, maka perlu dilakukan penambahan dan redesain ulang pada media sebelumnya.

b. Teks

Teks hendaknya singkat, padat, jelas dan mudah dimengerti serta mampu mengemban misi yang diinginkan. Tidak diperkenankan memakai teks yang bertele-tele sehingga menyebabkan konsumen malas untuk membacanya. Pada media yang akan digunakan sebagai media Promosi dari SD Saraswati 2 sendiri harus singkat, jelas dan tepat sasaran dan tujuan mengajak masyarakat untuk bersekolah ataupun menyekolahkan anaknya di SD Saraswati 2 ini.

c. Huruf dan typografi

Huruf pada media promosi adalah satu unsur yang harus diperhatikan. Untuk penggunaan huruf dan typografi disini menggunakan bentuk huruf yang


(60)

sederhana, hal ini bertujuan agar apa yang disampaikan mudah terbaca sehingga informasinya menjadi lebih jelas.

d. Ilustrasi

Ilustrasi adalah gambaran singkat alur suatu cerita guna lebih menjelaskan salah satu adegan (Kusmiati, 1999: 4). Ilustrasi memegang peranan penting dalam perancangan media komunikasi visual, karena selain membaca informasi yang disampaikan, ilustrasi menjadi salah satu hal yang dilihat pertama kali. Berdasarkan sifatnya, ilustrasi dapat digolongkan menjadi:

1. Ilustrasi tangan (hand writing). Teknik yang membuat gambar ilustrasi dengan cara mengandalkan ketrampilan tangan dengan menggunakan pena, kuas, airbrush dan alat gambar lainnya.

2. Ilustrasi Komputer. Tehnik yang membuat gambar ilustrasi dengan cara ditunjang oleh tekhnologi komputer.

3. Ilustrasi Fotografi. Teknik membuat gambar ilustrasi melalui proses fotografi atau pemotretan dengan ditunjang oleh peralatan foto (ka mera) serta ditunjang dengan bahan-bahan kimia.

4. Ilustrasi Campuran. Teknik penggabungan antara ilustrasi hand writing dan tehnik fotografi.

e. Warna

Penggunaan warna adalah salah satu hal yang sangat penting untuk menentukan respon masyarakat. Warna juga merupakan unsur penting yang dapat memberikan dampak psikologis bagi yang melihat. Untuk SD Saraswati 2 ini memiliki warna ciri khas yaitu warna hijau dan kuning.

2.3.2 Analisis Faktual

Dalam perancangan tugas akhir ini menggunakan analisis faktual, yaitu data-data yang didapat untuk pembuatan tugas akhir studio ini sesuai dengan data yang sebenarnya, meliputi:

- Media

Media informasi dan promosi yang telah ada ialah hanya papan nama dan beberapa struktur organisasi. Media tersebut masih terlalu sedikit, sehingga dirasa masih diperlukan media penunjang lainnya.


(1)

87 banyak memenuhi kriteria desain serta paling sesuai dengan konsep perancangan yang digunakan yaitu “ceria dan informatif”. (untuk lebih jelasnya lihat lampiran) 4.10.3 Tampilan Desain

Dari hasil alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai berikut:

10,5 cm

15 cm

Gambar 4.10 Desain Katalog

Nama Media : Katalog Ukuran : 15 x 10,5 cm Bahan : Art Paper 210 gsm Huruf : Times New Roman Teknik : Cetak Digital

Dalam perancangan media katalog ini, untuk cover depan adalah ilustrasi logo ISI Denpasar, dan daun yang berfungsi langsung sebagai background sampai halaman terahkir. Sedangkan pada halaman 1 berisi kata pengantar dari penulis, dan berikutnya berisi desain-desain beserta penjelasan perwujudan mulai ukuran, teknik cetak dan bahan. Desain-desain tersebut antara lain poster, tas, mug, stiker, t-shirt, pin, brosur, notebook (sampul), pembatas buku dan halaman terahkir ucapan terimakasih dari penulis.

3. Teks

Pada katalog ini, cover menggunakan teks diataranya nama: Gede Lingga Ananta Kusuma Putra, nim: 2006.06.015, program studi: Desain Komunikasi Visual yang merupakan identitas penulis. Serta teks judul tugas akhir yang


(2)

88 diambil yaitu Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Promosi SD Saraswati 2 Denpasar. Selain itu teks lembaga yakni jurusan desain fakultas seni rupa dan desain Institut Indonesia Denpasar 2011.

4.10.4 Biaya Kreatif

HP = (S x LP) + X + B + K

HP = (Rp. 300.000 x 3) + 0 + Rp. 75.000 + Rp. 500.000= Rp. 1.475.000, - HP : Harga pekerjaan desain

S : Upah pekerjaan perhari LP : lama waktu yang diperlukan

X : faktor teknis (tenaga lain seperti fotografer,programer,dll) B : bahan yang dipakai


(3)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari uraian bab-bab di atas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 5.1.1. Dalam mendesain, media yang tepat dan sesuai digunakan sebagai

sarana untuk mempromosikan serta menginformasikan keberadaan dari SD Saraswati 2 Denpasar berdasarkan analisis wawancara serta analisis data baik secara aktual maupun faktual yaitu media-media yang terpilih terdiri dari media lini atas, antara lain : Poster dan Animasi, serta media lini bawah, antara lain : X-banner, Stiker, Pin, Papan Nama, CD Interaktif, Brosur dan Pembatas Buku.

5.1.2. Dalam merancang media komunikasi visual yang efektif untuk mempromosikan SD Saraswwati 2 Denpasar melalui proses pada pengerjaan desainnya meliputi pengolahan alternatif desain dan akhirnya menghasilkan desain terpilih dengan visualisasi desainnya berdasarkan ilustrasi, teks/tipografi dan warna. Dimana penggunaan dari ilustrasi, teks/tipografi dan warna harusnya disesuaikan dengan konsep. Adapun konsep dasar dalam merancang media komunikasi visual ini adalah ”Ceria dan Informatif”. Kata ”Ceria”diartikan sebagai sesuatu yang bersifat suci, murni, berseri-seri (air muka, wajah), bersinar, cerah, bahagia dan gembira. sedangkan “Informatif” berarti pesan yang disampaikan berisi informasi yang dibutuhkan sangat jelas. Sehingga dapat digunakan sebagai sarana atau media promosi yang lebih menarik, efektif, efisien dan informatif serta komunikatif dalam mempromosikan keberadaannya sebagai daya tarik agar masyarakat yang menjadi target sasaran tertarik terhadap SD Saraswwati 2 ini.


(4)

90 5.2. Saran

Melihat hal tersebut diatas, adapun saran-saran yang ingin disampaikan oleh penulis, antara lain :

5.2.1. Media komunikasi visual yang digunakan untuk mempromosikan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan dari SD Saraswati 2 Denpasar tersebut sehingga bisa mencapai target sasaran yang diinginkan agar kegiatan promosi yang dilakukan dapat berjalan dengan maksimal dan diharapkan mampu meningkatkan jumlah murid SD Saraswati 2 Denpasar.

5.1.1. Dalam merancang media komunikasi visual yang digunakan sebagai sarana informasi terhadap SD Saraswati 2 Denpasar, hendaknya pihak SD Saraswati 2 mengadakan kerja sama terhadap desainer komunikasi visual. Melalui kerja sama tersebut diharapkan menghasilkan media komunikasi visual yang efektif dan efisien, yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki desainer tersebut.


(5)

91 DAFTAR PUSTAKA

Abe, Shin. 2007. How To Draw Chibi. Jakarta: Studio 13 Comic Design & Illustration

Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Artini Kusmiati, Sri Pudjiastuti, Pamudji Suptandar.1999. Teory Dasar Desa in

Komunikasi Visual. Jakarta : Penerbit Djambatan.

Dameria, Anne. 2007. Color Basic P aduan Dasar Warna untuk Desa iner & Industri Grafika. Jakarta: Link & Match Graphic.

George, Sceder. 2003 a. P eriha l Cetak Mencetak. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. John Echols M, Hasan Shadily. 2002. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Krause Jim. 2004.Design Basic Index.Ohio : HOW Design Books

Kusrianto, Adi. 2007. P engantar Desain Komunikasi Visua l. Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET

Madjadikara, S. 2004. Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Nazir, M. 2005. Metode P enelitian. Bogor : Penerbit Ghalilea Indonesia.

Nuradi, Wisaksono Noeradi, Harimurti Kridalaksana, Nani R. Indrati. 1996. Kamus Istilah P eriklanan Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Pujiriyanto. 2005. Desa in Grafis Komputer (Teori Desain Grafis Komputer). Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET

Safanayong, Yongky. 2006. Desain Komunikasi Visual Terpadu. Jakarta Barat: ARTE INTERMEDIA.

Sanyoto Ebdi Sadjiman. 2005. Dasar-Dasar Tata Rupa & desa in. Yogyakarta: Penerbit Arti Bumi Intaran.

Sanyoto, Ebdi Sadjiman. 2006. Metode P erancangan Komunikasi Visua l P eriklanan. Yogyakarta: Dimensi Press.

Suyanto. M. 2004. Aplikasi Desa in Grafis. Yogyakarta : Penerbit ANDI.

Tim Penyusun. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.

Tinarbuko, Sumbo. 2008. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra Wong, Wucius. 1972. Beberapa Asas Merancang Dwimatra. Bandung: Penerbit


(6)

92 http://alamendah.wordpress.com

http://ardina07.blogspot.com/2009/11/poster.html http://bidanshop.blogspot.com

http://digilib.petra.ac.id/viewer

http://dunia-astro.blogspot.com/2010/03/arti- lambang-segitiga-pada-kemasan.html http://goestoge.blogdetik.com

http://grafisindo.blogspot.com/

http://hahcreative.files.wordpress.com http://id.wikipedia.org/wiki

http://iwandahnial.wordpress.com/category/lingkungan-hidup/page/6 http://kamusbahasaindonesia.org

http://kumpulan-artikel- menarik.blogspot.com http://nasional.kompas.com

http://perpustakaan.kaltimprov.go.id http://pink-earth.com

http://s-p-r-a-w-l.com/blog/category/physical-computing http://www.angelfire.com/indie/shefoughtbravely

http://www.duniaesai.com/psikologi/psi7.html http://www.framesgallery.co.uk

http://www.indomultimedia.com http://www.logolounge.com

http://www.squidoo.com/draw-a-tree

http://www.speechlessthebook.org/drawing-the-book.html www.deviantart.com

www.facebook.com www.google.com www.layoutsparks.com

www.isi-dps.ac.id/download/3-Local-Content-Dalam-Karakter-DKV-Untuk-Membangun-Keunggulan-Budaya-Lokal.pdf

www.photobucket.com www.sportlogos.net www.waralabaku.com