Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Semester III Analisis Laporan Keuangan

4-1

A n a l i si s L a p or a n Keu a n ga n

Pertemuan ke 7

Analisis Aktivitas Investasi

disampaikan oleh :

4-2

Current Asset Introduction
Klasifikasi
Current (Short-term)
Assets

Noncurrent (Longterm) Assets

Sumber daya yang
diekspektasi dapat dijual,

ditagih, atau digunakan
dalam periode kurang
dari satu tahun atau
selama siklus operasi

Sumber daya yang
diekspektasi dapat
memberikan benefit
dalam waktu lebih dari
satu tahun.

4-3

Current Asset Introduction
Cash, Cash Equivalents and Liquidity
Cash
Mata uang, koin dan sejumlah deposit di
bank, akun cek, dan akun tabungan.

4-4


Current Asset Introduction
Cash, Cash Equivalents and Liquidity
Cash Equivalents
Investasi yang sifatnya jangka pendek dan
sangat likuid :
Readily convertible to a known cash
amount. Siap dicairkan menjadi kas
Maturity pendek dan tidak sensitif
terhadap perubahan interest rate.

4-5

Current Asset Introduction
Receivables
Re c e iva ble s --Merupakan
-sejumlah tagihan
atas penjualan barang dan jasa atau
meminjamkan uang kepada pihak lain.
Ac c ount s re c e iva ble –perjanjian

pembayaran hutang dari konsumen
N ot e s re c e iva ble – perjanjian tertulis atas
kesanggupan membayar hutang dari pihak lain

4-6

Current Asset Introduction
Valuation of Receivables
Receivables dilaporkan pada net realizable
value – jumlah receivable dikurangi penyisihan
untuk akun-akun yang gagal bayar.
Manajemen mengestimasi penyisihan
terhadap akun-akun gagal bayar berdasarkan
pengalaman,, kemampuan konsumen,
ekonomi, ekspektasi industri, dan kebijakan
penagihan.

4-7

Current Asset Introduction

Securitization of Receivables
Securitization (or factoring) terjadi ketika perusahaan menjual
seluruh atau sebagian dari receivablenya kepada pihak ketiga
Receivables dapat dijual tanpa harus ada jaminan kepada pembeli
Penjualan receivables dengan jaminan tidak secara efektif
mentransfer risiko kepemilikan

•Untuk securitizations dengan jaminan, penjual harus
mencatatkan pada akun aset dan mencompensate
liability untuk sejumlah yang di-factoring tsb.
•Untuk securitizations tanpa jaminan, penjual
membuang receivable yang dijual tsb dari balance
sheet.

4-8

Current Asset Introduction
Prepaid Expenses

Prepaid expenses merupakan advance

payments untuk jasa atau produk yang
belum diterima pada periode akuntansi
tersebut – contoh : sewa, asuransi,
utilities, pajak properti.

4-9

Inventories
Definitions
I nve nt orie s -> Merupakan barang untuk dijual,
ataupun barang yang sedang dalam masa
produksi.
Ex pe nsing -> perlakukan biaya invesntori
seperti biaya periodik – biaya dilaporkan pada
periode yang bersangkutan.
Ca pit a lizing -> pe rla k uk a n bia ya inve ntori
seperti biaya produk – biaya dikapitalisasi
sebagai aset dan akan di-charge ketika terjual.

4-10


Inventories
Inventory Costing Method
Use of Inventory Methods in Practice
LIFO
30%

Weighted
Average
20%

FIFO
46%

Other
4%

4-11

Inventories

First-In, First-Out (FIFO)

Oldest
Costs

Costs of Goods
Sold

Recent
Costs

Ending
Inventory

4-12

Inventories
Last-In, First-Out (LIFO)

Recent

Costs

Costs of
Goods Sold

Oldest
Costs

Ending
Inventory

4-13

Inventories
Average Cost
Ketika satu unit terjual,
maka average cost of
each unit inventori
tersebut dicatat sebagai
COGS.

Cost of
Units
Goods
÷ available on
Available for
the date of
Sale
sale

4-14

Inventories
Illustration of Costing Methods
Inventory on January 1, Year 2
Inventories purchased
during the year
Cost of Goods available
for sale

40 @ $500


$ 20,000

60 @ $600

36,000

100 units

$ 56,000

Note: 30 units are sold in Year 2 for $800 each for total
Revenue of $24,000

4-15

Inventories
Illustration of Costing Methods

FIFO

LIFO
Average

Beginning
Inventory
$20,000
$20,000
$20,000

+
+
+
+

Net
Purchases
$36,000
$36,000
$36,000

=
=
=
=

Cost of
Goods Sold
$15,000
$18,000
$16,800

+
+
+
+

Ending
Inventory
$41,000
$38,000
$39,200

Assume sales of $35,000 for the period—then gross profit under each
method is:
Sales
– Cost of Goods Sold =
Gross Profit
FIFO
$24,000
-- 15,000
=
$9,000
LIFO
$24,000
-- 18,000
=
$6,000
Average
$24,000
-- 16,800
=
$7,200

4-16

Economic Profit vs. Holding Gain
• Pada periode ketika terjadi kenaikan harga, FIFO
menghasilkan laba kotor yang lebih besar karena
biaya inventori yang lebih rendah sedangkan sales
revenue menggunakan harga pasar saat ini. Hal ini
dikenal sebagai FIFO’s phantom profit
• gross profit dari FIFO ini merupakan gabungan dari
dua komponen : economic profit dan holding gain:
– Economic profit = 30 units x ($800 - $600) = $6,000
– Holding gain = 30 units x ($600 - $500) = $3,000

4-17

Inventories
LIFO Liquidations
(1) Perusahaan mengelola inventori LIFO pada
kelompok-kelompok biaya yang terpisah.
(2) Ketika level inventori berkurang, masing-masing
kelompok biaya akan di-matched terhadap harga jual
saat ini.
(3) Pada periode ketika terjadi kenaikan harga ,
berpindah pada kelompok harga yang lebih rendah
akan menghasilkan profit.

4-18

Inventories
Analyzing Inventories—Restatement of LIFO to
FIFO
Three step process:
(1) Reported LIFO Inventory + LIFO reserve
(2) Deferred tax payable + [LIFO reserve x Tax rate]
(3) Retained earnings + [LIFO reserve x (1-Tax rate)]
LI FO re se r ve is the amount by which current cost
exceeds reported cost of LIFO
inventories

4-19

Long-Lived Asset Introduction
Definitions
Sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan revenue (atau
menurunkan biaya)
Tangible fixed assets seperti
properti, plant, dan equipment
Intangible assets seperti :
patents, trademarks,
copyrights, dan goodwill
Deferred charges seperti :
research and development
(R&D) expenditures, dan natural
resources

4-20

Long-Lived Asset Introduction
Capitalization
Ca pit a liza tion—Proses men-defer biaya yang terjadi diperiode saat ini
dan akan menghasilkan benefit di periode mendatang
Biaya yang dapat dikapitalisasi, harus memenuhi beberapa kriteria :
• Dihasilkan dari event atau transaksi di masa lalu.
• Teridentifikasi dapat menghasilkan benefit
di periode mendatang
• Memungkinkan Owner dapat
mengendalikan future benefit tsb.

4-21

Long-Lived Asset Introduction
Allocation
Alloc a t ion—Suatu proses pencatatan beban secara
periodik atas defered cost (assets) ke dalam satu atau
beberapa periode mendatang selama umur ekonomisnya.
Terminologi

• De pre c ia t ion untuk tangible fixed
assets
• Am or t izat ion untuk intangible assets
• De ple t ion untuk natural resources

4-22

Long-Lived Asset Introduction
Impairment
I m pa ir m e nt —Proses written down nilai aset ketika arus
kas yang diekspektasi adalah lebih kecil dari nilai buku aset
tersebut.
Dua distorsi yang muncul karena impairment:
• Conservative biases mendistorsi
valuasi long-lived asset karena aset
di-written down tetapi tidak di-written up
• Pengakuan atas asset impairments
mendistorsi net income

4-23

Plant Assets & Natural Resources
Plant Assets
Berwujud fisik
Digunakan secara aktif dalam
operasional
Diekspektasi akan memberikan benefit
di periode-periode selanjutnya.

Property, Plant and Equipment

4-24

Plant Assets & Natural Resources
Plant Assets Costing Rule
Harga
Beli
Biaya
Akuisisi

Acquisition cost tidak
memasukkan biaya financing
dan diskon

Seluruh biaya
yang
dibutuhkan
sampai aset
tsb dapat
digunakan

4-25

Plant Assets & Natural Resources
Valuation Analysis
Valuasi membutuhkan informasi historical cost yang objektif,
prinsip-prinsip konservatif,
dan perlakuan akuntansi terhadap dana yang diinvestasikan
Ke t e rbat a sa n hist oric a l c ost s:
• Balance sheets tidak mencerminkan nilai pasar
• Tidak relevan dalam mengukur nilai penjualan/penggantian
• Tidak dapat dibandingkan antar perusahaan
• Kurang relevan untuk mengukur opportunity costs
• Collection of expenditures reflecting different
purchasing power

4-26

Plant Assets & Natural Resources
Depreciation
Depresiasi merupakan proses pengalokasian
biaya pembelian aset untuk dibebankan pada
periode-periode akuntansi selama aset tsb
dapat digunakan
Balance Sheet
Acquisition
Cost
(Unused)

Cost
Allocation

Income Statement
Expense
(Used)

4-27

Plant Assets & Natural Resources
Factors in Computing Depreciation
Perhitungan depresiasi membutuhkan
informasi mengenai faktor-faktor sbb :
Biaya.
Salvage Value.
Umur Ekonomis
Metode Depresiasi

4-28

Plant Assets & Natural Resources
Comparing Depreciation Methods
Straight-Line Method
Depreciation
=
Expense per Year

Cost - Salvage Value
Useful life in periods

SL

4-29

Plant Assets & Natural Resources
Double-Declining-Balance Method
Step 1:
Straight-line
depreciation rate

100 %
Useful life

=

Step 2:
Double-decliningbalance rate

= 2 ×

Straight-line
depreciation rate

Step 3:
Depreciation
expense

=

Double-decliningbalance rate
Ignores salvage value

×

Beginning period
book value

4-30

Plant Assets & Natural Resources
Activity (Units-of-Production) Method
Step 1:
Depreciation
Per Unit

Step 2:
Depreciation
Expense

=

Cost - Salvage Value
Total Units of Production

=

Depreciation
Per Unit

×

Units Produced
in Period

4-31

Plant Assets & Natural Resources
Natural Resources

Total biaya meliputi
biaya eksplorasi
dan pembangunan
dibebankan sebagai
depletion expenses
selama sumber daya
tsb dapat diambil
manfaatnya

Diambil dari alam
dan dilaporkan
Pada total biaya
dikurangi
accumulated
depletion

Contoh: oil, coal, gold

4-32

Plant Assets & Natural Resources
Depletion of Natural Resources
Depletion dihitung menggunakan metode
unit produksi.
Unit depletion rate dihitung dengan formula
sbb :
Cost –

Salvage Value

Total Units of Capacity

4-33

Plant Assets & Natural Resources
Depletion of Natural Resources
Total depletion cost untuk satu periode adalah :
Unit Depletion
Rate

Total
depletion
cost

×

Number of Units
Extracted in Period
Cost of
goods sold
Unsold
Inventory

4-34

Intangible Assets
Memberikan
hak eksklusif
atau privileges

Noncurrent assets
yang tidak berwujud
y
ujud
secara fisik

Intangible
Assets
Umur ekonomis
sulit diprediksi

Dibutuhkan untuk
penggunaan
operasional

4-35

Intangible Assets
Accounting for Intangible Assets
Catat berdasarkan
biaya, termasuk
biaya pembelian,
jasa hukum, dan
filing fees.

Patents
Copyrights
Leaseholds
Leasehold
Improvements
Goodwill
Trademarks and
Trade Names

4-36

Intangible Assets
Analyzing Intangibles and Goodwill
Cari tahu apakah ada intangible asset yang
belum tercatat.
Cari tahu tentang adanya superearnings sebagai
bukti dari goodwill
Review kembali periode amortisasinya
Akui bahwa goodwill memiliki umur ekonomis
yang terbatas