Pelaksanaan Hibah Daerah Berdasarkan Peraturan Pemerintahan Nomor 2 Tahun 2012 (Studi di Provinsi Sumatera Utara)
PELAKSANAAN HIBAH DAERAH BERDASARKAN
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 2 TAHUN 2012
TENTANG HIBAH DAERAH
(STUDI DI PROVINSI SUMATERA UTARA)
Parulian Scott Lumbantobing*
Dr. Faisal Akbar Nasution, S.H., M.Hum.**
Yusrin, S.H., M.Hum.***
ABSTRAK
Indonesia adalah Negara Kesatuan yang tidak tersusun dari beberapa
negara melainkan hanya terdiri atas satu negara, sehingga tidak ada negara di
dalam negara, dengan demikian dalam negara kesatuan hanya ada satu pemerintah
yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan serta wewenang tertinggi
dalam bidang pemerintahan negara, menetapkan kebijaksanaan pemerintahan dan
melaksanakan pemerintahan negara baik di pusat maupun di daerah-daerah.
Dalam rangka pelaksanaan asas desentralisasi, daerah provinsi, daerah kabupaten
dan daerah kota diberi wewenang mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat.
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
Metode Penelitian Normatif Empiris, sumber data yang diperoleh yaitu data
sekunder yang diperoleh dari penelitian kepustakaan berupa buku-buku, artikelartikel baik dari koran maupun media elektronik, kamus, Undang-Undang,
peraturan lain, wawancara dan pengambilan data dari instansi yang terkait dengan
penerapan Hibah Daerah.
Hibah dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah kerap kali digunakan untuk
kepentingan “oknum” tertentu untuk politik pencitraan dalam mencalon kembali
dalam ajang pemiluka di periode berikut. Sebagai jalan bagi percepatan
pembangun di daerah, banyaknya pelanggaran pemberian hibah dapat
menghambat pembangunan tersebut, sehingga penulis tertarik untuk membahas
bagaimana pelaksanaan pemberian hibah oleh Pemerintah Daerah yang sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang hibah daerah ini.
Kata Kunci : Otonomi Daerah, Belanja Tak Langsung, Hibah Daerah
*)
**)
***)
Mahasiswa
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Universitas Sumatera Utara
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 2 TAHUN 2012
TENTANG HIBAH DAERAH
(STUDI DI PROVINSI SUMATERA UTARA)
Parulian Scott Lumbantobing*
Dr. Faisal Akbar Nasution, S.H., M.Hum.**
Yusrin, S.H., M.Hum.***
ABSTRAK
Indonesia adalah Negara Kesatuan yang tidak tersusun dari beberapa
negara melainkan hanya terdiri atas satu negara, sehingga tidak ada negara di
dalam negara, dengan demikian dalam negara kesatuan hanya ada satu pemerintah
yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan serta wewenang tertinggi
dalam bidang pemerintahan negara, menetapkan kebijaksanaan pemerintahan dan
melaksanakan pemerintahan negara baik di pusat maupun di daerah-daerah.
Dalam rangka pelaksanaan asas desentralisasi, daerah provinsi, daerah kabupaten
dan daerah kota diberi wewenang mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat.
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
Metode Penelitian Normatif Empiris, sumber data yang diperoleh yaitu data
sekunder yang diperoleh dari penelitian kepustakaan berupa buku-buku, artikelartikel baik dari koran maupun media elektronik, kamus, Undang-Undang,
peraturan lain, wawancara dan pengambilan data dari instansi yang terkait dengan
penerapan Hibah Daerah.
Hibah dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah kerap kali digunakan untuk
kepentingan “oknum” tertentu untuk politik pencitraan dalam mencalon kembali
dalam ajang pemiluka di periode berikut. Sebagai jalan bagi percepatan
pembangun di daerah, banyaknya pelanggaran pemberian hibah dapat
menghambat pembangunan tersebut, sehingga penulis tertarik untuk membahas
bagaimana pelaksanaan pemberian hibah oleh Pemerintah Daerah yang sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang hibah daerah ini.
Kata Kunci : Otonomi Daerah, Belanja Tak Langsung, Hibah Daerah
*)
**)
***)
Mahasiswa
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Universitas Sumatera Utara