KAK PEMBINAAN USH PAR 2017
KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK)
KEGIATAN PEMBINAAN 8 PENGEMBANGAN USAHA PARIWISATA
TAHUN ANGGARAN 2017
SKPD
: Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa
Tengah.
Bidang
: Pengembangan Destinasi Pariwisata
Seksi/Sub Bagian
: Pengembangan Usaha Pariwisata
Program
: Pengembangan Destinasi Pariwisata
Kegiatan
: Peningkatan Manajemen Usaha Jasa Dan Sarana Pariwisata
Hasil (Outcome)
: Terbinanya 8 Usaha Pariwisata.
Jenis Keluaran
: Membina Pelaku Usaha Pariwisata dan Pendamping dari
Kab/Kota yang membidangi pariwisata sebanyak 320 orang
Indikator Kenerja Keg
:
1. Satuan Ukur Keluaran : Pengembangan Usaha Pariwisata
2. Volume Kluaran
: 320 Pelaku Usaha pariwisata
I. LATAR BELAKANG
A. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan
1.
Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa
Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 Halaman 86-92);
2.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437 sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844;
3.
Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11);
4.
Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
5.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
6
Keputusan
Menteri
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Nomor
:
PM.85/HK.501/MKP/2010 tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Jasa Perjalanan
Wisata;
7.
Keputusan
Menteri
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Nomor
:
PM.86/HK.501/MKP/2010 tentang Tata cara Pendaftaran Usaha Penyediaan
Akomodasi;
8.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah ( Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 6 Seri D Nomor 2, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 12);
9.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2012 tentang Rencana
Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi Jateng 2012-2027 (Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 Nomor 10);
10.
Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 73 Tahun 2016 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah;
B. Gambaran Umum
Sektor Pariwisata bagi Indonesia memberikan kontribusi yang sangat berarti baik
dalam meningkatkan penerimaan devisa, meningkatkan lapangan kerja, menciptakan
dampak ekonomi khususnya bagi masyarakat di daerah.
World Tourism Organization (WTO) memprediksi bahwa kawasan Asia-Pasifik
(termasuk Indonesia) akan menjadi kawasan tujuan wisata utama yang mengalami
pertumbuhan paling tinggi diantara kawasan-kawasan lain di dunia.
Perkembangan kepariwisataan Indonesia ke depan sangat bergantung kepada
penguatan pengembangan produk dan sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan handal dalam mengelola industri pariwisata nasional dan memiliki
kemampuan berkompetisi dengan pesaing baik di tingkat nasional maupun
internasional.
Disamping itu dari sisi penawaran, perlu diikuti dengan perkembangan yang sangat
dinamis khususnya terkait dengan perubahan pola-pola perjalanan, motivasi, dan
pilihan produk serta tuntutan pelayanan dalam bisnis/industri kepariwisataan.
Kata kunci dalam menjawab dinamika kepariwisataan Indonesia kedepan adalah
kemampuan menciptakan daya saing melalui penganekaragaman Pengembangan
Usaha Pariwisata. Salah satu kelemahan dari Usaha Pariwisata di Indonesia
termasuk di Jawa tengah selama ini adalah terkesan monoton, kurang menarik, dan
disusun tanpa melalui penelitian mendalam dan pemetaan potensi secara sistematis
dan terukur.
Menyikapi permasalahan tersebut diperlukan keterpaduan kata dan langkah antara
pemerintah dan pelaku pariwisata Jawa Tengah untuk saling dukung serta bahu
membahu agar dapat bersaing dengan DTW lain yang gencar melakukan promosi
berbagai jenis promosi untuk dapat meraih pangsa pasar di pasar potensial.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun
2017 telah merencanakan untuk menyelenggarakan kegiatan Peingkatan
Manajemen Usaha Jasa Dan Sarana Pariwisata se Jawa Tengah untuk dapat
menghasilkan Usaha Pariwisata yang memiliki daya saing dan sesuai dengan
kebutuhan pasar, hal ini merupakan peluang bagi pemerintah dan pelaku pariwisata
Jawa Tengah untuk dapat berkolaborasi membangun citra destinasi pariwisata Jawa
Tengah, agar potensi pariwisata Jawa Tengah makin dikenal bukan hanya oleh
masyarakat dan wisatawan tetapi juga oleh pelaku pariwisata dari luar Provinsi Jawa
Tengah untuk melakukan promosi bersama.
2.
PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari Kegiatan Pembinaan 8 Pengembangan Usaha Pariwisata
adalah pelaku usaha Pariwisata sebanyak 320 orang.
3. TEMPAT PELAKSANAAN
Kabupaten / Kota se - Jawa Tengah
4. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
4.1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan Pembinaan 8 Usaha Pariwisata se Jawa Tengah dilaksanakan Dinas
Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah bekerjasama
dengan pihak Instutisi Perguruan Tinggi, , Lembaga Sertifikasi Usaha, Lembaga
Sertifikasi Kompetensi, Praktisi dan Assosiasi Usaha Pariwisata.
4.2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan ini secara umum digambarkan sbb :
1. Persiapan
Koordinasi ke Kabupaten / Kota yang akan diikutkan dalam
Pembinaan 8 Pengembangan Usaha Pariwisata serta Mengajukan
Permintaan Narasumber kepada Instutisi Perguruan Tinggi, Lembaga
Sertifikasi Usaha, Lembaga Sertifikasi Kompetensi, Praktisi dan Assosiasi
Usaha Pariwisata.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan Pembinaan 8 Usaha Pariwisata tahun 2017meliputi :
a.
Pembinaan
Usaha
Akomodasi,
jumlah peserta 40 orang
b.
Pembinaan Usaha Perjalanan Wisata,
jumlah peserta 40 orang
c.
Pembinaan Usaha Makan minum,
jumlah peserta 40 orang
d.
Pembinaan Usaha Wisata Tirta,
jumlah peserta 40 orang
e.
Pembinaan Usaha Daya Tarik Wisata,
jumlah peserta 40 orang
f. Pembinaan Usaha Penyelenggaraan hiburan dan rekreasi,
jumlah peserta 40 orang
g.
Pembinaan
Usaha
SPA,
jumlah
peserta 40 orang
h.
Pembinaan
Usaha MICE jumlah
peserta 40 orang.
Setiap pembinaan dilaksanakan dalam waktu satu hari diikuti
oleh pelaku/pengelola usaha daya tarik wisata dari Kabupaten /
Kota yang diundang.
3. Pelaporan
- Penyerahan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Tengah.
- Laporan pertanggung jawaban penggunaan keuangan yang
dibiayai oleh Dokumen pelaksanaan Anggaran (DPA ) satuan
Kerja Perangkat Daerah Dinas Kepemudaan, Olahraga dan
Pariwisata Provinsi Jawa Tengah tahun 2017
Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan 8 Pengembangan Usaha
Periwisata
TAHAPAN
KEGIATAN
1.
Persiapan
2.
Pelaksana
an
3.
Evaluasi
4.
Penyusuna
n
Laporan
WAKTU PELAKSANAAN
Jan
Peb
Mrt
April
Mei
Juni
Juli
Agst
Sept
Okt
Nop
Des
5. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan Pembinaan
Pengembangan Usaha Pariwisata sebanyak 8 kali sebesar Rp. 311.715.000,-Semarang,
8
Januari 2017
KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN DESTINASI,
Ir. PRAMBUDI TRAJUTRISNO, MM, M.Si
Pembina Tingkat
Nip. 19630711 199302 1 002
KEGIATAN PEMBINAAN 8 PENGEMBANGAN USAHA PARIWISATA
TAHUN ANGGARAN 2017
SKPD
: Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa
Tengah.
Bidang
: Pengembangan Destinasi Pariwisata
Seksi/Sub Bagian
: Pengembangan Usaha Pariwisata
Program
: Pengembangan Destinasi Pariwisata
Kegiatan
: Peningkatan Manajemen Usaha Jasa Dan Sarana Pariwisata
Hasil (Outcome)
: Terbinanya 8 Usaha Pariwisata.
Jenis Keluaran
: Membina Pelaku Usaha Pariwisata dan Pendamping dari
Kab/Kota yang membidangi pariwisata sebanyak 320 orang
Indikator Kenerja Keg
:
1. Satuan Ukur Keluaran : Pengembangan Usaha Pariwisata
2. Volume Kluaran
: 320 Pelaku Usaha pariwisata
I. LATAR BELAKANG
A. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan
1.
Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa
Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 Halaman 86-92);
2.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437 sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844;
3.
Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11);
4.
Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
5.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
6
Keputusan
Menteri
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Nomor
:
PM.85/HK.501/MKP/2010 tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Jasa Perjalanan
Wisata;
7.
Keputusan
Menteri
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Nomor
:
PM.86/HK.501/MKP/2010 tentang Tata cara Pendaftaran Usaha Penyediaan
Akomodasi;
8.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah ( Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 6 Seri D Nomor 2, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 12);
9.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2012 tentang Rencana
Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi Jateng 2012-2027 (Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 Nomor 10);
10.
Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 73 Tahun 2016 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah;
B. Gambaran Umum
Sektor Pariwisata bagi Indonesia memberikan kontribusi yang sangat berarti baik
dalam meningkatkan penerimaan devisa, meningkatkan lapangan kerja, menciptakan
dampak ekonomi khususnya bagi masyarakat di daerah.
World Tourism Organization (WTO) memprediksi bahwa kawasan Asia-Pasifik
(termasuk Indonesia) akan menjadi kawasan tujuan wisata utama yang mengalami
pertumbuhan paling tinggi diantara kawasan-kawasan lain di dunia.
Perkembangan kepariwisataan Indonesia ke depan sangat bergantung kepada
penguatan pengembangan produk dan sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan handal dalam mengelola industri pariwisata nasional dan memiliki
kemampuan berkompetisi dengan pesaing baik di tingkat nasional maupun
internasional.
Disamping itu dari sisi penawaran, perlu diikuti dengan perkembangan yang sangat
dinamis khususnya terkait dengan perubahan pola-pola perjalanan, motivasi, dan
pilihan produk serta tuntutan pelayanan dalam bisnis/industri kepariwisataan.
Kata kunci dalam menjawab dinamika kepariwisataan Indonesia kedepan adalah
kemampuan menciptakan daya saing melalui penganekaragaman Pengembangan
Usaha Pariwisata. Salah satu kelemahan dari Usaha Pariwisata di Indonesia
termasuk di Jawa tengah selama ini adalah terkesan monoton, kurang menarik, dan
disusun tanpa melalui penelitian mendalam dan pemetaan potensi secara sistematis
dan terukur.
Menyikapi permasalahan tersebut diperlukan keterpaduan kata dan langkah antara
pemerintah dan pelaku pariwisata Jawa Tengah untuk saling dukung serta bahu
membahu agar dapat bersaing dengan DTW lain yang gencar melakukan promosi
berbagai jenis promosi untuk dapat meraih pangsa pasar di pasar potensial.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun
2017 telah merencanakan untuk menyelenggarakan kegiatan Peingkatan
Manajemen Usaha Jasa Dan Sarana Pariwisata se Jawa Tengah untuk dapat
menghasilkan Usaha Pariwisata yang memiliki daya saing dan sesuai dengan
kebutuhan pasar, hal ini merupakan peluang bagi pemerintah dan pelaku pariwisata
Jawa Tengah untuk dapat berkolaborasi membangun citra destinasi pariwisata Jawa
Tengah, agar potensi pariwisata Jawa Tengah makin dikenal bukan hanya oleh
masyarakat dan wisatawan tetapi juga oleh pelaku pariwisata dari luar Provinsi Jawa
Tengah untuk melakukan promosi bersama.
2.
PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari Kegiatan Pembinaan 8 Pengembangan Usaha Pariwisata
adalah pelaku usaha Pariwisata sebanyak 320 orang.
3. TEMPAT PELAKSANAAN
Kabupaten / Kota se - Jawa Tengah
4. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
4.1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan Pembinaan 8 Usaha Pariwisata se Jawa Tengah dilaksanakan Dinas
Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah bekerjasama
dengan pihak Instutisi Perguruan Tinggi, , Lembaga Sertifikasi Usaha, Lembaga
Sertifikasi Kompetensi, Praktisi dan Assosiasi Usaha Pariwisata.
4.2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan ini secara umum digambarkan sbb :
1. Persiapan
Koordinasi ke Kabupaten / Kota yang akan diikutkan dalam
Pembinaan 8 Pengembangan Usaha Pariwisata serta Mengajukan
Permintaan Narasumber kepada Instutisi Perguruan Tinggi, Lembaga
Sertifikasi Usaha, Lembaga Sertifikasi Kompetensi, Praktisi dan Assosiasi
Usaha Pariwisata.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan Pembinaan 8 Usaha Pariwisata tahun 2017meliputi :
a.
Pembinaan
Usaha
Akomodasi,
jumlah peserta 40 orang
b.
Pembinaan Usaha Perjalanan Wisata,
jumlah peserta 40 orang
c.
Pembinaan Usaha Makan minum,
jumlah peserta 40 orang
d.
Pembinaan Usaha Wisata Tirta,
jumlah peserta 40 orang
e.
Pembinaan Usaha Daya Tarik Wisata,
jumlah peserta 40 orang
f. Pembinaan Usaha Penyelenggaraan hiburan dan rekreasi,
jumlah peserta 40 orang
g.
Pembinaan
Usaha
SPA,
jumlah
peserta 40 orang
h.
Pembinaan
Usaha MICE jumlah
peserta 40 orang.
Setiap pembinaan dilaksanakan dalam waktu satu hari diikuti
oleh pelaku/pengelola usaha daya tarik wisata dari Kabupaten /
Kota yang diundang.
3. Pelaporan
- Penyerahan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Tengah.
- Laporan pertanggung jawaban penggunaan keuangan yang
dibiayai oleh Dokumen pelaksanaan Anggaran (DPA ) satuan
Kerja Perangkat Daerah Dinas Kepemudaan, Olahraga dan
Pariwisata Provinsi Jawa Tengah tahun 2017
Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan 8 Pengembangan Usaha
Periwisata
TAHAPAN
KEGIATAN
1.
Persiapan
2.
Pelaksana
an
3.
Evaluasi
4.
Penyusuna
n
Laporan
WAKTU PELAKSANAAN
Jan
Peb
Mrt
April
Mei
Juni
Juli
Agst
Sept
Okt
Nop
Des
5. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan Pembinaan
Pengembangan Usaha Pariwisata sebanyak 8 kali sebesar Rp. 311.715.000,-Semarang,
8
Januari 2017
KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN DESTINASI,
Ir. PRAMBUDI TRAJUTRISNO, MM, M.Si
Pembina Tingkat
Nip. 19630711 199302 1 002