ISTILAH ISTILAH DALAM IMPOR DAN EKSPOR (1)

ISTILAH-ISTILAH DALAM IMPOR DAN EKSPOR:

Shipper adalah nama lain dari exporter atau pengirim barang. Istilah shipper ini akan selalu di
pakai sebagai pengganti kata exporter / pengirim barang./ penjual.
Consignee adalah nama lain dari importer atau penerima barang. Istilah ini akan selalu dipakai
sebagai pengganti kata importer / penerima barang / pembeli.
Notify Party adalah pihak ketiga selain Consignee yang mengetahui adanya sebuah pengiriman
barang.
Vessel adalah Kapal
Voyage / Voy. Adalah nomor pengapalan
Shipping Marks & Numbers adalah keterangan yang tertera atau tertulis dalam kemasan
barang
Descriptions of Goods adalah deskripsi barang
Gross Weight / G.W. adalah berat kotor barang
Net Weight / N.W. adalah berat bersih barang tanpa kemasan
Shipping Schedule adalah Schedule Keberangkatan Kapal / Pesawat
Warehouse adalah Gudang tempat penumpukan barang yang dikirim dengan tidak
menggunakan container
UTPK adalah
Unit
Tempat

Penumpukan
Peti
Kemas
DEPO adalah tempat penumpukan container kosong
Delivery Order / DO adalah Surat yang diterbitkan pihak shipping atau forwarder kepada
shipper sebagai tanda bukti pengambilan container kosong dan atau tanda bukti pengiriman
barang dari gudang shipper ke UTPK atau Warehouse.
Stuffing / Loading adalah proses pemuatan barang export kedalam container atau truck
angkutan (berlaku untuk kegiatan export).
UnStuffing / Unloading adalah proses pembongkaran dari dalam container atau truck angkutan
(berlaku untuk kegiatan import)
Feeder Vessel adalah Kapal pengangkut dari pelabuhan muat ke pelabuhan transit. Jenis kapal
ini kecil hanya muat untuk mengangkut 3000an kontainer
Mother Vessel adalah Kapal pengangkut / kapal besar yang mengangkut muatan dari pelabuhan
transit ke pelabuhan tujuan diseluruh penjuru dunia
Open Stack ( O/S ) adalah waktu dibukanya container / barang boleh di tempatkan di UTPK
atau warehouse
Closing Time ( C/T ) adalah waktu ditutupnya pemasukan / penumpukan barang di UTPK atau
warehouse.


ETD adalah Estimated Time of Departure yaitu Waktu Perkiraan Keberangkatan Kapal /
Pesawat dari pelabuhan muat
ETA adalah Estimated Time of Arrival yaitu Waktu Perkiraan Kedatangan Kapal / Pesawat
LCL adalah Less than Container Loaded yaitu system pengiriman barang tanpa menggunakan
container atau dengan kata lain pengiriman barang yang kapasitasnya dibawah standar kapasitas
muat container.
FCL adalah Full Container Loaded yaitu Pengiriman Barang dengan Menggunakan Kontainer.
Part Of Shipment adalah Pengiriman Barang menggunakan 1 kontainer dimana didalam
container tersebut terdiri dari berapa nama shipper namun dengan tujuan satu Consignee.
Dry Container adalah container kering / standar yang digunakan untuk mengirim barang2 biasa
yang tidak berbahaya dan bukan merupakan barang gas atau cair. COntohnya mebel, handicraft,
garment, …etc
Reefer Container adalah container yang memiliki pengatur suhu. Biasa digunakan untuk
pengiriman produk makanan seperti Ikan hidup, Udang Hidup, buah-buahan, sayur-sayuran..dll
Open Top Container adalah Kontainer yang bagian atasnya bisa dibuka / terbuka. Kontainer ini
dgunakan untuk pengiriman barang yang tingginya melebihi standar ketinggian container DRY.
Flat Rack Container adalah container yang bagian samping kanan dan kirinya terbuka.
Kontainer ini digunakan untuk memuat barang yang lebarnya melebihi standar lebar container
DRY.
Space adalah tempat yang tersedia didalam kapal

Booking adalah istilah untuk pemesanan tempat
Shipping Instructions adalah surat pengajuan pengiriman barang yang diterbitkan oleh shipper
Ocean Freigh ( O/F ) adalah biaya pengiriman barang dengan menggunakan kapal laut
Air Freight ( A/F ) adalah biaya pengiriman barang dengan menggunakan pesawat
F.O.B adalah Free On Board adalah system pembelian barang dimana semua biaya Pengiriman
atau O/F , Asuransi dan harga barang dibayarkan setelah kapal sampai atau di pelabuan bongkar
C.I.F adalah Cost Insurance & Freight adalah system pembelian barang dimana Biaya
Pengiriman, Asuransi dan Harga barang dibayarkan sebelum kapal berangkat / di pelabuhan muat
C & F adalah Cost and Freight adalah system pembelian barang dimana Biaya Pengiriman dan
Harga Barang di bayarkan di pelabuhan muat namun asuransi menjadi tanggungan Penerima
Barang.
Freight Prepaid adalah Sistem pembayaran biaya pengiriman barang di pelabuhan muat
Freight Collect adalah Sistem pembayaran biaya pengiriman barang di pelabuhan bongkar
Bill Of Lading atau B/L adalah Surat / Dokumen yang diterbitkan oleh Shipping Line / Freight
Forwarder untuk setiap pengiriman barang Export. Bill Of Lading ini di terbitkan pada tanggal
keberangkatan Kapal. Bill Of Lading ini nantinya akan diberikan kepada consignee untuk
mengambil barang di tempat tujuan (pengambilan import). Fungsi dari Bill Of Lading ini sangat
banyak. Selain sebagai bukti pengambilan barang di tujuan, juga dilampirkan dalam proses
pembuatan COO.


Air Way Bill / AWB fungsi dan kegunaannya adalah sama dengan Bill Of Lading. Namun AWB
ini khusus untuk pengiriman barang via Udara.
Certificate of Origin adalah Sertifikat Asal Barang. Diterbitkan oleh DISPERINDAG kepada
exporter. Kegunaannya adalah sebagai bukti keaslian barang dari Negara Asal yang tertera pada
Bill Of Lading
Packing List adalah Daftar Sistem Pengepakan. Packing List ini diterbitkan oleh setiap exporter
setiap kali akan export. Data2 Packing List inilah yang akan di muat pada Bill of Lading maupun
AirWayBill. Packing List berisikan data2 Nama dan alamat Shipper, Nama dan Alamat
Consignee, Nama dan Alamat Notify Party (jika ada), Nama Barang, Jumlah dan Jenis Kemasan,
Jumlah barang, Berat Bersih / Net Weight, Berat Kotor / Gross Weight, Kubikasi, Shipping
Marks & Numbers / Keterangan yang tertulis pada kemasan, Nama Vessel, Pelabuhan Muat,
Pelabuhan Bongkar.
Commercial Invoice adalah Daftar Nilai / Harga Barang yang tercantum dalam Packing List.
Commercial Invoice ini berisikan nilai barang per item dan total nilai barang. Bill Of Lading,
Packing List dan Commercial Invoice adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam proses Export
dan Import atau bisa dikatakan ketiga dokumen ini adalah 1 set dokumen Export / Import.
P.O.L adalah Port Of Loading yaitu Pelabuhan Muat
P.O.D adalah Port of Discharge yaitu Pelabuhan Bongkar
Place of Delivery yaitu Tujuan akhir Pengiriman Barang
Place of Receipt yaitu Tempat Penerimaan Barang

Customs Clearance adalah proses administrasi pengiriman dan atau pengeluaran barang ke /
dari Pelabuhan muat / Bongkar yang berhubungan dengan Kepabeanan dan administrasi
pemerintahan.
Measurement / Cubication / CBM adalah ukuran kubikasi suatu barang export baik itu.
Perhitungan Kubikasi ini sangat penting dikuasai oleh para exporter untuk menentukan jenis
pengirimannya. Apakah menggunakan Kontainer 20ft, 40ft,40HQ atau 45ft. Atau apabila
menggunakan truck apakah akan dikirimkan dengan menggunakan truck tronton, truck angkel,
truck box / diesel atau truck built up.
Advising Bank: yaitu bank di negara eksportir yang meneruskan atau memberitahukan dan juga
menegaskan kebenaran pembukaan L/C kepada beneficiary. Selain proses advisi, bank ini dapat
juga bertindak sebagai paying bank, sepanjang mendapat penunjukan dari issuing bank.
Advance payment: metode pembayaran dimana pembeli terlebih dahulu melakukan
pembayaran baik sebagian atau seluruhnya, sebelum barang yang dipesan dikapalkan oleh
penjual.
Applicant: yaitu pihak yang membuka kontrak L/C kepada bank penerbit. Dalam kontrak
perdagangan applicant bertindak sebagai pembeli atau importir.
Beneficiary: yaitu pihak yang akan menerima keuntungan atau pembayaran atas pembukaan
kontrak L/C. Kedudukan beneficiary dalam sales contract adalah sebagai penjual atau eksportir.
Carrier as ship owner: perusahaan pengangkutan yang mengoperasikan kapal miliknya sendiri


Carrier as charterer of ship: perusahaan pengangkutan yang menyewa kapal dan
mengoperasikan kapal sewaan
Carriage Paid To (CPT): term penyerahan perdagangan khusus untuk pengangkutan
multimoda. Penjual berkewajiban menanggung seluruh biaya pengangkutan dan menentukan
sendiri pengangkut yang akan membawabarang-barang hingga sampai di suatu tempat tujuan di
negara importir.
Carriage Insurance Paid To (CIP): Pada terms penyerahan perdagangan ini, kewajiban penjual
pada dasarnya sama dengan terms CPT hanya saja ditambah dengan kewajiban menutup asuransi
pengangkutan.
Charter party : perjanjian sewa-menyewa antara pemilik kapal dengan pihak yang
mencarternya
Collection: metode pembayaran dengan cara menitipkan dokumen komersial (commercial
documents) atau dokumen keuangan (financial documents) kepada pihak bank yang selanjutnya
akan melakukan penagihan kepada importir di luar negeri

Common Carrier: Jasa pengangkutan publik
Consignment: metode pembayaran secara konsinyasi
Consignee: pihak yang ditunjuk oleh shipper untuk menerima barang yang diangkut di
pelabuhan tujuan


Cost and Freght (CFR): term penyerahan perdagangan dimana penjual menyerahkan barang
setelah barang melewati batas pagar kapal dipelabuhan pengapalan dalam keadaan sudah
mendapat ijin ekspor, tetapi biaya pengangkutan sampai ke pelabuhan tujuan tetap menjadi
kewajiban penjual
Cost insurance and freight (CIF): term penyerahan perdagangan dimana penjual menyerahkan
barang setelah barang melewati batas pagar kapal dipelabuhan pengapalan dalam keadaan sudah
mendapat ijin ekspor, biaya pengangkutan dan asuransi pengangkutan sampai ke pelabuhan
tujuan tetap menjadi kewajiban penjual
Demurrage: biaya yang harus ditanggung oleh penyewa kapal/pemilik cargo yang disebabkan
adanya kelebihan waktu yang diperlukan kapal dalam melakukan aktifitas bongkar-muat di
pelabuhan, dari waktu yang telah disepakati (laytime) dan keterlambatan tersebut disebabkan
bukan karena kesalahan pengangkut
Delivered at Frontier (DAF): term penyerahan perdagangan dimana perpindahan resiko dari
penjual kepada pembeli dilakukan di suatu tempat yang termasuk wilayah perbatasan, namun
belum termasuk daerah pabean negara pembeli, dalam kondisi belum dibongkar

Delivered Duty Paid (DDP): term penyerahan perdagangan dimana penjual harus menyerahkan
barang kepada pembeli di suatu tempat yang ditunjuk pembeli dan berada di wilayah
kewenangan pembeli dengan kondisi seluruh formalitas kepabeanan telah diselesaikan (door to
door service).

Delivered Duty Unpaid (DDU): term penyerahan perdagangan dimana penjual menyerahkan
barang kepada pembeli, di suatu tempat yang ditunjuk pembeli dalam wilayah kewenangan
pembeli
Delivered ex Ship (DES): term penyerahan perdagangan dimana penjual menyerahkan barang
apabila telah ditempatkan ke dalam kewenangan pembeli, diatas kapal , sudah diurus formalitas
ekspor, namun belum diurus formalitas impornya.
Delivered ex Quay (DEQ): term penyerahan perdagangan dimana penjual menyerahkan barang
apabila telah ditempatkan kewenangan pembeli, diatas dermaga, telah diurus formalitas
ekspor,namun
belum
diurus
formalitas impornya
Exworks: terms penyerahan perdagangan yang dilaksanakan di suatu tempat milik eksportir atau
di negara asal barang (pabrik, gudang, dan lain-lain).
Free alongside Ship (FAS): term penyerahan perdagangan dimana penjual wajib menanggung
biaya dan resiko sampai dengan penyerahan barang disamping kapal di pelabuhan pengapalan,
dalam keadaan sudah mendapat ijin ekspor
Free Carrier (FCA): term penyerahan perdagangan dimana penjual menyerahkan barang
kepada pengangkut dalam keadaan sudah mendapat ijin ekspor, ditempat yang ditunjuk oleh
pembeli.

Free on Board (FOB): term penyerahan perdagangan dimana penjual wajib menanggung biaya
dan resiko sampai dengan barang melewati batas pagar kapal di pelabuhan pengapalan, dalam
keadaan sudah mendapat ijin ekspor.
Freight: adalah biaya yang dikenakan oleh maskapai pengangkutan atas jasa pengangkutan
barang dari negara eksportir hingga sampai dengan selamat dinegara tujuan importir
Incoterms 2010: International Commercial Terms versi Tahun 2010, suatu instrumen pengaturan
dalam hal syarat-syarat penyerahan perdagangan
Issuing Bank: adalah bank di negara importir yang menerbitkan L/C ataspermohonan applicant.
Letter of Credit: janji membayar dari bank penerbit (issuing bank) kepada eksportir
(beneficiary) sebesar nilai yang tercantum dalam dokumen L/Csepanjang eksportir memenuhi
persyaratan L/C.
Liner: pola pengangkutan dengan trayek tertentu dan telah ditentukan waktunya secara reguler.
Negotiating bank: yaitu bank yang menyetujui untuk membeli wesel (draft)
dari beneficiary dengan segera
Non documentary L/C: istilah lainnya adalah Clean L/C atau Standby L/C. Pada dasarnya
merupakan instrumen penjaminan, yaitu jaminan pembayaran (guaranty of payment) yang
dikeluarkan oleh bank penerbit kepada beneficiary atas suatu kejadian wanprestasi dalam
kontrak dasar yang terpisah dari kontrak standby L/C.
Notify party: pihak yang ditunjuk shippers dalam B/L sebagai pihak yang harus diberitahukan
oleh carrier setelah barang tiba di pelabuhan tujuan, lazimnya atas permintaan importir


Open account: metode pembayaran dimana penjual mengapalkan terlebih dahulu barang yang
dipesan oleh pembeli sebelum pembayaran (baik sebagian atau keseluruhan) diterima oleh
penjual.
Proforma invoice: Invoice yang sifatnya adalah sementara, yang digunakan untuk mendapatkan
kesepakatan terakhir dari pihak pembeli
Sales of contract: kontrak perjanjian jual-beli antara pembeli dan penjual antar negara
Shipper: pihak yang mengontrak carrier untuk mengangkut barang dari suatu tempat di
negaranya hingga sampai di tempat tujuan
Shipping instruction: merupakan dokumen perintah kerja kepada pihak pengangkut untuk
mengangkut barang ekspor milik eksportir hingga sampai di tempat tujuan importir
Stowage plan: merupakan suatu diagram yang menggambarkan penempatan cargo atau
kontainer di ruang muatan (palka-palka kapal) agar di pelabuhan tujuan kegiatan bongkar muat
barang dapat berjalan dengan baik
Terms of trade: syarat penyerahan perdagangan
Terms of payment: syarat pembayaran
Tramper: adalah pola pengangkutan laut yang tidak memiliki trayek dan jadwal waktu yang
jelas (independence services).

Istilah-istilah singkat yang biasa dipakai dalam process export

dan import
Export & Import 9 Desember 2012 Comments: 26

Shipper : Shipper adalah Exportir atau si Pengirim barang. Nama dan alamat lengkap
Shipper harus tertulis jelas didalam dokumen-dokumen
seperti : Bill Of Lading, Packing List,
Commercial Invoice, COO, PEB (Pemberitahuan Export Barang), PIB (Pemberitahuan Import
Barang ketika Importir mengurus proses pengeluaran barang dari Pelabuhan).
Consignee : Consignee adalah Importir
atau si Penerima barang. Nama dan
alamat
lengkap Consignee harus tertulis jelas didalam dokumen-dokumen seperti : Bill Of Lading,
PackingList, Commercial Invoice, COO, PEB (Pemberitahuan Export Barang), PIB
(Pemberitahuan Import Barang ketika Importir mengurus proses pengeluaran barang
dari Pelabuhan).
Notify Party : Notify Party adalah pihak kedua setelah Consignee yang berhak untuk diberitahu
tentang adanya suatu pengiriman dan penerimaan barang export / import. Dalamp rakteknya,
Nama dan Alamat Notify Party ini sama dengan nama dan Alamat Consignee. Tetapi ini semua
tergantung dari perjanjian awal antara pihak Shipper dan Importir. Nama dan alamat
lengkap Notify Party harus tertulis jelas didalam dokumen-dokumen seperti : Bill Of Lading,
Packing List, Commercial Invoice, COO. Atau jika Notify Part sama dengan Consignee maka
cukup ditulis SAME AS CONSIGNEE.
Shipping Mark & Number : Shipping Marks & Number adalah jumlah carton dan
tandapengiriman yang tercantum di kemasan barang. Data Shipping Marks & Number initercant
um didalam Packing List dan Bill Of Lading.
Description of Goods : Adalah perincian barang. Description of Goods ini terdapat didalam
Packing List (Lengkap) dan Bill Of Lading. Hanya saja penulisan data Description of Goods
pada Bill Of Lading lebih sederhana atau hanya garis besarnya saja. Misalnya, didalam Packing
List tertulis 2 Mesin Injection, 2 Mesin Bubut, 2 Mesin Grinda. Maka padaBill Of Lading cukup
ditulis 6 Packages (total kemasan) of Mesin Injection, mesin bubut and mesin gerinda.

G.W. : G.W. adalah singkatan dari Gross Weight. Yaitu berat kotor dari berat kemasan danberat
barang itu sendiri. Contoh berat barang itu 2 Kgs dan berat kemasannya 0.5 Kgs maka G.W. : 2.5
Kgs
N.W. : N.W. adalah singkatan dari Net Weight / berat bersih yaitu berat barang sebelum dikemas.
LCL : Less than Container Loaded yaitu jenis pengiriman barang tanpa menggunakan
container dengan kata lain parsial. Jika kita menggunakan jenis pengiriman LCL, maka barang
yang kita kirim itu ditujukan ke Gudang penumpukan dari shipping agent. Lalu dari pihak
Gudang tersebut akan mengumpulkan barang-barang kiriman LCL lain hingga memenuhi quota
untuk di loading / di muat ke dalam container.
FCL : Full Container Loaded yaitu jenis pengiriman barang dengan menggunakan container.
Walaupun quantity barang tersebut lebih pantas dengan mode LCL, tetapi jika shipper
mengirimkan barangnya dengan menggunakan container maka jenis pengiriman ini
disebutdengan FCL. Pengiriman barang dengan mode FCL maka kita harus mendatangkan
container ke Gudang kita untuk process stuffing (proses pemuatan barang). Setelah stuffing
selesai, container itu kita segel dan kita kirimkan ke Tempat Penumpukan Peti Kemas
dipelabuhan.
CFS : Container Freight Station yaitu mode pengiriman dari Gudang LCL Negara asal sampai
ke Gudang LCL Negara tujuan. CFS-CFS menandakan bahwa mode pengiriman barang tersebut
dengan cara LCL.
CY : Container Yard yaitu mode pengiriman dari Tempat Penumpukan Peti Kemas Negaraasal
sampai ke Tempat Penumpukan Peti Kemas Negara tujuan. CY-CY menandakan
modepengiriman barang tersebut secara FCL.
Vessel : Kapal
Feeder Vessel : Kapal pengangkut container dengan kapasitas kecil yang mengangkutcontainer
dari pelabuhan muat menuju pelabuhan transit untuk di pindah ke Mother Vessel.Contoh : dari
Tg. Priok menuju ke Singapore atau Hongkong….dsb
Mother Vessel : Kapal pengangkut dengan kapasitas besar yang mengangkut containerdari
pelabuhan transit menuju pelabuhan tujuan.
Catatan :
Jika pengiriman barang daripelabuhan muat (misalnya : Tg. Priok, Jakarta ) menuju pelabuhan
bongkar (misalnya :Busan, Korea) dengan menggunakan 1 Kapal saja maka tidak ada istilah
Feeder
Vessel
dan
Mother Vessel. Istilah Feeder Vessel dan Mother Vessel jika pengiriman barang dari pelabuhan
muat ke pelabuhan bongkar tersebut menggalami pergantian kapal. Misalnya: Pelabuhan muat
Tg. Priok dan Pelabuhan bongkarnya Los Angeles, California. Sementara
route pengiriman itu melalui Jakarta – Singapore menggunakan Kapal YM Glory dan Singapore

– Los Angeles, CA mengunakan Kapal Hanjin Sao Paulo. Maka Feeder Vessel nyaadalah YM
Glory dan Mother Vesselnya adalah Hanjin Sao Paulo.
Voyage : Nomor Keberangkatan Kapal yang biasa disingkat dengan V. atau Voy..
Nomorkeberangkatan harus selalu ada dibelakang nama Kapal. Contoh : YM Glory V. 23
artinyaNama Kapal YM Glory dengan nomor keberangkatan kapal (Voyage) 23.
ETD : Estimation Time of Departure adalah perkiraan waktu keberangkatan Kapal.
ETA :Estimation Time of Arrival adalah perkiraan waktu kedatangan Kapal
Bill Of Lading : atau biasa di singkat dengan B/L, arti sederhananya adalah Konosemen atau
bukti pengiriman barang dan pengambilan barang. Form Bill Of Lading itu sendiri harus sudah
mendapatkan legalitas dari dunia International sebagai alat / bukti pengiriman dan
pengambilan barang export / import. Didalam Bill of Lading memuat data-data
Shipper,Consignee, Notify Party, Vessel & Voy. No
Shipping Marks & Numbers, Description of Goods, GW, NW, Measurement, POD, POL,
Destination. B/L dikeluarkan oleh pihak pengangkut baik pelayaran, penerbangan atau lainnya
atau agennya yang menunjukkan bahwa pengirim mengirimkan barangnya dengan kesepakatan
yang tertulis di dalam B/L tersebut. B/L ini jika oleh pelayaran lazim disebut Bill Of Lading
(B/L) namun untuk maskapai penerbangan disebut Airwaybill, atau bahkan ada sebutan
lain Ocean B/L, Marine B/L, Sea waybill. Apapun sebutan itu pada dasarnya sama adalah
dokumen pengangkut, dan semua itu adalah dalam kategori B/L. (meski dalam prakteknya akan
berbeda, tapi yang jelas kita samakan semuaitu adalah B/L).
P.O.L : Port Of Loading = Pelabuhan Muat
P.O.D : Port Of Discharge = Pelabuhan Bongkar
Collect : mengumpulkan, menagih
Freight Collect : biasa disebut dalam dokumen transportasi Bill of lading. Hal ini menunjukkan
bahwa biaya transportasi atau biaya kapal menjadi beban atau akan dibayar oleh penerima
barang di tempat tujuan. Artinya pengirim hanya mengirim barang tanpa membayar biaya kapal,
namun penerima barang sewaktu akan mengambil barang dari kapal harus membayar biaya kapal
terlebih dahulu. Besarnya biaya kapal seperti tertera pada dokumen B/L, namun jika B/L tidak
memberikan informasi ini, besarnya biaya dapat ditanyakan kepada pengirim barang maupun
perusahaan transportasi bersangkutan, tentunya sesuai harga yang telah disepakati antara
pengirim dengan perusahaan pengangkut atau antara penerima barang dengan perusahaan
pengangkut.
Surat Keterangan Asal (SKA) : Surat Keterangan Asal (SKA) atau biasa disebut Certificate of
Origin (COO) adalah merupakan sertifikasi asal barang, dimana dinyatakan dalam sertifikat
tersebut bahwa barang / komoditas yang diekspor adalah berasal dari daerah / negara pengekspor.
Mendasari hal ini adalah kesepakatan bilateral, regional, multilateral, unilateral atau karena
ketentuan sepihak dari suatu negara pengimpor/ tujuan, yang mewajibkan SKA/COO

inidisertakan pada barang ekspor Indonesia. COO / SKA ini yang membuktikan bahwa
barangtersebut berasal, dihasilkan dan atau diolah di Indonesia. Ada 2 (dua) Jenis SKA / COO :
1. SKA Preferensi : Jenis SKA/COO sebagai persyaratan dalam memperoleh preferensi yang
disertakan pada barang ekspor tertentu untuk memperoleh fasilitas berupa pembebasan seluruh
atau sebagian bea masuk yang diberikan oleh suatu negara/kelompok negara tujuan.
2. SKA Non Preferensi Adalah jenis dokumen SKA yang berfungsi sebagai dokumen
pengawasan dan ataudokumen penyerta asal barang ekspor untuk dapat memasuki suatu wilayah
Negara tertentu
Yang termasuk dalam SKA Preferensi seperti :
1. Form “A” Generalized System of Preferences
2. Certificate in Regard to Traditional Handicraft Batik Fabrics of Cotton
3. Form “D” ASEAN Common Efective Prefential Tarif Scheme (CEPT)
4. Certificate in Regard to Certain Handicraft Products
5. Certificate Relating to Silk or Cotton Handlooms Products
6. Industrial Craft Certification (ICC)
7. Global System of Trade Preference Certificate of Origin
8. Certificate of Handicraft Goods
9. Certificate of Authenticity Tobacco
10. “Form E” ASEAN-China Free Trade Area (AC-FTA)
11. “Form IJEPA” (Indonesia Japan Economic Partnership Agreement)
Yang termasuk SKA Non Preferensi seperti :
1. ICO Certificate of Origin
2. Fisheries COO
3. COO for Imports of Agricultural Products into MEE (Europe Community)
4. COO Handlooms Traditional Textile Products of the Cottage Industry
5. Certificate of Origin Form “K”

6. COO(Textile Products)
7. Form “B”
8. Certificado De Pais De Origen
Commercial Invoice (invoice) : Commercial invoice adalah merupakan dokumen nota/
faktur penjualan barang ekpor/impor.Diterbitkan oleh penjual/ eksportir/ pengirim barang.
Di dalam commercial invoice ini wajib mencantumkan : nomer dan tanggal dokumen
commercial invoice, nama pembeli/ importir/ penerima barang/ consignee/ applicant, nama
barang, harga per unit (dijual berdasarkan, pcs/ kgm/ cbm/ dozen/ lainnya), harga total seluruh
barang, cara penyerahan barang (FOB, CNF, CIF / lainnya) Hal-hal diatas perlu ditulis didalam
commercial invoice, adapun informasi lain dapat disertakan seperti : nama kapal/ pesawat, no
container, tempat muat dan bongkar dsb. Commercial invoice ini juga digunakan sebagai dasar
untuk menghitung pajak / pungutan negara.
Consignee : Consignee adalah penerima barang yang tertulis di dalam dokumen perjalanan,
biasanya di Bill of Lading, Air way bill, maupun dokumen transportasi lainnya. Consignee bisa
dikatakan sebagai pembeli / buyer / importer. Sedang dalam L/C lazim disebut sebagai Applicant
(pihak yang mengajukan permohonan L/C kepada bank penerbit)
Demurrage: adalah beaya keterlambatan pengembalian container kepada pelayaran. Ini arti yang
lazim digunakan dalam kaitannya ekspor impor. Meski definisi yang lain ada namun yang kami
maksud adalah denda keterlambatan oleh pelayaran yang ditagihkan kepada importir, yahanya
importer atau pembeli atau penerima barang. Semisal importer ketika mengambil barang di
pelabuhan mendapatkan “Free Time Demurrage” dari pelayaran 7 days (tujuh hari, dan
ini merupakan default, kebiasaan lazim yang diberikan), artinya pelayaran hanya memberikan
kelonggaran waktu sampai tujuh hari sejak kedatangan kapal. Jadi importir hanya mempunyai
waktu tujuh hari untuk mengurus dan menyelesaikan pengeluaran impornya, pendek kata
container kosong sudah harus kembali ke pelayaran dalam tujuh hari, jika dikembalikan melebihi
tujuh hari maka importir akan dikenai denda keterlambatan atau biasa disebut demurrage. Tarif
demurrage sendiri beragam antara pelayaran satu dengan yang lain, dan tentuberbeda juga untuk
container kecil dan container besar. Seperti container kecil / 20 feet dengan tarif denda USD. 10 /
hari dan container besar / 40 feet dengan tarif denda USD. 20/hari. Dalam hal lain free time
demurrage bisa diberikan 10 hari, 14 hari, 21 hari sesuai kesepakatan antara pengirim barang
dengan maskapai pelayaran, hal ini dengan pertimbangan tertentu, mungkin barang yang
dikirim mempunyai kesulitan pembongkaran atau jauh dalam pengirimannya ke tempat penerima
barang atau merupakan barang yang memerlukan pemeriksaan fisik dan diperkirakan memakan
waktu lama oleh pejabat pemerintahan dsb. Jika keadaan memang demikian sebaiknya dari awal
pengiriman mengajukan permohonan ke perusahaan angkutan pelayaran atau sejenis untuk
memberikan pembebasan/ kelonggaran “Free time Demurrage” selama mungkin.
Fumigasi / Pengasapan: Fumigasi adalah teknik pengendalian hama dengan cara menyemprotkan
/ mengasapi dengan gas beracun (fumigan) pada ruang kedap udara dengan dosis, temperatur &
waktutertentu. Ada beberapa jenis fumigan yang digunakan dalam melakukan kegiatan fumigasi
antara lain: Metil Bromida (CH3Br), Phosfin (PH3), Karbondiosida (CO2), Sulfuril Florida

(SO2F2), Asam sianida (HCN), penggunaan fumigan ini harus mendapat pengawasan khusus
dariDepartemen Pertanian dan Departemen kesehatan. Fumigasi merupakan pekerjaan
pembasmian hama pada komoditi ekspor, tempat-tempat penyimpanan barang/komoditi
(pergudangan), gudang arsip, kapal dan container. Dengan sasaran hama yang dibasmi : Tikus,
kutu, kecoa, serangga, bubuk kayu ( Rotan ), dan hamagudang lainnya.
Prepaid : dibayar dimuka
Freight prepaid : biasanya disebut seperti ini dalam dokumen perjalanan Bill of lading
/airwaybill. Hal ini menunjukkan pembayaran ongkos muatan / kapal / pesawat / transportasi
telah dibayar oleh pengirim / shipper / penjual / eksportir. Artinya penerima barang tidak perlu
lagi membayar ongkos transportasi / biaya kapal.
Packing List – Weight List : adalah merupakan dokumen packing / kemasan yang menunjukkan
jumlah, jenis serta berat dari barang ekspor/impor. Juga merupakan penjelasan dari uraian barang
yang disebut didalam commercial invoice.
Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB): Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) adalah dokumen
pabean yang digunakan untuk memberitahukan pelaksanaan ekspor barang. PEB dibuat oleh
eksportir atau kuasanya dengan menggunakan software PEB secara online. Barang yang
akan diekspor wajib diberitahukan ke Kantor Bea dan Cukai dengan menggunakan PEB ini. PEB
diajukan untuk memperoleh respon Nota Persetujuan Ekspor (NPE). Barulah kemudian NPE
digunakan sebagai surat jalan untuk memasukkan barang ekspor ke kawasan pabean/kawasan
dalam pengawasan bea cukai yang dipersiapkan untuk ekspor.
Istilah-istilah singkat yang biasa dipakai dalam process export dan import
Advance payment : Transaksi pembayaran yang dibayarkan kemudian
Barge : Tongkang, perahu
Bill of exchange : Wesel (dalam kaitannya L/C)
Bill of lading (B/L) : Dokumen pengapalan/ perjalanan
Bonded zone : Kawasan berikat
Buyer : Pembeli Cargo
Plan : Rencana muatan Cargo
Space : Ruang sisa muatan untuk cargo/ barang/ container
Collect : Dibayar kemudian / belakangan Commercial Invoice : Dokumen faktur penjualan /
Nota barang

Container Free Station : Lapangan/ tempat penumpukan bukan/ bebas container
Consignee : Penerima barang
Consignment : Pembayaran transaksi yang dibayarkan setelah barang terjual (titip jual ,
konsinyasi)
Container : Kontainer / Peti kemas
Container Yard (C/Y) : Tempat penumpukan container di dermaga
Gross Weight : Berat kotor barang
ETA (Estimated time of arrival) : Perkiraan kedatangan sarana pengangkut
ETD (Estimated time of departure) : Perkiraan keberangkatan sarana pengangkut
Exportir : Pihak yang melakukan ekspor
Feet/ Foot : Ukuran [Kaki] yang digunakan sebagai ukuran
Container Freight : Beaya / ongkos kapal / perjalanan
Importir : Pihak yang melakukan impor
L/C : Letter of Credit, cara pembayaran dengan melibatkan pihak perbankan dengan mengacu
kepada sales contract (kontrak jual beli)
Measurement : Ukuran kubikasi barang Merchant
Feeder vessel : Kapal pengumpan / kapal niaga sebagai pengangkut awal (pre-carriage) untuk
menuju ke kapal besar
Nett weight : Berat bersih
Notify party : Pihak yang diberitahu
Open account : Transaksi pembayaran yang dilakukan di muka
Packing list : Dokumen data kemasan & berat barang
Port of delivery : Pelabuhan [tujuan] pengiriman
Port of discharge / unloading : Pelabuhan bongkar
Port of loading : Pelabuhan muat

PPJK : Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan
Prepaid : Dibayar dimuka
Seal : Segel kontainer / peti kemas
Seller : Penjual
Shipper : Pengirim barang / pemakai jasa angkutan
Shipping : Perusahaan pelayaran
Stuffing : Pemuatan barang untuk ekspor ke dalam peti kemas/ lainnya
TPK : Terminal Peti Kemas
Trucking : Perusahaan pengangkut truk/ armada
Debit Note adalah suatu dokumen yang berisi pemberitahuan bahwa piutang terhadap pelanggan
anda menjadi bertambah sebesar jumlah tertentu karena alasan tertentu. Debit Note ini bisa juga
untuk mengurangi hutang perusahaan ke vendor/supplier.
Credit Note adalah suatu dokumen yang berisi pemberitahuan bahwa hutang terhadap pelanggan
anda menjadi bertambah sebesar jumlah tertentu karena alasan tertentu. Credit Note ini bisa juga
untuk mengurangi piutang perusahaan ke vendor/supplier.