BIOSFER DAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP (2)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Usia Bumi kurang lebih adalah 3000 juta tahun , namun hadirnya kehidupan

diatas bumi barulah sekitar 2000 tahun , dan berawal dari mahluk yang sangat
sederhana. Dari makhluk terkecil seperti protoplasma hingga yang
raksasa dinosaurus pernah tinggal di bumi ini. Ada bermacammacam teori yang ingin mengungkapkan bagaimana kehidupan
itu

berawal,

menimbulkan

yang

setiap

pergerakan


perbedaan-perbedaan.

tahunnya

Makhluk

hidup

akan
yang

tercipta setiap zamannya selalu berubah-ubah dari yang raksasa
hingga mengecil. Ada perbedaan-perbedaan yang terdapat pada
setiap makhluk hidup. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh
faktor-faktor
seperti

tertentu


habitat

hingga

mereka,

menjadikan
suhu,

udara

keanekaragaman
dan

lain-lain.

Keanekaragaman juga menjadikan makhluk hidup di satu daerah
berbeda di daerah yang lain, hal itu disebabkan penyebaran dari
makhluk hidup yang menyesuaikan keadaan geologi dan lainlain.
Kita mengetahui bahwa makhluk hidup khususnya manusia

telah mempelajari berbagai macam Ilmu Pengetahuan Alam.
Banyak terdapat teori atau paham-paham yang dikemukakan
oleh para ilmuan mengenai hal ini. kerana hal ini menarik kami
para penulis untuk mendalami ilmu pengetahuan alam melalui
makalah dengan judul “Keanekaragaman Makhluk Hidup dan
Penyebaranya” sebagai bahan kajian untuk mengetahui lebih
jauh mengenai biosfer, makhluk hidup, asal usl kehidupan,
keanekaragamannya, penyeberan dan sejarahnya.
1.2

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :

1

1. Apa yang dimaksud dengan biosfer dan makhluk hidup?
2. Bagaimana asal usul makhluk hidup?
3. Bagaimana keanekaragaman makhluk hidup?
4. Bagaimana persebaran dan sejarah makhluk hidup?


1.3

Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui makna biosfer dan makhluk hidup
2. Mengetahui asal mula kehidupan di bumi
3. Mengetahui keanekaragaman makhluk hidup
4. Mengetahui

penyebaran

dan

sejarah

perkembangan

makhluk hidup
1.4


Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk memberikan informasi tentang biosfer dan makhluk hidup
2. Untuk memberikan informasi bagaimana asal-usul makhluk hidup
3. Untuk memberikan informasi tentang keanekaragaman makhluk hidup
4. Untuk memberikan informasi penyebaran dan sejarah makhluk hidup

2

BAB II
ISI
2.1

Biosfer dan Makhluk Hidup
Secara etimologi biosfer merupakan gabungan dari dua kata, yaitu bio yang

berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat
hidup (habitat) makhluk hidup. Biosfer dapat diartikan juga sebagai bagian luar
muka bumi yang mencakup udara, daratan, dan air dan memungkinkan kehidupan

serta proses biotic berlangsung. Biosfer dapat diartikan juga sebagai keseluruhan
ekosistem di bumi, meliputi semua bagian bumi yang mengandung kehidupan
( terdiri dari komponen biotic yang berinteraksi dengan lingkungan abiotik yang
merupakan bagian dari atmosfer, hidrosfer, dan litosfer)..
Setiap jenis makhluk hidup mempunyai tempat masing-masing di biosfer
untuk tetap hidup sesuai dengan caranya. Tempat hidup dengan unsur-unsurnya
beserta makhluk hidup yang tinggal di suatu kawasan secara keseluruhan akan
membentuk sistem kehidupan yang disebut ekosistem. Sistem kehidupan di
biosfer yang sebesar bumi secara umum dibagi menjadi ekosistem daratan
(terrestrial ecosystem), ekosistem laut (marine ecosystem), dan ekosistem air
tawar (fresh water ecosystem).
Makhluk hidup atau organisme memiliki tingkat organisasi yang berkisar
dari tingkat yang paling sederhana (protoplasma) ke tingkat organisasi yang

3

paling kompleks (biosfer). Tingkat organisasi dari bawah ke atas, semakin
kompleks.
Protoplasma adalah zat hidup dalam sel dan terdiri atas senyawa organik
yang kompleks seperti lemak, protein, dan sejenisnya. Sel adalah satuan dasar

suatu organisme dan terdiri atas protoplasma dan inti yang terkandung dalam
membran. Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang
sama, misalnya jaringan otot. Organ adalah bagian dari suatu organisme yang
mempunyai fungsi tertentu, misalnya kaki atau telinga pada hewan dan manusia,
daun atau akar pada tumbuhan. Sistem organ adalah kerja sama antara struktural
dan fungsional yang harmonis, misalnya kerja sama antara mata dan telinga,
antara daun dan batang pada tumbuhan. Organisme adalah suatu benda hidup,
atau makhluk hidup. Populasi adalah kelompok organisme yang sejenis yang
hidup dan berkembang biak pada suatu daerah tertentu. Misalnya, populasi
manusia di Jakarta. Komunitas adalah semua populasi dari berbagai jenis yang
menempati suatu daerah tertentu. Pada daerah tersebut tiap populasi saling
berinteraksi. Misalnya, populasi harimau berinteraksi dengan populasi gajah di
Sumatra Selatan, populasi ikan emas berinteraksi dengan populasi ikan mujaer di
kolam. Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Ekosistem merupakan
hubungan timbal balik yang kompleks antara organisme dan lingkungannya baik
yang hidup maupun tak hidup (tanah, air, udara), yang secara bersamasama
membentuk suatu sistem ekologi. Misalnya, ekosistem hutan mangrove di Segara
Anakan atau ekosistem air tawar di danau Toba.
Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk

hidup menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya. Lingkungan atau
tempat yang cocok untuk kehidupannya disebut habitat. Dalam biologi kita sering
membedakan istilah habitat untuk makhluk hidup mikro, seperti jamur dan
bakteri, yaitu disebut substrat.
Makhluk hidup adalah sistem atau organisme yang cenderung untuk
merespon perubahan pada lingkungan mereka dan dalam diri mereka sendiri,
sedemikian rupa untuk meningkatkan kelanjutan mereka sendiri dan berumur
panjang. Makhluk hidup adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk

4

menghirup udara atau bernafas, bisa memindahkan atau menavigasi dan akibatnya
memiliki kemampuan untuk berkembang biak. Makhluk-makhluk hidup termasuk
manusia, tanaman, serangga, hewan antara lain. Suatu benda dinyatakan
sebagai benda hidup dan makhluk hidup jika memiliki ciri-ciri: (1)
melakukan pertukaran zat atau metabolisme artinya adanya zat
yang masuk dan keluar; (2) tumbuh artinya bertambah besar
karena pertambahan dari dalam dan bergerak; (3) melakukan
reproduksi atau berkembang biak; (4) memiliki irritabilitas atau
kepekaan terhadap rangsang dan memberikan reaksi terhadap

rangsangan tersebut; (5) memiliki kemampuan mengadakan
adaptasi terhadap lingkungan.
Benda hidup dan makhluk hidup berbenda dengan benda mati. Pembeda
antara benda hidup dan makhluk hidup dengan benda mati adalah karena benda
Benda mati merupakan substansi yang tidak menjalankan proses kehidupan. Ciriciri benda mati tentunya berlawanan dengan cirri-ciri makhluk hidup yang telah
dikemukakan di atas. Jadi cirri-ciri benda mati antara lain : tidak dapat bergerak,
tidak mengadakan metabolisme,

tidak mempertahankan jenisnya, tidak ada

tanggapan terhadap rangsang
Makhluk hidup yang ada dipermukaan bumi beraneka ragam, tetapi secara
garis besar mkahluk hidup dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu
tumbuhan dan hewan. Tumbuhan yang termasuk makhluk, secara relatif tidak
dapat berpindah tempat terutama tumbuhan tingkat tinggi, sedangkan yang
berhijau daun (berchhlorophyl) dapat membuat makanannya dengan mengambil
energi dari sinar matahari. Sebaliknya, hewan seperti kebanyakan mobil, artinya
banyak bergerak atau pindah tempat. Hewan tidak dapat membentuk makanannya
sendiri, maka ia mengambil makanan dari makhluk lain.
Dalam teori evolusi dikatakan bahwa makhluk yang mula-mula adalah

sangat sederhana tingkatnya, yang bersel, yang bertunggal dan hidup dari bahan
anorganis sehingga tergolong tumbuhan. Dari golongan tumbuhan itu, sebagian
berubah menjadi hewan, yang selanjutnya berevolusi menjadi makhluk yang
beraneka ragam seperti kehidupan masa kini.

5

Darwin mengemukakan hukum seleksi alam sebagai penyebab evolusi
yaitu: (1) semua makhluk berjuang untuk hidup; (2) yang lestari ialah yang paling
kuat. Petunjuk evolusi dapat kita lihat dari : (1) Geologi dan palaentologi; (2)
Morfolgi dan anatomi perbandingan; (3) Reaksi fisiologis perbandingan; (4)
Penyebaran makhluk hidup di muka bumi; (5) Embriologi
2.2

Asal Mula Kehidupan di Bumi
Bumi adalah salah satu planet dari tata surya dalam semesta ini. Pada

awalnya, bumi masih mengandung air yang ada di luar hanya lithosfer dan
atmosfer. Atmosfer semakin lama semakin dingin, dan akhirnya terbentuklah air
(H2O) yang masih berbentuk gas yang kemudian berbentuk uap, dan akhirnya,

setelah suhu cukup rendah dan diperkirakan 100 0C terbentuklah embun dan hujan.
Mulai saat itu, terbentuk sungai, danau, lautan tetapi belum terdapat kehidupan.
Setelah hal itu terjadi, terbentuklah wahana bakal biosfer, yaitu suatu tempat
tinggal makhluk hidup melangsungkan kehidupannya..
Usia Bumi kurang lebih adalah 3000 juta tahun , namun hadirnya kehidupan
diatas bumi barulah sekitar 2000 tahun , dan berawal dari mahluk yang sangat
sederhana. Hal itu diketahui berdasarkan penelitian dan analisis dengan
menggunakan metode perbandingan zat radioaktif dengan zat hasil seluruhnya.
Dengan metode itu pula diperkirakan bahwa bumi telah membentuk batuan sejak
5 ribu juta tahun yang lalu. Dari penelitian berbagai penelitian terdapat batuan
yang berumur 3,5 juta tahun yang telah menunjukan tanda - tanda kehidupan atau
fosil
Sejarah kehidupan dibumi dapat diungkap melalui fosil. Fosil
telah menjadi bukti yang paling kuat untuk menjelaskan tentang
kejadian

makroevolusi.

Makroevolusi

merupakan

perubahan

dalam skala besar diatas tingkatan spesies yang berlangsung
dalam jangka waktu yang sangat lama. Melalui prose alami yang
panjang, sediment-sedimen dapat tersusun secara berlapis-lapis
membentuk strata (tingkatan). Setiap lapisan strata, disebut
catatan fosil berguna bagi ilmuwan untuk menjelaskan sejarah
kehidupan dibumi.

6

Banyak terdapat teori maupun paham-paham yang dikemukakan oleh para
ilmuan mengenai teori awal mula kehidupan di dunia. Berikut ini dikemukakan
beberapa teori-teori awal mula makhluk hidup di dunia, sebagai bahan kajian kita
untuk mengenal lebih jauh sejarah awal mula kehidupan di dunia.
1. Teori Cozmozoa: Teori ini mengatakan bahwa Mahluk Hidup Berasal Dari
Luar Angkasa , diperkirakan suatu benda berat telah menyebarkan benda
hidup dan benda hidup itu meruapakan suatu partikel–partikel kecil. Teori
ini berdasarkan dua asumsi : (a) benda hidup itu ada/telah ada di suatu
tempat dalam alam semesta ini (b) hidup itu dapat dipertahankan selama
perjalanan antarbenda angkasa di bumi
2. Teori Pfluger: Teori menyatakan bahwa Bumi itu berasal dari suatu materi
yang sangat panas , yang mengandung Karbon dan Nitrogen sehingga
terbentuk Cyanogen(CN) . Senyawa itu dapat terjadi pada suhu yang sangat
tinggi , dan selanjutnya terbentuk zat protein pembentuk protoplasma yang
menjadi mahluk hidup.
3. Teori Moore: Teori ini menyatakan bahwa hidup dapat muncul dari kondisi
yang cocok atau pas dari bahan Organik pada saat bumi mengalami
pendinginan melalui suatu proses yang kompleks dalam larutan yang labil.
Jika proses ini terjadi maka muncullah hidup.
4. Teori Allen: Bahwa saat keadaan berdifusi (bumi itu keadaannya seperti
sekarang), beberapa reaksi terjadi yaitu energi yang datang dari sinar
matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan
atom , Interaksi antara Nitrogen , Karbon , Hidrogen , Oksigen dan Sulfur ,
yang nantinya akan membentuk zat–zat yang difus yang akhirnya
membentuk potoplasma benda hidup.
5. Teori Transendental atau dari ciptaan yang merupakan jawaban secara relegi
bahwa benda hidup ini diciptakan oleh Super Nature atau Tuhan Yang
Mahakuasa di luar jangkauan Sains.
6. Konsep atau Teori Modern
a. Teori abiogenesis/generatio spontanea: menyatakan bahwa kehidupan
dapat muncul secara spontan dari benda mati. Teori ini dikemukakan oleh

7

Aristoteles dan diperkuat melalui temuan mikroskop oleh Antonie van
Leeuwenhoek, yaitu adanya mikrorganisme pada rendaman jerami
b. Teori biogenesis : (1) Fransisco Redi dengan menempatkan sekerat daging
pada toples yang terbuka dan tertutup. Setelah beberapa hari muncul
belatung pada toples terbuka; (2) Lazzaro Spalanzani mendidihkan kaldu
pada labu yang diberi tutup dan terbuka. Setelah beberapa hari labu yang
terbuka keruh, sedangkan labu yang yang tertutup tetap jernih; (3) Louis
Pasteur mendidihkan kaldu pada labu yang beri ditutup pipa berbentuk
leher angsa sehingga mulut labu yang terbuka, tetapi di dalam pipa leher
angsa terdapat air yang menutup labu dari udara luar. Hasilnya, kaldu
dalam labu tersebut tetap jernih. Teori ini menunjukkan kebenaran omne
vivum ex ovo (asal mula kehidupan itu adalah telur), omne ovo ex vivo
(telur itu berasal dari makhluk hidup), omne vivum ex vivo (makhluk
hidup

berasal

dari

makhluk

hidup

sebelumnya.

Gambar 1. Percobaan Fransisco Redi

8

Gambar 2. Percobaan Spallanzani

Gambar 3. Percobaan Louis Pasteur
c. Teori evolusi kimia. Teori ini dikemukakan oleh Harold Urey. Ia
mengatakan bahwa atmosfer purba sangat kaya dengan gas metana (CH4),
Hidrogen (H2), uap air (H2O), dan amonia (NH3). Dengan gas tersebut
dan bantuan sinar kosmis dan halilintar maka terbentuk makhluk hidup.
Hipotesis ini dibuktikan oleh Stanley Miller

9

Gambar 4. Percobaan Stanley Miller
d. Teori evolusi biologi dikemukakan oleh Alexander Oparin. Ia mengatakan
bahwa makhluk hidup pertama merupakan hasil evolusi dari molekul
anorganik yang kemudian berkembang menjadi struktur kehidupan (sel)
melalui proses sebagai berikut; (1) CH4, H2, H2O, NH3 membentuk
protobion berupa molekul asam amino dan asam nukleat yang dalam
jangka panjang menjadi timbunan molekul organik di lautan yang disebut
“sop purba” (2) Protobion merupakan bahan dasar pembentukan sel purba
yang disbut progenot (3) progenot berkmbang menjadi kelompok sel-sel
prokariotik purba, misalnya Archaebacteria (4) sel-sel prokariotik akan
mengalami proses perubahan organel sel menjadi lebih kompleks
sehingga dihasilkan el eukariotik.
2.3

Keanekaragaman Makhluk Hidup
Keanekaragaman makhluk hidup menurut beberapa ahli: (1) Aristoteles

(384 – 322 SM), mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua kelompok, yaitu
tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dikelompokkan menjadi herba, semak dan
pohon. Sedangkan hewan digolongkan menjadi vertebrata dan avertebrata. (2)
John Ray (1627 – 1708), merintis pengelompokkan makhluk hidup kearah grupgrup kecil. Ia telah melahirkan konsep tentang jenis dan spesies. (3) Carolus
Linnaeus (1707 – 1778), mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan pada
kesamaan struktur. Ia juga mengenalkan pada system tata nama makhluk hidup
yang dikenal dengan binomial nomenklatur. Karena itu Carolus linneaus dikenal
sebagai bapak

Taksonomi

dunia.

(4)

R.H

Whittaker pada

tahun

1969

mengelompokkan makhluk hidup menjadi 5 (lima) kingdom / kerajaan, yaitu :
Monera, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia

10

Terjadinya keanekaragaman makhluk hidup ditentukan oleh berbagai hal,
antara lain sebagai berikut: (1) Proses Perkembangan Makhluk Hidup (Evolusi) :
Dalam masa kehidupan suatu jenis makhluk hidup terjadi proses perkembangan
dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih sempurna. Perubahan tersebut
terjadi secara perlahan-lahan dan dalam waktu yang lama sekali (2) Seleksi Alam:
Seleksi alam adalah penyaringan suatu lingkungan hidup oleh alam sehingga yang
tetap tinggal hanyalah makhluk hidup yang mampu menyesuaikan diri. (3)
Penyesuaian Diri Terhadap Lingkungan (Adaptasi): Jika suatu makhluk hidup
ingin tetap tinggal hidup maka dia harus mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan di sekitarnya. Sebagai contoh, kucing di daerah tropis memiliki bulu
yang lebih tipis diban ding kucing yang hidup di daerah beriklim dingin. Makhluk
tersebut dapat dikatakan telah beradaptasi dengan lingkungannya masing-masing.
Beranekaragamnya makhluk hidup beserta penyebarannya masing-masing
sesungguhnya bersifat saling melengkapi, membentuk suatu rangkaian ekosistem
yang luas sehingga bila salah satu unsurnya terganggu maka terganggulah
keseluruhannya. Sifat gangguan tersebut dapat berupa bencana alam dan berupa
perusakan oleh manusia. Bencana alam yang dapat merusak lingkungan antara
lain banjir, letusan gunung api, gempa, topan, kemarau, dan lain-lain. Pada
kenyataannya kerusakan terbesar sering datang dari ulah manusia, baik disadari
maupun tak di sadari seperti perusakan hutan, terusirnya suatu kelompok hewan
karena tempatnya semula dihuni manusia, dan lain sebagainya sehingga karena
ulah manusia pula timbul bencana alam yang pada akhirnya hanya mendatangkan
kerugian bagi manusia sendiri. Kita sebagai manusia yang memiliki kelebihan dari
makhluk hidup yang lain wajib ikut menjaga kelestarian alam dan lingkungan
hidup kita sendiri.
Dari sekian makhluk hidup yang ada di muka bumi ini tak ada satupun yang
persis sama. Perbedaan-perbedaan selalu saja terdapat dalam diri makhluk hidup
itu sendiri. Ambillah contoh antara tanaman jagung dengan mangga, walaupun
antara tanaman jagung dan mangga memiliki persamaan seperti; sama-sama
memiliki daun, sama-sama akarnya dibawah tanah batangnya diatas tanah dan
sama-sama dapat melaksanakan fotosintesis namun keduanya tetap memiliki
perbedaan-perbadaan yang mendasar. Variasi/Keanekaragaman Makhluk Hidup

11

itu dapat dibagi menjadi : (1) Keanekaragaman Individu: Kata Individu berasal
dari bahasa Latin : in = tidak + dividus = dapat dibagi. Di bumi ini tidak ada dua
individu makhluk hidup apa pun yang benar-benar sama segala-galanya. Setiap
individu makhluk hidup memiiki ciri-ciri antara individu makhluk tersebut. Ciriciri khusus yang dimiliki makhluk hidup itu merupakan “faktor pembeda” antara
individu-individu makhluk hidup lain. Keanekaragaman Populasi: Kata
Populasi berasal dari bahasa Latin : populus = rakyat, penduduk .Populasi itu
suatu kelompok individu sejenis atau se-spesies. Di dunia ini terdapat banyak
sekali populasi makhluk hidup yang bervariasi (beranekaragam) jenis atau
spesiesnya. (3) Keanekaragaman Ekosistem: suatu interaksi antara komunitas dan
lingkungan abiotiknya pada suatu tempat dan waktu tertentu
Jadi, populasi makhluk hidup selalu menyangkut tentang nama jenis
individu, waktu dan tempat. Dalam keanekaragaman makhluk hidup terdapat
kurva bentuk bel (Genta) atau disebut Kurva Normal, adalah suatu kurva yang
menggambarkan

(menunjukkan)

wilayah

distribusi

frekuensi

variasi

(keanekaragaman) dalam suatu populasi. Melihat bentuknya yang demikian itu,
maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa nilai variabel di ujung-ujung kurva
distribusi,memperoleh frekuensi yang paling rendah (sedikit). Sedang nilai
variabel yang ditengah-tengah kurva distribusi, memperoleh frekuensi yang tinggi
(banyak).
Dengan sangat beranekaragamnya makhluk hidup di di bumi,maka
menuntut manusia untuk mengelompokkan satu dengan yang lainnya sehingga
lebih mudah untuk mengenal. Kelompok atau unit yang terbentuk dalam
mengklasifikasikan makhluk hidup disebut pula takson dan dari istilah tersebut
dijabarkan kata Taksonomi yang merupakan nama lain untuk Sistematik yang
sekarang lebih banyak digunakan oleh ahli-ahli biologi (Taksonomi dari bahasa
Yunani Taxonomi : taxon = kelompok, unit + nomos = hukum). Sehingga
Taksonomi didefinisikan sebagai cabang biologi yang bertugas untuk mengadakan
identifikasi semua makhluk hidup, baik yang sekarang masih ada maupun yang
dahulu pernah ada.
Pengelompokan makhluk hidup ini baru mencapai keseragaman setelah
Carolus Linnaeus seorang tokoh klasifikasi memperkenalkan sistem klasifikasi

12

makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan struktur tubuh makhluk
hidup itu dalam sebuah buku yang berjudul “Species Plantarum” yang terbit pada
1 Mei 1753 dan “Systema Naturae” edisi X tahun 1758. Dari cara ini akan
melahirkan konsep semakin banyak persamaan yang dimiliki makhluk hidup
dengan makhluk lainnya, maka akan semakin dekat kekerabatannya ataupun
sebaliknya.
Secara garis besar ikthisar urutan klasifikasi dari yang terbesar ke yang
terkecil adalah sebagai berikut :
Untuk Tumbuhan
Untuk Hewan
Dalam Bahasa Indonesia
Regnum
Kingdom
Dunia/Kerajaan
Divisio
Phylum
Divisi/Filum
Classis
Classis
Kelas
Ordo
Ordo
Bangsa
Familia
Familia
Suku
Genus
Genus
Marga
Spesies
Spesies
Jenis
Tabel 1. Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Keanekaragaman makhluk hidup terjadi antara lain karena pengaruh
lingkungan dalam waktu tertentu. Keanekaragaman makhluk hidup dapat terjadi
pada manusia, hewan maupun tumbuhan. Bila kita melihat alam sekitar akan
terlihat betapa banyak macam makhluk hidup yang menempati habitat tersebut,
namun diantara banyak hewan maupun tumbuhan tersebut tidak ada yang sama.
Keanekaragaman makhluk hidup disebabkan adanya ciri yang khas.
Perbedaan pada makhluk hidup dapat dilihat dari bentuk, ukuran, struktur dan
warna. Setiap makhluk hidup memerlukan lingkungan yang sesuai. Dengan
adanya makhluk hidup lain maka akan menyebabkan terjadinya kompetisi dalam
mepertahankan hidupnya. Akibatnya adanya kompetisi, yaitu : (1) Makhluk hidup
yang menang akan tinggal dilingkungan tersebut (2) Makhluk hidup yang kalah
bersaing, maka akan menyerah pada alam atau melakukan migrasi ketempat lain.
Odum (1993) juga menyatakan bahwa keanekaragaman jenis penyusun
komunitas tumbuhan pada suatu tempat merupakan hasil interaksi dari beberapa
faktor. Faktor pertama adalah waktu, kenekaragaman jenis dalam suatu komunitas
tumbuhan merupakan hasil dari evolusi. Keanekaragaman jenis pada daerah
tropika lebih cepat terbentuk jika dibandingkan dengan daerah iklim sedang dan
kutub. Faktor kedua adalah adanya heterogenitas ruang, komunitas tumbuhan
13

yang terbentuk sangat dipengaruhi oleh lingkungan yang ada. Sehingga semakin
heterogen dan kompleks suatu lingkungan maka keanekaragaman jenis penyusun
komunitas semakin meningkat. Faktor yang ketiga adalah adanya persaingan di
antara individu dalam suatu komunitas yang merupakan salah satu bagian dari
seleksi alam. Faktor yang keempat adalah predasi, adanya jenis tertentu yang
dimakan oleh herbivora berarti mengurangi persaingan. Faktor kelima adalah
stabilitas lingkungan, pada lingkungan yang stabil akan menghasilkan jenis yang
lebih banyak, oleh karena itu pada daerah tropis yang mempunyai iklim yang
lebih stabil mempunyai keanekaragaman jenis yang lebih tinggi dari pada daerah
yang beriklim sedang dan kutub. Faktor yang terakhir adalah produktivitas, faktor
ini berhubungan dengan stabilitas iklim. Pada daerah beriklim stabil mempunyai
produktivitas yang tinggi dengan keanekaragaman yang tinggi pula.
Proses adaptasi dengan lingkungan dalam waktu yang lama disebut evolusi.
Bukti adanya evolusi yang mendukung teori evolusi Darwin, yaitu: (a) adanya
variasi individu (b) homologi {organ-organ yang punya asal sama tapi fungsi
beda} (c) Embriologi perbandingan (4) Fosil (5) Organ tubuh tersisa (6) Substansi
genetik.
2.4

Penyebaran dan Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup
Odum (1998) dalam (Maisyarah E: 2010) menyatakan bahwa penyebaran

spesies merupakan hasil/akibat dari berbagai sebab, yaitu akibat dari
pengumpulan individu-individu yang ada untuk mendapatkan nutrisi dan ruang,
akibat dari reaksi individu dalam menanggapi perubahan cuaca harian dan
musiman, dan akibat dari menanggapi perubahan cuaca harian dan musiman, dan
akibat dari menanggapi perbedaan habitat setempat. Menurut Ewusie (1990)
dalam (Maisyarah E: 2010) menjelaskan bahwa pengelompokan yang terjadi pada
suatu komunitas dapat diakibatkan karena nilai ketahanan hidup kelompok
terhadap beberapa kondisi.
Faktor Yang Mempengaruhi Persebaran Makhluk hidup; (1) Faktor
Lingkungan (Iklim : Iklim berpengaruh besar terhadap kehidupan) Unsur-unsur
iklim sebagai berikut {a} Suhu: Kodisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap
tumbuh-tumbuhan dan hewan, karena jenis spesies tertentu memiliki persyaratan
suhu lingkungan yang ideal atau suhu optimum bagi kehidupannya, serta batas

14

suhu maksimum dan minimum untuk tumbuh yang dinamakan tolerensi spesies
terhadap suhu. Suhu bagi tumbuh-tumbuhan merupakan faktor pengontrol bagi
persebarannya sesuai dengan letak lintang, ketinggian dan sebagainya. Penamaan
habitat tumbuhan biasanya sama dengan nama-nama wilayah berdasarkan lintang
buminya, seperti vegetasi hutan tropik, vegetasi lintang sedang, dan sebagainya
{b} Kelembaban udara: kelembaban berpengaruh langsung terhadap kehidupan
tumbuhan. Ada tumbuhan yang sangat cocok hidup di daerah kering, daerah
lembab bahkan ada yang dapat hidup di daerah yang sangat basah {c} Angin
membantu proses penyerbukan atau pembuahan beberapa jenis tumbuhan,
sehingga proses regenerasi tumbuhan dapat berlangsung.. Contohnya, ilalang atau
sejenis rumput-rumputan {d} Curah hujan Untuk memenuhi kebutuhan akan air,
tumbuh-tumbuhan sangat tergantung pada curah hujan dan kelembaban udara.
Banyak sedikitnya jumlah curah hujan di suatu tempat akan membentuk karakter
yang khas bagi formasi-formasi vegetasi di muka bumi. Kekhasan jenis-jenis
vegetasi, dapat mengakibatkan adanya hewan-hewan yang khas pada lingkungan
vegetasi tertentu. (2) Faktor Sejarah Geologi: Kira-kira 200 juta tahun yang
lalu, yaitu pada periode jurasik awal, benua-benua utama bersatu dalam
superbenua (supercontinent) yang disebut Pangaea. Hipotesis ini disampaikan
seorang ilmuwan Jerman. Alfred Weneger pada tahun 1915 bahwa pada awal
tahun 1960-an, bukti-bukti mengenai pergerakan/pergeseran benua (continental
drift) berhasil ditemukan. Benua-benua yang tergabung dalam Pangea mulai
memisah secara bertahap. Terbukanya laut Atlantik Selatan dimulai kira-kira 125130 juta tahun lalu, sehingga Afrika dan Amerika Selatan bersatu secara
langsung. Namun, Amerika Selatan juga telah bergerak perlahan ke Amerika
Barat dan keduanya dihubungkan tanah genting Panama. Ini terjadi kira-kira 3,6
juta tahun yang lalu. Saat “jembatan” Panama terbentuk secara sempurna,
beberapa hewan dan tumbuhan dari Amerika Selatan, termasuk Oposum dan
Armadillo bermigrasi ke Amerika Barat. Pada saat yang bersamaan beberapa
hewan dan tumbuhan dari Amerika Barat seperti oak, hewan rusa, dan beruang
bermigrasi ke Amerika Selatan. Jadi perubahan posisi baik dalam skala besar
maupun kecil berpengaruh besar dalam pola distribusi organisme, seperti yang
kita saksikan saat ini. Contoh lain adalah burung-burung yang tidak dapat terbang,

15

misalnya ostriks, rhea, emu, kasuari dan kiwi terlihat memiliki divergensi
percabangan sangat awal dalam perjalanan evolusi dari semua kelompok burung
lainnya. Akibatnya terjadilah subspesies tadi. Australia adalah contoh yang sesuai
untuk mengetahui bagaimana gerakan benua-benua memengaruhi sifat dan
distribusi organisme. Sampai kira-kira 53 juta tahun lalu, Australia dihubungkan
dengan Antartika. Hewan khas Australi, yaitu mamalia berkantung (marsupialia),
yang ada pula meski sedikit di Amerika Selatan, secara nyata terlihat sudah
bergerak di antara kedua benua ini lewat Antartika.(3) Faktor Penghambat
Fisik:

Faktor

penghambat

fisik

disebut

juga

penghalang

geografi

atau barrier (isolasi geografi) seperti daratan (land barrier), perairan (water
barrier), dan penggentingan daratan (isthmus). Contohnya adalah: gunung yang
tinggi, padang pasir, sungai atau lautan membatasi penyebaran dan kompetisi dari
suatu spesies. Contoh kasusnya adalah terjadinya subspesies burung finch di
kepulauan Galapagos akibat isolasi geografis. Di kepulauan tersebut, Charles
Darwin menemukan 14 spesies burung finch yang diduga berasal dari satu jenis
burung finch dari Amerika Selatan. Perbedaan burung finch tersebut akibat
keadaan lingkungan yang berbeda. Perbedaannya terletak pada ukuran dan bentuk
paruhnya. Perbedaan ini ada hubungannya dengan jenis makanan.(4) Persebaran
tumbuhan dan hewan: Garis lintang bumi (lattude) menunjukkan terdapatnya 4
wilayah iklim di bumi, yaitu tropis, subtropis, dingin, dan kutub. Perbedaan iklim
tersebut, selain jenis tanahnya akan memberikan perbedaan jenis tumbuhan yang
hidup di sana karena faktor adaptasi dengan lingkungan. Dengan ketinggian lahan
dari permukaan laut sampai ke puncak gunung yang paling tinggi (altitude) juga
menunjukkan perbedaan iklim yang mirip, yang menyebabkan pada dataran
rendah sampai ke dataran tinggi didiami oleh tumbuhan yang berbeda-beda.
Pada persebaran hewan lebih ditentukan oleh letak/wilayah geografis
(zoogeografis). Di bumi, daerah persebaran hewan (zoogeografi) dibedakan
menjadi enam lokasi berdasarkan persamaan fauna, yaitu: 1) Palearktik
(palearctic) yang meliputi Asia sebelah utara Himalaya, Eropa dan Afrika, dan
Gurun Sahara sebelah Utara, 2) Nearktik (nearctic) yaitu Amerika Utara, 3)
Neotropis (neotropical) yaitu Amerika Selatan bagian tengah, 4) Oriental meliputi

16

Asia dan Himalaya bagian Selatan; 5) Etiopia (ethiopian) yaitu Afrika, dan 6)
Australia (australian) meliputi Australia dan pulau-pulau sekitarnya.
Dalam hal penyebaran makhluk hidup, pada masing-masing lapisan biosfer
pun terdapat perbedaan. Bagi kehidupan di darat penyebaran makhluk hidup
dipengaruhi oleh iklim, kesuburan tanah, bentuk permukaan bumi, ketersediaan
air, dan lain-lain. Sebagai contoh, manusia memiliki kecenderungan untuk
menempati suatu daerah yang memiliki kondisi alam yang menguntungkan
baginya sehingga terjadilah pengelompokan penduduk di daerah-daerah yang
subur dengan persediaan air yang cukup.
Berdasarkan Sejarah melalui penelitian Geologi (Penelitian tentang lapisan
kulit bumi) ,berjuta juta tahun yang lalu dijelaskan perkembangan makhluk hidup
dan lingkungannya ,dari awal terbentuknya permukaan bumi , munculnya
makhluk makhluk kecil (microorganism)seperti protozoa yang kemudian
berkembang menjadi makhluk yang lebih komplek, dan kemudian munculah
makhluk makhluk raksasa, dan muncul makhluk lainnya seperti serangga, reptile,
ikan, mamalia dan sebagainya.
Perkembangan makhluk hidup diBumi dapat dijelaskan dengan “Pembagian
Jaman Berdasarkan Geologi” :
(1) Zaman Arkaekum / Azoikum (Zaman Tertua): Zaman Arkaekum ± 2500 juta
tahun, bumi masih berbentuk bola pijar berputar pada porosnya, suhu udara panas,
iklim dan cuaca tidak stabil, dan belum ada tanda tanda kehidupan.
(2) Zaman Paleozoikum (Zaman Kehidupan Tua) : Zaman paleozoikum ±340 juta
tahun, iklim dan cuaca masih berubah rubah, curah hujan sangat tinggi, keadaan
lingkungan di bumi belum stabil. Hujan yang terus menerus membanjiri
permukaan bumi yang panas, mendinginkan, dan membentuk genangan air. Pada
Zaman ini mulai muncul tanda tanda kehidupan dengan munculnya makhluk
pertama di bumi “makhluk bersel satu (microorganisme) seperti protozoa, dan
berkembang hewan yang tidak bertulang punggung seperti jenis ikan dan jenis
ganggang atau rumput rumputan sebagai bukti ditemukannya “fosil” hewan dan
tumbuhan yang berusia berjuta juta tahun, Zaman ini merupakan zaman pertama
(3) Zaman Mesozoikum (Zaman Kehidupan Pertengahan) : Zaman Mesozoikum
±140 juta tahun , keadaan iklim dan cuaca berangsur angsur membaik, makhluk
17

hidup yang muncul pada zaman ini adalah binatang binatang reptile yang
mempunyai ukuran badan sangat besar. Zaman mesozoikum disebut juga zaman
reptile atau zaman kedua
(4) Zaman Neozoikum / Kaenozoikum: Zaman Neozoikum ±60 juta tahun, kedaan
bumi semakin membaik , cuaca dan iklim semakin stabil dan kehidupan semakin
berkembang dengan pesat. Zaman Neozoikum dibedakan menjadi dua,yaitu
a. Zaman Tersier merupakan zaman ketiga: Pada zaman tersier terjadi
perkembangan jenis kehidupan seperti munculnya primata dan burung tak
bergigi berukuran besar yang menyerupai burung unta, sedangkan fauna laut
sepert ikan, moluska dan echinodermata sangat mirip dengan fauna laut
yang hidup sekarang. Tumbuhan berbunga pada zaman Tersier terus
berevolusi menghasilkan banyak variasi tumbuhan, seperti semak belukar,
tumbuhan merambat dan rumput
b. Zaman Kuarter merupakan zaman keempat: Pada zaman ini munculah tanda
tanda kehidupan manusia purba, zaman ini dibedakan menjadi:
1) Kala Pleistosen (Diluvium) : Zaman ini dinamakan juga zaman Es atau
zaman Glasial. Keadaan permukaan bumi semakin membaik ,daerah
yang jauh dari Kutup terjadi hujan lebat yang terus menerus sepanjang
tahun . Es dari kutup Utara mencair hingga menutupi sebagian Eropa
Utara,Asia Utara, dan Amerika. Manusia purba jawa (Homo erectus yang
dulu disebut Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala Plistosen.
Manusia Modern yang mempunyai peradaban baru muncul pada Kala
Holosen. Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen sangat mirip
dengan flora dan fauna yang hidup sekarang
2) Kala Holosen (Alluvium): Sebagian Es di kutub Utara sudah mencair
mengakibatkan permukaan air laut naik. Muncul pulau pulau di
Nusantara dan dataran rendah di paparan Sunda dan paparan Sahul
tergenang air dan menjadi laut Transgresi. Pada Zaman ini mulai hidup
jenis manusia Homo Sapiens yaitu jenis manusia seperti sekarang.

18

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
1. Biosfer adalah lapisan tempat hidup (habitat) makhluk hidup. Makhluk
hidup jika memiliki ciri-ciri: melakukan pertukaran zat
atau metabolisme, tumbuh, melakukan reproduksi atau
berkembang biak, memiliki irritabilitas, beradaptasi
2. Ada beberapa teori tentang asal-usul kehidupan di bumi:
teori Cosmozoa, teori Pfluger, teori Moore, teori Allen,

19

teori Transendental , dan Teori Modern (Biogenesis,
Abiogenesis)
3. Terjadinya keanekaragaman makhluk hidup ditentukan oleh berbagai
hal, antara lain sebagai berikut: evolusi, seleksi alam, adaptasi
4. Faktor Yang Mempengaruhi Persebaran Makhluk hidup; Faktor
Lingkungan, Faktor Sejarah Geologi, Faktor Penghambat Fisik. Sejarah
perkembangan makhluk hidup dimulai dari Arkaekum / Azoikum,
Paleozoikum, Mesozoikum, Neozoikum / Kaenozoikum
3.2

Saran
Saran yang dapat kami sampaikan:
Untuk mahasiswa
1. Diharapkan

kepada

mahasiwsa

untuk

mempelajari

materi

keanekaragaman makhluk hidup dan penyebarannya secara tekun untuk
memahami berbagai macam materi di dalamnya.
Untuk Dosen
2. Diharapkan kepada Bapak/Ibu Dosen untuk terus membimbing kami
terutama dalam materi ini agar kami memdapatkan ilmu yang baik.

DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2013. Asal Mula Kehidupan di Bumi. https://corneliaagassi. wordpress.
com. Diakses pada tanggal 12 Maret 2015
Anonym. Asal Mula Kehidupan Di Bumi. http://staff.uny.ac.id. Diakses pada
tanggal 7 Maret 2015

20

Fajar. 2012. Keanekaragaman Makhluk Hidup. http://makalah-download.
blogspot. com/. Diakses pada tanggal 12 Maret 2015
Jasin, Maskoeri. 2011. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada
Maisyaroh, Wiwi. 2010. Struktur Komunitas Tumbuhan Penutup Tanah di Taman
Hutan Raya R. Soerjo Cangar. http://jpal.ub.ac.id. Diakses pada tanggal 13
Maret 2015
Nurilmiyati. 2011. Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Penyebarannya.
http://nurilmiyati-iad.blogspot.com. Diakses pada tanggal 7 Maret 2015
Nursalimah, Listia. 2014. Makalah Asal Mula Kehidupan Di Muka Bumi.
http://listianurr.blogspot.com/. Diakses pada 10 Maret 2015
Prasetyo, Bagus. Dkk. 2012. Keanekaragaman Makhluk Hidup dan
Penyebarannya. Http://Fahriyahblog.Blogspot.Com/. Diakses pada tanggal
13 Maret 2015
Rivhe. 2012. Artikl Tentang Biosfer. http://drsrhive.blogspot.com. diakses pada
tanggal 7 Maret 2015
Rosdaliah. 2012. Makalah Asal Usul Kehidupan di Bumi. http://rosdaliarahman.
blogspot.com/. Diakses pada tanggal 12 Maret 2015
Setyarini, Ajeng. 2012. Biosfer dan Makhluk Hidup. https://plus.google.com.
Diakses pada tanggal 12 Maret 2015
Wayan. 2011. Jurnal Keanekaragaman Makhluk Hidup. http://agusper.blogspot
.com/. Diakses pada tanggal 7 Maret 2015
Widihastuti, Rahma. 2012. Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup. http://www.
kompasiana.com. Diakses pada tanggal 13 Maret 2015
Wulan, Siti Arum. 2012. Biosfer dan Makhluk Hidup. http://wulansitiarum.
blogspot.com . Diakses pada tanggal 12 Maret 2015

21