LABORATORIUM FARMASI PROGRAM STUDI FARMA

LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
UNIVERSITAS TADULAKO

PERCOBAAN IV
“Pengolahan jagung”

NAMA

: WARDATUL NURJANNAH

NIM

:G 701 12 122

KELOMPOK : 2 (Dua)
ASISTEN

: ASRIANA SULTAN

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2014

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Jagung merupakan sumber NSP (serat) yang sangat bagus. Siapapun
yang memakan dan menikmati jagung dapat membuktikan kandungan
seratnya yang tertinggal diantara gigi. NSP biasanya dihubunngkn dengan
kadar kolesterolyang lebih rendah. Satu tongkol jagung biasannya
mengandung 1/3 kebutuhan serat harian.jagung kalengan (85 g biji jagung
manis) mengandng ¼ kebutuhan serat harian.
Jagung adalah bahan makanan yang dapat kita jumpai di dalam
sereal. Jagung sejatinya mempunyai berbagai khasiat bagi kesehatan kita.
Salah satunya yaitu jagung begitu baik di dalam mengontrol diabetes. Selain
itu, jagung manis juga berkhasiat untuk mencegah penyakit jantung,
mencegah cacat tabung saraf ketika lahir, dan juga untuk menurunkan
hipertensi.

Beras jagung instan merupakan produk pangan instan berbentuk
granulat. Meskipun berpenampilanseperti beras padi, proses pemasakan beras
jagung tidak sama dengan beras padi. Pemasakannya cukup direbus dengan
air atau susu dengan waktu singkat.
Dengan sentuhan teknologi pengolahan jagung menjadi jagung
instan (bahan baku bassang) akan mempersingkat waktu penyimpanan dari
15-18 jam menjadi ½ jam. Produk jagung instan cepat mengalami kersakan,
akan diperlukan upaya untuk memperpanjang masa simpan, yaitu dengan cara
pemberian kemasan yang sesuai. Proses instanisasi pada beras padi
diterapkan pada beras jangung.
Dalam bidang farmasi, perlunya mempelajari cara pengolahan
jagung (seperti bassang) agar mahasiswa memiliki keterampilan untuk
berwirausaha. Selain itu, mahasiswa dapat membuat suatu makanan yang
memiliki nilai gizi yang cukup tinggi.

B. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN
1.

Mengetahui cara pengolahan jagung menjadi beras jagung instan.


2.

Mengetahui besarnya nilai gizi yang terkandung dalam makanan/ olahan
yang berasal jagung .

C. PRINSIP PERCOBAAN
Membuat sediaan jagung instan (bahan baku bassang) dengan cara
menggiling jagung dan membuatnya seperti dedak,kemudian di ayak pada
ayakan dengan ukuran lubang 1,4 mm,selanjutnya jagung di cuci dan di
rendam selama dua jam, ditiriskan. Produk jangung instan ini sebelum di
kemas maka hal yang terlebih dahulu dilakukan adalah merebusnya hingga
mengental.
D. MANFAAT PERCOBAAN
Dapat mengetahui olahan yang berasal dari buah jangung, serta
dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI UMUM
Jagung merupakan tanaman semusim jenis padi-padian, biasa di

tanam di sawah, telagan atau ladang, tinggi dapat mencapai 3 meter,
batangnya tegak, sedikit kasar, berbulu, berakar serabut. Daun bentuk pipih
panjang, sedikit kasar, serbulu, panjang dapat mencapai 1 meter, ujung daun
runcing, bagian tepi bergelombang. Bunga jantan, berwarna pilih
kekuningan. Bakal buah berbentuk telur, tangkai putik sangat panjang,
dengan ujung bercabang dua yang pendek. Buah masak berwarna kuning
(Sunanto,Hardi ; 2009)
Tanaman jagung,yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Zea mays L
adalah suatu jenis tanaman biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan
(Graminaceae) yang sudah populer diseluruh dunia. Menurut sejarahnya,
tanaman jagung berasal dari amerika. Pada waktu orang-orang eropa datang
ke Amerika dan melihat orang-orang Indian menanam jagung, cukup banyak
yang terkesima karena ada jenis rerumputan (graminae) yang buahnya
(bijinya) cukup besar. Di Indonesia, daerah-daerah penghasil utama tanaman
jagung adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Madura, Daerah
Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi
Selatan, dan Maluku. Khususnya di daerah Jawa Timur dan Madura ,
tanaman jagung di budidayakan cukup intensif karena, selain tanah dan
iklimnya sangat mendukung untuk pertumbuhan tanaman jagung, di daerah
tersebut khususnya Madura jagung banyak dimanfaatkan sebagai makanan

polok (Warisno; 1998).
Produksi jagung dunia menempati urutan ketiga setelah padi dan
gandum. Distribusi penanaman jagung terus meluas di berbagai Negara di
dunia karena tanaman ini mempunyai daya adaptasi yang luas di daerah
subtropik ataupun tropik. Indonesia merupakan negara penghasil jagung
terbesar di kawasan Asia Tenggara, maka tidak berlebihan bila Indonesia
mengancam swasembada jagung ( Rukmana,Rahmat ; 1997).

Jagung merupakan sumber kabohidrat berkalori rendah, sumber
vitamin, dan mineral, sehingga cukup baik untuk memenuhi gizi dan
kesehatan tubuh. Kandungan gizi magnesium dan fosfat pada jagung yang
berwarna kuning lebih tinggi dari pada jagung yang berwarna putih.
Sehingga jagung berwarna kuning sebagai pembangun otot, tulang, otak dan
system syaraf yang lebih baik dibandingkan dengan jagung yang berwarna
putih. Jagung kaya akan protein inhibitor yang dapat mencegah pembentukan
kanker, dan mengandung vitamin K yang berkasiat menghentikan pendarahan
seperti

mimisan


dan

batuk.

(http://erywidiyanto01.wordpress.com/2013/05/27/cara-membuat-tempejagung/ di akses pada tanggal 19/04/2014 pukul 20.00 WITA)
Jagung merupakan sumber NSP (serat) yang sangat bagus. Siapapun
yang memakan dan menikmati jagung dapat membuktikan kandungan
seratnya yang tertinggal diantara gigi. NSP biasanya dihubunngkn dengan
kadar kolesterolyang lebih rendah. Satu tongkol jagung biasannya
mengandung 1/3 kebutuhan serat harian.jagung kalengan (85 g biji jagung
manis) mengandng ¼ kebutuhan serat harian (Marshall, Janette; 2005).
B. URAIAN BAHAN
1. Klasifikasi jagung (http://www.plantamor.com/index.php?plant=1301)
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Poales

Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus: Zea
Spesies: Zea mays L.

2. Aquadest (FI III Hal 96)
Nama resmi

: AQUADESTILLATA

Nama lain

: Air suling, Aquadest

Rumus kimia

: H2O

Berat molekul

: 18,02


Pemerian

:cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak

mempunyai rasa.
Kelarutan

:-

Kegunaan

: medium

Penyimpanan

: dalam wadah tertutup.

C. PROSEDUR KERJA
1.


Jagung pipilan digiling kasar, lalu diayak menggunakan ayak dengan
ukuran lubang 1,4 mm.

2.

Fraksi yang lolos ayakan adalah dedak, kemudian ditampi untuk
menghilangkan kotoran.

3.

Lalu dicuci, dan direndam selama dua jam seterusnya ditiriskan.

4.

Dikeringkan hingga permukaan kering.

5.

Rebus hingga terbentuk bubur. Ditandai oeh mengentalnya adonan.


6.

Kemudian bubur jagung didinginkan, lalu dikemas dalam plastik.

7.

Masukan kemasan tersebut kedalam freezer (Suhu -20°C)

8.

Setelah pembekuan selama 24 jam lalu produk dilunakan (thawing)
dengan perendaman air yang diganti setiap lima menit.

9.

Kemudian bubur jagung dikeringkaan pada suhu 60-70°C selama tiga
jam

10. Kemas beras jagung instan dngan kemasan plastik.


BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. ALAT DAN BAHAN
1.

Alat
a) Timbangan
b) Baskom
c) Ayakan
d) Blender
e) Panci
f)

Kompor

g) Kemasan
2.

Bahan
a) Jagung pipil
b) Air

B. CARA KERJA
1.

Disiapkan alat dan bahan

2.

Dicuci kasar jagung pipilan

3.

Dihancukan kasar jagung pipilan,

4.

Direbus hingga terbentuk bubur. Ditandai oleh mengentalnya adonan.

5.

Didinginkan bubur jagung, lalu dikemas dalam plastik.

C. SKEMA KERJA
Disiapkan alat dan bahan

cuci kasar jagung pipilan

Dihancurkan kasar jagung pipilan.

Direbus hingga terbentuk bubur

dinginkan bubur jagung

Dikemas beras jagung instan

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. DATA PENGAMATAN

GAMBAR

HASIL
Di dapatkan hasil beras jagung
instan (bassang) yang tidak halus,
dan tekstur yang tidak baik.

B. PEMBAHASAN
Beras jagung instan merupakan produk pangan instan berbentuk
granulat. Meskipun berpenampilan seperti beras padi, proses pemasakan
beras jagung tidak sama dengan beras padi. Pemasakannya cukup direbus
dengan air atau susu dalam waktu singkat.
Pada praktikum pembuatan beras jagung instan kali ini, di gunakan
timbangan, baskom, ayakan, blender, panci, kompor, dan kemasan sebagai
alatnya,dan untuk bahannya digunakan jagung pipil dan air.
Langkah pertama yang dilakukan adalah mencuci kasar jagung
pipilan, hal ini bertujuan agar tidak terdapat kotoran yang ikut serta dalam
pengolahan jagung. Jangung pipilan yang digunakan adalah jagung pipilan
basah, hal tidak sesuai dengan yang tertera pada literatur, kemungkinan hal
ini akan mempengaruhi kwalitas beras jagung instan (bassang).
Agar luas permukaan beras jagung instan (bassang) sama, maka
jagung pipilan yang telah dicuci bersih kemudian dihancukan kasar, karena
jagung pipilan yang digunakan adalah jagung pipilan yang basah, maka

langkah selanjutnya adalah merebus hingga terbentuk bubur, ditandai oleh
mengentalnya adonan.
Langkah terakhir adalah mendinginkan bubur jagung, ha ini
bertujuan agar pada proses pengemasan, jagung instan tidak dalam keadaan
panas. Jagung instan (bassang) yang telah dingin kemudian dikemas dalam
plastik.
Hasil yang didapatkan pada percobaan ini yakni tidak halus, dan
tekstur yang tidak baik. Hal ini dikarenakan jagung yang digunakan tidak
sesuai dengan yang tertera pada literatur, dan cara kerja yang dilakukan dalam
setiap perlakuan tidak sesuai dengan prosedur kerja.

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :
1. Membuat sediaan jagung instan (bahan baku bassang) dengan cara
menggiling jagung dan membuatnya seperti dedak,kemudian di ayak pada
ayakan dengan ukuran lubang 1,4 mm,selanjutnya jagung di cuci dan di

rendam selama dua jam, ditiriskan. Produk jangung instan ini sebelum di
kemas maka hal yang terlebih dahulu dilakukan adalah merebusnya hingga
mengental.
2. Jagung adalah bahan makanan yang dapat kita jumpai di dalam sereal.
Jagung sejatinya mempunyai berbagai khasiat bagi kesehatan kita. Salah
satunya yaitu jagung begitu baik di dalam mengontrol diabetes. Selain itu,
jagung manis juga berkhasiat untuk mencegah penyakit jantung, mencegah
cacat tabung saraf ketika lahir, dan juga untuk menurunkan hipertensi.

B. SARAN
Untuk percobaan selanjutnya disarankan dapat membuat beberapa
macam olahan jagung lainnya, yang memiliki lebih banyak khasiat.

DAFTAR PUSTAKA

Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Departemen kesehatan RI :
Jakarta.
Marshall,Janette. 2005. Makanan sumber tenaga. Erlangga: Jakarta.
Rukmana,Rahmat. 1997. Seri budidaya usaha tani jagung. Kanisius: Yogyakarta.

Sunanto,Hardi. 2009.100 resep kesembuhan hipertensi, asam urat,dan obesitas.
PT.Alex media komputindo: Jakarta.
Warisno. 1998. Seri budidaya, jagung Hibrida. Kanisius: Yogyakarta.
http://erywidiyanto01.wordpress.com/2013/05/27/cara-membuat-tempe-jagung/ di
akses pada tanggal 19/04/2014 pukul 20.00 WITA.
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1301 di akses pada tanggal 19/4/2014
pukul 07.59 WITA.

Dokumen yang terkait

STUDI KANDUNGAN BORAKS DALAM BAKSO DAGING SAPI DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN BANGIL – PASURUAN

15 183 17

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

15 136 28

STUDI PENGGUNAAN ANTITOKSOPLASMOSIS PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN TOKSOPLASMOSIS SEREBRAL (Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

13 158 25

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

AN ANALYSIS OF LANGUAGE CONTENT IN THE SYLLABUS FOR ESP COURSE USING ESP APPROACH THE SECRETARY AND MANAGEMENT PROGRAM BUSINESS TRAINING CENTER (BTC) JEMBER IN ACADEMIC YEAR OF 2000 2001

3 95 76

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT (Studi Deskriptif di Desa Tiris Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo)

21 177 22