AUDIT DAN AKUNTANSI SERTA HUBUNGANNYA (1)

Vol. I No. 1 Desember 2010

ISSN : 2087 - 4669

AUDITING DAN AKUTANSI SERTA HUBUNGANNYA
Staf Pengajar Kopertis Wil-I dpk FE Universitas Pembangunan Panca Budi
Medan
ABSTRAK
Artikel ini dimaksudkan untuk membangun suatu pemahaman kepada para pemilik
dan pemimpin perusahaan serta ,mahasiwa dan masyarakat lainnya, tentang
akuntansi, auditing dan hubungan keduanya. Hal ini penting mengingat fungsi dan
manfaat ilmu akuntansi dan auditing dalam kegiatan suatu organisasi.
Akuntansi bukan hanya proses pencatatan semata, tetapi akan meliputi banyak
aspek, seperti: unsur pengendalian internal, perancangan sistem dan prosedur
pengendalian, kebijakan akuntansi, dan memberikan informasi keuangan suatu
perusahaan. Proses akuntansi diawali dari adanya bukti sumber yang telah mendapat
otorisasi pejabat yang berwenang perusahaan, kemudian dicatat dalam jurnal, dan
dikelompokkan menurut klasifikasinya, untuk diposting ke buku besa r. Pada akhir
proses akuntansi akan dihasilkan laporan keuangan (Neraca dan Laporan
Laba/Rugi).
Penysunan laporan keuangan ini harus mengacu kepada asersi manajemen dan

standar akuntansi keuangan. Sedangkan auditing merupakan proses analisis dari
suatu laporan keuangan yang dihasilkan dari proses akuntansi. Proses auditing
diawali dari penelaahan laporan keuangan yang diaudit, kemudian
membandingkannya dengan masing-masing buku besar dan buku pembantu, hingga
ke buku jurnal. Setelah proses audit selesai di buku jurnal, maka audit harus
dilanjutkan pada bukti-bukti sumber yang mendukungnya. Hal ini untuk memastikan
apakah seluruh bukti tersebut keberadaanya telah sesui dengan sistem dan prosedur
akuntansi perusahaan. Proses audit harus dilakukan berdasarkan Standar
Profesional Akuntan Publik. Proses audit akan menghasilkan laporan hasil audit,
yang menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun berdasarkan standar
akuntansi keuangan yang lazim, dan diterapkan secara konsisten. Dari uraian
tersebut di atas dapat dinyatakan bahwa akuntansi dan auditing sangant erat
hubungannya.
Kata Kunci: akuntansi, auditing, perusahaan, sistim pengendalian internal, asersi
manajemn, standar akuntansi keuangan, standar profsional akuntan publik.

PENDAHULUAN
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dunia dewasa ini, banyak perusahaan yang
turut tumbuh dan berkembang, baik jumlah maupun skalanya. Dengan tumbuh dan
berkembangnya dunia usaha saat ini, tentu pemilik dan manajemen perusahaan, serta

stake holder lainnya akan semakin membutuhkan informasi atau laporan keuangan
dari suatu perusahaan.
Informasi keuangan tersebut diperoleh dari proses akuntansi yang diterapkan pada
suatu perusahaan. Informasi keuangan akan lebih dapat dipercaya, apabila ada pihak
lain yang independen dan kompeten, serta kredible dalam bidang keuangan yang
melakukan penilaian. Pihak yang kompeten dan independen tersebut disebut dengan
auditor yang berprofesi dalam bidang auditing. Auditor ini sering juga disebut dengan
akuntan.

Suroso| Jurnal Akuntansi Bisnis dan Publik Program Studi Akuntansi FE UNPAB Medan

1

Vol. I No. 1 Desember 2010

ISSN : 2087 - 4669

PENGERTIAN AKUNTANSI DAN AUDITING
Pengertian Akuntansi
Dalam dunia usaha, dunia pendidikan, dunia perbankan, dunia bisnis dan lainnya,

tentunya kita sudah tak asing lagi dengan kata akuntansi. Kata akuntansi berasal dari
bahasa Inggris to account, yang berarti memperhitungkan atau mempertangungjawabkan dan kata accountancy yang berarti hal-hal yang bersangkutan dengan sesuatu
yang dikerjakan oleh akuntan (accountant).
Definisi akuntansi yang dimuat dalam accounting terminilogiy bulletin adalah
berikut:
Akuntansi: seperangkat pengetahuan dan fungsi yang berkepentingan dengan masalah
pengadaan, pengabsahan, pencatatan, penggolongan dan penyajian secara sistematik
informasi yang dapt dipercaya dan berdaya guna tentang transaksi dan peristiwa yang
bersifat keuangan yang diperlukan dalam pengelolaan dan pengoperasian suatu unit
usaha dan yang diperlukan sebagai dasar penyusunan laporan yang harus disampaikan
untuk memenuhi pertanggung jawaban keuangan dan lainya.
Sedangkan definisi akuntansi yang dimuat di dalam statements of accounting
principles board Nomor. : 4 thn 1970 adalah sebagai berikut:
Akuntansi adalah merupakan kegiatan penyediaan jasa, fungsinya adalah
memyediakan informasi kuntitafif tentang unit-unit usaha ekonomi, terutama yang
bersifat keuangan, yang diperkirakan bermanfaat dalam pengambilan keputusan
ekonomi.
Jadi dari pengertian akuntasi tersebut dapat dipahami bahwa: akuntansi
mempunyai fungsi bagi suatu organisasi (badan usaha, instansi pemerintah, dlsb.)
untuk menyajikan informasi kuantitatif (dapat dihitung) tertentu yang dapat

digunakan oleh pimpinan suatu entitas ekonomi, atau pihak lainnya untuk mengambil
keputusan. Seorang akuntan dalam menyajikan laporan keuangannya harus memiliki
pengetahuan tentang prinsip-prinsip akuntansi, dan aturan-aturan dalam menyusun
informasi akuntansi.
Pengertian Auditing
Auditing berasal dari bahasa latin, yaitu ”audire” yang berarti mendengar atau
memperhatikan. Mendengar dalam hal ini adalah memperhatikan dan mengamati
pertanggungjawaban keuangan yang disampaikan penanggungjawab keuangan, dalam
hal ini manajemen perusahaan. Pada perkembangan terakhir sesuai dengan
perkembangan dunia usaha, pendengar tersebut dikenal dengan auditor atau
pemeriksa. Sedangkan tugas yang diemban oleh auditor tersebut disebut dengan
”auditing”.
Untuk dapat memahami lebih lanjut pengertian auditing, maka perlu
dikemukakan pendapat Kohler yang menyatakan sebagai berikut: Auditing is an
explorotary, critical review by a profesional account of the underlying internal control
and accounting records of a business enterprises or other economic unit, precedent to
the expression by the auditor of an opinion of the propriety (fairness) of its financial
statement.
Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa ada tiga sasaran pokok dalam audit
yaitu:

1. Audit atas pengendalian intern dalam hal ini meliputi pengendalian

Suroso| Jurnal Akuntansi Bisnis dan Publik Program Studi Akuntansi FE UNPAB Medan

2

Vol. I No. 1 Desember 2010

ISSN : 2087 - 4669

akuntansi dan pengendalian administrasi.
2. Audit atas catatan keuangan. Catatan keuangan meliputi catatan yang memuat
satuan uang seperti faktur pembelian, faktur penjualan, bukti penerimaan uang,
daftar gaji, buku harian, buku besar, buku tambahan dan lain sebagainya.
3. Audit atas catatan lain. Catatan lain meliputi seluruh catatan diluar catatan
keuangan seperti anggaran dasar, notulen rapat, data statistik dan sebagainya.
Selanjutnya Moenaf Regar memberikan pengertian auditing sebagai berikut:
Pemeriksaan (auditing, general audit, financial audit) adalah serangkaian pemeriksaan
kegiatan yang bebas dilakukan oleh akuntan untuk meneliti daftar keuangan dari suatu
perusahaan yang dilaksanakan menurut norma pemeriksaan akuntan untuk dapat

memberikan (atau menolak memberikan) pendapat mengenai kewajaran dari daftar
keuangan yang diperiksa.
Pendapat diatas mengandung pengertian bahwa audit yang dilakukan oleh
akuntan (auditor) terhadap daftar keuangan perusahaan harus dilaksanakan secara
bebas, tanpa adanya tekanan dari pihak manapun dan juga dilaksanakan menurut
norma pemeriksaan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang. Kata bebas yang
dimaksud dalam hal ini adalah suatu sikap yang tidak berpihak dalam melaksanakan
audit untuk sampai kepada pemberian pendapat, baik dalam kenyataan (in fact)
maupun dalam penglihatan (in appearance). Sedangkan norma pemeriksaan adalah
suatu
ukuran
untuk
mengetahui
mutu
pelaksanaan
pemeriksaan.
Selanjutnya pengertian auditing dikemukakan dalam bentuk yan lebih luas oleh
Arens dan James sebagai berikut:
Auditing adalah suatu proses dengan apa seseorang yang mampu dan independen
dapat menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti dari keterangan yang terukur dari

suatu kesatuan ekonomi dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan melaporkan
tingkat kesesuaian dari keterangan yang terukur tersebut dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi
bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kejadian ekonomi,
dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut
dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada
pemakai yang berkepentingan.
KEBUTUHAN PERUSAHAAN TERHADAP AKUNTANSI DAN AUDITING
Kebutuhan Perusahaan Terhadap Akuntansi
Setiap perusahaan yang beraktivitas, terlebih lagi apabila skala usahanya sudah
besar dan luas, yang sebagian terbesar tugas-tugas telah dilimpahkan kepada orang
lain, maka perusahaan tersebut akan sangat membutuhkan ilmu akuntansi. Akuntansi
diperlukan guna mencatat dan mengendalikan setiap transaksi yang terjadi, serta
untuk memperoleh informasi keuangan tentang perusahaan tersebut secara akurat.
Dalam bidang akuntansi, penggunaannya tidak terbatas hanya pada proses
pencatatan semata, tetapi akan meliputi ; pendisainan dan penetapan sistem dan
prosedur, serta kebijakan akuntansi yang dapat diterapkan. Sistem dan prosedur ini
dapat meliputi :


Suroso| Jurnal Akuntansi Bisnis dan Publik Program Studi Akuntansi FE UNPAB Medan

3

Vol. I No. 1 Desember 2010

ISSN : 2087 - 4669

1. Penetapan struktur pengendalian intern dan kebijakan akuntansi yang
digunakan perusahaan
2. Penerapan sistem dan prosedur setiap jenis transaksi perusahaan
3. Penerapan kebijakan akuntansi oleh perusahaan dalam mengalokasikan setiap
jenis pendapatan dan beban operasional perusahaan.
Dengan memanfaatkan ilmu akuntansi tersebut, setiap perusahaan akan dapat
mengendalikan opersional perusahaan secara terukur, efisien, dan dapat mengetahui
informasi keuangan perusahaan secara periodik. Oleh karenanya setiap perusahaan
akan sangat membutuhkan atas keberadaan dan penggunaan ilmu akuntansi.
Kebutuhan Perusahaan Terhadap Auditing
Timbulnya kebutuhan akan jasa audit, dikarenakan perkembangan dunia usaha
yang demikian pesat, dimana pemilik perusahaan tidak dapat mengendalikan lagi

sendiri secara langsung, dan menyerahkan kepada para professional untuk
pengelolaannya. Para professional yang mengelola perusahaan ini disebut dengan
manajemen. Manajemen tersebut secara periodik harus mempertanggungjawabkan
hasil usahanya kepada pemilik perusahaan, dengan cara menyajikan laporan keuangan
atau informasi keuangan. Laporan keuangan tersebut berupa : Neraca, Laba Rugi,
Perubahan Modal, dan Arus Kas untuk satu tahun periode akuntansi. Informasi
keuangan tersebut, selain sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada
pemilik, juga bisa dipakai oleh pihak lain, dan pihak manajemen sendiri sebagai
bahan evaluasi atas kinerjanya.
Agar informasi keuangan tersebut lebih dapat diyakini oleh para pemakainya;
seperti pemilik perusahaan, calon investor, bank, dan kantor pajak, dan yang lainnya,
diperlukan adanya jasa audit dari pihak independen. Pihak independen atau auditor
independen (Kantor Akuntan Publik) yang melakukan audit laporan keuangan
perusahaan akan menerbitkan Laporan Hasil Audit (LHA). LHA atas laporan
keuangan tersebut akan dapat dijadikan bahan penilaian dan bahan pengambilan
keputusan bagi para pemakai laporan keuangan terhadap informasi keuangan
perusahaan dimaksud.
Kepercayaan Masyarakat Terhadap Profesi & Jasa Audit
Sungguhpun keberadaan profesi auditing sangat dibutuhkan oleh masyarakat,
baik pemilik, calon investor, bank, kantor pajak, dlsb., namun apabila jasa audit yang

dihasilkan kurang/tidak dapat dipercaya para pemakai, maka menjadi tidak berguna
tentang keberadaan jasa tersebut.
Agar kehadiran profesi auditing ini bermanfaat dan dapat dipercaya masyarakat,
maka baik pemerintah maupun Kompartemen Akuntan Publik – IAI (sekarang
IAPI=Institute Akuntan Publik Indonesia),
telah membuat peraturan dan
ketentuan, serta syarat-syarat bagi seseorang yang ingin membuka kantor akuntan
publik, atau ingin berfrofesi di bidang auditing. Hal ini dilakukan agar keberadaan
profesi ini dapat berkembang dan bermanfaat, serta dapat dipercaya oleh para
pemakainya.
PERBEDAAN AUDITING DENGAN AKUNTANSI SERTA HUBUNGANNYA
Akuntansi berbeda dengan auditing, namun keduanya sangat berhubungan erat.
Auditing dalam penerapannya, menggunakan data akuntansi. Seorang auditor agar
dapat menggunakan/menganalisis data akuntansi, dituntut mempunyai pengetahuan
tentang akuntansi.
Suroso| Jurnal Akuntansi Bisnis dan Publik Program Studi Akuntansi FE UNPAB Medan

4

Vol. I No. 1 Desember 2010


ISSN : 2087 - 4669

Berikut ini diuraikan tentang perbedaan auditing dengan akuntansi :
 Auditing merupakan proses pengevaluasian bahan bukti atas informasi
terukur yang disajikan entitas ekonomi, apakah telah sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan.
 Akuntansi merupakan proses pencatatan, pengelompokkan, dan
pengikhtisaran kejadian-kejadian ekonomi.
Berdasarkan pernyataan mengenai definisi auditing, dapat kita hubungkan antara
akuntansi dan auditing. Dua ilmu ini saling terkait satu sama lain, hal tersebut dapat
diperjelas melalui skema di bawah ini. Secara umum hubungan antara auditing dan
accounting dapat dijelaskan sebagai berikut, Accounting adalah suatu proses
menghasilkan data dan informasi berdasarkan PABU (di Amerika= GAAP) dalam
bentuk Financial Statement. Sedangkan Auditing adalah suatu proses mengevaluasi
informasi dan menghasilkan kesimpulan (opini/rekomendasi) yang membandingkan
antara fakta dan kriteria sesuai dengan Standar Auditing (di Amerika = GAAS)
PROSES AUDITING DAN AKUNTANSI
Proses Akuntansi
Tahapan dalam audit terjadi setelah tahapan akuntansi selesai dilaksanakan,
karena dalam melakukan audit di perlukan Laporan Keuangan yang merupakan hasil
akhir dari proses akuntansi. Proses Akuntansi bersifat konstruktif, diawali dengan
mengumpulkan bukti pembukuan (bukti – bukti transaksi), bukti pembukuan dicatat
dalam bentuk Special Journal (Jurnal Penjualan, Jurnal Pembelian, Jurnal Penerimaan
Kas, dan Jurnal Pengeluaran Kas).
Setelah semua transaksi dicatat pada masing – masing kolom Special Journal,
Tiap – tiap jurnal dicatat dalam General Ledger, dan dilakukan penyesuaian pada
transaksi yang memerlukan penyesuaian. Melalui transaksi yang telah disesuaikan
dapat diperoleh Trial Balance yang terdiri atas Aktiva dan Passiva dari suatu
perusahaan. Tahap selanjutnya adalah pembuatan Worksheet, kemudian diperoleh
Financial Statement (Laporan Keuangan) yang akan menjadi bahan bukti untuk
melakukan audit.
Proses Audit
Financial Statement yang dihasilkan dari proses akuntansi, akan dijadikan dasar
tahapan audit. Audit terhadap Laporan Keuangan diperlukan karena:
1. Ada potensi konflik antara penyedia informasi dengan pengguna informasi
2. Informasi mempunyai konsekuensi ekonomi yang sangat penting bagi business
maker .
3. Keahlian sering menghendaki informasi disajikan dan diverifikasi.
4. User sering tercegah mempunyai hubungan langsung dengan informasi.
Dalam melakukan audit harus sesuai dengan Standar Auditing yang telah
ditetapkan. Standar Auditing terdiri dari tiga standar penting yaitu :

Suroso| Jurnal Akuntansi Bisnis dan Publik Program Studi Akuntansi FE UNPAB Medan

5

Vol. I No. 1 Desember 2010

ISSN : 2087 - 4669

Hubungan antara Akuntansi, GAAP, Auditing dan GAAS

1. Standar Umum (General Audit)
Audit dilaksanakan oleh seseorang yang memiliki kualitas dan pelatihan teknis
yang cukup sebagai auditor. Seorang auditor juga harus bersikap netral dan
independen, memiliki tingkat kecermatan dan kehati – hatian yang baik dalam
melaksanakan audit dan membuat laporan. Laporan yang dihasilkan harus sesuai
dengan standar auditing (GAAS).
2. Standar Kerja Lapangan (Standard of Fieldwork)
Dalam pelaksanaan audit harus dilaksanakan dengan baik, oleh sebab itu
diperlukan perencanaan yang matang, jika ada petugas junior harus dilakukan

Suroso| Jurnal Akuntansi Bisnis dan Publik Program Studi Akuntansi FE UNPAB Medan

6

Vol. I No. 1 Desember 2010

ISSN : 2087 - 4669

supervisi audit. Pemahaman yang memadai atas Internal Control perusahaan sangat
diperlukan untuk menentukan sifat waktu dan menetapkan berapa dalamnya audit
yang dilakukan. Bukti audit kompeten yang cukup sangat diperlukan dalam
pemerikasaan.
3. Standar Pelaporan (Standard of Report)
Pernyataan Laporan hasil audit yang disajikan harus sesuai dengan Prinsip
Akuntansi Berlaku Umum /GAAP. Jika standar akuntansi yang digunakan tidak
konsisten, maka harus dinyatakan sebab dan akibatnya serta dinyatakan apa efeknya
bagi perusahaan. Pengungkapan Laporan hasil audit berupa opini dan harus ada
informasi yang lengkap (Disclosure).
Ketiga standar penting diatas yang terdiri dari Standar Umum, Standar Kerja
Lapangan, dan Standar Pelaporan, pada akhirnya akan menghasilkan opini/
rekomendasi yang berdasarkan interpretasi PSA (PSA=Pernyataan Standar Audit).

SIMPULAN
Akuntansi dan Auditing merupakan ilmu yang saling terkait, namun akuntansi
lebih menekankan pada segi konstruktifnya yang berdasarkan prinsip akuntansi yang
berlaku umum. Sedangkan auditing menekankan pada segi analisis. Yang merupakan
suatu proses sistematik yang bertujuan untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
yang dikumpulkan atas pernyataan/asersi tentang aksi – aksi ekonomi dan kejadiankejadian dan melihat bagaimana tingkat hubungan antara pernyataan/asersi dengan
kenyataan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada yang berkepentingan. Jadi,
auditing adalah ilmu memeriksa, yaitu membandingkan antara fakta dan kriteria.
Auditing dalam proses tugasnya berdasarkan standar auditing (Standar Profesional
Akuntan Publik).
DAFTAR RUJUKAN
1. Davis, James R., Alderman, Wayne C., and Robinson., Leonard A., Accounting
Information System : A Cycle Approach, 3th Edition , Johns Wiley and Sons, New
York, 1990
2. Kell, Walter G., Boyton, William C. Zeigler, Richard E., Modern Auditing, Fourth
Edition, John Wiley and Sons Inc., Canada 1989.
3. Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, BP STIE YKPN, Yogyakarta 2000.
4. Hiro Tugiman, Standar Profesional Audit Internal . Yogyakarta, Percetakan
Kanisius : 1997.
5. Committee on Auditing Procedures, Statement Net, AICPA, New York, 1973
6. Arens Alvin A., and James K. loebbecke. Auditing an Integrated Approach ,
Alihbahasa oleh Amir Abadai Yusuf . Salemba Empat. Jakarta 1996.
7. AICPA. Internal Controll. Diterjemahkan oleh Soekrisno Agoes, Edisi ketiga.
Yogyakarta : Yayasan Penerbit Gajah Mada 1995.

Suroso| Jurnal Akuntansi Bisnis dan Publik Program Studi Akuntansi FE UNPAB Medan

7

Vol. I No. 1 Desember 2010

ISSN : 2087 - 4669

Medan, 28 Desember 2010
Kepada Yth,
Editor Jurnal Ilmiah Panca Budi
Jl. Jend. Gatot Subroto Km 4,5
Medan
Email : Jurnal_Unpab@yahoo.com

Dengan hormat,
Bersama ini saya kirimkan sebuah naskah (artikel ilmiah konseptual) dengan judul Akuntansi
dan Auditing serta Hubungannya, untuk dapat diterbitkan pada jurnal yang Bapak pimpin.
Berikut adalah identitas penulis :

Nama

: Suroso, SE. Ak. MSi

Pekerjaan

: Dosen Kopertis Wilayah I NAD- Sumatera Utara,
Dpk FE Universitas Panca Budi Medan

NIP

: 740005147

Alamat

: Jl. Perwira III No. 77 Pondok Karya Kodam I BB
Medan 20128

Email

: distindo_dba@yahoo.co.id

Artikel tersebut merupakan karya saya sendiri, dan belum pernah diterbitkan dan dikirimkan
pada masmedia manapun, kecuali untuk Jurnal Ilmiah Prodi Akuntansi yang diterbitkan oleh
Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.
Demikian naskah tersebut saya kirimkan kepada bapak, agar dapat dipertimbangkan
pemuatannya pada jurnal yang Bapak pimpin. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan
terima kasih.

Wassalam,

Suroso

Suroso| Jurnal Akuntansi Bisnis dan Publik Program Studi Akuntansi FE UNPAB Medan

8