Analisis Margin Pemasaran Daging Ayam Ras Petelur Afkir di Pasar Tradisional Kabupaten Dairi

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Ayam merupakan salah satu sumber protein hewani yang baik karena
selain mudah dicerna tubuh, juga mengandung semua asam amino esensial yang
diperlukan tubuh. Kandungan protein daging ayam 21-23 persen, selain adanya
vitamin dan mineral penting yaitu zat besi dan niacin yang berguna untuk
mencegah penyakit pelagra. Selain itu kualitas lemak daging ayam lebih baik
dibandingkan lemak ternak besar, karena lemak ayam tersimpan di bawah kulit
sehingga mudah dibuang jika tidak diinginkan. Lemak ayam juga mengandung
lebih banyak asam lemak tak jenuh dan kandungan kolesterolnya lebih rendah
dibandingkan daging hewan ternak besar seperti sapi, kerbau, dan kambing.
Karena itu daging ayam dinilai lebih menguntungkan bagi kesehatan
(Fadhilhayat, 2010).
Produksi bahan pangan peternakan dalam negeri pada tahun 2014
produksi/tahun dalam satuan (000) ton adalah sebagai berikut: daging sapi 540,
daging

ayam

1,938,


telur

1,764,

susu

798,

ikan

20,721

(Data statistik ketahanan pangan, 2014).
Konsumsi daging di Indonesia belum dapat memenuhi target pemerintah
khususnya daging ayam. Pada tahun 2013 proyeksi harapan pemerintah akan
masyarakat mengkonsumsi daging unggas adalah 1.447.999,50 yang terealisasi
adalah 1.244.010,40 dan pada tahun berikutnya diproyeksikan 1.601.011,00
dengan realisasinya 1.389.808,00. Rendahnya realisasi dibanding dengan angka
proyeksi pemerintah mengenai konsumsi daging ayamdi Indonesia dipengaruhi

oleh beberapa faktor diantaranya karena adanya bahan substitusi lain seperti tahu,

Universitas Sumatera Utara

tempe, telur dan ikan yang memiliki harga yang lebih terjangkau serta tingginya
harga daging tidak sebanding dengan pendapatan perkapita rata-rata penduduk
Indonesia untuk kebutuhan hidup dan kebutuhan ekonomi lainnya seperti
pembayaran uang sekolah, tagihan listrik dan sebagainya terkhusus di daerah
Kabupaten Dairi (Pusat ketersediaan dan kerawanan pangan, 2013).
Masyarakat Kabupaten Dairi memiliki 15 kecamatan yang sangat berbeda
perkebangannya, kebanyakan penduduk juga memiliki budaya yang dijaga, dapat
kita lihat pada pasar-pasar tradisional dimana para pedagang dan pembeli masih
menggunakan bahasa daerah. Dalam hal kesukaan akan daging, sebagian besar
kecamatan Kabupaten Dairi menyukai struktur daging yang keras, dapat diketahui
dari pasar-pasar tradisonal yang menjual daging ayam. Masyarakat Kabupaten
Dairi lebih suka membeli ayam petelur afkir dibanding ayam broiler yang
memiliki struktur daging yang lunak. Dalam hal harga ayam petelur afkir dihargai
Rp 40.000 tiap ekornya dalam keadaan sudah dipotong dan bersih, rataan beratnya
1,8 kg, sedangkan untuk ayam broiler dihargai Rp 50.000,- hingga Rp 60.000,dengan berat rataan 1-1,5 kg. Pada keadaan di pasar tradisional Kabupaten Dairi,
masyarakat kebanyakan lebih memilih ayam petelur afkir dibanding broiler karena

pada ayam broiler itu tidak diakui sebagai daging ayam yang sehat karena
dipelihara hanya dalam waktu sebulan, sedangkan pada ayam lokal jika masih
berumur sebulan ukurannya tidak layak konsumsi, dan juga banyak anggapan
bahwa pertumbuhan yang cepat itu akibat suntikan hormon dan penggunaan obatobatan yang kelak akan menyebabkan gangguan kesehatan pada konsumen.
Salah satu penyebab perbedaan harga daging disebabkan oleh margin pemasaran
yang terlalu besar akibat perpanjangan saluran pemasaran. Harga ayam dari

Universitas Sumatera Utara

perusahaan

dalam

keadaan

hidup

di

hari-hari


biasa

berkisar

antara

Rp 25.000,- hingga Rp 28.000,- dengan ukuran rata-rata 2 kg/ekor, namun akibat
jarak antara produsen dengan pasar tujuan yang jauh mengakibatkan terlibatnya
oknum-oknum pembantu dalam pemasaran yang akan menyertakan biaya
transportasi, biaya pemotongan dan biaya pengolahan sehingga berdampak pada
kenaikan harga daging di daerah Kabupaten Dairi.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
adalah “Bagaimana proses pemasaran daging ayam ras petelur afkir dan berapa
total margin pemasaran daging layer afkir di Kabupaten Dairi”.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Menganalisis pelaku pemasaran yang berperan yang terdapat di Kabupaten
Dairi
2. Mengidentifikasi saluran tataniaga, margin pemasaran serta efisiensi tataniaga
daging layer afkir di Kabupaten Dairi

Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini dapat memberikan masukan dan informasi sehingga konsumen
dapat mengerti penyebab perbedaan harga daging ayam ras petelur afkir di pasar.
2. Bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam membuat kebijakan dan program
pembangunan sarana yang lebih baik.

Universitas Sumatera Utara