Perilaku Seksual Pria Dengan Wanita Pekerja Seks Komersial (Psk) Terhadap Pencegahan Penyakit Menular Seksual (Pms) Di Warung Bubur Dusun Vi Gaya Baru Kecamatan Tebing Tinggi Tahun 2014
ABSTRAK
Infeksi menular seksual merupakan salah satu dari sepuluh penyebab pertama
penyakit pada dewasa muda laki-laki dan penyebab kedua terbesar pada dewasa
muda wanita di negara berkembang. Usia dewasa dan remaja (15-24 tahun) aktif
melakukan seksual 25%, dan memberikan kontribusi sebesar hampir 50% dari semua
kasus PMS baru. Rendahnya perilaku pria pengguna Pekerja Seks Komersial (PSK)
melakukan tindakan pencegahan menyebabkan angka kejadian penyakit Penyakit
Menular Seksual (PMS) masih tinggi.
Tujuan penelitian untuk menganalisis perilaku seksual pria dengan wanita
PSK terhadap pencegahan PMS di Warung Bubur Dusun VI Gaya Baru Kecamatan
Tebing Tinggi Tahun 2014. Jenis penelitian fenomenologi. Pengumpulan data
melalui wawancara mendalam. Subjek kunci adalah pengguna tetap PSK.
Pengambilan subjek secara snowball sampling. Teknik analisis data secara deskriptif
dan naratif.
Hasil wawancara bahwa pengetahuan penguna PSK belum lengkap tentang
pencegahan PMS, penguna PSK memiliki persepsi malas mengunakan kondom
karena berkurang rasa nikmat saat berhubungan seks. Dukungan dari muncikari dan
PSK serta norma dari teman sebaya tentang hubungan seksual tidak memengaruhi
pengguna PSK melakukan pencegahan. Pengguna PSK melakukan pemeriksaan dan
pengobatan bila ada gejala PMS saja. Pengguna jasa PSK mempunyai niat melakukan
pencegahan PMS supaya tidak menularkan kepada orang lain, istri dan tidak
mengganggu pekerjaan atau aktivitas lain. Pencegahan PMS yang dilakukan
pengguna PSK, dua dari tiga menyatakan tidak menggunakan kondom sehingga
menderita penyakit gonorrhoe (GO).
Disarankan kepada seluruh pria pengguna PSK menggunakan kondom saat
berhubungan seksual dan meningkatkan pemahaman tentang cara-cara pencegahan
PMS serta rutin memeriksakan kesehatan.
Kata Kunci : Perilaku Pria, Pekerja Seks Komersial, Penyakit Menular
ABSTRACT
A sexually transmitted infectionis one of the first ten causes of disease
suffered by young adult men and the second biggest cause suffered by young adult
women in developing countries. Twenty five percent of adults and adolescents aged
15-24 are sexually active provide contribution to nearly 50% of all new of Sexually
Transmitted Diseases (STDs). Low behavior of taking precautionary actions of men
who use female commercial sex worker still causes high rate of STDs.
This research aims to analyze men’s sexual behavior with commercial sex
worker on the preventing sexually transmitted diseases at Warung Bubur Dusun VI
Gaya Baru Kecamatan Tebing Tinggi in 2015. This is a phenomenological research.
Data collected by using depth interview. Key subject are the users of commercial sex
worker routinely taking by using snowball sampling technique. The data are
analyzed by using descriptive and narrative technique.
The result of interview shows that the knowledge of the users of commercial
sex worker about the prevention STDs is not sufficient. They have a lazy perception
on using condom because they feel less enjoyable when they have sexual intercourse.
Support of pimps and prostitutes as well as the norms of peers about sexual
intercourse does not affect the users of commercial sex worker to do prevention. The
users of commercial sex worker have the intention to prevent STDs so do not infect to
others, his wife and does not interfere with work or other activities. STD prevention
performed by the users of commercial sex worker, two of the three states do not use
condoms so that disease gonorrhea (GO).
It is suggested to all the users of commercial sex worker to use condoms
during sexual intercourse, improve their understanding of ways to prevent STDs
and check the health regularly.
Keywords : Male Behavior, Commercial Sex Worker, Transmitted Diseases
Infeksi menular seksual merupakan salah satu dari sepuluh penyebab pertama
penyakit pada dewasa muda laki-laki dan penyebab kedua terbesar pada dewasa
muda wanita di negara berkembang. Usia dewasa dan remaja (15-24 tahun) aktif
melakukan seksual 25%, dan memberikan kontribusi sebesar hampir 50% dari semua
kasus PMS baru. Rendahnya perilaku pria pengguna Pekerja Seks Komersial (PSK)
melakukan tindakan pencegahan menyebabkan angka kejadian penyakit Penyakit
Menular Seksual (PMS) masih tinggi.
Tujuan penelitian untuk menganalisis perilaku seksual pria dengan wanita
PSK terhadap pencegahan PMS di Warung Bubur Dusun VI Gaya Baru Kecamatan
Tebing Tinggi Tahun 2014. Jenis penelitian fenomenologi. Pengumpulan data
melalui wawancara mendalam. Subjek kunci adalah pengguna tetap PSK.
Pengambilan subjek secara snowball sampling. Teknik analisis data secara deskriptif
dan naratif.
Hasil wawancara bahwa pengetahuan penguna PSK belum lengkap tentang
pencegahan PMS, penguna PSK memiliki persepsi malas mengunakan kondom
karena berkurang rasa nikmat saat berhubungan seks. Dukungan dari muncikari dan
PSK serta norma dari teman sebaya tentang hubungan seksual tidak memengaruhi
pengguna PSK melakukan pencegahan. Pengguna PSK melakukan pemeriksaan dan
pengobatan bila ada gejala PMS saja. Pengguna jasa PSK mempunyai niat melakukan
pencegahan PMS supaya tidak menularkan kepada orang lain, istri dan tidak
mengganggu pekerjaan atau aktivitas lain. Pencegahan PMS yang dilakukan
pengguna PSK, dua dari tiga menyatakan tidak menggunakan kondom sehingga
menderita penyakit gonorrhoe (GO).
Disarankan kepada seluruh pria pengguna PSK menggunakan kondom saat
berhubungan seksual dan meningkatkan pemahaman tentang cara-cara pencegahan
PMS serta rutin memeriksakan kesehatan.
Kata Kunci : Perilaku Pria, Pekerja Seks Komersial, Penyakit Menular
ABSTRACT
A sexually transmitted infectionis one of the first ten causes of disease
suffered by young adult men and the second biggest cause suffered by young adult
women in developing countries. Twenty five percent of adults and adolescents aged
15-24 are sexually active provide contribution to nearly 50% of all new of Sexually
Transmitted Diseases (STDs). Low behavior of taking precautionary actions of men
who use female commercial sex worker still causes high rate of STDs.
This research aims to analyze men’s sexual behavior with commercial sex
worker on the preventing sexually transmitted diseases at Warung Bubur Dusun VI
Gaya Baru Kecamatan Tebing Tinggi in 2015. This is a phenomenological research.
Data collected by using depth interview. Key subject are the users of commercial sex
worker routinely taking by using snowball sampling technique. The data are
analyzed by using descriptive and narrative technique.
The result of interview shows that the knowledge of the users of commercial
sex worker about the prevention STDs is not sufficient. They have a lazy perception
on using condom because they feel less enjoyable when they have sexual intercourse.
Support of pimps and prostitutes as well as the norms of peers about sexual
intercourse does not affect the users of commercial sex worker to do prevention. The
users of commercial sex worker have the intention to prevent STDs so do not infect to
others, his wife and does not interfere with work or other activities. STD prevention
performed by the users of commercial sex worker, two of the three states do not use
condoms so that disease gonorrhea (GO).
It is suggested to all the users of commercial sex worker to use condoms
during sexual intercourse, improve their understanding of ways to prevent STDs
and check the health regularly.
Keywords : Male Behavior, Commercial Sex Worker, Transmitted Diseases