Pertanggung Jawaban Pidana Dalam Kejahatan Perbankan
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DALAM KEJAHATAN PERBANKAN
TESIS
Oleh :
YOHANA
127005010/ HK
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
Universitas Sumatera Utara
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DALAM KEJAHATAN PERBANKAN
TESIS
(Disusun Untuk Memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum Pada Program Studi
Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara)
Oleh
YOHANA
127005010/ HK
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
Universitas Sumatera Utara
Telah diuji pada
Tanggal
:
02 Juli 2014
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua
: Prof. Dr. Alvi Syahrin, S.H., M.S.
Anggota
: 1. Dr. M. Hamdan, S.H., M.H.
2. Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.Hum.
3. Dr. Madiasa Ablisar, S.H., M.S.
4. Dr. T. Keizerina Devi Azwar, S.H., CN., M.Hum.
Universitas Sumatera Utara
HALAMAN PENGESAHAN
(Ujian Tesis)
JUDUL
: PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DALAM
KEJAHATAN PERBANKAN
NAMA MAHASISWA
: YOHANA
NOMOR POKOK
: 127005010
PROGRAM STUDI
: Ilmu Hukum
Menyetujui :
Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Alvi Syahrin, SH., MS.)
Ketua
(Dr. M. Hamdan, SH., MH.)
(Dr. Mahmul Siregar, SH., M.Hum.)
Anggota
Anggota
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Kehidupan perekonomian manusia pada saat ini erat kaitannya dengan dunia
perbankan. Perbankan berfungsi sebagai penopang untuk membantu kebutuhan hidup
manusia dengan cara menjalankan usaha bank. Undang-undang No. 10 Tahun 1998
tentang Perbankan mendefinisikan bank sebagai badan hukum yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan/ atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Jenis tindak pidana di dunia perbankan
adalah yang berkaitan dengan perizinan (tindak pidana bank gelap), rahasia bank,
usaha bank, serta pengawasan dan pembinaan bank. Terhadap keempat jenis tindak
pidana tersebut erat hubungannya dengan perbuatan yang mungkin dilakukan oleh
pengurus ataupun pegawai bank itu sendiri, sehingga bagaimana dengan
pertanggungjawaban oleh pihak bank. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pertanggungjawaban pidana dalam tindak
pidana perizinan bank; 2. Bagaimana pertanggungjawaban pidana dalam tindak
pidana rahasia bank; 3. Bagaimana pertanggungjawaban pidana dalam tindak pidana
usaha bank; dan 4. Bagaimana pertanggungjawaban pidana dalam tindak pidana
pembinaan dan pengawasan bank.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum dengan
menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan dalam melakukan
pengkajian pertanggungjawaban pidana dalam kejahatan perbankan. Sifat penelitian
adalah preskriptif, yaitu dengan mempelajari tujuan hukum, nilai-nilai keadilan,
validitas aturan hukum, konsep-konsep hukum dan norma-norma hukum. Kemudian
penelitian ini dibantu dengan ilmu terapan. Sebagai ilmu terapan, ilmu hukum
menetapkan standar prosedur, ketentuan-ketentuan dan rambu-rambu dalam
melaksanakan aturan hukum. Bahan hukum primer yang terinventarisasi terlebih
dahulu disistematisasikan sesuai dengan substansi yang di atur dengan
mempertimbangkan relevansinya terhadap rumusan masalah dan tujuan penelitian.
Melalui sistematisasi terhadap bahan hukum yang kompleks akan dapat ditemukan
norma hukumnya dan menerapkannya guna menyelesaikan problema hukum yang
dihadapi.
Dalam jenis tindak pidana perizinan bank, apabila dilakukan oleh badan
hukum berbentuk Perseroan Terbatas, Perserikatan, Yayasan atau Koperasi, maka
penuntutan terhadap badan-badan dimaksud dilakukan baik terhadap mereka yang
memberi perintah melakukan perbuatan itu atau yang bertindak sebagai pimpinan
Universitas Sumatera Utara
dalam perbuatan itu atau terhadap keduanya. Terhadap tindak pidana rahasia bank,
berlaku bentuk pertanggungjawaban pidana pengurus yang melakukan tindak pidana,
pengurus yang bertanggungjawab, meskipun korporasi terkait dengan tindak pidana
ini, maka tetap pengurus yang bersangkutan lah yang bertanggungjawab.
Pertanggungjawaban pidana atas terjadinya tindak pidana yang berkaitan dengan
usaha bank dapat dijatuhkan kepada anggota dewan komisaris, direksi, atau pegawai
bank yang dengan sengaja melakukan suatu tindak pidana sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 49 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Pembebanan
pertanggungjawaban pidana kepada korporasi dapat dilakukan dengan cara
mengidentifikasi tindak pidana yang dilakukan oleh orang yang mempunyai
hubungan langsung, status, dan/ atau otorita tertentu dari suatu korporasi. Hal yang
diidentifikasi adalah perbuatan, pelaku, pertanggungjawaban, serta kesalahan
korporasinya. Untuk tindak pidana pembinaan dan pengawasan bank, berlaku bentuk
pertanggungjawaban pidana pengurus yang melakukan tindak pidana, pengurus yang
bertanggungjawab serta korporasi yang melakukan tindak pidana, korporasi yang
bertanggungjawab. Pembebanan pertanggungjawaban pidana ini tentunya haruslah
memenuhi kedua unsur lainnya yakni adanya kesalahan atau sifat cela dalam
perbuatan tersebut serta tiadanya alasan penghapus pidana baik alasan pembenar
maupun alasan pemaaf.
Undang-Undang Perbankan sudah jelas mengatur siapa saja yang dapat
dimintai pertanggungjawaban pidana atas terjadinya tindak pidana terkait kejahatan
perbankan, akan tetapi belum jelas mengatur lebih spesifik mengenai alasan pemaaf
ataupun pembenar terhadap pelaku tindak pidana perbankan. Undang-Undang
Perbankan juga perlu dilakukan revisi terkait beralihnya beberapa tugas, fungsi, dan
wewenang Bank Indonesia kepada Otoritas Jasa Keuangan setelah dikeluarkannya
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK, serta guna menegaskan
berlakunya penerapan ultimum remedium dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1998
tentang Perbankan.
Kata Kunci : Pertanggungjawaban Pidana, Kejahatan Perbankan.
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Human economic life at this time is closely related to banking. Banking serves
as a crutch to help the needs of human life by running the bank business. Law No. 10
of 1998 defines a bank as a legal entity which collects funds from the public in the
form of savings and distribute them to the public in the form of loans and / or other
forms in order to improve the living standard of the people. Types of crime in the
banking world is related to licensing (the crime of illegal bank), bank secrecy, the
bank business, as well as the supervision and guidance of banks. The four types of
crimes are closely related to the actions that may be performed by officers or
employees of the bank itself, so what about the responsibility by the bank. The
problems discussed in this thesis are as follows: 1. How criminal responsibility in the
crime of bank licensing; 2. How criminal responsibility in the crime of bank secrecy;
3. How criminal responsibility in the crime of banking business; and 4. How criminal
responsibility in the crime of guidance and supervision of banks.
This type of research is conducted legal research by using the approach of
legislation in assessing criminal responsibility in banking crimes. The character of
research is prescriptive, i.e. by studying law purposes, the values of justice, the
validity of the rule of law, legal concepts and legal norms. Then this research assisted
with applied science. As an applied science, the science of law set the standard
procedures, rules and guidelines in implementing the rule of law. The primary legal
materials which be gathered in advance in accordance with the substance
systematized set to consider its relevance to the formulation of the problem and
research objectives. Systematization through the complex legal material would be
found legal norms and apply them to solve problems faced by law.
In this type of crime of bank licensing, if committed by a legal entity Limited
Liability Company, Union, Foundation or cooperative, then the prosecution against
the agencies referred to those who do good deeds that give orders or act as a leader
in the act or on both . Against the crime of bank secrecy, valid form of criminal
liability steward committing a crime, the board is responsible, even though the
corporation is associated with a criminal offense, the committee remains concerned
was responsible. Criminal responsibility for the occurrence of criminal offenses
relating to the business of the bank can be dropped to the commissioners, directors,
or employees of the bank who knowingly commit an offense referred to in Article 49
of Law No. 10 of 1998. The imposition of criminal responsibility to corporations can
be done by identifying the criminal acts committed by a person who has a direct
relationship, status, and / or specific authority of a corporation. It is an act that is
identified, actors, accountability, and corporate errors. For the crime of guidance
and supervision of banks, valid form of criminal responsibility steward committing a
crime, and corporate officials responsible for committing criminal offenses, the
corporation responsible. The imposition of criminal responsibility is certainly a must
satisfy the two other elements of an error or flaw in the nature of the act and the
absence of a good reason for removal of criminal justification or an excuse.
Universitas Sumatera Utara
Banking Act already clearly set who can be held accountable criminally
responsible for criminal acts related to bank fraud, but has not been clearly set more
specific about excuses or justification for criminal banking. Banking Act also needs
to be revised related shift some tasks, functions, and authority of Bank Indonesia to
the Financial Services Authority after the issuance of Law No. 21 Year 2011 on the
FSA, as well as to highlight the application of ultimum remedium the enactment of
Law No. 10 of 1998.
Keywords: Criminal Responsibility, Crime Banking.
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., karena hanya dengan
rahmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini tepat pada
waktunya. Adapun judul tesis ini adalah “Pertanggungjawaban Pidana Dalam
Kejahatan Perbankan”. Penulisan tesis ini merupakan suatu persyaratan yang harus
dipenuhi untuk memperoleh gelar Magister dalam bidang Ilmu Hukum (MH)
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan
dorongan baik berupa masukan ataupun saran, sehingga penulisan tesis ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terima kasih yang
mendalam penulis sampaikan secara khusus kepada yang terhormat Bapak Prof. Dr.
Alvi Syahrin, S.H., M.S., selaku Pembimbing utama penulis, Bapak Dr. M. Hamdan,
S.H., M.H., selaku Pembimbing II penulis, dan Bapak Dr. Mahmul Siregar, S.H.,
M.Hum., selaku Pembimbing III penulis yang telah dengan tulus ikhlas memberikan
bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini.
Kemudian juga kepada Dosen Penguji yang terhormat Bapak Dr. Madiasa
Ablisar, S.H., M.S., dan Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, S.H., CN., M.Hum., yang
telah berkenan memberi masukan dan arahan yang konstruktif dalam penulisan tesis
ini sejak tahap kolokium, seminar hasil sampai pada tahap ujian tertutup sehingga
penulisan tesis ini menjadi lebih sempurna dan terarah.
Universitas Sumatera Utara
Dalam kesempatan ini penulis juga dengan tulus mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, MSC, (CTM), DTM & H. Sp. A (K),
selaku Rektor Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan
dan fasilitas kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
tesis ini.
2. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan
fasilitas kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis
ini.
3. Bapak Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H., selaku Ketua Program Magister Ilmu
Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan
fasilitas kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis
ini.
4. Bapak dan Ibu Guru Besar juga Dosen Pengajar pada Program Magister Ilmu
Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan
membimbing penulis.
5. Para pegawai/ karyawan pada Program Magister Ilmu Hukum Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara yang selalu membantu kelancaran dalam
hal manajemen administrasi yang dibutuhkan.
Sungguh rasanya suatu kebanggaan tersendiri dalam kesempatan ini penulis
juga turut menghaturkan sembah sujud dan ucapan terima kasih yang tak terhingga
Universitas Sumatera Utara
kepada Ayahanda Bapak Johan Syahputra dan Ibunda Risnawati yang telah
melahirkan, mengasuh, mendidik dan membesarkan penulis. Terima kasih juga
penulis ucapkan kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan penulisan tesis ini yang tidak dapat penulis ucapkan satu per satu.
Penulis berharap semoga semua bantuan dan kebaikan yang telah diberikan
kepada penulis mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT., agar selalu
dilimpahkan kebaikan, kesehatan dan rezeki yang melimpah kepada kita semua.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna,
namun tak ada salahnya jika penulis berharap kiranya tesis ini dapat memberikan
manfaat kepada semua pihak.
Medan,
Juni 2014
Penulis,
Yohana
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .......................................................................................
i
ABSTRACT ………………………………………………………..
iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP …………………………………..
viii
DAFTAR ISI ………………………………………………………
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………
1
B. Perumusan Masalah …………………………….
12
C. Tujuan Penelitian ……………………………….
12
D. Manfaat Penelitian ……………………………...
13
E. Keaslian Penelitian ……………………………...
13
F. Kerangka Teori dan Konsep
1. Kerangka Teori ……………………………...
15
2. Kerangka Konsep ……………………………
30
G. Metode Penelitian
BAB II
1. Jenis dan Sifat Penelitian ………...…………..
35
2. Sumber Bahan Hukum ……………………….
36
3. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ………....
38
4. Analisis Bahan Hukum ……………………….
39
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DALAM
TINDAK PIDANA PERIZINAN BANK
A. Perizinan Bank ……………………………………
41
B. Tindak Pidana Perizinan Bank …………………….
54
C. Pertanggungjawaban Pidana Dalam Tindak Pidana
Perizinan Bank ………….…………………………
64
Universitas Sumatera Utara
BAB III
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DALAM
TINDAK PIDANA RAHASIA BANK
A. Rahasia Bank ..……………………………………
73
B. Tindak Pidana Rahasia Bank …………………….
83
C. Pertanggungjawaban Pidana Dalam Tindak Pidana
Rahasia Bank ………….………………………….
BAB IV
88
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DALAM
TINDAK PIDANA USAHA BANK
A. Usaha Bank ………………………………………
97
B. Tindak Pidana Usaha Bank ……………………….
103
C. Pertanggungjawaban Pidana Dalam Tindak Pidana
Usaha Bank ………………………………………
BAB V
117
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DALAM
TINDAK PIDANA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
BANK
A. Pembinaan dan Pengawasan Bank ……………….
129
B. Tindak Pidana Pembinaan dan Pengawasan Bank ..
140
C. Pertanggungjawaban Pidana Dalam Tindak Pidana
Pembinaan dan Pengawasan Bank …………….….
BAB VI
145
PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………
161
B. Saran ……………………………………………..
163
Daftar Pustaka ………………………………………………………..
164
Universitas Sumatera Utara
TESIS
Oleh :
YOHANA
127005010/ HK
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
Universitas Sumatera Utara
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DALAM KEJAHATAN PERBANKAN
TESIS
(Disusun Untuk Memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum Pada Program Studi
Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara)
Oleh
YOHANA
127005010/ HK
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
Universitas Sumatera Utara
Telah diuji pada
Tanggal
:
02 Juli 2014
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua
: Prof. Dr. Alvi Syahrin, S.H., M.S.
Anggota
: 1. Dr. M. Hamdan, S.H., M.H.
2. Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.Hum.
3. Dr. Madiasa Ablisar, S.H., M.S.
4. Dr. T. Keizerina Devi Azwar, S.H., CN., M.Hum.
Universitas Sumatera Utara
HALAMAN PENGESAHAN
(Ujian Tesis)
JUDUL
: PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DALAM
KEJAHATAN PERBANKAN
NAMA MAHASISWA
: YOHANA
NOMOR POKOK
: 127005010
PROGRAM STUDI
: Ilmu Hukum
Menyetujui :
Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Alvi Syahrin, SH., MS.)
Ketua
(Dr. M. Hamdan, SH., MH.)
(Dr. Mahmul Siregar, SH., M.Hum.)
Anggota
Anggota
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Kehidupan perekonomian manusia pada saat ini erat kaitannya dengan dunia
perbankan. Perbankan berfungsi sebagai penopang untuk membantu kebutuhan hidup
manusia dengan cara menjalankan usaha bank. Undang-undang No. 10 Tahun 1998
tentang Perbankan mendefinisikan bank sebagai badan hukum yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan/ atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Jenis tindak pidana di dunia perbankan
adalah yang berkaitan dengan perizinan (tindak pidana bank gelap), rahasia bank,
usaha bank, serta pengawasan dan pembinaan bank. Terhadap keempat jenis tindak
pidana tersebut erat hubungannya dengan perbuatan yang mungkin dilakukan oleh
pengurus ataupun pegawai bank itu sendiri, sehingga bagaimana dengan
pertanggungjawaban oleh pihak bank. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pertanggungjawaban pidana dalam tindak
pidana perizinan bank; 2. Bagaimana pertanggungjawaban pidana dalam tindak
pidana rahasia bank; 3. Bagaimana pertanggungjawaban pidana dalam tindak pidana
usaha bank; dan 4. Bagaimana pertanggungjawaban pidana dalam tindak pidana
pembinaan dan pengawasan bank.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum dengan
menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan dalam melakukan
pengkajian pertanggungjawaban pidana dalam kejahatan perbankan. Sifat penelitian
adalah preskriptif, yaitu dengan mempelajari tujuan hukum, nilai-nilai keadilan,
validitas aturan hukum, konsep-konsep hukum dan norma-norma hukum. Kemudian
penelitian ini dibantu dengan ilmu terapan. Sebagai ilmu terapan, ilmu hukum
menetapkan standar prosedur, ketentuan-ketentuan dan rambu-rambu dalam
melaksanakan aturan hukum. Bahan hukum primer yang terinventarisasi terlebih
dahulu disistematisasikan sesuai dengan substansi yang di atur dengan
mempertimbangkan relevansinya terhadap rumusan masalah dan tujuan penelitian.
Melalui sistematisasi terhadap bahan hukum yang kompleks akan dapat ditemukan
norma hukumnya dan menerapkannya guna menyelesaikan problema hukum yang
dihadapi.
Dalam jenis tindak pidana perizinan bank, apabila dilakukan oleh badan
hukum berbentuk Perseroan Terbatas, Perserikatan, Yayasan atau Koperasi, maka
penuntutan terhadap badan-badan dimaksud dilakukan baik terhadap mereka yang
memberi perintah melakukan perbuatan itu atau yang bertindak sebagai pimpinan
Universitas Sumatera Utara
dalam perbuatan itu atau terhadap keduanya. Terhadap tindak pidana rahasia bank,
berlaku bentuk pertanggungjawaban pidana pengurus yang melakukan tindak pidana,
pengurus yang bertanggungjawab, meskipun korporasi terkait dengan tindak pidana
ini, maka tetap pengurus yang bersangkutan lah yang bertanggungjawab.
Pertanggungjawaban pidana atas terjadinya tindak pidana yang berkaitan dengan
usaha bank dapat dijatuhkan kepada anggota dewan komisaris, direksi, atau pegawai
bank yang dengan sengaja melakukan suatu tindak pidana sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 49 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Pembebanan
pertanggungjawaban pidana kepada korporasi dapat dilakukan dengan cara
mengidentifikasi tindak pidana yang dilakukan oleh orang yang mempunyai
hubungan langsung, status, dan/ atau otorita tertentu dari suatu korporasi. Hal yang
diidentifikasi adalah perbuatan, pelaku, pertanggungjawaban, serta kesalahan
korporasinya. Untuk tindak pidana pembinaan dan pengawasan bank, berlaku bentuk
pertanggungjawaban pidana pengurus yang melakukan tindak pidana, pengurus yang
bertanggungjawab serta korporasi yang melakukan tindak pidana, korporasi yang
bertanggungjawab. Pembebanan pertanggungjawaban pidana ini tentunya haruslah
memenuhi kedua unsur lainnya yakni adanya kesalahan atau sifat cela dalam
perbuatan tersebut serta tiadanya alasan penghapus pidana baik alasan pembenar
maupun alasan pemaaf.
Undang-Undang Perbankan sudah jelas mengatur siapa saja yang dapat
dimintai pertanggungjawaban pidana atas terjadinya tindak pidana terkait kejahatan
perbankan, akan tetapi belum jelas mengatur lebih spesifik mengenai alasan pemaaf
ataupun pembenar terhadap pelaku tindak pidana perbankan. Undang-Undang
Perbankan juga perlu dilakukan revisi terkait beralihnya beberapa tugas, fungsi, dan
wewenang Bank Indonesia kepada Otoritas Jasa Keuangan setelah dikeluarkannya
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK, serta guna menegaskan
berlakunya penerapan ultimum remedium dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1998
tentang Perbankan.
Kata Kunci : Pertanggungjawaban Pidana, Kejahatan Perbankan.
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Human economic life at this time is closely related to banking. Banking serves
as a crutch to help the needs of human life by running the bank business. Law No. 10
of 1998 defines a bank as a legal entity which collects funds from the public in the
form of savings and distribute them to the public in the form of loans and / or other
forms in order to improve the living standard of the people. Types of crime in the
banking world is related to licensing (the crime of illegal bank), bank secrecy, the
bank business, as well as the supervision and guidance of banks. The four types of
crimes are closely related to the actions that may be performed by officers or
employees of the bank itself, so what about the responsibility by the bank. The
problems discussed in this thesis are as follows: 1. How criminal responsibility in the
crime of bank licensing; 2. How criminal responsibility in the crime of bank secrecy;
3. How criminal responsibility in the crime of banking business; and 4. How criminal
responsibility in the crime of guidance and supervision of banks.
This type of research is conducted legal research by using the approach of
legislation in assessing criminal responsibility in banking crimes. The character of
research is prescriptive, i.e. by studying law purposes, the values of justice, the
validity of the rule of law, legal concepts and legal norms. Then this research assisted
with applied science. As an applied science, the science of law set the standard
procedures, rules and guidelines in implementing the rule of law. The primary legal
materials which be gathered in advance in accordance with the substance
systematized set to consider its relevance to the formulation of the problem and
research objectives. Systematization through the complex legal material would be
found legal norms and apply them to solve problems faced by law.
In this type of crime of bank licensing, if committed by a legal entity Limited
Liability Company, Union, Foundation or cooperative, then the prosecution against
the agencies referred to those who do good deeds that give orders or act as a leader
in the act or on both . Against the crime of bank secrecy, valid form of criminal
liability steward committing a crime, the board is responsible, even though the
corporation is associated with a criminal offense, the committee remains concerned
was responsible. Criminal responsibility for the occurrence of criminal offenses
relating to the business of the bank can be dropped to the commissioners, directors,
or employees of the bank who knowingly commit an offense referred to in Article 49
of Law No. 10 of 1998. The imposition of criminal responsibility to corporations can
be done by identifying the criminal acts committed by a person who has a direct
relationship, status, and / or specific authority of a corporation. It is an act that is
identified, actors, accountability, and corporate errors. For the crime of guidance
and supervision of banks, valid form of criminal responsibility steward committing a
crime, and corporate officials responsible for committing criminal offenses, the
corporation responsible. The imposition of criminal responsibility is certainly a must
satisfy the two other elements of an error or flaw in the nature of the act and the
absence of a good reason for removal of criminal justification or an excuse.
Universitas Sumatera Utara
Banking Act already clearly set who can be held accountable criminally
responsible for criminal acts related to bank fraud, but has not been clearly set more
specific about excuses or justification for criminal banking. Banking Act also needs
to be revised related shift some tasks, functions, and authority of Bank Indonesia to
the Financial Services Authority after the issuance of Law No. 21 Year 2011 on the
FSA, as well as to highlight the application of ultimum remedium the enactment of
Law No. 10 of 1998.
Keywords: Criminal Responsibility, Crime Banking.
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., karena hanya dengan
rahmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini tepat pada
waktunya. Adapun judul tesis ini adalah “Pertanggungjawaban Pidana Dalam
Kejahatan Perbankan”. Penulisan tesis ini merupakan suatu persyaratan yang harus
dipenuhi untuk memperoleh gelar Magister dalam bidang Ilmu Hukum (MH)
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan
dorongan baik berupa masukan ataupun saran, sehingga penulisan tesis ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terima kasih yang
mendalam penulis sampaikan secara khusus kepada yang terhormat Bapak Prof. Dr.
Alvi Syahrin, S.H., M.S., selaku Pembimbing utama penulis, Bapak Dr. M. Hamdan,
S.H., M.H., selaku Pembimbing II penulis, dan Bapak Dr. Mahmul Siregar, S.H.,
M.Hum., selaku Pembimbing III penulis yang telah dengan tulus ikhlas memberikan
bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini.
Kemudian juga kepada Dosen Penguji yang terhormat Bapak Dr. Madiasa
Ablisar, S.H., M.S., dan Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, S.H., CN., M.Hum., yang
telah berkenan memberi masukan dan arahan yang konstruktif dalam penulisan tesis
ini sejak tahap kolokium, seminar hasil sampai pada tahap ujian tertutup sehingga
penulisan tesis ini menjadi lebih sempurna dan terarah.
Universitas Sumatera Utara
Dalam kesempatan ini penulis juga dengan tulus mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, MSC, (CTM), DTM & H. Sp. A (K),
selaku Rektor Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan
dan fasilitas kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
tesis ini.
2. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan
fasilitas kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis
ini.
3. Bapak Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H., selaku Ketua Program Magister Ilmu
Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan
fasilitas kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis
ini.
4. Bapak dan Ibu Guru Besar juga Dosen Pengajar pada Program Magister Ilmu
Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan
membimbing penulis.
5. Para pegawai/ karyawan pada Program Magister Ilmu Hukum Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara yang selalu membantu kelancaran dalam
hal manajemen administrasi yang dibutuhkan.
Sungguh rasanya suatu kebanggaan tersendiri dalam kesempatan ini penulis
juga turut menghaturkan sembah sujud dan ucapan terima kasih yang tak terhingga
Universitas Sumatera Utara
kepada Ayahanda Bapak Johan Syahputra dan Ibunda Risnawati yang telah
melahirkan, mengasuh, mendidik dan membesarkan penulis. Terima kasih juga
penulis ucapkan kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan penulisan tesis ini yang tidak dapat penulis ucapkan satu per satu.
Penulis berharap semoga semua bantuan dan kebaikan yang telah diberikan
kepada penulis mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT., agar selalu
dilimpahkan kebaikan, kesehatan dan rezeki yang melimpah kepada kita semua.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna,
namun tak ada salahnya jika penulis berharap kiranya tesis ini dapat memberikan
manfaat kepada semua pihak.
Medan,
Juni 2014
Penulis,
Yohana
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .......................................................................................
i
ABSTRACT ………………………………………………………..
iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP …………………………………..
viii
DAFTAR ISI ………………………………………………………
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………
1
B. Perumusan Masalah …………………………….
12
C. Tujuan Penelitian ……………………………….
12
D. Manfaat Penelitian ……………………………...
13
E. Keaslian Penelitian ……………………………...
13
F. Kerangka Teori dan Konsep
1. Kerangka Teori ……………………………...
15
2. Kerangka Konsep ……………………………
30
G. Metode Penelitian
BAB II
1. Jenis dan Sifat Penelitian ………...…………..
35
2. Sumber Bahan Hukum ……………………….
36
3. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ………....
38
4. Analisis Bahan Hukum ……………………….
39
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DALAM
TINDAK PIDANA PERIZINAN BANK
A. Perizinan Bank ……………………………………
41
B. Tindak Pidana Perizinan Bank …………………….
54
C. Pertanggungjawaban Pidana Dalam Tindak Pidana
Perizinan Bank ………….…………………………
64
Universitas Sumatera Utara
BAB III
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DALAM
TINDAK PIDANA RAHASIA BANK
A. Rahasia Bank ..……………………………………
73
B. Tindak Pidana Rahasia Bank …………………….
83
C. Pertanggungjawaban Pidana Dalam Tindak Pidana
Rahasia Bank ………….………………………….
BAB IV
88
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DALAM
TINDAK PIDANA USAHA BANK
A. Usaha Bank ………………………………………
97
B. Tindak Pidana Usaha Bank ……………………….
103
C. Pertanggungjawaban Pidana Dalam Tindak Pidana
Usaha Bank ………………………………………
BAB V
117
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DALAM
TINDAK PIDANA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
BANK
A. Pembinaan dan Pengawasan Bank ……………….
129
B. Tindak Pidana Pembinaan dan Pengawasan Bank ..
140
C. Pertanggungjawaban Pidana Dalam Tindak Pidana
Pembinaan dan Pengawasan Bank …………….….
BAB VI
145
PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………
161
B. Saran ……………………………………………..
163
Daftar Pustaka ………………………………………………………..
164
Universitas Sumatera Utara