Kearifan Lokal Tradisi Bertani Padi Pada Masyarakat Batak Toba Di Baktiraja: Kajian Antropolinguistik

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Keragaman suatu kebudayaan sangat dipengaruhi oleh keragaman ekologi

dankeragaman ekosistem dimana suatu komunitas tersebut berada. Beragamnya keadaan
tersebutakan mengkondisikan masyarakat dan pemanfaatan sumber daya alam pada
lingkungandi mana mereka tempati. Sebagai komponen lingkungan, tumbuhan secara
langsungmempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan suatu masyarakat,
khususnyauntuk bahan pangan. Pangan untuk kebutuhan jasmani.
Kearifan lokal budaya masyarakat di suatu daerah tertentu dapat dilihat sejauh
manamasyarakat itu mampu menangkap simbol yang dimaksudkan oleh alam tumbuhtumbuhanuntuk dapat dimanfaatkan dalam upacara ritual. Simbol-simbol yang ada cenderung
untuk dimengerti oleh warganya berdasarkan atas konsep atau nilai-nilai yang mempunyai
arti luhurdalam jangka yang panjang.
Tradisi bertani padi pada hakikatnya merupakan warisan leluhur bangsa Indonesia
yang terdapat di berbagai daerah dan di berbagai etnik di Indonesia dengan berbagai variasi
istilah dan penerapannya. Meskipun istilah dan penerapannya bervariasi, pada hakikatnya
semua yang menyangkut tradisi menanam padi selalu berkaitan dengan ritual-ritual uapacara

adat dan gotong royong.
Pangan pokok adalah makanan yang dijadikan sebagai makanan sumber karbohidrat yang
sering dikonsumsi oleh masyarakat setempat.Masyarakat Batak Toba di Kecamatan Baktiraja
ini di setiap desa tersebar berbagai jenis tumbuhan yang dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari sebagai bahan pangan.
Padi merupakan tumbuhan yang sangat dimuliakan oleh masyarakat etnis Batak
Toba.Sejak dahulu dari awal penanaman padi sampai hasil panennya masyarakat memiliki
ritua-ritual tertentu ketika sulit mendapatkan beras untuk dimakan.Terdorong untuk
memenuhi kebutuhan akan jasmaninya, maka masyarakat berusahauntuk memanfaatan
tumbuhan yang ada di sekitarnya.

Universitas Sumatera Utara

Dalam hal ini pemanfaatan tumbuhan untuk pangan oleh masyarakat etnis Batak Toba
diperoleh melalui pewarisan orangtua kepada anak-anaknya melalui pengolahan bahan-bahan
pangan sumber karbohidrat tersebut setiap harinya. Masyarakat di Kecamatan Baktiraja
memiliki banyak keanekaragaman pangan, masyarakatnya masih tergolong tradisional karena
masih ada masyarakat yang mengkonsumsi pangan selain padi.Sekarang kearifan lokal
menanam padi sudah semakin memudar karena kemajuan tekhnologi yang semakin maju dan
semakin majunya pemikiran masyarakat saat ini.

Kegiatan tradisi bertani padi ini harus tetap dilaksanakan pada kehidupan masyarakat agar
hasil mata pencaharian tetap ada dan kearifan lokal ritual menanam padi tetap ada sampai
seterusnya. Hal ini pulalah yang melatarbelakangi penulis meneliti tradisi menanam padi di
daerah Baktiraja. Walaupunsudah memudar tapi sampai saat ini masih ada dijalankan upacara
atau tradisi menanam padi dan teknik pengolahan padinya pun masih tradisional di daerah
Baktiraja.

1.2

Rumusan Masalah
Perumusan masalah sangat penting bagi pembuatan proposal skripsi ini, karena

dengan adanya perumusan masalah ini maka deskripsi masalah akan terarah sehingga
hasilnya dapat dipahami dan dimengerti oleh pembaca. Masalah merupakan suatu bentuk
pertanyaan yang memerlukan penyelesaian atau pemecahan. Perumusan masalah biasanya
berupa kalimat pertanyaan yang dapat menarik dan menggugah perhatian.
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam tulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana tahapan bertani padi pada masyarakat Batak Tobadi Baktiraja?
2. Ritual-ritual dan mantraapa yang terdapat pada sistem bertani padi pada masyarakat
Batak Tobadi Baktiraja ?

3. Kearifan lokal apa yang terdapat dalam tradisi bertani padi pada masyarakat Batak
Tobadi Baktiraja?

Universitas Sumatera Utara

1.3

Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan tahapan bertani padi pada masyarakat etnis Batak Toba di
Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan.
2. Mendeskripsikan ritual-ritual dan mantra bertani padi masyarakat etnis Batak Toba di
Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan.
3. Mendeskripsikan kearifan lokal etnis Batak Toba terhadap tradisi bertani padi di
Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan.

1.4

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian tradisi mata pencaharian menanam padi akan memberikan manfaat


bagi masyarakat dan manfaat teoritis tradisi lisan. Manfaat bagi masyarakat berkenaan
dengan memungkinkan hasil penelitian ini dapat diterapkan dalam masyarakat untuk
meningkatkan partisipasi msyarakat dalam membangun dan tetap melestarikan tradisi
menanam padi, sedangkan manfaat teoritis berkenaan pada bidang keilmuan.

Manfaat penelitian adalah sebagai berikut :
1. Sebagai refrensi kepustakaan khususnya mengenai Kearifan Lokal bertani padi pada
masyarakat Batak Toba.
2. Bermanfaat bagi masyarakat, khususnya bagi generasi muda untuk memotivasi
mereka mengenai tradisi bertani padi.
3. Bermanfaat bagi orang tua mengajarkan tradisi bertani padi pada generasi muda, dan
bermanfaat untuk tetap menjaga kearifan lokal tradisi menanam padi.
4. Dokumentasi kearifan lokal dalam hal mata pencaharian bertani padi pada
Departeman Sastra Daerah FIB USU.

Universitas Sumatera Utara