WORD AKUNTANSI NIRLABA FIX 2

AKUNTANSI NIRLABA
YCAB FOUNDATION

D
I
S
U
S
U
N

KELOMPOK
DIMITRI

(160522044 )

VERONIKA NAIBAHO

(160522045 )

HORI MARIANA


(160522047)

RIA MELINA DEBORA S

(160522042)

Departemen Akuntansi
Program Ekstensi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara
Medan

YCAB FOUNDATION

1. LATAR BELAKANG
YCAB ini adalah sebuah organisasi non-profit yang berfokus pada pembangunan anak muda dan
bertujuan untuk memungkinkan pemuda yang kurang mampu untuk mandiri melalui gaya hidup
sehat,pendidikan,dan pemberdayaan ekonomi. Nama organisasi YCAB, merupakan singkatan
dari yayasan cinta anak bangsa. didasari kata “cinta”, YCAB ingin terus mencintai sebagian

kecil dari anak-anak bangsa. kata “cinta” ini kami wujudkan dengan memberikan harapan dan
kesempatan untuk anak muda pra-sejahtera.
Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) lahir dari rahim kegundahan seorang ibu terhadap pola
tumbuh kembang anak (remaja) yang terancam oleh tidak sehatnya lingkungan sosial. Ibu itu
bernama Veronica Colondam. Ia mendirikan YCAB ketika ia telah memiliki 2 anak pada usianya
yang ke 26, tahun 1999. Sebagai ibu, ia khawatir pertumbuhan anaknya terganggu akibat “tren”
penggunaan narkoba di kalangan remaja. Berdasarkan kekhawatiran itu dan obrolan dengan
sesama ibu, maka ia dirikan YCAB yang awalnya fokus untuk mengedukasi remaja dari bahaya
narkoba.
YCAB Foundation berdiri tahun 1999. YCAB adalah produk dari hasil perjalanan spiritual saya
untuk memaknai hidup. Ketika memasuki usia yang ke-26, saya mulai memikirkan apa arti hidup
dan bagaimana memaknai keberadaan saya di dunia ini, dan untuk menjawab pertanyaan
“Howdo you want to be remembered?” Hal itu menghempas saya masuk dalam delapan belas
bulan kontemplasi untuk merumuskan apa yang saya harus lakukan dalam hidup ini supaya saya
dapat membawa makna abadi lewat eksistensi sementara di dunia ini. Pertanyaan eksistensial
dicampur dengan keprihatinan saya sebagai ibu dari dua anak yang masih kecil membuat YCAB
memiliki reason to exist. Saya mulai berpikir saat itu, bahwa salah satu hal yang ditakutkan oleh
setiap orangtua adalah anak-anak yang tergoda narkoba atau masuk dalam pergaulan yang salah.

Kemudian, selanjutnya saya berpikir bagaimana caranya melindungi anak-anak dari faktor risiko

ini. Di penghujung kontemplasi, lahirlah YCAB Foundation. Kami memulai kegiatan kami
dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang mengedukasi remaja tentang bahaya narkoba
termasuk HIV/AIDS dan kemudian bergulir masuk ke ranah pacaran sehat. Remaja menjadi
target kami karena kami percaya untuk menjadi sebuah negara yang besar dan kuat, generasi
muda adalah penerus dari legacyIndonesia yang harus dibangun dan diberdayakan. Bukan saja
menjadi mandiri dalam pemikiran dan secara ekonomi, tapi mereka pun harus diinspirasi untuk
berbuat sesuatu yang nyata yang memberikan manfaat bagi sekitarnya.
Kemudian seiring berjalannya waktu, YCAB Foundation terus berkembang seperti sekarang,
fokus pada bidang “youth development” untuk memandirikan remaja Indonesia melalui tiga
pilar: kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi. Sebagai sebuah social entreprise,
YCAB juga memiliki sejumlah unit bisnis (profit center), seperti Yada Indonesia, Beauty Inc,
dan Terrazone, yang menopang kelangsungan YCAB Foundation, khususnya untuk manajemen
dan operasional. Konsep ini dilandasi prinsip bahwa 100% dana yang kami terima dari
mitra/sponsor dialokasikan untuk program. Bersama unit bisnis kami, YCAB shares
resourcesdengan unit bisnis sehingga beban YCAB Foundation menjadi slim. Itulah sebabnya,
100% donasi publik yang masuk lewat online, bank transfer, atau melalui programprogram fundraising kita gunakan hanya untuk program.
YCAB Foundation terus berkembang membantu masyarakat Indonesia melalui tiga pilar
programnya:Healthy Lifestyle Promotion (HeLP), House of Learning andDevelopment (HoLD)
atau disebut Rumah Belajar, dan Hands-on Operation for Entrepreneurship (HOpE) yang terdiri
dari pengembangan kewirausahaan siswa Rumah Belajar serta microfinance. Perkembangan

YCAB Foundation seperti sekarang ini awalnya berangkat dari program kampanye anti-narkoba
ke sekolah-sekolah pada tahun 1999 (HeLP). Kemudian, tahun 2003, kami mendirikan program
Rumah Belajar (HoLD) untuk memberi pendidikan bagi remaja putus sekolah dan prasejahtera,
dilatarbelakangi oleh banyaknya anak dari kalangan pra-sejahtera yang terlibat dalam
perdagangan narkoba. Data ILO tahun 2004 menyatakan bahwa 92,8% anak jalanan terlibat
dalam perdagangan narkoba.
Pada 2009, kami memulai program microfinance yang memberikan pinjaman modal usaha
kepada ibu-ibu pra sejahtera, untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya sehingga

pendidikan anak-anak mereka pun terjamin. Program microfinance kami, tidak seperti
program microfinance pada umumnya, dilatarbelakangi oleh banyaknya siswa Rumah Belajar
yang tidak melanjutkan pendidikannya karena harus membantu perekonomian keluarga. Oleh
karena itu, pinjaman modal kami bersyaratkan pendidikan: education-linked microfinance, yang
mengharuskan anak-anak dari para ibu-ibu klien microfinance bersekolah, atau ibu-ibu tersebut
mengajak anak-anak di sekitar mereka yang putus sekolah untuk belajar di Rumah Belajar
YCAB Foundation.
Kalau mau jadi klien microfinance YCAB ini, maka anak calon klien ini harus sekolah. Kalau
anaknya tidak mau disekolahkan ke sekolah umum, maka mereka bisa mengirimkan anaknya
untuk sekolah di Rumah Belajar. Jadi, kami mensyaratkan pendidikan untuk jadi anggota.
Pinjaman yang diberikan ke peminjam dalam bentuk group loan dengan minimal 10-12 orang.

Untuk meminjamkan uang yang kedua kali, grup ini harus membawa satu anak lagi untuk
disekolahkan.
Visi : Menyebarkan cinta dan membantu anak muda dengan harapan dan peluang
Misi : Membantu anak-anak muda untuk terus mandiri melalui program pengembangan anak
muda yang menyeluruh dengan edukasi dan akses finansial yang memadai.
Mengimplementasikan pendekatan yang inklusif dan inovatif demi memberi hasil yang
nyata dan dampakyang terukur.
Mengembangkan kemitraan publik-pribadi untuk menginspirasi dan membantu organisasi
lain yang sevisi

LOKASI KANTOR PUSAT


YCAB Foundation (Yayasan Cinta Anak Bangsa)
Jl, Surya Mandala No.8D, Kedoya
Jakarta Barat 11520 - Indonesia
(+62) 21 5835 5000 (Hunting) (+62) 21 5835 5001 [email protected]




Sumber Informasi YCAB dari website resmi www.ycabfoundation.org

2. Struktur Organisasi

Founder/CEO

Veronica Colondam
Veronica Colondam mendirikan YCAB di tahun
1999 dan menjadi perusahaan sosial dengan
berdirinya beberapa unit usaha termasuk
Koperasi dan berbagai perusahaan di awal
tahun 2000. Melalui unit usahanya, YCAB
menjadi cukup berkesinambungan dengan
membagi beban sumber dayanya. Ini adalah
model
bisnis
yang sustainableyang
memampukan YCAB menjangkau lebih dari
tiga juta remaja. Hal ini dicapai melalui
pemberdayaan dalam bidang pendidikan dan

ekonomi untuk remaja kurang mampu dan
keluarganya.
YCAB
berharap
dapat
menjangkau lima juta remaja di tahun 2020
dan menargetkan pengumpulan dana
lewat Impact Investmentsebesar U$ 50 juta
untuk menjalankan program kredit mikro
bersyarat, di mana pendidikan menjadi
prasyarat peminjaman.

DEWAN DIREKSI (BOARD OF DIRECTORS)

Presiden Direksi

Dr. Agr. Wayah S. Wiroto

Saat ini sedang memegang posisi senior di
General Electric, Indonesia. Sebelumnya,

beliau adalah Corporate Planning and Learning
Director di PT Multistrada Arah Sarana Tbk
(2011 – 2014), mengawasi pengembangan
bisnis yang terus berjalan sekaligus mengawasi
Multistrada Corporate University yang kini
berada di bawah naungan YCAB sebagai salah
satu Community College.
Beliau mengawali kemitraannya bersama YCAB
ketika masih menjabat sebagai Marketing
Director
and
Vice
Rector
untuk
Internationalisation
and
Collaboration
di
Universitas BINUS (2003 – 2010).


Philmon Tanuri

Wakil Direksi
Beliau

Wakil Direksi & Ketua
Dewan Penasehat
Muda

kini adalah junior di UC Berkeley,
mengambil gelar ganda di bidang
Administrasi Ekonomi dan Bisnis, dengan
perkiraan tahun kelulusan di 2017. Di
samping tanggung jawabnya untuk YCAB
International Inc. sebagai Wakil Presiden,
beliau juga menjabat President of
Berkeley Indonesian Student Association
(BISA) dan Operations Manager and
Consultant untuk Voyager Consulting,
sebuah klub konsultasi di kampus yang

membantu perusahaan teknologi yang
tumbuh pesat dan 500 perusahaan
Fortune.

Michael Mitterlehner

Michael memiliki gelar MSc di Administrasi
Bisnis Internasional dari Vienna University of
Economics and Business Administrations dan
gelar
Master
CEMS
di
Manajemen
Internasional dari HEC Paris.
Michael telah aktif bersama YCAB sejak beliau
menghabiskan banyak waktu bersama tim
YCAB di tengah cuti panjang hingga akhirnya
beliau bekerja sama dengan organisasiorganisasi sosial di berbagai belahan dunia.


Bendahara

M. Arsjad Rasjid P. M
Semangat dalam edukasi dan kecintaannya
untuk menciptakan perubahan menjadi
motivasinya untuk bergabung dengan tim
YCAB International untuk membantu YCAB
tumbuh secara global.

Sekretaris

Adrian Widjaja

Semua berawal ketika Adrian membantu anak
kurang mampu dalam menyiapkan ujian
akhir

sebuah
pengalaman
yang
menggerakkan
semangatnya
dalam
mengajar. Beliau lalu mendedikasikan 9
tahun hidupnya sebagai guru les dan
pengajar SMA. Ketika sekolah tempat dia
mengajar tahu Adrian juga memiliki
keahlian di bidang teknologi, mereka
menawarkan
tantangan
baru
untuk
membangun sistem yang terkomputerisasi
untuk seluruh organisasi

KOMITE EKSEKUTIF (EXECUTIVE TEAM)
Sekretaris Jenderal

Muhammad Farhan
Muhammad Farhan adalah seorang penyiar ternama
Indonesia, yang dikenal melalui karirnya di sejumlah
televisi dan radio di Indonesia.Ia membantu YCAB
sebagai duta, penasehat, juga sebagai sahabat untuk
organisasi ini, dan sering menjadi sosok representatif di
panggung acara-acara yang diselenggarakan oleh
YCAB.

Bendahara

Evensius Go
Even adalah seorang warga negara Indonesia. Saat ini
ia menjabat sebagai Kepala Bagian Pajak &
Keuangan Perusahaan untuk PT Multistrada
Arah Sarana Tbk, perusahaan independen
manufaktur ban terbesar kedua di Indonesia,
sebuah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.

Direktur Teknologi
Informasi
(Chief
Information
Officer)

Anton Suwoto

Setelah meraih gelar Sarjana pada jurusan Ilmu Komputer dari
Universitas Binus, Anton bergabung dengan YCAB
pada tahun 2000. Tak lama setelah itu, ia menjadi
Manajer IT di tahun 2003.

Direktur Pelaksana
Operasional
(Chief
Operating
Officer)

Firza Imam Putra

Sebelum bergabung dengan YCAB pada tahun 2008, Firza
memegang beberapa jabatan manajerial dalam lini agrikultur,
properti dan industrievent organizing. Ia merupakan pemikir
strategis yang memiliki jiwa wirausaha yang besar. Pertemuan
pertamanya dengan YCAB dimulai saat ia menjadi
sukarelawan beberapa tahun sebelum ia bergabung menjadi
Manajer Program. Di YCAB ia menemukan kecintaan yang
besar untuk memberdayakan anak-anak kurang mampu.Dalam
kurun waktu 5 tahun, Firza naik dari level eksekutif menjadi
senior di YCAB.

Direktur Pelaksana
Strategis
(Chief
Strategy
Officer)

Mario Montino

Mario selalu memiliki kecintaan besar dalam membantu anakanak kurang mampu. Mario pertama kali berjumpa dengan
YCAB di tahun 2014, ketika ia menjadi bagian dari tim
konsultan yang membantu YCAB memperbarui strategi
keuangan tanpa dipungut biaya. Dua tahun kemudian ia
memutuskan untuk bergabung bersama YCAB sebagai
Direktur Pelaksana Strategis. Perannya mencakup perumusan
strategi dan eksekusi untuk YCAB beserta sejumlah unit
bisnisnya untuk mencapai visi perusahaan di kemudian hari.

Direktur Pelaksana
Keuangan
(Chief Financial
Officer)

Milanny Halim

Pada tahun 2000, Lanny menjadi lulusan terbaik dalam
mendapatkan gelar pada jurusan Teknik Mesin di
Universitas Minnesota, Amerika Serikat. Bermodalkan
perhatian besar terhadap isu-isu pembangunan, hingga
mengikuti panggilan hidupnya untuk mengabdi dan
bertekad membuat perubahan pada dunia Lanny
memutuskan untuk berkarir di lini nirlaba dan bergabung
dengan YCAB pada tahun 2005. Perannya begitu penting
dalam Diplomasi Internasional oleh YCAB, di mana ia
menjadi representatif YCAB di beberapa konvensi oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ia juga dipercaya sebagai
pimpinan sejumlah proyek inisiatif tri-sektor yang
melibatkan badan pemerintahan, organisasi nirlaba
internasional dan perusahaan multinasional seperti
Chevron. Kegemarannya berkutat dengan angka-angka
telah menjadikannya sebagai dalang di balik program
investasi sosial dan proses modelling yang dilakukan oleh
YCAB.

Direktur Pelaksana

Moni Rejeki

Administrasi
(Chief
Administrative
Officer)
Moni Rejeki bergabung dengan YCAB pada tahun 2005
dalam Departemen Kampanye, sebelum akhirnya ia ditunjuk
sebagai Direktur Departemen HoLD. Sejak tahun 2008, ia
bekerja sebagai Pelaksana Administratif YCAB. Sebelum
bergabung dengan YCAB, ia sempat memegang berbagai
jabatan di industri pemasaran dan keuangan, yaitu di salah
satu perusahaan penyedia jasa keamanan terbesar di
Indonesia, Trimegah Security. Ia memiliki gelar di jurusan
Ekonomi dari Universitas Tarumanegara, Jakarta.

Kepala Bagian
Keuangan
Mikro (Head
of
Microfinance)

Dominikus Rahmat

Rahmat bergabung dengan YCAB sejak tahun 2009 sebagai
Kepala Bagian Keuangan Mikro, di bawah divisi HOpE.
Sebelum itu, ia bekerja dengan salah satu organisasi
keuangan mikro terbesar di Indonesia sejak tahun 2002. Di
sana ia berhasil mengumpulkan portfolio dalam bidang
keuangan dan memegang kendali dalam hal operasional. Ia
meraih gelar Sarjana Pendidikan dari Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.

3. Program YCAB
Kami membantu (HeLP) generasi muda, menjaga (HoLD) mereka untuk beberapa waktu
sambil memberi pengajaran dan harapan (HOpE) dalam hidup mereka.

Di YCAB, pendidikan menjadi dasar dari 3 program lainnya, karena kami percaya kekuatan
pendidikan dalam mengubah hidup seseorang. Kami percaya bahwa pendidikan memiliki peran
yang sangat penting dalam mengubah masyarakat dan dalam skala lebih besar, sebuah bangsa.
Pendidikan itu sangat baik, namun tidak akan berarti apa-apa jika tidak mampu menopang
kehidupan seseorang. Kami menargetkan untuk memberikan pembinaan generasi muda yang
menyeluruh, di mana pendidikan bertemu dengan akses terhadap ekonomi dan pada akhirnya
melahirkan kemandirian sejati dalam cara-cara yang berkesinambungan. Kemandirian adalah
esensi utama dari sebuah pembangunan

HELP
Healthy Lifestyle Promotion (HeLP). HeLP adalah pilar pertama YCAB yang mempromosikan
gaya hidup sehat kepada remaja di sekolah. Program ini bermula dari kampanye anti narkoba dan
HIV/AIDS dan kemudian berkembang menjadi program-program kepemimpinan remaja dan
penggiatan remaja untuk berbuat sesuatu yang positif dalam hidupnya melalui program
dosomething. Setiap tahun, HeLP menjangkau lebih dari 120.000 remaja melalui program teman
sebaya yang dikenal dengan program Ripple.

Program peer-to-peer kami memberikan edukasi akan gaya hidup sehat dan pelatihan
keterampilan hidup yang diterapkan di sekolah. Anak-anak muda didorong untuk ikut serta
dalam kegiatan-kegiatan positif, dan ketika telah terlatih maka akan dikirim untuk menjadi peer
trainers untuk mengajarkan kelompok-kelompok lainnya agar menjadi peer educators, sehingga
pada akhirnya menciptakan efek yang menyebar dan terus-menerus.
Kami menawarkan jasa bimbingan, yang dipimpin oleh pembimbing-pembimbing terlatih dan
tersertifikasi dalam bidang masalah-masalah anak muda, juga kepada perusahaan. Tujuan dari
bimbingan ini adalah untuk membantu generasi muda menggapai titik balik mereka, agar
nantinya bisa menjalani perilaku gaya hidup baru.

HOLD
House of Learning and Development (HoLD).

HoLD berfokus pada kesetaraan pendidikan dasar dan kursus keterampilan lanjutan. Anak-anak
muda akan diajarkan matematika dasar, bahasa Inggris, agama, geografi dan sains. Pelatihan
lapangan pekerjaan kami dirancang agar cocok dengan bidang industri sebagai berikut: tata
rambut dan kecantikan, mekanik sepeda motor, perbaikan alat elektronik, dan kecakapan
menjahit.
Pendidikan bersubsidi diberikan dengan biaya Rp 10.000/bulan (US$1/bulan) untuk setiap siswa
di semua program.
HoLD adalah program Rumah Belajar yang didirikan pertama kali di tahun 2003. Remaja putus
sekolah dan mereka yang mau melanjutkan pendidikan dapat mendaftar untuk mengambil
program Paket A,B,C. Rumah Belajar juga menyediakan Lab Komputer dan Lab Bahasa Inggris
yang diwajibkan bagi semua murid program Paket, namun terbuka bagi masyarakat umum
lainnya. Sampai saat ini, ada 47 Rumah Belajar yang beroperasi di lebih dari 30 kota dan kota
kabupaten di Indonsia memberikan kesempatan pendidikan kepada lebih dari 5.000 remaja yang
ingin melanjutkan sekolah. Dari 47 Rumah Belajar terdapat 5 unit Mobil Belajar yang
merupakan lab komputer keliling yang melayani murid di daerah kumuh dan tertinggal.

HOPE
Hands-on Operation for Entrepreneurship (HOpE).

Program Kewirausahaan HOpE telah memberikan kredit mikro untuk membantu perolehan
pendidikan, lebih dari 235 ribu anak-anak muda telah merasakan dampaknya. Pendapatan dari
kredit mikro digunakan untuk mendanai pusat pembelajaran dan lapangan kerja kami. Program
penanaman modal kami juga telah membantu 154 anak-anak muda kurang mampu yang
menunjukkan keterampilan wirausaha dalam membangun bisnis kecil-kecilan mereka.
Pusat Lapangan Pekerjaan HOpE bergerak untuk membantu Rumah Belajar (HoLD) dan
program-program yang berkaitan dengan pencarian lapangan pekerjaan, melalui seminar
kesiapan bekerja yang menawarkan panduan dalam menulis resume, teknik wawancara, sikap
dan perilaku yang harus dimiliki, dan bagaimana cara berpakaian yang baik. Selain itu, kami
juga menyediakan akses terhadap kesempatan kerja melalui portal lowongan kerja.
HOpE adalah pilar pemberdayaan ekonomi dan pendidikan vokasi melalui Rumah Ketrampilan
yang tersebar di lima lokasi di wilayah Jabodatabek. Pemberdayaan ekonomi yang diberikan
kepada lulusan Rumah Belajar dan ibu dari murid Rumah Belajar dalam bentuk bantuan kredit
mikro untuk meningkatkan penghasilan keluarga. Pemberdayaan ekonomi yang diberikan kepada
lulusan Rumah Belajar biasanya berupa pendidikan untuk meningkatkan kesiapan kerja dan
kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan. Program kredit mikro untuk Ibu dilaksanakan oleh
Koperasi YCAB. Rumah Ketrampilan menawarkan 5 jenis ketrampilan vokasi yaitu: menjahit
(Rumah Menjahit), reparasi elektronik (Rumah Teknik), salon (Rumah Cantik), montir (Rumah
Mekanik) dan hospitality untuk ketrampilan melayani di restoran.

4. Wujud Pengabdian Ycab Bersama Partner
Melalui program CSR-nya, Samsung memiliki sebuah program yang bertujuan untuk membantu
remaja yang kurang beruntung, untuk dapat meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih
tinggi. Dan dari latar belakang inlah, Samsung membuat Rumah Belajar Samsung, bekerjasama
dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB).
Lauching Rumah Belajar Samsung yang diadakan di Tanjung Murawa, kota Medan tanggal 27
dan 28 Oktober 2014. Syarat mereka yang direkrut adalah anak putus sekolah minimal tingkat
SLTP atau SMA tidak tamat. Kemudian berasal dari keluarga tak mampu yang harus dibuktikan

dengan surat keterangan tak mampu (miskin). Anak putus sekolah tapi berasal dari keluarga
mampu tak diterima di sini
Target pesertanya adalah mereka yang terdiri dari usia 17-24 tahun. Usia-usia di mana sebagian
dari mereka sedang mengalami berbagai konflik atau kebimbangan hati. Dan jika ada sebuah
kondisi di mana mereka tertekan, tentu akan dengan mudahnya memengaruhi segala
aktivitasnya. Namun, di usia tersebut banyak juga yang produktif bahkan mampu mencapai apa
yang diharapkannya asalkan program atau materinya tepat sasaran

5. Sumber Pendanaan Organisasi
Sejak tahun 2009, sebanyak 100% dari donasi publik secara langsung dialokasikan untuk
mendukung program-program YCAB. Hal ini dimungkinkan karena sejumlah unit bisnis YCAB,
termasuk pihak-pihak yang memberikan servis keuangan mikro yang berbasis keuntungan
maupun tidak, telah membantu YCAB dengan membagi sumber daya dan servisnya. Sehingga
setiap pundi-pundi uang yang telah terkumpul, akan diterima langsung oleh mereka yang
membutuhkan.
Dukungan dari sejumlah bisnis unit YCAB dan Koperasi YCAB (YCAB Cooperative), telah
memberikan kesempatan kepada YCAB untuk mengelola program-program bebas agenda
ataupun situasi yang dikendalikan oleh penyumbang dana. Dan untuk menjamin bahwa program-

program tersebut stabil secara finansial, pendanaan utama YCAB berasal dari berbagai macam
sumber seperti di bawah ini:


online (http://www.ycabfoundation.org/id/dukung-kami/donasi/#gf_10)



Kemitraan: dengan sponsor korporat, penyumbang dana perseorangan, maupun investor
sosial



Investasti langsung: pada program investasi sosial kami, sehingga memberikan
pengembalian modal yang sesuai dengan angka pasar, dengan periode pengembalian 5
tahun



Sumber internal: dari beberapa mitra, unit bisnis, maupun anggota pendiri



Hibah: dari perusahaan non-profit berskala besar dan atau lembaga pengembangan
internasional



Investor perantara: perusahaan pemberi modal (venture capital), institusi finansial yang
berfokus pada pembangunan masyarakat, organisasi venture philanthropy, lembaga sosial
dan lembaga pemberi pinjaman nirlaba, pemberi modal untuk usaha kecil menengah, dan
investor yang memiliki tanggung jawab sosial.

6. Tantangan yang dihadapi
1. Sulit untuk menemukan SDM yang berkompetensi dan punya hati. Kalau di yayasan, hati
yang akan teruji. Kerja di yayasan adalah kerja yang separuh pengabdian dan separuhnya
lagi membutuhkan kemampuan profesional. Jika hanya mengharap paycheck dari bekerja
di yayasan, maka pasti tidak akan bertahan diman Waktu yang akan menjawabnya.
2. Di era kemajuan teknologi informasi, kami menyadari bahwa kami harus masuk
ke online yang akan berpotensi meningkatkan skala partisipasi siswa-siswa dalam
program kampanye kesehatan, misalnya. Namun, masalah selanjutnya adalah bagaimana
mengukur hasil training online.

7. Ringkasan Keuangan 2015


Sebagai Lembaga Sosial, YCAB telah mengembangkan aset dan pendapatan sejak tahun
2014 hingga 2015; Sebanyak Rp 97.68 Milyar hingga Rp 121.70 Milyar aset dan Rp 71.2
Milyar hingga 92.67 Milyar dalam pendapatan.



YCAB menginvestasikan Rp 31.14 Milyar, mengalami sebanyak 71% kenaikan dari total
Rp 13.73 Milyar (teraudit) pada tahun 2014.



Kemitraan mengalami peningkatan sebanyak 61%, dari Rp 8.7 Milyar pada tahun 2014
menjadi Rp 14.06 Milyar pada tahun 2015. (Note: “Kemitraan” yang dimaksud adalah
dana yang dikeluarkan untuk proyek-proyek yang termasuk dalam pendapatan tetap
YCAB.



Pendapatan tidak tetap (berbasis non-proyek) mengalami pertumbuhan 18% dari Rp
12.12 Milyar menjadi Rp 14.29 Milyar.



Pendapatan tetap (berbasis proyek) juga mengalami peningkatan sebanyak 83%, dari Rp
8.75 Milyar menjadi Rp 15.96 Milyar.