this PDF file IMPLEMENTASI DIVERSI PADA KASUS TINDAK PIDANA ANAK DALAM TAHAP PENYIDIKAN (STUDI KASUS POLRES PALU) | Malingga | Legal Opinion 1 PB

IMPLEMENTASI DIVERSI PADA KASUS TINDAK PIDANA ANAK
DALAM TAHAP PENYIDIKAN (STUDI KASUS POLRES PALU)
Marsita Buana Malingga
Benny Diktus Yusman
Vivi Nur Qalbi
ABSTRAK
Penulisan skripsi ini membahas implementasi diversi pada kasus tindak pidana
anak dalam tahap penyidikan di Polres Palu. Kemudian membahas mengenai
hambatan-hambatan dalam proses diversi pada tahap penyidikan di Polres Palu.
Rumusan masalah dalam skripsi ini yaitu bagaimana implementasi diversi pada
tahap penyidikan di Polres Palu dan faktor apa yang menghambat proses diversi
di Polres Palu. Dengan metode penelitian yuridis empiris. Hasil penelitian adalah
bahwa penyidik Polres Palu dalam mengimplementasikan proses diversi pada
perkara anak sudah sesuai dengan apa yang diamanatkan undang-undang Sistem
Peradilan pidana Anak dimana diversi yang dilaksanakan merupakan tindak
pidana yang ancaman hukumannya diba wah 7 tahun, adapun banyaknya tindak
pidana yang dilakukan oleh anak namun tidak diselesaikan melalui jalur diversi
merupakan tindak pidana yang ancaman hukumannya diatas 7 tahun, penyidik
Polres Palu dalam menangani kasus tindak pidana anak yang berkonflik dengan
hukum penyelesaiannya telah dilaksanakan melalui jalur diversi dengan
pendekatan restoratif justice system. Hambatan yang dihadapi adalah

ketidakpahaman pihak korban mengenai penyelesaian perkara tindak pidana
anak melalui diversi.

Kata Kunci : Diversi, Penyidikan, Tindak Pidana Anak

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak merupakan generasi muda

secara
demi

terus-menerus

diperlukan

kelangsungan


hidup,

pertumbuhan, perkembangan fisik,

masa depan yang berperan penting

mental

dan

sosilanya,

serta

sebagai penerus cita-cita bangsa

perlindungan

dari


segala

demi kelangsungan eksistensi bangsa

kemungkinan

yang

dapat

dan negara. Sebagai aset bangsa,

membahayakan atau merusak masa

peran strategis ini menjadikan anak

depan anak.

perlu mendapatkan perhatian khusus.


Perlindungan terhadap anak,

Perlakuan dan pembinaan yang tepat

merupakan hak asasi yang harus

15

diperoleh anak. Sehubungan dengan

nondiskriminasi;

kepentungan

hal ini, Pasal 27 ayat (1) UUD 1945,

terbaik

penghargaan


menentukan bahwa setiap warga

terhadap

negara

kelangsungan hidup dan tumbuh

bersamaan

kedudukannya

bagi

anak;

pendapat

didalam hukum dan pemerintahan


kembang

dan wajib menjunjung hukum dan

pembimbingan anak; proporsional;

pemerintahan itu dengan tidak ada

perampasan

kecualinya. Pernyataan dari pasal

pemidanaan sebagai upaya terakhir;

tersebut,

dan penghindaran pembalasan. 3

menunjukan


tidak

ada

anak;

anak;

pembinaan

dan

kemerdekaan

dan

didalam

Sistem Peradilan Anak berbeda


hukum dan pemerintahan bagi semua

dengan Sistem Peradilan bagi orang

warga negara, baik wanita, pria,

dewasa

dewasa

dalam

Peradilan

1

segala aktifitas pemeriksaan dan

perbedaan


kedudukan

dan

anak-anak

mendapat perlindungan hukum.

Dimulai dari dua asas deklarasi
hak-hak anak yang berbunyi :

perlindungan;
1

berdasarkan

berbagai

Pidana


Anak

segi.

meliputi

pemutusan perkara yang menyangkut
kepentingan anak. Menekankan atau

anak-anak mempunyai hak
untuk
memperoleh
perlindungan khusus, dan
harus memperoleh kesempatan
dan fasilitas yang dijamin oleh
hukum dan sarana
lain
sehingga
secara

jasmani,
mental akhlak, rohani dan
sosial,
mereka
dapat
berkembang dengan sehat dan
wajar dalam keadaan bebas
dan bermartabat.2
Sistem Peradilan Pidana Anak,

dilaksanakan

dalam

asas:

keadilan;

Maidin Gultom, Perlindungan Hukum
Terhadap Anak dan Perempuan , PT Refika
Aditama, Bandung, 2014, hlm. 13.
2
Wagiati Soetedjo dan Melani, Hukum
Pidana Anak, PT Refika Aditama, Bandung,
2013, hlm. 50.

memusatkan
anak”

harus

pada

“kepentingan

merupakan

pusat

perhatian dalam Peradilan Pidana
Anak. Dalam Peradilan Pidana Anak
terdapat beberapa unsur yang saling
terkait

yaitu:

Penyidik

Anak,

Penuntut Umum Anak, Hakim Anak,
dan Petugas Pemasyarakatan Anak.
Dalam

pembentukan

perundang-undangan

peraturan
mengatur

tentang Peradilan Pidana Anak, hakhak

anak

merupakan

dasar

pembentukan peraturan perundang3

Undang-undang No. 11 Tahun 2012 Sistem
Peradilan Pidana Anak pasal 2

16

undangan tersebut. Ini berarti bahwa

1). Status offence adalah perilaku
kenakalan anak yang apabila
dilakukan oleh orang dewasa
tidak
dianggap
sebagai
kejahatan,
seperti
tidak
menurut, mombolos sekolah
atau kabur dari rumah;
2). Junvile Deliquency adalah
perilaku kenakalan anak yang
apabila dilakukan oleh orang
dewasa dianggap kejahatan
atau pelanggaran hukum.

Peradilan Pidana Anak yang adil
memberikan perlindungan terhadap
anak,

baik

terdakwa,

sebagai

tersangka,

maupun

sebagai

terpidana/narapidana,
perlindungan

terhadap

sebab
anak

ini

merupakan tonggak utama dalam
Peradilan Pidana Anak dalam negara

Namun

hukum. 4
Anak pada perkembangannya
memiliki fase yang menjadikan anak
mengalami

perubahan-perubahan

besar. Perubahan besar yang dialami
anak membawa pengaruh pada sikap
dan tindakan ke arah lebih agresif
sehingga pada periode ini banyak
anak-anak dalam bertindak dapat
digolongkan kedalam tindakan yang
menunjukan ke arah gejala kenakalan

terlalu

ekstrim apabila tindak pidana yang
dilakukan oleh anak-anak disebut
dengan

kejahatan,

karena

pada

dasarnya anak-anak memiliki kondisi
jiwa yang labil, proses kemantapan
psikis

menghasikan sikap

kritis,

agresif dan menunjukan tingkah laku
yang

cenderung

bertindak

mengganggu ketertiban umum. Hal
ini belum dapat dikatakan sebagai
kejahatan, melainkan kenakalan yang

anak.5
Ada 2 (dua) kategori perilaku
anak

sebenarnya

yang

membuat

ia

harus

berhadapan dengan hukum, yaitu :6

ditimbulkan

akibat

dari

kondisi

psikologis yang tidak seimbang dan
si pelaku belum sadar dan mengerti
atas tindakan yang telah dilakukan
anak.7

4

Maidin Gultom, Perlindungan Hukum
Terhadap Anak dalam Sistem Peradilan
Pidana Anak di Indonesia, PT Refika
Aditama, Bandung, 2014, hlm. 7.
5
Wagiati Soetedjo dan Melani Op. Cit hlm.
8.
6
N. Nasir Djamil, Anak Bukan Untuk
Dihukum, Catatan Pembahasan UU Sistem
Peradilan Pidana Anak (UU-SPPA), Sinar
Grafika, Jakarta, 2015, hlm. 33

Pembimbing Kemasyarakatan
Anak Balai Pemasyakaratan (Bapas)
Kelas

II

mengungkapkan,
7

Palu
kasus

Alfred
yang

Ibid

17

melibatkan anak hingga April 2016

penelitian terhadap keadaan dan

cukup signifikan. Dia tak menyebut

situasi untuk memperoleh sanksi atau

angka pasti, namun dalam tahun ini

tindakan yang tepat (appropriate

sebanyak 57 kasus tindak pidana

treatment) .9
Polisi sebagai gerbang utama

yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap, dilakukan oleh anak. 8
Salah satu upaya pencegahan

dalam

penegakan

menetukan

hukum

yang

anak

yang

posisi

dan penanggulangan kasus tindak

berhadapan dengan hukum serta

pidana

memiliki

anak

adalah

dengan

tanggung-jawab

yang

pendekatan restorative justice, yang

cukup besar untuk mensinergikan

dilaksanakan dengan cara diversi

tugas

atau pengalihan penyelesaian perkara

sebagaimana yang telah diatur dalam

Anak dari proses peradilan pidana ke

pasal 13 Undang-Undang Nomor 2

proses di luar peradilan pidana.

Tahun

Restorative

Justice

merupakan

dan

2002

wewenang

tentang

Polri

Kepolisian

Negara Republik Indonesia yaitu

proses penyelesaian perkara yang

bahwa

melibatkan pelaku, korban dan dan

Indonesia memiliki tugas:

pihak-pihak lain yang terkait untuk

Kepolisian

Republik

a. Memelihara Keamanan dan

mencapai kesepakatan penyelesaian

Ketertiban Masyarakat

dan pemuliahan.

b. Menegakkan Hukum

Diversi berupaya memberikan

c. Memberikan

Perlindungan,

keadilan kepada kasus anak yang

Pengayoman dan Pelayanan

telah terlanjur melakukan tindak

Masyarakat.

pidana
penegak

sampai
hukum

kepada

aparat

sebagai

pihak

Oleh karena itu implementasi
aturan

dan

prosedur

dalam

penegak hukum. Kedua keadilan

penyelesaian kasus tindak pidana

tersebut dipaparkan melalui sebuah

anak yang dilakukan oleh Penyidik
Satreskrim

Polres

Palu

harus

8

Metro Sulawesi, Gawat, Ratusan Anak di
Palu terlibat Kriminal.
http://www.metrosulawesi.com/article/gawat
-ratusan-anak-di-palu-terlibat-kriminal.
Diakses pada tanggal 24 Juli 2017.

9

M. Lutfi Chakim. Konsep Diversi.
http://www.lutfichakim.com/2012/12/konsep
-diversi.html. Diakses Pada tanggal 24 Juli
2017.

18

menurut

aturan

yang

telah

dalam

diversi

atau

Polres Palu ?

ditetapkan.

Konsep

pengalihan

penyelesaian

anak

harus

perkara

2. Faktor

apa

penyidikan

yang

di

menjadi

dan

penghambat proses diversi pada

dilaksanakan secara tepat dan sesuai

tahap penyidikan di Polres Palu

mengingat

?

menghindari

dipahami

tahap

tujuan

diversi

untuk

efek

negatif

pada

proses-proses peradilan selanjutnya

II.

PEMBAHASAN

A. Implementasi

dalam administrasi peradilan anak,

Diversi

Pada

Tingkat Penyidikan Di Polres

misalnya labelisasi atau stigmatisasi
Palu

akibat pernyataan bersalah maupun

1. Mekanisme Penyidikan Tindak

vonis hakim.
Berdasarkan

latar

Pidana

belakang

permasalahan

dilakukan

Oleh

Anak

tersebut di atas, maka penulis ingin
mengkaji

Yang

Berdasarkan

tersebut

penjelasan

dalam sebuah karya ilmiah dengan

sebelumnnya

judul,

Penyelesaian

serangkaian tindakan penyidik dalam

Terhadap Kasus Tindak Pidana Anak

hal dan menurut cara yang diatur

melalui jalur diversi pada tingkat

dalam undang-undang untuk mencari

penyidikan

serta mengumpulkan bukti yang

Implementasi

(Studi

Kasus

Polres

penyidikan

adalah

dengan bukti itu membuat terang

Palu).

tentang tindak pidana yang terjadi
dan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan apa yang telah

guna

menemukan

tersangkanya.10 Penyidikan terhadap
anak yang berhadapan dengan hukun

diuraikan dalam latar belakang, maka

dilakukan

oleh

penyidik

yang

dapat dirumuskan masalah sebagai

ditetapkan berdasarkan Keputusan

berikut :

Kepala Nergara Republik Indonesia

1. Bagaimana implementasi diversi

atau pejabat lain yang ditunjuk oleh

pada kasus tindak pidana anak
10

Kitab undang-undang hukum acara pidana
pasal 1 butir 2

19

Kepala

Kepolisian

Republik

tertangkap tangan petugas Polisi atau
penyidik dapat langsung melakukan

Indonesia.
Untuk mengetahui telah terjadi

peenangkapan,

penggeledahan,

yang

penyitaan dan, melakukan tindakan

bersangkutan orang dewasa maupun

membawa pelaku ke kantor polisi.

anak-anak, polisi dapat memperoleh

Dalam hal suatu tindak pidana

informasi melalui adanya : laporan,

diketahui langsung oleh petugas

pengaduan, tertangkap tangan dan

kepolisian, maka petugas kepolisian

diketahui oleh petugas polisi.

akan

suatu

tindak

pidana

baik

Menurut Laode selaku anggota

membuat

penangkapan.

berita

Dan

acara

selanjutnya

unit Perlindungan Perempuan dan

setelah

Anak (PPA), dalam hal adanya

tentang adanya tindak pidana maka

laporan maupun pengaduan yang

petugas tersebut segera melakukan

diaujukan baik tertulis maupun tidak

penyidikan. 11

penyidik

atau

penyidik

informasi

Dalam melakukan penyidikan

tertulis (lisan), dicatat terlebih dahulu
oleh

memperoleh

anak,

diusahakan

pelaksanaannya

pembantu. Kemudian Penyidik akan

oleh polisi wanita, dan bila perlu

memberikan surat tanda penerimaan

didampingi polisi pria. Dan wajib

laporan

kepada

meminta pertimbangan atau saran

pelapor maupun pengadu. Kemudian

dari Pembimbing Kemasyarakatan

Polisi akan melakukan gelar perkara

setelah tindak pidana dilaporkan atau

atau penyelidikan untuk mengetahui

diadukan.

bahwa benar-benaar telah terjadi

penyidik

suatu peristiwa tindak pidana. Dalam

pertimbangan atau saran dari ahli

melakukan penyidikan, pelaku yang

pendidikan,

masih anak-anak maka penyelidikan

tokoh

dilakukan

Profesional

atau

pengaduan

menurut

ketentuan

Jika

dianggap

dapat

psikolog,

agama,

Pekerja
atau

perlu,
meminta

psikiater,
Sosial
Tenaga

perundangan yang berlaku yaitu

Kesejahteraan Sosial, dan tenaga ahli

Undang-Undang Nomor 3 tahun

lainnya.

1997 dan Kitab Undang-Undang

a. Penangkapan

Hukum Acara Pidana.

Dalam hal

11

Hasil wawancara 17 Juli 2017

20

Mengenai tindakan penangkapan

menyelenggarakan

tidak diatur secara rinci dalam
Undang-undang

Sistem

Peradilan

pemerintahan di bidang sosial.
b. Wawancara dan penyidikan
Wawancara khusus terhadap

Anak, sehingga berlaku ketentuanketentuan dalam

Kitab Undang-

urusan

anak

yang

berhadapan

dengan

undang Hukum Acara Pidana. Pasal

hukum dilakukan di ruangan khusus

30 Undang-Undang Sistem Peradilan

unit Perlindungan Perempuan dan

12

Pidana Anak mentukan bahwa:

Anak Polres Palu dan dilakukan oleh

1. Penangkapan terhadap Anak

anggota polwan agar anak lebih

dilakukan guna kepentingan

leluasa memberikan keterangan yang

penyidikan paling lama 24 (dua

berkaitan dengan tindak pidana. 13
Langkah-langkah

puluh empat) jam.
2. Anak yang ditangkap wajib
ditempatkan

dalam

ruangan

langkah yang dapat membantu Polisi
dalam

3. Dalam hal ruang pelayanan
khusus Anak belum ada di

1. Dalam wawancara, anak harus

bersangkutan,

didampingi oleh orang yang
terdekat dengan anak tersebut
dan yang paling ia percaya, (bisa

4. Penangkapam terhadap Anak
dilakukan

manusiawi
memperhatikan

secara

orangtua, saudara, pengasuhnya,

dengan

pekerja sosial, dsb.), sehingga
dapat

kebutuhan

5. Biaya bagi setiap Anak yang

dibebankan
kementrian

membantu

kelancaran

wawancara;

sesuai dengan umurnya.

ditempatkan

wawancara

sebagai berikut :14

Anak dititipkan di LPKS.

wajib

melaksanakan

secara efektif dan efisien adalah

pelayanan khusus anak.

wilayah yang

Langkah-

di

LPKS

pada

anggaran

2. Menggunakan bahasa yang jelas
dan mudah dimengerti oleh anak

yang
13

Hasil wawancara18 Juli 2017
Apong Herlina, Perlindungan Terhadap
Anak yang Berhadapan dengan Hukum,
Buku Saku untuk Polisi, uncef, Jakarta,2004,
hal. 29-30
14

12

Maidin Gultom, Perlindungan Hukum
Terhadap Anak dalam.. Op. Cit hlm. 121

21

yang

bersangkutan

dan

hari. 15

pendampingnya;
3. Wawancara

dilakukan

dalam

kesempatan pertama;
4. Menghindari

penekanan,

kebohongan,
perlakuan

intimidasi,
keras

terhadap

atau

dan

kasar

anak

wawancara

selama

berlangsung

agar

psikologis anak tidak terganggu;
5. Wawancara dilaksanakan dalam
ruangan

yang

terpisah

dari

nyaman
orang

dan

dewasa

lainnya, sehingga anak tidak
merasa ketakutan.

tindak

pidana

anak

penahanan yang dilakukan pihak
kepolisian Polres Palu di laksanakan
di ruangan khusus penahanan anak.
Waktu

penahanan

anak

yang

berhadapan dengan hukum pada
tahap penyidikan di Polres Palu
selama 7 hari, dalan jangka waktu 7
hari

pihak

kepolisian

akan

melengkasi berkas perkara untuk di
serahkan ke kejaksaan. Namun jika
dalam waktu 7 hari penyidik belum
merampungkan berkas perkara maka
kejaksaan

akan

d. Pengeledahan
Penggeledahan ada 2 (dua),
yaitu

penggeledahan rumah dan

penggeledahan badan.
Seorang
melakukan

penyelidik,
penggeledahan

dapat
atas

perintah penyidik berdasarkan Pasal
5 ayat (1) huruf b angka 1
KUHAP.

Atas

penggeledahan

tersebut, penyelidik membuat dan
menyampaikan

laporan

hasil

pelaksanaan tindakan penggeledahan
tersebut kepada penyidik. Selain

c. Penahanan
Untuk

tambahan waktu penahanan selama 8

memberikan

penyelidik,

penyidik

juga

mempunyai

kewenangan

untuk

melakukan penggeledahan.
e. Penyitaan
Penyitaan adalah serangkaian
tindakan penyidik untuk mengambil
alih dan atau menyimpan di bawah
penguasaannya benda bergerak atau
tidak bergerak, berwujud atau tidak
berwujud
pembuktian

untuk
dalam

kepentingan
penyidikan,

penuntutan dan peradilan. 16
f. Penyerahan berkas
15

Hasil wawancara 18 Juli 2017
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981
tentang Hukum Acara Pidana Pasal 1
16

22

Penyerahan berkas dilakukan

hukum pada tahap penyidikan adalah

setelah berkas yang sudah lengkap (p

TR Kabareskrim Polri No. Pol:

21) dan diserahkan ke jaksa penuntut

TR/1124/XI/2006

umum untuk diteliti. Jika jaksa

betunjuk dan aturan tentang teknik

penuntut umum menganggap berkas

diversi

tersebut belum lengkap maka jaksa

terhadap

akan menggembalikan berita acara

dengan hukum. TR Kabareskrim

ke pihak penyidik untuk dilengkapi,

Polri yang berpedoman pada pasal 18

namum jika dianggap telah lengkap

Undang-undang No. 2 Tahun 2002

maka jaksa akan mengirim surat ke

tentang Kepolisian Negara Republik

pihak penyidik untuk selanjutnya

Indonesia yang membahas tentang

menentukan waktu untuk penyidik

masalah Diskresi Kepolisian, hal ini

menyerahkan

dan

memberi pedoman dan wewenang

tersangka kepada jaksa penuntut

bagi penyidik Polri untuk mengambil

umum. 17

tindakan lain yang bertujuan untuk

2. Peran Penyidik Dalam Pelaksaan

kepentingan terbaik bagi anak dalam

alat

bukti

Diversi

yang

yang dapat
anak

yang

memberi

dilaksanakan
berhadapan

menangani perkara tindak pidana

Berdasarkan pada Pasal 7 ayat
(1) UU SPPA, pelaksanaan diversi

anak

yang

berhadapan

dengan

hukum.

ini harus dilakukan pada setiap

Dasar hukum penerapan diversi

tingkatan dalam proses peradilan

adalah Undang-Undang No.2 tahun

pidana anak (mulai penyidikan oleh

2002 tentang Kepolisian Negara

kepolisian, penuntutan oleh penuntut

Republik Indonesia pasal 18 ayat 1

umum

huruf L yang di perluas pada pasal

dan

pemeriksaan

di

pengadilan oleh hakim).

16 ayat (2) yang berbunyi :

Salah satu pedoman yang dapat

Polisi

dapat

mengadakan

menjadi pegangan penyidik Polri

tindakan lain menurut hukum

dalam mengimplementasikan konsep

yang

diversi dalam menangani perkara

dengan batasan bahwa tindakan

anak

tersebut

17

yang

berhadapan

Hasil wawancara 18 Juli 2017

dengan

bertanggung

tidak

jawab

bertentangan

dengan hukum yang berlaku,

23

selaras

dengan

kewajiban

hukum/profesi

yang

mengharuskan

dilakukannya

tindakan

jabatan

partisipasi bersama antara pelaku,
korban,

dan

masyarakat

sebagai

“stakeholders” yang bekerja bersama

tersebut,

dan langsung berusaha menemukan

tindakan tersebut harus patut

penyelesaian yang dipandang adil

dan masuk akal dan termasuk

bagi

dalam

solutions).18

lingkup

jabatannya,

layak

berdasarkan

pihak

(win-win

Pada dasarnya penyidik wajib

didasarkan pada pertimbangan
yang

semua

mengupayakan diversi (pengalihan

keadaan yang memaksa dan

penyelesaian

menghormati

proses peradilan pidana ke proses di

Hak

Asasi

perkara

anak

dari

Manusia.

luar peradilan pidana) dalam waktu

Dengan kata lain Kepolisian

paling

lama

7

hari

setelah

diberikan wewenang untuk dapat

penyidikan. Proses diversi tersebut

mengembangkan

dilaksanakan paling lama 30 hari

prinsip

diversi

dalam bentuk Restorative Justice

setelah dimulainya diversi.
Proses

untuk menangani perkara dilakukan

diversi

dilakukan

anak dibawah umur yang disebut

melalui musyawarah untuk mencapai

anak

mufakat,

yang

berhadapan

dengan

hasil

kesepakatan

hukum. Diversi dianggap alternatif

selanjutnya dituangkan dalam bentuk

lain

kesepakatan

yang

lebih

baik

dalam

diversi.

Aparat

penyelesaian perkara pelaku anak di

Kepolisian dalam pelaksanaan tugas

bawah umur, dengan keterlibatan

dan wewenangnya harus mampu

semua pihak untuk berperan aktif

menyelesaikan

mencari

tindak pidana anak melalui diversi

solusi

terbaik

bagi

perkara-perkara

kepentingan anak sebagai korban dan

dengan pendekatan restoratif.

pelaku.

3. Penerapan Diversi Pada Tingkat
Penyidikan di Polres Palu

Bagir Manan dalam tulisannya,
menguraikan

tentang

substansi

“Restorative Justice” berisi prinsipprinsip, antara lain. Membangun

18

Hj. Diah Sulastri, Varia Peradilan,
Majalah Hukum Tahun xxvi No. 306 1,
Ikatan Hakim Indonesia, Jakarta, 2011, hal.
82-83

24

Konsep prosedur pelaksanaan

orangtua/walinya, korban dan/atau

diversi pada tahap penyidikan dalam

orangtua/walinya dan pembimbing

penyelesaian tindak pidana yang

kemasyarakatan serta masyarakat.

dilakukan oleh anak terdapat tiga

Jenis tindak pidananya adalah tindak

bentuk, yaitu: Pertama, Musyawarah

pidana yang diancam dengan pidana

Polisi. Para pihak hanya terdiri dari

penjara di bawah 7 (tujuh) tahun dan

polisi dan pelaku.

Jenis tindak

bukan pengulangan tindak pidana

pidananya pelanggaran dan tindak

serta bukan masuk kategori tindak

pidana ringan. Sanksinya berupa

pidana berupa pelanggaran, tindak

peringatan informal, yaitu peringatan

pidana ringan, tindak pidana tanpa

lisan

tertulis.

korban dan tindak pidana yang nilai

Peringatan informal tersebut tidak

kerugian korban tidak lebih dari nilai

dicatat dalam suatu kesepakatan dan

upah minimum propinsi setempat.

tidak perlu dimintakan penetapan ke

Sanksinya berupa peringatan formal

pengadilan

Kedua,

yang harus mendapatkan persetujuan

Musyawarah Keluaga. Para pihak

dari korban dan/atau keluarganya

yang terlibat adalah polisi, pelaku

jika korban masih di bawah umur.

dan/atau

Hasil musyawarah itu kemudian

dan

peringatan

negeri.

orangtua/walinya,

dan

pembimbing kemasyarakatan. Jenis

dituangkan

tindak

kesepakatan

pidananya

adalah

tindak

dalam

sebuah

diversi

yang

pidana ringan, tindak pidana tanpa

ditandangtangani oleh para pihak.

korban dan tindak pidana yang nilai

Kemudian hasil kesepakatan diversi

kerugian korban tidak lebih dari nilai

itu disampaikan oleh atasan langsung

upah minimum propinsi setempat.

polisi kepada Pengadilan Negeri

Sanksinya berupa peringatan formal

untuk

yang dicatat dalam buku catatan

Setelah menerima penetapan dari

kepolisian

pengadilan, Penyidik menerbitkan

tapi

tidak

perlu

disampaikan ke Pengadilan Negeri.
Ketiga,

Musyawarah

Masyarakat.

Para pihak yang terlibat adalah
polisi,

pelaku

dan/atau

surat

memperoleh

penetapan

penetapan.

penghentian

penyidikan.
Penyidik anak Polres Palu
dalam menangani kasus anak yang

25

berhadapan

dengan

pelaksanaannya

sudah

hukum

Palu terdapat banyak kasus tindak

sesuai

pidana yang dilakukan oleh anak di

berdasarkan Undang-Undang Sistem

wilayah

Kota

Palu.

Peradilan

dominan

yang

dilakukan

Pidana

dimana

dalam

Kejahatan
adalah

penyelesaian dengan cara diversi

pencurian dan kekerasan (curas) dan

telah

melalui

pencurian dan pemberatan (curat).

musyawarah yang melibatkan pihak

Namun berdasarkan data yang ada

korban, pelaku, saksi, pembimbing

semua pelaku anak penyelesaiannya

kemasyarakatan, dan pekerja sosial

tidak

prefesional.

tindak

dilaksanakan

Berdasarkan

wawancara

diupayakan diversi
pidana

ancaman

yang

hukumannya

karena

dilakukan
diatas

7

dengan anggota unit Perlindungan

(tujuh) tahun. Diversi hanya dapat

Perempuan dan Anak, Bripka Laode

dilaksanakan jika tindak pidana yang

menjelaskan bahwa kasus tindak

dilakukan

pidana anak tidak hanya ditangani

hukumannya dibawah 7 (tujuh) tahun

unit PPA namun juga satresrimum

dan bukan memrupakan pengulangan

Polres Palu, unit PPA kebanyakan

tindak pidana.

menangani

perkara

anak

dan

oleh

Berdasarkan

anak

data

ancaman

yang

di

perempuan yang menjadi korban

peroleh dari satnarkoba Polres Palu,

hanya ada beberapa kasus yang

selama

pelakunya anak dan korbannya juga

terdapat 15 jumlah kasus yang

anak. Untuk tindak pidana yang

ditangani,

diatur di luar KUHP di laksanakan

seluruhnya

oleh unit yang berbeda misalnya

narkotika.

tindak

pidana

psikotropika

nakotika

3

(tiga)

dan

tahun

kasus

terakhir

tersebut

merupakan

kasus

dan

Menurut Kanit Satnarkoba Iptu

penanganannya

Aji Suhada, untuk kasus narkotba

dilaksanakan oleh unit satnarkoba

baik

Polres Palu. 19

maupun anak-anak penyelesainnya

Berdasarkan

data

yang

diperoleh dari Satreskrimum Polres
19

Hasil Wawancara 18 Juli 2017

pelakunya

orang

dewasa

dilaksanakan lewat jalur peradilan
umum

mengingat

bahaya

dan

pengaruhnya dapat merusak generasi

26

bangsa, sehingga penanganannya di

oleh anak namun tidak diselesaikan

prioritaskan.

melalui jalur diversi adalah kasus

Penanganan perkara di unit
PPA

Polres

Palu

dominan

yang tindak pidananya diatas 7 tahun
yang tidak termasuk dalam syarat

diselesaikan lewat jalur peradilan

pelaksanaan diversi.

pidana

B. Faktor

mengingat

pelakunya

orang

kebanyakan
dewasa.

Dari

Penghambat

Proses

Pada

Tahap

Diversi

jumlah kasus yang ada sepanjang 3

Penyidikan Di Polres Palu
Adapun

(tiga) tahun terakhir terdapat 42

hambatan-hambatan

kasus yang melibatkan anak, 3 kasus

yang dihadapi oleh penyidik Polres

dihentikan penyelidikannya, 25 kasus

Palu

dilimpahkan ke kejaksaan, dan hanya

berdasarkan hasil wawancara dengan

ada 1 kasus di selesaikan lewat jalur

Bripka Laode adalah :

dalam

pelaksanaan

“Pelaksanaan

diversi, yaitu kasus pencabulan yang

harus

pelakunnya anak dibawah umur dan

dijalankan

penyelesaiannya telah dilaksanakan

yang telah mengatur hal itu, namun

dengan cara musyawarah pihak-

pada

pihak terkait dalam hal ini pihak

keluarga atau pihak korban sulit

kepolisian,

dan/atau

untuk dimintai persetujuan untuk

orangtua/walinya, korban dan/atau

menyelesaikan perkara pelaku anak

orangtua/walinya,

dengan

pelaku

pembimbing

sesuai

diversi

diversi

undang-undang

pelaksanaannya

metode

terkadang

diversi

melalui

kemasyarakatan, dan pekerja sosial

pendekatan

profesional.

Sedangkan penyelesain dengan cara

Hal ini menunjukkan bahwa
penyidik

Polres

Palu

dalam

restorative

justice.

diversi dibutuhkan persetujuan dari
pihak

korban

untuk

diupayakan

penyelesaian kasus tindak pidana

diversi, hal ini yang menjadikan

anak yang wajib diupayakan diversi

pelaksananaannya

telah

efektif.”

dijalankan

sesuai

aturan

Undang-Undang Sistem peradilan

Rendahya

masih

kurang

kesadaran

pidana, adapun banyaknya tindak

masyarakat terhadap hukum yang

pidana di Kota Palu yang dilakukan

mengatur tindak pidana anak dalam

27

menjadi

b. Hambatan yang dialami anggota

penghambat bagi penyidik kepolisian

unit PPA Polres palu dalam

untuk dapat menyelesaikan masalah

penanganan pelaku anak yang

yang menyangkut anak.

diselesaikan

III.

dengan pendekatan restorative

pelaksanaan

diversi

ini

PENUTUP

A. Kesimpulan

justice

Berdasarkan penelitian yang

melalui

diversi

adalah keluarga atau

pihak korban yang masih belum

telah penulis lakukan dalam hal

memahami

Implementasi diversi pada tahap

penyelesaian dan aturan yang

penyidikan di Polres Palu, yaitu :

menjelaskan

a. Implementasi

penyelesaian

diversi

pada

tata

tentang

tingkat penyidikan di Polres Palu

berhadapan

sudah dijalankan sesuai dengan

Ketidaktahuan

Undang-Undang

pihak

Sistem

cara

anak

yang

dengan

hukum.

keluarga

korban

ini

atau
sedikit

Peradilan pidana Anak dimana

menyulitkan

diversi

dilaksanakan

Perlindungan Perempuan dan

merupakan tindak pidana yang

Anak mengingat amanat yang

ancaman hukumannya dibawah

tercantum dalam undang-undang

7

banyaknya

Sistem Peradilan Pidana Anak

tindak pidana yang dilakukan

yang menyatakan bahwa diversi

oleh

harus

yang

tahun,

adapun

anak

namun

tidak

anggota

laksanakan

dengan

diselesaikan melalui jalur diversi

persetujuan

merupakan tindak pidana yang

menginggat

ancaman hukumannya diatas 7

psikologisnya yang belum bisa

tahun,

menerima

penyidik

Polres

Palu

pihak

unit

umur

korban,
anak

dan

perlakuan-perlakuan

dalam menangani kasus tindak

yang tidak sesuai yang dapat

pidana anak yang berkonflik

mengganggu

dengan

penyelesaian

anak tersebut misalnya proses

telah dilaksanakan melalui jalur

peradilan yang membutuhkan

diversi

waktu lama ditambah lagi stikma

hukum

dengan

pendekatan

perkembangan

restoratif justice system.

28

dan

labelisasi

masyarakat

dilakukan.

terhadapnya.

4. Undang-Undang

c. Saran
Adapun saran yang dapat
penulis

pelaksanaan diversi juga harus

berikan

dalah

hal

Peradilan

Sistem

Pidana

kedepannya

harus

anak
diterapkan

pelaksanaan diversi oleh penyidik

oleh semua pihak tidak hanya

terutama penyidik Polres Palu adalah

penyidik kepolisian, lembaga-

sebaai berikut :

lembaga

terutama pihak yang menjadi

anak

yang

korban kasus yang melibatkan

dengan

hukum

anak juga harus memahami dan

penyelesaian

melalui

masyarakat

mengenai

1. Sosialisasi

berhadapan

sosial,

diversi

harus

lebih

mengambil

bagian

sering dilakukan baik dari pihak

pelaksanaan

kepolisian

bertujuan

maupun

lembaga-

lembaga yang terkain dalam

diversi

untuk

perlindungan

dalam
yang

memberikan

terhadap

anak.

pelaksanaan diversi.
2. Pemerintah

harus

memaksimalkan fungsi lembagalembaga

sosial

yang

berhubungan dalam pelaksanaan
diversi

terhadap

anak

yang

berkonflik dengan hukum.
3. Aparat

kepolisisan

sebagai

perantara dalam proses diversi
harus

lebih

memahami

dan

melaksanakan

tugas

dan

wewenangnya

dengan

lebih

bertanggung
efektif.

jawab

secara

Pelatihan-pelatihan

khusus bagi penyidik dalam

29

DAFTAR PUSTAKA

Buku-Buku
Gultom, Maidin. 2014. Perlindungan Hukum Terhadap Anak. Dalam Sistem
Peradilan Anak di Indonesia. Bandung: PT. Refika Aditama.
Gultom, Maidin. 2014. Perlindungan Hukum terhadap Anak dan Perempuan.
Bandung: PT Refika Aditama.
Herlina, Apong, dkk. 2004. Perlindungan terhadap Anak yang Berhadapan dengan
Hukum, Buku Saku untuk Polisi, Unicef. Jakarta.
Hj. Diah Sulastri. 2011. Varia Peradilan, Majalah Hukum Tahun xxvi No. 306 1,
Ikatan Hakim Indonesia, Jakarta.
Nasir M. Jamil. 2013. Anak Bukan Untuk Dihukum, Catatan Pembahasan UU
Sistem Peradilan Pidana Anak (UU-SPPA). Jakarta: Sinar Grafika.
Soetedjo, Wagiati dan Melani. 2013. Hukum Pidana Anak. Bandung: PT Refika
Aditama.
Sumber Lain
Metro

Sulawesi, Gawat, Ratusan Anak di Palu terlibat Kriminal.
http://www.metrosulawesi.com/article/gawat-ratusan-anak-di-paluterlibat-kriminal. Diakses pada tanggal 24 Juli 2017.

M. Lutfi Chakim, Konsep Diversi, http://www.lutfichakim.com/2012/12/konsepdiversi.html, diakses pada tanggal 24 Juli 2017.
Peraturan-Peraturan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem
Peradilan Pidana Anak. Lembaran Negara Nomor 153 Tahun 2012.
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5332.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
Pidana. Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3209.

30