BELAJAR DAN PEMBELAJARAN FISIKA. docx

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN FISIKA
Dosen Mata Kuliah:
Ferawati, M.Pd.

Disusun oleh:
Arif Wahyu Handoko (1201135006)
Hilma Rafika (1201135017)
Miftahul Jannah (1201135022)
Nurfitria Anugrasari (1201135028)
Sintya Novitri (1201135040)

Kelas: 3-B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA

2014
KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah, Rabb semesta alam yang dengan sifat Maha
Pengasih dan Penyayang-Nya telah memberikan kita nikmat hidup yang luar biasa sehingga
dengan nikmat tersebut kita dapat melakukan segala perintah-Nya. Sholawat serta salam selalu
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi terbesar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan
para tabi’innya yang istiqomah hingga akhir zaman.yang telah melimpahkan karunianya
sehingga kami dapat menyusun makalah Belajar Dan Pembelajaran Fisika yang berjudul
“Observasi Banjir di Posko Kemanusiaan Rt 6 Kel. Cililitan, Kec. Kramat Jati”.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui informasi tentang Banjir yang saat
ini terjadi, dan kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber, seperti lingkungan,
media massa, internet, dan lain-lain.
Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada pembaca demi kesempurnaan
makalah ini dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Pemakalah

Kelompok

BAB I


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengingat musim hujan telah tiba, patutlah kita waspada terhadap bahaya Banjir
yang melanda daerah kita terutama Jakarta. Selain menggangu aktivitas kita, banjir juga
menganggu pengaruh buruk pada air tanah. Kandungan Bakteri itu disebut dengan Eschercia
coli (E Coli) yang mencemari air tanah di seluruh wilayah DKI Jakarta, rata-rata mencapai
41 persen.
Banjir adalah salah satu proses alam yang tidak asing lagi bagi kita. Kita dapat
melihat banjir sebagai rahmat Tuhan atau sebagai bencana, tergantung pada pilihan kita
sendiri. Sebagai proses alam, banjir terjadi karena debit air sungai yang sangat tinggi hingga
melampaui daya tampung saluran sungai lalu meluap ke daerah sekitarnya. Debit air sungai
yang tinggi terjadi karena curah hujan yang tinggi. Sementara itu, banjir juga dapat terjadi
karena kesalahan manusia.
Sebagai proses alam, banjir adalah hal yang biasa terjadi dan merupakan bagian dari
siklus hidrologi. Banjir tidak dapat dihindari dan pasti terjadi. Hal ini dapat kita lihat dari
adanya dataran banjir pada sistem aliran sungai. Saat banjir, terjadi transportasi muatan
sedimen dari daerah hulu sungai ke hilir dalam jumlah yang luar biasa. Muatan sedimen itu
berasal dari erosi yang terjadi di daerah pegunungan atau perbukitan. Melalui mekanisme
banjir ini, muatan sedimen itu disebarkan sehingga membentuk dataran. Perlu kita ingat,

bahwa daerah persawahan kita hakikatnya terbentuk melalui mekanisme banjir ini. Tanpa
mekanisme banjir ini, dataran rendah yang subur tidak akan terbentuk.
Banjir yang pada hakekatnya proses alamiah dapat menjadi bencana bagi manusia
bila proses itu mengenai manusia dan menyebabkan kerugian jiwa maupun materi. Dalam
konteks sistem alam, banjir terjadi pada tempatnya. Banjir akan mengenai manusia jika
mereka mendiami daerah yang secara alamiah merupakan dataran banjir. Jadi, bukan banjir
yang datang, justru manusia yang mendatangi banjir.

B. Idintifikasi Masalah

1. Apa saran dari masyarakat tentang banjir yang terjadi di wilayahnya dan bagaimana cara
mereka untuk bersiap-siap jika terjadi banjir yang akan datang?
2. Bagaimana aktivitas anak-anak pada saat di posko banjir, dan kegiatan belajar mereka di
sekolahnya jika terjadi banjir seperti ini?
C. Pembatasan Masalahnya
1. Meluapnya air dari kali ciliwung.
2. Tidak adanya tempat sampah yang memadai.
3. Berdirinya rumah-rumah di sepanjang kali cililitan sehingga kali menyempit.
4. Kali di kalibata yang tertumbuk banyak sampah sehingga air tidak mengalir dengan baik.
D. Tujuan

1. Mengetahui sejauh mana pengaruh musibah banjir terhadap penduduk tersebut.
2. Mengetahui aktivitas anak-anak korban banjir saat di posko banjir.
3. Mengetahui dampak dari pengaruh musibah banjir ini.
E. Manfaat
Dengan adanya musibah banjir ini diharapkan penduduk Indonesia itu sadar atas kebersihan
lingkungan di tempanya, mereka mengetahui jika membuang sampah sembarangan saat
hujan yang terus menurus terjadi akan menimbulkan banjir dan merugikan dirinya sendiri.
Maka dari itu sebaiknya mulailah dari sekarang cintai alam ini jaga alam semesta ini bukan
merusaknya.

BAB II

PEMBAHASAN
Sebuah banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam
daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air
pada daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat
berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti
sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan
alaminya.
Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah hujan dan

pencairan salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar kecuali jika air mencapai daerah
yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain.
Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air,
terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang
dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan
pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air
untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang
lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai
menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir periodik.
Di Indonesia sering terjadi bencana alam, salah satunya adalah bencana banjir yang
sering terjadi. Seperti banjir yang terjadi pada kampung Cililitan Kecil Rt 6 Rw 07 Kel. Cililitan,
Kec. Kramat Jati. Banjir tahun ini, di kampung cililitan sudah terjadi cukup lama dan merendam
rumah warga selama 1 minggu lebih dari tanggal 13 Januari 2013 sampai pada tanggal 21 Januari
2013 banjir ini belum mereda. Puncak dari banjir ini pada tanggal 13 Januari 2013 ketinggian ini
2-3 meter. Warga cililitan ini terdiri dari 16 Rt dari Rw 07 dan dari 16 RT ini ada 15 Rt yang
terkena musibah banjir, jadi hanya ada satu Rt yang tidak kebanjiran. Korban banjir ini
sementara tinggal di posko kemanusiaan di STBA Pertiwi sebanyak 8000 jiwa yang mengungsi
di posko ini kurang lebih 2000 kepala keluarga, ada juga yang mengungsi di masjid dekat STBA
Pertiwi tetapi hanya beberapa kepala keluarga saja.


Dan berikut info terbaru yang didapat dari Metro TV News:

Debit air banjir kiriman dari Depok dan Bogor, sudah 'tiba' di Cililitan Kecil, Jakarta
Timur. Perlahan namun pasti, pemukiman di bantaran Sungai Ciliwung itu mulai digenangi
banjir yang terus meninggi dan luas wilayahnya.
"Ini air naik sejak pagi dan terus bertambah. Naiknya pelan tapi pasti," kata Bapak Danar, ketua
RW 07 Cililitan Kecil, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (30/1/2014).
Ditemui di tengah-tengah kesibukannya mengkoordinir warga mengungsi, Danar
mengatakan mendapat informasi bila banjir susulan kali ini akan lebih parah dibanding sehari
sebelumnya. Dia memperkirakan puncak banjir adalah pukul 12.00 WIB.
"Warga udah siap siaga, dari Kodim dan BPBD juga sudah siap semua untuk evakuasi dan
sebagainya." ujarnya.
Penyebab banjir sendiri bisa terjadi karena berbagai hal, baik alam maupun manusia. Dan
berikut adalah hal-hal yang menyebabkan banjir di seluruh dunia termasuk Indonesia:
1. Pengelolaan tata ruang yang salah. Hal ini menyebabkan air tidak mudah terserap atau lambat
mengalirnya, sehingga debit air cepat meningkat atau lebih banyak yang tertahan dari pada
yang tersalurkan ataupun yang terserap.
2. Curah hujan yang tinggi, sehingga meluapnya kali ciliwung dengan ketinggian mencapai 285
meter yang mengakibatkan banjir ini terjadi di daerah cililitan, dan kali kalibata yang banyak
sampah menumpuk membuat air kiriman ini tidak mengalir dengan baik sehingga banjir

melanda di rumah-rumah warga.
3. Penduduk yang tidak menjaga kebersihan di lingkungannya akibatnya sumber saluran airnya
tersumbat.
4. Sungai-sungai yang membelah Jakarta tidak dapat berfungsi maksimal dalam menampung air
dan rumah-rumah penduduk banyak yang terdapat di sepanjang pinggiran sungai atau kali,
juga karena sungai yang dipenuhi dengan sampah.
Bencana banjir sebenarnya dapat kita hindari, yaitu dengan menghindari hal-hal diatas.
Sehingga tidak akan terjadi peristiwa seperti situ gintung ataupun bajir bandang yang sering
terjadi di Indonesia. Seperti sebuah kata bijak “Manusia adalah bagian dari alam, jika kita
menyakiti alam maka kita juga akan menyakiti manusia”.
Beberapa dampak yang terjadi akibat banjir ini:
1. Primer
Kerusakan fisik - Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil,
bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dan kanal.

2. Sekunder
 Persediaan air - Kontaminasi air membuat air minum bersih mulai langka.
 Penyakit - Kondisi tidak higienis, terjadi penyebaran penyakit bawaan air, seperti diare,
gatal-gatal, dan lain-lain.




Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh kegagalan
panen. Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada endapan sungai akibat




banjir demi menambah mineral tanah setempat.
Pepohonan - Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa bernapas.
Transportasi - Jalur transportasi rusak, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-

orang yang membutuhkan.
3. Dampak tersier/jangka panjang
Ekonomi - Kesulitan ekonomi karena rusaknya pemukiman yang terjadi akibat banjir; dalam
sector pariwisata, menurunnya minat wiasatawan; biaya pembangunan kembali; kelangkaan
makanan yang mendorong kenaikan harga, dan lain-lain.
4. Selain ini juga banjir merugikan anak-anak yang masih sekolah, proses belajar mereka
terganggu karena banjir ini. Ada dari beberapa anak-anak yang senang saat banjir datang
karena dapat bermain banjir, tetapi ada anak yang sedih karena baju dan buku pelajarannya

terkena banjir dan sekolah mereka juga ada yang terendam banjir.
Dari berbagai dampak negatif yang ditimbulkan, namun banjir (khususnya banjir
rutin/kecil) juga dapat membawa banyak keuntungan, seperti mengisi kembali air tanah,
menyuburkan serta memberikan nutrisi kepada tanah. Air banjir menyediakan air yang cukup di
kawasan kering dan semi-kering yang curah hujannya tidak menentu sepanjang tahun. Banjir
menambahkan banyak nutrisi untuk danau dan sungai yang semakin memajukan industri
perikanan pada tahun-tahun mendatang, selain itu juga karena kecocokan dataran banjir untuk
pengembangbiakan ikan (sedikit predasi dan banyak nutrisi). Akibat datangnya banjir dapat
menumbuhkan rasa kepedulian kita terhadap sesama mahluk hidup, menumbuhkan rasa saling
berbagi, sikap gotong royong, dan menyadarkan kita untuk mencintai alam.
Di Jakarta banjir akan terus terjadi karena negara telah salah urus dalam mengelola
sumber daya dan ruang (penataan kota). Sejak awal pembangunan di Jakarta telah menyimpang
seperti misalnya mesterplan 1965-1985 yang menetapkan daerah timur Jakarta termasuk Kelapa
Gading dan barat Jakarta termasuk wilayah Angke masuk dalam lahan hijau. Tetapi pada rencana
induk 1985-2005 peruntukan lahan hijau tersebut tidak ada lagi.

Mencegah dan menanggulangi banjir tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja atau
orang perorang saja. Dibutuhkan komitmen dan kerjasama dari berbagai pihak untuk
menghindarkan Jakarta dan kota lain di Indonesia dari banjir besar.
Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan itu antara lain:

1. Membuat lubang-lubang resapan air,
2. Memperbanyak ruang terbuka hijau,
3. Mengubah perilaku masyarakat agar tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat sampah
raksasa, dan lain-lain.
Partisipasi seluruh elemen masyarakat harus dilakukan secara terorganisasi dan
terkoordinasi agar dapat terlaksana secara efektif. Sebuah organisasi masyarakat sebaiknya
dibentuk untuk mengambil tindakan awal dan mengatur peran serta masyarakat dalam
penanggulangan banjir. Penanggulangan banjir dilakukan secara bertahap, dari pencegahan
sebelum banjir, penanganan saat banjir , dan pemulihan setelah banjir. Tahapan tersebut berada
dalam suatu siklus kegiatan penanggulangan banjir yang berkesinambungan, Kegiatan
penanggulangan banjir mengikuti suatu siklus (life cycle), yang dimulai dari banjir, kemudian
mengkajinya sebagai masukan untuk pencegahan sebelum bencana banjir terjadi kembali.
Pencegahan dilakukan secara menyeluruh, berupa kegiatan fisik seperti pembangunan
pengendali banjir di wilayah sungai sampai wilayah dataran banjir dan kegiatan non-fisik seperti
pengelolaan tata guna lahan sampai sistem peringatan dini bencana banjir.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Banjir yang pada hakekatnya proses alamiah dapat menjadi bencana bagi manusia bila
proses itu mengenai manusia dan menyebabkan kerugian jiwa maupun materi. Dalam konteks
sistem alam, banjir terjadi pada tempatnya. Banjir akan mengenai manusia jika mereka mendiami

daerah yang secara alamiah merupakan dataran banjir. Jadi, bukan banjir yang datang, justru
manusia yang mendatangi banjir.
Apabila kita mecintai alam, maka alam ini pun akan menjaga kita, ini adalah kesalahan
kita yang tidak mau menjaga dan mencintai alam ini contohnya membuang sampah di saluran air
atau di kali, mendirikan rumah di tepi sungai sehingga memperkecil aliran air, banyak lahan yang
luas yang di bangun untuk perkantoran, mall, apartement, dan lain lain, sehingga tidak adanya
resapan air yang baik saat curah hujan tinggi seperti saat ini.
Menghadapi masalah banjir, setidaknya kita memiliki tiga pilihan, yaitu: jangan
mendiami daerah aliran banjir, beradaptasi dengan membuat rumah panggung berkaki tinggi,
atau membuat pengendali banjir berupa tanggul, kanal, atau mengalihkan aliran air.
Ambilah hikmah dari setiap bencana, jangan sampai kita hanya bisa menyalahkan salah
satu pihak saja tetapi bercerminlah terhadap diri sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir
http://yusnidar-azzikblog.blogspot.com/2012/07/contoh-makalah-bencana-alam.html?m=1
http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2014/01/30/5/211916/Perlahan-Tapi-PastiCililitan-Kecil-Banjir-Lagi

LAMPIRAN
“Observasi Banjir di Posko Kemanusiaan Rt 6 Kel. Cililitan, Kec. Kramat Jati”
Keadaan di Sekitar Area Banjir

Keadaan Para Pengungsi di Posko Kemanusiaan

Bantuan Untuk Korban Banjir

Keadaan Para Pengungsi di Jam Makan Siang

Kegiatan Dalam Rangka Pasca Banjir

Kedalaman Air di Rumah Para Korban Banjir