KONTRIBUSI KEMAMPUAN VERBAL DAN KEMAMPUA

e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

KONTRIBUSI KEMAMPUAN VERBAL DAN KEMAMPUAN MEMBACA
PEMAHAMAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA
PADA PELAJARAN MATEMATIKA
Ni Made Yudiani, A.A.I.N Marhaeni, I Made Sutama
Program Studi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: {made.yudiani, agung.marhaeni, made.sutama}@pasca.undiksha.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi (1) Kemampuan verbal yang ditunjukkan siswa
dalam menyelesaikan soal cerita pada pelajaran matematika, (2) Kemampuan membaca pemahaman
yang ditunjukkan siswa terhadap prestasi belajar dalam menyelesaikan soal cerita matematika, dan
(3) Kemampuan verbal dan kemampuan membaca pemahaman yang ditunjukkan secara bersamasama terhadap prestasi belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Penelitian ini
termasuk jenis penelitian ex-post fakto dengan rancangan“korelasional”. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh Siswa kelas V SD gugus IV Kuta, dengan sampel sejumlah 73 orang dengan
menggunakan teknik random sampling. Data dikumpulkan dengan tes kemampuan verbal, tes
kemampuan membaca pemahaman, dan tes soal cerita matematika. Data yang terkumpul dianalisis

dengan analisis regresi, korelasi. Hasil penelitien menunjukkan bahwa: (1) terdapat kontribusi
kemampuan verbal dalam menyelesaikan soal cerita pelajaran matematika pada siswa kelas 5 Gugus
IV Kuta (2) terdapat kontribusi yang signifikan kemampuan membaca pemahaman terhadap prestasi
belajar dalam menyelesaikan soal cerita pelajaran matematika pada siswa kelas 5 SD Gugus IV Kuta;
dan (3) terdapat kontribusi yang signifikan kemampuan verbal dan kemampuan membaca
pemahaman secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita
pelajaran matematika pada siswa kelas 5 SD Gugus IV Kuta
Kata kunci: Kemampuan Membaca Pemahaman, Kemampuan Verbal, Prestasi Belajar, Soal Cerita

ABSTRACT
This study aimed to determine (1) the contribution of verbal ability indicated students in completing
word problems in math, (2) the contribution of reading comprehension ability of the students
demonstrated learning achievement in solving mathematical word problems, (3) the contribution of
verbal ability and reading skills understanding shown together on student achievement in solving
mathematical word problems. This research includes ex-post facto research by design "correlational".
The population in this study were all Grade IV V SD group Kuta , with a sample of 73 people with
using random sampling techniques . Data collected a test of verbal ability , reading comprehension
ability test , and test math word problems. Data were analyzed with regression analysis , correlation.
Penelitien results show that : (1) There is a contribution of verbal ability in solving math word
problems in class IV Kuta Force 5 (2) There is a significant contribution to the understanding of

literacy learning achievement in solving math word problems on the 5 th grade students Force Kuta IV
; and (3) There is a significant contribution of verbal ability and reading comprehension kemamun
together on student achievement in solving math word problems on the 5 th grade students Cluster IV
Kuta
Key words: Learning Achievement, Problem, Reading Comprehension, Verbal Ability.

e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)
PENDAHULUAN
Sekolah
sebagai
lembaga
pendidikan formal merupakan organisasi
dengan
kegiatan
utama
mengelola
pendidikan,
harus
bertanggungjawab

dalam
mengembangkan
kompetensi
belajar siswa untuk dapat dikembangkan
dengan lebih terarah sesuai dengan
spesifikasi
tertentu
melalui
proses
pembelajaran yang lebih inovatif. Oleh
karena itu, proses pembelajaran di sekolah
harus dikelola secara efektif dan efisien,
agar dapat menghasilkan
sejumlah
lulusan (output) yang memiliki kompetensi,
adaptif dan kompetitif. Berdasarkan hasil
pengamatan terhadap beberapa siswa
sekolah dasar, diperoleh informasi bahwa
penyebab tidak tercapainya ketuntasan
belajar secara klasikal, dan rendahnya

ketuntasan secara individual di kelas
dalam
mata
pelajaran
matematika,
disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
(1)
sistem
pembelajaran
masih
menerapkan metode konvensional yang
bersifat teacher centered dimana siswa
dibiarkan untuk memahami materi dengan
cara yang sama, padahal siswa berasal
dari latar belakang yang berbeda dengan
tingkat kemampuan yang berbeda, (2)
kurangnya aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran
sebagai
akibat

dari
rendahnya motivasi belajar siswa sudah
tertanam
kesan
bahwa
pelajaran
matematika merupakan pelajaran yang
sulit dan membosankan, (3) sikap guru
cenderung lebih banyak bicara sehingga
selalu mendominasi proses pembelajaran,
dan (4) rendahnya kemampuan siswa
dalam menyimak dan memahami bahasa
yang digunakan sebagai pengantar dalam
pelajaran matematika.
Berbagai masalah yang berkaitan
dengan kondisi guru, siswa, lingkungan
yang membawa dampak pada suasana
belajar di sekolah, dirumah serta
lingkungan lainnya pada saat ini, antara
lain: (1) rendahnya kemampuan guru

dalam mendiagnosis kesulitan anak dalam
belajar, (2) belum adanya alat ukur yang
akurat untuk mengetahui sejauh mana
efektivitas dari berbagai pendekatan dan
model
pembelajaran
yang
diimplementasikan guru, (3) pembinaanpembinaan yang telah dilakukan oleh

berbagai komponen yang terlibat dalam
dunia pendidikan belum menunjukkan hasil
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan dari
pendidikan itu sendiri.
Sejalan dengan perubahan dalam
proses pembelajaran, dibutuhkan guru
yang mau melihat kembali fungsi dan
peranannya sebagai pengajar. Pengajar
bukan lagi orang yang serba tahu tentang
segalanya, tetapi dituntut berperan sebagai
fasilitator yang mampu memotivasi siswa

sebagai
peserta
didik
untuk
mengembangkan diri secara optimal.
Berbagai model pembelajaran yang
diimplementasikan guru dalam proses
pembelajaran tanpa memperhatikan taraf
perkembangan mental siswa secara
individu maupun kelompok belum mampu
menyelesaikan
permasalahan
dalam
pembelajaran. Demikian pula halnya
dengan pembelajaran matematika pada
siswa kelas 5 SD Gugus IV Kuta,
permasalahan dalam penyelesaian soalsoal matematika sering muncul sehingga
guru merasa kesulitan dalam melakukan
evaluasi.
Melalui

pembelajaran
tematik
seperti membaca, menulis, dan berhitung
yang melibatkan kemampuan verbal
diharapkan tercapainya beberapa hal pada
diri siswa, antara lain: (1) siswa memiliki
keberanian
dalam
mengajukan
pertanyaan terkait dengan permasalahan
yang dihadapi pada masing-masing
pembelajaran, (2) mampu menggunakan
alat dan bahan pelajaran secara benar
dengan
membandingkan
dengan
lingkungan, (3) memiliki keberanian dalam
mengajukan pendapat, (4) memiliki
kemampuan
dalam

menggolongkan,
menafsirkan data dan mengkomunikasikan
hal-hal yang perlu dikomunikasikan, dan
(5) memiliki kemampuan dalam menggali
dan memilah informasi faktual yang
relevan untuk menguji gagasan-gagasan
atau memecahkan masalah yang dihadapi
dalam proses pembelajaran (Nurtein,
2004:12).
Pembelajaran pada mata pelajaran
matematika menekankan pada pemberian
pengalaman secara langsung. Dengan
demikian diharapkan tercapainya beberapa
hal pada diri siswa, antara lain: (1) memiliki
keberanian dalam mengajukan masalah

e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)
yang belum dimengerti, (2) mampu
mengikuti proses pembelajaran secara

benar, (3) memiliki keberanian dalam
mengajukan pertanyaan, dan (4) memiliki
kemampuan dalam menggali dan memilah
cara efektif dalam menemukan hasil
perhitungan dengan tepat.
Pada dasarnya matematika sebagai
pelajaran sains berupaya untuk membekali
siswa dengan berbagai kemampuan
tentang "cara mengetahui" dan ”cara
mengerjakan” yang dapat membantu siswa
untuk memahami cara berhitung secara
mendalam.
Berdasarkan
karakteristik
matematika dan sejumlah karakteristik
pembelajaran sains di atas, maka
dipandang perlu memperhatikan faktorfaktor pendukung lain yang dapat
meningkatkan
matematika
sebagai

pembelajaran inovatif. Selain itu, model
pembelajaran yang diterapkan diharapkan
mampu
mengembangkan
sejumlah
keterampilan proses yang digunakan
dalam
sains,
seperti:
mengamati,
menggolongkan,
mengukur,
mengkomunikasikan
hasil
dan
keterampilan
lainnya
agar
mampu
menghitung secara cermat.
Rendahnya
prestasi
belajar
matematika terutama penyelesaian soalsoal cerita pada siswa SD antara lain
karena, disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain: (1) rendahnya kemampuan
verbal siswa dalam berkomunikasi pada
pembelajaran matematika, (2) rendahnya
kemampuan membaca pemahaman siswa
dalam memahami penjelasan guru, (3)
rendahnya kualitas proses pembelajaran,
dimana siswa mengalami kesulitan dalam
menemukan pola yang baik
untuk
mengembangkan
pemahaman
dalam
belajar matematika, (4) guru mengalami
kesulitan
dalam
mengembangkan
rancangan pembelajaran yang sesuai,
sehingga terkesan monoton, (5) siswa
masih
ragu
dan
takut
dalam
mengemukakan
ide-ide
dalam
mengembangkan pola berpikir yang
mengakibatkan rendahnya motivasi untuk
meningkatkan kemampuan mereka dalam
belajar matematika, dan (6) belum
teridentifikasinya kemampuan membaca
siswa dalam mengikuti pembelajaran
matematika.

Terkait dengan kemampuan verbal,
(Sugono, 2009:107) mengatakan bahwa
kemampuan verbal menempati porsi besar
dalam berkomunikasi. Hal ini terbukti dari
ide-ide, pemikiran atau keputusan lebih
mudah
disampaikan
secara
verbal
daripada non verbal dengan harapan
penerima
informasi
lebih
mudah
memahami
pesan-pesan
yang
disampaikan oleh pemberi informasi.
Komunikasi
verbal
dilakukan
dengan dua cara, yaitu (1) berbicara dan
menulis, serta (2) mendengarkan dan
membaca. Berbicara pada umumnya lebih
disukai daripada menulis. Selain lebih
praktis, berbicara dianggap lebih mudah
menyentuh sasaran karena langsung
didengar oleh pihak penerima informasi
Tuner ( dalam Suyanu, 2006:33 ),
mengatakan
bahwa
membaca
pemahaman meliputi pemahaman makna
teks. Seseorang dikatakan memahami teks
dengan baik apabila dapat : (1) mengenal
kata-kata dan kalimat dalam teks, dan
mengetahui maknanya ( makna literal ), (2)
menghubungkan makna denotasi dan
konotasi dari pengalaman-pengalaman
pribadi yang dituangkan dalam teks (
makna inferensial ), (3) mengenal
bagaimana seluruh makna atau persepsi
terhadap makna itu pas atau sesuai
dengan konteksnya, dan (40 membuat
keputusan tentang nilai berdasarkan
pengalaman membaca ( mengkritisi ).
Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa membaca pemahaman
adalah kegiatan membaca yang berupaya
menafsirkan
pengalaman,
menghubungkan informasi baru dengan
yang telah diketahui, dan menemukan
jawaban pertanyaan-pertanyaan kognitif
dari bacaan tertulis.
Dilihat dari aspek filosofi tentang
fungsi sekolah dasar sebagai wadah untuk
mempersiapkan
anak
didik
untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi, penanaman konsep dasar
matematika merupakan hal penting untuk
dilakukan karena pada kenyataannya
siswa akan dihadapkan pada materi yang
lebih kompleks sehingga perlu diberikan
dasar-dasar matematika yang kuat. Melalui
penanaman konsep dasar matematikayang
kuat diharapkan dapat memberikan latihan

e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)
dan meningkatkan kemampuan siswa
untuk dapat memecahkan permasalahan
matematika yang dihadapi.
Berdasarkan
uraian
di atas
penelitian ini bertujuan meneliti tentang
kontribusi
kemampuan
verbal
dan
kemampuan
membaca
pemahaman
terhadap prestasi belajar siswa dalam
menyelesaikan soal cerita pada pelajaran
matematika pada siswa kelas 5 Sekolah
Dasar (SD) Gugus IV Kuta Kabupaten
Badung semester I tahun pelajaran 2013/
2014.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk penelitian
ex-post fakto yang berbentuk korelasional.
Termasuk dalam penelitian ex-post fakto
karena variabel bebas dalam penelitian ini
telah terjadi atau tidak dapat dimanipulasi.
Tergolong penelitian korelasional karena
penelitian yang dilakukan bermaksud untuk
mengetahui
korelasi
antara:
(1)
kemampuan verbal yang dimiliki siswa (X1)
dengan
prestasi
belajar
dalam
menyelesaikan soal cerita pelajaran
matematika (Y), (2) kemampuan membaca
pemahaman yang ditunjukkan siswa (X2)
dengan
prestasi
belajar
dalam
menyelesaikan soal cerita pelajaran
matematika (Y), dan (3) kemampuan
verbal yang dimiliki siswa (X1) dan
kemampuan membaca pemahaman yang
ditunjukkan siswa (X2) secara bersamasama dengan prestasi belajar dalam
menyelesaikan soal cerita pelajaran
matematika(Y).
Penelitian
ini
juga
termasuk
kategori penelitian survei, karena data
yang diperlukan dalam penelitian ini
dikumpulkan
dengan
menggunakan
instrumen kuisioner yang dikembangkan
sendiri oleh peneliti dan melalui observasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas 5 Sekolah Dasar (SD)
Gugus IV Kuta Kabupaten Badung yang
jumlahnya 266 orang. Sampel sekaligus
sebagai responden dalam penelitian iniini
adalah 73 orang.
Penelitian ini melibatkan dua
variabel bebas yaitu kemampuan verbal
dan kemampuan membaca pemahaman.
Adapun variabel terikatnya adalah prestasi

belajar siswa dalam menyelesaikan soal
cerita pada pelajaran matematika
Data
kemampuan
verbal,
kemampuan membaca pemahaman, dan
kemampuan menyelesaikan soal serita
dikumpulkan dengan menggunakan tes.
Data
yang
terkumpul
dalam
penelitian ini adalah data tentang
kemampuan verbal yang dimiliki siswa,
kemampuan membaca pemahaman yang
dimiliki siswa dan prestasi belajar siswa
dalam menyelesaikan soal cerita pada
mata
pelajaran
matematika.
Untuk
memperoleh data mengenai ketiga variabel
tersebut, metode pengumpulan data dalam
penelitian ini dilaksanakan dengan tes
yang dilakukan untuk memperoleh data
tentang: (1) kemampuan verbal yang
dimiliki siswa, (2) kemampuan membaca
pemahaman yang ditunjukkan siswa, dan
(3)
kemampuan
siswa
dalam
menyelesaikan soal-soal cerita pada
pelajaran matematika.
Sebelum instrumen ini digunakan
maka dilakukan uji validitas isi dan
reliabilitas. Untuk menentukan validitas isi
(content validity) dilakukan oleh judges.
Instrumen yang telah dinilai oleh judges
selanjutnya diuji cobakan di lapangan.
Uji coba validitas pada variabel
kemampuan verbal, dan kemampuan
membaca pemahaman dengan jumlah 50
butir dan 25 butir jumlah sampel 73. Hasil
perhitungan dengan pada taraf signifikansi
5% adalah seluruh soal berkategori valid
dan memiliki reliabilitas 0,991 untuk
kemampuan verbal dan sebesar 0,961
untuk kemampuan membaca pemahaman.
Uji coba validitas pada variabel prestasi
belajar matematika dengan jumlah tes 20
butir dan jumlah sampel 73. Hasil
penelitian dengan program SPSS. 17 For
Windows pada taraf signifikansi 5% adalah
seluruh soal dinyatakan valid dan reliabel.
Data yang sudah dikumpulkan ditabulasi
serta dihitung rerata dan simpangan baku.
Analisis statistik yang digunakan untuk
menguji
hipotesis
adalah
pertama,
digunakan
Anareg
Sederhana
dan
hipotesis kedua dan ketiga digunakan
Anareg Berganda.
Sebelum instrumen ini digunakan
maka dilakukan uji validitas isi dan
reliabilitas. Untuk menentukan validitas isi

e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)
(content validity) dilakukan oleh judges.
Instrumen yang telah dinilai oleh judges
selanjutnya diuji cobakan di lapangan.
Uji coba validitas pada variabel
kemampuan verbal, dan kemampuan
membaca pemahaman dengan jumlah 50
butir dan 25 butir jumlah sampel 73. Hasil
perhitungan dengan pada taraf signifikansi
5% adalah seluruh soal berkategori valid
dan memiliki reliabilitas 0,991 untuk
kemampuan verbal dan sebesar 0,961
untuk kemampuan membaca pemahaman.
Uji coba validitas pada variabel prestasi
belajar matematika dengan jumlah tes 20
butir dan jumlah sampel 73. Hasil

penelitian dengan program SPSS. 17 For
Windows pada taraf signifikansi 5% adalah
seluruh soal dinyatakan valid dan reliabel.
Data yang sudah dikumpulkan ditabulasi
serta dihitung rerata dan simpangan baku.
Analisis statistik yang digunakan untuk
menguji
hipotesis
adalah
pertama,
digunakan
Anareg
Sederhana
dan
hipotesis kedua dan ketiga digunakan
Anareg Berganda.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pengolahan data dan
analisis deskriptif, diperoleh rekapitulasi
hasil perhitungan seperti Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Rangkuman Statistik dari Variabel Kemampuan Verbal, Kemampuan Membaca
Pemahaman dan Prestasi Belajar dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika
pada Siswa Kelas 5 SD Gugus IV Kuta Kabupaten Badung.
Variabel
Statistik
Rata-rata
Median
Modus
Standar Deviasi
Ragam
Rentangan
Skor Minimum
Skor Maksimum

X1
34.0411
34.0000
33.00
4.51675
20.401
19.00
25.00
44.00

X2
15.1918
15.0000
14.00
2.17727
4.740
8.00
11.00
19.00

Y
11.0000
11.0000
11.00
1.17851
1.389
5.00
9.00
14.00

Keterangan
X1 = kemampuan verbal
X2 =kemampuan membaca pemahaman
rentangan 14,58 sampai dengan 18,7 dari
Y = soal cerita matematika
skor ideal.
Dan secara umum pula skor rataSecara umum rata-rata skor
rata prestasi belajar siswa dalam
kemampuan verbal yang ditunjukkan siswa
menyelesaikan soal cerita pelajaran
sebesar 34,04, dengan simpangan baku
matematika diperoleh sebesar 11,00
(standar deviasi) sebesar 4,52. Hasil ini
dengan simpangan baku (standar deviasi)
menunjukkan
bahwa
kecenderungan
sebesar 1,18. Hasil ini menunjukkan
kemampuan verbal yang ditunjukkan siswa
bahwa kecenderungan prestasi belajar
dapat dikatakan baik, yaitu berada pada
siswa dalam menyelesaikan soal cerita
rentangan 29,17 sampai dengan 37,5 dari
pelajaran matematika dapat dikatakan
skor ideal.
cukup, yaitu berada pada rentangan 8,3
Secara umum rata-rata skor
sampai dengan 11,7 dari skor ideal.
variabel
kemampuan
membaca
Selanjutnya untuk pengujian pra
pemahaman yang ditunjukkan siswa
syarat penelitian maka dilakukan pengujian
diperoleh
sebesar
15,19,
dengan
normalitas sebaran data, multikolineritas,
simpangan baku (standar deviasi) sebesar
auto
korelasi,
linieritas
serta
2,18. Hasil ini menunjukkan bahwa
heteroskesdastisitas dengan hasil seluruh
kecenderungan kemampuan membaca
data linier.
pemahaman yang ditunjukkan siswa dapat
dikatakan baik, yaitu berada pada

e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)
Dari uji hipotesis pertama dengan
teknik regresi linier sederhana dan korelasi
sederhana, diperoleh nilai koefisien regresi
b1 = 0,108 dengan konstanta a = 7,338.
Dengan demikian persamaan regresi untuk
mencari kontribusi antara kemampuan
verbal yang ditunjukkan siswa dengan
prestasi belajar dalam menyelesaikan soal
cerita pelajaran matematika adalah Ŷ =
7,338+ 0,108 X1 dengan F hitung = 14,537
dan F Tabel = 3,980 (F hitung> F Tabel). Sesuai
dengan kaidah jika F hitung> F Tabel maka
hasil pengujian tersebut adalah signifikan
dan linier.
Besarnya
kontribusi
terhadap
variabel
kemampuan
verbal
yang
ditunjukkan siswa dengan prestasi belajar
dalam menyelesaikan soal cerita pelajaran
matematika
dapat
dihitung
dengan
koefisien korelasi atau r dan menghasilkan
angka 0,412. Oleh karena itu ry1> 0, maka
H0 ditolak atau H1 diterima.
Berdasarkan hasil analisis tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
terdapat
kontribusi yang signifikan kemampuan
verbal terhadap prestasi belajar dalam
menyelesaikan soal cerita pelajaran
matematika pada siswa kelas 5 Sekolah
Dasar Gugus IV Kuta Kabupaten Badung,
melalui persamaan regresi Ŷ = 7,338+
0,108.X1
dengan koefisien korelasi
sebesar 0,412. Dengan kata lain dapat
dikatakan
bahwa
semakin
tinggi
kemampuan verbal yang ditunjukkan
siswa, maka semakin tinggi pula prestasi
belajar dalam menyelesaikan soal cerita
pelajaran matematikapada siswa kelas 5
Sekolah Dasar Gugus IV Kuta Kabupaten
Badung tahun pelajaran 2013/ 2014.
Variabel
kemampuan
verbal
yang
ditunjukkan siswamemberikan sumbangan
efektif (SE) sebesar 17,0% terhadap
prestasi belajar dalam menyelesaikan soal
cerita pelajaran matematika pada siswa
kelas 5 Sekolah Dasar Gugus IV Kuta
Kabupaten Badung tahun pelajaran 2013/
2014.
Determinasi kemampuan verbal
yang ditunjukkan siswa terhadap prestasi
belajar dalam menyelesaikan soal cerita
pelajaran matematika adalah sebesar
17,0%
mengidentifikasikan
bahwa
kemampuan verbal dapat dipakai sebagai
prediktor dari prestasi belajar dalam

menyelesaikan soal cerita pelajaran
matematika pada siswa kelas 5 Sekolah
Dasar Gugus IV Kuta Kabupaten Badung
tahun pelajaran 2013/2014. Sumbangan
efektif
kemampuan
verbal
yang
ditunjukkan siswa terhadap prestasi belajar
dalam menyelesaikan soal cerita pelajaran
matematika
sebesar
17,0%,
mengindikasikan
bahwa
kemampuan
verbal yang ditunjukkan siswa cukup
optimal dalam mempengaruhi prestasi
belajar dalam menyelesaikan soal cerita
pelajaran matematika. Dengan kata lain
dapat dikatakan bahwa kemampuan verbal
yang ditunjukkan oleh siswa kelas 5
Sekolah Dasar Gugus IV Kuta Kabupaten
Badung tahun pelajaran 2013/ 2014
banyak dipengaruhi oleh kemampuan
verbal.
Hal ini konsisten dengan penelitian
Susanti (2011) pada penelitiannya tentang
hubungan kemampuan verbal dan visual
terhadap kemampuan numerik siswa pada
konsep cahaya di kelas VIII SMP Negeri 3
Kota Bengkulu. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan
bahwa:
(1)
terdapat
hubungan antara kemampuan verbal
dengan visual dengan korelasi sebesar
0,540, (2) terdapat hubungan kemampuan
verbal dengan kemampuan numerik
dengan korelasi sebesar 0,476, dan (3)
terdapat hubungan kemampuan visual dan
numerik dengan korelasi sebesar 0,554,
dan juga penelitian
Amitya Kumara,
(2011) pada penelitiannya tentang dampak
kemampuan verbal terhadap ekspresi tulis
pada siswa SD No. 5 Kodya Yogyakarta
dan Kabupaten Bantul. Dari penelitian
tersebut ditemukan bahwa: (1) terdapat
hubungan positif yang sangat signifikan
antara kemampuan verbal dengan kualitas
ekspresi tulis pada stimulus dongeng
(F=26,925, p=0,000, B=0,106, r=0,341,
p=0,000), (2) terdapat hubungan positif
yang sangat signifikan antara kemampuan
verbal dengan kualitas ekspresi tulis pada
stimulus gambar (F=21,648, p=0,000,
B=7,364, r=0,316, p=0,000), (3) terdapat
hubungan positif yang sangat signifikan
antara kemampuan verbal dengan kualitas
ekspresi tulis pada stimulus gambar dan
stimulus
dongeng
dengan
total
skorF=36.070,
p=0,000,
B=0,179,
r=0,384,p=0,000).

e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)
Berdasarkan hasil penelitian kedua
peneliti tersebut dapat dinyatakan bahwa
kemampuan verbal yang dimiliki siswa
sangat berpengaruh terhadap kemampuan
lain dalam pelaksanaan pembelajaran.
Demikian juga hasil penelitian ini yang
meneliti kontribusi kemampuan verbal
terhadap
prestasi
siswa
dalam
menyelesaikan soal cerita matematika.
Hasil penelitian Susanti (2011) dan Amitya
Kumara (2011) memiliki kemiripan dengan
hasil penelitian ini karena sama-sama
meneliti pengaruh dari kemampuan verbal,
sehingga dapat dianggap mendukung hasil
penelitian ini.
Hasil penelitian ini juga diperkuat
oleh teori Sugono (2009:107), yang
menyatakan bahwa kemampuan verbal
menempati porsi besar dalam memahami
berbagai bentuk komunikasi. Dengan
memahami berbagai bentuk komunikasi,
siswa akan memahami makna kata yang
tersirat dalam soal cerita matematika.
Melalui pemahaman makna kata dalam
soal cerita matematika, akan memudahkan
siswa dalam menafsirkan maksud dan
makna yang terkandung dalam soal cerita
tersebut.
Kemampuan
verbal
akan
meningkatkan pemahaman dan pengkajian
yang matang dalam penyampaian soal
cerita secara tertulis dalam matematika.
Hal ini akan meningkatkan kemampuan
siswa dalam menyelesaikan soal cerita
dalam
mata
pelajaran
matematika.
Kemampuan verbal akan meningkatkan
pemahaman dan pengkajian yang matang
dalam penyampaian soal cerita secara
tertulis dalam matematika.
Hasil
penelitian
tersebut
mendukung hasil penelitian ini karena
kemampuan verbal yang dimiliki siswa
dapat meningkatkan pemahaman dan
pengkajian dalam penyampaian soal cerita
dalam
matematika.
Hal
ini
akan
meningkatkan kecepatan dan ketepatan
siswa dalam menyelesaikan soal cerita
dalam mata pelajaran matematika. Hal ini
dapat meningkatkan prestasi siswa dalam
menyelesaikan
soal
cerita
dalam
matematika.
Dari uji hipótesis kedua dengan
teknik regresi linier sederhana dan korelasi
sederhana, diperoleh nilai koefisien regresi
b2 dari kemampuan membaca pemahaman

yang ditunjukkan siswa= 0,428 dengan
konstanta a = 4,502. Dengan demikian
persamaan
regresi
untuk
mencari
hubungan antara kemampuan membaca
pemahaman
yang
ditunjukkan
siswadengan prestasi belajar dalam
menyelesaikan soal cerita pelajaran
matematika pada siswa kelas 5 Sekolah
Dasar Gugus IV Kuta Kabupaten Badung
adalah melalui persamaan garis regresi Ŷ
= 4,502 + 0,428 X2 dengan F hitung =
118,094 dan F Tabel = 3,980 (F hitung> F
Tabel). Sesuai dengan kaidah jika F hitung> F
Tabel maka hasil pengujian tersebut adalah
signifikan dan linier. Besarnya kontribusi
variabel
kemampuan
membaca
pemahaman yang ditunjukkan siswa
terhadap
prestasi
belajar
dalam
menyelesaikan soal cerita pelajaran
matematika pada siswa kelas 5 Sekolah
Dasar Gugus IV Kuta Kabupaten Badung,
dapat dihitung dengan koefisien korelasi (r)
dan menghasilkan angka 0,790. Oleh
karena itu ry2> 0, maka H0 ditolak atau H1
diterima.
Berdasarkan hasil analisis tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
terdapat
kontribusi yang signifikan kemampuan
membaca pemahaman terhadap prestasi
belajar dalam menyelesaikan soal cerita
pelajaran matematika pada siswa kelas 5
Sekolah Dasar Gugus IV Kuta Kabupaten
Badung dengan determinasi sebesar
61,3%. Dengan kata lain dapat dikatakan
bahwa
semakin
tinggi
kemampuan
membaca pemahaman yang ditunjukkan
siswa, maka semakin tinggi pula prestasi
belajar dalam menyelesaikan soal cerita
pelajaran matematika pada siswa kelas 5
Sekolah Dasar Gugus IV Kuta Kabupaten
Badung tahun pelajaran 2013/ 2014.
Determinasi kemampuan membaca
pemahaman yang ditunjukkan siswa
terhadap
prestasi
belajar
dalam
menyelesaikan soal cerita pelajaran
matematika pada siswa kelas 5 Sekolah
Dasar Gugus IV Kuta Kabupaten Badung
tahun pelajaran 2013/ 2014 adalah
sebesar 61,3%. Hal ini mengidentifikasikan
bahwa
kemampuan
membaca
pemahaman yang ditunjukkan siswa dapat
dipakai sebagai prediktor dari prestasi
belajar dalam menyelesaikan soal cerita
pelajaran matematika pada siswa kelas 5

e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)
Sekolah Dasar Gugus IV Kuta Kabupaten
Badung tahun pelajaran 2013/2014.
Sumbangan efektif dari kemampuan
membaca pemahaman yang ditunjukkan
siswa terhadap prestasi belajar dalam
menyelesaikan soal cerita pelajaran
matematika adalah sebesar 61,3%. Hal ini
mengindikasikan
bahwa
kemampuan
membaca pemahaman yang ditunjukkan
siswa cukup optimal dalam mempengaruhi
prestasi belajar dalam menyelesaikan soal
cerita pelajaran matematika. Dengan kata
lain dapat dikatakan bahwa prestasi belajar
dalam menyelesaikan soal cerita pelajaran
matematika pada siswa kelas 5 Sekolah
Dasar Gugus IV Kuta Kabupaten Badung
tahun pelajaran 2013/ 2014 banyak
dipengaruhi oleh kemampuan membaca
pemahaman yang ditunjukkan siswa.
Hasil penelitian ini diperkuat oleh
pendapat Mc Ginnis & Smith (dalam
Tarigan, 2004:42) yang menyatakan
bahwa membaca pemahaman (reading
comprehension) merupakan suatu proses
pengenalan, penafsiran, dan penilaian
terhadap gagasan-gagasan yang terkait
dengan bobot mental atau kemampuan
total pembaca. Membaca pemahaman
sebagai suatu proses kompleks dan rumit
berpengaruh pada kemampuan seseorang
dalam mengenali, mengintepretasi, dan
mengevaluasi gagasan-gagasan atau ideide dalam bacaan.
Mc Ginnis & Smith (dalam Tarigan,
2004:43)
juga
menyatakan
bahwa
membaca pemahaman merupakan upaya
dalam
menafsirkan
atau
menginterpretasikan pengalaman serta
menghubungkan informasi yang ada
dengan informasi yang telah diketahui
sebelumnya dan menemukan jawabanjawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan
yang bersifat kognitif. Melalui kemampuan
pemahaman yang baik, seseorang dapat
menafsirkan serta menginterpretasikan
informasi yang ada dalam sumber bacaan
dengan tepat dan benar.
Terkait dengan penelitian ini,
apabila terbentuk kemampuan membaca
pemahaman pada diri siswa, maka siswa
dapat
menafsirkan
serta
menginterpretasikan informasi yang ada
dalam soal cerita matematika dengan tepat
dan benar sehingga kemampuan siswa

dalam menyelesaikan soal-soal cerita
matematikan akan meningkat. Dengan
demikian prestasi belajar siswa dalam
menyelesaikan soal cerita matematika
akan meningkat.
Hasil penelitian ini diperkuat oleh
hasil penelitian Tuner (dalam Suyanu,
2006:33), yang menemukan bahwa
membaca
pemahaman
meliputi
pemahaman makna dari suatu teks dalam
sumber bacaan. Dari hasil penelitian yang
dilakukan, disimpulkan bahwa seseorang
dikatakan memahami teks dengan baik
apabila mereka dapat: (1) mengenal katakata dan kalimat dalam teks dan
mengetahui maknanya (makna literal), (2)
menghubungkan makna denotasi dan
konotasi dari pengalaman-pengalaman
pribadi yang dituangkan dalam teks
(makna
inferensial),
(3)
mengenal
bagaimana seluruh makna atau persepsi
terhadap makna itu dengan tepat atau
sesuai dengan konteksnya, dan (4)
membuat
keputusan
tentang
nilai
berdasarkan
pengalaman
membaca
(mengkritisi).
Dari hasil penelitian tersebut bila
dikaitkan dengan hasil penelitian ini dapat
dinyatakan bahwa siswa yang memiliki
kemampuan membaca pemahaman tinggi
akan mampu menafsirkan pengalaman,
menghubungkan informasi dengan yang
telah diketahui serta dapat menemukan
jawaban pertanyaan-pertanyaan kognitif
dari bacaan tertulis dengan baik. Dengan
demikian pemahaman siswa atas makna
teks yang ada dalam soal cerita
matematika akan meningkat sehingga
lebih mudah menyelesaikan soal-soal
cerita tersebut. Hal ini akan berdampak
pada meningkatnya prestasi belajar siswa
dalam menyelesaikan soal cerita dalam
matematika. Demikian sebaliknya, siswa
yang memiliki kemampuan membaca
pemahaman rendah akan lebih sulit dalam
memahami
makna
teks
sehingga
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
soal cerita tersebut.
Dari uji hipótesis ketiga dengan
teknik regresi ganda dengan hasil
perhitungan regresi ganda diperoleh
persamaan regresi Ŷ = 1,020 + 0,104.X1+
0,424.X2dengan F hitung = 126,503  F Tabel
( = 0,05) = 3,980 dan signifikansi (sig) =

e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)
0,000  0,05 yang berarti signifikan dan
linier.
Berdasarkan hasil analisis data
tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat
kontribusi yang signifikan kemampuan
verbal
dan
kemampuan
membaca
pemahaman
secara
bersama-sama
terhadap
prestasi
belajar
dalam
menyelesaikan soal cerita pelajaran
matematika pada siswa kelas 5 Sekolah
Dasar Gugus IV Kuta Kabupaten Badung
tahun pelajaran 2013/ 2014 dengan
koefisien korelasi sebesar 0,885 dan
kontribusi
sebesar
78,3%.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa
hipotesis nol (H0) yang menyatakan “tidak
terdapat
kontribusi
yang
signifikan
kemampuan verbal dan kemampuan
membaca pemahaman secara bersamasama terhadap prestasi belajar dalam
menyelesaikan soal cerita pelajaran
matematika pada siswa kelas 5 Sekolah
Dasar Gugus IV Kuta Kabupaten Badung
tahun pelajaran 2013/ 2014” ditolak.
Sedangan hipotesis alternatif (H1) yang
menyatakan “terdapat kontribusi yang
signifikan
kemampuan
verbal
dan
kemampuan
membaca
pemahaman
secara bersama-sama terhadap prestasi
belajar dalam menyelesaikan soal cerita
pelajaran matematika pada siswa kelas 5
Sekolah Dasar Gugus IV Kuta Kabupaten
Badung tahun pelajaran 2013/ 2014”
diterima.
PENUTUP
Berdasarkan hasil dalam penelitian
maka dapat disajikan simpulan sebagai
berikut
(1) Terdapat kontribusi yang
signifikan kemampuan verbal terhadap
prestasi belajar dalam menyelesaikan soal
cerita pelajaran matematika pada siswa
kelas 5 Sekolah Dasar Gugus IV Kuta
Kabupaten Badung tahun pelajaran 2013/
2014. (2) Terdapat kontribusi yang
signifikan
kemampuan
membaca
pemahaman terhadap prestasi belajar
dalam menyelesaikan soal cerita pelajaran
matematika pada siswa kelas 5 Sekolah
Dasar Gugus IV Kuta Kabupaten Badung
tahun pelajaran 2013/ 2014. (3)Terdapat
kontribusi yang signifikan kemampuan
verbal
dan
kemampuan
membaca
pemahaman
secara
bersama-sama

terhadap
prestasi
belajar
dalam
menyelesaikan soal cerita pelajaran
matematika pada siswa kelas 5 Sekolah
Dasar Gugus IV Kuta Kabupaten Badung
tahun pelajaran 2013/ 2014.
Berdasarkan simpulan di atas,
maka dapat diajukan beberapa saran
untuk peningkatan kualitas pembelajaran
Matematika kedepan. (1) Kepada guru
diharapkan senantiasa dapat melakukan
pembinaan, bimbingan dan pembelajaran
terhadap
siswa
kelas
5
melalui
pengembangan kemampuan verbal dan
kemampuan membaca pemahaman untuk
meningkatkan prestasi belajar dalam
pembelajaran matematika. (2) Kepada
kepala
sekolah
diharapkan
dapat
memotivasi
guru
dalam
melakukan
pembinaan, bimbingan dan pembelajaran
terhadap siswa kelas 5 terkait dengan
pengembangan kemampuan verbal dan
kemampuan membaca pemahaman dan
meningkatkan fasilitas yang mendukung
pemanfaatan
perpustakaan
dan
laboratorium bahasa sekolah. (3) Kepada
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga,
disarankan untuk menyesuaikan kebijakan
dan strategi pembinaan kepada siswa,
guru dan kepala sekolah melalui berbagai
bentuk pendidikan dan pelatihan terkait
dengan peningkatan prestasi belajar siswa.
(4) Kepada peneliti lain yang berminat
disarankan
untuk
mengembangkan
penelitian ini lebih lanjut terutama yang
terkait dengan permasalahan dan variabel
yang digunakan dalam penelitian ini
dengan
menggunakan
rancangan
penelitian dan análisis data yang lebih
akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Amitya,
Kumara
(2011),
Dampak
Kemampuan
Verbal
terhadap
Kualitas Ekspresi Tulis, Artikel,
Jurnal Psikologi 2011, No. 1,35-40,
ISSN: p215-8884. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada.
----------, 2008. Berbicara Sebagai Suatu
Ketrampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.

e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)
Anjarningsih, Harwinta Yuhria, 2010. Otak
dan
Kemampuan
Berbahasa.
Yogyakarta, Pustaka Rihama.
Gregory, R,S, 2000, Psychological Testing,
History, Principles, and Aplications,
Allyn and Bacon, Boston.
Hasibuan, J.J, dan Moedjiono. 1988.
Proses pembelajaran. Bandung,
CV. Remadja Karya.
Http://

kleang.blogspot.com, 9 Febuari
2010,Pengertian,
Definisi,
dan
Fungsi
Menyimak
pada
pembelajaran Bahasa Indonesia (
online ), diakses tanggal 17 Mei
2013

Http://

mbahbrata-edu.blogspot.com. 6
April 2010, Ketrampilan Menyimak,
(online), diakses tanggal 17 Mei
2013.

Http://pkp.sfu.ca/ojs.2012.
Penerapan
Metode Bercerita Berbantuan
Media
Gambar
untuk
Meningkatkan Minat dan Hasil
Belajar
Membaca
Menulis
Permulaan
Bahasa
Inggris
(Studi Pembelajaran Pada Siswa
Kelas II/C SD Negeri 3 Banjar
Jawa Singaraja Provinsi Bali),
Tesis.
Http://pkp.sfu.ca/ojs.2012.Implementasi
Teknik Pemetaan Konsep dan
Minat Membaca Karya Sastra
Terhadap Kemampuan Menulis
Narasi Siswa Kelas V SDN 7
Pedungan, Denpasar, Tesis
Sutrisna Hadi, 1997, Seri Program Statistik
Manual
SPS
Paket
Media,
Yogyakarta, Universitas Gajah
Mada.
Susanti. 2011. Hubungan Kemampuan
Verbal dan Kemampuan Visual
terhadap Kemampuan Numerik
Siswapada Konsep CahayaSiswa
Kelas VIII SMP Negeri 3 Kota
Bengkulu. Undergraduated thesis,
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan UNIB.