MAKALAH ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU S
MAKALAH
ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU SMA KELAS XI
“Materi Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem
Gerak dan Sistem Sirkulasi”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta yang di ampuh oleh
Bapak Dr. Abdul Kadir Rahardjanto, M.Si
Disusun Oleh :
Dwi Andriyani
(201410070311024)
Aulia Ofi Nila Sari
(201410070311034)
Desi Anggraini
(201410070311038)
Biologi 6A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
April 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah mencurahkan nikmat iman dan
kesehatan kepada penyusun sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktu. Shalawat serta salam tak lupa penyusun limpahkan kepada
junjungan besar Nabi Muhammad saw yang telah berjuang membawa umat
manusia dari zaman jahiliyah ke zaman yang penuh ilmu. Dalam penyusunan
makalah ini, penyusun dibantu oleh banyak pihak. Oleh karena itu, penyusun
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penyusun
dalam penyelesaian makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekutangan. Oleh karena itu, penyusun menerima setiap masukan yang membangun
demi perbaikan makalah ini. Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat, baik
bagi penyusun sendiri maupun bagi pembaca pada umumnya.
Malang, 8 April 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahan ajar merupakan salah satu bagian penting dalam pelaksanaan
kegiatan mengajar di sekolah. Buku teks merupakan salah satu bentuk bahan ajar
penting yang dibutuhkan siswa dalam memahami ilmu pengetahuan tanpa
terkecuali biologi. Sampai saat ini buku teks masih merupakan sumber informasi
utama di dalam proses pembelajaran baik bagi guru maupun siswa.
Menurut Ye & Cobern (2013) di seluruh dunia guru sering menggunakan
buku teks sebagai kurikulum pokok dan sumber pelajaran. Buku pelajaran biologi
SMA telah memainkan peranan penting dalam pendidikan sains karena sebagian
besar siswa menggunakan buku teks yang merupakan komponen utama dari
kurikulum.
Kesusaian SKL, KD, dan kebenaran konsep materi yang terdapat pada buku
sebagai salah satu sumber belajar harus benar-benar tepat dan sesuai, sehingga perlu
adanya analisis buku teks. Oleh karena itu dalam makalah ini membahas mengenai
analisis buku Biologi untuk SMA Kelas XI KTSP 2006 karya Pratiwi dkk dan buku
BSE 2009 karya Suwarno BAB Sistem Gerak dan Sistem Sirkulasi untuk
mengetahui kesesuaiannya dengan kurikulum.
Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi
sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan
bergerak bila ada impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh
bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara
umum dan dapat dilihat dalam kasat mata atau secara nyata. Gerak pada manusia
menggunakan alat gerak yang tersusun dalam system gerak (Aryulina, 2007).
Pengertian sistem peredaran darah pada manusia lengkap. Sistem
peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang
berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga membantu menstabilkan
suhu tubuh dan pH (bagian dari homeostasis) (Aryulina, 2007).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kesesuaian silabus dengan materi pada Buku Biologi untuk
SMA Kelas XI ?
2. Bagaimana kedalaman materi pada Buku Biologi untuk SMA Kelas XI?
3. Adakah kesalahan atau miskonsepsi yang terdapat pada Buku Biologi untuk
SMA Kelas XI ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui kesesuaian silabus dengan materi pada Buku Biologi untuk
SMA Kelas XI.
2. Mengetahui kedalaman materi pada Buku Biologi untuk SMA Kelas XI.
3. Mencari dan mengetahui kesalahan atau miskonsepsi pada Buku Biologi
untuk SMA Kelas XI.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hasil Analisis Kesesuaian Silabus dengan Materi pada Buku Biologi
2.1.1 Identitas buku 1
Judul buku
: Biologi untuk SMA Kelas XI
Penulis
: Pratiwi, Sri Masyati, Srikini, Suharno, Bambang S.
Kelas /Semester
: XI / 1
Tahun
: 2007
Kurikulum
: KTSP
Penerbit
: Erlangga
Materi Pembelajaran
: 1. Sistem Gerak
2. Sistem Sirkulasi
2.1.1.1 Kesesuaian Silabus Pada BAB Sistem Gerak
Berdasarkan silabus kelas XI pada KTSP 2006 terdapat standart
kompetensi yaitu dapat menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan
hewan tertentu, kelainan atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya
pada salingtemas. Dengan tujuan pembelajaran meliputi:
1. Memahami struktur dan fungsi rangka sebagai penyusun system gerak
pada manusia (Sesuai: hal 61-64).
2. Memahami hubungan antar tulang yang membentuk berbagai
persendian (Sesuai: hal 59).
3. Menggambarkan struktur persendian (Sesuai: hal 59)
4. Menghubungkan berbagai gerakan dan persendian yang terlibat
(Sesuai: hal 58).
5. Mendeskripsikan struktur tulang (Sesuai: hal 55).
6. Memahami struktur dan fungsi otot sebagai penyusun sistem gerak
pada manusia (Sesuai: hal 66-71)
7. Mengidentifikasi berbagai penyakit atau gangguan yang terjadi pada
sistem gerak manusia (Sesuai: hal 64-66).
Berdasarkan dari identifikasi materi terhadap tujuan pembelajaran
pada silabus KTSP, didapatkan hasil bahwa buku Biologi untuk SMA Kelas
XI BAB Sistem Gerak tersebut telah memenuhi SK atau telah sesuai
semuanya.
Contoh keterampilan siswa
Pada tugas kelompok 3.1 halaman 69, siswa diminta untuk
melakukan observasi ke rumah sakit atau dokter ahli tulang dan
mendapatkan informasi mengenai pengobatan patah tulang.
Meskipun tugas yang terlampir sudah memenuhi standart silabus,
namun dirasa kurang efektif dalam pengerjaannya, karena alokasi waktu
yang kurang apabila harus melakukan observasi. Ada baiknya pengambilan
informasi didapatkan dari sumber-sumber cetak seperti jurnal online
terbaru, maupun buku agar lebih efisien. Berikut adalah tugas yang
terlampir pada buku:
2.1.1.2 Kesesuaian Silabus pada BAB Sistem Sirkulasi
Berdasarkan silabus kelas XI pada kurikulum KTSP 2006 terdapat
standart kompetensi yaitu dapat menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia
dan hewan tertentu, kelainan atau penyakit yang mungkin terjadi serta
implikasinya pada salingtemas. Dengan tujuan pembelajaran meliputi:
1. Memahami tujuan antara berbagai komponen darah dan fungsinya
(Sesuai: hal 80-84).
2. Menggambarkan skema proses pembekuan darah (Sesuai: hal 84).
3. Memahami hubungan bagian-bagian jantung dan fungsinya (Sesuai:
hal 89-90).
4. Memahami hubungan struktur hubungan darah dan fungsinya (Sesuai:
hal 87-89).
5. Menggambarkan lintasan peredaran darah pada manusia (Sesuai: hal
91).
6. Memahami sistem limfe (Tidak sesuai, karena tidak dijelaskan secara
rinci).
7. Mendeskripsikan hubungan sistem peredaran darah dan sistem
limfatik (Tidak sesuai, karena tidak dijelaskan secara rinci).
8. Mendeskripsikan gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem
peredaran darah manusia (Sesuai: hal 92).
9. Mendeskripsikan sistem sirkulasi pada hewan invertebrata (Sesuai:
hal 93-95).
10. Membandingkan sistem sirkulasi pada hewan-hewan vertebrata
(Sesuai: hal 95-100).
Berdasarkan dari identifikasi materi terhadap tujuan pembelajaran
pada silabus KTSP, didapatkan hasil bahwa buku Biologi untuk SMA
Kelas XI BAB Sistem Sirkulasi tersebut semuanya telah memenuhi SK
atau telah sesuai kecuali pada poin ke enam dan ke tujuh. Terdapat ketidak
sesuaian antara materi yang dijabarkan dengan silabus. Pada poin enam
tidak dijelaskan tentang sistem limfe, sedangkan pada poin tujuh juga
tidak dijelaskan mengenai hubungan antara sistem peredaran darah
dengan sistem limfatik. Sehingga untuk kesesuaian dirasa masih kurang,
Contoh keterampilan siswa
Pada tugas individu 4.7 halaman 92, siswa diminta untuk ke rumah
sakit mencari informasi dan mencatat contoh penggunaan hasil teknologi
dalam membantu gangguan sistem peredaran darah.
Meskipun tugas yang terlampir sudah memenuhi standart silabus,
namun dirasa kurang efektif dalam pengerjaannya, karena alokasi waktu
yang kurang apabila harus melakukan observasi. Ada baiknya pengambilan
informasi didapatkan dari sumber-sumber cetak seperti jurnal online
terbaru, maupun buku agar lebih efisien. Berikut adalah tugas yang
terlampir pada buku:
2.1.2 Identitas Buku 2
Judul buku
: Biologi SMA Kelas XI
Penulis
: Suwarno
Kelas /Semester
: XI / 1
Tahun
: 2009
Kurikulum
: KTSP
Penerbit
: Kemendiknas
Materi Pembelajaran
: 1. Sistem Gerak
2. Sistem Sirkulasi
2.1.2.1 Kesesuaian Silabus pada BAB Sistem Gerak
Berdasarkan silabus kelas XI pada kurikulum KTSP 2006 terdapat
standart kompetensi yaitu dapat menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia
dan hewan tertentu, kelainan atau penyakit yang mungkin terjadi serta
implikasinya pada salingtemas. Dengan tujuan pembelajaran meliputi:
1. Memahami struktur dan fungsi rangka sebagai penyusun system gerak
pada manusia (sesuai: hal 52-54).
2. Memahami hubungan antar tulang yang membentuk berbagai
persendian (sesuai: hal 57).
3. Menggambarkan struktur persendian (sesuai: hal 59)
4. Menghubungkan berbagai gerakan dan persendian yang terlibat (sesuai:
hal 59).
5. Mendeskripsikan struktur tulang (sesuai: hal 56).
6. Memahami struktur dan fungsi otot sebagai penyusun sistem gerak pada
manusia (tidak sesuai: hal 59, struktur otot tidak ada)
7. Mengidentifikasi berbagai penyakit atau gangguan yang terjadi pada
sistem gerak manusia (sesuai: hal 60-63)
Berdasarkan dari identifikasi materi terhadap tujuan pembelajaran
pada silabus KTSP, didapatkan hasil bahwa buku Biologi untuk SMA Kelas
XI BAB Sistem Sirkulasi tersebut semuanya telah memenuhi SK atau telah
sesuai kecuali pada poin ke enam. Terdapat ketidak sesuaian antara materi
yang dijabarkan dengan silabus. Pada poin enam hanya dijelaskan bagian
fungsi ototnya saja, namun tidak dijelaskan tentang bagaimana gambar
struktur otot. Sehingga untuk kesesuaian dirasa masih kurang,
Contoh keterampilan siswa
Pada tugas kelompok fortofolio halaman 66, siswa diminta untuk
pergi ke rumah sakit tulang atau orthopedic, temukan suatu kasus penyakit
tulang, tanyakan ke dokter mengenai kasus tersebut dan membuat
analisisnya.
Meskipun tugas yang terlampir sudah memenuhi standart silabus,
namun dirasa kurang efektif dalam pengerjaannya, karena alokasi waktu
yang kurang apabila harus melakukan observasi. Ada baiknya pengambilan
informasi didapatkan dari sumber-sumber cetak seperti jurnal online
terbaru, maupun buku agar lebih efisien. Berikut adalah tugas yang
terlampir pada buku:
2.1.2.2 Kesesuaian Silabus pada BAB Sistem Sirkulasi
Berdasarkan silabus kelas XI pada kurikulum KTSP 2006 terdapat
standart kompetensi yaitu dapat menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia
dan hewan tertentu, kelainan atau penyakit yang mungkin terjadi serta
implikasinya pada salingtemas. Dengan tujuan pembelajaran meliputi:
1. Memahami tujuan antara berbagai komponen darah dan fungsinya
(Sesuai: hal 75-77).
2. Menggambarkan skema proses pembekuan darah (Sesuai: hal 78).
3. Memahami hubungan bagian-bagian jantung dan fungsinya (Sesuai:
hal 81).
4. Memahami hubungan struktur hubungan darah dan fungsinya (Sesuai:
hal 82).
5. Menggambarkan lintasan peredaran darah pada manusia (Sesuai: hal
83).
6. Memahami sistem limfe (Sesuai: hal 83).
7. Mendeskripsikan hubungan sistem peredaran darah dan sistem
limfatik (Tidak sesuai, karena tidak dijelaskan).
8. Mendeskripsikan gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem
peredaran darah manusia (Sesuai: hal 84-86).
9. Mendeskripsikan sistem sirkulasi pada hewan invertebrate (Sesuai:
hal 69-71)
10. Membandingkan sistem sirkulasi pada hewan-hewan vertebrata
(Sesuai: hal 72-74).
Berdasarkan dari identifikasi materi terhadap tujuan pembelajaran
pada silabus KTSP, didapatkan hasil bahwa buku Biologi untuk SMA Kelas
XI BAB Sistem Sirkulasi tersebut semuanya telah memenuhi SK atau telah
sesuai kecuali pada poin ke tujuh. Terdapat ketidak sesuaian antara materi
yang dijabarkan dengan silabus. Pada poin tujuh tidak dijelaskan tentang
hubungan antara sistem peredaran darah dengan sistem limfatik. Sehingga
untuk kesesuaian dirasa masih kurang.
2.2
Hasil Analisis Kedalaman Materi Pada Buku Biologi
2.2.1 Kedalaman Materi Pada Buku Ajar Biologi Erlangga
1. Peta konsep
Sesuai dengan kurikulum 2006 sebelum masuk pada materi pada
buku Biologi Untuk SMA Kelas XI terdapat peta konsep dimana agar siswa
dapat mengetahui materi apa saja yang akan dipelajari dari buku tersebut
dan tujuannnya jelas. Berikut peta konsep yang tercantum pada buku:
Berdasarkan analisis mengenai kesesuaian dan kedalaman materi
pada buku Ajar Biologi untuk SMA Kelas XI yang telah dicocokkan dengan
silabus kurikulum 2006, pada materi BAB 3 Sistem Gerak Manusia sudah
sesuai dengan indikator dan tujuan yang terdapat di dalam silabus KTSP
2006.
2. Berdasarkan analisis pada materi selanjutnya yaitu materi BAB 4 Sistem
Peredaran Darah yang telah dicocokkan dengan silabus kurikulum 2006
dimana pada peta konsep dan isi materi pada buku telah sesuai. Berikut peta
konsep yang tercantum pada buku:
Namun pada buku ini terdapat materi yang belum sesuai dengan
indikator pada silabus kurikulum 2006 yaitu indikator tentang Menjelaskan
sistem limfe dan Mendeskripsikan hubungan sistem peredaran darah dan
sistem limfatik karena dalam buku ini tindak menjelaskan sistem limfatik.
Berikut adalah tambahan tentang materi penjelasan sistem limfe dan deskripsi
hubungan sistem peredaran darah dan sistem limfatik:
Penjelasan Sistem Limfe
Getah bening atau limfa berasal dari plasma darah yang keluar
dari kapiler dan dialirkan oleh pembuluh limfa. Pembuluh limfa yang
berasal dari kepala, leher, dada, jantung, paru-paru dan lengan kanan
akan bersatu menjadi pembuluh limfa kanan (ductus limfaticus dexter).
Adapun pembuluh limfa yang berasal dari bagian lainnya akan bersatu
menjadi pembuluh limfa dada (ductus thorasicus) dan bermuara di vena
bawah selangka. Pembuluh limfa dada juga merupakan tempat
bermuaranya pembuluh lemak atau pembuluh kil. Lemak inilah yang
menyebabkan cairan limfa berwarna kuning keputih-putihan. Di
sepanjang pembuluh limfa terdapat kelenjar-kelenjar limfa atau nodus.
Kelenjar ini berfungsi untuk menyaring kuman (Suwarno, 2009).
Hubungan sistem peredaran darah dan sistem limfatik
Pembuluh darah memiliki dinding tebal tanpa kebocoran, tapi itu
tidak benar. Pembuluh darah dapat bocor sama seperti pipa lainnya.
Sistem limfatik memastikan darah yang bocor kembali kembali ke aliran
darah. Ketika sejumlah kecil kebocoran cairan keluar dari pembuluh
darah, ia mengumpulkan dalam ruang antara sel-sel dan jaringan.
Beberapa cairan kembali ke sistem kardiovaskular, dan sisanya
dikumpulkan oleh pembuluh getah bening dari sistem limfatik. Cairan
yang terkumpul dalam pembuluh getah bening yang disebut getah
bening. Sistem limfatik kemudian mengembalikan getah bening ke
sistem kardiovaskular (Hanum,2009).
2.2.2 Kedalaman Materi Pada Buku Sekolah Elektronik (BSE)
1. Peta konsep rangka dan skeleton
Sesuai dengan kurikulum 2006 sebelum masuk pada materi pada
buku Biologi Untuk SMA Kelas XI terdapat peta konsep dimana agar siswa
dapat mengetahui materi apa saja yang akan dipelajari dari buku tersebut
dan tujuannnya jelas. . Berikut peta konsep skema rangka, dan skeleton yang
tercantum pada buku:
2. Struktur otot
Adapun pada point 6 seharusnya dalam buku dijabarkan mengenai
struktur dan fungsi otot sebagai penyusun sistem gerak manusia, namun yang
tertera pada buku hanya ada fungsi otot saja sedangkan struktur ototnya tidak
ada. Pada bab otot hanya menjelaskan tentang macam-macam otot, fungsi
otot, karakteristik otot, dan jenis gerak otot. Berikut adalah gambar struktur
otot yang seharusnya dicantumkan dalam materi pada BSE.
Sumber : www. Kawasan-pelajar.blogger.com
3. Mekanisme kerja otot (hal 58)
Dalam buku ini tidak menjelaskan tentang mekanisme gerak otot
antara sliding filamen aktin dan miosin. Yang ada hanya macam-macam otot,
dan penamaan pergerakannya. Sehingga materinya dirasa kurang lengkap
secara konsep. Berikut adalah tambahan materi mekanisme kerja otot:
Sumber : Pratiwi, 2006
4. Peta konsep sirkulasi darah
Berdasarkan analisis pada materi selanjutnya yaitu materi BAB 4 Sistem
Peredaran Darah yang telah dicocokkan dengan silabus kurikulum 2006
dimana pada peta konsep dan isi materi pada buku telah sesuai. . Berikut peta
konsep sirkulasi darah dyang tercantum pada buku:
5. Hubungan sistem preredaran darah dengan sistem limfatik
Adapun pada point 7 mengenai mendeskripsikan hubungan sistem
peredaran darah dan sistem limfatik tidak dicantumkan ke dalam buku
tersebut. Berikut adalah tambahan tentang materi deskripsi hubungan sistem
peredaran darah dan sistem limfatik:
Hubungan sistem peredaran darah dan sistem limfatik
Pembuluh darah memiliki dinding tebal tanpa kebocoran, tapi itu
tidak benar. Pembuluh darah dapat bocor sama seperti pipa lainnya. Sistem
limfatik memastikan darah yang bocor kembali kembali ke aliran darah.
Ketika sejumlah kecil kebocoran cairan keluar dari pembuluh darah, ia
mengumpulkan dalam ruang antara sel-sel dan jaringan. Beberapa cairan
kembali ke sistem kardiovaskular, dan sisanya dikumpulkan oleh pembuluh
getah bening dari sistem limfatik. Cairan yang terkumpul dalam pembuluh
getah bening yang disebut getah bening. Sistem limfatik kemudian
mengembalikan getah bening ke sistem kardiovaskular. (Hanum, 2009).
2.3 Kesalahan atau Miskonsepsi pada Buku Ajar Biologi.
2.3.1 Miskonsepsi dalam Buku Erlangga Karya Pratiwi
2.3.1.1 Miskonsepsi Bab Sistem Gerak
1. Pada sub bab mekanisme gerak otot halaman 69, terdapat konsep
“Pada bagian ujung miosin nantinya akan mengikat ATP dan
menghidrolisisnya menjadi ADP”
Berikut pembenaran :
ATP tidak dihidrolisis pada ujung miosin. Di awal kontraksi,
ATP berikatan dengan kepala miosin di sisi enzim yang
menghidrolisis, yaitu ATPase. Sehingga lebih tepat apabila dikatakan
bahwa yang menghidrolisis ATP adalah ATPase. Selain itu ATP tidak
hanya di hidrolisis menjadi ADP saja. Namun ATPase juga akan
memecah ATP menjadi ADP, fosfat anorganik dan energi yang
selanjutnya akan mengaktivasi kepala miosin untuk siap mengikat
aktin (Sloane, 2003).
2. Pada sub bab Otot halaman 66 terdapat konsep “Otot memendek jika
sedang berkontraksi dan memanjang jika sedang berelaksasi.
Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan. Relaksasi
otot terjadi jika otot sedang beristirahat. Dengan demikian otot
memiliki 3 karakter, yaitu:
a. Kotraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek; otot
menjadi lebih pendek dari ukuran semula jika otot sedang
melakukan kegiatan.
b. Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang; otot
menjadi lebih panjang dari ukuran semula.
c. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran
semula”.
Gambar
miskonsepsi pada
buku Biologi
Untuk SMA Kelas
XI halaman 66
Penerbit Erlangga
Berikut pembenaran :
Sebaiknya kata otot memendek diubah menjadi pemendekan
filamen aktin dan miosin sehingga menyebabkan terjadinya kontraksi
otot, karena ketika otot berkontraksi terjadi sliding antara filamen
aktin dan miosin yang membutuhkan ATP sehingga terjadilah gerakan
otot, jadi yang memendek atau memanjang bukanlah otot melainkan
filamen aktin dan miosin yang menyusun mikrofibril.
2.3.1.2 Miskonsepsi Bab Sistem Sirkulasi
1. Pada sub bab Komponen Sistem Peredaran Darah materi
Pembentukan Eritrosit halaman 82-83 terdapat konsep “Proses
pembentukan eritrosit disebut eritropoiesis. Pada beberapa minggu
pertama kehidupan embrio di dalam kandungan, eritrosit dihasilkan
dalam kantong kuning telur. Beberapa bulan kemudian pembentukan
eritrosit terjadi di hati, limfa, dan kelenjar limfa. Sesudah bayi lahir ,
eritrosit dibentuk oleh sumsum tulang. Produksi eritrosit distimulasi
oleh hormon eritropoietin. Kira-kira di usia 20 tahun sumsum bagian
proksimal tulang panjang sudah tidak menghasilkan eritrosit lagi.
Sebagian besar eritrosit akan dihasilkan dalam sumsum tulang
membranosa (tulang belakang, dada, rusuk, dan panggul). Dengan
meningkatnya usia, sumsum tulang menjadi kurang produktif.
Sel yang dapat membentuk eritrosit adalah hemositoblas atau
sel batang mieloid yang mampu berkembang menjadi berbagai jenis
sel darah (bersifat pluripotent). Sel ini terdapat di sumsum tulang dan
akan membentuk berbagai jenis leukosit, eritrosit, dan megakariosit
(pembentuk keping darah). Eritrosit yang terbentuk akan keluar dan
menembus membran (kemampuan ini disebut diapedesis) dan
memasuki kapiler darah. Selain membentuk eritrosit, hemositoblas,
juga membentuk sel plasma, limfosit b, limfosit t, monosit dan fagositfagosit lain.
Dalam keadaan normal, eritrosit bertahan selama raa-rata 120
hari. Saat sel menua, membran sel rapuh dan pecah. Eritrosit tua
dimusnahkan di organ limpa (lien) dan hati. Hemoglobin dicerna oleh
sel-sel retikuloendotelium. Zat besi dilepas kembali ke dalam darah
untuk kemudian diangkut kembali ke sumsum tulang dan hati.
Hemoglobin diubah pigmen empedu (bilirubin) dan disekresi oleh hati
ke dalam empedu”
(1)
(2)
(3)
Berikut pembenaran :
Sel pembentuk semua sel darah disebut PHSC (Pluripotent
Hematopoietic Stem Cell) atau disebut juga sebagai sel induk.
Eritrosit, leukosit dan trombosit berasal dari sel PHSC. Pembentukan
sel darah merah memiliki beberapa tahapan yaitu Proerythoblast
(calon
darah
merah)
→
Basophilerythroblast
→
Polychromatophilerythroblast → Orthrocromaticerythroblast →
Reticulocyte → Erithrocytes. Pada tahan Reticulocyte; calon sel darah
tadid sudah menjadi sel darah merah namun masih belum matang.
Secara singkat: Dimulai dari proeritoblastretikulositmasuk aliran
darah
untuk
pematanganeritrosit.
Artinya
setelah
menjadi
reticulocyte kemudian sel tersebut akan masuk ke aliran darah dan
terjadi pematangan di aliran darah, sehingga walaupun pembentukan
sel darah merah di sumsum tulang belakang tetapi proses
pematangannya terjadi setelah sel darah merah (reticulocyte) tersebut
masuk ke aliran darah (Sloane, 2003).
(Gambar Proses Pementukan Sel Darah Merah)
2.3.2
Miskonsepsi dalam BSE Karya Suwarno
2.3.2.1 Miskonsepsi Bab Sistem Gerak
Pada materi sistem gerak dalam BSE tidak terdapat miskonsepsi atau
kesalahan konsep.
2.3.2.2 Miskonsepsi Bab Sistem Sirkulasi
1.
Pada sub bab peredaran darah manusia halaman 81, terdapat konsep
“Atrium merupakan ruangan jantung tempat masuknya darah dari
pembuluh balik (vena), antara atrium kanan dan atrium kiri terdapat
katup valvula bikuspidalis pada fetus”
Berikut pembenarannya :
Dikatakan bahwa katup valvula bikuspidalis merupakan
katup pemisah antar atrium kanan dan atrium kiri. Padahal
seharusnya katup valvula bikuspidalis merupakan katup pemisah
antara atrium kiri dengan ventrikel kiri. Sedangkan pemisah antara
atrium kanan dengan atrium kiri disebut septum intratrial (Sloane,
2003).
2. Pada sub bab peredaran darah manusia halaman 81, terdapat konsep
“Ventrikel mempunyai otot lebih tebal daripada atrium, dan ventrikel
kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan. Ini disebabkan ventrikel
berfungsi memompakan darah keluar jantung, antara ventrikel kanan
dan kiri terdapat katup valvula trikuspidalis.”
Berikut pembenarannya :
Dikatakan bahwa katup valvula trikuspidalis merupakan
katup pemisah antar ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Padahal
seharusnya katup valvula trikuspidalis merupakan katup pemisah
antara atrium kanan dengan ventrikel kanan. Sedangkan pemisah
antara ventrikel kanan dengan ventrikel kiri disebut septum
interventrikular (Sloane, 2003).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis buku Biologi untuk SMA Kelas XI dengan
menggunakan kurikulum KTSP karya Pratiwi dan BSE karya Suwarno terdapat
tujuan pembelajaran yang belum terpenuhi di dalam masing-masing buku. Untuk
kedalaman materinya dalam segi peta konsep pada kedua buku telah terjabarkan
secara lengkap, namun ada beberapa bagian pada materi yang masih kurang
lengkap. Untuk miskonsepsi materi, pada setiap bab nya masih terdapat
miskonsepsi yang perlu diperhatikan karena dapt mengubah arti dari materi
tersebut.
3.2 Saran
Sebaiknya dalam mempelajari suatu bab hendaknya guru maupun siswa
tidak menggunakan satu buku referensi pelajaran saja, semakin banyak referensi
yang digunakan maka akan semakin kritis pula kita dalam memahami suatu konsep.
DAFTAR ISI
Pratiwi., dkk. 2006. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Suwarno. 2006. Panduan Pembelajaran Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC
Hanum, E. L., dkk. 2009. Biologi 2 XI SMA dan MA. Jakarta: Kemendiknas
ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU SMA KELAS XI
“Materi Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem
Gerak dan Sistem Sirkulasi”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta yang di ampuh oleh
Bapak Dr. Abdul Kadir Rahardjanto, M.Si
Disusun Oleh :
Dwi Andriyani
(201410070311024)
Aulia Ofi Nila Sari
(201410070311034)
Desi Anggraini
(201410070311038)
Biologi 6A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
April 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah mencurahkan nikmat iman dan
kesehatan kepada penyusun sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktu. Shalawat serta salam tak lupa penyusun limpahkan kepada
junjungan besar Nabi Muhammad saw yang telah berjuang membawa umat
manusia dari zaman jahiliyah ke zaman yang penuh ilmu. Dalam penyusunan
makalah ini, penyusun dibantu oleh banyak pihak. Oleh karena itu, penyusun
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penyusun
dalam penyelesaian makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekutangan. Oleh karena itu, penyusun menerima setiap masukan yang membangun
demi perbaikan makalah ini. Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat, baik
bagi penyusun sendiri maupun bagi pembaca pada umumnya.
Malang, 8 April 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahan ajar merupakan salah satu bagian penting dalam pelaksanaan
kegiatan mengajar di sekolah. Buku teks merupakan salah satu bentuk bahan ajar
penting yang dibutuhkan siswa dalam memahami ilmu pengetahuan tanpa
terkecuali biologi. Sampai saat ini buku teks masih merupakan sumber informasi
utama di dalam proses pembelajaran baik bagi guru maupun siswa.
Menurut Ye & Cobern (2013) di seluruh dunia guru sering menggunakan
buku teks sebagai kurikulum pokok dan sumber pelajaran. Buku pelajaran biologi
SMA telah memainkan peranan penting dalam pendidikan sains karena sebagian
besar siswa menggunakan buku teks yang merupakan komponen utama dari
kurikulum.
Kesusaian SKL, KD, dan kebenaran konsep materi yang terdapat pada buku
sebagai salah satu sumber belajar harus benar-benar tepat dan sesuai, sehingga perlu
adanya analisis buku teks. Oleh karena itu dalam makalah ini membahas mengenai
analisis buku Biologi untuk SMA Kelas XI KTSP 2006 karya Pratiwi dkk dan buku
BSE 2009 karya Suwarno BAB Sistem Gerak dan Sistem Sirkulasi untuk
mengetahui kesesuaiannya dengan kurikulum.
Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi
sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan
bergerak bila ada impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh
bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara
umum dan dapat dilihat dalam kasat mata atau secara nyata. Gerak pada manusia
menggunakan alat gerak yang tersusun dalam system gerak (Aryulina, 2007).
Pengertian sistem peredaran darah pada manusia lengkap. Sistem
peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang
berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga membantu menstabilkan
suhu tubuh dan pH (bagian dari homeostasis) (Aryulina, 2007).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kesesuaian silabus dengan materi pada Buku Biologi untuk
SMA Kelas XI ?
2. Bagaimana kedalaman materi pada Buku Biologi untuk SMA Kelas XI?
3. Adakah kesalahan atau miskonsepsi yang terdapat pada Buku Biologi untuk
SMA Kelas XI ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui kesesuaian silabus dengan materi pada Buku Biologi untuk
SMA Kelas XI.
2. Mengetahui kedalaman materi pada Buku Biologi untuk SMA Kelas XI.
3. Mencari dan mengetahui kesalahan atau miskonsepsi pada Buku Biologi
untuk SMA Kelas XI.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hasil Analisis Kesesuaian Silabus dengan Materi pada Buku Biologi
2.1.1 Identitas buku 1
Judul buku
: Biologi untuk SMA Kelas XI
Penulis
: Pratiwi, Sri Masyati, Srikini, Suharno, Bambang S.
Kelas /Semester
: XI / 1
Tahun
: 2007
Kurikulum
: KTSP
Penerbit
: Erlangga
Materi Pembelajaran
: 1. Sistem Gerak
2. Sistem Sirkulasi
2.1.1.1 Kesesuaian Silabus Pada BAB Sistem Gerak
Berdasarkan silabus kelas XI pada KTSP 2006 terdapat standart
kompetensi yaitu dapat menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan
hewan tertentu, kelainan atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya
pada salingtemas. Dengan tujuan pembelajaran meliputi:
1. Memahami struktur dan fungsi rangka sebagai penyusun system gerak
pada manusia (Sesuai: hal 61-64).
2. Memahami hubungan antar tulang yang membentuk berbagai
persendian (Sesuai: hal 59).
3. Menggambarkan struktur persendian (Sesuai: hal 59)
4. Menghubungkan berbagai gerakan dan persendian yang terlibat
(Sesuai: hal 58).
5. Mendeskripsikan struktur tulang (Sesuai: hal 55).
6. Memahami struktur dan fungsi otot sebagai penyusun sistem gerak
pada manusia (Sesuai: hal 66-71)
7. Mengidentifikasi berbagai penyakit atau gangguan yang terjadi pada
sistem gerak manusia (Sesuai: hal 64-66).
Berdasarkan dari identifikasi materi terhadap tujuan pembelajaran
pada silabus KTSP, didapatkan hasil bahwa buku Biologi untuk SMA Kelas
XI BAB Sistem Gerak tersebut telah memenuhi SK atau telah sesuai
semuanya.
Contoh keterampilan siswa
Pada tugas kelompok 3.1 halaman 69, siswa diminta untuk
melakukan observasi ke rumah sakit atau dokter ahli tulang dan
mendapatkan informasi mengenai pengobatan patah tulang.
Meskipun tugas yang terlampir sudah memenuhi standart silabus,
namun dirasa kurang efektif dalam pengerjaannya, karena alokasi waktu
yang kurang apabila harus melakukan observasi. Ada baiknya pengambilan
informasi didapatkan dari sumber-sumber cetak seperti jurnal online
terbaru, maupun buku agar lebih efisien. Berikut adalah tugas yang
terlampir pada buku:
2.1.1.2 Kesesuaian Silabus pada BAB Sistem Sirkulasi
Berdasarkan silabus kelas XI pada kurikulum KTSP 2006 terdapat
standart kompetensi yaitu dapat menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia
dan hewan tertentu, kelainan atau penyakit yang mungkin terjadi serta
implikasinya pada salingtemas. Dengan tujuan pembelajaran meliputi:
1. Memahami tujuan antara berbagai komponen darah dan fungsinya
(Sesuai: hal 80-84).
2. Menggambarkan skema proses pembekuan darah (Sesuai: hal 84).
3. Memahami hubungan bagian-bagian jantung dan fungsinya (Sesuai:
hal 89-90).
4. Memahami hubungan struktur hubungan darah dan fungsinya (Sesuai:
hal 87-89).
5. Menggambarkan lintasan peredaran darah pada manusia (Sesuai: hal
91).
6. Memahami sistem limfe (Tidak sesuai, karena tidak dijelaskan secara
rinci).
7. Mendeskripsikan hubungan sistem peredaran darah dan sistem
limfatik (Tidak sesuai, karena tidak dijelaskan secara rinci).
8. Mendeskripsikan gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem
peredaran darah manusia (Sesuai: hal 92).
9. Mendeskripsikan sistem sirkulasi pada hewan invertebrata (Sesuai:
hal 93-95).
10. Membandingkan sistem sirkulasi pada hewan-hewan vertebrata
(Sesuai: hal 95-100).
Berdasarkan dari identifikasi materi terhadap tujuan pembelajaran
pada silabus KTSP, didapatkan hasil bahwa buku Biologi untuk SMA
Kelas XI BAB Sistem Sirkulasi tersebut semuanya telah memenuhi SK
atau telah sesuai kecuali pada poin ke enam dan ke tujuh. Terdapat ketidak
sesuaian antara materi yang dijabarkan dengan silabus. Pada poin enam
tidak dijelaskan tentang sistem limfe, sedangkan pada poin tujuh juga
tidak dijelaskan mengenai hubungan antara sistem peredaran darah
dengan sistem limfatik. Sehingga untuk kesesuaian dirasa masih kurang,
Contoh keterampilan siswa
Pada tugas individu 4.7 halaman 92, siswa diminta untuk ke rumah
sakit mencari informasi dan mencatat contoh penggunaan hasil teknologi
dalam membantu gangguan sistem peredaran darah.
Meskipun tugas yang terlampir sudah memenuhi standart silabus,
namun dirasa kurang efektif dalam pengerjaannya, karena alokasi waktu
yang kurang apabila harus melakukan observasi. Ada baiknya pengambilan
informasi didapatkan dari sumber-sumber cetak seperti jurnal online
terbaru, maupun buku agar lebih efisien. Berikut adalah tugas yang
terlampir pada buku:
2.1.2 Identitas Buku 2
Judul buku
: Biologi SMA Kelas XI
Penulis
: Suwarno
Kelas /Semester
: XI / 1
Tahun
: 2009
Kurikulum
: KTSP
Penerbit
: Kemendiknas
Materi Pembelajaran
: 1. Sistem Gerak
2. Sistem Sirkulasi
2.1.2.1 Kesesuaian Silabus pada BAB Sistem Gerak
Berdasarkan silabus kelas XI pada kurikulum KTSP 2006 terdapat
standart kompetensi yaitu dapat menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia
dan hewan tertentu, kelainan atau penyakit yang mungkin terjadi serta
implikasinya pada salingtemas. Dengan tujuan pembelajaran meliputi:
1. Memahami struktur dan fungsi rangka sebagai penyusun system gerak
pada manusia (sesuai: hal 52-54).
2. Memahami hubungan antar tulang yang membentuk berbagai
persendian (sesuai: hal 57).
3. Menggambarkan struktur persendian (sesuai: hal 59)
4. Menghubungkan berbagai gerakan dan persendian yang terlibat (sesuai:
hal 59).
5. Mendeskripsikan struktur tulang (sesuai: hal 56).
6. Memahami struktur dan fungsi otot sebagai penyusun sistem gerak pada
manusia (tidak sesuai: hal 59, struktur otot tidak ada)
7. Mengidentifikasi berbagai penyakit atau gangguan yang terjadi pada
sistem gerak manusia (sesuai: hal 60-63)
Berdasarkan dari identifikasi materi terhadap tujuan pembelajaran
pada silabus KTSP, didapatkan hasil bahwa buku Biologi untuk SMA Kelas
XI BAB Sistem Sirkulasi tersebut semuanya telah memenuhi SK atau telah
sesuai kecuali pada poin ke enam. Terdapat ketidak sesuaian antara materi
yang dijabarkan dengan silabus. Pada poin enam hanya dijelaskan bagian
fungsi ototnya saja, namun tidak dijelaskan tentang bagaimana gambar
struktur otot. Sehingga untuk kesesuaian dirasa masih kurang,
Contoh keterampilan siswa
Pada tugas kelompok fortofolio halaman 66, siswa diminta untuk
pergi ke rumah sakit tulang atau orthopedic, temukan suatu kasus penyakit
tulang, tanyakan ke dokter mengenai kasus tersebut dan membuat
analisisnya.
Meskipun tugas yang terlampir sudah memenuhi standart silabus,
namun dirasa kurang efektif dalam pengerjaannya, karena alokasi waktu
yang kurang apabila harus melakukan observasi. Ada baiknya pengambilan
informasi didapatkan dari sumber-sumber cetak seperti jurnal online
terbaru, maupun buku agar lebih efisien. Berikut adalah tugas yang
terlampir pada buku:
2.1.2.2 Kesesuaian Silabus pada BAB Sistem Sirkulasi
Berdasarkan silabus kelas XI pada kurikulum KTSP 2006 terdapat
standart kompetensi yaitu dapat menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia
dan hewan tertentu, kelainan atau penyakit yang mungkin terjadi serta
implikasinya pada salingtemas. Dengan tujuan pembelajaran meliputi:
1. Memahami tujuan antara berbagai komponen darah dan fungsinya
(Sesuai: hal 75-77).
2. Menggambarkan skema proses pembekuan darah (Sesuai: hal 78).
3. Memahami hubungan bagian-bagian jantung dan fungsinya (Sesuai:
hal 81).
4. Memahami hubungan struktur hubungan darah dan fungsinya (Sesuai:
hal 82).
5. Menggambarkan lintasan peredaran darah pada manusia (Sesuai: hal
83).
6. Memahami sistem limfe (Sesuai: hal 83).
7. Mendeskripsikan hubungan sistem peredaran darah dan sistem
limfatik (Tidak sesuai, karena tidak dijelaskan).
8. Mendeskripsikan gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem
peredaran darah manusia (Sesuai: hal 84-86).
9. Mendeskripsikan sistem sirkulasi pada hewan invertebrate (Sesuai:
hal 69-71)
10. Membandingkan sistem sirkulasi pada hewan-hewan vertebrata
(Sesuai: hal 72-74).
Berdasarkan dari identifikasi materi terhadap tujuan pembelajaran
pada silabus KTSP, didapatkan hasil bahwa buku Biologi untuk SMA Kelas
XI BAB Sistem Sirkulasi tersebut semuanya telah memenuhi SK atau telah
sesuai kecuali pada poin ke tujuh. Terdapat ketidak sesuaian antara materi
yang dijabarkan dengan silabus. Pada poin tujuh tidak dijelaskan tentang
hubungan antara sistem peredaran darah dengan sistem limfatik. Sehingga
untuk kesesuaian dirasa masih kurang.
2.2
Hasil Analisis Kedalaman Materi Pada Buku Biologi
2.2.1 Kedalaman Materi Pada Buku Ajar Biologi Erlangga
1. Peta konsep
Sesuai dengan kurikulum 2006 sebelum masuk pada materi pada
buku Biologi Untuk SMA Kelas XI terdapat peta konsep dimana agar siswa
dapat mengetahui materi apa saja yang akan dipelajari dari buku tersebut
dan tujuannnya jelas. Berikut peta konsep yang tercantum pada buku:
Berdasarkan analisis mengenai kesesuaian dan kedalaman materi
pada buku Ajar Biologi untuk SMA Kelas XI yang telah dicocokkan dengan
silabus kurikulum 2006, pada materi BAB 3 Sistem Gerak Manusia sudah
sesuai dengan indikator dan tujuan yang terdapat di dalam silabus KTSP
2006.
2. Berdasarkan analisis pada materi selanjutnya yaitu materi BAB 4 Sistem
Peredaran Darah yang telah dicocokkan dengan silabus kurikulum 2006
dimana pada peta konsep dan isi materi pada buku telah sesuai. Berikut peta
konsep yang tercantum pada buku:
Namun pada buku ini terdapat materi yang belum sesuai dengan
indikator pada silabus kurikulum 2006 yaitu indikator tentang Menjelaskan
sistem limfe dan Mendeskripsikan hubungan sistem peredaran darah dan
sistem limfatik karena dalam buku ini tindak menjelaskan sistem limfatik.
Berikut adalah tambahan tentang materi penjelasan sistem limfe dan deskripsi
hubungan sistem peredaran darah dan sistem limfatik:
Penjelasan Sistem Limfe
Getah bening atau limfa berasal dari plasma darah yang keluar
dari kapiler dan dialirkan oleh pembuluh limfa. Pembuluh limfa yang
berasal dari kepala, leher, dada, jantung, paru-paru dan lengan kanan
akan bersatu menjadi pembuluh limfa kanan (ductus limfaticus dexter).
Adapun pembuluh limfa yang berasal dari bagian lainnya akan bersatu
menjadi pembuluh limfa dada (ductus thorasicus) dan bermuara di vena
bawah selangka. Pembuluh limfa dada juga merupakan tempat
bermuaranya pembuluh lemak atau pembuluh kil. Lemak inilah yang
menyebabkan cairan limfa berwarna kuning keputih-putihan. Di
sepanjang pembuluh limfa terdapat kelenjar-kelenjar limfa atau nodus.
Kelenjar ini berfungsi untuk menyaring kuman (Suwarno, 2009).
Hubungan sistem peredaran darah dan sistem limfatik
Pembuluh darah memiliki dinding tebal tanpa kebocoran, tapi itu
tidak benar. Pembuluh darah dapat bocor sama seperti pipa lainnya.
Sistem limfatik memastikan darah yang bocor kembali kembali ke aliran
darah. Ketika sejumlah kecil kebocoran cairan keluar dari pembuluh
darah, ia mengumpulkan dalam ruang antara sel-sel dan jaringan.
Beberapa cairan kembali ke sistem kardiovaskular, dan sisanya
dikumpulkan oleh pembuluh getah bening dari sistem limfatik. Cairan
yang terkumpul dalam pembuluh getah bening yang disebut getah
bening. Sistem limfatik kemudian mengembalikan getah bening ke
sistem kardiovaskular (Hanum,2009).
2.2.2 Kedalaman Materi Pada Buku Sekolah Elektronik (BSE)
1. Peta konsep rangka dan skeleton
Sesuai dengan kurikulum 2006 sebelum masuk pada materi pada
buku Biologi Untuk SMA Kelas XI terdapat peta konsep dimana agar siswa
dapat mengetahui materi apa saja yang akan dipelajari dari buku tersebut
dan tujuannnya jelas. . Berikut peta konsep skema rangka, dan skeleton yang
tercantum pada buku:
2. Struktur otot
Adapun pada point 6 seharusnya dalam buku dijabarkan mengenai
struktur dan fungsi otot sebagai penyusun sistem gerak manusia, namun yang
tertera pada buku hanya ada fungsi otot saja sedangkan struktur ototnya tidak
ada. Pada bab otot hanya menjelaskan tentang macam-macam otot, fungsi
otot, karakteristik otot, dan jenis gerak otot. Berikut adalah gambar struktur
otot yang seharusnya dicantumkan dalam materi pada BSE.
Sumber : www. Kawasan-pelajar.blogger.com
3. Mekanisme kerja otot (hal 58)
Dalam buku ini tidak menjelaskan tentang mekanisme gerak otot
antara sliding filamen aktin dan miosin. Yang ada hanya macam-macam otot,
dan penamaan pergerakannya. Sehingga materinya dirasa kurang lengkap
secara konsep. Berikut adalah tambahan materi mekanisme kerja otot:
Sumber : Pratiwi, 2006
4. Peta konsep sirkulasi darah
Berdasarkan analisis pada materi selanjutnya yaitu materi BAB 4 Sistem
Peredaran Darah yang telah dicocokkan dengan silabus kurikulum 2006
dimana pada peta konsep dan isi materi pada buku telah sesuai. . Berikut peta
konsep sirkulasi darah dyang tercantum pada buku:
5. Hubungan sistem preredaran darah dengan sistem limfatik
Adapun pada point 7 mengenai mendeskripsikan hubungan sistem
peredaran darah dan sistem limfatik tidak dicantumkan ke dalam buku
tersebut. Berikut adalah tambahan tentang materi deskripsi hubungan sistem
peredaran darah dan sistem limfatik:
Hubungan sistem peredaran darah dan sistem limfatik
Pembuluh darah memiliki dinding tebal tanpa kebocoran, tapi itu
tidak benar. Pembuluh darah dapat bocor sama seperti pipa lainnya. Sistem
limfatik memastikan darah yang bocor kembali kembali ke aliran darah.
Ketika sejumlah kecil kebocoran cairan keluar dari pembuluh darah, ia
mengumpulkan dalam ruang antara sel-sel dan jaringan. Beberapa cairan
kembali ke sistem kardiovaskular, dan sisanya dikumpulkan oleh pembuluh
getah bening dari sistem limfatik. Cairan yang terkumpul dalam pembuluh
getah bening yang disebut getah bening. Sistem limfatik kemudian
mengembalikan getah bening ke sistem kardiovaskular. (Hanum, 2009).
2.3 Kesalahan atau Miskonsepsi pada Buku Ajar Biologi.
2.3.1 Miskonsepsi dalam Buku Erlangga Karya Pratiwi
2.3.1.1 Miskonsepsi Bab Sistem Gerak
1. Pada sub bab mekanisme gerak otot halaman 69, terdapat konsep
“Pada bagian ujung miosin nantinya akan mengikat ATP dan
menghidrolisisnya menjadi ADP”
Berikut pembenaran :
ATP tidak dihidrolisis pada ujung miosin. Di awal kontraksi,
ATP berikatan dengan kepala miosin di sisi enzim yang
menghidrolisis, yaitu ATPase. Sehingga lebih tepat apabila dikatakan
bahwa yang menghidrolisis ATP adalah ATPase. Selain itu ATP tidak
hanya di hidrolisis menjadi ADP saja. Namun ATPase juga akan
memecah ATP menjadi ADP, fosfat anorganik dan energi yang
selanjutnya akan mengaktivasi kepala miosin untuk siap mengikat
aktin (Sloane, 2003).
2. Pada sub bab Otot halaman 66 terdapat konsep “Otot memendek jika
sedang berkontraksi dan memanjang jika sedang berelaksasi.
Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan. Relaksasi
otot terjadi jika otot sedang beristirahat. Dengan demikian otot
memiliki 3 karakter, yaitu:
a. Kotraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek; otot
menjadi lebih pendek dari ukuran semula jika otot sedang
melakukan kegiatan.
b. Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang; otot
menjadi lebih panjang dari ukuran semula.
c. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran
semula”.
Gambar
miskonsepsi pada
buku Biologi
Untuk SMA Kelas
XI halaman 66
Penerbit Erlangga
Berikut pembenaran :
Sebaiknya kata otot memendek diubah menjadi pemendekan
filamen aktin dan miosin sehingga menyebabkan terjadinya kontraksi
otot, karena ketika otot berkontraksi terjadi sliding antara filamen
aktin dan miosin yang membutuhkan ATP sehingga terjadilah gerakan
otot, jadi yang memendek atau memanjang bukanlah otot melainkan
filamen aktin dan miosin yang menyusun mikrofibril.
2.3.1.2 Miskonsepsi Bab Sistem Sirkulasi
1. Pada sub bab Komponen Sistem Peredaran Darah materi
Pembentukan Eritrosit halaman 82-83 terdapat konsep “Proses
pembentukan eritrosit disebut eritropoiesis. Pada beberapa minggu
pertama kehidupan embrio di dalam kandungan, eritrosit dihasilkan
dalam kantong kuning telur. Beberapa bulan kemudian pembentukan
eritrosit terjadi di hati, limfa, dan kelenjar limfa. Sesudah bayi lahir ,
eritrosit dibentuk oleh sumsum tulang. Produksi eritrosit distimulasi
oleh hormon eritropoietin. Kira-kira di usia 20 tahun sumsum bagian
proksimal tulang panjang sudah tidak menghasilkan eritrosit lagi.
Sebagian besar eritrosit akan dihasilkan dalam sumsum tulang
membranosa (tulang belakang, dada, rusuk, dan panggul). Dengan
meningkatnya usia, sumsum tulang menjadi kurang produktif.
Sel yang dapat membentuk eritrosit adalah hemositoblas atau
sel batang mieloid yang mampu berkembang menjadi berbagai jenis
sel darah (bersifat pluripotent). Sel ini terdapat di sumsum tulang dan
akan membentuk berbagai jenis leukosit, eritrosit, dan megakariosit
(pembentuk keping darah). Eritrosit yang terbentuk akan keluar dan
menembus membran (kemampuan ini disebut diapedesis) dan
memasuki kapiler darah. Selain membentuk eritrosit, hemositoblas,
juga membentuk sel plasma, limfosit b, limfosit t, monosit dan fagositfagosit lain.
Dalam keadaan normal, eritrosit bertahan selama raa-rata 120
hari. Saat sel menua, membran sel rapuh dan pecah. Eritrosit tua
dimusnahkan di organ limpa (lien) dan hati. Hemoglobin dicerna oleh
sel-sel retikuloendotelium. Zat besi dilepas kembali ke dalam darah
untuk kemudian diangkut kembali ke sumsum tulang dan hati.
Hemoglobin diubah pigmen empedu (bilirubin) dan disekresi oleh hati
ke dalam empedu”
(1)
(2)
(3)
Berikut pembenaran :
Sel pembentuk semua sel darah disebut PHSC (Pluripotent
Hematopoietic Stem Cell) atau disebut juga sebagai sel induk.
Eritrosit, leukosit dan trombosit berasal dari sel PHSC. Pembentukan
sel darah merah memiliki beberapa tahapan yaitu Proerythoblast
(calon
darah
merah)
→
Basophilerythroblast
→
Polychromatophilerythroblast → Orthrocromaticerythroblast →
Reticulocyte → Erithrocytes. Pada tahan Reticulocyte; calon sel darah
tadid sudah menjadi sel darah merah namun masih belum matang.
Secara singkat: Dimulai dari proeritoblastretikulositmasuk aliran
darah
untuk
pematanganeritrosit.
Artinya
setelah
menjadi
reticulocyte kemudian sel tersebut akan masuk ke aliran darah dan
terjadi pematangan di aliran darah, sehingga walaupun pembentukan
sel darah merah di sumsum tulang belakang tetapi proses
pematangannya terjadi setelah sel darah merah (reticulocyte) tersebut
masuk ke aliran darah (Sloane, 2003).
(Gambar Proses Pementukan Sel Darah Merah)
2.3.2
Miskonsepsi dalam BSE Karya Suwarno
2.3.2.1 Miskonsepsi Bab Sistem Gerak
Pada materi sistem gerak dalam BSE tidak terdapat miskonsepsi atau
kesalahan konsep.
2.3.2.2 Miskonsepsi Bab Sistem Sirkulasi
1.
Pada sub bab peredaran darah manusia halaman 81, terdapat konsep
“Atrium merupakan ruangan jantung tempat masuknya darah dari
pembuluh balik (vena), antara atrium kanan dan atrium kiri terdapat
katup valvula bikuspidalis pada fetus”
Berikut pembenarannya :
Dikatakan bahwa katup valvula bikuspidalis merupakan
katup pemisah antar atrium kanan dan atrium kiri. Padahal
seharusnya katup valvula bikuspidalis merupakan katup pemisah
antara atrium kiri dengan ventrikel kiri. Sedangkan pemisah antara
atrium kanan dengan atrium kiri disebut septum intratrial (Sloane,
2003).
2. Pada sub bab peredaran darah manusia halaman 81, terdapat konsep
“Ventrikel mempunyai otot lebih tebal daripada atrium, dan ventrikel
kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan. Ini disebabkan ventrikel
berfungsi memompakan darah keluar jantung, antara ventrikel kanan
dan kiri terdapat katup valvula trikuspidalis.”
Berikut pembenarannya :
Dikatakan bahwa katup valvula trikuspidalis merupakan
katup pemisah antar ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Padahal
seharusnya katup valvula trikuspidalis merupakan katup pemisah
antara atrium kanan dengan ventrikel kanan. Sedangkan pemisah
antara ventrikel kanan dengan ventrikel kiri disebut septum
interventrikular (Sloane, 2003).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis buku Biologi untuk SMA Kelas XI dengan
menggunakan kurikulum KTSP karya Pratiwi dan BSE karya Suwarno terdapat
tujuan pembelajaran yang belum terpenuhi di dalam masing-masing buku. Untuk
kedalaman materinya dalam segi peta konsep pada kedua buku telah terjabarkan
secara lengkap, namun ada beberapa bagian pada materi yang masih kurang
lengkap. Untuk miskonsepsi materi, pada setiap bab nya masih terdapat
miskonsepsi yang perlu diperhatikan karena dapt mengubah arti dari materi
tersebut.
3.2 Saran
Sebaiknya dalam mempelajari suatu bab hendaknya guru maupun siswa
tidak menggunakan satu buku referensi pelajaran saja, semakin banyak referensi
yang digunakan maka akan semakin kritis pula kita dalam memahami suatu konsep.
DAFTAR ISI
Pratiwi., dkk. 2006. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Suwarno. 2006. Panduan Pembelajaran Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC
Hanum, E. L., dkk. 2009. Biologi 2 XI SMA dan MA. Jakarta: Kemendiknas