MENGEMBANGKAN MODEL KURSUS KEWIRAUSAHAAN docx
KARYA TULIS ILMIAH
MENGEMBANGKAN MODEL KURSUS
KEWIRAUSAHAAN BERBASIS DUNIA USAHA DAN
INDUSTRI
MELALUI METODE
PENGGABUNGAN PRINSIP LIFE SKILL DAN
BROAD BASED EDUCATION(BBE) SERTA WORK
BASED LEARNING (WBL)
Disusun untuk Jambore PTK
PAUD NI tingkat Propinsi
tahun 2011
DISUSUN OLEH :VITRA DEWANTA
RAMA,S.KOM
pratekom
1
KARYA TULIS ILMIAH
MENGEMBANGKAN MODEL KURSUS
KEWIRAUSAHAAN BERBASIS DUNIA USAHA
DAN INDUSTRI
MELALUI METODE
PENGGABUNGAN PRINSIP LIFE SKILL DAN
BROAD BASED EDUCATION(BBE) SERTA
WORK BASED LEARNING (WBL)
Disusun untuk Jambore PTK PAUD NI tingkat Propinsi tahun 2011
DISUSUN OLEH :
VITRA DEWANTA RAMA, S.KOM
LKP PRATAMA TEKNOLOGI DOMPU
2
2011
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah
Yang Maha Esa, yang telah memberikan Rahmat dan HidayahNya,
sehingga
penulisan
“MENGEMBANGKAN
Karya
MODEL
Tulis
Ilmiah
KURSUS
dengan
judul
KEWIRAUSAHAAN
BERBASIS DUNIA USAHA DAN INDUSTRI MELALUI METODE
PENGGABUNGAN PRINSIP LIFE SKILL DAN BROAD BASED
EDUCATION SERTA WORK BASED LEARNING ” ini dapat
terselesaikan dengan tepat waktu
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat
mengikuti Jambore PTK PAUD NI tingkat Propinsi tahun 2011
Pada
ungkapan
Kesempatan
terima
kasih
ini
penulis
yang
ingin
menyampaikan
sebesar-besarnya
bahwa
keberhasilan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak :
1. Bapak Kepala Dinas Dikpora Dompu
2. Bapak Kabid PLS Dinas Dikpora Dompu
3. Mama dan Papa yang selalu memberikan dorongan moril
maupun material, serta atas doa restunya selama ini
3
4. Istri dan putra-putri kami tercinta yang merelakan waktunya
tersita oleh pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik
5. Kakak
ku
tersayang
yang
telah
banyak
membantu
memberikan ide dan masukan
6. Teman-teman
semuanya
yang
telah
rela
membantu
kelancaran pembuatan karya tulis ilmiah ini dan memberikan
banyak ilham bagi penulis.
Akhir
kata
dengan
segala
keterbatasannya,
penulis
menyadari di dalam penyusunan karya ilmiah ini tentunya tidak
terlepas dari segala kekurangan, hal ini dikarenakan kemampuan
dan waktu yang tersedia bagi penulis. Oleh karena itu penulis
berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi
siapa saja yang membacanya.
Dompu,........April 2011-04-28
Penulis
4
5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
.....................................................................
.................
.....................................................................
iii
..................
.....................................................................
v
vi
..................
.....................................................................
vii
LAMPIRAN-
.................
.....................................................................
vii
LAMPIRAN
BAB I :
..................
.....................................................................
i
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
..................
SURAT
REKOMENDASI
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
1
Masalah ............................................................................................
2
..
3
Rumusan
3
Masalah ............................................................................................
4
...........
Tujuan
Penulisan ..........................................................................................
...............
Manfaat
Penulisan ..........................................................................................
.............
Metode
Penulisan...........................................................................................
6
..............
BAB II : KAJIAN
.....................................................................
5
PUSTAKA
.................
2.1 Mengembangkan Model Kursus Kewirausahaan Berbasis Dunia
Usaha dan
5
Industri........................................................................................
........................
8
2.2 Metode Penggabungan Prinsip Life Skill dan Broad Based
Education (BBE) serta Work Based
Learning(WBL)........................................................................
BAB III : LKP PRATAMA TEKNOLOGI MENGGABUNGKAN
METODE PRINSIP LIFE SKILL, BROAD BASED EDUCATION
(BBE) SERTA WORK BASED LEARNING
1
(WBL) ..............................................................................................
6
......................................
3.1 Profile LKP PRATAMA
1
TEKNOLOGI .......................................................................
6
3.2 Metode Pengajaran dan Kurikulum yang
2
digunakan............................................
.....................................................................
BAB IV : PENUTUP
...........
4.1
1
2
Kesimpulan .......................................................................................
5
.....................
2
4.2
6
5
2
Saran ................................................................................................
......................
DAFTAR PUSTAKA
.....................................................................
2
.................
7
DAFTAR GAMBAR
2.2.1
Prinsip-Prinsip
Life
Skill 8
..........................................................................
2.2.2
Model
Penyelenggaraan
Program 1
7
BBE...................................................
2.2.3
Diagram
Sistem
Pendidikan
0
Nasional 1
....................................................
3
3.2.1 Metode I Penggabungan BBE+WBL+Prinsip Life 2
Skill ............................
1
3.2.2 Metode II Penggabungan BBE+WBL+Prinsip Life 2
Skill ...........................
1
3.2.3 Metode III Penggabungan BBE+WBL+Prinsip Life 2
Skill ..........................
2
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Kurikulum Kewirausahan (10%)
.......................................................
Lampiran 2 Kurikulum Merakit (teori+Praktek = 30%
+60%)..........................
8
Lampiran 3 Kurikulum Perkantoran (teori+Praktek =
30%+60%) .................
Lampiran 4 Kurikulum Design Graphis (teori+Praktek
= 30%+60%) ...............
Lampiran
5
Daftar
..............................................................................
Lampiran
6
Riwayat
Hidup
..................................................................
Lampiran
7
Biodata
...................................................................................
Lampiran
8
Peserta
Penulis
Diri
Surat
Keterangan ..........................................................................
9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG MASALAH
Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang sangat cepat
dan pesat saat ini, berpengaruh pada berbagai sistem kehidupan
masyarakat.
Dampak
dari
cepatnya
perubahan
tersebut,
meningkatkan kepekaan dan kesadaran masyarakat terhadap
permasalahan sosial khususnya terhadap pendidikan. Tuntutan
masyarakat terhadap pendidikan makin tinggi dan harus selalu
mengikuti perkembangan ilmu pengatahuan dan teknologi, tetapi
pada kenyataannya pendidikan selalu ketinggalan beberapa
langkah sehingga terjadi kesenjangan antara pendidikan dan
perkembangan teknologi. Pada akhirnya masyarakat menyorot
dan mengatakan bahwa pendidikan ketinggalan, mutunya kurang
baik sehingga pola pendidikan perlu diubah dan direformasi.
Diperparah oleh Sistem Pendidikan di Indonesia selama ini
menghasilkan lulusan-lulusan yang tidak sesuai dengan tuntutan
Dunia Kerja pada umumnya atau dengan kata lain kurikulum
yang
dijalankan
oleh
dunia
pendidikan
tidak
menunjang
seseorang setelah lulus akan mempunyai keahlian atau skill yang
mumpuni
untuk
kemandirian
mereka
kelak.
Untuk
itulah
diperlukan sebuah organisasi di luar lingkungan pendidikan
formal untuk memberikan solusi dari permasalahan tersebut.
1
Banyak perusahaan / industri yang masih “kekurangan” tenaga
kerja yang “handal”. Memang secara alamiah dan sudah pada
umumnya, setiap perusahaan/dunia usaha dan dunia industri
menginginkan tenaga kerja yang profesional yang akan menjadi
bagian dari kemajuan perusahaan yang dimaksud. Oleh Karena
itu, sudah seharusnya dunia pendidikan mampu menyediakan
kebutuhan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan atau
dunia
pendidikan
harus
mengembangkan
model
pendidikan/pembelajaran yang berorientasi pada dunia kerja
Lembaga-lembaga
pendidikan
non
formal
terus
berusaha
mengantisipasi berbagai tuntutan perubahan yang terjadi untuk
menyiapkan outputnya sesuai dengan tuntutan dan kemajuan
jaman. Oleh karena itu, LPK Pratama Teknologi merasa terpanggil
untuk memberikan solusi dari masalah tersebut diatas. Dari
sinilah penulis ingin membahas tentang “Mengembangkan
Model Kursus Kewirausahaan Berbasis Dunia Usaha Dan
Industri Melalui Metode Penggabungan Prinsip Life Skill
Dan Broad Based Education Serta Work Based Learning”.
Sehingga Lembaga Kursus mampu memberikan output kepada
Dunia Kerja atau untuk siswa itu sendiri membuat lapangan
pekerjaan buat orang lain setelah mendapatkan bekal ilmu dari
Lembaga Kursus yang diikutinya
1.2
Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut diatas, maka rumusan masalah yang
akan penulis bahas adalah :
2
Apakah Metode Penggabungan Prinsip Life Skill, Broad
Bases
Education
serta
Work
Based
Learning
dapat
mengembangkan Kursus Kewirausahaan berbasis Dunia
Usaha dan Industri (DUDI)
1.3
Tujuan Penulisan
Untuk membuktikan bahwa Metode Penggabungan Prinsip Life
Skill, Broad Based Education serta Work Based Learning dapat
mengembangkan Kursus Kewirausahaan berbasis Dunia Usaha
dan Industri (DUDI)
1.4
MANFAAT PENULISAN
Manfaat Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini antara lain :
a) Bagi Penulis
-
Dapat menjadikan suatu bahan wacana keilmuwan
dan acuan bagi pihak yang berkepentingan dengan
penulisan ini
-
Menambah wawasan penulis dalam kewirausahaan
-
Menambah pengalaman dalam membuat penulisan
Karya Tulis Ilmiah
-
Menambah bekal pengetahuan dalam bertugas di
pengelolaan lembaga kursus
b) Bagi Lembaga Kursus Pratama Teknologi
-
Memberikan manfaat berupa tambahan referensi di
bidang kewirausahaan
-
Memberikan
Metode
yang
tepat
dalam
pembelajaran menjadi seorang wirausahawan
3
proses
c) Bagi Masyarakat Umum / Lembaga Kursus lainnya
-
Menambah
pengetahuan
pentingnya
Lembaga
Kursus
-
Menumbuhkan
semangat
kewirausahaan
setelah
mengikuti kursus
-
Memberikan
Metode
yang
tepat
dalam
proses
pembelajaran menjadi seorang wirausahawan
d) Bagi Pemerintah
-
Menjadi
acuan
untuk
pengembangan
model
pembelajaran kurikulum pendidikan kedepan
1.5
Metode Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini menggunakan metode kualitatif
dengan teknik pengambilan data sebagai berikut :
1 Teknik Observasi, yaitu pengamatan langsung di tempat
kursus
2 Kajian Pustaka : yaitu penulis membaca buku-buku dan
kumpulan
literatur/referensi
penelitian ini
4
yang
berkaitan
dengan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Mengembangkan Model Kursus Kewirausahaan
Berbasis Dunia Usaha dan Industri
a) Mengembangkan Model Kursus Kewirausahaan
Lembaga Kursus
Kursus Berdasarkan PP No 73 tahun 1991 tentang
Pendidikan Luar Sekolah merupakan satuan pendidikan
luar sekolah yang memberikan kemampuan kepada
warga
belajar
untuk
dapat
mengembangkan
diri,
bekerja, mencari nafkah dan/atau melanjutkan ke
tingkat atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Berdasarkan hal ini arah pendidikan kursus lebih
berorientasi kepada pendidikan kejuruan (vocational)
Sifat Kursus adalah dapat memenuhi secara fleksibel
atas segenap aspek kebutuhan masyarakat yang terkait
dengan pengembangan diri dan terutama kemampuan
untuk mencari nafkah
5
(PANDUAN
PENYELENGGARAAN
KEMITRAAN
ANTARA LEMBAGA KURSUS, PKBM DAN DUDI
(Departemen
Pendidikan
Nasional
Direktorat
Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda)
Pengertian Pendidikan Kewirausahaan
Masyarakat (PKM)
1. Kewirausahaan
adalah
kemampuan
yang
mencakup pengetahuan, keterampilan, dan jiwa
kewirausahaan yang harus dikuasai dan dimiliki
peserta
didik,
yang
diharapkan
mampu
membangun usaha sendiri atau kelompok.
2. Wirausaha adalah seorang yang memiliki jiwa
kewirausahaan
yang
diharapkan
mampu
membangun usaha sendiri atau kelompok.
3. Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat melalui
kursus dan pelatihan adalah program pelayanan
pendidikan
usaha
kewirausahaan
yang
dan
diselenggarakan
Penyelenggara
Pendidikan
keterampilan
oleh
Lembaga
Kewirausahaan
Masyarakat dalam bentuk kursus dan pelatihan
yang
disesuaikan
dengan
kebutuhan
peluang
usaha
(PETUNJUK
TEKNIS
PROGRAM
PENDIDIKAN
KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT MELALUI KURSUS
DAN
PELATIHAN
Nasional
(Kementerian
Direktorat
Jenderal
Pendidikan
Pendidikan
NonFormal dan Informal Direktorat Pembinaan
Kursus dan Kelembagaan)
6
Kursus dan Pelatihan adalah bentuk pendidikan
berkelanjutan untuk mengembangkan kemampuan
peserta didik dengan penekanan pada penguasaan
keterampilan, standar kompetensi, pengembangan
sikap kewirausahaan, serta pengembangan Kepribadian
profesional (UU SISDIKNAS No 20 Tahun 2003 pasal
26 ayat 5 Tentang Kursus dan Pelatihan)
Mengembangkan adalah membuka lebar-lebar;
membentangkan atau menjadikan maju (baik atau
sempurna) sedangkan model adalah
pola(contoh,acuan,ragam,dsb) dari sesuatu yang akan
dibuat atau dihasilkan
(http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/)
b) Berbasis Dunia Usaha dan Industri
-
Definisi Usaha
Usaha adalah aktivitas mencari, menghimpun dan
mengelola
suatu
didefinisikan
kegiatan.
sebagai
Usaha
kegiatan
dapat
atau
juga
proses
menghasilkan sesuatu atau produk yang mempunyai
nilai guna yang dapat dikonsumsi oleh konsumen
-
Definisi Industri
Industri
adalah
suatu
usaha
atau
kegiatan
pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi
menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah
untuk mendapatkan keuntungan . Usaha perakitan
7
atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari
industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang,
tetapi juga dalam bentuk jasa.
(PANDUAN
PENYELENGGARAAN
KEMITRAAN
ANTARA LEMBAGA KURSUS, PKBM DAN DUDI
(Departemen Pendidikan Nasional Direktorat
Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda)
Dari
Uraian
diatas
Mengembangkan
dapat
Model
disimpulkan
Kursus
bahwa
Kewirausahaan
Berbasis Dunia Usaha dan Industri adalah Memajukan
suatu acuan (pola) Program Pendidikan Kecakapan Hidup yang
menghasilkan
warga
belajar
yang
mempunyai
sifat
kewirausahaan sehingga bisa usaha sendiri atau kerja menjadi
karyawan yang sesuai dengan dunia usaha dan industri
2.2. Metode Penggabungan Prinsip Life Skill dan Broad
Based
Education
(BBE)
serta
Work
Based
Hidup
adalah
Learning(WBL)
a) Prinsip Life Skill
Life
Skill
atau
Kecakapan
Kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan
berani menghadapi problema hidup dan kehidupan
secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian
8
secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan
solusi sehingga pada akhirnya mampu mengatasinya
(Tim BBE Depdiknas,2001:9).
Mengelompokkan Life Skill dalam tiga kelompok
kecakapan, yaitu : a) Kecakapan hidup sehari-hari
(daily lifing skills), b) Kecakapan pribadi dan sosial
(personal and social skills), dan c) Kecapakan untuk
bekerja (Broling 1989)
Prinsip-Prinsip Life Skill menurut Jaques Dehlor
tahun 1996 seperti di bawah ini
PENDAMPINGAN USAHA (MODAL,TEKNIS,DAN PASAR)
Learning To be
Membuka usaha dengan menerapkan
teori dan praktek yang telah diperoleh
Learning To
live together
Bekerjasama dengan orang lain melalui
praktek merintis, menjalankan, dan
mengembangkan wirausaha
Jaringan
Modal dan
Pasar
Jaringan Kerja
dan
Learning To
do
Memprektekkan teori yg idiajarkan
(dalam proses pendidikan) dan
dilakukan penilaian kegiatan dan hasil
praktek
DUDI dan
Pakar
Learning To
Know
Belajar teori-teori dasar yang relevan
dan penting bagi usaha dan wirausaha
Instruktur dan
Pakar
PENYIAPAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
Gambar 2.2.1 Prinsip-Prinsip
b) Broad Based Education
Broad Based Education (BBE), pendidikan berbasis luas
sebagai suatu konsep penyelenggaraan pendidikan sebagai
wahana
untuk
memberdayakan
pendidikan
dengan
dukungan potensi masyarakat guna mencapai tujuan
pendidikan. BBE adalah penyelenggaraan pendidikan yang
mengakomodasi-kan berbagai kepentingan dan kebutuhan
9
masyarakat, serta mengimplementasikannya ke dalam
kurikulum dan pembelajaran yang khas dan terstruktur,
sehingga
kompetensi
lulusannya
memenuhi
standar
tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pendidikan
yang
berbasis
luas
merupakan
bentuk
penyelenggaraan pendidikan kecakapan hidup. Pendidikan
berbasis luas merupakan suatu pendekatan yang memiliki
karakteristik bahwa proses pendidikan bersumber pada
nilai-nilai
hidup
yang
berkembang
secara
luas
di
masyarakat.
Dasar dari penyelenggaraan pendidikan berbasis luas
adalah kebutuhan nyata yang ditekankan pada kecakapan
atau keterampilan hidup atau bekerja, bukan semata-mata
jalur akademik.
(LIFE SKILL DAN BROAD BASE EDUCATION (BBE)
SUATU
MODEL
INOVASI
PENDIDIKAN
DALAM
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (Makalah Dalam Jurnal
Teknologi dan Informatika, Vol 1, No. 1 Tahun 2002
Diterbitkan oleh ST. INTEN )
Broad Based Education idealnya dapat diterapkan pada
semua jenis, jenjang dan satuan pendidikan atau pelatihan.
Fakta menunjukkan bahwa cukup banyak lulusan dari
satuan
pendidikan
tersebut
sebagian
tidak
dapat
melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan
sebagian belum siap atau mampu memasuki lapangan
kerja. Oleh karena itu, diperlukan strategi khusus dalam
pelaksanaannya. Strategi tersebut dapat diilustrasikan
pada gambar di bawah ini
10
Gambar 2.2.2 model Penyelenggaraan
Program BBE
Keterangan :
A: Tamatan SMU / SMK / MA yang tidak dapat melanjutkan
studi ke jenjang perguruan tinggi
B: Tamatan SMP/MTs/Paket B yang tidak dapat melanjutkan
studi ke jenjang yang lebih tinggi
C: Siswa SMU /SMK/MA yang masih dalam proses studi
D: Siswa SD/MI/Paket A dan SLTP /MTs/Paket B yang masih
dalam Proses Studi
Pada jalur A dan B ditawarkan paket-paket diklat jangka
pendek sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh
dunia kerja (usaha/industri) dengan mempertimbangkan
usianya. Paket-paket dirancang dengan mempertimbangkan potensi wilayah, penerapan multi entry-multi exit
dan penerapan Pengakuan Hasil Belajar Awal (PHBA)
atau recognition of prior learning agar memungkinkan
peserta diklat dapat melanjutkan studi ke jenjang yang
lebih tinggi.
11
Pada jalur C, kepada siswa SMU/SMK/MA yang masih
dalam
proses
studi,
ditawarkan
paket-paket
yang
mengintegrasikan paket diklat yang diperlukan oleh
masyarakat dan dunia kerja melalui reorganisasi materi
pembelajaran dan menetapkan bahan ajar minimum
(minimum
learning
material)
agar
siswa
dapat
menguasai general life skill.
Pada jalur D, kepada siswa SLTP/MTs/Paket B maupun
SD/MI/Paket
A,
diberikan
paket-paket
yang
mengintegrasikan diklat pra vocational (pre vocational)
yang diperlukan masyarakat dan dunia kerja melalui
reorganisasi
materi
pembelajaran
dan
menerapkan
bahan ajar minimum (minimum learning material) agar
mereka dapat menguasai general life skill
(Model Program BBE Dalam Pendidikan Formal dan
PLS (Makalah Dalam Jurnal Teknologi dan
Informatika, Vol 1, No. 1 Tahun 2002 Diterbitkan oleh
ST. INTEN )
Pendidikan berdasarkan sistem broad based education
ialah konsep pendidikan yang mengacu pada life skill.
Tujuan
utamanya
adalah
untuk
mengakomodasi
kebutuhan pendidikan masyarakat yang tidak dapat
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Beberapa
alasan
mendasar
yang
perlu
mendapat
perhatian antara lain:
tidak semua lulusan SD, SLTP, dan SMU memiliki
potensi
intelektual
untuk
pendidikan yang lebih tinggi;
12
belajar
pada
jenjang
SLTP, SMU, atau SMK yang ada masih bersifat
umum,
dan
melanjutkan
lulusannya
pendidikan
dipersiapkan
ke
jenjang
untuk
yang
lebih
tinggi, akibatnya lulusan SD yang tidak memiliki
potensi intelektual untuk belajar di SLTP umum
menjadi putus sekolah karena tidak tersedia SLTP
keterampilan;
ketidak-mampuan
kemiskinan
orang
merupakan
tua
faktor
karena
masalah
dominan
yang
mempengaruhi lulusan SD, SLTP, dan SMU tidak
melanjutkan
tinggi.
pendidikan
Fakta
ke
jenjang
mengungkapkan
yang
bahwa
lebih
secara
nasional setiap tahun terdapat sekitar 600.000
lulusan SD, dan jumlah yang sama juga terjadi pada
SLTP dan SMU. Mayoritas atau sekitar 60% berasal
dari keluarga miskin atau berpenghasilan rendah;
untuk masuk pendidikan tinggi negeri harus lulus
UMPTN, sedangkan yang lulus hanya 10% sesuai
dengan daya tampung yang tersedia;
biaya pada pendidikan tinggi swasta relatif lebih
besar, hanya dapat dijangkau oleh masyarakat
golongan menengah keatas, sedangkan masyarakat
miskin yang jumlahnya mayoritas tidak mungkin
menjangkaunya;
banyak orang tua yang sudah memiliki persepsi
bahwa untuk menjadi orang yang berhasil tidak
harus memiliki gelar dari pendidikan tinggi; dan
bahkan sarjana lulusan perguruan tinggi banyak
yang menganggur.
13
(Paradigma Baru Pendidikan Bermutu Berdasarkan
Sistem Broad Based Education dan High Based
Education Menghadapi Tantangan Abad ke-21 di
Indonesia,
http://vivapendidikan.blogspot.com/2009/01/paradig
ma-baru-pendidikan-bermutu.html )
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun
2003
tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional
Gambar 2.2.3 Diagram Sistem Pendidikan
Nasional
c) WORK BASED LEARNING
Work Based Learning (WBL) pada awalnya muncul
karena terjadinya ketidakjelasan link and match antara
apa yang dilakukan di perguruan tinggi dengan apa
yang diharapkan di dunia nyata/dunia kerja. Yang
14
menjadi permasalahan dewasa ini adalah apakah WBL
sebagai program yang mencanangkan kegiatan belajar
di tempat kerja, sejalan dengan apa yang diharapkan
di dunia pendidkan. Karena bagaimanapun terjadi
pertentangan
antara
meningkatnya
kebijakan
memperoleh
Mengkaitkan
dunia
dengan
pembelajaran
pengetahuan
antara
nyata
di
pendidikan
luar
dan
untuk
akademik.
produktivitas
selalu terkait dengan sejumlah kebijakan politik makro
dan trend ekonomi, atau sering disebut dengan
globalisasi. Jadi kita harus dapat memahami apa itu
globalisasi dan bagaimana dapat menyusun kembali
praktek pendidikan dan kaitannya dengan program
WBL.
Dalam
kenyataannya
mengikuti
tuntutan
globalisasi di era informasi secara langsung dan tidak
langsung memberikan sumbangan pada pelaksanaan
pendidikan. Dengan adanya era informasi kita harus
mulai melihat kembali kebermaknaan pengetahuan
teknologi
komunikasi
informasi
tersebut
terhadap
berbagai kemungkinan terjadinya pembelajaran di luar
lembaga.
Di
samping
itu
kita
juga
harus
memperhatikan kebijakan yang berlaku di tempat
belajar dan tempat pengetahuan dihasilkan yang
terjadi di luar lingkungan pendidikan.
(APLIKASI MODEL WORK BASED LEARNING PADA
PERKULIAHAN PRAKTEK USAHA BUSANA (Oleh :
Liunir Z, Katiah, Isma Widiaty))
Pengertian Work Based Learning dalam bukunya WBL
Guide (2002) didefinisikan sebagai berikut :
15
Work-based learning is the planned and supervised
connection
of
classroom
experiences
with
the
expectations and realities of work. Work-based
learning
experiences
provide
all
students
the
opportunity to develop and apply knowledge, skills,
and employability attitudes and behaviors leading to
better
informed
career
choices
and
productive
employment
WBL
merupakan
pembelajaran
yang
menggambarkan suatu program di dunia pendidikan
di mana antara dunia pendidikan dan organisasi atau
perusahaan
secara
bersama-sama
merancang
pembelajaran di tempat kerja, sehingga program ini
memenuhi
berkontribusi
WBL
kebutuhan
dalam
merupakan
peserta
didik,
pengembangan
program
yang
dan
perusahaan.
diselenggarakan
secara formal di pendidikan tinggi.
(WORK BASED LEARNING (David Boud and
Nicky Solomon tahun 2003)
Ada enam karakteristik WBL (David Boud;2003:48),
yaitu :
Hubungan antara mitra/ DUDI dengan institusi
pendidikan secara khusus untuk membangun
dan membantu pembelajaran.
Siswa dilibatkan sebagai pekerja.
16
Program
dalam
WBL
mengikuti
apa
yang
dibutuhkan di tempat kerja dan apa yang
dibutuhkan oleh siswa.
Level
pendidikan
dalam
program
dibangun
setelah siswa memiliki kompetensi yang diakui.
Dalam WBL learning project yang dilakukan di
tempat
kerja,
memberikan
tantangan
untuk
memenuhi kebutuhan siswa di masa yang akan
datang, dan perusahaan itu sendiri.
Institusi
pendidikan
memiliki
keluaran
berdasarkan kesepakatan dalam program ini
dengan menghargai standar dan level yang telah
ditetapkan.
Dari
Uraian
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
Metode
Penggabungan Prinsip-Prinsip Life Skill, Broad Based
Education (BBE) serta Work Based Learning (WBL) adalah
suatu cara dimana seseorang yang ingin maju, mau dan berani
menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa
tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari solusi
sehingga akhirnya mampu mengatasinya itu dikarenakan mereka
mempunyai KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) dan Mempunyai
Kemampuan Kompetensi yang dimiliki sesuai standar SKKNI
(Standar Kerja Kompetensi Nasional Indonesia) atau sesuai
dengan dunia kerja di Indonesia
BAB III
17
LKP PRATAMA TEKNOLOGI
MENGGABUNGKAN METODE PRINSIP LIFE SKILL,
BROAD BASED EDUCATION (BBE) SERTA WORK BASED
LEARNING (WBL)
3.1 Profile LKP PRATAMA TEKNOLOGI
LKP berbasis kewirausahaan dan berorientasi pada dunia usaha
dan industri memang bukan wacana baru yang dicanangkan,
wacana ini sudah lama digulirkan dan disosialisasikan, tapi
sebagian LKP belum menuju kearah sana.
Alasan
mengapa
mereka
mengikuti
Kursus
atau
Pelatihan
adalah : (1) Mengembangkan Minat dan Bakat;(2) Mencari
Pekerjaan; (3) Mengembangkan Profesi;(4) Berusaha Mandiri
(Wiraswasta);(5) Pengembangan Karier;(6) Untuk Memperkuat
Kegiatan Pendidikan;(7) Untuk Melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi
Setelah Mempelajari teori yang ada LKP PRATAMA TEKNOLOGI
ternyata telah menerapkan penggabungan Prinsip Life Skill,
Broad Based Education dan Work Based Learning (WBL).
3.1.1 Sejarah Berdirinya LKP Pratama Teknologi
LKP Pratama Teknologi berdiri tanggal 05 November 2007 dan
disyahkan oleh Badan Hukum (Akta Notaris)
Nomor
: 03
tanggal
: 03 Agustus 2009
Tempat
: di Bima NTB.
18
Sedangkan Kantor LKP berada dilingkungan Karijawa (jalan baru)
Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu Propinsi Nusa Tenggara
Barat (NTB)
LKP Pratama Teknologi didirikan oleh Vitra Dewanta Rama, S.Kom
yang sekarang
sekaligus sebagai Ketua atau Pengelola LKP
Pratama Teknologi
LKP
Pratama
Teknologi
mempersiapkan
dan
didirikan
saat
meningkatkan
itu
keahlian
tak
lain
sumber
untuk
daya
manusia yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Selain itu
didirikannya LKP Pratama Teknologi
juga sebagai wadah bagi
pengembangan ilmu pengetahuan terapan yang praktis dan
terpadu yang mengacu pada pengembangan wawasan dan
ketrampilan praktisi. Tidak heran bila LKP Pratama Teknologi
tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat akan
pengembangan wawasan ilmu pengetahuan tapi juga sebagai
sarana pencetakan Tenaga-tenaga muda Potensial Profesional
dan Terampil di bidangnya. Dan mampu membuka lapangan
pekerjaan bagi lingkungan sekitarnya
3.1.2 Visi dan Misi
VISI
:
Menciptakan Manusia yang cerdas dan
Mandiri
MISI
:
Melalui LKP PRATAMA TEKNOLOGI dapat
mengurangi
angka
pengangguran
bagi
putus sekolah dan meningkatkan SDM
yang mempunyai keahlian teknologi
3.1.3 Struktur Kepengurusan
KETUA
: VITRA DEWANTA RAMA, S.KOM
SEKERTARIS
: LIFARDI MUHAMMAD, S.KOM
19
BENDAHARA
3.1.4
: MAHDANIAR
Program-Program
Yang
Diselenggarakan
LKP
PRATAMA TEKNOLOGI
Di LKP PRATAMA TEKNOLOGI mempunyai program unggulan
untuk kewirausahaan yaitu
a. KOMPUTER SOFTWARE
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
DESIGN GRAPHIS
WEB DESIGN
ANIMASI
PEMBUATAN MEDIA BAHAN AJAR
KOMPUTER PERKANTORAN
VIDEO EDITING
INTERNET
b. KOMPUTER HARDWARE
i.
ii.
MERAKIT
MENGINSTALL
iii.
SERVICE
iv.
JARINGAN LOKAL MAUPUN LUAS (WAN)
c. B. INGGRIS
Kenapa dipilih jenis kursus wirausaha seperti ini ? , karena
Dompu mempunyai potensi yang besar untuk mengembangkan
wirausaha jenis kursus seperti diatas. Ada beberapa faktor
sebagai indikator pemilihan Kursus tersebut diatas diantaranya :
1. Alam Dan Lingkungan
Potensi Alam dan lingkungan yang melimpah di kabupaten
Dompu dengan luas wilayah 232.460 ha
yang terdiri dari
pegunungan, sawah, hutan, pantai dan perkotaan dimana LKP
PRATAMA TEKNOLOGI berdiri tepat diwilayah sebagian perkotaan
sudah lebih maju dan sebagian wilayah perkotaan yang sedang
20
berkembang ini sangat cocok untuk kursus komputer dan
B.Inggris
2. Kultur Sosial Budaya Masyarakat
Untuk Kultur sosial budaya perkotaan dimana banyak pegawai,
mahasiswa, siswa, departemen, perguruan tinggi dan sekolah
yang mendorong mereka harus berkenalan dengan teknologi dan
makin meluasnya jaringan teknologi sehingga
perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi telah mencapai taraf dimana
pengetahuan
berkembang
secara
deret
ukur.
Sumber
pengetahuan terdapat dimana-mana dan dari berbagai sumber
dengan akses yang relatif mudah, seperti: media cetak dan
elektronik. Dan Banyaknya tempat pariwisata, hotel-hotel yang
dikunjungi oleh banyak wisatawan asing menjadi modal untuk
bisa menjadi penerjemah tentunya B.Inggris adalah Bahasa yang
paling relevan dan umum dikalangan wisatawan
3. Pangsa Pasar (Market)
Untuk Pemasaran Informasi Teknologi dikabupaten Dompu sudah
terlihat jelas dari tingkat Konsumsi Masyarakat Dompu yang
Begitu
besar
kami
bisa
bermitra
dengan
Departemen-
departemen atau dengan Bermitra dengan Perusahan Swasta
dan Perguruan Tinggi serta Sekolah.
3.1.5 TUTOR LKP PRATAMA TEKNOLOGI
No
1
Nama Tutor
Vitra Dewanta Rama, S.Kom
21
Program
Design Graphis
Web Design
Animasi
Komputer
Perkantoran
Merakit
No
Nama Tutor
2
M. Diaul Akbar, ST
3
Fauzi Akbar, ST
4
5
6
Program
Menginstal
Networking
Merakit
Menginstall
Networking
Design Graphis
Animasi
Pembuatan
Media Bahan Ajar
Web Design
Animasi
Komputer
Perkantoran
Service
Networking
Menginstall
Web Design
Animasi
Komputer
Perkantoran
Pembuatan
Media Bahan Ajar
Design Graphis
Web Design
Animasi
Pembuatan
Media Bahan Ajar
Design Graphis
Nursalim
Maya Nurmala Sari
Usman Setiawan
3.2 Metode Pengajaran dan Kurikulum Yang Digunakan
METODE I
3.2. 1 Metode Pengajaran
Pendampingan, Modal
Dari Teori Prinsip Life Skill dan Metode Program
serta WBL
dan BBE
Teknologi
metode Pembelajaran sebagai berikut:
Teori
Praktek
Evaluasi
22
Merintis
Usaha
PASAR
yang terdapat pada BAB 2 maka akan mempunyai tiga (3)
Pendampingan Manajemen
dan Pemasaran
Gambar. 3.1 METODE I Penggabungan BBE+WBL+Prinsip Life
Skill
METODE
II
Magang
Evaluasi
Merintis
Usaha
PASAR
Teori
Pendampingan,
Modal dan
Teknologi
Praktek
Pendampingan
Manajemen dan
Pemasaran
Gambar 3.2 METODE II Penggabungan BBE+WBL+Prinsip Life
Skill
METODE
III
Pendampingan,
Modal dan
Teknologi
Teori
Merintis
Usaha
Praktek
23
Pendampingan
Manajemen dan
Pemasaran
PASAR
Evaluasi
Gambar 3.3 METODE III Penggabungan BBE+WBL+Prinsip Life
Skill
Ketiga
Metode
tersebut
dikombinasikan
dengan
Model
Pembelajaran yang dipakai pada Program BBE adalah :
1. Pada Jalur A (Tamatan SMU / SMK / MA yang tidak dapat
melanjutkan studi ke jenjang
perguruan tinggi) dan B
(Tamatan SMP/MTs/Paket B yang tidak dapat melanjutkan
studi ke jenjang yang lebih tinggi) menggunakan Pola
Kursus (Metode III) :
Diklat Jangka Pendek sekitar 3-6 bulan (disesuaikan
dengan kompetensi DUDI) dengan mempertimbangkan
usianya
Paket Pendidikan mempertimbangkan potensi wilayah
Pengakuan Hasil Belajar ; dengan cara bermitra dengan
DUDI di sekitar wilayah Dompu dan bermitra dengan
Dunia Pendidikan jalur Formal
2. Pada jalur C, kepada siswa SMU/SMK/MA yang masih dalam
proses studi, menggunakan pola kursus (Metode II):
Paket-paket yang mengintegrasikan paket diklat yang
diperlukan oleh masyarakat dan dunia kerja melalui
reorganisasi materi pembelajaran dan menetapkan
24
bahan ajar minimum (minimum learning material) agar
siswa dapat menguasai general life skill
3. Pada jalur D, kepada siswa SLTP/MTs/Paket B maupun
SD/MI/Paket A, menggunakan pola kursus (Metode I) :
Paket-paket
yang
mengintegrasikan
diklat
pra
vocational (pre vocational) yang diperlukan masyarakat
dan
dunia
kerja
melalui
reorganisasi
materi
pembelajaran dan menerapkan bahan ajar minimum
(minimum
learning
material)
agar
mereka
dapat
menguasai general life skill
Penerapan (Implementasi) Metode tersebut diatas
Dibuat
Kurikulum
tergantung
dari
Pembelajaran
kebutuhan
yang
belajar
flexibel
artinya
warga
belajar,
berlangsung dalam waktu singkat paling lama satu tahun,
tidak harus berjenjang dan berkesinambungan. Struktur
Materi pembelajaran teori maksimal 30% dan praktek
sekurang-kurangnya
60%
serta
Kewirausahaan
10%.
Kurikulum disusun dan dikembangkan dengan orientasi
Kompetensi, yaitu mengikuti prinsip Work Based Learning
dan berstandar pada SKKNI (Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia)
Metode Pembelajaran dialogis, partisipasif dan andragogi
(proses pendidikan untuk orang dewasa) , dalam arti
belajar dan bekerja menyatu dalam proses pembelajaran
Fasilitator dan Tutor orang yang berkompeten di bidangnya,
dalam hal ini LKP Pratama Teknologi menerapkan Prinsip
“Peranan
Teknologi
dalam
25
meningkatkan
Kualitas
Pembelajaran “ maksudnya pembelajaran di LKP Pratama
Teknologi
menggunakan
Perangkat-perangkat
teknologi
dalam memvisualisasikan materi pembelajarannya, karena
menurut survey bahwa visualisasi memudahkan orang
memahami suatu pengertian, untuk itu LKP Pratama
teknologi
menyiapkan
sumber-sumber
mata
pelajaran
digital yang diperlukan oleh siswa/peserta kursus
3.2.2 Kurikulum Pengajaran
1. Materi Kewirausahaan (10% dari setiap pertemuan)
2. Materi Merakit, Menginstall dan Jaringan
3. Materi Komputer Perkantoran
(Lihat pada halaman lampiran 1 s/d 4)
3.2.3 Daftar Pekerjaan yang dilakukan Siswa
Kursus
Design
Graphis
Merakit
Animasi
Perkantora
n
Pekerjaan yang
dilakukan
- Membuka Usaha Cetak
Photo
-Membuka Usaha Cetak
Undangan
- Membuat Web
- Service Komputer
- Instalasi Komputer
- Jual Beli Spare parts
Komputer
- Membuat Media Bahan
Ajar
-Membuat Web Dinamis
-Membuka Pengetikan
-Membuka Rental Komputer
26
3.3 Indikator Keberhasilan Metode
Metode dinyatakan berhasil dengan indikator sebagai berikut :
a) Penerimaan Siswa Kursus semakin meningkat, ini bisa
dilihat dari diagram penerimaan kursus LKP mulai tahun
2009 sampai dengan pertengahan tahun 2011
Kursus
Design
Graphis
Merakit
Animasi
Perkantoran
2009
Tahun
2010
2011
6
10
5
10
10
20
16
18
20
20
25
30
Data peserta (ada dalam lampiran 5)
35
30
25
20
2009
2010
2011
15
10
5
0
Design Graphis Merakit
Animasi
Perkantoran
Gambar 3.3.1 Graphik Peserta Kursus
27
b) Meningkatnya siswa yang bekerja setelah kursus atau
masih dalam kursus, bisa dilihat dari graphik dibawah ini
2009
Tahun
2010
2011
2
10
3
6
6
20
8
14
15
20
10
20
Kursus
Design
Graphis
Merakit
Animasi
Perkantoran
25
20
15
2009
2010
2011
10
5
0
Design Graphis
Merakit
Animasi
Perkantoran
Gambar 3.3.2 Graphik Siswa yang bekerja
c) Kualitas seseorang dalam mengerjakan suatu tugas atau
pekerjaan Meningkat.
28
d) Kualitas seseorang dalam mengorganisasikan pekerjaan
dapat terlaksana dengan baik.
e) Dapat mengantisipasi sebuah kondisi di luar rencana
semula dengan baik
f) Dapat menggunakan kemampuannya untuk memecahkan
masalah dengan baik
Keterangan : Indikator c,d,e,f dapat dilihat dari praktek yang
diberikan sehari-hari
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Pendidikan
yang
berbasis
Luas
atau
Broad
Base
Education dan Life Skill serta Work Based Learning
merupakan
suatu
inovasi
pendidikan
yang
perlu
dikembangkan dan disosialisasikan pada masyarakat
luas sebagai upaya memperbaiki mutu pendidikan
2. Program pendidikan luar sekolah dalam BBE sebagai
wahana pendidikan kecakapan hidup merupakan proses
pemberdayaan masyarakat
3. Program BBE dan Life Skill serta dikombinasikan dengan
Model Work Bases Learning adalah suatu Metode
Penerapan Terpadu yang dapat menghasilkan insaninsan yang berjiwa enterpreneur / wirausahawan(wati)
4. Perkembangan
perangkatnya
Teknologi
memberikan
dengan
perangkat-
kemudahan
dalam
mengimplementasikan Metode-metode tersebut diatas,
sehingga
pembelajaran
menjadi
lebih
(simple) dan mudah dimengerti (dipahami)
29
sederhana
5. Pengaruh dari penggabungan ketiga metode tersebut
diatas adalah : aspek kualitas pribadi peserta kursus
adalah tanggap terhadap perintah yang diberikan, loyal
pada
perusahaan,
ingin
maju,
mau
dan
berani
menghadapi problema hidup dan kehidupan secara
wajar tanpa tertekan, kemudian secara proaktif dan
kreatif mencari solusi, dan mampu berkomunikasi serta
bekerjasama dengan baik
6. Hasil yang dicapai dari metode tersebut diatas adalah :
Bagaimana
suatu
kualitas
tugas
atau
seseorang
dalam
mengerjakan
pekerjaan,
Bagaimana
kualitas
seseorang dalam mengorganisasikan pekerjaan dapat
terlaksana dengan baik, Bagaimana kualitas seseorang
dalam mengantisipasi sebuah kondisi di luar rencana
semula
dan
menggunakan
Bagaimana
kualitas
kemampuannya
seseorang
untuk
dalam
memecahkan
masalah
SARAN
Dalam
Upaya
peningkatan
kualitas
mutu
baik
itu
pembelajaran, hasil yang akan dicapai maupun sarana
prasana mesti ada kepedulian dari semua pihak yang terkait
1. Untuk Tutor ; memerlukan pelatihan yang kontinue di
bidangnya masing-masing, untuk memberikan ilmu
yang up to date kepada peserta kursus
2. Untuk LKP ; menyediakan fasilitas sarana prasarana
yang memadai dan sesuai dengan skill di bidangnya
masing-masing serta bekerjasama dengan mitra-mitra
usaha yang bersesuaian dengan prinsip win win solution
30
sehingga
peserta
kursus
mampu
meningkat
kemampuan dan kinerjanya
3. Untuk Instansi / Dinas terkait terutama Dinas Pendidikan
, Dinas Koperasi dan UKM serta Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
;
Memberikan
kemudahan
pelayanan,
membantu baik material (finansial) ataupun dorongan
moril untuk mempercepat kemajuan dari suatu lembaga
dan hasil yang dicapai serta memberikan banyak
informasi
peluang-peluang/kerjasama
Lembaga
Kursus
kemudian
usaha
memberikan
kepada
pelatihan-
pelatihan yang kontinue /terus menerus dalam hal
managemen
(pengaturan
administrasi)
lembaga
sehingga lembaga tersebut bisa menjadi lembaga yang
Profesional di bidangnya
DAFTAR PUSTAKA
David Boud and Nicky Solomon (2003). Work-Based Learning. SRHE
and Open University Press Buckingham
Iowa Association of Business and Industry Foundation. Work Based
Learning Guide 2002
Tampubolon, M. 2004., Paradigma Baru Pendidikan Bermutu
Berdasarkan Sistem High Based Education Menghadapi
Tantangan Abad Ke-21 Di Indonesia. Makalah Seminar
Pendidikan di FIP-UNIMED Medan
Baskara, Rana. (1997). Panduan KBM Sain dan Teknologi sebagai
Solusi dalam Meningkatkan Pembelajaran Sain dan Teknologi
(Makalah). Bandung: PPS IKIP Bandung.
Ibrahim, (1988). Inovasi Pendidikan, Jakarta : Depdikbud. Dirjen.
Pendidikan Tinggi P2LPTK
31
Tim Broad Based Education Depdiknas. (2001). Konsep Pendidikan
Kecakapan Hidup (Life Skill Education) (Buku I). Jakarta:
Depdiknas RI
Tim Broad Based Education Depdiknas . (2001). Pola Pelaksanaan
Broad Based Education (Buku II). Jakarta: Depdiknas RI
Tim Broad Based Education Depdiknas. (2001). Panduan
Pelaksanaan Broad Based Education. (Buku III). Jakarta:
Depdiknas RI
Soedijarto. (1997). Peranan Tenaga Pendidikan Luas Sekolah dalam
Peningkatan Mutu Manusia Indonesia Melalui Pendidikan
(Makalah). Surabaya: PLS FIP IKIP Surabaya
Inu Hardi Kusumah .2002 .LIFE SKILL DAN BROAD BASE EDUCATION
(BBE) SUATU MODEL INOVASI PENDIDIKAN DALAM PENDIDIKAN
LUAR SEKOLAH (Makalah Dalam Jurnal Teknologi dan
Informatika, Vol 1, No. 1 Tahun 2002 Diterbitkan oleh ST.
INTEN)
Liunir Z, Katiah, Isma Widiaty . APLIKASI MODEL WORK BASED
LEARNING PADA PERKULIAHAN PRAKTEK USAHA BUSANA
Dr. Nandang Hidayat, M.Pd . PROGRAM PKM
32
MENGEMBANGKAN MODEL KURSUS
KEWIRAUSAHAAN BERBASIS DUNIA USAHA DAN
INDUSTRI
MELALUI METODE
PENGGABUNGAN PRINSIP LIFE SKILL DAN
BROAD BASED EDUCATION(BBE) SERTA WORK
BASED LEARNING (WBL)
Disusun untuk Jambore PTK
PAUD NI tingkat Propinsi
tahun 2011
DISUSUN OLEH :VITRA DEWANTA
RAMA,S.KOM
pratekom
1
KARYA TULIS ILMIAH
MENGEMBANGKAN MODEL KURSUS
KEWIRAUSAHAAN BERBASIS DUNIA USAHA
DAN INDUSTRI
MELALUI METODE
PENGGABUNGAN PRINSIP LIFE SKILL DAN
BROAD BASED EDUCATION(BBE) SERTA
WORK BASED LEARNING (WBL)
Disusun untuk Jambore PTK PAUD NI tingkat Propinsi tahun 2011
DISUSUN OLEH :
VITRA DEWANTA RAMA, S.KOM
LKP PRATAMA TEKNOLOGI DOMPU
2
2011
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah
Yang Maha Esa, yang telah memberikan Rahmat dan HidayahNya,
sehingga
penulisan
“MENGEMBANGKAN
Karya
MODEL
Tulis
Ilmiah
KURSUS
dengan
judul
KEWIRAUSAHAAN
BERBASIS DUNIA USAHA DAN INDUSTRI MELALUI METODE
PENGGABUNGAN PRINSIP LIFE SKILL DAN BROAD BASED
EDUCATION SERTA WORK BASED LEARNING ” ini dapat
terselesaikan dengan tepat waktu
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat
mengikuti Jambore PTK PAUD NI tingkat Propinsi tahun 2011
Pada
ungkapan
Kesempatan
terima
kasih
ini
penulis
yang
ingin
menyampaikan
sebesar-besarnya
bahwa
keberhasilan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak :
1. Bapak Kepala Dinas Dikpora Dompu
2. Bapak Kabid PLS Dinas Dikpora Dompu
3. Mama dan Papa yang selalu memberikan dorongan moril
maupun material, serta atas doa restunya selama ini
3
4. Istri dan putra-putri kami tercinta yang merelakan waktunya
tersita oleh pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik
5. Kakak
ku
tersayang
yang
telah
banyak
membantu
memberikan ide dan masukan
6. Teman-teman
semuanya
yang
telah
rela
membantu
kelancaran pembuatan karya tulis ilmiah ini dan memberikan
banyak ilham bagi penulis.
Akhir
kata
dengan
segala
keterbatasannya,
penulis
menyadari di dalam penyusunan karya ilmiah ini tentunya tidak
terlepas dari segala kekurangan, hal ini dikarenakan kemampuan
dan waktu yang tersedia bagi penulis. Oleh karena itu penulis
berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi
siapa saja yang membacanya.
Dompu,........April 2011-04-28
Penulis
4
5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
.....................................................................
.................
.....................................................................
iii
..................
.....................................................................
v
vi
..................
.....................................................................
vii
LAMPIRAN-
.................
.....................................................................
vii
LAMPIRAN
BAB I :
..................
.....................................................................
i
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
..................
SURAT
REKOMENDASI
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
1
Masalah ............................................................................................
2
..
3
Rumusan
3
Masalah ............................................................................................
4
...........
Tujuan
Penulisan ..........................................................................................
...............
Manfaat
Penulisan ..........................................................................................
.............
Metode
Penulisan...........................................................................................
6
..............
BAB II : KAJIAN
.....................................................................
5
PUSTAKA
.................
2.1 Mengembangkan Model Kursus Kewirausahaan Berbasis Dunia
Usaha dan
5
Industri........................................................................................
........................
8
2.2 Metode Penggabungan Prinsip Life Skill dan Broad Based
Education (BBE) serta Work Based
Learning(WBL)........................................................................
BAB III : LKP PRATAMA TEKNOLOGI MENGGABUNGKAN
METODE PRINSIP LIFE SKILL, BROAD BASED EDUCATION
(BBE) SERTA WORK BASED LEARNING
1
(WBL) ..............................................................................................
6
......................................
3.1 Profile LKP PRATAMA
1
TEKNOLOGI .......................................................................
6
3.2 Metode Pengajaran dan Kurikulum yang
2
digunakan............................................
.....................................................................
BAB IV : PENUTUP
...........
4.1
1
2
Kesimpulan .......................................................................................
5
.....................
2
4.2
6
5
2
Saran ................................................................................................
......................
DAFTAR PUSTAKA
.....................................................................
2
.................
7
DAFTAR GAMBAR
2.2.1
Prinsip-Prinsip
Life
Skill 8
..........................................................................
2.2.2
Model
Penyelenggaraan
Program 1
7
BBE...................................................
2.2.3
Diagram
Sistem
Pendidikan
0
Nasional 1
....................................................
3
3.2.1 Metode I Penggabungan BBE+WBL+Prinsip Life 2
Skill ............................
1
3.2.2 Metode II Penggabungan BBE+WBL+Prinsip Life 2
Skill ...........................
1
3.2.3 Metode III Penggabungan BBE+WBL+Prinsip Life 2
Skill ..........................
2
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Kurikulum Kewirausahan (10%)
.......................................................
Lampiran 2 Kurikulum Merakit (teori+Praktek = 30%
+60%)..........................
8
Lampiran 3 Kurikulum Perkantoran (teori+Praktek =
30%+60%) .................
Lampiran 4 Kurikulum Design Graphis (teori+Praktek
= 30%+60%) ...............
Lampiran
5
Daftar
..............................................................................
Lampiran
6
Riwayat
Hidup
..................................................................
Lampiran
7
Biodata
...................................................................................
Lampiran
8
Peserta
Penulis
Diri
Surat
Keterangan ..........................................................................
9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG MASALAH
Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang sangat cepat
dan pesat saat ini, berpengaruh pada berbagai sistem kehidupan
masyarakat.
Dampak
dari
cepatnya
perubahan
tersebut,
meningkatkan kepekaan dan kesadaran masyarakat terhadap
permasalahan sosial khususnya terhadap pendidikan. Tuntutan
masyarakat terhadap pendidikan makin tinggi dan harus selalu
mengikuti perkembangan ilmu pengatahuan dan teknologi, tetapi
pada kenyataannya pendidikan selalu ketinggalan beberapa
langkah sehingga terjadi kesenjangan antara pendidikan dan
perkembangan teknologi. Pada akhirnya masyarakat menyorot
dan mengatakan bahwa pendidikan ketinggalan, mutunya kurang
baik sehingga pola pendidikan perlu diubah dan direformasi.
Diperparah oleh Sistem Pendidikan di Indonesia selama ini
menghasilkan lulusan-lulusan yang tidak sesuai dengan tuntutan
Dunia Kerja pada umumnya atau dengan kata lain kurikulum
yang
dijalankan
oleh
dunia
pendidikan
tidak
menunjang
seseorang setelah lulus akan mempunyai keahlian atau skill yang
mumpuni
untuk
kemandirian
mereka
kelak.
Untuk
itulah
diperlukan sebuah organisasi di luar lingkungan pendidikan
formal untuk memberikan solusi dari permasalahan tersebut.
1
Banyak perusahaan / industri yang masih “kekurangan” tenaga
kerja yang “handal”. Memang secara alamiah dan sudah pada
umumnya, setiap perusahaan/dunia usaha dan dunia industri
menginginkan tenaga kerja yang profesional yang akan menjadi
bagian dari kemajuan perusahaan yang dimaksud. Oleh Karena
itu, sudah seharusnya dunia pendidikan mampu menyediakan
kebutuhan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan atau
dunia
pendidikan
harus
mengembangkan
model
pendidikan/pembelajaran yang berorientasi pada dunia kerja
Lembaga-lembaga
pendidikan
non
formal
terus
berusaha
mengantisipasi berbagai tuntutan perubahan yang terjadi untuk
menyiapkan outputnya sesuai dengan tuntutan dan kemajuan
jaman. Oleh karena itu, LPK Pratama Teknologi merasa terpanggil
untuk memberikan solusi dari masalah tersebut diatas. Dari
sinilah penulis ingin membahas tentang “Mengembangkan
Model Kursus Kewirausahaan Berbasis Dunia Usaha Dan
Industri Melalui Metode Penggabungan Prinsip Life Skill
Dan Broad Based Education Serta Work Based Learning”.
Sehingga Lembaga Kursus mampu memberikan output kepada
Dunia Kerja atau untuk siswa itu sendiri membuat lapangan
pekerjaan buat orang lain setelah mendapatkan bekal ilmu dari
Lembaga Kursus yang diikutinya
1.2
Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut diatas, maka rumusan masalah yang
akan penulis bahas adalah :
2
Apakah Metode Penggabungan Prinsip Life Skill, Broad
Bases
Education
serta
Work
Based
Learning
dapat
mengembangkan Kursus Kewirausahaan berbasis Dunia
Usaha dan Industri (DUDI)
1.3
Tujuan Penulisan
Untuk membuktikan bahwa Metode Penggabungan Prinsip Life
Skill, Broad Based Education serta Work Based Learning dapat
mengembangkan Kursus Kewirausahaan berbasis Dunia Usaha
dan Industri (DUDI)
1.4
MANFAAT PENULISAN
Manfaat Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini antara lain :
a) Bagi Penulis
-
Dapat menjadikan suatu bahan wacana keilmuwan
dan acuan bagi pihak yang berkepentingan dengan
penulisan ini
-
Menambah wawasan penulis dalam kewirausahaan
-
Menambah pengalaman dalam membuat penulisan
Karya Tulis Ilmiah
-
Menambah bekal pengetahuan dalam bertugas di
pengelolaan lembaga kursus
b) Bagi Lembaga Kursus Pratama Teknologi
-
Memberikan manfaat berupa tambahan referensi di
bidang kewirausahaan
-
Memberikan
Metode
yang
tepat
dalam
pembelajaran menjadi seorang wirausahawan
3
proses
c) Bagi Masyarakat Umum / Lembaga Kursus lainnya
-
Menambah
pengetahuan
pentingnya
Lembaga
Kursus
-
Menumbuhkan
semangat
kewirausahaan
setelah
mengikuti kursus
-
Memberikan
Metode
yang
tepat
dalam
proses
pembelajaran menjadi seorang wirausahawan
d) Bagi Pemerintah
-
Menjadi
acuan
untuk
pengembangan
model
pembelajaran kurikulum pendidikan kedepan
1.5
Metode Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini menggunakan metode kualitatif
dengan teknik pengambilan data sebagai berikut :
1 Teknik Observasi, yaitu pengamatan langsung di tempat
kursus
2 Kajian Pustaka : yaitu penulis membaca buku-buku dan
kumpulan
literatur/referensi
penelitian ini
4
yang
berkaitan
dengan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Mengembangkan Model Kursus Kewirausahaan
Berbasis Dunia Usaha dan Industri
a) Mengembangkan Model Kursus Kewirausahaan
Lembaga Kursus
Kursus Berdasarkan PP No 73 tahun 1991 tentang
Pendidikan Luar Sekolah merupakan satuan pendidikan
luar sekolah yang memberikan kemampuan kepada
warga
belajar
untuk
dapat
mengembangkan
diri,
bekerja, mencari nafkah dan/atau melanjutkan ke
tingkat atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Berdasarkan hal ini arah pendidikan kursus lebih
berorientasi kepada pendidikan kejuruan (vocational)
Sifat Kursus adalah dapat memenuhi secara fleksibel
atas segenap aspek kebutuhan masyarakat yang terkait
dengan pengembangan diri dan terutama kemampuan
untuk mencari nafkah
5
(PANDUAN
PENYELENGGARAAN
KEMITRAAN
ANTARA LEMBAGA KURSUS, PKBM DAN DUDI
(Departemen
Pendidikan
Nasional
Direktorat
Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda)
Pengertian Pendidikan Kewirausahaan
Masyarakat (PKM)
1. Kewirausahaan
adalah
kemampuan
yang
mencakup pengetahuan, keterampilan, dan jiwa
kewirausahaan yang harus dikuasai dan dimiliki
peserta
didik,
yang
diharapkan
mampu
membangun usaha sendiri atau kelompok.
2. Wirausaha adalah seorang yang memiliki jiwa
kewirausahaan
yang
diharapkan
mampu
membangun usaha sendiri atau kelompok.
3. Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat melalui
kursus dan pelatihan adalah program pelayanan
pendidikan
usaha
kewirausahaan
yang
dan
diselenggarakan
Penyelenggara
Pendidikan
keterampilan
oleh
Lembaga
Kewirausahaan
Masyarakat dalam bentuk kursus dan pelatihan
yang
disesuaikan
dengan
kebutuhan
peluang
usaha
(PETUNJUK
TEKNIS
PROGRAM
PENDIDIKAN
KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT MELALUI KURSUS
DAN
PELATIHAN
Nasional
(Kementerian
Direktorat
Jenderal
Pendidikan
Pendidikan
NonFormal dan Informal Direktorat Pembinaan
Kursus dan Kelembagaan)
6
Kursus dan Pelatihan adalah bentuk pendidikan
berkelanjutan untuk mengembangkan kemampuan
peserta didik dengan penekanan pada penguasaan
keterampilan, standar kompetensi, pengembangan
sikap kewirausahaan, serta pengembangan Kepribadian
profesional (UU SISDIKNAS No 20 Tahun 2003 pasal
26 ayat 5 Tentang Kursus dan Pelatihan)
Mengembangkan adalah membuka lebar-lebar;
membentangkan atau menjadikan maju (baik atau
sempurna) sedangkan model adalah
pola(contoh,acuan,ragam,dsb) dari sesuatu yang akan
dibuat atau dihasilkan
(http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/)
b) Berbasis Dunia Usaha dan Industri
-
Definisi Usaha
Usaha adalah aktivitas mencari, menghimpun dan
mengelola
suatu
didefinisikan
kegiatan.
sebagai
Usaha
kegiatan
dapat
atau
juga
proses
menghasilkan sesuatu atau produk yang mempunyai
nilai guna yang dapat dikonsumsi oleh konsumen
-
Definisi Industri
Industri
adalah
suatu
usaha
atau
kegiatan
pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi
menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah
untuk mendapatkan keuntungan . Usaha perakitan
7
atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari
industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang,
tetapi juga dalam bentuk jasa.
(PANDUAN
PENYELENGGARAAN
KEMITRAAN
ANTARA LEMBAGA KURSUS, PKBM DAN DUDI
(Departemen Pendidikan Nasional Direktorat
Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda)
Dari
Uraian
diatas
Mengembangkan
dapat
Model
disimpulkan
Kursus
bahwa
Kewirausahaan
Berbasis Dunia Usaha dan Industri adalah Memajukan
suatu acuan (pola) Program Pendidikan Kecakapan Hidup yang
menghasilkan
warga
belajar
yang
mempunyai
sifat
kewirausahaan sehingga bisa usaha sendiri atau kerja menjadi
karyawan yang sesuai dengan dunia usaha dan industri
2.2. Metode Penggabungan Prinsip Life Skill dan Broad
Based
Education
(BBE)
serta
Work
Based
Hidup
adalah
Learning(WBL)
a) Prinsip Life Skill
Life
Skill
atau
Kecakapan
Kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan
berani menghadapi problema hidup dan kehidupan
secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian
8
secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan
solusi sehingga pada akhirnya mampu mengatasinya
(Tim BBE Depdiknas,2001:9).
Mengelompokkan Life Skill dalam tiga kelompok
kecakapan, yaitu : a) Kecakapan hidup sehari-hari
(daily lifing skills), b) Kecakapan pribadi dan sosial
(personal and social skills), dan c) Kecapakan untuk
bekerja (Broling 1989)
Prinsip-Prinsip Life Skill menurut Jaques Dehlor
tahun 1996 seperti di bawah ini
PENDAMPINGAN USAHA (MODAL,TEKNIS,DAN PASAR)
Learning To be
Membuka usaha dengan menerapkan
teori dan praktek yang telah diperoleh
Learning To
live together
Bekerjasama dengan orang lain melalui
praktek merintis, menjalankan, dan
mengembangkan wirausaha
Jaringan
Modal dan
Pasar
Jaringan Kerja
dan
Learning To
do
Memprektekkan teori yg idiajarkan
(dalam proses pendidikan) dan
dilakukan penilaian kegiatan dan hasil
praktek
DUDI dan
Pakar
Learning To
Know
Belajar teori-teori dasar yang relevan
dan penting bagi usaha dan wirausaha
Instruktur dan
Pakar
PENYIAPAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
Gambar 2.2.1 Prinsip-Prinsip
b) Broad Based Education
Broad Based Education (BBE), pendidikan berbasis luas
sebagai suatu konsep penyelenggaraan pendidikan sebagai
wahana
untuk
memberdayakan
pendidikan
dengan
dukungan potensi masyarakat guna mencapai tujuan
pendidikan. BBE adalah penyelenggaraan pendidikan yang
mengakomodasi-kan berbagai kepentingan dan kebutuhan
9
masyarakat, serta mengimplementasikannya ke dalam
kurikulum dan pembelajaran yang khas dan terstruktur,
sehingga
kompetensi
lulusannya
memenuhi
standar
tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pendidikan
yang
berbasis
luas
merupakan
bentuk
penyelenggaraan pendidikan kecakapan hidup. Pendidikan
berbasis luas merupakan suatu pendekatan yang memiliki
karakteristik bahwa proses pendidikan bersumber pada
nilai-nilai
hidup
yang
berkembang
secara
luas
di
masyarakat.
Dasar dari penyelenggaraan pendidikan berbasis luas
adalah kebutuhan nyata yang ditekankan pada kecakapan
atau keterampilan hidup atau bekerja, bukan semata-mata
jalur akademik.
(LIFE SKILL DAN BROAD BASE EDUCATION (BBE)
SUATU
MODEL
INOVASI
PENDIDIKAN
DALAM
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (Makalah Dalam Jurnal
Teknologi dan Informatika, Vol 1, No. 1 Tahun 2002
Diterbitkan oleh ST. INTEN )
Broad Based Education idealnya dapat diterapkan pada
semua jenis, jenjang dan satuan pendidikan atau pelatihan.
Fakta menunjukkan bahwa cukup banyak lulusan dari
satuan
pendidikan
tersebut
sebagian
tidak
dapat
melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan
sebagian belum siap atau mampu memasuki lapangan
kerja. Oleh karena itu, diperlukan strategi khusus dalam
pelaksanaannya. Strategi tersebut dapat diilustrasikan
pada gambar di bawah ini
10
Gambar 2.2.2 model Penyelenggaraan
Program BBE
Keterangan :
A: Tamatan SMU / SMK / MA yang tidak dapat melanjutkan
studi ke jenjang perguruan tinggi
B: Tamatan SMP/MTs/Paket B yang tidak dapat melanjutkan
studi ke jenjang yang lebih tinggi
C: Siswa SMU /SMK/MA yang masih dalam proses studi
D: Siswa SD/MI/Paket A dan SLTP /MTs/Paket B yang masih
dalam Proses Studi
Pada jalur A dan B ditawarkan paket-paket diklat jangka
pendek sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh
dunia kerja (usaha/industri) dengan mempertimbangkan
usianya. Paket-paket dirancang dengan mempertimbangkan potensi wilayah, penerapan multi entry-multi exit
dan penerapan Pengakuan Hasil Belajar Awal (PHBA)
atau recognition of prior learning agar memungkinkan
peserta diklat dapat melanjutkan studi ke jenjang yang
lebih tinggi.
11
Pada jalur C, kepada siswa SMU/SMK/MA yang masih
dalam
proses
studi,
ditawarkan
paket-paket
yang
mengintegrasikan paket diklat yang diperlukan oleh
masyarakat dan dunia kerja melalui reorganisasi materi
pembelajaran dan menetapkan bahan ajar minimum
(minimum
learning
material)
agar
siswa
dapat
menguasai general life skill.
Pada jalur D, kepada siswa SLTP/MTs/Paket B maupun
SD/MI/Paket
A,
diberikan
paket-paket
yang
mengintegrasikan diklat pra vocational (pre vocational)
yang diperlukan masyarakat dan dunia kerja melalui
reorganisasi
materi
pembelajaran
dan
menerapkan
bahan ajar minimum (minimum learning material) agar
mereka dapat menguasai general life skill
(Model Program BBE Dalam Pendidikan Formal dan
PLS (Makalah Dalam Jurnal Teknologi dan
Informatika, Vol 1, No. 1 Tahun 2002 Diterbitkan oleh
ST. INTEN )
Pendidikan berdasarkan sistem broad based education
ialah konsep pendidikan yang mengacu pada life skill.
Tujuan
utamanya
adalah
untuk
mengakomodasi
kebutuhan pendidikan masyarakat yang tidak dapat
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Beberapa
alasan
mendasar
yang
perlu
mendapat
perhatian antara lain:
tidak semua lulusan SD, SLTP, dan SMU memiliki
potensi
intelektual
untuk
pendidikan yang lebih tinggi;
12
belajar
pada
jenjang
SLTP, SMU, atau SMK yang ada masih bersifat
umum,
dan
melanjutkan
lulusannya
pendidikan
dipersiapkan
ke
jenjang
untuk
yang
lebih
tinggi, akibatnya lulusan SD yang tidak memiliki
potensi intelektual untuk belajar di SLTP umum
menjadi putus sekolah karena tidak tersedia SLTP
keterampilan;
ketidak-mampuan
kemiskinan
orang
merupakan
tua
faktor
karena
masalah
dominan
yang
mempengaruhi lulusan SD, SLTP, dan SMU tidak
melanjutkan
tinggi.
pendidikan
Fakta
ke
jenjang
mengungkapkan
yang
bahwa
lebih
secara
nasional setiap tahun terdapat sekitar 600.000
lulusan SD, dan jumlah yang sama juga terjadi pada
SLTP dan SMU. Mayoritas atau sekitar 60% berasal
dari keluarga miskin atau berpenghasilan rendah;
untuk masuk pendidikan tinggi negeri harus lulus
UMPTN, sedangkan yang lulus hanya 10% sesuai
dengan daya tampung yang tersedia;
biaya pada pendidikan tinggi swasta relatif lebih
besar, hanya dapat dijangkau oleh masyarakat
golongan menengah keatas, sedangkan masyarakat
miskin yang jumlahnya mayoritas tidak mungkin
menjangkaunya;
banyak orang tua yang sudah memiliki persepsi
bahwa untuk menjadi orang yang berhasil tidak
harus memiliki gelar dari pendidikan tinggi; dan
bahkan sarjana lulusan perguruan tinggi banyak
yang menganggur.
13
(Paradigma Baru Pendidikan Bermutu Berdasarkan
Sistem Broad Based Education dan High Based
Education Menghadapi Tantangan Abad ke-21 di
Indonesia,
http://vivapendidikan.blogspot.com/2009/01/paradig
ma-baru-pendidikan-bermutu.html )
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun
2003
tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional
Gambar 2.2.3 Diagram Sistem Pendidikan
Nasional
c) WORK BASED LEARNING
Work Based Learning (WBL) pada awalnya muncul
karena terjadinya ketidakjelasan link and match antara
apa yang dilakukan di perguruan tinggi dengan apa
yang diharapkan di dunia nyata/dunia kerja. Yang
14
menjadi permasalahan dewasa ini adalah apakah WBL
sebagai program yang mencanangkan kegiatan belajar
di tempat kerja, sejalan dengan apa yang diharapkan
di dunia pendidkan. Karena bagaimanapun terjadi
pertentangan
antara
meningkatnya
kebijakan
memperoleh
Mengkaitkan
dunia
dengan
pembelajaran
pengetahuan
antara
nyata
di
pendidikan
luar
dan
untuk
akademik.
produktivitas
selalu terkait dengan sejumlah kebijakan politik makro
dan trend ekonomi, atau sering disebut dengan
globalisasi. Jadi kita harus dapat memahami apa itu
globalisasi dan bagaimana dapat menyusun kembali
praktek pendidikan dan kaitannya dengan program
WBL.
Dalam
kenyataannya
mengikuti
tuntutan
globalisasi di era informasi secara langsung dan tidak
langsung memberikan sumbangan pada pelaksanaan
pendidikan. Dengan adanya era informasi kita harus
mulai melihat kembali kebermaknaan pengetahuan
teknologi
komunikasi
informasi
tersebut
terhadap
berbagai kemungkinan terjadinya pembelajaran di luar
lembaga.
Di
samping
itu
kita
juga
harus
memperhatikan kebijakan yang berlaku di tempat
belajar dan tempat pengetahuan dihasilkan yang
terjadi di luar lingkungan pendidikan.
(APLIKASI MODEL WORK BASED LEARNING PADA
PERKULIAHAN PRAKTEK USAHA BUSANA (Oleh :
Liunir Z, Katiah, Isma Widiaty))
Pengertian Work Based Learning dalam bukunya WBL
Guide (2002) didefinisikan sebagai berikut :
15
Work-based learning is the planned and supervised
connection
of
classroom
experiences
with
the
expectations and realities of work. Work-based
learning
experiences
provide
all
students
the
opportunity to develop and apply knowledge, skills,
and employability attitudes and behaviors leading to
better
informed
career
choices
and
productive
employment
WBL
merupakan
pembelajaran
yang
menggambarkan suatu program di dunia pendidikan
di mana antara dunia pendidikan dan organisasi atau
perusahaan
secara
bersama-sama
merancang
pembelajaran di tempat kerja, sehingga program ini
memenuhi
berkontribusi
WBL
kebutuhan
dalam
merupakan
peserta
didik,
pengembangan
program
yang
dan
perusahaan.
diselenggarakan
secara formal di pendidikan tinggi.
(WORK BASED LEARNING (David Boud and
Nicky Solomon tahun 2003)
Ada enam karakteristik WBL (David Boud;2003:48),
yaitu :
Hubungan antara mitra/ DUDI dengan institusi
pendidikan secara khusus untuk membangun
dan membantu pembelajaran.
Siswa dilibatkan sebagai pekerja.
16
Program
dalam
WBL
mengikuti
apa
yang
dibutuhkan di tempat kerja dan apa yang
dibutuhkan oleh siswa.
Level
pendidikan
dalam
program
dibangun
setelah siswa memiliki kompetensi yang diakui.
Dalam WBL learning project yang dilakukan di
tempat
kerja,
memberikan
tantangan
untuk
memenuhi kebutuhan siswa di masa yang akan
datang, dan perusahaan itu sendiri.
Institusi
pendidikan
memiliki
keluaran
berdasarkan kesepakatan dalam program ini
dengan menghargai standar dan level yang telah
ditetapkan.
Dari
Uraian
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
Metode
Penggabungan Prinsip-Prinsip Life Skill, Broad Based
Education (BBE) serta Work Based Learning (WBL) adalah
suatu cara dimana seseorang yang ingin maju, mau dan berani
menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa
tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari solusi
sehingga akhirnya mampu mengatasinya itu dikarenakan mereka
mempunyai KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) dan Mempunyai
Kemampuan Kompetensi yang dimiliki sesuai standar SKKNI
(Standar Kerja Kompetensi Nasional Indonesia) atau sesuai
dengan dunia kerja di Indonesia
BAB III
17
LKP PRATAMA TEKNOLOGI
MENGGABUNGKAN METODE PRINSIP LIFE SKILL,
BROAD BASED EDUCATION (BBE) SERTA WORK BASED
LEARNING (WBL)
3.1 Profile LKP PRATAMA TEKNOLOGI
LKP berbasis kewirausahaan dan berorientasi pada dunia usaha
dan industri memang bukan wacana baru yang dicanangkan,
wacana ini sudah lama digulirkan dan disosialisasikan, tapi
sebagian LKP belum menuju kearah sana.
Alasan
mengapa
mereka
mengikuti
Kursus
atau
Pelatihan
adalah : (1) Mengembangkan Minat dan Bakat;(2) Mencari
Pekerjaan; (3) Mengembangkan Profesi;(4) Berusaha Mandiri
(Wiraswasta);(5) Pengembangan Karier;(6) Untuk Memperkuat
Kegiatan Pendidikan;(7) Untuk Melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi
Setelah Mempelajari teori yang ada LKP PRATAMA TEKNOLOGI
ternyata telah menerapkan penggabungan Prinsip Life Skill,
Broad Based Education dan Work Based Learning (WBL).
3.1.1 Sejarah Berdirinya LKP Pratama Teknologi
LKP Pratama Teknologi berdiri tanggal 05 November 2007 dan
disyahkan oleh Badan Hukum (Akta Notaris)
Nomor
: 03
tanggal
: 03 Agustus 2009
Tempat
: di Bima NTB.
18
Sedangkan Kantor LKP berada dilingkungan Karijawa (jalan baru)
Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu Propinsi Nusa Tenggara
Barat (NTB)
LKP Pratama Teknologi didirikan oleh Vitra Dewanta Rama, S.Kom
yang sekarang
sekaligus sebagai Ketua atau Pengelola LKP
Pratama Teknologi
LKP
Pratama
Teknologi
mempersiapkan
dan
didirikan
saat
meningkatkan
itu
keahlian
tak
lain
sumber
untuk
daya
manusia yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Selain itu
didirikannya LKP Pratama Teknologi
juga sebagai wadah bagi
pengembangan ilmu pengetahuan terapan yang praktis dan
terpadu yang mengacu pada pengembangan wawasan dan
ketrampilan praktisi. Tidak heran bila LKP Pratama Teknologi
tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat akan
pengembangan wawasan ilmu pengetahuan tapi juga sebagai
sarana pencetakan Tenaga-tenaga muda Potensial Profesional
dan Terampil di bidangnya. Dan mampu membuka lapangan
pekerjaan bagi lingkungan sekitarnya
3.1.2 Visi dan Misi
VISI
:
Menciptakan Manusia yang cerdas dan
Mandiri
MISI
:
Melalui LKP PRATAMA TEKNOLOGI dapat
mengurangi
angka
pengangguran
bagi
putus sekolah dan meningkatkan SDM
yang mempunyai keahlian teknologi
3.1.3 Struktur Kepengurusan
KETUA
: VITRA DEWANTA RAMA, S.KOM
SEKERTARIS
: LIFARDI MUHAMMAD, S.KOM
19
BENDAHARA
3.1.4
: MAHDANIAR
Program-Program
Yang
Diselenggarakan
LKP
PRATAMA TEKNOLOGI
Di LKP PRATAMA TEKNOLOGI mempunyai program unggulan
untuk kewirausahaan yaitu
a. KOMPUTER SOFTWARE
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
DESIGN GRAPHIS
WEB DESIGN
ANIMASI
PEMBUATAN MEDIA BAHAN AJAR
KOMPUTER PERKANTORAN
VIDEO EDITING
INTERNET
b. KOMPUTER HARDWARE
i.
ii.
MERAKIT
MENGINSTALL
iii.
SERVICE
iv.
JARINGAN LOKAL MAUPUN LUAS (WAN)
c. B. INGGRIS
Kenapa dipilih jenis kursus wirausaha seperti ini ? , karena
Dompu mempunyai potensi yang besar untuk mengembangkan
wirausaha jenis kursus seperti diatas. Ada beberapa faktor
sebagai indikator pemilihan Kursus tersebut diatas diantaranya :
1. Alam Dan Lingkungan
Potensi Alam dan lingkungan yang melimpah di kabupaten
Dompu dengan luas wilayah 232.460 ha
yang terdiri dari
pegunungan, sawah, hutan, pantai dan perkotaan dimana LKP
PRATAMA TEKNOLOGI berdiri tepat diwilayah sebagian perkotaan
sudah lebih maju dan sebagian wilayah perkotaan yang sedang
20
berkembang ini sangat cocok untuk kursus komputer dan
B.Inggris
2. Kultur Sosial Budaya Masyarakat
Untuk Kultur sosial budaya perkotaan dimana banyak pegawai,
mahasiswa, siswa, departemen, perguruan tinggi dan sekolah
yang mendorong mereka harus berkenalan dengan teknologi dan
makin meluasnya jaringan teknologi sehingga
perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi telah mencapai taraf dimana
pengetahuan
berkembang
secara
deret
ukur.
Sumber
pengetahuan terdapat dimana-mana dan dari berbagai sumber
dengan akses yang relatif mudah, seperti: media cetak dan
elektronik. Dan Banyaknya tempat pariwisata, hotel-hotel yang
dikunjungi oleh banyak wisatawan asing menjadi modal untuk
bisa menjadi penerjemah tentunya B.Inggris adalah Bahasa yang
paling relevan dan umum dikalangan wisatawan
3. Pangsa Pasar (Market)
Untuk Pemasaran Informasi Teknologi dikabupaten Dompu sudah
terlihat jelas dari tingkat Konsumsi Masyarakat Dompu yang
Begitu
besar
kami
bisa
bermitra
dengan
Departemen-
departemen atau dengan Bermitra dengan Perusahan Swasta
dan Perguruan Tinggi serta Sekolah.
3.1.5 TUTOR LKP PRATAMA TEKNOLOGI
No
1
Nama Tutor
Vitra Dewanta Rama, S.Kom
21
Program
Design Graphis
Web Design
Animasi
Komputer
Perkantoran
Merakit
No
Nama Tutor
2
M. Diaul Akbar, ST
3
Fauzi Akbar, ST
4
5
6
Program
Menginstal
Networking
Merakit
Menginstall
Networking
Design Graphis
Animasi
Pembuatan
Media Bahan Ajar
Web Design
Animasi
Komputer
Perkantoran
Service
Networking
Menginstall
Web Design
Animasi
Komputer
Perkantoran
Pembuatan
Media Bahan Ajar
Design Graphis
Web Design
Animasi
Pembuatan
Media Bahan Ajar
Design Graphis
Nursalim
Maya Nurmala Sari
Usman Setiawan
3.2 Metode Pengajaran dan Kurikulum Yang Digunakan
METODE I
3.2. 1 Metode Pengajaran
Pendampingan, Modal
Dari Teori Prinsip Life Skill dan Metode Program
serta WBL
dan BBE
Teknologi
metode Pembelajaran sebagai berikut:
Teori
Praktek
Evaluasi
22
Merintis
Usaha
PASAR
yang terdapat pada BAB 2 maka akan mempunyai tiga (3)
Pendampingan Manajemen
dan Pemasaran
Gambar. 3.1 METODE I Penggabungan BBE+WBL+Prinsip Life
Skill
METODE
II
Magang
Evaluasi
Merintis
Usaha
PASAR
Teori
Pendampingan,
Modal dan
Teknologi
Praktek
Pendampingan
Manajemen dan
Pemasaran
Gambar 3.2 METODE II Penggabungan BBE+WBL+Prinsip Life
Skill
METODE
III
Pendampingan,
Modal dan
Teknologi
Teori
Merintis
Usaha
Praktek
23
Pendampingan
Manajemen dan
Pemasaran
PASAR
Evaluasi
Gambar 3.3 METODE III Penggabungan BBE+WBL+Prinsip Life
Skill
Ketiga
Metode
tersebut
dikombinasikan
dengan
Model
Pembelajaran yang dipakai pada Program BBE adalah :
1. Pada Jalur A (Tamatan SMU / SMK / MA yang tidak dapat
melanjutkan studi ke jenjang
perguruan tinggi) dan B
(Tamatan SMP/MTs/Paket B yang tidak dapat melanjutkan
studi ke jenjang yang lebih tinggi) menggunakan Pola
Kursus (Metode III) :
Diklat Jangka Pendek sekitar 3-6 bulan (disesuaikan
dengan kompetensi DUDI) dengan mempertimbangkan
usianya
Paket Pendidikan mempertimbangkan potensi wilayah
Pengakuan Hasil Belajar ; dengan cara bermitra dengan
DUDI di sekitar wilayah Dompu dan bermitra dengan
Dunia Pendidikan jalur Formal
2. Pada jalur C, kepada siswa SMU/SMK/MA yang masih dalam
proses studi, menggunakan pola kursus (Metode II):
Paket-paket yang mengintegrasikan paket diklat yang
diperlukan oleh masyarakat dan dunia kerja melalui
reorganisasi materi pembelajaran dan menetapkan
24
bahan ajar minimum (minimum learning material) agar
siswa dapat menguasai general life skill
3. Pada jalur D, kepada siswa SLTP/MTs/Paket B maupun
SD/MI/Paket A, menggunakan pola kursus (Metode I) :
Paket-paket
yang
mengintegrasikan
diklat
pra
vocational (pre vocational) yang diperlukan masyarakat
dan
dunia
kerja
melalui
reorganisasi
materi
pembelajaran dan menerapkan bahan ajar minimum
(minimum
learning
material)
agar
mereka
dapat
menguasai general life skill
Penerapan (Implementasi) Metode tersebut diatas
Dibuat
Kurikulum
tergantung
dari
Pembelajaran
kebutuhan
yang
belajar
flexibel
artinya
warga
belajar,
berlangsung dalam waktu singkat paling lama satu tahun,
tidak harus berjenjang dan berkesinambungan. Struktur
Materi pembelajaran teori maksimal 30% dan praktek
sekurang-kurangnya
60%
serta
Kewirausahaan
10%.
Kurikulum disusun dan dikembangkan dengan orientasi
Kompetensi, yaitu mengikuti prinsip Work Based Learning
dan berstandar pada SKKNI (Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia)
Metode Pembelajaran dialogis, partisipasif dan andragogi
(proses pendidikan untuk orang dewasa) , dalam arti
belajar dan bekerja menyatu dalam proses pembelajaran
Fasilitator dan Tutor orang yang berkompeten di bidangnya,
dalam hal ini LKP Pratama Teknologi menerapkan Prinsip
“Peranan
Teknologi
dalam
25
meningkatkan
Kualitas
Pembelajaran “ maksudnya pembelajaran di LKP Pratama
Teknologi
menggunakan
Perangkat-perangkat
teknologi
dalam memvisualisasikan materi pembelajarannya, karena
menurut survey bahwa visualisasi memudahkan orang
memahami suatu pengertian, untuk itu LKP Pratama
teknologi
menyiapkan
sumber-sumber
mata
pelajaran
digital yang diperlukan oleh siswa/peserta kursus
3.2.2 Kurikulum Pengajaran
1. Materi Kewirausahaan (10% dari setiap pertemuan)
2. Materi Merakit, Menginstall dan Jaringan
3. Materi Komputer Perkantoran
(Lihat pada halaman lampiran 1 s/d 4)
3.2.3 Daftar Pekerjaan yang dilakukan Siswa
Kursus
Design
Graphis
Merakit
Animasi
Perkantora
n
Pekerjaan yang
dilakukan
- Membuka Usaha Cetak
Photo
-Membuka Usaha Cetak
Undangan
- Membuat Web
- Service Komputer
- Instalasi Komputer
- Jual Beli Spare parts
Komputer
- Membuat Media Bahan
Ajar
-Membuat Web Dinamis
-Membuka Pengetikan
-Membuka Rental Komputer
26
3.3 Indikator Keberhasilan Metode
Metode dinyatakan berhasil dengan indikator sebagai berikut :
a) Penerimaan Siswa Kursus semakin meningkat, ini bisa
dilihat dari diagram penerimaan kursus LKP mulai tahun
2009 sampai dengan pertengahan tahun 2011
Kursus
Design
Graphis
Merakit
Animasi
Perkantoran
2009
Tahun
2010
2011
6
10
5
10
10
20
16
18
20
20
25
30
Data peserta (ada dalam lampiran 5)
35
30
25
20
2009
2010
2011
15
10
5
0
Design Graphis Merakit
Animasi
Perkantoran
Gambar 3.3.1 Graphik Peserta Kursus
27
b) Meningkatnya siswa yang bekerja setelah kursus atau
masih dalam kursus, bisa dilihat dari graphik dibawah ini
2009
Tahun
2010
2011
2
10
3
6
6
20
8
14
15
20
10
20
Kursus
Design
Graphis
Merakit
Animasi
Perkantoran
25
20
15
2009
2010
2011
10
5
0
Design Graphis
Merakit
Animasi
Perkantoran
Gambar 3.3.2 Graphik Siswa yang bekerja
c) Kualitas seseorang dalam mengerjakan suatu tugas atau
pekerjaan Meningkat.
28
d) Kualitas seseorang dalam mengorganisasikan pekerjaan
dapat terlaksana dengan baik.
e) Dapat mengantisipasi sebuah kondisi di luar rencana
semula dengan baik
f) Dapat menggunakan kemampuannya untuk memecahkan
masalah dengan baik
Keterangan : Indikator c,d,e,f dapat dilihat dari praktek yang
diberikan sehari-hari
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Pendidikan
yang
berbasis
Luas
atau
Broad
Base
Education dan Life Skill serta Work Based Learning
merupakan
suatu
inovasi
pendidikan
yang
perlu
dikembangkan dan disosialisasikan pada masyarakat
luas sebagai upaya memperbaiki mutu pendidikan
2. Program pendidikan luar sekolah dalam BBE sebagai
wahana pendidikan kecakapan hidup merupakan proses
pemberdayaan masyarakat
3. Program BBE dan Life Skill serta dikombinasikan dengan
Model Work Bases Learning adalah suatu Metode
Penerapan Terpadu yang dapat menghasilkan insaninsan yang berjiwa enterpreneur / wirausahawan(wati)
4. Perkembangan
perangkatnya
Teknologi
memberikan
dengan
perangkat-
kemudahan
dalam
mengimplementasikan Metode-metode tersebut diatas,
sehingga
pembelajaran
menjadi
lebih
(simple) dan mudah dimengerti (dipahami)
29
sederhana
5. Pengaruh dari penggabungan ketiga metode tersebut
diatas adalah : aspek kualitas pribadi peserta kursus
adalah tanggap terhadap perintah yang diberikan, loyal
pada
perusahaan,
ingin
maju,
mau
dan
berani
menghadapi problema hidup dan kehidupan secara
wajar tanpa tertekan, kemudian secara proaktif dan
kreatif mencari solusi, dan mampu berkomunikasi serta
bekerjasama dengan baik
6. Hasil yang dicapai dari metode tersebut diatas adalah :
Bagaimana
suatu
kualitas
tugas
atau
seseorang
dalam
mengerjakan
pekerjaan,
Bagaimana
kualitas
seseorang dalam mengorganisasikan pekerjaan dapat
terlaksana dengan baik, Bagaimana kualitas seseorang
dalam mengantisipasi sebuah kondisi di luar rencana
semula
dan
menggunakan
Bagaimana
kualitas
kemampuannya
seseorang
untuk
dalam
memecahkan
masalah
SARAN
Dalam
Upaya
peningkatan
kualitas
mutu
baik
itu
pembelajaran, hasil yang akan dicapai maupun sarana
prasana mesti ada kepedulian dari semua pihak yang terkait
1. Untuk Tutor ; memerlukan pelatihan yang kontinue di
bidangnya masing-masing, untuk memberikan ilmu
yang up to date kepada peserta kursus
2. Untuk LKP ; menyediakan fasilitas sarana prasarana
yang memadai dan sesuai dengan skill di bidangnya
masing-masing serta bekerjasama dengan mitra-mitra
usaha yang bersesuaian dengan prinsip win win solution
30
sehingga
peserta
kursus
mampu
meningkat
kemampuan dan kinerjanya
3. Untuk Instansi / Dinas terkait terutama Dinas Pendidikan
, Dinas Koperasi dan UKM serta Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
;
Memberikan
kemudahan
pelayanan,
membantu baik material (finansial) ataupun dorongan
moril untuk mempercepat kemajuan dari suatu lembaga
dan hasil yang dicapai serta memberikan banyak
informasi
peluang-peluang/kerjasama
Lembaga
Kursus
kemudian
usaha
memberikan
kepada
pelatihan-
pelatihan yang kontinue /terus menerus dalam hal
managemen
(pengaturan
administrasi)
lembaga
sehingga lembaga tersebut bisa menjadi lembaga yang
Profesional di bidangnya
DAFTAR PUSTAKA
David Boud and Nicky Solomon (2003). Work-Based Learning. SRHE
and Open University Press Buckingham
Iowa Association of Business and Industry Foundation. Work Based
Learning Guide 2002
Tampubolon, M. 2004., Paradigma Baru Pendidikan Bermutu
Berdasarkan Sistem High Based Education Menghadapi
Tantangan Abad Ke-21 Di Indonesia. Makalah Seminar
Pendidikan di FIP-UNIMED Medan
Baskara, Rana. (1997). Panduan KBM Sain dan Teknologi sebagai
Solusi dalam Meningkatkan Pembelajaran Sain dan Teknologi
(Makalah). Bandung: PPS IKIP Bandung.
Ibrahim, (1988). Inovasi Pendidikan, Jakarta : Depdikbud. Dirjen.
Pendidikan Tinggi P2LPTK
31
Tim Broad Based Education Depdiknas. (2001). Konsep Pendidikan
Kecakapan Hidup (Life Skill Education) (Buku I). Jakarta:
Depdiknas RI
Tim Broad Based Education Depdiknas . (2001). Pola Pelaksanaan
Broad Based Education (Buku II). Jakarta: Depdiknas RI
Tim Broad Based Education Depdiknas. (2001). Panduan
Pelaksanaan Broad Based Education. (Buku III). Jakarta:
Depdiknas RI
Soedijarto. (1997). Peranan Tenaga Pendidikan Luas Sekolah dalam
Peningkatan Mutu Manusia Indonesia Melalui Pendidikan
(Makalah). Surabaya: PLS FIP IKIP Surabaya
Inu Hardi Kusumah .2002 .LIFE SKILL DAN BROAD BASE EDUCATION
(BBE) SUATU MODEL INOVASI PENDIDIKAN DALAM PENDIDIKAN
LUAR SEKOLAH (Makalah Dalam Jurnal Teknologi dan
Informatika, Vol 1, No. 1 Tahun 2002 Diterbitkan oleh ST.
INTEN)
Liunir Z, Katiah, Isma Widiaty . APLIKASI MODEL WORK BASED
LEARNING PADA PERKULIAHAN PRAKTEK USAHA BUSANA
Dr. Nandang Hidayat, M.Pd . PROGRAM PKM
32