ANALISIS PERUBAHAN MORFOLOGI KEKOTAAN KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2000-2010.

(1)

ANALISIS PERUBAHAN MORFOLOGI KEKOTAAN

KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN

DELI SERDANG TAHUN 2000 -2010

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperolah Gelar Sarjan Pendidikan

Oleh :

DESIMA RATNA SARI NAINGGOLAN NIM. 308331018

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2012


(2)

(3)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Desima Ratna Sari Nainggolan

NIM : 308331018

Jurusan : Pendidikan Geografi

Fakultas : Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri atau bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau hasil pikiran saya sendiri. Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil ciplakan/plagasi maka saya bersedia menerima sanski atas perbuatan tersebut.

Medan, Agustus 2012

Saya yang Membuat Pernyataan

Desima Ratna Sari Nainggolan NIM. 308331018


(4)

vi

ABSTRAK

Desima Ratna Sari Nainggolan, NIM 308331018. Analisis Perubahan

Morfologi Kekotaan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang Tahun 2000-2010. Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan (1). Mengkaji karakteristik keadaan desa-kota yang terdapat di Kecamatan Sunggal, (2). Menentukan faktor-faktor penentu kekotaan desa-desa di Kecamatan Sunggal,( 3). Menentukan tipologi desa-desa di Kecamatan Sunggal.

Penelitian ini dilaksanakan daerah Kecamatan Sunggal. Populasi sekaligus sebagai sampel yang berjumlah 17 desa di Kecamatan Sunggal. Teknik pengumpulan data yaitu studi dokumenter dan observasi langsung. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) dinilai dari segi kependudukan, bahwa keadaan desa yang ada di Kecamatan Sunggal sudah mengarah ciri kota, dimana jumlah penduduknya sudah relative tinggi dengan angka kepadatan 260.220,97, dan dilihat dari segi matapencaharian penduduk di desa-desa Kecamatan Sunggal termasuk daerah yang maju dan mengarah pada ciri kota dimana masyarakat bekerja sector non agraris yang mencapai 78% Kecamatan Sunggal, (2). Faktor penentu kekotaannya adalah penggunaan lahannya dalam kurun waktu 10 tahun sangat tinggi perubahannya seperti permukiman pada tahun 2000 sekitar 18,83% pada tahun 2010 sudah berubah menjadi 28,99%, kualitas bangunannya didominasi permanen, dan kulaitas jalan di Kecamatan Sunggal sudah bagus yang beraspal sekitar 90,20%, (3) desa-desa yang terdapat di Kecamatan Sunggal jika ditinjau dari tingkat perkembangannya tergolong dalam Desa Swasembada yang dinilai dari faktor-faktor penentu Tipologi Desa.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, karena

berkat dan kuasa-Nya skripsi yang berjudul ”Analisis Perubahan Morfologi kekotaan

Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2000 - 2010” ini terselesaikan

dengan baik. Penulisan skripsi ini merupakan suatu kewajiban dalam rangka memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan, pengalaman dan pengetahuan Penulis. Penulis juga banyak menerima bantuan moril maupun materil yang tidak ternilai harganya dari semua pihak. Untuk itu Penulis ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

beserta stafnya.

2. Bapak Drs. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Medan.

3. Ibu Dra. Nurmala Berrutu, M.Si selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Dra. Asnidar,M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas

Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Drs. Maringan Sirait,SU selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak membantu dan membimbing Penulis sejak awal penulisan proposal sampai akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Ibu Dra.Elfayetti selaku Dosen Pembimbing Akademik Penulis sekaligus Dosen

Pembanding Utama yang telah banyak memberikan bimbingan kepada Penulis di dalam menyelesaikan bangku perkuliahan.

8. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi terutama Bapak Drs. Alinurman,

M.Si, dan Dra.Minah Sinuhaji, M.Si, sebagai Dosen Penguji yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran pada skripsi ini.


(6)

iv

9. Bapak Hajat Siagian, selaku Tata Usaha Jurusan Pendidikan Geografi yang telah

banyak membantu dan memotivasi penulis.

10.Camat Kecamatan Sunggal beserta stafnya.

11.Teristimewa untuk kedua orang penulis yang tercinta dan tersayang, Ayahanda

M. Nainggolan Parhusip (cepat sembuh ya Ayahku), Ibunda H. Hutasoit atas perhatian dan doanya yang tak henti-hentinya, serta tak pernah lelah dan bosan memberikan nasihat dan motivasi hingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

12.Buat keluarga tercinta.( Abangda Bribka Ramlan Nainggolan S.H, dan keluarga

Brigadir Ima Ervenita Saragih, kakanda Junita Nainggolan beserta keluarga, kakanda Juliana Nainggolan beserta keluarga, kakanda Tina Nainggolan beserta keluarga, kakanda Nelli Nainggolan AMKeb beserta keluarga, Abangda Rikardo Nainggolan SE, Adinda Susi Nainggolan, Adinda Lison Nainggolan, dan Marista Nainggolan. Dan tidak lupa buat keponaan-keponaan yang tersayang, Desnal Purba, Eduart Purba, Delima Purba, Grace Purba, Kayla Purba, dan Junior Nainggolan Josia Stevail).

13.My beloved friends penulis. Adelina ginting (Adel), Nilva Elysa Siregar (Mpa),

Risca Nadia (Eka), Terima kasih buat dukungan, kebersamaan dan kekompakan yang terjalin selama ini. Sukses buat kita semua!

14.Buat teman-teman satu kelas A-Ekstensi 08 (Asri , Bayu, Ema, fitri, puco,

sabdaly, edy, dina, seluruh temen2 satu kelas yang tidak Penulis sebutkan namanya satu persatu). Takkan terlupakan kenangan bersama kalian di dalam kelas maupun di luar kelas. Terima kasih buat iringan doa, dan dukungannnya.

15.Buat teman-teman satu PPL di SMA Negeri 4 Pematang Siantar yang telah

banyak memberikan dukungan dan doa serta bantuannya selama ini.

Hanya ucapan terima kasih dan doa yang dapat Penulis ucapkan. Kiranya Tuhan melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya kepada kita semua. Semoga Skripsi ini besar manfaatnya kepada kita semua terutama bagi Pendidikan Geografi.

Medan, Agustus 2012 Penulis

Desima Ratna Sari Nainggolan NIM. 308331018


(7)

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB.I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB. II. KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Kerangka Teori... 6

B. Penelitian Yang Relevan ... 20

C. Kerangka Berfikir... 23

BAB.III. METODELOGI PENELTIAN ... 25

A. Lokasi Penelitian ... 25

B. Populasi dan Sampel ... 25

C. Variabel dan Defenisi Operasional ... 25

D. Teknik Pengumpulan ... 28

E. Teknik Analisa Data ... 28

BAB. IV. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN ... 29

A. Kondisi Fisik ... 29


(8)

viii

BAB. V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Hasil Penelitian ... 41

B. Pembahasan ... 67

BAB. VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 75

A. Kesimpulan ... 76

B. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ………... 78


(9)

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. Perbedaan ciri-ciri kota dan ... 9

2. Indikator Persyaratan Desa-kota Versi BPS ... 11

3. Jumlah Penduduk Menurut Desa di Kecamatan Sunggal Tahun 2000-2010 ... 33

4. Komposisi Penduduk Menurut Matapencaharian di Kecamatan Sunggal 2010 ... 34

5. Komposisi Penduduk Menurut Agama di Kecamatan Sunggal Tahun 2010 ... 36

6. Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan Tahun 2010 ... 37

7. Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Sunggal Tahun 2010 ... 38

8. Jumlah Fasilitas Paribadatan di Kecamatan Sunggal Tahun 1020 ... 39

9. Jenis Alat Transportasi Yang Digunakan di Kecamatan Sunggal Tahun 2010 ... 40

10. jumlah kepadatan penduduk tahun 2010 ... 43

11. Matapencaharian di Kecamatan Sunggal Tahun 2000 dan 2010 ... 44

12. Kualitas Jalan di Kecamatan Sunggal Tahun 2000 dan 2010 ... 45

13. Jenis Fasilitas Sarana Pendidikan di Kecamatan Sunggal Tahun 2000 dan 2010 . ... 47

14. Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Sunggal Tahun 2000 dan 2010 ... 49

15. Jumlah fasilitas Bank di Kecamatan Sunggal tahun 2000 dan 2010 ... 51

16. Jumlah Fasilitas Industri/pabrik di Kecamatan Sunggal Tahun 2000 dan 2010 ... 52

17. Bentuk Kualitas Bangunan di Kecamatan Sunggal Tahun 2000 dan 2010 ... 54

18. Bentuk-bentuk Penggunaan Lahan di Kecamatan Sunggal Tahun 2000 dan 2010 ... 57

19. Kualitas Perubahan Lahan Yang Terbangun dan Tidak Terbangun di Kecamatan Sunggal Tahun 2000 dan 2010 ... 59


(10)

ixi

20. Upacara Adat di Kecamatan Sunggal Tahun 2000 dan 2010 ... 62 21. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Tahun 2000 dan 2010 ... 64 22. Sarana dan Prasarana di Kecamatan Sunggal


(11)

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Skema Keterangan Berpikir ... 24 2. Peta Kabupaten Deli Serdang ... 31 3. Peta Kecamatan Sunggal ... 32


(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal

1. Pedoman Studi Dokumentasi Tentang Fasilitas Desa-kota ... 81

2. Pedoman Studi Dokumantasi Tentang Penentu Morfologi Kota ... 82

3. Pedoman Studi Dokumentasi Tentang Penentu Tipologi Desa ... 83


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu Negara sedang berkembang, yang terus mengalami perubahan baik dikota-kota besar maupun di daerah-daerah belakangnya ( hinterland ) yang saat ini berkembang dari waktu ke waktu. Banyak faktor yang menentukan perkembangan suatu daerah, hal ini tergantung pada kondisi dan kondisi fisik yang ada di daerah tersebut.

Aspek-aspek geografi yang mempengaruhi perkembangan suatu daerah seperti: lokasi, relif, tipe tanah, jenis flora dan fauna,kondisi air, sumber-sumber mineral serta kontak daerah itu terhadap lautan juga sangat berpengaruh kepada perkembangan kekotaan (Daljoeni,1992). Dengan adanya faktor-faktor geografi yang mendukung sehingga dapat memungkinkan untuk lebih cepat dapat berkembangnya suatu wilayah.

Masalah perkembangan pada suatu wilayah ditandai dengan adanya perbedaan berbagai karakteristik serta gejala lain yang ada disekitar wilayah tersebut. Perbedaan tersebut diantaranya dalam hal penduduk, pendidikan, struktur pekerjaan, penggunaan lahan, serta sarana dan prasarana yang akan melengkapi kehidupan masyarakat melalui penyediaan berbagai fasilitas di dalamnya.

Perkembangan suatu wilayah biasanya banyak dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk, baik pertumbuhan penduduk alami maupun migrasi. Kenyataan ini akan membawa implikasi pada penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung untuk perkembangan suatu wilayah dengan segala fasilitas dan penggunaan lahan di Wilayah tersebut. Bersama dengan berjalannya waktu pertumbuhan penduduk akan


(14)

2

menyebabkan meningkatnya keperluan sumberdaya atau daya dukung lingkungan dan teknologi yang tersedia dalam periade tertentu.

Istilah desa-kota telah diperkenalkan dalam dunia ilmu pengetahuan secara internasional oleh McGee untuk mengantifikasi suatu daerah yang berada di sekitar kota yang ditandai oleh adanya percampuran yang sangat intens mengenai kegiatan pertanian dan kegiatan non-pertanian. Daerah yang diberi nama desa-kota tersebut terletak kota besar yang ada dan membentang sepanjang koridor antarkota-kota besar. Pada awalnya, daerah desa-antarkota-kota ini merupakan daerah pertanian yang sangat padat penduduknya yang nyaris semuanya berkegiatan di sektor pertanian. Namun perlu dipahami bahwa kegiatan pertanian ini tidak harus identik dengan kegiatan budidaya sawah basah. Dengan makin intensnya penjalaran ide-ide baru, inovasi baru yang berwujud nilai-nilai baru dan tekhnologi mengakibatkan penduduk di daerah yang semula berkegiatan agraris tersebut mulai menganekaragamkan kegiatannya dengan tujuan memperoleh tambahan penghasilan. Peranan kota-kota besar menjadi bertambah signifikan bagi penduduk didaerah desa-kota tersebut sejalan dengan makin baiknya prasarana dan sarana transportasi dari dan ke kota. Pada dasarnya yang dimaksud desa-kota merupakan daerah peralihan yang memperlihatkan antara kenampakan perkotaan dan perdesaan. Daerah peralihan ini, khususnya daerah yang merupakan pinggiran kota. Dinyatakan secara defenitif daerah ini sangat sulit untuk dilacak batas-batasnya karena pengertiannya menyangkut aspek fisik dan non-fisik. Pada daerah tertentu yang kondisi transportasi dan komunikasinya sudah begitu baik, ciri-ciri non-fisik sudah jauh meninggalkan ciri-ciri fisik dalam arti gerakan keruangannya( Yunus, 1987). Di tinjau dari letak wilayahnya, Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang diapit oleh dua kota yaitu


(15)

3

sebelah timur berbatasan dengan Kota Medan dan sebelah barat berbatasan dengan Kota Binjai.Kecamatan Sunggal telah mengalami perkembangan wilayahnya, dimana setiap tahunnya mengalami peningkatan dan pertambahan penduduk, sehingga menyebabkan sarana kebutuhan terus meningkat.

Desa-desa yang terdapat di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang mengalami perkembang, hal ini dapat dilihat dari jenis fasilitas pelayanan yang ada seperti adanya manfaat dan kompleks-kompleks/perumahan. Namun daerah yang terdapat di kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang masih dinamakan desa, padahal sudah termasuk sebuah daerah berkembang. Untuk itu penulis sangat tertarik untuk membuktikan hal ini perlu diketahui perkembangan wilayah yang terdapat di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.

Penelitian ini berpedoman pada Morfologi Kekotaan yang mengkaji desa menjadi desa-kota dan desa yang mengarah kekota. Untuk memudahkan penelitian, maka dalam penelitian ini batasan desa yang dipakai adalah batasan administratif.

Wilayah Kecamatan Sunggal merupakan salah satu Kecamatan yang jauh dari ibu kota Kabupatennya yaitu dimana Kecamatan Sunggal dikembangkan oleh Kota Medan dengan Kota Binjai. Dilihat dari potensi yang ada serta faktor-faktor geografi yang di miliki Kota ini, maka perlu dipelajari perkembangan dalam hal menyangkut dalam aspek-aspek politik, sosial, budaya, teknologi, ekonomi dan fisik. Khususnya mengenai aspek yang berkaitan langsung dengan penggunaan lahan Kekotaan maupun jenis bangunan dan pola sirkulasi jalan dalam perkembangan fisik kota, khususnya perubahan areal.


(16)

4

B. Identifikasi Masalah

C. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah mengetahui Analisis Perkembangan Morfologi Kekotaan Kecamatan Sunggal 2000-2010 yang mana wilayah ini dipengaruhi oleh beberapa perkembangan dalam hal ini menyangkut aspek-aspek politik, sosial, budaya, teknologi, ekonomi dan fisik.

Tingkat kemajuan wilayah berpengaruh terhadap pola kehidupan masyarakatnya, mulai dari kultur adat istiadat, kelembagaan sosial, organisasi sosial hingga pelapisan sosial. Sesuatu wilayah yang memiliki jarak yang dekat dengan Kota akan mempunyai kebiasaan yang menyerupai Kota atau meski banyak hal yang masih tetap bertahan. Gaya hidup dan pandangan terhadap masa depan biasanya mengalami perubahan seiring dengan kemajuan jaman. Demikian dengan desa-desa yang terdapat di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang yang berada tidak jauh dari pusat perkotaan, dimana masyarakatnya memiliki profesi yang beranekaragam (heterogen). Hal ini dipengaruhi oleh bidang pekerjaan yang dijalankan oleh masyarakat di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang seperti bidang jasa, wiraswasta/ berdagang, karyawan, dan pertukangan.

D. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti yaitu untuk menganalisis morfologi kekotaan Kecamatan Sunggal meliputi bentuk-bentuk perkembangan suatu kekotaan (Smiles,1955) seperti unsur-unsur penggunaan lahan, pola sirkulasi jalan dan tipe bangunan. Tetapi penulis membatasinya khusus mengenai aspek yang berkaitan langsung dengan perkembangan morfologi kekotaan


(17)

5

menurut tingkat perkembangan desanya di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.

E. Perumusan Masalah

Dari penjelasan sebelumnya, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana karakteristik desa-kota yang ada di Kecamatan Sunggal Kabupaten

Deli Serdang di tinjau menurut tingkat perkembangan wilayah Kecamatan ?

2. Apakah faktor-faktor penentu kekotaan desa-desa di Kecamatan Sunggal

Kabupaten Deli Serdang dari tahun 2000-2010 ?

3. Bagaimana tipologi desa-desa di Kecamatan Sunggal ?

F. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengkaji karakteristik keadaan desa-kota yang terdapat di Kecamatan Sunggal.

2. Menentukan faktor-faktor penentu kekotaan desa-desa di Kecamatan Sunggal.

3. Menentukan tipologi desa-desa di Kecamatan Sunggal.

G.Manfaat Penelitian

1. Untuk penulis, hasil penelitian ini digunakan untuk memenuhi salah satu syarat

kelulusan Sarjana di Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.

2. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang akan meneliti tentang

perkembangan wilayah kekotaan

3. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah daerah wilayah Kecamatan Sunggal,

dalam mengambil suatu kebijaksanaan dalam rangka pembangunan kota Sunggal.


(18)

75

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan, maka kesimpulan yangdapat dikemukakan adalah :

1. Karakteristik keadaan desa-kota yang terdapat di Kecamatan Sunggal

adalah dilihat dari potensi-potensi yang ada di desa-desa tersebut sudah hampir semua desa yang ada di Kecamatan Sunggal layak dikatakan sebagai Desa-Kota, tetapi masih ada juga beberapa desa yang masih tertinggal. Ini diakibatkan oleh desa ini jauh dari ibu kota Kecamatan

2. Menentukan faktor-faktor penentu kekotaan desa-desa di Kecamatan

Sunggal dapat disimpulkan bahwa pada penggunaan lahan pemanfaatan lahan non Agraris hampir semua mengalami perubaha dalam kurun waktu 10 tahun untuk lahan Permukiman perubahannya sekitar 10,16%, Perkantoran sekitar 0,5%, Pendidikan 1,52%, Pasar 0,4%, Peribadatan 0,07%, Gudang tetap, SPBU 0,25%, Bioskop/Taman Bermain0.2%, Industri berubah 1%, jasa 0,13%, jaringan Jalan 5,77%, Lapangan 0,38%, Kuburan 0,55%. Dan pemanfaatan lahan untuk Agraris justru mengalami pengurangan dalam kurun waktu 10 tahun untuk lahan Kebuncampuran berkurang sekitar 15,02%, Sawah 4,78%, dan wilayah Perkebunan tetap. Dan pada karakteristik bangunan yaitu lahan terbangan dan non terbanguan dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan tabel hasil pembahasan


(19)

76

dapat di ketahui bahwa untuk lahan terbangun tahun 2000 yang paling luas adalah 159,34 sedangkan lahan terbangun pada tahun

adalah 159,34 sedangkan lahan terbangun pada tahun 2010 yang paling luas adalah 902,6. Untuk lahan tidak terbangun tahun 2000 yang paling luas adalah 887,98, sedangkan lahan tidak terbangun pada tahun 2010 yang paling luas adalah 434,09. Dan pada sirkulasi jalan dapat disimpulkan bahwa perubahan kualiatas jalan di kecamatan sunggal dari tahun 200 hingga tahun 2010 sangat berkembang pesat, dimana pada tahun 2000 masih di dominasi jalan kerikil sepanjang 37,34 Km dan pada tahu 2010 sudah di dominas jalan aspal sepanjang 141,11 Km. Jaringan jalan di Kecamatan Sunggal pada umumnya sudah dalam keadaan baik.Jalan-jalan yang ada di Kecamatan Sunggal semua hampir sudah teraspal dengan status jalan Nasional dan Kabupaten.

3. Menentukan tipologi desa di Kecamatan Sunggal berdasarkan tingkat perkembangannya, desa-desa yang ada di Kecamatan Sunggal termasuk jenis desa Swasembada.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian di Kecamatan Sunggal maka dapat dirumuskan beberapa saran bagi Pemerintah daerah sebagai perencana danmenyusun beberapa kebijakan pemerintah serta kepada masyarakat untuk mewujudkan dearah dalam pembangunan, adapun saran yang dikemukakan oleh penulis sebagai berikut:


(20)

77

1. Kepada Pemerintah Kecamatan Sunggal diharapkan dalam melakukan

pembangunan agar lebih memperhatikan desa-desa yang masih memiliki paling sedikit fasilitas pelayanan yang menunjang perkembangan setiap desa

2. Sebagai Desa yang meliki potensi dan letak strategis disarankan kepada

pemerintah agar lebih melengkapi Sarana dan Prasarana.

3. Kepada Instansi terkait agar lebih melengkapi data-data yang berkaitan

dengan data monografi, data statistika, baik yang bersangkutan dengan alam, sosial,budaya,dan kependudukan. Agar masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan informasi tentang daerahnya.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Afita, Rina 2008, Kajian perkembangan Kota Batang berdasarkan Struktur Ruang Kota. Skripsi: Semarang. Fakultas Teknik_Universitas Negeri Semarang. Amalia, Prima. 2005. Studi Penentuan Kawasan Konservasi Kota Tegal Melalui

Pendekatan Morfologi Kota. Skripsi: Semarang. Fakultas Teknik _Universitas Negeri Semarang.

BPS, 2010. Kecamatan Sunggal Dalam Angka 2010.

Bintarto, R. 1983. Interaksi Desa Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia. http://www.scribd.com/doc/79753528/13/Pola-dan-Morfologi-Kota

(diakses pada 2 Maret 2012)

http://www.answers.com/topic/typology-urban-planning-and-architecture (diakses pada 23 Maret 2012)

Jayadinata, T. 1999. Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan

dan wilayah. Edisi ke 3. Bandung . ITB.

Manik, Verawati. 2004. Perkembangan Kota Tanjung Morawa Pekan Ditinjau dari Faktor Geografi di Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 1999-2003. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS _UNIMED.

Sadyohutomo, Mulyono. 2008. Manajemen kota dan wilayah Realita dan

Tantangan. Bandung, Bumi Aksara.

Sugiharto. 20006. Pembangunan dan Pengembangan Wilayah. Medan: USU Press Tarigan, Robinson. 2003. Perencanaan pembangunan wilayah. Edisi Revisi. Medan,

Bumi Aksara.

Triwidada, Andika. 2007. Pengaruh Perkembangan Kota Tebing Tinggi Terhadap Daerah Hinterland ( Studi Kasus Desa Paya Pesir ). Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS._ UNIMED.

Yusran , Aulia. 2006. Kajian Perubahan Tata Guna Lahan pada pusat Kota Cilegon. Tesis. Semarang. ( Tidak Diterbitkan )

Yuliati, Y. dan Purnomo, M. 2003. Sosiologi Pedesaan. Lappera Pustaka Utama. Yogyakarta.

Yunus, 1999. Struktur Tata Ruang Kota. Edisi ke 5 Pustaka pelajar. Yogyakarta. ---. 2005. Manajemen kota: Perspektif Spatial . Yogyakarta.


(22)

82

---. 2006. Megapolitan konsep, problematika dan prospek. Pustaka pelajar. Yogyakarta.

Zahn, Markus. 1999. Perancangan Kota Secara Terpadu : Teori Perancangan Kota dan Penerapannya, Kanisius, Yogyakarta.


(1)

Serdang.

E. Perumusan Masalah

Dari penjelasan sebelumnya, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai

berikut:

1. Bagaimana karakteristik desa-kota yang ada di Kecamatan Sunggal Kabupaten

Deli Serdang di tinjau menurut tingkat perkembangan wilayah Kecamatan ?

2. Apakah faktor-faktor penentu kekotaan desa-desa di Kecamatan Sunggal

Kabupaten Deli Serdang dari tahun 2000-2010 ?

3. Bagaimana tipologi desa-desa di Kecamatan Sunggal ?

F. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengkaji karakteristik keadaan desa-kota yang terdapat di Kecamatan Sunggal.

2. Menentukan faktor-faktor penentu kekotaan desa-desa di Kecamatan Sunggal.

3. Menentukan tipologi desa-desa di Kecamatan Sunggal.

G.Manfaat Penelitian

1. Untuk penulis, hasil penelitian ini digunakan untuk memenuhi salah satu syarat

kelulusan Sarjana di Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.

2. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang akan meneliti tentang

perkembangan wilayah kekotaan

3. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah daerah wilayah Kecamatan Sunggal,

dalam mengambil suatu kebijaksanaan dalam rangka pembangunan kota


(2)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan, maka kesimpulan yangdapat dikemukakan

adalah :

1. Karakteristik keadaan desa-kota yang terdapat di Kecamatan Sunggal

adalah dilihat dari potensi-potensi yang ada di desa-desa tersebut sudah

hampir semua desa yang ada di Kecamatan Sunggal layak dikatakan

sebagai Desa-Kota, tetapi masih ada juga beberapa desa yang masih

tertinggal. Ini diakibatkan oleh desa ini jauh dari ibu kota Kecamatan

2. Menentukan faktor-faktor penentu kekotaan desa-desa di Kecamatan

Sunggal dapat disimpulkan bahwa pada penggunaan lahan pemanfaatan

lahan non Agraris hampir semua mengalami perubaha dalam kurun waktu

10 tahun untuk lahan Permukiman perubahannya sekitar 10,16%,

Perkantoran sekitar 0,5%, Pendidikan 1,52%, Pasar 0,4%, Peribadatan

0,07%, Gudang tetap, SPBU 0,25%, Bioskop/Taman Bermain0.2%,

Industri berubah 1%, jasa 0,13%, jaringan Jalan 5,77%, Lapangan 0,38%,

Kuburan 0,55%. Dan pemanfaatan lahan untuk Agraris justru mengalami

pengurangan dalam kurun waktu 10 tahun untuk lahan Kebuncampuran

berkurang sekitar 15,02%, Sawah 4,78%, dan wilayah Perkebunan tetap.

Dan pada karakteristik bangunan yaitu lahan terbangan dan non


(3)

dapat di ketahui bahwa untuk lahan terbangun tahun 2000 yang paling luas

adalah 159,34 sedangkan lahan terbangun pada tahun

adalah 159,34 sedangkan lahan terbangun pada tahun 2010 yang paling luas

adalah 902,6. Untuk lahan tidak terbangun tahun 2000 yang paling luas

adalah 887,98, sedangkan lahan tidak terbangun pada tahun 2010 yang

paling luas adalah 434,09. Dan pada sirkulasi jalan dapat disimpulkan

bahwa perubahan kualiatas jalan di kecamatan sunggal dari tahun 200

hingga tahun 2010 sangat berkembang pesat, dimana pada tahun 2000 masih

di dominasi jalan kerikil sepanjang 37,34 Km dan pada tahu 2010 sudah di

dominas jalan aspal sepanjang 141,11 Km. Jaringan jalan di Kecamatan

Sunggal pada umumnya sudah dalam keadaan baik.Jalan-jalan yang ada di

Kecamatan Sunggal semua hampir sudah teraspal dengan status jalan

Nasional dan Kabupaten.

3. Menentukan tipologi desa di Kecamatan Sunggal berdasarkan tingkat

perkembangannya, desa-desa yang ada di Kecamatan Sunggal termasuk

jenis desa Swasembada.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian di Kecamatan Sunggal maka dapat

dirumuskan beberapa saran bagi Pemerintah daerah sebagai perencana

danmenyusun beberapa kebijakan pemerintah serta kepada masyarakat untuk

mewujudkan dearah dalam pembangunan, adapun saran yang dikemukakan oleh


(4)

77

1. Kepada Pemerintah Kecamatan Sunggal diharapkan dalam melakukan

pembangunan agar lebih memperhatikan desa-desa yang masih memiliki

paling sedikit fasilitas pelayanan yang menunjang perkembangan setiap

desa

2. Sebagai Desa yang meliki potensi dan letak strategis disarankan kepada

pemerintah agar lebih melengkapi Sarana dan Prasarana.

3. Kepada Instansi terkait agar lebih melengkapi data-data yang berkaitan

dengan data monografi, data statistika, baik yang bersangkutan dengan

alam, sosial,budaya,dan kependudukan. Agar masyarakat dapat dengan


(5)

Amalia, Prima. 2005. Studi Penentuan Kawasan Konservasi Kota Tegal Melalui Pendekatan Morfologi Kota. Skripsi: Semarang. Fakultas Teknik _Universitas Negeri Semarang.

BPS, 2010. Kecamatan Sunggal Dalam Angka 2010.

Bintarto, R. 1983. Interaksi Desa Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia.

http://www.scribd.com/doc/79753528/13/Pola-dan-Morfologi-Kota (diakses pada 2 Maret 2012)

http://www.answers.com/topic/typology-urban-planning-and-architecture (diakses pada 23 Maret 2012)

Jayadinata, T. 1999. Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan dan wilayah. Edisi ke 3. Bandung . ITB.

Manik, Verawati. 2004. Perkembangan Kota Tanjung Morawa Pekan Ditinjau dari Faktor Geografi di Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 1999-2003. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS _UNIMED.

Sadyohutomo, Mulyono. 2008. Manajemen kota dan wilayah Realita dan Tantangan. Bandung, Bumi Aksara.

Sugiharto. 20006. Pembangunan dan Pengembangan Wilayah. Medan: USU Press

Tarigan, Robinson. 2003. Perencanaan pembangunan wilayah. Edisi Revisi. Medan, Bumi Aksara.

Triwidada, Andika. 2007. Pengaruh Perkembangan Kota Tebing Tinggi Terhadap Daerah Hinterland ( Studi Kasus Desa Paya Pesir ). Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS._ UNIMED.

Yusran , Aulia. 2006. Kajian Perubahan Tata Guna Lahan pada pusat Kota Cilegon. Tesis. Semarang. ( Tidak Diterbitkan )

Yuliati, Y. dan Purnomo, M. 2003. Sosiologi Pedesaan. Lappera Pustaka Utama. Yogyakarta.

Yunus, 1999. Struktur Tata Ruang Kota. Edisi ke 5 Pustaka pelajar. Yogyakarta.


(6)

82

---. 2006. Megapolitan konsep, problematika dan prospek. Pustaka pelajar. Yogyakarta.

Zahn, Markus. 1999. Perancangan Kota Secara Terpadu : Teori Perancangan Kota dan Penerapannya, Kanisius, Yogyakarta.