PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR RAGAM HIAS BATIK PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI I JENAWI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

`BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mata Pelajaran Seni Rupa di Sekolah Menengah Pertama (SMP), pada dasarnya untuk
meningkatkan cita rasa keindahan, menumbuhkan kepekaan rasa terutama keindahan dan
meningkatkan daya cipta seni. Hal ini dapat tumbuh dan berkembang dengan serangkaian
pembelajaran, pengamatan, penilaian, penghargaan terhadap karya seni. Mulyasa, E. (2010) “
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran Estetika untuk SMP adalah: (1). Memanfaatkan
lingkungan untuk kegiatan apresiasi seni.(2). Menghargai karya seni, budaya dan ketrampilan
sesuai dengan kekhasan lokal. (3). Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis karya seni”.
(hlm. 107)
Adapun tujuan pembelajaran seni adalah “ Memahami arti seni, mengembangkan
kepekaan terhadap seni, mengembangkan estetika, mengembangkan kemampuan berapresiasi,
berkarya kreatif”. ( Pendidikan Nasional, 1993-1994: 87)
Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut di atas, dalam proses belajar mengajar Seni
Rupa, guru menghadapi kendala dalam menyampaikan materi. Hal tersebut dikarenakan tidak
semua siswa menyukai mata pelajaran seni rupa, kurangnya kemampuan guru membangkitkan
motivasi terhadap anak, sehingga berakibat siswa kurang berminat dan kurang mampu dalam
berkreasi terutama dalam hal pelajaran seni rupa menggambar ragam hias.

Kurangnya kemampuan siswa dalam berkreasi menggambar ragam hias batik
dimungkinkan karena siswa sudah terbiasa dengan kebiasaan menggambar tidak dengan mencipta
sendiri atau menuangkan ide sendiri, tetapi siswa terbiasa mencontoh gambar yang sudah ada
dalam buku materi seni budaya atau yang ada dalam buku lembar kerja siswa.

Kebiasaan tersebut di atas menyebabkan siswa malas untuk menggali ide sendiri dalam
menggambar, sehingga siswa sulit untuk menggambar sesuatu yang baru yang sesuai dengan ide
sendiri dengan kata lain siswa sulit untuk berkreasi dalam menggambar terutama menggambar
ragam hias batik.

Berdasarkan pengamatan awal yang telah dilaksanakan, pelaksanaan proses belajar
mengajar terutama pada pelajaran seni rupa pada kelas VIII B SMP N I Jenawi kab Karanganyar,
hasil yang telah didapat kurang maksimal. Hasil tersebut masih di bawah KKM ( Kriteria
Ketuntasan Minimal) dengan nilai 75 dan pencapaian keberhasilan klasikal 75%. Sebagai
gambaran awal dari seluruh siswa kelas VIII B berjumlah 27 siswa, siswa yang belum memenuhi
KKM berjumlah 15 anak atau 55,55% dari target pencapaian keberhasilan siswa klasikal 75%.
(data lengkap lihat lampiran halaman 81)
Menyadari akan keadaan tersebut, maka peneliti merasa perlu untuk memilih model
pembelajaran yang dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk berkembang lebih kreatif
dengan memotivasi siswa untuk menemukan sendiri kreativitasnya terutama dalam pelajaran seni

rupa dalam menggambar ragam hias batik. Pemilihan strategi, model pembelajaran dan metode
pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu proses belajar mengajar, dan sangat
menentukan pencapaian hasil belajar siswa. Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru, sedangkan metode
pembelajaran diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran, jadi
pada dasarnya model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran Wina Wijaya, (2008). Kesalahan dalam memilih
strategi, model pembelajaran maupun metode pembelajaran, maka akan berakibat pada kegagalan
hasil belajar siswa.
Ketidak berhasilan proses belajar mengajar seni rupa khususnya kreativitas menggambar
ragam hias batik pada kelas VIII B, SMP N I Jenawi Kab. Karanganyar, berdasarkan pengamatan,
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain; (1) Pembelajaran yang monoton, kurang menarik,
kurangnya sarana prasarana khususnya untuk pembelajaran seni rupa. (2) Anak mengerjakan tugas
berdasarkan contoh yang disediakan guru atau anak tidak kreatif. (3) Ketergantungan dengan orang
lain. (4) Malas berfikir. Hal inilah yang menyebabkan siswa merasa bosan dan berakibat juga
kurangnya motivasi siswa untuk berkreasi lebih.
Berdasarkan kondisi tersebut di atas, guru harus segera memilih dan menentukan model
pembelajaran yang tepat, yang dapat meningkatkan motivasi dan kreativitas menggambar pada
siswa. Guru harus dapat mengkondisikan siswa supaya lebih aktif lagi dan lebih meningkat

motivasinya dalam menggambar ragam hias batik. Siswa harus bisa menemukan sendiri

kreativitas ragam hias batik sesuai dengan kemampuan dan lingkungan yang ada di sekitarnya.
Permasalahan tersebut harus segera diatasi mengingat bahwa pembelajaran menggambar ragam
hias batik merupakan salah satu materi seni budaya dimana hasilnya dapat mempengaruhi nilai
pada kenaikan kelas, oleh sebab itu dimungkinkan dalam proses pembelajaran menggambar
ragam hias batik ini menggunakan salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam
mengatasi masalah tersebut yaitu dengan model pembelajaran kontekstual, dikarenakan
pembelajaran kontekstual memberi kesempatan siswa untuk aktif, menemukan sendiri dari
lingkungannya, sehingga siswa akan lebih kreatif lagi, sebagaimana menurut
Sugiyanto (2008:18), pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang dapat
mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia
nyata siswa. Dan juga mendorong siswa membuat hubungan antar pengetahuan yang
dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sendiri-sendiri.
Penerapan model pembelajaran kontekstual diharapkan agar dapat memberikan
kesempatan pada siswa untuk aktif, menemukan sendiri dari lingkungannya, sehingga siswa akan
lebih kreatif lagi, sehingga dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam menggambar ragam hias
batik . Karena model pembelajaran kontekstual memiliki kelebihan yang mampu mengatasi
masalah tersebut, kelebihan model pembelajran kontekstual menurut Sugiyanto. (2008: 20)
adalah sebagai berikut : (1) Pembelajran berlangsung alamiah dan siswa bekerja dan mengalami

bukan transfer pengetahuan dari guru. (2) Strategi pembelajaran lebih dipentingkan dari pada
hasil
Berdasarkan uraian di atas, maka penting kiranya dilakukan penelitian tentang
peningkatan proses pembelajaran untuk meningkatkan kreativitas menggambar ragam hias batik
siswa melalui penerapan model pembelajaran kontekstual dengan judul:
Penerapan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Kreativitas Menggambar
Ragam Hias Batik Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri I Jenawi Semester Genap Tahun
Pelajaran 2014/2015

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dapat

disimpulkan bahwa:
1.”Apakah

model

pembelajaran


Kontekstual

dapat

meningkatkan

kreativitas

menggambar ragam hias batik pada siswa kelas VIII B SMP N I Jenawi Kab.
Karanganyar semester genap tahun 2014/2015?”
2.“Bagaimanakah model pembelajaran Kontekstual dapat meningkatkan kreativitas
menggambar ragam hias batik pada siswa kelas VIII B SMP N I Jenawi Kab
Karanganyar semester genap th 2014/2015?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: “ Untuk
meningkatkan kreativitas menggambar ragam hias batik pada siswa kelas VIII B SMP N I Jenawi
kabupaten Karanganyar semester genap tahun 2014/2015”.
D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Bagi siswa dapat meningkatkan daya kreativitas menggambar ragam hias batik.
2. Bagi

guru

dapat

meningkatkan

kemampuan

guru

dalam

pembelajaran dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat.
3. Bagi sekolah sebagai bahan bacaan dan referensi kemajuan guru yang lain.

melaksanakan


Dokumen yang terkait

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH MADE BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

44 306 18

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25