PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMKN 1 SUMEDANG.
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA
PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur
Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI
Oleh :
SELPA SOPIA
0901950
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
(2)
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA
PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Oleh Selpa Sopia
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknik Arsitektur
© Selpa Sopia 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
Bandung, Agustus 2013
Diajukan Kepada Dewan Penguji Sidang Sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur
(3)
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pembimbing I
Dra. RR. Tjahyani Busono, M.T. NIP. 19621231 198803 2005
Pembimbing II
Lucy Yosita, S.T., M.T. NIP. 19770107 200312 2008
Mengetahui
Ketua
Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI Bandung
Dra. RR. Tjahyani Busono, M.T. NIP. 19621231 198803 2005
(4)
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN
MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMKN 1 SUMEDANG
Oleh : Selpa Sopia
0901950
ABSTRAK
Dewasa ini, prestasi pendidikan siswa menjadi ukuran bagi keberhasilan belajar yang telah ditempuh oleh siswa. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi dan menimbulkan dalam pencapaian prestasi belajar baik eksternal maupun internal. Dua faktor tersebut adalah fasilitas belajar dan motivasi belajar siswa yang juga menjadi variabel dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh ketersediaan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas XI jurusan Teknik Gambar Bangunan dalam mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, variabel independen (bebas) yaitu ketersediaan fasilitas belajar dan variabel dependen (terikat), yaitu motivasi belajar. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan dalam mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang, dengan jumlah sampel 83 siswa. Teknik yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data adalah dengan menggunakan angket (kuisioner). Penskoran menggunakan skala Likert yang sudah dimodifikasi dengan empat alternatif jawaban. Analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, terdiri dari analisis korelasi product moment, uji koefisien determinasi, uji regresi dan pengujian hipotesis.
Hasil penelitian ini adalah ketersediaan fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis korelasi product moment diperoleh harga sebesar 0,556 menunjukan bahwa korelasi antara variabel X dan variabel Y berkategori sedang. Pengaruh ketersediaan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang diperoleh nilai koefisien determinasi (KD) sebesar 31 %. Hasil pengujian uji hipotesis diperoleh sebesar 6,022 lebih besar dari nilai sebesar 1,980, artinya Ho berada di daerah penolakan dan Ha diterima, menjelaskan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara ketersediaan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang. Hasil analisis regresi diperoleh persamaan : Y = 31,68 + 0,58 X , ini menunjukan bahwa jika ketersediaan fasilitas belajar ditingkatkan, maka motivasi belajar siswa juga akan meningkat.
(5)
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kata kunci : Ketersediaan Fasilitas Belajar, Motivasi Belajar
THE INFLUENCE OF THE AVAILABILITY FACILITY LEARNING AGAINTS LEARNING MOTIVATION STUDENTS IN STUDY DRAW
BUILDING IN SMKN 1 SUMEDANG by:
Selpa Sopia 0901950
ABSTRACT
Nowadays, the educational achievements of students be learning for the success of measures that have been taken by students. There are many factors that can affect and cause learning achievement in both external and internal. Two of these factors are learning and learning motivation of students also become variable in the study. The purpose of this research is to know how much The influence of the availability facility learning againts learning motivation students in Study Draw Building in SMKN 1 Sumedang.
The approaches used in research this approach is quantitative with the kind of research descriptive. There are two variables in the research, the independent variable ( freely ) namely the availability of facilities learning and the dependent variable ( bound ), namely motivation learn. A subject of study was all graders xi technique image building in subjects drawing building in smkn 1 sumedang, by the number of samples 83 students. Techniques used by researchers to collect the data is to use poll ( kuisioner ). Score scale using likert who was modified with four alternative answers. Analysis of data used by researchers in this research is descriptive analysis, consisting of analysis correlation product moment, test coefficient of determination, test regression and testing hypothesis.
The results of this research is the availability of facilities to learn positive and significant effect of the learning motivation of students. Based on the results of the analysis of the correlation of product moment gleaned price r value of 0,556 showed that the correlation between variables X and Y variables are categorized. The influence of the availability of the facilities study of student learning motivation on subjects to draw a Building in SMK N 1 determination coefficients obtained Sumedang (KD) by 31%. The test of hypothesis testing results obtained t value of 6,022 is greater than the value of t table of 1,980, meaning that Ho is in denial and Ha received, explains that there is a positive and significant influence between the availability facility learning againt learning motivation students in Study Draw Building in SMKN 1 Sumedang. Regression analysis results obtained by the equation: Y = 31,68 + 0.58X, showed that if the availability of improved learning facilities, then the motivation of learning students will also increase.
(6)
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR BAGAN viii
DAFTAR GAMBAR ix
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Identifikasi Masalah 4
C. Pembatasan Masalah 4
D. Perumusan Masalah 5
E. Definisi Operasional 5
F. Tujuan 6
G. Manfaat 6
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 8
A. Kajian Pustaka 8
1. Tinjauan Tentang Ketersediaan Fasilitas Belajar 8
a. Pengertian Fasilitas Belajar 8
b. Macam-macam Fasilitas Belajar 9
c. Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan 14
2. Tinjauan Motivasi Belajar 18
a. Pengertian Motivasi Belajar 18
b. Fungsi Motivasi Belajar 20
c. Macam-macam Motivasi Belajar 21
d. Indikator Motivasi Belajar 24
(7)
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Pengertian Mata Pelajaran Produktif 25
b. Program Mata Pelajaran MBG di SMKN 1 Sumedang 26
c. Kompetensi Mata Pelajaran MBG 26
B. Hasil Penelitian Yang Relevan 30
C. Anggapan Dasar 31
D. Hipotesis 31
BAB III METODE PENELITIAN 32
A. Metode Penelitian 32
B. Variabel dan Paradigma 32
C. Data dan Sumber Data 35
D. Populasi dan Sampel 35
E. Teknik Pengumpulan Data 36
F. Pengujian Instrumen Penelitian 39
1. Uji Validitas 41
2. Uji Reliabilitas 41
G. Analisis Data 42
1. Uji Kecenderungan 43
2. Perhitungan Persentase Kelayakan Fasilitas Belajar 43
3. Uji Normalitas Data 45
4. Uji Koefisien Korelasi 46
5. Uji Koefisien Determinasi 47
6. Uji Regresi 47
7. Pengujian Hipotesis 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 50
A. Hasil Penelitian 50
1. Deskripsi Data 50
2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas 50
a. Uji Validitas 50
(8)
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Analisis Data Hasil Penelitian 54
a. Uji Normalitas 54
b. Deskripsi Hasil Analisis Data 55
c. Tingkat Kelayakan Fasilitas Belajar 60
d. Analisis Koefisien Korelasi 67
e. Analisis Koefisien Determinasi 68
f. Analisis Regresi 68
g. Pengujian Hipotesis 69
B. Pembahasan Hasil Penelitian 70
1. Gambaran Ketersediaan Fasilitas Belajar 70
2. Gambaran Motivasi Belajar 73
3. Pengaruh Ketersediaan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi 77 Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran MBG
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 79
A. Kesimpulan 79
B. Saran 79
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(9)
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Kelas 14 Tabel 2.2 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Laboratorium Komputer 16 Tabel 2.3 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Spesifikasi Perangkat Komputer 18 Tabel 2.4 Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Menggambar Bangunan Gedung 27
kelas XI TGB SMKN 1 Sumedang Tahun ajaran 2012-2013
Tabel 3.1 Populasi Siswa kelas XI TGB SMKN 1 Sumedang 36
Tabel 3.2 Kisi - Kisi Instrumen Penelitian 38
Tabel 3.3 Format Angket 40
Tabel 3.4 Skor Angket 40
Tabel 3.5 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi 46
Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Validitas Variabel X 51
Tabel 4.2 Hasil Uji Coba Validitas Variabel Y 52
Tabel 4.3 Gambaran Umum Variabek X 56
Tabel 4.4 Gambaran Umum Variabek X masing-masing indikator 57
Tabel 4.5 Gambaran Umum Variabel Y 58
Tabel 4.6 Gambaran Umum Variabek Y masing-masing indikator 60 Tabel 4.7 Gambaran Kelayakan Fasilitas Belajar Mengacu Pada Standar 61
Sarana dan Prasarana SMK
Tabel 4.8 Kelayakan Fasilitas Belajar Siswa 64
Tabel 4.9 Kriteria Pencapaian Fasilitas Belajar Siswa 66 Tabel 4.10 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi 67
(10)
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 Hubungan Antar Variabel 33
Bagan 3.1 Paradigma Penelitian 34
(11)
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Diagram batang distribusi variabel X 57
Gambar 4.2 Diagram batang distribusi variabel Y 59
Gambar 4.3 Kursi Siswa 61
Gambar 4.4 Meja Siswa 61
Gambar 4.5 Papan Tulis 62
Gambar 4.6 Kursi Guru 62
Gambar 4.7 Meja Guru 62
Gambar 4.8 Komputer Siswa 63
Gambar 4.9 Printer 63
Gambar 4.10 Papan Tulis Lab.Komputer 63
(12)
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
(13)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan kejuruan yang bertujuan menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja yang terampil dan mengutamakan kemampuan untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. Dalam tatanan sistem pendidikan nasional, SMK mempunyai posisi yang patut diperhitungkan, khususnya dalam mengembangkan sumber daya manusia pada bidang kejuruan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal
15, yang berbunyi : “Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”.
Tetapi pada kenyataannya masih banyak SMK yang belum mampu untuk menyiapkan peserta didik yang berkompeten, hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kurikulum, kegiatan belajar mengajar, biaya, sarana dan prasarana, peserta didik itu sendiri dan sistem pengelolaan. Faktor tersebut saling berpengaruh terhadap faktor yang lainnya. Namun demikian, faktor yang memegang peran penting adalah kegiatan belajar mengajar, karena kegiatan tersebut merupakan inti dari kegiatan di sekolah untuk menghasilkan peserta didik yang berkualitas.
Pada dasarnya keberhasilan pembelajaran atau prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik internal maupun eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang memberikan masukan bagi proses belajar yang berasal dari dalam diri sendiri yang berupa bakat, minat, motif berprestasi dan cara belajar. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar, seperti lingkungan dan fasilitas belajar. Sehubungan dengan hal ini, Kartono (1985 : 6) menyebutkan bahwa :
“Lengkap tidaknya perlengkapan belajar baik yang dimiliki siswa maupun yang
(14)
2
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kekurangan peralatan belajar dapat membawa akibat negatif antara lain, murid tidak bisa belajar secara baik sehingga sulit diharapkan mencapai prestasi
tinggi”.
Proses belajar mengajar akan berjalan lancar jika ditunjang dengan fasilitas belajar yang lengkap. Ketersediaan fasilitas belajar merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut Arikunto (1997 : 6) “Fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan sesuatu usaha”. Fasilitas belajar meliputi semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan lancar, teratur, efektif dan efisien sehingga seorang dapat mencapai prestasi belajar yang optimal. Fasilitas dalam kegiatan belajar mengajar tersebut antara lain berupa ruang kelas, laboratorium, media penyampaian materi dan lain sebagainya.
Fasilitas belajar erat hubungannya dengan motivasi belajar, dengan adanya fasilitas belajar yang lengkap dapat memunculkan motivasi siswa dalam melakukan aktivitas belajar yang pada akhirnya akan menentukan keberhasilan belajar siswa, sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan belajar siswa tidak hanya ditentukan fasilitas yang lengkap tetapi juga motivasi belajar yang tinggi dari siswa itu sendiri. Menurut Hamalik (1992 : 173) motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan pembelajaran sehingga semakin besar motivasinya maka akan semakin besar pula kesuksesan belajarnya.
Menggambar Bangunan Gedung (MBG) merupakan suatu mata pelajaran yang memerlukan banyak latihan untuk dapat menguasai mata pelajaran tersebut. Aspek psikomotorik menjadi lebih utama dalam mata pelajaran ini karena kerja praktik lebih diterapkan, sehingga selain memahami, siswa juga dapat melakukan dan menguasai
(15)
3
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tekniknya secara langsung. Dalam mata pelajaran ini faktor fasilitas dan motivasi belajar merupakan faktor yang sangat penting untuk mencapai prestasi belajar siswa.
Berdasarkan pengamatan penulis pada saat melaksanakan PPL (Program Pengalaman Lapangan) dan diskusi dengan guru mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang. Mata Pelajaran MGB adalah mata pelajaran produktif yang dirasa sulit untuk dipahami oleh sebagian besar siswa. Berdasarkan hasil penilaian, diketahui 30 % siswa kelas XI program keahlian Teknik Gambar Bangunan mendapatkan hasil belajar yang kurang memuaskan. Prestasi belajar para peserta didik kurang dari Standar Kelulusan Belajar Mengajar (SKBM).
Menurut hasil pengamatan di lapangan banyak siswa yang belum memahami dengan benar materi yang telah disampaikan. Terlihat dari banyaknya siswa yang masih sulit untuk menerapkan materi konstruksi yang sudah diberikan ke dalam praktik menggambar. Kebanyakan dari siswa kurang merespon dengan baik pelajaran yang disampaikan, mereka sibuk dengan kegiatan masing – masing seperti berbicara atau mengobrol dengan temannya, meninggalkan kelas tanpa izin, tidak mengerjakan tugas yang telah diberikan.
Selain itu kurangnya fasilitas belajar menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa. SMKN 1 Sumedang tidak memiliki ruang gambar manual beserta perangkat meja gambar manual. Hal ini menyebabkan siswa kurang antusias terhadap mata pelajaran yang berhubungan dengan kegiatan menggambar. Kebanyakan dari siswa yang tidak membawa peralatan menggambar pada saat mata pelajaran MBG.
Keterbatasan sarana komputer juga menjadi faktor penyebab rendahnya motivasi siswa. Sebagian dari siswa harus menunggu giliran, karena jumlah siswa tidak sebanding dengan sarana komputer yang ada di laboratorium dan kebanyakan dari mereka yang menunggu giliran memilih meninggalkan kelas karena malas untuk menunggu giliran.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Ketersediaan Fasilitas Belajar
(16)
4
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Menggambar
Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang”.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang diatas maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung belum optimal.
2. Kebanyakan dari siswa kurang merespon dengan baik pelajaran yang disampaikan.
3. Kurangnya fasilitas belajar siswa di sekolah yang merupakan faktor pendukung motivasi belajar bagi siswa.
4. Terdapat sebagian siswa yang malas untuk mengikuti proses belajar.
5. Masih banyaknya siswa yang belum memiliki fasilitas belajar yang memadai.
C. Pembatasan Masalah
Agar masalah dalam penelitian ini lebih fokus dan tidak menyimpang dari apa yang ingin diteliti, maka penulis membatasi penelitian ini pada permasalahan sebagai berikut:
1. Ketersediaan fasilitas belajar yang menunjang proses pembelajaran tentu ada berbagai macam. Dalam penelitian ini dibatasi pada sarana dan prasarana belajar siswa yang berkaitan langsung dalam proses pembelajaran dalam mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung, yaitu alat-alat pengajaran, alat peraga, media pengajaran, tempat atau ruang belajar dan fasilitas ruang.
2. Motivasi belajar siswa yaitu sesuatu yang mendorong siswa dalam belajar. Motivasi ini meliputi motivasi yang digerakkan dalam diri siswa dan dari luar
(17)
5
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa. Dalam penelitian ini dibatasi pada motivasi intrinsik atau yang berasal dari dalam diri individu.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah:
1. Bagaimana ketersediaan fasilitas belajar siswa dalam mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang ?
2. Bagaimana motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang ?
3. Seberapa besar pengaruh ketersediaan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang ?
E. Definisi Operasional
Istilah-istilah pada judul perlu dijelaskan untuk menyamakan presepsi mengenai
arah penulisan agar tidak terjadi salah pengertian.
“Pengaruh Ketersediaan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Siswa Dalam Mata Pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang”
1. Pengaruh adalah suatu daya yang ada atau timbul pada ketersediaan fasilitas belajar terhadap motivasi siswa dalam mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang.
(18)
6
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Ketersediaan adalah kesiapan suatu sarana (tenaga, barang, modal, anggaran) untuk dapat digunakan atau dioperasikan diwaktu yang telah ditentukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002 : 1009).
3. Fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan sesuatu usaha (Arikunto, 1997 : 6)
4. Motivasi siswa adalah kondisi-kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut.
5. Mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang adalah mata pelajaran yang memerlukan banyak latihan untuk dapat menguasai mata pelajaran tersebut. Aspek yang lebih diutamakan yaitu aspek psikomotorik karena kerja praktik lebih diterapkan, sehingga selain memahami, siswa juga dapat melakukan dan menguasai tekniknya secara langsung.
F. Tujuan
Tujuan yang hendak di capai dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui ketersediaan fasilitas belajar siswa dalam mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang .
2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh ketersediaan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang.
G. Manfaat
(19)
7
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Dilihat dari segi teoritis
a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan literatur yang memperkaya khasanah ilmu pengetahuan maupun kajian pustaka serta penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan bidang kependidikan.
2. Dilihat dari segi praktis
a. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai pedoman dan bahan acuan dalam pelaksanaan pemanfaatan fasilitas belajar pada tahun ajaran yang akan datang.
b. Memberikan masukan pada siswa bahwa peningkatan prestasi belajar dipengaruhi oleh fasilitas belajar dan motivasi belajar, sehingga siswa dapat mulai memperbaikinya untuk mencapai prestasi belajar yang diharapkan.
c. Sebagai informasi dan bahan masukan bagi pihak sekolah mengenai sarana dan prasarana penunjang, sehingga dapat diketahui untuk lebih meningkatkan fasilitas belajar siswa di sekolah.
d. Bagi peneliti untuk mendapatkan ilmu pengetahuan atau pengalaman dan melakukan penelitian, baik secara teori maupun praktik serta untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh.
(20)
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan dalam penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berwujud bilangan, dianalisis menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis yang sifatnya mempengaruhi variabel lain.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi tentang ketersediaan fasilitas belajar dan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang. Penelitian deskriptif tidak mempermasalahkan keadaan sebelum atau sesudahnya, penelitian ini hanya menginterprestasikan fakta yang saat ini sedang terjadi. Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk menjelaskan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi.
B. Variabel dan Paradigma Penelitian 1. Variabel
Dalam penelitian ini variabel penelitian dapat dibedakan menjadi :
a. Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah (X) ketersediaan failitas belajar.
(21)
33
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah (Y) motivasi belajar.
Hubungan antara kedua variabel di atas digambarkan sebagai berikut :
2. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian digunakan sebagai paduan dalam merumuskan masalah penelitian, merumuskan hipotesis dan menentukan teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Paradigma penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Variabel Y (Motivasi Belajar) Variabel X
(Ketersediaan Fasilitas Belajar)
Bagan 3.1 Hubungan Antar Variabel (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
(22)
34
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
= Alur Penelitian = Lingkup Penelitian
Bagan 3.2 Paradigma Penelitian
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Siswa Kelas XI Jurusan Teknik
Gambar Bangunan SMK Negeri 1
Sumedang
(Y)Motivasi 1. Memperoleh keterampilan 2. Mendapatkan ilmu
3. Mengembangkan sikap untuk berhasil & berprestasi 4. Tekun menghadapi tugas 5. Ulet menghadapi kesulitan 6. Menunjukan minat terhadap
bermacam-macam masalah 7. Lebih senang bekerja mandiri 8. Cepat bosan dengan tugas rutin 9. Dapat mempertahankan pendapat 10.Tidak mudah melepaskan hal
yang telah diyakini 11.Senang mencari dan
menyelesaikan masalah
(X)Fasilitas Belajar
1. Alat Pelajaran 2. Alat Peraga 3. Media Pengajaran
4. Tempat atau Ruang Belajar 5. Kelengkapan peralatan
praktek
6. Fasilitas Ruang
Hasil Penelitian
Kesimpulan dan saran
(23)
C. Data dan Sumber Data 1. Data
Sebuah data dalam penelitian sangat penting adanya, yaitu untuk menunjang terjadinya penelitian. Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :
a. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli yang dikumpulkan secara khusus untuk keperluan penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini data primernya adalah hasil angket atau kuisioner mengenai ketersediaan fasilitas belajar dan motivasi belajar siswa.
b. Data sekunder yaitu hasil observasi mengenai kelayakan fasilitas belajar yang ada di sekolah dan dokumen-dokumen lain yang terkait dengan penelitian.
2. Sumber Data
Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah :
a. Responden peserta didik atau siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan pada mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang.
b. Hasil pengamatan peneliti mengenai kelayakan fasilitas belajar kelas XI Teknik Gambar Bangunan pada mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang, dari guru mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang dan staff TU.
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi yang peneliti ambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan Di SMKN 1 Sumedang tahun ajaran 2012-2013 yang berjumlah 83 siswa. Jumlah populasi disajikan dalam Tabel 3.1 sebagai berikut :
(24)
36
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Populasi Siswa kelas XI TGB SMKN 1 Sumedang (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat mewakili populasi yang sedang diteliti. Menurut Arikunto (2010 : 102), apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya lebih besar, dapat diambil 10 - 15%, atau 20 - 25%, atau lebih.
Berdasarkan teori tersebut, subyek dalam penelitian ini menggunakan seluruh populasi yang ada. Oleh karena itu, penelitian ini merupakan penelitian populasi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh, yaitu bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 83 siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan yang penting dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang memiliki kredibilitas tinggi, dan juga sebaliknya. Dalam penelitian ini penulis berusaha menganalisia data yang ada di lapangan, sehingga antara pengertian dengan analisis
No Kelas Jumlah Siswa
1 XI TGB 1 27 siswa
2 XI TGB 2 28 siswa
3 XI TGB 3 28 siswa
(25)
37
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
data yang ada dapat dibuktikan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan :
1. Angket
Metode angket ialah metode untuk mendapatkan data dengan daftar isian atau skala pertanyaan - pernyataan yang diberikan kepada subjek penelitian. Metode angket dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan data utama yang ditujukan kepada seluruh siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan di SMKN 1 Sumedang dalam mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup langsung. Artinya angket yang merupakan daftar pernyataan diberikan langsung kepada siswa sebagai subjek penelitian. Butir-butir pernyataan dalam angket dikembangkan dari indikator berdasarkan teori yang relevan dengan masing-masing variabel penelitian. Dalam mengisi angket, siswa atau responden hanya tinggal memilih jawaban yang telah disediakan sesuai dengan pribadinya. Angket pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui persepsi siswa tentang ketersediaan fasilitas belajar dan motivasi belajar siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan dalam mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung. Adapun kisi-kisi dari angket ini dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini.
(26)
Tabel 3.2
Kisi - Kisi Instrumen Penelitian (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Judul Skripsi Aspek Indikator No. Item Soal Responden
Pengaruh Ketersediaan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dalam
Mata Pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di
SMKN 1 Sumedang
Ketersediaan Fasilitas Belajar
(X)
1. Alat pelajaran 2. Alat peraga 3. Media pengajaran 4. Tempat / ruang belajar
5. Kelengkapan peralatan praktek 6. Fasilitas ruang
1,2,3,4 5,6,7,8 9,10,11,12 13,14,15,16,17 18,19,20,21,22 23,24,25,26,27 SISWA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMKN 1 SUMEDANG Motivasi Belajar Siswa (Y)
1. Memperoleh keterampilan 2. Mendapatkan ilmu
3. Mengembangkan sikap untuk berhasil dan berprestasi
4. Tekun menghadapi tugas 5. Ulet menghadapi kesulitan
6. Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah
7. Lebih senang bekerja mandiri
8. Cepat bosan dengan tugas-tugas rutin 9. Dapat mempertahankan pendapat 10.Tidak mudah melepaskan hal yang
telah diyakini
11.Senang mencari dan menyelesaikan masalah 28,29,30 31,32,33 34,35,36 37,38,39 40,41,42 43,44,45 46,49,50 47,48 51,52 53,54 55,56
(27)
39
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Observasi
Dalam penelitien ini peneliti menggunakan metode observasi yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan untuk mendapatkan data mengenai kondisi kelayakan fasilitas belajar yang ada di SMKN 1 Sumedang yang berhubungan dengan mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung.
Bagan 3.3 Jabaran Teknik Pengumpulan Data
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
F. Pengujian Instrumen Penelitian
Untuk mencapai tingkat keberhasilan atau paling tidak mendekati kebenaran data yang diharapkan diperlukan adanya alat ukur penelitian hal ini dinamakan instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2011:148).
Pengujian instrumen pada penelitian ini menggunakan skala Likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Skala Likert dipilih dengan pertimbangan bahwa skala pengukuran ini memliliki reliabilitas tinggi dalam mengukur persepsi ketersediaan fasilitas belajar siswa terhadap motivasi belajar siswa. Bentuk instrumen yang direncanakan adalah sebagai berikut :
Angket = Persepsi Siswa Mengenai Fasilitas Belajar dan Motivasi Belajar Observasi = Data Kondisi Kelayakan Fasilitas Belajar.
(28)
40
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3 Format Angket
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
ITEM PERNYATAAN
ALTERNATIF JAWABAN
1 2 3 4
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju Sangat Setuju
Jawaban dari setiap butir pernyataan dari tiap pilihan jawaban diberikan skor sehingga dapat terukur. Skor yang diberikan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Skor Angket
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Instrumen penelitian harus valid dan reliabel. Instrumen yang dinyatakan valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2011:173). Valid tidaknya instrumen akan mempengaruhi benar tidaknya data yang diperoleh. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
PERNYATAAN SKOR
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
(29)
41
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang diinginkan dan dapat pula mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
1. Uji Validitas
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan dalam bentuk angket / kuesioner yang digunakan pada kedua variabel (variabel X dan variabel Y). Instrumen Penelitian bisa digunakan ketika validitasnya sudah teruji. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument (Arikunto S, 2010 : 211). Untuk mengukur validitas dari instrumen penelitian ini peneliti menggunakan rumus korelasi yang di kemukakan oleh Pearson, yakni rumus korelasi product moment. Teknik analisis data product moment termasuk teknik statistik parametrik yang menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu. Adapun Rumus korelasi product moment dengan angka kasar:
√ Dimana :
rxy : koefisien korelasi product moment N : jumlah responden
X : jumlah skor suatu butir/item Y : jumlah skor total
Kemudian hasil rxy hitung dikonsultasikan dengan r tabel dengan taraf signifikan 5 %. Jika didapatkan harga rxy hitung > r tabel, maka butir instrumen dapat dikatakan valid, akan tetapi jika harganya rxy < r tabel, maka dikatakan bahwa instrumen tersebut tidak valid.
(30)
42
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen digunakan sebagai penguji instrumen penelitian yang dapat menunjukan sejauh mana alat pengukur data dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini reliabel, maka dilakukan uji reliabilitas instrumen. Suatu instrumen dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika instrumen tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.
Untuk menguji reliabilitas pada penelitian ini , dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearman-Brown (Sugiyono, 2011 : 190) dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :
= reliabilitas instrumen
= korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
G. Analisis Data
Analisi data dilakukan setelah seluruh data terkumpul. Proses analisis data merupakan usaha untuk memperoleh jawaban permasalahan penelitian. Analisis data yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif yaitu, statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi atau tidak menarik kesimpulan hanya memberikan gambaran secara deskriptif.
Statistik dalam penelitian ini yaitu menyusun atau menyajikan data penelitian melalui bentuk tulisan, tabel, dan dalam bentuk grafik / diagram / gambar. Data yang
(31)
43
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
telah diolah kemudian disajikan dalam bentuk penyajian data yang mudah dimengerti maknanya.
1. Uji Kecenderungan
Perhitungan uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui bagaimana kecenderungan suatu data berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah ditetapkan sebelumya. Uji kecenderungan dimaksudkan untuk menghitung kecenderungan umum dari tiap variabel sehingga dapat diperoleh gambaran dari masing-masing variabel yang akan diteliti.
Dalam penelitian ini uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui pengaruh Ketersediaan Fasilitas Belajar sebagai variabel X dan Motivasi Belajar Siswa sebagai variabel Y. Untuk perhitungan mencari nilai kecenderungan instrumen angket maka ditetapkan berdasarkan pada kriteria ideal menurut Anas (2006 : 175) yaitu :
- Sangat Tinggi = M + 1,5 (Si) > x
- Tinggi = M + 1,5 (Si) < x ≤ M + 1,5 (Si) - Sedang = M - 0,5 (Si) < x ≤ M + 0,5 (Si) - Rendah = M - 1,5 (Si) < x ≤ M - 1,5 (Si) - Sangat Rendah = x < M - 1,5 (Si)
Dimana :
Mi (Nilai rata-rata ideal) = ½ (nilai tertinggi + nilai terendah) Sdi (standar nilai ideal) = 1/6 (nilai tertinggi – nilai terendah)
2. Perhitungan Persentase Kelayakan Fasilitas Belajar
Perhitungan persentase kelayakan fasilitas belajar digunakan untuk mengetahui dan menggambarkan mengenai keadaan ketersediaan / kelayakan fasilitas belajar. Perhitungan yang digunakan merupakan persentase pencapaian
(32)
44
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melalui tabel distribusi relatif yang diperoleh dari menentukan skor ideal / kriteria (skor ideal adalah skor yang ditetapkan dengan asumsi bahwa setiap pernyataan jawaban skor tertinggi) dan membaginya dengan jumlah skor hasil penelitian (riil). Adapun langkah analisa perhitungan persentase menurut Ali (1984 : 92) adalah sebagai berikut :
a. Memberikan skor terhadap jawaban dengan ketentuan : 1) Untuk jawaban sangat layak digunakan diberi skor 4 2) Untuk jawaban layak digunakan diberi skor 3 3) Untuk jawaban masih layak digunakan diberi skor 2 4) Untuk jawaban tidak layak digunakan diberi skor 1 5) Untuk jawaban tidak ada diberi skor 0
b. Memasukkan hasil kedalam rumus: % = n x100%
N
Dimana :
% = Tingkat prosentase yang berhasil dicapai n = Nilai yang diperoleh
N = nilai total
Untuk menentukan tingkat kriteria menurut Muhammad Ali dapat dilihat dibawah ini :
a. Menentukan angka persentase tertinggi = skor maksimal x 100 %
skor maksimal
b. Menentukan angka persentase terendah = skor minimal x 100 %
skor maksimal
c. Rentang persentase = persentase tertinggi – persentase terendah d. Interval kelas persentase = rentang persentase : jumlah kriteria
(33)
45
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Uji Normalitas Data
Data yang telah didapatkan secara keseluruhan dan telah terkumpul melalui instrumen penelitian, setelah itu diuji normalitasnya apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, untuk menguji normalitas data penelitian digunakan rumus Chi-Kuadrat.
22
fe fe fo
Keterangan:
X² : nilai chi-kuadrat
fo : frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris)
fe : frekuensi yang diharapkan (frekuensii teoritis) (Arikunto, 2010 : 360)
Untuk mencari frekuensi teoritis (fe) digunakan rumus:
Keterangan :
: jumlah keseluruhan baris dan kolom : jumlah frekuensi pada kolom
(34)
46
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Apabila harga χ2hitung < χ2tabel maka data yang diperoleh berdistribusi normal, sebaliknya bila χ2hitung > χ2tabel maka data yang diperoleh tidak berdistribusi normal. Seandainya berdistribusi normal maka perhitungan selanjutnya menggunakan perhitungan parametrik dan apabila tidak distribusi normal maka perhitungan dilakukan dengan menggunakan perhitungan non parametrik.
4. Uji Koefisien Korelasi
Uji korelasi merupakan analisis yang digunakan untuk mengukur tingkat pengaruh antara variabel X (Ketersediaan Fasilitas Belajar) terhadap variabel Y (Motivasi Belajar). Perhitungan yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment (r). Adapun rumus untuk koefisien korelasi Pearson Product Moment (r) adalah sebagai berikut:
(Suprian A, 2007 : 36)
Dimana :
= koefisien korelasi x = X - Mx
y = Y - My
Hasil korelasi dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih hanya dari harga (-1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi dan r = +1 berarti korelasinya sangat kuat. Untuk dapat memberikan interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu dan untuk memberikan penafsiran besar kecilnya koefisien korelasi, dapat berpedoman pada ketentuan tabel berikut ini:
(35)
47
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
(Sumber : Sugiyono)
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Sangat rendah Rendah Sedang/Cukup
Kuat Sangat kuat
5. Uji Koefisien Determinasi
Untuk mencari pengaruh varians variabel dapat digunakan teknik statistik dengan menghitung besarnya koefisien determinasi. Hal ini dilakukan untuk menguji seberapa besar pengaruh dari variabel X (Ketersediaan Fasilitas Belajar) terhadap variabel Y (Motivasi belajar). Dalam penggunaannya, koefisien determinasi ini dinyatakan dalam persentase (%) dengan rumus sebagai berikut : (Suprian A, 2007 : 40)
Dimana :
KD = Koefisien Determinasi r2 = Kuadrat koefisien korelasi
6. Uji Regresi
Terdapat perbedaan yang mendasar antara uji korelasi dan uji regresi, uji korelasi digunakan untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih, baik hubungan yang bersifat simetris, kausal, sedangkan uji regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen dimanipulasi atau dirubah-rubah / dinaik-turunkan. Uji regresi dalam penelitian ini menggunakan rumus regresi linear sederhana (Suprian A, 2007: 42) yaitu:
(36)
48
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ŷ = a + bX Dimana :
Ŷ = harga variabel Y yang diramalkan a = perpotongan garis regresi bila X = 0
b = koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan pada Y jika satu unit perubahan terjadi pada X
X = harga variabel X
Untuk mencari harga a dan b berdasarkan metode kuadrat terkecil dari pasangan data X dan Y, digunakan rumus:
7. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini ditolak atau diterima. Untuk menguji hipotesis digunakan rumus uji t, yaitu :
(Sugiyono, 2011 : 257).
2
1 2 r n r t
Dimana :
(37)
49
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n = jumlah responden
Selanjutnya pengujian hipotesis dilakukan dengan menghitung thitung. Setelah didapat nilai thitung tersebut dibandingkan dengan ttabel pada taraf kepercayaan 95% dengan dk = n – 2, dimana kriteria pengujiannya adalah:
Kriteria pengujian: jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan HA diterima jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan HA ditolak
HA : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari ketersediaan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang.
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari ketersediaan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang.
(38)
79
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis kemukakan dalam penelitian ini dan berdasarkan hasil pengeolahan data mengenai “Pengaruh Ketersediaan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang”, maka penulis dapat mengambil kesimpulan yang secara lebih jelasnya sebagai berikut :
1. Gambaran umum mengenai ketersediaan fasilitas belajar siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan dalam mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang tergolong dalam kategori sedang dengan jumlah frekuensi 43 dengan nilai persentase sebesar 51,81%.
2. Gambaran umum mengenai motivasi belajar siswa siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan dalam mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang tergolong dalam kategori sedang dengan jumlah frekuensi 27 dengan nilai persentase sebesar 32,53 %.
3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara ketersediaan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang dengan persentase sebesar 31 %.
B. Saran
Dalam penelitian ini, penulis ingin mengemukakan beberapa saran yang diperoleh dari hasil analisis data sebagai suatu pertimbangan dalam peningkatan ketersediaan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa. Berikut saran yang dapat peneliti uraikan :
(39)
80
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagi Sekolah dan Guru
Agar pihak sekolah memberikan fasilitas secara terpenuhi, terutama untuk kelengkapan peralatan dan fasilitas ruang agar tercapainya tujuan pembelajaran yang lebih maksimal. Motivasi belajar siswa harus lebih ditingkatkan dengan memberikan dukungan dan dorongan yang positif kepada seluruh siswa. Sehingga siswa dapat memperoleh hasil terbaik dengan diberikannya motivasi dan ketersediaan fasilitas belajar yang memadai. Selain itu guru harus membiasakan murid untuk bekerja mandiri, memupuk rasa percaya diri siswa dalam mengerjakan tugas agar kebiasaan ini terbawa hingga nanti pada saat memasuki dunia kerja
2. Bagi Siswa
Bagi siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan perlu meningkatkan motivasi belajar agar bisa lebih baik lagi dari sebelumnya dengan adanya fasilitas yang dapat digunakan untuk mendapatkan ilmu juga keterampilan untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan, dengan begitu seluruh siswa dapat memiliki motivasi yang sangat kuat untuk mencapai suatu keberhasilan dengan dibekali oleh ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
3. Bagi Peneliti
Untuk penelitian selanjutnya, apabila permasalahan ini akan diungkap lagi diharapkan lingkup penelitiannya diperluas dalam pengertian melibatkan faktor-faktor lain yang belum diungkap dalam penelitian ini, seperti faktor-faktor bakat, cita-cita, dan lain sebagainya, serta lebih menyempurnakan penelitian ini serta lebih dapat bermanfaat dalam tujuan pengembangan ilmu pendidikan di Indonesia.
(40)
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhamad. 1984. Penelitian Kependidikan Prosedur Dan Strategi. Bandung: Angkasa.
Amir, Daien. (1973). Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Anas, Sudiyono. (2006). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Arikunto, S. (1987). Pengelolaam Materiil. Jakarta: PT Prima Karya.
Arikunto, S. (1997). Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan. Jakarta : PT Grafindo Persada.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Bafadal, I. (2008). Seri Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis
Sekolah, Manjemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
Badan Standar Nasional Pendidikan (2008). Rancangan Standar Sarana dan
Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) / Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Jakarta : Depdiknas.
Damayanti, Pramestilia (2010). Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kelengkapan
Prasarana dan Sarana pendidikan Dengan Motivasi Belajar Pada Mata Diklat Ilmu Bangunan Gedung : Skipsi Dipublikasikan. Universitas
Pendidikan Indonesia
Dang Idris Salahuddin (2012). Pengaruh Fasilitas Praktek Sampling Terhadap
Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknik Pemeliharaan Ikan Di SMK PP Negeri Tanjungsari Sumedang Tahun Ajaran 2012/2013 :
Skripsi dipublikasikan. Universitas Pendidikan Indonesia.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2002. Kamus Besar Bahasa
Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.
Djamarah, Syaiful, Bahri. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
(41)
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hamalik, Oemar . (2003). Prosedur Belajar Mengajar. Jakarta Bumi: Aksara.
Http://sekolah-globe.sch.id/program/smk/ kurikulum-
Kartono, K. (1985). Teknik Belajar di SMA dan Perguruan Tinggi, Jakarta: CV.Rajawali.
Lestari, Sinta. (2012). Pengaruh Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar Dengan Perangkat Lunak di SMK Negeri 2 Tasikmalaya : Skripsi
dipublikasikan. Universitas Pendidikan Indonesia
Nashar, Drs. (2004). Peranan Motivasi dan Kemampuan awal dalam kegiatan
Pembelajaran. Jakarta: Delia Press.
Sardiman A. M. (2011) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Silabus SMKN 1 Sumedang Tahun ajaran 2012-2013. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Menggambar Bangunan Gedung kelas XI Teknik Gambar Bangunan.
Siwi. (2009). Pengaruh Fasilitas Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Siswa di SMPN 2 Malang : Skripsi dipublikasikan.
Universitas Negeri Malang.
Sudiyono, S. (2006). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Suprian, A.S. (2007). Diktat Statistika. Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuaruan Universitas Pendidikan Indonesia.
Surya, Moch. (1995). Psikologi Kependidikan. Bandung : Remadja Karya.
Wina Sanjaya, (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Yulia Retna Sari. (2012). Pengaruh pemanfaatan Sarana dan Prasarana terhadap
Motivasi Belajar Siswa pada Jurusan Teknik Instalasi Listrk di Sekolah Menengah Kejuruan se-Kota Bandung : Skripsi dipublikasikan.
(42)
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
______. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan
(1)
49
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n = jumlah responden
Selanjutnya pengujian hipotesis dilakukan dengan menghitung thitung. Setelah
didapat nilai thitung tersebut dibandingkan dengan ttabel pada taraf kepercayaan
95% dengan dk = n – 2, dimana kriteria pengujiannya adalah:
Kriteria pengujian: jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan HA diterima
jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan HA ditolak
HA : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari ketersediaan
fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang.
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari ketersediaan
fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang.
(2)
79 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis kemukakan dalam penelitian ini dan berdasarkan hasil pengeolahan data mengenai “Pengaruh Ketersediaan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang”, maka penulis dapat mengambil kesimpulan yang secara lebih jelasnya sebagai berikut :
1. Gambaran umum mengenai ketersediaan fasilitas belajar siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan dalam mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang tergolong dalam kategori sedang dengan jumlah frekuensi 43 dengan nilai persentase sebesar 51,81%.
2. Gambaran umum mengenai motivasi belajar siswa siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan dalam mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang tergolong dalam kategori sedang dengan jumlah frekuensi 27 dengan nilai persentase sebesar 32,53 %.
3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara ketersediaan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Menggambar Bangunan Gedung di SMKN 1 Sumedang dengan persentase sebesar 31 %.
B. Saran
Dalam penelitian ini, penulis ingin mengemukakan beberapa saran yang diperoleh dari hasil analisis data sebagai suatu pertimbangan dalam peningkatan ketersediaan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa. Berikut saran yang dapat peneliti uraikan :
(3)
80
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagi Sekolah dan Guru
Agar pihak sekolah memberikan fasilitas secara terpenuhi, terutama untuk kelengkapan peralatan dan fasilitas ruang agar tercapainya tujuan pembelajaran yang lebih maksimal. Motivasi belajar siswa harus lebih ditingkatkan dengan memberikan dukungan dan dorongan yang positif kepada seluruh siswa. Sehingga siswa dapat memperoleh hasil terbaik dengan diberikannya motivasi dan ketersediaan fasilitas belajar yang memadai. Selain itu guru harus membiasakan murid untuk bekerja mandiri, memupuk rasa percaya diri siswa dalam mengerjakan tugas agar kebiasaan ini terbawa hingga nanti pada saat memasuki dunia kerja
2. Bagi Siswa
Bagi siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan perlu meningkatkan motivasi belajar agar bisa lebih baik lagi dari sebelumnya dengan adanya fasilitas yang dapat digunakan untuk mendapatkan ilmu juga keterampilan untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan, dengan begitu seluruh siswa dapat memiliki motivasi yang sangat kuat untuk mencapai suatu keberhasilan dengan dibekali oleh ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
3. Bagi Peneliti
Untuk penelitian selanjutnya, apabila permasalahan ini akan diungkap lagi diharapkan lingkup penelitiannya diperluas dalam pengertian melibatkan faktor-faktor lain yang belum diungkap dalam penelitian ini, seperti faktor-faktor bakat, cita-cita, dan lain sebagainya, serta lebih menyempurnakan penelitian ini serta lebih dapat bermanfaat dalam tujuan pengembangan ilmu pendidikan di Indonesia.
(4)
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhamad. 1984. Penelitian Kependidikan Prosedur Dan Strategi. Bandung: Angkasa.
Amir, Daien. (1973). Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Anas, Sudiyono. (2006). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Arikunto, S. (1987). Pengelolaam Materiil. Jakarta: PT Prima Karya.
Arikunto, S. (1997). Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Jakarta : PT Grafindo Persada.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Bafadal, I. (2008). Seri Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah, Manjemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Badan Standar Nasional Pendidikan (2008). Rancangan Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) / Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Jakarta : Depdiknas.
Damayanti, Pramestilia (2010). Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kelengkapan Prasarana dan Sarana pendidikan Dengan Motivasi Belajar Pada Mata Diklat Ilmu Bangunan Gedung : Skipsi Dipublikasikan. Universitas Pendidikan Indonesia
Dang Idris Salahuddin (2012). Pengaruh Fasilitas Praktek Sampling Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknik Pemeliharaan Ikan Di SMK PP Negeri Tanjungsari Sumedang Tahun Ajaran 2012/2013 : Skripsi dipublikasikan. Universitas Pendidikan Indonesia.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.
Djamarah, Syaiful, Bahri. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. (1992). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
(5)
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hamalik, Oemar . (2003). Prosedur Belajar Mengajar. Jakarta Bumi: Aksara. Http://sekolah-globe.sch.id/program/smk/ kurikulum-
Kartono, K. (1985). Teknik Belajar di SMA dan Perguruan Tinggi, Jakarta: CV.Rajawali.
Lestari, Sinta. (2012). Pengaruh Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar Dengan Perangkat Lunak di SMK Negeri 2 Tasikmalaya : Skripsi dipublikasikan. Universitas Pendidikan Indonesia
Nashar, Drs. (2004). Peranan Motivasi dan Kemampuan awal dalam kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Delia Press.
Sardiman A. M. (2011) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Silabus SMKN 1 Sumedang Tahun ajaran 2012-2013. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Menggambar Bangunan Gedung kelas XI Teknik Gambar Bangunan.
Siwi. (2009). Pengaruh Fasilitas Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMPN 2 Malang : Skripsi dipublikasikan. Universitas Negeri Malang.
Sudiyono, S. (2006). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Suprian, A.S. (2007). Diktat Statistika. Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuaruan Universitas Pendidikan Indonesia.
Surya, Moch. (1995). Psikologi Kependidikan. Bandung : Remadja Karya.
Wina Sanjaya, (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Yulia Retna Sari. (2012). Pengaruh pemanfaatan Sarana dan Prasarana terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Jurusan Teknik Instalasi Listrk di Sekolah Menengah Kejuruan se-Kota Bandung : Skripsi dipublikasikan. Universitas Pendidikan Indonesia
(6)
Selpa Sopia,2013
PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG
DI SMKN 1 SUMEDANG
______. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: UPI.