PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV-A Sekolah Dasar Negeri Ciburial Tahun Ajaran 2013/2014.

(1)

PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA

PEMBELAJARAN IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV-A Sekolah Dasar Negeri Ciburial Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

MIADELINE NURFIQRI 1003450

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI PERKEMBANGAN

TEKNOLOGI KOMUNIKASI

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV-A Sekolah Dasar Negeri Ciburial Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh

Miadeline Nurfiqri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Miadeline Nurfiqri 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI PERKEMBANGAN

TEKNOLOGI KOMUNIKASI

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV-A Sekolah Dasar Negeri Ciburial Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh

MIADELINE NURFIQRI (1003450) DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I,

Dr. Badru Zaman, M. Pd. NIP. 19740806 200112 1 002

Pembimbing II,

Dr. Nana Supriatna, M.Ed NIP. 19611014 198601 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


(4)

Miadeline Nurfiqri, 2014

Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ips Materi Perkembangan Teknologi Komunikasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK ………...………... i

KATA PENGANTAR ………... ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ………. ... iii

DAFTAR ISI ………... iv

DAFTAR TABEL ………... vi

DAFTAR GAMBAR ……….... vii

DAFTAR BAGAN ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ………... ix

BAB I PENDAHULUAN ………... 1

A. Latar Belakang Masalah ………... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ………... 5

D. Tujuan Penelitian ………... 5

E. Manfaat Penelitian ………... 6

BAB II PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI ...……... 7

A. Metode Snowball Throwing..………... 7

B. Kemampuan Berpikir Kritis………... 11

C. Pembelajaran IPS ...………... 16

D. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ...…... 23

E. Hipotesis Penelitian ...………... 24

F. Kerangka Berpikir ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ………... 27

A. Metode Penelitian ………... 27


(5)

C. Definisi Operasional ..………... 30

D. Instrumen Penelitian ………... 31

E. Prosedur Penelitian ...………... 32

F. Pengolahan dan Analisis Data ……… ... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ………... 40

A. Hasil Penelitian ………... 40

B. Pembahasan Penelitian ………... 69

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ………... 79

A. Simpulan ………... 79

B. Rekomendasi ………... 80

DAFTAR PUSTAKA ………... 82

LAMPIRAN A : Instrumen Pembelajaran dan Penelitian ………... 85

LAMPIRAN B : Data Hasil Penelitian ………... 130

LAMPIRAN C : Administrasi Penelitian ………... 201

LAMPIRAN D : Dokumentasi Penelitian ………... 207


(6)

Miadeline Nurfiqri, 2014

Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ips Materi Perkembangan Teknologi Komunikasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA

PEMBELAJARAN IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Miadeline Nurfiqri 1003450 ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan sulitnya siswa ketika diminta bertanya dan menjawab pertanyaan, siswa merasa cukup ketika diberikan materi oleh guru dan tidak ada tanggapan atau sanggahan dari siswa atas pendapat yang mereka miliki ketika proses pembelajaran. Hal ini juga dibuktikan dengan rendahnya hasil belajar siswa. Masih banyak siswa yang memperoleh nilai yang tidak memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Penelitian ini difokuskan pada upaya peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa melalui penerapan metode snowball throwing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran kemampuan berpikir siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode snowball throwing. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas yang mengadaptasi model Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Wiriatmadja, 2012:66). Penelitian ini dilaksanan dengan dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa – siswi kelas IV-A SD Negeri Ciburial yang berjumlah 26 orang. Pengumpulan datan dilakukan melalui catatan lapangan, wawancara dan tes. Berdasarkan analisis terhadap hasil observasi dari setiap siklus, siswa menunjukan aktivitas yang positif terhadap pembelajaran IPS materi perkembangan teknologi komunikasi dengan menerapkan metode snowball

throwing. Hasil penilaian terhadap kemampuan berpikir kritis siswa didapatkan

dan kemampuan berpikir kritis siwa meningkat. Hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan dan frekuensi siswa dalam bertanya mengenai hal yang kurang dimengerti. Siswa sudah mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru maupun teman sebayanya. Hal ini menandakan bahwa siswa sudah mampu berpikir kritis. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penerapan metode snowball throwing pada pembelajaran IPS materi perkembangan teknologi komunikasi dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Maka dari itu, diharapkan metode snowball throwing dapat senantiasa diterapkan dalam pembelajaran IPS maupun dalam mata pelajaran lainnya.


(7)

THE APPLICATION OF SNOWBALL THROWING METHOD TO ENHANCE STUDENTS’ CRITICAL THINKING ABILITY ON SOCIAL

SUBJECT ON THE TOPIC OF THE DEVELOPMENT OF COMMUNICATION TECHNOLOGY

Miadeline Nurfiqri 1003450 ABSTRACK

This research is conducted based on the situation in which students satisfied with the materials given by the teachers and there is rarely a response from the students; asking questions, answering questions, or giving opinion about the learning process. The students’ learning achievements are also low. Many students could not pass Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). This research is focused on enhancing students’ critical thinking ability using snowball throwing method. The purpose of this research is obtaining students’ critical thinking ability using snowball throwing method. The method used in this research is Classroom Action Research adopting Kemmis and Mc. Taggart’s model (in Wiriatmadja, 2012:66). This research is conducted in two cycles. The subjects are 26 students from class IV-A of Ciburial Elementary School. The data in this research is obtained from field notes, interview, and test. Based on the result of the observation on each cycle, there is a positive output showed by using snowball throwing method on social subject on the topic of the development of communication technology. Students’ critical thinking ability is increased. This is showed by the increase of students’ ability in asking questions and students’ frequency in asking questions. Students are able to answer questions from the teachers or their friends. This situation shows that students are able to be critical in thinking. Based on the result of this research, the application of snowball throwing method on social subject on the topic of the development of communication technology enhances students’ critical thinking ability. Therefore, it is hoped that critical thinking ability can be applied on social subject as well as other subjects.


(8)

Miadeline Nurfiqri, 2014

Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ips Materi Perkembangan Teknologi Komunikasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Penelitian ini didasari oleh permasalahan yang terjadi di kelas IV-A SDN Ciburial. Berdasarkan survey fakta pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di kelas IV-A lebih mengedepankan pada perkembangan akademiknya saja, tidak diiringi dengan perkembangan kemampuan berpikir peserta didik. Kondisi pembelajaran IPS pada sekolah tersebut perlu segera diperbaiki. Setelah dilakukan pengamatan banyak faktor yang mempengaruhi permasalahan ini, diantaranya dikarenakan belum adanya proses belajar yang inovatif. Pembelajaran masih dilaksanakan dengan cara konvensional yaitu peserta didik diberi tugas membaca disekolah atau dirumah.

Pada hakikatnya proses pembelajaran merupakan kunci utama tercapainya tujuan pendidikan. Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa komponen diantaranya adalah guru, peserta didik, tujuan, metode dan model pembelajaran, lingkungan belajar dan hal lainnya. Namun komponen yang paling berpengaruh adalah peserta didik dan guru. Hal ini dikarenakan hakikat pembelajaran adalah usaha terencana yang dilakukan oleh guru agar peserta didik mencapai tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

Menurut Hasan (1996;107) bahwa tujuan pendidikan dikelompokan kedalam tiga kategori, yaitu pengembangan kemampuan intelektual peserta didik, pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta pengembangan diri peserta didik sebagai pribadi. Tujuan pertama berorientasi pada kemampuan intelektual yang berhubungan dengan diri peserta didik dan kepentingan ilmu pengetahuan khususnya ilmu-ilmu sosial. Tujuan kedua berorientasi pada pengembangan diri peserta didik dan kepentingan masyarakat. Sedangkan tujuan ketiga lebih berorintasi pada pengembangan pribadi peserta didik baik untuk kepentingan dirinya, masyarakat maupun ilmu.


(9)

Berdasarkan pendapat diatas maka bisa disimpulkan tiga kategori yang harus dituju dalam pengembangan pendidikan IPS, yaitu kategori intelektual, kehidupan sosial, dan kehidupan individual. Pengembangan kemampuan intelektual dapat dicapai dengan menanamkan pengembangan akademik dan thinking skill. Thinking

skill adalah kemampuan cara berpikir peserta didik untuk meningkatkan kualitas

pemikirannya. Thinking skill terdiri dari macam-macam cara berpikir salah satunya adalah berpikir kritis.

Fakta yang ditemukan pada tanggal 29 april 2014 pembelajaran IPS di SDN Ciburial tepatnya kelas IV-A tidak mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik. Pembelajaran IPS yang diterapkan hanya mengasah kemampuan peserta didik secara kognitif saja. Jika pembelajaran IPS menerapkan kemampuan berpikir kritis peserta didik tidak mudah begitu saja menerima materi yang diberikan guru, peserta didik dapat memberi sanggahan atau memberikan pendapat atas materi yang diberikan. Kemampuan berpikir kritis dapat membantu meningkatkan pemahaman peserta didik atas materi yang diberikan.

Tabel 1.1

Hasil Pengamatan Sebelum Tindakan

No. Nama Bertanya Menjawab

Pertanyaan Hasil posttest

Ketuntasan (KKM=65)

1 CA - - 30 BT

2 SR - - 30 BT

3 APG - - 40 BT

4 ADK - - 35 BT

5 SNS - - 15 BT

6 AMI - - 25 BT

7 DO - - 100 T

8 AZ - - 25 BT

9 NSZ √ √ 75 T


(10)

3

Miadeline Nurfiqri, 2014

Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ips Materi Perkembangan Teknologi Komunikasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11 DS - - 5 BT

12 JA - - 20 BT

13 APP √ √ 65 T

14 MR - - 70 T

15 ML - - 10 BT

16 DF - - 40 BT

17 MKR - - 20 BT

18 RS - - 20 BT

19 FN - - 60 BT

20 FD - - 35 BT

21 DL - - 50 BT

22 DP - - 70 T

23 AF - - 50 BT

24 AT √ √ 80 T

25 GSS - - 15 BT

26 ME - - 20 BT

Jumlah 1035

Rata – Rata 39,8

Presentase Ketuntasan Belajar (%) 23%

Keterangan : T = Tuntas

BT = Belum Tuntas

Berdasarkan hasil survey fakta yang ditemukan di lapangan khususnya pada peserta didik kelas IV-A SDN Ciburial masih mengalami kesulitan untuk menjawab pertanyaan yang jawabannya membutuhkan proses analisis. Hal tersebut tergambar jawaban peserta didik yang masih menjawab hanya dengan menggunakan proses mengingat ulang. Dalam pelaksanaannya dari total peserta didik kelas IV-A yang berjumlah 26 orang, hanya tiga peserta didik yang aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan. Secara keseluruhan hasil postest peserta


(11)

didik kurang memuaskan, 20 peserta didik mendapatkan nilai dibawah KKM yang telah ditentukan. Hanya enam peserta didik sudah mendapatkan nilai diatas KKM.

Untuk mengetahui bahwa pengembangan aspek intelektual peserta didik pada pembelajaran IPS bukan hanya dari perkembangan akademik saja melainkan perkembangan berpikir peserta didik harus dikembangkan pula. Salah satu alternatif pemecahan masalah yang digunakan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik adalah dengan menggunakan metode pembelajaran Snowball

throwing. Metode ini merupakan salah satu dari model pembelajaran kooperatif.

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok membuat bola yang berisikan beberapa pertanyaan. Melalui kegiatan berkelompok, peserta didik dapat saling bekerja sama dan saling membantu sehingga tidak terlalu sulit untuk menyusun pertanyaan serta menjawab pertanyaan dengan tepat.

Setelah meninjau berbagai permasalahan dan dengan dilandasi beberapa pandangan dan teori dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan dan pemecahannya secara tepat dan akurat, diperlukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam pelaksanaannya sebagai upaya untuk meningkatan berpikir kritis peserta didik maka penelitian tindakan kelas dilakukan dengan menggunakan metode snowball throwing pada pembelajaran IPS kelas IV-A SDN Ciburial.

Untuk menjawab pertanyaan permasalahan tersebut, maka peneliti mengambil judul Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta didik Pada Pembelajaran IPS Materi

Perkembangan Teknologi Komunikasi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti mengidentifikasi inti masalah yang terjadi adalah sebagai berikut :

1. Kesalahan guru dalam mengajar, karena hanya mengembangkan perkembangan kognitif tidak disertai pengemangan kemampuan berpikir peserta didik.


(12)

5

Miadeline Nurfiqri, 2014

Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ips Materi Perkembangan Teknologi Komunikasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kurang berani peserta didik, dalam bertanya, menjawab pertanyaan, atau bahkan menyanggah penyampaian guru ketika proses kegiatan belajar mengajar.

3. Peserta didik merasa puas dengan materi yang disampaikan guru.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah kondisi awal pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada materi perkembangan teknologi komunikasi di kelas IV-A SDN Ciburial.

2. Bagaimanakah aktivitas peserta didik dalam pembelajaran dengan menerapkan metode snowball throwing pada materi perkembangan teknologi komunikasi pada peserta didik kelas IV-A SDN Ciburial.

3. Bagaimanakah peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran IPS materi perkembangan teknologi komunikasi dengan menggunakan metode snowball throwing pada peserta didik kelas IV-A SDN Ciburial.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi kondisi awal pembelajawan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada materi perkembangan teknologi komunikasi di kelas IV-A SDN Ciburial.

2. Memperoleh gambaran tentang aktivitas peserta didik dengan menerapkan metode snowball throwing pada materi perkembangan teknologi komunikasi pada peserta didik kelas IV-A SDN Ciburial.

3. Untuk menganalisis peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik dikelas melalui penerapan metode snowball throwing pada peserta didik kelas IV-A SDN Ciburial.


(13)

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Manfaat Teoritis

Memberikan masukan bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan untuk memberikan variasi dan memperbaiki serta meningkatkan kualitas pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan, materi, karakteristik peserta didik, dan kondisi pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi penulis

1) Dengan penelitian ini, diharapkan kemampuan penulis dalam mengembangkan potensi dan keberanian peserta didik meningkat, sehingga pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan bermakna. 2) Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penulis, dan

menjadi alternatif pembelajaran untuk meningkatkan prestasi dan potensi peserta didik.

b. Manfaat bagi peserta didik

Peserta didik dapat pengalaman belajar baru dengan metode yang bervariatif dan diharapkan dapat memberikan peningkatan belajar dan hasil belajarnya.

c. Manfaat bagi sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan masukan kebijakan dalam upaya meningkatkan proses belasjar mengajar (PBM) dalam rangka perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran.


(14)

Miadeline Nurfiqri, 2014

Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ips Materi Perkembangan Teknologi Komunikasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan ini dilakukan dengan harapan dapat memperbaiki kualitas pendidikan secara langsung yang melibatkan masalah yang timbul di lapangan. Khususnya masalah yang ada di dalam kelas.

Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Arikunto, 2012 : 3). Sedangkan Ebbutt

mengemukakan bahwa „penelitian tindakan adalah kajian sistematik dari upaya

perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan – tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan – tindakan tersebut (dalam Wiriaatmadja, 2012:12). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri, melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru, sehingga hasil belajar menjadi meningkat (Wardani, dkk. 2006 : 4).

Mencermati beberapa pernyataan dari para ahli tersebut, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu proses bagaimana sekelompok guru dapat dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran di kelasnya sendiri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru, sehingga hasil belajar menjadi meningkat.

Pemilihan metode penilitian ini karena PTK dapat membuat guru atau pengajar peka dan tanggap terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan siswa dan dirinya. Guru menjadi kreatif dan inovatif dalam melakukan upaya


(15)

inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakaikanya. Serta dapat memperbaiki proses pembelajaran setiap pertemuan berdasarkan kejadian di kelas yang terfokus pada masalah aktual dan faktual yang muncul dan berkembang di kelasnya serta melaksanakan solusi tindakan untuk mengatasi masalah tersebut.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur PTK, dengan 4 kegiatan utama atau tahapan, meliputi plan (perencanaan), action (tindakan), observation (observasi), dan reflection (refleksi). Penelitian ini berlangsung secara bersamaan dengan pelaksanaan proses pembelajaran sesungguhnya. Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai guru yang melakukan pengajaran dengan menerapkan metode Snowball Throwing dalam pembelajaran.

Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart (dalam Wiriaatmadja, 2012:66). Model ini menggunakan empat komponen penelitian tindakan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dalam suatu sistem spiral yang saling terkait antara satu langkah dengan langkah berikutnya. Model spiral ini merupakan model siklus berulang berkelanjutan, dengan harapan pada setiap tindakan menunjukan peningkatan sesuai perubahan dan perbaikan yang ingin dicapai.

Secara skematis model penelitian tindakan kelas yang dimaksud adalah sebagai berikut :


(16)

29

Miadeline Nurfiqri, 2014

Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ips Materi Perkembangan Teknologi Komunikasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagan 3.1 : Prosedur Penelitian

Model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart inilah yang dijadikan acuan dalam merancang penelitian. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa siklus. Jika pada siklus pertama penelitian tersebut mendapatkan hasil yag kurang baik, maka penelitian dilanjutkan dengan siklus kedua dengan memperbaiki pada tahap perencanaan yang pertama. Apabila pada pelaksanaan siklus kedua masih belum menunjukan hasil yang maksimal, maka penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya. Siklus tersebut akan berhenti jika penelitian sudah mencapai target yang telah ditentukan.

B. Populasi dan Sampel Identifikasi Masalah

Perencanaan Siklus I Pelaksanaan dan

Observasi Refleksi

Hasil Refleksi

Perencanaan Siklus II Pelaksanaan dan Observasi

Refleksi

Hasil Refleksi


(17)

Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN Ciburial, yang terletak di Jalan Tangkuban Perahu, Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat Kota Bandung. Penelitian ini akan dilaksanakan selama kurang lebih empat bulan, mulai bulan Maret hingga Juni 2014.

Adapun yang menjadi alasan pemilihan lokasi sasaran penelitian di Sekolah Dasar tersebut, karena sekolah tersebut merupakan tempat dimana peneliti melaksanakan Program Latihan Profesi (PLP). Selain itu di sekolah tersebut, khususnya di kelas IV banyak ditemukan masalah pembelajaran khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Karena kelas IV merupakan peralihan dari kelas rendah ke kelas tinggi.

Subjek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas IV-A yang berjumlah 26 siswa. Dengan sebaran siswa laki-laki 14 orang dan siswa perempuan 12 orang.

C. Definisi Operasional

1. Penerapan Metode Snowball Throwing

Penerapan metode snowball throwing dalam pembelajaran IPS materi perkembangan teknologi, pembelajaran yang menggunakan bola pertanyaan dari kertas yang digulung bulat berbentuk bola kemudian dilemparkan secara bergiliran diantara sesama anggota kelompok. Peneliti mengarahkan siswa untuk bekerja dalam kelompok kemudian menjelaskan materi kepada ketua kelompok dan ketua kelompok menyampaikan materi yang sudah dijelaskan oleh peneliti kepada teman-teman anggota kelompoknya. Kemudian masing-masing kelompok memformulasikan beberapa pertanyaan yang ditulis pada kertas yang kemudian digulung-gulung menyerupai bola salju. Kemudian dilempar kepada anggota kelompok lain, kelompok yang mendapatkan gulungan kertas tersebut menjawab pertanyaan yang ada didlam gulungan kertas tersebut.


(18)

31

Miadeline Nurfiqri, 2014

Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ips Materi Perkembangan Teknologi Komunikasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Kemampuan Berpikir Kritis

Kemampuan berpikir kritis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kata tanya yang digunakan siswa dalam pertanyaan yang dituangkan pada kertas bola salju, kata tanya yang membutuhkan jawaban dengan proses analisis dan jawaban siswa ketika dihadapkan dengan pertanyaan yang membutuhkan proses analisis dalam menjawabnya.

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen butir soal untuk mengukur siswa dalam menjawab pertanyaan, dan instrumen berupa catatan lapangan untuk memcatat ketika siswa mengajukan pertanyaan. Bila perlu peneliti akan menggunakan perekam tape dan video agar tidak adanya kesalahan komunikasi.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini ada dua jenis instrumen yang digunakan, yaitu :

1. Instrumen pembelajaran

Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang dipakai selama pembelajaran berlangsung. Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan media berupa kertas bola salju yang dilempar-lempar (metode snowball

throwing) berisi pertanyaan yang dibuat oleh siswa secara berkelompok.

2. Instrumen pengumpulan data

Instrumen dalam penelitian yaitu alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data sebagai upaya untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :


(19)

Soal tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan yang dirancang oleh guru (peneliti) dan digunakan untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa mendalami materi perkembangan teknologi komunikasi. Tes dilakukan pada akhir pembelajaran (post test) dan berbentuk tes tertulis individu, mencakup indikator kemampuan berpikir kritis (menjawab pertanyaan yang dalam proses menjawabnya membutuhkan analisis).

b. Catatan guru

Catatan guru adalah catatan tertulis tentang apa yang peneliti/observer lihat, dengar, dan alami pada saat tindakan dilaksanakan. Tujuan dari catatan lapangan adalah untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa yang berhubungan dengan penerapan metode snowball

throwing dalam pembelajaran.

c. Format wawancara

Instrumen wawancara merupakan teknik pengumpulan data kualitatif dengan menggunakan instrumen pedoman wawancara. Wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran dengan wali kelas IV-A sebagai narasumber. Pada akhir penelitian dilakukan wawancara untuk mengetahui respon peserta didik setelah menerapkan metode snowball throwing.

E. Prosedur Penelitian

Secara garis besar prosedur atau pengembangan tindakan penelitian ini dilakukan melalui empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi dan tahap refleksi. Dalam hal ini, penelitian tindakan kelas menggunakan tahap orientasi pada awal kegiatan, sedangkan pelaksanaan tindakan tiga siklus dimana setiap siklus dilakukan satu kali pembelajaran.


(20)

33

Miadeline Nurfiqri, 2014

Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ips Materi Perkembangan Teknologi Komunikasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Tahap Awal/ Pra Perencanaan

Tahap awal disusun dengan tujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pembelajaran IPS di kelas. Tahap ini sebagai langkah awal membuat rancangan model pembelajaran yang akan digunakan dalam pelaksaan tindakan. Adapun adalah langkah – langkah yang dilakukan dalam tahap awal, yaitu :

a. Mengadakan konsultasi dengan pembimbing penelitian (dosen) dan kepala sekolah mengenai kasus yang akan diangkat dalam pelaksanaan penelitian. b. Melakukan diskusi dengan guru kelas IV untuk mendapatkan gambaran bagaimana penggunaan model/ metode pelajaran yang biasa digunakan dalam pengajaran IPS

c. Mengadakan observasi awal terhadap pelaksanaan pembelajaran IPS di kelas, sekaligus memahami karakteristik pembelajaran.

2. Tahap Rencana Tindakan

Pada tahap ini, peneliti melakukan persiapan, serta penyusunan beberapa rancangan yang diperlukan untuk tindakan penelitian. Langkah – langkah yang dilakukan dalam tahap ini, yaitu :

a. Mengajukan permohonan izin penelitian kepada pihak – pihak berwenang, baik pihak lembaga dalam hal ini Universitas Pendidikan Indonesia, pemerintahan daerah setempat (KESBANG), dinas pendidikan setempat, terutama kepada pihak SDN Ciburial.

b. Menyamakan persepsi antara penelitian guru tentang model pembelajaran

snowball throwing yang akan dilakukan dalam pengajaran IPS dengan

kompetensi dasar “Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi, serta pengamalam menggunakannya”


(21)

c. Menyusun rancangan perencanaan pembelajaran untuk pokok bahasan teknologi komunikasi dan menyusun rancangan penerapan langkah – langkah pembelajaran sesuai dengan metode snowball throwing.

d. Menyapkan instrument penelitian berupa lembar penilaian tes, lembar observasi pembelajaran, dan catatan lapangan.

e. Mengkonsultasikan instrument kepada dosen pembimbing dan kemudian melakukan revisi apabila diperlukan.

3. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap ini merupakan implementasi pelaksanaan rancangan yang telah disusun secara kolaboratif antara beberapa pihak yang saling berkorelasi, antara peneliti, pembimbing, guru, dan pihak – pihak terkait. Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap ini pada setiap siklusnya adalah sebagai berikut :

a. Rencana Tindakan Siklus I 1) Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti menyusun skenario pembelajaran (RPP), yaitu tentang pembelajaran perkembangan teknologi komunikasi dengan menggunakan metode snowball throwing pada pembelajaran IPS. Menyusun lembar kerja siswa, dan lembar evaluasi. Serta lembar observasi dan instrumen pengamatan lainnya. 2) Tahap pelaksanaan

Tahap ini dilakukan dengan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario yag telah direncanakan. Pembelajaran dilakukan dengan menerapkan metode snowball throwing, serta dilanjutkan pada akhir pembelajaran dilakukan post test. Pada saat yang


(22)

35

Miadeline Nurfiqri, 2014

Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ips Materi Perkembangan Teknologi Komunikasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bersamaan dilakukan observasi terhadap dampak, setiap kejadian yang muncul saat pelaksanaan tindakan.

3) Tahap observasi

Bersamaan dengan proses pembelajaran atau tahap tindakan, dilaksanakan observasi atau pengamatan secara langsung mengenai situasi dan kondisi pembelajaran yang dilaksanakan di kelas. Observasi dilakukan oleh beberapa orang observer partisipan, untuk mengamati aktivitas penerapan metode snowball throwing pada proses pembelajaran, maupun pada hasil pembelajaran. Dengan tujuan untuk mendapatkan data tentang kekurangan dan kemajuan proses pembelajaran.

4) Tahap refleksi

Tahap ini merupakan tahap untuk menganalisis hasil observasi dan interpretasi data sehingga diperoleh kesimpulan hasil pelaksanaan siklus I, bagian mana yang masih harus ada perbaikan, dan telah mencapai target, dan menjadi bahan rekomendasi dalam penyusunan rancangan siklus berikutnya.

b. Rencana Tindakan Siklus II

Pada siklus II, perencanaan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus I, hasil refleksi pada siklus I menjadi catatan penting sebagai bahan kajian untuk melakukan perbaikan dalam penyusunan siklus tahap II. Hasil kajian tersebut berpengaruh pada tahap pelaksanaan, observasi dan interpretasi data, analisis serta refleksi. Apabila pada tindakan siklus II, masih belum mencapai target yang telah ditentukan, maka akan dilaksanakan tindakan siklus berikutnya.

Berdasarkan alur model siklus yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart, pelaksanaan dan refleksi siklus I dijadikan pedoman untuk pelaksanaan tindakan


(23)

pada siklus berikutnya. Begitupun seterusnya hasil refleksi tindakan pada pelaksanaan siklus I menjadi bahan pelaksanaan siklus kedua. Namun, jika pada siklus kedua ini kemampuan siswa belum mencapai taraf yang baik, maka akan dilakukan siklus berikutnya hingga kemampuan siswa mengalami peningkatan yang signifikan.

F. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data

“Pengolahan data adalah mengubah data mentah menjadi data yang

lebih bermakna” (Arikunto, 2009 : 54). Setelah data terkumpul dari

proses pengumpulan data, data – data tersebut kembali diolah agar menjadi jelas dengan harapan untuk mendapatkan sebuah gambaran kesimpulan yang utuh sesuai dengan hipotesis penelitian. Pengolahan data dikelompokan berdasarkan data penelitian yang diperoleh pendekatan penelitian yang digunakan.

a. Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan catatan lapangan dalam setiap siklus yang dilakukan oleh observer dan peneliti. Setelah data terkumpul, peneliti dan observer melakukan diskusi untuk merefleksikan temuan – temuan baik itu kelebihan dan kekurangan dari hasil deskripsi observer. Fokus penggunaan catatan lapangan adalah untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran. Catatan lapangan dianalisis dengan pembuatan matriks deskriptif, cara yang memberikan gambaran menyeluruh dari catatan lapangan berikut analisisnya.


(24)

37

Miadeline Nurfiqri, 2014

Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ips Materi Perkembangan Teknologi Komunikasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Data Kuantitatif

Untuk mengolah data kuantitatif, peneliti menggunakan statistik sederhana sebagai berikut, yaitu:

1) Penyekoran hasil tes

Bentuk tes yang digunakan untuk mengukur kognitif siswa dalam menguasai materi perkembangan teknologi komunikasi siswa adalah berbentuk tes uraian bebas, sehingga tidak ada rumus baku yang dijadikan sebagai dasar untuk mencari skor siswa. Sehingga peneliti perlu untuk menyusun dan menggunakan kriteria penskoran. Maka, untuk menghitung nilai siswa digunakan rumus sebagai berikut. :

( Sumber : Sukardi, 2008:146) 2) Pengolahan nilai rata-rata kelas

Pengolahan nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(Sumber : Aqib, 2011:41) Keterangan


(25)

R : Nilai rata-rata

∑x : Jumlah semua nilai siswa

∑N : Jumlah siswa

Tabel 3.1

Kriteria Penilaian Rata – Rata Kelas

Kriteria Nilai

Baik sekali 85 – 100

Baik 70 – 84

Cukup 60 – 69

Kurang 50 – 59

Kurang Sekali > 50

(Sumber: Depdiknas, 2006)

3) Pengolahan presentase ketuntasan belajar

“Kelas dikatakan sudah tuntas secara klasikal jika telah

mencapai 85% dari seluruh siswa memperoleh nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Depdiknas (2006). Dengan berpedoman pada hal tersebut, untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran perlu diadakannya perhitungan persentase jumlah siswa yang tuntas atau telah memenuhi KKM pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu 65. Pengolahan data ketuntasan secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus berikut :


(26)

39

Miadeline Nurfiqri, 2014

Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ips Materi Perkembangan Teknologi Komunikasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2

Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa (%) Tingkat keberhasilan (%) Klasifikasi

> 80 % Sangat tinggi

60 – 79 % Tinggi

40 – 59 % Sedang

20 – 39 % Rendah

> 20 % Sangat rendah

(Sumber: Aqib, 2011:41) 2. Analisis Data

Analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan oleh peneliti. Dalam menjawab rumusan masalah, peneliti menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif.

Analisis data kualitatif yang digunakan peneliti selama dilapangan adalah analisis model Miles dan Huberman. Aktivitas dalam analisis data tersebut terdiri atas : data reduction, data display, dan conclusion

drawing/verification. Peneliti menggunakan analisis data kualitatif untuk

menganalisis aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan penerapan metode Snowball Throwing.

Selain itu, analisis yang digunakan yaitu analisis kuantitatif. Data kauantitatif dianalisis dengan analisis statistik deskriptif. Sugiyono (2013

: 147) menjelaskan bahwa “statistik deskriptif adalah statistic yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan atau generalisasi”. Analisis data

kuantitatif digunakan peneliti untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis, dengan data yang dianalisis yaitu prestasi rata – rata berpikir kritis,


(27)

perolehan rata – rata nilai kelas, dan persentase ketuntasan belajar klasikal.


(28)

Miadeline Nurfiqri, 2014

Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ips Materi Perkembangan Teknologi Komunikasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Berdasarkan penelitian tindakan kelas (PTK) yang telah dilaksanakan di kelas IV-A SDN Ciburial, Lembang Kabupaten Bandung Barat, maka peneliti dapat menyimpulkan semua hasil penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Kondisi awal pada pembelajaran IPS pada kelas IV-A SDN Ciburial dalam presentase ketuntasan belajar hanya 23% peserta didik yang melebihi KKM yang telah ditentukan. Peserta didik pun kurang berani bertanya, menjawab pertanyaan, dan menyanggah ketika proses pembelajaran. Peserta didik merasa puas dengan materi yang diberikan guru. Guru dalam mengajar pun kurang memberikan metode yang bervariatif, banyaknya bacaan dalam pembelajaran IPS membuat peserta didik kurang memahami isi dari pembelajaran IPS.

2. Penerapan metode snowball throwing pada pembelajaran ilmu pengetahuan sosial materi perkembangan teknologi komunikasi dalam pembelajaran tindakan siklus I dan II telah sesuai harapan dan perubahan semakin membaik. Pembelajaran dengan menggunakan metode snowball

throwing juga efektif dalam meningkatkan aktivitas peserta didik. Dimana

aktivitas peserta didik terlihat semakin aktif dalam pembelajaran, apalagi ketika peserta didik melaksanakan setiap aspek dalam berpikir kritis. Peserta didik aktif dan percaya diri dalam memformulasikan pertanyaan, aktif dalam bertanya, dan aktif dalam menjawab pertanyaan – pertanyaan berdasarkan materi yang diberikan. Dengan tahapan yang sistematis dalam metode snowball throwing, diduga peserta didik mendapatkan pengalaman pembelajaran yang bermakna sehingga aktivitas membaca peserta didik menjadi lebih efektif dan menyenangkan.

3. Penerapan metode snowball throwing dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan


(29)

kemampuan setiap aspek dari berpikir kritis peserta didik dengan melihat peningkatan aspek bertanya 2,6 dan rata – rata frekuensi bertanya 2,12. Peningkatan menjawab pertanyaan 2,08 dan frekuensi menjawab 1,8. Serta peningkatan nilai rata – rata kelas dalam setiap siklus. Pada pretes nilai rata – rata hanya mencapai 39,8 dengan presentase ketuntasan belajar sebesar 23%. Siklus pertama nilai rata - rata 61 dengan persentase ketuntasan 45 % peserta didik yang mencapai atau melewati KKM. Pada siklus kedua nilai rata – rata peserta didik mencapai 80,4 dengan persentase ketuntasan 96 % peserta didik mencapai atau melebihi KKM. B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti mengemukakan rekomendasi sebagai berikut.

Pertama, untuk guru yaitu penerapan metode snowball throwing bisa

menjadi sebuah pilihan metode dalam pembelajaran. Karena dapat memberikan tambahan metode pembelajaran yang variatif, serta dengan sistem yang sistematis dalam metode ini, dapat membuat pembelajaran lebih terkonsep dan bermakna, serta pembelajaran cenderung akan lebih aktif dan menyenangkan karena pembelajaran berpusat pada peserta didik. Keaktifan tersebut bukan hanya terjadi pada peserta didik yang dianggap unggul saja, tetapi peserta didik yang dianggap kurang juga menunjukan perkembangan yang positif dan peningkatan yang signifikan.

Kedua, diharapkan guru dapat melakukan menerapkan metode snowball throwing bukan hanya dalam pembelajaran IPS saja, namun dapat aplikasikan

dalam mata pelajaran lain. Sehingga akan mempermudah peserta didik dalam memahami materi dan diharapkan kemampuan berpikir kritis dapat diaplikasikan pada mata pelajaran lain.

Ketiga, untuk sekolah penerapan metode ini akan sangat membantu

dalam meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di sekolah, sebab apabila guru mengaplikasikan metode ini kegiatan belajar mengajar cenderung akan berdampak positif. Harapannya kualitas pemahaman maupun


(30)

81

Miadeline Nurfiqri, 2014

Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ips Materi Perkembangan Teknologi Komunikasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengetahuan peserta didik dapat meningkat dalam berbagai mata pelajaran. Sehingga proses pembelajaran akan menjadi bermakna dan menyenangkan serta peserta didik menjadi aktif belajar.

Keempat, untuk peneliti selanjutnya, pada hal ini peneliti berharap

metode ini bisa dicoba untuk dilakukan pada mata pelajaran lain dan kelas lain sehingga dapat menjadi bahan perbandingan guna meningkatkan proses penelitian secara umum. Selain itu, peneliti berpesan agar lebih mempersiapkan pendalaman materi yang lebih baik, ataupun dengan mengkolaborasikan metode ini dengan teknik maupun metode yang lain sehingga dapat menciptakan sesuatu yang baru yang dapat berguna bagi dunia pendidikan secara keseluruhan.


(31)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. dkk. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Aqib, Z. dkk (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya

Ahmad, Arief. (2007). Memahami Berpikir Kritis. [Online]. Tersedia: http://re-searchengines.com/1007arief3.com [diakses tanggal 9 Maret 2014 19.13]

Dahlan, U. (2011). Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri untuk

Menumbuhkan Kemampuan Siswa Berpikir Kritis Pada Pembelajaran IPS.

Skripsi. UPI : Tidak diterbitkan

Depdiknas. 2001. Buku 1 manajemen peningkat mutu pendidikan berbasis

sekolah. Jakarta: depdiknas.

Faiq, Muhammad. (2012). Keterampilan Berpikir Kritis. [Online] tersedia : http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2012/12/10-definisi-berpikir-kritis.html [diakses tanggal 9 Maret 2014 18.48]

Fisher, Alec. (2009). Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Terjemahan Benyamin Hadinata. PT Gelora Aksara Pratama

Hasan, S.H. (1996). Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Hassoubah, Z.I. (2004). Develoving Creative & Critical Thinking Skill

(Terjemahaan). Bandung : Yayasan Nuansa Cendia

Izhab, Zaleha. (2008). Mengasah Pikiran Kreatif Dan Kritis. Bandung:Nuansa

Lancarwati, V.R. (2012). Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII Dengan

Menggunakan Metode Snowball Throwing di SMPN satu atap bawang Banjarnegara. Skripsi. UNY : Tidak di terbitkan

Lie, Anita. (2007). Cooperative Learning : Mempraktikan Cooperative Learning


(32)

83

Miadeline Nurfiqri, 2014

Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ips Materi Perkembangan Teknologi Komunikasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Melisa, Indri. (2011). Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Skripsi, UPI : Tidak diterbitkan.

Mudianingsih, I. (2007). Pendekatan Kontruktivisme Dalam Pembelajaran

Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Kelas VIII-G SMP N 29 Bandung. Suatu Penelitian Tindakan Kelas Pada Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus. Skripsi. UPI : Tidak diterbitkan

Mustaji. (2012). Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif dalam

Pembelajaran. [Online] Tersedia:

pasca.tp.ac.id/site/pengembangan-kemampuan-berpikir-kritis-dan-kreatif-dalam-pembelajaran [diakses tanggal 10 Maret 2014 10.37]

Patmawati. (2012). Penerapan Metode Snowball Throwing Dalam Pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan (PKN). [Online] tersedia :

http://mgmppknkabkuburaya.blogspot.com/2012/08/artikel-3-penerapan-metode-snowball.html [diakses tanggal 9 Maret 2014 20.28]

Pujianti, H.P., & Yuliati, U. (2008). Cerdas Pengetahuan Sosial 4 : untuk kelas VI SD/MI kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Rusman. (2013). Model Model Pembelajaran : Mengembangkan

Profesionalisme Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Saminanto. (2010). Ayo Praktik PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Semarang : Rasamail Media Group

Sapriya. (2007). Konsep Dasar IPS. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Setiastuti, Dyah. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Snowball Throwing Pada Pembelajaran IPA Materi Proses Daur Air Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi, UPI : Tidak diterbitkan.

Setiawan. (2011). Penerapan Metode Quantum Learning dengan Teknik Peta


(33)

Keterampilan Berpikir Kritis Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Garut). Skripsi, UPI : Tidak diterbitkan.

Soemantri, M.N. (2001). Menggagas Pendidikan Pembaharuan IPS. Bandung: PPS-UPI dan PT Remaja Rosdakarya

Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya.Jakarta: Bumi Aksara

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suprijono, Agus. (2013). Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Wardani, I.G.A.K. Wihardit, K. Nasution, N. Penelitian Tindakan Kelas. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka

Wati, E.A. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Isu-Isu Controversial Melalui

Metode Debat Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Skripsi, Universitas

Pendidikan Indonesia : Tidak Diterbitkan.

Wiriaatmadja, R. (2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosdakarya

... (2014). Teknologi. [Online] Tersedia: id.wikipedia.org/wiki/Teknologi [diakses tanggal 10 Maret 2014 10.56]


(1)

Miadeline Nurfiqri, 2014

Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ips Materi Perkembangan Teknologi Komunikasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian tindakan kelas (PTK) yang telah dilaksanakan di kelas IV-A SDN Ciburial, Lembang Kabupaten Bandung Barat, maka peneliti dapat menyimpulkan semua hasil penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Kondisi awal pada pembelajaran IPS pada kelas IV-A SDN Ciburial dalam presentase ketuntasan belajar hanya 23% peserta didik yang melebihi KKM yang telah ditentukan. Peserta didik pun kurang berani bertanya, menjawab pertanyaan, dan menyanggah ketika proses pembelajaran. Peserta didik merasa puas dengan materi yang diberikan guru. Guru dalam mengajar pun kurang memberikan metode yang bervariatif, banyaknya bacaan dalam pembelajaran IPS membuat peserta didik kurang memahami isi dari pembelajaran IPS.

2. Penerapan metode snowball throwing pada pembelajaran ilmu pengetahuan sosial materi perkembangan teknologi komunikasi dalam pembelajaran tindakan siklus I dan II telah sesuai harapan dan perubahan semakin membaik. Pembelajaran dengan menggunakan metode snowball

throwing juga efektif dalam meningkatkan aktivitas peserta didik. Dimana

aktivitas peserta didik terlihat semakin aktif dalam pembelajaran, apalagi ketika peserta didik melaksanakan setiap aspek dalam berpikir kritis. Peserta didik aktif dan percaya diri dalam memformulasikan pertanyaan, aktif dalam bertanya, dan aktif dalam menjawab pertanyaan – pertanyaan berdasarkan materi yang diberikan. Dengan tahapan yang sistematis dalam metode snowball throwing, diduga peserta didik mendapatkan pengalaman pembelajaran yang bermakna sehingga aktivitas membaca peserta didik menjadi lebih efektif dan menyenangkan.

3. Penerapan metode snowball throwing dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan


(2)

kemampuan setiap aspek dari berpikir kritis peserta didik dengan melihat peningkatan aspek bertanya 2,6 dan rata – rata frekuensi bertanya 2,12. Peningkatan menjawab pertanyaan 2,08 dan frekuensi menjawab 1,8. Serta peningkatan nilai rata – rata kelas dalam setiap siklus. Pada pretes nilai rata – rata hanya mencapai 39,8 dengan presentase ketuntasan belajar sebesar 23%. Siklus pertama nilai rata - rata 61 dengan persentase ketuntasan 45 % peserta didik yang mencapai atau melewati KKM. Pada siklus kedua nilai rata – rata peserta didik mencapai 80,4 dengan persentase ketuntasan 96 % peserta didik mencapai atau melebihi KKM.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti mengemukakan rekomendasi sebagai berikut.

Pertama, untuk guru yaitu penerapan metode snowball throwing bisa

menjadi sebuah pilihan metode dalam pembelajaran. Karena dapat memberikan tambahan metode pembelajaran yang variatif, serta dengan sistem yang sistematis dalam metode ini, dapat membuat pembelajaran lebih terkonsep dan bermakna, serta pembelajaran cenderung akan lebih aktif dan menyenangkan karena pembelajaran berpusat pada peserta didik. Keaktifan tersebut bukan hanya terjadi pada peserta didik yang dianggap unggul saja, tetapi peserta didik yang dianggap kurang juga menunjukan perkembangan yang positif dan peningkatan yang signifikan.

Kedua, diharapkan guru dapat melakukan menerapkan metode snowball throwing bukan hanya dalam pembelajaran IPS saja, namun dapat aplikasikan

dalam mata pelajaran lain. Sehingga akan mempermudah peserta didik dalam memahami materi dan diharapkan kemampuan berpikir kritis dapat diaplikasikan pada mata pelajaran lain.

Ketiga, untuk sekolah penerapan metode ini akan sangat membantu

dalam meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di sekolah, sebab apabila guru mengaplikasikan metode ini kegiatan belajar mengajar cenderung akan berdampak positif. Harapannya kualitas pemahaman maupun


(3)

81

Miadeline Nurfiqri, 2014

Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ips Materi Perkembangan Teknologi Komunikasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengetahuan peserta didik dapat meningkat dalam berbagai mata pelajaran. Sehingga proses pembelajaran akan menjadi bermakna dan menyenangkan serta peserta didik menjadi aktif belajar.

Keempat, untuk peneliti selanjutnya, pada hal ini peneliti berharap

metode ini bisa dicoba untuk dilakukan pada mata pelajaran lain dan kelas lain sehingga dapat menjadi bahan perbandingan guna meningkatkan proses penelitian secara umum. Selain itu, peneliti berpesan agar lebih mempersiapkan pendalaman materi yang lebih baik, ataupun dengan mengkolaborasikan metode ini dengan teknik maupun metode yang lain sehingga dapat menciptakan sesuatu yang baru yang dapat berguna bagi dunia pendidikan secara keseluruhan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. dkk. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Aqib, Z. dkk (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya

Ahmad, Arief. (2007). Memahami Berpikir Kritis. [Online]. Tersedia: http://re-searchengines.com/1007arief3.com [diakses tanggal 9 Maret 2014 19.13] Dahlan, U. (2011). Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri untuk

Menumbuhkan Kemampuan Siswa Berpikir Kritis Pada Pembelajaran IPS.

Skripsi. UPI : Tidak diterbitkan

Depdiknas. 2001. Buku 1 manajemen peningkat mutu pendidikan berbasis

sekolah. Jakarta: depdiknas.

Faiq, Muhammad. (2012). Keterampilan Berpikir Kritis. [Online] tersedia : http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2012/12/10-definisi-berpikir-kritis.html [diakses tanggal 9 Maret 2014 18.48]

Fisher, Alec. (2009). Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Terjemahan Benyamin Hadinata. PT Gelora Aksara Pratama

Hasan, S.H. (1996). Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Hassoubah, Z.I. (2004). Develoving Creative & Critical Thinking Skill

(Terjemahaan). Bandung : Yayasan Nuansa Cendia

Izhab, Zaleha. (2008). Mengasah Pikiran Kreatif Dan Kritis. Bandung:Nuansa Lancarwati, V.R. (2012). Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII Dengan

Menggunakan Metode Snowball Throwing di SMPN satu atap bawang Banjarnegara. Skripsi. UNY : Tidak di terbitkan

Lie, Anita. (2007). Cooperative Learning : Mempraktikan Cooperative Learning


(5)

83

Miadeline Nurfiqri, 2014

Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ips Materi Perkembangan Teknologi Komunikasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Melisa, Indri. (2011). Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Skripsi, UPI : Tidak diterbitkan.

Mudianingsih, I. (2007). Pendekatan Kontruktivisme Dalam Pembelajaran

Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Kelas VIII-G SMP N 29 Bandung. Suatu Penelitian Tindakan Kelas Pada Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus. Skripsi. UPI : Tidak diterbitkan

Mustaji. (2012). Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif dalam

Pembelajaran. [Online] Tersedia: pasca.tp.ac.id/site/pengembangan-kemampuan-berpikir-kritis-dan-kreatif-dalam-pembelajaran [diakses tanggal 10 Maret 2014 10.37]

Patmawati. (2012). Penerapan Metode Snowball Throwing Dalam Pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan (PKN). [Online] tersedia : http://mgmppknkabkuburaya.blogspot.com/2012/08/artikel-3-penerapan-metode-snowball.html [diakses tanggal 9 Maret 2014 20.28]

Pujianti, H.P., & Yuliati, U. (2008). Cerdas Pengetahuan Sosial 4 : untuk kelas VI SD/MI kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Rusman. (2013). Model Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Saminanto. (2010). Ayo Praktik PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Semarang : Rasamail Media Group

Sapriya. (2007). Konsep Dasar IPS. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Setiastuti, Dyah. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Snowball Throwing Pada Pembelajaran IPA Materi Proses Daur Air Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi, UPI : Tidak diterbitkan.

Setiawan. (2011). Penerapan Metode Quantum Learning dengan Teknik Peta


(6)

Keterampilan Berpikir Kritis Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Garut). Skripsi, UPI : Tidak diterbitkan.

Soemantri, M.N. (2001). Menggagas Pendidikan Pembaharuan IPS. Bandung: PPS-UPI dan PT Remaja Rosdakarya

Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya.Jakarta: Bumi Aksara

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suprijono, Agus. (2013). Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Wardani, I.G.A.K. Wihardit, K. Nasution, N. Penelitian Tindakan Kelas. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka

Wati, E.A. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Isu-Isu Controversial Melalui

Metode Debat Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Skripsi, Universitas

Pendidikan Indonesia : Tidak Diterbitkan.

Wiriaatmadja, R. (2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosdakarya

... (2014). Teknologi. [Online] Tersedia: id.wikipedia.org/wiki/Teknologi [diakses tanggal 10 Maret 2014 10.56]