PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOUND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH di LEMBAGA PENDIDIKAN dan PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG.

(1)

“PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOUND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH di LEMBAGA PENDIDIKAN dan PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER

BANDUNG”

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Disusun oleh : Adyasani Sya’bani Putri

0907251

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

ADYASANI SYA’BANI PUTRI 0907251

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOUND TRAINNG PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH di LEMBAGA PENDIDIKAN dan

PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: PEMBIMBING I

Dr. H. Elih Sudiapermana, M.Pd. NIP 19611114 198703 1 001

PEMBIMBING II

Dr. Yanti Shantini, M.Pd. NIP 19730128 200501 2 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Dr. Jajat S. Ardiwinata, M.Pd. NIP 19590826 198603 1 003


(3)

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR

OUTBOUND TRAINING PADA

KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN

PELATIHAN EKONOMI SYARIAH

(LP2ES) LEARNING CENTER

BANDUNG

Oleh

AdyasaniSya’baniPutri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada FakultasIlmuPendidikan


(4)

© AdyasaniSya’baniPutri 4 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(5)

PERNYATAAN

“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul „Penyelenggaraan Diklatsar Outbound Training Pada Karyawan Bank BNI Syariah di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES) Learning Center Bandung‟ ini beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini”.

Bandung, Juni 2014 Yang membuat pernyataan,


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, serta sholawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhamad SAW. yang telah memberikan rahmat, bimbingan kepada umat manusia di masanya, sehingga kehidupan di dunia senantiasa teratur. Alhamdulillah saya sebagai penulis skripsi ini telah menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penyelenggaraan Diklatsar

Outbound Training Pada Karyawan Bank BNI Syariah di Lembaga

Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES) Learning Center Bandung” dengan lancar tanpa hambatan sedikitpun.

Saya menyadari bahwa pembuatan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, banyak kelemahan dan kekurangan yang harus diperbaiki dan dilengkapi. Hal ini merupakan bukti keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki. Oleh karena itu, dengan keterbukaan sikap dan senang hati, saya mengharapkan kritik dan saran yang positif untuk perbaikan dan penyempurnaan bagi saya di masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat dijadikan bahan perluasan wawasan dan pengetahuan bagi pihak yang membaca. Semoga ALLAH SWT memberikan kekuatan dan kemudahan bagi kita dalam menghadapi kompetensi kehidupan di dunia ini. Aamiin

Bandung, Juni 2014


(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah hirobbil alamin, penulis panjatkan sukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan yang diharapkan. Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Aamiin.

Dengan segala hormat dan kerendahan hati, penulis mengucapkan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Dr. Elih Sudiapermana, M.Pd. selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dr. Yanti Shantini, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan pengarahan, motivasi, dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua orang tua saya tercinta papap Drs.H. Sunarya dan mamah Dra.Hj Dedeh Rediah (almh) walaupun mamah ga bisa nemenin sampe lulus tapi doanya pasti ngalir terus aamiin, juga adik tersayang M.Fazrian Ramadhani terima kasih atas doa, motivasi dan cintanya.

3. Bapak Dr.Jajat S. Ardiwinata, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah dan Ibu Dr. Yanti Shantini, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Luar Sekolah serta seluruh jajaran dosen Pendidikan Luar Sekolah. 4. Bapak Tio Sulistyo, Bapak Sukirno, Bapak Fauzan, dan Teteh Nurhayati

selaku pegawai LP2ES, juga para informan dari Bank BNI Syariah yang selalu membantu dalam melengkapi dokumen pendukung penyelesaian skripsi ini. 5. Kepada sahabat-sahabat tersayang Nani Sintiawati S.Pd, Amelia Nur Fauza

S.Pd, Resti Kurnia S.Pd, Yuni Gantini S.Pd, Arya Putra Marshal S.Pd, Dicky Widi Nugraha S.Pd dan yang akan Menyusul S.Pd Djodi Djuniar, M.Bagus Widya Pura Nugraharja, Nicky Rahadi, Iqbal Sahal Malik, Prasetya Adhiguna, dan Wisman Febiansyah terima kasih atas persahabatan, cerita, serta kasih sayangnya, semoga kita bisa sukses bersama. Aamiin


(8)

6. Tidak lupa teman-teman sepermainan dan seperjuangan yang selalu membantu dalam pengerjaan skripsi ini soulmateku terkasih Annisa Fauziah, Ismi Febrianti Sasmita S.Mb, Nisa Fadilah S.Pd serta Iwan Sholahudin S.Pd yang selalu berjuang besama mengejar dosen pembimbing I, Surti Deniarti Lestari S.Pd, Abdul Rakman Hakim S.Pd, Fatima Siti Maulidya S.KG, Gantika Dwi Citra S.E, teh Ade Romi S.Pd dan teh Resya (echot) yang selalu saya repotkan. 7. Kepada seluruh teman-teman seperjuangan PLS 2009 terima kasih atas semua

ceritanya semoga tali silaturahmi kita tidak akan pernah terputus.

8. Kepada seluruh keluarga besar H. Aming Natasaputra terima kasih atas doa, bantuan, serta suntikan dana yang selalu membantu dalam pengerjaan skripsi ini juga kepada sepupu-sepupu tersayang Ghea Khaerunnisa S.lkom, Yunita Ririn S.T, Nurrahmah Soffiadien A.Md, Andika Khalifah Ardi S.Ked, dan Aldia Syamsudhuha S.T yang menjadi inspirasi tersendiri bagi saya.

9. Seluruh keluarga besar Endo Djayadiredja, terima kasih selalu direpotkan dengan keberadaan saya serta doanya yang selalu mengalir juga Ma Uyut (almh) yang juga tidak bisa menemani non sampai lulus.

10. Kepada teman-teman seperjuangan KKN Desa Sukawening Galih Wiguna S.Pd, Agus Mahardika Putra S.Pd, Agustianto Nur Kusuma, Annisa Fauziah, Vinalia S.Pd, Marlina Effendi S.Pd, Irma Mardiah S.Pd, Lutfia Putrinurani S.Pd, Siti Maemunah S.Pd serta bapak Henhen selaku ketua posdaya desa Sukawening terima kasih atas cerita selama 40 harinya semoga tali silaturahmi kita terus panjang.

11. Kepada rekan seperjuang PPL serta para pegawainya di BBPP Lembang terima kasih atas ilmu dan pengalaman yang diberikan selama bekerja disana. 12. Teman-teman satu rumah P2M Sadang Mekar dan P2M Cikadu terima kasih

atas ceritanya walau singkat hanya satu minggu tetapi kesannya insya allah bisa sampai seumur hidup.

13. Teman-teman Keamanan MOKA-KU tahun 2011 dan 2012 terima kasih atas pengalaman, cerita, dan silaturahmi yang masih terus berjalin sampai sekarang semoga akan seterusnya seperti ini.


(9)

14. Kepada kawan-kawan pejuang tim basket FIP terima kasih atas semua kenangan yang pernah kita lakukan.

15. Terima kasih kepada teman-teman IMT Bumi Siliwangi yang sudah menjadi keluarga selama berada di perantauan.

16. Tidak lupa kepada teman sepanjang masa Anugerah Mufti Putra S.E terima kasih telah menjadi teman berkeluh kesah selama ini, semoga kita sukses terus kedepannya. Aamiin

17. Terima kasih juga untuk semua orang yang mengenal saya dan yang akan saya kenal yang sudah dan akan memberikan doa dan dukungannya .

Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya kepada kita semua. Aamiin

Bandung, Juni 2014


(10)

ABSTRAK

“PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOUND TRAINING PADA

KARYAWAN BANK BNI SYARIAH di LEMBAGA PENDIDIKAN dan PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER

BANDUNG”

Fokus utama pada penelitian ini adalah penyelenggaraan diklatsar outbound training yang dilaksanakan oleh LP2ES Learning Center Bandung yang diikuti oleh Bank BNI Syariah Jakarta. Dengan metode outbound yang dilakukan diharapkan para peserta pelatihan bisa mengasah keberanian, kerja sama, mental, serta fisiknya agar terjalin hubungan yang baik pada saat bekerja serta memiliki etos kerja dan kinerja yang baik pula. Tujuannya adalah untuk mengetahui 1) proses diklatsar outbond training di LP2ES, 2) hasil yang diperoleh dari diklatsar outbond training di LP2ES, 3) faktor-faktor apa saja yang mendukung keberhasilan diklatsar outbond training di LP2ES, dan 4) bagaimana lulusan memanfaatkan hasil yang diperoleh pada diklatsar outbond training di LP2ES. Konsep dan teori yang dipakai pada penelitian ini mencakup konsep diklat (pendidikan dan pelatihan), konsep efektivitas, konsep outbound training, konsep kinerja, dan konsep pendidikan luar sekolah sebagai dasar bahwa diklat merupakan bagian dari satuan pendidikan luar sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan berupa observasi, wawancara, dan studi dokumentasi serta uji keabsahan data berupa triangulasi. Penelitian ini dilakukan di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES) Learning Center Bandung dimana peneliti mengambil responden dari dua orang marketing, satu orang supervisor dari penyelenggara diklat dan tiga orang dari peserta diklat. Hasil penelitian yang diperoleh adalah 1) proses diklatsar sudah berjalan sesuai apa yang dibutuhkan client dan apa yang sudah direncanakan bersama antara pihak penyelenggara dan client. 2) hasil yang diperoleh pada saat diklatsar sudah memuaskan penyelenggara, client serta para fasilitator yang membantu kegiatan tersebut. 3) faktor-faktor yang mendukung keberhasilan diklatsar ini antara lain: pendekatan yang dilakukan lebih kepada sisi spritual peserta, program yang ditawarkan merupakan kebutuhan pasar, maksudnya pelatihan disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan client juga memberi solusi yang berorientasi pada masalah yang dihadapi, narasumber yang dipakai pun adalah seseorang yang memang sudah ahli dalam bidangnya, serta kurikulum yang dipakai pun dirancang sendiri yang bersumber dari aa Gym sehingga lembaga yang sejenis dengan LP2ES tidak memiliki kurikulum yang sama. 4) lulusan bisa memanfaatkan ilmu yang didapat karena materi-materi yang diberikan sudah disesuaikan dengan apa yang biasa dilakukan sehari-hari. Kesimpulan yang didapat adalah diklat yang dilakukan sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan client juga sudah memuaskan penyelenggara dan para fasilitator yang membantu. Rekomendasi bagi LP2ES ini adalah evaluasi yang harus lebih sering dilakukan setelah kegiatan tersebut selesai.


(11)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN i

KATA PENGANTAR ii

UCAPAN TERIMA KASIH iii

ABSTRAK vi

DAFTAR ISI vii DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Penelitian 1 B. Identifikasi Masalah 5 C. Perumusan Masalah 6 D. Tujuan Penelitian 6 E. Manfaat / Signifikansi Penelitian 7 F. Struktur Organisasi Skripsi 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 8 A. Konsep Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) 8 1.. Pengertian Diklat ... 8

2.. Tujuan Diklat 8 3.. Prinsip Diklat ... 10

4.. Landasan-landasan Diklat ... 11

5.. Manajemen Diklat ... 12

6.. Pendekatan Sistem Diklat ... 22

7.. Metode Diklat ... 23

B. Konsep Efektivitas 25

1.. Pengertian Efektivitas 25

2.. Prinsip dan Ukuran Efektivitas Penyelenggaraan 26 3.. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas 28


(12)

C. Konsep Outbound Training 29

1.. Pengertian Outbound 29

2.. Alasan Penggunaan Outbound 30

3.. Manfaat Outbound Training 30

4.. Kapasitas PLS dalam Outbound Training 31

D. Konsep Kinerja 31

1.. Pengertian Kinerja 31

2.. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja 32

3.. Penilaian Kinerja 32

E. Konsep Pendidikan Luar Sekolah 33

1.. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah 33

2.. Fungsi dan Ciri-Ciri Pendidikan Luar Sekolah 35

3.. Cakupan Pendidikan Luar Sekolah 37

BAB III METODE PENELITIAN 40

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 40

1. Lokasi Penelitian 40

2. Subjek Penelitian 40

B. Desain Pelatihan 41

1. Tahap Pra-Lapangan 41

2. Tahap Pekerjaan Lapangan 41

3. Tahap Analisis Data 42

4. Tahap Penulisan Laporan 42

C. Metode Penelitian 42

D. Definisi Operasional 44

1. Penyelenggaraan 44

2. Diklatsar 44

3. Outbound Training 44

E. Instrumen Penelitian 45

F. Teknik Pengumpulan Data 46

1. Observasi 46


(13)

3. Studi Dokumentasi 48

G. Uji Keabsahan Data 48

H. Analisis Data 49

1. Data Reduction (Reduksi Data) 49

2. Data Display (Penyajian Data) 49

3. Conclusion Drawing/verification 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 50

A. Gambaran Lokasi Penelitiann 50

1. Sejarah Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES)

Learning Center Bandung 50

2. Visi dan Misi Lembaga 52

B. Gambaran Umum Program Diklatsar Outbound Training 52

1. Latar Belakang 52

2. Tujuan Pelatihan 53

3. Strategi dan Metode Pelaksanaan Pelatihan 53

4. Waktu dan Tempat Pelatihan 54

5. Data Pengelola Program 54

6. Warga Belajar 55

7. Identitas Informan Penelitian 55

C. Deskripsi Hasil Penelitian 57

1. Proses Diklatsar Outbound Training di LP2ES 57

2. Hasil Diklatsar Outbound Training di LP2ES 61

3. Faktor-faktor yang Mendukung Keberhasilan Diklatsar Outbound

Training di LP2ES 64

4. Pemanfaatan Hasil yang Diperoleh Pada Diklatsar Outbound Training

oleh Para Lulusan 66

D. Pembahasan Hasil Penelitian 68

1. Proses Diklatsar Outbound Training di LP2ES 68

2. Hasil Diklatsar Outbound Training di LP2ES 72 3. Faktor-faktor yang Mendukung Keberhasilan Diklatsar Outbound


(14)

4. Pemanfaatan Hasil yang Diperoleh Pada Diklatsar Outbound Training

oleh Para Lulusan 76

BAB V KESIMPULAN 78

A. Kesimpulan 78

1. Proses Diklatsar Outbound Training di LP2ES 78 2. Hasil Diklatsar Outbound Training di LP2ES 79 3. Faktor-faktor yang Mendukung Keberhasilan Diklatsar Outbound

Training di LP2ES 80

4. Pemanfaatan Hasil yang Diperoleh Pada Diklatsar Outbound Training

oleh Para Lulusan 81

B. Saran 82

1. Karyawan 82

2. Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES)

Learning Center Bandung 82

3. Bagi Peneliti Selanjutnya 83


(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Pengelola Program Diklatsar Outbound Training 54


(16)

DAFTAR GAMBAR


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Penelitian 86

Lampiran 2 Instrumen Penelitian 89


(18)

(19)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN i

KATA PENGANTAR ii

UCAPAN TERIMA KASIH iii

ABSTRAK vi

DAFTAR ISI vii DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Penelitian 1 B. Identifikasi Masalah 5 C. Perumusan Masalah 6 D. Tujuan Penelitian 6 E. Manfaat / Signifikansi Penelitian 7 F. Struktur Organisasi Skripsi 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 8 A. Konsep Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) 8 1.. Pengertian Diklat ... 8

2.. Tujuan Diklat 8 3.. Prinsip Diklat ... 10

4.. Landasan-landasan Diklat ... 11

5.. Manajemen Diklat ... 12

6.. Pendekatan Sistem Diklat ... 22

7.. Metode Diklat ... 23

B. Konsep Efektivitas 25


(20)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.. Prinsip dan Ukuran Efektivitas Penyelenggaraan 26 3.. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas 28

C. Konsep Outbound Training 29

1.. Pengertian Outbound 29

2.. Alasan Penggunaan Outbound 30

3.. Manfaat Outbound Training 30

4.. Kapasitas PLS dalam Outbound Training 31

D. Konsep Kinerja 31

1.. Pengertian Kinerja 31

2.. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja 32

3.. Penilaian Kinerja 32

E. Konsep Pendidikan Luar Sekolah 33

1.. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah 33

2.. Fungsi dan Ciri-Ciri Pendidikan Luar Sekolah 35

3.. Cakupan Pendidikan Luar Sekolah 37

BAB III METODE PENELITIAN 40

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 40

1. Lokasi Penelitian 40

2. Subjek Penelitian 40

B. Desain Pelatihan 41

1. Tahap Pra-Lapangan 41

2. Tahap Pekerjaan Lapangan 41

3. Tahap Analisis Data 42

4. Tahap Penulisan Laporan 42

C. Metode Penelitian 42

D. Definisi Operasional 44

1. Penyelenggaraan 44

2. Diklatsar 44


(21)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian 45

F. Teknik Pengumpulan Data 46

1. Observasi 46

2. Wawancara 47

3. Studi Dokumentasi 48

G. Uji Keabsahan Data 48

H. Analisis Data 49

1. Data Reduction (Reduksi Data) 49

2. Data Display (Penyajian Data) 49

3. Conclusion Drawing/verification 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 50

A. Gambaran Lokasi Penelitiann 50

1. Sejarah Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES)

Learning Center Bandung 50

2. Visi dan Misi Lembaga 52

B. Gambaran Umum Program Diklatsar Outbound Training 52

1. Latar Belakang 52

2. Tujuan Pelatihan 53

3. Strategi dan Metode Pelaksanaan Pelatihan 53

4. Waktu dan Tempat Pelatihan 54

5. Data Pengelola Program 54

6. Warga Belajar 55

7. Identitas Informan Penelitian 55

C. Deskripsi Hasil Penelitian 57

1. Proses Diklatsar Outbound Training di LP2ES 57

2. Hasil Diklatsar Outbound Training di LP2ES 61

3. Faktor-faktor yang Mendukung Keberhasilan Diklatsar Outbound Training


(22)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Pemanfaatan Hasil yang Diperoleh Pada Diklatsar Outbound Training oleh

Para Lulusan 66

D. Pembahasan Hasil Penelitian 68

1. Proses Diklatsar Outbound Training di LP2ES 68

2. Hasil Diklatsar Outbound Training di LP2ES 72 3. Faktor-faktor yang Mendukung Keberhasilan Diklatsar Outbound Training

di LP2ES 75

4. Pemanfaatan Hasil yang Diperoleh Pada Diklatsar Outbound Training oleh

Para Lulusan 76

BAB V KESIMPULAN 78

A. Kesimpulan 78

1. Proses Diklatsar Outbound Training di LP2ES 78 2. Hasil Diklatsar Outbound Training di LP2ES 79 3. Faktor-faktor yang Mendukung Keberhasilan Diklatsar Outbound Training

di LP2ES 80

4. Pemanfaatan Hasil yang Diperoleh Pada Diklatsar Outbound Training oleh

Para Lulusan 81

B. Saran 82

1. Karyawan 82

2. Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES) Learning

Center Bandung 82

3. Bagi Peneliti Selanjutnya 83


(23)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bandung yang diikuti oleh karyawan baru Bank BNI Syariah Jakarta. Tujuannya adalah untuk mengetahui 1) proses diklatsar outbond training di LP2ES, 2) yang diperoleh dari diklatsar outbond

training di LP2ES, 3) faktor mendukung keberhasilan diklatsar outbond training di LP2ES, dan 4)

bagaimana lulusan memanfaatkan hasil yang diperoleh pada diklatsar outbond training di LP2ES.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan berupa observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.Sumber data dalam penelitian ini adalah dua orang manager LP2ES, satu orang supervisor LP2ES, dan tiga orang peserta diklat.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah 1) proses diklatsar sudah berjalan sesuai apa yang dibutuhkan client dan apa yang sudah direncanakan bersama antara pihak penyelenggara dan client. 2) hasil yang diperoleh pada saat diklatsar sudah memuaskan penyelenggara, client serta para fasilitator. 3) faktor-faktor yang mendukung keberhasilan diklatsar ini antara lain: pendekatan yang dilakukan lebih kepada sisi spritual peserta, program yang ditawarkan merupakan kebutuhan pasar, juga memberi solusi yang berorientasi pada masalah yang dihadapi, narasumber yang dipakai pun adalah seseorang yang memang sudah ahli dalam bidangnya, serta kurikulum yang dipakai dirancang sendiri yang bersumber dari aa Gym. 4) lulusan sangat bisa memanfaatkan ilmu yang didapat karena materi-materi yang diberikan sudah disesuaikan dengan apa yang biasa dilakukan sehari-hari.

Kata Kunci: Outbound Training, Penyelenggaraan, Diklatsar, Lembaga

ABSTRAK

The main focus of this research is implementation of outbound training conducted by Islamic Economics Education and Training Institute (LP2ES) Learning Center Bandung, followed by new employees of Jakarta Islamic BNI Bank. The goal is to determine: 1) The process of outbond training in LP2ES, 2) The benefit of outbond training in LP2ES, 3) Supporting success factors of outbound training in LP2ES, and 4) How the graduates utilize obtained results in LP2ES.

This research uses descriptive analysis method with qualitative approach. This research uses data collection techniques such as observasion, interviews, and study documention. The sources of data in this study obtained from two LP2ES manager, one LP2ES supervisor, and

three participants of training.

The results show that 1) basic training process is going according to what the client needs and what has been planned jointly between the organizers and the client. 2) the obtained results during basic training have been satisfied the organizers, the client and the facilitator. 3) the factors that support this successful training are : spiritual approach to the participants, the offered program is what market needs, also provide solutions to the problems faced oriented, also used informants is someone who is already an expert in the field, as well as self-designed curriculum used is sourced from aa gym. 4) highly graduates can take advantage of the knowledge gained since the materials provided are tailored to what is usually done daily.


(24)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG


(25)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Indonesia kini menghadapi tantangan baru dalam memasuki era globalisasi, isu-isu kritis yang sering muncul adalah adanya keinginan untuk melakukan perbaikan di segala bidang termasuk pendidikan, karena pendidikan merupakan salah satu komponen supra sistem pembangunan yang dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas (Pujianti Fauziah, 2010). Sumber daya manusia yaitu potensi yang ada dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang serta berkelanjutan. Sumber daya manusia merupakan titik sentral untuk mencapai keunggulan daya saing individu, organisasi, perusahaan, dan bahkan bangsa di pentas global. Pengembangan sumber daya manusia sekarang ini sudah sangat dibutuhkan bahkan sudah menjadi keharusan bagi perusahaan atau pun organisasi untuk mengembangkan kemampuan para karyawannya.

Menurut catatan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Depdiknas. (Diakses tanggal 11/11/2013/tjiptosubroto.wordpress.com) [online] angka penganguran sarjana di Indonesia lebih dari 300.000 orang. Fenomena pengangguran sarjana merupakan kritik bagi perguruan tinggi dan sekolah negeri, karena ketidakmampuannya dalam menciptakan iklim pendidikan yang mendukung kemampuan wirausaha siswanya. Masalah sumber daya manusia inilah yang menyebabkan proses pembangunan yang berjalan selama ini kurang didukung oleh produktivitas tenaga kerja yang memadai. Itu sebabnya keberhasilan pembangunan yang selama 32 tahun dibanggakan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 7% hanya berasal dari pemanfaatan sumber daya alam intensif (hutan dan hasil tambang), arus modal asing berupa pinjaman dan investasi langsung. Dengan demikian, bukan berasal dari kemampuan manajerial dan produktivitas sumber daya manusia yang tinggi. Keterpurukan ekonomi


(26)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nasional yang berkepanjangan hingga kini merupakan bukti kegagalan pembangunan akibat dari rendahnya kualitas sumber daya manusia dalam menghadapi persaingan ekonomi global.

Pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan dalam kaitannya dengan upaya pengembangan sumber daya manusia perlu menjadi prioritas karena dengan kebutuhan yang sangat terasa sekarang ini pada penciptaan lapangan kerja, pengurangan penganguran, pengembangan sumber daya manusia, pada akhirnya dibutuhkan tenaga profesional yang mandiri, beretos kerja tinggi, dan produktif. Sekarang ini, perkembangan terbaru memandang sumber daya manusia bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi.

Upaya pengembangan sumber daya manusia bisa di dapatkan melalui layanan pendidikan, baik pendidikan secara formal di sekolah maupun secara informal di keluarga dan secara nonformal di masyarakat, dilaksanakan untuk mencapai maksud agar setiap peserta didik sebagai warga masyarakat Indonesia menjadi manusia yang utuh. Menurut Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1, pasal 1, ayat 1 (Diakses tanggal 12/11/2013/hukumonline.com) [online] menyatakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Sebagaimana juga dijelaskan pada undang-undang sisdiknas pasal 14 ayat 1 disebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Pendidikan nonformal sebagai pemenuh kebutuhan belajar masyarakat yang tidak di dapatkan di jalur pendidikan formal memiliki layanan pendidikan untuk membantu masyarakat memperoleh pendidikan di luar jalur formal guna meningkatkan kemampuan pesertanya.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa :


(27)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.

Sejalan dengan undang-undang yang dijelaskan diatas, pendidikan sepanjang hayat menegaskan bahwa saat manusia mengalami pendidikan adalah selama hidupnya atau sepanjang jaga yang bertujuan tidak sekedar hanya perubahan melainkan untuk tercapainya kepuasan setiap orang yang melakukannya. Sesuai dengan UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 pasal 26 menyatakan bahwa Satuan Pendidikan Nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan pendidikan sejenis. Layanan kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Menurut Simamora dalam Kamil (2010: 4) mengartikan pelatihan sebagai serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian-keahlian, pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan sikap seorang individu. Masih dalam Kamil (2010: 4) Goldstein dan gressner (1988) mengemukakan pula bahwa pelatihan sebagai usaha sistematis untuk menguasai keterampilan, peraturan, konsep ataupun cara berperilaku yang berdampak pada peningkatan kinerja. Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pelatihan merupakan serangkaian aktivitas yang sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman untuk perubahan sikap yang berdampak pada peningkatan kinerja.

Adapun menurut Marzuki (1992) dalam Kamil (2010: 11) ada tiga tujuan pokok yang harus dicapai dengan pelatihan, yaitu memenuhi kebutuhan organisasi, memperoleh pengertian dan pemahaman yang lengkap tentang pekerjaan dengan standar dan kecepatan yang telah ditetapkan dan dalam keadaan yang normal serta aman, dan membantu para pemimpin organisasi dalam melaksanakan tugasnya. Pelatihan berdampak luas terhadap pengolahan sumber daya manusia karena adanya pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan


(28)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lebih menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik bagi karyawan maupun bagi perusahaan. Tak jarang perusahaan harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk membuat sumber daya manusia perusahaannya agar lebih baik, maka dari itu dibutuhkan manajerial yang baik dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Kemampuan intelektual memang penting untuk mencapai tujuan tertentu, dalam hal ini perusahaan, namun kemampuan intelektual saja tidak cukup karena setiap manusia memerlukan interaksi dengan lingkungan yang baru yang akan ditempati. Dengan melakukan tahap pelatihan, seorang karyawan akan memiliki tingkat pemahaman yang lebih nyata, dengan pemahaman tersebut, ia akan mampu bekerja optimal, mampu menciptakan sistem kerja strategis, dapat bekerja sama secara solid, memiliki semangat kerja tinggi, sehingga dapat memberikan hasil maksimal terhadap perusahaan.

Dalam sebuah pelatihan tentu diperlukan manajemen atau pengelolaan yang baik agar pelatihan yang diselenggarakan berjalan dengan apa yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Dimana fungsi manajemen yang paling utama yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Perencanaan pada dasarnya menentukan kegiatan yang hendak dilakukan pada masa depan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur berbagai sumber daya agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Pada fungsi pelaksanaan lebih kepada realisasi dari apa yang sudah direncanakan. Sedangkan pada fungsi evaluasi lebih kepada proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan. Pada fungsi inilah ketercapaian/ keefektivitasan suatu pelatihan bisa dilihat, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pada dasarnya efektivitas dapat diartikan tingkat ketercapaian suatu tujuan, seperti yang dikemukakan pula oleh Chester I. Bernard yang mengemukakan bahwa: “Jika tujuan tertentu yang diinginkan telah tercapai, maka kita akan mengatakan bahwa tindakan itu efektif”.

LP2ES (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah) sebagai lembaga pelatihan mempunyai program bagaimana membentuk pribadi-pribadi baru yang tangguh yang memiliki kemampuan memimpin yang baik sekaligus mempunyai karakter positif. Semakin meningkatnya kebutuhan akan


(29)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembentukan kinerja karyawan yang baik membuat beberapa perusahaan negeri maupun swasta bekerja sama dengan LP2ES untuk membantu para karyawan baru perusahaan-perusahaan tersebut agar memiliki pribadi yang baik dengan pendekatan spriritual yang nantinya diharapkan para karyawan tersebut memiliki etos kerja yang baik dan kinerja yang optimal. Kekhasan yang dimiliki LP2ES dalam pembentukan karakter BAKU (baik dan kuat) dengan pendekatan spiritual untuk membentuk para karyawan baru yang lebih memiliki etos kerja yang tinggi bagi perusahaannya dengan nilai-nilai spiritual yang baik sehingga bila telah mengikuti pelatihan tersebut diharapkan para peserta bersedia atau mampu menerima ditempatkan dimana saja dengan hati yang lapang dan tulus ikhlas sesuai kemampuan dan penilaian hasil pelatihan tersebut.

Peneliti mengambil fokus pada kegiatan outbound training yang diikuti Bank BNI Syariah Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari, dimana dua hari berupa pembekalan materi dan dua hari kegiatan yang dilakukan di alam dengan permainan-permainan atraktif sebagai media penerapan dari materi yang disampaikan sebelumnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari proses penyelenggaraan dari awal sampai akhir, terdapat perubahan perilaku dari para peserta yang lebih menonjol dari sisi spiritualnya sehingga antara peserta lebih solid dan saling menghargai satu sama lainnya, juga tumbuhnya rasa kebersamaan antar peserta sehingga terjalin keharmonisan dalam bekerja. Kondisi tersebut mendorong penulis untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai “Penyelenggaraan Diklatsar Outbound Training Pada Karyawan Bank BNI Syariah di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES) Learning Center Bandung”.

B. Identifikasi Masalah

Perlunya ditetapkan identifikasi masalah terlebih dahulu adalah untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti. Berdasarkan hal tersebut maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Kegiatan pelatihan yang dilakukan cenderung hanya memfokuskan diri pada aspek akademik sehingga aspek spiritual peserta kurang menjadi perhatian, maka dibutuhkan keseimbangan antara aspek akademik juga aspek spiritual.


(30)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kurikulum pelatihan yang biasa digunakan merupakan kurikulum yang dibuat sendiri oleh lembaga sesuai dengan kondisi peserta serta kebutuhan peserta. 3. Pendidikan dan pelatihan dasar yang dilakukan mengacu pada sistem semi

militer, sehingga perubahan yang terjadi bisa lebih dirasakan langsung oleh peserta.

4. Tindak lanjut dari hasil sebuah pelatihan bisa diukur tingkat keberhasilannya. 5. Keharmonisasian yang terjadi dalam bekerja tidak terlepas dari kegiatan

outbound yang dilakukan bersama sehingga diantara satu dengan yang lain peserta memiliki keakraban dan memiliki rasa kebersamaan.

C. Perumusan Masalah

Dari paparan identifikasi masalah diatas, penulis membatasi permasalahan penelitian terkait dengan penyelenggaraan pelatihan yang dilakukan, yang mengambil fokus pada kegiatan outbond training yang diikuti oleh Bank BNI Syariah Jakarta. Maka dari itu penulis merumuskan penelitian bagaimana penyelenggaraan diklatsar outbound training di LP2ES ke dalam beberapa bentuk pertanyaan menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

a. Bagaimana proses diklatsar outbond training di LP2ES? b. Bagaimana hasil dari diklatsar outbond training di LP2ES?

c. Faktor-faktor apa saja yang mendukung keberhasilan diklatsar outbond training di LP2ES?

d. Bagimanakah lulusan memanfaatkan hasil yang diperoleh pada diklatsar outbond training di LP2ES?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dapat diarahkan untuk mencapai sasaran dan target yang ingin dicapai. Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui:

a. Bagaimana proses diklatsar outbond training di LP2ES. b. Bagaimana hasil dari diklatsar outbond training di LP2ES.

c. Faktor-faktor apa saja yang mendukung keberhasilan diklatsar outbond training di LP2ES.

d. Bagaimanakah lulusan memanfaatkan hasil yang diperoleh pada diklatsar outbond training di LP2ES.


(31)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Manfaat / Signifikansi Penelitian

Dari penelitian ini, peneliti mengharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Secara konseptual, pelatihan ini dapat bermanfaat bagi pengembangan konsep pengelola pelatihan mengenai efektivitas fungsi manajemen pelatihan dalam penyelenggaraan pelatihan.

2. Secara praktis bagi penyelenggara pelatihan, temuan ini dapat dijadikan bahan referensi dan informasi untuk pengembangan penerapan fungsi-fungsi manajemen pelatihan yang dilakukan pada lembaga pelatihan.

3. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk penguatan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan dalam mengaplikasian teori dan inovasi manajemen pelatihan di lembaga pelatihan.

4. Sebagai bahan referensi bila ada pihak yang ingin lebih lanjut meneliti pada bidang yang sama.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Merujuk pada pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung (2013: 6) sebagai berikut:

BAB 1: Pendahuluan, membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi.

BAB 2:Kajian Pustaka, mencakup konsep Diklat (Pendidikan dan Pelatihan), konsep efektivitas, konsep outbound training, dan konsep Pendidikan Luar Sekolah.

BAB 3:Metode Penelitian, membahas mengenai lokasi dan subjek penelitian, desain pelatihan, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

BAB 4:Hasil Penelitian dan Pembahasan, meliputi gambaran lokasi penelitian, gambaran umum program outbound training, deskripsi hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.


(32)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 5:Kesimpulan dan Saran, membahas tentang kesimpulan dan beberapa saran.


(33)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40 BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES) Learning Center Bandung, yang berlokasi di Jalan Geger Kalong Girang Baru No 4 Bandung 40154. Lokasi ini dipilih karena LP2ES sebagai lembaga pelatihan yang menggunakan pendekatan spiritual yang merupakan bagian dari pendidikan nonformal. Hal ini juga yang melatar belakangi Bank BNI Syariah Jakarta untuk bekerja sama dalam upaya peningkatan sumber daya manusia perusahaannya.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sesuatu yang terkait dengan hal yang akan diteliti. Dalam penelitian, subjek penelitian berperan sangat penting karena dari situ lah data tentang penelitian akan diamati. Arikunto (2000: 116) mengemukakan subjek penelitian adalah benda, hal, atau orang dan tempat dimana data untuk variabel penelitian melekat dan yang dipermasalahkan dalam penelitian. Subjek penelitian dinamakan narasumber, partisipan atau informan dalam penelitian. Pada umumnya penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari dalam Sugiyono (2010: 298).

Penentuan subjek dalam penelitian ini berdasarkan purposive sample yang bertujuan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu pemilihan subjek penelitian dimaksudkan pada maksud tertentu dan pemilihan informan yang diambil oleh peneliti dengan alasan bahwa informan tersebut dianggap dapat dipercaya oleh peneliti dengan maksud menggali serta mendapatkan informasi data yang


(34)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diperlukan untuk menemukan jawaban penelitian mengenai penyelenggaraan outbound training yang dilakukan oleh Bank BNI Syariah Jakarta.

Dalam penelitian ini sumber data berasal dari dua orang manager LP2ES, satu orang supervisor LP2ES, dan tiga orang peserta yang menikuti diklatsar ini.

B.Desain Pelatihan

Desain pelatihan disini adalah rancangan peneliti dari awal sampai akhir penelitian, yaitu memberikan gambaran mengenai tahap perancangan penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan data, analisis data hingga penulisan laporan penelitian. Moleong (2013, 127) mengemukakan ada empat yang harus dilakukan oleh peneliti dalam menjawab pertanyaan penelitian, yaitu:

1. Tahap Pra-Lapangan

Tahap pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan observasi langsung ke lokasi penelitian yang berlokasi di Jalan Geger Kalong Girang Baru No 4 Bandung 40154. Hal tersebut dilakukan peneliti dikarenakan agar memperoleh gambaran mengenai pokok permasalahan yang ada di lokasi, yang akan dijadikan lokasi penelitian. Selanjutnya peneliti melakukan perizinan kepada pihak-pihak terkait mulai dari instansi lembaga pendidikan yang sedang ditempuh, kemudian pihak lembaga yaitu Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES) Learning Center Bandung dan manajer program lembaga, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dilakukannya penelitian ini. Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan manajer program, setelah itu peneliti mengkaji dan menganalisis apakah fokus permasalahan yang di dapatkan dari hasil wawancara berkaitan dengan disiplin ilmu yang peneliti kaji atau tidak. 2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Pada tahap ini, peneliti berusaha meninmbang dan memilih data yang akan dijadikan fokus masalah penelitian, serta pemilihan narasumber dan metode pada penelitian ini. Apa saja yang dilakukan oleh peneliti, siapa yang akan dijadikan sumber penelitian, dan siapa saja yang akan dijadikan narasumber. Setelah peneliti menemukan subjek penelitian, pada tahap pelaksanaan lapangan ini maka


(35)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti menyusun instrumen penelitian, kemudian mengumpulkan data yang ada di lapangan, serta membuat penyimpulan hasil data yang diperoleh dari lapangan. 3. Tahap Analisis Data

Pada tahap analisis data, peneliti menganalisis hasil data dan informasi yang ada di lapangan, karena tahap ini merupakan tahap yang menentukan dalam mencari jawaban atas permasalahan penelitian. Model yang dipakai dalam teknik analisis data disini adalah metode analisis deskriptif, metode yang digunakan dalam usaha mencari dan mengumpulkan data, menyusun, menggunakan serta menafsirkan data yang sudah ada untuk menguraikan secara lengkap, teratur dan teliti terhadap suatu objek penelitian. Kegiatan analisis data ini dimulai dengan mengumpulkan data dan informasi yang dihasilkan dari wawancara, observasi, pengamatan, dokumen resmi. Kemudian data yang terkumpul diolah sesuai dengan kaidah relevansi pengolahan data dalam penelitian kualitatif.

4. Tahap Penulisan Laporan

Pada tahap penulisan laporan ini, peneliti menyajikan keseluruhan tahapan kegiatan selama penelitian. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data yang telah terkumpul selama proses penelitian berlangsung. Analisis data dilakukan secata terus menerus selama proses penelitian sampai pada data dan informasi yang diperlukan terkumpul. Pengolahan data berupa laporan awal atas perbandingan laporan data empirik dengan teoritik, dan pengolahan data terakhir dilakukan setelah data yang dikumpulkan telah lengkap dan terkumpul. Tahap penulisan laporan merupakan tahap akhir penyusunan hasil penelitian. Setelah itu peneliti berkonsultasi dengan pembimbing dan disetujui untuk diujikan. Kemudian laporan penelitian disajikan sesuai dengan outline yang berlaku di lingkungan universitas.

C.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut Sugiono (2008: 1) pendekatan penelitian kualitatif adalah pendekatan penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data


(36)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Sejalan dengan itu, Moleong (2013: 6) mengungkapkan bahwa:

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Secara harfiah metode (method) berarti cara. Selain itu, metode atau metodik berasal dari bahasa Greeka, metha, (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), jadi metode bisa berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Metode penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, menurut Mardalis (1999) metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini. Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis, dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain metode penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini, dan melihat kaitan antara variabel-veriabel yang ada. Karena masalah yang diteliti merupakan masalah yang sedang terjadi dan ada saat ini.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif karena peneliti ingin mengetahui dan memahami bagaimana penyelenggaraan diklatsar outbound training di LP2ES Learning Center Bandung.


(37)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D.Definisi Operasional

1. Penyelenggaraan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia penyelenggaraan diartikan sebagai proses, cara, perbuatan menyelenggarkan. Dalam penelitian ini, penyelenggaraan disini dimaksudkan adalah proses terjadinya diklatsar outbound training yang dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.

2. Diklatsar

Diklatsar (Pendidikan dan Pelatihan Dasar) adalah sebuah kegiatan yang biasa dilakukan untuk karyawan/ anggota baru sebuah perusahaan atau organisasi. Diklatsar ini dilakukan untuk memperkenalkan perusahaan atau organisasi yang akan dijalankan sebagai dasar pengetahuan bagi para karyawan baru.diklatsar ini dilaksanakan perusahaan atau organisasi untuk mempersiapkan sumber daya manusianya agar memiliki etos kerja yang tinggi yang nantinya berdampak pada kinerja yang baik dan terjadinya keharmonisan dalam bekerja.

3. Outbound Training

Outbound Training adalah kegiatan luar ruangan yang tujuannya untuk relaks dan santai, dengan rangkaian petualangan atau permainan yang relatif ringan dalam Sutanta (2010: 8). Sedangkan istilah outbound yang sering digunakan merupakan kegiatan luar ruangan yang ekstrem (di luar batas kewajaran). Dalam outbound, petualangan yang disodorkan adalah petualangan yang memiliki tingkat kesulitan tertentu sehingga mampu memacu adrenalin.

E.Instrumen Penelitian

Sugiyono (2013: 305) dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan. Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya.


(38)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian kualitatif segala sesuatu yang akan dicari dari objek penelitian belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, hasil yang diharapkan semuanya belum jelas. Rancangan penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki objek penelitian. Selain itu, dalam memandang realitas penelitian kualitatif berasumsi bahwa realitas itu bersifat holistik (menyeluruh), dinamis, tidak dapat dipisah-pisahkan ke dalam variabel-variabel penelitian. Kalaupun dapat dipisah-pisahkan, variabelnya akan banyak sekali. Dengan demikian, dalam penelitian kualitatif ini belum dapat dikembangkan instrumen penelitian sebelum masalah yang diteliti jelas sama sekali. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif “the researcher is the key instrumen”. Jadi peneliti adalah merupakan instrumen kunci dalam penelitian kualitatif. Nasution (1988) menyatakan:

“Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya”.

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Peneliti akan terjun ke lapangan sendiri, baik pada grand tour question, tahap focused and selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2013: 308) mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data


(39)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data berguna untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data dan teknik pemgumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta wawancara yang mendalam dan juga dokumentasi. Dalam penelitian ini, digunakan empat teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan triangulasi.

1. Observasi

Dalam Sugiyono (2013: 310), Nasution (1988) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas. Marshall (1995) menyatakan bahwa melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.

Sanafiah Faisal (1990) mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi (participant observation), observasi yang secara terang-terangan dan tersamar (overt observation and covert observation), dan observasi yang tak berstruktur (unstructured observation). Observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi tak berstruktur, karena pada mulanya peneliti belum jelas mengambil fokus penelitiannya. Setelah melakukan observasi awal, fokus penelitian mulai berkembang selama observasi berlangsung.

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Esterberg dalam Sugiyono (2013: 317) menyatakn bahwa wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan


(40)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Sedangkan Kartini Kartono (1986:171) mendifinisikan wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu, ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik. Dari dua definisi diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa wawancara adalah proses tanya jawab antara dua orang atau lebih yang bertukar informasi yang diarahkan pada permasalahan tertentu.

Dalam Sugiyono (2013: 319) Esterberg mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu: (1) Wawancara terstruktur, digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Dalam melakukan wawancara terstruktur, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. (2) Wawancara semiterstruktur, dalam pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan wawancara terstruktur, tujuannya untuk menemukan masalah secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara dimintai pendapat dan ide-idenya. (3) Wawancara tak berstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

Wawancara yang dilakukan peneliti yaitu wawancara tak berstruktur, karena peneliti hanya menggunakan pedoman wawancara berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan, tujuannya agar peneliti menemukan permasalahan lebih terbuka sehingga lebih mendengarkan apa yang diceritakan informan.

3. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akan


(41)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lebih kredibel atau dapat dipercaya bila didukung oleh sejarah pribadi kehidupan di masa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat, dan autobiografi.

Dalam penelitian ini, peneliti menghimpun berbagai dokumen yang terkait dengan fokus penelitian yang akan peneliti teliti.

G.Uji Keabsahan Data 1. Uji Kredibilitas

Dalam uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif ada empat jenis pengujian keabsahan data, dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik uji keabsahan data triangulasi, teknik ini bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Susan Stainback dalam Sugiyono (2013: 330) menyatakan bahwa tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.

Triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari suatu objek penelitian dibandingkan dengan subjek penelitian lainnya yaitu menggabungkah hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi manajer program, supervisor, dan lulusan pelatihan mengenai penyelenggaraan diklatsar outbound training yang dilakukan Bank BNI Syariah Jakarta.

H.Analisis Data

Bogdan dalam Sugiyono (2013: 334) menyatakan bahwa analisi data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilaukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan


(42)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Langkah-langkah analisis data yang dikemukakan Sugiyono (2013: 338) adalah sebagai berikut:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data diperoleh dari data yang terjadi di lapangan yang jumlahnya cukup banyak. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. 2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mennyajikan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan atar kategori, flowchart dan sejenisnya. Penyajian data yang sering digunakan pada penelitian kualitatif adalah dalam bentuk catatan lapangan. Dengan menyajikan data, maka akan lebih memudahkan untuk memahami apa yang terjadi.

3. Conclusion Drawing/ verification

Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif bersifat sementara, dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif, mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak.


(43)

78

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

Kesimpulan dan Saran

Dalam bab ini peneliti akan mengemukakan kesimpulan dan saran berdasarkan temuan hasil penelitian dari uraian bab sebelumnya mengenai masalah yang

diteliti yaitu: “Penyelenggaraan Diklatsar Outbound Training di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES) Learning Center Bandung.” A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan yang tertuang dalam bab IV, peneliti akan menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut.

1. Proses Diklatsar Outbound Training di LP2ES

Proses diklatsar yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu: tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Perencanaan yang dilakukan berupa negosiasi yang berkelanjutan antara LP2ES dengan client. Kebutuhan peserta, tujuan yang ingin dicapai client, masalah yang terjadi, dan solusi yang dilakukan merupakan bekal awal dibuatkannya diklatsar ini. Dengan tujuan untuk membentuk karakter para karyawan baru agar bersedia di tempatkan dimana saja dibuatkan lah kegiatan pelatihan yang bisa melatih fisik juga mental para pesertanya agar terjadi keharmonisan dalam bekerja. Outbound merupakan salah satu metode yang dipakai dalam kegiatan diklatsar ini karena dengan oubound bisa dinilai bagaimana bersikap bila dihadapkan dengan sebuah tantangan. Selain itu juga outbound merupakan ajang refresing bagi para peserta.

Pada pelaksanaannya, diklatsar ini diikuti oleh 40 orang karyawan baru Bank BNI Syariah yang dilakukan selama empat hari, dimana dua hari berupa pemberian materi, dan dua hari berupa praktek dilapangan. Pada saat pemberian materi dilakukan di lingkungan Daarut Tauhid itu sendiri, dan saat praktek lapangan atau outbound dilakukan di daerah Pangalengan. Pada pelaksanaannya pun dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu: 1) Tahapan karakter dasar, 2) Tahapan aplikasi/penguatan, dan 3) Tahapan tindakan pribadi. Pada tahapan karakter dasar,


(44)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dibagi menjadi dua bagian materi yaitu pertama karakter kuat dan kedua karakter baik. Tahapan yang kedua yaitu tahapan aplikasi/ penguatan, tahapan ini adalah gabungan dari ilmu yang di dapat tentang karakter kuat dan karakter baik yang dilakukan berupa outbound yang dilaksanakan di alam terbuka. Ketiga yaitu tahapan tindakan pribadi, pada tahapan ini peserta diberi sebuah angket untuk membuat komitmen atau perencanaan goal setting, selain itu juga tentang tanggapan individu tentang kegiatan apa yang akan dilakukan setelah mendapat pelajaran dari diklatsar outbound training yang sudah dilakukan ini.

Evaluasi yang dilakukan yaitu berupa penilaian dari fasilitator kepada peserta, peserta terhadap penyelenggaraan dan fasilitator, juga evaluasi rutin yang dilakukan pada saat materi selesai disampaikan dan permainan-permainan yang sudah dilakukan. Dari hasil tersebut terlihat bahwa para peserta sangat puas dengan rangkaian kegiatan yang dilakukan selama empat hari tersebut, fasilitator pun merasakan hal sama karena peserta bisa menangkap materi-materi yang sudah disampaikan sehingga diharapkan ilmu yang didapatkan bisa dipakai pada kegiatannya sehari-hari. Satu yang kurang dari LP2ES ini adalah evaluasi jangka panjang yang belum bisa dilakukan pada setiap pelatihan.

2. Hasil Diklatsar Outbound Training di LP2ES

Hasil dari diklatsar ini dikategorikan ke dalam tiga aspek, yaitu: aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Pada aspek kognitif diketahui bahwa materi atau ilmu pengetahuan yang diberikan sudah berdasarkan apa yang dibutuhkan peserta dan apa yang diinginkan oleh client. Terlihat dari kepuasan peserta dengan materi yang disampaikan, juga menurut para informan dari peserta semua materi bisa diaplikasikan dalam dunia kerja mereka. Pada aspek afektif peneliti melihat bahwa sikap kebersamaan lah yang paling menonjol setelah diklatsar itu dilakukan. terkait tujuan yang ingin dicapai dengan dilakukannya pelatihan ini dari segi penempatan kerja, diketahui bahwa perusahaan yang menentukan penempatan kerja karyawannya, walaupun peserta diberi kesempatan untuk mereverensikan lokasi yang diinginkan tetapi tetap perusahaan lah yang memutuskan. Para peserta pun senang dan bisa menerima dengan penempatan


(45)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kerja yang mereka dapatkan, dengan bekal yang diberikan pada saat latihan mereka sudah siap bila ditempatkan dimana saja.

Pada aspek psikomotor atau keahlian yang dimiliki para peserta ternyata dari berbagai materi dan permainan-permainan yang disampaikan selama diklatsar belum seluruhnya bisa mencakup keterampilan dasar yang dimiliki para peserta diklatsar, tetapi sudah bisa membantu memfasilitasi dan memberi motivasi para peserta agar bisa melakukan sesuatu hal yang berguna bagi lingkungan sekitarnya. Dilihat dari tujuan utama diadakannya diklatsar ini adalah untuk pembentukan karakter bagi para karyawan baru agar mereka bersedia di tempatkan dimana saja dengan usaha yang dilakukan berupa mengikutsertakan para karyawan baru untuk mengikuti diklatsar sudah tercapai, sehingga peneliti menyimpulkan bahwa diklatsar outbound training yang diikuti Bank BNI Syariah Jakarta di LP2ES Learning Center Bandung ini sudah efektif.

3. Faktor Yang Mendukung Keberhasilan Diklatsar Outbound Training di LP2ES

Dari hasil penelitian yang dilakukan ada beberapa faktor yang mendukung keberhasilan dari diklatsar ini, diantaranya:

1) Pelatihan yang dilakukan di LP2ES ini berupa pendekatan dari sisi spritualnya yang lebih ditonjolkan.

2) Program yang ditawarkan merupakan kebutuhan pasar sehingga banyak perusahaan yang tertarik bekerja sama dengan LP2ES. Maksud dari kebutuhan pasar disni adalah kebutuhan yang diinginkan client untuk mencapai tujuan yang akan diraih.

3) Tidak hanya menawarkan apa yang dibutuhkannya saja, tetapi lembaga ini juga semaksimal mungkin menawarkan solusi yang berorientasi kepada masalah yang dihadapi.

4) Dalam hal kurikulum, yang dipakai pada lembaga ini adalah kurikulum yang dibuat sendiri yang bersumber dari aa Gym (K.H Abdullah Gymnasiar) sehingga lembaga yang sejenis dengan LP2ES tidak memilikinya.

5) Selain kurikulum yang dipakai peran narasumber sangat penting, narasumber yang dipakai yaitu orang yang sudah sangat menguasai materi dan berpengalaman


(46)

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan apa yang akan disampaikan sesuai materi agar para peserta lebih mudah untuk menangkap isi materi tersebut.

Dari keunggulan yang dimiliki oleh LP2ES ini memberikan peluang juga untuk bisa lebih banyak membangun kerjasama dengan perusahaan lain. Peluang tersebut adalah:

1) Bila pelatihan yang dilakukan berhasil otomatis client akan memberitahu dan mempromosikan kepada rekan atau bahkan perusahaan lain untuk bekerja sama juga dengan lembaga ini.

2) Dengan kepuasan client yang pernah mengikuti pelatihan disini membuat perusahaan tersebut meminta bantuan kembali untuk dibuatkan pelatihan-pelatihan yang lain disini.

4. Bagaimana Lulusan Memanfaatkan Hasil Yang Diperoleh Pada Diklatsar

Outbound Training di LP2ES

Memanfaatkan hasil yang diperoleh merupakan hal penting dari diadakannya kegiatan pelatihan. Dengan memanfaatkan hasil tersebut dapat terlihat bahwa penyelenggara sudah berhasil membuatkan rangkaian kegiatan yang tepat dan bermanfaat bagi para pesertanya. Pada segi kerja sama antara satu dengan yang lain karyawan saling berkolerasi dan saling membutuhkan dan saling mengerti satu sama lain sehingga memudahkan dalam membuat partner kerja.

Dalam hal kinerja, memiliki visi dan misi yang jelas dalam bekerja kedepannya juga dorongan untuk selalu berprestasi lagi kedepannya ditambah suasana kerja yang nyaman dan rekan kerja yang solid membuat kinerja para karyawannya semakin meningkat. Dalam hal sikap, peserta lebih merasa terarah dalam pekerjaannya, lebih memiliki etos kerja yang tinggi, dan merasa bisa lebih mengontrol dirinya sendiri serta bisa memotivasi dirinya sendiri dan rekan kerjanya.

Dari segi perilaku, dengan memandang positif masalah yang terjadi juga positif dalam menyikapi pekerjaan apapun bentuknya seberat apapun masalah dan pekerjaan yang ada bisa terasa ringan. Peningkatan kinerja para karyawan yang selalu ingin berprestasi terlihat dengan potensi yang semakin meningkat dengan


(1)

kerja yang mereka dapatkan, dengan bekal yang diberikan pada saat latihan mereka sudah siap bila ditempatkan dimana saja.

Pada aspek psikomotor atau keahlian yang dimiliki para peserta ternyata dari berbagai materi dan permainan-permainan yang disampaikan selama diklatsar belum seluruhnya bisa mencakup keterampilan dasar yang dimiliki para peserta diklatsar, tetapi sudah bisa membantu memfasilitasi dan memberi motivasi para peserta agar bisa melakukan sesuatu hal yang berguna bagi lingkungan sekitarnya. Dilihat dari tujuan utama diadakannya diklatsar ini adalah untuk pembentukan karakter bagi para karyawan baru agar mereka bersedia di tempatkan dimana saja dengan usaha yang dilakukan berupa mengikutsertakan para karyawan baru untuk mengikuti diklatsar sudah tercapai, sehingga peneliti menyimpulkan bahwa diklatsar outbound training yang diikuti Bank BNI Syariah Jakarta di LP2ES Learning Center Bandung ini sudah efektif.

3. Faktor Yang Mendukung Keberhasilan Diklatsar Outbound Training di LP2ES

Dari hasil penelitian yang dilakukan ada beberapa faktor yang mendukung keberhasilan dari diklatsar ini, diantaranya:

1) Pelatihan yang dilakukan di LP2ES ini berupa pendekatan dari sisi spritualnya yang lebih ditonjolkan.

2) Program yang ditawarkan merupakan kebutuhan pasar sehingga banyak perusahaan yang tertarik bekerja sama dengan LP2ES. Maksud dari kebutuhan pasar disni adalah kebutuhan yang diinginkan client untuk mencapai tujuan yang akan diraih.

3) Tidak hanya menawarkan apa yang dibutuhkannya saja, tetapi lembaga ini juga semaksimal mungkin menawarkan solusi yang berorientasi kepada masalah yang dihadapi.

4) Dalam hal kurikulum, yang dipakai pada lembaga ini adalah kurikulum yang dibuat sendiri yang bersumber dari aa Gym (K.H Abdullah Gymnasiar) sehingga lembaga yang sejenis dengan LP2ES tidak memilikinya.


(2)

81

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan apa yang akan disampaikan sesuai materi agar para peserta lebih mudah untuk menangkap isi materi tersebut.

Dari keunggulan yang dimiliki oleh LP2ES ini memberikan peluang juga untuk bisa lebih banyak membangun kerjasama dengan perusahaan lain. Peluang tersebut adalah:

1) Bila pelatihan yang dilakukan berhasil otomatis client akan memberitahu dan mempromosikan kepada rekan atau bahkan perusahaan lain untuk bekerja sama juga dengan lembaga ini.

2) Dengan kepuasan client yang pernah mengikuti pelatihan disini membuat perusahaan tersebut meminta bantuan kembali untuk dibuatkan pelatihan-pelatihan yang lain disini.

4. Bagaimana Lulusan Memanfaatkan Hasil Yang Diperoleh Pada Diklatsar

Outbound Training di LP2ES

Memanfaatkan hasil yang diperoleh merupakan hal penting dari diadakannya kegiatan pelatihan. Dengan memanfaatkan hasil tersebut dapat terlihat bahwa penyelenggara sudah berhasil membuatkan rangkaian kegiatan yang tepat dan bermanfaat bagi para pesertanya. Pada segi kerja sama antara satu dengan yang lain karyawan saling berkolerasi dan saling membutuhkan dan saling mengerti satu sama lain sehingga memudahkan dalam membuat partner kerja.

Dalam hal kinerja, memiliki visi dan misi yang jelas dalam bekerja kedepannya juga dorongan untuk selalu berprestasi lagi kedepannya ditambah suasana kerja yang nyaman dan rekan kerja yang solid membuat kinerja para karyawannya semakin meningkat. Dalam hal sikap, peserta lebih merasa terarah dalam pekerjaannya, lebih memiliki etos kerja yang tinggi, dan merasa bisa lebih mengontrol dirinya sendiri serta bisa memotivasi dirinya sendiri dan rekan kerjanya.

Dari segi perilaku, dengan memandang positif masalah yang terjadi juga positif dalam menyikapi pekerjaan apapun bentuknya seberat apapun masalah dan pekerjaan yang ada bisa terasa ringan. Peningkatan kinerja para karyawan yang selalu ingin berprestasi terlihat dengan potensi yang semakin meningkat dengan


(3)

materi-materi baru yang di dapatkan serta pengalaman pada saat permainan-permainan dilakukan membuat kinerja para karyawan juga semakin baik.

B.Saran

Terkait dengan hasil yang diperoleh peneliti, diajukan rekomendasi bagi para pihak yang terkait, diantaranya:

1. Karyawan

Sumber daya manusia merupakan titik sentral untuk mencapai keunggulan daya saing individu, organisasi, perusahaan, dan bahkan bangsa. Dalam hal ini karyawan lah yang memegang peran penting untuk mencapai kesuksesan sebuah perusahaan. Dengan pembentukan karakter para karyawan yang baik akan mampu menghasilkan pekerjaan yang optimal, mampu menciptakan sistem kerja strategis, dapat bekerja sama secara solid, memiliki semangat kerja tinggi, sehingga dapat memberikan hasil maksimal terhadap perusahaan. Maka dari itu, diharapkan setelah mengikuti diklatsar outbound training di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES) ini bisa menghasilkan para karyawan yang memiliki etos kerja yang tinggi dan bila mana perusahaan menugaskan para karyawannya di berbagai cabang di seluruh Indonesia mereka sudah siap untuk di tempatkan dimana pun.

2. Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES) Learning

Center Bandung

Diharapkan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES) ini bisa lebih banyak menjaring mitra dengan perusahaan-perusahaan yang baru lagi, tidak hanya mengandalkan perusahaan yang sudah pernah mengikuti pelatihan disitu untuk bekerja sama kembali. Dalam hal penyelenggaraannya diharapkan LP2ES bisa melakukan evaluasi jangka panjang untuk setiap pelatihan yang dilaksanakan disana. Disamping itu juga peneliti berharap metode yang disampaikan saat pembelajaran bisa lebih variatif agar para peserta tidak mudah jenuh dengan kegiatan yang dilakukan.


(4)

83

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagi para peneliti yang ingin mengkaji tentang penyelenggaraan di suatu pelatihan semoga hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai referensi dan acuan tentang apa yang akan diteliti. Selanjutnya juga peneliti berharap agar temuan ini bisa lebih mengkaji potensi bagi para peneliti selanjutnya untuk meneliti di lembaga pelatihan lainnya tentang penyelenggaraan yang dilakukan. Lebih jauh peneliti berharap agar peneliti selanjutnya bisa menjadi ahli dalam hal penyelenggaraan pelatihan.


(5)

84

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Abdulhak, I. (2000). Metodologi Pembelajaran Orang Dewasa. Bandung: Andira Anchok, D. (2003). Outbound Management Training. Yogyakarta: UII Press. Arikunto, S. (2009). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Sinar Grafika Offset. Ayi Olim. (2013). Modul Teori dan Praktek Pembelajaran Orang Dewasa.

Bandung: Tidak Diterbitkan.

Ayi Olim. (2013). Modul Manajemen Pendidikan Orang Dewasa (POD). Bandung: Tidak Diterbitkan.

Gintings, A. (2011). Esensi Praktis Manajemen Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: Humaniora.

IKAPI. (2009). Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Fokusmedia.

Kamil, M. (2009). Pendidikan Nonformal. Bandung: Alfabeta.

Kamil, M. (2010). Model Pendidikan dan Pelatihan (Konsep dan Aplikasi). Bandung: Alfabeta.

Kartika, I.A.F. (2011). Mengelola Pelatihan Partisipatif. Bandung: Alfabeta. Moleong, L.J. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:

Rosda.

Riani, L.A. (2011). Budaya Organisasi. Yogyakarta: GRAHA ILMU. Sudjana, D. (2001). Pendidikan Luar sekolah. Bandung: Falah Production.


(6)

85

Adyasani Sya’bani Putri, 2014

PENYELENGGARAAN DIKLATSAR OUTBOND TRAINING PADA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN EKONOMI SYARIAH (LP2ES) LEARNING CENTER BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana, D. (2010). Manajemen Program Pendidikan untuk Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Falah Production.

Sugiyono. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta.

Sutanta, A. (2010). Outbound Profesional. Yogyakarta: ANDI OFFSET. Sunaryo Kartadinata. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung. Internet:

Agrihayati. (2010). Pendekatan Sistem Diklat. In Google online [online] tersedia: http://agrihayati.blogspot.com/[9 Desember 2013]

KBBI. (2011). Pengertian Efektivitas. In Google online [online] tersedia: http://kbbi.web.id/efektivitas/[12 Desember 2013]

Subroto. (2011). Angka Pengangguran di Indonesia. In Google online [online] tersedia:http://tjiptosubroto.wordpress.com/[8Agustus 2013]

UU RI. (2003). Sistem Pendidikan Nasional. In Google online [online] tersedia: http://hukumonline.com/[12 november 2013]