PEMANFAATAN MODEL BLENDED LEARNING BERBASIS ONLINE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN: Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran di Program Studi PGSD UPI.

(1)

PEMANFAATAN MODEL BLENDED LEARNING BERBASIS ONLINE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA

MATA KULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

(Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran di Program Studi PGSD UPI)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pengembangan Kurikulum

Oleh :

FUJA SITI FUJIAWATI 1103385

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

PEMANFAATAN MODEL BLENDED LEARNING BERBASIS ONLINE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA

MATA KULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

(Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran di Program Studi PGSD UPI)

Oleh

Fuja Siti Fujiawati S.Pd UPI Bandung, 2010

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pengembangan Kurikulum

© Fuja Siti Fujiawati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Prof. Dr. Munir, M.IT.

NIP. 19660325 200112 1 001

Pembimbing II

Dr. Rusman, M.Pd

NIP. 19720505 199802 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pengembangan Kurikulum Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia

Prof. Dr. H. Ishak Abdulhak, M.Pd.


(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “PEMANFAATAN

MODEL BLENDED LEARNING BERBASIS ONLINE DALAM

MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2013 Yang membuat pernyataan,

Fuja Siti Fujiawati NIM. 1103385


(5)

Jika seseorang bepergian dengan tujuan mencari ilmu

maka Allah akan menjadikan perjalanannya seperti

menuju surga”

~ Nabi Muhammad SAW ~

Tidak penting seberapa lambat kita berjalan, selama

kita tidak berhenti untuk mencari ilmu

~ Fuja Siti Fujiawati ~


(6)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Alhamdulillahirabbil’aalamiin, puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke Hadirat Illahi Rabbi karena atas kehendak-Nya penyusunan tesis yang berjudul “Pemanfaatan Model Blended Learning Berbasis Online dalam Meningkatkan Kompetensi Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran” ini dapat diselesaikan demi memenuhi sebagian dari syarat memperolah gelar Magister Pendidikan Program Studi Pengembangan Kurikulum Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Bahasan yang menjadi kajian utama dalam tesis ini adalah pemanfaatan pembelajaran dengan model blended learning berbasis online dalam meningkatkan kompetensi belajar mahasiswa pada mata kuliah kurikulum dan pembelajaran di Prodi PGSD UPI. Dalam hal ini dilakukan penelitian kuasi eksperimen untuk mengetahui efektivitas pemanfaatan model blended learning berbasis online untuk meningkatkan kompetensi belajar mahasiswa.

Penulis sadari tesis ini belum sempurna, karena itu penulis mengharapkan berbagai masukan, tanggapan ataupun tindak lanjut dari semua pihak yang terkait. Pada akhirnya, penulis berharap hasil penelitian ini dapat diambil manfaat dan kebaikan bagi kita semua khususnya para praktisi dan calon praktisi pendidikan di Indonesia. Amin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Bandung, Agustus 2013 Penulis,


(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah, Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan penulisan tesis ini.

Penyusunan tesis ini tidak lepas dari peran, bantuan, dorongan, serta doa orang-orang yang penulis sayangi. Segala kata terima kasih yang tak terhingga penulis ucapkan kepada Ayah Ibuku (R.Syarif Hidayat, S.Ag & Etih Suhareti, M.Pd) yang telah memberikan kekuatan dan motivasi dengan limpahan kasih sayang serta lantunan doa yang tidak pernah kering dari lisannya. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat, kasih sayang dan kebahagiaan kepada mereka didunia dan akhirat. Serta ketiga adikku (Esti, Ajeng & Kaila) yang memberikan semangat serta doa dari setiap harapan dan angan menjadi kenyataan. Semoga menjadi anak yang soleh. Amin.

Ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya penulis persembahkan untuk:

1. Prof. Dr. Munir, M.IT. selaku pembimbing I sekaligus pembimbing akademik yang telah membimbing dan memberikan banyak ilmu dan waktunya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

2. Dr. Rusman, M.Pd., selaku pembimbing II yang dengan penuh kesabaran membimbing, meluangkan begitu banyak waktunya, dan terus memotivasi penulis untuk bisa menyelesaikan tesis ini.

3. Prof. Dr. H. Ishak Abdulhak, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pengembangan Kurikulum yang telah banyak memberikan motivasi dan kemudahan selama penulis menjalani masa studi.

4. Prof. Dr. Didi Suryadi, M.Ed., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana beserta stafnya yang telah menyediakan fasilitas yang bermanfaat demi kelancaran studi para mahasiswanya.

5. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi yang telah memberikan kesempatan memperoleh Beasiswa Unggulan yang membantu penulis meringankan beban


(8)

6. Bapak Drs. Dadang Sukirman, M.Pd., selaku salah satu dosen Mata Kuliah Dasar Profesi (MKDP) Kurikulum dan Pembelajaran yang memberikan izin dan mendukung penyusunan untuk melaksanakan studi lanjut.

7. Seluruh staf dosen Prodi Pengembangan Kurikulum sekolah Pascasarjana UPI yang telah memperkaya wawasan akademis penulis dengan kajian ilmu yang sangat bermanfaat

8. Seluruh staf administrasi Prodi Pengembangan Kurikulum pada khususnya dan staf SPS UPI pada umumnya yang telah membantu dalam penyelesaian hal-hal birokrasi

9. Seluruh staf dosen dan karyawan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang selalu memberi dukungan dan motivasi pada penulis dalam penyelesaian studi

10.Pihak administrator LMS UPI dan staf Direktorat TIK yang tanpa pamrih membantu penyususn dalam menyelesaikan penelitian ini

11.Seluruh Keluarga, kerabat dan sahabat yang senantiasa memberikan doa dan semangat demi kelancaran studi penulis

12.Sahabat-sahabat mahasiswa Prodi Pengembangan Kurikulum angkatan 2011, yang selama empat semester ini saling bertukar pikiran dan dorongan demi kesuksesan studi.

13.Semua pihak yang tidak dapat seluruhnya penulis ungkap dalam tulisan ini, terima kasih untuk semua bantuan dan dorongannya baik selama penulis menyelesaikan tesis ini maupun selama penulis menjalani masa studi.

Semua kebahagian yang telah tercipta tidak lain adalah kehendak-Nya, semoga Allah Swt memberikan pahala yang setimpal dengan kebaikan dan kesabaran yang telah mereka curahkan untukku. Amin.

Bandung, Agustus 2013 Penulis,


(9)

iv Fuja Siti Fujiawati, 2013

ABSTRAK

Fuja Siti Fujiawati. Pemanfaatan Model Blended Learning Berbasis Online untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran. (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran di Program Studi PGSD UPI).

Belum optimalnya pemanfaatan media terutama internet dalam mendukung keberhasilan pembelajaran menjadi latar belakang diselenggarakannya penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas pemanfaatan pembelajaran dengan model blended learning berbasis online untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa di Program Studi PGSD UPI. Model blended learning merupakan sebuah kombinasi dari berbagai pendekatan di dalam pembelajaran, dalam hal ini pembelajaran konvensional dipadukan dengan pembelajaran berbasis online dengan memanfaatkan aplikasi Learning Manajemen Sistem (LMS) yang sudah di fasilitasi lembaga untuk kegiatan pembelajaran dalam bentuk blended learning. LMS yang digunakan dalam penelitian ini adalah LMS berbasis Moodle yang telah tersedia di alamat http://lms.upi.edu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik kuasi eksperimen dengan desain Pretest-Posttest Control Group. Pada kelompok eksperimen diberi perlakuan pembelajaran dengan model blended learning berbasis online, sementara pada kelompok kontrol diberi perlakuan konvensional dalam kelas. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini diperoleh dari serangkaian pretest dan posttest, dan kemudian dianalisis dengan uji perbandingan rata-rata uji t dan uji perbedaan skor gain. Setelah data penelitian terkumpul dan dianalisis, diperoleh hasil penelitian yang menyatakan bahwa ternyata hasil belajar mahasiswa pada kelompok eksperimen memiliki hasil yang lebih baik secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hal ini menunjukan pembelajaran dengan model blended learning berbasis online efektif dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Dari beberapa hasil dan temuan penelitian kemudian diajukan beberapa saran terkait penelitian ini, yang intinya adalah sudah saatnya untuk terjadi perubahan pola pikir dalam menyikapi internet sebagai salah satu faktor yang mendukung kesuksesan pembelajaran.

Kata kunci: Blended learning, blended learning berbasis online, hasil belajar,


(10)

v Fuja Siti Fujiawati, 2013

ABSTRACT

Fuja Siti Fujiawati. The Utilization of Based Online Blended Learning Model to Improve the Student Learning Outcomes in Curriculum and Learning Subject. (Quasi-Experimental Study at Curriculum and Learning Subject in UPI PGSD Major).

Has not optimal yet the use of media, especially Internet in supporting the success of learning, has become the background of this research. This study is aim to determine how effective is the used of based online blended learning model to improve the student learning outcomes in UPI PGSD major. Blended learning model is a combination of some different approaches in learning. In this case, the conventional learning is combined with online-based learning by using the utilization of Learning Management System application (LMS), which has already facilitated by the institution for learning activities in blended learning form. LMS is used in this study is on Moodle based, that has been available in http://lms.upi.edu website. This study use a quantitive approach with a quasi-experimental technique and pretest – posttest group control design. In the experimental group, they was treated with a blended learning online learning-based model, while in the control group were given a conventional treatment like in the classroom. The data that is used in this study was obtained from a series of pre-test and post-test, then was analyzed by an average ratio of t test and the differences in scores gain. After the data was collected and analyzed, achieved the result which stated that the students in the experimental group had a better result significantly compared with the control group. This study shows that the online based blended learning is effective in improving the result of student learning. Some of the results and findings of the study then proposed to some suggestions

that related to this study, the point is it’s time for the change of mindset in dealing

with Internet, as one of the factors that support the successful learning.

Keywords: Blended learning, based online blended learning, learning outcomes,


(11)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah... 5

1. Identifikasi Masalah ... 5

2. Rumusan Masalah ... 6

3. Batasan Masalah... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Kurikulum dan Pembelajaran ... 9

1. Konsep Kurikulum ... 9

2. Konsep Pembelajaran ... 10

3. Komponen-Komponen Pembelajaran ... 12

4. Hubungan Kurikulum dan Pembelajaran ... 13

B. Hakikat Model Pembelajaran ... 14

1. Pengertian Model Pembelajaran ... 14

2. Pola Pembelajaran ... 15

3. Ciri-Ciri Model Pembelajaran ... 17

4. Model-Model Pembelajaran ... 18

C. Pembelajaran Berbasis Online ... 23

1. Peran Internet dalam Pembelajaran ... 23

2. Pembelajaran Berbasis Online ... 24

3. Implementasi Pembelajaran Berbasis Online... 25

D. Hakikat Blended Learning ... 27

1. Pengertian Blended Learning ... 27

2. Karakteristik Blended Learning ... 32


(12)

4. Pendekatan Blended Learning ... 34

5. Teori dalam Blended Learning ... 36

6. Dimensi Blended Learning ... 39

7. Langkah-Langkah Blended Learning ... 41

8. Keunggulan Blended Learning ... 42

E. Hasil Belajar Mahasiswa ... 44

1. Pengertian Hasil Belajar ... 44

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 44

3. Klasifikasi Hasil Belajar ... 46

4. Ranah Kognitif ... 47

F. Mata Kuliah Dasar Profesi (MKDP) Kurikulum dan Pembelajaran ... 50

1. Rasional MKDP Kurikulum dan Pembelajaran ... 50

2. Ruang Lingkup MKDP Kurikulum dan Pembelajaran ... 51

3. Tujuan Kurikulum dan Pembelajaran ... 53

G. Konsep Program Sistem Kredit Semester ... 53

H. Asumsi dan Hipotesis ... 55

1. Asumsi Penelitian ... 55

2. Hipotesis Penelitian ... 56

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 57

B. Desain Penelitian ... 58

C. Definisi Operasional ... 59

D. Subjek Penelitian ... 60

E. Teknik Pengumpulan Data ... 60

F. Instrumen Penelitian ... 62

G. Pengembangan Instrumen Penelitian ... 65

H. Teknik Analisis Data ... 71

I. Prosedur Penelitian ... 72

J. Alur Penelitian ... 74

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 75

1. Kondisi Pembelajaran Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran saat ini di Prodi PGSD UPI... 75

2. Penerapan Model Blended Learning berbasis Online pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran saat ini di Prodi PGSD UPI... 77


(13)

4. Hasil Belajar Mahasiswa Kelompok Kontrol ... 94 5. Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa Kelompok Eksperimen

dan Kelompok Kontrol ... 97 6. Efektivitas model blended learning berbasis online untuk

meningkatkan hasil belajar mahasiswa ... 105 7. Respon Mahasiswa terhadap Pembelajaran dengan Model

Blended Learning berbasis Online pada Mata Kuliah

Kurikulum dan Pembelajaran saat ini di Prodi PGSD UPI ....109 B. Pembahasan Hasil Penelitian ...123

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 144 B. Saran ... 146

DAFTAR PUSTAKA ... 148

LAMPIRAN LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Sampel penelitian ... 60

Tabel 3.2 Kriteria acuan variabel soal... 67

Tabel 3.3 Validitas alat ukur ... 68

Tabel 3.4 Persentase tingkat kesukaran instrumen... 70

Tabel 3.5 Kriteria acuan daya pembeda ... 71

Tabel 4.1 Data skor pre test dan post test kelompok eksperimen ... 91

Tabel 4.2 Data skor total pre test dan post test kelompok eksperimen ... 93

Tabel 4.3 Data skor pre test dan post test kelompok kontrol ... 95

Tabel 4.4 Data skor total pre test dan post test kelompok kontrol ... 96

Tabel 4.5 Pedoman keputusan uji normalitas dan homogenitas ... 100

Tabel 4.6 Hasil uji normalitas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ... 101

Tabel 4.7 Hasil uji homogenitas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ... 102

Tabel 4.8 Pedoman interpretasi signifikansi uji-t ... 103

Tabel 4.9 Hasil uji-t untuk masing-masing pre test dan post test ... 104

Tabel 4.10 Uji normalitas gain kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ... 107

Tabel 4.11 Uji homogenitas gain kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ... 108

Tabel 4.12 Uji hipotesis ... 109

Tabel 4.13 Respon ideal mahasiswa terkait relevansi dalam pembelajaran dengan model blended learning berbasis online ... 111

Tabel 4.14 Respon aktual mahasiswa terkait relevansi dalam pembelajaran dengan model blended learning berbasis online ... 112

Tabel 4.15 Respon ideal mahasiswa terkait refleksi dalam pembelajaran dengan model blended learning berbasis online ... 113

Tabel 4.16 Respon aktual mahasiswa terkait refleksi dalam pembelajaran dengan model blended learning berbasis online ... 114

Tabel 4.17 Respon ideal mahasiswa terkait interaktivitas dalam pembelajaran dengan model blended learning berbasis online ... 115

Tabel 4.18 Respon aktual mahasiswa terkait interaktivitas dalam pembelajaran dengan model blended learning berbasis online ... 116


(15)

Tabel 4.19 Respon ideal mahasiswa terkait dukungan pengajar dalam

pembelajaran dengan model blended learning berbasis online ... 117 Tabel 4.20 Respon aktual mahasiswa terkait dukungan pengajar dalam

pembelajaran dengan model blended learning berbasis online ... 117 Tabel 4.21 Respon ideal mahasiswa terkait dukungan rekan pembelajar

dalam pembelajaran dengan model blended learning berbasis

online ... 118 Tabel 4.22 Respon aktual mahasiswa terkait dukungan rekan pembelajar

dalam pembelajaran dengan model blended learning berbasis

online ... 119 Tabel 4.23 Respon ideal mahasiswa terkait interpretasi dalam

pembelajaran dengan model blended learning berbasis online ... 120 Tabel 4.24 Respon aktual mahasiswa terkait interpretasi dalam

pembelajaran dengan model blended learning berbasis online ... 121 Tabel 4.25 Respon ideal mahasiswa terkait dukungan tampilan web

dalam pembelajaran dengan model blended learning berbasis

online ... 122 Tabel 4.26 Respon aktual mahasiswa terkait dukungan tampilan web

dalam pembelajaran dengan model blended learning berbasis


(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan antar komponen dalam pembelajaran ... 12

Gambar 2.2 Hirarki model pembelajaran ... 15

Gambar 2.3 Pola-pola pembelajaran ... 16

Gambar 2.4 Pure blended learning ... 30


(17)

Gambar 2.6 Peta perkembangan konvergensi face to face dengan blended

learning ... 33

Gambar 2.7 Program flow model ... 35

Gambar 2.8 Komponen blended blended e-learning ... 36

Gambar 3.1 Desain penelitian ... 58

Gambar 3.2 Alur penelitian ... 74

Gambar 4.1 Tampilan halaman utama LMS UPI... 81

Gambar 4.2 Tampilan halaman utama awal perkuliahan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran untuk Prodi PGSD kelas C jika log in sebagai mahasiswa ... 82

Gambar 4.3 Tampilan halaman +add an activity or resource jika log in sebagai dosen ... 85

Gambar 4.4 Tampilan aktivitas perkuliahan tiap minggunya ... 88

Gambar 4.5 Tampilan aktivitas diskusi online ... 89

Gambar 4.6 Grafik rata-rata skor pre test dan post test kelompok eksperimen ... 92

Gambar 4.7 Grafik rata-rata skor total pre test dan post test kelompok eksperimen ... 93

Gambar 4.8 Grafik rata-rata skor pre test dan post test kelompok kontrol ... 96

Gambar 4.9 Grafik rata-rata skor total pre test dan post test kelompok kontrol ... 97

Gambar 4.10 Grafik rata-rata skor pre test dan post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ... 98

Gambar 4.11 Grafik rata-rata skor total pre test dan post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ... 99

Gambar 4.12 Grafik rata-rata gain total kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ... 106

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 RENCANA PEMBELAJARAN


(18)

Lampiran 1.2 Satuan Acara Perkuliahan (SAP) MKDP Kurikulum dan Pembelajaran

Lampiran 1.3 Satuan Acara Perkuliahan (SAP) MKDP Kurikulum dan Pembelajaran dengan model blended learning berbasis online

LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN

Lampiran 2.1 Expert Judgment Instrumen Tes Lampiran 2.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes

Lampiran 2.3 Instrumen Tes Lampiran 2.4 Instrumen Kuisioner

Lampiran 2.5 Lembar Observasi Pembelajaran Konvensional

Lampiran 2.6 Lembar Observasi Pembelajaran dengan Model Blended Learning Berbasis Online

Lampiran 2.7 Lembar Assesment Awal

Lampiran 2.8 Expert Judgment Media LMS UPI MKDP Kurikulum dan Pembelajaran

LAMPIRAN 3 PENGUJIAN INSTRUMEN

Lampiran 3.1 Daftar Peserta Uji Coba Instrumen

Lampiran 3.2 Tabulasi Hasil Uji Coba Instrumen (Ganjil dan Genap) Lampiran 3.3 Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Instrumen Tes Lampiran 3.4 Validitas Butir Instrumen Tes

Lampiran 3.5 Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Lampiran 3.6 Daya Pembeda Instrumen Tes Lampiran 3.7 Validitas Kuisioner

LAMPIRAN 4 DATA PENELITIAN

Lampiran 4.1 Data Assesment Awal

Lampiran 4.2 Daftar Mahasiswa Kelompok Eksperimen Lampiran 4.3 Tabulasi Skor Pre Test Kelompok Eksperimen Lampiran 4.4 Tabulasi Skor Post Test Kelompok Eksperimen Lampiran 4.5 Daftar Mahasiswa Kelompok Kontrol

Lampiran 4.6 Tabulasi Skor Pre Test Kelompok Kontrol Lampiran 4.7 Tabulasi Skor Post Test Kelompok Kontrol

Lampiran 4.8 Data Respon Mahasiswa Pembelajaran dengan Model Blended

Learning Berbasis Online

LAMPIRAN 5 UJI PERSYARATAN ANALISIS


(19)

Lampiran 5.2 Uji Homogenitas Data

LAMPIRAN 6 ANALISIS DATA

Lampiran 6.1 Uji Perbedaan Rata-Rata (Uji-t)

Lampiran 6.2 Rekapitulasi Perolehan Skor Kelompok Eksperimen Lampiran 6.3 Rekapitulasi Perolehan Skor Kelompok Kontrol

LAMPIRAN 7 DOKUMENTASI

Lampiran 7.1 Dokumentasi Penelitian Lampiran 7.2 SK Pembimbing


(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang pada umumnya wajib dilaksanakan oleh setiap negara. Pendidikan merupakan program strategis jangka panjang yang pada penyelenggaraannya harus mampu menjawab kebutuhan serta tantangan secara nasional. Selain itu, memasuki era globalisasi saat ini, pendidikan juga harus mampu menjawab kebutuhan serta tantangan secara global. Era globalisasi tentunya menuntut setiap aspek memiliki kemampuan berdaya saing termasuk aspek teknologi, manajemen, maupun sumber daya manusia.

Tingkat pengembangan SDM (Human Development Index-HDI) Indonesia berada pada urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), ke-109 (UNESCO, 1999), ke-108 (UNDP, 2007), dan ke-121 dari 187 (2012) negara yang ada di dunia. Kemudian tingkat daya saing SDM Indonesia menempati peringkat 50 dalam daya saing antara negara dari 144 negara yang disurvey Forum Ekonomi Dunia lewat

Global Growth Competitiveness Index (2012). Posisi ini berada dibawah posisi

negara-negara ASEAN lainnya seperti Singapura yang menduduki peringkat 2, Malaysia peringkat 25, Brunei peringkat 28, dan Thailand yang menempati peringkat 38. Penurunan peringkat itu memprihatinkan karena mencerminkan kemampuan teknologi suatu negara sehingga harus didorong agar kemampuan teknologi kita mampu sejajar dengan negara lain.

Keberadaan kualitas dan daya saing SDM Indonesia yang rendah ini tampaknya berkaitan erat dengan kinerja mutu pendidikan. Oleh karena itu, dengan perkembangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat pada saat ini, dapat mempengaruhi kinerja mutu pendidikan untuk terus mencapai kehidupan yang lebih baik. Pengaruh perkembangan teknologi informasi dan


(21)

2

komunikasi dalam dunia pendidikan semakin terasa sejalan dengan adanya pergeseran pola pembelajaran dari tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka dan bermedia. Pada proses pembelajaran, pendidik sebagai salah satu sumber daya manusia tentunya memegang peranan penting akan keberhasilan dan keefektifan suatu pembelajaran. Keberhasilan seorang pendidik dalam menyampaikan suatu materi pelajaran, tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuannya dalam menguasai materi yang akan disampaikan, akan tetapi ada faktor-faktor lain yang harus dikuasainya sehingga ia mampu menyampaikan materi secara profesional dan efektif.

Setiap pendidik dan tenaga kependidikan harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang dimaksudkan di atas adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik dan tenaga kependidikan yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Kualifikasi akademik tersebut diselenggarakan oleh LPTK yang berperan menghasilkan lulusan yang berkualitas yang memiliki kompetensi sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Sebagai seorang calon pendidik dan tenaga kependidikan profesional, kompetensi yang dimiliki mahasiswa harus sesuai dengan yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, pasal 3 yang menyatakan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Penguasaan kompetensi pedagogik pada dasarnya tidak terlepas dari pemahaman tentang kurikulum dan pembelajaran. Setiap seorang calon pendidik dan tenaga kependidikan selain menguasai kemampuan teknis yang relevan dengan tugasnya, harus memiliki kemampuan koseptual mengenai kurikulum dan pembelajaran termasuk mengembangkan kurikulum yang terus mengalami perbaikan seperti kurikulum 2013 yang akan segera diterapkan.


(22)

3

Salah satu upaya mengembangkan kompetensi calon pendidik dan tenaga kependidikan, maka diperlukan pemahaman dan penguasaan terhadap mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran baik secara teoritis maupun praktis. Adapun fungsi dari mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran yaitu membekali mahasiswa calon pendidik dan tenaga kependidikan dengan berbagai pemahaman dan wawasan tentang konsep dan praktik yang berhubungan dengan kurikulum dan pembelajaran serta dapat mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran.

Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran merupakan mata kuliah yang termasuk ke dalam kelompok Mata Kuliah Dasar Profesi (MKDP). Mata kuliah ini adalah mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa jalur kependidikan Universitas Pendidikan Indonesia dengan bobot tiga sks.

Pentingnya meningkatkan kompetensi pedagogik bagi mahasiswa sebagai calon pendidik dan tenaga kependidikan di masa yang akan datang merupakan tujuan utama bagi LPTK dalam penyelenggaraan pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Djadja Djadjuri dan kawan-kawan (1990) sebagaimana dikutip dari Hernawan (1994) telah menjaring beberapa persepsi mahasiswa belum sepenuhnya sesuai dengan tuntutan sistem SKS yang sudah cukup lama diberlakukan, dimana kegiatan hanya terbatas pada kegiatan tatap muka terjadwal, sedangkan kegiatan lainnya yaitu kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri belum terlaksana sebagaimana mestinya. Selain itu, cara penyajian bahan perkuliahan masih didominasi oleh metode ceramah, serta kurangnya penggunaan media pembelajaran.

Selain dari data hasil studi di atas, terdapat data lainnya yang berhubungan dengan adanya gejala-gejala kurangnya motivasi mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan, khususnya pada kelompok Mata Kuliah Dasar Profesi (MKDP) Kurikulum dan Pembelajaran di prodi PGSD yang terlihat dari kemampuan awal mahasiswa sebelum perkuliahan yang masih rendah, serta dari hasil assessment awal diperoleh informasi bahwa diperlukan adanya media pembelajaran yang mempermudah mahasiswa untuk belajar, sehingga dapat meningkatkan motivasi


(23)

4

mahasiswa, dengan meningkatnya motivasi mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan hasil belajarnya.

Rendahnya hasil belajar mahasiswa disebabkan karena pelaksanaan pembelajaran belum optimal. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran tidak terlepas dari beberapa sumber daya pendukung, diantaranya adalah manajemen pengelola, pemanfaatan sumber belajar, penggunaan media pembelajaran, penggunaan strategi dan model-model pembelajaran, kinerja pengajar, pemantauan pelaksanaan sarana pembelajaran, dan manajemen peningkatan mutu pendidikan.

Berkaitan dengan hal tersebut, salah satu upaya yang dapat ditempuh diantaranya perlu adanya bantuan media yang dapat memperkuat hasil belajar mahasiswa. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau dikenal sebagai ICT (Information, Comunication and Technologi) dapat menjadi salah satu alternatif media dalam proses pembelajaran, Seiring dengan berkembangnya ICT memunculkan berbagai pembelajaran secara online yang menggunakan fasilitas internet mengundang banyak istilah dalam pembelajaran. Banyak definisi tentang pembelajaran yang menggunakan internet, seperti, online learning, distance

learning, web-based learning, e-learning.

Beberapa penelitian mengungkapkan kegiatan pembelajaran dengan adanya dukungan belajar berbasis online memberikan pengaruh yang besar terhadap keberhasislan siswa. Salah satunya diungkapkan dalam sebuah artikel yang ditulis Carroll, B. (2003). “ Going hybrid: Online course componentsincrease flexibility of on-campus courses. Online Classroom.” melaporkan atas inisiatif seorang profesor untuk melengkapi tatap muka program dengan instruksi secara online, sambil mempertahankan akreditasi dan standar yang tinggi. Hasil dari bukti program pembelajaran sama dengan para pelajar yang telah selesai program tanpa komponen

online.

Senada dengan hal itu, terdapat satu penelitian yang dilakukan Rusman dan kawan-kawan (2007) mengenai Pengembangan Layanan Pembelajaran Berbasis


(24)

5

pembelajaran berbasis e-learning yang digunakan dalam mata kuliah MKDP Kurikulum dan Pembelajaran dapat menggunakan model Web Course, Web Centric

Course, atau model Web Emhanced Course.

Berkenaan dengan penggunaan media dan metode pembelajaran, guru/dosen sebagai pendidik, selayaknya mempertimbangkan konsep-konsep pembelajaran yang saat ini berkembang, di mana konsep-konsep tersebut terfokus pada proses-proses aktif kognitif dan konstruktif dalam pembelajaran yang bermakna (Anderson dan Krathwohl, 2010). Peserta didik diasumsikan sebagai pelaku aktif dalam aktivitas belajar. Mereka memilih informasi yang akan mereka pelajari, dan mengkontruksi makna berdasarkan informasi.

Melihat keunggulan penggunaan media pembelajaran e-learning dalam dunia pendidikan, khususnya pada perguruan tinggi menjadi bahan kajian dalam penelitian yang akan dilakukan terhadap pemanfaatan model pembelajaran dengan pendekatan

e-learning sejauh mana peranan dan implikasinya dalam meningkatkan kompetensi

belajar mahasiswa pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran di Universitas Pendidikan Indonesia. Untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran dibutuhkan model pembelajaran yang dapat mengakomodasi semua kebutuhan mahasiswa dalam menempuh mata kuliah ini. Konteks yang terjadi saat ini adalah pembelajaran mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran belum optimal memanfaatkan media informasi dan komunikasi dalam pembelajarannya, terbukti dari 42 (empat puluh dua) program studi yang wajib mengontrak mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran belum satu kelaspun yang memanfaatkan fasilitas LMS UPI sebagai penerapan model blended learning di Universitas Pendidikan Indonesia. Sedangkan dalam mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran ini membutuhkan berbagai sumber yang mendukung untuk meningkatkan hasil mahasiswa dan memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam mempraktikkan pembelajaran jarak jauh yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Dengan demikian, pembelajaran akan memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa.


(25)

6

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Berkaitan dengan permasalahan yang disampaikan di atas, fokus penelitian ini berkaitan dengan pemanfaatan model blended learning di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia, mengetahui bagaimana efektivitas model blended learning berbasis online untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran. Rendahnya penguasaan kompetensi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh rendahnya motivasi belajar mahasiswa. Berdasarkan penelitian Alinawati, dkk (2009: 45) bahwa “rendahnya motivasi belajar mahasiswa merupakan salah satu penyebab rendahnya hasil belajar mahasiswa serta kecenderungan proses belajar yang monoton, sehingga hasil belajar yang dicapai mahasiswa belum memuaskan”. Melalui penelitian ini, penulis ingin mengetahui bagaimana efektivitas model pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai macam aktivitas dan media baik secara fisik maupun maya untuk dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa yaitu pemanfaatan model pembelajaran blended learning berbasis online untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran. Model blended learning yang digunakan adalah aplikasi learning

manajemen sistem (LMS) UPI yang dapat diakses melalui alamat http://lms.upi.edu/

dalam pelaksanaannya aplikasi ini diterapkan secara blended learning yakni suatu sistem pembelajaran e-learning yang digabungkan dengan pembelajaran tatap muka di kelas. Melalui pemanfaatan fasilitas ini diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan mahasiswa dalam belajar baik secara face to face ataupun mengakses bahan belajar di mana saja dan kapan saja.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diungkapkan, penelitian ini dirumuskan untuk mengetahui “Bagaimana efektivitas model blended learning berbasis online untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran di Program Studi PGSD UPI?”


(26)

7

3. Batasan Masalah

Permasalahan yang diungkapkan mungkin dapat mempengaruhi penafsiran dari hasil penelitian ini. Oleh sebab itu penulis merasa perlu untuk mencantumkan beberapa batasan masalah terkait dengan penelitian ini. Rumusan masalah yang diungkapkan dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana efektivitas model blended

learning berbasis online untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata

kuliah Kurikulum dan Pembelajaran di Program Studi PGSD UPI?” Pegujian efektivitas hasil belajar mahasiswa difokuskan pada hasil belajar ranah kognitif, dikarenakan keterbatasan dan kemampuan peneliti.

Hasil penelitian akan didukung dengan penyajian data mengenai: kondisi proses pembelajaran mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran saat ini di Prodi PGSD UPI; Pemanfaatan model blended learning berbasis online pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran di Prodi PGSD UPI; dan respon mahasiswa Prodi PGSD UPI terhadap penerapan model blended learning berbasis online dalam pembelajaran. Penjabaran data tersebut digunakan untuk mendukung rumusan masalah yang diungkapkan dalam penelitian ini.

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang jelas mengenai efektivitas model blended learning berbasis online untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa dan peranannya dalam proses pembelajaran khususnya pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran di Prodi PGSD UPI.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak secara langsung maupun tidak langsung yang terlibat dalam dunia pendidikan, baik sebagai pengembang pendidikan, lembaga pendidikan formal maupun non formal. Secara lebih khusus penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk.


(27)

8

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif kepada praktisi pendidikan (dosen) agar dapat meningkatkan kualitas pengajarannya sebagai upaya kreatif, serta alternatif untuk mengembangkan suatu rancangan pembelajaran yang berfokus pada peningkatan hasil belajar mahasiswa.

2. Manfaat bagi koordinator kelompok Mata Kuliah Dasar Profesi (MKDP) Kurikulum dan Pembelajaran

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bahwa pemanfaatan media berbasis online dapat membenahi kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan belajar mahasaiswa.

3. Manfaat bagi kepentingan Studi Lanjutan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian dalam mengembangkan suatu model blended learning berbasis online yang dapat diterapkan untuk mengantisipasi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar mahasiswa di perguruan tinggi.


(28)

57

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas pemanfaatan model blended learning berbasis online untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran di Program Studi PGSD UPI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuasi eksperimen. Hal ini berdasarkan pertimbangan agar pelaksanaan penelitian bersifat alami. Tujuannya untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat diperoleh melalui eksperimen sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Ciri utama kuasi eksperimen ialah dengan tidak dilakukannya penugasan random (random assigment), melainkan melakukan pengelompokan subjek penelitian berdasarkan kelompok yang telah terbentuk sebelumnya.

Sebagaimana diungkapkan Mohamad Ali (1999: 140) bahwa “Kuasi eksperimen hampir mirip dengan eksperimen, perbedaannya terletak pada penggunaan subjek, yaitu pada kuasi eksperimen tidak dilakukan penugasan rendom, melainkan dengan menggunakan kelompok yang telah ada (intact

group).” Alasan tidak dilakukannya penugasan random karena peneliti tidak mungkin mengubah kelas yang telah ada, sehingga penelitian menggunakan kelas yang sudah ada untuk menghindari hilangnya suasana alamiah kelas tersebut. Oleh karena itu, penulis menggunakan metode kuasi eksperimen.

Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Penggunaan model pembelajaran blended learning berbasis online digunakan di kelas eksperimen, dan pembelajaran konvensional di kelas kontrol. Keduanya ditempatkan sebagai variabel bebas, sedangkan hasil belajar mahasiswa


(29)

58

ditempatkan sebagai variabel terikat.

Teknik kuasi eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan dua kelompok, yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kepada masing-masing kelompok terlebih dahulu dilakukan pre test untuk mengukur kemampuan awal mahasiswa. Pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan yakni dengan model pembelajaran blended learning berbasis online,sementara pada kelompok kontrol hanya pembelajaran konvensional seperti biasa. Untuk mengukur efektivitas pemanfaatan model blended learning berbasis online, dilaksanakan tiga kali pre test dan post test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Efektivitas model blended learning berbasis online dapat dilihat dari gain total pre test dan post test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

pretest-posttest control group design, yang merupakan desain penelitian kuasi

eksperimen. Kelompok eksperimen (group a) dan kelompok kontrol (group b) dipilih tanpa adanya penugasan random. Untuk setiap kelompok dilakukan pre

test dan post test. Desain yang digunakan adalah sebagai berikut:

Kelompok Pre Test Perlakuan Post Test

A (KE) O1 X1 O2

B (KK) O3 X2 O4

Gambar 3.1 Desain penelitian Keterangan:

KE : Kelompok Eksperimen KK : Kelompok Kontrol

O1 : Kemampuan kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan O2 : Kemampuan kelompok eksperimen setelah diberikan perlakuan


(30)

59

X1 : Perlakuan dengan model blended learning berbasis online X2 : Perlakuan dengan model konvensional

O3 : Kemampuan kelompok kontrol sebelum diberikan perlakuan O4 : Kemampuan kelompok kontrol setelah diberikan perlakuan

C. Definisi Operasional

Beberapa istilah yang terdapat dalam penelitian ini dan dipandang perlu dijelaskan secara operasional adalah sebagai berikut.

1. Model Blended Learning Berbasis Online

Blended learning merupakan model pembelajaran yang memadukan pertemuan tatap muka dengan materi online secara harmonis. Perpaduan antara pembelajaran klasikal dengan pembelajaran online yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Model blended learning berbasis online yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah sebuah aplikasi pembelajaran online berbasis open source moodle yang memanfaatkan teknologi internet yang telah disusun sedemikian rupa untuk menyajikan materi-materi pembelajaran yang dapat diakses mahasiswa dari mana saja melalui alamat http://lms.upi.edu/. Dalam pelaksanaannya aplikasi ini diterapkan secara

blended learning, yakni suatu sistem pembelajaran e-learning yang

digabungkan dengan pembelajaran tatap muka di kelas. Aplikasi ini akan diukur ketepatgunaannya atau efektifitasnya dalam rangka meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Efektifitas disini adalah keberhasilan pembelajaran yang dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai. Indikator utama yang menunjukan efektivitas berbasis online ini adalah terjadinya peningkatan hasil belajar mahasiswa yang lebih baik daripada hasil belajar mahasiswa yang tidak menggunakan model blended learning berbasis online.

2. Hasil Belajar Mahasiswa

Hasil belajar mahasiswa adalah daya capai pada akhir suatu proses pembelajaran yang dimiliki mahasiswa pada mata kuliah tertentu. Hasil atau


(31)

60

kemampuan tersebut berupa penilaian hasil belajar yang dapat diukur, dilihat, dirasakan. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada ranah kognitif. Pegujian efektivitas terhadap ranah kognitif mengacu pada taksonomi Bloom yang meliputi aspek pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), dan sintesis (C5), dikarenakan keterbatasan dan kemampuan peneliti.

D. Subjek Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Prodi PGSD yang mengontrak MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, pada semester genap, tahun akademik 2012/2013 yang berjumlah 124 mahasiswa yang terdiri atas kelas PGSD 2011 A, kelas PGSD 2011 B, dan kelas PGSD 2011 C. Dasar pertimbangan populasi penelitian adalah bahwa angkatan 2011 Prodi PGSD merupakan mahasiswa yang sama-sama sedang mengontrak MKDP Kurikulum dan Pembelajaran pada semester genap.

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik clasteur random sampling. Sampel penelitian diperoleh untuk menentukan kelas eksperimen yaitu kelas yang akan dikenai perlakuan dengan menggunakan model blended learning berbasis

online, dan kelas kontrol yaitu kelas yang tidak dikenai perlakuan. Sampel

penelitian, yaitu kelas 2011 PGSD C sebagai kelas eksperimen dan kelas 2011 PGSD A sebagai kelas kontrol yang digambarkan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 3.1 Sampel penelitian

No Kelas Kelompok Jumlah

1 2011 PGSD C Eksperimen 41

2 2011 PGSD A Kontrol 40

Jumlah Total 81


(32)

61

Data utama yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data tentang hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran Prodi PGSD. Data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan instrumen berupa tes objektif dengan bentuk pilihan ganda. Data tersebut bukan hanya berupa data hasil belajar mahasiswa setelah dilakukan pembelajaran, tetapi juga data kemampuan awal mahasiswa sebelum pembelajaran dimulai. Dengan demikian, untuk menjaring data yang diperlukan tersebut dilakukan pre test dan post test yang mengukur hasil belajar mahasiswa. Selain untuk menghimpun data penggunaan instrumen, dilakukannya pre test dan post test bertujuan untuk mengetahui hasil penguasaan siswa terhadap materi yang telah disampaikan.

Setelah dibuat instrumen berupa tes, maka diadakan uji coba instrumen pada subjek di luar sampel penelitian guna menganalisis item-item soal dengan cara menguji validitas, realibilitas, daya pembeda, serta tingkat kesukaran soal. Uji coba instrumen ini dilakukan untuk mengukur kesahihan dan keajegan alat pengumpul data tersebut sehingga data yang dihasilkan dalam penelitian dapat dipercaya.

Setelah data terkumpul maka selanjutnya dilakukan pengolahan data atau analisis data. Untuk menguji ukuran populasi melalui data sampel digunakan statistik parametris. Dalam penelitian ini karena jenis datanya adalah interval, dan bentuk hipotesisnya adalah komparatif dengan dua sampel dependent, maka untuk pengujiannya digunakan t-test dependent. Selanjutnya data diolah menggunakan metode statistik untuk mengetahui hasil belajar siswa.

Pengumpulan data juga dilakukan dengan teknik lainnya untuk mendapatkan informasi yang mendukung penelitian yang dilakukan. Adapun teknik lain yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Studi dokumenter/kepustakaan; Melalui studi kepustakaan yang diperoleh cetak maupun elektronik, penulis dapat mengumpulkan berbagai teori, data dan informasi sesuai dengan permasalahan yang diteliti dalam rangka menjawab permasalahan, serta membuat kesimpulan.


(33)

62

2. Angket (kuisioner); angket yang disebar memberikan informasi berupa respon mahasiswa mengenai pembelajaran dengan model blended learning berbasis

online yang disebar kepada kelompok eksperimen. Penyebaran angket ini

dilakukan setelah pembelajaran selesai.

3. Pengamatan (observasi); merupakan kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Observasi ini bertujuan untuk memantau kegiatan pembelajaran baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.

F. Instrumen Penelitian 1. Tes

Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan. Tes hasil belajar merupakan alat ukur yang digunkan kepada individu untuk mendapat gambaran-gambaran yang diharapkan, baik itu secara tertulis maupun secara lisan atau perbuatan. Penggunaan tes hasil belajar sebagai instrumen dimaksudkan untuk mengetahui daya serap atau kemampuan tertentu sebagai hasil dari proses belajar mengajar yang dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, maka instrumen yang digunkan dalam penelitian ini berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban untuk mengukur hasil belajar mahasiswa.

Langkah penyusunan tes hasil belajar adalah penyusunan kisi-kisi, konsultasi dengan pembimbing, dan uji coba instrumen. Kisi-kisi yang disusun mencakup sub-pokok bahasan, indikator, dan jenjang kognisi. Butir soal dibuat dalam bentuk pilihan ganda yang difokuskan pada penguasaan konsep. Perancangan butir soal berpedoaman pada taksonomi Bloom yang telah direvisi (Anderson & Krathwohl, 2001: 28). Konsultasi dengan pembimbing dilakukan untuk mendapatkan validitas isi. Adapun aspek yang ditelaah meliputi kesesuaian indikator dengan butir soal, aspek bahasa, dan aspek materi.


(34)

63

Dalam penelitian ini, selain mengukur hasil belajar mahasiswa juga mengumpulkan data pendukung berupa kondisi awal (assessment) atau kesiapan mahasiswa, serta tanggapan atau respon mahasiswa terhadap pembelajaran dengan model blended learning berbasis online. Untuk memperoleh data tersebut di sebarkan dua kali angket sebelum dan setelah dilakukannya pembelajaran dengan model blended learning berbasis online pada kelompok eksperimen. Assessment awal dilakukan untuk mengetahui kesiapan mahasiswa terhadap pembelajaran yang akan dilakukan dengan model blended learning berbasis online dengan menyebarkan kuisioner kepada kelompok eksperimen. Hal tersebut juga dilakukan untuk menjaring data tentang respon mahasiswa terhadap pembelajaran dengan model blended learning berbasis online pada kelompok eksperimen.

Angket untuk mengetahui respon mahasiswa yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari Contructivist On-Line Learning Environment Survey (COLLES) yang dikembangkan oleh Peter Charles Taylor dan Dorit Maor dari Curtin University of Technology Australia dalam rangka mengukur sejauh mana pembelajaran online dapat memperkaya pengetahuan mahasiswa. COLLES ini cocok untuk diterapkan dalam menggambarkan peran internet dalam pembelajaran di universitas (Taylor & Maor, 2000).

Angket COLLES ini dikembangkan berdasarkan teori kontruktivisme sosial dan berperan sebagai panduan dalam meneliti peran kecenderungan mahasiswa dalam membentuk kualitas pembelajaran dan pengajaran dengan model blended learning berbasis online. dalam mengukur respon mahasiswa, angket ini menggunakan skala Likert dengan lima tingkatan, yakni sangat setuju (dengan skor 5), setuju (dengan skor 4), ragu-ragu (dengan skor 3), tidak setuju (dengan skor 2), dan sangat tidak setuju (dengan skor 1). Pernyataan-pernyataan dalam angket COLLES ini mengukur persepsi mahasiswa dalam hal relevansi, refleksi, interaksi, dukungan pengajar, dukungan rekan, dan interpretasi. Namun dalam penelitian ini peneliti menambahkan kategori dukungan tampilan web terkait pembelajaran dengan model blended learning berbasis online.


(35)

64

COLLES memiliki tiga jenis survey, yakni (1) preferred form, (2) actual

form, (3) kombinasi dari preferred dan actual form. Prefered form menekankan

pada opini ideal yang dimiliki mahasiswa dalam pembelajaran online, sementara

actual form menanyakan pengalaman actual/nyata yang dialami mahasiswa dalam

pembelajaran online. dari tiga jenis survey yang dimiliki COLLES tersebut, penelitian ini menggunakan bentuk ketiga, yakni kombinasi dari preferred dan

actual form (lihat lampiran 3). Tujuan pemilihan bentuk ketiga ini adalah agar

segala opini mahasiswa, baik ideal maupun aktual, mengenai pembelajaran dengan model blended learning berbasis online dapat terkumpulkan.

Angket ini mencakup pernyataan-pernyataan yang mengukur pendapat mahasiswa mengenai kualitas pembelajaran dengan model blended learning berbasis online. Pernyataan-pernyataan tersebut dikelompokan menjadi tujuh aspek yaitu:

a. relevansi, untuk mengukur apakah pembelajaran dengan model blended

learning berbasis online relevan dengan bidang keilmuan mahasiswa.

b. refleksi, untuk mengukur apakah pembelajaran dengan model blended

learning berbasis online menstimulasi mahasiswa dalam berpikir reflektif

kritis dalam kaitannya dengan diskusi online antar mahasiswa.

c. interaltifitas, untuk mengukur sejauh mana mahasiswa memanfaatkan komunikasi online yang interaktif baik antar mahasiswa maupun antara mahasiswa dan dosen.

d. dukungan pengajar, untuk mengukur bagaimana peran dosen dalam mendukung mahasiswa selama berlangsungnya pembelajaran dengan model

blended learning berbasis online.

e. dukungan rekan pembelajar, untuk mengukur apakah dalam pembelajaran dengan model blended learning berbasis online terjadi juga dukungan dari rekan sesama mahasiswa dalam belajar.

f. interpretasi, untuk mengukur apakah komunikasi yang terjadi selama pembelajaran online bermakna bagi mahasiswa.


(36)

65

g. dukungan tampilan web, untuk mengukur sejauhmana tampilan web memudahkan mahasiswa untuk belajar.

Ketujuh aspek di atas kemudian masing-masing diuraikan dalam beberapa pertanyaan yang dianggap mewakili setiap aspeknya, sehingga total pertanyaan yang dimiliki angket ini berjumlah 24 butir pertanyaan ditambah dua pertanyaan yang mengungkapkan keinginan dan harapan mahasiswa terhadap pembelajaran dengan model blended learning berbasis online. Untuk setiap butir pertanyaan tersebut mahasiswa diminta untuk menentukan sikapnya sesuai dengan opini yang dimilikinya. Karena angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk gabungan antara ideal dan aktual, maka total butir pertanyaan yang dimiliki angket dalam penelitian ini berjumlah 24 butir dengan butir pertanyaan untuk pernyataan ideal dan 24 butir pertanyaan untuk pernyataan aktual.

3. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan yang terjadi dalam pembelajaran. Terdapat dua jenis lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini, yakni lembar observasi pembelajaran dalam kelas konvensional (lampiran 2.5) dan lembar observasi pembelajaran dengan model blended learning berbasis online (lampiran 2.6).

Lembar observasi yang digunakan untuk mengamati pembelajaran konvensional adalah lembar observasi yang bertujuan memantau kegiatan perkuliahan agar dapat dilakukan interpretasi secara umum tentang bagaimana kegiatan pembelajaran berlangsung. Sementara lembar observasi untuk pembelajaran dengan model blended learning berbasis online merupakan lembar observasi yang memantau aktivitas yang terjadi dalam perkuliahan online. Lembar observasi tersebut pengamatan terhadap komponen isi dan komponen aktivitas perkuliahan online. Komponen ini mencakup ketersediaan silabus, SAP, materi perkuliahan, pengumuman, forum dan latihan/tugas, sedangkan komponen aktivitas terdiri dari aktivitas mahasiswa mengirim tugas, atau mengerjakan


(37)

66

latihan, aktivitas dosen memberi penilaian, aktivitas mahasiswa dan forum diskusi serta aktivitas dosen di forum.

G. Pengembangan Instrumen Penelitian

Langkah-langkah dalam pengembangan instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Pertama, menyusun kisi-kisi instrumen berdasarkan tujuan perkuliahan yang disesuaikan dengan materi pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran sebagai alat ukur untuk menilai hasil belajar mahasiswa. Selain itu, disusun pula berbagai instrumen pendukung seperti lembar assessment, lembar observasi, serta kuisioner untuk mendukung data hasil penelitian.

Langkah selanjutnya ialah mengembangkan instrumen penelitian. Instrumen penelitian sebelum digunakan terlebih dahulu dilakukan pengujian instrumen untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya sebagai syarat menjadi suatu instrumen yang baik. Sukmadinata (2010: 228) kemudian menambahkan bahwa bagi instrumen tertentu seperti tes hasil belajar terdapat persyaratan tambahan, yakni daya pembeda dan tigkat kesulitan butir soal.

Validitas adalah suatu ukuran yang mengukur tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah tes yang digunakan dalam penelitian ini dapat atau tidak mengukur tingkat ketepatan tes, yaitu mengukur apa yang seharusnya diukur maka dilakukan uji validitas soal. Sedangkan reliabilitas suatu instrumen menunjukkan derajat ketepatan instrumen yang digunakan dalam mendapatkan hasil yang dicapai seseorang. Reliabilitas juga berhubungan dengan konsistensi instrumen, artinya jika suatu tes diberikan pada suatu subjek yang sama dalam waktu yang berbeda dan ternyata menghasilkan hasil yang serupa, maka dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut memiliki derajat reliabilitas yang tinggi.

Instrumen penelitian yang diterapkan pada subjek penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada beberapa mahasiswa di luar kelompok


(38)

67

pada Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan semester genap yang sama-sama sedang mengontrak mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran. Data dari hasil uji coba ini kemudian digunakan untuk kepentingan pengujian validitas dan reliabilitas yang dimiliki oleh instrumen penelitian. Selain uji validitas dan reliabilitas, dilakukan juga analisis butir soal instrumen tes, serta analisis butir soal untuk menentukan daya pembeda dan tingkat kesukaran soal. Pengujian-pengujian ini dilakukan sebagai bahan pertimbangan layak atau tidaknya instrumen penelitian ini digunkanan dan juga sebagai pertimbangan dalam melakukan revisi yang diperlukan terhadap instrumen penelitian, sekiranya perlu diadakannya revisi. Proses pengujian validitas dan reliabilitas instrumen tersebut dilakukan dengan bantuan software pengolahan data Microsoft excel dan SPSS. Hasil uji coba instrumen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Uji Validitas

Secara umum validitas suatu instrumen terdiri dari validitas isi (content

validity) dan validitas konstruk (construct validity). Validitas isi suatu instrumen

umumnya dapat ditentukan berdasarkan pengamatan atau logika, jika instrumen yang digunkan tersebut sudah jelas mengukur apa yang akan diukur. Dengan demikian, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikatakan memiliki validitas isi. Hal tersebut dapat tercermati dari tes yang digunakan dapat mengukur hasil belajar mahasiswa. Selain itu, untuk memenuhi kelayakan validitas isi instrumen yang digunakan dilakukan expert judgment kepada ahli mengenai kesesuaian materi dengan instrumen yang digunakan.

Pengujian validitas konstruk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara statistik, dalam hal ini digunakan dua validitas, yaitu validitas alat ukur dan validitas butir soal. Adapun pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut.


(39)

68

Untuk mengetahui validitas alat ukur, digunakan uji statistik yakni teknik korelasi person’s product moment. Perhitungan tersebut bertujuan untuk mencari

nilai koefisien korelasi (r) yang dimiliki setiap butir soal dan untuk ditentukan derajat validitasnya. Kriteria batasan interpretasi koefisien korelasi untuk menentukan derajat validitas didasarkan pada kriteria yang diberikan oleh Sugiyono (2008: 257), yang disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.2

Kriteria acuan validitas soal

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

– 0.199 0.20 – 0.399 0.40 – 0.599 0.60 – 0.799 0.80 – 1.000

Sangat Rendah Rendah

Sedang Kuat

Sangat Kuat

Setelah diperoleh hasil validitas tersebut kemudian diuji juga tingkat signifikansinya dengan membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel.

Dari hasil perhitungan data hasil ujicoba alat pengumpul data dan pengujian tingkat signifikansinya, diperoleh data pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Validitas alat ukur

R Kriteria t-hitung t-tabel Keterangan

0.550 Cukup 5.170 1.681 Signifikan

Koefisien korelasi r = 0.606 diperoleh dari hasil perhitungan korelasi antara jumlah skor benar soal ganjil dengan skor benar soal genap dari alat pengumpul data pada saat ujicoba, maka berdasarkan kriteria, koefisien korelasi r = 0.550 berada pada kriteria kuat. Berdasarkan hasil uji signifikansi yang menggunnakan uji-t dengan uji pihak kanan t > t1 - α, diperoleh thitung 5.170 dan ttabel dengan df (n-1) dengan α = 0.05 (5%) adalah 1.681. Alat pengumpul data dikatakan memiliki validitas jika t-hitung>t-tabel (5.170 > 1.681). Berdasarkan hasil pengujian


(40)

69

tersebut maka, dapat disimpulkan bahwa uji signifikansi alat pengumpul data adalah valid. (dapat dilihat pada lampiran 3.2).

b. Validitas Butir Soal

Validitas selanjutnya adalah validitas butir soal. Hasil penghitungan data hasil uji coba instrumen untuk validitas butir soal dengan menggunakan program SPSS (dapat dilihat pada lampiran 3.4). Berdasarkan uji validitas butir soal tersebut diketahui terdapat beberapa soal yang tidak valid. Soal-soal yang tidak valid yaitu soal-soal yang nilai standar deviasinya lebih kecil dari rtabel, soal tersebut yaitu nomber 5, 6 dan 12. Soal-soal tersebut diganti dengan soal yang baru, dengan pertimbangan keterwakilan indikator soal.

Untuk Kuisioner angket dilakukan juga uji coba kuisioner yang diberikan kepada mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam yang telah melaksanakan model pembelajaran blended learning dengan LMS UPI. Kuisioner yang terisi sebanyak 41 orang. Berdasarkan uji validitas kuisioner tersebut diketahui terdapat beberapa soal yang tidak valid. Soal-soal yang tidak valid yaitu soal-soal yang nilai standar deviasinya lebih kecil dari rtabel, soal tersebut yaitu pada kuisioner untuk respon ideal nomor 1, dan 7. Sedangkan pada kuisioner untuk respon aktual nomor 1, 8 dan 11. Soal-soal tersebut diperbaiki redaksi kalimatknya dengan pertimbangan keterwakilan indikator pada kuisioner.

2. Uji Reliabilitas tes

Instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki tingkat keajegan dalam hasil pengukuran. Uji reliabilitas dilakukan untuk memperoleh gambaran keajegan suatu instrumen penelitian yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data. Uji reliabilitas dilakukan dengan teknik split-half method. “Split berarti membelah

dan half berarti setengah atau separuh. Untuk memperoleh angka koefisien korelasi secara menyeluruh dari tes tersebut digunakan rumus Spearman Bronwn.

Teknisnya soal-soal dibagi menjadi dua kelompok (bagian) yaitu satu kelompok soal ganjil (X) dan satu kelompok soal genap (Y). Kemudian dihitung


(41)

70

skor dimasukan ke dalam rumus Spearman Brown dan hasilnya akan dibandingkan dengan rtabel. Apabila nilai reliabilitas lebih besar dari nilai rtabel maka instrumen dinyatakan reliabel.

Hasil ujicoba reliabilitas dengan menggunakan split half dari Spearman

Brown diperoleh indeks sebesar 0.710 (perhitungan secara terperinci dapat dilihat

pada lampiran 3.3). Alat pengumpul data dikatakan reliable jika rhitung > rtabel pada taraf signifikasi 0,05 dengan dk = n-2. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat dilihat bahwa rhitung > rtabel (0.710 > 0.248) maka, berdasarkan kriteria tersebut dapat dikatakan bahwa instrumen tes objektif yang digunakan reliabel.

3. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukran soal adalah kemampuan siswa dalam menjawab soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauan.

Setelah diketahui tingkat kesukaran tiap butir soal, untuk memperolah hasil belajar yang baik sebaiknya proporsi antara tingkat kesukaran soal tersebar secara normal (Arifin, 2009: 270). Perhitungan proporsi tersebut dapat diatur sebagai berikut :

a. Soal sukar 25%, soal sedang 50%, soal mudah 25%, atau b. Soal sukar 20%, soal sedang 60%, soal mudah 20%, atau c. Soal sukar 15%, soal sedang 70%, soal mudah 15%.

Penyusunan instrumen soal dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kesukaran soal, sehingga hasil yang dicapai peserta didik dapat menggambarkan hasil belajar yang sesungguhnya.

Berdasarkan penghitungan tingkat kesukaran soal pada instrumen yang diuji cobakan dapat diketahui klasifikasi soal tersebut berdasarkan tingkat


(42)

71

Tabel 3.4

Persentase tingkat kesukaran instrumen

Tingkat Kesukaran soal Nomor soal Jumlah

Mudah P 27 % 2, 4, 5, 6, 22, 23, 28, 46, 48 9

Sedang 27 % - 72 % 1, 3, 7, 8, 9, 10, 11, 14, 15, 16, 18, 19, 21, 25, 26, 27, 30, 31, 32, 33, 36, 37, 38, 39, 41, 43, 44, 47, 51, 52, 53, 54, 57, 58, 59, 60

36

Sukar P 73 % 12, 13, 17, 20, 24, 29, 34, 35, 40, 42, 45, 49, 50, 55, 56

15

Dari tabel di atas, tampak bahwa instrumen tes sebanyak 9 soal berkategori mudah, 36 soal berkategori sedang, dan 15 soal berkategori sukar. Bila menggunakan proporsi yang ada, instrumen tes tersebut akan disesuaikan dengan proporsi yang kedua yaitu soal sukar 20%, soal sedang 60%, dan soal mudah 20%.

4. Uji Daya Beda

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu (Arifin, 2009: 273). Untuk menginterpretasikan koofesien daya pembeda tersebut dapat digunakan kriteria yang dikembangkan oleh tabel sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kriteria acuan daya pembeda

Index of discrimination Item evaluation

0.4 and up Very good items

0.30 – 0.39 Reasonably good, but possibly subject to improvement

0.20 – 0.29 Marginal items, usually needing and being subject to impronement


(43)

72

Pada analisa butir soal untuk daya pembeda dijelaskan bahwa jika Indeks Daya Beda (DP) suatu item tes < 0 maka soal tersebut tidak digunakan dalam penelitian, dan jika memiliki Indeks Daya Beda > 0 dikategorikan cukup atau baik.

Berdasarkan penghitungan uji daya beda tiap butir soal pada instrumen yang diuji cobakan dapat diketahui butir soal yang memiliki daya beda baik sekali, baik, cukup baik, dan rendah sebanyak 58 soal yang dapat digunakan untuk instrumen penelitian, sisanya 2 soal diperbaiki terlebih dahulu sebelum digunakan dalam penelitain (secara rinci dapat dilihat pada lampiran 3.6).

H. Teknik Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemanfaatan model

blended learning berbasis online untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa,

seperti yang telah diungkapkan sebelumnya. Setelah data dari masing-masing kelompok terkumpul, kemudian dilakukan serangkaian pengujian statistik dalam rangka menguji efektivitas yang dirumuskan dalam hipotesis penelitian. Untuk menguji efektivitas dapat dilakukan dengan uji statistika parametrik menggunakan rumus uji-t independen (t-test independent). Namun, sebelum dilakukannya uji tersebut, data yang kita peroleh harus memiliki syarat-syarat dilakukannya pengujian dengan parametrik tes diantaranya random sampling, jenis data interval atau rasio, berdistribusi normal dan homogen. Apabila data tersebut memenuhi persyaratan dilakukan uji hipotesis dengan parametrik tes, namun apabila tidak memenuhi persyaratan maka uji hipotesis dilakukan dengan non paramertrik tes dengan mann whitny.

1. Normalitas

Uji normalitas merupakan salah satu cara untuk memeriksa keabsahan/normalitas sampel. Pada penelitian ini, uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan program pengolah data melalui uji normalitas one sample


(44)

73

nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabililtas > 0.05 maka distribusi adalah normal. (Santoso, 2003:168)

2. Homogenitas

Uji homogenitas ditujukan untuk menguji kesamaan beberapa bagian sampel, sehingga generalisasi terhadap populasi dapat dilakukan. Pada penelitian ini, uji homogenitas menggunakan program pengolah data dengan uji Levene (Levene Test). Uji Levene akan muncul bersamaan dengan hasil uji beda rata-rata atau uji-t. Kriteria pengujiaanya adalah apabila nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama, sedangkan jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama. (Santoso, 2003:168).

I. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini dijabarkan lebih rinci sebagai berikut :

1. Melakukan kajian teoritis terhadap kurikulum dan pembelajaran terkait masalah-masalah yang berhubungan dengan penelitian

2. Merancang rencana pembelajaran dan menyiapkan instrumen penelitian 3. Melakukan uji coba dan revisi instrumen penelitian

4. Melakukan pengundian kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, kemudian melakukan pretest pertama pada kedua kelompok untuk mendapatkan data kondisi awal sebelum pembelajaran dimulai

5. Menyelenggarakan pembelajaran online dengan menerapkan aplikasi LMS pada kelompok eksperimen, dan pembelajaran konvensional dalam kelas pada kelompok kontrol

6. Melakukan pretest dan postes kedua pada masing-masing kelompok. Pretes dan postes kedua ini berhubungan dengan materi kuliah yang menjadi pokok


(45)

74

7. Melakukan postest terakhir pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Postet ini diberikan akhir pembelajaran dan merupakan lanjutan dari pretest pertama.

8. Menyebarkan angket pada para mahasiswa kelompok eksperimen untuk menjaring informasi bagaimana respond dan pandangan mereka terhadap pembelajaran online

9. Melakukan kalkulasi dan analisis data secara statistik dari semua data yang telah terkumpul. Analisis data ini dilakukan dengan bantuan software aplikasi statistik, yakni SPSS versi 20. Dengan bantuan software tersebut, data-data yang diperoleh dianalisis secara statistik sesuai uji-uji yang diperlukan. Untuk menguji apakah benar-benar terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka dilakukan uji t, untuk mengetahui efektivitas penerapan aplikasi LMS dan untuk mencari indeks skor gain yang diperoleh masing-masing kelompok, dilakukan uji perbandingan rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontro. Sebelum dilakukan uji t dan pencarian indeks skor gain tersebut, data yang diperoleh tersebut harus terlebih dahulu melewati uji persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.

10.Menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan analisi data di atas dan mendeskripsikan beberapa temuan yang diperoleh selama melakukan penelitian

J. Alur Penelitian

PERSIAPAN


(46)

75

Gambar 3.2 Alur penelitian


(1)

Boyle, T., et al. (2003, October). Using blended learning to improve student success rates in learning to program. Journal of Educational Media, 28(2-3),

165-178. [online] tersedia:

www.uic.edu/depts/oeeblended/workshop/bibliography.pdf (november 2012). Carroll, B. (2003). Going hybrid: Online course components increase flexibility of

on-campus courses. Online Classroom, p. 4, 7. [online] tersedia: www.uic.edu/depts/oeeblended/workshop/bibliography.pdf (desember 2012). Curtis, J. B., et al. (2006). The Handbook of Blended Learning; Global perspectives,

Local Designs, John Wiley & Sons, San Francisco, CA.

Dabbagh, N., & Bannan, R. B. (2005). Online Learning (Concepts, Strategies, and Application. Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Education, Inc.

Dahar, R. W. (2006). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Erlangga.

Darmawan, D., dkk. (2006). Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: UPI Press.

Dick, W., & Carey., L. (1990). The Systematic Design of Instruction. Dallas: Scott, Foresman and Company.

Djadjapriatna, D. (1989). Keterkaitan Persepsi Mahasiswa IKIP Bandung dalam MKDK dengan Prestasi Belajarnya. IKIP Bandung. Laporan Perkuliahan. Dziuban, C.D., et al. (2005). Higher education, blended learning, and the

generations: Knowledge is power: No more. In J. Bourne & J.C. Moore (Eds.), Elements of Quality Online Education: Engaging Communities. Needham: MA: Sloan Center for Online Education. [online] tersedia www.uic.edu/depts/oeeblended/workshop/bibliography.pdf (november 2012). Fathoni, T. & Riyana, C. (2009). Komponen-komponen pembelajaran. Dalam kurikulum dan

pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Gall & Borg. (1989). Educational Research An Introduction. Fifth Edition. New York: Longman.

Graham. et.al, (2003), Benefits and Challenges of Blended Learning Environments. M. Khosrow-Pour (Ed.), Encyclopedia of Information Science and Technology I-V. (Idea Group Inc, Hershey, PA, 2003). [online] tersedia: www.irma-international.org/viewtitle/14246/ (desember 2012).

Graham, C. (2006). Blended learning systems. Definitions, current trends and future directions. In C. Bonk & C. Graham (Eds.), The handbook of blended learning: Global perspectives, local designs. San Francisco: John Wiley and


(2)

Sons. [online] tersedia: www.publicationshare.com/graham.intro.pdf (desember 2012).

Green., Timothy, D. & Brown, A. (2002). Multimedia Projects in the Classroom (A Guide to Development and Evaluation). California: Corwin press, inc.

Hamalik, O. (1994). Media Pendidikan. Bandung : PT. Citra Aditya

Harriman, G. (2004). Blended Learning, [online] tersedia: www.grayharriman.com/blended_learning.htm (november 2012).

Hasan, H. (2009). Evaluasi Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hasibuan, Z. A. (2006). Integrasi Aspek Pedagogik dan Teknologi dalam e-learning. Studi Kasus: Penggunaan e-learning di Fakultas Ilmu Komputer, UI (online) tersedia : Zhasibuan@cs.ui.ac.id (November 2012).

Hedjerrouit, S. (2008). Towards a Blended Learning Model for teaching and Learning Computer Programming. A case study. Informatics in Education,

2008 Vol.7, No.2, 181-210 [Online] Tersedia:

www.mii.it/informatics_in_education/pdf/INFE127.pdf (november 2012). Heinich, R., et al. (2005). Instructional Technologi and Media For Learning Eighth

Edition. Upper Sddle River, New Jersey, Columbus, Ohio : Pearson Education, Merril Prentice Hall.

Hernawan, A. H. (1994). Hubungan antara Mata Kuliah Dasar Kependidikan dengan Mata Kuliah Bidang Studi di Universitas Pendidikan Indonesia. Tesis. Program Studi Pengembangan Kurikulum, Pasca Sarjana, UPI.

Horton, W. (2006) E-Learning by Design, John Wiley & Sons, San Fransisco, CA, http: / / weblearning.psu.edu/blended-learning-initiative/ conferences-frainings- and-resources [tersedia online – Oktober 2012].

Jagiyanto. (2005). Pengenalan Komputer. Yogyakarta : CV. Andi Offset.

Joyce. B., Weil. M., & Calhoun. E. (2009). Model-Model Pengajaran (Terjemahan) Yohyakarta: Pustakan Belajar.

Larson-Hall, J. (2010). A guide to Doing Statistics in secon language research using SPSS. New York: Routledge.

Luik, P. (2010). Web Based-Learning or Face-to-Face Teaching – Preferences of Estonian Students. Tersedia [online] tersedia www.aare.edu.au/06pap/lui06159.pdf [Desember 2012].


(3)

Majid., et.al. (2005). Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Margono. (2005). Metodologi Peneitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Munir. (2009). Pembelajaran Jarak Jauh. Bandung: Alfabeta.

______(2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : Alfabeta.

Nasution, S. (1984) Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara. Oliva, P. F (1992). Developing the Curriculum. New York: Harpen Collins.

Permana, P. (2010). Efektifitas Penggunaan Aplikasi Learning Managemen Sistem (LMS) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Mahasiswa Bahasa Jerman di Universitas Pendidikan Indonesia. Tesis. Program Studi Pengembangan Kurikulum, Pasca Sarjana, UPI.

Purbo, O. W. (1997). Mengenal e-learning. [online] tersedia :

elearn.miat.unikl.edu.my/elearn/mod/ … / view.php?id (desember 2012). Rakhmat, C., dkk. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: UPI Press.

Rendra. (2010). Manfaat Komputer dalam Pembelajaran . [Online] tersedia: http://www.friend.freejoomlas.com/index.php?option=com_content&task=vie w&id=17&Itemid=29 [mei 2010].

Rivai, V. & Silviana, M. (2009). Educational Manajement Analisis Teori dan Praktis. Jakarta: Rajawali Press.

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. _______ (2012). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. _______ (2008). Manajemen Kurikulum. Bandung: Mulia Mandiri Press.

Rusman., dkk. (2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Rusman., dkk. (2007). Pengembangan Layanan Pembelajaran berbasis E-learning untuk mata kuliah MKDP Kurikulum dan Pembelajaran di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian Hibah, Lembaga Pendidikan, UPI.

Rossett, A. & Rebecca V. F. (2006). Blended Learning Opportunities, American Management Association Special Report.


(4)

Roswnberg, M. J. (2001). The Real Versus the Possible: Closing the Gaps in Engagement and Learning, dalam Educating the Net Generation. Washington: Educause.

Rosyanto. (2011). Efektifitas Metode Online Collaborative Learning dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran. Tesis. Program Studi Pengembangan Kurikulum, Pasca Sarjana, UPI.

Salisbury, D. F. (2000). Five Technologies for Educational Change. New Jersey: Englewood Cliffs.

Sanjaya, W. dan Andayani, D. (2009). Komponen-Komponen Pembelajaran Kurikulum, dalam Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Sanjaya, W. (2011). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

_____________ (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sarjono, H. (2009). Pengantar e-learning [online] tersedia: http://blog.uny.ac.id/hermansujono/files/2009/02pengantar-elearning-bahan-presentasi.pdf (oktober 2012).

Saripuddin, U. W. & T. Sukamto (1996). Teori-Teori Belajar dan Model-Model Pembelajaran. PAU Untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional. Jakarta: Ditjen Dikti.

Santoso, S. (2003). SPSS Statistika Parametrik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Seels, B. B., &. Rita C. R. (1994). Teknologi Pembelajaran (Definisi dan

Kawasannya). Jakarta: UNJ [Terjemahan].

Shaldino, S. E. dkk. (2012). Instructional Technology and Media For Learning (Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sharp, R. et.al. (2006). The Undergraduate Experience of Blended e-learning: a riview of uk literature and practice (online) tersedia: http://ww.heacademy.ac.uk/assets/york/documents/ourwork/research/sharpe_B enfiels_roberts_francis.pdf (november 2012).

Shihabuddin. (2009). Evaluasi Penajaran Bahasa Indonesia. Modul Perkuliahan Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia SPS UPI: tidak diterbitkan.


(5)

Siregar, Eveline. Nara, Hartini. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Slameto. (2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Soedijarto. (2007). Menuju Pendidikan Nasional yang Relevan dan Bermutu. Jakarta: Balai Pustaka.

Sudjana, N., & Ahmad, R. (2005). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Sudjana, N., & Ibrahim. R. (2004). Penelitian Dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sudrajat, A. (2008). Pengertian Pendekatan Strategi Metode Teknik Taktik dan

Model Pembelajaran. [Online] tersedia:

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/0912/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran (desember 2012). Sugiharto, B. (2009). Revisi Taksonomi Bloom. [online]

Tersedia: http://bowo.staff.fkip.uns.ac.id/2009/06/01/revisi-taksonomi-bloom. [januari 2010].

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. S., & Erliana. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung : PT Refika Aditama.

Sukmadinata, N. S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

________________________ (2010). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Susilana, R., & Riyana, C. (2008). Media Pembelajaran (Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian). Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI.

Susilana, R., dkk. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI.

Spencer, L.M. Jr., & Spencer S. M. (1993). Competence at work: Models for Superior Performance. New york: John Wiley & Sons. [Online] Tersedia www.schuster-zingheim.com (desember 2012).


(6)

Somantri, A. & Muhidin, SA. (2006). Aplikasi Statistik dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Syah, M. (2000). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Taylor, P. & Maor, D. (2000). Assessing the efficacy of online teaching with the constructivist online learning environment survey. Dalam A. Herrmann and M.M. Kulski (Eds), flexible futures in tertiary teaching proceedings of the 9th Annual teaching Learning Forum, 2-4 Februari 2000. Perth: Curtin university of technology.

Thorne, K. (2003). Blended Learning, How to Integrate Online and Traditional Learning, Kogan Page; London.

Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Tsai, S., & Machado, P. (2010). E-Learning, Online Learning, Web-Based Learning or Distance Learning Unveiling the Ambiguity in Current Terminology.

Tersedia: [online]

http://www.elearnmag.org/subpage.cfm?section=best_practices&article (desember 2012).

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Watson, J. (2005). Blending Learning, The Convergence of Online and Face-to-Face Education, NACOL.

Wijaya, C., dkk. (1992). Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan dan Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Dokumen yang terkait

Efektivitas Penggunaan Media Film Pendek Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa pada Mata Kuliah Media Televisi dan Video : studi kuasi eksperimen terhadap mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Departemen Kurikulum dan Teknologi Pe

0 1 40

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM.

0 1 48

EFEKTIVITAS COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN UPI BANDUNG.

0 0 43

EFEKTIVITAS METODE ONLINE COLLABORATIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN.

0 0 49

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO (Studi pada Departemen Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI).

0 0 41

PENERAPAN MODEL RESEARCH BASED LEARNING (RBL) UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAn HASIL BELAJAR MATA KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING MAHASISWA PROGRAM S1 PGSD.

0 0 1

Pembelajaran Interactive Learning Berbasis Internet untuk Meningkatkan Pencapaian Kompetensi Mahasiswa pada Mata Kuliah Struktur

0 0 1

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM - repository UPI T PK 1103400 Title

0 0 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING PADA MATA KULIAH PEMISAHAN KIMIA MATERI KROMATOGRAFI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS BELAJAR

1 2 9

IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH METODE NUMERIK

1 1 7