PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI GURU TERHADAP MINAT MENJADI GURU : Survey pada Mahasiswa Kependidikan Angkatan 2010 Universitas Pendidikan Indonesia.

(1)

Peni Hedi Dwi O.P, 2014

No. Daftar/ FPEB/ 277/ UN. 40. 7. D1/ LT/ 2014

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI GURU TERHADAP MINAT

MENJADI GURU

(Survey pada Mahasiswa Kependidikan Angkatan 2010 Universitas Pendidikan Indonesia)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Peni Hedi Dwi O.P 0906573

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI GURU TERHADAP MINAT

MENJADI GURU

(Survey pada Mahasiswa Kependidikan Angkatan 2010 Universitas Pendidikan Indonesia)

Skripsi ini disetujui oleh:

Bandung, 2014

Pembimbing I

Dr. Hj. Neti Budiwati, M.Si. NIP. 19630221 198703 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Pendidikan Ekonomi

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI Bandung

Dr. Ikaputera Waspada, MM. NIP. 19610420 198703 1 002


(3)

Peni Hedi Dwi O.P, 2014

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI GURU TERHADAP MINAT

MENJADI GURU

(Survey pada Mahasiswa Kependidikan Angkatan 2010 Universitas Pendidikan Indonesia)

Oleh

Peni Hedi Dwi O.P

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© 2014 Peni Hedi Dwi O.P

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Guru Terhadap Minat Menjadi Guru

(Survey Pada Mahasiswa Kependidikan Angkatan 2010 Universitas Pendidikan Indonesia)

Peni Hedi Dwi Oktarini P 0906573

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dan persepsi mahasiswa tentang profesi guru terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey explanatory yaitu metode yang berisi penjelasan dan menyoroti adanya hubungan antar variabel dengan menggunakan kerangka pemikiran yang dirumuskan dalam suatu hipotesis, dengan pendekatan yang digunakan yaitu kuantitatif. Populasi penelitian yaitu Mahasiswa Kependidikan angkatan 2010 Universitas Pendidikan Indonesia. Teknik sampling yang digunakan yaitu teknik probability sampling dan proportionate stratified random sampling. Dalam analisis data menggunakan bantuan program SPSS 21 for Windows.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan bahwa secara simultan maupun secara parsial variabel lingkungan keluarga dan persepsi mahasiswa terhadap profesi guru berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa untuk menjadi guru.


(5)

Peni Hedi Dwi O.P, 2014

DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iii

Daftar Tabel ... vi

Daftar Gambar ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 7

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Minat ... 8

2.1.1 Pembentukan Minat ... 10

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Minat 11 2.1.3 Profesi Guru ... 15

2.1.3.1 Pengertian Guru ... 15

2.1.3.2 Perkembangan Profesi Keguruan ... 16

2.1.3.3 Syarat-Syarat Profesi Keguruan ... 17

2.1.3.4 Prinsip Profesionalitas Guru ... 17

2.1.3.5 Standar Kompetensi Guru ... 18

2.1.4 Persepsi ... 20

2.1.4.1 Pengertian Persepsi ... 20

2.1.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 22

2.1.4.3 Prinsip Dasar Persepsi ... 23

2.1.5 Lingkungan Keluarga ... 23

2.1.5.1 Unsur Lingkungan Keluarga ... 25

2.1.5.2 Fungsi dan Peran Lingkungan Keluarga ... 26

2.2 Kajian Empirik Hasil Penelitian ... 27


(6)

2.4 Hipotesis ... 34

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 35

3.2 Metode Penelitian ... 35

3.3 Populasi dan Sampel ... 35

3.3.1 Populasi ... 35

3.3.2 Sampel ... 36

3.4 Operasional Variabel ... 39

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.6 Instrumen Penelitian ... 41

3.6.1 Tes Validitas ... 41

3.6.2 Tes Reabilitas ... 42

3.7 Teknik Analisis Data ... 43

3.8 Pengujian Hipotesis ... 45

3.8.1 Uji Parsial (Uji t) ... 45

3.8.2 Uji Simultan (Uji F) ... 45

3.8.3 Koefisien Determinasi ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Gambaran Umum Objek Penelitian ... 47

4.2Gambaran Umum Responden ... 48

4.2.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 48

4.2.2 Gambaran Responden Berdasarkan Fakultas... 49

4.3Gambaran Umum Variabel Penelitian ... 51

4.3.1 Lingkungan Keluarga ... 51

4.3.2 Persepsi Mahasiswa Terhadap Profesi Guru ... 53

4.3.3 Minat Mahasiswa untuk Menjadi Guru ... 54

4.4Analisis Instrumen Penelitian ... 56

4.4.1 Uji Validitas... 56

4.4.2 Uji Reliabilitas ... 58

4.5Hasil Analisis Data ... 59


(7)

Peni Hedi Dwi O.P, 2014

4.6.1 Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)... 61

4.6.2 Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F) 62 4.6.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 63

4.7Pembahasan Hasil Penelitian ... 63

4.7.1 Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Mahasiswa untuk Menjadi Guru ... 64

4.7.2 Pengaruh Persepsi Mahasiswa atas Profesi Guru Terhadap Minat Mahasiswa untuk Menjadi Guru ... 66

4.8Implikasi Pendidikan dalam Upaya Meningkatkan Minat Menjadi Guru ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 71

5.1 Kesimpulan... 71

5.2 Saran... 72


(8)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Menurut Arikunto (2010: 118), objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Objek dari penelitian ini adalah minat yang merupakan variable terikat, sedangkan lingkungan dan persepsi merupakan variabel bebas. Sumber data diperoleh langsung dari penelitian ini adalah primer, artinya langsung diperoleh dari responden melalui kuisioner.

3.2Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji hipotesis. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Survey Explanatory, yaitu metode yang berisi penjelasan suatu metode yang menyoroti adanya hubungan antar variabel dengan menggunakan kerangka pemikiran yang dirumuskan dalam suatu hipotesis.

3.3Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Menurut Arikunto (2010: 173) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Menurut Riduwan (2010:8) populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:889), populasi adalah jumlah penghuni, baik manusia maupun makluk hidup lainnya pada suatu satuan ruang tertentu/sekelompok, orang, benda atau hal yang menjadi sumber pengambilan


(9)

37

Peni Hedi Dwi O.P, 2014

sampel. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa UPI Kependidikan angkatan 2010 dengan jumlah 4.171 orang.

Tabel 3.1

Jumlah Populasi Penelitian

No Fakultas Jumlah

Mahasiswa

1 FIP 971

2 FPIPS 544

3 FPBS 943

4 FPMIPA 410

5 FPTK 484

6 FPOK 434

7 FPEB 385

Total Keseluruhan Mahasiswa UPI

Program Kependidikan angkatan 2010 4171 Sumber : Direktorat Akademik dan kemahasiswaan UPI

3.3.2 Sampel

Menurut Arikunto (2010: 175) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Dalam menentukan sampel dibutuhkan teknik yang benar.

Menurut Riduwan (2010: 11)

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya

Menurut Sugiyono (2008:116), “Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.” Apa yang dipelajari dan dihitung dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi, untuk itu sampel dari populasi harus benar-benar representatif.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik probability sampling dan proportionate stratified random sampling. Probability sampling menurut Riduwan (2010: 12) teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Menurut Riduwan (2010:13) “Proportionate stratified


(10)

random sampling ialah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, dilakukan sampling ini apabila anggota populasinya heterogen (tidak sejenis).

Arikunto (2006:134) mengemukakan bahwa:

Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10 – 15% atau 20 – 25% atau lebih.

Rumus yang digunakan untuk mengukur sampel, digunakan rumus Slovin (Husein Umar, 2009:78), yakni ukuran sampel yang merupakan perbandingan dari ukuran populasi dengan presentasi kelongaran ketidaktelitian, karena dalam pengambilan sampel dapat ditolerir atau diinginkan. Dalam pengambilan sampel ini digunakan taraf kesalahan sebesar 5%.

Adapun rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:

2

1 Ne N n

  Keterangan:

n = Ukuran Sampel N = Ukuran populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karen kesalahan sampel yang dapat ditolerir

Seperti yang diuraikan sebelumnya, apabila jumlah populasi terlalu banyak dan memungkinkan akan adanya kesulitan misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Berdasarkan rumus menghitung sampel diatas, maka:

N = 4171 e = 0,05

2

1 Ne N n

 

n =


(11)

39

Peni Hedi Dwi O.P, 2014

n =

n = 364,99 dibulatkan menjadi 365 orang.

Jadi jumlah sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah 365 orang.

Hasil dari perhitungan sampel ditemukan dari populasi sebanyak 4171 akan diambil sampel sebanyak 365 mahasiswa yang akan terbagi dalam 7 fakultas yang ada di Universitas Pendidikan Indonesia. Universitas Pendidikan Indonesia terdiri dari tujuh fakultas yang masing-masing memiliki beberapa program studi kependidikan. Berdasarkan teknik sampling yang dipakai dalam penelitian ini, maka sampel yang digunakan adalah seluruh mahasiswa Kependidikan tahun 2010 dari masing-masing fakultas dan tidak dibagi dalam prodi-prodi yang ada.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui minat menjadi guru dan penelitian dilakukan kepada seluruh mahasiswa yang ada di dalam jurusan kependidikan di tahun 2010, maka dianggap sampel ada pada tahap yang sama sehingga tidak perlu dibagi dalam masing-masing prodi di dalam fakultas tersebut.

Setelah ukuran sampel diperoleh, langkah selanjutnya adalah menentukan besarnya alokasi sampel masing-masing fakultas yang ada di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) adalah sebagai berikut:

ni = Ni/N x n Dimana:

ni = jumlah sampel menurut sratum n = jumlah sampel seluruhnya Ni = jumlah populasi menurut sratum N = jumlah populasi seluruhnya

Dalam penelitian sampel mahasiswa dilakukan secara proporsional dapat dilihat pada tabel 3.2


(12)

Tabel 3.2

Sampel Mahasiswa UPI Kependidikan 2010

Fakultas Jumlah Mahasiswa Sampel Mahasiswa

FIP 971 ni=

FPIPS 544 ni=

FPBS 943 ni=

FPMIPA 410 ni=

FPTK 484 ni=

FPOK 434 ni=

FPEB 385 ni=

Jumlah 4171 mahasiswa 365 mahasiswa

Sumber: Direktorat Akademik dan kemahasiswaan UPI, data diolah

3.4Tabel Operasional Variabel

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala Minat

Menjadi Guru (Y)

Kekuatan motif yang menyebabkan seseorang

memberikan perhatian kepada orang, benda atau aktifitas tertentu. Minat menggambarkan

alasan – alasan mengapa seseorang lebih tertarik kepada benda, orang atau

aktivitas tertentu dibandingkan dengan

yang lain.

Ketertarikan, perhatian, dan

keseriusan mahasiswa kepada profesi Guru. Jawaban responden mengenai: Tingginya ketertarikan mahasiswa terhadap profesi guru. Ordinal


(13)

41

Peni Hedi Dwi O.P, 2014 Keluarga

(X1)

lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak serta

lembaga pendidikan yang bersifat kodrati

berbagi dan mempengaruhi sehingga terbentuknya karakter dan kepribadian yang mendukung seseorang kepada

satu bidang yang diminati. responden mengenai: Keluarga mempengaruhi dan mendukung terbentuknya minat. Persepsi Mahasiswa Terhadap Profesi Guru (X2)

Persepsi adalah proses yang menyangkutkan pesan atau informasi ke

dalam otak manusia. terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya, hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu

penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, dan penciuman

Proses pemberian makna yang dilakukan seseorang secara sadar terhadap

objek diantara alternatif-alternatif yang ada. Jawaban responden mengenai: Memiliki persepsi yang positif terhadap profesi guru Ordinal

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dengan teknik tertentu sangat diperlukan dalam analisis anggapan dasar dan hipotesis karena teknik-teknik tersebut dapat menentukan lancar tidaknya suatu proses penelitian. Pengumpulan data diperlukan untuk menguji anggapan dasar dan hipotesis. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Angket, yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat pertanyaan

maupun pernyataan tertulis kepada responden yang menjadi anggota sampel dalam penelitian.

2. Studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan memperoleh data dari buku, laporan ilmiah, media cetak dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, yaitu pendapatan.


(14)

3.6 Instrumen Penelitian

Agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan kebenarannya maka alat ukur tersebut harus valid dan reliable. Untuk itulah terhadap kuesioner yang diberikan kepada responden delakukan 2 macam tes yaitu tes validitas dan tes reliabilitas. 3.6.1 Tes Validitas

Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur, uji validitas instrumen dilakukan untuk menguji validitas (ketepatan) tiap butir/item instrumen. Dalam uji validitas ini digunakan teknik Korelasi Product Moment dari Karl Person, yaitu :

√{ } { }

( Riduwan, 2010:110) Keterangan:

r hitung = koefisien korelasi = jumlah skor item

= jumlah skor total (seluruh item) n = jumlah responden

Setelah diketahui besarnya koefisien korelasi (r), kemudian dilanjutkan dengan pengujian taraf signifikansi koefisien korelasi dengan menggunakan rumus uji t sebagai berikut :

√ √

(Riduwan, 2010:110) Keterangan:

t = nilai t hitung

r = koefisien korelasi hasil t hitung


(15)

43

Peni Hedi Dwi O.P, 2014

Distribusi ( tabel t ) untuk dan derajat kebebasan (dk = n – k) kaidah keputusan adalah jika t hitung lebih besar dari t tabel berarti valid, dan

sebaliknya jika t hitung lebih kecil dari t tabel berarti tidak valid.

Tabel 3.4

Uji Validitas Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru

No Item R hitung R tabel Keputusan

1 0,662 0,1027 VALID

2 0,585 0,1027 VALID

3 0,639 0,1027 VALID

4 0,661 0,1027 VALID

5 0,742 0,1027 VALID

6 0,694 0,1027 VALID

7 0,730 0,1027 VALID

8 0,565 0,1027 VALID

9 0,568 0,1027 VALID

10 0,491 0,1027 VALID

11 0,527 0,1027 VALID

12 0,571 0,1027 VALID

13 0,653 0,1027 VALID

14 0,443 0,1027 VALID

15 0,521 0,1027 VALID

Sumber : Lampiran Hasil Perhitungan Microsoft Excel 2007 Tabel 3.5

Uji Validitas Lingkungan Keluarga

No Item R hitung R tabel Keputusan

16 0,424 0,1027 VALID

17 0,259 0,1027 VALID

18 0,578 0,1027 VALID

19 0,510 0,1027 VALID

20 0,389 0,1027 VALID

21 0,639 0,1027 VALID

22 0,493 0,1027 VALID

23 0,587 0,1027 VALID


(16)

25 0,487 0,1027 VALID Sumber : Lampiran Hasil Perhitungan Microsoft Excel 2007

Tabel 3.6

Uji Validitas Persepsi Mahasiswa Terhadap Profesi Guru

No Item R hitung R tabel Keputusan

26 0,587 0,1027 VALID

27 0,560 0,1027 VALID

28 0,643 0,1027 VALID

29 0,561 0,1027 VALID

30 0,673 0,1027 VALID

31 0,639 0,1027 VALID

32 0,625 0,1027 VALID

33 0,623 0,1027 VALID

Sumber : Lampiran Hasil Perhitungan Microsoft Excel 2007

3.6.2 Tes Reliabilitas

Tes reliabilitas adalah tes yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang digunakan menunjukkan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan, dan konsistensi dalam mengungkapkan gejala dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda.

Untuk menguji reliabilitas, dalam penelitian ini digunakan tehnik belah dua dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membagi item-item yang valid menjadi dua belahan, dalam hal ini diambil pembelahan atas dasar nomor ganjil dan genap. Nomor ganjil sebagai belahan pertama dan nomor genap sebagai belahan kedua.

2. Skor masing-masing item pada setiap belahan dijumlahkan, sehingga menghasilkan dua skor total masing-masing responden, yaitu skor total belahan pertama dan skor belahan kedua.

3. Mengkorelasi skor belahan pertama dengan skor belahan kedua dengan teknik korelasi product moment.


(17)

45

Peni Hedi Dwi O.P, 2014

4. Mencari angka reliabilitas keseluruhan item tanpa dibelah, dengan cara mengkorelasi angka korelasi yang diperoleh dengan memasukannya kedalam rumus Spearman Brown yaitu :

(Riduwan, 2010:113) Keterangan:

= koefisisen reliabilitas internal seluruh item

= korelasi Product Moment antara belahan (ganjil-genap)

Kaidah keputusannya adalah jika r11 lebih besar dari r tabel berarti reliabel

dan sebaliknya jika r11 lebih kecil dari r tabel berarti tidak reliabel.

Tabel 3.7

Uji Reliabilitas Minat Mahasiswa untuk Menjadi Guru

Variabel No item Varian

Item

∑ Varian

item

Total Varian

Reabilitas Keterangan

Minat Menjadi Guru 1 0,829 11,858 64,002 0,9311 RELIABEL

2 0,523 RELIABEL

3 0,608 RELIABEL

4 0,685 RELIABEL

5 0,862 RELIABEL

6 1,098 RELIABEL

7 0,926 RELIABEL

8 0,906 RELIABEL

9 0,555 RELIABEL

10 0,628 RELIABEL

11 0,651 RELIABEL

12 0,736 RELIABEL

13 0,761 RELIABEL

14 1,194 RELIABEL

15 0,899 RELIABEL

Sumber : Lampiran Hasil Perhitungan Microsoft Excel 2007 Tabel 3.8

Uji Reliabilitas Lingkungan Keluarga

Variabel No

item Varian Item ∑ Varian item Total Varian

Reabilitas Keterangan

Lingkungan Keluarga 16 0,892 10,278 26,547 0,700 RELIABEL

17 1,003 RELIABEL


(18)

19 0,937 RELIABEL

20 0,557 RELIABEL

21 1,079 RELIABEL

22 0,987 RELIABEL

23 0,994 RELIABEL

24 1,315 RELIABEL

25 1,837 RELIABEL

Sumber : Lampiran Hasil Perhitungan Microsoft Excel 2007 Tabel 3.9

Uji Reliabilitas Persepsi Mahasiswa Terhadap Profesi Guru

Variabel No item Varian

Item

∑ Varian

item

Total Varian

Reabilitas Keterangan

Persepsi Mahasiswa 26 0,764 6,169 18.476 0,761 RELIABEL

27 0,775 RELIABEL

28 0,751 RELIABEL

29 0,965 RELIABEL

30 0,805 RELIABEL

31 0,725 RELIABEL

32 0,669 RELIABEL

33 0,715 RELIABEL

Sumber : Lampiran Hasil Perhitungan Microsoft Excel 2007

3.7 Teknik Analisis Data

Jenis data yang digunakan adalah data ordinal dan data nominal, sesuai dengan data yang digunakan maka pengujian statistika menggunakan statistik non parametrik. Untuk menguji pengaruh antar variabel secara parsial, digunakan uji statistik koefisien korelasi rank Kendall (). Sedangkan untuk menguji pengaruh antar variabel secara serentak digunakan rumus konkordansi Kendall ().

Rumus dasar yang digunakan adalah sebagai berikut: = 2 ) 1 (  

 

N N B A (Sugiyono,2008:367) Keterangan

 = Koefisien korelasi Kendall Tau yang besarnya (-1<0<1) H = Jumlah ranking atas


(19)

47

Peni Hedi Dwi O.P, 2014

N = Jumlah anggota sampel

Mengadakan uji signifikansi untuk masing-masing variabel yang berhubungan, dengan menggunakan rumus:

) 1 ( 9

) 5 2 ( 2

  

N N

N

Z  (Sugiyono,2008:368)

Jika hitung  pada tabel A, maka H0 ditolak untuk menerima H1

Jika hitung  pada tabel A, maka H0 diterima untuk menolak H1

Keterangan:

Z = tingkat signifikansi

 = koefisien korelasi rank Kendall’s N = banyaknya data

Penafsiran terhadap besarnya koefisien berpedoman pada batasan nilai korelasi sebagai berikut:

Tabel 3.10

Pedoman Koefisien Korelasi

Interval Tingkat hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat

Permasalahan yang diajukan akan dilakukan dengan menggunakan statistik parametrik. Model analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat serta untuk menguji kebenaran dari hipotesis akan digunakan model persamaan regresi berganda sebagai berikut:


(20)

Y

i

= β

0

+ β

1

X

1i

+ β

2

X

2i

+ β

3

X

3i

+ e

i

Keterangan :

Yi = Minat Menjadi Guru

β

0 = Konstanta

β = Koefisien regresi X1i = Lingkungan Keluarga

X2i = Persepsi Mahasiswa tentang profesi guru

e = error

3.8 Pengujian Hipotesis 3.8.1 Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel X secara individu mampu menjelaskan variabel Y

Uji t statistik ini menggunakan rumus :

β̂ β̂ β

Lebih sederhana t hitung dapat dihitung dengan rumus:

β

( Gujarati, 2001:74) Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Hipotesis

H0: β 0 artinya tidak ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y

Ha : β 0 artinya ada pengaruh antara variabel X terhadap Variabel Y 2. Ketentuan

Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak

Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima

Dalam pengujian hipotesis melalui uji t tingkat kesalahan yang digunakan peneliti adalah 5% atau 0,05 pada taraf signifikansi 95%.


(21)

49

Peni Hedi Dwi O.P, 2014 3.8.3 Uji Simultan (Uji f)

Uji F ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel X secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel Y dengan cara membandingkan nilai F hitung dan F tabel pada tingkat kepercayaan 95%. Persamaan uji f adalah :

) 1 /(

) 1 (

/

2 2

  

k n R

k R F

(Sudjana, 2005:385) Keterangan:

r = nilai koefisien korelasi ganda k = jumlah variabel bebas

n = jumlah sampel F = nilai F yang dihitung

Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Hipotesis

H0 : β1 = β2 0 artinya variabel X secara bersama-sama tidak berpengaruh

terhadap variabel Y

Ha : β1= β2 0 artinya variabel X secara bersama-sama berpengaruh terhadap

variabel Y 2. Ketentuan:

Jika F hitung < F tabel , maka pengaruh bersama antara variabel bebas secara

keseluruhan terhadap variabel terikat adalah tidak signifikan (H0 diterima, Ha

ditolak).

Jika Fhitung > Ftabel , maka pengaruh bersama antara variabel bebas secara

keseluruhan terhadap variabel terikat adalah signifikan (H0 ditolak, Ha


(22)

3.8.4 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) merupakan cara untuk mengukur ketepatan suatu garis regresi. Menurut Gujarati (2001:98) dijelaskan bahwa koefisien determinasi (R2) yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Untuk mengetahui besarnya koefisien determinasi (R2) dapat digunakan rumus sebagai berikut:

̀ ̀

( Gujarati, 2001:99) Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0<R2<1) dengan ketentuan sebagai berikut:  Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.

 Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terika jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai kurang baik.


(23)

73

Peni Hedi Dwi O.P, 2014

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa kependidikan Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2010 yaitu lingkungan keluarga dan persepsi mahasiswa terhadap profesi guru diperoleh hasil kesimpulan sebagai berikut:

1. Lingkungan keluarga secara garis besar termasuk pada kategori tinggi. Ini menggambarkan bahwa lingkungan keluarga pada mahasiswa UPI terjalin dengan cukup baik, terdapatnya hubungan yang baik antara orang tua dengan anak dan terdapatnya dukungan keluarga terhadap minat mahasiswa. Persepsi mahasiswa terhadap profesi guru cukup tinggi ataupun sangat baik. Mahasiswa mulai memiliki pandangan yang positif terhadap profesi guru, diikuti dengan mulai mengumpulkan informasi mengenai profesi guru dan dapat memilih profesi guru dibandingkan dengan profesi lain. Ketertarikan mahasiswa terhadap profesi guru pun semakin lama semakin meningkat, ini menunjukan bahwa mahasiswa UPI memiliki minat yang cukup tinggi terhadap profesi guru. Tingginya minat mahasiswa untuk menjadi guru diikuti juga dengan kesadaran bahwa profesi guru adalah profesi yang penting dan mulia.

2. Lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa kependidikan Universitas Pendidikan Indonesia untuk menjadi guru. Artinya, semakin positif atau semakin baiknya dukungan dan contoh dari lingkungan keluarga maka minat mahasiswa untuk menjadi guru akan semakin tinggi pula.

3. Persepsi mahasiswa terhadap profesi guru berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa kependidikan Universitas Pendidikan Indonesia untuk menjadi guru. Artinya, semakin positif persepsi mahasiwa maka minat mahasiswa untuk menjadi guru akan semain tinggi atau meningkat. Sebaliknya apabila mahasiswa memiliki persepsi yang negatif terhadap profesi guru, maka minat mahasiswa untuk menjadi guru akan menurun.


(24)

1.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang diperoleh maka ada beberapa saran yang bisa dilakukan untuk meningkatkan minat mahasiswa untuk menjadi guru yaitu:

1. Lingkungan keluarga adalah tempat dimana manusia mendapatkan pelajaran dan bekal untuk menjalani hidup. Itu sebabnya lingkungan keluarga haruslah tercipta kondisi yang harmonis dan kondusif sehingga hubungan antar keluarga terjalin dengan baik. Orang tua dan pihak keluarga lain hendaknya memberikan dukungan penuh terhadap pilihan baik yang akan diambil oleh anak mereka misalnya dalam bidang karir. Ketika anak memiliki untuk menekuni profesi guru maka keluarga haruslah memberikan dukungan penuh baik moril ataupun jasmani untuk anak mencapai tujuan hidupnya dengan baik.

2. Belajar untuk selalu berpikir positif terhadap apapun khususnya profesi. Tidak mengelompokan profesi dari seberapa hasil yang didapat dari profesi tersebut, dan megukur profesi berdasarkan besarnya hasil yang didapat. Mulai untuk membangun pemahaman dan pengamatan yang lebih terhadap pentingnya dan mulianya profesi guru. Profesi guru tidak selalu diukur dengan uang tetapi yang lebih besar dari itu adalah pengabdiannya. Itu sebabnya dibutuhkan persepsi yang baik terhadap profesi guru sehingga dapat meningkatkan minat terhadap profesi guru.

3. Menyeimbangkan pengaruh dari internal dan ekternal. Ketika sudah memperbaiki diri dari dalam, maka dibutuhkan juga keseimbangan dari luar. Apabila keluarga sudah mendukung untuk menekuni profesi guru, maka dari dalam diri haruslah memiliki pandangan positif terhadap profesi guru, sebaliknya ketiika diri sendiri sudah mantap dan memiliki persepsi yang positif terhadap profesi guru, maka haruslah didukung dari ekternal yang disini berarti lingkungan keluarga.

4. Guru sebagai tenaga pengajar dan panutan bagi siswa haruslah selalu memberikan teladan yang baik dalam tingkah lakunya sehingga siswa dapat melihat dan mendapatkan contoh yang baik dalam diri guru. Karena ketika


(25)

75

Peni Hedi Dwi O.P, 2014

guru selalu memberikan teladan yang baik maka pandangan siswa terhadap profesi guru pun akan semakin baik ini dapat menimbulkan minat menjadi guru dalam diri seseorang bertambah.


(26)

DAFTAR PUSTAKA Literatur, Buku:

Ahmadi, Abu. (2007). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaniago, Amran. (2000). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Crow, The Liang Gie. (1995). Cara Belajar yang Efisien Jilid II. Yogyakarta: Liberty

Dalyono, M. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Damodar,Gujarati. (2001). Ekonometrika Dasar.Jakarta :Erlangga

Faisal, Sanafiah. (1982). Dasar dan Teknik Menyusun Angket. Surabaya: Usa Nasional Jemmars

Furqon. (2009). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Hasbullah. (2009). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Latif, Abdul. (2009). Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan. Bandung: PT

Refika Aditama

Riduwan. (2010). Metode & Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta. Riduwan, (2010). Dasar-Dasar Statistika.. Bandung: Alfabeta

Riduwan., Engkos Ahmad Kuncoro. (2013). Cara Mudah Menggunakan dan Memakai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta

Rugaiyah dan Atiek Sismiati. (2013). Profesi Kependidikan. Bogor: Ghalia Indonesia

Santosa, Purbayu Budi., Ashari. (2005). Anlisis Statistik dengan Microsoft Excel & SPSS. Semarang: Andi.

Setiawan, Conny. (1982). Prinsip dan teknik Pengaturan dan Penelitian didalam Pendidikan. Jakarta


(27)

77

Peni Hedi Dwi O.P, 2014

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Andi Mahastya

Soejipto, Raflis Kosasi. (2002).Profesi Keguruan. Jakarta: Bhineka Cipta

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi, Dewa Ketut. (1985). Bimbingan Konseling. Jakarta: Bina Aksara

Suprapto. (2007). Pentingnya Minat dalam Menentukan Tujuan. Jakarta: Rineka Cipta

Surya, M. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: PPB FIP UPI Bandung

Syah, Muhibbin. (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja

Walgito, Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. Winkel, W.S. (2007). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi

Jurnal dan Sumber Lain

Adriana, Kiki M. (2012). Pengaruh Praktek Kerja Industri Terhadap Minat Bekerja di Industri Jasa Konstruksi pada Siswa SMKN 2 Tasikmalaya. Skripsi Sarjana pada FTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Akbar, Maulana. (2009). Studi Tentang Minat Mahasiswa JPTA FPTK-UPI pada Dunia Kerja Antara Profesi Guru dan Arsitek. Skripsi Sarjana pada FPTK UPI: tidak diterbitkan

Ginanjar, Romal. (2003). Hubungan Minat Mahasiwa Menjadi Tenaga Kependidikan dengan Prestasi Belajar Mata Kuliah Dasar Kependidikan. Skripsi Sarjana pada FPTK UPI: Tidak diterbitkan

Harahap, Nuraliyahaini. (2012). Pengaruh Minat Belajar, Lingkungan Keluarga, dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi. Skripsi Sarjana FPEB UPI Bandung: tidak diterbitkan. Harjusumarto, Sarbini, dkk. (2004). Minat Mahasiswa FIS UNY Terhadap

Jabatan Guru dan Faktor yang Mempengaruhinya. Yogyakarta: UNY Harun, Halimah. (2006). Minat, Motivasi, dan Kemahirang Mengajar Guru


(28)

Ibrahim, Agus. (2001). Kontribusi Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar pda Program Diklat PDTM. Skripsi Sarjana pada FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Ikhsanudin, Muhamad Arif. (2012). Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Lingkungan Keluarga terhadap Intendi Berwirausaha Siswa SMK Muhamadiyah 3 Yogyakarta. Jurnal Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta.

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2007). Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: Mendiknas

Ningrum, Prajanti Kusuma, dll. (2013). Hubungan Antara Minat Menjadi Guru dan Lingkungan Keluarga Dengan Prestasi Belajar. Jurnal Pendidikan. 2. 59-70

Tamala, Usi. (2010). Hubungan Minat Menjadi Guru Dengan Keterampilan Mengajar Pada Mata Kuliah Micro Teaching. Riau: Universitas Riau


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa kependidikan Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2010 yaitu lingkungan keluarga dan persepsi mahasiswa terhadap profesi guru diperoleh hasil kesimpulan sebagai berikut:

1. Lingkungan keluarga secara garis besar termasuk pada kategori tinggi. Ini menggambarkan bahwa lingkungan keluarga pada mahasiswa UPI terjalin dengan cukup baik, terdapatnya hubungan yang baik antara orang tua dengan anak dan terdapatnya dukungan keluarga terhadap minat mahasiswa. Persepsi mahasiswa terhadap profesi guru cukup tinggi ataupun sangat baik. Mahasiswa mulai memiliki pandangan yang positif terhadap profesi guru, diikuti dengan mulai mengumpulkan informasi mengenai profesi guru dan dapat memilih profesi guru dibandingkan dengan profesi lain. Ketertarikan mahasiswa terhadap profesi guru pun semakin lama semakin meningkat, ini menunjukan bahwa mahasiswa UPI memiliki minat yang cukup tinggi terhadap profesi guru. Tingginya minat mahasiswa untuk menjadi guru diikuti juga dengan kesadaran bahwa profesi guru adalah profesi yang penting dan mulia.

2. Lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa

kependidikan Universitas Pendidikan Indonesia untuk menjadi guru. Artinya, semakin positif atau semakin baiknya dukungan dan contoh dari lingkungan keluarga maka minat mahasiswa untuk menjadi guru akan semakin tinggi pula.

3. Persepsi mahasiswa terhadap profesi guru berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa kependidikan Universitas Pendidikan Indonesia untuk menjadi guru. Artinya, semakin positif persepsi mahasiwa maka minat mahasiswa untuk menjadi guru akan semain tinggi atau meningkat. Sebaliknya apabila mahasiswa memiliki persepsi yang negatif terhadap profesi guru, maka minat mahasiswa untuk menjadi guru akan menurun.


(2)

1.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang diperoleh maka ada beberapa saran yang bisa dilakukan untuk meningkatkan minat mahasiswa untuk menjadi guru yaitu:

1. Lingkungan keluarga adalah tempat dimana manusia mendapatkan pelajaran

dan bekal untuk menjalani hidup. Itu sebabnya lingkungan keluarga haruslah tercipta kondisi yang harmonis dan kondusif sehingga hubungan antar keluarga terjalin dengan baik. Orang tua dan pihak keluarga lain hendaknya memberikan dukungan penuh terhadap pilihan baik yang akan diambil oleh anak mereka misalnya dalam bidang karir. Ketika anak memiliki untuk menekuni profesi guru maka keluarga haruslah memberikan dukungan penuh baik moril ataupun jasmani untuk anak mencapai tujuan hidupnya dengan baik.

2. Belajar untuk selalu berpikir positif terhadap apapun khususnya profesi. Tidak mengelompokan profesi dari seberapa hasil yang didapat dari profesi tersebut, dan megukur profesi berdasarkan besarnya hasil yang didapat. Mulai untuk membangun pemahaman dan pengamatan yang lebih terhadap pentingnya dan mulianya profesi guru. Profesi guru tidak selalu diukur dengan uang tetapi yang lebih besar dari itu adalah pengabdiannya. Itu sebabnya dibutuhkan persepsi yang baik terhadap profesi guru sehingga dapat meningkatkan minat terhadap profesi guru.

3. Menyeimbangkan pengaruh dari internal dan ekternal. Ketika sudah

memperbaiki diri dari dalam, maka dibutuhkan juga keseimbangan dari luar. Apabila keluarga sudah mendukung untuk menekuni profesi guru, maka dari dalam diri haruslah memiliki pandangan positif terhadap profesi guru, sebaliknya ketiika diri sendiri sudah mantap dan memiliki persepsi yang positif terhadap profesi guru, maka haruslah didukung dari ekternal yang disini berarti lingkungan keluarga.

4. Guru sebagai tenaga pengajar dan panutan bagi siswa haruslah selalu memberikan teladan yang baik dalam tingkah lakunya sehingga siswa dapat


(3)

guru selalu memberikan teladan yang baik maka pandangan siswa terhadap profesi guru pun akan semakin baik ini dapat menimbulkan minat menjadi guru dalam diri seseorang bertambah.


(4)

DAFTAR PUSTAKA Literatur, Buku:

Ahmadi, Abu. (2007). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaniago, Amran. (2000). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Crow, The Liang Gie. (1995). Cara Belajar yang Efisien Jilid II. Yogyakarta: Liberty

Dalyono, M. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Damodar,Gujarati. (2001). Ekonometrika Dasar.Jakarta :Erlangga

Faisal, Sanafiah. (1982). Dasar dan Teknik Menyusun Angket. Surabaya: Usa Nasional Jemmars

Furqon. (2009). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Hasbullah. (2009). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Latif, Abdul. (2009). Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan. Bandung: PT

Refika Aditama

Riduwan. (2010). Metode & Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta. Riduwan, (2010). Dasar-Dasar Statistika.. Bandung: Alfabeta

Riduwan., Engkos Ahmad Kuncoro. (2013). Cara Mudah Menggunakan dan Memakai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta

Rugaiyah dan Atiek Sismiati. (2013). Profesi Kependidikan. Bogor: Ghalia Indonesia

Santosa, Purbayu Budi., Ashari. (2005). Anlisis Statistik dengan Microsoft Excel & SPSS. Semarang: Andi.

Setiawan, Conny. (1982). Prinsip dan teknik Pengaturan dan Penelitian didalam Pendidikan. Jakarta


(5)

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Andi Mahastya

Soejipto, Raflis Kosasi. (2002). Profesi Keguruan. Jakarta: Bhineka Cipta

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi, Dewa Ketut. (1985). Bimbingan Konseling. Jakarta: Bina Aksara

Suprapto. (2007). Pentingnya Minat dalam Menentukan Tujuan. Jakarta: Rineka Cipta

Surya, M. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: PPB FIP UPI Bandung

Syah, Muhibbin. (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja

Walgito, Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. Winkel, W.S. (2007). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi

Jurnal dan Sumber Lain

Adriana, Kiki M. (2012). Pengaruh Praktek Kerja Industri Terhadap Minat Bekerja di Industri Jasa Konstruksi pada Siswa SMKN 2 Tasikmalaya. Skripsi Sarjana pada FTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Akbar, Maulana. (2009). Studi Tentang Minat Mahasiswa JPTA FPTK-UPI pada Dunia Kerja Antara Profesi Guru dan Arsitek. Skripsi Sarjana pada FPTK UPI: tidak diterbitkan

Ginanjar, Romal. (2003). Hubungan Minat Mahasiwa Menjadi Tenaga Kependidikan dengan Prestasi Belajar Mata Kuliah Dasar Kependidikan. Skripsi Sarjana pada FPTK UPI: Tidak diterbitkan

Harahap, Nuraliyahaini. (2012). Pengaruh Minat Belajar, Lingkungan Keluarga, dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi. Skripsi Sarjana FPEB UPI Bandung: tidak diterbitkan. Harjusumarto, Sarbini, dkk. (2004). Minat Mahasiswa FIS UNY Terhadap

Jabatan Guru dan Faktor yang Mempengaruhinya. Yogyakarta: UNY Harun, Halimah. (2006). Minat, Motivasi, dan Kemahirang Mengajar Guru


(6)

Ibrahim, Agus. (2001). Kontribusi Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar pda Program Diklat PDTM. Skripsi Sarjana pada FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Ikhsanudin, Muhamad Arif. (2012). Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Lingkungan Keluarga terhadap Intendi Berwirausaha Siswa SMK Muhamadiyah 3 Yogyakarta. Jurnal Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta.

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2007). Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: Mendiknas

Ningrum, Prajanti Kusuma, dll. (2013). Hubungan Antara Minat Menjadi Guru dan Lingkungan Keluarga Dengan Prestasi Belajar. Jurnal Pendidikan. 2. 59-70

Tamala, Usi. (2010). Hubungan Minat Menjadi Guru Dengan Keterampilan Mengajar Pada Mata Kuliah Micro Teaching. Riau: Universitas Riau


Dokumen yang terkait

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN TERHADAP MINAT MENJADI GURU Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Persepsi Mahasiswa Tentang Undang-Undang Guru Dan Dosen Terhadap Minat Menjadi Guru Pada Mahasisw

0 2 18

PENDAHULUAN Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Persepsi Mahasiswa Tentang Undang-Undang Guru Dan Dosen Terhadap Minat Menjadi Guru Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiya

0 1 11

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN TERHADAP MINAT MENJADI GURU Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Persepsi Mahasiswa Tentang Undang-Undang Guru Dan Dosen Terhadap Minat Menjadi Guru Pada Mahasiswa Progr

0 2 11

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI GURU DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP MINAT MENJADI GURU AKUNTANSI PADA MAHASISWA PROGAM STUDI Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Guru Dan Prestasi Belajar Terhadap Minat Menjadi Guru Akuntansi Pada Maha

0 0 18

PENDAHULUAN Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Guru Dan Prestasi Belajar Terhadap Minat Menjadi Guru Akuntansi Pada Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 201

0 1 10

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI GURU DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP MINAT MENJADI GURU AKUNTANSI PADA MAHASISWA PROGAM STUDI Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Guru Dan Prestasi Belajar Terhadap Minat Menjadi Guru Akuntansi Pada Maha

1 8 10

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA MENJADI GURU : survei pada mahasiswa program kependidikan angkatan 2011 fakultas pendidikan ekonomi dan bisnis universitas pendidikan indonesia.

0 2 38

Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Persepsi Mahasiswa tentang Profesionalisme Guru terhadap Minat Mahasiswa Menjadi Guru.

0 0 1

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PENDIDIKAN PROFESI GURU TERHADAP MINAT MENJADI GURU PADA MAHASISWA PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN FKIP UNS - UNS Institutional Repository

0 2 12

Hubungan Lingkungan Keluarga dan Persepsi Tentang Profesi Guru terhadap Minat Menjadi Guru Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta - UNS Institutional Repository

0 0 16